View
236
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
1/600
LAPORAN PENELITIAN
PENGEMBANGAN KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA UNGGULAN UMKM
DI PROVINSI BALI
Bank Indonesia Denpasar
Bekerja sama
dengan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Udayana
Oleh:
Prof.Dr.Ir. Made Antara, MS.
Prof.Dr.Ir. I Ketut Satriawan, MT.
Dr. I Putu Gede Sukaatmaja, SE., MP.
Drs. Nyoman Dayuh Rimbawan, MM.
Ida Ayu Mahatma Tuningrat, STP., MSi.
DENPASAR-BALIDesember 2011
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
2/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud i
KATA PENGANTAR
Bank Indonesia Denpasar bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana melakukan penelitian “Pengembangan
Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM di Provinsi Bali”. Tujuan penelitian adalah
(1) mengenal dan memahami profil daerah penelitian, profil UMKM, kebijakan pemerintan
terkait UMKM, dan peranan perbankan dalam pengembangan UMKM; (2) menggali
infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu mendapat prior itas untuk dikembangkan di
Provinsi Bali, kabupaten/kota dan kecamatan dalam r angka mendukung pembangunan
ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan
daya saing pr oduk; (3) menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap
KPJU unggulan lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (4) menggali informasi tentang
KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi
untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan atau kebijakan
tertentu; (5) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang perlu/dapat
dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/kota dan peranan perbankan dalam pengembangan
KPJU unggulan.
Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan KPJU
unggulan di sembilan kabupaten/kota dan di Provinsi Bali. Di samping itu, juga sebagai
dasar pengambilan kebijakan investasi dan pembiayaan oleh lembaga keuangan.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut membantu terselenggaranya penelitian ini, antara lain sebagai berikut.
1. Semua pejabat dan staf Kantor Statistik Kabupaten/Kota se-Bali, pejabat dan staf Dinas-
Dinas Teknis (SKPD) di sembilan kabupaten/kota se-Bali, dan para narasumber lainnya
ketika Focus Group Discuussion (FGD) dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Bali.
2. Anggota tim penelitian dan tenaga lapangan yang telah menyediakan waktu dan tenaga
untuk mengumpulkan data, mengolah dan menganalsis data, menulis laporan dan
mempresentasikan di hadapan stakeholder KPJU di Bali.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan nikmat-Nya
serta membimbing kita dalam rangka merealisasikan tujuan yang mulia ini. Akhir kata, kami
berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan bagi
pengembangan KPJU UMKM di Provinsi Bali.
Denpasar, Desember 2011
Bank Indonesia Denpasar
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
3/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud ii
ABSTRAK
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peranyang penting dan strategis. Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaanUMKM, Bank Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisipenawaran (supply side). Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran
adalah penelitian, yang dimaksudkan menyediakan informasi yang dapat digunakan untukmendorong pengembangan UMKM.Tujuan penelitian adalah (1) menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu
mendapat prior itas untuk dikembangkan di Provinsi Bali, kabupaten/kota, dan kecamatan dalamr angka mendukung pembangunan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapantenaga kerja, dan peningkatan daya saing pr oduk; (2) menggali informasi dan mengidentifikasipermasalahan tiap-tiap KPJU unggulan lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (3) menggaliinformasi tentang KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapimemiliki potensi untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan ataukebijakan tertentu; (4) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang perlu/dapatdikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota dan peranan perbankan dalam pengembangan KPJUunggulan.
Metode analisis data yang digunakan, yaitu penentuan KPJU unggulan sektor dikecamatan dengan metode perbandingan eksponensial (MPE), penentuan KPJU unggulansektor di kabupaten dengan metode Borda, analitycal hierarchy process (AHP), dan KPJUunggulan lintas sektor dengan metode Bayes, penentuan KPJU unggulan sektor di provinsidengan metode Borda dan KPJU unggulan lintas sektor dengan metode Bayes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPJU unggulan sektor di Provinsi Bali, yaitu (a)pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi, penangkapan ikan laut, dankopi; (b) pada sektor penggalian, yaitu usaha galian C (pasir, kerikil/koral, batu, dan batu padas);(c) pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri penyosohan beras(RMU), industri tenun endek & songket (ATBM), industri makanan/minuman, dan industrikerajinan kayu; (d) pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan; (e) pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, perdaganganproduk pertanian, restoran dan rumah makan, mini market dan toko kelontong, dan vila; (f)
pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang (truk), rent car (penyewaan kendaraan), bus carter , angkutan penumpang perkotaan/pedesaan, dan warnet; (g)pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR, KSP, money changer,dan KUD; (h) pada sektor jasa-jasa lain, yaitu pangkas rambut dan salon kecantikan,pramuwisata dan travel biro, jasa binatu/laundry , jasa perbengkelan (motor dan mobil),dan jasafotokopi.
KPJU unggulan lintas sektor di Provinsi Bali, yaitu hotel melati, kontraktor konstruksibangunan, industri pengolahasn hasil perikanan, industri kerajinan perak, komoditas kopi,restoran/rumah makan, industri tenun endek & songket (ATBM), industri kerajinan kayu, padisawah, dan cengkeh.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan, antara lain (1) KPJUUnggulan sektor dan lintas sektor, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi
hendaknya terus dikembangkan dan dibina secara intensif oleh para pemangku kepentingan(pemerintah, BUMN, swasta, LSM, dll) dengan memberikan pelatihan teknis, manajemen usaha,kewirausahaan, dan akses modal sehingga tetap menjadi unggulan; (2) KPJU potensial di setiapkabupaten perlu dikembangkan melalui usaha ekstensifikasi dan intensifikasi sehinggameningkat menjadi KPJU unggulan; (3) pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yangkondusif, penyederhanaan prosedur perijinan, murah, dan cepat termasuk melalui perizinan satuatap; (4) sektor pertanian yang berperan penting dalam perekonomian Bali, baik dalamkontribusinya terhadap PDRB dan pendapatan petani maupun dalam penyerapan tenaga kerjahendaknya dipertahankan dengan cara mempertahankan atau melindungan areal lahan sawahdari laju alih fungsi lahan yang sangat cepat untuk tujuan bukan pertanian, seperti prasaranapariwisata, perumahan, perkantoran-perkantoran pemerintah, dan sebagainya. Rekomendasi inisebagai penjabaran dari visi pemerintah provinsi menuju Bali Green.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
4/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional
memiliki peran penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data
yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian
Indonesia, khususnya data dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM tahun 2008.
Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi
yang tercatat sebanyak 51,3 juta unit atau 99,9% dari total unit usaha. Kedua,
potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada
sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan
dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM menyerap 97,04%
dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM dalampembentukan PDB cukup signifikan, yakni sebesar 55,56% dari total PDB.
Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM, Bank
Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisi
penawaran (supply side). Kebijakan demand side adalah kebijakan yang diarahkan
untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan eligibilitas dan kapabilitasnya
sehingga mampu dijangkau oleh perbankan (bankable). Kebijakan ini meliputi
penelitian, pelatihan, penyediaan informasi, dan kerja sama BI dengan lembaga
internasional dan pemerintah. Kebijakan supply side adalah kebijakan yang
difokuskan pada berbagai kebijakan dan program untuk membantu bank dalam
menyalurkan kredit kepada UMKM yang meliputi pengaturan kepada perbankan,
penguatan kelembagaan, dan penyediaan dana secara tidak langsung melalui
penerbitan SUP No.005 dan dana relending .
Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran adalah
penelitian. Penelitian dimaksud adalah dalam rangka pemberian informasi yang
dapat digunakan untuk mendorong UMKM. Dari hasil penelitian diharapkan akan
dapat diberikan informasi yang bermanfaat kepada stakeholders, baik kepada
pemerintah daerah, perbankan, kalangan swasta, maupun masyarakat luas yang
berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Salah satu bentuk perwujudan pemberdayaan UMKM, yaitu Bank Indonesia
sejak lama telah mengembangkan penelitian Baseline Economic Survey (BLS).
Penelitian ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi di daerah yang
bermuara pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
5/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud iv
perkembangannya, sejak tahun 2006 penelitian BLS lebih diarahkan kepada
penelitian pengembangan potensi ekonomi daerah yang memberikan informasi
kepada stakeholders mengenai komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) yang potensial
untuk menjadi unggulan daerah yang dapat dikembangkan. Penelitian ini akan tetap
difokuskan terhadap UMKM yang merupakan pelaku ekonomi mayoritas di daerah.
Tujuan penelitian, yaitu (1) mengenal dan memahami profil daerah penelitian,
profil UMKM, kebijakan pemerintan terkait UMKM, dan peranan perbankan dalam
pengembangan UMKM; (2) menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu
mendapat prior itas untuk dikembangkan di Provinsi Bali, kabupaten/kota, dan
kecamatan dalam r angka mendukung pembangunan ekonomi daerah, penciptaan
lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan daya saing pr oduk;
(3) menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap KPJU unggulan
lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (4) menggali informasi tentang KPJU
potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi
untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan atau
kebijakan tertentu; (5) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang
perlu/dapat dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota dan peranan perbankan
dalam pengembangan KPJU unggulan.
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut. (1)
Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi kepada pihak-pihak
yang berwenang, seperti Bank Indonesia, Bank Umum, dan Pemerintah Daerah
(Kabupaten atau Provinsi) dalam rangka memberdayakan UMKM di tiap-tiap
kabupaten melalui pengembangan KPJU unggulan ‘UMKM’. (2) Secara teoretis,
hasil penelitian ini sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
mahasiswa, akademika, dan investor, yang dapat membantu mereka mengenal lebih
jauh dan lebih dalam tentang komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) unggulan
‘UMKM’ pada tingkat kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Daerah penelitian adalah di Provinsi Bali yang ditentukan secara sengaja
( purposive). Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.
Sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer, yaitu data
dan informasi yang bersumber dari pihak pertama atau yang diperoleh secara
langsung dari narasumber/responden. Data sekunder, yaitu data berbentuk
dokumen/publikasi/laporan lainnya yang menunjang sumber data primer yangbersumber dari pihak kedua atau instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian,
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
6/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud v
seperti BPS Provinsi Bali dan BPS kabupaten se Bali, Bappeda Provinsi Bali dan
kabupaten se Bali, Dinas-Dinas Teknis di Provinsi Bali dan kabupaten se-Bali.
Metode analisis data yang digunakan, yaitu penentuan KPJU unggulan sektor
di kecamatan dengan metode perbandingan eksponensial (MPE), penentuan KPJU
unggulan sektor di kabupaten dengan metode Borda, analitycal hierarchy process
(AHP), dan KPJU unggulan lintas sektor dengan metode Bayes, penentuan KPJU
unggulan sektor di provinsi dengan metode Borda dan KPJU unggulan lintas sektor
dengan metode Bayes.
Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut.
1. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kota Denpasar
a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu penangkapan ikan di laut,
tanaman hias, padi sawah, sapi, dan jagung manis.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu sablon pakaian, perlengkapan
pakaian (mote, renda), produk makanan lain (jajanan basah uli, camilandan sebagainya), pakain jadi (garment ), dan pengolahan & pengawetanikan.
c. Pada sektor konstruksi dan bangunan hanya satu jenis usaha, yaitukontraktor konstruksi bangunan.
d. Pada perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu eceran barang suvenir, hotelmelati, mini market & toko kelontong, restoran dan rumah makan, sertaperdagangan produk pertanian.
e. Pada sektor pengangkutan, yaitu rent car , angkutan darat barang (truk),
bus trayek, angkutan penumpang perkotaan & perdesaan, dan buspariwisata.
f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,money changer , KUD, KSP.
g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu jasa binatu/laundry , rumah kost , pangkasrambut & salon kecantikan, penjahitan pakaian sesuai dengan pesanan, jasa bengkel kendaraan, dan jasa fotokopi.
KPJU unggulan lintas sektor di Kota Denpasar, yaitu hotel melati, mini marketdan toko kelontong, kontraktor konstruksi bangunan, penangkapan ikan di laut
(nelayan tradisional), industri pakaian jadi (garment).
2. KPJU unggulan sektor di Kabupaten Badung
a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu ayam, penangkapan ikan laut,kelapa, babi, dan padi sawah.
b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu garment, kerajinan kayu, industrimakanan/minuman, industri kerajinan dari logam, dan industri kerajinanbesi & baja.
c. Pada sektor kontruksi dan bangunan, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
7/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud vi
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, restorandan rumah makan, mini market & toko kelontong, perdagangan produkpertanian, dan kios barang kerajinan.
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan barang (truk),taksi (koperasi), rent car, angkutan penumpang perkotaan/perdesaan, dan
bus trayek.f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu money
changer , BPR, LPD, KSP, dan KUD. g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu travel biro/pramuwisata, instalatur listrik,
penjahit pakaian, bengkel (sepeda motor dan mobil), dan jasabinatu/laundry .
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Badung, yaitu hotel melati,restoran/rumah makan, industri makanan & minuman, mini market dan tokokelontong, dan kerajinan/ukiran kayu.
3. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Gianyar KPJU unggulan sektor di Kabupaten Gianyar
a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu itik, jeruk, ayam, sapi, dandurian.
b. Pada sektor penggalian, yaitu usaha batu padas.c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu produk makanan, penyosohan
beras (RMU), pengolahan dan pengawetan ikan, kerajinan perak, danmosaik.
d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu kontraktor konstruksigedung/rumah.
e. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu perdagangan produk
pertanian, toko barang kerajinan & lukisan, restoran & rumah makan, hotelmelati, mini market & toko kelontong.
f. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu rent car , angkutanpenumpang perkotaan & perdesaan, angkutan darat barang (truk), bustidak bertrayek (pariwisata), dan jasa pengiriman barang/kargo.
g. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD,BPR, KSP, KUD, dan money changer .
h. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu arung jeram, jasa kebugaran, wisata alam, jasa binatu/laundry , dan pangkas rambut dan salon kecantikan.
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Gianyar, yaitu kerajinan perak,
hotel melati, kontraktor konstruksi bangunan, mini market & toko kelontong,dan toko barang kerajinan & lukisan.
4. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Tabanan
KPJU unggulan sektor di Kabupaten Tabanana. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi, kopi,
cengkeh.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri minuman ringan, industri
pengolahan kopi, penyosohan beras, industri kopra dan minyak gorengkelapa, dan industri kerajinan (gerabah, genteng, keramik, lukisan).
c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksi
bangunan.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
8/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud vii
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu vila dan homestay ,perdagangan produk pertanian, mini market dan toko kelontong, hotelmelati, perdagangan produk kerajinan.
