View
8
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
~---------------------·-----
j(Jf'Sfl,
LAPORAN PENELITIAN
EVALUASI POTENSI DAN PEMANFAATAN ~AHAN DI
PULAU BALI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT
.. Nomor 28/2
PROYEK PPPT-UGM TAHUN 1985/1986 NOMOR KON TRAK 11 /PLT. IV/TH. 2/UGM/85
TANGGAL 1 MEl 1985
DIAJUKAN OLEH
PRAPTO SUHARSONO
FAKULTAS GEOGRAFI UGM
KEPADA
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 1986
. r '
i ·!
• !
I 11 I
:
\
!I
i .. ..
PRAKATA
Penulis menyadari babwa penelitian deng~n analisis dis
kriptif ini aka·n kurang menarik bagi pembaca pada 'umumnya
karena bukan kriteria kuantitatif yang digunakan, Walaupun \
demikian bagi pembaca yang ingin tabu tentang karakteristik
lahan daerab peneli tian dan un tuk peren canaan tingkat makro,
akan besar pula manfaat yang dapat . diperol~b. Skala dan ke
terperincian (resolusi) citra memang membat,asi basil pene
li~~an ini . untuk tidak seteliti basil yang diperoleb jika
menggunakan fot o udar a at au citra penginderaan j aub skal a
besar lainnya,
Tidak ~u~a penulis mengucapkan terimakasib yang sebesar
besarnya kepada Lembaga Penelitian Universitas Gadjab Mada
atas kesempatan yang diberikan guna pelaksanaan penelitian
yang be~~ifat . survai ini. Terimakasib disampaikan pula ter
badap Dekan Fakultas Geografi dan Rektor UGM yang telab mem
berikan ijin. bagi penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
Terakbir, terimakasib diucapkan kepada Drs, Dulbabri yang
telab memberikan bi~bingan dan saran saran~serta semua pi
hak yang telah memberikan bantuan terhadap pelaksanaan pe
nelitian dan penyelesaian laporan ini.
Akbir kata, semoga laporan ini ada manfaatnya.
Yogyakarta, F~bruari 1986
. ~ .. ...-
I
.•
PRAKATA
DAFTAR IS!
INTISARI
BAB I. PENGANTAR
DAFTAR IS!
l.l LATAR BELAKANG
l,2 TUJUAN PENELITIAN
· l.3 TINJAUAN PUSTAKA
l,4 RENCANA PENELITIAN
BAB II, CARA PENELITIAN
2·.l INTERPRETASI UNIT GEOMORFOLOGI
2.2 INTERPRETASI GEOLOGI
2,3 INTERPRETASI TANAH
2.4 INTERPRETASI KONDISI HIDROLOGI
2.5 INTERPRETASI PENGGUNAAN LAHAN
2.6 PENGUJIAN MEDAN DAN KERJA LAPANGAN
2.7 PENENTUAN KEMAMPUAN LAHAN
BAB III, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.l PEGUNUNGAN KAPUR GILIMANUK
3.2 PEGUNUNGAN VOLKANIS TUA DI BALI BAGIAN
ii
i
. ii
iii
J.
J.
2
2
5
8
8
J.J.
l3
.J.6
.J.8
.19
20
25
BARAT 27
3,3 KOMPLEKS GUNUNGAPI DI BALI BAGIAN TENGAH 29
3;~·DATARAN DI BALI BAGIAN SELATAN 34
3.5 PEGUNUNGAN KAPUR BALI SELATAN 35
3.6 KOMPLEKS GUNUNG AGUNG- GUNUNG SERAYA 37
3~7 EVALUASI KEMANFAATAN CITRA 46
KESIMPULAN 47
DAFTAR PUSTAKA 48,
iii
(
INTI SARI
Citra (image) penginderaan jauh dari satelit sumberdaya lahan (Landsat) dicooa digunakan untuk inventarisasi sumberdaya lahan, menilai potensi dan pemanfaatan lahan pada penelitian ini. Daerah penelitiannya Pulau Bali, yang terliput oleh dua kerang~a (scene) citra dari jalur orbit ~ang berbe~a. Pendekatan yang digunakan untuk invent~risasi- sum- .
''- b erdaya lahan terutama melalui bentukl~hannya, se- · Jfl ain itu diperhatikan pula relief • pola k 'enampakan
dan rona (tone) yang merupakan rekaman dari karakteristik spektral obyek dipermukaan bumi. Berdasarkan bentuklahan dan pertimba~gan lain seperti tersebut diatas, karakteristik lahan dalam hal batuan,
.tanah, air dan penggunaan lahan dicoba ditafsirkan, Penafsirannya ·di .dasarkan pada konsepsi keterkaitan antara unsur unsur sumberdaya lahan tersebut dengan bentuklahan dan relief. Sesudah hasil interpretasi dicek kebenarannya ailapangan, kelas potensi lahan ditentukan berdasarkan kriteria diskriptif yang membedakan kemampuan lahan menjadi 8 ke.las. Hasil penelitian disajikan berupa peta dan diskripsi, dan sesuai dengan skala' citranya, masih bersifat peta tinjau (global). Uraian karakteristik lahan dan potensinya diberikan per satuan kompleks lahan, dengan tambahan ' informasi dari data bantu dan hasil pengamatan medan, Sesuai dengan ketelitian kenampakan yang ad·a pada. citra, tampaknya terlalu sukar un.:.. tuk dapa t memberikan dis_kripsi lebih t _erperin ci,
·..
-.. .,.....-
.. ----------------- --------------------------------------------~---------------------·-- ·~·
.. BAB I
PENGAN'I'AR
l.l. ' LATAR BELAKANG
···~ ..... ,
Semakin bertambahnya tuntutan akan ruang sebagai
tempat aktivitas manusia didalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, terasa semakin perlu adanya efisiensi dan
optimasi pemanfaatan l~han sesuai dengan potensinya. . :
Lahan .memiliki unsur-unsur yang . b·ernii'ai pos i tif a tau
dapat dimanfaatkan untuk. kepentingan manusia dan memi-
liki pula faktor faktor pemoatas. Unsur-unsur yang
oernilai positif yang dapat dimanfaat~an untu.k kepe~-,
tingan manusia di.kenal dengan i.stilah sumberdaya lahan.
Sumoerdaya la.han meliputi an tara lain tanah, ai;r:, ikl;.im,
batuan . dan mineral. Perpaduan antara unsur unsur sum
berdaya lahan de~gan faktor faktor pembatas· ya~g ter-. .
dapat pada suatu tempat akan menentukan potensi atau
kemampuan lahan. ·
Potensi at~u kemampuan lahan dan pe~ggunaannya
perlu diteliti ·untuk maks·ud efis·iensi dan optimasi. pe-. . .
manfaatan lahan. Telah .oanyak oukti bukti menunjuk~
kan adanya k~rusak.an ;Lahan seoagai akioat dari pemanfaat-.. . an lahan yang berlebihan sehingga tidak sesuai dengan
potensinya a tau ti.mbulnya ·lah.an rusak s·eO.agai _ akio.at ....... .,....... . .
dari pemanfaatan yang tidak benar dan _ kura~g memperhati.-
kan konservasi..
Banyak cara dapat d:i:.tempuh_ untuk dapat memperole~
informasi tentang s11mo· ~·rdaya lahan dan pe~ggu.naan lahan.
Salah satu cara yang pada akhir akhir ini semakin oanyak- · • • ,I ' • •
d~gunakan adalah menggunakan teknik penginderaan · jau.h.
Prinsip dari pe~ginderaan jauh sa~gat sede~hana, . yaitu
merekam data te';nta~g permukaan oumi 'menggunakan . alat op-. . . . . tik a tau el ektronik kemud i an · me~golah d~n ·· menganalis a
datanya u.ntuk maks-u~ m'aksu"d terten tu. Dari perekam da
ta (sensor) o~tik akan · di.peroleh __ data y-ang · oerupa foto
atau_ gambar _seda~~~ita magnetis 'It data, n~erik maupun
citra visual. M l .:ll~e-! ~~-\b-.
-.
i i ' I
2
• '\, .
Perkembangan penginderaan · jauh sangat dipenga'ruhi
oleh perkembangan teknol~gi .kedirgantaraan· dan antarik
sa. Sampai saat ini keo·anyakan sensor perek:-alll data
permukaan bumi dibaw~ oleh ~ahana (plat~orm} ¥ang · be
r .upa pe .sawat udara (i,an pes·awat ruang a~gka~a. palab_
satu waha~a ruang angkasa yang telah O.eroperasi aejak
tahun 1970 an G.ikenal de~gan is·tilah .~atelit sumO..erdaya
bumi ·(L·and 'Sat eTlite l a tau leo.ih 'popul.air de.~·gan se-- .
butan·· Lan·ds·at. Data ·hasil perekaman melalui sateli t
ini berupa pita magnetis ~ ya~g kemudian dapat dip r oses .. .. :·
menjadi. gambar atau citra ·(image l. Interpretasi. dan
analisis da~a Landsat dapat dilakuk~n dari. pita ~agnetis
me~ggunakan komputer dan dapat pula dari citra secara
vi.sual.
Pad.a p enelit ian ini., i .n ter'pretas-i ·dilak..uk.an s.ec ara
visual terhadap data Landsat ya~g berupa ci.tra hi:tam 0 •
putih hasil perekaman oU:lan Nopellioer tab_un 19.78 unt .uk
pulau Bali b~gian barat clan citra paduan berwarna '( color 0 0
·c o.mp·oai'te 1 has;il perekaman tahun yang sama· untuk Ptilau
Bali bagian timur ·.
1 •. 2. TUJ UAN PENELITI:AN
Tujua? ?enelitian . i~i G.apat di.pi.lahk.a~ m~nj~di dua yaitu;
1. Memoe.;r,ik..an in~ormas·i s·mnoerday·a lah..a.n, ke:nia:mpuan la-, . . ..
han dan peman~aat~n lahan di Pulau Bali.. 0 • 0
2. Me~getahU:i keman f aatan citra Landsat secara . kualita-0 0 •
ti.f untuk kaj ian sumberdaya laha'n, kemampuan lah.an
dan peman~aatan lahan.
1 ' •. 3. TINJAUAN PUSTAICA
Peneli'tfan penel_i tian · de~·g~n :men·ggunakan . cit.~a Landaat
telah o .anyak . dilakuk.an. .Belie';r:·apa di:an tar any-a. y·ang .be.:r ..... • : I I~ • ' • • ; ,. • : •
~·aitan ~rat d.~~gan pe.n·el'i.tian :i'ni: dapat Q.i.ken(:ukakan se .... .
D~gai .lieri:k.ut. . I· 0 0 • r e,Jv\.e.l i 1:"~'-\.
Sutikno (1982 ). mengadakan vpola penyebaran air tanah. se
cara r~gional iii G.aerah Jawa Ten·gah me~ggunakan citra
I ' I
I i
3
Landsat, · de~gan pendekatan satuan ben~uk lahan. Peneli~
tian ini didasarkan pada asums i oahwa~;ada hubu~gan yang .
erat antara bentuk lahan de~gan kondisi air ' tana~, . se-
hi ~ gga dari . bentuk. ~ahannya _ karakteristik da~ potensi
air tanah d~pat .· diperkiraka.n. D~gunakannya bentuk la
han seo~gai sarana pendek.atan · _diseb·aokan karena bentuk
lahan merupakan salah satu aspek ya~g dapat dikenali
pada citra, seda~gkan air tanah tidak dapat la~gsung
terlihat • . Hasil pen'eli.tiannya oerupa~ peta wilayah._ wi-t<-.:
layah air tanah dengan poten'sinya secara. kwalitati,f.
Surastopo · Hadisumarno dkk. (19791 memetakan liputan 1~
han pul~u Sulawesi me~ggunakan citra Landsat. Dasar
pengenalan liputan ya~g dipakai terutama adalah._ per
bedaan rona, tekstur dan pola yang tampak pada citra.
Karena perekaman data pada . citra Landsat itu · mengguna-. . . . . . . '
kan empat . daerah panjang gelomba~g elektrom~gnetis
(4 bandl, perbedaan ket ~ ga unsur interpretasi tersebut
juga ~i~andi~gkan aniara satu band de~gan ya~g lain.
Hasi.l penelitian .menunjukkan bahwa melalui citra Landsat
liputan V!=getasi dan tataguna lahan untuk· ti~gkat tin
jau dapat dipetakan. _Sudah o~ra~g tentu adan:ya data . . . bantu dan pe~guj ian me dan diperl ukan pula pada pen eli ti-.
an in.i.
