View
244
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
1/56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi
untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan
dan/atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga
dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan di bidang
kesehatan. Salah satu sarana kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat tersebut adalah apotek.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam ancasila dan Undang-Undang !asar "egara
#epublik Indonesia $ahun %&'(. )enurut Undang-Undang *UU+ "o.
$ahun & tentang kesehatan, upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau
masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan *promotif+, pencegahan penyakit
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
2/56
*pre0entif+, penyembuhan penyakit *kuratif+, dan pemulihan kesehatan
*rehabilitatif+, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan, *!1K1S #I. &+.
embangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut semua segi
kehidupan, baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Keberhasilan
pembangunan di berbagai bidang serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran
akan hidup sehat. 2al ini mempengaruhi meningkatnya kebutuhan pelayanan
dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana dan prasarana baik jumlah
maupun mutu, *!1K1S #I. &+.
elayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta,
dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. eningkatan kesejahteraan di bidang kesehatan dapat diupayakan
melalui penyediaan obat-obatan yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau
oleh masyarakat. Untuk itu perlu disusun langkah-langkah khusus antara lain
menjamin tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang cukup, peningkatan
distribusi obat secara merata, menjamin kebenaran khasiat obat, keamanan dan
keabsahan obat yang beredar. 3leh karena itu perlu adanya sarana penunjang
pelayanan kesehatan, salah satunya adalah apotek, *!1K1S #I. &+.
)enurut eraturan emerintah "o.(% tahun & tentang pekerjaan
kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. 4potek mempunyai dua
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
3/56
ruang gerak yaitu lingkup pengabdian kepada masyarakat *non profit oriented+
dan lingkup bisnis *profit oriented+, dan kedua fungsi tersebut harus berjalan
bersama. 5erkenaan dengan fungsi yang pertama, 4potek berperan
menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya serta memberi
informasi, konsultasi dan e0aluasi mengenai obat yang dibutuhkan oleh
masyarakat sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat terwujud. 6ungsi
yang kedua, sebagai suatu unit usaha yang berhubungan dengan obat serta
perbekalan farmasi lain sebagai komoditi untuk disalurkan kepada masyarakat
sehingga 4potek memperoleh pendapatan yang nantinya dikelola untuk
membuat 4potek tetap dapat bertahan hidup dan berkembang, *!1K1S #I.
&+.
4potek dikelola oleh seorang 4poteker engelola 4potek *44+ suatu
profesi yang berkaitan erat, kompeten dan dibekali pengetahuan khusus
tentang obat. Seorang 44 harus bertanggung jawab dalam pelayanan
kefarmasian pada masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan melalui
pengelolaan dan pemberian informasi penggunaan obat yang rasional,
sehingga keamanan, efekti0itas, ketepatan dan kerasionalan penggunaan obat
dapat tercapai, *!1K1S #I. '+.
elayanan kesehatan mempunyai peranan strategis dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. elayanan apotek merupakan
salah satu pelayanan kesehatan di Indonesia. elayanan apotek saat ini telah
mengalami perubahan orientasi dari drug oriented menjadi patient oriented
dengan berasaskan pharmaceutical care. 4danya pergeseran sistem pelayanan
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
4/56
farmasi, merupakan tantangan bagi apoteker yang mengabdikan ilmunya di
apotek untuk lebih berperan aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sebagai konsekuensi terhadap perubahan tersebut, apoteker dituntut untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat
melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. 5entuk interaksi tersebut
antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan
obat dan mengetahui tujuan akhir terapi sesuai harapan dan terdokumentasi
dengan baik. )engingat tugas dan tanggung jawab apoteker yang luas dan
kompleks, maka calon apoteker perlu mendapat bekal dan keterampilan yang
memadai dan up to date. 2al ini untuk menjaga profesionalitas apoteker oleh
karenanya kegiatan praktek kerja lapangan diharapkan dapat memperkenalkan
realita pekerjaan kefarmasian khususnya di apotek, *!1K1S #I. '+.
!alam dunia kesehatan sadar atau tidak sadar sering terjadi kesalahan
*!# atau medication errors+ yang dampaknya dapat langsung diderita oleh
pasien maupun apotek, sehingga tujuan terapi menjadi sering gagal dan paling
utama adalah kualitas hidup pasien rendah. asien sebagai konsumen berhak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan oleh tenaga profesi kesehatan yang
baik dan berkualitas.
enggunaan farmakoterapi melalui apoteker untuk seorang pasien, adalah
pelayanan jasa yang dilakukan oleh apoteker be rdasarkan ilmu pengetahuan
kefarmasian. Kewenangan profesi dan diakui secara hukum sebagai produk
7jasa profesi7 pelayanan yang diberikan apoteker harus memenuhi syarat dan
standard yang menjamin kebenaran penggunaan farmakoterapi sesuai dengan
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
5/56
tujuannya melalui proses 865 *cara pelayanan farmasi yang baik+. 865
*cara pelayanan farmasi yang baik+ adalah suatu pedoman yang dipakai untuk
menjamin bahwa pelayanan yang diberikan farmasis kepada setiap pasien
telah memenuhi kualitas yang tepat dan terjamin. !engan adanya 865 akan
dapat meningkatkan akses pengobatan menjadi aman, tepat, ekonomis dan
berkualitas, serta menjamin kerasionalan penggunaan obat dan kesembuhan
pasien.
5erawal dari sini, kami sebagai mahasiswa farmasi yang nantinya akan
terjun kedalam dunia kefarmasian dituntut untuk merubah paradigma yang
lama melekat pada profesi kefarmasian yaitu dari sekedar pendukung dari
pelayanan praktek kesehatan menjadi salah satu pelaku pelayanan praktek
kesehatan yang mempunyai kedudukan setara dengan profesi kesehatan
lainnya, dengan tetap mengedepankan profesionalisme dan kompetensi. 3leh
karena itu melalui raktek Kerja 9apangan *K9+ di apotek Kimia 6arma ini,
diharapkan dapat dihasilkan seorang tenaga kefarmasian yang handal dan
profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai 4hli )adya
6armasi atau sebagai 4sisten apoteker.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
$ujuan umum raktek Kerja 9apangan di 4potek Kimia 6arma adalah :
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
6/56
a. )eningkatkan pemahaman calon 4sisten 4poteker tentang peran, fungsi,
posisi dan tanggung jawab asisten apoteker dalam pelayanan kefarmasian
di apotek.
b. )embekali calon asisten apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan
keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di apotek.
c. )empersiapkan calon asisten apoteker dalam memasuki dunia kerja
sebagai tenaga kerja farmasi yang professional dengan gambaran nyata
tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
)anfaat raktek Kerja 9apangan di 4potek Kimia 6arma adalah :
a. )engetahui, memahami tugas dan tanggung jawab asisten apoteker dalam
mengelola apotek dibawah pengawasan apoteker.
b. )endapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di
apotek.
c. )eningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi asisten apoteker yang
profesional.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
7/56
BAB II
TINJAUAN UMUM APTEK
A. Ketentuan U!u! Tentang Ap"tek
)enurut eraturan emerintah #epublik Indonesia "omor (% tahun &
tentang pekerjaan kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Sedangkan menurut
Kepmenkes #I "omor %;/)1"K1S/SK/I
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
8/56
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat, *!1K1S #I. &+.