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan wisata danau,warnet, bus trayek, angkutan darat barang (truk), dan jasa pengiriman
paket/surat.f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,
KSP, KUD, KSU.g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata kebun raya Bedugul, wisata desa
dan alam Jatiluwih, penjahitan sesuai dengan pesanan, pangkas rambutdan salon kecantikan, dan jasa perbengkelan (motor dan mobil).
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Tabanan, yaitu hotel melati,komoditas kopi, padi sawah, ayam, dan industri pengolahan kopi.
5. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Bangli
KPJU unggulan sektor di Kabupaten Banglia. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu sapi, jeruk, ayam, kopi, danhutan bambu.
b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu kerajinan bambu, kerajinan kayu,pengolahan kopi, industri pengolahan makanan, dan kerajinan dari logam(emas dan perak).
c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu restoran/rumahmakan, hotel melati, perdagangan produk pertanian, mini market & tokokelontong, dan konter HP.
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan barang (truk),angkutan penumpang perkotaan/pedesaan, bus trayek, angkutan danau,dan warnet.
f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,KUD, KSU, dan money changer .
g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu bengkel (sepeda motor dan mobil),pangkas rambut dan salon kecantikan, tukang jahit pakaian, jasabinatu/laundry, dan pramuwisata.
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Bangli, yaitu sapi, kerajinan kayu, jeruk, kerajinan bambu, dan kopi.
6. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Klungkung KPJU unggulan sektor di Kabupaten Klungkung
a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, sapi, cabai, rumputlaut, dan kacang tanah.
b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri tenun (ATMB), industrikerajinan perak dan selongsong peluru, industri kerajinan uang kepeng ( pisbolong ), industri kerajinan lukisan wayang klasik, dan kerajinanperlengkapan upacara adat & agama Hindu.
c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati,perdagangan produk pertanian, counter HP, restoran & rumah makan, danmini market & toko barang kelontong.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
9/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud viii
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan lautpenyeberangan barang dan orang (perahu motor), warnet, angkutan daratbarang (truk), angkutan penumpang perkotaan/perdesaan (bemo rodaempat), dan ojek.
f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, KSP,
BPR, KUD, dan KSU. g. Pada sektor jasa-jasa, yaitu diving dan snorkeling , fotokopi, wisata rafting
(di Bakas), pangkas rambut dan salon kecantikan, dan wisata perdesaan(Nusa Penida dan Lembongan).
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Klungkung, yaitu BPR, kontraktorkonstruksi bangunan, kerajinan perlengkapan upacara adat dan agama Hindu,industri tenun (ATBM), dan industri kerajinan uang kepeng ( pis bolong ).
7. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Karangasem
KPJU unggulan sektor di Kabupaten Karangasem
a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu penangkapan ikan laut, salak,kelapa, jambu mete, dan kacang tanah.b. Pada sektor pertambangan dan penggalian, yaitu usaha galian C (pasir,
kerikil/koral, batu hitam). c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu tenun endek & songket (ATBM),
industri batu tabas, anyaman ate, anyaman tikar pandan, dan pengolahanbuah jambu mete (menjadi wine dan kacang mete).
d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu hanya usaha kontraktor konstruksibangunan.
e. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu restoran/rumahmakan, perdagangan produk pertanian, counter HP, hotel melati, dan
homestay .f. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang
(truk), angkutan laut penyeberangan Padang Bai-Nusa Penida, warnet,bus trayek, dan angkutan penumpang perkotaan & perdesaan (bemo rodaempat).
g. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD,BPR, KSP, KUD, dan KSU.
h. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata spiritual (Pura Besakih), pangkasrambut dan salon kecantikan, pramuwisata, wisata alam Rrafting (TelagaWaja), dan agrowisata salak.
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Karangasem, yaitu industri tenun
endek & songket (ATBM), industri batu tabas, galian C (pasir, kerikil/koral,batu), kontraktor konstruksi bangunan, dan industri kerajinan anyaman ate,
8. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Jembrana
KPJU unggulan sektor di Kabupaten Jembranaa. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, pisang, sapi, kopi,
dan penagkapan ikan laut.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri
pengolahan hasil perikanan, industri pengalengan ikan, industri bata
merah, dan industri penyosohan beras (RMU).
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
10/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud ix
c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu vila dan homestay ,perdagangan produk-produk pertanian, mini market dan toko kelontong,hotel melati, dan perdagangan produk kerajinan.
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan penumpangperkotaan & perdesaan, warnet, bus trayek, jasa pengiriman paket surat,ojek.
f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,KSP, KUD, dan KSU.
g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata Taman Nasional Bali Barat, wisataagro Bunutan, jasa perbengkelan (motor dan mobil), jasa binatu/laundry ,dan pangkas rambut & salon kecantikan.
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Jembrana, yaitu industripengolahan hasil perikanan, hotel melati, mini market dan toko kelontong,padi sawah, dan industri pengalengan ikan.
9. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Buleleng
KPJU unggulan sektor di Kabupaten Bulelenga. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu kopi, anggur, cengkeh,
mangga, dan padi sawah.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengawetan ikan,
penyosohan beras (RMU), pengolahan gula merah (di Pedawa), produkcamilan, dan pengolahan kopra.
c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, minimarket dan toko kelontong, restoran/rumah makan, konter HP, danartshop.
e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang(truk), angkutan penumpang perkotaan dan perdesaan, bus trayek, jasapengiriman barang/kargo, dan ojek.
f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, KUD,KSP, KSU, dan BPR.
g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu jasa perbengkelan (motor dan mobil),pangkas rambut dan salon kecantikan, warnet, jasa objek wisata, danpramuwisata.
KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Buleleng, yaitu hotel melati,restoran dan rumah makan, cengkeh, kopi, kontraktor konstruksi bangunan.
10. KPJU unggulan sektor di Provinsi Balia. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi,
penangkapan ikan laut, dan kopi.b. Pada sektor penggalian, yaitu usaha galian C (pasir, kerikil/koral, batu, dan
batu padas).c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri
penyosohan beras (RMU), industri tenun endek & songket (ATBM), industrimakanan/minuman, dan industri kerajinan kayu.
d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
11/600
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
12/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xi
4. Sektor pertanian yang berperan penting dalam perekonomian Bali, baik dalam
kontribusinya terhadap PDRB dan pendapatan petani maupun dalam penyerapan
tenaga kerja, hendaknya dipertahankan dengan cara mempertahankan atau
melindungi areal lahan sawah dari laju alih fungsi lahan yang sangat cepat untuk
tujuan bukan pertanian, seperti prasarana pariwisata, perumahan, perkantoran
perkantoran pemerintah, dsb. Rekomendasi ini sebagai penjabaran dari visi
pemerintah provinsi menuju Bali Green.
5. Pariwisata sebagai leading sector perekonomian Bali hendaknya dipertahankan,
dan bahkan dikembangkan. Namun, dalam pengembangannya yang sering
mengorbankan sumber daya alam, seperti lahan sawah dan air irigasi untuk
kepentingan pertanian hendaknya diminimalisasi sehingga tidak merugikan sektor
pertanian.
6. Sektor industri pengolahan dan kerajinan rumah tangga yang sangat berperan
dalam perekonomian Bali, seperti sumber pendapatan perajin, pengecer, dan
eksportir, sumber devisa, dan penyerap tenagakerja, hendaknya dikembangkan
sehingga perannya semakin meningkat dalam perekonomian Bali.
