View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
LAPORAN KEUANGAN AUDITED
UNDIKSHA
T.A 2019
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai
Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya.
Universitas Pendidikan Ganesha adalah salah satu entitas
akuntansi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun
laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan-BLU Universitas
Pendidikan Ganesha Tahun Anggaran 2019 Audited mengacu pada PSAP
13 dan PMK Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan BLU. Laporan Keuangan ini telah disusun dan
disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi
keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi
pengelolaan keuangan negara pada Universitas Pendidikan Ganesha. Di
samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha
untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Singaraja, 14 April 2020
Rektor,
Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd
NIP.195910101986031003
iii
DAFTAR ISI
TAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vii
Pernyataan Tanggung Jawab viii
Pernyataan Telah Direviu iv
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 5
II. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 6
III. Neraca 7
IV. Laporan Operasional 8
V. Laporan Arus Kas 9
VI. Laporan Perubahan Ekuitas 10
VII. Catatan atas Laporan Keuangan 11
A. Penjelasan Umum 11
A.1 Dasar Hukum 11
A.2 Profil dan Kebijakan Teknis Undiksha 13
A.3 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 16
A.4 Kebijakan Akuntansi 17
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 40
B.1 Pendapatan 41
B.2 Belanja 45
B.3 Belanja Pegawai 46
B.4 Belanja Barang 48
B.5 Belanja Modal 51
C. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan SAL 55
C.1 Saldo Anggaran Lebih (SAL Awal) 55
C.2 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 55
C.3 Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN 55
C.4 SiLPA/SiKPA setelah Penyesuaian 56
C.5 Saldo Anggaran Lebih Akhir 56
iv
D. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 57
D.1 Kas Lainnya dan Setara Kas 57
D.2 Kas Pada Badan Layanan Umum 58
D.3 Belanja Dibayar Dimuka 60
D.4 Pendapatan Yang masih Harus Diterima 60
D.5 Persediaan 61
D.6 Tanah 62
D.7 Peralatan dan Mesin 66
D.8 Gedung dan Bangunan 68
D.9 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 69
D.10 Aset Tetap Lainnya 70
D.11 Konstruksi Dalam Pengerjaan 71
D.12 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 73
D.13 Aset Tak Berwujud 74
D.14 Aset Lain-lain 75
D.15 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 75
D.16 Utang kepada Pihak Ketiga 76
D.17 Pendapatan Diterima di Muka 77
D.18 Ekuitas 77
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 78
E.1 Pendapatan Operasional 78
E.2 Beban Pegawai 83
E.3 Beban Persediaan 84
E.4 Beban Barang dan Jasa 85
E.5 Beban Pemeliharaan 87
E.6 Beban Perjalanan Dinas 89
E.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 91
E.8. Beban Penyusutan dan Amortisasi 92
E.9 Kegiatan Non Operasional 93
F. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas 96
F.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 96
v
F.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 100
F.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 101
F.4 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris 101
F.5 Saldo Awal Kas 102
F.6 Saldo Akhir Kas 102
G. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 103
G.1 Ekuitas Awal 103
G.2 Surplus (Defisit) LO 103
G.3 Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas 103
G.4 Transaksi Antar Entitas 103
G.5 Kenaikan/Penurunan Ekuitas 104
G.6 Ekuitas Akhir 105
H. Pengungkapan Penting Lainnya 106
H.1 Tanah 106
H.2 Rekening Pemerintah 106
H.3 Revisi DIPA 110
H.4 Temuan dan Tindak Lanjut BPK 111
H.5 Administrasi Kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian 113
Masyarakat (LPPM)
H.6 Pengelola Keuangan 113
vi
DAFTAR TABEL
TAR ISI
Tabel 1. Laporan Realisasi Anggaran 5
Tabel 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih 6
Tabel 3. Neraca 7
Tabel 4. Laporan Operasional 8
Tabel 5. Laporan Arus Kas 9
Tabel 6. Laporan Perubahan Ekuitas 10
Tabel 7. Perhitungan Penyisihan Piutang 27
Tabel 8. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap 31
Tabel 9. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud 37
Tabel 10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 40
Tabel 11. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 42
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 42
31 Desember 2019 dan 2018
Tabel 13. Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan 45
Tabel 14. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2019 46
Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2019 dan 2018 46
Tabel 16. Perbandingan Belanja Pegawai TA 31 Desember 2019 dan 2018 47
Tabel 17. Perbandingan Belanja Barang TA 31 Desember 2019 dan 2018 48
Tabel 18. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan 2018 51
Tabel 19. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2019 57
dan 2018
Tabel 20. Rincian Kas pada BLU 31 Desember 2019 dan 2018 59
Tabel 21. Rincian Persediaan 31 Desember 2019 dan 2018 62
Tabel 22. Rincian Mutasi Persediaan TA 2019 62
Tabel 23. Mutasi Tanah 63
Tabel 24. Rincian Saldo Tanah Per 31 Desember 2019 64
Tabel 25. Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin 66
Tabel 26. Mutasi Nilai Gedung dan Bangunan 68
Tabel 27. Mutasi Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan 69
vii
Tabel 28. Mutasi Nilai Aset Tetap Lainnya 70
Tabel 29. Mutasi Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) 71
Tabel 30. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 73
31 Desember 2019
Tabel 31. Mutasi Nilai Aset Tak Berwujud 74
Tabel 32. Mutasi Nilai Aset Lain-Lain 75
Tabel 33. Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 76
Tabel 34. Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga 76
Tabel 35. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak 31 Desember 2019 78
Dan 2018
Tabel 36. Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan 82
Tabel 37. Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2019 dan 2018 83
Tabel 38. Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2019 dan 2018 84
Tabel 39. Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2019 dan 2018 86
Tabel 40. Rincian Beban Pemeliharaan 31 Desember 2019 dan 2018 88
Tabel 41. Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2019 dan 2018 89
Tabel 42. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 92
31 Desember 2019 dan 2018
Tabel 43. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 31 Desember 2019 93
dan 2018
Tabel 44. Rincian Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2019 dan 2018 94
Tabel 45. Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas 31 Desember 2019 104
dan 2018
viii
DAFTAR LAMPIRAN
TAR ISI
Lampiran 1. Rekap Dana Transfer
Lampiran 2. Lap. Pendapatan YMHD, Pendapatan Diterima Dimuka
Lampiran 3. Lap. Kondisi Barang, Persediaan dan Stock Opname Barang
Lampiran 4. Lap. Barang Kuasa Pengguna Tahunan
Lampiran 5. Laporan Penyusutan Barang Tahunan
Lampiran 6. Jurnal Penyesuaian, Jurnal Umum, Jurnal Koreksi KAP-Satker
yang disetujui BPK
Lampiran 7. Laporan SIMANTAP
Lampiran 8. Rekening Pemerintah , RK, Dan LPJ Bendahara
Lampiran 9. DIPA.
Lampiran 10. Surat Keterangan Dari LPPM
Lampiran 11. SK Pengelola Keuangan
ix
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
JALAN UDAYANA NO 11 SINGARAJA-BALI
TELEPON 0362-22570, FAXIMILE 0362-25735
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB
Laporan Keuangan Tahunan-BLU Universitas Pendidikan Ganesha Tahun
Anggaran 2019 Audited yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran,
Lapoaran Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019 Audited
sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi
pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.
Singaraja, 14 April 2020
Rektor,
Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd NIP.195910101986031003
1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahunan-BLU Universitas Pendidikan Ganesha Tahun
Anggaran 2019 Audited ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan
PSAP 13 dan PMK 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan BLU dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini
meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-
LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2019.
Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2019 Audited adalah
berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp89.172.159.839,- atau
mencapai 109,85% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar
Rp81.173.928.000,-
Realisasi Belanja Negara pada TA 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp208.624.694.623,-atau mencapai 96,32 % dari alokasi anggaran
sebesar Rp 216.592.768.000,-. Saldo SIKPA per 31 Desember 2019 adalah
sebesar (Rp 119.452.534.784,-)
2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi
kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL) tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo Anggaran Lebih (SAL
Awal) 1 Januari 2019 adalah sebesar Rp 17.686.839.359 dikurangi sisa
kurang Pembiayaan Anggaran (SIKPA) sebesar (Rp 119.452.534.784,-)
ditambah penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN sebesar
Rp 113.589.792.997,-. Jadi Saldo Anggaran Lebih akhir per 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp 11.824.097.572,-.
2
3. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2019. Nilai Aset per 31
Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp 1.758.855.381.990.,-
yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 13.208.099.891,-; Aset Tetap
(neto) sebesar Rp 1.745.488.656.099,-; dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp158.626.000,-.
Nilai Kewajiban terdiri dari Utang kepada Pihak Ketiga sebesar
Rp346.085.292,-dan Pendapatan Diterima Dimuka sebesar
Rp28.391.975.031,-sehingga total Kewajiban jangka Pendek sebesar
Rp28.738.060.323,-dan Ekuitas sebesar Rp 1.730.117.321.667,-.
4. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp 186.023.166.407,- sedangkan jumlah beban dari kegiatan
operasional adalah sebesar Rp 222.089.680.779,-sehingga terdapat Defisit
dari Kegiatan Operasional senilai (Rp 36.066.514.372,-). Surplus dari
Kegiatan Non Operasional sebesar Rp 267.961.065,-, sehingga entitas
mengalami Defisit-LO sebesar (Rp35.798.553.307,-)
5. LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas menyajikan informasi historis mengenai perubahan kas
dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklarifikasikan arus
kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi asset non keuangan,
pembiayaan, dan non anggaran selama satu periode akuntansi. Jumlah
Arus kas bersih dari aktivitas Operasi periode 1 Januari 2019 sampai
dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 6.034.027.207,-.
3
Jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi per 31
Desember 2019 sebesar (Rp 11.896.768.994,-).
Jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
periode 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp 0.
Jumlah arus kas dari aktivitas Transitoris per 31 Desember 2019 adalah
sebesar (Rp 224.568.064,-). Pada Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2019
terdapat penurunan kas sebesar (Rp 6.087.309.851,-). Nilai saldo kas awal
adalah sebesar Rp17.911.407.423,-sehingga saldo kas periode 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp 11.824.097.572,-. Dengan Rincian
Saldo akhir kas antara lain ; Kas pada BLU sebesar
Rp11.824.097.572,-; Kas Lainnya dan setara Kas sebesar Rp 0,-.
6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2019 adalah sebesar
Rp1.707.299.819.274,- ditambah Defisit-LO sebesar (Rp 35.798.553.307,-)
ditambah dengan koreksi atas reklasifikasi sebesar Rp 70.178.700,-,
selisih Revaluasi asset tetap sebesar Rp30.647.776.000,-, koreksi nilai
aset tetap non revaluasi senilai (Rp 1.535.523.754,- )dan Transaksi Antar
Entitas sebesar Rp 29.433.624.754,- sehingga Ekuitas akhir entitas pada
tanggal 31 Desember 2019 adalah senilai Rp 1.730.117.321.667,-.
7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan
Laporan Perubahan Ekuitas.
4
Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan
dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian
yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan disajikan
berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih untuk 31 Desember 2019 disusun dan disajikan dengan
basis akrual.
5
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TABEL 1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
TA 31 Desember 2018
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 81,173,928,000 89,172,159,839 109.85 82,106,714,995
JUMLAH PENDAPATAN 81,173,928,000 89,172,159,839 109.85 82,106,714,995
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.2.1 82,806,257,000 80,380,858,731 97.07 74,726,653,867
Belanja Barang B.2.2 119,557,948,000 116,153,110,798 97.15 110,455,975,837
Belanja Modal B.2.3 14,228,563,000 12,090,725,094 84.98 9,021,596,095
JUMLAH BELANJA 216,592,768,000 208,624,694,623 96.32 194,204,225,799
SURPLUS/(DEFISIT) (119,452,534,784) (112,097,510,804)
SILPA/ (SIKPA) (119,452,534,784) (112,097,510,804)
% thd AnggCATATANURAIANTA 31 Desember 2019
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
6
II. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
TABEL 2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31-Dec-19 31-Dec-18
SALDO ANGGARAN LEBIH (SAL AWAL) C.1 17,686,839,359 20,707,152,041
PENGGUNAAN SAL - -
SUB TOTAL 17,686,839,359 20,707,152,041
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN (119,452,534,784) (112,097,510,804)
(SILPA/SIKPA)
PENYESUAIAN SILPA/SIKPA - -
PENYESUAIAN TRANSAKSI BLU DENGAN BUN C.3 113,589,792,997 109,077,198,122
Pendapatan Alokasi APBN 114,829,763,352 109,086,580,629
Penyetoran PNBP ke Kas Negara (1,239,970,355) (9,382,507)
Penyetoran Surplus BLU ke Kas Negara - -
PENGEMBALIAN PENDAPATAN BLU TAYL - -
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN ANGGARAN C4
(SILPA/SIKPA) SETELAH PENYESUAIN
SUB TOTAL11,824,097,572 17,686,839,359
KOREKSI KESALAHAN PEMBUKUAN TAHUN
SEBELUMNYA -
LAIN-LAIN -
SALDO ANGGARAN LEBIH AKHIR C5 11,824,097,572 17,686,839,359
C.2
(5,862,741,787) (3,020,312,682)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan
- 7 -
III. NERACA
TABEL 3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
NERACA-BLU PER 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah) CATATAN 31-Dec-19 2018
Kas Lainnya dan Setara Kas D.1 - 224,648,634
Kas Pada Badan layanan Umum D.2 11,824,097,572 17,686,839,359
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) D.3 - 45,000,000
Pendapatan yang Masih Harus Diterima D.4 344,448,308 49,570,100
Persediaan D.5 1,039,554,011 596,933,885
Jumlah Aset Lancar 13,208,099,891 18,602,991,978
Tanah D.6 1,327,693,207,000 1,327,693,207,000
Peralatan dan Mesin D.7 225,304,150,097 218,686,658,494
Gedung dan Bangunan D.8 392,442,234,983 320,002,195,303
Jalan, Irigasi, dan Jaringan D.9 10,013,170,143 9,639,647,000
Aset Tetap Lainnya D.10 9,429,731,720 9,027,881,400
Konstruksi dalam pengerjaan D.11 6,327,828,762 27,004,032,999
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap D.12 (225,721,666,606) (198,588,750,026)
Jumlah Aset Tetap 1,745,488,656,099 1,713,464,872,170
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud D.13 465,589,860 465,589,860
Aset Lain-Lain D.14 92,149,000 92,149,000
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya D.15 (399,112,860) (330,290,860)
Jumlah Aset Lainnya 158,626,000 227,448,000
JUMLAH ASET 1,758,855,381,990 1,732,295,312,148
Utang kepada Pihak Ketiga D.16 346,085,292 13,986,157,708
Pendapatan Diterima di Muka D.17 28,391,975,031 11,009,335,166
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 28,738,060,323 24,995,492,874
28,738,060,323 24,995,492,874
Ekuitas D.18 1,730,117,321,667 1,707,299,819,274 JUMLAH EKUITAS 1,730,117,321,667 1,707,299,819,274
1,758,855,381,990 1,732,295,312,148
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
- 8 -
IV. LAPORAN OPERASIONAL
TABEL 4
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LAPORAN OPERASIONAL-BLU UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
CATATAN 31-Dec-19 31-Dec-18
E.1
Pendapatan Alokasi APBN 114,829,763,352 109,086,580,629
Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat 67,570,202,562 80,271,075,151
Pendapatan Hibah-BLU 390,000,001 939,650,000
Pendaptan Hasil Kerjasama BLU 1,100,879,200 287,574,251
Pendaptan BLU Lainnya 2,132,321,292 783,454,795
186,023,166,407 191,368,334,826
Beban Pegawai E.2 122,885,456,429 108,390,095,306
Beban Persediaan E.3 3,265,507,363 3,195,643,355
Beban Barang dan Jasa E.4 48,905,545,371 50,785,369,759
Beban Pemeliharaan E.5 10,156,553,674 14,215,046,293
Beban Perjalanan Dinas E.6 11,237,166,625 9,474,426,321
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat E.7 114,024,500 363,477,500
Beban bantuan sosial E.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi E.9 25,525,426,817 25,789,339,319
222,089,680,779 212,213,397,853
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (36,066,514,372) (20,845,063,027)
E.10
Surplus Pelepasan Aset Nonlancar 193,956,100 2,653,000
Defisit Pelepasan Aset Non Lancar - 42,587,857
Defisit Selisih Kurs - -
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2,484,549,804 814,664,086
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2,410,544,839 561,883,435
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 267,961,065 212,845,794
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (35,798,553,307) (20,632,217,233)
E.11
SURPLUS/DEFISIT LO (35,798,553,307) (20,632,217,233)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
- 9 -
V. LAPORAN ARUS KAS
TABEL 5
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31-Dec-19 31-Dec-18ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI F.1ARUS MASUK KAS
PENDAPATAN DARI ALOKASI APBN 114,829,763,352 109,086,580,629
PENDAPATAN DARI JASA LAYANAN KPD MASY. 84,753,103,843 80,676,209,734
PENDAPATAN DARI HASIL KERJASAMA 1,100,879,200 341,772,799
PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2,078,206,441 1,079,349,955
PENDAPATAN PNBP UMUM 1,046,014,255 6,729,507
JUMLAH ARUS MASUK KAS 203,807,967,091 191,190,642,624
ARUS KELUAR KAS - -
PEMBAYARAN PEGAWAI 122,958,752,775 108,318,374,806
PEMBAYARAN BARANG 23,877,906,286 24,441,126,596
PEMBAYARAN JASA 6,461,991,570 6,934,998,387
PEMBAYARAN MENGHASILKAN PERSEDIAAN 3,656,801,845 3,272,521,774
PEMBAYARAN PEMELIHARAAN 9,878,492,753 13,918,768,592
PEMBAYARAN PERJALANAN DINAS 11,237,166,625 9,474,426,321
PEMBAYARAN BRG DAN JASA KEKHUS.BLU 18,462,857,675 18,822,413,228
PENYETORAN PNBP KE KAS NEGARA 1,239,970,355 9,382,507
JUMLAH ARUS KELUAR KAS 197,773,939,884 185,192,012,211
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 6,034,027,207 5,998,630,413
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI F.2
ARUS MASUK KAS
PENJUALAN ATAS PERALATAN DAN MESIN 118,456,100 -
PENJUALAN ATAS ASET TETAP LAINNYA 75,500,000 2,653,000
JUMLAH ARUS MASUK KAS 193,956,100 2,653,000
ARUS KELUAR KAS
PEROLEHAN ATAS PERALATAN DAN MESIN 5,513,873,438 5,356,920,475
PEROLEHAN ATAS GEDUNG DAN BANGUNAN 5,954,438,704 2,236,725,900
PEROLEHAN ATAS JALAN, IRIGASI,DAN JARINGAN 220,562,632 -
PEROLEHAN ATAS ASET TETAP LAINNYA 401,850,320 1,427,949,720
JUMLAH ARUS KELUAR KAS 12,090,725,094 9,021,596,095
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS INVESTASI (11,896,768,994) (9,018,943,095)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS F.3
ARUS MASUK KAS
PENERIMAAN PERHITUNGAN PIHAK KETIGA 7,678,691,789 7,298,668,713 JUMLAH ARUS MASUK KAS 7,678,691,789 7,298,668,713
ARUS KELUAR KAS
PENGELUARAN PERHITUNGAN PIHAK KETIGA 7,903,259,853 9,000,214,181
JUMLAH ARUS KELUAR KAS 7,903,259,853 9,000,214,181
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS TRANSITORIS (224,568,064) (1,701,545,468)
KENAIKAN /PENURUNAN KAS (6,087,309,851) (4,721,858,150)
SALDO AWAL KAS F.4 17,911,407,423 22,633,265,573
SALDO AKHIR KAS F.5 11,824,097,572 17,911,407,423
RINCIAN SALDO AKHIR KAS ANTARA LAIN :
Saldo akhir kas pada BLU 11,824,097,572 17,686,839,359
Saldo akhir Kas Lainnya dan Setara Kas - 224,568,064 RINCIAN LAINNYA POS KAS DI NERACA -
Saldo Akhir Kas Pada BLU (yang belum disahkan) - -
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran - -
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
- 10 -
VI. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TABEL 6
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS-BLU
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31-Dec-19 30-Dec-18
EKUITAS AWAL G.1 1,707,299,819,274 1,717,938,605,955
SURPLUS/DEFISIT LO G.2 (35,798,553,307) (20,632,217,233)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITASG.3 29,182,430,946 9,975,180,552
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
PENYESUAIAN NILAI ASET G.3.2 - -
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI G.3.3 70,178,700 -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP G.3.4 30,647,776,000 -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI G.3.5 (1,535,523,754) 9,975,180,552
KOREKSI LAIN-LAIN G.3.6 - -
JUMLAH 29,182,430,946 9,975,180,552
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS G.4 29,433,624,754 18,250,000
KENAIKAN/ PENURUNAN ENTITAS G.5 22,817,502,393 (10,638,786,681)
EKUITAS AKHIR G.6 1,730,117,321,667 1,707,299,819,274
G.3.1 - -
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
- 11 -
A. PENJELASAN UMUM
Laporan Keuangan Tahunan-BLU Universitas Pendidikan Ganesha
Tahun Anggaran 2019 Audited ini kami sajikan secara lengkap sebagai
salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas, sebagaimana
diamanatkan dalam tata kelola yang baik (good governance). Sedangkan
tujuan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi
penjelasan pos-pos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan
yang memadai.
