View
12.105
Download
6
Category
Preview:
DESCRIPTION
Citation preview
KLIPING JENIS JENIS NARKOBA DAN BAHAYANYA
Jenis-jenis Narkoba dan Bahayanya
Morphine / opium
Tumbuhan opium (papaver somniferum) telah digunakan oleh masyarakat Sumerian di
daerah Mesopotamia pada masa sekitar 3400SM, mereka menyebut tanaman ini dengan
nama Hul Gil yg artinya Tumbuhan Senang. Mereka juga telah memanfaatkan getah dari
opium sebagai peredam rasa sakit pada saat dilakukan pembedahan yaitu dengan cara
diolesinya getah opium pada pisau yg akan membedah si pasien.Di dalam kandungan getah
opium terdapat berbagai senyawa opioid yaitu morphine (senyawa yg paling aktif), codein,
thebaine, serta dua senyawa lain yg berbeda mekanisme kerjanya yaitu papaverin, dan
noscapine.Sebelum ditemukannya cara untuk pemisahan (isolasi) senyawa morphine dari
getah opium pada tahun 1804 di German, getah opium ini dikonsumsi oleh berbagai kalangan
di seluruh dunia untuk keperluan rekreasi dengan cara dicampur dengan tembakau lalu
dibakar dan dihisap asapnya. Campuran antara tembakau dan getah opium ini disebut juga
dengan kata Madat. Oleh karena harganya yg mahal maka diperdagangkanlah madat di
seluruh penjuru dunia oleh bangsa barat. Sehingga pada masa itu dikenal banyak tempat2 yg
disebut dengan sarang madat (opium den) yg digunakan masyarakat untuk menghisap madat
dan prostitusi.
Pada masa penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia, mereka juga telah memperdagangkan
madat khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa oleh karena dahulu sebagian besar
pedagang di Indonesia adalah masyarakat keturunan Tionghoa ditambah pula masyarakat
pribumi yg sebagian besar beragama Islam secara jelas2 mengharamkan pemakaian madat,
sehingga di kota Batavia (Jakarta) sendiri pada masa itu telah menjamur sarang2 madat yg
berlokasi di sekitar daerah yg saat ini disebut Glodok dan Mangga Besar (dahulu bernama
Madat Besar).
Setelah berhasil dipisahkannya morphine dari getah opium serta ditemukannya jarum suntik
pada tahun 1853 barulah dikenal cara penyuntikan morphine oleh para pemakainya. Kata
morphine diambil dari kata Morpheus yaitu nama salah satu dewa bangsa Yunani yg disebut
sebagai dewa mimpi. Sebenarnya molekul morphine sendiri merupakan salah satu senyawa
alami yg
. Marijuana / ganja / gele
Ganja adalah tanaman sejenis cannabis sativa yg mengandung senyawa tetrahydrocannabinol
terutama pada trikoma, bunga, pucuk muda, dan daun2nya.Pemakaian ganja sebagian besar
dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya atau dengan cara dicampur dengan rokok, walaupun
ada juga yg diseduh seperti teh dan diminum. Masyarakat Aceh, Medan, dan Padang terkenal
menggunakan sedikit ganja untuk bumbu tambahan pada masakan khas mereka.Walaupun
penyalahgunaan ganja tidak menyebabkan ketagihan secara signifikan akan tetapi ganja
merupakan pintu gerbang menuju pemakaian narkoba lain yg jauh lebih berbahaya.Efek2 yg
ditimbulkan dari ganja antara lain:
1. pikiran yg menjadi lamban
Heroin (diacetylmorphine)
Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yg dihasilkan dari proses esterisasi molekul
morphine dengan 2 molekul acetic acid. Oleh karena molekul heroin memiliki dua gugus
acetyl sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain
barrier) ketimbang molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui
proses penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan
kesenangan (euphoria) yg lebih tinggi ketimbang morphine serta lebih mudahnya heroin
dilarutkan ke dalam air ketimbang morphine.Akan tetapi heroin juga menyebabkan efek
toleransi dan kecanduan lebih cepat dari morphine sehingga untuk pemakaian berikutnya
dibutuhkan dosis yg lebih tinggi lagi untuk mencapai kenikmatan yg sama dengan
sebelumnya.Kecanduan akan heroin meliputi kecanduan fisik dan psikologi. Kecanduan fisik
heroin kurang lebih sama dengan kecanduan pada pecandu putaw yaitu rasa meriang di
seluruh tubuh, tulang dan sendi2 yg terasa ngilu, demam tinggi, muntah2, dan perut keram.
