View
267
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
1/36
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
DIURETIK
Dosen Pengampu :
Dr. Azrifitria, M.Si., Apt.
.Dr. Nurmeilis, M.Si, Apt.
Yardi, M.Si., Ph.D., Apt.
Eka Putri, M.Si, Apt.
Dimas Agung Waskito W, S.ar.
Disusun !leh "elompok #D :
Saif Ahmad Al$Muta%ali &&&'&()(((((#&
Puspitasari &&&'&()(((((#*
+aela Wulandari &&&'&()(((((*(
Nada Nursetianti &&&'&()(((((*#
Sri Sumartini- &&&'&()(((((*
Philia Permais/ari Prati/i &&&&&()(((((0
P1!21AM S34D5 A1MAS5
A"4+3AS "ED!"3E1AN DAN 5+M4 "ESE6A3AN
4N57E1S53AS 5S+AM NE2E15 SYA15 65DAYA34++A6 8A"A13A
)(
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
2/36
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
3/36
=antung, diuretik akan mengurangi atau ;ahkan menghilangkan 9airan
ang terakumulasi di =aringan dan paru paru . di samping ituh ;erkurang
na olume darah akan mengurangi ker=a =antung. !;at$o;at ini
merupakan pengham;at transpor ion ang menurunkan rea;sor;si Na dan
ion lain seperti Bl memasuki urine dalam =umlah le;ih ;anak
di;andingkan dalam keadaan normal ;ersama$sama air, ang mengangkut
se9ara pasif untuk mempertahankan keseim;angan osmoti9. Peru;ahan
!smotik dimana dalam tu;ulus men=adi men=adi meningkat karena
Natrium le;ih ;anak dalam urine, dan mengikat air le;ih ;anak didalam
tu;ulus gin=al. Dan produksi urine men=adi le;ih ;anak. Dengan
demikian diureti9 meningkatkan olume urine dan sering mengu;ah P6$
na serta komposisi ion didalam urine dan darah !;at$o;at ini merupakan
pengham;at transpor ion ang menurunkan rea;sor;si Na dan ion lain
seperti Bl memasuki urine dalam =umlah le;ih ;anak di;andingkan
dalam keadaan normal ;ersama$sama air, ang mengangkut se9ara pasif
untuk mempertahankan keseim;angan osmoti9. Peru;ahan !smotik
dimana dalam tu;ulus men=adi men=adi meningkat karena Natrium le;ih
;anak dalam urine, dan mengikat air le;ih ;anak didalam tu;ulus gin=al.
Dan produksi urine men=adi le;ih ;anak. Dengan demikian diureti9
meningkatkan olume urine dan sering mengu;ah P6$na serta komposisi
ion didalam urine dan darah
ungsi utama diuretikadalah untuk memo;alisasi 9airan udem
ang ;erarti mengu;ah keseim;angan 9airan sedemikian rupa sehingga
olume 9airan ekstrasel kem;ali men=adi normal. Pengaruh diuretik
terhadap sekresi zat terlarut penting artina untuk menentukan tempatker=a diuretik dan sekaligus untuk meramalkan aki;at penggunaan suatu
diuretik. Ada ;e;erapa =enis Diuretik, ang sudah dikenal dan sering
digunakan dalam pengo;atan klien dengan masalah gangguan 9airan dan
elektrolit. 8enis$=enis terse;ut adalah Pengham;at "ar;onik Anhidrase,
Diuretik "uat ?loop Diuretik@, Diuretik 3iazid, Diuretik 6emat "alium,
Antagonis AD6 dan Diuretik !smotik.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
4/36
II.1. Fak%'r(&ak%'r )an* mempen*aru"i resp'n +iure%ik
Ada tiga faktor utama ang mempengaruhi respon diuretik.
&. Pertama, tempat ker=a diuretik di gin=al. Diuretik ang ;eker=a pada
daerah ang rea;sor;si natrium sedikit, akan mem;eri efek ang
le;ih ke9il ;ila di;andingkan dengan diuretik ang ;eker=a pada
daerah ang rea;sor;si natrium ;anak.
). Status fisiologi dari organ. Misalna dekompensasi =antung, sirosis
hati, gagal gin=al. Dalam keadaan ini akan mem;erikan respon
ang ;er;eda terhadap diuretik.
