View
217
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA
www.pt-malukuutara.go.id
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) 2016
i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana kita ketahui, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP
d.h LAKIP) merupakan kewajiban setiap pemangku jabatan setingkat Eselon II
untuk melaporkan akuntabilitas kinerjanya selama satu tahun anggaran
berdasarkan dokumen perencanaan kinerja yang sudah ditetapkan dalam
Renstra maupun Penetapan Kinerja sebagai pelaksanaan anggaran berbasis
kinerja, sesuai dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2003 dan Perpres Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
LKjIP disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban formal atas semua
kegiatan yang dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran dikaitkan dengan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Penyusunan Laporan Kinerja Pengadilan Tinggi Maluku Utara Tahun
2016 ini didasarkan melalui analisis terhadap pencapaian kinerja yang
dilakukan, dikaitkan dengan perencanaan strategis yang tertuang dalam
Renstra dan Penetapan Kinerja Tahun 2016. Pada akhirnya, hasil kinerja ini
diharapkan sebagai salah satu upaya strategis kita untuk mewujudkan visi misi
dari Mahkamah Agung dan jajarannya sebagai lembaga peradilan yang modern
dan transparansi, konsisten dan terus menerus menuju kepemerintahan yang
baik (Good Governance), sebagaimana tercantum dalam Visi Misi Mahkamah
Agung RI, Meningkatkan kredibitas dan transparansi badan peradilan.
KETUA PENGADILAN TINGGI – MALUKU UTARA
KORNEL SIANTURI
ii
DAFTAR ISI
Contents KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................ 2
C. TUGAS DAN FUNGSI ..................................................................................................... 3
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN ............................................................................................. 4
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ........................................................................ 5
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2020 .......................................................................... 5
B. Rencana Kinerja Tahunan 2017 ................................................................................. 11
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2017 ................... 12
BAB III ........................................................................................................................................... 15
AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................................... 15
A. PENGUKURAN KINERJA .......................................................................................... 15
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................... 16
BAB IV ........................................................................................................................................... 20
PENUTUP ..................................................................................................................................... 20
A. KESIMPULAN. ................................................................................................................ 20
hal.1 LKjIP 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi,
administrasi dan finansial Peradilan Umum dan Badan Urusan Administrasi
Bidang teknis Yudisial dan Non Yudisial berada dibawah Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen bahwa “Kekuasaan
Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan
Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata
Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut,
khususnya BAB IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah
membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut dengan
lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo. Undang- Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang- Undang
Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai
organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana
dimaksud ayat (1) untuk masing–masing lingkungan peradilan diatur
dalam Undang- Undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan
masing – masing Dengandemikian berdasarkan pasal tersebut,
lahirlah apa yang dinamakan dengan peradilan satu atap. Sebagai
realisasi dari pasal tersebut terbentuklah Undang-Undang Nomor 49 tahun
2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Umum.
hal.2 LKjIP 2016
Sebagai lembaga pemerintah, Pengadilan Tinggi Maluku Utara
merupakan Pengadilan Tingkat Banding dibawah kekuasaan Mahkamah
Agung dan hal ini juga merupakan menjadi tanggungjawab untuk
melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh masyarakat dan
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut
dijabarkan dalam menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan
kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja
dimaksudkan untuk mengkonsumsi capaian kinerja Pengadilan Tinggi
Maluku Utara dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan
kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-Asas Umum Penyelenggara
Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good governance diperlukan prinsip-
prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya
tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan
efektifitas serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabiltas
ditegaskan kembali dalam visi, misi dan program membangun Indonesia
yang aman, adil dan sejahtera melalui program peningkatan pengawasan
demi terciptanya akuntabilitas, transpransi dan perbaikan kinerja aparatur
negara/pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan
Tinggi Maluku Utara ini adalah merupakan kewajiban yang dilaksanakan
setiap awal tahun sebagai cerminan sejauh mana pencapaian pelaksanaan
kinerja dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama tahun pelaporan.