Hanya saja pada kecanduan fisik heroin ditambah pula dengan perasaan gatal yg sangat di
dalam aliran darah dan juga otot kaki yg menjadi tidak terkontrol gerakannya sehingga terus
menerus akan menendang secara relflek.Sedangkan kecanduan psikologinya meliputi
perasaan sugesti yg sangat kuat untuk kembali memakainya bahkan bisa bertahan hingga
puluhan tahun setelah berhenti total memakainya, perasaan depresi berat, insomnia, mudah
tersinggung dan marah, tidak bisa berkonsentrasi, dan ingin bunuh diri.Selain disuntik heroin
juga bisa dipakai dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya juga dengan dicampur ke dalam
rokok, akan tetapi efektifitasnya jauh berkurang ketimbang dengan cara disuntik sehingga
cara penghisapan ini biasanya hanya digunakan oleh para pemula.
Kemurnian kadar heroin yg beredar di pasaran sangat bervariasi, dimulai dengan yg hanya
memiliki kemurnian 5% hingga yg mendekati 90%, bahkan belakangan ini untuk mengeruk
keuntungan yg lebih banyak lagi heroin banyak dicampur oleh pengedarnya dengan bahan
opioid sintetik lain yg harganya jauh lebih murah serta kekuatan biusnya yg jauh melebihi
kekuatan heroin itu sendiri, bahan ini adalah fentanyl dan turunannya (contoh: alpha-
methylfentanyl/putaw, sufentanil, atau bahkan 3-methylfentanyl dan carfentanil/obat bius yg
digunakan untuk membius hewan besar liar).
Dengan demikian resiko overdosis dari heroin menjadi berkali2 lipat lebih besar oleh karena
ketidaktahuan si pecandu akan kadar dan komposisi “heroin” yg akan dipakainya. Selain
bahaya overdosis, oleh karena pemakaian jarum suntik secara bergantian maka resiko lain yg
juga tidak kalah bahayanya adalah tertularnya penyakit2 menular mematikan seperti AIDS
dan Hepatitis B/C.
Penyuntikan heroin sering digabungkan dengan cocain yg disebut “speedball” dan ini sangat
menambah lagi resiko overdosis dan ketagihan pada si pemakainya.
Belakangan ini telah ditemukan bahwa terdapat satu jenis tanaman yg tumbuh di benua afrika
yaitu ibogaine yg bisa menyembuhkan kecanduan fisik akan heroin. Akan tetapi kecanduan
psikologisnya tetap tidak bisa disembuhkan walaupun si pemakai sudah berhenti berpuluh2
tahun lamanya.
Hashish / hash / getah ganja
Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yg diproses dari dikompresnya trikoma2 pilihan
dari tanaman ganja sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih
tinggi ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.Pemakaian hashish biasanya
dengan cara dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan, dibakar dan dihisap asapnya
menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yg akan dihisap.Hashish memiliki
efek mirip seperti ganja tetapi lebih kuat ketimbang ganja, yaitu:
1. pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang2
4. sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yg tidak lucu sekalipun
6. sensitif terhadap sentuhan atau seksMemang THC atau kandungan dari hashish dan ganja
tidak menyebabkan kecanduan fisik sama sekali melainkan hanya sedikit kecanduan
psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan ganja merupakan jenjang menuju ke
pemakaian napza lainnya yg jauh lebih berbahaya karena turunnya tingkat kesadaran dalam
mengambil keputusan pada saat otak sudah dipengaruhi oleh efek2 diatas.Pemakaian jangka
panjang dari THC akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak di bagian amygdala
(bagian yg berbentuk seperti biji almond yg menjadi pusat emosi) dan hippocampus sehingga
terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang serta emosi yg menjadi
labil.