4potek berperan menyediakan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya
serta memberi informasi, konsultasi dan e0aluasi mengenai obat yang
dibutuhkan oleh masyarakat sehingga tujuan pembangunan kesehatan dapat
terwujud. 6ungsi yang kedua, sebagai suatu unit usaha yang berhubungan
dengan obat serta perbekalan farmasi lain sebagai komoditi untuk disalurkan
kepada masyarakat sehingga 4potek memperoleh pendapatan yang nantinya
dikelola untuk membuat 4potek tetap dapat bertahan hidup dan berkembang
*!1K1S #I. &+.
B. Tuga# $an %ung#& Ap"tek
5erdasarkan eraturan emerintah "o. (% $ahun &, tugas dan fungsi
apotek adalah:
a. $empat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan 4poteker.
b. Sarana yang digunakan untuk melakukan ekerjaan Kefarmasian.
c. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi
antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
d. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu Sediaan 6armasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
9/56
obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional *!epkes
#I, &+.
C. Pen$&r&an Ap"tek
erubahan tata cara dalam mengurus Surat I=in 4potek ini ditetapkan oleh
Kepmenkes #I "o.%/)enkes/SK/ang berwenang memberi i=in SI4: Kadinkes Kabupaten/ Kota
b. >ang berhak memperoleh i=in : 4poteker
Ketentuan pemberian i=in apotek adalah sebagai berikut :
%. ermohonan i=in apotek diajukan kepada Kepala !inas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
. Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya *enam+
hari kerja setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis
kepada Kepala 5alai 3) untuk melakukan pemeriksaan setempat
terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.
. $im !inas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala 5alai 3)
selambatlambatnya *enam+ hari setelah permintaan bantuan teknis dari
Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan
setempat.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
10/56
'. !alam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat *+ dan *+
tidak dilaksanakan, apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan
siap melakukan kegiatan kepada Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat dengan tembusan kepada Kepala !inas ropinsi.
(. !alam jangka waktu % hari kerja setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat *+ atau pernyataan dimaksud
ayat *'+ Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan
surat i=in.
. !alam hasil pemeriksaan $im !inas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Kepala 5alai 3) dimaksud ayat *+ masih belum memenuhi syarat,
Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu % hari
kerja mengeluarkan surat penundaan.
;. $erhadap surat penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat *+,
4poteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum
dipenuhi selambat-lambatnya dalam waktu % *satu+ bulan sejak tanggal
surat penundaan *!1K1S #I. +.
)enurut Kep)enKes #I "o.&/)enkes/er/
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
11/56
b. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan
pelayanan komoditi yang lain di luar sediaan farmasi.
c. 4potek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi yang lain di
luar sediaan farmasi.
Selanjutnya persyaratan apotek ditetapkan dalam ermenkes #I
"o.&/)enkes/er/
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
12/56
Bangunan Ap"tek
ersyaratan bangunan apotek menurut Kepmenkes "o.;? tahun %&?%
tentang ersyaratan apotek adalah :
%. 5angunan apotek mempunyai luas secukupnya sekurang-kurangnya (
mB terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan resep,
ruang administrasi, ruang laboratorium pengujian sederhana, ruang
penyimpanan obat, tempat pencucian alat, dan jamban *C8+.
. 5angunan apotek harus memenuhi persyaratan teknis, yaitu :
%+ !inding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah dalam harus
rata, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan.
+ 9angit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan
permukaan sebelah dalam berwarna terang.
+ 4tap tidak boleh bocor, terbuat genteng, sirap atau bahan lain
yang memadai.
'+ 9antai tidak boleh lembab, terbuat dari ubin atau bahan lain yang
memadai.
. 5angunan apotek harus memiliki 0entilasi dan sanitasi yang baik serta
memenuhi persyaratan higienes lainnya.
'. 4potek harus memiliki sumber air yang memenuhi persyaratan
kesehatan.
(. 4danya penerangan yang cukup sehingga dapat menjamin pelaksanaan
tugas dan fungsi apotek dengan baik.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
13/56
. $ersedia alat pemadam kebakaran sekurang-kurangnya dua buah dan
masih berfungsi dengan baik.
;. 4potek harus memasang papan nama pada bagian muka apotek yang
terbuat dari papan, seng, atau bahan lain yang memadai dengan ukuran
minimal panjang cm, lebar ' cm dengan tulisan hitam di atas dasar
putih, tinggi, huruf minimal ( cm dan tebal ( mm *!epkes #I, %&?%@
2artono, %&&?+. Untuk keperluan papan nama apotek, bagian muka
terbuat dari seng atau bahan lain yang memadai dan memuat : nama
apotek, nama 4poteker engelola 4potek, nomor surat i=in apotek,
alamat apotek, nomor telepon apotek.
Perlengkapan Ap"tek
!alam lampiran Kep)enKes #I "o.%/)enKes/SK/
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
14/56
i. )ortir, garis tengah ( sampai % cm dan % sampai %( cm beserta
palunya.
j. Spatel logam, tanduk atau plastik dan porselen.
k. 8awan penguap porselen, garis tengah ( samapi %( cm.
l. 5atang pengaduk.
m. emanas air.
n. Kompor atau alat pemanas yang sesuai.
o. anci sesuai dengan kebutuhan.
. erlengkapan dan alat perbekalan farmasi
a. 9emari dan rak penyimpanan obat yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan
b. 5otol berbagai ukuran.
c. 9emari pendingin.
d. 9emari penyimpanan narkotik dan psikotropika yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan yang harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
- !ibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat dan
harus dapat dikunci.
- !ibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan@
bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin,
petidin dan garam-garamnya serta persediaan narkotika@ bagian
kedua untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-
hari.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
15/56
- 4pabila tempat penyimpanan khusus berupa lemari berukuran
kurang dari ' < ? < % cm, harus ditempelkan dengan kuat
pada tembok atau lantai, dengan cara dipaku, disekrup atau
dengan cara lain yang memadai. Untuk tempat penyimpanan
khusus racun adalah sebuah lemari yang dapat dikunci dan
diberi tanda tengkorak.