7. Sektor jasa-jasa yang kontribusinya semakin besar dalam perekonomian Bali
perlu dikembangkan dan dibina sehingga perannya semakin meningkat
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
13/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i
ABSTRAK ………………………………………………………………………….. iiRINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………… xvi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………… xxii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 11.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Penelitian ………………………………………………… 6
1.3 Kegunaan Penelitian …………………………………………….. 7
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………. 7
BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN EMPIRIK ……………………………… 9
2.1 Komoditas Andalan dan Unggulan ……………………………. 9
2.2 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali.. 122.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ……………………………. 14
2.4 Analytic Hierarchy Process ……………………………………... 23
2.5 Metode Perbandingan Eksponensial ………………………….. 26
2.6 Metode Borda ……………………………………………………. 27
2.7 Metode Bayes ……………………………………………………. 27
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………. 29
3.1 Daerah Penelitian ………………………………………………... 29
3.2 Jenis dan Sumber Data …………………………………………. 29
3.3 Tahapan Penelitian dan Metode Analisis Data ……………… 31
3.4. Prinsip Penilaian Kriteria ……………………………………… 35
3.5 Jenis dan Definisi Operasional Konsep dan Variabel ……….. 35
BAB IV PROFIL DAERAH PENELITIAN DAN UMKM DI PROVINSI BALI 38
4.1 Profil Daerah Penelitian ………………………………………… 38
4.2 Profil UMKM di Provinsi Bali ……………………………………. 52
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
14/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xiii
BAB V KEBIJAKAN PEMERINTAH (PUSAT, PROVINSI, DANKABUPATEN) TERKAIT PENGEMBANGAN UMKM DANPERANAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN UMKM …..
62
5.1 Kebijakan Pemerintah (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten)
Terkait Pengembangan UMKN ………………………………… 625.2 Peranan Perbankan dalam Pengembangan UMKM
(Penyaluran Kredit oleh Perbankan kepada UMKM, JumlahUMKM yang Memperoleh Kredit ……………………………
65
BAB VI KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULANDAN POTENSIAL UMKM DI PROVINSI BALI …………………….. 69
6.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan danPotensial UMKM per Kecamatan per Kabupaten di ProvinsiBali (Berdasarkan Metode MPE) ………………………………
69
6.1.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KotaDenpasar ………………………………………………...
69
6.1.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBadung…………………………………………………….
83
6.1.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenGianyar …………………………………………………….
101
6.1.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenTabanan …………………………………………………..
118
6.1.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBangli ……………………………………………………..
154
6.1.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenKlungkung ………………………………………………
165
6.1.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenKarangasem ……………………………………………...
183
6.1.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan UMKM Potensial per Kecamatan di KabupatenJembrana …………………………………………………
218
6.1.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBuleleng …………………………………………………..
235
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
15/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xiv
6.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan danPotensial UMKM per Kabupaten di Provinsi Bali(Berdasarkan Metode Borda) …………………………….…….. 264
6.2.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kota Denpasar ……………. 264
6.2.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Badung …………. 274
6.2.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Gianyar ………. 281
6.2.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Tabanan …….... 289
6.2.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Bangli …………... 298
6.2.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Klungkung …….. 305
6.2.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Karangasem …. 315
6.2.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Jembrana ……. 327
6.2.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Buleleng …….. 337
6.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMper Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Berdasarkan Metode AHP) ………………………………………………………………. 348
6.3.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kota Denpasar ……………………………... 348
6.3.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Badung …………………………. 353
6.3.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Gianyar ………..………………. 364
6.3.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM dan Permasalahannya di Kabupaten
Tabanan …………………………………………………..
3736.3.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM di Kabupaten Bangli …………..………………. 385
6.3.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Klungkung ……………..………. 395
6.3.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Karangasem …………………… 409
6.3.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Jembrana ……………………….. 418
6.3.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM di Kabupaten Buleleng ………………………..
430
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
16/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xv
6.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMLintas Sektor per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali(Berdasarkan Metode Bayes) …………………..
435
6.4.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kota Denpasar…………….
4356.4.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM Lintas Sektor di Kabupaten Badung ……… 438
6.4.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Gianyar ……
4416.4.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM Lintas Sektoral di Kabupaten Tabanan... 445
6.4.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Bangli ………
4496.4.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM di Kabupaten Klungkung ………………… 451
6.4.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Karangasem
461
6.4.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Jembrana …
4666.4.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan
UMKM Lintas Sektor di Kabupaten Buleleng .… 471
6.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM diProvinsi Bali ……………………………………………………... 474
6.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMLintas Sektor di Provinsi Bali ...……. 496
BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN …………………... 543
7.1 Simpulan ………………………………………………………….. 543
7.2 Rekomendasi Kebijakan ………………………………………… 549
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 551
LAMPIRAN …………………………………………………………………………… 553
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
17/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
2.1 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali .............. 133.1 Alternatif Kriter ia yang Digunakan untuk Proses Penetapan KPJU
Unggulan Kabupaten/Kota …………………………………….................. 34
4.1.1 Profil Penduduk Berumur 15 Tahun Menurut Jenis Kegiatan di Provinsi Bali,2007-2010 …………………………………………………………………………. 42
4.1.2 Distribusi Persentase PDRB Bali Provinsi Bali Atas Dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2009 …………….. 46
4.2.1 Distribusi UKM Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Provinsi Bali,Juni 2011 ………………………………………………………………….... 53
4.2.2 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Aspek Ketenagakerjaan, 2010. 54
4.2.3 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari aspek Sosial-Ekonomi, 2010 554.2.4 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Aspek Permodalan, 2010 ……. 57
4.2.5 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Kesulitan Utama yangDihadapi, 2010 ……………………………………………………………... 58
4.2.6 Profil UKM di Provinsi Bali yang Pernah Mengikuti Bimbingan danMenjalin Kemitraan, 2010 ………………………………………………....
59
4.2.7 Profil Jangkauan Pemasaran UKM di Provinsi, 2010 …………………. 60
4.2.8 Ada Tidaknya Rencana UKM Provinsi Bali ke Depan, 2010 …………. 61
6.1.1a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Denpasar Timur ………………………………..... 716.1.1b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Denpasar Selatan ………………………………. 75
6.1.1c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Denpasar Barat …………………………………...
78
6.1.1d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM Kecamatan Denpasar Utara …………………………………….. 82
6.1.2a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Petang …………………………………………..... 85
6.1.2b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Abiansemal ……………………………………..... 88
6.1.2c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Mengwi …………………………………………..... 91
6.1.2d Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM
di Kecamatan Kuta Utara ……………………………………………….... 94
6.1.2e Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM
di Kecamatan Kuta ……………………………………………………….... 97
6.1.2f Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM
di Kecamatan Kuta Selatan ……………………………………………….. 100
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
18/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xvii
Nomor Judul Tabel Halaman
6.1.3a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Gianyar ………………………………………..... 102
6.1.3b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Payangan ………………………………………… 104
6.1.3c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Ubud ………………………………………………. 106
6.1.3d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sukawati …………………………………………. 108
6.1.3e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Blahbatuh ………………………………………..... 111
6.1.3f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tampaksiring ……………………………………... 114
6.1.3g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tegallalang ……………………………………..... 116
6.1.4a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Selemadeg ……………………………………….. 121
6.1.4b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM Di Kecamatan Kerambitan ……………………………………….. 124
6.1.4c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tabanan ………………………………………….. 127
6.1.4d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Kediri ……………………………………………..... 1306.1.4e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Marga ……………………………………………… 134
6.1.4f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Baturiti ……………………………………………... 138
6.1.4g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Penebel …………………………………………… 141
6.1.4h Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Pupuan …………………………………………..... 145
6.1.4i Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Selemadeg Barat ………………………………… 1486.1.4j Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Selemadeg Timur ……………………………….. 152
6.1.5a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kintamani ………………………………………..... 156
6.1.5b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Bangli ……………………………………………... 159
6.1.5c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Susut ……………………………………………… 162
6.1.5d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tembuku ………………………………………..... 164
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
19/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xviii
Nomor Judul Tabel Halaman
6.1.6a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Klungkung ………………………………………… 166
6.1.6b
Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Dawan ……………………………………………... 171
6.1.6c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Nusa Penida …………………………………….. 176
6.1.6d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Banjarangkan…………....................................... 180
6.1.7a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kubu ………………………………………………..
