View
225
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR METEMATIKA
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA DEKAK-DEKAK
PADA SISWA KELAS III SDN LEMAHBANG
KEC. SIMO KAB. BOYOLALI
TAHUN 2009 / 2010
Oleh : WIDODO
NIM : X8906540
PROGRAM STUDI PJJ SI-PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKA N
FAKULTAS KEGURUA N DAN ILMU PENDIDIKA N
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
DESEMBER, 2009
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASROOM ACTION RESEARCH)
1. Judul Penelitian Upaya Peningkatan komptensi belajar
matematika melalui penggunaan media Dekak –
Dekak
2. a. Mata Pelajaran
b. Bidang Kajian
Matematika
Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penggunaan
Media Dekak – Dekak
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. Jenis Kelamin c. Pangkat, Golongan,
NIP/NIK
d. Program Studi/Jurusan
e. Fakultas
f. Institut/Universitas g. Alamat rumah :
No Telepon/HP
Widodo, A.Ma.Pd
Laki – Laki Pembina, IV/A
195503121977011005
Ilmu Pendidikan
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Sebelas Maret Surakarta Teter – Ds.Teter Kec.Simo Kab.Boyolali
085725197372
4. Nama Anggota Peneliti Wagimin,S.Pd
5. Lama Penelitian 6 Bulan / dari bulan Juli sampai dengan Desember
6. Biaya yang diperlukan
a. Sumber dari Ditjen Dikti b. Sumber lain, sebutkan
Mandiri
Jumlah
Rp - Rp 1.850.000
+
Rp 1.850.000
(Satu Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah)
Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
BIBIT,S .Ag WIDODO
NIP.195404281974121002 NIM. X8906540
Mengetahui
Pembantu Dekan 1 FKIP UNS
Prof. Dr. Ren. nat SAJIDAN, ,M.Si
NIP. 19660415 199103 1 002
PERSETUJUAN LAPORAN PENELITIAN
Usulan penelitian tindakan kelas dengan Judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR METEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA DEKAK-DEKAK
PADA SISWA KELAS III SDN LEMAHBANG KEC. SIMO KAB. BOYOLALI
TAHUN 2009 / 2010” telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Guru Pendamping/ Supervisor
Dra.LIES LESTARI, M.Pd. BIBIT, S .Ag
NIP. 19540327198102001 NIP. 195404281979121002
iii
iv
ABSTRAK
WIDODO. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA DEKAK-DEKAK PADA SISWA KELAS III SD
NEGERI LEMAHBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2009/2010.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi Belajar
Matematika Pada Siswa Kelas III SD Negeri Lemahbang dengan menggunakan
media dekak-dekak.
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah
prestasi belajar matematika, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah media dekak-dekak.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan
model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Adapun jumlah siswa kelas III SD Negeri Lemahbang 12
siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan
prestasi belajar matematika, setelah diadakan tindakan kelas dengan media dekak-
dekak. Hal itu dapat ditujukan dengan meningkatnya prestasi siswa dari sebelum dan
sesudah tindakan. Pada siklus I ada peningkatan nilai dari rata-rata 65,83 meningkat
menjadi 78,33. pada siklus II meningkat menjadi 8,25.
Demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan
menggunakan media dekak-dekak dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
tahun pelajaran 2009/2010.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hanya kepada-Nya lah kita
memohon pertolongan atas segala urusan dunia, akherat dan agama. Semoga
keselamatan dan kesejahteraan selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW,
keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya semua..
Berkat petunjuk dan pertolongan-Nya serta bimbingan dari Bapak dan Ibu
Pembimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan PTK ini
dengan baik. Semoga laporan PTK ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan akan
menjadikan bahan pemikiran dalam rangka perbaikan mutu pengajaran di Sekolah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PTK ini telah banyak
pihak-pihak yang turut memberikan bantuan, arahan, dan bimbingan sehingga tak
lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr.H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin bagi penulis untukm menyusun skripsi ini.
2. Bapak Drs.H. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program PJJ S1 PGSD
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberi masukan , saran ,
dan dukungan kepada Penulis.
3. Ibu Dra. Lies Lestari,M.Pd selaku Pembimbing dalam penyusunan tugas akhir (
PTK ).
4. Bapak Drs. Amir , M.Pd selaku pembimbing akademik yang telah ikhlas dan
sabar dalam membimbing Penulis dalam menyelesaikan pelaksanaan PTK ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan di
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Bibit, S.Ag. selaku Kepala SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo, Kabuoaten
Boyolali yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
7. Seluruh guru dan karyawan SDN Lemahbang Kecamatan Simo Kebupaten
Boyolali yang telah memberikan bantuan dan menjadi tempat penelitian
dilaksanakan.
vi
8. Siswa kelas III SD Negeri Lemahbang yang telah membantu terlaksananya
penelitian ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa seangkatan, yang telah membantu penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga PTK
ini dapat berjalan dengan lancar.
Penulis hanya mampu berdo’a semoga amal kebaikan tersebut mendapat
imbalan dan diterima ibadah dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga penulisan laporan PTK ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Surakarta, Desember 2009
Penulis
vii
DAFTAR ISI
IDENTITAS.......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan masalah dan pemecahannya ..................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .............................................................................................. 6
B. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 17
C. Hipotesis ................................................................................................... 18
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 19
B. Subyek Penelitian ..................................................................................... 19
C. Prosedur Penelitian ................................................................................... 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 24
B. Pembahasan .............................................................................................. 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 39
B. Saran .......................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal
ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi " Tiap-tiap warga
negara berhak untuk mendapatkan pendidikan " Pendidikan bagi setiap warga
negara pada hakekatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangkan
p ot ens i yang dimiliki, sehingga dengan kemampuannya s iswa akan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelak akan berguna bagi dirinya sendiri,
keluarga, masyarakat, dan negara.
Sesuai undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai s is t em
pendidikan dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan
penting.
Dalam rangka melaksanakan pendidikan nasional perlu diambil langkah-
langkah yang memungkinkan untuk terbentuknya manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mau bekerja keras, tangguh penuh dengan tanggung jawab, disiplin,
bersikap inovatif dan kreatif serta sehat jasmani dan rohani, yang
kesemuanya itu dapat digali melalui p endidikan keluarga, sekolah,
maup un dalam p ergaulan di lingkungan masyarakat.
Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh
meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai Pancasila.
Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kecakap an hidup (life skills ) y ang diwujudkan
melalui pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup
serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan di masa yang akan
datang. Untuk itu, sekolah diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut.
1
2
Sekolah sebagai t emp at anak didik belajar. Dalam belajar s iswa
diharapkan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik. Dalam belajar tersebut
prestasi yang dicapai kadang dapat mencapai seperti yang diharapkan, tetapi
dapat pula tidak. Hal ini karena day a serap masing-masing siswa berbeda dalam
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru (Winkel. 1984: 162).
