View
229
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN SNI SO 17025: 2008 BAGI TENAGA LABORATORIUM
Oleh:
Dr. I Made Gunamantha, S.T., MMT (Ketua)
NIP. 196808282002121001
Ni Wayan Yuningrat, S.T.,M.Sc (Anggota)
NIP. 197601192003122001
Ni Putu Sri Ayuni, S.Si.,M.Sc (Anggota)
NIP. 198110292008122002
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
JURUSAN ANALIS KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM PENGEBDIAN PADA MASYARAKAT
1. Judul Proposal : Pelatihan SNI SO 17025: 2008 Bagi Tenaga
Laboratorium
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Ketua : Dr. I Made Gunamantha,ST.,MM
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP/NIDN : 196808282002121001/0024086806
d. Desiplin Ilmu : Kimia Lingkungan
e. Pangkat/Golongan : Penata/IVa
f. Jabatan : Lektor Kepala
g. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Analis Kimia
h. Alamat Rumah : Jl. A. Yani Gang Wedapurana III No. 117P
Singaraja
i. Telp/Faks/E-mail : 08179782875/-/md_gunamantha@yahoo.com
3. Jumlah Anggota Pelaksana : 2 (dua) orang
4. Lokasi Kegiatan : Gedung BDI, Tohpati Denpasar
a. Nama Desa : Tohpati
b. Kecamatan : Denpasar Timur
c. Kabupaten/Kota : Denpasar
d. Propinsi : Bali
5. Jumlah Biaya Kegiatan : Rp. 13.700.000 (lima belas juta rupiah)
6. Lama Kegiatan : 6 (bulan)
Singaraja, 28 Agustus 2016
Ketua Pelaksana,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Snag Hyang Widhi Wasa karena atas ijin
dan tuntunanNyalah laporan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul
“Pelatihan SNI SO 17025: 2008 Bagi Tenaga Laboratorium” dapat penulis selesaikan tepat
pada waktunya. Mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan dalam menyusun laporan
kegiatan pengabdian ini penulis banyak menerima bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha atas ijin
yang telah diberikan untuk melaksanakan kegiatan ini.
2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah mendanai dan
memfasilitasi kegiatan ini.
3. Ketua Jurusan Analis Kimia yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
4. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bali Himpunan Profesi Analis Kimia Indonesia
(HIMPAKI) yang telah merespon kegiatan ini dengan sangat positif melalui
penugasan peserta pelatihan.
5. Seluruh pelaksana yang telah mempersiapkan kegiatan ini sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa flaporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan
kualitas kegiatan pengabdian pemahaman terhadap Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
ISO 17025. Akhirnya, semoga laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi
pihak-pihak yang memerlukannya.
Singaraja, 28 Oktober 2016
Tim Pelaksana
iv
Daftar Isi
Halaman Muka i
Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
BAB I Pendahuluan 1
Analisis Situasi 2
Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
Tujuan Kegiatan 4
Manfaat Kegiatan 4
BAB II Metode Pelaksanaan 5
BAB III Hasil dan Pembahasan 9
BAB IV Penutup 15
a. Simpulan 15
b. Saran 15
Daftar Pustaka 16
v
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Target yang Ingin Dicapai 6
Tabel 2.2 Tujuan, indikator dan cara pengukuran keberhasilan program
pengabdian pada masyarakat
7
Tabel 2.3 Tujuan, indikator dan cara pengukuran keberhasilan program
pengabdian pada masyarakat
8
vi
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah 5
Gambar 3.1 Registrasi Peserta Pelatihan 9
Gambar 3.2 Acara Pembukaan 10
Gambar 3.3 Kegiatan Pelatihan (a) 11
Gambar 3.4 Kegiatan Pelatihan (b) 12
Gambar 3.5 Foto Bersama setelah Kegiatan 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini manusia hidup di era kualitas (mutu) (Juran and Godgrey, 1999). Mutu
diukur, dianalisis, dan dibahas dimana-mana. Mutu menjadi tuntutan dari berbagai pihak baik
sebagai individu, perusahaan, maupun kelompok masyarakat. Implikasinya adalah mutu akan
menentukan keberhasilan bagi penyedia produk atau layanan. Dengan demikian, organisasi
harus terus menerus meningkatkan mutu produk atau layanannya agar sesuai dengan
keinginan pelanggan. Setiap instansi atau perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja dan
kompetensi harus memberikan perhatian penuh pada mutu produk atau jasa yang
dihasilkannnya. Mutu yang baik tersebut hanya bisa dihasilkan melalui proses manajemen
organisasi yang baik pula, diantaranya dengan memiliki sistem atau program-program mutu
(Donnel et al., 2010). Salah satu strategi organisasi untuk meningkatkan sistem manajemen
mutunya adalah dengan mengadopsi standar ISO 9001 (Schlickman, 2003).
