View
226
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 1/15
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,
dengan tanda- tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala
klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalam tubuh,
gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga
gangguan metabolisme lemak dan protein. ( Askandar, 2 ).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada
mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. ( Arif Mansjoer, 1999 : 580)
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang se!ara genetis dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (Sylvia A
Price and Lorraiene M. Wilson, 1995 : 1111)
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bah"a Diabetes Melitus
(DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme se!ara genetis dan klinis termasuk
heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari insulin yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh
darah.
#. $tiologi
a) %eturunan
&rang yang bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes lebih
!enderung mengidap penyakit ini ketimbang mereka yang tidak didalam keluarga.
'isiko bergantung pada jumlah anggota keluark jumlah yang memiliki diabetes.
emakin banyak jumlah sanak saudika orang yang menigidap diabetes, semakin
tinggi riskonya. Ada * bagi anda untuk mengidap diabetes jika orang tua atau
saudara kandung anda mengidap dia b+tes.'isikonya bisa meningkat meniadi *
jika anda kelebihan berat badan. ('amaiah aitri, 2). Diabetes tipe 2 lebih
banyak terkait dengan faktor ri"ayat keluarga atau keturunan ketimbang diabetes
tipe .Pada diabtes tipe, kemungkinan orang terkena diabetes hanya /- persen
bila orang tua dan saudaranya adalah pengidap diabetes.0amun, bila penderita
penderita diabetes mempunyai saudara kembar satu telur (identi!al t"ins),
kemungkinan saudaranya terkena diabetes tipe adalah /-1 persen.#anyak
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 2/15
penelitian dilakukan untuk men!ari petanda genetik pada kromosom penderita
diabetes tipe dan 2, dan ditemukan pada penderita diabetes tipe memang ada
gen yang terkait dengan terjadinya diabetes. al ini penting untuk melakukan
s!reening dalam keluarga guna mendeteksi diabetes sedini mungkin. (3andra
ans, 2)
b) &besitas
Mungkin kegenmukan ini adalah fa!tor resiko yang paling penting untuk
diperhatikan.ebab, melojaknya angka kejadian diabetes tipe 2 sangat terkait
dengan obesitas. Menurunkan berat badan bukan sekedar soal berdiet, tetapi juga
menyangkut perubahan gaya hidup, olahraga, meninggalkan sedentary life atau
hidup santai. emua ini harus dilakukan dengan penuh disiplin, kesabaran, dan
ketekunan.4ebih dari 5 diantara penderita diabetes tipe 2 adalah meraka yangkele"at gemuk. Makin banyak jaringan lemak, jaringan tubuh dan otot akan
resisten terhadap kerja insulin (insulin resisten!e), terutama bila lemak tubuh atau
kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut (!entral obesity).
4emak ini akan memblokir kerja insulin sehingga glukosa tidak dapat diangkut
kedalam sel dan menumpuk dalam peredaran darah. (3andra ans, 2)
ampir 5* orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut biasanya
kelebihan berat badan. %elebihan berat badan meningkatkan kebutuhan tubuh
akan insulin. &rang de"asa yang kegemukan memiliki sel-sel lemak lebih besar
pada tubuh mereka.Diyakini bah"a sel-sel lemak akn lebih besar tidak merespon
insulin dengan baik.gejl-gejal diabetes mungkin bisa menghilang seiring
menurunya berat badan. ('amaiah aitri, 2)
!) %urang gerak badan
Makin kurang gerak badan, makin mudah seseorang terkena diabetes.&lahraga
atau aktiitas fisik membantu kita untuk mengontrol berat badan.6lukosa darah
dibakar menjadi enegi.el-sel tubuh menjadi lenih sensitie terhadap
insulin.Peredaran darah lebih baik. Dan resiko terjadinya diabetes tipe 2 akan