Oleh karena itu prestasi siswa diharapkan yang maksimal. Untuk memperoleh
prestasi yang sesuai dengan harapan, baik guru maupun siswa harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu. Adapun salah satu pelajaran
yang diharapkan mempunyai prestasi yang baik adalah pelajaran Matematika.
M at a p elajaran M atematika ini nant iny a sangat dip erlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pengajarannya sangat perlu kejelian atau
kesungguhan agar siswa benar-benar menguasai pelajaran Matematika ini.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik dan Matematika adalah p enget ahuan tentang fakta–fakta dan
masalah ruang dan bent uk (Soejana, 2000: 11). T ak dap at dip ungkiri
lagi bahwa Matematika memang sangat diperlukan bagi siswa sebagai
generasi muda yang akan menerima tanggung jawab untuk meneruskan
pembangunan, maka prestasi belajar M at emat ika p erlu dit ingkat kan.
Dengan meningkatny a p res t as i belajar M at emat ika berart i anak didik
sebagai generas i p enerus bangsa memiliki cara berpikir kritis dan logis,
sehingga mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah-masalah di masa yang
akan datang.
Bagi siswa Matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, menakutkan,
menjemukan dan sangat tidak meny enangkan. Oleh karena itu, kewajiban
para gurulah untuk menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran
Matematika dengan memberi rangsangan at au dorongan kepada mereka.
Salah sat u cara diantaranya adalah Pembelajaran Matematika dengan
menggunakan media yang sesuai dengan mat eriny a. Oleh karena it u,
guru harus dap at memilih media p embelajaran y ang sesuai dengan
t ingkat p erkembangan anak Sekolah Dasar Khususnya anak kelas III.
3
M edia adalah meliputi segala sesuatu berupa sarana at au p rasarana
dan fas ilit as y ang digunakan dalam p embelajaran (guru) di dalam
meny amp aikan p ecan kep ada subjek (s iswa) unt uk memp erjelas ,
memp erlancar, merangsang, memot ivas i, memp ermudah belajar s iswa,
dan meningkat kan efekt ivit as sert a efisiensi proses pembelajaran dalam
mencapai tujuan instruksional secara optimal (Ngadino Yustinus 2003: 9).
Salah satu rendahnya prestasi belajar Matematika, yaitu penyampaian
p elajaran M at emat ika hany a menggunakan met ode ceramah y ang
mungkin dianggap para guru adalah metode paling praktis, mudah dan
efisien dilaksanakan t anp a p ers iap an. M engajar y ang hany a
menggunakan met ode ceramah saja mempersulit siswa memahami
konsep dalam Pelajaran Matematika. Jadi siswa tidak bisa menerima
p elajaran yang telah diberikan gurunya sehingga hasil belajar M at emat ika
kurang dari y ang diharapkan. Menurut perkembangan siswa us ia Sekolah
Dasar pada hakikatnya berada dalam tahap operasi konkrit, karena itu untuk
pelajaran M at emat ika di Sekolah Dasar, terutama pada penanaman konsep
atau pengertian nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan, ribuan)
serta operasi penjumlahan, dan pengurangan sangat diperlukan media
pelajaran yang tepat.
Salah satu media pengajaran Matematika adalah "Dekak - dekak".
Dekak–dekak adalah salah-satu media pengajaran Matematika yang digunakan
untuk menjelaskan konsep atau pengertian nilai tempat suatu bilangan (satuan,
puluhan, ratusan, dan ribuan) serta operasi penjumlahan dan pengurangan.
Dengan media ini diharapkan s iswa lebih t abu dan jelas t ent ang konsep
at au p engert ian nilai tempat suatu bilangan, serta operasi penjumlahan dan
pengurangan.
Di Sekolah Dasar guru mempunyai peranan penting dalam keseluruhan
pendidikan, karena secara langsung gurulah yang melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar. Sebagai p elaksana kegiat an belajar
mengajar, guru harus menget ahui 10 komp et ens i guru agar s iswa
4
mamp u memp eroleh has il belajar yang diharapkan, adapun kompetensi
guru antara lain : 1) menguasai materi; 2) menguasai met ode mengajar;
3) menggunakan media; 4) menguasai KBM (urut an–urut an y ang
dit emp uh); 5) menguasai dasar -dasar p endidikan; 6) menguasai t eknik
evaluas i; 7) menguas ai adminis t ras i, 8) menguasai perkembangan
ilmu jiwa; 9) mengelola kelas; 10) menguasai bimbingan.
Berdasarkan p ap aran di at as , dap at dis imp ulkan bahwa p res t as i
belajar Matematika akan meningkat jika dalam proses pembelajarannya
menggunakan media, Salah sat u media y ang t ep at unt uk p elajaran
M at ematika adalah media "Dekak-dekak". Hal inilah y ang mendorong
p enulis unt uk mengambil judul PTK "Peningkatan Prestasi Belajar
Matematika Melalui Media Dekak-dekak Studi Kasus Siswa Kilas III SD
Negeri Lemahbang, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali tahun 2009-2010.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan lat ar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Ap akah media " Dekak–dekak " dapat meningkat kan p res t as i belajar
M at ematika s iswa kelas III SD N egeri Lemahbang Kecamat an Simo
Kabupaten Boyolali?.
2. Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar Matematika dengan media
Dekak-dekak pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali.
3. Bagaimana cara mengat as i kendala yang dihadapi guru dalam
menggunakan Media "Dekak-dekai" ?.
C. Tujuan Penelitian
T ujuan y ang ingin dicap ai dalam p enelit ian ini adalah: unt uk
meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa Kelas III SD Negeri
Lemahbang Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali dengan menggunakan media
Dekak-dekak.
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil p enelit ian ini diharapkan dapat bermanfaat balk secara teoretis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis.
a. Dap at memberikan sumbangan kep ada guru dalam p embelajaran,
khususnya pembelajaran Matematika.
b. Dap at memberi arah kep ada guru dalam p roses p embelajaran
Matematika.
c. Dapat meningkat kan prestasi belajar Matematika.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi guru kelas dapat menemukan solusi untuk meningkatkan prestasi
belajar Matematika.
b. Bagi siswa dapat dijadikan motivasi belajar supaya prestasi belajar
meningkat.
c. Bagi lembaga dapat memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha
perbaikan proses pembelajaran, sehingga prestasi belajar Matematika
meningkat.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi
Menurut Syaifin Bahri Djamarah (1994: 19) prestasi adalah hasil dari
suatu kegiat an yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual
maupun kelompok.
Disamping itu Winker, W. S. (1984: 162) berpendapat bahwa prestasi
adalah merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa.
Sedangkan M. Buchori (1997:85) berpendapat bahwa prestasi adalah
hasil yang dicapai anak sebagai hasil belajar yang berupa angka, huruf serta
tindakan hasil belajar yang dicapai, Acraprn hasil belajar yang berupa angka
atau huruf selain sebagai bukti hasil karya yang dicapai juga dapat untuk
memotivasi agar prestasinya lebih meningkat. Senada dengan pengertian
tersebut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) berpendapat bahwa prestasi adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang berupa kalimat yang dapat
mencerminkan hasil dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun
yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat diambil simpulan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil karya anak yang dicapai dan
merupakan bukti keberhasilan belajar yang berupa huruf atau angka yang
dapat memotivasi agar prestasinya lebih baik dalam periode tertentu.