Suprapt.o Di.oyosaputro Cl984l pada. penelitiannya menge.-.; ..... ,-
nai kerentaan banjir di daerah Se~arang Timur merigguna-
kan foto udara in . .framerah b.erwarna dan citra Landsat,
.me~·gemukakan oahwa ci.tra Landsat . dapat digunaka.n untuk • • 00
iden.ti.fik.asi ben tl.lk lahan un tuk skala tinj au, oahkan . . . . . .
karena daerah liputannya ya~g luas citra Landsat dapat ·. . .. .. .. . . . ... ... ··.·· ·.: .. .. .. . .
menunj ukkan· lD:or·p·ho'_, .. arr·a:n·ge·m:en t . dengan baik.
·Ti.m :Fakul tas G~o·grafi UGM (lg 84.1 m~l-ak'ukan . studi ana-• • .. • _. • 0 • • • • • • • • • •
lis _a citra Landsa-t; seo .agai das·ar · periunja~gall: pe~·gkaji-. . . . an s :umlier d_aya alam dalam :rap.gka pe~ant apan . loka~i pe- .
n'ge~"Eiangan p'emukiman trans1nigrasi. Iras ~tl ·akliir · dari . . . . . ... . . ..
studi i.ni adala~ oer:upa peta dan diskripsi. rekomendasi
. 4
>1-
untuk pemakaian lahan tingkat tinjau~ Peta akhir ini . . ,, .. · ..
d~bu~t l'lerdas _ar_kan tumpapg t _indih · _Co've'rlay~ peta peta
pen~ja~g yaitu· berupa peta unit _ geomorfol~gi, peta
air per:n;mkaan dan rawa, pe_ta penggu~aan lahan, peta
geol~gi . tinjau dan peta kerawanan bencana . alam. Peta
peta penunja~g diperdleh dari h.asil interpretasi. citra
Landsa~ y~~g dip~du de~gan peta lain seb~gai data ban- .
tu. Pendekatan ya~g d~gunakan untuk. idep.tifikasi pe.~g- , . . . gunaan lahan adalah_ karakteris·tik sp.~ktrB:l ~ari oo:yek.
ya~g -terekam pada citra Landsat dalam wujud rona atau
warna, dan pola. Empat peta penunja~g lainnya di.ouat . . .
terutama berd~sarkan satua~ O.ent~~~ahann:y·~· Dari .
bentuklahan dilacak karakteris:tik lah~nn:ya, sehi~gga
diperoleh peta peta tersebut.
Tiga penelitian yang dikemukakan pertama mast~g . . .
masi~g merupakan penel'itian de~·gan s·atu te:ma (mono-. . . .. . disiplin.l. Set .idaknya pen'eli tian ·. pezi'eliti.an ters·elitit
menunj ukkan bah.wa citra Landsat memO.e'rikan man.f.aat . .un-.
tuk Eaksud :maksud seperti terseliu~. Leliih. dari. itu
:me to de pendek~tan :y-ang d~gunakan dapat _di:manfaatkan
oleh 'penulis sebagai s-eb~gian dari pen'dekatan :y-a~g di--
. gunakan pada pe~elitian · i.ni.
Pen eli t ian :y·ang· dilak.ukan oleli 'Fakul_tas Ge.o·gr 'afi
sepert_i t~rsebut . d~.d~pan l~~i~~ o~ts:t.fat t~rp.l:l.dU: . Cin t~rdi cipl-i.n1 dan .ln·enya~gkuf hampi.r s·emua . unsur fisik.. k.uli~t . . bmn.i. Yfi:~g dilakukan oleh penulis: ·pada pen eli:t:t_an at Pulau Bali ini hampir mir:i:p den·gan yang te-l'ah_ dilak.ukan . . . . .. . . :
oleh Tim Fakul tas- Geo·g-rafi t ers·eo·ut, hanya oe.rbeda · da-. .. . . .
lam li.al ori.en tasi, p~rameter ~an kr'it~r~a .· y-a~g df_guna .....
kan. Ti:m Fakultas- Ge~grafi. mel'ak.~a·n pen'el'itian.· llntu~
pemaz:_taatan lokas·i trans:mi.gras:-i -:m.e~·ggunakan kri:te_ria
k.rit~-ria standar·a untuk Eas-ing -:m.as-ing pol·a p~::niulti:man . . . .
t~ans-:m~g_r.as :t. · Pen'el'iti:an :y·ang G.ila1t.uk.an penults tni~
leoih l:ierorientasi ltep·aaa. kemampuan laha:n s:ec·a.ra umlllll,
· .IIle~ggunakan kriteri:a kelriampuan lali.a'n sec·ara kw:ali:tat:ti.
I I
' i l I
I I I
i .
~ r I
ll
' .,
5
..
1.4. RENCANA PENELITIAN
Ada empat ·indikator utama ya~g ada pada citra Landsat
· yang dapat digunakan seb~gai petunjuk didalam inter
pretasi yaitu:
- karakteristik s.pektral yang te!gambar berupa
rona.
- bentuk permukaan bumi atau ben·tuklahan. ri.: ..
- · pola atau susunan kerua~gan dari kenampakan . . - situs atau situaai ekol~gi bentang alam.
Berdasarkan karakteristik citra . tirsebut, daerah pe
nelitian dapat dibagi menjadi unit uni.t k omple.ks lahan.
Satuan kOJ:npleks lahan · ini pada d.as·arnya adalali ·satuan
bentuklahan ya~g ditambah de~g~n 'penggunaan lahan.
Berd.asarkan kompleks lahan ini · kemudian karak.teristik.
lahan yang meliputi:
1. geol~gi
2. geomori'ol~gi
. 3. tanah
4. hi drol~gi
5. penggunaan lahan
dapa.t di taf'.sirkan ·dep_gan car a de.duk.s i; karen a tiap
tiap sa~uan bentuklahan ~emiliki karakt~ristik lahan
terten tu~ -- Penggunaan lahan dikenali dari citra ter-
utama be:rdasarkan · karakt eristik spektral a tau rona
dan sit usriy:a.
Kasil interpretas.i citra yang berupa peta karak- ·
teristik lahan dan pep_ggunaan lahan diuji kebenarannya
di lap ap.gan. · Pe~guj i .an dilakukan dengan observasi,
pe~gebo'ran dan pe~gamatan sii'at s:.ii'at fi.sik di lapa
ngan untuk variabel batuan, tanah ·aan geomorf'ologi. • • • • • • 0 • • • •
Pensukuran ' lereng, pep.gecekan kedalaman ·air tanah, dan . . .
observasi p~:p.~gunaan lahan ·dan jenis tan~an juga di-
laku~an. Penelitian lapangan ini tidak terlalu ter-
.. perinci, mengi~gat taraf penelitiannya masih tingkat \ . : . tinjau dan skala peta ak.hir y·ang dihasilkan adalah.
skala kecil (1:250 ~ 0001. B~hkan didalam ·pem~erian
simbol, banyak pula diberikan simbol asosi.as:i.
6
· Revisi hasil interpretap;i clilakukan sete.laJ:L data
lapangan diperoleh.. .Data has·il rev'i.si ini diplot ke
peta ·dasar ya~g dibuat dari peta top~grafi. untuk skala
ya~g sama . sehi~gga dipero.leh. peta karakteris.ti.k lahan
dan pe~ggunaan laha·n akhi:r. Keniampuanr<.·:lahan diten·t:u
kan berdasarkan kriteria kemampuan lah.an kualitatit
s eperti ter can tum pada bao TT. Evaluasi mengenai. ke-. . ' . . mamp:uan ,lahan dan pe~·ggunaan lahan clilakuk..an secara
dis:K;.riptif. H.al ini :me~·gi~gat oahvia pacla -:t ~ ap tiap .. . . .
k.elas kemampuan lah.an telah. ter·cantum pula bentuk. pe.ng-
gun.aan lahan atau jenis tumbu1i.an yang s:es:uai. . . . . • ' . .
Eval uasi kemantaatan citra untuk penelitian · ini.
dilakukan se car a diskriptif pula. Das·ar eva:J_uas.in:y·a . . .. .
adalah peroandi~gan rel"atif ·nen·ge~ai kemud.a~~ s~snatu . . .
unsur· ditatsirkan clari citra ters·eo·u:t dan keD..enaran
hasil · interpret~~i. P~da . oagian ini clico~a di::uraikan I ' ~ •' • • '•
p:ulS: faktor fak.tor· pen:y·eoab kemudahan atau k.es'uk.a.ran - .. . . .
dari sesuatu Yariabel· ·untuk. dapat ·diken·ali dari citra
Landsa,t.
r
- ·-------------------------------- -
7
.. n~AGRAM ALIR CARA PENELITIAN
. "' Pet a pet a d a n Citra Landsat Pus. taka data bantu
l Kl asi f ikasi unsur unsur sumberdaya lahan, kemampu~n . lah.an dan penggu.-
Pi.:· n a an l ahan I
! J ' Pet a s umb.er day a Pet· a pe~:i15gun aan
lahan lahan Cs· e:inen tar a 1 (s-eme~ tar a.l
I ..
J . .
J, Pet a das.ar jnata .uji .me dan l dari pet a .... I top(Jgra.fi '
' '
J. ' .t Pet a pen15~una- Peta. sumberdaya Evaluasi keman-an l.ahan .I lahan dan kemam- .faa tan citra un-(pet a akhir} puan lahan kaj ian kemampu-
(pet a akhir l ' an lahan dan
- -- pe~ggunaan lahan ~
' I
.·:.
I,
. 1
...
8
.. BAB II
CARA PENELITIAN
Citra Landsat merupakan sumber data utama pada . peneli
·tian ini. Data lain berupa p~ta top~graf'i, . ~~ta peta tema
tik dan. data bantu. AktivitB:s pokok pada pen~litian ini
dapat dibedakan menjadi . t~ga b~gian yaitu: (1} interpreta~i ·
citra, (2) survai lapa~gan dan uj~ m~dan dap (31 peny~l~saian lap.oran dan analisis. Interpretasi citr~ dilakukan secara
. . . . visual terhadap citra Lan ds .. at mep.ggunakan mej a s:inar (l~ght
table) dan kaca pemb.esar (loupe 1. Ifal yang pertamakali di-. . ..
tafsirkan dari citra adalah. satuan bentuklahan karena satu-. '
an bentuklaha'n ini mendas·ari ~.ompleks lahan.
Di dalam int erpretasi citra pe~ginderaan j auh., bentuk
lahan dapat membantu untuk men·gu~gkap un.s~r lingku~gan lai.n
nya. Hal ini di.sebabkan k~rena bany·ak uns:ur ;Li~gku~gan yang
dapat dijelaskan mel'alui bentuklaf:Lannya, seperti misainy·a
jenis tana~, jenis bat~an, dan tata . guna lah.an. Oleh karena . ' . .
i .tu maka interpret·asi unit geomorfol·~gi pada umumnya dilaksa-
nakan pali~g dahulu • .
Pada bab kedua ini. dibinca~gkan secara berurutan inter
pretasi: (ll unit geomor.fol~gi, (21 geo'l .~gi, (31 tanaiL,· (41 . . . . kondisi hidrol~gi dan (51 tat~guna: lahan •
. 2 .1. INTERPRETASl UNIT GEOMORFOLOGl
I'
Tnterpre.t as i unit . geomorfol·~g·i: di.lakukan· de~gan
citra Landsat seb~gai mater·i .uta:ma. I~t.erpretasi.n~a
:mendasarkan atas- h.omogenitas tiga, kriteri.a y·ang dikemuka-. . . . . .. . .
k~n ol~h Yerstappen (1977}, yaitu:
.a. Bentuk atau relief · yang terlihat berdasarkan keka
. saran permukaan dan bayangannya. :, . .
b. ' Densiti atap rona obyek, yaitu ti~gkat kehitaman
yang tamp~k pada citra.
c. Lokasi, terutaina letak bentuklahan ya~g · di!'lmati .da
lam hubungannya de~gan ben tuklahan se car a kesel uruhan.
2
Sebagai acuhan digunakan peta geol~gi, peta tanah,
dan pet·a · top~graf'i. di . ~alam int~~pr~tasi' unit . geomorf'o
logi maupun di dalam pembuatan petanya. Hal ini di
sebabkan oleh adanya kaitan erat an tara unit geomorfo-·
l~gt de~gan . tanah, topograf'i, dan . geologi.
