View
229
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG
NOMOR : 10 TAHUN 2015
TANGGAL : 10 MARET 2015
TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang
berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan dalam pasal 34 ayat (3) dinyatakan
negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum lainnya serta dengan diberlakukannya otonomi daerah, bidang
kesehatan merupakan salah satu bidang yang wajib dilaksanakan oleh daerah
kabupaten/kota dimana pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayahnya . Untuk itu penyelenggaraan pelayanan rumah
sakit menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah .
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana yang
diharapkan dalam penetapan Sandar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat.
Sebagai salah satu syarat administratif yang harus dipenuhi dalam Badan
Layanan Umum adalah rumah sakit wajib memiliki Dokumen Standar Pelayanan
Minimal, untuk itu Kementerian kesehatan telah menerbitkan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Sejalan dengan perkembangan perumahsakitan dan dengan
mempertimbangkan sasaran MDG’s, akreditasi rumah sakit versi 2012 dan
kebutuhan masyarakat maka standar pelayanan minimal yang sudah ada
disempurnakan kembali sebagai tolok ukur pelayanan minimum yang diberikan
rumah sakit kepada masyarakat dan sebagai panduan bagi rumah sakit untuk
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit.
2
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Standar pelayanan minimal (SPM) di rumah sakit adalah satu upaya untuk
memperlihatkan pelayanan atau kegiatan yang minimal harus dilakukan oleh Rumah
Sakit dalam pelayanan kepada masyarakat. Dengan ditetapkannya standar pelayanan
minimal RSUD Kabupaten Badung, maka dapat diketahui jenis kegiatan yang
dilakukan di rumah sakit, indikator kinerjanya dan standarnya sehingga gambaran ini
memudahkan untuk melihat sejauh mana pelayanan minimal yang telah dilakukan
serta memudahkan menilai kinerja RSUD Kabupaten Badung. Keadaan ini juga
mempermudah Pemerintah Daerah Kabupaten Badung untuk mengalokasikan
seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pelayanan di RSUD Kabupaten
Badung, dengan merujuk kepada hasil pencapaian masing-masing indikator yang
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
C. PENGERTIAN UMUM DAN KHUSUS
PENGERTIAN UMUM :
1. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang menyediakan pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat
inap.
2. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolok
ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh badan layanan umum (BLU)
RSUD Kabupaten Badung kepada masyarakat.
PENGERTIAN KHUSUS
1. Jenis pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
kepada masyarakat
2. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu, atau tolak ukur prestasi kuntitatif
atau kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap
besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya
3. Target adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu /kinerja tertentu yang telah
ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau bertahap berdasarkan kemampuan
pemilik rumah sakit .
3
4. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu
yang harus dicapai.
5. Definisi opersional adalah dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator.
6. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indikator.
7. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan.
8. Pembilang ( numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja.
9. Penyebut ( denumerator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja
10. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
11. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diubah dengan Peretauran
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
4
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/Menkes/SK/III Tahun 2002
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
A. JENIS PELAYANAN
