View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN KINERJA KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
1 JANUARI – 31 DESEMBER 2020
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
Komisi Kejaksaan Republik IndonesiaJl. Rambai No. 1A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp. 021-7264253 Fax. 021-7265308www.komisi-kejaksaan.go.id
Komisi Kejaksaan RIKomisi Kejaksaan RI@KomisiKejaksaan081220713931
Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2011 tentang Komisi
Kejaksaan Republik Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana
amanat Pasal 38 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, yang bertugas melakukan
pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau Pegawai Kejaksaan Republik Indonesia, baik
dalam kedinasan maupun diluar kedinasan serta memberikan penilaian terhadap organisasi, tatakerja, kelengkapan sarana dan
prasarana, serta sumber daya manusia dilingkungan Kejaksaan Republik Indonesia.
Laporan Kinerja KKRI Tahun 2020 merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi dan pelaksanaan
program dan kegiatan KKR dari bulan Januari s/d Desember 2020 yang disajikan dalam bentuk Info Grafis guna memberikan
gambaran kinerja KKRI dengan mudah dan singkat. Pencapaian kinerja KKRI tidak lepas dari dukungan dan kerjasama yang baik
antara KKRI dengan Kejaksaan RI sebagai mitra strategis dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya yang diharapkan dapat
mewujudkan peningkatan kualitas kinerja Kejaksaan RI yang profesional dan modern.
Jakarta, Januari 2021
Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia
Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA
KATA PENGANTAR
VISI
“Menjadi Lembaga Mandiri dan Terpercaya yang Bertanggung Jawab Kepada Presiden untuk Kejaksaan RI yang Professional”
MISI
1. Melakukan Penguatan Kelembagaan KKRI;
2. Meningkatkan Kinerja Kejaksaan RI yang Profesional dan Modern; dan
3. Meningkatkan Partisipasi dan Kepercayaan Publik.
Keterangan :
Duduk dari kiri ke kanan Babul Khoir,S.H., M.H. (Wakil Ketua), Dr. Barita Simanjuntak, S.H., M.H., CFrA (Ketua) dan Bambang Widarto,S.H., M.H.
(Sekretaris) berdiri dr kiri Dr. R. M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H., Witono, S.H., M.Hum., Resi Anna Napitupulu, S.H., M.H., Apong Herlina, S.H., M.H., Sri Harijati
P., S.H., M.M., dan Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.SI., LL.M., Ph.D.
A. PENGELOLAAN LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT
0
20
40
60
80
100
120
140
Januari 2020 Februari2020
Maret 2020 April 2020 Mei 2020 Juni 2020 Juli 2020 Agustus2020
September2020
Oktober2020
November2020
Desember2020
57
8171
61 5766
94 99
135
106116
64
Pada tahun 2020 KKRI menerima sebanyak 1007 (seribu tujuh) laporan pengaduan masyarakat, yang dikirim melaluipos, telepon, WA, email ataupun datang langsung ke kantor, sebagaimana tabel penerimaan laporan pengaduansebagai berikut:
PENERIMAAN LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT (1 JANUARI – 31 DESEMBER 2020)
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN WILAYAH
(1 JANUARI – 31 DESEMBER 2020)
No. WILAYAH Jumlah
1 ACEH 12
2 BALI 8
3 BANTEN 28
4 BANGKA BELITUNG 2
5 BENGKULU 9
6 DKI JAKARTA 110
7 DI YOGYAKARTA 19
8 GORONTALO 5
9 JAMBI 17
10 JAWA BARAT 91
11 JAWA TENGAH 53
No. WILAYAH Jumlah
12 JAWA TIMUR 130
13 KEJAKSAAN AGUNG 49
14 BADIKLAT 1
15 KALIMANTAN BARAT 11
16 KALIMANTAN TENGAH 4
17 KALIMANTAN SELATAN 18
18 KALIMANTAN TIMUR 25
19 KEPULAUAN RIAU 6
20 LAMPUNG 17
21 MALUKU 13
22 MALUKU UTARA 3
No. WILAYAH Jumlah
23 NUSA TENGGARA BARAT 5
24 NUSA TENGGARA TIMUR 24
25 PAPUA 10
26 RIAU 26
27 SUMATERA UTARA 141
28 SUMATERA BARAT 38
29 SUMATERA SELATAN 65
30 SULAWESI UTARA 8
31 SULAWESI TENGAH 10
32 SULAWESI TENGGARA 9
33 SULAWESI SELATAN 40
Rekapitulasi laporan pengaduan yang diterima oleh KKRI berdasarkan wilayah Kejaksaan Tinggi adalah
sebagai berikut:
WILAYAH DENGAN LAPORAN PENGADUAN TERTINGGI
(1 JANUARI – 31 DESEMBER 2020)
Wilayah Kejaksan Tinggi dengan laporan pengaduan tertinggi yang dterima oleh KKRI adalah sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
120
140
160
SUMATERA UTARA JAWA TIMUR DKI JAKARTA JAWA BARAT SUMATERA SELATAN
142130
11191
65
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN KUALIFIKASI PERBUATAN
(1 JANUARI – 31 DESEMBER 2020)