Dan pada LKjIP Tahun 2016 ini mengacu pada Surat Sekretaris
Mahkamah Agung Nomor : 323/SEK/OT.02/11/2016 Tanggal 17
November 2016, tentang Penyampaian LKjIP Tahun 2016.
hal.3 LKjIP 2016
C. TUGAS DAN FUNGSI
Pengadilan Tinggi Maluku Utara sebagai lembaga peradilan yang
melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (yudikatif) dalam wilayah
hukum Propinsi Maluku Utara, mempunyai tugas pokok menerima,
memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan
sebagaimana di atur dalam Undang-Undang.
Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi bertugas dan
berwenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri
dalam tingkat banding. Disamping itu juga bertugas dan berwenang
mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili
antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Tinggi
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan teknis peradilan bagi perkara yang dimohonkan
banding;
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding;
3. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku
Hakim, Panitera, Sekretaris dan Jurusita di daerah hukumnya;
4. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat
Pengadilan Negeri dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan
seksama dan sewajarnya;
5. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di
lingkungan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri (kepegawaian,
keuangan kecuali biaya perkara dan umum);
6. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti Penyuluhan
Hukum, memberikan pertimbangan hukum, pelayanan riset/penelitian,
pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya.
hal.4 LKjIP 2016
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian dan penulisan dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Maluku Utara Tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar
belakang,tugas dan fungsi serta
sestematika penyajian;
BAB II Perencanaan dan
Perjanjian Kinerja
Menjelaskan mengenai Rencana
Stratejik termasuk di dalamnya Visi-
Misi, tujuan dan sasaran strategis dan
program utama kegiatan pokok, juga
Rencana Kinerja Tahunan dan
Perjanjian Kinerja;
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan hasil pengukuran
kinerja,evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja;
BAB IV Penutup Mejelaskan kesimpulan dan saran-
saran
hal.5 LKjIP 2016
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2020
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi M aluku Utara Tahun 2016-
2020 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan
tahapan- tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis
melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan
terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Maluku Utara
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang
disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam
Pembangunan Jangka Panjang (2005-2025) dan Pembangunan Jangka
menengah (PJM) tahun 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian
kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
1. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita atau bahkan tujuan hukum (rechtsidea) yang
ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan ke depan yang
menyangkut kemana Pengadilan Tinggi Maluku Utara dan Pengadilan
Negeri dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Maluku Utara akan
dibawa dan diarahkan dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,
antisipatif, inovatif dan needed (dibutuhkan) oleh masyarakat –
stakeholder/justitiabelen.
Visi Pengadilan Tinggi Maluku Utara adalah sebagai berikut :
”TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN YANG AGUNG DI LINGKUNGAN
PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA”
Visi Pengadilan Tinggi Maluku Utara merupakan kondisi yang
diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan-karyawati Pengadilan
Tinggi Maluku Utara dan Pengadilan Negeri dalam wilayah hukumnya
dalam melaksanakan aktivitas.
Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan untuk
hal.6 LKjIP 2016
mewujudkan visi Pengadilan Tinggi Maluku Utara yang telah ditetapkan.
Berdasarkan visi Pengadilan Tinggi Maluku Utara yang telah
ditetapkan tersebut, maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Tinggi
Maluku Utara untuk mewujudkan visi tersebut.
Misi Pengadilan Tinggi Maluku Utara adalah sebagai berikut :
a. Menjaga Kemandirian Peradilan Negeri di Lingkungan Pengadilan Tinggi
Maluku Utara;
b. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadila Kepada Pencari Keadilan
di Propinsi Maluku Utara;
c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Peradilan Negeri di Lingkungan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara;
d. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Peradilan Negeri di
Lingkungan Pengadilan Tinggi Maluku Utara.
Penjelasan Makna Misi :
Misi pertama “Menjaga Kemandirian Badan Peradilan Umum”,
maksudnya adalah bahwa syarat utama terselenggaranya suatu proses
peradilan yang obyektif adalah adanya kemandirian lembaga yang
menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai
sebuah lembaga (kemandirian institusional), serta kemandirian hakim
dalam menjalankan fungsinya (kemandirian individual/fungsional).
Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas
pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif.
Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, di mana badan
peradilan telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi,
administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi perencanaan,
pelaksanaan, serta pengawasan organisasi, administrasi, dan finansial
seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal
ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan
kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan
adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan
penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari
APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan
penyelenggaraan pengadilan di seluruh Indonesia.
Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan
juga mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus
hal.7 LKjIP 2016
(kemandirian individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan
penyelenggaraan pengadilan. Tujuan peyelenggaraan pengadilan yang
dimaksud adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil bagi setiap manusia.
Selain itu, juga perlu dibangun pemahaman dan kemampuan yang
setara di antara para hakim mengenai masalah- masalah hukum yang
berkembang.
Misi kedua, “Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan
Kepada Pencari Keadilan”, maksudnya adalah Tugas Pengadilan Tinggi
adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan
Pengadilan Tinggi Maluku Utara mempertimbangkan kepentingan pencari
keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah keharusan bagi setiap
badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan
jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi para pencari keadilan
pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil
menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan
peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk
menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan
putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua
belah pihak.
Misi ketiga, “Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan
Peradilan Umum”. Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan
menentukan kualitas dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan.
Untuk area non-teknis, secara operasional, pimpinan Pengadilan Tinggi
dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain,
pimpinan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-yudisial. Demi
terlaksananya upaya-upaya tersebut, menitikberatkan pada peningkatan
kualitas kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan
mengembangkan kompetensi teknis yudisial dan non-teknis yudisial
(kepemimpinan dan manajerial).
Misi keempat, “Meningkatkan Kredebilitas dan Transparansi
Badan Peradilan Umum”. Kredibilitas dan transparansi badan peradilan
merupakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari
keadilan kepada Pengadilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan
dengan mengefektifkan sistem pembinaan, pengawasan, serta publikasi
hal.8 LKjIP 2016
putusan- putusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain sebagai
bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang
terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan
didalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi
dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan
mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan
pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang
mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparansi,
pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang jujur dan
adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk
bekerja secara professional dan menjaga integritasnya.
hal.9 LKjIP 2016
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis
1
Peningkatan Penyelesaian Perkara
a. Jumlah penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan
b. Julah sisa perkara yang diselesaikan
c. Jumlah sisa perkara
2
a. Jumlah berkas yang deregister dan disidangkan ke Majelis
b. Jumlah penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu
c. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi,dan PK yang disampaikan secara
lengkap
d. Jumlah penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan
para pihak
e. Jumlah penyampaian salinan putusan/salinan penetapan ke pengadilan negeri
f. Jumlah penyitaan dan Eksekusi tepat waktu dan tempat
3 a. Peningkatan penyelesaian mediasi
b. Jumlah perkara yang berhasil dimediasi
4
Peningkatan kualitas SDM
a. Jumlah Pegawai yang dibina melalui DIKLAT
b. Jumlah Pegawia yang lulus DIKLAT Teknis
5
Peningkatan kualitas Pengawasan
a. Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti
b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti
6 Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
7 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Jumlah penyediaan dana prodeo di Peradilan tingkat Pertama
8 Peningkat Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya
Prosentase pencapaian penyelenggaraan operasional perkantoran
9 Peningkatan Sarana dan Prasarana Mahkamah Agung RI
hal.10 LKjIP 2016
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Salah satu permasalahan dalam penyelenggaraan peradilan
khususnya dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Maluku Utara adalah
keterbatasan kemampuan para aparatur didalam menjalankan tugas
pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan
perkara yang diajukan. Keterbatasan kemampuan aparatur meliputi
keterbatasan kuantitas (jumlah) juga keterbatasan kualitas (kemampuan)
aparatur peradilan. Keterbatasan tersebut mengakibatkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi peradilan menjadi tidak efektif dan efisien.
Untuk mendorong terwujudnya pencapaian visi dan misi
Pengadilan Tinggi Maluku Utara, maka peningkatan pendidikan dan
pelatihan serta penambahan jumlah aparatur menjadi hal yang penting.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan penjenjangan formal
dan atau mengikutsertakan aparatur pada setiap kesempatan pendidikan
dan pelatihan, seminar hukum dan lain-lainya. Penyelenggaran peradilan
yang bersih dan profesional yang akan dapat diberikan oleh aparatur
yang handal dan berpendidikan dan terampil. Hasil dari kesemuanya
akan bermuara pada kewibawaan lembaga peradilan.