Belajar adalah organisasi, yang akan timbul bila seseorang menemui
suatu situasi baru. Dalam menghadapi itu ia akan menggunakan segala
pengalaman yang telah dimiliki. siswa mengadakan analisis organisasi
pengalamannya.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Slameto (1995: 2), “Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
7
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya". Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh baik dalarn sikap, keterarnpilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
Jadi belajar adalah aktivitas atau usaha seseorang untuk memperoleh
pertumbuhan, perubahan, kepandaian, ilmu, kecakapan, sikap yang
disebabkan pengalaman pribadi, orang, lain, dan lingkungan dengan cara
berlatih.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Di bawah ini beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Slameto (1955:54-72),
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan meniadi:
1). Faktor-faktor intern, yang terdiri dari
a). Faktor jasmani yang terdiri dari:
(1) Faktor kesehatan
(2) Faktor cacat tubuh
b). Faktor psikologis yang terdiri dari;
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motif
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c). Faktor Kelelahan
2). Faktor-faktor ekstern, yang nreliputi
a) Faktor keluarga, yang terdiri dari:
(l) Cara orang tua mendidik
(2) Relasi antar anggota kelr-rarga
8
(3) Suasana rumah
(4) Keadaan ekonomi keluarga
(5) Pengertian orang tua
(6) Latar belakang kebudayaan
b) Faktor sekolah, yang terdiri dari.:
(l) Metode mengajar
(2) Kurikulurn
(3) Relasi guru dengan-siswa
(4) Disiplin sekolah
(5) Alat pelajaran
(6) Waktu sekolah
(7) Standard pelajaran di atas ukuran
(8) Keadaan gedung
(9) Metode belajar
(10)Tugas rumah
c) Faktor Masyarakat yang terdiri dari :
(1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
(2) Masa media
(3) Teman bergaul
(4) Bentuk kehidupan masyarakat
b. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya utuk menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru
dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno. 2004: 1), Agar
tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisir
semua komponen sedemikian rupa sehingg antara komponem yang satu
dengan yang lainnya dapat berirrteraksi secara harmonis (Suhito. 2000:
l2). Salah satu komponem dalam pembelajaran adalah pemanfaatan
berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel
sesuai dengan materi, siswa dan konteks pembelajaran.
9
(Depdiknas.2003;1). Dalam pembelajaran Matematika, salah satu upaya
yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model
pembelajaran yang berbasis masalah (Problem solving) karena dangan
menggunakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa
kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan masalah Matematika
dengan strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan media dalam
pembelajaran Matematika sangat menunjang, karena dengan
mgnggunakan media pernbelajaran siswa lebih mudah memahami
konsep Matematika yang abstrak. (http:// www.google.co.id).
1. Pengertian Matematika
Menurut Lerner sebagaimana dikutip Mulyono Abdurrahman
(1999: 252) mengemukakan bahwa Matematika di sarnping
sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang
memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan meng-
komunikasikan ide mengenai elemen kualitas.
Berdasarkan kurikulum 2004 kelas III (2004: 4) menyatakan
bahwa Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki
obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif,
yaitu kebenaran suatukonsep diperoleh sebagai akibat logis dari
kebenaran sebelurnnya sudah diterima sehingga keterkaitan antar
konsep dalarn matematika bersifat kuat dan jelas.
Dalam proses pembelajaran Matematika guru harus
memperhatikan adanya perbedaan individu dan karakteristik siswa,
karena setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda
dalam menyerap materi yang disampaikan guru.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan
sehari-hari yang rnerupakan bahasa simbolis dan universal yang
memungkinkan manusia berpikir, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas dengan
10
menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif, yang
memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah dalarn
kehidupan sehari-hari.
2. Fungsi Matematika
Dalam kurikulum 2004 (2004 6) disebutkan bahwa Matematika
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan benalar melalui
kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
pemecahan masalah melalui pola pikir dan model Maternatika,
serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik,
diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Dengan demikian mata pelajaran Matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan
rnenggunakan bilangan dan simbol-sirnbol serta ketajarnan
penararan yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika
Kurikulum 2004 kelas III SD (2004: 12) juga disebutkan tujuan
pembelajaran Matematika adalah melatih dan menurnbuhkan cara
berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Serta
mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam
menyelesaikan masalah.
4. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Moch lchsan (2003: 7) menyebutkan bahwa karakteristik
dalam pembelajaran Matematika sebagai berikut:
1). Pembelajaran Matematika dilakukan berjenjang
a). Dimulai dari konsep sederhana bergerak ke konsep yang
lebih sukar.
b). Berawal dari hal konkret bergerak ke semi konkret
beralih ke semi abstrak dan berakhir pada abstrak.
11
2). Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral
a). Konsep baru diperkenalkan dengan mengaitkan pada
konsep yang telah dipahami siswa. Hal ini merupakan
prinsip “belajar bermakna” atau “ atau “ belajar dengan
pemahaman”.
b). Konsep baru merupakan perluasan dan pendalaman
konsep sebelumnya.
3). Pembelajaran Matematika menekankan penggunaan pola
deduktif
Yaitu memahami suatu konsep melalui pemahaman definisi
umum kemudian ke contoh-contoh. sebaliknya di Sekolah
Dasar ditempuh pola pendekatan induktif, yaitu mengenal
konsep melalui contoh-contoh. Hal ini disebabkan alasan
psikologis, yaitu siswa SD masih pada tingkat berpikir
konkret.
4). Pembelajaran Matematika menganut kebenaran konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar didasarkan atas
pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
5. Pendekatan dalam Pembelajaran Matematika
Moch Ichsan (2003: 8-9), mengemukakan empat macam
pendekatan pembelajaran matematika, yaitu :
a). Pendekatan belajar aktif
Yaitu suatu pembelajaran yang menekankarr aktivitas para
siswa secara fisik, intelektual, dan emosional guna
memperoleh hasil belajar yang maksimal, baik ranah kognitif,
afektif maupun psikomotorik.Untuk mengaktifkan siswa
dalam belajar, mka guru harus dapat menciptakan suasana
yang menggairahkan kegiatan belajar dan merangsang daya
kreativitas, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna
dan berkesan melalui model pembelaiaran yang tepat.