. Cadah pengemas dan pembungkus
a. 1tiket dengan ukuran, jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan.
b. Cadah pengemas dan pembungkus untuk menyerahkan obat
dengan jenis dan jumlah yang sesuai
'. 4lat administrasi
a. 5lanko pesanan obat
b. 5lanko kartu stok obat
c. 5lanko salinan resep
d. 5lanko faktur dan blanko nota penjualan
e. 5uku pencatatan narkotika
f. 5uku pesanan obat narkotika
g. 6orm laporan obat narkotika
(. 5uku acuan
a. 5uku standar yang diwajibkan yakni 6armakope Indonesia edisi
terbaru.
b. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan apotek.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
16/56
Tenaga Ke#e'atan
)enurut eraturan emerintah #epublik Indonesia nomor (% tahun
&, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
$enaga kefarmasian yang bekerja di apotek antara lain :
%+ 4poteker
a. 4poteker engelola 4potek *44+
4poteker engelola 4potek adalah 4poteker yang telah diberi Surat
I=in 4potek *SI4+.
b. 4poteker endamping
4poteker endamping adalah 4poteker yang bekerja di 4potek
disamping 4poteker engelola 4potek dan/atau menggantikannya
pada jam-jam tertentu pada hari buka 4potek.
c. 4poteker engganti
4poteker engganti adalah 4poteker yang menggantikan 4poteker
pengelola 4potek selama 4poteker engelola 4potek tersebut tidak
berada ditempat lebih dari *tiga+ bulan secara terus E menerus, telah
memiliki Surat Ijin Kerja dan tidak bertindak sebagai 4poteker
engelola 4potek di 4potek lain.
+ $enaga teknis kefarmasian
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
17/56
a. 4sisten 4poteker
4sisten 4poteker adalah mereka yang berdasarkan
peraturanperundang-undangan yang berlaku berhak melakukan
pekerjaan kefarmasian sebagai 4sisten 4poteker, *!epkes #I, +.
tan$ar Pelaanan Kefar!a#&an $& Ap"tek
!alam menjalankan praktek kefarmasian di apotek, apoteker harus
menerapkan standart pelayanan kefarmasian. elayanan kefarmasian pada
saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu
kepada pelayanan kefarmasian *pharmaceutical care+. Kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai
komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku untuk dapat
melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. 5entuk interaksi tersebut
antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring
penggunaan obat dan mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan
terdokumentasi dengan baik. 4poteker harus memahami dan menyadari
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan *medication error+ dalam
proses pelayanan. 3leh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktik
harus sesuai standar yang ada untuk menghindari terjadinya hal tersebut.
4poteker harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
18/56
dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang
rasional.
Sebagai upaya agar para apoteker dapat melaksanakan pelayanan
kefarmasian dengan baik, !itjen >anfar dan 4lkes !epartemen Kesehatan
bekerja sama dengan Ikatan Sarjana 6armasi Indonesia *IS6I+ menyusun
standar pelayanan kefarmasian di apotek untuk menjamin mutu pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat *!epkes #I, '+ .
$ujuan disusunnya standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah
a. Sebagai pedoman praktik apoteker dalam menjalankan profesi.
b. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional
c. )elindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian.
tu$& Kelaakan Pen$&r&an Ap"tek
Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari
perencanaan yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha
dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang
belum jelas. )elalui studi kelayakan, berbagai hal yang diperkirakan dapat
menyebabkan kegagalan sehingga diharapkan dapat diantisipasi sedini
mungkin.
Studi kelayakan dalam pendirian apotek meliputi:
4. Sur0ey dan pemilihan lokasi
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
19/56
enentuan lokasi apotek merupakan pertimbangan awal yang paling
penting dan paling menentukan bagi kelangsungan hidup apotek. Untuk
hidup berkesinambungan, suatu apotek setidaknya memiliki langganan
yang tetap. 3leh karena itu pemilihan lokasi harus benar-benar
diperhitungkan sebelum apotekberdiri. !engan kata lain, lokasi apotek
harus strategis sehingga menjadi pilihan konsumen.
5eberapa keadaan yang penting untuk dipertimbangkan dalam
memenuhi kriteria lokasi yang baik antara lain terjaminnya keamanan,
dekat dengan pemukiman penduduk, ramai, mudah terjangkau, adanya
tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, praktek dokter,
uskesmas, klinik dan daerah perbelanjaan serta keadaan-keadaan lain
yang menurut pertimbangan dipandang mempunyai nilai tambah. !engan
lokasi yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha dan terus
bertahan dan meningkatkan pelayanannya.
5. 4nalisis Keuangan
4nalisis keuangan diperlukan untuk mengetahui untung rugi suatu
usaha, mengukur liFuiditas apotek dan mengukur efektifitas penggunaan
dana. 5eberapa yang hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat
analisis keuangan:
%+ )odal minimal.
)odal minimal adalah modal minimum yang diperlukan untuk
mendirikan apotek serta melengkapi sarana dan prasarana sebagai
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
20/56
syarat utnuk memperoleh i=in apotek dan mampu melayani masyarakat
dengan baik. enggunaan modal minimal antara lain:
a. engadaan akti0a/harta tetap yaitu harta yang relatif tidak dapat
diuangkan untuk jangka waktu kurang dari setahun.
b. engadaan akti0a/harta lancar yaitu harta yang relatif mudah
diuangkan dalam jangka waktu kurang dari setahun.
c. 5iaya awal yaitu pengeluaran yang dapat digolongkan sebagai
biaya yang dikeluarkan pada awal pendirian apotek.
d. Kas yaitu uang kontan berupa uang tunai ataupun di bank dalam
bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat digunakan.
+ Sumber modal
Kesulitan modal merupakan masalah yang sangat sering dijumpai
bagi seorang apoteker sewaktu akan mendirikan apotek sendiri. Untuk
itu, seorang apoteker harus mempunyai keberanian dan mau bekerja
keras untuk mengusahakan modal dari berbagai sumber.
)odal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal sendiri
atau kredit. )odal sendiri merupakan modal yang tidak mempunyai
jangka waktu pengembalian, misalnya modal milik apoteker sendiri
atau modal milik keluarga. Sedangkan modal kredit adalah modal
pinjaman dari pemberi kredit *kreditur+. Sumber-sumber modal kredit
antara lain adalah bank, teman sejawat, 56 yang pada umumnya
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
21/56
berupa perbekalan farmasi yang bersifat fast moving. 5erdasarkan
pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:
a. )odal tetap *akti0a tetap+, yaitu modal yang keadaannya relatif tetap
misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.
b. )odal lancar *akti0a lancar+, yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat
berubah misalnya uang tunai *kas/bank+, piutang, perbekalan
kesehatan/barang dagangan.
+ 4nalisis Impas
4nalisis impas adalah suatu cara yang digunakan untuk
mempelajari hubungan antara penjualan, biaya dan laba atau
keuntungan. 4potek dikatakan mencapai titik impas apabila di dalam
laporan perhitungan rugi-laba pada periode tertentu, apotek tersebut
tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. !ari
analisis titik impas, pengelola apotek dapat mengetahui pada, 0olume
*jumlah+ penjualan berapakah apotek yang bersangkutan tidak
menderita kerugian dan tidak memperoleh keuntungan *laba+.