C. 5nteraksi antara o;at dengan reseptor ."e;anakan ;eker=a dengan
mengurangi rea;sorpsi natrium, sehingga pengeluaranna le/at
kemih dan =uga air diper;anak.
II.1., Mekanisme kerja +iure%ika
"e;anakan diuretika ;eker=a dengan mengurangi rea;sorpsi
natrium, sehingga pengeluaranna le/at kemih dan demikian =uga dari air$
diper;anak. !;at$o;at ini ;eker=a khusus terhadap tu;uli, tetapi =uga
ditempat lain, akni:
&. 3u;uli proksimal.
4ltrafiltrat mengandung se=umlah ;esar garam ang di sini
direa;sorpsi se9era aktif untuk *(, antara lain ion Na dan air,
;egitu pula glukosa dan ureum. "arena rea;sopsi ;elangsung se9ara
proporsional, maka susunan filtrat tidak ;eru;ah dan tetap isotonis
terhap plama. Diuretik osmosis ;eker=a di tu;ulus proksimal dengan
merintangi ra;sorpsi air dan natrium.
). +engkungan 6enle.
Di ;agian menaikna 9a ) dari semua ion Bl $ ang telah
difiltrasi direa;sorpsi se9ara aktif, disusul dengan ra;orpsi pasif dari
Na dan " , tetapi tanpa air, hingga filtrat men=adi hipotonis.
Diuretika lengkungan ;eker=a terutama di sini dengan merintangi
transpor Bl$ ;egitupula rea;sorpsi Na, pengeluaran air dan
" diper;anak .
C. 3u;uli distal.
Di;agian pertmana, Na dira;sorpsi se9ara aktif tanpa air
hingga filtrat men=adi le;i 9air dan le;ih hipotonis. Sena/a tiazida
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
5/36
dan klortalidon ;eker=a di tempat ini dengan memper;anak eksresi
Na dan Bl$ se;esar $&(. Pada ;agian keduana, ion Na
ditukarkan dengan ion " atau N6' proses ini dikendalikan oleh
hormon anak gin=al aldosteron. Antagonis aldosteron dan zat$zat
penghemat kalium ;eker=a di sini dengan mengekskresi Na dan
retensi " .
'. Saluran Pengumpul.
6ormon antidiuretik ?AD6@ dan hipofise ;eker=a di sini
dengan mempengaruhi permea;ilitas ;agi air dari sel$sel saluran ini.
II.1.- Frekuensi +an '!ume urin n'rma! +an se%e!a" pen**unaan
'/a% +iure%ik
II.. O/a% Diure%ik
II..1. Pen**'!'n*an
A. Diure%ik kua%
Diureti9 kuat ?high$9elling diureti9s@ men9akup sekelompok
diureti9 ang efekna sangat kuat di;andingkan dengan diureti9
lain. 3empat ker=a utamana di;agian epitel te;al ansa henle ;agian
asenden, karena itu kelompok ini dise;ut =uga se;agai loop
diureti9s. 3ermasuk dalam kelompok ini adalah furosemid,
torsemid, asam etakrinat, dan ;umetanid. urosemid atau asam '$
kloro$N$furfuril $sulfomoil antranilat masih tergolong deriate
sulfonamid. !;a ini merupakan slah satu o;at standard untuk
pengo;atan gagal =antung dan edema paru.
armakodinamik
Diureti9 kuat terutama ;eker=a dengan 9ara mengham;at rea;sorpsi
elektrolit NaF"F)Bl$ di ansa henle asendens ;agian epitel te;alG
tempat ker=ana dipermukaan sel epitel ;agian luminal. ?ang
menghadap ke lumen tu;uli@. Pada pem;erian se9ara 57 o;at ini
9enderung meningkatkan aliran darah gin=al tanpa disertai
peningkatan filtrasi glomerulus. Peru;ahan hemodinamik gin=al ini
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
6/36
mengaki;atkan menurunna rea;sorpsi 9airan dan elektrolit di
tu;uli proksimal serta meningkatna efek elektrolit di tu;uli
proksimal serta meningkatna efek a/al dieresis.