184
6.1.7b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Abang …………………………………………….. 189
6.1.7c
Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Karangasem …………………………………….... 194
6.1.7d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM dI Kecamatan Sidemen ………………………………………….. 197
6.1.7e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Manggis …………………………………………... 203
6.1.7f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Bebandem ……………………………………..…
207
6.1.7g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Selat …………………………………………….... 210
6.1.7h Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Rendang ………………………………………….. 214
6.1.8a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Melaya …………………………………………….. 220
6.1.8b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Negara …………………………………………….. 223
6.1.8c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Jembrana ………………………………………..... 227
6.1.8d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Mendoyo ………………………………………..... 2296.1.8e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Pekutatan ………………………………………… 233
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
20/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xix
Nomor Judul Tabel Halaman
6.1.9a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Grokgak ………………………………………….. 237
6.1.9b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Seririt …………………………………………….. 2416.1.9c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
UMKM di Kecamatan Busungbiu ……………………………………….. 244
6.1.9d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Banjar …………………………………………….. 247
6.1.9e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sukasada ………………………………………… 251
6.1.9f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Buleleng ………………………………………….. 253
6.1.9g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sawan ……………………………………………. 257
6.1.9h Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kubutambahan …………………………………. 260
6.1.9i Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tejakula …………………………………………. 263
6.2.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKota Denpasar ………………………………………………………........ 267
6.2.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Badung ……………………………………………………..... 276
6.2.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU Unggulan dan Potensial diKabupaten Gianyar ……………………………………………………… 284
6.2.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Tabanan …………………………………………………….. 294
6.2.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Bangli ………………………………………………………… 303
6.2.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Klungkung ……………………………………………….......... 308
6.2.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial
di Kabupaten Karangasem ……………………………………………….. 318
6.2.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Jembrana ……………………………………………….......... 332
6.2.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU Unggulan dan Potensial diKabupaten Buleleng …………………………………………………......... 340
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
21/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xx
Nomor Judul Tabel Halaman
6.3.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di Kota Denpasar 349
6.3.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBadung ……………………………………………………………………... 354
6.3.3
Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenGianyar ……………………………………………………………………… 366
6.3.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenTabanan …………………………………………………………………….. 374
6.3.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBangli ………………………………………………………………………... 386
6.3.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenKlungkung …………………………………………………………………... 398
6.3.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenKarangasem ………………………………………………………………… 411
6.3.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenJembrana …………………………………………………………………… 425
6.3.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBuleleng …………………………………………………………………….. 433
6.4.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKota Denpasar ……………………………………………………………… 436
6.4.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Badung ………………………………………………………… 438
6.4.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di
Kabupaten Gianyar ………………………………………………………… 4426.4.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di
Kabupaten Tabanan ……………………………………………………….. 445
6.4.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Bangli ………………………………………………………….. 450
6.4.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Klungkung ……………………………………………………... 451
6.4.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Karangsem …………………………………………………… 462
6.4.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di
Kabupaten Jembrana ……………………………………………………… 4666.4.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di
Kabupaten Buleleng ……………………………………………………….. 473
6.5.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM di ProvinsiBali …………………………………………………………………………... 477
6.6.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM LintasSektor di Provinsi Bali …………………………………………………….. 496
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
22/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xxi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
1.1 Kerangka Analisis Kebutuhan Teknologi dan Profil UKM ke Depan ……… 236.1 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Hotel Melati ………………... 502
6.2 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Kontraktor KonstruksiBangunan ………………………………................................................
506
6.3 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Pengolahan (Pengawetan)Hasil Perikanan………………............................................................
509
6.4 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Perak……………................. 513
6.5 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Kopi................... 519
6.6 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Restoran/Rumah Makan....... 523
6.7 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Tenun Endek & Songket ATBM………………….. .....................................................................
527
6.8 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Industri Kerajinan Kayu…………….. 532
6.9 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Padi Sawah......... 536
6.10 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Cengkeh............... 542
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
23/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran Halaman
1 Diagr am Metod e Pem b ob ot an Penen t uan KPJU Ung gulanm ulai dari Kecam atan sam pai Prov insi
………………………………………………...
553
2 Hierarki Oper asion al Pem bo bo t an Krit eria d engan Meto d e
AHP ………
554
3 Hierarki Operasional Pembobotan Sektor/Subsektor dengan AHP diKabupaten/Kota ……………………………………………………………… 555
4 Penentuan KPJU Unggulan UMKN ……………………………………….. 556
5 Pola Pikir Hierarki Analitik ....................................................................... 557
6 Pola Pikir Hierarki Operasional ............................................................... 5587 Hierarki Operasional Pemilihan Alternatif Komoditas dengan AHP di
Kabupaten/Kota ……………………………………………………………… 559
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
24/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak diberlakukannya Undang-Undang (UU) Nomor 22, Tahun 1999 yang
kemudian disempurnakan atau diganti menjadi UU Nomor 32, Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah sesungguhnya sudah lebih menjamin cita-cita penegakan
prinsip-prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi pluralitas, transparansi,
akuntabilitas, dan berbasis pada kemampuan lokal. Hakikat otonomi daerah adalah
kesempatan seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Artinya, tidak hanya mengandalkan danaperimbangan pusat dan daerah, tetapi juga menggali potensi sumber-sumber
pendapatan asli daerah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan
keberlanjutan.
Pembangunan di Provinsi Bali didasarkan pada bidang ekonomi dengan titik
berat pada sektor pertanian dalam arti luas untuk melanjutkan usaha-usaha
memantapkan swasembada pangan dan pengembangan sektor pariwisata dengan
karakter kebudayaan Bali yang dijiwai oleh agama Hindu. Di samping itu, juga sektor
industri kecil dan kerajinan yang berkaitan dengan sektor pertanian dan sektor
pariwisata. Kebijakan prioritas tiga sektor ini dapat digolongkan ke dalam
pertumbuhan seimbang, yakni ada keterkaitan penawaran dan permintaan antara
satu sektor dengan sektor lainnya atau pengembangan sektor-sektor itu dapat
menciptakan permintaan mereka sendiri. Artinya, upaya mengembangkan sektor
pariwisata di Bali akan mampu menciptakan pasar bagi produk-produk pertanian dan
industri kecil/kerajinan. Di pihak lain, pengembangan pertanian dan industri kecil
dalam waktu bersamaan dapat menunjang pengembangan sektor pariwisata. Hal itu
terjadi karena hasil pembangunan kedua sektor ini berupa produk-produk pangan
dan nonpangan dapat menunjang keberlanjutan pariwisata.
