View
56
Download
9
Category
Preview:
DESCRIPTION
Laporan praktikum kimia organik
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
DISTILASI MINYAK ATSIRI
oleh :
Fresha Aflahul Ula (131810401042)
Yenny Febriana Ramadhan Abdi (131810401043)
Maulana Makhmud (131810401044)
Cahaya Ramadhani (131810401045)
Talitha Azza Meydina Putri (131810401046)
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
PERCOBAAN KE – 3 DISTILASI MINYAK ATSIRI
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan titik didih
2. Mempelajari metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip
hidrodistilasi
Latar Belakang
Minyak Atsiri merupakan minyak yang dihasilkan dari bagian – bagian
tanaman atau hewan yang merupakan hasil proses metabolisme yang berbau khas,
memiliki rasa getir, larut dalam alkohol encer, dan tidak larut dalam air. Minyak
Atsiri sering disebut dengan esensial oil, minyak etiris dan minyak terbang dan
termasuk kedalam golongan hidrokarbon. Minyak Atsiri bersifat mudah menguap
karena titik uapnya rendah, selain itu susunan senyawa komponennya kuat
mempengaruhi saraf manusia terutama dihidung, sehingga seringkali memberikan
efek psikologis tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan
senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak atau lipofil
(Parlan,2003).
Minyak atsiri yang didapatkan pada praktikum ini merupakan minyak dari
bahan daun sereh.Daun sereh mengandung zat – zat atau komponen – komponen
seperti 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-
85%), sitronelal, borneol, geraniol, farnesol, metil heptenon, dan senyawa – senyawa
yang lain. Komponen utama dari minyak daun sereh adalah Sitronellal dan Geraniol.
Kedua komponen ini termasuk golongan alkanal. Mutu dari minyak daun sereh
ditentukan dari kedua komponen tersebut. Minyak atsiri dapat diperoleh dengan
proses penyulingan atau yang dikenal dengan Distilasi (Hart,1983).
Prisip Kerja
Distilasi adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan
dari dua macam campuran atau lebih dengan dasar perbedaan titik didihnya. Distilasi
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah hidrodistilasi. Prinsip distilasi ini
berdasarkan perbedaan titik didih dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah
substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Uap hasil
pemanasan akan masuk ke dalam pipa kondensor dan terjadi proses pendinginan atau
kondensasi yang dilakukan oleh air. Akibat dari proses pendinginan uap yang masuk
kedalam pipa akan mengembun sehingga akan menjadi cairan yang akan menetes ke
erlenmayer, cairan yang menetes tersebut dinamakan distilat (Riawan,2009).
Alat :
1. Satu set alat destilasi, terdiri atas:
a) Labu alas bulat
b) Statif
c) Penangas
d) Kondensor
2. Erlenmeyer
3. Gelas ukur
4. Penangas air
5. Spatula
6. Batu didih
Bahan
1. Sereh 60 gram
2. Aquades
3. Magnesium sulfat
Cara Kerja
a. Skema Kerja
- dipotong kecil-kecil, disiapkan alat ditilasi
- dimasukkan 60 g kedalam labu alas, labu dipenuh dengan
aquades 200 ml hingga setengah volume
- di pasang labu pada set up alat distilasi
- dipanaskan pada mantel pemanas secara perlahan
- di hentikan distilasi jika sudah diperoleh distilat sebanyak
100mL
- dicatat volume distilat
- dibiarkan beberapa saat, hingga dperoleh dua fasa
- dipisahkan minyak atsiri dari air, lalu ditambah sedikit
magnesium sulfat
- diperoleh minyak atsiri dengan cara dekantasi
- dicatat volumenya
- dihitung rendemen minyak atsiri yang diamati.
b. Prosedur Kerja
1. Preparasi sampel. Potong- potong kecil sampel (daun, bunga, atau batang) yang
sudah bersih dan kering (dengan jumlah air minimum).
2. Persiapkan set alat distilasi sesuai dengan gambar dibawah ini.
3. Masukkan 50 g sampel kedalam labu alas bulat 250 mL. Penuhi labu dengan
aquades hingga setengah volume total labu. Tambahkan batu didih.
sampel
Hasil
4. Pasang kembali labu pada set up alat distilasi. Panaskan labu pada mantel pemanas
secara perlahan-lahan. Hentikan distilasi jika sudah diperoleh distilat sebanyak 100
mL atau telah dipanaskan selama 1- 1.5 jam.
5. Catat volume distilat yang diperoleh. Biarkan distilat beberapa saat hingga
nantinya diperoleh dua fasa, aqueous phase dan organic phase. Pisahkan minyak atsiri
dari air yang ada dalam campuran distilat. Lalu tambahkan sedikit magnesium sulfat
pada distilat minyak atsiri. Peroleh minyak atsiri dengan cara dekantasi. Catat volume
minyak atsiri yang diperoleh.
6. Hitung rendemen minyak atsiri yang diperoleh . Amati bau dan warna dari minyak
atsiri tersebut.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil dalam praktikum kali ini adalah:
Waktu total : ±2.5 jam
Waktu : 25 menit (1 tetes dari awal pemanasan)
Waktu awal : bening
Warna akhir : putih kekuningan (bening)
Volume pelarut: 200 ml
Berat sample : 60 gram
Volume akhir : 100 ml
Bau : seperti daun sereh
Warna destilat : keruh
Volume minyak: 6 ml
Volume minyak atsiriRendemen = x 100%
Volume sampel
100 mL = x 100%
200 mL = 50%
Pembahasan
Distilasi adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan
dari dua macam campuran atau lebih dengan dasar perbedaan titik didihnya.