Kata assassin diambil dari kata hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh
bayaran di timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan
tugasnya dalam membunuh.
Amphetamine / speed
Amphetamine merupakan salah satu jenis dari senyawa phenethylamine dan adalah satu jenis
obat sintetik terlarang yg dapat mengakibatkan meningkatnya kadar hormon
norepinephrine/noradrenaline, serotonin, dan dopamine di dalam otak seseorang.
Amphetamine sangat memiliki relasi yg erat dengan ephedrine yaitu senyawa yg terdapat
pada tumbuhan Ephedra sinica (Ma huang)Efek yang ditimbulkan oleh amphetamine adalah
meningkatnya konsentrasi pikiran & semangat untuk bekerja, hilangnya rasa kantuk,
cenderung banyak berbicara, meningkatnya rasa percaya diri, mulut menjadi kering,
meningkatnya keringat, detak jantung yang cepat, sukar berbicara dengan jelas, dan
berkurangnya nafsu makan.Amphetamine dapat mengakibatkan ketagihan pada seseorang
yang mengkonsumsi secara berturut-turut atau menyalahgunakan pemakaiannya. Bahkan
dapat menyebabkan meningkatnya toleransi sehingga dosis yg dibutuhkan akan selalu
meningkat untuk mencapai efek yg sama dari sebelumnya.Ciri-ciri dari ketagihan atas obat
ini adalah:
1. stress berlebihan
2. depresi
3. badan menjadi sangat letih
4. tidur yang berlebihan
5. gemetaran pada otot
6. meningkatnya nafsu makan
7. keinginan untuk bunuh diriPenyalahgunaan dari obat ini memperbesar resiko serangan
jantung
Pengertian Narkoba
Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan
membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia,
peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera
diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh
faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang
mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya
tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan
dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau
sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat
menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari
berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai
pendidik dilingkunganpendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi
obat-obatan terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam
tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain
sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas
dosis.
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat
yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan
kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan
semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang
diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan
kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh
: ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan
lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon,
dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang
bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis
narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian,
kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika
dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan
biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk
menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu
mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar
kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus
demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama
besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor
pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup
kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang
yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas
sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan
hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga
malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan
atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga,
mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan
mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga
lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota
keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang
tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di
rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah
teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan
menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya
sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak
ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran
dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah
tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya
yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya),
mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai
sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun
terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah
sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40
persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan,
di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka
orangtersebut akan dihukum mati.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas
dosis.
7 Langkah Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang
dewasa dari penyalahgunaan narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu benar
apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita hadapi. Berikut adalah 7 langkah pencegahan
untuk menghindarkan seseorang dari pemakaian dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya
tersebut.
1. Menanamkan pemahaman hidup sehat anak usia dini
Sebagai orang tua, kita harus dapat menerangkan dengan menarik untuk menanamkan
perilaku hidup bagi anak-anak kita. Misalnya asupan makanan/minuman apa yang baik bagi
tubuh mereka dan asupan makanan/minuman apa yang berbahaya bagi tubuh mereka. Ini
akan mempertajam kesadarannya akan tubuhnya sendiri yang harus ia rawat dengan baik
bagian luar dan dalamnya. Pengetahuan mengenal fungsi dan kekuatan/kelemahan tubuhnya
sendiri, harus diberitahu.
Perilaku hidup sehat akan paling manjur hasilnya bila diajarkan sedari anak kita masih kecil,
sedini mungkin. Karena apa saja yang ia pelajari sewaktu kecil akan melekat selamanya di
memori otaknya. Menanamkan kesadaran hidup sehat dengan berolah raga secara rutin (yang
tentunya harus juga diterapkan oleh kedua orang tua mereka), menjadi kelanjutan dari
langkah sebelumnya tadi.
Orang tua seyogianya menjadi role-model bagi anak-anak mereka, harus memberikan contoh
yang baik bila ingin anaknya berperilaku baik. Sering kali kita sebagai orang tua lupa bahwa
anak kita belajar dari tingkah laku dan perilaku kita yang mereka lihat dan perhatikan setiap
harinya dari bayi sampai remaja. Anak-anak kita belajar, meniru, dari orang yang sehariannya
berada paling dekat dengan mereka. Maka seharusnya kita tidak merokok atau minum
minuman beralkohol bila kita tidak mau anak-anak kita meniru kita atau bahkan mencoba-
coba dan menyalahgunakan narkoba.