Selain masalah pendidikan dan keterampilan, peningkatan sarana
dan prasarana merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
penyelenggaran peradilan. Kondisi lembaga peradilan dari segi sarana dan
prasarana menjadi perhatian untuk ditingkatkan. Masih ada beberapa
Pengadilan Negeri dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Maluku Utara
yang belum memiliki kendaraan yang cukup dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi peradilan. Sarana keuangan peradilan juga perlu
mendapat perhatian dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana yang telah ada.
Prosentase pencapaian penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
penyelenggaraan peradilan berbasis Teknologi Informasi
hal.11 LKjIP 2016
B. Rencana Kinerja Tahunan 2017
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Maluku Utara Tahun
2017 sebagai berikut:
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Peningkatan
Penyelesaian Perkara
a. Jumlah penyelesaian perkara
yang diterima sesuai dengan SOP
yang telah ditetapkan
b. Jumlah perkara yang
diselesaikan
100%
100%
2 Peningkatan tertib
administrasi perkara
a. Jumlah berkas perkara yang
didaftar /register dan siap
disidangkan dan didistribusikan
ke Majelis Hakim
b. Jumlah berkas perkara yang
diselesaikan/diputus oleh Majelis
Hakim
c. Jumlah berkas Perkara yang
diselesaikan, diminutasi dan
dikirim ke Pengadilan tingkat
pertama (pengaju)
100%
100%
100%
3 Penigkatan Kualitas
SDM
a. Prosentase Pegawai yang lulus
DIKLAT Teknis Yudisial
b. Prosentase Pegawai yang lulus
DIKLAT Teknis non Yudisial
100%
100%
4 Peningkatan Kualitas
Pengawasan
a. Prosentase pengaduan yang
ditindak lanjuti
b. Prosentase temuan yang ditindak
lanjuti
100%
100%
5
Peningkatan
Aksebilitas masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat dipublikasikan
100%
hal.12 LKjIP 2016
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2017
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan
kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi
dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi
Maluku Utara, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja.
Adapun Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Maluku Utara sebagai berikut:
PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TINGGI MALUKU UTARA
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Program/ Kegiatan
1 Peningkatan
Penyelesaian
Perkara
a. Jumlah Penyelesaian
Perkara yang diterima sesuai
dengan SOP yang telah
ditetapkan
b. Jumlah Perkara yang
diselesaikan
c. Jumlah sisa perkara
75 PKR
75 PKR
8 PKR
Penyelesaian Perkara
Pengadilan Tinggi Maluku
Utara
2 Peningkatan
tertib
administrasi
a. Jumlah berkas perkara yang
didaftar/register dan siap
disidangkan dan
didistribusikan ke Majelis
Hakim
b. Jumlah berkas perkara yang
diselesaikan/diputus oleh
majelis Hakim
c. Jumlah berkas perkara yang
diselesaikan, diminutasi dan
dikirim ke Pengadilan
Tingkat Pertama (pengaju)
75 PKR
75 PKR
75 PKR
Penyelesaian administrasi
Perkara Pengadilan Tinggi
Maluku Utara
3 Peninkatan
Kualitas SDM
a. Prosentase Pegawai yang
lulus DIKLAT Teknis
Yudisial
b. Prosentase Pegawai yang
lulus DIKLAT Teknis non
Yudisial
100 %
100%
Pendidikan dan Pelatihan
Teknis Yudisial
hal.13 LKjIP 2016
4 Peningkatan
Kualitas
Pengawasan
a. Prosentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
b. Prosentase temuan yang
ditindaklanjuti
100%
100%
Peningkatan Pengawasan
Ke Pengadilan Tinkat
Pertama
5 Peningkatan
Aksebilitas
masyarakat
terhadap perdilan
(acces to justice)
Prosentase proses
penyelesaian perkara yang
dapat dipublikasikan
100 % Peningkatan Transparansi
Perkara Pengadilan Tinggi
Maluku Utara
hal.14
LKjIP 2016
hal.15
LKjIP 2016
hal.16
LKjIP 2016
hal.15 LKjIP 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
Pengadilan Tinggi Maluku Utara, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja.