turun sampai persen. (3andra ans, 2)
#eberapa penelitian de"asa ini telah menujukkan bah"a orang yang memiliki
gaya hidup kurang aktif mungkin terkena diabetes dibandingkan mereka yang
hidupnya aktif. Diyakini baha"a olahraga dan aktiitas fisik meningkatkan
pengaruh insulin atas sel-sel. ('amaiah aitri, 2)
d) 7sia
'isiko terkena diabetes akan meningkat dengan bertambahnya usia, terutama
diatas 1 tahun, serta mereka yang kurang gerak badan, massa ototnya berkurang,
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 3/15
dan berat badanya makin bertambah. 0amun, belakangan ini, dengan makin
banyknya anak yang mengalami obesitas, angka kejadian diabetes tipe 2 pada
anak dan remaja pun meningkat. (3andra ans, 2)
'isiko diabtes meningkat sejalan bertambahnya usia, terutama setelah usia 1
tahun, karena jumlah sel-sel beta didalam pan!reas memproduksi insulin menurun
seiring bertambahnya umur. ('amaiah aitri, 2)
e) tres
ukar bagi kita untuk memghubungkan pengaruh stress dengan timbulnya
diabetes. 0amun, yang pasti adalah bah"a stress yang hebat, seperti halnya
infeksi hebat, trauma hebat, operasi besar, atau penykit berat lainnya,
menyebabkan hormone !ounter-insulin (yang kerjamya berla"anan dengan
insulin) lebih aktif.Akibatnya, glukosa darah pun meningkat.diabtes ini kadang
ditemukan se!ara kebetulan pada "aktu pasien memeriksakan glukosa darahnya.
(3andra ans, 2)
f) Pemakaian obat-obatan.
#ebrapa obat dapat meningkatkan kadar glukosa darah, dan bahkan bisa
menyebabkan diabetes. #ila anda mempunyai resiko terkena diabetes, anda harus
memakai obat-obatan ini dengan sangat hati-hati.3anyakan kepada dokter anda
tentang kemungkinan mengganti obat. &bat 8obatan yang dapat menaikan glukosa
darah antara lain adalah hormon steroid, beberapa obat anti hipertensi, dan obat
untuk menurunkan kolesterol. (3andra ans, 2).
9. :a!tor resiko
. 7sia ; 1 tahun
2. &besitas
/. ipertensi (; 1<= mmg)
1. >bu dengan ri"ayat melahirkan bayi ; 1 gram
. Pernah diabetes se"aktu hamil
?. 'i"ayat keturunan DM
. %olesterol D4 @ / mg<dl atau tuigliserida ; 2 mg<dl
D. Patofisiologi
Diabetes 3ipe >> ini adalah jenis yang paling sering dijumpai. #iasanya terjadi pada
usia diatas 1 tahun. ekitar =-= persen penderita diabetes adalah penderita diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe ini, pan!reas masih bisa membuat insulin, tetapi kualitas insulinya buruk,
tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kun!i untuk memasukan glukosa ke dalam sel.
Akibatnya, glikosa dalam darah meningkat.Pasien biasanya tidak pelu tambahan suntikaninsulin dalam pengobatannya, tetapi memerlukan obat yang bekerja untuk memperbaiki
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 4/15
fungsi insulin itu, memlin erlikan glukosa, memperbaiki pengolahan gula di hat, dan lain-
lain.%emungkinan lainnya terjadi diabetes tipe 2 adalah bah"a sel-sel jaringan tubuh dan otot
si pasien tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin (dinamakan resistensi insulin atau
insuresisten!e) sehingga glukosa tidak dapat masuk kedalam sel dan akhirnya tertimbun
dalam peredaran darah.keadaan ini umumnya terjadi pada pasien yang gemuk atau
mengalami obesitas. (3andra ans, 2)
$. Manifestasi klinis
Pada klien dengan DM 3ipe >> sering ditemukan gejala-gejala
) %elainan kulit gatal-gatal, bisul dan luka tidak sembuh
2) %elainan ginekologis gatal-gatal sampai dengan keputihan
/) %esemutan dan baal-baal
1) 4emah tubuh atau !epat lelah
) 3rias gejala hyperglikemi (poliuri, polipagi, polidipsi) ditambah penurunan ##
edangkan pada tahap a"al klien dengan Diabetes Mellitus 3ipe >>< 0>DDM
mungkin sama sekali tidak memperlihatkan gejala apapun dan diagnosis hanya dibuat
berdasarkan pemeriksaan darah dan tes toleransi glukosa. edangkan pada tahap
lanjut klien akan mengalami gejala yang sama dengan penderita Diabetes Mellitus
3ipe >< >DDM.