4nalisis titik impas tentunya dapat dipakai untuk mengetahui pada
0olume penjualan berapa apotek dapat memperoleh laba atau
menderita kerugian tertentu. $itik impas dihitung sebagai 0olume
penjualan dimana total pendapatan menyamai total biaya.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
22/56
#umus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas
adalah sebagai berikut :
$itik impas *51+ G 5$
% E *5H / enjualan+
$itik impas *51+ G 5$
% E *2/ 3mset+
Keterangan :
5$ G 5iaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung
pada jumlah barang yang terjual.
5H G 5iaya 0ariabel, yaitu biaya yang besarnya tergantung
pada jumlah barang yang terjual. Untuk apotek, 5H adalah
nilai pembelian dari barang yang terjual.
enjualan G "ilai penjualan dari barang yang terjual *"ilai penjualan
adalah penjumlahan dari nilai pembelian dengan margin
keuntungan+.
2 G 2arga pokok penjualan, yaitu nilai pembelian dari barang
yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan hasil
perhitungan harga pokok dari *persediaan awal pembelian
barang pada kurun waktu tertentu E persediaan akhir+.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
23/56
3m=et G "ilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun
waktu tertentu.
D. Pen*a+utan I,&n Ap"tek
Setiap apotek harus berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan )enteri Kesehatan #I
"o.%/)enkes/SK/
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
24/56
(. Surat i=in kerja apoteker pengelola apotek dicabut.
. emilik sarana apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran
perundangundangan di bidang obat.
;. 4potek tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai apotek *5elladonna
erdana utra,dkk. %%+.
elaksanaan pencabutan i=in apotek dapat dilaksanakan setelah
dikeluarkannya:
%. eringatan tertulis kepada apoteker pengelola apotek sebanyak kali
berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing bulan.
. embekuan i=in apotek untuk jangka waktu selama-lamanya bulan sejak
dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan di apotek *5elladonna
erdana utra,dkk. %%+.
embekuan i=in apotek dapat dicairkan kembali apabila apotek telah
membuktikan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 2al ini dilakukan setelah Kepala 5alai 3) setempat
melakukan pemeriksaan *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.
Keputusan pencabutan surat i=in apotek dilakukan oleh Kepala !inas
Kesehatan atau Kota disampaikan langsung kepada apoteker pengelola apotek
dengan menggunakan contoh formulir model 4$-%(, tembusan kepada
menteri dan kepala !inas Kesehatan ro0insi setempat serta Kepala 5alai
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
25/56
emeriksaan 3bat dan makanan setempat. 4pabila surat i=in apotek dicabut,
apoteker pengelola apotek atau apoteker pengganti wajib mengamankan
perbekalan farmasinya. engamanan tersebut dilakukan dengan tata cara
sebagai berikut:
%. !ilakukan in0entarisai terhadap seluruh persediaan narkotika, obat keras
tertentu dan obat lainnya dan seluruh resep yang tersisa di apotek.
. "arkotika, psikotropika dan resep harus dimasukkan dalam tempat yang
tertutup dan terkunci.
. 4poteker pengelola apotek wajib melaporkan kepada Kepala !inas
Kesehatan Kabupaten atau Kota atau petugas yang diberi wewenang
tentang penghentian kegiatan disertai laporan in0entaris yang dimaksud di
atas *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.
E. Pengel"laan u!+er Daa Ap"tek
a. engelolaan Sumber !aya )anusia
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh
seorang apoteker yang profesional. !alam pengelolaan apotek, apoteker
senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan
pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan
berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai menempatkan
pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola S!)
secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
26/56
pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan
*4nonim, '+.
b. engelolaan Sediaan 6armasi dan erbekalan Kesehatan 9ainnya
a. erencanaan
erencanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,
dan harga dalam rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, serta
menghindari kekosongan obat. !alam perencanaan pengadaan sediaan
farmasi seperti obat-obatan tersebut maka perlu dilakukan
pengumpulan data obat-obatan yang akan dipesan. !ata obat-obatan
tersebut biasanya ditulis dalam buku defecta, yaitu jika barang habis
atau persediaan menipis berdasarkan jumlah barang yang tersedia pada
bulan - bulan sebelumnya. !alam membuat perencanaan pengadaan
sediaan farmasi perlu diperhatikan :
%+ ola penyakit.
+ Kemampuan masyarakat.
+ 5udaya masyarakat *4nonim, ;+.
b. engadaan
embelian perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
27/56
melalui resep dan penjualan bebas. embelian harus direncanakan
dengan baik untuk mencegah terjadinya kekosongan ataupun
penumpukan barang sehingga perputaran barang tidak mengalami
hambatan. *"aiti #ofiya, ?+.
!alam proses pembelian banyak pertimbangan-pertimbangan yang
diperlukan untuk menentukan keputusan yang terbaik. Salah satu
pertimbangan tersebut tentunya adalah 0isi dari farmasis yakni
pengadaan yang mengarah kepada terjaminnya ketersediaan obat yang
tepat baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Sebagai contoh,
misalnya perlu diperhatikan keabsahan sumber, jaminan kualitas,
pelayanan purna jual, jangka waktu pelayanan dan sebagainya *"aiti
#ofiya, ?+.
4potek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber
dari pabrik farmasi, pedagang besar farmasi atau apotek lainnya atau
alat distribusi yang sah. 3batnya harus memenuhi ketentuan wajib
daftar obat. Surat pesanan obat dan perbekalan kesehatan di bidang
farmasi lainnya harus ditandatangani oleh 4poteker engelola 4potek
*44+ dengan mencantumkan nama dan nomor surat i=in kerja. 5ila
berhalangan diwakili 4poteker endamping atau 4poteker engganti
*4nief, %&?;+.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
28/56
c. enyimpanan
enyimpanan obat bertujuan untuk menjaga kestabilan obat dan
mencegah terjadinya cemaran dan peruraian, terhindar dari pengaruh
udara, kelembaban, panas, dan cahaya yang dapat merusak obat
sehingga kualitas obat atau bahan obat menjadi buruk. *4nief, %&?;+.
5erdasarkan Keputusan )enteri Kesehatan #epublik Indonesia
"omor %;/)1"K1S/SK/I
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
29/56
b. ergunakan ruangan yang tersedia seefisien mungkin baik dari segi
besar ruangan dan pembagian ruangan.
c. )emelihara gudang dan peralatannya dengan sebaik mungkin.
d. )enciptakan suatu sistem yang lebih efektif untuk lebih
memperlancar arus barang. 5arang yang datang lebih dulu harus
dikeluarkan lebih dulu *metode 6irst In 6irst 3ut/6I63+ dan obat
dengan tanggal kadaluarsa lebih dekat harus dikeluarkan lebih dulu
walaupun oba tersebut datangnya belakangan *metode 6irst
1Jpired 6irst 3ut/6163+.
enataan dilakukan dengan memperhatikan efektifitas dan efesiensi
pelayanan, pembagian farmakologis dan urutan abjad. Keterbatasan
sering kali bisa disiasati dengan optimalisasi penggunaan ruang yang
ada serta menyederhanakan alur pelayanan. *"aiti #ofiya, ?+.
d. 4dministrasi
!alam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu
dilaksanakan kegiatan administrasi. 4dministrasi merupakan proses
pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilakukan oleh suatu
perusahan. Seperti juga sistem usaha lain, kegiatan pengendalian
operasional di apotek harus dilakukan secara cermat demi tercapainya
tertib administrasi dan manajemen yang baik. 4dministrasi sangat
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
30/56
diperlukan dalam pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber
informasi yang dapat dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan
oleh apoteker pengelola apotek. 3leh sebab itu, diperlukan strategi
khusus yang terencana dengan mantap sehingga proses pengelolaan
bisa berjalan dengan baik *"aiti #ofiya, ?+.