Diureti9 kuat =uga mene;a;kan meningkatna eksresi " dan
kadar asam urat plasma, mekanismena kemungkinan ;esar sama
dengan tiazid. Eksresi Ba) dan Mg =uga ditingkatkan se;anding
dengan peningkatan eksresi $Na.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
7/36
armakodinamik
Diureti9 tiazid ;eker=a mengham;at simporter $Na,$Bl$, di hulu
tu;ulus distal. Sstem transpor ini dalam keadaan normal ;erfungsi
mem;a/a $Nadan HBl$ dari lumen ke dalam sel epitel tu;ulus.
$Na selan=utna dipompakan ke luar tu;ulus dan ditukar dengan
" sedangkan $Bl$ dikeluarkan melaluikanal klorida. Efek
farmakodinamik tiazid ang utama ialah meningkatkan eksresi
natrium, klorida dan se=umlah air. Efek natriuresis dan kloruresis
ini dise;a;kan oleh pengham;atan mekanisme rea;sorpsi elektrolit
pada hulu tu;uli distal ?earl distal tu;ule@. +a=u eksresi $Na
maksimal tiazid relatie le;ih rendah di;andingkan diureti9 lain,
hal ini dise;a;kan ( $Na dalam 9airan filtrate telah direa;sorpsi
le;ih dahulu se;elum ia men9apai tempat ker=a tiazid.
Pada pasien hipertensi tiazid menurunkan tekanan darah ;ukan sa=a
karena efek diuretikna, tetapi =uga karena efek langsung terhadap
arteriol sehingga ter=adi asodilatasi.
3iazid dapat mengurangi ke9epatan filtrasi glomerulus, terutama
;ila di;erikan se9ara intraena. Namun ;erkurangna filtrasi ini
sedikit sekali pengruhna terhadap efek diureti9 tiazid, dan hanaa
mempunai arti klinis ;ila fungsi gin=al memang sudah kurang.
Efek kaliuresis dise;a;kan oleh ;ertam;ahna natriuresis dan
pertukaran antara $Na dan " ang men=adi le;ih aktif pada
tu;uli distal.
3iazid dapat meningkatkan kadar asam urat darah dengan
kemungkinan ) mekanisme :
&@ 3iazid meninggikan rea;sorpsi asam urat di tu;uli proksimal.
)@ 3iazid mungkin sekali mengham;at ekskresi asam urat oleh
tu;uli.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
8/36
3iazid menurunkan ekskresi kalsium sampai '( karena tiazid
tidak dapat mengham;at rea;sorpsi kalsium oleh sel tu;uli distal.
6al ini dapat meningkatkan kadar kalsium darah dan ter;ukti dapat
menurunkan insiden fraktur pada osteoporosis.
. Diure%ik Hema% Ka!ium
&@Antagonis aldosteron
Aldosteron antagonis menga9u pada o;at diuretik ang
menentang tindakan aldosteron pada reseptor
mineralokortikoid. "elompok o;at sering digunakan se;agai
terapi tam;ahan, dalam kom;inasi dengan o;at lain, untuk
mana=emen gagal =antung kronis . Spironola9tone , anggota
pertama kelas, =uga digunakan dalam pengelolaan
hperaldosteronism ?termasuk Is sindrom Bonn @ dan
perempuan hirsutisme .Antagonis Aldosteron adalah, seperti
namana, reseptor antagonis pada reseptor mineralokortikoid.
Antagonisme reseptor ini mengham;at natrium resorpsi dalam
saluran pengumpulan dari nefron pada gin=al. 6al ini
mengganggu natrium F pertukaran kalium, mengurangi ekskresi
kalium ken9ing dan lemah meningkatkan ekskresi air ?diuresis@.
Pada gagal =antung kongestif , mereka digunakan di samping
o;at lain untuk aditif diuretik efek, ang mengurangi edema
dan =antung ;e;an ker=a.
Anggota kelas ini digunakan se9ara klinis termasuk:
a. Spironola9tone Spironola9tone
;. Eplerenone Eplerenone
9. Banrenone ?9anrenoate potassium@
d. Prorenone ?prorenoate potassium@e. MeJrenone ?meJrenoate potassium@
)@ 3iamin dan amilorid
"edua o;at ini terutama memper;esar ekskresi natrium dan
klorida, sedangkan eksresi kalium ;erkurang dan ekskresi
;ikar;onat tidak mengalami peru;ahan. 3riamteren
menurunkan ekskresi " dengan mengham;at sekresi kalium
di sel tu;uli distal. Di;andingkan dengan triamteren, amilorid
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
9/36
=auh le;ih mudah larut dalam air sehingga le;ih mudah larut
dalam air sehingga le;ih ;anak diteliti. A;sorpsi triamteren
melalui saluran 9erna ;aik sekali, o;at ini hana di;erikan oral.