2. Pemahaman akan adanya racun di sekeliling kita
Memberikan pemahaman sedini mungkin akan adanya racun di alam sekeliling kita, akan
sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan anak-anak kita dari penggunaan zat-zat
berbahaya. Penerangan bahwa ada racun pada tumbuh-tumbuhan seperti jamur dan tumbuhan
lainnya yang beracun, racun pada gigitan ular, sengatan ubur-ubur, dan binatang lainnya yang
berbisa, juga racun yang secara sengaja maupun tak sengaja diproduksi oleh manusia, seperti
polusi asap dari knalpot mobil, asap dan limbah beracun dari pabrik-pabrik, asap rokok, dlsb.
Mendidik meraka untuk sadar (aware) bahwa zat-zat yang sangat berbahaya bagi tubuh kita
(bagi kelangsungan hidup kita) ada di sekitar kita dan setiap zat yang membahayakan
kesehatan kita harus dijahui (avoid) atau terkadang dimusnahkan. Jadi bila suatu saat ia akan
berhadapan dengan narkoba (biasanya ditawarkan oleh lingkungan teman-teman
terdekatnya), maka kita harapkan ia akan menolak untuk mengkonsumsi narkoba, zat yang
asing yang dapat membahayakan kesehatan dan hidupnya. Maka dari itu informasi mengenai
racun di sekeliling kita, juga narkoba, harus diberikan kepada mereka sedetail dan sejelas
mungkin.
3. Memberikan informasi yang akurat dan jelas
Memberikan informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya dari setiap jenis narkoba
merupakan kewajiban bila kita ingin membentengi/menyelematkan anak-anak kita (atau pun
orang lainnya) dari bahaya narkoba. Tanpa informasi yang akurat dan jelas, seorang anak
belum tentu menyadari narkoba yang ditawari temannya itu berbahaya bagi kehidupannya.
Tetapi bila ia mendapat informasi yang akurat dan jelas mengenai bahaya narkoba, pasti ia
akan menolaknya. Seharusnya pemberian informasi yang akurat dan jelas harus juga
diberikan oleh sekolah-sekolah sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib diikuti oleh
setiap anak. Informasi mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak bila menggunakannya,
dampaknya bagi organ-organ tubuh kita serta dampak dari segi hukumnya bila tertangkap
memiliki, menggunakan atau mengedarkan narkoba; Penyakit yang dapat diderita sebagai
akibat pemakaian narkoba (infeksi klep kanan jantung, kerusakan hati
atau cirrhosis, HIV/AIDS, dan lainnya)
Hampir dapat dipastikan bila seorang sudah mendapatkan informasi mengenai narkoba yang
akurat dan jelas, daya tarik narkoba yang seindah apapun akan lansung amblas, sirna,
dibandingkan dengan dashatnya dampak kerusakan yang akan diakibatkan oleh zat-zat
narkoba itu kepada penggunannya.
4. Bekerjasama dengan tempat pendidikan (sekolah atau universitas)
Bekerjasama dengan sekolah ataupun universitas di mana anak-anak kita menuntut ilmu,
untuk merancang program pemantauan, pencegahan, dan juga program penanggulangan
narkoba secara holistic yang spesifik dengan pusat-pusat pendidikan tersebut (yang
sebetulnya hanya berbeda sedikit saja dari satu sekolah ke sekolah yang lainnya)
Kerjasama yang terkoordinir dengan baik yang melibatkan setiap sendi dalam kehidupan di
sekolah ataupun kampus seperti: Dosen, guru-guru, guru BK (bimbingan konseling), Osis,
Satpam/security,penjaga kantin, dan karyawan lainnya di lingkungan sekolah/kampus (yang
sering mendapatkan para siswa/mahasiswanya memakai narkoba di WC/toilet), dan yang
lainnya.
