View
1.881
Download
14
Category
Preview:
DESCRIPTION
Materi 8
Citation preview
Capacity Requirement Planning
Kuliah 8
LSiPro – FT Untirta
Muhammad Adha Ilhami
Muhammad Adha Ilhami
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu mengecek asumsi dan
mengidentifikasi area dimana suatu kapasitas
dikatakan overload atau underload.
• Mahasiswa mempu merencanakan dan• Mahasiswa mempu merencanakan dan
membuat rencana terkait kondisi suatu
kapasitas yang dikatakan overload atau
underload.
Muhammad Adha Ilhami
Perencanaan Kapasitas
Muhammad Adha Ilhami
Perencanaan Prioritas & Kapasitas
Muhammad Adha Ilhami
Sejarah CRP
• Pada awal tahun 1990-an, sebagian besarperusahaan tidak mengenal CRP dan tidakmenggunakan CRP.
• Perusahaan merencanakan kapasitas dengan
Muhammad Adha Ilhami
• Perusahaan merencanakan kapasitas denganberdasarkan pengalaman (justifikasi personal) dimana produk dan proses yang dilakukancenderung sederhana. Atau sederhananyaperusahaan cukup memverifikasi dengan RCCP saja.
Daftar Pembahasan
• Identifikasi dan kalkulasi kapasitas dari stasiunkerja.
• Mendapatkan informasi yang diperlukan daripesanan dan produk routing.pesanan dan produk routing.
• Penentuan beban dari stasiun kerja untuksetiap periode, termasuk backward scheduling, dan infinite loading.
Muhammad Adha Ilhami
Konsep Kapasitas
• Untuk dapat mengukur beban dan kapasitas, harus diperhatikan ukuran satuan yang sama.
• Untuk itu perlu diperhatikan satuan yang sama dengan satuan pada bottleneck sama dengan satuan pada bottleneck resource, sehingga akan sangat membantudalam bottleneck resource identification,yang mana merupakan tujuan utama dalamanalisis kapasitas.
Muhammad Adha Ilhami
Definisi Kapasitas
� Kapasitas adalah kecepatan dimana suatu sistem produksimampu menghasilkan. Ini didefinisikan dalam term jumlahunit per satuan waktu.
� Kapasitas yang dibutuhkan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan jadwal produksi.
� Theoretical (or Maximum or Design) Capacity adalah� Theoretical (or Maximum or Design) Capacity adalahkapasitas maksimum kapasitas yang mungkin dari suatusistem produksi.
� Demonstrated (or Actual or Effective) Capacity adalahkecepatan produksi yang diharapkan berdasarkanpengalaman, atau didasarkan gabungan produksi dan level sumber daya yang direncanakan, dan dipengaruhi olehjumlah tenaga kerja, lembur, dan jumlah shift.
Muhammad Adha Ilhami
Definisi Kapasitas (2)
� Available Work Time (or Productive or Scheduled Capacity) adalah jumlah jam kerja yang dijadwalkan, atau tersedia, pada stasiun selama periode tertentu.
� Calculated (or Rated or Nominal) Capacity dihitung dengancara mengalikan waktu kerja tersedia dengan utilisasi danefisiensi stasiun kerja. Formula yang digunakan adalah:efisiensi stasiun kerja. Formula yang digunakan adalah:
Calculated Capacity = Available Work Time x Utilization x Efficiency
� Output adalah jumlah pekerjaan yang dapat dihasilkan. Output biasanya dinyatakan dalam satuan jam kerja atauunit produksi.
� Backlog (or Queue) adalah jumlah pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan.
� Load adalah jumlah pekerjaan yang dijadwalkan dalamperiode waktu tertentu.
Muhammad Adha Ilhami
Gambaran Kapasitas
Muhammad Adha Ilhami
Klasifikasi Load (beban)Load dapat diklasifikasikan ke dalam tipe berikut:
� Planned, terdiri dari seluruh scheduled receipts dan planned order releases yang dihasilkan dari proses MRP. Tipe load seperti inibiasanya diketahui duluan dan kapasitas yang dibutuhkan dapatdipersiapkan jauh sebelum waktunya.