:. Pemeriksaan penunjang
a) 4aboratorium
Benis
pemeriksaan
asil 0ilai normal satuan interpretasi
HEMATOLOGI
hemoglobin =, 2-? gr<dl 'endah
4eukosit ?,? /,5-,? rb mmC 'endah
emato!rit 2 /-1 * 'endah
trombosit /5, -11 rb mmC 'endah
KIMIA KLINIK
karbohidrat //,(,5) ?-2 Mg<dl 'endah
b) 3es toleransi glukosa (336) memanjang, ; 2 mg<d4.
. 6ula darah puasa (:#) ;1 mg<dl2. %adar glukosa se"aktu (6D) ;2 mg<dl
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 5/15
/. 7rinolisa positif terhadap glukosa dan keton.
6. %omplikasi
%omplikasi DM dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu komplikasi akut dan
komplikasi menahun.
A) %omplikasi Metabolik Akut
) %etoasidosis Diabetik
Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemi dan
glukosuria berat, penurunan glikogenesis, peningkatan glikolisis, dan peningkatan
oksidasi asam lemak bebas disertai penumpukkan benda keton, peningkatan keton
dalam plasma mengakibatkan ketosis, peningkatan ion hidrogen dan asidosis
metabolik. 6lukosuria dan ketonuria juga mengakibatkan diuresis osmotik dengan
hasil akhir dehidasi dan kehilangan elektrolit sehingga hipertensi dan mengalami
syok yang akhirnya klien dapat koma dan meninggal
2) ipoglikemi
eseorang yang memiliki Diabetes Mellitus dikatakan mengalami
hipoglikemia jika kadar glukosa darah kurang dari mg<dl. ipoglikemia dapat
terjadi akibat lupa atau terlambat makan sedangkan penderita mendapatkan
therapi insulin, akibat latihan fisik yang lebih berat dari biasanya tanpa suplemen
kalori tambahan, ataupun akibat penurunan dosis insulin.
ipoglikemia umumnya ditandai oleh pu!at, takikardi, gelisah, lemah, lapar,
palpitasi, berkeringat dingin, mata berkunang-kunang, tremor, pusing<sakit kepala
yang disebabkan oleh pelepasan epinefrin, juga akibat kekurangan glukosa dalam
otak akan menunjukkan gejala-gejala seperti tingkah laku aneh, sensorium yang
tumpul, dan pada akhirnya terjadi penurunan kesadaran dan koma.
#) %omplikasi Easkular Bangka Panjang
) Mikroangiopaty
Merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina(retinopaty diabetik), glomerulus ginjal (nefropatik diabetik), syaraf-syaraf perifer
(neuropaty diabetik), otot-otot dan kulit. Manifestasi klinis retinopati berupa
mikroaneurisma (pelebaran sakular yang ke!il) dari arteriola retina. Akibat terjadi
perdarahan, neoasklarisasi dan jaringan parut retina yang dapat mengakibatkan
kebutaan. Manifestasi dini nefropaty berupa protein urin dan hipetensi jika
hilangnya fungsi nefron terus berkelanjutan, pasien akan menderita insufisiensi
ginjal dan uremia. 0europaty dan katarak timbul sebagai akibat gangguan jalur
poliol (glukosaFsorbitolFfruktosa) akibat kekurangan insulin.Penimbunan
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 6/15
sorbitol dalam lensa mengakibatkan katarak dan kebutaan. Pada jaringan syaraf
terjadi penimbunan sorbitol dan fruktosa dan penurunan kadar mioinositol yang
menimbulkan neuropaty. 0europaty dapat menyerang syaraf-syaraf perifer,
syaraf-syaraf kranial atau sistem syaraf otonom.