Accounting *pembukuan+ adalah sistem pencatatan transaksi
dagang dan keuangan serta penganalisaan, pembuktian, dan pembuatan
laporan. 4dministrasi pembukuan di apotek meliputi:
%+ 4dministrasi umum
encatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
+ 4dministrasi pelayanan
engarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien,
pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat *"aiti #ofiya,
?+.
e. Keuangan
engelolaan keuangan di 4potek dilakukan oleh seorang
kasir. ada umumnya pengelolaan keuangan bertugas sebagai
penagihan piutang, pembayaran hutang, maupun pembayaran
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
31/56
pajak. Secara keseluruhan pengelolaan keuangan yang dilakukan
meliputi :
%. 9aporan keuangan 4potek harian
. 9aporan keuangan resep tunai
. 9aporan keuangan resep kredit
'. 9aporan pembayaran faktur
(. 9aporan penjualan barang
4nalisis keuangan diperlukan untuk mengetahui untung rugi suatu
usaha, mengukur liFuiditas apotek dan mengukur efektifitas
penggunaan dana. 5eberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
membuat analisis keuangan:
%. )odal minimal adalah modal untuk pengadaan sarana dan
prasarana sebagai syarat untuk memperoleh ijin apotek.
)odal minimal, meliputi:
a. 4kti0a tetap yaitu harga yang tidak dapat diuangkan untuk
jangka waktu kurang dari satu tahun, termasuk didalamnya
adalah tanah, bangunan, dan barang-barang in0entaris.
b. 4kti0a lancar yaitu harga yang relati0e mudah diuangkan
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. 5erupa sediaan
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
32/56
farmasi dan barang-barang dagang lain yang diperbolehkan
dijual di apotek.
c. 5iaya awal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pendirian
apotek, seperti sewa gedung, reno0asi untuk mengubah
penampilan gedung dan lain-lain.
d. Kas yaitu uang kontan berupa uang tunai ataupun di bank
dalam bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat digunakan
*"aiti #ofiya, ?+.
. Sumber modal
Kesulitan modal merupakan masalah yang sangat sering
dijumpai bagi seorang apoteker sewaktu akan mendirikan apotek
sendiri. Untuk itu, seorang apoteker harus mempunyai keberanian
dan mau bekerja keras untuk mengusahakan modal dari berbagai
sumber *"aiti #ofiya, ?+.
)odal untuk mendirikan apotek dapat berasal dari modal
sendiri atau kredit. )odal sendiri merupakan modal yang tidak
mempunyai jangka waktu pengambilan, misalnya modal milik
apoteker sendiri atau modal milik keluarga. Sedangkan modal
kredit adalah modal pinjaman dari pemberi kredit *kreditur+.
Sumber modal kredit antara lain adalah bank, teman sejawat, 56
yang pada umumnya berupa perbekalan farmasi yang bersifat fast
mo0ing *"aiti #ofiya, ?+.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
33/56
5erdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:
a+ )odal tetap *aki0a tetap+, yaitu modal yang keadaannya relatif
tetap, misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.
b+ )odal lancer *akti0a lancar+, yaitu modal yang sewaktu-waktu
dapat berubah, misalnya uang tunai *kas/bank+, piutang,
perbekalan kesehatan/barang dagangan *"aiti #ofiya, ?+.
4kuntasi keuangan adalah suatu proses pencatatan dan
pengukuran informasi mengenai pengembangan keuangan suatu
perusahaan. 9aporan keuangan pada hakikatnya berfungsi sebagai
pemberi informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur kekayaan *neraca+ yang dimiliki apotek dari
kondisi neraca awal menjadi neraca akhir sebagai akibat adanya
kegiatan operasional transaksi jual-beli barang atau jasa selama
pada kurun waktu tertentu *"aiti #ofiya, ?+.
5entuk-bentuk laporan keuangan yang ada di apotek umumnya
terdiri dari tiga bentuk yaitu:
a+ 9aporan laba-rugi, yaitu laporan yang menggambarkan tentang
aliran pendapatan da biaya operasional yang dikeluarkan
selama periode waktu tertentu.
b+ 9aporan neraca, yaitu laporan yang menggambarkan tentang
potret kondisi kekayaan apotek pada tanggal tertentu.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
34/56
c+ 9aporan aliran kas, yaitu laporan yang menggambarkan tentang
aliran kas yang masuk dan keluar pada periode tertentu *"aiti
#ofiya, ?+.
%. Pelaanan Ap"tek K&!&a %ar!a -/
%. elayanan #esep
elayanan resep adalah suatu proses pelayanan terhadap permintaan
tertulis dokter, dokter gigi, dan dokter hewan kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai perundangan yang
berlaku. elayanan resep sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker tulis
dalam resep, apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pengelola
apotek. !alam hal pasien tidak mampu menebus obat yang dipilih sebagai
obat alternatif.
4poteker wajib memberi informasi yang berkaitandengan penggunaan
obat yang diserahkan kepada pasien. Informasi meliputi cara penggunaan
obat, dosis dan frekuensi pemakaian, lamanya obat digunakan indikasi,
kontra indikasi, kemungkinan efek samping dan hal-hal lain yang
diperhatikan pasien. 4pabila apoteker menganggap dalam resep terdapat
kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, harus diberitahukan
kepada dokter penulis resep. 5ila karena pertimbangannya dokter tetap
pada pendiriannya, dokter wajib memberikan tanda tangan atas resep.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
35/56
rosedur tetap pelayanan resep:
a. Skrining resep
%+ )elakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu
nama dokter, nomor i=in praktek, alamat, tanggal penulisan resep,
tanda tangan atau para dokter serta nama, alamat, umur, jenis
kelamin, dan berat badan pasien.
+ )elakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu : bentuk
sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas,
cara, dan lama pemberian obat.
+ )engkaji aspek klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,
interaksi kesesuaian *dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus
lainnya+, membuatkan kartu pengobatan pasien *medication
record+.
'+ )engkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.
b. enyiapan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
%+ )enyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan permintaan pada resep.
+ )enghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
+ )engambil obat dengan menggunakan sarung
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
36/56
tangan/alat/spatula/sendok.
'+ )enutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula.
(+ )eracik obat *timbang, campur, kemas+.
+ )engencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak
minum.
;+ )enyiapkan etiket.