12
b). Pendekatan terpadu
Yaitu suatu pendekatan yang mengaitkan mata pelajaran
Matematika dengan mata pelajaran rainnya. Dengan
mengetahui keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran,
maka akan dapat memberi penegrtian kebermaknaan,
sehingga siswa lebih mantap dalam memahami suatu kosep.
c). Pendekatan konstruktivisme
Yaitu merupakan rangkaian kegiatan melalui ,tiga fase, yaitu
fase eksplorasi, fase aplikasi konsep untuk mencapai
kebermaknaan
d). Pendekatan realistik
Yaitu suatu pendekatan pemberajaran yaxg bertitik tolak dari
hal – hal yang real bagi siswa, menekankan keterampilan, "
process of doing mathematics". Pada pendekatan ini peran
guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator, atau
evaluator, sementara siswa berpikir, mengkomunikasikan
"reasoning"nya, melatih nuansa demokrasi dengan
menghargai pendapat orang lain.
6. Penilaian dalam Pembelajaran Matematika
Penilaian hasil belajar untuk mata pelajaran Matematika
dapat dilakukan dalam dua jenis penilaian, yaitu penilaian formatif
dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan setiap akhir
pokok bahasan, sedangkan penilaian sumatif dilakukan dalam
beberapa pokok bahasan. Dalam rangka menambah pemahaman
siswa dapat dilakukan penilaian tugas yang bisa diberikan sebagai
pekerjaan rumah.
Penilaian pembelajaran matematika dalam kurikurum 2004
(2004:11) dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
efisiensi suatu pembelajaran, ada beberapa hal yang diperhatikan,
yaitu:
13
a) Pemahaman konsep. Siswa mampu mengidentifikasikan
konsep mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan
contoh dari konsep.
b) Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses
menghitung yang benar dan tidak benar.
c) Komunikasi. Siswa mampu menyatakan dan menarsirkan
gagasan Matematika secara lisan, tertulis, atau
mendemostrasikan.
d) Penalaran. Siswa mampu rnemberikan alasan induktif dan
deduktif sederhana.
e) Pemecahan masalah. Siswa mampu memahami masalah,
memilih strategi penyelesaian, dan menyelesaikan masalah.
c. Tinjauan Tentang Media.
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyaknya batasan yang diberikan oleh para ahli tentang
media menurut Association Fun Educational Communications
Technology (AECT) di Amerika yang dikutip oleh Arief S.
Sadiman (1996:6) media pendidikan ialah segala bentuk saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
Menurut MC Luhan (dalam Tim pengembang PGSD 1998:
7) Media adalah semua saluran pesan yang tidak ada dihadapannya,
meliputi: surat, televisi, film, dan telepon bahkan jalan dan jalan
kereta api.
Dari pendapat – pendapat diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian rnedia dalam penelitianadalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
14
merangsang pikiran perasaan dan kemampuan siswa, sehingga
dapat mendorong proses belajar mengajar.
b. Tujuan dan Manfaat Media
Menurut piaget (dalam Muchtar A. Karim dkk, 1997: 20)
mengemukakan: Anak usia 7 s/d 12 tahun yang masih duduk di
sekolah Dasar masih dalam taraf berpikir semi konkrit sehingga
belum dapat memahami konsep – konsep pembelajaran secara
sehingga harus menggunakan bantuan media yang dapat
mengembangkan secara jelas dan kongkrit mengenai materi –
materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu media sangat
diperlukan dalam menunjang proses belajar mengajar untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat
menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik.
Sehingga peserta didik (siswa) tersebut dapat menguasai pesan
(pembelajaran) secara cepat dan akurat.
Menurut Arief S. Sadiman (2002: 16) secara umum media
mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalisme.
2. Mengatasi keterbatasan rentang, waktu, dan daya indera.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal ini media berguna :
1. Menimbulkan kegairahan belajar.
2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
15
3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuandan minatnya.
c. Fungsi Media pengajaran
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi
Belajar Mengajar 2001 : 1 54) mengemukakan:
Media pengajaran adalah menceritakan segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan pesan
berupa, sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap
kepada peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap,
memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang
disampaikan itu.
Secara umum media berfungsi sebagai :
1). Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
2). Bagian integral dari keseluruhansituasi mengajar
3). Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang
arbstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat
verbalisme.
4). Membangkitkan motivasi belajar pesrta didik.
5). Mempertinggi mutu belajar mengajar.
d. Prinsip – prinsip pemilihan media
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (Strategi
Belajar Mengajar 2001 : 56) mengemukakan:
Sebelum memutuskan untuk menggunakan sutu media
tertentu dalam suatu peristiwa pengajaran, seorang guru perlu
memahami prinsip – prinsip atau faktor – faktor yang harus
dipertimbangkandalam suatu pemilihan media tersebut adalah :
1). Memilih media harus berdasarkan pada pelajaran dan bahan.
2). pengajaran yang akan disampaikan.
16
3). Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik baik dalam pengadaannya dan
penggunaanya.
4). Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
5). Memilih media harus memahami karakteristik dari media itu
sendiri.
e. Jenis Media Pembelajaran
Jenis media pembelajaran M atematika diantaranya adalah :
1). Busur.
2). Jangka,
3). Garis bilangan.
4). Kartu bilangan.
5). Bangun datar: segitiga siku, segitiga sama kaki, segitiga sama
sisi, segitiga lancip, segitiga tumpul, persegi, belah ketupat,
trapesium, layang-layang, persegi panjang, jajar genjang dll.
6). Bangun ruang: kubus, balok, prisma, kerucut, limas, tabung,
bola.
7). Dekak-dekak.
8). AIat peraga jam.
d. Tinjuan Tentang Dekak-Dekak
a. Pengertian Dekak-dekak
"Dekak-dekak" (Abakus biji) adalah salah satu media pengajaran
matematika yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep atau
pengertian nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan, ratusan,
ribuan) serta operasi penjumlahan dan pengurangan (Ruseffendi
pendidikan Matematika 3 199 : 261)
17
Media ini terbuat dari dua potong papan, beberapa batang kawat
(sesuai kebutuhan) dan beberapa buah biji dekak-dekak (abakus biji),
Setiap kawat terdiri dari 20 buah biji.
Gambar Media Dekak dekak dilihat
dari depan atau yang menghadap siswa
Gambar 1
Gambar Media Dekak - dekak dilihat
dari belakang sehingga biji-bijinya
tampak semuanya (20 biji perbatang)
Gambar 2
b. Fungsi Dekak-dekak (Abakus Biji)
Untuk menjelaskan nilai tempat suatu bilangan (satuan, puluhan,
ratusan, ribuan)
B. Kerangka Pe mi ki ran
Untuk mengtasi berbagai persoalan kehidupan serta petrgenrbangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang scmakin pesat diperlukan cara berpikir yang
sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten yang dapat dikembangkan rnelalui
pembelajaran matematika.
Matematika selalu dianggap oleh anak sebagai mata pelajaran yang sulit,
rumit, kurang manarik dan tidak disukai sebagian besar siswa. Anggapan
sebagian besar siswa tersebut menyebabkan siswa enggan belajar matematika.
Adapun beberapa upaya agar siswa terdorong tntuk belajar matematika adalah
berikut penyajian materi yang menarik perhatian sehingga menumbuhkan minat
untuk belajar.