Klasi.f'ikasi. unit . geomorf'ol~gi ya~g di.gunakan di da
lam pe~elitian ini me~dasarRari atas asal-usul (genesisl
bentuklahan dan top~graf'inya. Peta ya~& .dih.as~lkan ber
skala 1:250 .. 000. Unit bentuklahan padar;,peta tersebut
disajik~~ de~gan simool wi~ay~h {area symbol· l_ dan indeks.
h:uruf', se:da~g kenampakan terperinci seperti tebing, igir,
kepundan, dan seb~gainya digambarkan de~·gan simb.ol garis
atau titik. 1Jntuk. maksud ini d~g~akan peta top·ografi
seb~gai peta dasar. Klasifikasi dan simb.ol YB:~g d~~una
kan di:. dalam pemetaan unit . geom.orfol~gi dis:aj ikan pada
tabeT .2 .1 . .
Tab.el · .2.1
.KLAS.IF.IKAS.I ··.UN.IT. ··.G.KCi.Mb.R:F.b.L.O.G.l .. J).A:tC.S.tM:B.o:L.NY.A ...
. . ·uNIT .GEOMO'RFOL"O"GT . . . . . . . . . . .. .. . . .. . SI.MBOL
ASAL ·.us.uL. .... ((m:NES.I.S 1. ··. ··.· ·P.ER1.N.C.tAN./.:kAT.EG.O.RI .·· .. ' ·. ·.· ..
Bentukan struktural
(S 1
... .... ,.-
Bentukan ·kap.Ur/
Karst (Icl.
Bent uka~. gunil~gapi:/
Volkanis (Y 1.
Pegunu~gan struktural
Perhukitan struktural
JJindi:~g pat ahan/tebing
(scarp}
Bukit terpisah.
Plato
Graben·
· J)e~res·i sinklinal
: J)ana1) (strukturall
Per1iuki:tan kapur 'Ei.Tok
Pezon>uk:ttan k.apur kuoah. ·
· ])ataran aluyial kapur
Kepun ilan /Jt.a·l der·a
Ker·ucut puncak .gunu~gapi·
Sl
S2
S3
S4 S5 s6·
S7 sa
Kl
. K2
. K3
Vl
Y2
•I
:I
I . I .I i I I '·
" I
r I' h
10
Tab el 2.1 , . . Lanj,utan . . . . . .
'UNIT 'GEO'MO'RFO'L'O'GI' . . . . . . . ... '-.""· . . ··
AS.AL .US:UL . (.GEN.ES:I.S "}. " .. ...... , ...... P.ERIN.C.I..AN./.KAT.EG.O.Rt · .. s I :M B 0 L
Bentukan denudasional
Bentukan fluvial
(F)
... - .,..-Bent ukan ·.marin
(M)..
Bentukan la+.n
" ..... .
Kerucut para~iter V3
Dana~ kepundan V4 ·Lere;fg at as . gun:mgapi V5
Lere~fg ten·gah gunu~gapi V6 Lere~·g oawah gunungapi V7 Nedan lava/la!i..ar I..: VB
Pegunungan terkikis· Dl
Perbukitan/lereng t erki.kis D2
Bukit s·isa D3
Dataran nyaris (pe~eplain} D4 Le~e~g kaki D5
Piedmon D6
~ataran antar pegunu~gan ~7
ICipas· al uvial Fl
Dataran aluvial F2
Tan~gul alam F3
Data~an ~anjir F4 Rawa/cekungan fluvial F5
Genangan air/danau fluvial F6
Tielta F1
Teras :marin Ml
Kompleks oeting · pantai dan lagon·
Dataran pantai utama
nataran pasa~g surut
Pulau kara~g
~gir tajam
~~gi.r :memoulat
:M2
:M3
M5 M6
Sumber: van Zui:Gl.a:m, 19.83·;· Des·aunettes', 1978, de~gan peruoahan.
11
2.2. INTERPRETASI GEOLOGI ~..;'
Berbeda dengan unit . geomorfol~gi yang tamp~k la~g-
sung pada citra penginderaan jauh," jenis batuan tidak
tampak langs·ung pada ci tr.a, Cara mengenalinya pada ·
citra dilakukan dengan menyidik obyek atau gejala ya~g
tampak langsu~g dan ~erkaitan erat de~gan ~enis batuan,
.yai tu bentuklahan, pe~gatusan air (drain~ge 1, pola alir-
an, dan jenis v~getasi - (M~kel, 19701.
Karena ~itra yang d~gunak.an berska'ia kecil yai tu
1:250 .• 000, sul~t -untuk me~genali jenis· batuan secara
individual. Oleh karena itu jenis batuannya dikelompok
kan seba~ai berikut:
~. Batuan Sedimen
a. Batuan sedimen kapur ya~g antara lain meliputi
merel, dolomit, kor.al, dan batu kapur.
b. Batuan bukan kapur seperti konglomerat, breksi,
dan batu pasir.
2. Batuan beku
a. Batuan bek.u dalam s eperti gran it, diori t, dan gabro
b. Batuan beku luar se~erti riolit, ande~it. , dan basalt. . .
3. Batuan metamor·f s eperti gneis, serpentin, dan kuarsil.
4. Aluvium, yakni b .atuan sedimen kuarter yang masih dalam w ... ,_.-
keada-~n lepas (unconsolidated rock}.
Empat kelompok jenis batu~n terse~ut akan diutarakan
di sini cara interpretasinya.
Batuan S'edinien
Berbeda de~gan daerah yang terbentuk oleh batuan
bek:q _ a tau .met amorf' daerah yapg tersusun ol.eh batuan
sedi.men lebih , banyak . menghasil~an informasi tentang . . .. .
li_tol?gi . dan struktur. Perbedaan res~stens_i pada ma~ing-
.masing lapisan batuan mengakibatkan perbedaan topografi . • • • • • 0 • • ~
yang terbentuk. Lapis-an bat"Uan ya~g resist en· di cermin-
kan oleh topografi yang Den~njoi be~upa igir-~gir, se~ ·
·~ ·\ J' ..• '
r ' ' .
I'
12
dang lapisan batuan yang tidak resisten dicerminkan \ .
oleh topografi yang rendah atau berupa lembah • . Per-
bedaan i~i dicerminkan pula oleh vegetas~ penutupnya,
yakni vegetasi jarang pada bagian yang menonjol dan
vegetasi lebat pada bagian lembah.
= Batuan· kap·ur
Pada citra Lanasat saluran 7, batuan kapur dapat
dikenali dengan ~on a yang kelabu hin~.ga put ih de~gan
topografi yang berbukit-bukit (hummocky},
= Batuan bukan kapur
Batuan ini pada umumny-a dijumpai pad.a d.ae.ra.h
daerah berstruktur lipatan dan juga pada unit-unit
pegunungan denudasional, Akibat adanya perbedaan re
sistensi pada masing-masing lapisan sedimen, ma~a
topografi yang terbentuk akan berbeda: Adanya per
bedaan resistensi dicerminkan pula oleh perbedaan
vegetasi penutup. Rona yang tampak pada citra ber
variasi dari gelap hingga kelabu. Disamping itu, pola . '
aliran · juga membantu di dalam analisa batuan sedimen
ini yakni dengan adanya pola aliran trelis.
Batuan Beku
Batuan beku · terbentuk sebagai hasil pembekuan ,., - .,~
magma, baik yang masih ada di dalam kerak bumi (batuan
beku dalam). maupun yang membeku di . luar permukaan bumi
(bat uan beku 1 uar), Ba tuan ·ini cen de rung menghas il
kan bentuklahan yang .homogen.
= Batuan beku dalam
·:Batuan beku dalam cenderung homogen di daerah
yang luas, tidak berlapis 1 dan padanya . terdapat pola
rekahan dan retakan. Topografi daerah yang terbentuk
oleh batuan beku dalam ialah bukit-bukit de.ngan igir
yang membulat hingga agak runcing. Pola aliran den
dri tik yang mungkin terbentuk d-ari ·j aringan al ur-alur
13
akibat retak dan rekah, pada citra ta~,a~ kelabu gelap.
- 'Ha·t·ua'n' ·o e'kU: TU:a r
Batuan beku luar diasosiasikan dengan bentu~lahan
volkanik seperti aliran lava dan kerucut volkan. Batuan. '· .
be~u luar ~iasanya ~erto~ografi kasar dan menempati dae
rah yang sempit. Sebagai akibatnya maka pola aliran pa-. . da daerah berbatuan beku luar akan bervariasi. Ronanya
pada citra Landsat sal~ran 7 bervariasi dari kel~bu ge-' ( '\,,'
lap hingga kelabu terans.
Batuan Metamorf .
Dae_rah yang tersusun oleh batuan metamorf tampak
dengan topogr~fi kasar pada citra.
Aluvium
Pada umumnya daerah yang terbentuk oleh material
aluvium bertopografi halus dengan lereng datar hingga
lan dai. Daerah tersebut menempati dataran rendah di
sepanjang kanan-kiri sungai, dataran pantai, rawa, dan
dataran antar pegunungan sebagai akibat pengisian lembah.
Ronanya pada citra tergantung pada bentuk lahannya, yakni
bervariasi d~ri hitam pada rawa dan bentuk lahan yang la
in dengan kandungan air yang tinggi hingga putih pada
dataran . yang lebih. tinggi 'atau kandungan airnya lebih ..... -~
sedikit.
Dengan mendasarkan pada karakt~ristik batuan .pada
citra Landsat tersebut dan dibantu dengan peta geologi
yang ada, maka interpretasi geologi dapat dilakukan.
Perincian yang lebih detil sampai ke jenis batuan dapat
dilakukan setelah uji medan.
2.3. INTERPRETASI TANAH
SeruP~ dengan batuan, sifat sifat fisik dan jenis
tanah tidak dapat dikenali·langsung dari citra, Pendeka-'
an yang agak logis (nalarl adalah melalui faktor faktor
pembentuk tanah yaitu (1} iklim, (2J batuan induk, (3}
14
'~-
relief, (4) aktivitas organisme dan (~~), waktu atau
tingkat perkembangan. Dari kelima faktor pembentuk . · , .
tanah ters~but, tidak seluruhnya terlihat pada citra.
Aktivitas organisme dan waktu atau tingkat perkemba
ngan misalnya hanya dapat didekati dari penutup lahan
dan tingkat pengikisan. Faktor iklim yang juga tidak
tampak pada citra dapat dikai tkan dengan elevas.i (ke
tinggian tempat} karena elevasi erat k.aitanny.a dengan . ' .
suhu udara dan curah hujan. rnformas :L.\_. mengenai. b a tuan
induk diperoleh dari prosedur yang ada pada butir 2.2,
sehingga akhirnya hanya faktor relief saja yang dapat
dilihat langsung.
Bertitik ~olak dari uraian di atas, pada akhir
nya di dalam interpretasi tanah digunakan empat indi~
kator utama yaitu: ·
1. Belie r"
Pad a aspek reli.e f ini t ermasuk R.ek.as:aran per.mukaan,
tingkat pengikisan, pola aliran, bentuk lembah, ke
miringan dan bentuk lereng dan kedudukan pada le
reng. Pada dae~ah perbukitan dan lereng, karakter~
istik tanah ~engikuti toposequence, dimaria proses
yang domin~n pada punggung gunung adalah pelapukan,
pada lereng adal~h pengikisan (degradasi) dan pada
lere~g.~aki terjadi akumulasi material material
yang ~erbawa da~i lereng di atasnya. Proses ini
menjadikan bentuk lereng juga ter_pengaruh. Lereng
atas biasanya berbentuk cembung, pada zone degradasi
berbentuk lurus (r~ctilinier} dan cekung pada · daerah
akumulasi. Tingka.t pengikisan dipertimbangkan pula
sebagai indikator. · Semakin lanjut tingkat pengikisan,
berarti solum tanah semakin tipis dan kapasitas infil
trasi tanah semaki~ kecil pula,
2. Bentuklahan dan material penyusun
Bentuklahan berkai tan erat dengan mat erial· dan pro
ses. Lebih dari itu, material penyusun biasanya ter-
15
liput sekaligus pada nama dari ses.uatu bentuklahag. . . .;,
·Beda bentuklahan dapat ~iperk~rakan ~ifat tanah dan
karak~eristik lahan l~n~ l~~n. Pada kipas aluvial
misalny-a aapat di.pastikan lialiwa mater'i.al penf·us:un . . . terairi aa:r:t al-uv:t.Ulll l~ng cukup teb:al-, kellliringan
le.reng lan aai ~~al!lpai. aata:r' ai:r te.r .~eili. a. ae.ng~n.
pot ens-i cukup cesar, s-ol~m tanah. sap.gat teoal, te.ks·
tur tanah liat sal!lpai liat pas·iran dll. ' Tabel · . . . :menguraikan leoih lengkap mengenak. karakteris-ti.k . . ... lahan dari masing masing satuan bentuklahan.