Struktur perekonomian Bali mempunyai karakteristik yang unik dibandingkan
dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Pilar-pilar ekonomi yang dibangun lewat
keunggulan industri pariwisata sebagai sektor pemimpin (leading sector ) telah
membuka beragam peluang yang dapat mendorong aktivitas ekonomi serta
pengembangan etos kerja masyarakat. Dimensi itu tergambar dari meluasnya
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
25/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 2
kesempatan kerja, tingginya peluang tingkat pendapatan masyarakat, luasnya
jaringan kerja yang meliputi batas-batas lokal sampai dengan tingkat nasional,
bahkan ke tingkat internasional. Dukungan industri pariwisata yang sangat besar itu
telah meyebabkan sektor-sektor yang mempunyai keterkaitan langsung, seperti
perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan, keuangan dan jasa-jasa
memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pembentukan PDRB Provinsi
Bali.
Semenjak terjadinya krisis ekonomi hingga beberapa tahun terakhir ini hampir
semua bank gencar menggarap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal itu dilakukan karena telah diakui bersama bahwa sektor inilah yang paling tahan
terhadap badai krisis ekonomi yang memporakporandakan perekonomian nasional
dengan menelan “korban” berbagai kalangan, baik sektor perbankan, perdagangan,
maupun jasa. Beberapa bank dilikuidasi, perdagangan mandek, produksi industri
terhenti, PHK terjadi di mana-mana, banyak L/C Indonesia tidak dipercaya di luar
negeri, dan beberapa pejabat bertumbangan. Namun, justru sektor UMKM dapat
bertahan, bahkan mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini disebabkan,
antara lain oleh UMKM bergerak hampir di semua sektor ekonomi. Pertanian,
perdagangan eceran, industri rumah tangga, jasa-jasa, arisan RT, simpan pinjam
kelompok, dan sebagainya semua berjalan biasa. Populasinya juga bersifat massal
dan tersebar sehingga dapat menjadi penyedia barang dan jasa yang terjangkau
bagi konsumen bawah karena jaringan distribusinya luas. Kegiatan UMKM umumnya
hanya menggunakan teknologi sederhana, sehingga mudah menyesuaikan iklim dan
lingkungan di mana usahanya berada. Dari sisi pembiayaan, modal UMKM biasanya
relatif kecil sehingga penyaluran kredit UMKM dapat lebih merata, yang sekaligus
menjadi strategi dari penyebaran risiko kredit.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional
memiliki peran yang penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari
berbagai data yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam
perekonomian Indonesia, khususnya data dari Kementerian Negara Koperasi dan
UKM tahun 2008. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap
sektor ekonomi yang tercatat sebanyak 51,3 juta unit atau 99,9% dari total unit
usaha. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit
investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja biladibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
26/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 3
menyerap 97,04% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM
dalam pembentukan PDB cukup signifikan, yakni sebesar 55,56% dari total PDB.
Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM, Bank
Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisi
penawaran (supply side). Kebijakan demand side adalah kebijakan yang diarahkan
untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan eligibilitas dan kapabilitasnya
sehingga mampu dijangkau oleh perbankan (bankable). Kebijakan ini meliputi
penelitian, pelatihan, penyediaan informasi, dan kerja sama BI dengan lembaga
internasional dan pemerintah. Kebijakan supply side adalah kebijakan yang
difokuskan pada berbagai kebijakan dan program untuk membantu bank dalam
menyalurkan kredit kepada UMKM yang meliputi pengaturan kepada perbankan,
penguatan kelembagaan, dan penyediaan dana secara tidak langsung melalui
penerbitan SUP No.005 dan dana relending .
Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran adalah
penelitian. Penelitian dimaksud adalah dalam rangka pemberian informasi yang
dapat digunakan untuk mendorong UMKM. Dari hasil penelitian diharapkan akan
dapat diberikan informasi yang bermanfaat kepada stakeholders, baik kepada
pemerintah daerah, perbankan, kalangan swasta, maupun masyarakat luas yang
berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Salah satu bentuk perwujudan pemberdayaan UMKM, Bank Indonesia sejak
lama telah mengembangkan penelitian Baseline Economic Survey (BLS).Penelitian
ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi di daerah yang bermuara
pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam perkembangannya,
sejak tahun 2006 penelitian BLS lebih diarahkan kepada penelitian pengembangan
potensi ekonomi daerah yang memberikan informasi kepada stakeholders mengenai
komoditas/produk/jJenis usaha (KPJU) yang potensial untuk menjadi unggulan
daerah yang dapat dikembangkan. Penelitian ini akan tetap difokuskan terhadap
UMKM yang merupakan pelaku ekonomi mayoritas di daerah.
Data dan informasi dalam Penelitian Pengembangan KPJU Unggulan UMKM
meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan pemerintah, baik
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonomi daerah dalam
rangka pengembangan UMKM. Sementara aspek mikro meliputi kondisi dan potensi
UMKM. Hasil penelitian tersebut akan didesiminasikan dalam website SistemInformasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
27/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 4
Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui internet di alamat
www.bi.go.id. Saat ini SI-PUK terdiri atas Sistem Informasi BLS (SIB) yang meliputi
31 provinsi, Sistem Informasi Agroindustri Berorientasi Ekspor (SIABE) yang meliputi
31 provinsi dan 16 komoditas agroindustri serta komoditi nonagroindustri, Sistem
Informasi Prosedur Memperoleh Kredit (SI-PMK), Sistem Informasi Pola
Pembiayaan/Lending Model Usaha Kecil (SI-LMUK) meliputi 112 komoditas, baik
pembiayaan secara konvensional maupun syariah, serta Sistem Penunjang
Keputusan Untuk Investasi (SPKUI) yang dapat digunakan untuk simulasi
perhitungan interaktif kelayakan suatu usaha.
Pada Penelitian Pengembangan Komoditas Unggulan UMKM ini terdapat
perubahan yang cukup mendasar dalam penetapan Daftar Skala Prioritas. Semula
penetapan menggunakan kriteria data produksi, pendapat instansi, dan data primer
responden UMKM pada suatu KPJU di suatu kecamatan. Namun, dengan metode
tersebut hanya dapat diperoleh kelompok daftar KPJU Sangat Potensial (SP),
Potensial (P), dan Kurang Potensial (KP) tanpa dapat diperoleh informasi urutan
atau ranking KPJU di tiap-tiap kelompok. Dengan demikian, sangat sulit untuk
menentukan KPJU apa yang paling unggul atau terunggul pada tiap-tiap kelompok
karena KPJU dalam suatu kelompok dianggap sama, yakni SP, atau P, atau SP.
Dalam rangka mengeliminasi kelemahan tersebut, selanjutnya metode penetapan
KPJU unggulan daerah diubah menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process
(AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian ini
juga menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Borda, dan
Metode Bayes dalarn menetapkan KPJU unggulan kecamatan, kabupaten/kota, dan
provinsi. AHP adalah suatu alat analisis yang didukung oleh pendekatan matematika
sederhana, yang dapat digunakan untuk memecahkan perrnasalahan 'dec i si on
mak ing', seperti pengambilan kebi jakan atau penyusunan prior itas (Marimin, 2004).