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JUMLAH KATEGORI
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)42 KINERJA
2. Diduga tidak Profesional.
KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 11
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi 28
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas perkara) 45
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 43
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan 8
f. Tidak mengembalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan 4
g. Kejaksaan Tinggi / Kejaksaan Negeri tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor 31
h. Sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 4
i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/ rekayasa/ disparitas 33
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21) 6
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 7
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 4
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 12 KINERJA
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 6 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara 29 KINERJA
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 15 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 4 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau pelapor/arogan 8 PERILAKU
10. Lainnya 264
TOTAL 544
Laporan pengaduan masyarakat yang diterima KKRI dapat dikualifikasi sebagai berikut:
No. Laporan Pengaduan Jumlah No. Status LaporanPengaduan Jumlah
1. Sisa Laporan pengaduan Tahun 2019 (proses
telaah dan proses konsep R)
128 1. DiteruskankeKejaksaan RI, sebagaiberikut:
2. Laporan Pengaduan yang diterima Tahun
2020
1007
a. Untuk dilakukan klarifikasi 128
b. Untuk dilakukan Pemeriksaan -
c. Untuk ditindaklanjuti segera oleh Kejaksaan RI 361
2. Diteruskan kepada:
a. Pelapor (minta data) 66
b. Komisi Kepolisian Nasional 21
c. Komisi Yudisial 2
d. Ombudsman RI 2
f. Direktur Pelayanan Komunikasi Masyarakat an. Direktur
Jenderal Hak Asasi Manusia Komisi Hukum dan Hak Asasi
Manusia
1
g. Komnas HAM 1
4. Klarifikasi lapangan 41
5. Diarsipkan / arsipgabung 54
6. Monitoring / pemantauan 458
Jumlah 1135 Jumlah 1135
Laporan pengaduan masyarakat yang diterima KKRI selanjutnya ditelaah dan diputuskan melalui Rapat Pleno KKRI yang tindak lanjutnyasebagaimana tabel berikut:
TINDAK LANJUT PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT JANUARI – DESEMBER TAHUN 2020
PROSENTASE TINDAK LANJUT LAPORAN
(1 JANUARI– 31 DESEMBER 2020)
Tindak Lanjut atas laporan
pengaduan yang diterima
KKRI dapat diprosentasikan
dalam diagram sebagai
berikut:
Rekomendasi Klarifikasi,
11.28%
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 31.81%
Diteruskan ke Pelapor untuk
minta data, 5.81%
Diteruskan ke Instansi Lain, 2.38%
Klarifikasi Lapangan / Langsung, 3.61%
Diarsipkan/arsip gabung, 4.76%
Monitoring / Pemantauan,
40.35%
Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera
Diteruskan ke Pelapor untuk minta data Diteruskan ke Instansi Lain
Klarifikasi Lapangan / Langsung Diarsipkan/arsip gabung
NO TANGGAL WILAYAH
1. 6 s.d 8 Januari 2020 Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Kejaksaan Negeri Medan dan Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai
2. 19 s.d 20 Januari 2020 Kejaksaan Tinggi Jambi
3. 26 s.d 28 Januari 2020 Kejaksaan Negeri Batam
4. 27 s.d 28 Januari 2020 Kejaksaan Negeri Jakarta Barat dan Kejaksaan Negeri Jakarta Timur
5. 04 Februari 2020 Kejaksaan Negeri Jakarta Utara
6. 05 Februari 2020 Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan
7. 12 Februari 2020 Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat
8. 20 Februari 2020 Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor
9. 16 s.d 18 Maret 2020 Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
10. 15 Juni 2020 Kejaksaan Negeri Riau