Berdasar,hasil pengalaman peneliti, maka dengan mengoptimalkan
pengalaman media peraga khususnya "Dekak-dekak" yang buat secara menarik
dapat memperkuat ingatan siswa, sehingga pembelajaran tampak lebih hidup dan
menarik serta hasil lebih meningkat.
18
Penggunaan media dapat mendorong siswa untuk melihat dan menghayati
dengan seksama. Sehingga dapat memegang, menghitung dan menafsirkan apa
yang mereka pegang dengan bebas sesuai kemampuan masing-masing, yang
akhirnya apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatan untuk meningatkan
hasil belajarnya. Berdasarkan uraian diatas, maka alur kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3
C. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dam kerangka pemikiran di atas dapat
diajukan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut jika menggunakan
media dekak-dekak dalam proses pembelajaran Matematika (nilai tempat,
penjumlahan, dan pengurangan) maka prestasi belajar Matematika siswa kelas
III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010 akan meningkat.
KONDISI
AWAL
TINDAKAN
KONDISI
AKHIR
Hasil belajar matematika (Operasi
hitung)
rendah
Penggunaan media Dekak - dekak
Hasil belajar matematika (Operasi
hitung)
meningkat
19
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lemahbang Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali, dengan alas an sebagai berikut :
a. Di Sekolah Dasar Negeri Lemahbang belum pernah menjadi tempat
penelitian tindakan kelas.
b. Pada tahun-tahun sebelumnya salam penyampaian materi pembelajaran
matematika khususnya materi nilai tempat serta operasi penjumlahan dan
pengurangan belum menggunakan media "dekak-dekak".
c. Di Sekolah Dasar Negeri Lemahbang rata-rata nilai Matematika rendah
jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2009/2010 selama 4 bulan, mulai Juli 2009 sampai dengan bulan Oktober
2009, dengan pembagian waktu penelitian sebagai berikut :
a. Bulan Juli Perencanaan
b. Bulan Agustus Pelaksanaan Siklus I
c. Bulan September Pelaksanaan Siklus II
d. Bulan Oktober Pelaporan
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Lemahbang, Kecamatan
Simo, Kabupaten Boyolali. yang berjumlah 12 siswa.
20
C. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian juga sumber data yang dimanfaatkan,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung
dari partisipatif agar hasilnya seobjektif mungkin. Observasi langsung
(direct observation), yaitu observasi yang dilakukan tanpa perantara
(secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Sedangkan observasi
partisipatif, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambit
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti (H.
Muhammad Ali, 1993: 72). Observasi dilakukan pada siswa kelas III
ST) untuk mengetahui minat dan perhatiannya selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Pencatatan Arsip dan Dokumentasi
1) Arsip
a) Kurikulum 2004 tentang ruang lingkup materi, tujuan, kompetensi
dasar, hasil belajar, indicator, dan materi pokok kelas III.
b) Silabus tentang alokasi waktu dan terra yang diajarkan.
2) Dokumen
Berupa nilai formatif untuk mengetahui peningkatan data tentang
prestasi hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan.
c. Tes
Tes hasil belajar untuk,mengetahui penigkatan prestasi belajar
siswa setelah dilakukan tindakan.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap-tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah
didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui
permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar matematika
siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
21
dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru.
Berdasarkan temuan-temuan di kelas, maka peneliti berusaha
meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas III dengan penanaman
konsep, melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang telah dikuasai siswa. Sehubungan hal tersebut maka
tindakan yang diduga paling tepat adalah dengan menggunakan media
"Dekak-dekak" dalam menjelaskan konsep nilai tempat pada operasi
penjumlahan dan pengurangan dalam pembelajaran Matematika.
Indikator kinerja
Hasil nilai matematika siswa kelas II SD Negeri Lemahbang
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali sebelumnya adalah 60. adapun nilai
penulis inginkan adalah 70.
2. Langkah-langkah Penelitian
a. Siklus I
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat
dijabarkan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
a. Mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Merencanakan pembelajaran dengan media "Dekak-dekak" beserta
mendesain alai evaluasinya.
c. Membuat laporan observasi.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana
pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo,
Kabupaten Boyolali.
b. Siswa belajar dengan menggunakan media "Dekak-dekak" dengan
bimbingan guru.
3) Tahap Observasi
a. Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b. Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.
22
4) Tahap analisis Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3.
berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan
untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Bila hasil
refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya penigkatan prestasi
matematika pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus
II, Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan basil
belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan
Simo, Kabupaten Boyolali ,maka dibuat siklus II yang meliputi tahap
perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi
tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu
meningkatkan prestasi belajar matematika.
b. Siklus II
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat
dijabarkan dalam tahap-tahap sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
a. Mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Merencanakan pembelajaran dengan media "Dekak-dekak" beserta
mendesain alai evaluasinya.
c. Membuat laporan observasi.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana
pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan Simo,
Kabupaten Boyolali.
b. Siswa belajar dengan menggunakan media "Dekak-dekak" dengan
bimbingan guru.
3) Tahap Observasi
a. Tindakan guru memonitor siswa selama proses pembelajaran.
b. Menilai hasil dalam pembelajaran matematika.
23
4) Tahap analisis Refleksi
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari kegiatan 1, 2, dan 3.
berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga dapat digunakan
untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Bila hasil
refleksi dan evaluasi siklus I menunjukkan adanya penigkatan prestasi
matematika pada siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan
Simo Kabupaten Boyolali, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus
II, Namun apabila belum memperlihatkan adanya peningkatan basil
belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Lemahbang Kecamatan
Simo, Kabupaten Boyolali ,maka dibuat siklus II yang meliputi tahap
perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi
tindakan, dan tahap refleksi. Sehingga siswa benar-benar mampu
meningkatkan prestasi belajar matematika.
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
a. Kondisi Kelas
Siswa kelas III SD N Lemahbang Kecamatan Simo Kabupaten
Boyolali berjumlah 12 anak, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 9 anak
perempuan. Prestasi mereka rata-rata tidak ada yang begitu menonjol. Dari
jumlah 12 anak tersebut kebanyakan prestasi / nilainya banyak yang di
bawah KKM, khususnya mata pelajaran matematika. Oleh sebab itu saya
sebagai guru kelas harus dapat mengatasi hal tersebut, agar supaya semua
siswa dapat mencapai nilai standar KKM. Kondisi yang demikian ini
menarik bagi saya untuk mengadakan kegiatan tindakan kelas, untuk
menemukan masalah-masalah dalam proses pembelajaran, terutama mata
pelajaran matematika. Jika permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan pembelajaran matematika dapat dipecahkan, maka diharapkan
[prestasi siswa akan meningkat.
b. Proses pembelajaran selama ini
Proses pembelajaran selama ini masih tradisional, belum
menggunakan pembelajaran yang inovatif. Penggunaan media, alat peraga,
metode dan model pembelajaran masih kurang efektif. Pada umumnya
pembelajaran masih berpusat pada guru dan menggunakan metode
ceramah. Media dan alat peraga masih kurang, lebih-lebih alat peraga
dekak-dekak mata pelajaran matematika. Akibat dari pembelajaran yang
masih tradisional itu, menyebabkan prestasi belajar siswa rendah, terutama
mata pelajaran matematika.
2. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran
Tindakan siklus I dilaksanakan selama satu minggu mulai tanggal 1
September 2009 sampai tanggal 7 September 2009. penelitian ini dilakukan
25
dengan menggunakan metodepenelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus-
siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan aalah
sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan dalam 2
pertemuan (Dengan alokasi waktu 2 x 35 menit) yaitu pada tanggal 9
September 2009 dan tanggal 13 Oktober 2009.
Dengan berpedoman dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan SD
Kelas III, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran
dengan RPP :
Standar kompetensi
Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam pemecahan
masalah.
Kompetensi Dasar
Mengenalkan dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam
pemecahannya.
Indikator
1. Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan.
2. Melakukan operasi hitung penjumlahan tanpa menyimpan dan dengan
menyimpan
3. Melakukan operasi hitung pengurangan tanpa meminjam dan dengan
meminjam.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui pembiasan
menggunakan media dekak-dekak yang benar sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang telah
disusun pada siklus I ini akan dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dengan kegiatan
1) Orientasi (5 menit)
Sebelum pembelajaran guru mengenalkan terlebih dahulu penggunaan
media dekak-dekak.
2) Eksplorasi (20Menit)
26
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang bilangan
Guru meminta siswa membuat contoh operasi hitung penjumlahan
berdasarkan pengalaman masing-masing.
3) Intrepretasi (15 Menit)
Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal operasi hitung
penjumlahan dengan menyimpan.
Guru membantu cara mengerjakannya.
4) Rekreasi (20 Menit)
Guru mengajak siswa keluar kelas suntuk menghitung tanaman yang
ada di kebun sekolah sesuai pengalaman masing-masing.
Pertemuan kedua
1) Orientasi (5 Menit)
Guru mengulas kembali materi pada pertemuan yang lalu.
2) Eksplorasi (20 Menit)
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang urut-urutan bilangan
Guru meminta siswa membuat contoh pengurangan berdasarkan
pengalaman hari kemarin.
3) Interpretasi (15 Menit)
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang urut-urutan bilangan
Guru meminta siswa membuat contoh pengurangan berdasarkan
pengalaman hari kemarin.
4) Rekreasi (20 Menit)
Guru mengajak siswa keluar kelas untuk menghitung tanaman bunga di
kebun sekolah.
c. Observasi dan Interpretasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada proses pembelajaran matematika dengan KD mengenal dan
menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahannya.
Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah :
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran
2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pembelajaran
27
d. Analisis dan Refleksi
Dari hasil penelitian pada Siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 4
siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II
dengan mindaklanjuti siklus I.
3. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I banyak kendala serta masalah yang
kami temukan.
Kendala :
a. Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik.
b. Guru belum optimal dalam memantau kegiatan siswa.
c. Guru masih belum optimal dalam meningkatkan perhatian siswa pada saat
proses belajar mengajar.
d. Guru kurang tegas dalam menegur siswa yang kurang memperhatikan
pelajaran.
e. Guru belum optimal memberikan pujian bagi siswa yang telah menjawab
pertanyaan dengan benar.
f. Guru masih kurang dalam menggunakan media.
Masalah :
a. Anak kurang memperhatikan pembelajaran
b. Anak kurang aktif dalam mengikuti KBM
c. Anak enggan bertanya
d. Anak tidak ada respon yang baik jika diberi pertanyaan.
e. Anak sering gaduh,
f. Anak tidak minat dalam pembelajaran Matematika.
4. Rancangan strategi penyelesaian masalah pada siklus I
Strategi yang saya pakai dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan
memanfaatkan pengetahuan siswa dalam kehidupan sehari-hari dan alam
sekitar dalam pembelajaran matematika. Dengan lingkungan sekitar anak akan
lebih termotivasi dan minat belajar anak meningkat dengan demikian berbagai
masalah yang muncul akan teratasi muaranya tujuan tercapai sesuai yang sya
harapkan.
28
a. Anak diajak keluar kelas
b. Siswa mengingat pengalaman masing-masing.
c. Siswa bersama guru mendiskusikan hasil tugas
d. Masing-masing siswa memaparkan hasil tugasnya
e. Siswa menanggapi hasil kerja temannya lain.
f. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil tugas yang dikerjakan siswa.
5. Hasil Perbaikan RPP
RENCANA PEMBELAJARAN PEMBELAJAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran
Sekolah : SD Negeri Lemahbang
I. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam pemecahan
masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahannya.
III. Hasil Belajar
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
IV. Indikator
1. Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
2. Melakukam operasi hitung penjumlahan tanpa menyimpan dan dengan
menyimpan.
3. Melakukan operasi hitung pengurangan tanpa meminjam dan dengan
meminjam.
29
V. Dampak Pengiring
Siswa dapat menerapkan ketrampilan dalam memecahkan masalah sehari-
hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Berdoa bersama
2. Presensi siswa, bila ada siswa yang tidak masuk karena sakit.
Siswa diajak berdoa bersama untuk kesembuhan teman mereka.
3. Guru bertanya jawab tentang pekerjaan rumah.
4. Guru menyuruh anak, agar berkelompok sesuai dengan
kelompoknya.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan meteri penjumlahkan dengan media dekak-
dekak.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan melaksanakan perintah-
perintahnya..
3. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan
secara kelompok.
4. Pembahasan hasil kerja kelompok secara klasikal.
5. Siswa berlatih mengerjakan soal-soal secara individu.
6. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas individu
7. Pembahasan ulang materi yang diajarkan.
C. Kegiatan Akhir
1. Menyimpulkan materi pelajaran.
2. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk dikerjakan di rumah
3. Memberikan motivasi dan pesan-pesan agar tetap rajin belajar.
VII. Metode, Media, dan Sumber Bahan
A. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
30
3. Pemberian Tugas
4. Kerja Kelompok
B. Media
Dekak-dekak
C. Sumber
1. Buku Matematika 3 B Halaman 32-40 (Penerbit Tiga Serangkai)
2. Buku Matematika Peket
3. Pengalaman Guru
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Tes Proses, Tes Akhir
B. Jenis Tes : Tertulis
C. Bentuk Tes : Uraian
D. Alat Tes : Lembar Tugas, Lembar Soal. (terlampir)
Boyolali, 9 September 2009
Mengetahui Kepala SD N Lemahbang Guru Kelas III
BIBIT, S .Ag WIDODO
NIP.195404281979121002 NIM. X8906540
31
6. Daftar Nilai Siklus I
HASIL PENILAIAN PADA SIKLUS I
KKM : 60
NOMOR NAMA SISWA L/P NILAI KETERANGAN
Urut Induk
1 1261 Adella R.F P 50 BELUM TUNTAS
2 1262 Bagus Setyawan L 55 BELUM TUNTAS
3 1263 Farhan Adi.N L 55 BELUM TUNTAS
4 1264 Fitriana Dewi. K P 70 TUNTAS
5 1265 M.Aji Pangestu L 50 BELUM TUNTAS
6 1266 Noviana Nilasari P 80 TUNTAS
7 1268 Rudy Kurniawan L 60 TUNTAS
8 1269 Raditya Nur. A L 90 TUNTAS
9 1270 Septa Andri.K L 90 TUNTAS
10 1271 Anang. F L 65 TUNTAS
11 1272 Novian D.J P 60 TUNTAS
12 1273 Tegar. M L 65 TUNTAS
Rerata Nilai 65,83
Nilai antara 80 s.d 100 3
Nilai antara 60 s.d 79 5
Nilai Antara 0 s.d 59 -
Ketuntasan klasikal ( % ) 66,66
32
7. Rancangan perbaikan Rencana pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS KE-II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (1x Pertemuan)
Sekolah : SD Negeri Lemahbang
I. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam pemecahan
masalah.