5. Tanggap lingkungan
Orang tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di mana anak-anak mereka
tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan-perubahan kecil dari perilaku sang
anak. Perubahan-perubahan masa puber dan peralihan anak menjadi remaja, remaja menjadi
dewasa, tidak sama dengan perubahan perilaku seorang anak yang mulai ter ekspos pada
narkoba, atau yang sudah kecanduan narkoba.
6. Bekerjasama dengan lingkungan rumah
Kita sebaiknya bekerjasama dengan lingkungan rumah kita seperti dengan ketua RT, RW,
dsb. Terutama dengan tetangga yang mempunyai anak seusia atau yang lebih tua dari anak
kita. Menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga selalu mendatangkan kenyamanan
dan keamanan bagi kita.
Kita bisa membuat sistem pemantauan keamanan bersama tetangga lainnya yang juga
melibatkan ketua RT untuk memantau keamanan umum dan memantau bila ada anak-anak di
RT kita yang disinyalir menggunkan narkoba. Bila sistem yang dibangun bersama para
tetangga itu kuat, dijamin gejala-gejala penyalahgunaan narkoba di pemukiman kita akan
terdeteksi dan dapat tertanggulangi dengan cepat dan baik
7. Hubungan interpersonal yang baik
Hubungan interpersonal yang baik dengan pasangan dan juga dengan anak-anak kita, akan
memungkinkan kita melihat gejala-gejala awal pemakaian narkoba pada anak-anak kita.
Kedekatan hubungan batin dengan orang tua akan membuat anak merasa nyaman dan aman,
menjadi benteng bagi keselamatan mereka dalam mengarungi kehidupan mereka nanti.
Bila orang tua sering ribut, cekcok, maka itu bisa memengaruhi sang anak secara psikologis.
Kegalauan ini bisa memancingnya untuk mencoba narkoba dengan berbagai macam alasan
yang dicarinya sendiri. Misalnya supaya diperhatikan, sikap masa bodoh terhadap hidupnya,
untuk mengatasi kemarahan, ketidaksenagan, atau kesedihan yang timbul dari melihat orang
tua mereka yang selalu bertengkar.
Ketujuh langkah itu sangat ampuh melindungi anak-anak kita dari godaan untuk
mencoba zat-zat narkoba, asalkan ke tujuh langkah pertama itu dijalankan dengan penuh
komitmen, sungguh-sungguh, dan dengan sebaik-baiknya.
PENGARUH NARKOBA,DAMPAK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Pengaruh Narkoba – Narkoba kepanjangan dari Narkotika Obat/bahan Berbahaya. Istilah
lain narkoba adalah Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif), dimana nama tersebut
diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Penyalahgunaan narkotika
dan obat terlarang serta zat adiktif atau psikotropika dapat menyebabkan dampak negative
bagi pemakainya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam dunia kedokteran
terkadang jenis obat ini masih digunakan, namun diberlakukan untuk pasien-pasien tertentu,
karena mengingat sangat berbahayanya serta pengaruh yang negative dari narkoba. Untuk itu
janganlah kita sekali-kali mencoba, mencicipi narkoba. Ingat, banyak dari mereka para
pecandu narkoba berawal dari hanya coba-coba atau mencoba.
Dunia Baca Lover dan semuanya hendaknya selalu waspada, karena penyebaran narkoba
hingga sudah hampir tak bisa bedung. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat
dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik,
tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat
para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja
rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya
yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk
selalu menjauhi Narkoba. Karena Pengaruh narkoba atau penyalahgunaan narkoba dapat
menimbulkan beberapa akibat yang beraneka raga, baik dampak tidak langsung maupun
dampak langsung. Berikut ini perlu kita ketahui tentang pengaruh narkoba; dampak
langsung dan tidak langsung
Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan kesehatan
pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu biasanya tukang
candu narkoba akan bersikap anti sosial.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau perguruan
tinggi alias DO / drop out.
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan gemar
berbohong dan melakukan tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani kehidupan
yang dilarang oleh ajaran agamanya.
KLIPING
NARKOBA
OLEH :
NAMA : LA ODE HUSRAN
KELAS : XI KRD
SMK NEGERI 2 RAHA
2013
Recommended