Dasar Hukum
A PENJELASAN UMUM
A.1. Dasar Hukum
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Perubahan Kedua atas 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
- 12 -
Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
270/PMK.05/2014 tentang Penerapan Sistem
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada
Pemerintah Pusat;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-67/PB/2007 tentang Tata Cara Pengintegrasian
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum ke dalam
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.
62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi
Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan
Keuangan;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.05/2016 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 224/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
219/PMK.05/2013 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.
- 13 -
Profil dan
Rencana
Strategis
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis Universitas
Pendidikan Ganesha
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
merupakan institusi pendidikan tinggi negeri yang
mencetak sumber daya manusia dalam bidang
kependidikan dan non-kependidikan. Dalam bidang
kependidikan, Undiksha merupakan pencetak sumber
daya manusia pendidik yang terbesar di Bali. Sampai
saat ini Undiksha telah menghasilkan lebih dari tiga
puluh tiga ribu lulusan yang sebagian besar adalah
merupakan tenaga pendidik. Sejarah Undiksha diawali
dari Kursus B-1 untuk menyediaan Guru Bahasa
Indonesia tahun 1955 dan Guru Perniagaan tahun 1957
untuk tingkat SMA. Pada tahun 1962 kedua jenis
kursus tersebut digabung menjadi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga. Pada
tahun yang sama FKIP bergabung dengan Universitas
Udayana, dan pada tahun 1963 menjadi bagian IKIP
Malang cabang Singaraja. Pada tahun 1968, FKIP
dijadikan dua fakultas, Fakultas Keguruan dan Fakultas
Ilmu Pendidikan, dan kembali menjadi bagian
Universitas Udayana. Pada tahun 1981, FKg dan FIP
digabung menjadi FKIP Universitas Udayana. Pada
tahun 1993, FKIP pisah dengan UNUD menjadi STKIP
Singaraja, dan tahun 2001 menjadi IKIP Negeri
Singaraja. Proses panjang yang ditempuh kedua jenis
kursus tersebut akhirnya menjadi Undiksha, setelah
IKIP Singaraja diubah statusnya menjadi Universitas
Pendidikan Ganesha (Undiksha) dengan Peraturan
Presiden Nomor: 11/2006, tanggal 11 Mei 2006.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
- 14 -
505/KMK05/2015 tanggal 6 Mei 2015, Undiksha
ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang
menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PK-BLU). PK-BLU menjadi suatu keharusan bagi
perguruan tinggi yang didirikan oleh pemerintah. Alasan
utama mengapa lembaga publik termasuk perguruan
tinggi menerapkan PK-BLU adalah untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pelayanan public
Sesuai dengan struktur Organisasi dan Tata Kerja,
Undiksha mempunyai badan normative tertinggi yang
disebut sebagai Senat Universitas Pendidikan Ganesha
yang secara umum berwenang, dan memberikan
pertimbangan terhadap kebijakan program
pengembangan universitas. Rektor dibantu oleh empat
Wakil rektor, yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik,
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumi, serta wakil
Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama. Dalam
tugas sehari-hari, Rektor dan Wakil Rektor secara
administrative dibantu oleh dua Kepala Biro yaitu
Kepala Biro Umum dan Keuangan, dan Kepala Biro
Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan
Kerjasama, sedangkan untuk menunjang kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dibentuk enam Unit
Pelaksana Teknis (UPT), terdiri atas UPT Perpustakaan,
UPT TIK, UPT Bahasa, UPT Laboratorium Pendidikan
Terpadu, UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan
Mahasiswa dan UPT Layanan Bimbingan dan Konseling.
Selain itu, untuk mendukung percepatan
pengembangan Undiksha, terdapat dua lembaga yaitu
Lembaga Pengembangan Pengembangan Pembelajaran
dan Penjaminan Mutu, Lembaga Penelitian dan
- 15 -
Pengabdian Kepada Masyarakat serta Pusat Penjaminan
Mutu. Untuk mendukung kegiatan kemahasiswaan
dibentuk Badan Kemahasiswaan.
Universitas Pendidikan Ganesha memiliki Visi
Menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri
Hita Karana di Asia Pada Tahun 2045, sedangkan misi
dari Universitas Pendidikan Ganesha adalah sebagai
berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang
bermartabat untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang kompetitif, kolaboratif, dan berkarakter;
b. Menyelenggarakan penelitian yang kompetitif,
kolaboratif, dan inovatif untuk pengembangan dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat
yang kompetitif, kolaboratif, akomodatif, dan inovatif.
Sasaran strategis Renstra Undiksha Tahun 2015 – 2019
terfokus pada peningkatan kualitas dan daya saing
regional yang didukung oleh sasaran-sasaran strategis
Renstra Undiksha Tahun-Tahun sebelumnya, yaitu :
peningkatan kapasitas Undiksha sebagai perguruan
tinggi, peningkatan layanan pendidikan tinggi, dan
peningkatan keunggulan akademik untuk daya saing
nasional.
Organisasi dan Tata Kerja Undiksha telah ditetapkan
berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No 14 Tahun
2018, Undiksha dipimpin oleh :
- 16 -
a. Senat Universitas Pendidikan Ganesha
Ketua : Prof.Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd.
Sekretaris : Dr. Gede Rasben Dantes, S.T,M.TI.
b. Pimpinan Institut
Rektor : Prof.Dr. I Nyoman Jampel,
M.Pd.
Wakil Rektor I : Dr. Gede Rasben Dantes,
S.T,M.TI.
Wakil Rektor II : Prof.Dr.I Wayan Lasmawan,
M.Pd
Wakil Rektor III : Prof. Dr. I Wayan Suastra,
M.Pd.
c. Dewan Pengawas
Ketua : Moch. Wiwin Darwina
d. Satuan Pengawas Internal
Ketua : Dr I Putu Gede Diatmika,
SE.Ak.,M.Si
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahunan-BLU Tahun Anggaran 2019
Audited ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Universitas
Pendidikan Ganesha. Laporan Keuangan ini dihasilkan
melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem
Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
- 17 -
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset
lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang
milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Kebijakan
Akuntansi
A.4. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan
Tahunan TA. 2019 (Audited) telah mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintahaan (SAP). Kebijakan
akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Informasi sumber daya
ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan BLU
UNDIKSHA dalam memodifikasi sumber daya di masa
lalu berguna untuk memprediksi kemampuan BLU
UNDIKSHA dalam memberikan pelayanan dan
menghasilkan kas dan setara kas di masa depan.
Informasi struktur keuangan berguna untuk
memprediksi kebutuhan pendanaan di masa depan
dan bagaimana surplus dan arus kas di masa depan
akan digunakan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Informasi tersebut juga berguna untuk
- 18 -
Pendapatan-
LRA
Pendapatan-
LO
memprediksi seberapa jauh BLU UNDIKSHA akan
berhasil meningkatkan lebih lanjut sumber
keuangannya. Disamping itu, dalam penyusunannya
telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-
kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Universitas
Pendidikan Ganesha adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Akuntansi Atas Pendapatan
a. Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada
Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan
azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Bagian Pendapatan Satker BLU dari pemberian
pelayanan yang dikerjasamakan dengan mitra usaha
sesuai perjanjian kerjasama, diakui sebagai
Pendapatan BLU. Sedangkan penerimaan yang
merupakan bagian pendapatan mitra usaha dari
pemberian pelayanan yang dikerjasamakan dengan
mitrausaha tidak dapat diakui sebagai Pendapatan
BLU.
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasikan
sumber pendapatan.
b. Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
- 19 -
kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat :
(a). Timbulnya hak atas pendapatan atau timbulnya
hak untuk menagih pendapatan yang diperoleh
berdasarkan peraturan perundang-undangan
atau timbulnya hak untuk menagih imbalan atas
suatu pelayanan yang telah selesai diberikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(b). Direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi atas pendapatan atau adanya hak
yang telah diterima oleh pemerintah tanpa
terlebih dahulu adanya penagihan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan
azas bruoto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LO disajikan dalam Laporan Operasional.
c. Klasifikasi Pendapatan Undiksha
Pendapatan Badan Layanan Umum : pendapatan BLU
merupakan pendapatan jasa layanan umum
(pendapatan jasa pelayanan pendidikan dan
pendapatan jasa penyediaan barang dan jasa lainnya),
pendapatan hibah (pendapatan yang diterima dari
masyarakat atau badan, tanpa adanya kewajiban bagi
BLU-Undiksha untuk menyerahkan barang/jasa),
pendapatan kerjasama (perolehan dari kerjasama
operasional, sewa-menyewa, dan usaha lainnya yang
mendukung tugas dan fungsi BLU-Undiksha), dan
pendapatan BLU lainnya (pendapatan yang berasal
dari pendapatan jasa layanan perbankan BLU dan
Pendapatan BPU ( Badan Unit Usaha).
- 20 -
Belanja
Beban
2. Kebijakan Akuntansi Atas Belanja dan Beban
a. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran semua
pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah
dan BLU-Undiksha
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, dicatat dan disajikan berdasarkan nilai nominal
yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen
pengeluaran yang sah.
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas
dari Kas Umum Negara (KUN).
Khusus Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis
belanja, organisasi, dan fungsi.
Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
Klasifikasi Belanja di Universitas Pendidikan Ganesha
adalah Belanja Pegawai; Belanja Barang; dan Belanja
Modal.
b. Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran
atau konsumsi asset atau timbulnya kewajiban.
- 21 -
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi
konsumsi asset, atau terjadinya penurunan manfaat
ekonomi atau potensi jasa.
Beban dicatat dan disajikan sebesar : 1. jumlah kas
yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebut
dibayar pada periode berjalan; 2. jumlah beban periode
berjalan yang harus dibayar pada masa yang akan
datang; dan 3. alokasi sistematis untuk periode
berjalan atas beban yang telah dikeluarkan.
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi jenis
beban.
Klasifikasi Beban di Universitas Pendidikan Ganesha
adalah: Beban Pegawai; Beban Persediaan; Beban
Barang dan Jasa; Beban Pemeliharaan; Beban
Perjalanan Dinas; Beban Penyisihan Piutang Tidak
tertagih; dan Beban Penyusutan dan Amortisasi.
Aset
3. Kebijakan Akuntansi Atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasi
dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan/atau social di masa depan diharapkan dapat
diperoleh oleh pemerintah daerah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
Aset diakui : a. pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh oleh BLU-Undiksha dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal; b. pada saat diterima kepemilikannya dan/atau
- 22 -
kepenguasaannya berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi :
o Aset Lancar
o Aset Tetap dan,
o Aset Lainnya.
a. ASET LANCAR
Aset Lancar adalah suatu asset diklasifikasikan
sebagai asset lancer jika diharapkan segera untuk
dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau
dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan.
Aset Lancar terdiri dari :
o Kas dan Setara Kas (Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas dan Setara Kas, Kas BLU)
o Piutang
o Uang Muka Belanja
o Beban Dibayar Dimuka
o Persediaan.
a.1. Kas dan Setara Kas
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan BLU-Undiksha. Kas meliputi seluruh uang
yang harus dipertanggungjawabkan, saldo simpanan
di bank yang setiap saat dapat ditarik atau
digunakan untuk melakukan pembayaran.
Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal
pelaporannya serta bebas dari resiko perubahan
- 23 -
nilai yang signifikan.
Kas terdiri dari : 1. Kas di Bendahara Pengeluaran;
2. Kas dan Setara Kas Lainnya; 3. Kas BLU
Setara Kas terdiri dari : 1. Simpanan di bank dalam
bentuk deposito kurang dari 3 (tiga) bulan; 2.
Investasi jangka pendek lainnya yang sangat likuid
atau kurang dari 3 (tiga) bulan.
Kas dan Setara Kas diakui pada saat diterima oleh
BLU-Undiksha.
Kas dan Setara Kasa dicatat dan disajikan sebesar
nilai nominal. Apabila terdapat kas dalam bentuk
valuta asing, dijabarkan menjadi rupiah
menggunakan kurs tengah bank Indonesia pada
tanggal neraca.
a.2. Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar
kepada BLU-Undiksha dan/atau hak BLU-
Undiksha yang dapat dinilai dengan uang sebagai
akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan
peraturan perundang-undangan atau akibat
lainnya yang sah
Piutang BLU-Undiksha terdiri dari : 1. Piutang
Operasional BLU (Piutang usaha pelayanan
pendidikan), 2. Piutang dari Kegiatan Non
Operasional BLU (Piutang internal; piutang sewa)
Piutang yang berasal dari transaksi pemberian
pinjaman, penjualan, kemitraan, pemberian
fasilitas/jasa oleh BLU-Undiksha kepada pihak
ketiga diakui sebagai piutang memenuhi criteria
sebagai berikut : 1. harus didukung dengan
naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
- 24 -
kewajiban Entitas Pelaporan dan pihak ketiga
secara jelas; 2. jumlah piutang dapat diukur; 3.
telah diterbitkan surat penagihan dan telah
dilaksanakan penagihan; dan 4. belum dilunasi
sampai dengan akhir periode pelaporan.
Piutang diakui dan dicatat pada saat terjadinya
hak tagih yang telah jatuh tempo sebagai akibat
perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
Piutang dari pendapatan Uang Sumbangan
Penunjang Pendidikan diakui saat mahasiswa
telah melakukan pendaftaran ulang di perguruan
tinggi namun belum dilakukan pembayaran dan
telah jatuh tempo. Untuk piutang pendidikan
tanggal jatuh tempo yaitu batas akhir seluruh
jasa layanan pendidikan untuk 1 periode tertentu
selesai diberikan. Di Universitas Pendidikan
Ganesha tidak memunculkan piutang karena
setiap mahasiswa yang tidak membayar pada saat
tahun akademik berjalan dinyatakan non aktif
a) dan pihak rektorat memerintahkan dekan di
masing-masing fakultas untuk membuat surat
cuti (berdasarkan hasil rapat pimpinan).
b) Piutang yang berkaitan dengan TP/TGR diakui
setelah adanya Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak(SKTJM) yang menunjukan
bahwa penyelesaian atas TP/TGR dilakukan
dengan cara damai dan adanya putusan hakim
yang mempunyai kekuatan hukum tetap dari
pengadilan untuk TP/TGR yang diselesaikan
- 25 -
melalui jalur pengadilan.
c) Piutang dari pendapatan penjualan, sewa dan
jasa diakui dan dicatat saat tanggal
pembayaran yang disepakati pada
perikatan/perjanjian dari penjualan, sewa dan
jasa sebesar nilai sisa uang dari pendapatan
penjualan barang, sewa dan jasa belum
dilakukan pembayaran sesuai perjanjian.
Pencatatan piutang dilakukan oleh unit tersendiri
dengan data yang berasal dari bendahara
penerimaan, bagian administrasi kemahasiswaan
pada bidang akademik dan data terkait lainnya.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang
dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini
diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan piutang
dimaksudkan untuk menghasilkan kewajaran
nilai piutang yang dapat ditagih atau nilai piutang
bersih (net Realizable value) yang dapat
direalisasikan. Perhitungan nilai penyisihan
piutng tak tertagih diterapkan setiap akhir
periode pelaporan sesuai dengan perkembangan
kualitas piutang yang dihitung berdasarkan
kualitas umur piutang, karakteristik piutang.
Perhitungan penyisihannya adalah sebagai
berikut:
- 26 -
Tabel 7
Perhitungan Penyisihan Piutang
Kualitas
Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan
s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan
pelunasan
10%
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
100% 2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh
dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya
apabila diperoleh dengan cara lainnya.
a.3. Persediaan
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk
barang atau perlengkapan yang kontinu dan
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional BLU-Undiksha, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan atau
- 27 -
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Persediaan merupakan asset yang berwujud
barang atau perlengkapan (supplies) yang
digunakan dalam rangka kegiatan operasional
BLU-Undiksha, bahan atau perlengkapan
(supplies) yang digunakan dalam proses produksi,
barang dalam proses produksi yang dimaksudkan
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat,
dan barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan BLU-Undiksha.
Persediaan mencakup barang atau perlengkapan
yang dibeli dan simpan dan/atau digunakan.
dalam hal BLU-Undiksha memproduksi sendiri,
persediaan juga meliputi barang yang digunakan
dalam proses produksi. Barang hasil proses
produksi yang belum selesai dicatat sebagai
persediaan. Dalam hal BLU-Undiksha menyimpan
barang untuk tujuan cadangan strategis diakui
sebagai persediaan.
Nilai persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada akhir periode dikalikan
dengan harga pembelian terakhir; harga standar
apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
dan harga wajar apabila diperoleh dengan cara
lainnya.
b. ASET TETAP
Aset Tetap adalah asset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
digunakan dalam kegiatan BLU-Undiksha atau
- 28 -
dimanfaatlan oleh masyarakat umum.
Semua Belanja Modal menjadi asset tetap jika
memenuhi seluruh criteria sebagai berikut : 1.
barang yang dibeli mempunyai manfaat ekonomi
lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2. perolehan
barang tersebut dipergunakan untuk operasional
dan pelayanan serta tidak untuk dijual dengan
nilai barang sebesar Rp. 1.000.000,- ke atas per
satuan barang untuk peralatan dan mesin dan Rp.
25.000.000,- ke atas per satuan barang untuk
gedung dan bangunan.