II. Kompetensi Dasar
Mengenal dan menggunakan konsep bilangan cacah dalam
pemecahannya.
III. Hasil Belajar
Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
IV. Indikator
1. Menentukan nilai tempat sampai dengan ribuan
2. Melakukam operasi hitung penjumlahan tanpa menyimpan dan
dengan menyimpan.
3. Melakukan operasi hitung pengurangan tanpa meminjam dan
dengan meminjam.
V. Dampak Pengiring
Siswa dapat menerapkan ketrampilan dalam memecahkan masalah
sehari-hari yang melibatkan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan
33
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Berdoa bersama
2. Presensi siswa, bila ada siswa yang tidak masuk karena sakit.
Siswa diajak berdoa bersama untuk kesembuhan teman mereka.
3. Guru bertanya jawab tentang pekerjaan rumah.
4. Guru menyuruh anak, agar berkelompok sesuai dengan
kelompoknya.
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan meteri penjumlahkan dengan media dekak-
dekak.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan melaksanakan
perintah-perintahnya..
3. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan
secara kelompok.
4. Pembahasan hasil kerja kelompok secara klasikal.
5. Siswa berlatih mengerjakan soal-soal secara individu.
6. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas individu
7. Pembahasan ulang materi yang diajarkan.
C. Kegiatan Akhir
1. Menyimpulkan materi pelajaran.
2. Pemberian tindak lanjut berupa tugas untuk dikerjakan di rumah
3. Memberikan motivasi dan pesan-pesan agar tetap rajin belajar.
VII. Metode, Media, dan Sumber Bahan
A. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Pemberian Tugas
34
4. Kerja Kelompok
B. Media
Dekak-dekak
C. Sumber
1. Buku Matematika 3 B Halaman 32-40 (Penerbit Tiga Serangkai)
2. Buku Matematika Peket
3. Pengalaman Guru
VIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Tes Proses, Tes Akhir
B. Jenis Tes : Tertulis
C. Bentuk Tes : Uraian
D. Alat Tes : Lembar Tugas, Lembar Soal. (terlampir)
Boyolali, 13 Oktober 2009
Mengetahui
Kepala SD N Lemahbang Guru Kelas III
BIBIT, S .Ag WIDODO
NIP.195404281979121002 NIM. X8906540
8. Laporan pelaksana Siklus II :
Tindakan siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu mulai tanggal 7
Oktober 2009 sampai tanggal 13 Oktober 2009. perencanaan kegiatan
dilaksanakan 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus
terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
35
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I
diketahui bahwa pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada siklus
1 belum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan belajar
matematika melalui penggunaan media dekak-dekak. Oleh karena itu
peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kembali dengan
menggunakan media yang lebih banyak dengan indikator berbeda.
Adapun indikator yang dibuat sebagai dasar penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tema / topik / nilai tempat
2) Operasi Bilangan
3) Penggunaan media dekak-dekak
Sebagai tindak lanjut untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa melalui
penggunaan media dekak-dekak untuk meningkatkan dan mempertahankan
pencapaian penguasaan\materi yang ditujukan untuk mempertahankan dan
memperluas pengetahuan siswa tentang prestasi belajar matematika. Pada
siklus I, maka peneliti perlu menambahkan pada siklus berikutnya.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui media dekak-
dekak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I ini akan
dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dengan kegiatan :
1) Orientasi (5 menit)
Sebelum pembelajaran guru mengenalkan terlebih dahulu mengenai
materi yang akan dihabas yaitu penggunaan media dekak-dekak.
2) Eksplorasi (20 Menit)
- Guru mengajak siswa berdikusi tentang urut-urutan bilangan
- Guru meminta siswa membuat contoh penjumlahan bilangan
dengan pengalaman masing-masing.
3) Interpretasi (15 Menit)
- guru meminta beberapa siswa untuk urutan nilai tepat.
- Guru membantu mengerjakan soal
36
4) Rekreasi (20 Menit)
Guru mengajak siswa keluar kelas untuk menghitung kaki belalang
yang mereka jumpai.
Pertemuan kedua dengan kegiatan :
1) Orientasi (5 menit)
Guru mengulas kembali materi pada pertemuan yang lalu.
2) Eksplorasi (20 Menit)
- Guru mengajak siswa berdiskusi tentang urut-urutan nilai tempat
- Guru meminta siswa mengerjakan soal.
3) Interpretasi (15 Menit)
- Guru meminta beberapa siswa untuk mengerjakan soal
- Guru membantu mengerjakan soal-soal.
4) Rekreasi (20 Menit)
Guru mengajak siswa keluar kelas mengerjakan tugas yang di berikan
c. Observasi dan Intrepretasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada proses pembelajaran matematika dengan KD mengenal dan
menggunakan konsep bilangan cacah dalam pemecahannya.
Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah :
1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.
2) Penelitian menilai hasil yang dicapai setelah pembelajaran.
d. Analisis dan Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan, maka dapat diketahui
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan melihat hasilnya.
Dimana nilai hasil tes siswa telah meningkat dan telah mencapai 100
ketuntasan.
Dari hasil penelitian pada siklus II ini, maka penelitian tidak perlu
dilanjutkan pad siklus berikutnya. Namun guru harus terus melaksanakan
bimbingan belajar untuk mempertahankan pada hasil belajar dan
partisipasi serta suasana dalam kelas sebagai tindak lanjut.
9. Pada pelaksana siklus II ini, tidak ada kendala atau pun masalah y ang sangat
berarti, hanya saja masih ada beberapa siswa yang kurang aktif untuk bertanya
37
tentang materi yang dianjurkan serta masih terbatasnya kemampuan mereka
mengeluarkan pikiran dalam bentuk tulisan.
10. Rancangan strategi penyelesaian masalahnya adalah :
Memberi arahan dan motivasi kepada siswa agar tidak malu bertanya apabila
memang benar-benar belum memahami atau mengerti tentang penggunaan
media dekak-dekak.