Standar ISO 9001 yang hingga saat ini masih berlaku adalah ISO 9001 tahun 2008
atau di Indonesia diadopsi sebagai SNI ISO 9001: 2008. Standar ini dapat digunakan oleh
pihak internal dan eksternal termasuk lembaga sertifikasi untuk menilai kemampuan
organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan, regulasi, dan peraturan perundangan
yang berlaku untuk produk dan persyaratan organisasi sendiri (BSN, 2008). Selain ISO 9001,
banyak lagi jenis standar yang diterbitkan oleh ISO sebagai lembaga Organisasi Internasional
untuk Standarisasi (The International Organization for Standarization), seperti ISO 14001
(Sistem Manajemen Lingkungan), OHSAS 18001 (Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja), ISO 17025 (Sistem Manajemen Mutu Laboratorium), dan lain sebagainya.
Sebagaimana SNI ISO 9001: 2008, beberapa nstandar ISO yang lain juga diadopsi sebagai
bahan penyusunan standar bertaraf nasional berupa SNI (standar nasional Indonesia) yang
disusun dan ditetapkan oleh BSN (Badan Standarisasi Nasional). Misalkan SNI ISO
17025:2008 (persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium
kalibrasi) merupakan adopsi indentik dari ISO 17025: 2008 (Hadi, 2007).
Sebagaimana organisasi-organisasi di luar laboratorium, laboratorium pengujian dan
kalibrasi juga dituntut untuk menunjukkan hasil pengujian atau kalibrasi yang bermutu.
Menurut BSN (2008), hasil uji dapat dikatakan mempunyai mutu yang tinggi apabila (1) Data
hasil uji tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis
2
sehingga presisi dan akurasi atau ketepatan dan ketelitian yang tinggi dapat dicapai dan (2)
data harus mempunyai kemampu-telusuran pengukuran dan terdokumentasi, sehingga dapat
dilaporkan secara ilmiah maupun hukum. Dalam upaya untuk mencapai mutu data hasil uji
lab yang tinggi maka, (1) seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus
terpadu, (2) keterpaduan tsb meliputi dari perencanaan pengambilan contoh uji, penanganan,
pengujian, sampai pemberian laporan hasil uji ke pelanggan, dan (3) laboratorium harus
selalu mengembangkan dan menerapkan pengendalian mutu (quality control) dan jaminan
mutu (quality assurance) (Hadi, 2007).
Pada saat ini, SNI 17025:2008 merupakan sebuah standar yang sangat populer di
kalangan praktisi laboratorium. SNI 17025:2008 adalah persyaratan kompetensi
laboratorium. Suatu laboratorium dapat dinyatakan sebagai laboratorium yang kompeten
apabila laboratorium tersebut telah diakreditasi oleh badan akreditasi nasional, yaitu Komite
Akreditasi Nasional (KAN). KAN mengakui kompetensi laboratorium pengujian dan
laboratorium kalibrasi menggunakan standar ISO/IEC 17025 sebagai dasar acuannya.
Laboratorium terakreditasi berarti bahwa laboratorium tersebut mampu dalam melakukan
pengujian dengan metode dan prosedur pengujian tertentu dengan benar dan akurat. Sehingga
akreditasi memberikan jaminan kemampuan laboratorium hanya pada kemampuan pengujian
dalam lingkup yang diakreditasi (Huber, 2009).
a. Analisis Situasi
Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuwan bekerja dengan
peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda. Sedangkan
menurut ISO/IEC Guide 2 1986, laboratorium adalah instansi/lembaga yang melaksanakan
kalibrasi dan atau pengujian. Pengujian adalah kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan,
penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan,
organisme, fenomena fisik, proses atau jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Melalui hasil pengujian laboratoriumlah masyarakat dapat menentukan pilihan terhadap
berbagai produk yang dibutuhkannya. Karena pentingnya peran laboratorium, keberadaan
laboratorium pengujian di Bali juga terus meningkat. Hampir di setiap instansi Lingkungan
hidup, kesehatan, klinik dan rumah sakit, pertanian, kelautan, perguruan tinggi, penyedia air
bersih perkotaan, dan industri di Bali memiliki laboratroium pengujian. Diantara
laboratorium-laboratorium tersebut hanya BBPOM yang telah terakreditasi. Pada sisi lain,
semua laboratorium diwajibkan untuk terkareditasi.