11. 14 s.d 17 Juli 2020 Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Kejaksaan Negeri Semarang, Kejaksaan Negeri Boyolali, Kejaksaan Negeri Demak danKejaksaan Negeri Surakarta
12. 14 s.d 16 Juli 2020 Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, Kejaksaan Negeri Mataram dan Kejaksaan Negeri Lombok Tengah
13. 15 s.d 17 Juli 2020 KKejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Kejaksaan Negeri Makassar dan Kejaksaan Negeri Bone
14. 15 s.d 17 Juli 2020 Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Bangil
15. 15 s.d 17 Juli 2020 Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Kota Bandung dan Kejaksaan Negeri Kab. Bandung
16. 7 s.d 10 Agustus 2020 Kejaksaan Negeri Sibolga
17. 6 s.d 8 Agustus 2020 Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan
18. 8 s.d 11 September
2020
Kejaksaan Tinggi Sumut, Kejaksaan Negeri Batu Bara dan Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan
19. 14-16 Oktober 2020 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat
20. 19 s.d 23 Oktober 2020 Kejaksaan Tinggi Papua
21. 20 s.d 22 Oktober 2020 Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Kejaksaan Negeri Kab. Bandung dan Kejaksaan Negeri Cianjur
22. 20 s.d 23 November 2020 Kejaksaan Negeri Padang Lawas Utara
23. 24 s.d 25 November 2020 Kejaksaan Tinggi Banten
Selama Tahun 2020 KKRI melakukan rangkaian kegiatan monitoring tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat dalam rangka melakukan
pengawasan kinerja dan perilaku Jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan sebagaimana tabel berikut:
B. PENGAWASAN PENILAIAN KINERJA DAN PERILAKU JAKSA DAN/ATAU PEGAWAI KEJAKSAAN
C. PEMANTAUAN ORGANISASI, TATA KERJA, KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA SERTA SUMBER DAYA MANUSIA DI
LINGKUNGAN KEJAKSAAN
Untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi organisasi Kejaksaan, KKRI melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Tinggi maupun
Kejaksaan Negeri dan melakukan dialog secara langsung dengan seluruh jajaran di Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri, serta
melakukan workshop dengan melibatkan Jaksa dan Pegawai Kejaksaan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terkait kondisi
organisasi sarana prasarana dan SDM di Kejaksaan, sebagaimana tabel berikut:
NO. TANGGAL WILAYAH
1. 14 s.d 16 Juli 2020 Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, Kejaksaan Negeri Mataram dan Kejaksaan Negeri Lombok Tengah (Praya)
2. 6 s.d 8 Agustus 2020 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dan Kejaksaan Negeri Palangkaraya
3. 6 s.d 8 Agustus 2020 Kejaksaan Tinggi Lampung, Kejaksaan Negeri Lampung Selatan dan Kejaksaan Negeri Gunung Sugih
4. 6 s.d 9 Agustus 2020 Kejaksaan Negeri Manado
5. 13 s.d 16 Agustus 2020 Kejaksaan Negeri Manggarai Barat /Labuan Bajo
6. 9 s.d 11 September 2020 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, Kejaksaan Negeri Mamuju,dan Kejaksaan Negeri Majene
7. 9 s.d 11 September 2020 Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Kejaksaan Negeri Batam
8. 16 s.d 18 September 2020 Kejaksaan Negeri Surabaya, Kejaksaan Negeri Lamongan, Kejaksaan Negeri Gresik
9. 21 s.d 24 September 2020 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Kejaksaan Negeri Kendari, Kejaksaan Negeri Konawe (Unaaha)
10. 19 s.d 23 Oktober 2020 Kejaksaan Tinggi Papua Barat dan Kejaksaan Negeri Manokwari
D. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN MASYARAKAT
NO. KEGIATAN JUMLAH
1. Penguatan Kelembagaan 10 Kegiatan
2. Focus Group Discussion (FGD) KKRI 4 Kegiatan
3. Partisipasi sebagai Peserta yang dilakukan oleh Komisioner KKRI 3 Kegiatan
4. Penguatan Sinergi dengan Instansi Pemerintah 14 Kegiatan
5. Koordinasi dengan Perguruan Tinggi, LBH/Lembaga Lain dalam rangka persiapan MoU/Nota Kesepahaman
antara KKRI dan Perguruan Tinggi.