1. Scheduled receipts (released load), antara lain pesanan yang diberikan oleh perencana MRP. Didalam sistem MRP inidiketahui sebagai scheduled receipts. Sementara di lantaidiketahui sebagai scheduled receipts. Sementara di lantaiproduksi dikenal dengan shop order.
2. Planned Order Releases (unreleased load), adalah pesanandalam sistem MRP untuk tujuan perencanaan persediaan saja, hal ini tidak muncul di lantai produksi.
� Unplanned, termasuk didalamnya adalah seluruh load yang tidakdihasilkan dari MRP. Contohnya emergencies, permintaan teknis(engineering requests), personal work, dan berbagai situasilainnya. Unplanned load sebaiknya diminimasi.
Muhammad Adha Ilhami
Identifikasi Load
� Untuk mendapatkan gambaran utuh tentang
kebutuhan kapasitas maka baik planned atau
unplanned load harus dapat diidentifikasi
sebaik mungkin.
� Atas dasar itulah, maka begitu ada unplanned
load diketahui masuk ke dalam sistem, maka
dengan segera harus dipertimbangkan dalam
sistem MRP dan CRP.
Muhammad Adha Ilhami
Input & Output CRP
Routing Data
CapacityCapacity
Requirement
Scheduled
Receipts Status
Muhammad Adha Ilhami *Oden (1993)
Capacity
Requirement
Planning
Requirement
Planning
Reports
Work Center
Data
Planned Orders
Work-Center Data
� Sebuah stasiun kerja memiliki berbagai informasi. Informasi utama yang secara langsung bersinggungandengan manajemen kapasitas adalah:
o Identification & Description
o Number of machines or work stations
Muhammad Adha Ilhami
o Number of machines or work stations
o Number of workdays per period
o Number of shift per workday
o Number of hours per shift
o Utilization factor
o Efficiency factor
o Average queue time
o Average wait & move times
Scheduled Receipt & Planned Order
Releases (Load Data)
� Merupakan sumber utama data load untuk CRP
� Sumber lain harus diubah menjadi salah satu tipe
(SR atau PoRel) untuk dapat dilibatkan dalam
perhitungan CRP.
CRP menggunakan data berikut untuk
Muhammad Adha Ilhami
� CRP menggunakan data berikut untuk
menentukan beban (load):
o Jumlah order / order quantity
o Order due date
o Waktu selesainya operasi
o Jumlah operasi tersisa
o Tanggal planned order release
Data Routing
� Routing adalah urutan proses/operasi dari suatu
job/pekerjaan.
� Routing merupakan alur yang dilalui job/pekerjaan
dari work center satu ke work center lainnya.
� Pada prinsipnya setiap komponen dalam suatu
Muhammad Adha Ilhami
� Pada prinsipnya setiap komponen dalam suatu
produk manufaktur memiliki routing masing-masing
yang terdiri dari beberapa operasi.
� Untuk kebutuhan CRP informasi yang dibutuhkan
dari data routing adalah:o Nomor operasi, nama operasi, work center yang direncanakan, alternatif work center,
waktu standar setup, waktu standar proses per unit, dan kebutuhan alat di setiap
stasiun kerja.
Contoh Data Routing
Operation
Number
Work
Center
Setup Time
(Hour)
Run Time
per PC (Hr)
Operation
Description
Tooling
10 Lathe 1.50 0.20 Turn Shaft Chisel
20 Mill 0.50 0.25 Mill Slot
Part Number: 27593 Description: Shaft Drawing no: D 2759
Muhammad Adha Ilhami
30 Drill 0.30 0.05 Drill Hole
40 Grind 0.45 0.10 Grind
50 Grind 0.00 0.05 Polish
Capacity Requirement Plan Report
� Output utama dari proses CRP adalah rencana
kebutuhan kapasitas, atau profil beban stasiun kerja.
� Contoh CRP Report adalah sebagai berikut.
Muhammad Adha Ilhami
Available Capacity
t
200
100
300
Logika dan Mekanisme CRPProses MRP dilakukan dengan 5 tahap utama yaitu:
� Menentukan kapasitas work center: identifikasi dan menentukan work
center, menghitung kapasitas work center.