3, Elevasi
Pembentukan tanah atau pelapukan massa oatuan banyak
dipengaruhi oleh curah huj an, suliu udara, da~ ada
tiaaknya periode kering. Jenis tanah andos·ol misal
nya, hanya dapat terbentuk pada daerah lembab dan
suhu rendah sepanj~ng tahun. Di pulau Bali kondisi
semacam . ini hanya dapat dijumpai pada lereng atas
dan kerucut puncak gunun ·gapi yang e;J-evasinya di atas
Boo met~r di atas permukaan laut. Pada daerah dengan
elevasi rendah yang berarti pula suhu udara . lebih
tinggi, pelapukan kimia berlangsung lebih intensif
jika daerah tersebut memiliki ·curah hujan yang tin~gi,
4. Karakteristik spektral dari kenampakan,
Kara:kt·eristik spektral atau yang terlihat sebagai
rona pada citra merupakan petunjuk interpretasi pu
la. Sebenarnya, . rona le?ih mencerminkan penutup
1 ahan dan kelembab an tanah. Walaupun demikian kedua
'hal ini ber:kaitan pula dengan sifat fisik tanah.
Tempat tempat lembab dengan vegetasi lebat -biasanya ·
berada pada solum tanah yang relat_if tebal, Belukar, ' .
;ll 'alang dan rerumputan gersang biasanya tumbuh di-. ·, .
padang tandus dengan tanah sangat tipis · dan miskin
akan air,
Demikianlah pada garis besarnya dengan mem
perha~ikan keempat indikator tersetut secara ber-
sama s~ma, sifat fisik tanah dita~s~~>~>kan dan sejauh
mu~gkin sa:mp~i . ~ ~ni~ ~anah • .. Keben·ar~ft h.as~l inter
pret·asi ini. . dicek ketienarannya · ai lap~ngan.
2.4. INTERPRETAST KONDISI RIDROLOGT
16
Ya~g dimaksui dengan Kondi~i hidrol~gi ¥~da urai
an ini adalah kon.dis·i hidrologi. lokal y·ang tierkaitan
erat dep.gan k'emampuan lah.an. Kondi.~i ini JD.eliputi ter
utama keters·ediaan air permukaan air .tanali. dan pengatu-. .
san (drain as e 1 s e car a rela ti f. 1'\.:
Tubuh perairan yang beruk.uran cukup besar seperti. ·
danau, rawa dan su~gai-sungai oes·ar dapat dik.enali de
ngan mudah pada citra Landsat. Cara pep.genalannya JD.en
dasarkan pada rona dan polanya. Sungai-sungai kecil
sulit untuk dikenali, Dengan tersedianya peta topo
gr·afi maka informasi tentap.g sungai, danau, dan sekaligus . . . nama-namanya dapat diperoleh. Dari paduan informasi peta
topografi dan ~itra Landsat . akhirnya dapat disusun pola
aliran dan tubuh perairan lainnya.
Untuk membedakan rawa dan rawa pasang surut ber
air asin, tidak dapat dilakukan secara langsung dengan
mengemati obyek yang bersangkutan. Untuk itu diperlu
kan pendekatan m~lalui · interpretasi unit geomorfologi.
Digunakannya cara pendekatan ini didasarkan pada ke
nyataan -&danya hubungan yang erat antara kondisi air
permukaan dengan · unit geomorfologi. Seb!lgai con toh,
wilayah sedimentasi secara geomorfologis merupakan wi
layah bent·ukan fluvial, terutama dataran aluvial utama,
dataran banjir, tanggul alam, dataran pantai utama, dan
kompleks beting pantai. Tabel 2.2 menunjukkan hubungan
antara unit geo:morfologi dengan kondisi hidrologi• Se
cara garis besar dapat dikat~kan bahwa daerah-daerah
yang berupa · lereng, perbukitan, dan pegunungan :merupa-
kan daerah degradasi, s~~?'ngkan dataran aluvial ·merupa
kan wilayah · sedimentasL "Pada -umumnya wilayah_ s·edimentasi
T:'lemiliki potensi air_ permukaan dan airtanah leoi.h · besar
jika dibandingkan dengan wilay~h degradasi, kecuali le-• 0 • •
reng _ gunungapi. W'ilayaii ·s-eiai1Ilentas·i yang t~rs-us"Un dari
17
bahan bahan tidak padat biasanya jarang (permeablel se
hingga memiliki. cadangan ai.rtanah. · cuku~, o~."ffar. Ifany·a ; • • 4° • • i • '·. •
karena top~g·:a.ftn;ra a.a~ar, pen'gat11s-an paG.a w-:i:lay-ah
seG.i.menta·::~d. O.i.asan;ra kura~g O:aiJt.
TaoeT 2.2
RUB1JNGAN ANTARA 1JNTT GEOMOEFOLOGI: J)ENGAN . · . ...... , ... , ........ _ .. , .. _ .. .KO.NJ).I~S:r.:· .H.t.:b.Ro.t.CH1.I: .. _ .. _ .. , , .. , .. ~ ·. , .. ~ ..... , ..... .
Kondisi air Unit geQ:morfologi · . . .permukaan
~ -. Wilaya·h. degradasi 8·1, 82, 8'3, 84, 8'5, 8'6,
8'7' Kl, K2, Vl, Y2, V3, V5, v6, Y7, VB, Dl, D2,
' D3, D4, D5, Fl, Ml, M6·,
Wilayah s edimen"tasi D7, F2, F3, F4, F7, M2, M3, M4
Raw a F5, F6 . .
Raw a pasang surut M5 (raw a payau)
Dan au 8 8~ v4
Lereng gunungapi dikatakan memiliki kondisi hidrologi
yang . khusus. Hal ini disebabkan karena material penyusun
nya terdiri dari bahan bahan yolkanis terutama bahan Vol
kanis lepas (piroclastic) dan lere~g utamanya sangat pan-
J ang. Hal. i11i ,.Jllenyeb abkan curah h uj an · yang j atuh pada pun
cak dan lereng atas seba'gian besar meresap masuk ke dalam
tanah kemudian muncul sebagai rembesan ~an mata air pada
zone zone tertentu pada lereng te'rsebut. Oleh karena ben
tuk gunungapi di Indonesia pada umumnya menyerupai kerucut
maka zone rembesan atau mata air ini juga membentuk se
macam sabuk yang melingkar gunung. Dalam kondisi normal
pada umumnya sekurang kurangnya ada dua zone mata air . pa
da lereng gunungapi •. Kondisi yang demikian in ~lah yang
menjadikan persediaan air pada lereng gunungapi relatif
b es ar.
Adanya zone mataair melingkar gunungapi ini dapat
dikenali dari citra mungkin dari perubahan kemiringan le-
•
reng, per·ubah-an rona dan peruoah-an vegeta~ penutup
a tau penggunaan 1 alianny·a.
2.5. INTERPRETASI PENGGUNAAN LAffAN
J.8
Tujuan k.husus interpret·asi i .ni. adaJ.ah_,.guna menyusun . . . . . peta tataguna lahan bertaraf peta tinjau, . lie~~kala
1:250~006. Dasar ~ang dipakai ~alam interpreta~i tnt . . . - .. . ~ . . . . . adalah rona/warna, te1ts·t11r, s-truktur, pol·a·, llen·tllk, ukur-
an, sit11s~·. dan asosiasi (And~rson· ~· 1976: R~~v~s· ~· 197'51.
Sebagai data bantu juga digunakan peta topografi, peta . . geomorfologi, dan peta tataguna tanah yang ada.
Sesuai dengan ketentuan dan taraf ketelitian pemeta-. \ . . . an tersebut, maka digunakan beberapa kategori tataguna
lahan yang disajikan pada tabel 2.3,
Tabel 2. 3 . KAT.E G O.RI. .P.EN.G G. UN.AAN. .LAii:AN .. _Y.AN'__(L .. D._iGjiN..iiRAN ...... _ ...
. ·. ·.kAT.EG.O.Ri ...
Hutan ·
Semak/Belukar
Rumput
Lahan kosong
Keoun campuran
Perkebunan
Tegalan
Sa wah
_ .... ~
.... P.er.muid iti.aii._: · .... ~ .. _ .. ~ .. - ...... ~· ..... , .. _ .. _:· . ... ~ .....
If
B
·R
K
c p
T
s ." . .M
Pada peta yang dihasilkan, dicantumkan pula jenis peng
. gunaan lahan lainnya seperti jalan dan sungai serta
nama-naman:y_a.
Nama-nama tempat, su~gai dan lain-lain dicantumkan
dengan ~~ngacuh kepada peta-peta bantu yang , .dapat di
peroleli..
Jenis- jenis tumbuhan y·ang ada terutama untuk daerah
budidaya diuraikan secara diskriptif pada uraian 11ntuk
19
mas i~g mas i~g kompleks. lahan. Peri.n c;i:an de til dari.
pengg1.maan lalian i'nt dihuat sesudaft Cl\pe~oleli ·data !Lasil
observasi lapangan.
2.6. PENGUJTAN MEDAN DAN KERJA LAPANGAN
Iras·il interpretasi citra untuk keiima vari.aqel ter-
sebut di atas dipetakan. Sebagai satuan pemetaan digu-
nakan satuan oentuklahan, kemvaian informasi tentang ' . . .
variabel yang lain di can tumkan dalam oentuk s·iwool hu-.
ruf dengan keterangannya·: P~ta hasil ri.:i: nterpretasi ini . . . merupakan peta sementara. Kebenaran informasi yang ter-
muat didalamnya d~uji di lapangan. Pengujian terutama di
tekankan pada kelima karakteristik lahan yang tercantum 0 • ••
tersebut. Selain itu informasi terperinci me~gena~ masing
masing aspek di catat pula karena pada t ahap oerikutnya
yaitu penentuan kemampuan lahan · informasi ini akan diper
lukan.
Data lapangan ini terutama merupakan data hasil ob
servasi (pengamatan} yang meliputi sifat sifat fisik yang . . dapat dilihat, ,diraba atau diukur dengan alat alat lapa
ngan yang sederhana. Untuk geomorfologi misalnya, diamati
bentuklahannya, material penyusun, relie~ atau topografi,
kemiringan bentuk. lereng, proses yang sedang berlangsung · • 0 • •
dan kemungkinan proses yang telah terjadi dimasa .lalu.
Informas·L-geologi ' terutama hanya di t ekankan pada j eni s
. batuan (lithology) dan · sedikit struktur geologinya. Si
fat sifat fisik tanah terutama tebal solum, warna, teks
tur~ struktur jenis tanah diamati pula ~i lapangan. Pe
ngamatan ini dilakukan pada profil dan p~mboran. Kondisi
hidrologi yang dicatat. terutama pOten~i relatif air per
mukaan dan airtanah, pengatusan, kapasitas i~filtrasi
dan kesarangan relatif, adanya mataair, dll. Penggunaan . . lahan te.rbatas pada bentuk penggtinaan, ·. jenis tanaman
(penut~p ·lahan) · d~n tingkat k~suburan . r~latip.
Lokasi lokasi sampel yang diamati secara te~perinci
ini diplot letaknya pada peta sehingga memudahkan revisi
20
peta sementara dan interpre~as~ · ula~g~ Revisi dan in~
terpretasi 1.1lang ·aimaks·udkan -untuk memperkecil kesa
lahan yang tercantum pada peta akhir sampai seminimal
mung kin.
2.7. PENENTUAN KEMAMPUAN LAHAN
Sesudah uji medan dan revisi peta sementara, •
masing masing kompleks lahan dinilai kemampuannya. Pe-
nilail;n di~akukan d~ngan m~nimbang kat:akt~ristik lahan
pada tiap tiap kompleks · lahan dengan kriteria kelas
kelas kemampuan laban. Kriteri~ k~mampuan lahan yang
digunakan adalab yang tercan.tum pada t~lisan ~itorus ' (1985). Kriteria ini re~at~f dan kualitatif sifatnya
akan tetapi dapat digunakan mengingat tingkat peneliti
an. masing tingkat tinjau dan peta yang dihasilkan ber
skala kecil.