3
Akreditasi adalah prosedur dimana kompetensi laboratorium untuk melakukan
berbagai pengujian atau pengukuran tertentu yang dinilai berdasarkan standar nasional atau
internasional. Akreditasi meliputi bahan yang diuji atau diukur, prosedur atau metode yang
digunakan, peralatan dan personil yang digunakan dan diperlukan dalam prosedur tersebut,
dan semua sistem yang berkaitan dengan laboratorium. Setelah terakreditasi, laboratorium
berhak mendukung hasil pengujiannya dengan status terakreditasi sehingga menambah
keyakinan pengguna terhadap hasil yang diterbitkan. Oleh karena itu manfaat utama
akreditasi laboratorium adalah memungkinkan laboratorium untuk menunjukkan kompetensi
dalam uji tertentu, dan menyediakan pengguna pilihan laboratorium terakreditasi yang
dianggap kompeten.
Masih minimnya laboratorium-laboratorium di Bali yang terakreditasi,
mengindikasikan bahwa, kurangnya pemahaman para pengelola laboratorium dan jajarannya
terhadap sistem manajemen mutu labopratorium khususnya SNI 17025: 2008. Kurangnya
pemahaman ini dimungkinkan karena mahalnya biaya pelatihan apalagi konsultansi tentang
pemahaman dan penerapan standar ini. Selain itu, kurangnya kesadaran dari pengelola
laboratorium tentang akreditasi laboratorium serta lemahnya sistem dokumentasi
laboratorium. Oleh karena itu penting dilakukan pelatihan tentang pemahaman sistem
manajemen mutu laboratorium SNI ISO 17025: 2008.
Pengabdian masyarakat ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan tentang
pemahaman sistem manajemen mutu laboratorium SNI ISO 17025: 2008 bagi tenaga
laboratorium yang ada di laboratorium-laboratorium pengujian yang ada di Bali. Pelatihan
difokuskan pada tenaga laboratorium yang berasal dari lulusan Jurusan Analis Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pendidikan Ganesha
(Undiksha) yang tergabung dalam keanggotaan Himpunan Profesi Analis Kimia Indonesia
(HIMPAKI) cabang Bali. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman peserta dan
penyegaran kembali tentang SNI ISO 17025: 2008.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas diidentifikasi permasalahan berikut.
1. Perlunya peningkatan pemahaman tentang persyaratan SNI ISO 17025:2008 bagi
tenaga laboratorium
2. Perlunya pemahaman tentang butir-butir yang diaudit dalam akreditasi laboratorium
4
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka diformulasikan ke dalam masalah
pengabdian sebagai berikut.
1. Bagaimana meningkatkan pemahaman tenaga laboratorium pengujian terhadap
persyaratan SNI ISO 17025:2008
2. Bagaimana meningkatkan kesiapan dalam akreditasi laboratorium
c. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah:
1. Meningkatkan pemahaman tenaga laboratorium tentang persyaratan sistem
manajemen mutu laboratorium SNI ISO 17025:2008
2. Meningkatkan ketrampilan laboratorium dalam menyiapan akreditasi laboratorium.
d. Manfaat Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyrakat ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Tenaga laboratorium
1. Memiliki pemahaman yang utuh tentang persyaratan SNI ISO 17025:2008
2. Memiliki kemampuan untuk menyusun dokumen mutu sesuai SNI ISO
17025:2008
3. Memiliki kemampuan untuk menerapkan dokumen mutu
4. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk menghadapi audit laboratarium
b. Jurusan Analis kimia
1. Mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan dosen
2. Terjalinnya kerja sama dengan pihak laboratorium di institusi lain untuk
menerapkan kompetensi program studi
3. Menambah pengalaman dosen dalam pemberdayaan masyarakat
c. Institusi/Pemerintah
1. Tersosialisasikannya program-program pemerintah khususnya tentang
kebijakan akreditasi laboratorium
2. Dapat meningkatkan kualitas laboratorium dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
3. Terbantu dalam menciptakan budaya mutu
4. Bahan pertimbangan dalam penerapan sistem mutu laboratorium
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
a. Kerangka Pemecahan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh peserta maka, langkah-langkah yang
ditempuh untuk mencapai tujuan dari kegiatan P2M ini adalah menggunakan dua metode
utama yaitu : ceramah dan diskusi dan praktek penyusunan standar operasional prosedur.
Melalui ceramah dan diskusi diharakan peserta mampu memahami klausal-klausal dalam ISO
17025. Adapun setelah praktek diharapkan peserta menyusun dokumen dan menerapkan
sistem manajemen mutu laboratorium ISO 17025. Secara lebih rinci kerangka pemecahan
masalah yang diterapkan ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Permasalahan
1. Tenaga laboratorium pengujian kurang
memahami persyaratan SNI ISO 17025:
2008.