� Memperoleh informasi pesanan dan routing: informasi scheduled receipts
dan planned order releases, informasi routing untuk setiap item pesanan.
� Menghitung beban (load) untuk setiap work center untuk setiap periode
perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan
Muhammad Adha Ilhami
perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan
menggunakan infinite loading. Kemudiankalikan beban untuk setiap item
dengan jumlah item yang dijadwalkan dalam suatu periode waktu.
� Menggambarkan (di kertas atau layar) hasil dalam capacity requirements
plan, yang menunjukkan load vs kapasitas untuk setiap periode.
� Membandingkan beban work center dengan kapasitas tersedia, dan
lakukan action yang tepat.
Alur CRP
Menentukan Kapasitas
Work Center
Dapatkan Informasi
Pesanan & Routing
Menghitung Load Setiap
Muhammad Adha Ilhami
Menghitung Load Setiap
Work Center
Gambarkan Load vs Capacity
Bandingkan Load & Capacity,
Pertimbangkan Tindakan
1. Menentukan Kapasitas
Work Center
� Work Center didefinisikan sebagai set dari
sebuah atau beberapa mesin, dan/atau
sejumlah operator, yang dapat
dipertimbangkan sebagai sebuah unit untuk
Muhammad Adha Ilhami
dipertimbangkan sebagai sebuah unit untuk
tujuan perencanaan kapasitas dan
penjadwalan.
� Sebuah work center tidak selalu mesin, bisa
juga sebuah area atau meja kerja, sebagai
contoh work center perakitan.
1.1 Identifikasi Work Center
� Sumber daya dapat dikategorikan sebagai work
center dengan beberapa cara:
A. Dengan kelompok mesin sejenis, secara fisik berdekatan, dengan
rentang kapasitas dan kemampuan yang kurang lebih sama.
B. Seluruh lini perakitan, atau flow line, dapat dinyatakan sebagai
sebuah work center.
Muhammad Adha Ilhami
sebuah work center.
C. Pengaturan beberapa mesin tidak sama ke dalam suatu cell
produksi untuk memproduksi suatu produk khusus. Maka cell
tersebut dinyatakan sebagai work center.
D. Didasarkan pada biaya operasi mesin, dibagi berdasarkan mahal
tidaknya biaya setup, untuk menghindari pekerjaan kecil dilakukan
dalam work center dengan biaya setup tinggi.
BA CWork
Center 1
Contoh Identifikasi Work Center
Work
Center 2
Work
Center 3
Perakitan 3
Perakitan 2
Perakitan 1
Line 1 /
Work Center 1
Line 2 /
Work Center 2
DC
Muhammad Adha Ilhami
Mesin Bubut
Mesin Freis
Mesin Drill
Cell 1 / Work
Center 1
Cell 2/ Work
Center 2
Cell 3 / Work
Center 3
Mesin CNC
Perakitan 3
High Cost/
Work Center 1
Low Cost/
Work Center 1
1.2 Menghitung Kapasitas Work Center
� Sebelum menghitung, harus dipastikan dahulu
menggunakan versi kapasitas yang mana.
� Theoretical, perhitungan didasarkan pada seluruh waktu dan
sumber daya tersedia dengan mengabaikan mesin rusak, dan
tanpa istirahat di waktu kerja.
� Demonstrated, perhitungan didasarkan pada fakta aktual di masa
Muhammad Adha Ilhami
� Demonstrated, perhitungan didasarkan pada fakta aktual di masa
lalu kemampuan produksinya berapa. Praktisi biasanya
menggunakan demonstrated capacity jika data yang dibutuhkan
untuk menghitung calculated capacity tidak tersedia.
� Calculated, paling sering digunakan dalam CRP. Yaitu didasarkan
pada waktu kerja tersedia dikalikan utilitas dan efisiensi dari mesin
� Available work time, waktu yang dijadwalkan untuk produksi.
Bernilai kurang dari waktu maksimum yang tersedia.