Efek diuresisna ;iasana mulai tampak setelah & =am.
Amilorid dan triameteren per oral diserap kira$kira ( dan
efek diuresisna terlihat dalam # =am dan ;erkahir sesudah )'
=am. 3riamteren tersedia se;agai kapsul dari &((mg. Dosisna
&(($C((mg sehari. 4ntuk tiap penderita harus ditetapkan dosis
penun=ang tersendiri. Amilorid terdapat dalam ;entuk ta;let
mg. Dosis sehari se;esar $&(mg. Sediaan kom;inasi tetap
antara amilorid mg dan hidroklortiazid ( mg terdapat dalam
;entuk ta;let dengan dosis sehari antara &$) ta;let.
D. Diure%ik Osm'%ik
!;at$o;at ini hana dia;sorpsi sedikit oleh tu;uli, hingga
rea;sorpsi air =uga ter;atas. Efekna adalah diuresis osmotis
dengan ekskresi air kuat dan relatif sedikit eskresi Na. terutama
manitol, ang hana =arang digunakan se;agai infus intraena
untuk mengeluarkan 9airan dan menurunkan tekanan intraokuler
?pada glau9om@, =uga untuk menurunkan olume BBS ?9airan
9ere;rospinal@ dan tekanan intra9ranial ?dalam tengkorak@. Diuretik
!smosis dipakai untuk zat ;ukan elektrolit ang mudah dan dan
9epat diekskresi oleh gin=al.
Suatu zat dapat ;ertindak se;agai diuretik osmosis apa;ila
mempunai ' sarat:
&. Difiltrasi se9ara ;e;as oleh glomerulus
). 3idak atau hana sedikit direa;sorpsi sel tu;uli gin=al
C. Se9ara farmakologis merupakan zat ang inert.
'. 4mumna resisten terhadap peru;ahan meta;olik.
Dengan sifat$sifat ini, maka diuretik osmotik dapat di;erikan
dalam =umah 9ukup ;esar sehingga turut menentukan dera=at
osmolaritas plasma filtrate glomerulus dan 9airan tu;uli. Bontoh
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
10/36
golongan o;at ini adalah manitol, urea, gliserin, isosor;id. Manitol
paling sering digunakan diantara o;at ini, karena manitol tidak
mengalami meta;olisme dalam ;adan dan hana sedikit sekali
direa;sorpsi tu;uli ;ahkan praktis dianggap tidak direa;sorpsi.
Manitol harus di;erikan se9ara 57, =adi o;at ini tidak praktis untuk
pengo;atan udem kronik. Pada penderita paah =antung pem;erian
manitol ;er;ahaa, kerana olume darah ang ;eredar meningkat
sehingga memper;erat ker=a =antung ang telah gagal.
Diuretik osmotik terutama ;ermanfaat pada pasien oliguria akut
aki;at sok hipoolemik ang telah dikoreksi, reaksi transfusi atau
se;a; lain ang menim;ulkan nekrosis tu;uli, karena dalam
keadaan ini o;at ang ker=ana mempengaruhi fungsi tu;uli tidak
efektif.
Manitol digunakan misalna untuk :
&. Profilaksis gagal gin=al akut, suatu keadaan ang dapat tim;ul
aki;at operasi =antung, luka traumatik ;erat, atau tindakan
operatif dengan penderita ang =uga menderita ikterus ;erat.). Menurunkan tekanan maupun olume 9airan intraokuler atau
9airan sere;rospinal.
Diuretik osmotik mempunai tempat ker=a :
&. 3u;uli proksimal
Diuretik osmotik ini ;eker=a pada tu;uli proksimal dengan 9ara
mengham;at rea;sorpsi natrium dan air melalui daa
osmotikna.). Ansa 6enle
Diuretik osmotik ini ;eker=a pada ansa henle dengan 9ara
mengham;at rea;sorpsi natrium dan air oleh karena
hipertonisitas daerah medulla menurun.