Jenis-jenis pelayanan yang dimonitoring dalam penerapan standar pelayanan minimal
rumah sakit meliputi :
1. Pelayanan gawat darurat
2. Pelayanan rawat jalan
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan bedah
5. Pelayanan persalianan dan perinatologi
6. Pelayanan intensif
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan laboratorium patologi klinik
9. Pelayanan rehabilitasi medik
10. Pelayanan farmasi
11. Pelayanan gizi
12. Pelayanan transfusi darah
13. Pelayanan pasien dari keluarga miskin
14. Pelayanan rekam medik
15. Pengelolaan limbah
16. Pelayanan administrasi manajemen
17. Pelayanan ambulans / kereta jenazah
18. Pelayanan pemulasaraan jenazah
19. Pelayanan laundry
20. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
21. Pencegahan pengendalian infeksi (PPI)
22. Pelayanan keamanan
5
B. SPM setiap jenis Pelayanan, Indikator, Target dan Standar
1. Pelayanan Rawat Darurat No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
1 Pelayanan gawat darurat
INPUT 1.Kemampuan live saving 100% 3 tahun
2.Pemberi pelayanan kegawat daruratan bersertipikat ( (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS) yang masih berlaku
100% 4 tahun
3.Ketersedian tim penanggulangan bencana
1 Tim 1 tahun
PROSES 4.Jam buka pelayanan gawat darurat
24 jam 1 tahun
5.Waktu tanggap pelayanan darurat
24 jam 1 tahun
6.Tidak adanya keharusan membayar uang muka
100% 1 tahun
OUT PUT 7.Kematian pasien di IGD ≤ 8 jam ≤ 2 perseribu
3 tahun
OUT COME
8.Kepuasan Pasien
≥ 70%
2 th
2. Pelayanan Rawat Jalan No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
2 Pelayanan Rawat Jalan
INPUT 1.Ketersediaan pelayanan Sesuai dengan jenis dan kls RS
2 tahun
2.Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis
100% dokter spesialis
1 tahun
PROSES 3.Jam buka pelayanan dengan ketentuan
08.00-13.00 setiap hari kerja kecuali Jumat 08.00-11.00
1 tahun
4.Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit
1 tahun
5.Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis
100% 5 tahun
6.Pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS
100% 1 tahun
7. Ketersediaan pelayanan VCT Tersedia dengan tenaga terlatih
1 tahun
OUT PUT 8.Peresepan obat sesuai formularium
100% 2 tahun
9. Pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60% 1 tahun
OUT COME
10.Kepuasan Pasien
≥ 90%
3 tahun
6
3. Pelayanan Rawat Inap No Jenis
Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
3. Pelayanan Rawat Inap
INPUT 1.Ketersediaan pelayanan Sesuai jenis dan kls RS
3 tahun
2.Pemberi pelayanan di rawat inap
Sesuai pola ketenagaan,jenis dan kls RS
3 tahun
3.Tempat tidur dengan pengaman
100% 2 tahun
4.Kamar mandi dengan pengaman pegangan tangan
100% 3 tahun
PROSES
5.Dokter penanggungjawab pasien rawat inap
100% 1 tahun
6.Jam visite dokter 08.00-14.00 1 tahun
7.Kejadian infeksi pasca operasi
≤ 1,5% 2 tahun
8.Kejadian infeksi nosokomial <9%
2 tahun
9.Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat cacat atau kematian
100% 1 tahun
10.Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS
100% 1 tahun
11.Pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60% 1 tahun
OUTPUT 12.Kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh
≤ 5% 3 tahun
13.Kematian pasien ≥ 48 jam <0,24% 3 tahun
OUTCOME 14.Kepuasan pasien >90% 3 tahun
7
4. Pelayanan Bedah No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
4 Pelayanan Bedah INPUT 1.Ketersediaan tim Bedah Sesuai dengan kls RS
5 tahun
2.Ketersediaan fasilitas dan peralatan operasi
Sesuai dengan kls RS
5 tahun
3.Kemampuan melakukan tindakan operatif
Sesuai dengan kls RS
1 tahun
PROSES 4.Waktu tunggu operasi elektif
≤ 2 hari 1 tahun
5.Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
100 %
1 tahun
6.Tidak adanya kejadian operasi salah orang
100% 1 tahun
7.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
100% 1 tahun
8.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing /lain pada tubuh pasien setelah operasi
100% 1 tahun
9.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, salah penempaatn ET
≤ 1% 1tahun
OUT PUT 10.Kejadian kematian di meja operasi