2. Perlunya sosialisasi sismtem manajemen
mutu laboratorium SNI ISO 17025:2008
3. Perlunya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan bagi tenaga laboratorium
dalam menghadapi akreditasi
laboratorium
Pemecahan masalah
- Menyiapkan modul
- Workshop
Metode kegiatan
a. Ceramah dengan contoh-
contoh implementasi tiap
kalusal SNI ISO 17025:2008
b. Simulasi pengisian borang
pengajuan akreditasi
laboratorium
Keunngulan cara pemecahan masalah
a. Laboran lebih mudah lebih mudah
memahami setiap klausal pada
persyaratan SNI SIO 17025: 2008
b. Laboran lebih terampil dalam
menghadapi akreditasi laboratorium
c. Laboran lebih termotivasi untuk
menghadapi akreditasi laboratorium
6
b. Target yang Ingin Dicapai
Target yang ingin dicapai melalui pelatihan ini adalah sebagaimana ditunjukkan
dalam Table 2.1.
Tabel 2.1 Target yang Ingin Dicapai
Jenis Kegiatan Target yang Ingin Dicapai
1. Ceramah, diskusi, dan tanya
jawab tentang SNI ISO
17025:2008
2. Demonstrasi dan latihan
pengisian borang akreditasi
laboratorium
1. Peserta mampu memahami setiap klausal SNI
ISO 17025:2008
2. Peserta mampu menyiapkan dokumen SOP
sesuai kebutuhan SNI ISO 17025:2008
3. Peserta ampu mengidentifikasi aktivitas-
aktivitas dalam penyiapan akreditasi
laboratorium
c. Kalayak Sasaran
Khalayak sasaran strategis pelaksanaan P2M ini adalah tenaga laboratorium pada
instansi pemerintah/suasta di Bali khususnya, yang merupakan anggota Himpunan Profesi
Analis Kimia Profinsi Bali. Pelatihan diikuti oleh 34 orang yang berasal dari berbagai instansi
baik yang ada di Bali maupun di Luar Bali. Tercatat dalam agenda kami peserta yang
mengikuti pelatihan ini diantaranya ada yang bersal dari Universitas Negeri Mataram
sebanyak 2 (dua) orang dan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1 (satu) orang sisanya
dari instansi pemerintah dan suasta yang ada di Bali.
d. Keterkaitan
Pihak-pihak terkait yang terlibat untuk mendukung kegiatan P2M ini adalah: 1) Ketua
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha sebagai
penanggung jawab kegiatan P2M ini; 2) Kepala laboratorium dari institusi peserta; 3) DPW
Himpunan Profesi Analis Kimia (HIMPAKI) Bali; dan 4) Ikatan Alumni Analis Kimia
Undiksha.
e. Pelaksanaa Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan SNI ISO 17025:2008 dilakukan di Balai Diklat
Industri Propinsi Bali selama 2 (dua) hari dengan rincian pada Tabel 2.2.
7
Tabel 2.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jam Kegiatan Penanggung Jawab
Hari I
08.30-09.00 Registrasi peserta dan pembagian materi Panitia Pelaksana
09.00-09.30 Pembukaan pelatihan Panitia Pelaksana
09.30-12.00 2. Pengenalan dan interpretasi persyaratan
Manajemen SNI ISO 17025:2008
Narasumber
12.00-13.00 ISHOMA
13.00-16.00 Pengenalan dan interpretasi persyaratan Teknis
SNI ISO 17025:2008
Narasumber
Hari II
09.00-11.00 Praktek pembuatan SOP Narasumber
11.00-13.00 Tips dan triks persiapan Akreditasi ISO/IEC
17025
Panitia pelaksana
13.00 ISHOMA dan Penutupan Panitia pelaksana
f. Evaluasi
Untuk mengetahui tercapainya tujuan P2M ini, maka evaluasi dilakukan melalui
proses tes dan observasi.
a. Tes
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengabdian ini, dilakukan evaluasi kepada
peserta. Evaluasi kepada peserta dilakukan sebelum dan setelah materi ceramah dan diskusi
selesai diberikan. Evaluasi ini untuk mengungkap sejauh mana pemahaman peserta terhadap
standar SNI ISO 17025 sebelum mengikuti pelatihan dan sejauh mana peningkatannya
setelah mengikuti pelatihan. Peserta akan mengisi kuisioner yang sama. Dengan cara
demikian akan dapat diestimasi seberapa banyak mereka telah pelajari.
b. Observasi
Observasi pelaksanaan program dilakukan terhadap para peserta dengan menggunakan
lembar observasi. Observasi dilakukan selama kegiatan berlangsung. Observasi ketika
kegiatan berlangsung bertujuan mengetahui aktivitas dan keseriusan peserta dalam mengikuti
kegiatan. Aspek-aspek yang diobservasi meliputi keseriusan dan aktivitas para peserta dalam
mengikuti pelatihan.