2) Makroangiopaty
6angguan-gangguan yang disebabkan oleh insufisiensi insulin dapat menjadi
penyebab berbagai jenis penyakit askuler. 6angguan ini berupa
a) Penimbunan sorbitol dalam intima as!ular
b) iperlipoproteinemia
!) %elainan pembekun darah
Pada akhirnya makroangiopaty diabetik akan mengakibatkan
penyumbatan askular jika mengenai arteria-arteria perifer maka dapat
menyebabkan insufisiensi askular perifer yang disertai %laudikasio
intermiten dan gangren pada ekstremitas. Bika yang terkena adalah arteria
koronaria, dan aorta maka dapat mengakibatkan angina pektoris dan infark
miokardium.
9) Penatalaksanaan
. Medis
%erangka utama penatalaksanaan Diabetes Melitus yaitu peren!anaan makan,
latihan jasmani, obat hipoglikemik, dan penyuluhan.
) Peren!anaan makan (eal !lannin")
Menurut Perkumpulan $ndokrinologi >ndonesia (P$'%$0>), telah
ditetapkan bah"a standar yang dianjurkan adalah santapan dengan komposisi
seimbang berupa karbohidrat (?-*), protein (-*). 4emak (2-2*).
Apabila diperlukan santapan dengan komposisi karbohidrat sampai -*
juga memberikan hasil yang baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah.
Bumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status giGi, umur, stress akut,
dan kegiatan jasmani untuk men!apai berat badan ideal. Bumlah kandungan
kolesterol @/ mg< hari. Bumlah kandungan serat H 2 g< hari, diutamakan
jenis serat larut. %onsumsi garam dibatasai bila terdapat hipertensi. Pemanis
dapat digunakan se!ukupnya.
2) 4atihan jasmani
Dianjurkan latihan jasmani teratur, /-1 kali tiap minggu selama H ,
jam yang sifatnya sesuai 9'>$P$ ( !ontinous, rhytmi!al, interal, progressie,
enduran!e training). 4atihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki,
jogging, renang, bersepeda, dan mendayung.
/) &bat berkhasiat hipoglikemik
a) ulfonilurea
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 7/15
&bat ini bekerja dengan !ara menstimulsai pelepasan insulin yang
tersimpan, menurunkan ambang sekresi insulin, meningkatkan sekresi
insulin sebagai aklibat rangsangan glukosa. &bat golongan ini biasanya
diberikan pada pasien dengan berat badan normal dan masih bisa dipakai
pada pasien yang beratnya sedikit lebih.
b) #iguanid
&bat ini menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai diba"ah
normal. Preparat yang ada dan aman adalah metformin. &bat ini
dianjurkan untuk pasien gemuk (indeks masa tubuh< >M3 ; /) sebagai
obat tunggal.
!) >nhibitor I glukosidase
&bat ini bekerja se!ara kompetitif menghambat kerja enGim I
glukosidase didalam saluran !erna, sehingga menurunkan penyerapan
glukosa danmenurunkan hiperglikemia pas!a prandial.
d) >nsulin sensitiGing agent
3hoaGolidinediones adalah golongan obat baru yang mempunyai efek
farmakologi meningkatkan sensitiitas insulin, sehinggga bisa mengatasi
masalah resistensi insulin dan berbagai masalah akibat resistensi insulin
tanpa mengakibatkan hipoglikemia (Mansjoer, A, dkk, 2).
2. %epera"atan
) Memberikan health edu!ations
2) Diet
. Pen!egahan
#agi pasien yang obesitas (khusus yang menyandang diabetes mellitus tipe 2)
penurunan berat badan adalah kun!i untuk menangani diabetes dan merupakan fa!tor
prefentif utama mun!ulnya penyakit ini.
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 8/15
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses kepera"atan. Pengumpulan data yang
akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan pasien,
mengantisipasi kekuatan dan pertahanan pasien serta merumuskan diagnosa kepera"atan.