11. Daftar Nilai Siklus II
HASIL PENILAIAN PADA SIKLUS 2
MENGGUNAKAN KONSEP BILANGAN CACAH DAN PECAHAN DALAM
PEMECAHAN MASALAH
KKM : 60
NOMOR NAMA SISWA L/P NILAI KETERANGAN
Urut Induk
1 1261 Adella R.F P 60 TUNTAS
2 1262 Bagus Setyawan L 70 TUNTAS
3 1263 Farhan Adi.N L 70 TUNTAS
4 1264 Fitriana Dewi. K P 80 TUNTAS
5 1265 M.Aji Pangestu L 70 TUNTAS
6 1266 Noviana Nilasari P 90 TUNTAS
7 1268 Rudy Kurniawan L 80 TUNTAS
8 1269 Raditya Nur. A L 90 TUNTAS
9 1270 Septa Andri.K L 90 TUNTAS
10 1271 Anang. F L 80 TUNTAS
11 1272 Novian D.J P 80 TUNTAS
12 1273 Tegar. M L 80 TUNTAS
Rerata Nilai 78,33
Nilai antara 80 s.d 100 8
Nilai antara 60 s.d 79 4
Nilai Antara 0 s.d 59 -
Ketuntasan klasikal ( % ) 100,00
38
B. Pembahasan
Dari hasil tes pada kondisi awal rata-rata nilai siswa adalah 65,83. setelah
dilaksanakan siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 78,32. bahwa ada peningkatan
antara kondisi awal dengan siklus I namun masih ada siswa yang belum tuntas
sehingga belum sesuai dengan target yang diharapkan.
Dari hasil siklus I kemudian diadakan perbaikan pada siklus II diperoleh
rata-rata nilai siswa menjadi 8,25. Bahwa ada peningkatan dari siklus I ke siklus
II dan semua siswa tuntas.
Dari hasil penelitian dan nilai siswa yang semuanya tuntas di atas KKM
membuktikan bahwa menggunakan media dekak-dekak dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika kelas III SD Negeri Lemahbang tahun pelajaran
2009/2010 mata pelajaran matematika.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang pengaruh pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dengan tanpa menggunakan media dekak-dekak
terhadap prestasi belajar Matematika pada siswa Kelas III SD Negeri
lemahbang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010
dapat disimpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh antara hasil belajar antara
pembelajaran yang menggunakan media dekak-dekak dengan pembelajaran
yang tidak menggunakan media dekak-dekak.
Implikasi dalam pendidikan yang dimaksudkan disini adalah merupakan
nilai-nilai positif yang terkandung dalam masalah yang diteliti serta
berhubungan dengan pendidikan. Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu”
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR M ET EM AT IKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA DEKAK – DEKAK PADA SISWA KELAS
III SDN LEM AHBANG KECAM AT AN SIM O KABUPAT EN
BOYOLALI T AHUN PELAJARAN 2009 / 2010” dapatlah penulis
paparkan implikasi penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:
Hipotesa yang telah diajukan dalam penelitian ini terbukti kebenarannya,
maka implikasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan suatu gambaran atau semacam petunjuk bagi
guru menggunakan media dekak-dekak dalam mengajar materi
matematika di kelas.
2. Dapat memberikan suatu gambaran bagi para guru untuk memilih
dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan jenis materi
yang disampaikan dan alat peraga yang tepat dan baik di dalam
usahanya membantu anak didik di dalam memperdalam materi
matematika.
3. Dengan diketahuinya cara belajar anak/metode belajar anak yang
tepat untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
40
matematika, maka seorang guru dalam proses belajar mengajarnya
agar menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik harus
memperhatikan metode pembelajaran yang sesuai dengan jenis
materi pelajaran yang sedang diajarkan.
B. Saran
Dalam akhir pembahasan ini akan disampaikan saran-saran yang mungkin
membawa manfaat yang besar dalam usaha kita meningkatkan mutu
pendidikan. Bertolak dari pembahasan di atas, maka saran-saran yang dapat
penulis ajukan adalah :
1. Kepada Kepala Sekolah
a. Kepala Sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian dan
penugasan kepada guru agar dalam mengajarnya senantiasa
menggunakan metode pembelajaran yang mengarah kepada
pembelajaran yang berprinsip PAIKEM.
b. Kepala Sekolah diharapkan selalu memberikan anjuran pada guru agar
senantiasa menggunakan berbagai pendekatan dan metode pengajaran
yang bervariasi dalam mengajar sehingga tidak membosankan dan agar
siswa cenderung untuk aktif.
c. Kepala Sekolah hendaknya selalu mengingatkan guru untuk
mengadakan pengayaan pelajaran pada anak yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi dan memberikan kegiatan remedial pada
anak yang mengalami kesulitan dalam belajar.
d. Menyediakan media pembelajaran yang memadai dan dirancang bagi
siswa dan guru atau memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum
perkembangan zaman khususnya pada mata pelajaran Matematika.
e. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik,
khususnya dalam mata pelajaran matematika.
41
2. Kepada Guru :
a. Agar memilih dan menggunakan media pembelajaran yang lengkap
sesuai dengan topik yang dibahas dalam proses belajar-mengajar.
b. Memberikan dorongan/motivasi kepada siswa untuk memiliki cara
belajar yang baik.
3. Kepada Siswa :
a. Perlu memperbanyak latihan soal berkaitan dengan materi belajar
matematika sehingga akan dapat menguatkan kemampuan.
b. Perlunya bertanya pada teman yang lebih pandai dalam bidang studi
matematika agar berhasil dalam belajarnya.
c. Perlunya kreativitas untuk mempergunakan daya nalar dan daya pikir
untuk mempelajari matematika, setiap saat dimanapun kita berada, kita
bisa mempelajari matematika.
42
DAFTAR PUSTAKA
Asra,Deni Darmawan,Cepi Riana.2007. Komputer dan Media Pembelajaran SD.
Jakarta.Dijen Dikti Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta . Rineka Cipta.
JJ. Hasibuan & Moedjiono.2000.Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja
Rosdakarya.
Kasbolah.E.S dan Kasihani.1998.Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Universitas
Negeri Malang.
Martinis Yamin.2008.Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Gunung Persada Press.
M.Iskandar Srini.1996.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Muhammad Ali.1990. Peranan Kreatifitas Dalam Pendidikan. Jakarta. PN
NASMACO.
Ratna Wilis Dahar.1989.Teori-Teori Belajar. Bandung . Erlangga.
Slamet,St.Y,Suwarto.2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta.
UNS Press.
Sugiyanto.2007.Model-model Pembelajaran Inovatif.Surakarta.Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13.
Suharsimi Arikunto.2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta.
Rineka Cipta.
Sutrisno.Hadi.2001.Metodologi Reaserc I,II.Yogyakarta.Andi Offet
Syaiful Sagala.2005.Konsep dan Makna Pembelajaran,Untuk Membantu
Memecahkan Problemaika Belajar dan Mengajar. Bandung. Alfabeta..
Tim Penyusun Kamus .1990.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Recommended