View
8.930
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang pertanian, tanaman - tanaman budidaya tidak dapat
hidup tanpa perawatan yang optimal. Permasalahan petani budidaya tentu
saja bukan hanya keadaan tanah yang berkurang unsur hara juga
permasalahan keadaan hama dan penyakit yang menyerang tanaman,
dan ternyata permasalah ini yanga paling dominan yang dihadapi para
petani.
Hama sendiri merupakan salah satu ekosisten tetapu akan bersifat
merugikan apabila terdapat dalam jumlah / populasi yang banyak dan
merusak tanaman budidaya,sehungga menurunkan kualitas dan kuantitas
produksi tanaman budidaya.
Sebagai mahasiswa pertanian sangat diperlukan dan penting untuk
mempelajari jenis dan penaggulangan hama. Oleh karena itu,pada
praktikum ini akan membahas tentang hama, gejala dan tanda.
1.2 Tujuan
Praktikum dasar perlindungan tanaman “hama, gejala dan tanda” ini
bertujuan untuk mengetahui :
pengertian gejala dan tanda.
delapan ordo yang berpotensi menjadi hama.
macam - macam tipe mulut serangga dan gejala serangannya.
Metamorfosis homometabola dan hemimetabola.
Bioekologi dari spesimen yang dibawa dan keterangannya.
Perbandingan hasil pengamatan spesimen dengan literatur.
1.3 Manfaat
3
Lebih tahu mengenai mengenai gejala dan tanda yang disebabkan
oleh hama,
Lebih tahu mengenai cara pemberantasan hama dari gejala dan tanda
yang di timbulkan.
Lebih tahu mengenai tanaman yang identik di serang oleh hama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hama
Hama adalah semua organisme atau agen biotic yang merusak tanaman dengan
cara bertentangan dengan kepentingan manusia.
( Smith, 1983 )
Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa
sumber daya manusia yang berupa tanman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan
seratnya dapat diambil untuk kepentingan manusia.
( AnonymousA, 2010 )
Hama adalah serangga yang mengurangi kualitas dan kuantitas bahan makanan,
pakan ternak, tanaman serat, hasil pertanian atau panen, pengolahan dan dalam
penggunaannya. Serta dapat bertindak sebagai factor penyakit pada tanaman, binatang dan
manusia, dapat merusak tanaman, bunga, serta merusak bahan bangunan dan milik pribadi
lainnya.
( Nash, 2005 )
Hama adalah adanya herbivore pada tanaman yang umumnya tidak dikehendaki
karena dapat mengakibatkan kerusakan atau kerugian bagi manusia.
( Untung, 2001 )4
Desease is an abnormal condition of an organism which interrups the normal bodily
fuctions that often lead to feeling of poin and weaknes and usually associated with
symptoms and signs.
( AnonymousA, 2010 )
2.2 Pengertian Tanda dan Gejala
Tanda adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh hama dan menunjukkan kehadiran
hama tersebut.
( AnonymousA, 2010 )
Tanda adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat
aktifitas atau serangan hama.
( Main, 1977 )
Gejala adalah kehilangan yang rasakan oleh tanaman akibat serrangan hama
antara lain dalam bentuk penurunana kualitas dan kuantitas produksi.
( Untung, 2001 )
Gejala adalah setiap perubahan pada tanaman yang mengarah pada pengurangan
kualitas maupun kuantitas dan hasil yang diharapkan.
( AnonymousA, 2010 )
2.3 Delapan ordo yang berpotensi menjadi hama
a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di
antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini
umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang
dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus
5
dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat
di bawah sayap depan.
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet,
sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga
pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu
membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat
pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat
genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian
labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus
maxillarisnya,dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu
telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada
bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
- Kecoa (Periplaneta sp.)
- Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)
- Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)
b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya
Bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di
antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak
bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung
membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan
sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang
antene, mata facet dan occeli.
6
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan
dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera,
rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut
beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua
saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya
melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang
belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
- Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)
- Kepik hijau (Nezara viridula L)
- Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)
Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.
Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan
tempat pemunculan rostumnya.
Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua
atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.
Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian
posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama
dengan anggota Hemiptera.
Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia :
telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak
sebagai hama tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan,
seperti :
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)
7
- Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)
- Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
d. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga
yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki
vena sayap dan disebut elytra.
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah
bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah
sayap depan.
Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang
dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya
terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia :
telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki
kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda).
Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
- Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)
- Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)
- Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama,
namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai
pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-
warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut
proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis
8
berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia :
telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki
thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
- Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)
- Kupu gajah (Attacus atlas L)
- Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)
f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap
darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di
depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan
disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.
Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe
penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :
- bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
- bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
- bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur
—> larva —> kepompong —> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di
sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama,
parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
- lalat buah (Dacus spp.)
- lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)
- lalat rumah (Musca domesticaLinn.)
- lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
9
g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga
lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.
Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar
daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan
occelli.
Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum
sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–> kepompong
—> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae
dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.
Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :
- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona).
- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)
Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan
bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala
dijumpai adanya mata facet yang besar.
Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat
tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga kecil yang
termasuk hama, seperti beberapa :
10
- jenis trips
- wereng
- kutu loncat
- penggerek batang padi
(AnonymousB, 2010)
2.4 Macam-macam Tipe Mulut Serangga beserta Gejala Serangannya
Tipe mulut menggigit mengunyah
Gejala : tipe mulut ini menyebabkan bagian tanaman hilang sebagian atau seluruhnya
atau terpotong-potong.
Contoh :
- Oxya chinesia (belalang hijau).
- Valanga nigricornis (belalang kayu).
Tipe mulut menusuk menghisap
Gejala : Tipe mulut ini dapat menghisap cairan sel sehingga sel kosong atau kering.
Contoh :
- Aphid sp. (kutu daun).
- Nezara viridula (kepik hijau).
Tipe mulut merauk menghisap
Gejala : Tipe ini dapat menyebabkan cairan sel sehingga daun menjadi kuning
kecoklatan dan menjadi nekrosis.
Contoh :
- Tunggu
- Tryporiza incertulas (penggerek batang padi kuning).
11
Tipe menjilat menjilat menghisap
Gejala : dimiliki oleh imago Lepidoptera, tidak menimbulkan gejala apapaun.
Contoh :
- kupu – kupu
(jumar, 2000)
2.5 Metamorfosis holometabola dan hemimetabola.
1. Metamorfosis sempurna (holometabola)
Serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva,
pupa (kepompong), dan serangga dewasa (imago).
Pada tipe ini serangga pradewasa (larva dan pupa) biasanya memiliki bentuk
yang sangat berbeda dengan serangga dewasa (imago). Larva merupakan fase yang
sangat aktif makan,sedangkan pupa merupakan bentuk peralihan yang dicirikan
dengan terjadinya perombakan dan penyusunan kembali alat alat tubuh bagian luar
dan dalam. Berbeda dengan perkembangan homometabola dam hemimetabola,pada
perkembangan holometabola sayap berkembangan secara internal dari sekelompok
seldorman yang disebut tunas sayap.
Serangga yang mengelami metamorphosis sempurna (holometabola) seperti
serangga dari ordo coleopteran (bangsa kumbang),dipteral (bangsa lalat),lepidoptera
(bangsa kupu kupu),hymenoptera (bangsa semut) dll.
Habitat serangga dewasa dan serangga pradewasa ada yang samaa dan ada
yang berbeda. Pada ordo Lepidoptera, larva aktif makan dan biasanya menjadi, hama,
sedangkan serangga dewasanya hanya menghisap hektar atau madunya. Pada ordo
Lepidoptera,umumnya larva dan imago aktif makan dengan habitat yang sama,
sehingga kedua duanya menjadi hama.
(jumar, 2000)
2. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
12
Pada tipe ini, perbedaan antara serangga dewasa dan serangga pradewasa lebih
nyata dibandingkan dengan perkembangan hemimetabola.
Ciri – cirinya dari serangga dengan metamorphosis hemimetabola :
1. Naiad dan imago hidup pada habitat yang berbeda (naiad hidup di air,imago
hidup di darat)
2. Naiad memiliki beberapa modifikasi, misalnya insang ,trahkea.
3. Imago hidup di darat dan cara mencari makananya berbeda dengan naiad.
Serangga yang memiliki perkembangan hemimetabola ini adalah serangga dari
ordo odonata,ephimeroptera, dan plecoptera. (Jumar, 2000)
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bioekologi dari spesimen dan keterangannya.
Spesimen 1
1. Nama latin : Dissosteira Carolina
2. nama umum : Belalang kayu
3. klasifikasi :
Kingdomn : Animalia
Subordo : Caelifera
Ordo : Orthoptera
Genus : Dissosteira
Spesies : Dissosteira carolina
4. ciri – ciri morfologi :
Belalang (Valanga nigricornis) yang tergolog dari ordo orthoptera
biasa disebut dengan belalang kayu. Belalang kayu memiliki ciri-ciri
antara lain memiliki antena pendek, organ pendengaran terletak pada
ruas abdomen serta alat petelur yang pendek. Kebanyakan warnanya
kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada
sayap belakang. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering
kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit
pengunyah.