Semua asset yang mempunyai manfaat ekonomi
lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan nilai satuan
barang di bawah Rp. 1.000.000,- untuk peralatan
dan mesin dan di bawah Rp. 25.000.000,- untuk
gedung dan bangunan, tetap dilaporkan sebagai
barang eksrakomptable yang telah disajikan di
dalam neraca tetapi dimasukkan ke dalam beban
ekstrakomptable di dalam Laporan Operasional.
Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap
dikecualikan terhadap pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
keseninan, alat peraga untuk proses belajar
mengajar.
Pemerintah melakukan penilaian kembali
(revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2018 tentang
Penilaian kembali Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi
- 29 -
dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah,
Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan, dan
Irigasi berupa Jalan Jembatan dan Bangunan Air
pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh
sampai dengan 31 Desember 2015.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi
nilai perolehan baru dan nilai akumulasi
penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset
tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku
sebelumnya, maka selisih tersebut diakui sebagai
penambah ekuitas pada Laporan Keuangan.
Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka
selisih tersebut diakui sebagai pengurang ekuitas
pada Laporan Keuangan.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara
lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset
Lain-lain pada pos Aset Lainnya.
Aset Tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat
ada usulan penghapusan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan dibidang
pengelolaan BMN.
Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset
- 30 -
tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan.
Aset Tetap terdiri dari : 1. Tanah ; 2. Peralatan dan
Mesin ; 3. Gedung dan Bangunan ; 4. Jalan, Irigasi
dan Jaringan; 5. Aset Tetap Lainnya; dan 6.
Konstruksi Dalam Pengerjaan.
Aset Tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan
aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas
nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan.
Penyusutan Aset Tetap
o Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas
dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak
berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset
Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
- 31 -
Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat
adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
b.1. Tanah
Tanah diakui pada saat telah diperoleh bukti
kepemilikan atau bukti penguasaan atas tanah.
Bukti kepemilikan berupa sertifikat, bukti hibah,
bukti pembelian dan bukti lain yang sah secara
hokum.
Tanah diakui dan dinilai sebesar biaya perolehan.
Biaya perolehan mencakup harga pembelian atau
biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan
dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang
- 32 -
terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan.
b.2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin mencakup antara lain : alat
besar, alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur,
alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat
studio, komunikasi dan pemancar, alat kedokteran
dan kesehatan, alat laboratorium, alat
persenjataan, computer, alat eksplorasi, alat
pengeboran, alat produksi, pengolahan dan
pemurnian, alat bantu eksplorasi, alat keselamatan
kerja, alat peraga, peralatan proses/produksi,
rambu-rambu, dan peralatan olahraga, yang masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
dalam kondisi siap digunakan
Peralatan dan Mesin diakui ketika telah diterima
atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pada saat penguasaannya berpindah.
Biaya perolehan peralatan dan mesin
menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah
dilakukan untuk memperloleh peralatan dan mesin
tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan,
biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan
dan mesin tersebut siap digunakan.
b.3. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh Gedung
dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan
- 33 -
maksud untuk digunakan dalam kegiatan
operasional BLU-Undiksha dan dalam kondisi siap
digunakan. Gedung dan bangunan di neraca
meliputi antara lain bangunan gedung.
Gedung dan bangunan diakui ketika telah diterima
atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pada saat penguasaannya berpindah.
Gedung dan bangunan dicatat sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Gedung dan bangunan sampai siap dipakai. Biaya
ini meliputi harga pembelian atau biaya
konstruksi, biaya pengurusa IMB, notaris, dan
pajak.
b.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, Irigasi dan Jaringan mencakup jalan, irigasi
dan jaringan yang dibangun oleh BLU-Undiksha
serta dikuasi oleh BLU-Undiksha dan dalam
kondisi yang siap digunakan. Jalan, Irigas, dan
Jaringan di neraca meliputi jalan dan jembatan,
bangunan air, instalasi, dan jaringan. Akun ini
tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk
pembangunan jalan, jaringan dan instalasi. Tanah
yang diperoleh untuk keperluan dimaksud
dimasukkan dalam akun tanah.
Jalan, Irigasi, dan Jaringan diakui ketika telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan
atau pada saat penguasaannya berpindah.
Jalan, Irigasi, dan Jaringan dicatat sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
- 34 -
memperloleh jalan, jaringan dan instalasi sampai
siap pakai. Biaya meliputi biaya perolehan atau
biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yangn
dikeluarkan sampai jalan, jaringan dan instalasi
tersebut siap pakai.
b.5. Aset tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset
tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan
untuk kegiatan operasional BLU-Undiksha dan
dalam keadaan siap digunakan. Aset tetap lainnya
di neraca antara lain meliputi koleksi
perpustakaan/buku dan barang bercorak
seni/budaya/olahraga.
Aset tetap lainnya diakui ketika telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada
saat penguasaannya berpindah.
Aset tetap lainnya dicatat dan dinilai sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
aset tersebut sampai siap pakai.
b.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap
yang sedang dalam proses pembangunan, yang
pada tanggal neraca belum selesai dibangun
seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset
tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode
- 35 -
waktu tertentu dan belum selesai. Perolehan
melalui kontrak konstruksi pada umumnya
memerlukan suatu periode waktu tertentu.
Periodel waktu perolehan tersebut bisa kurang
atau lebih dari satu periode akuntansi.
Suatu aset berwujud harus diakui sebagai
Konstruksi Dalam Pengerjaan jika: 1. Besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang
akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan
diperoleh; 2. Biaya perolehan tersebut dapat
diukur secara andal; dan 3. Aset tersebut masih
dalam proses pengerjaan.
Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos
aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut
terpenuhi: 1. Konstruksi secara substansi telah
selesai dikerjakan; dan 2. Dapat memberikan
manfaat/ jasa sesuai dengan tujuan perolehan.
Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dan disajikan
sebesar biaya perolehan.
c. ASET LAINNYA
Aset lainnya adalah aset BLU-Undiksha yang tidak
dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar,
investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana
cadangan. - Aset Lainnya terdiri dari: 1. Tagihan
Jangka Panjang; 2. Kemitraan dengan Pihak
Ketiga; 3. Aset Tidak Berwujud; 4. Aset Lain-lain.
c.1. Aset Tak Berwujud
Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang
secara fisik tidak dapat dinyatakan atau tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
- 36 -
digunakan dalam menghasilkan barang atau
jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset
tidak berwujud dapat diperoleh melalui
pembelian atau dapat dikembangkan sendiri
oleh BLU-UNS.
Aset tidak berwujud meliputi: 1. Software
komputer yang dipergunakan dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun, 2. Lisensi dan
franchaise (waralaba), 3. Hak cipta (copy right),
paten, dan hak lainnya, 4. Hasil
kajian/penelitian yang memberikan manfaat
jangka panjang.
Aset tidak berwujud dicatat sebesar biaya
perolehan.
Aset Tak Berwujud (ATB} disaj ikan sebesar nilai
tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan
setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas
dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai
sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa
manfaat tidak terbatas tidak dilakukan
amortisasi .
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan
dengan berpedoman Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang
Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada
Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum
tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
- 37 -
Tabel 9
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
c.2. Aset Lain-lain
Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat
aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam Aset Tetap Berwujud, Tuntutan
Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan
Kemitraan dengan Pihak ketiga.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah
disajikan sebesar nilai buku yaitu harga
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
- 38 -
Kewajiban (4) Kebijakan Akuntansi Atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan
atau telah dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai yang dapat
diukur dengan andal. Kewajiban diakui pada saat
dana pinjaman diterima atau kewajiban timbul.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu
sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung. Kewajiban
dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah bank sentral
pada tanggal neraca.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang
Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
- 39 -
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Ekuitas (5) Kewajiban Atas Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara
aset dengan kewajiban dalam satu periode.
Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Ekuitas dicatat sebesar nilai buku dan disajikan
sebesar nilai tercatat.
- 40 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Universitas Pendidikan
Ganesha telah mengadakan revisi Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai
dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber
pendapatan dan jenis belanja antara lain:
Tabel 10
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan 81,173,928,000 89,172,159,839
Pendapatan Jasa Layanan Perbankan-blu - -
Jumlah Pendapatan 81,173,928,000 89,172,159,839 Belanja
Belanja Pegawai 82,806,257,000 80,380,858,731
Belanja Barang 119,557,948,000 116,153,110,798
Belanja Modal 14,228,563,000 12,090,725,094
Belanja Bantuan Sosial
Jumlah Belanja 216,592,768,000 208,624,694,623
31-Dec-19
Uraian
Perubahan DIPA terjadi pada Belanja Pegawai ( Gaji dan
tunjangan) dalam kegiatan Layanan Perkantoran.Untuk
Belanja Barang perubahan terjadi pada kegiatan
Layanan perkantoran, Layanan Pengembangan Sistem
tata Kelola, Layanan Pendidikan, Penelitian, Pengabdian
masyarakat dan Layanan Perkantoran. Untuk belanja
Modal perubahan DIPA terjadi dalam kegiatan Sarana
dan Prasarana pendukung Pembelajaran dan
perkantoran.
- 41 -
Realisasi
Pendapatan
Rp 89.172.159.839,-
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada
31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 89.172.159.839,-
atau mencapai 109,85 % dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp 81.173.928.000. Pendapatan
Universitas Pendidikan Ganesha bersumber dari
Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan yang berasal dari
pembayaran UKT mahasiswa, Pendapatan hasil
kerjasama BLU berasal dari kegiatan PPG dan
penelitian, Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU
bersumber dari jasa giro rekening pemerintah ,
Pendapatan lain-lain BLU bersumber dari pendapatan
tenan (Badan Pengelola Usaha) dan denda
perpustakaan, pendapatan BLU Lainnya dari sewa
berasal dari pendapatan sewa gedung ATM, kantin,
pembayaran listrik ATM BRI dan kantin, sewa hotel
mini/ edutel milik Undiksha), Pendapatan dari
pemindahtangan BMN Lainnya berasal dari pendapatan
kegiatan lelang Barang milik Negara dan pendapatan
Kembali Belanja Tahun Yang Lalu dengan rincian
sebagai berikut :
- 42 -
Tabel 11
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Pend. Jasa Layanan Pendidikan
BLU 80,164,370,000 84,753,103,843 105.72
Pend. Hasil Kerjasama BLU - 1,100,879,200 #DIV/0! Pend. Jasa Layanan Perbankan
BLU 1,009,558,000 827,221,156 81.94
Pendapatan Lain-Lain BLU - 442,067,280 #DIV/0! Pend.BLU lainnya (sewa
gedung) - 808,918,005 #DIV/0! Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN 193,956,100 Pendapatan Denda
Penyelesaian Pekerjaan
Pemerintah 5,571,925
Pend. Kembali Belanja TYL - 1,040,442,330
Jumlah 81,173,928,000 89,172,159,839 109.85
Uraian
2019
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Tabel 12
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 31 Desember
2019 dan 2018
URAIAN R.A 31 Des 2019 R.A 31 Des 2018 Selisih NAIK
(TURUN) %
Pendapatan Lain-
lain - 2,656,700 (2,656,700) -100.00
Pend. Jasa Layanan
Pendidikan 84,753,103,843 80,676,209,734 4,076,894,109
5.05
Pend. Hasil
Kerjasama Lembaga 1,100,879,200 341,772,799 759,106,401
222.11
Pend.Jasa Layanan
Perbankan BLU 827,221,156 641,487,628 185,733,528
28.95
Pendapatan Lain-
Lain BLU 442,067,280 107,780,831 334,286,449 310.15
Pend. BLU lainnya
(sewa gedung) 808,918,005 330,081,496 478,836,509 145.07
Pendapatan dari
Pemindahtanganan
BMN 193,956,100 2,653,000 191,303,100
7210.82
Pendapatan Denda
Penyelesaian
Pekerjaan
Pemerintah 5,571,925 - 5,571,925
#DIV/0!
Penerimaan
Kembali belanja
TAYL 1,040,442,330 4,072,807 1,036,369,523
25446.07
Jumlah 89,172,159,839 82,106,714,995 7,065,444,844 8.61
- 43 -
Dibandingkan dengan tahun lalu, pada tabel 12 realisasi
pendapatan per 31 Desember 2019 mengalami kenaikan
sebesar 8,61 % dibandingkan dengan TA.2018. Hal ini
disebabkan karena adanya selisih kenaikan dan
penurunan di beberapa pos pendapatan. Kenaikan
secara signifikan berasal dari Pendapatan Kembali
Belanja Tahun Anggaran yang Lalu sebesar
Rp1.036.369.523,- atau 25.446,07% dan pendapatan
dari pemindah tangan BMN sebesar Rp191.303.100,-
atau 7.210,82%. Selisih penurunan sebesar (Rp
2.656.700),- atau 100% terdapat pada pos Pendapatan
Lain-lain. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1. Penerimaan kembali belanja Tahun Anggaran Yang
Lalu mengalami kenaikan sebesar
Rp1.036.369.523,- dibandingkan dengan tahun
2018 karena adanya penerimaan kembali belanja
pegawai Tahun Anggaran yang lalu sebesar Rp
9.079.658,- yang disebabkan karena adanya dosen
yang tahun lalu sebagai pelaksana mendapatkan
tunjangan umum dan sekarang dosen tersebut
sudah mendapatkan tunjangan fungsional maka
tunjangan umumnya harus dikembalikan ke kas
negara. Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun
Anggaran Yang Lalu sebesar Rp 992.622.485,- atas
pendapatan denda keterlambatan pekerjaan PT
Hutama Karya sesuai laporan verifikasi dari BPKP
tahun 2016, dan Penerimaan Kembali Belanja Lain-
lain Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar Rp
38.740.187,- atas pendapatan denda daya listrik
- 44 -
pekerjaan PT. Hutama Karya sesuai laporan
verifikasi BPKP tahun 2016
2. Pendapatan dari pemindah tanganan BMN per 31
Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
Rp191.303.100,- atau 7.210,82% dibandingkan
dengan tahun 2018. Hal ini disebabkan karena
adanya pendapatan dari penjualan Peralatan dan
Mesin ( Lelang Sepeda Motor dan Mobil ) sebesar Rp
118.456.100,- dan pendapatan dari
pemindahtangan BMN lainnya ( Asrama di Jalan
Jatayu) sebesar Rp 75.500.000,-.
3. Pendapatan Lain-lain BLU TA. 2019 mengalami
kenaikan sebesar Rp 334.286.449,- atau 310,15%
dibandingkan dengan TA. 2018. Hal ini disebabkan
karena di tahun 2019 Undiksha menerima
pendapatan denda atas penyelesaian pekerjaan
pembangunan gedung Plaza Undiksha sebesar
Rp91.718.153,-, kenaikan pendapatan dari Pusat
Layanan Terpadu sebesar Rp 109.045.500,- dan
pendapatan lain-lain.
4. Pendapatan Lain-lain di TA 2019 mengalami
penurunan sebesar Rp 2.656.700,- atau 100%
dibandingkan dengan TA. 2018. Hal ini disebabkan
karena di TA 2019 Undiksha tidak menerima
transferan pendapatan dari I Wayan Karang seperti
tahun-tahun sebelumnya.
Pada tabel 13 kami tampilkan data pendapatan yang
berasal dari jasa layanan Pendidikan.
- 45 -
Tabel 13
Pendapatan jasa Layanan Pendidikan
Keterangan Nama Fakultas Rupiah
Fakultas Bahasa dan Seni 6,148,600,000
Fakultas Ilmu Pendidikan 8,075,500,000
Fakultas Teknik dan Kejuruan 4,203,458,984
Fakultas Ekonomi 10,590,050,000
Fakultas Olahraga dan Kesehatan 2,820,000,000
Fakultas Hukum dan Ilmu sosial 3,240,850,000
Fakultas MIPA 6,074,496,484
Fakultas Kedokteran 1,871,000,000
Pascasarjana 9,116,850,000
Fakultas Bahasa dan Seni 1,986,250,000
Fakultas Ilmu Pendidikan 3,071,200,000
Fakultas Teknik dan Kejuruan 1,611,650,000
Fakultas Ekonomi 3,992,250,000
Fakultas Olahraga dan Kesehatan 830,550,000
Fakultas Hukum dan Ilmu sosial 1,261,550,000
Fakultas MIPA 1,079,500,000
Fakultas Kedokteran 3,513,670,000
Pascasarjana 1,671,850,000
Biaya Pendaftaran 576,000,000
Mahasiswa
Bidikmisi 12,843,100,000
Lain-lain selain
UKT 174,728,375
Jumlah 84,753,103,843
Mahasiswa Lama
Mahasiswa Baru
Realisasi Belanja
Negara Rp
208.624.694.623,-
Lain- lain selain UKT pada Pendapatan Jasa layanan
Pendidikan sampai dengan 31 Desember 2019
bersumber dari pendapatan denda perpustakaan ,
Pendapatan dari Pusat Layanan Terpadu, Denda
Penelitian, TOEFL, ULB dan Bidikmisi dari Belmawa.
B.2 Belanja
Realisasi Belanja instansi pada 31 Desember 2019
adalah sebesar Rp208.624.694.623,- atau 96,32 % dari
anggaran belanja sebesar Rp216.592.768.000,-.
Realisasi belanja TA. 2019 berasal dari realisasi Belanja
Pegawai sebesar 97,07%, belanja Barang sebesar
- 46 -
97,15% dan belanja Modal sebesar 84,98%. Kegiatan
bantuan sosial tahun 2019 tidak ada dalam DIPA tahun
2019 hal ini disebabkan karena di tahun 2019
Universitas Pendidikan Ganesha tidak ada kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan sosial.
Adapun Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 31
Desember 2019 dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember
2019
Belanja Pegawai 82,806,257,000 80,396,853,823 97.09
Belanja Barang 119,557,948,000 116,155,968,798 97.15
Belanja Modal 14,228,563,000 12,169,810,906 85.53
Total Belanja Kotor 216,592,768,000 208,722,633,527 96.37
Pengembalian - (97,938,904) #DIV/0!
Jumlah 216,592,768,000 208,624,694,623 96.32
Uraian
31-Dec-19
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Tabel 15
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2019 dan 2018
31-Dec-19 31-Dec-18
Belanja Pegawai 80,380,858,731 74,726,653,867 5,654,204,864 7.57
Belanja Barang 116,153,110,798 110,455,975,837 5,697,134,961 5.16
Belanja Modal 12,090,725,094 9,021,596,095 3,069,128,999 34.02
Jumlah 208,624,694,623 194,204,225,799 14,420,468,824 7.43
URAIANREALISASI
SelisihNAIK
(TURUN) %
Belanja Pegawai
Rp80.380.858.731
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp80.380.858.731,-. Belanja Pegawai adalah
- 47 -
belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan
modal.
Tabel 16
Perbandingan Belanja Pegawai TA 31 Desember 2019 dan 2018
31-Dec-19 31-Dec-18
Belanja Gaji dan
Tunjangan PNS 80,146,265,823 74,551,877,615 5,594,388,208 7.50
Belanja Lembur 250,588,000 180,704,000 69,884,000 38.67
Jumlah Belanja
Kotor 80,396,853,823 74,732,581,615 5,664,272,208 7.58
Pengembalian
Belanja Pegawai (15,995,092) (5,927,748) (10,067,344) 169.8
Jumlah Belanja 80,380,858,731 74,726,653,867 5,654,204,864 7.57
URAIANREALISASI NAIK
(TURUN)
%
Selisih
Pada Tabel 16 disebutkan bahwa realisasi Belanja
Pegawai Tahun Anggaran 31 Desember 2019 lebih besar
sebesar Rp5.654.204.864,- atau 7,57% dibandingkan
dengan Realisasi Belanja Pegawai TA. 2018. Hal ini
disebabkan karena :
Adanya penambahan CPNS baru.