KRITERIA DAN KELAS KELAS KEMAMPUAN LAHAN
(Sitorus, 1985)
Kelas I. Tanah pada lahan kelas I memp~nyai sedikit
pengbambat yang membatasi penggunaannya; sesuai untuk se~ala
macam penggunaan p~rtanian. Kelas ini dicirikan oleh tanab
datar, bahaya ~rosi sangat kecil, solum dalam, umumnya ber
drainase baik, mudab di?lab, dapat menaban air dengan baik ............
dan responsif terbadap pemupukan,
Tanah pada laban kelas · I tidak mempu~yai pengbambat atau
pun an caman kerusakan yang berarti dan co cok un tuk· us:abatani
yang intensif, Iklim setempat barus sesuai bagi pertumbuban
banyak tanaman pertanian. Tindakan pemupukan dan usaba-usaba
pemelibaraan struktur tanab diperlukan agar dapat memperta- ·
bank an kesuburan dan pro dukti vi tasnya • .
Kelas II, Tanab pada lahan ke~as II mempunyai sedikit
pengbambat yang dapat mengurangi pilihan penggunaannya atau
membutubkan tindakan pengawetan"yang sedang. ~anah di lahan
kelas II ini memb1.1tuhkan pe~gelolaan tanah secara hati-hati
2l
meliputi tindakan pe!J.gawetan, mengb..i.ndari ·;{Lerus.akan dan
memperbai.ki h.:ubu!J.gan ai.r - - udara dalam tan~h ·bila tanab.. \
ditanami. Pengpambat G.alaE kelas· i .ni dapat merupakan satu
atau komoinasi ·dari faktor-fak~or berikut: berlereng landai,
mempunyai kepekaan sedang terhadap erosi, struktur tanab
yang sedikit kurang baik.,
Di dalam penggunaannya diperl1.1kan tindakan-tindakan
pengawetan yang ringan seperti pengolahan tanah menurut
kontur ·, penanaman dalam j alur (strip cropp;Lng 1, pergiliran . . . 1'1.:
tanaman dengan tanaman penutup tanah at~u pupuk hijau, gu-
ludan pemupukan dan pengapuran. Kombinasi tindakan-tindakan
yang diperlukan bervariasi aari satu tempat ke tempat lain,
tergantung dari sifat-sifat tanah, iklim dan ' sistem usaba
tani yang dil akukan • .
Kelas III. Tanab pada laban kelas III mempunyai lebib
banyak penghambat dari tanab di laban kelas II, dan bila
digunakan untuk tanaman pertanian memerlukan tindakan pe
ngawetan kbusus, yang umumnya lebib sulit baik dalam pelak
sanaan maupun pemeiibaraannya.
Penghambat pada lahan kelas III dapat merupakan satu
atau lebib faktor-faktor berikut: lereng agak miring, atau
sangat peka terbadap bahaya .erosi; berdrainase buruk; per
meabilitas tanab (sub-soil) sangat lambat; solum dangkal
yang membat~si_daerah perakaran; kapasitas menahan air ren
dab; kesuburan yang rendab dan tidak mudab dipe~baiki.
-Apabila laban ini diusabakan membutubkan tindakan pe
ngawetan khusus seperti perbaikan drainase, sistem pe~ana
man seperti penanaman dalam jalur atau pergiliran dengan . .
tanaman penutup tanab; pel!lbuatan teras, di samping tindakan
tindakan untuk memelibara atau meningkatkan kesuburan tanah .. seperti periambaban bahan organik, pupuk, dan sebagainya.
Kelaf IV. Tanab pada laban kelas IV mempunyai pengba~7 -. .
bat yang lebib ~esar dibanding~an dengan kelas III sehingga
pemilihan . jenis penggunaan atau jenis tanaman juga lebib
terbatas. Tanah pada lahan kelas IV dapat digunakan untuk
,,
~ I '
·'
··' ,.
1 l '
22
.1ierb~gai j e~is: pep./S~ ·unaan pert ani.an G.en·ga~ ~n ~·a:man dan nalia-.
y-a kerus altan y-ang le D.i.h. :b~es ·ar · a.ar:t. tan ali ·a.f. kelas- III.
Tanali.. paG.a· lali.an Itelas- IY -m.e.mp~ny-ai s-alali.. sat-u atau le-
. O.ifL fak..tox pengliamliat .lier'tR.nt~ lerep.·g· cnr·al!l, s-ap.gat pelta ter .... :.. ..
li.adap oafiay-a eros:i, s-ol inn a.ap.gkal, kapas-itas 'lllenah.an air ren- .
dah., da'il a.rainase o-ur-uk.
Apabila di-usahakan, dioutuhkan tindakan pep.gelolaan khu
sus, yang relatif lebih s·ulit, oaik dalam Pr-~laksanaan · maupun ; ·~ 0 •
pemeliharaannya, dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya.
Jika dipergunakan untuk tanaman semusim diper~ukan pembuatan
teras atau saluran drainase atau pergiliran dengan tanaman
penutup tana~/makanan ternak/pupuk hijau selama beberapa ta
h un, mi s a'lnya 3 s an.tpai 5 t ahun.
Kelas V. ·Tana.h pada lahan kelas V tidak sesuai untuk
ditanami' denga_n tanaman semusim, . . tetapi lebih sesuai untuk
ditanami dengan vegetasi permanen seperti tanaman makanan ter-..• nak atau dihutankan.
Tanah pada lahan kelas V terletak pada tempat · yang ham
. pir datar, basah atau tergenang air atau terlalu banyak bat·u
di atas permukaan tanah. . Sebagai contoh tanah lahan kelas V
adalah: (a) tanah di daerah cekungan yang sering tergenang
air sehingga mengh.ambat pertumbuhan tanaman; (b} tanah ber
batu; dan Cc) tanah di daerah berawa-rawa yang suli t un tuk
.didrainasekan; .-
Kelas VI. Tanah pada lahan kelas VI tidak sesuai untuk
digarap bagi usahatani taiaman semusim, tetapi sesuai untuk
vegetasi permanen yang dapat digunakan sebagai tanaman makan- ·
an ternak/padang rumput atau dihutankan, dengan penghambat
yang se dang.
Tanah ini mempunyai lereng yang c_uram, sehingga mudah . . tererosi atau telah mengalami erosi . ya~g sangat berat, atau
mempunyai solum tanah . yang sangat dangkal. Jika digunakan
untuk tanaman semusim diperlukan tindakan pengawetan khusus . . seperti pembuatan teras tangga/teras oangku, _pengolahan ~enurut
kontur, dan sebagainya. Penggunaan -untuk padang rumput harus
,., .,
}
'~
i
!!
23
diusahakan sede.mikian rupa sehip.gga rumputnya selalu menutupi
tanah ciep.gan 1iai,k. \ -
Kelas VII~ Tanali pacia lahan kelas VII ticiak ·sesuai . un
tuk digarap bagi 'US ahatani tanaman s eEus im, dan · s ebaiknya di
gunakan untult penanaman dengan vegetas·i permanen seperti pa- ·
dang rumput atau hutan yang disertai ciengan tindakan pep.gelo
laan yang , tepat dan lebi.h in.t en sip dari yang diperl ukan pada
lahan kelas VI.
Tanah 'pada lahan kelas VII terletak ptcia lerep.g yang sa
ngat curam .at au mengalami erosi berat, atau tanah sangat dang
kal, atau berbatu.
Kelas VIII. Tanah pada lahan kelas VIII tidak . sesuai un-. . .
tuk tanaman semusim dan usaha · produksi per~anian lainnya dan
harus dibiarkan pada keadaan alami di bawah vegetasi alami.
Tanah pada lahan kelas VII~ dapat digunakan untuk eagar alam,
hutan lindung, atau rekreasi.
Tanah pada lahan kelas VIII merupakan· tanah yang berle
reng sangat curam ·atau permukaan tanah sangat berbatu Y{ing . '
dapat berupa batuan · lepas (stone) atau batuan singkapan
(rock outcrops) atau· tanah pasir (di pantai).
Sitorus (198~) mengem~akan pula bentuk penggunaan la
han dan intensitas penggunaan yang sesuai untuk masing masing
kelas k emampuan lahan ters ebut, khususnya unt uk pertanian. .- .. ,,....
Kesesuaian penggunaan lahan ini digambarkan secara skematis
sebagai berikut.
'
t·
li
·.
~ II
KELAS " KEMAMPUAN
LA HAN
. I·
z <( ;:{ .!:>. Ul(!) wz (/)<( wa: ~:::> ...=~ <(0:: ~w (!)al z z , -<( ~<( ~z <(:::> >-(!) <(~ J: UJ <(a... ooz .z <( <(J: ~---<(= CX)O...
~z <( <( . J:O
..
~ <( ..J <( a: <( , (!) <( u
..
INTENSITAS DAN MACAM PENGGUNAf\N .ME~IN~KAT . .
z <( 1-:::> J:
PENGGEMBALAAN PERTANAMAN ·. ·.
: ~ 1- (!) <( z co <(
.a: ' o · w w 1- (/) ,
~~·. · ..J..._
...
(/)
0... <( 0... 1- (!)
(/) <( z (/) z co <( z - ~ w a: 0 I- ' ~
w w z 1- , (/)
Bagian yang diarsir menun· ' jukkan penggunaan yang
. sesuai dan kelas 'yang ber. sal')gkutan·. ·
I-!!: <((/) <!>z zw <(I-(/)~
' .·
Sk.ema H.ub:ungan an t 'ara Ke.l'as K:e'I!lalllpuan Lahan den·gan Intensitas.- dan :M'acalll Penggunaan Lahan {Diad apt as ikan . dari Ho.ckensmi th
dan Steel ., 1949 oleh Brady, 19741 (Si torus, 19 85)
., ---
24 .
!'.
Skema di atas digunakan pula di dalam analisis kese
suaian antara potensi dan penggunaan lahan pada penelitian
di Pulau Bali ini.
25
BAB I:Il
HASI:L PENELITIAN ])AN PEMBAH:ASAN
Seeara garis besar Pulau Bali dapat di~edakan Eenjadi
·enam unit fisi~grafi. y-aitu:
1. Pegunungan kapur GiliEanuk
2. Pegun~gan volk.anis· t-ua di Bali. bagi.an Barat.
3. Kompleks· ,gun-ungapi E-uda di Bali oag~an Tengah. 1'\::
4. Dat~ran di Bali bagian Selatan.
5. Pegunungan kapur Nusa d-ua dan Bali Selatan.
6. Kompelks· Gunung Agung - Gunung Seraya
Masing masing unit fisiografi terdiri dari beberapa · unit
kompleks lahan. Karakteristik lahan . pada tiap tiap unit
kompleks lahan kurang lebih serupa sehingga potensi lahan
nyapun lebih kurang sama.
Beberapa kompleks lahan di dalam satu unit fisiografi
memiliki kaitan pengaruh yang erat sehin~ga dapat dipandang
sebagai satu system. Oleh karena itulah maka didalam urai-
an s elanj utnya pemerian mengenai . karakteristik lahan, po
tensi lahan, pengg~naan · lahan dan pembahasannya dilakukan
untuk · tiap tiap satuan fisiografi atau system lahan tersebut.
3.1. Pegunungan kapur Gilimanuk
Se~e~ftnjung barat Pulau Bali merupakan daerah ber
topografi perbukitan rendah .dengan batuan kapur (kosal
dan marl). Menurut van Bemmelen (1949) perbukitan ini
dikatakan sebagai kelanjutan dari perbukitan kapur
Blambangan di semenanjung timur Jawa Timur bagian se
latan. Kalau ditelusur terus ke arah barat maka per
bukitan ini merupakan satu rangkaian dengan formasi pe
gunungan kapur selatan Pulau Jawa,.-
Sebag~imana daerah daerah kapur lain di iklim tro
pika basah, daerah· ini memiliki relief mikro yang kasar . ' . · walaupun kubah kapur (ka.rst topografi l tidak berkembang
sempurna~ Tan~h yang t~rbentuk sebaga~ . h.asil ·pelapukan
bahan induk , terseb-ut berwarna coklat dengan kedalaman
efektif sidang sampai agak dalam (30 em~ 75 em) dengan ·
26
tekstur liat atau liat pasiran. Dida~am klasifikasi
tanah, j en is tanah di daerah ini dikMakan medi teran.
Ciri ciri. umum dari tanah mediteran dikemukakan oleh
Soepraptoharjo sebagai berikut:
Berkembang dari bahan induk batu gamping keras,
batuan sedimen lairr dan tuff volkan basa pada topo
grafi berombak hingga berbukit ketinggian ~ ·4oo meter
curah hujan 800 - 2500 mm/tahun, 3 - 5 bulan ~ering,
solum agak teb~l (1- 2 meter} warna .kuning hingga 1'\.;
merah batas horizon ban atau agak nyata, tekstur geluh
hingga liat struktur gumpal, agregat berselaput liat.