5. tanaman inang utama : bisanya hinggap di pohon jati.
6. tanaman inang alternative : bisanya hinggap di tanaman padi.
14
7. Gejala serangan :
Akibat dari serangan hama ini adalah berlubangnya daun yang
dimulai dari tipe tanaman dengan kerusakan yang lebar. Belalang
menyerang dahan dengan memakannya.
8. gambar literature dan hasil pengamatan spesimen.
Spesimen 2
1. nama latin : Erionitha thrax
2. nama umum : ulat penggulung daun pisang.
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : arthopoda
Class : insecta
Ordo : lepidoptera
Famili : nympalidae
Genus : Erionatha
Spesies : Erionata thrax
4. ciri – ciri morfologi :
- Berwarna putih
- Memiliki bulu-bulu yang jarang
15
- Mulut jenis menggigit
- Tubuhnya bersegmen-segmen
- Tubuhnya berbulu halus dan lunak
- Panjan sekitar 6 cm
5. tanaman inang utama : daun pisang
6. tanaman inang alternative : kacang hijau,kedelai
7. Gejala serangan :
Daun kelihatan seperti menggulung dan terdapat ulat yang
dilindungi oleh benang-benang sutra dan kotoran. Polongan sering pula
ikut direkatkan bersama-sama dengan daunnya. Daun juga tampak
berlubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai ketulang utama,
hingga habis hanya tinggal urat-uratnya saja.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
Spesimen 3
1. nama latin : Spodoptera litura
2. nama umum : ulat grayak
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : arthopoda
16
Class : insecta
Ordo : lepidoptera
Famili : noktuideae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera litura
4. ciri – ciri morfologi :
Spodoptera litura merupakan salah satu serangga hama penting yang sangat poli.
- Terdiri dari 11-12 ruas
- Memiliki 7 pasang kaki
- Tubuhnya bersegmen
- Berwarna hijau coklat
5. tanaman inang utama : tanaman palawija,daun bawang merah,kubis,
tembakau.
6. tanaman inang alternative : talas, palem.
7. Gejala serangan :
Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis
bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja dan ulat yang besar memakan
tulang daun dan buahnya. Gejala serangan pada daun rusak tidak beraturan, bahkan
kadang-kadang hama ini juga memakan tunas dan bunga. Pada serangan berat
menyebabkan gundulnya daun. Serangan berat umumnya terjadi pada musim kemarau.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
17
Spesimen 4
1. nama latin : Achatina fullica
2. nama umum : bekicot
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : mollusca
Class : gastropoda
Ordo : pulmonata
Famili : achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fullica
4. ciri – ciri morfologi :
- Memiliki cangkang sebagai pelindung
- Memiliki tubuh yang lunak
- Berjalan menggunakan kaki perut
- Menghasilkan lendir
- Memakan daun / rumput
- Berwarna coklat gelap
5. tanaman inang utama : daun pisang
6. tanaman inang alternative : daun teronhg terongan
7. Gejala serangan :
Siput atau bekicot sering menyerang tanaman pada malam hari terutama tunas-
tunas muda, baik bunga maupun tanaman bermanfaat lainnya. Biasanya bekicot ini
menyerang batang dari tunas tanaman dan menguliti sekeliing batang tunas hingga
menyebabkan tunas-tunas tanaman itu mati secara perlahan-lahan.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
18
Spesimen 5
1. nama latin : Nezara viridula
2. nama umum : kepik hijau
3. klasifikasi :
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula
4. ciri – ciri morfologi :
- Punggung berwarna hijau
- Ada beberapa titik berwarna putih di bagian thorax
19
- Memiliki sepasang antena
- Memiliki 3 pasang tungkai
5. tanaman inang utama : tanaman kedelai,kacang hijau,kacang tunggak,orok-
orok,kacang gede.
6. tanaman inang alternative : jagung ,padi dan kapas.
7. Gejala serangan :
kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi mengempis, polong gugur,
biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam.Kulit biji menjadi keriput dan adanya
bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman terhadap serangan penghisap
polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji
kedelai dengan cara mengisap cairan biji.Serangan yang terjadi pada fase
pertumbuhan polong dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji
kempis,kemudian mengering.Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji
kempis dan seringkali polong gugur.Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji
menyebabkan biji menghitam dan busuk.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
20
Spesimen 6
1. nama latin : Epilachna sparsa
2. nama umum : kumbang kubah spot
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : antropoda
Class : insekta
Ordo : coleoptera
Famili : solanaceae
Genus : Epilachna
Spesies : Epilachna sparsa
4. ciri – ciri morfologi :
- Berwarna merah dengan bintik bintik hitam
- Berukuran kecil sekitar 7 mm
- Memiliki sepasang sayap kecil dibalik thorax-nya.