C. Duktus "oligentes
Diuretik osmotik ini ;eker=a pada Duktus "oligentes dengan
9ara mengham;at rea;sorpsi natrium dan air aki;at adana
papillar /ash out, ke9epatan aliran filtrat ang tinggi, atau
adana faktor lain. 5stilah diuretik osmotik ;iasana
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
11/36
dipakaiuntuk zat ;ukan elektrolit ang mudah dan 9epat
diekskresi oeh gin=al. Bontoh dari diuretik osmoti9 adalah G
manitol, urea, gliserin dan isisor;id.
E. In"i/i%'r Kar/'nik An"i+rase
Diuretik ini ;eker=a pada tu;uli Proksimal dengan 9ara
mengham;at rea;sorpsi ;ikar;onat. Yang termasuk golongan
diuretik ini adalah asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid.
"ar;onik anhidrase adalah enzim ang mengkatalis reaksi B!)
6)! 6)B!C. Enzim ini terdapat antara lain dalam sel korteks
renalis, pankreas, mukosa lam;ung, mata, eritrosit dan SSP, tetapi
tidak terdapat dalam plasma.
5nhi;itor kar;onik anhidrase adalah o;at ang digunakan untuk
menurunkan tekanan intraokular pada glaukoma dengan mem;atasi
produksi humor aKueus, ;ukan se;agai diuretik ?misalna,
asetazolamid@. !;at ini ;eker=a pada tu;ulus proksimal ?nefron@
dengan men9egah rea;sorpsi ;ikar;onat ?hidrogen kar;onat@,
natrium, kalium, dan air semua zat ini meningkatkan produksi
urine. Yang termasuk golongan diuretik ini adalah asetazolamid,
diklorofenamid dan meatzolamid.
Asetazolamid
armakodinamika
Efek farmakodinamika ang utama dari asetazolamid adalah
pengham;atan kar;onik anhidrase se9ara nonkompetitif. Aki;atnater=adi peru;ahan sistemik dan pearu;ahan ter;atas pada organ
tempat enzim terse;ut ;erada.
Asetazolamid memper;esar ekskresi ", tetapi efek ini hana
nata pada permulaan terapi sa=a, sehingga pengaruhna terhadap
keseim;angan kalium tidak se;esar pengaruh tiazid.
armakokinetik
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
12/36
Asetazolamid di;erikan per oral.Asetozalamid mudah diserap
melalui saluran 9erna, kadar maksimal dalam darah di9apai dalam )
=am dan ekskresi melalui gin=al sudah sempurna dalam )' =am.
!;at ini mengalami proses sekresi aktif oleh tu;uli dan se;agian
direa;sorpsi se9ara pasif. Asetazolamid terikat kuat pada kar;onik
anhidrase, sehingga terakumulasi dalam sel ang ;anak
mengandung enzim ini, terutama sel eritrosit dan korteks gin=al.
Distri;usi pengham;at kar;onik anhidrase dalam tu;uh ditentukan
oleh ada tidakna enzim kar;onik anhidrase dalam sel ang
;ersangkutan dan dapat tidakna o;at itu masuk ke dalam sel.
Asetazolamid tidak dimeta;olisme dan diekskresi dalam ;entuk
utuh melalui urin.
A. Ana!*e%ik Nark'%ik
Sena/a$sena/a golongan ini memiliki daa analgetik ang kuat
sekali dengan titik ker=a di susunan saraf pusat. Analgetik =enis ini
umumna mengurangi kesadaran ?sifat ang meredakan dan
menidurkan@ dan menim;ulkan perasaan naman ?euforia@,
mengaki;atkan toleransi dan ha;ituasi, ketergantungan fisik dan
psikis dengan ge=ala$ge=ala a;stinensi ;ila penggunaan dihentikan
?3=a dan 1ahard=a, )(()@.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
13/36
sintesis : morfin dan kodein, heroin dan hidromorfin, hidrokodon
dan dionin )@ Pengganti$pengganti petidin dan turunanna
?fentanl dan sulfetanil@, metadon dan turunanna
?dekstromoramida, ;ezitramida, piritramida, dan d$propoksifen@,
serta fenatren dan turunanna ?leoranol@.
Di dalam sistem saraf pusat terdapat lima =enis reseptor
opioid dan adana ;er;agai =enis reseptor opioid terse;ut dapat
men=elaskan adana ;er;agai efek opioid ?"oda$"im;le and
Young, )((&@, antara lain:
&@ 1eseptor L Pada reseptor L terdapat dua su;tipe aitu :
reseptor L& ;ertanggung=a/a; pada analgesia supraspinal.