Disepanjang jalan raya antara Cekek - Sumberkerta
(jalur jalan. Bali Utara), karakteristik tana~ ~erbeda
dengan yang telah disebutkan di atas karena topografi
disepanjang jalur ini relatif datar, Proses fluvial
atau pengendapan material material yang terangkut oleh
aliran air lebih dominan didalam pembentukan tanah di- ·
temp at ini, ·di tambah lagi dengan material material
basil lapukan breksi volkanis dari gunung Kelatakan
disebelah ~el~tan. Tanah ini m~miliki ciri berlapis
lapis tetapi bukan horizon hasil perkembangan setempat
(insitu) tetapi hasil pengendapan, .kedalaman efektif
tebal sampai sangat tebal, bertekstur liat dan liat . .
pasiran dan berwarna kelabu coklat. -- -Ketersediaan air yang sangat sedikit dan kerenta
nan erosi ~ang besar menjadikan ujung · bar~t pulau Bali
ini kurang menguntungkan jika digunakan sebagai lahan
usah~. Alur alur sungai yang kecLl hanya mengali~ pa
da saat dan segera setelah hujan. Sementara ·air tanah . . sangat sukar didapatkan karena pengaruh litologi (jenis
batu~n) yaitu batuan k~pur yang retak retak dan be
rongga rongga. Air permukaan yang meresap kedalam ta
nah, mas~k kedalam celah celah itu dan pada tempat
tempat tertentu muncu~ sebagai mataaii. ~ayangnya,
banyak diantara mata air ini muncul di laut dan ter
lalu sukar untuk dapat melacak alur alur aliran bawah
27
tanah ini sewaktu masih didaratan. \ •
Sifat . sifat fisik lahan seperti tersebut di atas
menjadikan sebagian besar daerah pegunungan kapur Gili
manuk kurang .baik untuk digunakan sebagai lahan usaha
pe!t~nian, Didalam klasifikasi kemampuan laban wilayab
ini sebagian besar termasuk didalam kelas Y.~r dan VIII,
banya sebagian kecil yang dapat digolongkan pada klas
IV. Penggunaan laban pada saat sekarang tampaknya su-r'. .:
dah memperhatikan · kondisi lahan yang kurang menguntung-
kan tersebut. Sebagian besar telab tertutup oleh hutan
dan semak semak sedang bagian bagian yang agak datar
dengan solum tanah sedang serta air dapat diperoleh
digunakan oleh penduduk sebagai tegalan dan permukiman. ·
Jenis tanaman tahunan yang banyak terdap~t adalah kelapa,
pisang dan tumbuban pengbasil kayu bakar sedang ditega
lan terdapat ubi kayu dan jagung. Pol~ penggunaan la
ban yang sudab memperbatikan potensi laban dan keles
tarian lingkungan pada pegunungan kapur Gilimanuk ini
perlu dipertabankan kelangsungannya,
3.2. Pegunung~n volkanis tua di Bali bagian barat
Wilayah .ini meliput daerah pegunungan mulai · dari
Gunung . Patas ke arah barat . sampai dekat Gilimanuk •. P~ncak
puncak seperti G. Kelatakan · (199lm},G. Sangiang (1004 m), -- -G, ~erbuk (1380 m) dan G. Mesche (1343 m) termasuk di-
dalam unit ini. Jenis batuan yang berupa · lava breksi,
batu pasir dan tufa merupakan baban induk tanab yang ·
terbentuk di daerah pertopografi berat ini, Di. beberapa
tempat didekat pantai utara, lereng sangat curam dan
batuan tersebut tersingkap disana sini. Sementara di
bawah ·:tebing tersebut terbentuk kipas kipas .rombakan
lereng dan dataran sempit menyusur sepanjang pantai.
Hasil· pelapukan lanjut batuan induk yang terdiri
dari bahan bahan volkanis tersebut membentuk tanah de
ngan solum sangat tebal berwarna merah hingga kuning
dengan tekstur liat, struktur gumpal lemab, dalam ·
\ 28
klasifikasi tanah termasuk jenis tana~,l~tosol. Pada . \ .
lereng lereng yang terjal dengari penutupan vegetasi
yang kurang baik, pengikisan oleh aliran permukaan ber-
' langsung intensif sehingga lapisan tanah menjadi sa
ngat tipis atau lenyap sama sekali, tinggal batu batu
telanjang yang muncul dipermukaan (lithosol}. Pada
skala peta yang kecil ini sangat sukar untuk dapat me
misahkan bagian bagian yang solumnya tebal d~n yang
tipis, sehingga pada peta di~erikan srkbol assosiasi
latosol & lithosol. Material material yang terangkut
dari p~gunungan dan lereng lereng oleh aliran air te
rendap di kaki bagian selatan dan utara membentuk le
reng kaki dan dataran aluvial. Oleh karena sungai sungai
yang merigalir · kearah utara relatif kecil kecil dan pen
dek, material yang terbawa ke daerah ini juga tidak
terlalu banyak sehingga dataran ·aluvial yang terbentuk
relatif sempit. Di kaki bagian selatan; dataran aluvial . .
lebih lebar dan membentuk wilayah wilayah potensial
yang sekarang digunakan untuk persawahan mulai dari
Banyubiru, Negapa terus ketimur sampai Jehbuah.
Pada lereng kaki dan dataran aluvial disekit~r
Negara, air tersedia dengan potensi relatif besar baik
air permukaan . maupun air tanah. Sungai sungai mengalir
dengan debit besar dimusim hujan dan kecil dimusim ke- · I marau. Karakteristik ketersediaan air ini berbeda jika
dibandingkan denga~ daerah pegunungan disebelah utara
nya. ' Topografinya yang berbukit bukit menjadikan se-
bagian besar curah hujan yang jatuh di daerah ini terns
mengalir sebagai ~liran permukaan ketempat tempat ren-
dah. Topografi yang landai sampai datar ditunjang oleh
keters!diaan air yang besar menjadikan lereng k~ki dan
dataran sekitar Negara dapat diman~aatkan untuk padi
sawah · sepa~jang tahun. Dilihat dari kemampuan lahannya, '
bagian ini te~masuk kelas I dan II,
Solum tanah yang sangat tipis dan batuan induk
terbuka banyak dijumpai disepanjang pantai utara dari .·
• I
29
~
Gondol sampa~ · Grogak. Batuan induk ~~n~ berupa Konglo-
merat dengan fragmen fragmen inti dari bahan bahan val-. . kanis terkelupas pa.da tebing tebing yang curam, murigkin
karena kondisi fisik yang kurang men~untungkan ini
(kelas kemampuan lahan VII dan VIII) menjadikan lahan
ti dak banyak dimanfaatkan oleh pen dud uk. Semak-semak,
dan lahan terbuka banyak dijumpai dan pada bagian yang
elevasinya tinggi lebih kearah selatan tertutup oleh
hutan. ri.:·
Bertitik tolak dari kondisi lahan dan penggunaan
nya seperti telah diuraikan di atas, tampaknya tidak
terla~u besar harapan daerah ini untuk dapat dikembang
kan. Lereng kaki dan dataran telah digunakan untuk
sawah dan pekarangan cukup intensif, sedangkan per
'Qukitan sebagai penyangka. ekosistem tataair lebih baik
di biarkan tetap tertutup hut an/ s emak. Suatu kemungkin
an pengembangan yang tampaknya oaik hanyalah intensi
fika~i pemanfaatan pekarangan dengan tanaman tanaman
yang bernilai ekonomi tinggi.
Dibagian tengah pulau Bali agak . k~ .utara terda- .
pa~ gugus an · gun u~gapi 'dengan pun cak pun cak an tara . lain
G. Batukau (2276 m), G, Lesong (1860), G. Brantan
(2020 "ril)--; G. Batur (1750 m) dan G. Abang (2152). G. Le-
song menutupi bagian selatan dari kaldera Brantan yang
berbentuk bundar lonjong (Bt::mmelen ·, 1949 hal. 505).
Danau Brantan dan Buyan terletak pada dasar kaldera
yang garis tengah maksimumnya lebih dari 10 km ', Kalder.a
lain yang lebih besar .ukurannya adalah kaldera Batur,
dimana danau Batur terletak pada bagian tenggara dari
kaldera ini. Teori mengatakan terbentuknya kaldera
ters ebut adalah karen a adanya kekosongan pada · dapur
magma sebagai akibat dari erupsi gunungapi, kemudian
bagian puncak gunungapi itu terban (subsidence} ke ba-
wah. Teori ini didasarkan antara lain pada adanya te
bing (rim) t~rjal disekeliling kaldera.
30
Pada garis besarnya, .gugusan gunungap:i di Pulau Bali . . . '\ ' : . bagJ.an tengah terpisah menjadl. dua bagl.an ya1tu:
1). Kompleks G. Batukau, G. Lesong, dan G. Brantan.
2). Kompleks G, Batur dan G. Abang. ·
Karakteristik lahan pada kedua kompleks gunungapi ·ini tidak
menunjukkan perbedaan yang kontras. Bentuklahan sebagai sa
tuan kompleks lahan yang dapat dikenali adalah 1) kerucut
puncak gunungapi, 2) kepundan dan kaldera; 3) lereng· atas
gunungapi, · 4) lereng tengah gunungapi dan r\.5) lereng bawah
gunungapi. Karakteristik lahan dari masing masing satuan
bentuklahan ini adalah sebagai berikut:
1. Kerucut puncak gunungapi
Unit bentuklahan ini merupakan bagian puncak gunungapi 0 0
dengan lereng miring sampai terjal () 45 ), tersusun
dari mate~ial material hasil erupsi gunungapi baik yang ·
berupa has~l , lelehan (effusi) misalnya lava, batu be
rongga (pumice) maupun material hasil letusan (ekplosi)
misalny~, kerikil, pasir dan abu ~olkanis, Ma~~rial
material volkani~ lepas (terutama hasil letusan) ini le
bih dikenal dengan istilah material piroklastik. Pada
kerucut baru dari gunung Batur, material piroklastik ·
ini masih merupakan bahan bahan segar yang belum menga-.
lami pelapukan. Hal ini disebabkan karena erupsi gunung
ters ebut :. sa·inpai saat ini masih aktif berlangsun·g·. Gera
kan massa tanah dan batuan (mass movements) dan aliran
lahar merupakan proses yang dominan. Kesarangan (per
meability) 'sangat tinggi, tanah belum berkembang, belum
ada . deferensiasi horizon, tekstur pasir dan struktur
granulair (berbutir tunggal). Tanah yang belum berkem
bang ini belum merupakan media y~ng baik untuk pertumbuh
an tanaman selain bencana alam yang b.erupa bahaya vol
kanis masih dapat terjadi sewaktu waktu. Kondisi alam
yang demiki•n ini barangkali yang ~enjadikan penggunaan
lahan ' di kerucut puncak G. Batur terutama . lahan terbuka
dan rerumputan. Kerucut punca~ G. ·Brantan, G, Batukan & G. Lesong agak berbeda karena gunung gunung yang disebut-
, . . :.i~
· ~ .r
l
, 2.
kan terakhir ini sudah tidak aktif lagi"~- Walaupun demi
·kian tanah yang · ada di bawahnya juga bel 1\m berkemb ang,
masih terdi~i dari bahan bahan volkanis segar yang dalam
klasifikasi tanah dikatakan ' Regosol, Vegetasi telah ber
kembang lebih baik sehingga pada saat sekarang daerah
tersebut tertutup hutan alam (hutan campuran) cukup lebat,
Kepundan dan kaldera
Kepundan dan kaldera dari segi geomorfol:ogi memiliki per
samaan yaitu merupakan depresi volkanik 1'\.dipuncak gunu~gapi. Kepundan hanya merupakan bagian sempit dipuncak ·
gunung dan merupakan pusat aktivitas volkanis. Kaldera
merupakan ' depressi luas. Di Bali, dua kaldera y~ng ada
adalah Brantan dan Batur masing-masing dikelilingi oleh
tebi~g yang curam. Pada dasar kaldera ini terda~at danau
danau Buya~, Bi-antan dan Batur. Sesuai dengan ti~igk..at
pelapukannya, kal dera Bran tan 1 eoili. b~rk.emoang Yegetas·i.
nya dibanding kaldera Batur. Ka~dera Branta~ tertutup
hutan sedang Batur sem.ak dan rumput. Kelas kemampuan la
han yang agak sesuai adalah kelas VII.