≤ 1 % 1 tahun
OUT COME
11.Kepuasan pelanggan > 80% 3 tahun
8
5. Pelayanan persalinan dan perinatologi No Jenis pelayanan Kriteria Indikator Standar
Rencana
Pencapaian
5 Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
INPUT 1.Pemberi pelayanan persalinan normal
Dr.Sp.OG/dr.Umum/ Bidan
1 tahun
2.Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
3.Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operatif
4.Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gr
100% 5 tahun
5.Kemampuan menangani bayi lahir dengan asfiksia
100% 5 tahun
PROSES 6. Pertolongan persalinan
melalui seksio caesaria non
rujukan
≤20% 5 tahun
7.Pelayanan kontrasepsi mantap
dilakukan oleh Sp.OG atau Sp.B
atau Sp.U atau dokter umum
terlatih
100% 1 tahun
8.Konseling peserta KB mantap
oleh bidan terlatih
100% 1 tahun
OUTPUT 9.Kematian ibu karena
persalinan
a. Perdarahan
≤ 1%
b.Pre-eklamsia
≤ 30%
c.Sepsis ≤ 0,2
%
3 tahun
OUT COME
10.Kepuasan pasien ≥80 % 2 tahun
6. Pelayanan Intensif No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
6 Pelayanan Intensif INPUT 1.Pemberi pelayanan Sesuai kelas RS dan standar ICU
3 tahun
2.Ketersediaan fasilitas dan peralatan ruang ICU
Sesuai kelas RS dan standar ICU
3 tahun
3.Ketersediaan tempat tidur dengan monitoring dan ventilator
Sesuai kelas RS dan standar ICU
PROSES 4.Kepatuhan terhadap Hand hugiene
100% 1 tahun
5.Kejadian infeksi nosokomial <9% 3 tahun
OUT PUT 6.Pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yg sama < 72 jam
≤3% 3 tahun
OUT COME
7.Kepuasan pelanggan > 70% 3 tahun
9
7. Pelayanan Radiologi No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
7 Pelayanan radiologi
INPUT
1.Pemberi pelayanan radiologi Dr.Sp.Rad, radiografer
1 tahun
2.Ketersediaan fasilitas dan peralatan radiografi
Sesuai kelas rumah sakit
2 tahun
PROSES 3.Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax
≤ 3 jam 2 tahun
4.Kerusakan foto ≤ 2% 2 tahun
5.Tidak terjadinya kesalahan pemberian label
100% 1 tahun
OUT PUT 6.Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan radiologi
Dr.sp.radiologi 2 tahun
OUT COME
7.Kepuasan pelanggan > 80% 2 tahun
8. Pelayanan patologi klinik No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
8 Pelayanan patologi klinik
INPUT 1.Pemberi pelayanan patologi klinik
Sesuai kelas rumah sakit
1 tahun
2.Fasilitas dan peralatan Sesuai kelas rumah sakit
3 tahun
PROSES 3.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik
≤ 120 menit 1 tahun
4.Tidak adanya kejadian tertukar spesimen
100% 1 tahun
5.Kemampuan memeriksa HIV-AIDS Tersedia tenaga, peralatan dan reagen
1 tahun
6.Kemampuan memeriksa mikroskopis TB paru
Tersedia tenaga,peralatan dan reagen
1 tahun
OUT PUT 7.Ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
Dr,Sp.PK 1 tahun
8.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
100% 1 tahun
9.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal
100% 1 tahun
OUT COME
10.Kepuasan pelanggan > 80% 2 tahun
10
9. Pelayanan rehabilitasi medik No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
9 Pelayanan rehabilitasi medik
INPUT 1. Pemberi pelayanan rehabilitasi medik
Sesuai persyaratan kelas RS
3 tahun
2.Fasilitas dan peralatan rehabilitasi medik
Sesuai persyaratan kelas RS
3 tahun
PROSES 3.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
100% 3 tahun
OUT PUT
4.Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan
< 50% 3 tahun
OUT COME
5.Kepuasan pelanggan > 80% 2 tahun
10. Pelayanan Farmasi No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaain
10 Pelayanan farmasi INPUT 1.Pemberi pelayanan farmasi Sesuai kelas RS
3 tahun
2.Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi i .
Sesuai kelas RS
3 tahun
3.Ketersediaan formularium RS Tersedia dan diupdate paling lama 3 tahun
1 tahun
PROSES 4.Waktu tunggu pelayanan obat jadi
≤ 30 menit 1 tahun
5.Waktu tunggu pelayanan obat racikan
≤ 60 menit 1 tahun
OUT PUT
6.Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
100% 1 tahun
OUT COME
7.Kepuasan pelanggan ≥ 80% 2 tahun
11. Pelayanan gizi NO Jenis pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