Pada pasien diabetes melitus, pengkajian data dasar pasien meliputi
) 'i"ayata. 3injau kembali kesehatan pasien sebelumnya dan tinjau kembali indikasi
terjadinya penyakit DM.
b. 9ata keluhan yang disampaikan oleh pasien dan !atat tanda-tanda ital dari pada
pasien.
!. 3injau kembali kesehatan keluarga yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit
DM.
2) Data dasar
a) Aktiitas6ejala 4emah, letih, sulit bergerak<berjalan,%ram otot, tonus menurun
3anda 3akikardia dan takipnea pada keadaan beraktiitas4etargi<disorientasi,
komaPenurunan kekuatan otot
b) >stirahat
6ejala 6angguan tidur<istirahat
3anda 3akikardia dan takipnea pada keadaan istirahat
!) irkulasi
6ejala Adanya ri"ayat hipertensi, M9>, kesemutan pada ekstremiitas, ulkus
pada kaki, penyembuhan yang lama.3anda 3akikardia, hipertensi, 0adi yang menurun < tidak ada, %ulit panas,
kering, dan kemerahan, bola mata !ekung.
d) $liminasi
6ejala Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, 'asa nyeri<terbakar,
kesulitan berkemih (infeksi), >% baru<berulang, nyeri tekan abdomen, Diare.
3anda7rine en!er, pu!at, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi
oliguria<anuria jika terjadi hipoolemia berat),7rine berkabut, bau busuk
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 9/15
(infeksi),Abdomen keras, adanya asites,#ising usus lemah dan menurun,
hiperaktif (diare)
e) Makanan<!airan
6ejala ilang nafsu makan, mual muntah, 3idak mengikuti diet,
peningkatan masukan glukosa< karbohidrat, Penurunan berat badan dar periode
beberapa hari<minggu, aus, Penggunaan diuretik (tiaGid)
3anda %ulit kering<bersisik, turgor jelek, Pembesaran tiroid (peningkatan
kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), %ekakuan<distensi
abdomen, muntah, #au halitosis, bau buah (nafas aseton)
f) Pernapasan
6ejala Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan<tanpa sputum
purulen<tergantung adanya infeksi<tidak.
3anda 4apar udara, #atuk dengan<tanpa sputum purulen (infeksi),
:rekuensi pernapasan
/) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien diabetes melitus meliputi keadaan umum,
kesadaran, tanda-tanda ital dan head to toe.
1) Pemeriksaan diagnosti!
a. 6lukosa darah meningkat 2- mg<dl atau lebih
b. Aseton plasma (keton) positif se!ara men!olok
!. Asam lemak bebas, kadar lipid dan kolesterol meningkat
d. &smolalitas serum meningkat tetapi biasanya kurang dari // mmol <4
e. $lektrolit
) 0atrium mungkin normal, meningkat atau menurun
2) %alium normal atau peningkatan semu (perpindahan seluler), selanjutnya
akan menurun.
/) :osfor lebih sering menurun
f. 6emoglobin glukolisat
%adarnya meningkat 2-1 kali lipat dari normal yang men!erminkan kontrol
DM yang kurang selama 1 bulan terakhir dan karenanya sangat bermanfaat dan
membedakan D%A dengan kontrol tidak dekuat ersus D%A yang berhubungan
dengan insiden (misalnya >% baru).
g. 6as darah arteri
#iasanya menunjukkan p rendah dan penurunan pada 9&/ (asidosis
metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
h. 3rombosit darah
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 10/15
t mungkin meningkat (dehidrasi) leukositosis, hemokonsentrasi, merupakan
respons terhadap respons atau infeksi.
i. 7reum<kreatinin
Mungkin meningkat atau normal (dehidrasi<penurunan fungsi ginjal)
j. Amilase darahMungkin meningkat yang mengindikjasikan adanya pankreatitis akut sebagai
penyebab D%A.
k. >nsulin darah
Mungkin menurun<bahkan sampai tidak ada (pada tipe >) atau normal sampai
tinggi (tipe >>) yang mengindikasikan insufisiensi insulin< gangguan dalam
penggunaannya (endogen<eksogen). 'esistensi insulin dpt berkembang sekunder
terhadap pembentukan antibodi (autoantibodi).l. 7rine
6ula dan aseton positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.
m. %ultur dan sensitiitas
%emungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan
infeksi pada luka (Doengoes, ===).