Adapun Pengukuran Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Maluku
Utara, sebagai berikut :
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016 PENGADILAN TINGGI MALUKU
UTARA
No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi %
1 Peningkatan
Penyelesaian
Perkara
a. Jumlah Penyelesaian
Perkara yang diterima
sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan
b. Jumlah Perkara yang
diselesaikan
c. Jumlah sisa perkara
45 PKR
45 PKR
0 PKR
75 PKR
67 PKR
8 PKR
167
149
11
2 Peningkatan tertib
administrasi
a. Jumlah berkas perkara
yang didaftar/register dan
siap disidangkan dan
didistribusikan ke Majelis
Hakim
b. Jumlah berkas perkara
yang diselesaikan/diputus
45 PKR
45 PKR
75 PKR
67 PKR
167
149
hal.16 LKjIP 2016
oleh majelis Hakim
c. Jumlah berkas perkara
yang diselesaikan,
diminutasi dan dikirim ke
Pengadilan Tingkat
Pertama (pengaju)
45 PKR
67 PKR
149
3 Peninkatan
Kualitas SDM
a. Prosentase Pegawai yang
lulus DIKLAT Teknis
Yudisial
b. Prosentase Pegawai yang
lulus DIKLAT Teknis non
Yudisial
100%
100%
100%
100%
100
100
4 Peningkatan
Kualitas
Pengawasan
a. Prosentase pengaduan
yang ditindaklanjut
b. Prosentase temuan
yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
100
100
5 Peningkatan
Aksebilitas
masyarakat
terhadap perdilan
(acces to justice)
Prosentase proses
penyelesaian perkara yang
dapat dipublikasikan
100% 100% 100
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Tinggi Maluku Utara telah
melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun
seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat,
sebagai berikut :
- PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu
jumlah penyelesaian perkara, jumlah sisa perkara yang diselesaikan dan
jumlah sisa perkara. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun
2016 dapat digambarkan sebagai berikut :
INDIKATOR TARGET REALISASI %
a. Jumlah Penyelesaian Perkara yang diterima sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
45 PKR 45 PKR
75 PKR 67 PKR
167 149
hal.17 LKjIP 2016
b. Jumlah Perkara yang diselesaiakan c. Jumlah sisa Perkara
0 PKR 8 PKR 11
Indikator Kinerja Prosentase sisa perkara yang diselesaikan yang ditargetkan 0
pkr ternyata tercapai 8 pkr artinya perkara yang tersisa pada tahun 2016
harus diselesaikan pada tahun 2017. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
- Peningkatan penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan SOP yang
diterima 75 perkara yang telah diselesaikan 67 perkara, yaitu 89%.
- Peningkatan penyelesaian perkara yang telah diselesaiakn 75 perkara sisa 8
perkara, yaitu 11%.
- PENINGKATAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu
jumlah berkas perkara yang didaftar/diregister dan siap disidangkan dan
didistribusikan ke Majelis Hakim, jumlah berkas perkara yang
diselesaikan/diputus oleh Majelis Hakim, jumlah berkas perkara yang di
selesaikan, di minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju).