1eseptor L) dihu;ungkan dengan efek$efek ang tidak
diinginkan seperti depress pernapasan, euphoria, konstipasi,
dan ketergantungan fisik.
)@ 1eseptor Memperantarai produksi analgesia angƘ
ditim;ulkan pentazosin dan ;utorphanol ?9ampuran antara
dua agonisFantagonis@.
C@ 1eseptor
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
14/36
reseptor 31P7& agonis, dan M& dan MC mus9arini9 antagonis
reseptor a9etl9holine.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
15/36
demetilasi dimediasi oleh BYPCA' dan BYP)
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
16/36
&@ 2olongan salisilat : natrium salisilat, asetosal, salisilamid, dan
;enorilat
)@ 3urunan p$aminofenol : fenasetin, parasetamol
C@ 3urunan pirazolon : antipirin, aminofenazon, dipiron dan asam
difluminat
'@ 3urunan antranilat : glafenin, asam mefenamat, dan asam difluminat
?3=a dan 1ahard=a, )(()@.
Adapun 9ontoh o;at golongan NSA5D adalah se;agai ;erikut :
&.@ N'a!*in
a. Farmak'+inamik
Noalgin meruapakan o;at golongan Anti 5nflamasi
Nonsteroidal ?A5NS@ ang ;eker=a di perifer dengan 9aramengham;at pelepasan mediator sehingga aktifitas enzim
siklooksigenase terham;at dan sintesa prostaglandin tidak ter=adi.
/. Farmak'kine%ik
!;at dia;sorpsi dalam saluran 9erna dengan 9epat dalam
saluran 9erna dan 9epat termeta;olisme di hati.
3. 4ak%u paru" 5T 162
&$' =am
+. In+ikasi
Neri he;at ang ;erhu;ungan dg sakit kepala, sakit gigi, post
op, neri akut dan kronik karena spasme otot polos.
e. D'sis7
3a;let de/asa rema=a
$noalgin in=eksi : (( mgFml
$noalgin oral drops: ((mgFml
$noalgin srup: (mgFml
$noalgin ta; : (( mg
& . Pem/erian '/a%5a%uran pakai@
Se;aikna di;erikan ;ersama makanan atau sesudah makan.
*. K'n%rain+ikasi7
Alergi pirazolon, porfiria hepatik atau defisensi 2#PD
konginetal, hamil dan laktasi. 2angguan fungsi tulang atau
penakit sistem hematopoletik. Pasien ang diketahui mengalami
;rankospasme atau reaksi anafilaksis lain terhadap analgesik.
Porifiria hepatik intermiten akut. Pada ;ai ;erusia antara C$&&
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
17/36
;ulan noalgin tidak ;oleh diin=eksikan se9ara i. 3idak ;oleh
di;erikan se9ara parenteral ;ila pasien dalam kondisi hipotensi atau
hemodinamik tak sta;il.
". In%eraksi '/a%7
Dapat menurunkan kadar siklosporin dalam plasma. Dapat
meningkatkan efek alkohol. Nosiseptor adalah reseptor neri ang
ada di seluruh tu;uh, letakna terutama pada permukaan kulit,
kapsula sendi, di dalam periosteum, serta di sekitar dinding
pem;uluh darah. Nosiseptor sangat sensitif terhadap suhu ang
sangat ekstrem, kerusakan mekanik, ;ahan$;ahan kimia terutama
ang keluar aki;at kerusakan sel.
II.,. Me%'+e +an Pene%apan Da)a Ana!*e%ik
Skrining untuk menetapkan aktiitas analgetik suatu sena/a ;aru
sangat penting dilakukan, tidak hana untuk mengetahui se;erapa ;esar
aktiitassena/a terse;ut tetapi =uga memungkinkan ditemukanna
aktiitas lain sehingga metode ang digunakan sangat mempengaruhi
hasil dan dapat mem;antu menentukan =enis analgetika pada sena/a
terse;ut, apakah termasuk golongan narkotik atau non$narkotik.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
18/36
1angsangan neri ang digunakan dalam metode ini ;erupa air
panas dengan suhu (oB. dimana ekor men9it dimasukkan ke dalam
air panas, maka nanti men9it akan merasakan neri panas ang
ditandai dengan men9it men=entikkan ?mengangkat@ ekor keluar dari
air panas terse;ut.