8 Kegiatan
6. Sosialisasi Organisasi dan Tata Kerja (OTK) KKRI
a. Sosialiasi Tentang Penegakan Hukum 16.Kegiatan
b. Sosialiasi Tentang Organiasi Tata Kerja (OTK) KKRI 4 Kegiatan
Selama Tahun 2020, KKRI melakukan rangkaian kegiatan Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat dalam rangka melakukan penguatan
kelembagaan KKRI dan Kejaksaan RI sebagaimana tabel berikut:
NO REKOMENDASI TINDAK LANJUT
1. Rekomendasi KKRI kepada Presiden melalui Surat Nomor : B-38/KK/09/2019 tanggal 30 September 2019 perihal
Rekomendasi Penyelesaian Perkara, yang pada pokoknya merekomendasikan bahwa untuk menghindari bolak
baliknya berkas perkara antara penyidik dan penuntut umum dan berlarut-larutnya penanganan perkara pidana pada
saat prapenuntutan perlu adanya pihak ketiga sebagai penengah untuk menentukan apakah perkara dihentikan
penyidikannya atau dilimpahkan ke pengadilan sehingga tercipta kepastian hukum bagi pencari keadilan. Komisi
Kejaksaan dapat dilibatkan sebagai penengah untuk menyelesaikan bolak-baliknya berkas perkara
Rapat Koordinasi antara Komisi Kejaksaan RI dengan
Deputi III Kemenko Polhukam yang dihadiri oleh para
Komisioner Komisi Kejaksaan, Deputi Bidang Koordinasi
Hukum dan Hak Asasi Manusia, Asdep Penegakan Hukum,
Komisioner Kompolnas, Sesjam Pidum, Kabag Visilap
Rowassidik, Kasek Komisi Kejaksaan RI di ruang rapat
Sesmenko Polhukam tanggal 2 Maret 2020.
2. Rekomendasi KKRI kepada Jaksa Agung RI Surat Nomor: B-13/KK/12/2019 tanggal 18 Desember 2019 yang pada
pokoknya merekomendasikan agar dalam melaksanakan kegiatan terkait perayaan (seremonial) serta penyambutan
tamu dilaksanakan dengan sederhana.
Jaksa Agung menerbitkan Instruksi Jaksa Agung nomor :
02 tahun 2020 tanggal 29 Januari 2020 tentang Penerapan
Pola Hidup Sederhana
3. Rekomendasi Ketua KKRI kepada Jaksa Agung RI No. B-22/KK.K/01/2020 tanggal 17 Januari 2020 terkait arah
Kebijakan terkait Penuntutan, agar Kejaksaan mengoptimalkan penerapan kewenangan sesuai asas dominus litis
dalam pengendalian penyidikan dengan mengedepankan prinsip restorative justice serta penggunaan prinsip hati
nurani dalam penanganan perkara;
Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 tahun 2020 tanggal 21
Juli 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan
Restoratif
4. Rekomendasi Ketua KKRI kepada Jaksa Agung RI Nomor: B-23/KK/01/ 2020 tanggal 21 Januari 2020 tentang
Penyelesaian Dugaan Pelanggaran HAM Berat yang pada pokoknya agar Kejaksaan dan Komnas HAM duduk
bersama untuk mencari jalan keluar terbaik agar penyelesaian dugaan pelanggaran HAM dapat diselesaikan dengan
cepat.
Rapat koordinasi dengan Jampidsus tanggal 9 Juni 2020
5. Rekomendasi KKRI kepada Presiden RI No. R- 42/KK/08/2020 Tgl 12 Agustus 2020 yang pada pokoknya
merekomendasikan kepada Presiden RI utk mendorong Kejaksaan agar transparan, profesional, akuntabel serta
melibatkan KPK dalam menangani perkara korupsi atas nama Pinangki dkk sehingga penegakan hukum dapat
berjalan secara objektif, transparan, dan dapat diterima masyarakat
Dilibatkannya Komisi Kejaksaan, Komisi Pemberantasan
Korupsi dan Kemenkopolhukam dalam gelar
Perkara/Ekspose perkara an. Pinangki pada tanggal 8
September 2020 di Gedu ng Bundar Kejaksaan Agung RI
REKOMENDASI KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
Rekomendasi yang disampaikan kepada Presiden dan Jaksa Agung terhadap arah kebijakan Kejaksaan adalah sebagai berikut:
APRESIASI KEMENTERIAN LEMBAGA ATAS LAPORAN KINERJA KOMISI KEJAKSAAN RI TAHUN 2020
NO APRESIASI
1. Presiden RI
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2020 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas lain bagi Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan
Anggota Komisi Kejaksaan RI baru terbit untuk pertama kali semenjak KKRI berdiri.