Banyaknya dosen yang mulai aktif sehingga
mulai mendapat tunjangan profesi.
Adanya penambahan pegawai hononer baru
Terdapat kenaikan belanja lembur sebesar
38,67% atau Rp 69.884.000,- dibandingkan
dengan realisasi belanja TA. 2018. Hal ini
disebabkan karena pada saat hari libur harus
- 48 -
menyelesaikan data dukung terkait pekerjaan
yang belum lengkap.
Pengembalian belanja pegawai sebesar Rp
15.995.092,- disebabkan karena adanya
pengembalian tunjangan umum akibat
keterlambatan SK.
Belanja Barang
Rp116.153.110.798,-
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 31 Desember 2019 dan
TA.2018 adalah masing-masing sebesar
Rp116.153.110.798,-dan Rp 110.455.975.837,-.
Tabel 17
Perbandingan Belanja Barang TA 31 Desember 2019 dan
2018
31-Dec-19 31-Dec-18
Belanja Barang Operasional 11,809,943,884 10,000,398,001 1,809,545,883 18.09
Belanja Barang Non Operasional 4,256,100,261 4,463,286,737 (207,186,476) (4.64)
Belanja Jasa 6,461,991,570 6,934,998,387 (473,006,817) (6.82)
Belanja Pemeliharaan 9,878,492,753 13,918,768,592 (4,040,275,839) (29.03)
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 3,541,017,341 3,386,167,007 154,850,334 4.57
Belanja Perjalanan Luar Negeri 301,025,464 284,748,398 16,277,066 5.72
Belanja Barang Persediaan 948,754,959 1,417,159,792 (468,404,833) (33.05)
Belanja Gaji dan Tunjangan 42,577,894,044 33,591,720,939 8,986,173,105 26.75
Belanja Barang 7,814,720,141 9,977,441,858 (2,162,721,717) (21.68)
Belanja Perjalanan 7,395,123,820 5,803,510,916 1,591,612,904 27.43
Belanja Peny. Barang dan Jasa 18,462,857,675 18,822,413,228 (359,555,553) (1.91)
Belanja Barang Persediaan-BLU 2,696,140,886 1,864,885,822 831,255,064 44.57
Belanja Barang Persediaan
Pemeliharaan-Blu 11,906,000 - 11,906,000 #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 116,155,968,798 110,465,499,677 5,690,469,121 5.15
Pengembalian Belanja (2,858,000) (9,523,840)
Jumlah Belanja 116,153,110,798 110,455,975,837 5,690,469,121 5.16
URAIANREALISASI
SELISIHNAIK
(TURUN)
%
- 49 -
Berdasarkan tabel 17 Perbandingan Belanja Barang 31
Desember 2019 dan TA. 2018 menunjukkan bahwa
realisasi Belanja barang per 31 Desember 2019
mengalami kenaikan sebesar 5,16% atau sebesar
Rp5.687.611.121,- dari realisasi Belanja TA. 2018.
Semua itu disebabkan karena adanya kenaikan dan
penurunan di beberapa pos. Hal ini disebabkan antara
lain :
1. Adanya kenaikan persentase belanja barang
persediaan-BLU per 31 Desember 2019 sebesar
44,57% atau Rp 831.255.064,- dibandingkan
dengan 30 September 2018. Hal ini disebabkan
karena adanya pembelian kertas ijazah, Kertas
transkrip Nilai serta MAP untuk kegiatan Wisuda.
Akun Belanja persediaan BLU baru mulai ada dan
dianggarkan di RKKL DIPA pada revisi ke 3 bulan
Juni 2018. Pada tahun 2019 belanja persediaan
BLU sudah terealisasi dari awal tahun dan
pengunaannya lebih tertib dibandingkan dengan
tahun 2018.
2. Secara persentase adanya kenaikan belanja
perjalanan sebesar 27,43% atau Rp
1.591.612.904,- jika dibandingkan dengan TA.
2018. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
kegiatan di beberapa Fakultas dan Rektorat
seperti :
Adanya pelaksanaan audensi pengembangan
kedokteran ke Universitas Udayana dan ke
daerah Negara serta kegiatan perjalanan
kedinasan lainnya yang dilaksanakan oleh
Fakultas kedokteran.
Adanya biaya transportasi mengajar mahasiswa
- 50 -
S2 dan S3 ke UPP II Denpasar dalam rangka
kegiatan proses mengajar untuk meningkatkan
Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan oleh Fakultas pasca Sarjana.
Adanya biaya transportasi mengajar mahasiswa
S2 ke UPP II Denpasar dalam rangka
peningkatan layanan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang diselenggarakan oleh Fakultas
FMIPA.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit LP3M
dalam rangka perjalanan dinas PPL Riil ke
seluruh Bali dan Rapat Koordinasi di UNJ.
Kegiatan LP2M dalam rangka mengikuti
kegiatan Forum LPPM AL PT KNI di Manado
dan menghadiri kegiatan seminar di Padang.
Adanya kegiatan Konfrensi International yang
diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan seni.
Mengikuti kegiatan rapat Rakorbang Tahun
2020 dan Konasfi di Padang serta kegiatan
Akreditasi yang diselenggarakan oleh Fakultas
Ilmu Pendidikan.
3. Penurunan Belanja Barang persediaan per 31
Desember 2019 sebesar (Rp468.404.833,-) atau
33,05% dibandingkan dengan 31 Desember 2018.
Hal ini disebabkan karena realisasi anggaran
belanja barang persediaan pada tahun 2018 lebih
banyak menggunakan akun belanja persediaan
yang bersumber dari dana RM. Pengunaan akun
belanja persediaan BLU baru terealisasi pada
semester ke 2 setelah ada revisi DIPA ke 3 bulan
Juni 2018.
- 51 -
4. Pengembalian belanja Barang sebesar Rp
2.858.000,- berasal dari akun belanja perjalanan
525115 karena adanya kesalahan output kegiatan
Layanan Perkantoran (5742.994) menjadi Layanan
Pendidikian (5742.001).
Belanja Modal
Rp12.090.725.09
4,-
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 31 Desember 2019 dan 2018
adalah masing-masing sebesar Rp 12.090.725.094,- dan
Rp 9.021.596.095,- Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
Tabel 18
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2019
dan 2018
31-Dec-19 31-Dec-18
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin 937,203,775 2,240,155,930 (1,302,952,155) (58.16)
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan 2,576,654,994 172,000,000 2,404,654,994 1398.06
Belanja Modal Lainnya128,291,650 312,767,000 (184,475,350) (58.98)
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin-BLU 4,646,266,663 3,116,764,545 1,529,502,118 49.07
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan-BLU 3,387,272,522 2,064,725,900 1,322,546,622 64.05
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan jaringan-BLU 220,562,632 - 220,562,632 #DIV/0!
Belanja Modal Lainnya-
BLU 273,558,670 1,115,182,720 (841,624,050) (75.47)
Jumlah Belanja Kotor 12,169,810,906 9,021,596,095 3,769,276,229 34.90
Pengembalian (79,085,812) - - #VALUE!
Jumlah Belanja 12,090,725,094 9,021,596,095 3,769,276,229 34.02
URAIAN REALISASI
SelisihNAIK
(TURUN) %
Berdasarkan tabel 18 Perbandingan Realisasi Belanja
- 52 -
Modal 31 Desember 2019 dengan 31 Desember 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp3.611.104.605,- atau
34,02%. Hal ini disebabkan oleh :
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Dana APBN
TA. 2019 mengalami kenaikan sebesar 1.398,06%
jika dibandingkan T.A 2018. Hal ini disebabkan
karena pada T.A 2018 hanya terdapat
Pembangunan Ruang Lab Microteaching sebesar
Rp. 172.000.000, sedangkan pada T.A 2019
terdapat Pembangunan Gedung Student Center
dengan nilai kontrak Rp. 2.059.766.620,
Pembangunan Rumah Water Fountain sebesar Rp.
199.250.731, dan Belanja Modal Kapitalisasi GOR
Serbaguna Undiksha sebesar Rp. 199.365.643.
Perbandingan belanja Modal Gedung dan
Bangunan-BLU mengalami kenaikan sebesar Rp
1.322.546.622,- atau 64,05 % hal ini disebabkan
karena adanya pembangunan Gedung Pusat
Bisnis dan kewirausahaan ( Lanjutan ) sebesar Rp
643.978.500,- sesuai dengan kontrak No.
4304/UN48.5.1/TU/2018 tgl 20 September 2018
BAPP Pekerjaan No 1162/UN48.5.1/TU/2019
tanggal 13 Februari 2019 antas nama PT. Cahaya
Dewata Mandiri.
Kenaikan Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin-
BLU 31 Desember 2019 dibandingkan dengan TA.
2018 sebesar Rp1.529.502.118,-atau 49,07 %
disebabkan karena adanya peningkatan
kebutuhan peralatan dan mesin pendukung
pembelajaran dimana alokasi anggaran
- 53 -
pemenuhan sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran menggunakan dana BLU. Tahun
2019 anggaran untuk belanja modal peralatan
dan mesin BLU telah selesai masa pelaksanaan
pengadaannya yang mengakibatkan realisasinya
lebih besar jika dibandingkan dengan tahun
anggaran 2018. Beberapa Realisasi Belanja
Peralatan dan Mesin diantaranya :
Pembelian 19 unit Sepeda motor sebesar Rp
344.592.000,-.
Pembelian 41 unit A.C Split sebesar Rp
278.605.686,-.
Pembelian 108 buah P.C Unit sebesar Rp
741.943.270,-.
Pembelian 2 buah water Filter sebesar Rp
94.685.250,-
Pembelian 2 buah camera digital sebesar Rp
98.511.875,-
Dan sisanya adalah pembelian peralatan dan
mesin yang mendukung pembelajaran dan
keperluan perkantoran.
Penurunan Nilai Belanja Modal Peralatan dan
Mesin Dana APBN sebesar 58,16% pada 31
Desember 2019 dibandingkan pada 31 Desember
2018 disebabkan karena Pada T.A 2018 Undiksha
lebih fokus pada pengembangan fasilitas
Teknologi informasi dalam mendukung kegiatan
Pembelajaran dimana Terdapat Pengadaan
Peralatan Pendukung Pembelajaran berupa Server
dan Peralatan Pendukung Teknologi Informasi
sebesar Rp. 864.678.000, Alat Laboratorium
- 54 -
Microteaching sebesar Rp. 878.368.000, dan
Meubelair Pendukung Pembelajaran sebesar Rp.
396.084.000, sedangkan pada T.A 2019 Hanya
terdapat Pengadaan Alat TIK sebesar Rp.
340.098.750, Alat Humas sebesar Rp.
104.299.250, Alat Drink Fountain sebesar Rp.
94.685.250, dan Pengadaan Komputer dengan
Nilai Rp. 398.190.250
Belanja Modal Lainnya Dana APBN T.A 2019
mengalami penurunan sebesar 58,98% jika
dibandingkan dengan T.A 2018 disebabkan
karena pada T.A 2019 hanya terdapat Pengadaan
Literasi Penunjang Pembelajaran berupa Buku
Perpustakaan dengan nilai Rp. 128.291.650,
sedangkan T.A 2018 terdapat Pengadaan Buku
Pustaka sebesar Rp. 114.567.000 dan Pengadaan
Alat Kesenian Gong sebesar Rp. 198.200.000.
Terdapat pengembalian belanja Modal sebesar Rp
79.085.812,- berasal dari Belanja Modal Peralatan
dan Mesin-BLU sebesar Rp69.597.000,- yang
disebabkan karena adanya kesalahan akun dalam
pembelian kursi dibawah nilai kapitalisasi aset
yang seharusnya mempergunakan akun belanja
barang tapi dicatat dengan menggunakan akun
belanja modal ( sudah dilakukan revisi SP3B oleh
Fakultas Ilmu Pendidikan) dan pengembalian
yang berasal dari Belanja Gedung dan Bangunan
BLU sebesar Rp9.488.812,- yang disebabkan
karena kesalahan penggunaan akun seharusnya
pemasangan HPL kotak lift dicatat sebagai belanja
pemeliharaan tapi tercatat sebagai Belanja Modal
( sudah dilakukan revisi SP3B oleh FIP).
- 55 -
Saldo Anggaran
Lebih (SAL Awal)
Rp17.686.839.359,-
SiLPA/(SiKPA )
(Rp119.452.534.784,-
)
Penyesuaian
Transaksi BLU
dengan BUN
Rp113.589.792.997,-
C. PENJELASAN ATAS POS-POS PERUBAHAN SALDO
ANGGARAN LEBIH
C.1 Saldo Anggaran Lebih (SAL Awal)
Saldo Anggaran lebih (SAL Awal) per tanggal 1 Januari
2019 adalah sebesar Rp 17.686.839.359,-. Saldo
Anggaran lebih (SAL Awal) merupakan saldo tahun
sebelumnya.
C.2 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SiLPA/SiKPA)
Saldo Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran /SIKPA
pertanggal 31 Desember 2019 dan TA 2018 adalah
sebesar (Rp119.452.534.784,-) dan (Rp
112.097.510.804,-). SiLPA/ SiKPA merupakan selisih
lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan
belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayan
dalam APBN/APBD selama satu periode pelaporan.
C.3 Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN
Jumlah penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN per 31
Desember 2019 dan TA. 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp113.589.792.997,-dan Rp 109.077.198.122,-
Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN terdiri atas
penyesuaian pendapatan alokasi APBN sebesar
Rp114.829.763.352,-dan penyesuaian atas penyetoran
PNBP ke Kas Negara sebesar (Rp 1.239.970.355,-) yang
disebabkan karena adanya pendapatan dari
pemindahtangan BMN berupa penjualan kendaraan
sepeda motor dan kendaraan mobil roda 4 sebesar Rp
- 56 -
SiLPA/SiKPA
setelah
Penyesuaian
(Rp5.862.741.787,-)
Saldo Anggaran
Lebih Akhir
Rp11.824.097.572,-
118.456.100,- dan pendapatan dari lelang bangunan
asrama di jalan Jatayu Singaraja sebesar Rp
75.500.000,- dengan no NTTP CE3E855DDREKM2HA,
pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
sebesar Rp 5.571.925,- atas penyelesaian letarasi sebesar
Rp 2.158.78,- dan sisanya atas penyelesaian gedung
student center, penerimaan kembali belanja pegawai
TAYL sebesar Rp 9.079.658,-, Penerimaan Kembali
Belanja Modal TAYL sebesar Rp 992.622.485,- atas
pendapatan denda keterlambatan pekerjaan PT Hutama
Karya sesuai laporan verifikasi dari BPKP tahun 2016.
Dan Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain TAYL sebesar
Rp 38.740.187,- atas pendapatan denda daya listrik
pekerjaan PT. Hutama Karya sesuai laporan verifikasi
BPKP tahun 2016.
C.4 SiLPA/SiKPA setelah Penyesuaian
Saldo Sisa lebih/ Kurang Pembiayaan Anggaran /SIKPA
setelah penyesuaian pertanggal 31 Desember 2019 dan
TA 2018 adalah sebesar (Rp5.862.741.787,-) dan
(Rp3.020.312.682,-)
C.5 Saldo Anggaran Lebih Akhir
Saldo Anggaran Lebih Akhir per 31 Desember 2019 dan
TA 2018 adalah sebesar Rp 11.824.097.572,- dan
Rp 17.686.839.359,-. Saldo Anggaran Lebih pemerintah
mencakup saldo anggaran lebih tahun sebelumnya,
penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) tahun berjalan, dan
penyesuaian lain yang diperkenankan.
- 57 -
Kas Lainnya
dan Setara Kas
Rp0,-
D.PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
D.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31
Desember 2019 dan T.A 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp 0,- dan Rp224.648.634,-.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada
bendahara penerimaan yang bukan berasal dari
UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu
investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi
kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan
Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut :
Tabel 19
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2019
dan 2018
31-Dec-19 31-Dec-18Naik/Turun
(%)
Dana Kelolaan SM3T - 56,493,291 (100.00)
- 111,000,000 (100.00)
- 5,000,000 (100.00)
- 4,800,000 (100.00)
- 6,250,000 (100.00)
Uang BPP - 80,570 (100.00)
Jasa Giro - 41,024,773 (100.00)
- 224,648,634 (100.00)
Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara
Penerimaan :
Dana PLPG
Penelitian
Beasiswa PPA
Program Hibah/
Pembelajaran Inovatif
Dana kelolaan/ dana transfer merupakan dana kelola
yang tersimpan di rekening RPL 132 BLU UNDIKSHA
untuk Rekening Dana Kelolaan ( Bank BNI‟46 ) dengan no
rekening 0436806764 ( lampiran 1). Pada tabel 19
- 58 -
Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per
31 Desember 2019 dengan TA. 2018 mengalami
penurunan sebesar 100% disebabkan karena semua
dana kegiatan seperti SM3T, PLPG, PPG dan Dana
Belmawa dan dana kelolaan lainnya sampai dengan 31
Desember 2019 sudah dikeluarkan untuk membiayai
kegiatan. Sehingga dana kelolaan untuk kegiatan
tersebut sampai dengan 31 Desember 2019 tidak ada
tersimpan di rekening Dana kelolaan. Jasa Giro sebesar
Rp 173.862 yang terdapat di rekening dana kelolaan
sudah di catat dan disahkan sebagai uang kas BLU
Tahun Anggaran 2019.
Kas Pada –BLU
Rp11.824.097.57
2,-
D.2 Kas Pada Badan Layanan Umum
Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per tanggal 31
Desember 2019 dan TA. 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp11.824.097.572,- dan Rp 17.686.839.359,-.
Saldo Kas Pada BLU merupakan kas yang berasal dari
pendapatan BLU baik yang telah dan yang belum diakui
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan
umum. Kas pada BLU yang sudah
dipertanggungjawabkan kepada unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum merupakan bagian dari
Saldo Anggaran Lebih.
Rincian Kas Pada Badan layanan Umum disajikan pada
tabel 20 sebagai berikut:
- 59 -
Tabel 20
Rincian Kas Pada BLU 31 Desember 2019 dan 2018
Uraian 31-Dec-19 TH 2018
Saldo-bank BRI ( no Rek :
008801001366304) 1,795,775,335 17,636,293,319 Saldo- Bank BNI' 46(no Rek:
390357045) 8,332,101 - Saldo -Bank BNI' 46(no Rek:
0410015228) 2,645,303 - Saldo -Bank BNI' 46(Rek . BPP
Fakultas) Jagir 351,316 37,501,040 Saldo -Bank BNI' 46(Rek . BPP FIP
0428689211) - 13,045,000 Saldo -Bank BTN(no Rek:
0025801300001161) 10,016,993,517
Jumlah 11,824,097,572 17,686,839,359
Penjelasan Tabel 20 terkait Rincian Kas Pada BLU
adalah sebagai berikut :
Uang sebesar Rp1.795.775.335,- yang tersimpan di
Bank BRI dengan no rek. 008801001366304
merupakan uang untuk operasional kegiatan BLU
Universitas Pendidikan Ganesha dibawah tanggung
jawab Bendahara Penerimaan.
Uang sebesar Rp8.332.101,- yang tersimpan di
bank BNI‟46 dengan no rek 0390357045
merupakan uang untuk rekening operasional BLU
dibawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran.