- Memiliki 3 pasang kaki
- Memiliki sepasag antena kecil
5. tanaman inang utama : kentang, kedelai.
6. tanaman inang alternative : tomat, melon
7. Gejala serangan :
Kumbang Kubah sebagian besar sebagai predator, memangsa hama fase
dewasa. Larva biasanya lebih rakus dari dewasa. Biasanya menyerang daun dengan
meninggalkan mesofil daun lubang (jendela-jendela kecil). Setalah daun-daun
rusak kemungkinan akan menyerang tangkai daun.
8. gambar literature dan hasil
pengamatan specimen :
21
Spesimen 7
1. nama latin : Oxya chinensis
2. nama umum : belalang hijau
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : antropoda
Class : insekta
Ordo : orthoptera
Famili : acridoidea
Genus : Oxya
Spesies : Oxya chinensis
4. ciri – ciri morfologi :
- Memiliki antena sebagai petunjuk
- Hidup pada tanaman padi padian
- Dapat melompat dari tanaman satu ketanaman lainnya dengan
menggunakan
tungkai belakang
- Dapat terbang
- Memakan jenis daun pada tanaman padi padian
22
5. tanaman inang utama : padi
6. tanaman inang alternative : jagung
7. Gejala serangan :
Banyak tanaman kacang hijau yang diserang hama tersebut ditandai dengan
rusaknya batang pada tanaman kacang hijau. Selain menyerang batang, belalang hijau
juga memangsa buah, pucuk dan daun tanaman serta merusak bunga serta belalang
juga ikut mengerogoti daun (daun bergerigi pada bagian tepi dan berlubang) serta
pucuk tanaman kacang hijau.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
Spesimen 8
1. nama latin : Bactrocera dasalis complex
2. nama umum : lalat buah
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : antropoda
Class : insekta
Ordo : diptera
Famili : tephritidae
Genus : Bactrocera
23
Spesies : Bactrocera dasalis complex
4. ciri – ciri morfologi :
- Berwarna kuning kecoklatan
- Berukuran kecil sekitar 0.8 cm
- Mempunyai dua pasang tungkai
- Mempunyai sepasng sayap
- Tubuhnya meruncing kearah kepala
5. tanaman inang utama : belimbing, jambu biji, tomat, cabai merah, melon, apel,
nangka kuning, mangga, dan jambu
6. tanaman inang alternative : pepaya, semangka
7. Gejala serangan :
Pada buah yang terserang biasanya terdapat lubang kecil di bagian tengah
kulitnya. Serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang hampir masak. Gejala
awal ditandai dengan noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat betina
saat meletakkan telur ke dalam buah. Selanjutnya karena aktivitas hama di dalam buah,
noda tersebut berkembang menjadi meluas. Larva makan daging buah sehingga
menyebabkan buah busuk sebelum masak.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
Spesimen 9
1. nama latin : Etiella zinckenella
24
2. nama umum : ulat penggerek daun
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : antropoda
Class : insekta
Ordo : diptera
Famili : tephritidae
Genus : Etiella
Spesies : Etiella zinckenella
4. ciri – ciri morfologi :
Hama ini mempunyai panjang tubuh antara 8-11 mm,panjang
sayapnya antara 19-27 mm, sayapnya lebih panjang dari pada
abdomen. Perkembangan telurnya 4-21 hari telur berwarna putih
mengkilat dan berubah menjadi kemerah merahan. larvanya berwarna
putih kekuningan kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna
coklat sampai hitam.
5. tanaman inang utama : tanaman kedelai
6. tanaman inang alternative : tanaman kacang hijau, kacang tunggak, kacang tanah,
kacang kratok,Tephrosia sp.,Crotalaria striata, dan C. juncea.
7. Gejala serangan :
Bagian tanaman yang diserang penggerek polong ialah polong dan biji. Tanda
serangan pada kulit polong berupa lubang gerek berbentuk bundar. Apabila terdapat dua
lubang gerek pada satu polong berarti ulat sudah keluar. Di dalam polong terserang
terdapat butir-butir kotoran ulat yang berwarna kuning coklat atau
coklat muda yang menggumpal.Akibat serangan hama ini menyebabkan kuantitas dan
kualitas hasil panen menurun.