9. Metode 1angsang "imia
Metode ini merupakan metode pengu=ian daa analgetik ang
dise;a;kan oleh rangsang kimia. Pada metode ini rangsang kimia
akan mem;erikan rasa neri ang dise;a;kan karena adana
pem;erian zat kimia. Vat kimia ang sering digunakan untuk
menginduksi respon neri adalah sena/a asam, misalna asam
asetat. glasial. Metode ini 9ukup peka untuk pengu=ian analgetika
menggunakan sena/a dengan daa analgetik lemah.
II. Hu/un*an +'sis resp'n
6u;ungan dosis$respon ang ;aik ditun=ukkan seperti kura ;erikut ini:
"ura &. 6u;ungan dosis$respon
Sum;er: http:FFfarmasi.unud.a9.idF
!;at ang diin=eksikan se9ara intraperitoneal dan intramuskular akan
mengalami proses a;sorpsi dan meta;olisme. Sehingga pada /aktu a/al akan
menun=ukan /aktu respon ang ke9il dikarenakan o;at sedang mengalami
proses a;sor;si dan meta;olisme. Sementara pada /aktu pertengahan akan
menun=ukkan /aktu respon ang paling tinggi dikarenakan pada saat itu
Waktu respon
Waktu pengamatan
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
19/36
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
20/36
o "osentrasi larutan o;at : tramadol ( mgFml dan Noalgin
((mgFml
o Alat ang diperlukan : Alat suntik, tim;angan he/an,
stop/at9h, alat untuk
pengu=ian
III.-. Pr'se+ur Kerja
.-.1 Me%'+e #en%ik Ek'r 5Tai! F!i3k2
1angsang neri ang digunakan dalam metode ini ;erupa
air panas dengan suhu oB. Ekor men9it dimasukan kedalam
air panas dan men9it akan merasakan neri panas dan ekor
di=entikan keluar dari air panas terse;ut.
&. Ditim;ang masing$masing men9it, di;eri nomor atau tanda dan
di9atat
). Se;elum pem;erian o;at, di9atat dengan menggunakan
stop/at9h /aktu ang diperlukan men9it untuk men=entikan
ekorna keluar dari air panas. ?3iap rangkaian pengamatan
dilakukan C kali selang ) menit. Pengamatan pertama
dia;aikan, hasil pengamatan terakhir dirata$ratakan dan
di9atat se;agai respon normal masing$masing tikusC. Disuntikan o;at se9ara intramus9ular kepada masing$
masing men9it dengan dosis ang telah dikonersikan ke
dosis men9it.
'. Pengamatan dilakukan pada menit ke , &, C( dan '
. Di;uat ta;el hasil pengamatan dengan data lengkap
#. Digam;arkan suatu kura hu;ungan antara dosis ang di;erikan
terhadap respon men9it untuk stimulus neri.
.-. METODE PELAT PANA$ 5HOT PLATE2
1angsang Neri digunakan ;erupa hot plate atau lantai
kandang ang panas ?oB$#oB@. 1asa neri panas pada kaki
men9it mene;a;kan respon mengangkat kaki depan dan di=ilat.
1ata$rata he/an men9it akan meme;erikan respon dengan metode
ini dalam /aktu C$# detik.
&. Ditim;ang masing$masing men9it, di;eri nomor atau tanda dan
di9atat
). Se;elum pem;erian o;at, di9atat dengan menggunakan
stop/at9h /aktu ang diperlukan men9it untuk mengangkat
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
21/36
dan men=ilat kaki depanna se;agai /aktu respon, di9atat
se;agai respon normal atau respon se;elum perlakuan.
C. Disuntikan o;at se9ara intramus9ular kepada masing$masing
men9it dengan dosis ang telah dikonersikan ke dosis men9it'. Pengamatan dilakukan pada menit ke , &, C( dan '
. Di;uat ta;el hasil pengamatan dengan data lengkap
#. Digam;arkan suatu kura hu;ungan antara dosis ang
di;erikan terhadap respon men9it untuk stimulus neri.
BAB I9
HA$IL DAN PEMBAHA$ANI9.1. Hasi! Pen*ama%an
A. Per"i%un*an +'sis
: jan%an s%rip mera" Trama+'!