Uang sebesar Rp2.645.303,- yang tersimpan di
bank BNI‟46 dengan no rek 0410015228
merupakan uang untuk rekening operasional BLU
dibawah tanggung jawab Bendahara Pembantu
Pengeluaran Rektorat.
Saldo Bank BNI‟46 sebesar Rp351.316,-merupakan
uang jasa giro yang bersumber dari kumulatif saldo
dari beberapa rekening operasional Fakultas
dilingkungan Universitas Pendidikan Ganesha.
- 60 -
Belanja Dibayar
Dimuka Rp0,-
Pendapatan
Yang Masih
Harus Diterima
Rp344.448.308,-
Uang yang ada di rekening BTN
0025801300001161 sebesar Rp10.016.993.517,-
yang disimpan dalam bentuk giro.
D.3 Belanja Dibayar Dimuka
Saldo Belanja Dibayar Dimuka per tanggal 31
Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp 0,- dan Rp 45.000.000,-. Belanja Dibayar
Dimuka adalah pengeluaran Satker yang telah
dibayarkan dari Rekening dan membebani pagu
anggaran namun barang /jasa dari pihak ketiga belum
diterima/ dinikmati Satker. Dalam hal ini sewa rumah
dinas untuk Dekan Fakultas Kedokteran yang dibayar
dalam jangka waktu tertentu tetapi belum semuanya
dinikmati jasanya. Periode sewa dari Bulan Desember
2018 s/d September 2019. Setelah masa sewa berakhir
tidak dilakukan perpanjangan lagi untuk sewa rumah
Dinas Dekan Fakultas Kedokteran sehingga belanja
dibayar dimuka sampai dengan penyusunan Laporan
Keuangan 31 Desember 2019 sebesar Rp 0,-.
D.4 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31
Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp 344.448.308,- dan Rp49.570.100,-.
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan
pendapatan yang sampai dengan tanggal pelaporan
belum diterima oleh satker karena adanya tunggakan
pungutan pendapatan dan transaksi lainnya yang
menimbulkan hak tagih satker dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintah. Pendapatan Yang
Masih Harus Diterima Tahun 2019 berasal dari :
- 61 -
Persediaan
Rp1.039.554.891
,-
Pendapatan denda pelaporan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Tahun 2019 sebesar Rp
2.743.925,- yang baru disetorkan ke bendahara
penerima pada bualan Januari 2020.
Pendapatan tahun 2019 dari sewa asrama
kebidanan sebesar Rp 20.277.383,- yang disetor ke
bendahara penerima pada tanggal 22 Januari 2020
Sewa kantin di Akbid (Fakultas Olah raga dan
Kesehatan) serta sewa ATM BNI tahun 2019
sebesar Rp28.927.000,- yang baru dilunasi pada
bulan Januari 2020.
Pendapatan yang berasal dari sumbangan
Pendidikan Tahun 2019 sebesar Rp 292.500.000,-
yang belum dibayarkan oleh beberapa mahasiswa
(data terlampir).
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Tahun 2018
berasal dari pendapatan Badan Pengelola Usaha (BPU)
dan pendapatan dari usaha lainnya. Pendapatan Yang
masih harus di terima ( Tenan) sebesar Rp 49.570.100,-
sudah dilakukan pelunasan pada tanggal 4 September
2019 sebesar Rp 48.770.100,- dan Rp 800.000,-
dibayarkan pada bulan Februari 2019.
D.5 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2019 dan TA. 2018 adalah
sebesar Rp 1.039.554.891,- dan Rp 596.933.885,-.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan barang –barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan masyarakat. Rincian
- 62 -
persediaan dan mutasi persediaan dapat dilihat pada
tabel 21 dan tabel 22 dibawah ini :
Tabel 21
Rincian Persediaan 31 Desember 2019 danTA.2018
Jenis 31-Dec-19 31-Dec-18
Barang Konsumsi 976,441,899 501,974,375
Bahan untuk Pemeliharaan 57,979,310 59,342,250
Peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada
Masyarakat - 320,000
Barang Persediaan untuk Diserahkan kepada
Masyarakat - 29,554,500
Bahan Baku 5,132,802 5,710,760
Persediaan Lainnya - 32,000
Jumlah 1,039,554,011 596,933,885
Tabel 22
Rincian Mutasi Persediaan TA.2019
TAMBAH KURANG
117111 Barang Konsumsi 501,974,375 474,467,524 - 976,441,899
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 59,342,250 - 1,362,940 57,979,310
117124
Peralatan dan Mesin utk
dijual320,000 - 320,000 0
117128 Barang Persediaan Lainnya
untuk diserahkan ke
masyarakat29,554,500 - 29,554,500 0
117131 Bahan Baku 5,710,760 - 577,958 5,132,802
117199 Persediaan Lainnya 32,000 - 32,000 0
596,933,885 474,467,524 31,847,398 1,039,554,011
NILAI S/D 31
Des 2019
Jumlah
KODE URAIANNILAI SALDO
AWAL
MUTASI
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada
dalam kondisi baik.
Tanah
Rp1.327.693.20
7.000
D.6 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Universitas
Pendidikan Ganesha per 31 Desember 2019 adalah
Rp 1.327.693.207.000,- dan tidak ada pembelian
/mutasi masuk sampai dengan 31 Desember 2019
(tidak ada mutasi atas tanah pada tahun 2019 hingga
- 63 -
tanggal pelaporan). Mutasi nilai tanah tersebut dapat
dijelaskan pada tabel 23 dibawah ini :
Tabel 23
Mutasi Tanah
Saldo Nilai Perolehan 31 Desember 2018 1,327,693,207,000
Mutasi tambah:
Koreksi nilai TIM 0
Mutasi kurang:
Revaluasi aset -
Penyitaan pengadilan -
Saldo per 31 Desember 2019 1,327,693,207,000
Aset berupa Tanah tersebut terletak di Jl. Udayana, Jl.
Dewi Sartika, Jl. Jatayu, Jln Raya Jineng Dalem, Jl.
Bisma semua di kabupaten Buleleng serta Jl. Raya
Sesetan di Denpasar. Rincian saldo Tanah per 31
Desember 2019 adalah sebagai berikut:
- 64 -
Tabel 24
Rincian Saldo Tanah 31 Desember 2019
No KIB Luas Nilai Alamat Sertifikat Kepemilikan
1 1 22.500 m2 77.187.500.000 Jatayu Singaraja
SHP Nomor
18/Kaliuntu
Dokumen
Pengadaan Tanah
2 2 24.000 m2 173.241.176.000 Raya Sesetan SHP Nomor 29/Sesetan
Kementerian /
Lembaga
3 3 4.060 m2 3.414.460.000
SHP Nomor 09/Banjar
Jawa Pihak Ketiga
4 4 4.400m2 35.640.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 17/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
5 5 600 m2 4.860.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 18/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
6 6 400 m2 3.240.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 19/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
7 7 12.000 m2 97.200.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 20/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
8 8 3.575 m2 28.957.500.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 21/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
9 9 21.750 m2 176.175.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 22/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
10 10 900 m2 7.290.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 23/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
11 11 8.050 m2 65.205.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 03/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
12 12 1.600 m2 12.960.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 02/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
13 13 5.650 m2 45.765.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 01/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
14 14 2.575 m2 20.857.500.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 14/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
15 15 24.200 m2 196.020.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 15/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
16 16 12.050 m2 97.605.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 18/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
17 17 5.000 m2 40.500.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 19/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
18 18 15.650 m2 126.765.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 17/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
19 19 5.100 m2 41.310.000.000 Udayana No 11 Sgr
SHP Nomor 13/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
20 20 3.350 m2 4.126.476.000 Bisma Selatan Sgr
SHP Nomor 16/Banjar
Tegal
Kementerian /
Lembaga
21 21 360 m2 3.855.851.000 Dewi Sartika
SHP Nomor
32/Kaliuntu
Kementerian /
Lembaga
22 22 1.200 m2 12.878.400.000 Udayana No 10 Sgr
SHP Nomor
31/Kaliuntu
Kementerian /
Lembaga
23 23 9.625 m2 3.638.250.000 Raya Jineng Dalem
SHP Nomor
2/Jinangdalem
Kementerian /
Lembaga
24 24 23.310 m2 8.811.180.000 Raya Jineng Dalem
SHP Nomor
1/Jinangdalem
Kementerian /
Lembaga
25 25 101.677 m2 38.433.906.000 Raya Jineng Dalem Dalam proses serifikasi
Dokumen
Pengadaan Tanah
26 26 3.550 m2 1.276.008.000 Jl. Desa Alas Sangker Dalam proses serifikasi
Dokumen
Pengadaan Tanah
27 27 5.600 m2 480.000.000 Bisma Barat 25 A
SHP Nomor 5/Banjar
Tegal Pemprov Bali
322.732 1.327.693.207.000 Jumlah
- 65 -
Dari jumlah/nilai tanah diatas, jumlah bidang tanah
yang sedang dimanfaatkan oleh pihak ketiga, sedang
dalam proses penghapusan/pemindahtanganan,
dalam sengketa dengan pihak ketiga, tidak terdapat
bukti kepemilikan dan tanah yang statusnya
dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah
adalah 0 bidang tanah dengan nilai sebesar Rp 0.
Terdapat permasalahan pada BMN berupa tanah yang
dikuasai/ditatausahakan oleh Universitas Pendidikan
Ganesha, yaitu:
Permasalahan
Tanah
Kuantitas
(bidang/m2)
Nilai
(Rp)
Tanah tidak
ditemukan 1/4060 3,414,460,000
* Terdapat Gedung dan Bangunan Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha yang
berdiri diatas tanah milik Pemerintah Propinsi
Bali, atas perjanjian pinjam pakai berdasarkan
SK Gubernur Bali.
* Penambahan nilai Tanah Bangunan Pendidikan
dan Latihan adalah hasil revaluasi BMN senilai
Rp. 1.132.143.344.234,-
* Dalam Revaluasi BMN yang dilakukan pada
Bulan Nopember 2018 terdapat 1 (satu) Bidang
tanah yang tidak ditemukan yaitu Tanah
Pendidikan dan Latihan NUP 24 seluas 4.060 m2
yang bersertifikat SHP no 9/Banjar Jawa.
- 66 -
Peralatan dan
Mesin
Rp225.304.150.0
97,-
D.7 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2019 dan TA. 2018 adalah
Rp 225.304.150.097,- dan Rp 218.686.658.494 .
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat
dijelaskan pada tabel 25 sebagai berikut:
Tabel 25
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 218,686,658,494
Mutasi tambah:
Pembelian 5,501,265,038
Saldo Awal 108,216,500
Hibah Masuk 390,000,001
Transfer Masuk 506,001,664
Reklas Masuk 1,056,423,658
Pengembangan Nilai asset 20,708,400
Koreksi tambah
Mutasi kurang:
Reklas masuk (ekstrakomtabel) 1,650,000
Ekstrakomtabel 69,597,000
Reklas Keluar 965,123,658
Saldo per 31 Desember 2019 225,304,150,097
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (193,391,449,437)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 31,912,700,660
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin
berupa:
a. Pembelian Alat Angkutan Darat Bermotor sebanyak
19 unit sebesar Rp344.592.000,-.
b. Pembelian alat rumah tangga sebanyak 64 buah
sebesar Rp 417.728.154,-
c. Pembelian Alat rumah tangga sebanyak 484 buah
senilai Rp 1.610.055.065,-
d. Pembelian alat studio sebanyak 18 buah sebesar
Rp400.727.190,-
e. Pembelian PC Unit sebanyak 141 buah sebesar Rp
1.239.377.404,- dan Peralatan computer sebesar 55
- 67 -
buah sebesar Rp 317.507.480,-
f. Pembelian Alat Peraga percontohan Lainnya sebanyak
19 buah sebesar Rp 921.175.600,-
g. Sisanya adalah alat komunikasi, alat kedokteran, alat
kesehatan umum, unit alat laboratorium dan alat
elektronika sebesar Rp. 250.102.145,-
h. Saldo Awal peralatan dan mesin sebesar Rp
108.216.500,-
i. Hibah masuk berupa 1 unit lift orang sebesar Rp
390.000.001,- dari alumni mahasiswa FIP dengan no
Bast KIE5636A/KIE/X/18.
j. Transfer masuk 4 unit Laptop DEL sebesar Rp
91.601.664,- sedangkan dari SNMPTN
menggunakan dana LTMPT dan 37 unit PC dari
SNMPTN senilai Rp 414.400.000,-
k. Pengembangan nilai aset berupa alat kantor senilai
Rp 8.635.000,- dan CCTV sebesar Rp 5.968.400,-
serta pengembangan alat peraga pelatihan dan
percontohan sebesar Rp 6.105.000,-.
l. Reklas masuk sebesar Rp 1.056.423.658,-
Di kurangi :
m. Barang ekstrakomtabel yang nilai per unit barang
tersebut dibawah nilai kapitalisasi berupa kursi
metal sebanyak 150 buah sebesar Rp 69.597.000,-
n. Reklasifikasi masuk barang ekstrakomtabel
peralatan olahraga sebanyak 15 buah sebesar Rp
1.650.000,-
o. Reklasifikasi keluar sebesar Rp 965.123.658,-.
Rincian mutasi aset tetap Peralatan dan Mesin
disajikan pada Lampiran 3
- 68 -
Gedung dan
Bangunan
Rp392.442.234.
983,-
D.8 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan
TA. 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp392.442.234.983,- dan Rp320.002.195.303,- .
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan
sampai dengan tanggal pelaporan pada tabel 26 adalah
sebagai berikut :
Tabel 26
Mutasi Nilai Gedung dan Bangunan
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 320,002,195,303
Mutasi tambah:
Penambahan Saldo awal -
Pembelian 249,150,731
Pengembangan nilai Aset 82,680,000
Pengembangan melalui KDP 15,314,581,250
Penyelesaian pembangunan dengan KDP 26,145,851,699
Selisih nilai revaluasi aset 30,647,776,000
Mutasi kurang: -
Reklasifikasi Keluar -
Saldo per 31 Desember 2019 392,442,234,983
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (25,416,761,116)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 367,025,473,867
Mutasi penambahan dan pengurangan aset gedung dan
bangunan terdiri dari :
Pembelian bangunan gedung tempat kerja sebanyak
unit sebesar Rp 249.150.731,-.
Pengembangan nilai aset senilai Rp82.680.000,-
Pengembangan melalui KDP sebesar Rp
15.314.581.250,-
Penyelesaian pembangunan dengan KDP sebesar Rp
26.145.851.699,-
- 69 -
Nilai revaluasi asset sebesar Rp 30.647.776.000,-
Rincian mutasi aset tetap Gedung dan Bangunan
disajikan pada Lampiran 3.
Jalan,Jaringan
dan Irigasi-
Rp10.013.170.1
43,-
D.9 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember
2019 dan TA. 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp10.013.170.143,- dan Rp9.639.647.000,- . Mutasi
transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut :
Tabel 27 Mutasi Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 9,639,647,000
Mutasi tambah:
Pembelian 199,365,643
Transfer Masuk -
Pengembangan Nilai aset 174,157,500
Mutasi kurang: -
koreksi Pencatatan -
Saldo per 31 Desember 2019 10,013,170,143
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (6,808,078,538)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 3,205,091,605
Untuk asset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai
dengan tanggal pelaporan terdapat mutasi penambahan
berupa pembelian pembangunan senderan pura
parhyangan di kampus Jinengdalem sebesar Rp
199.365.643 serta pengembangan nilai aset Bak
Penyimpanan/ Tower Air Baku sebesar Rp 174.157.500
yang menyebabkan nilai dari irigasi mengalami
perubahan dibandingkan dengan akhir tahun 2018.
Jalan dan jembatan dengan nilai Rp 5.516.478.500,-
Irigasi berupa Bangunan air senilai Rp 719.090.143,-
- 70 -
Jaringan berupa instalasi senilai Rp 3.580.574.500,-
dan jaringan senilai Rp 197.027.000,-.
Rincian mutasi aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan
disajikan pada Lampiran 3 Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap
Lainnya
Rp9.429.731.72
0,-
D.10 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak
dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember
2019 dan TA.2018 adalah masing- masing sebesar Rp
9.429.731.720, - dan Rp9.027.881.400,-. Aset tetap
tersebut berupa bahan perpustakaan dan barang
bercorak kesenian/kebudayaan/olahraga. Berikut
rincian mutasi atas aset tetap ini untuk Triwulan III,
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 28
Mutasi Nilai Aset Tetap Lainnya
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 9,027,881,400
Mutasi tambah:
Pembelian 202,591,920
Aset tetap Renovasi 199,258,400
Transfer masuk 0
Total Mutasi Tambah 401,850,320
Mutasi kurang:
Penghentian aset dari penggunaan -
Ekstrakomtabel -
Saldo per 31 Desember 2019 9,429,731,720
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 (105,377,515)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 9,324,354,205
Untuk asset tetap lainnya sampai dengan tanggal
pelaporan terdapat mutasi baik penambahan yang
menyebabkan nilai dari aset tetap lainnya mengalami
perubahan dibandingkan dengan dengan akhir tahun
- 71 -
2018 berupa :
Bahan Perpustakaan sebanyak 82.511 sebesar Rp
8.209.166.625,-
Barang bercorak kesenian /kebudayaan /olahraga
sebanyak 82 sebesar Rp818.714.775,-.
Aset Tetap Renovasi sebesar Rp 199.258.400,-
Pembelian bahan perpustakaan tercetak sebanyak
2.057 buah sebesar Rp 202.591.732,-.
Rincian mutasi Aset Tetap Lainnya disajikan pada
Lampiran 3 Laporan Keuangan ini.
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
Rp6.327.828.762
,-
D.11 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2019
dan TA.2018 adalah masing-masing sebesar
Rp6.327.828.762,- dan Rp27.004.032.999 yang
merupakan pembangunan gedung yang proses
pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal
neraca.
Tabel 29
Mutasi Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 27,004,032,999
Mutasi tambah:
Perolehan / Penambahan KDP 2,557,976,342
Pengembangan KDP 2,911,671,120
Transfer Masuk 15,314,581,250
Total Mutasi Tambah 20,784,228,712
Mutasi kurang:
Reklas KDP menjadi Barang Jadi 41,460,432,949
Saldo per 31 Desember 2019 6,327,828,762
Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2019 0
Nilai Buku per 31 Desember 2019 6,327,828,762
Rincian Saldo Akhir KDP :
KDP gedung dan Bangunan Gedung Pascasarjana NUP
1 di UPP II Denpasar senilai Rp780.500.400,-
- 72 -
Penyelesaiannya 10 % tanggal Kontrak 25 Mei 2015
menggunakan sumber dana RM Rencana Penyelesaian
Tahun 2020.
KDP Jalan Irigasi , dan Jaringan Pengembangan Jalan
Kampus Tengah NUP 1 senilai Rp 46.405.132,- dengan
no kontrak 4012/UN.48.5.1/TU/2019 tanggal 29
September 2019 sumber pendanaan menggunakan
dana BLU
KDP gedung Basket Indoor senilai Rp757.680.500,-
NUP 4, dimana pengerjaan konstruksinya tidak dapat
dilakukan karena tender pekerjaan pembangunan
gedung tersebut mengalami kegagalan tender sebanyak
dua kali dan untuk melakukan tender ulang tidak
dapat dilaksanakan mengingat waktu pelaksanaan
tidak memungkinkan. Tanggal kontrak 5 Oktober 2013
dengan no kontrak 3868/UN48.5.1/TU/2013, sumber
pendanaan dari dana RM .