c. Tanggapan Peserta
Pada akhir seluruh kegiatan kepada peserta dimintakan tanggapan dan masukan
terhadap seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan. Tujuannya adalah untuk memperoleh
8
respon peserta terhadap urgensi, efektivitas, kebermanfaatan pengabdian, serta harapan dan
masukan-masukannya dengan menggunakan angket. Materi angket berkaitan dengan (1)
kegiatan sejenis yang pernah diikuti selama ini, kapan, di mana; (2) manfaat yang diperolah
dari kegiatan ini; (3) langkah-langkah invoasi apa yang akan dilakukan dalam menghadapi
akreditasi laboratorium di unit kerja masing-masing; (4) tema-tema pelatihan yang diperlukan
terkait pengelolaan laboratorium; dan (5) pendapat, masukan, kritik, saran perbaikan kegiatan
ini ke depan. Tujuan, indikator, dan metode evaluasi program P2M ini disajikan dalam Tabel
2.3.
Tabel 2.3 Tujuan, indikator dan cara pengukuran keberhasilan program pengabdian pada
masyarakat
No Tujuan Metode Indikator Cara
pengukuran
1 Peserta mampu
memahami
persyaratan
manajemen SNI
ISO 17025:2008
Ceramah dan diskusi Memahami prinsip-
prinsip setiap kalusal
dalam persyaratan
manajemen SNI ISO
17025:2008
Tes dengan
pertanyaan
tertutup dan
terbuka
2 Peserta mampu
memahami
persyaratan teknis
SNI ISO
17025:2008
Ceramah dan diskusi Memahami prinsip-
prinsip setiap kalusal
dalam persyaratan
teknis SNI ISO
17025:2008
Tes dengan
pertanyaan
tertutup dan
terbuka
2 Peserta memiliki
ketrampilan dalam
mempersiapan
audit mutu
laboratorium.
Membagi peserta ke
dalam kelompok-
kelompok untuk
mendiskusikan butir-
butir audit
Dapat menggunakan
chekcklist untuk
melakukan persiapan
audit
Observasi
3 Mampu memahami
isian usulan borang
akreditasi
laboratorium
Membagi peserta ke
dalam kelompok-
kelompok untuk
mendiskusikan butir-
butir audit
Dapat melengkapi
form usulan akreditasi
laboratorium
Observasi
9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Kegiatan
3.1.1 Registrasi Peserta
Registrasi peserta dilakukan dari pukul 08.00 – 0.9.00. Peserta berasal dari berbagai
instansi pemerintah maupun suasta. Pelatihan diikuti oleh 32 orang peserta diantara 2 (dua)
orang berasal dari Universitas Negeri Mataram, 1 (satu) orang dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, dan sisanya berasal dari instansi pemerintah maupun suasta yang ada di
Bali. Daftar hadir peserta terlampir (lampiran 1). Proses registrasi dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1 Registrasi Peserta Pelatihan
3.1.2 Pembukaan
Acara dibuka pada pukul 08.30 oleh ketua pelaksana (Dr. I Made Gunamantha)
mewakili ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha (Prof. Dr. Ketut Suma).
Foto kegiatan selama acara pembukaan dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dalam sambutannya
ketua panitia berharap bahwa peserta dapat meningkatkan profesionalismenya sebagai tenaga
laboratorium pengujian secara berkelanjutan. Disamping itu, beliau juga menjelaskan latar
belakang dilakukannya kegiatan ini dan manfaat lain yang diharapkan dapat diperoleh terkait
10
dengan kerjasama antara Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) dan Himpuni
Profesi Analis Kimia Indonesia Regional Bali Nusra di masa mendatang.
Gambar 3.2 Acara Pembukaan
3.1.3 Kegiatan Pelatihan
Peserta tampak antusias menjalani kegiatan pelatihan. Sebagian besar peserta tidak
memiliki dasar sistem manajemen mutu (Gambar 3.3 dan 3.4). Namun kesungguhan peserta
dalam mengikuti pelatihan menghasilkan pemahaman yang baik tentang pemanfaatan sistem
manajemen mutu laboratorium ISO 17025: 2008. Walaupun semua peserta beerja sebagai
tenaga laboratorium, namun mereka berasal dari beragam institusi. Diantaran sebagai tenaga
laboratorium kesehatan 18 (empat belas) orang, laboratorium kantor/badan lingkungan hidup
5 (lima) orang, pranata laboratorium pendidikan empat (4) orang, dan dari sektor lainnya 7
(tujuh) orang.