3, Lereng atas gun~ngapi
Pada umumnya l~reng atas gunungapi lebih berkembang di
bandingkan dengan kerucut puncak walaupun material pem
bentuknya: . . s.~a. Suhu udara yang lebih tinggi nampaknya
mendorong proses pelapukan berlangsung lebih cepat. Ta
nah yang terbentu~ berwarria kelabu hingga .kuning .tekstur
geluh pasiran, struktur remah s.olum agak tebal d·an ber
padas lunak, Jenis tanah ini dikenal dengan nama Andosol.
Pada lembah lembah terutama dibagian bawah unit ini ba
nyak rembesan atau mataair, Suhu udaranya yang sejuk dan
sifat tanahnya yang menguntungkan, pada unit ini banyak
terd~pat buah buahan, sayuran, kopi dan cengkeh. Jenis r
buah buahan rang banyak terdap~t . adalah jeruk, mangga &
rambutan, Topografinya yang miring dan berbukit bukit
seolah mengharuskan pengusahaan laban di daerah ini di
lengkapi dengan teras~teras konservasi tanah~ Pada banyak
..
Gb. 2: Kebun cengkih pada kompleks lahan lereng tenga~ gunungapi dewasa. Lokasi: dekat Pupuan Kab. Tabanan. ·
t;b. -3 ;' K.e.oun · kop i p ada lto:mpl elts · 1 a han 1 eren·g ·ten gali ·gmrungapi'. G.ew-as:a .• Lokafri: a.~kat Pup-uan Kao •· Tao an an.
-- - -------
WI l r
lS i a: "' w ...
32
" f
33
lokasi, kebun cengkeh dan kopi tampak q~usahakan secara . . :
intensif, terutama disekitar Pupuan Ka~upaten Tabanan.
Kemampuan l~hannya daerah ini kurang lebih termasuk
kelas V,
4. Lereng tengah gunungapi
Perbedaan nyata unit ini jika dibandingkan dengan unit
diat~snya adalah kemiringan lereng yang lebih landai,
suhu udara rata rata l ·ebih panas, dan p·elapukan batuan
atau pembentukan tanah lebih intensif f~ri bahan bahan
volkanis yang 1 ebih hal us ukuran butirnya. Tanah yang
terbentuk pada daerah pengaruh G. Batukau - Brantan ber
warna coklat kuning, solum sangat tebal, tekstur geluh
berliat, gembur yang dikenal dengan jenis tanah latosol.
Dibawah· pengaruh material dari G. Batur yang relatif le
bih ·muda, _kandungan pasir pada tanah leb~h tinggi dan
warna tanahnya coklat kekuningan, belum ada · diferen"siasi
horizon tekstur pasir berdebu, struktur · remah. Jenis ta
nah ini termasuk Regosol. · Secara umum dapat dikataka~
bahwa air kurang pada daerah bertopografi bergelomb~ng
dan lerengnya miring ( 5% - · 15%) ini. Hanya pada lembah
lembah sungai yang sempit ~ers" edia ~i~ lebih .. banyak dan
digunakan sebagai sawah • . Tegalan, kebun .campuran, per
mukiman ~an kayu ka.yuan mendominasi penutup lahan dengan . .
jenis ta~JL~n selain_ tanaman bahan makan adalah_ ~elapa,
buah buahan, "penghasil kayu bakar dan kayu bahan bangu
nan. Zone mata air dengan p~tensi be~ar terletak teru
tama pada bagian bawah dari unit ini, yang menirikan
peralihan dengan unit lereng bawah gunung~pi. {ika karak
teristik lahan pada lereng tengah gunungap·i ini diti:m
bang dengan kelas kelas kemampuan lahan yang tercantum
pada bab II, maka sebagia·n besar atau bahkan hampir se
luruhnya termasuk pada kelas IV dan III.
5, Lereng bawah gun ungapi
Unit ini ditandai dengan karakteristik laban -yang hampir
seluruhnya menguntungkan untuk berbagai bentuk pengguna-
an lahan. Topografinya landai sampai ~ergelombang ringan . .,_.... :
tersusun dari bahan bahan volka~is beroutir halus yang
terlapuk s.edang sampai lanjut mebentuk tanah latosol dan.
regosol coklat kekuningan. Zone mata air melingkar ·
gunungapi yang muncul dibagian atas unit ini menjadikan·
bagian bawahnya kecukupan akan air, baik untuk irigasi
maupun konsumsi sepanjang tahun. Suatu contoh -yang me-
nunj.ukkan pe~bedaan nyata antara lere~g "t!awah gll?ungapi
dengan_ unit di at asnya mi s alnya di Tam~-~ks iring yang di
tunjukkan oleh perubahan penggunaan lahan dari _padi sawah
berubah ke tegalan. Didalam klasifikasi. kemampuan lahan,
lereng bawah gunungapi kelihatannya sesuai dengan kelas . .
II atau ' kelas I.
3.4 • . Dataran di B~li Bagian Selatan
Wilayah ini meliputi sebagian besar Kabupaten Ta
banan, Bandung, Ci~njur dan Klungkung, memanjang dari
Bajera disebelah barat Tabanan sampai . dekat Klungkung,
dan lebarnya mulai dari Ubud di utara sampai Kuta dan
Sanur ditepi pantai selatan. Topografinya landai sampai
datar, terdiri ' dari endapan material material fluvio
volkanis. Dikatakan fluvio volkanis karena terdirf dari
bahan bahan yolkanis berukuran kerikil sampai debu yang
terangkut dan diendapkan oleh air ' dari satuan komp~eks
lahan yang lebih tinggi letaknya, Sem~kin menj~hui pu-.. .. .,..,... sat aktivitas gunungapi, ukuran butir. material ini se-
makin halus d~n jika diper~atikan profil atau irisan
tegaknya akan terlihat berlapis lapis, Adanya lapisan
lapisan ini menunjukkan perbedaan periode pengendapan
sedangkan perbedaan kekasaran butir antar lapisan me
nunjukkan perbandingan relatif kekuatan air sebagai te
naga pengangkutnya.
Karakteristik tanah yang ad~, lebih banyak dipe
ngaruhi oleh lamanya 'material material volkanis terse-. . .
but mengalami pelapukan. Di belahan bagian barat mulai . . dari Ubud kearah barat pelapukan ·telah berlangsung agak
lanj ut, memb ent uk tanah ber~arna coklat ';kekuningan,
· tekstu~. liat bergel uh, struktur remah d~ng~n sol um sa
· .. · ngat tebal. Tanah ini termasuk da~am je:iis · Latosol. '
Bag'i an .t imu:r: yai tu s ampai ke Gi anyar dan de kat Kl ung-
kung, horizon tanah bel um berkemb.ang dengan baik, teru
tama tersusun dari · pasir volkanis segar yang belum ter-, lapuk, strukturnya remah ·sampai b erbutir tung gal (Regosol),
Kondisi hidrologi tidak terlalu banyak berbeda wa
laupun berdasarkan jenis tanah ada dua ll}.acam. Air permu-. . kaan ter.sedia sep~njang tahun dengan pot..~nsi cukup besar
demikian pula air tanah. Topografi ya~g landai dan ke
tersediaan air yang cukup ini menjadikan hampir seluruh
wilayah ini berupa sawah produktif dan permukiman. Nam-' paknya wilayah ini ditambah dengan unit kompleks lahan
lereng bawah gunungapi yang ada . disebelah utaranya me
rupa~an lumbung penghasil beras utama Pulau Bali.
Lebih . keselatan yaitu disekitar lapangan terbang
Ngurahrai terdapat dataran sempit yang menghubungkan da
ratan utama Pulau Bali dengan pegunungan kapur selatan.
Bagian timur daratan sempit ini masih berupa rawa payau
yang ditumbuhi bakau. Dipandang dari segi geomorfologi,
lahan sempit penghubung antara pegunungan kapur selatan
dengan daratan utama Pulau Bali ini merupakan tombolo .
yang terbentuk akibat arus dan ombak kearah ·darat. Ma-
terial material penyusu~ tombolo ini merupakan endapan ..... ,_,
marin,
Jika dilihat kelas kemampuan lahannya, daratan di
Bali bagian selatan, termasuk kelas kemampuan I dan II . .
sedangkan wilayah tombolo Ngurah Rai termasuk kelas
III dan VI.
3.5. Pegunungan kapur Bal i Selatan
Semena~jung Bali selatan mulai dari · Nusa dua di . .
bagian timur. sampai Tanjung Mebulu dibagian barat me-
rupakan perbukitan kapur. P~da garis besarnya karak- ·
teristik lah~n pegunungan kapur selatan ini mirip de
ngan pegunungan kapur Gilimanuk. Hanya bedanya di kapur
Gb, 4: Tehi~g terjal beka~ pengikisan ombak di pantai . utara. Pulau Bali. Lokasi: dekat Tegakula kabupaten Buleleng.
Gb.. 5: .Dat aran !1 uv:t.o volR.anik. y-a~g memiliki karakte:r'is-t ik -.1 afian · s·eroa 111engunt-ungkan, ·a;tgunakan· -unt--uk -·s-aw-ali ·aan perm-ukiman •. · Lokasi: Blahffatuh ~ Gianyar.
I i .,
37
· selatan terdapat dua jenis kapur yaitO koral dan marl.
Dari batu kapur · koral berkemban~ topoirafi berbukit
bukit 4engan kemiringan lereng lebih tajam dibanding
kan Marl. Karakteristik lahan yang lain dapat dikata
kan serupa dengan Gilimanuk.
3.6. Kompleks Gunung Agung - Gunung Seraya
Disebelah timur Klungkung terdapat sederetan per
bukitan membujur sep~njang pantai dengan arah barat-f'i.:
daya - timurlaut. Kampung kampung seperti goa law~,
pelabuhan Padang .bay dan daerah wisata Can~idoso ter
let~k dikaki perbukita'n ini, Material penyusun terdiri
dari breksi dan tuf volkanis yang berdasarkan .tingkat
pelapukannya nampaknya berumur jauh . lebih tua dibanding
kan gunung Agung yang .sekarang. Pengikisan oleh tenaga
erosi be~langsung intensif membentuk banyak lembah lem
bah (ravine) dan solum tanah di sebagian besar daerah
~ sangat tipis be!warna coklat kekuningan (lithosol).
Pada lereng kaki dan lembah lembah ·terbentuk akumulasi
material basil pengikisan sehingga terbentuk solum yang
lebih. tebal dan berwarna sama dengan yang disebut·kan
sebelumnya (latosol dan aluvial). Ketersediaan air men
jadi m~salah ~utama di daerah ini, setidaknya dimusim
kemarau pada masa "masa ya~g akan dat~ng. Air tanah ha
nya ada .. -PJ!.da lereng lereng kaki dan dataran d~ngan
pote~si kecil. Dengan be~kembangnya daerah· wisata baru \
Candidoso, · perlu dipikirkan kemungkinan diperolehnya sum-. .
ber air untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dimasa datang.
Pada perbukitan yang kemampuan lahannya kurang
lebih termasuk' kelas VI atau VII penutup lahan teruta
ma semak semak dan tegalan yang produksinya rendah • .. Dataran sempit dan lereng kaki disepanjang pa~tai yang
' . . lebih kurang memiliki kelas kemainpuan lahan · III a tau IV
terdapat permukiman dan tegalan dengan ~~naman ut~ma
kelapa, kayu bakar da~ palawija,
---- --- --------------------------
Disebelah timur Klungkung diseberang sungai terdapat
me dan lahar yang 'cukup 1 uas. Lahar yang berasal dari Gun ung
Agung ini menimbun tanah sampai ketebalan beberapa meter
·seluas beberapa ratus hektar. Timbunan lahar yang sangat lu-
as terdapat terutama di lereng utara G. Agung, mulai dari
Batudawa dis~belah barat Culik dekat Tianyar. Diantara medan
lahar ini terdapat beberapa · deretan pegunungan yang terben~ - . tuk dari· aliran lava pada periode erupsi sebelumnya. Kalau ·
material pada medan lahar berupa batu batu, kerikil campur
pasir, pada kelas aliran lava ini berupa masa padat yang . .
besar dari batu beku berongga rongga (pumice) berwarna co-
klat merah . . Dari pengamatan sekilas, tampaknya m~dan lava
lebih miskin dan tandus dibandingkan medan lahar. Tanah sa~
ngat ~ipis t~rtutup r~put . kurus dengan singkapan batuan
disana sini, air tanah tidak ada dan lahan sebagian besar
ti dak . digunakan.