KDP pembangunan Parkir dan Pos satpam NUP 6
senilai Rp23.720.000,- dengan tanggal kontrak 23 Mei
2016 no kontrak 2949/UN48.5.1/TU/2016 sumber
pendanaan dari dana RM telah diajukan penghentian
KDP sebagai tindak lanjut atas rekomendasi BPK RI.
KDP progress pengerjaan Struktur Basment NUP 7
senilai Rp 2.223.708.520,- dengan tanggal kontrak 30
Agustus 2019 no kontrak 2458/Un48.5.1/TU/2019
sumber pendanaan dari PNBP.
KDP progress pengerjaan Struktur Basment NUP 8
senilai Rp 2.495.814.210,- dengan tanggal kontrak 30
Agustus 2019 no kontrak 2264/Un48.5.1/TU/2019
sumber pendanaan dari PNBP.
Rincian mutasi KDP dapat dilihat pada lampiran 3
Laporan Keuangan ini.
- 73 -
Akumulasi
Penyusuta
aset tetap
Rp225.721.666
.606,-
D.12 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2019 dan TA.2018 adalah masing-masing
Rp 225.721.666.606,-dan Rp 198.588.750.026,-.
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra
akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan
pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset
Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
per 30 September 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 30
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2019
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 225,304,150,097 193,391,449,437 31,912,700,660
2 Gedung dan Bangunan 392,442,234,983 25,416,761,116 367,025,473,867
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 10,013,170,143 6,808,078,538 3,205,091,605
4 Aset Tetap Lainnya 9,429,731,720 105,377,515 9,324,354,205
637,189,286,943 225,721,666,606 411,467,620,337Akumulasi Penyusutan
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan
pada Lampiran 4 Laporan Keuangan ini.
- 74 -
Aset Tak
Berwujud
Rp465.589.860
D.13 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2019
dan TA.2018 masing masing adalah sebesar
Rp465.589.860,-.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai
wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Universitas
Pendidikan Ganesh berupa software dan aset tak
berwujud lainnya yang digunakan untuk menunjang
operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak
Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Tabel 31
Mutasi Nilai Aset Tak Berwujud
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 465,589,860
Mutasi tambah:
Pembelian -
Transfer Masuk -
Pengembangan Aset -
Mutasi kurang: -
Koreksi pencatatan nilai aset non revaluasi -
Saldo per 31 Desember 2019 465,589,860
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2019 (307,803,860)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 157,786,000
Untuk asset tetap tak berwujud sampai dengan tanggal
pelaporan tidak ada mutasi baik penambahan maupun
pengurangan yang menyebabkan nilai dari aset tetap
lainnya tidak mengalami perubahan sama seperti
dengan akhir tahun 2018.
- 75 -
Aset lain-lain
Rp
92.149.000,-
D.14 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan TA.
2018 masing-masing adalah Rp 92.149.000. Aset Lain-
lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada
dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan
dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain
adalah sebagai berikut:
Tabel 32
Mutasi Nilai Aset Lain-Lain
Saldo per 31 Desember 2018 92,149,000
Mutasi tambah:
Pembelian -
- reklasifikasi ke aset lain-lain -
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -
- penghapusan BMN -
Saldo per 31 Desember 2019 92,149,000
Akumulasi Penyusutan (91,309,000)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 840,000
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan,
akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada
Lampiran 3 Laporan Keuangan ini
Akumulasi
Penyusutan dan
Amortisasi Aset
Lainnya
Rp399.112.860,
-
D.15 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2019 dan TA.2018 adalah masing-masing
Rp 399.112.860,-dan Rp 330.290.860,-. Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset
Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian
atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember
- 76 -
2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 33
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
Software 465,589,860 307,803,860 157,786,000
Jumlah 465,589,860 307,803,860 157,786,000
Aset Lain-lain 92,149,000 91,309,000 840,000
Jumlah 557,738,860 399,112,860 158,626,000
Utang kepada
Pihak Ketiga
Rp346.085.292,
-
D.16 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019
dan TA. 2018 masing-masing sebesar
Rp 346.085.292,- dan Rp 13.986.157.708 . Utang
kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih
harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak
ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas
bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang
Pihak Ketiga pada Universitas Pendidikan Ganesha per
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 34 Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
Uraian Jumlah
Belanja Pegawai yang Masih
harus Dibayar6,449,754
Belanja Barang Yang Masih
Harus Dibayar ( Listrik, Air, dan
Telepon)
339,635,538
Total 346,085,292
Utang kepada PT Hutama Karya sebesar Rp
13.449.042.049,- sudah dilunasi per tanggal 27
Februari 2019 dengan no SP2D 1913213030000239
- 77 -
melalui DIPA 05 Ditjen. Sumber Daya Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Perguruan Tinggi.
Pendapatan
Diterima di
Muka
Rp28.391.975.0
31,-
D.17 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember
2019 dan TA.2018 adalah masing-masing sebesar
Rp28.391.975.031,- dan Rp 10.370.498.750.
Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan
yang sudah diterima pembayarannya, namun
barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan
Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari
Uang SPP/UKT mahasiswa.
Ekuitas
Rp1.730.117.32
1.667,-
D.18 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2019 dan TA.2018 adalah
masing-masing sebesar Rp 1.730.117.321.667,- dan
Rp 1.707.299.819.274. Ekuitas adalah kekayaan bersih
entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas
disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
- 78 -
Pendapatan PNBP
Rp186.023.166.4
07
E.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL
E.1 Pendapatan Operasional
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar
Rp 186.023.166.407,- dan Rp 191.368.334.826,-.
Pendapatan tersebut terdiri dari:
Tabel 35
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak 31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN) %
Pendapatan
Alokasi APBN114,829,763,352 109,086,580,629 5,743,182,723 5.26
Pendapatan
Jasa Pelayanan
Pendidikan
67,570,202,562 80,271,075,151 12,700,872,589- (15.82)
Pendapatan
hibah tdk terikat
dalam negeri
390,000,001 939,650,000 549,649,999- (58.50)
Pendapatan
Hasil Kerjasama
Lembaga
1,100,879,200 287,574,251 813,304,949 282.82
Pendapatan
Layanan
Perbankan-BLU786,196,383 682,512,401 103,683,982 15.19
Pendapatan Lain-
Lain BLU395,241,105 16,562,731 378,678,374 2286.33
Pendapatan BLU
lainnya dari
sewa gedung
950,883,804 84,379,663 866,504,141 1026.91
Jumlah 186,023,166,407 191,368,334,826 (5,345,168,419) (2.79)
Dibandingkan dengan tahun lalu, pada tabel 35 Rincian
Pendapatan Operasional per 31 Desember 2019
mengalami penurunan sebesar 2,79 % dibandingkan
dengan TA.2018. Hal ini disebabkan karena adanya
selisih kenaikan secara signifikan yang berasal dari
Pendapatan Lain-lain BLU sebesar Rp378.678.374,-
atau 2.286,33 % dan Pendapatan BLU lainnya dari sewa
gedung sebesar Rp 866.504.141,- atau 1.026,91%.
Selisih Penurunan sebesar Rp 12.700.872.589,- atau
- 79 -
15,82% yang berasal dari Pendapatan Jasa Layanan
Pendidikan dan penurunan pada pendapatan hibah
tidak terikat dalam negeri sebesar Rp 549.649.999,-
atau 58,50%.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Sedangkan pendapatan lain-lain BLU periode 31
Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar
2.286,33 % atau Rp378.678.374,- dibandingkan
dengan TA.2018 karena adanya Pembayaran denda
keterlambatan sebesar Rp97.165.953,- oleh pihak
rekanan a.n PT .Cahaya Dewata Mandiri diselesaikan
pada tanggal 24 Mei 2019 dan adanya pembayaran
pendapatan yang masih harus dibayar ( pendapatan
tenan) temuan BPK tahun 2017 sebesar Rp Rp
49.570.100,- sudah dilakukan pelunasan pada
tanggal 4 September 2019 sebesar Rp 48.770.100,-
dan Rp 800.000,- dibayarkan pada bulan Februari
2019. Adanya kenaikan pendapatan dari Pusat
Layanan Terpadu sebesar Rp 109.045.500,- dan
pendapatan lain-lain BLU lainnya.
Pendapatan BLU Lainnya dari sewa gedung
mengalami kenaikan 1.026,91% atau Rp
866.504.141,- dibandingkan dengan TA 2018. Hal ini
disebabkan karena di tahun 2019 ada pembayaran
sewa semua kantin dan ruang ATM yang ada di
Undiksha sebesar Rp373.568.005,-. Pendapatan dari
edutel, sewa asrama milik asset Undiksha dan
pendapatan yang berasal dari unit Layanan Bahasa
atas pemanfaatan asset Undiksha sebesar Rp
435.350.000,-. Jurnal koreksi atas pendapatan sewa
gedung 2020 yang diterima di tahun 2019 sebesar Rp
- 80 -
140.940.417,-. Di awal tahun 2019 terdapat jurnal
balik sebesar Rp233.701.833 atas sewa kantin 2019
yang diterima pada tahun 2018 karena perjanjian
sewa melebihi dari tanggal laporan keuangan TA.2018
dan jurnal akrual atas pendapatan sewa asrama
kebidanan, kantin akbid dan atm BNI tahun 2019
yang baru disetorkan ke bendahara penerima tanggal
22 Januari 2019 sebesar Rp 49.204.383,-.
pendapatan hasil kerjasama lembaga mengalami
kenaikan sebesar Rp813.304.949 atau 282,82%
karena pada periode 31 Desember 2019 pendapatan
SPP DALJABI sd DALJAB V di sahkan sebagai
pendapatan hasil kerjasama lembaga sebesar
Rp986.000.000,-.
Terdapat penurunan Pendapatan hibah tidak terikat
dalam negeri tahun 2019 sebesar (Rp549.649.999,-)
atau 58,50% dibandingkan dengan tahun 2018
disebabkan karena sampai dengan periode laporan
tahun 2019 Universitas Pendidikan Ganesha hanya
mendapatkan tambahan hibah 1 lift orang dari
Alumni FIP sebesar Rp 390.000.001,- dengan no Bast
KIE5636A/KIE/X/18. Sedangkan pada Tahun 2018
Universitas Pendidikan Ganesha hanya menerima 3
buah hibah meubelair sebesar Rp 31.000.000 yang
berasal dari alumni mahasiswa Pasca sarjana dengan
no BAST 1557/UN48/TU/2018 dan 3 buah hibah
mobil yang berasal dari Bank BTN sebesar Rp
908.650.000 dengan no BAST
04/DPS.I/CCFU/III/2018.
- 81 -
Terdapat penurunan pendapatan jasa layanan
pendidikan TA. 2019 sebesar (Rp 12.700.872.589,-)
atau 15,82% dibandingkan dengan TA. 2018 yang
disebabkan karena menurunnya jumlah mahasiswa
yang kuliah di Undiksha untuk Fakultas Olahraga
dan Kesehatan serta pada tahun anggaran 2018
pendapatan Unit Layanan Bahasa di sahkan sebagai
bagian dari pendapatan Layanan Pendidikan
sedangkan di tahun 2019 pendapatan unit layanan
Bahasa sudah disahkan sebagai pendapatan BLU
lainnya dari sewa gedung.
Berikut kami tampilkan Rincian Pendapatan Jasa
Layanan Pendidikan sebesar Rp 67.570.202.562,- yang
terdapat di Laporan Operasional pada tabel 36.
- 82 -
Tabel 36
Pendapatan jasa Layanan Pendidikan
Keterangan Nama Fakultas Rupiah
Fakultas Bahasa dan Seni 6,148,600,000
Fakultas Ilmu Pendidikan 8,075,500,000
Fakultas Teknik dan Kejuruan 4,203,458,984
Fakultas Ekonomi 10,590,050,000
Fakultas Olahraga dan Kesehatan 2,820,000,000
Fakultas Hukum dan Ilmu sosial 3,240,850,000
Fakultas MIPA 6,074,496,484
Fakultas Kedokteran 1,871,000,000
Pascasarjana 9,116,850,000
Fakultas Bahasa dan Seni 1,986,250,000
Fakultas Ilmu Pendidikan 3,071,200,000
Fakultas Teknik dan Kejuruan 1,611,650,000
Fakultas Ekonomi 3,992,250,000
Fakultas Olahraga dan Kesehatan 830,550,000
Fakultas Hukum dan Ilmu sosial 1,261,550,000
Fakultas MIPA 1,079,500,000
Fakultas Kedokteran 3,513,670,000
Pascasarjana 1,671,850,000
Biaya Pendaftaran 576,000,000
Mahasiswa
Bidikmisi 12,843,100,000
Lain-lain selain
UKT 174,728,375
Jurnal balik
mencatat
pendapatan 2019
yang diterima
tahun 2018 10,775,633,333
Jurnal akrual
mencatat
pendapatan 2020
yang diterima 2019(28,251,034,614)
Mencatat jurnal
atas temuan KAP
(Pendapatan SPK
th 2019 yang
belum dilunasi
oleh beberapa
mahasiswa) 292,500,000
Jumlah 67,570,202,562
Mahasiswa Lama
Mahasiswa Baru
- 83 -
Beban Pegawai
Rp122.885.456.42
9,-
E.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2019 dan TA.
2018 adalah masing-masing sebesar
Rp122.885.456.429,- dan Rp 108.390.095.306,-. Beban
Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah
yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Tabel 37
Rincian Beban Pegawai 31 Desember 2019 dan TA2018
URAIAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN) %
Beban Gaji
PNS 37,136,826,398 34,812,363,048 2,324,463,350 6.68
Beban
Tunjangan-
tunjangan 42,920,147,987 39,805,307,319 3,114,840,668 7.83
Beban Gaji
dan Tunjangan
Non PNS 42,577,894,044 33,591,720,939 8,986,173,105 26.75
Beban Lembur 250,588,000 180,704,000 69,884,000 38.67
Jumlah 122,885,456,429 108,390,095,306 14,495,361,123 13.37
Beban pegawai periode 31 Desember 2019 mengalami
kenaikan sebesar 13,37% di bandingkan dengan
TA.2018 hal ini disebabkan salah satunya karena
adanya kenaikan beban lembur sebesar Rp69.884.000,-
atau 38,67 % dibandingkan dengan TA. 2018. Pada saat
- 84 -
hari libur harus menyelesaikan data dukung terkait
pekerjaan yang belum lengkap dan meningkatnya
volume pekerjaan. Kenaikan pada beban Gaji dan
Tunjangan Non PNS Tahun 2019 dibandingkan dengan
TA.2018 sebesar Rp 8.986.173.105,- atau 26,75%
disebabkan karena adanya pembayaran remunerasi KPI
tahun 2018 yang dibayarkan di tahun 2019.
Beban
Persediaan
Rp3.265.507.363,
-
E.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada per 31 Desember 2019
dan TA.2018 adalah masing-masing sebesar
Rp3.265.507.363,- dan Rp 3.195.643.355,-. Beban
Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi
atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan
per 31 Desember 2019 dan TA.2018 adalah sebagai
berikut:
Tabel 38
Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN)
%
Beban
Persediaan
Konsumsi 2,622,276,780 2,707,918,702 (85,641,922) (3.16)
Beban
Persediaan
Bahan Baku 507,710,690 340,770,342 166,940,348 48.99Beban
Persediaan
Lainnya 135,519,893 146,954,311 (11,434,418) (7.78)
Jumlah 3,265,507,363 3,195,643,355 69,864,008 2.19
Beban Persediaan di Laporan Keuangan TA. 2019 yang
terdiri dari beban persediaan konsumsi, beban
- 85 -
persediaan bahan baku, dan beban persediaan lainnya
masing masing mengalami kenaikan sebesar
Rp69.125.700,-atau 2.19% di bandingkan dengan beban
persediaan di TA. 2018 hal ini disebabkan karena
adanya kenaikan di pos belanja bahan baku sebesar
Rp166.940.348,- atau 48,99 % berupa pembelian tinner,
kawat, Tissu, kaffi, dan bahan baku lainnya yang
dipakai menunjang kegiatan penelitian dan kesenian.
Beban Barang
dan Jasa
Rp48.905.545.37
1,-
E.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2019
dan TA. 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp 48.905.545.371,-dan Rp 50.785.369.759,-. Beban
barang dan jasa TA. 2019 secara keseluruhan
mengalami penurunan sebesar 3,70 % dibandingkan
dengan tahun lalu. Beban Barang dan Jasa terdiri dari
beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang
dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul
karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak
menghasilkan aset tetap. Rincian Beban Barang dan
Jasa untuk per 31 Desember 2019 dan TA. 2018
adalah sebagai berikut:
- 86 -
Tabel 39
Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN JENIS
BEBAN 31-Dec-19 31-Dec-18 Selisih
NAIK
(TURUN) %
Beban Keperluan
Perkantoran 11,352,784,784 9,607,918,001 1,744,866,783 18.16
Beban Honor
Operasional
Lainnya 378,570,000 335,180,000 43,390,000 12.95
Beban Barang
Operasional
Lainnya 78,589,100 57,300,000 21,289,100 37.15
Beban Bahan 669,883,000 267,947,300 401,935,700 150.01
Beban barang Non
Operasional
lainnya 3,578,117,261 4,195,339,437 (617,222,176) (14.71)
Beban Langganan 5,261,280,023 5,225,640,500 35,639,523 0.68
Beban Jasa 1,266,601,387 1,983,103,585 (716,502,198) (36.13)
Beban Barang 7,811,862,141 9,977,441,858 (2,165,579,717) (21.70)
Beban Penyediaan
Barang dan Jasa
BLU Lainnya 18,507,857,675 18,777,413,228 (269,555,553) (1.44)
Beban aset
ekstrakomtabel
peralatan dan
mesin - 358,085,850 (358,085,850) (100.00)
Jumlah 48,905,545,371 50,785,369,759 (1,879,824,388) (3.70)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa :
beban bahan TA 2019 mengalami kenaikan sebesar
Rp401.935.700,- atau 150.01% di bandingkan
dengan tahun anggaran 2018 hal ini di sebabkan
karena sampai dengan tanggal pelaporan kegiatan
yang dilakukan lebih banyak merealisasikan belanja
bahan karena barang yang dibeli merupakan barang
habis pakai seperti Konfrensi International yang
diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan seni,
kegiatan rapat Rakorbang dan Konasfi serta kegiatan
- 87 -
Akreditasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu
Pendidikan.
Beban Keperluan Perkantoran TA 2019 mengalami
kenaikan sebesar Rp 1.744.866.783,- atau 18.16%
karena meningkatnya pembayaran Gaji PPNPN untuk
pegawai kontrak di Undiksha.
Beban Jasa TA. 2019 mengalami penurunan sebesar
Rp 716.502.198,- atau 36,13 % dibandingkan dengan
Tahun 2018 karena adanya efisiensi penggunaan
listrik dan telepon di lingkungan Undiksha.
Beban barang TA. 2019 mengalami penurunan
sebesar 21,70% atau sebesar Rp2.165.579.717,-
dibandingkan dengan TA. 2018 hal ini disebabkan
karena di TA 2019 biaya konsumsi kegiatan/ rapat
tidak diperbolehkan apabila tidak melibatkan satker
lainnya/ eselon II lainnya.
pembelian ATK untuk operasional TA. 2019 sudah
mempergunakan akun belanja persediaan.