?+ )enuliskan nama dan cara pemakaian obat pada etikat sesuai
dengan permintaan pada resep.
c. enyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
%+ )elakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan.
+ )emanggil nama dan nomor tunggu pasien.
+ )emeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
'+ )enyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
(+ )embuat salinan resep sesuai denagn resep asli dan diparaf oleh
apoteker.
+ )enyiapkan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
37/56
d. elayanan informasi obat
4poteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan
mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.
Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan,
akti0itas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama
terapi *4nonim, '+.
rosedur tetap pelayanan informasi obat:
%+ )emberikan informasi obat kepada pasien berdasarkan resep atau
kartu pengobatan pasien *medication record+ atau kondisi
kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.
+ )elakukan penelusuran literatur bila diperlukan secara sistematis
untuk memberikan informasi.
+ )enjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
'+ )endisplai brosur, leaflet, poster atau majalah kesehatan untuk
informasi pasien.
(+ )endokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.
. romosi dan 1dukasi
4poteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang ingin
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
38/56
melakukan upaya pengobatan diri sendiri *swamedikasi+ untuk penyakit
yang ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini. 4poteker ikut membantu
diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet / brosur,
poster, penyuluhan, dan lain lainnya.
)enurut eraturan )enteri Kesehatan #epublik Indonesia
"o.&/)1"K1S/1#/
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
39/56
b. )enggali informasi dari pasien meliputi:
%. $empat timbulnya gejala penyakit.
. Seperti apa rasanya gejala penyakit.
. Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya.
'. Sudah berapa lama gejala dirasakan.
(. 4da tidaknya gejala penyerta.
c. engobatan yang sebelumnya sudah dilakukan.
d. )emilihkan obat yang sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan
ekonomi pasien dengan menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas
dan obat wajib apotik.
e. )emberikan informasi tentang obat yang diberikan kepada pasien
meliputi: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya
pengobatan, efek samping yang mungkin terjadi, serta hal E hal yang
harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam
menunjang pengobatan. 5ila sakit berlanjut /lebih dari hari hubungi
dokter.
f. )endokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah
dilakukan.
. elayanan #esidensial *2ome 8are+
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
40/56
!alam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi
secara aktif dalam promosi dan edukasi. 4poteker ikut membantu
memberikan informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur,
poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.
4poteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan
pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk
kelompok lansia dan pasien dengan penyakit kronis. Untuk kegiatan ini,
apoteker harus membuat catatan pengobatan pasien *medication record+
*5elladonna erdana utra,dkk. %%+. !alam rangka pemberdayaan
masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan
edukasi. 4poteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan
penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.
'. elayanan 3bat $anpa #esep
engobatan sendiri adalah tindakan mengobati diri sendiri dengan obat
tanpa resep *golongan obat bebas dan bebas terbatas+ yang dilakukan
secara tepat guna dan bertanggung jawab. 2al ini mengandung makna
bahwa walaupun oleh dan untuk diri sendiri, pengobatan sendiri harus
dilakukan secara rasional. Ini berarti bahwa tindakan pemilihan dan
penggunaan produk bersangkutan sepenuhnya merupakan tanggung jawab
yang rasional bagi para penggunanya. !engan kata lain, seorang pengguna
dituntut untuk mampu menegakkan diagnosis penyakit yang dideritanya
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
41/56
dan kemudian memilih produk obat yang paling sesuai kondisinya *2artini
dan sulasmono, %+.
emerintah juga turut berperan serta dalam meningkatkan upaya
pengobatan sendiri dengan mengeluarkan Keputusan )enteri Kesehatan
"omor '; tahun %&& tentang 3bat Cajib 4potek. 3bat Cajib 4potek
*3C4+ adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh
4poteker di apotek *2artini dan Sulasmono, %+. emerintah juga turut
berperan serta dalam meningkatkan upaya pengobatan sendiri dengan
mengeluarkan Keputusan )enteri Kesehatan "omor '; tahun %&&
tentang 3bat Cajib 4potek *3C4+. 3bat Cajib 4potek *3C4+ adalah
obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh 4poteker di
4potek.
4dapun latar belakang dari Keputusan )enteri Kesehatan ini yaitu
sebagai berikut:
a. 5ahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dirasa perlu
ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan seniri
secara tepat, aman, dan rasional.
b. 5ahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan
rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang
dibutuhkan.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
42/56
c. Untuk pengobatan sendiri yang sekaligus menjamin penggunaan obat
secara tepat, aman, dan rasional.
d. 5ahwa oleh karena itu peran 4poteker di apotek dalam pelayanan
Komunikasi, Informasi, dan 1dukasi *KI1+ serta pelayanan obat
kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan
pengobatan sendiri.
e. 5ahwa untuk itu perlu ditetapkan Keputusan )enteri Kesehatan
tentang 3bat Keras yang dapaat diserahkan tanpa resep dokter oleh
4poteker di 4poteker di apotek.
3bat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria
seperti yang tercantum dalam ermenkes "o. &%& tahun %&& tentang
kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep yakni:
a. $idak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
di bawah usia tahun dan orang tua diatas ( tahun.
b. engobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memeberikan resiko
pada kelanjutan penyakit.
c. enggunaan tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
43/56
d. enggunaan diperlukan untuk penyakit yang pre0alensinya tinggi di
Indonesia.
e. 3bat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
)enurut keputusan )enteri Kesehatan #I "omor %; tahun ',
4poteker harus memberikan informasi apabila masyarakat ingin
mengobati diri sendiri sesuai dengan kewenangannya. ada akti0itas ini
apotek hendaknya memelihara catatan untuk semua penderita dan nasehat
serta obat yang diberikan.
4poteker di apotek dalam melayani pasien yang memerlukan 3C4
diwajibkan:
a. )emenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang
disebutkan dalam 3C4 yang bersangkutan.
b. )embuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan.
c. )emberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya,
kontraindikasi, efek samping, dan lain-lain yang perlu diperhatikan
oleh pasien.
enis obat yang termasuk dalam 3C4 tertulis dalam Kepmenkes
tentang 3C4 %, 3C4 , dan 3C4 . 3bat-obat dalam 3C4 merupakan
tambahan dari obat yang telah ditetapkan dalam 3C4 % demikian juga
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
44/56
3C4 merupakan tambahan terhadap 3C4 % dan . 5eberapa obat
dalam daftar 3C4 % dikeluarkan/ tidak berlaku lagi sebagai 3C4 karena:
a. 5erubah golongan obatnya dari obat keras ke obat bebas terbatas misal
5romheksin.
b. )erupakan psikotropika, karena diberlakukannya UU psikotropika
yang menyatakan bahwa psikotropika harus diserahkan atas dasar
resep dokter, maka obat yang semula dalam daftar 3C4 % yang
mengandung psikotropika menjadi tidak lagi sebagai 3C4 misalnya
obat golongan antasid sedati0e/spasmodik yang komponennya
mengandung dia=epam ataupun klordia=epoksid.
ermenkes "o. &( tahun %&& tentang !aftar erubahan Aolongan
3bat "o. % sedangkan pencabutan dia=epam dan klordia=epoksid dari
daftar 3C4 tertuang dalam erubahan golongan obat tersebut tercantum
dalam ermenkes "o. ?? tahun %&& tentang peredaran psikotropika
*2artini dan Sulasmono, %+.