Medan lahar sedikit . lebih baik kondisinya. Pada bagi
an yang sudah. mulai lapuk, penduduk. _me;manfaatkannya sebagai
teg~lan da~ permukiman. Sekitar Kubu dilereng utara gunung
Agung, penduduk mencoba memanfaatkannya dengan tanaman je
ruk dan palawija. aas~lnya tidak terl~lu . baik, tetapi nam
p~knya lumayan juga, . Pola . pe~g~s~haan ~~i mungkin perlu di
kembangkan mengingat prosentase lahan yang dikerjakan masih
sa~gat kecil dan pemeliharaannya belum intensif,
Wilayah yang potensiil berada pada lereng timur Gunung
Agung, yaitu sekitar .Amlapura dan ~ulik. Dua lokasi ini ter
bebas dari lahar dan lava hasil erupsi periode terakhir,
sehingga walaupun jenis tanahnya masih te!masuk regosol te
tapi sudah lebih berkembang sehingga menjadi media yang ba-. .
ik untuk pertumbuhan padi sawah. Topografinya landai sampai·
agak miring, air permukaan dan air tanah tersedia cukup se
panjang tahun. Zone sabuk mata air melalui Tirt~gangga,
.:!:. 5 km disebelah utara Amlapura. Ditempat ini terdapat kom
pleks wisata air Tirtagangga yang sudah mulai rusak kurang
terpelihara, padahal situsnya merupakan lokasi yang sangat
pote'ns iil s ebag~i daerah wi sat a. Terletak dikaki perbuki tan
yang tertutup hutan sementara kea~ah sisi lain dataran de~
)
---------;----------------·-------
39
ngan sawab te~bampar luas sampai ke pantai selatan, Sumber
sumber air 'muncul dengan potensi besar, pemandangan alam
indab dan s~bu udara sejuk. Dataran Culik juga memiliki ka
rakteristik laban yang hampir sama, banya ukurannya yang
lebib sempit, _Jika ditimbang kemampuan labannya, dataran
Amlapura dan Culik ini l~bi~ kurang termasuk kelas kemampu-
an laban I . dan II. '· . Potensi yang lebib rendab terdapat ~iantara kedua da
taran Amlapura dan Culik yai:t u · kecamat an Ab ang. Li tologinya
berupa batuan beku andesitis dan baban baban piroklastik pa
d8; topografi berbukit bukit sampai bergunung, ta.nab kelabu
_. cokat tekstur gelub pasiran _bagian atas, solumnya tipis
sampai_ sedang, 'dalam klasi~ikasi tanah m~sib termasuk jenis
regosol dan dibeberapa. tempat lithosol. Potensi air kecil • terutama pada perbukitan, hanya pada lembah lembah saJa ter-
dapat 'air. Sebag~an besar perbukitan disini ditumbuhi semak
semak,rumput dan ·akar wangi · yang tidak besar daya t~hannya .
_terhadap air h:ujan yang jatub, Tempat. tempat yang agak datar
digu~akan untuk tegalan dan permukiman dengan tanaman pala
wija,. kelapa, kopi (sedikit), --:·cengkeb (sed.ikit) ' d~n kay"u
bakar. Kelas kemampuan laban berkisar dari .. IV ditempat yang
agak d'3.t ar sampai VIII dipegun ungan,
Gunung Seraya memiliki karakteristik laban yang berbeda
dengan Gunung Agung. Gunungapi ini sudab tidak aktif pada J
periode yang cukup lama sehingga proses denudasi lebib . dominan, · '
membentuk lembab lembab bekas pengikisan yang agak dalam. De
nudasi · yang lanjut ini mengakibatkan solum .·tan~b tipis pada
]_ereng lerengnya , . s e dang pada bagian yang agak datar sol um
tana~nya tebal berwarna ,coklat dengan _ tekstur liat berdebu.
Asosiasi tanab yang tipis dan - ~ebal sukar dipisabkan sebing
ga dika~akan campuran latosol dan litosol. Air sangat kurang
pada gunungapi tua i~i sebingga pentuup labannya terutama
semak semak dan tegalan • . Kisaran kelas kemampuan laban bera
da diantara kelas IV dan VIII.
. '
(l,b .• · 6; Ti.ga. .m~:~.ca.m ko)llplek.~ lah.an . ya~g kontras· karak.terist ik. . lahanny-a. Perbuki.tan tertutup rumput <lan . s·e1nalt . semak, lereng kaki untuk,dataran aluvial digunakan untuk sawah. Lokasi!) dekat Candidoso.
~.ex- W'\-\.t~ """~ J.Q-\'1.
Go. 1; Perliuki.tan tandUS' a:t:.ae.kat Candi:dos.o. Sol'um tanali ·s,angat .. ti:piS' paila oatuan or'e:K::s-i. , 1ni skin akan . air .tertutup s·e·niak <lan rumput y-ang kering aimusim ke"Inarau.
4o
I''.
i ' ~ '
~ ...
..... •..
-- --~ _____ ..... ________ _
Gb. · .8. Buki.t bukit di. dekat . Abang . Karangasem ditanami akar wangi (lorosetu) ~ada lerengkaki dan dataran untuk padi sawah
W' '
~ ·~ - .
Go. · 9.. Lerengkaki . . g:un'llngapi" di d.ekat . Culik.. Top~g·rafi iandaf, air· . cukup, Q.igunakan -untuk sa wan. ·. Di s-ekelil:i:~gny·a ou1d t "6-uki t tandus· aari oat-uan oek'u. mas·if.
41
,.
Gb. io. K.ompleks . pemandian Tirtagangga Karangasem, te~ietak paaa ~one mataair ·ke dua (zone bawah) · dari Gn. Agung.
Go:: li, Buk.i.t den·gan l:i:.tologi: oatu apung . (p'umice f ·a.:i: .. de kat :Gul:i:k. ICarap.gas-e:ni, ke~ip.g dan . ge~s-ang.
w I
l8
42
Go .• 12 • .Me dan lava lama Gn. Agung y-ang telah o erkembang, 'di.'g1makan . -untuk. t egalan.
· La tar. o ei akang ouldt bukit tersusun dari oatuan oeku luar.
. . G.1i. 1:3." K.en·a.nq_:>ak.an. G.e.t.::kl - liU:tit- b:U:ki:t.· tana:ue ·
a.en'gan . so·lUm. . . tanaii · s, a'!lga~ tipis- paila . "llleilan lava G.n • . Agung. . ·. · · · Lokasi: ilekat K-uo11 Kao. Karangas·em.
w
~ I ~ ,
43
/ .
•
. i l
. ·------- --------- - · ·.
Gb. 14. · Nedan lahar di lereng utara Gn. ~g~~g d:engan ben dung kan top."g laharnya di dekat Bat-u dawa. Pen·dud-uk. telah -mule.i. mengusahakannya ~ntuk . bertani. -
. . Go. 1·5. Ken'aml?ak..&n. · G.et·i:l_lie·n·dup.g kan top.'g lah.a..r.
44
1· I
h
Gb, 16: Medan lahar yang sudah tidak . aktif dicooa . untuk tegalan dan keoun j eruk oleh penduduk setempat. Lokasi: dekat Kuou di lereng utara
Gn. Agung.
Gli, · 17. ICenampak.an - a.eti.l t'anaman . j eruk.· & j ~gupg di. dekat K"li'Eiu, 1Iledan lahar Gn;, Agupg.
I ~ I w u.
I
I I ~ I Ill ~
45
..
46
3~7· Evaluasi kemanfaatan citra
Ada dua macam citra yang digunakan pada penelit.i
an ini _walaupun keduanya hasil rekaman dari satelit
yan~ sama, Pada pulau Bali bagian barat ~itra yang ada
berupa citra hitam putih saluran (band} 5 dan 7. sedang
untuk bagian timur tersedia citra paduan berwarna
(color .composite) dari saluran (band 4, 5 dan 7) • . Pada
garis besarnya dapat dikatakan bahwa citra paduan ber
warna memberikan ke~amp~kan lebih banyak jika dibandi~g . dengan yang hitam putih, Walaupun demikian, kenampakan .
yang dapat terlihat hanya terbatas pada nilai pantulan
aari penutup -lahan dalam wujud rona atau warna, relief
atau bentuk permuk.aan bumi dan pola dari kenampakan.
Oleh karena keterbatasan d~ri kenampakan tersebut, ha- ·
sil interpretasi yang diperoleh juga tida~ terlalu _jauh.
Hampir semua karakteristik lahan yang ditaf~irkan yaitu
~ geologi, ge?morfologi, tanah, kondisi hidrologi dan
p~.ggunaan lahan, semua penafsirannya didasarkan pada· ... .:fo..... . ke~{ ga ~nsur yang tampak pada . citra tersebut, dengan
cara . mengk~it kaitkan satu unsur dengan yang lain.
Hasil interpretasi, pada mulanya · berupa zone zone
wilayah yang diperkirakan memiliki karakteristik lahan
yang lebih kurang serup~ untuk tiap zone. Zone ini pa
da dasarnya m:erupakan satuan bentuklahan dalam skal·a ·
makro yang diasumsikan sebagai satuan kompleks lahan,
Pada kenyataannya memang . ~idak terlalu menyimpang,
Karakteristik lahan hasil deduksi dari satuan bentuk
lahan ha!Jlpir s 'el uruhnya se suai dengan kenyatannya di
lapangan, Hanya keterperinciannya yang kurang mendetail,
Akan . tetapi setidak tidaknya, satu zone dengan zone la
in cukup kontras perbedaannya.
Perkiraan · sampai sifat sifat batu~n dai atau ta-..
nah yang terperinci misalnya kandungan mineral, struk-
tur tanah, tekstur, warna dan lain lain hampir tidak
mungkin ditafsirkan dari citra, kalau tidak dengan cara
mencari kaitannya dengan unsur yang tampak, Uraian agak
..
..... .
•
detil sepe~ti tercantum pada setiap kompleks lahad di
muka diperoleh setelah uji medan. Untuk penggunaan la
han misalnya dari citra hanya dapat membedakan hutan,
asos{asi tegal dan pekarangan, asosiasi sawah dan per
mukiman dan lahan terbuka, Uraian ·mengenai jenis tumbuh
an diperoleh dari observasi medan,
KESIMPULAN .
1. Citra Landsat dapat digunakan untuk memoedakan wilayah
wilayah yang memiliki karakteristik lahan serupa (zoning}
dalam taraf ·makro.
2. Karakter~stik lahan secara global dapat ditafsirkan dari
citra Landsat tetapi kebenarannya Pe.rlu di uji di lapangan,
3. Sekurang kurangnya ada enam sistem lahan di Pulau Bali
yang masing masing memiliki karakteristik lahan yang ber
beda seperti. diuraikan pada . bab III.
~. Pen entuan potensi (kemampuan) lahan berdasarkan kompleks :~,, . -
J.fa~a~~asih bersifat kira kira karena variabel penentu
~potensi lahan tidak sama persis dengan variabel kompleks .
,. lahan,
. '
•
48
DAFTAR PUSTAKA ._..,
Anderson, Y.R., et al, 1976, A land . use a..:Fa l "and cover sifi cation System for use with Remote Sensor
clasdata,
Goverment Printing Office, Washington.
Bemmelen R.V. vap, 1970, The ge~logy of Indonesia vol. I A~ Martinus Nijhoff, The Hagu~.
Reeves at al, 1975, Manual of remote sensing, vol. II, Am. $oc. of Photogrammetry, Falls church (Virginia),
Sitorus, S.R.P, 1985, Ev al uasi Sumberdaya Lahan, Tar_sito, Ban dung.
Soepraptoh~rdjo, M, , Jenis-jen i s ta~ah di Indonesia, diktat kuliah, PUSPICS Fakultas Geografi UGM ~
' BAKOSURTANAL,
Tim Fakultas Geografi UGM, 1984, Studi analisa citra Landsat sebagai dasar penunjangan pengkajian sumberdaya alam dalam rangka pemantapan lokasi pengembangan pemukiman transmigrasi, Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, ·
Verstappen; H.Th., 1977, Remote sensing in geom9rphology, Elsevier, Amsterdam,
Verstappen, _ H.Th, 1983. Applied geomorphology, Elsevier, ~ Amsterdam.
z u!!L aam, ~
R.A, 1983, Aspect of the Applied Geomorphological map of the Republic of Indonesia, · Scale 1 : 100.000
Recommended