11 Pelayanan gizi INPUT 1.Pemberi pelayanan gizi Sesuai pola
ketenagaan
2 tahun
2.Ketersediaan pelayanan
konsultasi gizi
Tersedia 1 tahun
PROSES 3.Ketepatan waktu pemberian
makanan pada pasien
≥ 90% 1 tahun
4.Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian diet
100% 1 tahun
OUTPUT 5.Sisa makanan yang tidak dimakan
pasien
≤ 20% 1 tahun
OUT
COME
6.Kepuasan pelanggan > 80% 1 tahun
11
12. Pelayanan transfusi darah NO Jenis Pelayanan Kriteria Indikator
Standar Rencana
Pencapaian
12 Pelayanan Transfusi
darah
INPUT 1.Tenaga penyedia pelayanan
bank darah rumah sakit
Sesuai
standar
BDRS
5 tahun
2.Ketersediaan fasilitas dan
peralatan bank darah rumah
sakit
Sesuai
standar
BDRS
5 tahun
PROSES 3.Kejadian reaksi transfusi < 0,01% 1 tahun
OUTPUT 4.Pemenuhan kebutuhan
darah untuk pelayanan
transfuse di RS
100 %
3 tahun
OUTCOME 5.Kepuasan pelanggan > 80% 2 tahun
13. Pelayanan terhadap pasien dari Masyarakat Miskin
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
13
Pelayanan terhadap pasien dari masyarakat miskin
INPUT
1.Ketersediaan pelayanan untuk keluarga miskin Tersedia 1 tahun
2.Adanya kebijakan RS untuk
pelayanan keluarga miskin
Ada 1 tahun
PROSES
3.Waktu tunggu verifikasi kepesertaan pasien keluarga miskin ≤ 15 menit 1 tahun
4.Tidak adanya biaya tambahan yang ditagihkan pada keluarga miskin
100 %
1 tahun
OUTPUT
5.Semua pasien keluarga miskin yang dilayani 100% 1 tahun
OUTCOME
6.Kepuasan pelanggan
> 80 % 3 tahun
. 14. Pelayanan Rekam Medik
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
14 Rekam Medik INPUT 1.Pemberi pelayanan rekam medik
Sesuai persyaratan 3 tahun
PROSES
2.Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan ≤ 10 menit 1 tahun
3.Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap ≤ 15 meniot 1 tahun
OUTPUT
4.Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan 100% 1 tahun
5.Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas 100% 1 tahun
OUTCOME 6.Kepuasan pelanggan > 80% 2 tahun
12 15.Pelayanan Administrasi Manajemen No Jenis
Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
15 Pelayanan Administrasi dan Manajemen
INPUT 1.Kelengkapan pengisian jabatan sesuai persyaratan jabatan dalam struktur organisasi
>90%
3 tahun
2.Adanya peraturan internal rumah sakit
Ada 1 tahun
3.Adanya peraturan karyawan rumah sakit
Ada 1 tahun
4.Adanya daftar urutan kepangkatan karyawan
Ada 1 tahun
5.Adanya perencanaan strategi bisnis rumah sakit
Ada 1 tahun
6.Adanya perencanaan pengembangan SDM
Ada 1 tahun
PROSES 7.Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi
100% 1tahun
8.Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
100% 1 tahun
9.Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
100% 1 tahun
10.Pelaksanaan rencana pengembangan SDM
≥90% 1 tahun
11.Ketepatan waktu penyusunan laporan SDM
100% 1 tahun
12.Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap
≤ 2 jam 1 tahun
OUTPUT 13.Cost recovery ≥ 60% 3 tahun
14.Kelengkapan pelaporan
akuntabilitas kinerja
100% 1 tahun
15.Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
≥ 60% 5 tahun
16.Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu
100% 1 tahun
13 16.Pelayanan Pengolahan Limbah
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
1.Adanya penanggung jawab pengelola limbah
Ada SK Direktur 1 tahun
16 PENGELOLAAN INPUT
LIMBAH
2.Ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah rumah sakit:padat dan cair
Sesuai peraturan perundang 1 tahun
PROSES 3.Pengelolaan limbah cair
Sesuai peraturan perundangan 1 tahun
4.Pengelolaan limbah padat
Sesuai peraturan perundangan 1 tahun
OUTPUT 5. Baku mutu limbah cair
a. BOD <30 mg/l b.COD<80mg/l dcTSS<30mg/l d.PH 6-9 1 tahun
17. Pelayanan Ambulans dan mobil jenazah
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
17
Pelayanan ambulans dan mobil jenazah INPUT
1..Ketersediaan pelayanan ambulans dan mobil jenazah 24 jam 1 tahun
2.Penyedia pelayanan ambulans dan mobil jenazah
Sopir ambulans
terlatih 1 tahun
3.Ketersediaan mobil ambulans dan mobil jenazah
Mobil ambulans dan mobil jenazah
terpisah 1 tahun