1.2 Menghitung Kapasitas Work Center
� Calculated Capacity dirumuskan sebagai berikut:
Calculated capacity = Available work time x Utilization
x Efficiency
Muhammad Adha Ilhami
� Dalam lingkungan Job Shop, available work time
adalah:
Available work time per period = number of workers
or machines x hrs/shift x shifts/workday x
workdays/period
Menghitung Utilisasi & Efisiensi
� Utilisasi adalah rasio perbandingan antara jam
dipakai kerja dengan jam kerja tersedia.
Utilisasi = Jumlah jam dipakai kerja/jumlah jam kerja
tersedia
� Efisiensi adalah ukuran produktivitas pekerja atau
Muhammad Adha Ilhami
� Efisiensi adalah ukuran produktivitas pekerja atau
mesin atau work center atau departemen atau
pabrik, dan diukur dengan rasio perbandingan
antara jumlah jam standar kerja dengan jumlah
aktual jam kerja.
Efisiensi = Jumlah jam standar kerja/Jumlah aktual
jam kerja
Contoh Perhitungan Kapasitas (1)� Kasus: Perusahaan ABC memiliki sebuah work center yang
terdiri dari 4 mesin milling, dan 4 operator, seluruhnya
beroperasi 8 jam kerja, 5 hari kerja seminggu. Selama 4
minggu terakhir diketahui ada 16 jam rata-rata mesin down
per minggu. Diketahui pula efisiensi operator adalah 95%.
Pada saat memproduksi sebuah produk dibutuhkan 1/5
Muhammad Adha Ilhami
Pada saat memproduksi sebuah produk dibutuhkan 1/5
jam milling, pabrik mampu menghasilkan 600 unit/mg, 620
unit/mg, 610 unit/mg, dan 590 unit/mg dalam 4 minggu
terakhir.
� Ditanya:
1. Theoretical Capacity?
2. Demonstrated Capacity?
3. Calculated Capacity?
Contoh Perhitungan Kapasitas (2)1. Theoretical Capacity = jumlah mesin x jam kerja per
shift x jumlah shift/hari kerja x hari kerja/periode
= (4) x (8) x (3) x (7) = 672 jam/minggu
= 672/(1/5) = 3360 unit/minggu
2. Demonstrated Capacity {dihitung dengan menghitung
rata-rata kapasitas mingguan dari catatan 4 minggu
Muhammad Adha Ilhami
rata-rata kapasitas mingguan dari catatan 4 minggu
terakhir (data terdahulu yang diketahui)}
= (600 + 620 + 610 + 590)/4 = 605 unit/minggu
= 605 unit/minggu x 1/5 jam/unit = 121 jam/minggu
Contoh Perhitungan Kapasitas (2)3. Calculated Capacity (perlu dihitung utilitas dan efisiensi
lebih dahulu)
Available work time = jumlah mesin/operator X jam/shift X
shift/hari X hari/periode
= (4) x (8) x (1) x (5)
= 160 jam/minggu
Muhammad Adha Ilhami
= 160 jam/minggu
Jumlah jam mesin bekerja = 160 – 16 = 144 jam/minggu
Utilisasi = jam mesin bekerja/jam kerja tersedia
= 144/160 = 0.9 = 90%
Calculated Capacity = 160 x 90% x 95% = 136,8 jam/minggu
= 136,8/(1/5) = 684 unit/minggu
2. Mendapatkan Informasi Pesanan &
Routing
� Menentukan jadwal open dan planned order.o Open order = scheduled receipts dimana di dalamnya terdapat status
terkini, termasuk jumlah operasi selesai, jumlah jam kerja tersisa, dan
jumlah operasi tersisa.
o Open order yang akan muncul dalam shop, sementara planned order
hanya bersifat informatif untuk pengadaan persediaan.
Muhammad Adha Ilhami
hanya bersifat informatif untuk pengadaan persediaan.
� Mempersiapkan dan menggunakan routingo Routing sangat bergantung dari pendefinisian work center, jika work
center sudah jelas, maka routing akan ditentukan dengan jelas pula.