Pada pelatihan kali ini hanya difokuskan pada pengenalan dan interpretasi ISO/IEC
17025:2008 (persyaratan manajemen), pengenalan dan interpretasi ISO/IEC 17025: 2008
(persyaratan teknis), dan pengenalan pembuatan dokumen mutu laboratorium khususnya
manual mutu dan standar operasional prosedur. Selain memberikan pemahaman melalui
ceramah dan diskusi, peserta secara berkelompok juga diminta untuk mencermati dan
membuat dokumen mutu. Pada pertemuan ke-2, peserta juga diperkenalkan dengan ISO
11
15189 “Laboratorium Medis – Persyaratan Mutu dan Kompetensi”, yang digunakan sebagai
dasar pengakuan kompetensi laboratorium medik.
.
Gambar 3.3 Kegiatan Pelatihan (a)
12
Gambar 3.4 Kegiatan Pelatihan (b)
Selama pelatihan, peserta secara aktif bertanya mengenai hal-hal yang tidak dipahami pada
saat pengajar/instruktur memberikan pelajaran. Pada akhir penyajian, peserta diberkan
pertanyaan pilihan ganda untuk mengukur sejauhmana pemahaman peserta terhadap materi
pelatihan yang diberikan. Demikian pula, peserta diminta untuk membuat SOP secara
berkelompok. Hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi peserta untuk dieksplorasi. Kegiatan
diakhiri dengan foto bersama sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.5. Namun demikian,
tidak semua perserta dapat mengikuti acara penutupan ini.
13
Gambar. 3.5 Foto Bersama
3.1.4 Hasil Pelatihan
Semua materi pelatihan diberikan dalam bentuk teori dan pengenalan dokumen mutu
serta cara pengisian daftar isian permohonan akreditasi SNI 19-17025. Adapun praktek
pembuatan SOP dilakukan di instansi masing-masing, namun hasilnya dikirim via email dan
diberikan masukan oleh penyaji. Selain dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap
persyaratan ISO 17025, pelatihan ini juga telah memberikan manfaat lain yakni sebagai
wahana tukar informasi dan pengalaman terkait dengan sejauhmana sistem ini telah diadopsi
di instansi masing-masing. Dengan memperhatikan latar belakang sebagai tenaga
laboratorium maka dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa para peserta dapat
memahami materi yang diberikan dengan cepat.
3.1.5 Evaluasi Akhir Pelaksanaan Pelatihan
Pada akhir pelatihan, pelaksana kegiatan memberikan formulir evaluasi kegiatan.
Sebagian besar peserta (83 %) menilai bahwa pelaksanaan pelatihan ini baik hingga sangat
baik. Disamping itu, peserta menilai bahwa harapan mereka terhadap pelaksanaan pelatihan
14
ini sesuai hingga sangat sesuai (82%) dengan harapannya awalnya. Semua peserta juga
berpendapat bahwa hasil pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kegiatan instansi mereka di
masa mendatang. Seluruh peserta berharap diadakannya pelatihan lanjutan penyusunan
dokumen dan audit mutu.
15
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Berdasarkan identifikasi dan perumasan masalah, tujuan kegiatan, serta dari hasil dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelatihan sistem manajemen mutu laboratorium (ISO 17025) dapat meningkatkan
pemahama, wawasan, dan pengalaman peserta.
2. Pelatihan sistem manajemen mutu laboratorium (ISO 17025) dapat membantu
peserta untuk melakukan gap analisis antara kondisi yang ada di laboratoriumnya
saat ini dengan tuntutan persyarata ISO 17025.
3. Pelatihan sistem manajemen mutu laboratorium (ISO 17025) dapat melengkapi
kompetensi peserta sebagai tenaga laboratorium pengujian
b. Saran
Saran yang dapat disampikan melalui kegiatan ini:
1. Memberikan pelatihan lanjutan agar peserta dapat menerapkan sistem manajemen
mutu laboratorium (ISO 17025 secara utuh.
16
Lampiran
a) Daftar Pustaka
BSN. 2008. SNI ISO/IEC 17025. Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian
dan Laboratorium Kalibrasi. Badan Standarisasi Nasional.
Donnell, R., Christian, Jr., and Drilling, S. 2010. Implementing Quality in Laboratory
Policies and Processes. CRC Press Taylor & Francis Group. USA.
Hadi, H. 2007. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005. Gramedia Pustaka Utama
Hibbert, D.B. 2007. Quality Assurance for the Analytical Chemistry Laboratory. Oxford
University Press, Inc. New York.
Huber, 2009. Understanding and Implementing ISO/IEC 17025. Agilent Technologies, Inc.
USA.
Juran, J.M and Godfrey, A.B. 1999. Juran’s Quality Handbook. Fifth Edition. McGraw-Hill
Schlickman, J. 2003. ISO 9001:2000 Quality Management System Design. Artech House,
Inc.
UNIDO. 2009. Complying with ISO 17025: A practical guidebook for meeting the
requirements of laboratory accreditation schemes based on ISO 17025:2005 or
equivalent national standards. united nations industrial development organization.
Vienna.