Praktikum yang telah dilakukan adalah Distilasi Minyak Atsiri, dimana proses ini
menggunakan metode Distilasi. Bahan yang digunakan adalah sampel dari daun
sereh. Perlu diketahui bahwa daun sereh mengandung banyak komponen – komponen
kimia yang utama yaitu Sitronella, Geraniol, dan Sitronellol. Selain itu daun sereh
mudah didapat dan terjangkau.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan – bahan
dan alat – alat yang dibutuhkan, selanjutnya daun sereh di potong – potong kecil –
kecil, hal ini bertujuan untuk memperluas permukaan sampel pada saat proses
ekstraksi. Kemudian sampel tersebut dimasukkan kedalam labu alas bulat dan set alat
distilasi dipasang. Proses menaruh sampel didalam air yang terdapat pada labu alas
bulat merupakan prinsip kerja dari Hidrodistilasi. Proses Hidrodistilasi yang
meletakkan sampel pada air bertujuan agar sampel bisa berkontak langsung dengan
air, dan setelah mengalami kontak dengan air, maka minyak atsiri akan keluar. Uap
air menerobos jaringan-jaringan pada daun sereh yang terdapat pada permukaan.
Proses lepas dan keluarnya minyak atsiri tersebut bisa terjadi apabila air atau uap air
menembus jaringan-jaringan pada daun sereh.
Proses selanjutnya adalah Distilasi sampel selama ± 1, 5 jam. Setelah
didapatkan distilat 100 ml, proses tersebut dihentikan. Kemudian hasil dari proses
tersebut didinginkan ± 2 menit. Setelah itu distilat ditambahkan dengan Magnesium
Sulfat (MgSO4). Penambahan magnesium sulfat bertujuan untuk memisahkan minyak
dengan air agar mudah didekantasi. Selain itu magnesium sulfat bersifat higroskopis,
yaitu mudah menyerap air. Berikut adalah reaksi MgSO4 dengan H2O adalah sebagai
berikut :
H2O + MgSO4 -----> H2SO4 + MgO
Setelah proses penambahanMgSO4 selesai, distilat tersebut didekantasi. Untuk
memisahkan distilat dengan magnesium sulfat. Distilatmasih mengandung air dan
minyak, sehingga untuk mendapatkan minyak atsiri yang benar – benar murni, maka
minyak atsiri dipisahkan dari air dengan menggunakan pipet tetes. Minyak atsiri yang
dihasilkan tadi diamati bau dan warnanya. Bau yang dihasilkan merupakan bau khas
minyak sereh tersebut yang berasal dari kandungan sitronellal dalam sereh. Semakin
banyak kandungan sitronellalnya maka semakin kuat aroma sereh minyak atsiri
tersebut sedangkan warna putih kekuningan(bening) pada minyak sereh dihasilkan
dari kandungan sitronellol di dalam sereh, semakin banyak sitronellolnya maka warna
kuningnya akan semakin pekat.
Struktur dari kandungan minyak sereh adalah :
Sitronelal Sitronelol Geraniol
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
a. Distilasi adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari
dua macam campuran atau lebih dengan dasar perbedaan titik didihnya.
b. Komponen utama dari minyak atsiri yang terkandung dalam daun sereh terdiri
dari sitronelal yang menyebabkan bau sereh , sitronelol yang
menyebabkan warna putih kekuningan (bening) pada minyak
atsiri, dan geraniol.
c. Hasil rendemen dari percobaan Distilasi Minyak Atsiri adalah sebesar 50 %.
Referensi
Hart, Harold. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Terjemahan
Suminar. Jakarta: Erlangga.
Parlan, Wahjudi. 2003. kimia organik. Malang : Jurusan kimia FMIPA Universitas
Negeri Malang.
Pudjaatmaka. 1986, Kimia untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Riawan, S. 2009. Kimia Organik. Tangerang : Bina Rupa Aksara
Saran
Dalam melakukan percobaan distilasi minyak asiri ini sebaiknya praktikan
menggunakan daun sere bagian pangkal atau bagian yang berwarna putih. Karena
dibagian itulah banyak terdapat minyak asiri dan pada saat mendekantasi
(memisahkan) minyak asiri dengan air. Sebaiknya praktikan lebih teliti. Karena jika
tidak berhati – hati dan lebih teliti, maka rendemen yang di hasilkan bisa saja bukan
volume murni dari minyak asiri melainkan tercampur dengan volume air juga.
Lampiran
Mempersiapkan bahan (daun sere) Memasukkan potongan daun sere kedalam
yang sudah dipotong kecil- kecil labu alas bulat yang sudah berisikan
sebanyak 60 gram 200 ml aquades
Disiapkan alat destilasi dan proses destilasi Hasil destilasi (destilat)
Selama 1-1.5 jam atau sampe destilat
Sampai 100 ml
Pemberian MgSo4 pada destilat dan Hasil Destilasi : Minyak Asiri
Kemudian didekantasi.
Fresha Aflahul Ula (131810401042)
Yenny Febriana Ramadhan Abdi (131810401043)
Maulana Makhmud (131810401044)
Talitha Azza Meydina Putri (131810401046)
Recommended