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat
digambarkan sebagai berikut:
INDIKATOR TARGET REALISASI %
a. Jumlah berkas perkara yang di
daftar/diregister dan siap
disidangkan dan di distribusikan ke
Majelis Hakim
b. Jumlah berkas perkara yang
diselesaikan/diputus oleh Majelis
Hakim
c. Jumlah berkas perkara yang di
selesaikan, di minutasi dan di
kirim ke Pengadilan Tingkat
Pertama (Pengaju)
45 PKR
45 PKR
0 PKR
75 PKR
67 PKR
8 PKR
167
149
11
- PENINGKATAN KUALITAS SDM
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu
prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial, dan Prosentase pegawai
yang lulus diklat non yudisial.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2015 dapat
hal.18 LKjIP 2016
digambarkan sebagai berikut:
INDIKATOR TARGET REALISASI %
a. Prosentase pegawai yang lulus
diklat teknis yudisial
b. Prosentase pegawai yang lulus
diklat non yudisial
100 %
100 %
100 %
100 %
100
100
hal.19 LKjIP 2016
- PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja
yaitu prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dan prosentase temuan yg
ditindaklanjuti.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat
digambarkan sebagai berikut:
- PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP
PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator
kinerja yaitu Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat
dipublikasikan.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2016 dapat
digambarkan sebagai berikut:
INDIKATOR TARGET REALISASI %
Prosentase proses penyelesaian
perkara yang dapat
dipublikasikan
100%
100%
100
INDIKATOR TARGET REALISASI %
a. Prosentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
b. Prosentase temuan yang
ditindaklanjuti
100%
100 %
100%
100 %
100
100
hal.20 LKjIP 2016
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Maluku
Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan rencana
strategik tahun 2016-2020 yaitu Rencana Kinerja Tahun 2017.
Memperhatikan hasil analisis terhadap Pengukuran Kinerja Kegiatan
(PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS), Pengadilan Tinggi Maluku
Utara telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai
bagian dari visi,misi, tujuan sasaran dari Rencana Strategik 2016-2020.
Usaha-usaha yang dijalankan semua komponen Pengadilan Tinggi
Maluku Utara berlandaskan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi cukup
meyakinkan, tetapi tidak menutup mata terhadap kelemahan dan kekurangan
yang ada, dan mudah-mudahan segala kelemahan dan kekurangan tersebut
dapat teratasi pada tahun kerja 2017 nanti.
Pada bab penutup dari LKjIP tahun 2016 ini dapat disimpulkan bahwa
secara umum sasaran stratejik yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja
tahun 2016 telah dapat dipenuhi oleh Pengadilan Tinggi Maluku Utara. Hal ini
ditunjukkan dengan tercapainya sasaran stratejik yang ditetapkan, dengan
demikian visi Pengadilan Tinggi Maluku Utara “Terwujudnya Badan Peradilan
Umum Yang Agung Di Lingkungan Pengadilan Tinggi Maluku Utara” dapat
diwujudkan.
Hal ini sekaligus menunjukkan adanya kontribusi Pengadilan Tinggi
Maluku Utara sebagai kawal depan Mahkamah Agung RI di daerah
memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat secara maksimal.
Disamping itu Pengadilan Tinggi Maluku Utara memberikan kontribusi dalam
upaya mengurangi tanggapan negatif masyarakat terhadap proses hukum di
Negara Indonesia.
Sebagaimana yang telah diucapkan dalam laporan kinerja ini
seluruhnya sasaran stratejik dapat tercapai secara optimal.
Salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini adalah komitmen
yang kuat dari jajaran pimpinan dan staf Pengadilan Tinggi Maluku Utara
untuk memfokuskan sumber daya dan dana organisasi dalam melaksanakan
hal.21 LKjIP 2016
program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra 2016-2020 Pengadilan
Tinggi Maluku Utara.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut diatas, baik yang
berhasil maupun yang masih belum berhasil, telah memberikan pelajaran yang
sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja dimasa-masa yang
akan datang. Oleh karena itu merumuskan beberapa langkah penting sebagai
strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai
bahan pertimbangan untuk mewujudkan rencana kinerja tahun 2017, yaitu
sebagai berikut:
1. Perencanaan disusun lebih realitas sesuai dengan sumber daya yang
tersedia.
2. Melakukan koreksi kegiatan secara periodik apabila diteruskan hasil
kegiatan yang kurang optimal.
Sebagai penutup, kami pimpinan beserta segenap aparat Pengadilan
Tinggi Maluku Utara mengharapkan agar LKjIP tahun 2016 ini dapat
memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan sebagai
sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja.
Ternate, 7 Februari 2017
KETUA PENGADILAN TINGGI -
MALUKU UTARA
KORNEL SIANTURI
Recommended