(. elayanan siko L tropika "arkotika
4potek hanya melayani pembelian narkotika berdasarkan resep dokter
dengan ketentuan berdasarkan surat edaran 53)
"o./11/S1/%&;antara lain dinyatakan :
a+ Sesuai dengan bunyi pasal ; ayat *+ undang-undang no. & tahun%&
tentang narkotika, apotek dilarang melayani salinan resepyang
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
45/56
mengandung narkotika, walaupun resep tersebut baru dilayani
sebagian atau belum dilayani sama sekali.
b+ Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani
sama sekali, apotek boleh membuat salinan resep tetapisalinan resep
tersebut hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep
aslinya.
c+ Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak boleh
dilayani sama sekali. 3leh karena itu dokter tidak boleh menambah
tulisan iter pada resep-resep narkotika.
%. elayanan sikotropika
a. emesanan psikotropika $ata cara pemesanan obat-obat
psikotropika sama dengan pemesanan obat lainnya yakni dengan
surat pemesanan yang sudah ditandatangani oleh 44 yang
dikirim ke pedagang besar farmasi *56+. emesanan psikotropika
tidak memerlukan surat pemesanan khusus dan dapat dipesan
apotek dari 56 atau pabrik obat. enyaluran psikotropika tersebut
diatur dalam Undang- Undang "o. ( $ahun %&& pasal % ayat*+
dinyatakan bahwa penyerahan psikotropika oleh apotek hanya
dapat dilakukan kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas,
balai pengobatan, dokter dan pelayanan resep. Satu lembar surat
pesanan psikotropika dapat terdiri dari satu jenis obat psikotropika.
b. enyimpanan psikotropika
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
46/56
Sampai ini penyimpanan untuk obat-obatan golongan
psikotropika belum diatur dengan suatu perundang-undangan.
"amun karena obat-obatan psikotropika ini cenderung untuk
disalah gunakan, maka disarankan agar menyimpan obat-obatan
psikotropika tersebut dalam suatu rak atau lemari khusus yang
terpisah dengan obat-obat lain, tidak harus dikunci dan membuat
kartu stok psikotropika.
c. enyerahan psikotropika
enyerahan psikotropika oleh apotek hanya dilakukan kepada
apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter
dan kepada pasien berdasarkan resep dokter.
d. elaporan psikotropika
5erdasarkan UU "o. ( $ahun %&&, pabrik obat, 56, sarana
penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan, dokter dan lembaga penelitian dan
atau lembaga pendidikan, wajib membuat dan menyimpan catatan
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika dan
wajib melaporkannya kepada )enteri Kesehatan secara berkala.
elaporan psikotropika dilakukan setahun sekali dengan
ditandatangani oleh 44 dilakukan secara berkala yaitu setiap
tahun kepada Kepala !inas Kesehatan ropinsi dengan tembusan
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
47/56
kepada Kepala !inas Kesehatan setempat dan 5adan engawasan
3bat dan )akanan.
e. emusnahan sikotropika
5erdasarkan UU "o. ( $ahun %&& pasal ( tentang
psikotropika, pemusnahan psikotropika dilakukan bila
berhubungan dengan tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi
standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak dapat
digunakan dalam proses psikotropika, kadaluarsa atau tidak
memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan da
atau untuk kepentingan ilmu pengetahuan. emusnahan
psikotropika wajib dibuat berita acara dandisaksikan oleh pejabat
yang ditunjuk dalam waktu ; hari setelahmendapat kepastian.
5erita acara pemusnahan tersebut memuat :
%. 2ari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan.
. "ama pemegang i=in khusus atau apoteker pengelola apotek.
. "ama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain
dariapotek tersebut.
'. "ama dan jumlah psikotropika yang dimusnahkan.
(. 8ara pemusnahan.
. $anda tangan penanggung jawab apotek dan saksi-saksi
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
48/56
*4nonim, %&&+.
. elayanan "arkotika
a. emesanan narkotika
emesanan narkotika hanya dapat dilakukan oleh edagang
5esar 6armasi *56+ Kimia 6arma. esanan narkotika bagi apotek
ditandatangani oleh 44 dengan menggunakan surat pesanan
rangkap empat, dimana tiap jenis pemesanan narkotika
menggunakan satu surat pesanan yang dilengkapi dengan nomor
SIK apoteker dan stempel apotek.
b. enyimpanan narkotika
"arkotika yang berada di apotek wajib disimpan secara khusus
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh )enteri Kesehatan
dalam UU "o. ( $ahun & pasal %' ayat *%+. 4dapun tata cara
penyimpanan narkotika diatur dalam Keputusan )enteri Kesehatan
#I "o. ?/)enkes/per/%&? pasal ( yaitu apotek harus memiliki
tempat khusus untuk menyimpan narkotika. $empat khusus
tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
%+ 2arus seluruhnya terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
49/56
+ 2arus mempunyai kunci ganda yang kuat.
+ !ibagi menjadi bagian, masing-masing bagian dengan kunci
yang berlainan. 5agian pertama digunakan untuk menyimpan
morfin, petidin dan garam-garamnya serta persediaan
narkotika, sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk
menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
'+ 4pabila tempat tersebut berukuran ' J ? J % cm, maka
lemari tersebut harus dibuat pada tembok dan lantai.
Selain itu pada pasal eraturan )enteri Kesehatan #I
"o.?/)enkes/er/I/%&? dinyatakan bahwa:
%. 4potek harus menyimpan narkotika dalam lemari khusus
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal ( eraturan )enteri
Kesehatan "o. ?/)enkes/er/%&? dan harus dikunci dengan
5aik.
. 9emari khusus tidak boleh dipergunakan untuk menyimpan
barang lain selain narkotika, kecuali ditentukan oleh )enteri
Kesehatan.
. 4nak kunci lemari khusus dikuasai oleh penanggung jawab
atau pegawai lain yang diberi kuasa.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
50/56
'. 9emari khusus diletakkan di tempat yang aman dan tidak boleh
terlihat oleh umum.
c. elayanan resep mengandung narkotika
4potek hanya melayani pembelian narkotika berdasarkan resep
dokter dengan ketentuan berdasarkan surat edaran 53)
"o./11/S1/%&; antara lain dinyatakan:
%+ Sesuai dengan bunyi pasal ; ayat *+ undang-undang no. &
tahun %& tentang narkotika, apotek dilarang melayani salinan
resep yang mengandung narkotika, walaupun resep tersebut
baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali.
+ Untuk resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum
dilayani sama sekali, apotek boleh membuat salinan resep
tetapi salinan resep tersebut hanya boleh dilayani oleh apotek
yang menyimpan resep aslinya.