� Memahami dan menggunakan siklus
manufaktur
Contoh Routing Produk Wooden Self
Pole
Nomor Produk: 321 / Wooden Self Pole Drawing Number D1102
Operation
Number
WC
Number
Operation
Description
Setup
time (hrs)
Prod. Rate
(pieces/hr)
No. of
people
No. of
mach
10 102 Dipotong 0.1 350 2 1
20 201 Dibentuk 0.2 175 2 2
Muhammad Adha Ilhami
20 201 Dibentuk 0.2 175 2 2
30 203 Dihaluskan 0.1 225 2 2
40 302 Dipernis 0.2 250 1 1
50 401 dibungkus 0.3 700 2 1
Memahami dan Menggunakan Siklus
Manufaktur
� Sebelum membahas siklus manfaktur, harus dipahami lebih
dahulu load activity. Load activity adalah aktivitas yang
membutuhkan sumber daya atau kapasitas dari suatu work
center.
Queue Setup Run Wait Move
Muhammad Adha Ilhami
� Setup bisa dibagi menjadi internal setup (setup
menyebabkan mesin berhenti bekerja, mengurangi waktu
kerja mesin), dan external setup (tidak mengurangi waktu
kerja mesin, setup dilakukan pada saat mesin sedang
bekerja)
Queue Setup Run Wait Move
Load activity
Manufacturing Operation Cycle
3. Menghitung Load dan Mendistribusikanya
untuk setiap WC pada setiap periode.
� Menerapkan backward scheduling.
� Hitung load berdasarkan hasil penjadwalan
� Plot dan bandingkan load dan kapasitas
Muhammad Adha Ilhami
� Plot dan bandingkan load dan kapasitas
4. Menyeimbangkan Load dan Kapasitas
� Jika load tidak seimbang dan atau kapasitas
tidak memenuhi maka lakukan langkah
berikut:
o Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)
Muhammad Adha Ilhami
o Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)
o Mengurangi kapasitas (Reducing capacity)
o Meningkatkan beban (Increasing load)
o Mengurangi beban (Reducing Load)
o Mendistribusikan kembali beban (redistributing Load)
� Jika tetap tidak diperoleh kondisi kapasitas ≥ load
maka MPS sebaiknya direvisi.
Contoh CRP
� Diketahui Available Work Time = 1 x 8 x 1 x 5 x 60 = 2400
menit/minggu
P
Q(1) R(2)
WC Available
WT
Utilisasi Efisiensi Calculated Capacity
A 2400 90% 95% 2052 min
B 2400 90% 95% 2052 min
Muhammad Adha Ilhami
Q(1) R(2)
S(1)
Work Center A
Work
Center B
Work
Center C
C 2400 90% 95% 2052 min
Item Lead
Time
Lot Size Safety
Stock
Quantity on Hand
P 1 LFL 0 50
Q 1 LFL 0 50
R 2 LFL 0 100
S 2 LFL 0 600
Hasil MRP
Item P 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gross Req 400 200 300 400
Item P 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gross Req 400 200 300 400
Sche Receipts
Muhammad Adha Ilhami
Sche Receipts
PoH (50 unit) 50 50 50 50 50 0 0 0 0
Net Requirement 350 200 300 400
PORec 350 200 300 400
PORel 350 200 300 400
Item Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gross Req 350 200 300 400
Sche Receipts
PoH (50 unit) 50 50 50 50 0 0 0 0 0
Net Requirement 300 200 300 400
PORec 300 200 300 400
PORel 300 200 300 400
Muhammad Adha Ilhami
Item R 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gross Req 700 400 600 800
Sche Receipts
PoH (100 unit) 100 100 100 100 0 0 0 0 0
Net Requirement 600 400 600 800
PORec 600 400 600 800
PORel 600 400 600 800
Item S 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gross Req 600 400 600 800
Sche Receipts
PoH (600 unit) 600 600 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 400 600 800
PORec 400 600 800
PORel 400 600 800
Muhammad Adha Ilhami