17
Kurikulum Vitae Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. I Made Gunamantha, S.T.,M.M
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP 19680828 200212 1 001
5 NIDN 24086806
6 Tempat dan Tanggal Lahir Gianyar, 28 Agustus 1968
7 Alamat e-mail md_gunamantha@yahoo.com
8 Nomor Telepon/Fax/HP 08179782875
9 Alamat Kantor Jl. Udayana Singaraja
10 Nomor Telepon/Fax (0362) 25072/(0362) 25735
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1=….orang: S-2=….orang;
S3=….orang
12.Mata Kuliah yang Diampu 1. Kimia Lingkungan
2. AMDAL
3. Analisis Kualitas Air
4. Jaminan Mutu Laboratorium
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi ITS ITS UGM
Bidang Ilmu Teknik Kimia Magister
Manajemen
Teknologi
Ilmu Lingkungan
Tahun Masuk-Lulus 1988-1993 1996-1988 2006-2010
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber
Jml
(juta
Rp)
1 2008
Kualitas Sampah yang dikelola di
Wilayah SARBAGITA
DIPA
UNDIKSHA
(pemula)
5
2 2011
Estimasi Higher Heating Value Fraksi
Biomassa Sampah Perkotaan
Berdasarkan pada Data Analisis
Ultimat
DIKTI
(Fundamental)
36.
3 2011
Degradasi Pencemar Organik dalam
Lindi dengan Proses Oksidasi Lanjut
DIPA
UNDIKSHA
(Lanjut)
15
4 2012
Potensi dan Reduksi Emisi Gas
Rumah Kaca dari Sistem Sanitary
Landfill TPA Bengkala Singaraja
DIPA
UNDIKSHA
(Lanjut)
11,5
18
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jlh (Juta
Rp)
2 2010
Anggota Pelaksana Pelatihan Pengolahan
Rumput Laut Menjadi Aneka Produk
Makanan Komersial Bagi Kelompok Tani di
Nusa Penida
DIPA
UNDIKSHA 5
3 2010
Anggota Pelaksana Pengabdian pada
Masyarakat dengan Judul: Kegiatan
Penataan Lingkungan/Penghijauan di Desa
Bulian dalam Rangka Pelaksanaan IPTEK
Bagi Wilayah (IbW) di Kec. Kubutambahan
Tahun ke-2 (II) pada Tanggal 30 Juli
2010./Desa Bulian Kubutambahan
Singaraja.
IBw
-
4 2011
Anggota Pelaksana Pengabdian pada
Masyarakat dengan Judul: Penghijauan
dalam Rangka Dies Natalis ke Lima dan
Lustrum Pertama Universitas Pendidikan
Ganesha dan Menyukseskan Program Green
Bali Melalui Penanaman 5000 Pohon./Desa
Bulian Kubutambahan Singaraja
IBw
-
5 2011
Anggota pelaksana pada Pengabdian Pada
Masyarakat (P2M) dengan judul :
Peningkatan Pemahaman Ibu-ibu PKK
Banjar Tegalbingin Desa Mas Kecamatan
Ubud terhadap Zat Aditif Makanan”
diselenggarakan tanggal 16 dan 23 Oktober
2011 di Banjar Tegalbingin Desa Mas
Ubud.
DIPA
UNDIKSHA
5
6 2011
Pengolahan Limbah Industri Tahu Menjadi
Produk Bernilai Ekonomi Bagi Pengerajin
Tahu di Kota Singaraja Bali
DIPA
UNDIKSHA 5
7 2012
Bakti Sosial (Penanaman Pohon dan
Pembersihan) dalam Rangka Dies Natalis
ke enam Universitas Pendidikan Ganesha di
Peisisir Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk
Singaraja
DIPA
UNDIKSHA
-
8 2013
Pelatihan Pembuatan Nata de Coco dan
Minyak Kelapa Hemat Energi Bagi
Kelompok Tani di Nusa Penida
DIPA
UNDIKSHA 7,5
9 2013 Pelatihan Teknik Penggunaan Bahan Kimia
untuk Mahasiswa Tingkat Awal Jurusan
Pendidikan Kimia Fmipa Undiksha sebagai
Upaya Meningkatkan Keselamatan Kerja di
DIPA
UNDIKSHA 7,5
19
Laboratorium (Safety Laboratory Worker)
10 2014 Pelatihan Penggunaan Spektrofotometer UV-
Vis Bagi Tenaga Laboratorium Pengujian di
Kabupaten Buleleng
DIPA ,
FMIPA-
UNDIKSHA
4,7
11 2014 Pelatihan Pembuatan Nata de Coco dan
Minyak Kelapa Hemat Energi bagi
Kelompok Tani di Desa Tianyar
DIPA
UNDIKSHA 9,7
12 2015 Pelatihan Tema Pembelajaran Perubahan
Iklim Bagi Guru-Guru SD Se Kecamatan
Buleleng (ketua)
DIPA
UNDIKSHA 11.2
13 2015 Peningkatan Pemahaman Ibu-Ibu PKK Desa
Bulian Terhadap Bahan Berbahaya pada
Kosmetika dalam Rangka Promosi
Kesehatan Bagi Masyarakat Desa Bulian
Kecamatan Kubutambahan Kabupaten
Buleleng. (anggota)
DIPA
UNDIKSHA
11,7
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal P2M Dana DIPA untuk tahun 2016.