Dengan penelitian tersebut, nantinya tiap kabupaten/kota di suatu provinsi
diharapkan memiliki KPJU unggulan dar i berbagai sektor ekonomi yang patut dan
cocok untuk dikembangkan. Unggulan dapat dilihat dari beberapa perspektif, yakni
sebagai berikut.
a. Per spektif P rod uct Lite Cyc l e (PLC)
KPJU disebut unggulan dengan melihat tahap kematangan KPJU. Apakah KPJU
dalam tahap mature karena saat ini unggul dibandingkan dengan KPJU yang lain(meskipun kemungkinan besar akan mengalami decline setelah melewati fase
http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
28/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 5
matur e) atau saat ini tidak terlalu unggul, tetapi berpotensi besar unggul pada
masa depan (f ase gr owth). Hal ini akan menimbulkan konsekuensi pada
perspektif str ategi pengembangan. Contoh untuk hotel, apakah pemilihan KPJU
Unggulan tersebut ber tujuan untuk busi ness dev elopment (mengembangkan
yang sudah ada/intensif) atau memper banyak usaha yang ber ger ak dalam KPJU
(ekstensif).
b. Per spektif Tujuan
Dalam per spektif ini penentuan KPJU unggulan dengan mempertimbangkan
tindak lanjut atau tu juan atau tar get yang ingin dicapai, misalnya meyakinkan
investor untuk menanamkan uangnya di bisnis KPJU unggulan yang ter pilih
dengan jaminan ret ur n yang cepat atau untuk memberikan stimulasi bagi usaha
lemah, tetapi berpotensi unggul pada masa datang.
c. Perspektif Keberpihakan
Pemilihan KPJU unggulan dengan melibatkan unsur keberpihakan, misalnya
keberpihakan pada pengusaha lokal.
d. Per spektif Skenar io Kebi jakan
Disebut unggulan, apakah karena dilihat dari kondisi ·saat ini (existi ng) KPJU
unggul dibandingkan dengan yang lain tanpa melihat ada kontradiksi dengan
skenar io kebijakan pemerintah normatif . Contoh kasus: show r oom mobil bekas
dengan wacana skenar io kebijakan pembatasan kendaraan pr ibadi dan usia
kendaraan.
Dengan melihat perspektif di atas, diharapkan program akan menjadi lebih
fokus. Dengan demikian, Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan kebijakan
ekonomi melalui pengernbangan KPJU unggulan di suatu kabupaten/kota sebagai
upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka mengurangi angka/tingkat kemiskinan di daerah.Pada
akhirnya, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Sesuai dengan hasil Lokakarya Nasional Pengembangan UKM pada tanggal
24 Agustus 2005 di Jakarta yang dihadiri oleh Pimpinan Bank Indonesia, Kepala
Kantor Perwakilan, dan pejabat Satuan Kerja terkait di Kantor Pusat, telah
disepakati bahwa mulai tahun 2006 pelaksanaan Penelitian Pengembangan KPJU
Unggulan UMKM diserahkan kepada Kantor Bank Indonesia (KBI) di tingkat
provinsi. Selanjutnya, penelitian dalam rangka pembaruan data dan informasipenelitian tersebut menjadi tugas dan wewenang KBI provinsi. Hal ini merupakan
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
29/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 6
upaya untuk mewujudkan Destination Statement peran KBI, yakni sebagai Advisor
Pemda dan penyedia data dan informasi di daerah.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha
Unggupan UMKM di Provinsi Bali adalah sebagai berikut.
(1) Mengenal dan memahami hal-hal berikut.
a. Profil daerah, meliputi kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan
potensi sumberdaya.
b. Profil UMKM di wilayah/provinsi penelitian termasuk faktor pendorong dan
penghambat dalam pengembangan UMKM.
c. Kebijakan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah(Daerah Tingkat I dan II) yang terkait dengan pengembangan UMKM.
d. Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM.
(2) Menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu mendapat prior itas untuk
dikembangkan di suatu provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan dalam r angka:
a. mendukung pembangunan ekonomi daerah;
b. penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja; serta
c. peningkatan daya saing pr oduk.
(3) Menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap KPJU unggulan
lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota. Misalnya, mengenai bahan baku,
tenaga kerja, teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga, dan
lokasi (kecamatan).
(4) Menggali informasi tentang KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum
menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi untuk menjadi unggul pada masa
datang apabila mendapatkan perlakuan atau kebijakan tertentu.
(5) Merumuskan rekomendasi berupa hal-hal di bawah ini.
a. KPJU unggulan yang perlu/dapat dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota,
dan peranan perbankan dalam pengembangan KPJU unggulan.
b. Kebijakan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang dikaitkan pula
dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka pengembanqan KPJU
unggulan UMKM.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
30/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 7
1.3 Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
(1) Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi kepada pihak-
pihak yang berwenang, seperti Bank Indonesia, Bank Umum, dan Pemerintah
Daerah (Kabupaten atau Provinsi) dalam rangka memberdayakan UMKM di tiap-
tiap kabupaten melalui pengembangan KPJU unggulan ‘UMKM’
(2) Secara teoretis, hasil penelitian ini sebagai referensi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti mahasiswa, akademika, dan investor, yang dapat
membantu mereka mengenal lebih jauh dan lebih dalam tentang komoditas/
produk/jenis usaha (KPJU) unggulan ‘UMKM’ pada tingkat kabupaten/kota di
Provinsi Bali.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
(1) Penelitian pengembangan KPJU unggulan UMKM dilaksanakan untuk
mengidentif ikasi dan menetapkan KPJU pada UMKM yang dikategorikan sebagai
unggulan daer ah pada tingkat kabupaten/kota dan pr ovinsi.
(2) Materi penelitian mencakup identifikasi dan analisis mengenai hal-hal di bawah
ini.
a. Profil daerah untuk provinsi dan untuk tiap-tiap kabupaten/kota, antara lain
meliputi struktur geografis, demografi, ekonomi, potensi sumber daya, dan
aspek lainnya yang terkait.
b. Profil UMKM di provinsi dan di tiap-tiap kabupaten/kota, termasuk potensi,
peluang, serta faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan
UMKM.
c. Kebijakan Pemerintah (Pusat/Daerah) dalam rangka pengembangan UMKM
dan KPJU unggulan.
d. Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM, khususnya KPJU
unggulan UMKM di wilayah penelitian, antara lain berupa data kredit UMKM
sampai dengan tingkat kabupaten/kota.
e. Penetapan KPJU unggulan UMKM untuk tiap-tiap subsektor/sektor dan atau
lintas sektoral di daerah penelitian (tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan
provinsi).
f. Informasi atau permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
31/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 8
KPJU di tiap-tiap kabupaten/kota.
g. PJU potensial yang dapat dikembangkan untuk rnenjadi KPJU unggulan
h. Rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam
pengembangan KPJU unggulan UMKM.
(3) KPJU yang diidentifikasi adalah sampai dengan nama KPJU akhir.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
32/600
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
33/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 10
mencari peluang pasar untuk komoditas sagu, minyak kayu putih, bamboo, dan
lainnya.
Untuk menyamakan persepsi mengenai komoditas unggulan khususnya
mengenai pengertian dan kriterianya diperlukan metode yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam menetapkan komoditas unggulan di setiap provinsi di KTI.
Pengertian umum komoditas unggulan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu (1) sisi
permintaan (demand driven) dan (2) sisi penawaran (supply driven). Dari sisi
permintaan, komoditas unggulan dapat diartikan bahwa komoditas unggulan
merupakan sektor/komoditas yang dapat menggerakkan permintaan pasar yang
cukup tinggi, baik terhadap pasar domestik maupun mancanegara. Sebaliknya, dari
sisi penawaran, sektor/komoditas unggulan dapat diartikan sebagai sektor/komoditas
yang dapat menggerakkan penyediaan/penawaran yang tinggi atas sektor/komoditas
tersebut. Dengan demikian, sektor/komoditas unggulan adalah sektor/komoditas
yang mempunyai permintaan pasar tinggi dan mempunyai kemampuan untuk
menyediakannya dalam jumlah yang banyak.