PROSES
4.Kecepatan memberikan pelayanan ambulans / mobil jenazah di Rumah Sakit ≤ 30 menit 1 tahun
5.Waktu tanggap pelayanan ambulans kepada masyarakat yang membutuhkan 100% 3 tahun
OUTPUT
6.Tidak terjadinya kecelakaan ambulans /mobil jenazah yang menyebabkan kecacatan atau kematian 100% 1 tahun
OUTCOME 7. Kepuasan pelanggan > 80% 3 tahun
14
18.Perawatan jenazah
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
18
Perawatan Jenazah
INPUT
1.Ketersediaan pelayanan pemulasaraan jenazah 24 jam 1 tahun
2.Ketersediaan fasilitas kamar jenazah
Sesuai kelas rumah sakit 3 tahun
3.Ketersediaan tenaga di instalasi perawatan jenazah
Ada SK Direktur 1 tahun
PROSES
4.Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah
≤15 menit setelah di kamar jenazah 1 tahun
5.Perawatan jenazah sesuai standar universal precaution 100% 1 tahun
6.Tdak terjadinya kesalahan identifikasi jenazah 100% 1 tahun
OUTCOME 7.Kepuasan pelanggan > 80% 3 tahun
19. Pelayanan laundry
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
19 Pelayanan laundry INPUT 1.Ketersediaan pelayanan laundry Tersedia 1 tahun
2.Adanya penanggung jawab pelayanan laundry
Ada SK Direktur 1 tahun
3.Ketersediaan fasilitas dan peralatan laundry Tersedia 1 tahun
4.Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap dan ruang pelayanan 100% 1 tahun
PROSES
5.Ketepatan pengelolaan linen infeksius 100% 1 tahun
OUTPUT 6.Ketersediaan linen
2,5-3 set x jumlah
TT 3 tahun
7.Ketersediaan linen steril untuk kamar operasi 100% 2 tahun
15
20.Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
20 Pemeliharaan Sarana INPUT 1.Adanya penanggung jawab IPRS SK Direktur 1 tahun
rumah sakit
2.Ketersediaan bengkel kerja Tersedia 1 tahun
PROSES 3.Waktu tanggap kerusakan alat 15 menit >80% 1 tahun
4.Ketepatan waktu pemeliharaan alat sesuai jadwal pemeliharaan 100% 1 tahun
5.Ketepatan waktu kalibrasi 100% 1 tahun
OUTPUT 6.Alat ukur dan alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu 100% 1 tahun
21.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
21 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
INPUT 1.Adanya anggota tim PPI yang terlatih
> 75% 3 tahun
2.Ketersediaan APD di setiap instalasi/departement
> 60% 1 tahun
3.Rencana program PPI Ada 1 tahun
PROSES 4. Pelaksanaan program PPI sesuai rencana
100%
3 tahun
5. Pelaksanaan APD saat melaksanakan tugas 100% 1 tahun
OUTPUT
6.Kegiatan pencatatan dan pelaporan nosokomial/healht care associated infection (HAI) di rumah sakit . > 75 % 5 tahun
22.Pelayanan Keamanan
No Jenis Pelayanan Kriteria Indikator Standar Rencana
Pencapaian
22 Pelayanan keamanan
INPUT
1.Petugas keamanan bersertipikat keamanan
100 % 1 tahun
2.Sistem pengamanan Ada 1 tahun
PROSES
3.Petugas keamanan melakukan keliling rumah sakit
Setiap
jam 1 tahun
4.Evaluasi terhadap sistem pengamanan
Setiap 3 bulan 1 tahun
OUTPUT
5.Tidak adanya barang milik pasien, pengunjung, karyawan yang hilang 100% 1tahun
OUT COME 6.Kepuasan pelanggan ≥ 90% 3 tahun
16
BAB III
PENUTUP
Standar pelayanan minimal rumah sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis
pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah/ pemerintah provinsi/
pemerintah kabupaten/kota dengan standar kinerja yang ditetapkan. Namun demikian
mengingat kondisi masing-masing daerah yang terkait dengan sumber daya yang tidak
merata maka diperlukan pentahapan dalam pelaksanaan SPM oleh masing-masing.
Mengingat SPM sebagai hak konstitusional maka seyogyanya SPM menjadi prioritas
dalam perencanaan dan penganggaran daerah
Dengan disusunnya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diharapkan dapat
membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit. Standar
Pelayanan Minimal (SPM) ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan
unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis
pelayanan.
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Keputusan / Peraturan Standar
Pelayanan Minimal ini akan ditetapkan kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BUPATI BADUNG,
ttd.
ANAK AGUNG GDE AGUNG
Recommended