#. Diagnose kepera"atan
Menurut 0A0DA diagnosa kepera"atan merupakan keputusan klinis
mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan
atau proses kehidupan yang aktual atau potensial (idayat, A. AGiG Alimul, 25).
Diagnosa kepera"atan Diabetes Melitus meliputi
. %ekurangan olume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi
insulin.
/. 'esiko terhadap infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan
fungsi leukosit.1. 'esiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual berhubungan dengan
ketidakseimbangan glukosa< insulin dan elektrolit..
. %elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, perubahan
kimia darah insufisensi insulin.
?. %etidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang< progressif yang
tidak dapat diobati.
. %urang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan< mengingat,
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 11/15
kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi (Doenges, M.
$, et. Al, 2).
9. Perencanaan Keperawatan
Peren!anakan merupakan proses penyusunan berbagai interensi kepera"atan
yang di butuhkan untuk men!egah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah
klien. Peren!anaan ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses
kepera"atan (idayat, A. AGiG Alimul, 25).
Peren!anaan kepera"atan Diabetes Melitus meliputi
. %ekurangan olume !airan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.
Tujuan: Eolume !airan terpenuhi.
Kriteria hasiMempertahankan olume !airan yang adekuat dan keseimbangan
elektrolit, turgor kulit normal, hidrasi adekuat, 33E stabil, pengisian kapiler baik.Inter!ensi:
"# Mandiri
• Pantau 33E.
• %aji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa.
• 7kur masukan dan pengeluaran, !atat berat jenis urin.
2) %olaborasi
• #erikan terapi !airan dan elektrolit sesuai indikasi.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan defisiensi
insulin.Tujuan: %lien dapat mempertahankan nutrisi yang adekuat.
Kriteria hasi:## ideal.
Inter!ensi:
) Mandiri
3imbang berat badan.
3entukan program diet dan pola makan klien.
Auskultasi bising usus,!atat adanya nyeri abdomen, kembung, mual,
muntahan makanan yang belum di!erna.
#erikan makanan yang mengandung nutrient dan elektrolit.
>dentifikasi makanan yang di sukai<tidak di sukai.
&bserasi tanda-tanda hiperglikemia, seperti perubahan tingkat kesadaran,
kulit lembab<dingin, denyut nadi !epat, peka rangsangan, !emas, sakit
kepala.
2) %olaborasi
%olaborasi dalam pemeriksaan gula darah.
%olaborasi dengan ahli giGi dalam pengaturan diet.
/. 'esiko terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa.
Tujuan: tidak terjadi infeksi.
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 12/15
Kriteria hasi:33E dalam batas normal, tanda-tanda infeksi tidak ada, nilai
leukosit dalam batas normal (1-< mm/).
Inter!ensi:
) Mandiri
• &bserasi tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, !alor, tumor, fungsiolaesa).• Pertahankan tehnik aseptik pada prosedur inasif.
2) %olaborasi
• &bserasi hasil laboratorium (leukosit).
• %olaborasi dalam pemberian antibiotik sesuai indikasi.
1. 'esiko tinggi terhadap perubahan sensori perseptual berhubungan dengan
ketidakseimbangan glukosa< insulin dan elektrolit.
Tujuan: tidak terjadi perubahan sensori perseptual.
Kriteria hasi: mempertahankan tingkat mental biasanya, mengenali dan
mengkompensasi adanya kerusakkan sensori.
Inter!ensi:
Mandiri
• Pantau dan tanda-tanda ital dan status mental.
• Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai kebutuhannya.
• #antu pasien ambulasi dalam perubahan posisi.