Singaraja, 28 Oktober 2015
20
Identitas Diri Anggota Peneliti
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ni Putu Sri Ayuni, S. Si., M.Sc.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 198110292008122002
5 NIDN 029208101
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tabanan/29 Oktober !981
7 E-mail nps.ayuni@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP (0362)21020/081558088190
9 Alamat Kantor Jurusan Analis Kimia, FMIPA Undiksha,
Jalan Udayana 11 C Singaraja 81116 Bali
10 Nomor Telepon/Fax (0362)25702/(0362)25335
11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 0 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Kimia Analitik I
2. Praktikum Kimia Analitik I
3. Analisis Kromatografi
4. Praktikum Analisis
Kromatografi
5. Kimia Forensik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Padjadjaran Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Kimia Murni Ilmu Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2000-2005 2011-2013
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Kajian Reaksi Antara
Logam Serium (III) dengan
Ligan Di-n-
butilditokarbamat
Studi Transpor Kreatinin
Menggunakan Membran PEC
Kitosan-Pektin
Nama
Pembimbing/Promotor
Dr. Husein H. Bahti Dr. Dwi Siswanta, M.Eng.
C. Pengalaman Penelitian Selama 5 tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
21
1 2009 Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Alkaloid pada Biji Mahoni (Swietenia
mahagoni Jacq)
DIPA 5
2 2010 Biosorpsi Ion Cr3+
Oleh Jamur Lapuk
Putih (white-rot fungi)
DIPA 6
3 2013 Tracer Study Jurusan Analis Kimia
Tahun 2013
DIPA 4,75
4 2014 Adsorpsi zat warna azo jenis remazol
red oleh kulit kacang tanah (arachis
hypogaea l.)
DIPA 5,25
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1 2009 Pembuatan nata de coco DIPA 6
2 2009 Pelatihan Pembuatan Membran dari Air
Kelapa di Desa Musi Kecamatan
Gerokgak
DIPA 6
3 2010 Pelatihan Pengolahan Rumput Laut
Menjadi Aneka Produk Komersial Bagi
Kelompok Tani Rumput Laut di Nusa
Penida
DIPA 10
4 2011 Pengolahan Limbah Industri Tahu
menjadi Produk Bernilai Ekonomi Bagi
Pengrajin Tahu di Kota Singaraja Bali
DIPA 10
5 2013 Pelatihan Pembuatan Nata de Coco dan
Minyak Kelapa Hemat Energi bagi
Kelompok Tani di Nusa Penida
DIPA 10
6 2013 Pelatihan Pembuatan Teh Kompos Bagi
Kelompok Usaha Pengkomposan di
Desa Jagaraga”Kabupaten Buleleng
DIPA 5
7 2014 Pelatihan Paket Pengolahan Buah
Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil
(VCO) dan Nata de Coco Bagi
Kelompok Tani di Desa Nyuh Kukuh,
DIPA 10
22
Kecamatan Nusa Penidda
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Artikel
Ilmiah
Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
- - - - -
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 Tahun terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 Seminar Nasional Peningkatan
Mutu MIPA dan Pendidikan
MIPA Untuk Mendukung
Implementasi Kurikulum 2013
Isolasi dan
Identifikasi
Senyawa Alkaloid
pada Biji Mahoni
(Swietenia
mahagoni Jacq)
30 November 2014,
FMIPA Universitas
Pendidikan Ganesha-
Singaraja
2 Seminar Nasional X Penelitian
Masalah Lingkungan di Indonesia
2014
Kajian Transpor
Zat Warna Azo
Jenis Remazol
Black B
Menggunakan
Membran Kitosan
20 Agustus 2014,
Program Studi Tehnik
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan,Universitas
Brawijaya-Malang
G. Karya Buku dalam 5 tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
- - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun terakhir
No. Judul Tema/ Jenis Rekayasa
Sosial Lainnya yang Telah
Tahun Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat
23
Diterapkan
- - - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan P2M DIPA UNDIKSHA.
Singaraja, 28 Oktober 2014
Pengusul,
Ni Putu Sri Ayuni, S.Si., M.Sc
NIP. 19811029 200812 2 002
24
Peta Lokasi Sasaran
Recommended