2. Sekretaris Kabinet RI
Berdasarkan surat Surat Nomor : B-0160/Seskab/Polhukam/05/2020 tanggal 15 Mei 2020, Sekretaris Kabinet memberikan apresiasi atas
laporan kinerja KKRI serta mengharapkan Komisi Kejaksaan menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan terhadap perilaku dan
kinerja jaksa dan/atau pegawai Kejaksaan sehingga Kejaksaan dapat menjadi semakin bersih, profesional dan berwibawa.
3. Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI;
Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI mengharapkan pandangan dan keterlibatan Komisi Kejaksaan atas beberapa
kasus yang dilaporkan masyarakat tentang kinerja Kejaksaan kepada Menkopolhkukam.
4. Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI
Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI memberikan apresiasi atas tindak lanjut rekomendasi Komisi Kejaksaan atas
penyelesaian bolak balik perkara antara penyidik dan penuntut yang dilakukan oleh Komisioner Periode 2019-2023.
5. Ombudsman RI
Dalam surat nomor : 047/HM.01/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020 dan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan Nomor Registrasi :
0881/IN/VII/2020/JKT mengenai Investigasi atas Prakarsa Sendiri Dugaan Maladministrasi Proses Eksekusi Terpidana Joko Soegiarto
Tjandra Dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
6. Team Satgas Kemenkomaritim dan Investasi
Team Satgas Kemenkomaritim dan Investasi atas kasus yang dilaporkan dan menarik perhatian terhadap masalah investasi.
Selama tahun 2020 KKRI mendapatkan apresiasi dari Kementerian/Lembaga sebagai berikut:
N0 PERMASALAHAN SARAN TINDAK KETERANGAN
1. Tunjangan kinerja di Sekretariat KKRI Kemenko
Polhukam lebih rendah dari Kejaksaan, sehingga:
Jaksa/Pegawai Kejaksaan tidak bersedia ditugaskan di
KKRI,
Perlu dibuat Peraturan Jaksa Agung yang mengatur
bahwa Kejaksaan yang membayar selisih tunjangan
kinerja (seperti di Kementerian Keuangan)
Jumlah personil ASN di Sekretariat KKRI (termasuk
struktural) 15 orang, yang terdiri dari:
- Kejaksaan 12 personil
- TNI 2 personil
Sejak tunjangan kinerja Kejaksaan naik di tahun 2019, maka
personil kejaksaan yang kembali bertugas di Kejaksaan tidak
ada penggantinya
2. KKRI masih kekurangan staf Perlu penambahan ASN atau PPNPN (jangka
pendek)
Perlu penambahan PPNPN untuk menutup kekurangan
personil ASN
3. KKRI memerlukan tenaga ahli atau semacam tim
asistensi Komisioner, namun tidak bisa tercover
anggaran, karena tidak ada nomenklatur anggarannya
dan saat ini dibantu oleh Kelompok Kerja, namun
honornya setara PPNPN
Dibuat nomenklatur honor tim asistensi/tenaga ahli
di KKRI
Tahun 2019 melalui Kemenko Polhukam sudah diusulkan
nomenklatur Tim Asistensi, namun pembahasan (Polkam,
KKRI, Kemenpan RB dan Kemenkeu) belum dilakukan krn
pandemic corona
4. Honor Komisioner KKRI sejak tahun 2012 belum
pernah dilakukan penyesuaian
Perlu dilakukan penyesuaian honor 1. Honor Komisioner Komisi Kejaksaan
Ketua: Rp. 18 juta
Wakil Ketua Rp16 juta
Sekretaris Rp15 juta
Anggota Rp14 juta.
2. Honor Komisioner Kompolnas
Ketua: Rp25 juta;
Wakil Ketua: Rp23,5 juta;
Sekretaris/Anggota Rp22 juta;
3, Honor Komisioner Komisi Yudisial
Ketua: Rp.82.451.000,00
Wakil Ketua: Rp.70.083.000,00
Anggota:: Rp.61.838.000,00
4. Gaji dan tunjangan Dewan Pengawas KPK
Ketua: Rp 88.296.500
Anggota: Rp 81.471.250.