25
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
Spesimen 10
1. nama latin : Apid sp
2. nama umum : kutu daun
3. klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : antropoda
Class : insekta
Ordo : homoptera
Famili : aphididae
Genus : Apid
Spesies : Apid sp
4. ciri – ciri morfologi :
- antena sepasang
- warna hijau
- panjang rata rata 2.0 – 2.6 mm
- tungkai 3 pasang
5. tanaman inang utama : jagung,kubis,cabe
26
6. tanaman inang alternative : jeruk,mangga
7. Gejala serangan :
Kutu daun kapas Aphis gossypii Glover (Homoptera: Aphididae) merupakan salah
satu hama yang menyerang daun muda dan pucuk tanaman , terutama pada tanaman
musim kemarau. Serangga ini bersifat polifag dan kosmopolitan, menyerang dengan cara
menusuk dan mengisap cairan sel-sel epidermis dan mesofil daun dengan menggunakan
stiletnya. Serangan A. gossypii pada tanaman kapas mengakibatkan warna daun menjadi
pucat dan mengeriting, pada serangan berat daun seperti terbakar.
8. gambar literature dan hasil pengamatan specimen :
(AnonymousC.2010)
(AnonymousD.2010)
3.2Analisis Hasil.
Pada hasil pengamatan di laboratorium dari kesepuluh specimen,
empat diantaranya yang telah dilakukan pengamatan yaitu belalang hijau,
ulat penggulung daun, bekicot, dan kumbang kubah spot. Pada pengamatan
dari segi morfologi dapat dilihat pada belalang hijau yaitu bentuk kepala,
abdomennya, antenna, memiliki mata majemuk dan sayap. Untuk ulat
peggulung daun pisang berwarna putih dengan memiliki seperti belalai.
Untuk bekicot memiliki tubuh yang lunak, memiliki cangkang dan berlendir
sedangkan untuk kumbang kubah spot memiliki tubuh kecil, punggungnya
berwarna merah dengan spotnya berwarna hitam bintik-bintik dan seperti
27
bintik-bintik .Untuk hasil pengamatan dari literatur lebih lengkap. Seperti
contohnya belalang kayu. Dapat diketahui mata majemuk, posisi kepala
hipognatus (vertikal) tipe mulut penggigit pengunyah dalam literatur lebih
detail dalam menyampaikan morfologi dari spesimen tersebut dibandingkan
pada pengamatan di laboratorium.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber
daya manusia yang berupa tanman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan seratnya
dapat diambil untuk kepentingan manusia.
Tanda adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh hama dan menunjukkan kehadiran hama
tersebut.
Gejala adalah kehilangan yang rasakan oleh tanaman akibat serrangan hama antara lain
dalam bentuk penurunana kualitas dan kuantitas produksi.
Delapan ordo yang berpotensi menjadi hama :
1. Ordo coleoptera
2. Ordo lepidoptera
28
3. Ordo hemiptera
4. Ordo homoptera
5. Ordo diptera
6. Ordo orthoptera
7. Ordo isoptera
8. Ordo hymnoptera
Macam-macam Tipe Mulut Serangga :
a) Type mulut menggigit mengunyah
b) Type mulut menusuk menghisap
c) Type mulut merauk menghisap
d) Type mulut menjilat menghisap
Macam metamorfosis :
a. Metamorfosis sempurna
b. Metamorfosis tidak sempurna
4.2 Saran
Praktikum dasar perlindungan tanaman “ hama,gejala dan tanda ” sangat
bermanfaat bagi semua mahasiswa pertanian. Untuk mendukung tercapainya pengertian
dan pemahaman yang maksimal, alangkah baiknya praktikum dilakukan di lapangan
untuk mengetahui asas muasal suatu hama atau penyakit identik pada tanaman apa serta
dapat mengaplikasikan pada kehidupan yang nyata.
29
DAFTAR PUSTAKA
AnonymousA.2010.Hama,gejala dan tanda.http://www.wikipedia.org/
AnonymousB.2010.Ordo yang berpotensi menjadi hama.http://www.
AnonymousC.2010.Klasifikasi hewan.http://www.hadiahlarrahmi.wordpress.org/
AnonymousD.2010.Gambar hewan.http://www.google.co.id/images
Jumar,Ir.2000.Entemologi pertanian.jakaarta:PT.rineka cipta.
Main,C.E,.1977.crop destriction the rasion detene of plant pathology.New york:
acad pess
30
Nash.2005.Hama pada tanaman.http://www.ipb.ac.id/
Smith.1983.Hama hama tanaman.http://www.ipb.ac.id/
Untung,kasimbogo.2001.pegantar PHT.Yogyakata: gadjah mada university
press.
31
Recommended