Beban
Pemeliharaan
Rp10.156.553.67
4-
E.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2019 dan TA.
2018 adalah masing-masing sebesar
Rp10.156.553.674,- dan Rp14.215.046.293,-. Beban
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan
untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya
yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Penurunan
beban pemeliharaan karena adanya penghematan pada
pemeliharaan peralatan dan mesin. Rincian beban
pemeliharaan sampai dengan 31 Desember 2019 dan
TA.2018 adalah sebagai berikut:
- 88 -
Tabel 40
Rincian Beban Pemeliharaan
31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN JENIS BEBAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan 2,594,069,185 5,115,064,360 (2,520,995,175) (49.29)
Beban Pemeliharaan
Peralatan dan Mesin 1,663,191,538 1,421,935,950 241,255,588 16.97
Beban Pemeliharaan 5,621,232,030 7,381,768,282 (1,760,536,252) (23.85)
Beban Persediaan bahan
untuk Pemeliharaan 225,195,400 257,464,433 (32,269,033) (12.53)Beban Persediaan suku
cadang 52,865,521 38,813,268 14,052,253 36.20
Jumlah 10,156,553,674 14,215,046,293 (4,058,492,619) (28.55)
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2019 mengalami
penurunan sebesar (Rp4.053.739.179,-) atau 28,55%
dibandingkan dengan TA. 2018, hal ini disebabkan
karena :
Beban Pemeliharaan Gedung Dan Bangunan dana
RM di TA 2019 mengalami penurunan sebesar Rp
2.520.995.175,- atau 49,29% karena kebutuhan
untuk melakukan pemeliharaan gedung di tahun
2019 berkurang atau lebih sedikit dibandingkan
dengan TA. 2018.
Beban Pemeliharaan yang bersumber dari dana
BLU di TA 2019 mengalami penurunan sebesar Rp
1.760.536.252,- atau 23,84% karena kebutuhan
untuk melakukan pemeliharaan gedung sudah
dikerjakan di tahun 2018 sehingga biaya
pemeliharaan di TA. 2019 mengalami penurunan.
Beban Persediaan Suku Cadang mengalami
- 89 -
kenaikan sebesar Rp 14.052.253 atau 36, 20%
dibandingkan dengan TA. 2018 disebabkan
karena meningkatnya pemakaian suku cadang.
Meningkatnya Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin di TA. 2019 sebesar Rp 241.255.588, atau
16,96% karena di tahun 2018 pengadaan peralatan
dan mesin meningkat sehingga beban
pemeliharaan terjadi pada tahun 2019.
Beban Perjalanan
Dinas
Rp11.237.166.62
5
E.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2019 dan
TA.2018 adalah masing-masing sebesar
Rp11.237.166.625,-dan Rp5.039.227.793,-. Beban
tersebut merupakan beban yang terjadi untuk
perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas,
fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas per
31 Desember 2019 dan TA.2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 41
Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2019 dan
2018
URAIAN JENIS BEBAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan
Biasa 3,514,805,636 3,337,192,616 177,613,020 5.32
Beban Perjalanan 7,395,123,820 5,803,510,916 1,591,612,904 27.43
Beban Perjalanan-
Luar negeri 301,025,464 284,748,398 16,277,066 5.72
Beban Perjalanan
Dinas Paket
Meeting Luar Kota 26,211,705 48,974,391 (22,762,686)
-46.48
Jumlah 11,237,166,625 9,474,426,321 1,762,740,304 18.61
- 90 -
Kenaikan beban perjalanan biasa per 31 Desember 2019
mengalami kenaikan sebesar Rp 1.762.740.304,- atau
18,61% dibandingkan dengan TA.2018 disebabkan
karena meningkatnya kegiatan di beberapa Fakultas
dan Rektorat seperti :
Adanya pelaksanaan audensi pengembangan
kedokteran ke Universitas Udayana dan ke daerah
Negara serta kegiatan perjalanan kedinasan lainnya
yang dilaksanakan oleh Fakultas kedokteran.
Adanya biaya transportasi mengajar mahasiswa S2
dan S3 ke UPP II Denpasar dalam rangka kegiatan
proses mengajar untuk meningkatkan Layanan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang diselenggarakan
oleh Fakultas pasca Sarjana.
Adanya biaya transportasi mengajar mahasiswa S2
ke UPP II Denpasar dalam rangka peningkatan
layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
diselenggarakan oleh Fakultas FMIPA.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh unit LP3M dalam
rangka perjalanan dinas PPL Riil ke seluruh Bali
dan Rapat Koordinasi di UNJ.
Kegiatan LP2M dalam rangka mengikuti kegiatan
Forum LPPM AL PT KNI di Manado dan menghadiri
kegiatan seminar di Padang.
Adanya kegiatan Konfrensi International yang
diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan seni.
Mengikuti kegiatan rapat Rakorbang Tahun 2020
dan Konasfi di Padang serta kegiatan Akreditasi
yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu
Pendidikan.
Beban Perjalanan (dana BLU ) di TA 2019
- 91 -
meningkat sebesar Rp 1.591.612.904 atau 27,43 %
karena adanya kegiatan LPTK Cup yang
diselenggarakan di Padang.
Beban Perjalanan Luar Negeri per 31 Desember
2019 mengalami kenaikan sebesar 5,72%
dibandingkan dengan TA. 2018 karena ada
peningkatan kerjasama antara Pihak Undiksha
dengan pihak Luar Negeri seperti Thailand,
Vietnam dalam rangka pengiriman mahasiswa PKL
ke luar negeri dan mengikuti kegiatan seminar
yang diikuti oleh dosen universitas Pendidikan
Ganesha di Jepang dan Jerman.
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat
Rp114.024.500,-
E.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31
Desember 2019 dan TA. 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp 114.024.500,- dan Rp 279.986.500,-. Beban
Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang
atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk
mencapai tujuan entitas. Dalam hal ini, Universitas
Pendidikan Ganesha untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai akuntansi berbasis akrual yang
sudah mulai diterapkan pada tahun 2018. Rincian
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
per 31 Desember 2019 dan TA. 2018 adalah sebagai
berikut:
- 92 -
Tabel 42
Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN JENIS BEBAN 31-Dec-19 31-Dec-18 Selisih
NAIK
(TURUN)
%
Beban Peralatan dan Mesin untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda0 4,388,480 (4,388,480) (100.00)
Beban Barang fisik Lainnya untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda0 375,000 (375,000) (100.00)
Beban Barang Lainnya untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda0 358,714,020 (358,714,020) (100.00)
Beban persediaan peralatan dan mesin
untuk dijual/ diserhkan kepada
masyarakat
84,470,000 0 84,470,000 #DIV/0!
Beban barang persediaan lainnya untuk
dijual/diserahkan ke masyarakat29,554,500 0 29,554,500 #DIV/0!
Jumlah 114,024,500 363,477,500 29,554,500 (68.63)
Beban persediaan peralatan dan mesin untuk di jual /
diserahkan kepada masyarakat sebesar Rp 84.470.000,-
adalah berupa mesin pembuatan gula semut yang
diberikan oleh Direktorat Inovasi melalui LP2M Undiksha
untuk masyarakat ( Desa Munti Gunung) di Kabupaten
Karangasem.
Beban
Penyusutan dan
Amortisasi
Rp25.525.426.81
7,-
E.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi per 31
Desember 2019 dan TA. 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp25.525.426.817,- dan Rp13.631.250.831,-.
Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi
digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat
ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban
Penyusutan dan Amortisasi per 31 Desember 2019 dan
TA. 2018 adalah sebagai berikut:
- 93 -
Tabel 43
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
31 Desember 2019 dan TA. 2018
URAIAN BEBAN
PENYUSUTAN
DAN AMORTISASI
31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan
Peralatan dan
Mesin
15,502,191,893 7,926,041,012 7,576,150,881 95.59
Beban Penyusutan
Gedung dan
Bangunan9,698,918,889 4,109,444,773 5,589,474,116 136.02
Beban Penyusutan
Jalan, Irigasi,
Jaringan235,568,195 1,561,354,046 (1,325,785,851) (84.91)
Beban Penyusutan
Aset tetap lainnya19,925,840 - 19,925,840 #DIV/0!
Jumlah
Penyusutan 25,456,604,817 13,596,839,831 11,859,764,986 87.22
Beban Amortisasi
Software68,822,000 34,411,000 34,411,000 100.00
Jumlah Amortisasi 68,822,000 34,411,000 34,411,000 100.00
Jumlah Beban
Penyusutan dan 25,525,426,817 13,631,250,831 11,894,175,986 87.26
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp267.961.065,-
E.9 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan
bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional per 31 Desember
2019 dan TA. 2018 masing masing sebesar Rp
267.961.065 dan Rp 212.845.794 adalah sebagai
berikut:
- 94 -
Tabel 44
Rincian Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2019
dan TA 2018
URAIAN 31-Dec-19 31-Dec-18 SelisihNAIK (TURUN)
%
Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN193,956,100 2,653,000 191,303,100 7210.82
Beban Pelepasan Aset Non
Lancar- 42,587,857 (42,587,857) (100.00)
Defisit Penjualan Aset Non
Lancar 193,956,100 (39,934,857) 233,890,957 (585.68)
Pendapatan dari kegiatan
Non Operasional Lainnya2,316,249,804 814,664,086 1,501,585,718 184.32
Beban dari kegiatan non
operasional Lainnya2,242,244,839 561,883,435 1,680,361,404 299.06
Surplus (Defisit) dari
Kegiatan Non Operasional267,961,065 212,845,794 55,115,271 25.89
Pendapatan dari pemindahtangan BMN sebesar Rp
193.956.100,- berasal dari Pendapatan penjualan
peralatan dan mesin berupa lelang sepeda motor dan
kendaraan roda 4 Undiksha sebesar Rp 118.456.100, -
dan Pendapatan dari pemindahtangan BMN Lainnya
berupa lelang atas pembongkaran asrama PGSD di
Jalan Jatayu Singaraja sebesar Rp 75.500.000,-.
Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya
sebesar Rp 2.316.249.804,- terdiri dari pendapatan
denda penyelesaian pekerjaan pemerintah sebesar Rp
5.571.925,- atas penyelesaian letarasi sebesar Rp
2.158.78,- dan sisanya atas penyelesaian gedung
student center, penerimaan kembali belanja pegawai
Tahun Anggaran yang lalu sebesar Rp 9.079.658 ,
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran
Yang Lalu sebesar Rp 992.622.485,- atas pendapatan
denda keterlambatan pekerjaan PT Hutama Karya.
Penerimaan Kembali Belanja Lain-lain Tahun Anggaran
Yang Lalu sebesar Rp 38.740.187,- atas pendapatan
denda daya listrik pekerjaan PT. Hutama Karya sesuai
- 95 -
Defisit LO
(Rp35.798.553.30
7,-)
laporan verifikasi BPKP tahun 2016. Serta pendapatan
penyesuaian nilai persediaan sebesar Rp
1.270.235.549,-
E.10 Defisit LO
Defisit Lo adalah nilai Defisit dari kegiatan Operasional
ditambah surplus dari kegiatan non Operasional. Defisit
LO TA. 2019 adalah sebesar (Rp35.798.553.307,-) dan
Defisit LO untuk TA. 2018 adalah sebesar (Rp
20.632.217.233,-)
- 96 -
Arus Kas dari
Aktivitas Operasi
Rp 6.034.027.207
F.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS
F.1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Saldo arus kas bersih dari aktivitas operasi per 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp 6.034.027.207,- dan
arus kas bersih dari aktivitas operasi per 31 Desember
2018 sebesar Rp5.998.630.413,-. Arus Masuk Kas TA.
2019 sebesar Rp203.807.967.091,- dan Arus Keluar Kas
sebesar Rp197.773.939.884,-. Aktivitas Operasi adalah
aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah
selama satu periode akuntansi. Arus kas bersih aktivitas
operasi kemampuan pemerintah dalam menghasilkan
kas dalam membiayai aktivitas operasionalnya. Adapun
Rincian Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi adalah
sebagai berikut :
Pendapatan dari Alokasi APBN sebesar Rp
114.829.763.352,- merupakan saldo akhir akun –
akun pada buku besar kas untuk belanja SPM/SP2D
belanja yang bersumber dari alokasi DIPA rupiah
murni sebesar Rp114.845.758.444,- yang sudah
dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp
15.995.092,-.
Pendapatan dari Jasa Layanan kepada Masyarakat
sebesar Rp 84.753.103.843,- merupakan saldo akhir
akun-akun pada buku besar kas untuk Pendapatan
Jasa Layanan Umum yang sudah disahkan.
Pendapatan Jasa Layanan Umum berasal dari
pendapatan Jasa Layanan Pendidikan (Laporan
Operasional) sebesar Rp.84.753.103.843,- ditambah
koreksi atas pendapatan layanan pendidikan Tahun
- 97 -
2019 yang diterima Tahun 2018 sebesar Rp
10.775.633.333,- dikurangi jurnal koreksi atas
pendapatan 2020 yang diterima tahun 2019 sebesar
Rp 28.251.034.614,-.
Pendapatan dari Hasil Kerjasama sebesar Rp
1.100.879.200,- merupakan saldo akhir akun-akun
pada buku besar kas untuk pendapatan Hasil
Kerjasama yang sudah disahkan seperti pendapatan
edutel sebesar Rp 109.234.800,-, Travel sebesar Rp
5.644.400,- dan pendapatan yang berasal dari SPP
DALJAB I sd DALJAB V tahun 2019 sebesar Rp
986.000.000,-.
Pendapatan usaha lainnya sebesar Rp
2.078.206.441,- merupakan saldo akhir akun-akun
pada buku besar kas untuk pendapatan usaha
lainnya BLU yang sudah disahkan
Pendapatan PNBP umum sebesar Rp 1.046.014.255,-
merupakan saldo akhir akun-akun buku besar kas
untuk pendapatan denda penyelesaian pekerjaan
pemerintah sebesar Rp 5.571.925,- atas penyelesaian
letarasi sebesar Rp 2.158.78,- dan sisanya atas
penyelesaian gedung student center, penerimaan
kembali belanja pegawai TAYL sebesar Rp 9.079.658,-
, Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL sebesar Rp
992.622.485,- atas pendapatan denda keterlambatan
pekerjaan PT Hutama Karya sesuai laporan verifikasi
dari BPKP tahun 2016. Dan Penerimaan Kembali
Belanja Lain-lain TAYL sebesar Rp 38.740.187,- atas
pendapatan denda daya listrik pekerjaan PT. Hutama
Karya sesuai laporan verifikasi BPKP tahun 2016.
- 98 -
Rincian Arus Keluar Kas terdiri dari :
Pembayaran Pegawai sebesar Rp 122.958.752.775,-
merupakan saldo akhir akun-akun pada buku besar
kas untuk Belanja pegawai. Terdiri dari total belanja
pegawai dari dana RM sebesar Rp 80.412.848.915,-
dikurangi pengembalian belanja( netto) sebesar
Rp15.995.092,- dan Belanja Gaji dan Tunjangan yang
berasal dari dana BLU sebesar Rp 42.577.894.044,-
Pembayaran Barang sebesar Rp 23.877.906.286,-
merupakan saldo akhir akun-akun pada buku besar
kas untuk belanja barang . Terdiri dari :
1. Belanja keperluan perkantoran Rp
11.352.784.784,-
2. Belanja honor operasionalsebesar Rp
378.570.000,-
3. Belanja barang operasional lainnya sebesar Rp
78.589.100
4. Belanja bahan sebesar Rp669.883.000,-
5. Belanja barang non operasional lainnya
sebesar Rp3.578.117.261,- dan
6. Belanja barang sebesar Rp7.811.862.141,-
7. Jurnal koreksi belanja barang non operasional
yang menghasilkan asset sebesar Rp
8.100.000,-
Pembayaran jasa sebesar Rp 6.461.991.570 berasal
dari merupakan saldo akhir akun-akun pada buku
besar untuk belanja Jasa yang terdiri dari belanja
Langganan Listrik sebesar Rp 2.908.251.230,-,
belanja langganan telepon sebesar 85.767.114,-,
belanja langganan air sebesar Rp 357.003.810,-,
- 99 -
belanja langganan daya dan jasa lainnya sebesar
Rp1.910.257.869,- belanja jasa pos dan giro sebesar
Rp 68.626.387,-, belanja jasa profesi sebesar Rp
428.635.000,-, dan belanja Jasa yang sumber
dananya berasal dari dana BLU sebesar
Rp769.340.000,- adanya jurnal koreksi atas
penggunaan listrik, air dan telepon dengan total nilai
sebesar (Rp 65.889.840,-).
Pembayaran Barang menghasilkan Persediaan
sebesar Rp3.656.801.845,- merupakan saldo akhir
akun-akun pada buku besar kas untuk Belanja
Persediaan.
Pembayaran Pemeliharaan sebesar Rp9.878.492.753,-
merupakan saldo akhir akun-akun pada buku besar
kas untuk belanja Pemeliharaan. Terdiri dari Belanja
pemeliharaan gedung sebesar Rp 2.594.069.185,-,
belanja pemeliharaan Peralatan dan Mesin sebesar
Rp1.663.191.538,- dan belanja pemeliharaan sebesar
Rp5.621.232.030,-.
Pembayaran Perjalanan Dinas sebesar
Rp11.237.166.625,- merupakan saldo akhir akun-
akun pada buku besar kas untuk belanja Perjalanan.
Terdiri dari belanja perjalanan biasa sebesar
Rp3.514.805.636,-, belanja perjalanan Dinas Paket
Meeting Luarkota sebesar Rp26.211.705,-, belanja
perjalanan Biasa-Luar Negeri sebesar
Rp301.025.464,- dan belanja perjalanan sebesar
Rp7.397.981.820,- dikurangi pengembalian beban
perjalanan sebesar Rp 2.858.000,-
Pembayaran Barang dan Kekhususan BLU sebesar Rp
- 100 -
Arus Kas dari
Aktivitas
Investasi
(Rp111.896.768.99
4,-)
18.462.857.675 berasal dari saldo akhir akun-akun
belanja penyediaan barang dan jasa BLU lainnya
sebesar Rp 18.507.857.675,-dikurangi dengan jurnal
koreksi atas sewa rumah dinas sebesar Rp
45.000.000,-.
Penyetoran PNBP ke kas negara sebesar Rp
1.239.970.355,- merupakan saldo akhir akun-akun
buku besar kas untuk pendapatan dari penjualan
peralatan dan mesin sebesar Rp 118.456.100,- dan
penerimaan kembali belanja Tahun Anggaran yang
lalu yang disetorkan ke kas negara. Terdiri dari
belanja pegawai tahun anggaran yang lalu sebesar Rp
9.079.658,- , Penerimaan Kembali Belanja Modal
Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar Rp 992.622.485,-
atas pendapatan denda keterlambatan pekerjaan PT
Hutama Karya sesuai laporan verifikasi dari BPKP
tahun 2016. Dan Penerimaan Kembali Belanja Lain-
lain Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar Rp
38.740.187,- atas pendapatan denda daya listrik
pekerjaan PT. Hutama Karya sesuai laporan verifikasi
BPKP tahun 2016.