PROBLEMATIKA KOMISI KEJAKSAAN RI
Dalam pelaksanaan tugas KKRI masih terdapat problematika sebagai berikut :
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUANTRIWULAN I (JANUARI, FEBRUARI, MARET) TAHUN 2020
LAPORAN TRIWULAN I
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
Januari 2020 Februari 2020 Maret 2020
57
8171
PROSENTASE TINDAK LANJUT LAPORAN TRIWULAN I TAHUN 2020
Rekomendasi Klarifikasi, 11.57%
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 29.38%
Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data, 7.72%
Klarifikasi Lapangan / Langsung, 2.97%
Diarsipkan, 4.15%
Monitoring/Pemantauan, 32.64%
Proses Telaahan , 11.27%
Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data Klarifikasi Lapangan / Langsung
Diarsipkan Monitoring/Pemantauan Proses Telaahan
WILAYAH DENGAN LAPORAN PENGADUAN TERTINGGI
TRIWULAN I TAHUN 2020
0
5
10
15
20
25
30
35
JAWA BARAT JAWA TIMUR SUMATERAUTARA
DKI JAKARTA JAWA TENGAH SUMATERASELATAN
31
26 2623
1613
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN
KUALIFIKASI PERBUATAN TRIWULAN I TAHUN 2020
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)7 KINERJA
2. Diduga tidak Profesional.
KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 3
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi8
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas perkara)19
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 16
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan 3
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan 0
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor 6
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 3
i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/ rekayasa/ disparitas 10
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21) 2
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 3
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 4
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 6 KINERJA
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 4 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara 13 KINERJA
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 6 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 0 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau pelapor/arogan 3 PERILAKU
10. Lainnya 48
TOTAL 164
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUANTRIWULAN II (APRIL, MEI, JUNI) TAHUN 2020
LAPORAN TRIWULAN II
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
April 2020 Mei 2020 Juni 2020
61
57
66
PROSENTASE TINDAK LANJUT LAPORAN PENGADUAN TRIWULAN II TAHUN 2020
Rekomendasi Klarifikasi, 8.69%
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 24.46%
Monitoring/Pemantauan, 49.46%
Diarsipkan, 4.89%
Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data, 10.87%
Klarifikasi Lapangan / Langsung, 1.63%
Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera Monitoring/Pemantauan
Diarsipkan Diteruskan ke Instansi Lain/Pelapor Minta Data Klarifikasi Lapangan / Langsung
WILAYAH DENGAN LAPORAN PENGADUAN TERTINGGI TRIWULAN II TAHUN 2020
0
5
10
15
20
25
30
SUMATERA UTARA JAWA TIMUR DKI JAKARTA JAWA BARAT SUMATERA SELATAN
27 26
22 21
17
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN
KUALIFIKASI PERBUATAN TRIWULAN II TAHUN 2020
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)6 KINERJA
2. Diduga tidak Profesional.
KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 2
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi5
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas
perkara)7
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 6
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan 0
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan 4
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor 1
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 1
i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/ rekayasa/ disparitas 1
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21) 0
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 1
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 0
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 0 KINERJA
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 2 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara 1 KINERJA
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 2 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 1 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau pelapor/arogan 1 PERILAKU