PORec 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Prod P 350 200 300 400
Component Q 300 200 300 400
Assembly R 600 400 600 800
Component S 400 600 800
Planned Order Receipts Untuk P, Q, R, & S
Informasi Routing
Item Operasi
& WC
WC A WC B WC C
Run Setup Run Setup Run Setup
P 1-A 3 30
Q 1-A
2-B
2 40
1 20
Muhammad Adha Ilhami
2-B 1 20
R 1-B
2-C
2 20
2 15
S 1-A
2-B
3-C
1 50
2 10
2 20
Menerjemahkan Order Receipts
dengan Routing Menggunakan
Backward Scheduling
Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 350 200 300 400
Q Operasi 2 300 200 300 400
Q Operasi 1 300 200 300 400
Muhammad Adha Ilhami
Q Operasi 1 300 200 300 400
R Operasi 2 600 400 600 800
R Operasi 1 600 400 600 800
S Operasi 3 400 600 800
S Operasi 2 400 600 800
S Operasi 1 400 600 800
Menghitung Load Kumulatif Setiap Mesin
Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 350 200 300 400
Q Operasi 2 300 200 300 400
Q Operasi 1 300 200 300 400
R Operasi 2 600 400 600 800
R Operasi 1 600 400 600 800
S Operasi 3 400 600 800
S Operasi 2 400 600 800
S Operasi 1 400 600 800
ItemOperasi &
WC
A B C
Run Setup Run Setup Run Setup
P 1-A 3 30
Q 1-A 2 40
2-B 1 20
R 1-B 2 30
2-C 2 15
S 1-A 1 50
2-B 2 10
3-C 2 20
WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9
x
1200
+
Muhammad Adha Ilhami
WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A
P 1080 630 930 1230
Q 640 440 640 840
R
S 450 650 850
Total 450 650 1490 440 1720 1470 930 1230
B
P
Q 320 220 320 420
R 1230 830 1230 1630
S 810 1210 1610
Total 810 2440 2760 1450 1950 420
C
P
Q
R 1215 815 1215 1615
S 820 1220 1620
Total 820 2435 2435 1215 1615
1200
Membandingan Load dan Kapasitas
2000
2500
3000
Muhammad Adha Ilhami
0
500
1000
1500
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mesin A
Mesin B
Mesin C
Analisa� Dari grafik diketahui tidak ada masalah pada kapasitas
work center A.
� Pada work center B diketahui ada masalah pada periode 4
dan 5.
� Pada work center C diketahui ada masalah pada periode 5
dan 6.
Muhammad Adha Ilhami
dan 6.
� Secara keseluruhan ada ketidakseimbangan load dalam
setiap periode perencanaan.
Penyeimbangan Load
ItemOperasi &
WC
A B C
Run Setup Run Setup Run Setup
P 1-A 3 30
Q 1-A 2 40
2-B 1 20
R 1-B 2 30
2-C 2 15
S 1-A 1 50
2-B 2 10
3-C 2 20
Period 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 300 300 300 350
Q Operasi 2 300 300 600
Q Operasi 1 200 100 450 450
R Operasi 2 200 550 550 550 550
R Operasi 1 600 600 450 450 300
S Operasi 3 500 500 500 300
S Operasi 2 600 600 600
S Operasi 1 800 400 600
WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Muhammad Adha Ilhami
WC 1 2 3 4 5 6 7 8 9
A
P 930 930 930 1080
Q 440 240 940 940
R
S 850 450 650
Total 850 890 890 940 940 930 930 930 1080
B
P
Q 320 320 620
R 1230 1230 930 930 630
S 1210 1210 1210
Total 1210 1210 1210 1230 1230 1250 1250 1250 0
C
P
Q
R 415 1115 1115 1115 1115
S 1020 1020 1020 620
Total 1020 1020 1020 1035 1115 1115 1115 1115 0
Load Maksimum
Load vs Kapasitas setelah
Penyeimbangan
1000
1200
1400
Muhammad Adha Ilhami
0
200
400
600
800
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mesin A
Mesin B
Mesin C
Penyesuaian Rencana Kapasitas
� Setelah dilakukan penyeimbangan
Load, maka pabrik disarankan atau
direkomendasikan untuk beroperasi selama
1250 menit per minggu.
Muhammad Adha Ilhami
1250 menit per minggu.
Recommended