F.2 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Saldo arus kas bersih dari aktivitas investasi periode 1
Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 adalah
sebesar (Rp111.896.768.094,-) terdiri dari Arus masuk
kas investasi sebesar Rp193.956.100,- dan arus keluar
kas investasi sebesar Rp12.090.725.094,-. Sedangkan
arus kas bersih dari aktivitas investasi per 31 Desember
2018 sebesar (Rp9.018.943.095,-). Aktivitas investasi
adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap
- 101 -
Arus Kas dari
Aktivitas
Pendanaan Rp0,-
Arus Kas dari
Aktivitas
Transitoris
serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam
setara kas. Arus Kas dari aktivitas investasi
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat
di masa yang akan datang. Jumlah arus Masuk Kas
sebesar Rp118.456.100,- berasal dari penjualan
kendaraan Roda 2 dan Roda 4 dinas kantor serta
penjualan atas asset tetap lainnya ( Asrama di jalan
Jatayu)sebesar Rp 75.500.000,- . Jumlah Arus Keluar
kas sebesar Rp12.090.725.094,- terdiri dari Perolehan
atas pembelian peralatan dan mesin sebesar Rp
5.513.873.438,-, perolehan atas gedung dan bangunan
sebesar Rp 5.954.438.704,-, perolehan atas jalan, irigasi
dan jaringan sebesar Rp 220.562.632,- dan perolehan
atas aset tetap lainnya sebesar Rp 401.850.320,-.
F.3 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Saldo arus kas bersih dari aktivitas pendanan periode 1
Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp 0. Arus kas dari aktivitas pendanaan
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang
berhubungan dengan perolehan atau pemberian
pinjaman jangka panjang dan atau pelunasan utang
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan
utang jangka panjang.
F.4 ARUS KAS DARI AKTIVITAS TRANSITORIS
Saldo arus kas bersih dari Aktivitas Transitoris periode 1
Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 adalah
sebesar (Rp224.568.064,-) dan arus kas bersih dari
- 102 -
(Rp224.568.064,-)
Saldo awal kas
Rp17.911.407.423,-
Saldo akhir kas
Rp11.824.097.572,-
aktivitas transitoris per 31 Desember 2018 sebesar
(Rp1.701.545.468,-). Arus kas dari aktivitas transitoris
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban dan
pendanaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas
transitoris antara lain transaksi perhitungan pihak
ketiga (PFK), pemberian /penerimaan kembali uang
persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran, serta
kiriman uang.
F.5 Saldo Awal Kas
Saldo awal kas periode 1 januari 2019 adalah sebesar
Rp 17.911.407.423,-. Nilai tersebut merupakan saldo
kas akhir tahun 2018.
F.6 Saldo Akhir Kas
Nilai saldo akhir kas periode 1 Januari 2019 sampai
dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp11.824.097.572,-. Sedangkan di Tahun Anggaran
2018 saldo akhir kas senilai Rp 17.911.407.423,-.
- 103 -
G.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp1.707.299.819.
274,-
G.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2019 dan 2018
adalah masing-masing sebesar Rp 1.707.299.819.274,-
dan Rp 1.717.938.605.955,-.
Defisit LO
(Rp
35.798.553.307,-)
Koreksi Ekuitas
Rp29.182.40.946,
-
G.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2019 adalah sebesar (Rp35.798.553.307,-)
dan defisit LO TA. 2018 adalah sebesar (Rp.
20.632.217.233,-). Defisit LO merupakan selisih kurang
antara surplus/defisit kegiatan operasional,
surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar
biasa.
G.3 Koreksi Yang Menambah /Mengurangi Ekuitas
Jumlah Koreksi yang menambah/mengurangi Ekuitas
untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
dan TA. 2018 adalah sebesar Rp29.182.430.946,- dan
Rp 9.975.180.552,-. Koreksi atas reklasifikasi sebesar
Rp 70.178.700,- disebabkan karena adanya kesalahan
pengelompokkan akun seharusnya dicacat sebagai asset
tapi oleh Ditjen Inovasi dicacat sebagai persediaan
(Mesin filter air), selisih Revaluasi asset tetap gedung
dan bangunan sebesar Rp 30.647.776.000,- serta
koreksi nilai asset tetap non revaluasi sebesar (Rp
1.535.523.754,-) yang disebabkan karena transaksi
saldo awal pencatatan asset penelitian sebesar Rp
108.216.500,- disertai dengan penyusutan atas asset
tersebut sebesar (Rp22.221.313,-), Transaksi
penyusutan gedung dan bangunan (atas transaksi 209=
- 104 -
transaksi Normalisasi BMN) sebesar Rp25.206.236,- dan
transaksi asset tetap non revaluasi sebesar
(Rp1.646.725.177,-) karena koreksi kesalahan input IP.
Transaksi Antar
EntitasRp29.433.
624.754,-
G.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2019 dan TA.2018 adalah
masing-masing sebesar Rp 29.433.624.754,- dan Rp
18.250.000,-. Transksi antar entitas sebesar Rp
13.449.042.049,- disebabkan karena adanya transfer
keluar dari DIPA 01 ke DIPA 05 atas utang pihak ketiga
PT Hutama Karya yang sudah dilunasi per tanggal 27
Februari 2019 dengan no SP2D 1913213030000239
melalui DIPA 05 (Ditjen. Sumber Daya Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Perguruan Tinggi),
Transfer masuk :
4 unit Laptop DEL sebesar (Rp 91.601.664),-
dari SNMPTN menggunakan dana LTMPT.
transfer masuk berupa 37 PC dari SNMPTN
sebesar Rp 414.400.000,-.
transfer masuk dari direktorat inovasi berupa
mesin filter air sebesar Rp175.450.000,-.
jurnal bmn terkait akumulasi penyusutan
peralatan dan mesin sebesar Rp 11.450.209,-
transfer masuk dari DIPA 05 (Ditjen Sumber
Daya Ilmu Pengetahuan ,Teknologi dan
Perguruan Tinggi ) sebesar Rp 15.314.581.250,-
- 105 -
Kenaikan/Penuru
nan Ekuitas Rp
22.817.502.393,-
Tabel 45
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas 31 Desember
2019 dan TA 2018
Diterima dari Entitas Lain - -
Ditagihkan ke Entitas Lain - -
Transfer Masuk 15,984,582,705 18,250,000
Transfer Keluar 13,449,042,049 -
Pengesahan Hibah Langsung - -
Pengesahan Pengembalian Hibah
Langsung - -
Jumlah 29,433,624,754 18,250,000
12/31/2018Transaksi Antar Entitas 12/31/2019
G.5 Kenaikan/ Penurunan Ekuitas
Kenaikan / penurunan Ekuitas untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2019 dan TA.2018 adalah
masing-masing sebesar Rp 22.817.502.393,- dan (Rp
10.638.786.681,-)
Ekuitas Akhir
Rp1.730.117.321.
667,-
G.6 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 dan TA.
2018 adalah masing-masing sebesar Rp
1.730.117.321.667,- dan Rp 1.707.299.819.274,-.
- 106 -
H.PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
H.1 TANAH
Hingga tanggal pelaporan masih ada tanah Undiksha
yang belum bersertifikat yaitu tanah yang berlokasi di
Kampus Jineng Dalem. Hal ini karena belum menjadi
target dalam program pensertifikatan tanah pemerintah
berdasarkan MOU Kemenkeu dan BPN (Badan
Pertanahan Nasional). Tetapi sebagai upaya dari internal
Undiksha telah dilakukan pengurusan sertifikat namun
masih dalam proses penyelesaian. Data terlampir pada
lampiran 7.
H.2 REKENING PEMERINTAH
Universitas Pendidikan Ganesha dalam pengelolaan
keuangannya mempunyai 19( Sembilan belas) buah
rekening giro yang merupakan rekening untuk
menampung belanja Negara dalam rangka pelaksanaan
APBN yang ditatausahakan masing-masing oleh
bendahara penerimaan, bendaharan pengeluaran, BPP
rektorat, BPP fakultas, dan BPP Unit. Terkait adanya
perubahan nomenklatur dari kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada tanggal 8 Mei 2015, berikut kami
sampaikan bahwa rekening BNI No 4611050663 ditutup
per tanggal 10 Juni 2015 sedangkan rekening
0461105066 baru ditutup pada tanggal 30 Juni 2015.
Hal ini disebabkan karena pada bulan Mei 2015,
Undiksha masih menerima pembayaran SPP dan
pendaftaran mahasiswa baru lewat jalur mandiri dengan
mempergunakan system SPC. Sehubungan dengan
perubahan Nomenklatur sehubungan dengan
perpindahan Undiksha dari Kemendikbud ke
- 107 -
Kemenristek_Dikti maka dibuatkan rekening baru
dengan nama BPn 132 UNDIKSHA, nomer rekening
388602118 dengan nama BANK : PT. BNI Persero Tbk
Cabang Singaraja. Rekening ini digunakan untuk
menampung semua dana atau pendapatan yang diterima
oleh Undiksha yang ditatausahakan oleh bendahara
penerimaan (data terlampir), tetapi rekening an BPn 132
UNDIKSHA, nomer rekening 388602118 dengan nama
BANK : PT. BNI Persero Tbk Cabang Singaraja sudah
ditutup. Surat penutupan rekening terlampir). No
rekening 0140105006090 a.n RPL 132 BLU Undiksha
dengan nama bank BPD Bali Cabang Singaraja sudah
ditutup.
Sembilan belas (19) buah rekening tersebut telah
mendapat pengesahan dari Kementerian Keuangan RI,
dimana daftar rekening pemerintah dan ijin
pengesahannya dilampirkan sebagaimana format dari
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Rekening tersebut adalah :
1. Sehubungan dengan perubahan Nomenklatur
sehubungan dengan perpindahan Undiksha dari
Kemendikbud ke Kemenristek_Dikti maka dibuatkan
rekening baru dengan nama BPg 132 UNDIKSHA,
nomer rekening 0385232625 dengan nama BANK : PT.
BNI Persero Tbk Cabang Singaraja. Rekening BPg 132
Undiksha digunakan untuk menampung semua dana
yang digunakan untuk membiayai belanja kegiatan
yang dilaksanakan oleh Undiksha dalam rangka
menjalankan tupoksinya atau pelaksanaan APBN yang
ditatausahakan oleh bendahara pengeluaran.
2. PT. BNI „46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 Badan Layanan Umum Undiksha untuk rekening
- 108 -
operasional BLU dengan no rekening 0390357045.
Rekening ini di buat untuk keperluan penempatan idle
cash pada Bank umum yang terkait dengan
pengelolaan kas BLU.
3. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU PNBP
Rektorat dengan nomor rekening 410015228.
4. PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL 132
BLU untuk Rekening Pengelolaan Kas BLU Undiksha
dengan nomor rekening 008801001123308 .
5. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dengan nomor rekening
0428691638 .
6. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Ilmu Pendidikan dengan nomor rekening 0428689607.
7. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Ilmu Sosial dengan nomor rekening 0428689211.
8. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
MIPA dengan nomor rekening 0428685477.
9. PT. BNI ‟46 (Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Olahraga dan Kesehatan dengan nomor rekening
0428682578.
10. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Teknik dan Kejuruan dengan nomor rekening
0428688784.
- 109 -
11. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Bahasa dan Seni dengan nomor rekening 0428681960.
12. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Pascasarjana dengan nomor rekening 0428690872.
13. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU LPPPM
dengan nomor rekening 0428692279.
14. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU LPPM
dengan nomor rekening 0428692676.
15. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Dana Kelolaan dengan
nomor rekening 0436806764.
16. PT. BNI ‟46 ( Persero) Tbk. Cabang Singaraja a.n RPL
132 BLU untuk Rekening Operasional BLU Fakultas
Kedokteran dengan nomor rekening 0758216189.
17. PT. BTN cabang Singaraja untuk giro dengan no
rekening 00258-0130-000116-1
18. PT. BRI Cabang Singaraja a.a RPL132 BLU Undiksha
untuk Oprasional dengan no Rekening
008801001366304.
19. PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja a.n RPL 132
BLU Undiksha untuk Deposito dengan no Rekening
0140105006090.
Daftar Rekening Pemerintah dan LPJ Bendahara terdapat
pada lampiran 8 beserta Rekening korannya.
- 110 -
H.3 REVISI DIPA
Sampai dengan 31 Desember 2019 Universitas
Pendidikan Ganesha melakukan 10 kali revisi DIPA
(terlampir pada lampiran 9). Dengan rincian sebagai
berikut :
1. Revisi 1. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 7 Februari 2019. Revisi POK
2. Revisi 2. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 18 Februari 2019. Revisi penambahan DIPA
sehingga DIPA Undiksha menjadi Rp
178.419.769.000,- dan Revisi POK di kegiatan yang
mempergunakan Dana BLU seperti : Layanan
Pendidikan, Layanan Perkantoran, Pengabdian
masyarakat , Penelitian dan Sarana/Prasarana
Pendukung perkantoran.
3. Revisi 3. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 15 Maret 2019. Revisi penambahan DIPA
sehingga DIPA Undiksha menjadi Rp
179.633.769.000,- dan Revisi POK di kegiatan yang
mempergunakan Dana BLU
4. Revisi 4. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 3 Mei 2019. Revisi penambahan DIPA sehingga
DIPA Undiksha menjadi Rp 196.519.327.000,-
5. Revisi 5. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 8 Mei 2019. Revisi penambahan DIPA sehingga
DIPA Undiksha menjadi Rp 197.823.047.000,-.
6. Revisi 6. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 1 Agustus 2019. Revisi penambahan DIPA
sehingga DIPA Undiksha menjadi Rp
- 111 -
202.173.047.000,-.
7. Revisi 7. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 12 September 2019. Revisi penambahan DIPA
sehingga DIPA Undiksha menjadi Rp
209.213.320.000,-.
8. Revisi 8. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 13 November 2019. Revisi penambahan DIPA
sehingga DIPA Undiksha menjadi Rp
216.592.768.000,-.
9. Revisi 9. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 27 Desember 2019. Revisi POK di kegiatan
yang mempergunakan Dana BLU.
10. Revisi 10. Nomor SP DIPA -042.01.2.400987/2019
tanggal 31 Desember 2019. Revisi POK di kegiatan
yang mempergunakan Dana BLU
H.4 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT BPK - KAP
A. Pada tanggal 2 Februari 2018 s/d 22 Februari 2018
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-
RI) telah melakukan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Tahun 2018. Berdasarkan surat ketua
Subtim Audit Laporan Keuangan Badan Layanan
Umum Universitas Pendidikan Ganesha TA. 2018
nomor 11/LKDIKTI/UNDIKSHA/02/2018 tertanggal
22 Februari 2018 perihal penyampaian temuan
pemeriksaan, maka melalui surat ketua SPI nomor
02/SPI/III/2018 tertanggal 14 Maret 2018 perihal
penyampaian tanggapan temuan pemeriksaan sudah
disampaikan tanggapan atas temuan pemeriksaan
tersebut. Temuan terkait denda pelaporan penelitian
- 112 -
dan pengabdian masyarakat tahun 2017 sudah
dibayarkan pada bulan Januari 2020 ( tgl 6 sd/8
Januari 2020 sebesar Rp 2.743.925,-.
B. Pada tanggal 2 Maret 2020 sd 30 April 2020 KAP I
Gede Oka telah melakukan pemeriksaan Laporan
Keuangan Undiksha TA. 2019. Berdasarkan hasil
pemeriksaan KAP mengajukan usulan jurnal terkait
pendapatan SPK tahun 2019 yang belum tercatat di
dalam Laporan Keuangan Undiksha TA. 2019 sebagai
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima sebesar
Rp292.500.000,- (Neraca) dan belum tercatat sebagai
Pendapatan Layanan Pendidikan 2019 ( di Sisi LO).
C. Berdasarkan hasil e-rekon Undiksha ditemukan
selisih Reklas Masuk dan Reklas keluar sebesar Rp
119.832.508,-. Reklas masuk Sebesar Rp
1.038.512.758,- sedangkan Reklas Keluar sebesar Rp
918.680.250,- yang disebabkan karena kesalahan
pengelompokkan jenis barang ( Mesin Filter yang
diberikan oleh Ditjen Inovasi seharusnya dicatat
sebagai “asset” karena dalam lingkup satu
kementerian, tetapi oleh Ditjen Inovasi dicacat sebagai
“Persediaan yang diserahkan kepada masyarakat”.
Atas selisih tersebut sudah dilakukan perbaikan di
Laporan Keuangan Undiksha TA. 2019 Audited
dengan usulan jurnal ke BPK ( data terlampir).
Selama ini Universitas Pendidikan Ganesha belum
memiliki pedoman yang tertulis yang mewajibkan
peneliti untuk melaporkan aset tetap yang dibeli atau
dihasilkan dari dana penelitian karena dana
penugasan dari Kemenristekdikti termasuk dana
penelitian dilakukan melalui mekanisme dana
- 113 -
kelolaan sehingga pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan tidak melalui mekanisme belanja universitas.
H.5 ADMINISTRASI KEGIATAN LEMBAGA PENELITIAN
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
1. Bahwa kegiatan LPPM Universitas Pendidikan
Ganesha yang dibiayai dari DIPA Undiksha sudah
dicatat pada Laporan Keuangan instansi.
2. Kegiatan LPPM yang dibiayai dari pusat (DIPA)
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi RI belum dicatat. Pendapatan
yang berasal dari Hasil Kerjasama belum dimasuk
ke rekening bendahara penerimaan, akan tetapi
masih ditransfer ke rekening dana titipan. Surat
Keterangan dari Ketua LPPM terlampir.
Besarnya biaya dan jumlah judul yang dibiayai terdapat
pada lampiran dalam laporan keuangan ini.
H.6 PENGELOLA KEUANGAN
Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor :
18/UN48/KU/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang
Penetapan Pejabat Perbendaharaan pada Universitas
Pendidikan Ganesha TA 2019 ( terlampir pada lampiran
11) maka pengelola keuangan Undiksha Tahun Anggaran
2019 adalah :
- 114 -
No. Nama
Pejabat
Perbendaharaan/
Pengelola
Keuangan
1 Prof.Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd : Pejabat KPA
2 Nyoman Marjaya, S.E : Pejabat Penguji
dan
Penandatangan
Surat Perintah
Membayar
(SPM)
3 Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H
Gede Supriadi, S.E
: Pejabat
Pembuat
Komitmen Non
Fisik
4 Gede Supriadi, S.E : Pejabat
Pembuat
Komitmen
Fisik
5 Ni Nyoman Budiartini : Bendahara
Penerimaan
6 Made Heny Sawitri, A.Md : Bendahara
Pengeluaran
7 Ni Nyoman Wahyu Sumardeni,
S.Sos
: Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
PNBP
8 I Made Surawijaya, A.Md. : Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
Rupiah Murni
- 115 -
9 I Gusti Ayu Sundari Meyanti,
S.E.
: Petugas
Pengelolaan
Administrasi
Belanja
Pegawai
(PPABP)
10 I Made Sumarwan, S.E : Staff Pengelola
PNBP
11 Ni Ketut Waryuni, A.Md : Staff Pengelola
PNBP
12 Kadek Rony Sudira, S.E : Staff Pengelola
PNBP
Laporan Keuangan Tahunan-BLU Universitas Pendidikan
Ganesha Tahun Anggaran 2019 (Audited)
Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :
Mengetahui Ka. Biro Umum dan Keuangan Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H. NIP 196312062990112001
Mengetahui Kepala Bagian Keuangan
I Putu Sudiarna, SP NIP 196807022000031002
Recommended