10. Lainnya 126
TOTAL 184
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUANTRIWULAN III (JULI, AGUSTUS, SEPTEMBER) TAHUN 2020
LAPORAN TRIWULAN III
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
Juli 2020 Agustus 2020 September 2020
94 99
135
PROSENTASE TINDAK LANJUT LAPORAN TRIWULAN III TAHUN 2020
Rekomendasi Klarifikasi, 12.50%
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 21.59%
Diteruskan ke Instansi Lain, 1.83%
Penerusan ke Pelapor (minta data/perkembangan penanganan lapdu),
2.74%Klarifikasi Lapangan / Langsung, 6.71%
Diarsipkan/arsip gabung, 5.49%
Monitoring/Pemantauan, 47.56%
Dalam Proses Telaah Komisioner, 1.22%
Rekomendasi Klarifikasi
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera
Diteruskan ke Instansi Lain
WILAYAH DENGAN LAPORAN PENGADUAN TERTINGGI TRIWULAN III TAHUN 2020
0
10
20
30
40
50
60
SUMATERA UTARA JAWA TIMUR DKI JAKARTA JAWA BARAT SUMATERA SELATAN
56
3631
19 18
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN
KUALIFIKASI PERBUATAN TRIWULAN III TAHUN 2020
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)15 KINERJA
2. Diduga tidak Profesional.
KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 5
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi7
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas
perkara)12
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 8
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan 2
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan 0
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor 13
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 0
i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/ rekayasa/ disparitas 11
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21) 3
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 2
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 0
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 0 KINERJA
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 0 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara 10 KINERJA
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 5 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 2 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau pelapor/arogan 2 PERILAKU
10. Lainnya 31
TOTAL 125
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUANTRIWULAN IV (OKTOBER, NOVEMBER, DESEMBER) TAHUN 2020
LAPORAN TRIWULAN IV
KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
Oktober 2020 November 2020 Desember 2020
106116
64
PROSENTASE TINDAK LANJUT LAPORAN TRIWULAN IV TAHUN 2020
Rekomendasi Klarifikasi, 9.09%
Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera, 36.01%
Monitoring/Pemantauan, 32.87%
Diarsipkan/arsip gabung, 8.39%
Diteruskan ke Instansi Lain, 3.85%
Penerusan ke Pelapor (minta data/perkembangan penanganan lapdu), 6.99%
Klarifikasi Lapangan / Langsung, 2.80%
Rekomendasi Klarifikasi Rekomendasi Ditindaklanjuti Segera
Monitoring/Pemantauan Diarsipkan/arsip gabung
Diteruskan ke Instansi Lain Penerusan ke Pelapor (minta data/perkembangan penanganan lapdu)
Klarifikasi Lapangan / Langsung
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
JAWA TIMUR DKI JAKARTA SUMATERA UTARA JAWA BARAT JAWA TENGAH
42
3532
20 19
WILAYAH DENGAN LAPORAN PENGADUAN TERTINGGI TRIWULAN IV TAHUN 2020
REKAPITULASI LAPORAN PENGADUAN BERDASARKAN
KUALIFIKASI PERBUATAN TRIWULAN IV TAHUN 2020
NO. MATERI LAPORAN PENGADUAN JML KATEGORI
1. Diduga Tidak / lamban / keliru melaksanakan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap (P-48)6 KINERJA
2. Diduga tidak Profesional.
KINERJA
a. Berpihak kepada Tersangka 2
b. Tidak Prosedural dalam menetapkan kerugian Negara / tidak cermat dalam melakukan penyelidikan atau penyidikan tindak pidana korupsi5
c. Tidak prosedural dalam melakukan prapenuntutan / P-18,P-19 ( Memberi petunjuk yang berlebihan atau tidak tepat, merekayasa berkas
perkara)7
d. Penanganan perkara yang berlarut-larut 6
e. Tidak cermat dalam membuat surat dakwaan, memberikan turunan surat dakwaan 0
f. Tidak mengambalikan barang bukti, mengembalikan BB tidak sesuai putusan pengadilan 4
g. Kejati / Kejari tidak menindaklanjuti lapdu / dugaan tipikor 1
h. sengaja / tidak sengaja menghadirkan saksi 1
i. Tuntutan tunda lebih dari 1 (satu) kali / Tuntutan ringan/ rekayasa/ disparitas 1
j. Tidak cermat (kurang 2 alat bukti) dalam menyatakan berkas perkara lengkap (P-21) 0
k. Tidak prosedural dalam kegiatan menahan tersangka 1
l. Tidak prosedural dalam kegiatan upaya hukum. 0
3. Diduga KKN dengan penegak hukum lain (Polri, Hakim, Pengacara)/ penyalahgunaan wewenang. 0 KINERJA
4. Diduga memaksakan perkara Perdata menjadi Pidana 2 KINERJA
5. Diduga deskriminatif / tebang pilih dalam penanganan perkara 1 KINERJA
6. Diduga memeras / meminta uang/ menerima pemberian 2 PERILAKU
7. Kedisiplinan/membolos kerja 0 PERILAKU
8. Berselingkuh/ melakukan tindak pidana kesusilaan 1 PERILAKU
9. Diduga mengintimidasi/menekan terdakwa atau pelapor/arogan 1 PERILAKU
10. Lainnya 126
TOTAL 184
Recommended