+ Salinan resep dari resep narkotika dengan tulisan iter tidak
boleh dilayani sama sekali. 3leh karena itu dokter tidak boleh
menambah tulisan iter pada resep-resep yang mengandung
narkotika.
d. elaporan narkotika
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
51/56
5erdasarkan Undang-Undang "o. ( tahun & asal %' ayat
*+ dinyatakan bahwa industri farmasi, pedagang besar farmasi,
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah
sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan
lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, dan
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran arkotika yang berada dalam penguasaannya. 9aporan
tersebut meliputi laporan pemakaian narkotika dan laporan
pemakaian morfin dan petidin. 9aporan harus di tandatangani oleh
apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan SIK, SI4, nama
jelas dan stempel apotek, kemudian dikirimkan kepada Kepala
!inas Kesehatan #epublik Indonesia ropinsi setempat dengan
tembusan kepada:
%+ Kepala !inas Kesehatan Kabupaten/Kota.
+ 5alai 3) setempat.
+ enanggung jawab narkotika $. Kimia 6arma $bk.
'+ 4rsip.
9aporan yang ditandatangani oleh 44 meliputi:
%+ 9aporan penggunaan sediaan jadi narkotika.
+ 9aporan penggunaan bahan baku narkotika.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
52/56
+ 9aporan khusus penggunaan morfin dan petidin.
9aporan narkotika tersebut dibuat setiap bulannya dan harus
dikirim selambat-lambatnya tanggal % bulan berikutnya.
e. emusnahan narkotika
)enurut eraturan )enteri Kesehatan #I "o.
?/)enkes/er/I/%&? asal & disebutkan bahwa pemegang i=in
khusus dan atau 44 dapat memusnahkan narkotika yang rusak
atau tidak memenuhi syarat. 5erdasarkan Undang-Undang "o.
$ahun %&& tentang narkotika disebutkan bahwa pemusnahan
narkotika dilakukan dalam hal:
%+ !iproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang
berlaku dan atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi.
+ Kadaluarsa.
+ $idak memenuhi syarat lagi untuk digunakan dalam pelayanan
kesehatan dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
'+ 5erkaitan dengan tindak pidana.
5erdasarkan asal % Undang-Undang "o. $ahun %&&,
pemusnahan narkotika dilaksanakan oleh pemerintah, orang atau
badan usaha yang bertanggung jawab atas produksi dan atau
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
53/56
peredaran narkotika, sarana kesehatan tertentu serta lembaga ilmu
pengetahuan dengan disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh
)enteri Kesehatan. elaksanaan pemusnahan narkotika yang rusak
atau tidak memenuhi persyaratan pada apotek adalah sebagai
berikut:
%+ 5agi apotek di tingkat propinsi, pelaksanaan pemusnahan
disaksikan oleh petugas dari 5alai 3) setempat.
+ 5agi apotek di tingkat Kabupaten/Kota pemusnahan disaksikan
oleh Kepala !inas Kesehatan $ingkat II. emegang i=in khusus
atau apoteker pengelola apotek yang memusnahkan narkotika
harus membuat berita acara pemusnahan paling sedikit
rangkap. 5erita acara pemusnahan tersebut memuat:
%. 2ari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan.
. "ama pemegang i=in khusus atau apoteker pengelola
apotek.
. "ama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain
dari apotek tersebut.
'. "ama dan jumlah narkotika yang dimusnahkan.
(. 8ara pemusnahan.
. $anda tangan penanggung jawab apotek dan saksi-saksi.
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
54/56
f. elanggaran terhadap ketentuan pengelolaan narkotika
!alam Undang-Undang "o. ( $ahun & tentang "arkotika,
disebutkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan mengenai
penyimpanan dan pelaporan narkotika dapat dikenai sanksi
administratif oleh )enteri Kesehatan, yang berupa: teguran,
peringatan, denda administratif, penghentian sementara kegiatan
atau pencabutan i=in*?,&+ *5elladonna erdana utra,dkk. %%+.
0. Perpajakan
4potek sebagai tempat usaha, sudah pasti harus membayar pajak. ajak
adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari
kekayaannya atau penghasilannya *hasil pendapatan+ kepada negara menurut
peraturan perundang- undangan yang ditetapkan oleh pemerintah
dandipergunakan untuk kepentingan masyarakat, enis-jenis pajak di apoteker
antara lain :
%+ ajak yang dipungut oleh daerah yaitu :
a. ajak #eklame/Iklan *papan nama apotek+
b. SKI$U *Surat Keterangan I=in $empat Usaha+
+ ajak yang dipungut oleh negara *pemerintah pusat+ yaitu:
a. ajak 5umi dan 5angunan *55+
b. ajak enghasilan *h+
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
55/56
c. ajak ertambahan "ilai *"+
+ ajak enghasilan *h pasal %+
ajak penghasilan adalah pajak atas gaji, upah, honorarium, imbalan
jasa dan kenikmatan lain yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhutang
kepada pemberi kerja *majikan, bendaharawan pemerintah dan
perusahaan+ sehubungan dengan pekerjaan, jabatan dan hubungan kerja
lainnya yang dilakukan di Indonesia. 5esarnya enghasilan $idak Kena
ajak *$K+ untuk wajib pajak orang pribadi berdasarkan eraturan
!irektur enderal ajak "o. Kep- %&/./( mengenai Surat
emberitahuan $ahunan ajak enghasilan Cajib ajak pasal % tahun
( adalah sebagai berikut :
a. #p %.., untuk Cajib ajak.
b. #p %.., tambahan untuk Cajib ajak yang kawin.
c. #p %.., tambahan untuk seorang isteri, yang diberikan
apabila ada penghasilan isteri yang digabung dengan penghasilan
suami.
d. #p %.., tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
7/22/2019 Laporan Pkl Apotek 2003
56/56
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak *tiga+ orang untuk
setiap keluarga.
'+ ajak enghasilan 5adan *h pasal (+
ajak penghasilan badan pasal ( adalah pajak yang dipungut dari
perusahaan atas laba yang diperoleh perusahaan tersebut. enentuan besar
pajak ini didasarkan pada penghasilan bersih.
(+ ajak ertambahan "ilai *n+
)enurut Undang-Undang n tahun %&?' bahwa tarif pajak secara
umum adalah %M untuk semua 5arang Kena ajak *5K+. n yang
harus disetor ke kas negara oleh engusaha Kena ajak *K+ merupakan
selisih dari pajak masukan dengan pajak keluaran.
ika pajak masukan lebih besar daripada pajak keluaran maka selisih
merupakan kelebihan pajak yang terhutang dalam masa berikutnya atau
dapat diminta kembali. $etapi apabila pajak keluaran lebih besar daripada
pajak masukan maka selisihnya merupakan pajak yang harus disetor ke
kas "egara selambat-selambatnya tanggal % setiap bulannya dan
dilaporkan ke kantor pelayanan pajak.
Recommended