. %elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik, perubahan
kimia darah insufisensi insulin.
Tujuan: tidak terjadi kelelahan akibat penurunan metabolik.
Kriteria hasi: %eluhan lelah tidak ada, dapat melakukan aktiitas se!ara mandiri.
Inter!ensi:
Mandiri
• &bserasi 33E.
• 3ingkatkan partisipasi klien dalam melakukan aktiitas sehari-hari sesuai
dengan yang dapat ditoleransi.
• Diskusikan dengan klien kebutuhan akan aktiitas.
• #erikan aktiitas alternatif dengan periode istirahat yang !ukup< tanpa
diganggu.?. %etidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang< progressif yang
tidak dapat diobati, ketergantungan pada orang lain.
Tujuan: tidak terjadi ketidakberdayaan.
Kriteria hasi: mengakui perasaan putus asa, mengidentifikasi !ara-!ara sehat
untuk menghadapi perasaaan, membantu dalam meren!anakan pera"atan sendiri
dan se!ara mandiri mengambil tanggung ja"ab untuk aktiitas pera"atan diri.
Inter!ensi:
Mandiri
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 13/15
• Anjurkan pasien< keluarga untuk mengekspresikan perasaannya tentang
pera"atan dirumah sakit dan penyakitnya se!ara keseluruhan.
• #erikan kesempatan pada kelurga untuk mengekspresikan perhatiannya.
• Anjurkan pasien untuk membuat keputusan sehubungan dengan
pera"atannya.
• #erikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan serta dalam pera"atan
diri sendiri dan berikan umpan balik positif sesuai dengan usahat yang
dilakukan.
. %urang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai penyakit, prognosis, dan
kenutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan< mengingat,
kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
Tujuan: %lien mengerti tentang penyakit yang dideritanya.
Kriteria hasi: klien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, klien
melakukan perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengobatan.
Inter!ensi:
Mandiri
• 9iptakan lingkungan saling per!aya dengan mendengarkan penuh
perhatian, dan selalu ada untuk pasien.
• #ekerja dengan pasien dalam menata tujuan belajar yang diharapkan.
• Pilih strategi belajar.
D. $aluasi
Adapun ealuasi akhir yang diharapkan antara lain
a) Eolume !airan teratasi.
b) %lien dapat mempertahankan nutrisi yang adekuat..
!) 3idak terjadi infeksi.
d) 3idak terjadi perubahan sensori perseptual.
e) 3idak terjadi kelelahan akibat penurunan metabolik.
f) 3idak terjadi ketidakberdayaan.
g) %lien mengerti tentang penyakit yang dideritanya.
7/23/2019 Konsep Medis Diabetes Melitus Tipe II
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-medis-diabetes-melitus-tipe-ii 14/15
P$0737P
%esimpulan
Diabetes Militus adalah keadaan kronik,yang berkarakteristik penyakit progresif oleh
ketidakmampuan tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
menuju pada hiperglikemia(peningkatan gula darah). Diabetes militus menga!u
sebagai Jgula yang tinggiK oleh pasien dan penyedia pera"atan kesehatan.
Diabetes tipe 2 diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
#anyak pasien diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang juga menderita
diabetes tipe 2 atau masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan diabetes,
misalnya kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi) atau obesitas.
%eturunan ras ispanik, Afrika dan Asia memiliki ke!enderungan lebih tinggi untuk
menderita diabetes tipe 2. edangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi risiko
menderita diabetes tipe 2 adalah makanan dan aktiitas fisik kita sehari-hari.
Pada diabetes tipe >> terdapat dua masalah utama yang berhubungandengan insulin,
yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. 0ormalnya insulin akan terikat
dengan reseptor khusus pada permukaan sel. ebagai akibat terikatnya insulin dengan
reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam
sel. 'esistensi insulin pada diabetes tipe >> disertai dengan penurunan reaksi intrasel
ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan
glukosa oleh jaringan.
4AP&'A0 P$0DA747A0
J D>A#$3$ M$4>37 3>P$ >>K
Recommended