Di sisi lain, komoditas unggulan dapat dikenal pula melalui klasifikasi
komoditas yang dikembangkan oleh daerah, yaitu (1) komoditas unggulan, (2)
komoditas andalan, dan (3) komoditas binaan/penunjang. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan komoditas unggulan adalah komoditas yang paling
menguntungkan untuk dikembangkan. Penentuan komoditas unggulan ini dilakukan
dengan mempertimbangkan criteria (a) mempunyai prospek pasar, (b) sumber daya
alam yang cukup, serta (c) sifat-sifat unggul lainnya, seperti luas areal dan
kemudahan pengembangannya.
Berdasarkan berbagai pengertian dan konsepsi komoditas unggulan
sebagaimana diuraikan di atas, maka pengertian yang perlu disepakati untuk
penetapan komoditas unggulan di provinsi se-KTI adalah sebagai berikut.
1. Komoditas unggulan adalah komoditas yang diprioritaskan pengembangannya
oleh pemerintah daerah untuk mendukung tujuan pembangunan daerah;
2. Komoditas unggulan adalah komoditas yang mempunyai prospek pasar dan ada
permintaan pasarnya, yang cocok dibudidayakan oleh masyarakat setempat
karena kesesuaian sumber daya, budaya, dan teknologi.
Sehubungan dengan penentuan sektor/komoditas unggulan daerah-daerah
yang ada di KTI, maka Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan TimurIndonesia bersama Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI)
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
34/600
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
35/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 12
2.2 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali
Berdasarkan definisi sebelumnya, diketahui bahwa komoditas unggulan
sesungguhnya adalah komoditas andalan yang memiliki potensi dikembangkan dan
prospek pasar yang cerah. Di samping itu, jika dikembangkan, dapat menjadi sumber
pendapatan bagi petani/pengusaha dan sekaligus menjadi penggerak perekonomian
wilayah. Namun, dalam memilih satu dari beberapa jenis komoditas andalan menjadi
komoditas unggulan, Anonim (1999) menggunakan beberapa kriteria, yaitu sebagai
berikut.
a. Nilai perdagangan dengan bobot 3. Dalam konsep agribisnis ada teori ”berawal
dari pasar dan ber akhir juga pada pasar”. Komoditas tidak ada artinya bila tidak
mempunyai nilai pasar. Unsur-unsur dalam nilai perdagangan yang perludiperhatikan, antara lain nilai total perdagangan, daya serap pasar, daya saing
komoditas di kelompoknya, andil dalam perdagangan antarpulau dan ekspor.
Makin besar nilai perdagangan suatu komoditas akan mendapat skor makin
besar.
b. Produksi dengan bobot 2. Kita tidak bisa membandingkan jumlah produksi
komoditas A dengan komoditas B untuk menentukan komoditas unggulan. Oleh
karena itu, produksi ini bisa dibandingkan dengan pangsa produksi daerah lain
(nasional). Kadang-kadang berawal dari produksi, suatu komoditas mempunyai
nilai perdagangan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan berkaitan dengan
produksi, antara lain pengembangan telah sesuai dengan agroekosistem, jumlah
produksi, luas areal/populasi, dan daya produktivitas.
c. Keuntungan/pendapatan per hektare dengan bobot 4. Hilir suatu usaha tani
adalah kesejahteraan petani. Untuk itu, dalam pengembangan komoditas yang
perlu diperhatikan, antara lain biaya produksi per hektare, keuntungan per
hektare, B/C ratio, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.
d. Spesifik genetik unggul dengan bobot 1. Umumnya komoditas-komoditas unggul
mempunyai sifat genetik unggul yang tidak dipunyai oleh komoditas lainnya yang
sejenis. Di samping itu, juga unggul lokasi yang tidak ada di daerah lain walaupun
sebenarnya sifat-sifat ini telah terakomodasi dalam bentuk produksi komoditas
atau terakomodasi dalam sistem pasar (karena telah disenangi konsumen).
Keunggulan ini terwujud, antara lain dalam hal murah, kemudahan/kontinuitas,
kualitas, rasa, bau, bentuk, ketahanan, produktivitas, dan aroma.
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
36/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 13
Berdasarkan kriteria dari berbagai unsur dengan bobot masing-masing, maka
Anonim (1999) merumuskan komoditas-komoditas unggulan di setiap kabupaten
seperti disajikan pada Tabel 1. Pada tabel yang sama tampak bahwa komoditias-
komoditas unggulan di setiap kabupaten umumnya adalah komoditas tradisional
yang telah diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun, sesuai dengan
agroekosistem setempat, teknik budi daya yang telah dikuasai, dan memiliki prospek
pasar. Namun, perlu diingat bahwa suatu komoditas unggulan di suatu wilayah
belum tentu menjadi unggul secara terus-menerus. Karena perubahan-perubahan
permintaan, pendapatan masyarakat, selera, dan harga input-output , mungkin
komoditas yang pernah unggul di suatu wilayah dalam suatu tahun tertentu menjadi
tidak unggul lagi dan mungkin muncul komoditas primadona yang menjadi komoditas
unggulan baru. Oleh karena itu, komoditas unggulan akan berubah seiring dengan
adanya perubahan faktor-faktor eksternal, yakni faktor-faktor yang tidak dikuasai oleh
petani atau pengusaha, seperti perubahan permintaan yang akan mempengaruhi
pasar dan keuntungan serta harga-harga input-output yang mempengaruhi
pendapatan/keuntungan yang diperoleh petani/pengusaha.
Komoditas unggulan seperti disajikan pada Tabel 2.1 adalah unggulan tahun
2009, mungkin saja sekarang tahun 2011 karena banyak sebab, mungkin tidak lagi
menjadi unggulan yang digantikan oleh komoditas lainnya. Oleh karena itu, suatu
komoditas tidak selamanya menjadi unggulan karena banyak sebab akhirnya
menjadi tidak unggul lagi. Misal, udang galah di Kabupaten Gianyar, tahun 2011
tidak menjadi komoditas unggulan lagi karena serangan penyakit dan pasar yang
kurang baik, sehingga pengusaha tidak lagi mengusahakan komoditas tersebut.
Tabel 2.1
Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali
No Kabupaten/Kota Komoditas Unggulan
1 Karangasem Salak
2 Klungkung Sapi Bali
3 Bangli Kopi Arabika
4 Gianyar Udang Galah
5 Badung Babi
6 Tabanan Manggis
7 Buleleng Mangga
8 Jembrana Ikan Lemuru
9 Denpasar Ikan TunaSumber: Anonim (1999)
8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012
37/600
Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM
Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud 14
2.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Pembahasan tentang profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
dibatasi hanya pada UKM yang tidak berbadan hukum. Jenis usaha ini sangat
relevan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan yang terdesentralisasi, tetapi
tetap mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun pasar internasional.
2.3.1 Jenis Usaha, Omzet, dan Pekerja
Jenis usaha yang termasuk ke dalam UMKM terdiri atas (1) pertambangan
rakyat dan penggalian; (2) industri kecil dan kerajinan rumah tangga; (3) listrik non-
PLN, (4) konstruksi; (5) perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan jasa
komunikasi; (6) angkutan dan komunikasi; (7) lembaga keuangan; ser
Recommended