Dosis manusia )(( mgF#(kg
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
22/36
7A!
dosishewan(mgkg ) x BB hewan(kg)konsentrasiobat (
mg
mL)
7A!
41,09mg
kg x 0,041 kg
50 mg
mL
7A! (,(CC# ml
(,(C' ml
: jan%an s%rip mera" 1 N'a!*in
Dosis manusia &((( mgF#(kg
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
23/36
O/a% k ;< < -<
5M
#
=antan strip
merah )
(.('& 5. detik ) detik ).& detik ).( detik
=antan strip
merah &
(.(C' &.C detik &. detik ).) detik ).( detik
'
Men9it
merah
gendut
(.(C C detik C detik ).&0
detik
).*)# detik
Men9it
Putih
(.(CC &.)0
detik
&.' detik &.' detik &.C# detik
Men9it &
(.(C) & detik ) detik ) detik &.C*
Men9it )(.() & detik & detik ) detik &.C0
. Ta/e! Pen*ama%an k'n%r'! Me%'+e H'% P!a%e
Ke!'mp'k Men3i% BB 5K*2Pen*ama%an
Ra%a(Ra%a;< < -<
&
3idak
;ertanda
merah
(.(CC $ $ $ (.*0 detik
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
24/36
Men9it
=antan
0,033 X )X )(X
&&X dirata$rata kan
dua hasil
pengamatan terakhir
A. Ta/e! Pen*ama%an Me%'+e #en%ik Ek'r +an H'% P!a%e
#enis
'/a%
Ru%e
O/a%Men3i%
BB
5K*2
D'sis
59AO2
Pen*ama%an
=< 1=< ,;< -=<
3ramadol
5M
# =antan
strip
merah )
?3@
(.('& (.(C' ml & detik C detik ) detik ' d
C 8antan
?6P@
)0 mg (.() * detik & menit
)*detik
)detik &
5P
' Men9it
Putih ?6P@
(.(CC (,(& ml &,0 detik C detik C detik &%
) Men9it
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
25/36
gendut
?3@
)D men9it
8antan
?6P@
0,033 (,()*
m+
)X C(X X &(X
&D men9it
tidak
;ertanda
merah
?6P@
(.(CC (,(& ml (&.#( ().C( (&.#) (
D men9it
) ?3@
(.) & detik ) detik C detik ) d
B. Kura Hu/un*an D'sis(Resp'n Me%'+e #en%ik Ek'r a%au Tai! &!i3k
ke!'mp'k :
1. Trama+'!
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
26/36
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
27/36
I9. Pem/a"asan
Pada praktikum ini, dilakukan pengu=ian efek analgetik dari
tramadol dan noalgin pada dua metode, aitu metode hot plate dan =entik
ekor. Pada metode hot plate, penetapan efek ker=a dari analgetik ang
digunakan aitu dengan mengamati se;erapa lama /aktu latensi aitu /aktu
ang diperlukan se=ak men9it diletakkan diatas hot-plate sampai
menggetarkan, men=ilati, atau sampai melompat. 5nduksi atau faktor
panasFkalor dapat mempengaruhi rangsang neri, oleh se;a; itu, metode ini
9o9ok untuk mengu=i efek analgetik suatu o;at.
Pada metode hot plate dengan o;at tramadol, didapatkan hasil efek
analgetik pada kelompok &, aitu kontrol dengan durasi (, detik, efek
ter9epat pada pengamatan menit ke$ menit dengan durasi &,0 detik, dan
efek terlama pada pengamatan menit ke$' dengan durasi C,( detik. Pada
kelompok ), kontrol dengan durasi # detik, efek ter9epat pada pengamatan
menit ke$ dengan durasi ## detik, dan efek terlama pada pengamatan
menit ke$& dengan durasi C detik. Pada kelompok C, efek ter9epat pada
pengamatan menit ke$' dengan durasi &' detik, dan efek terlama pada
pengamatan menit ke$& dengan durasi * detik.
Pada metode hot plate dengan o;at noalgin, didapatkan hasil efek analgetik pada kelompok &, aitu kontrol dengan durasi dengan durasi (,*0
detik, efek ter9epat pada pengamatan menit ke$' dengan durasi &,''
detik, dan efek terlama pada pengamatan menit ke$& dengan durasi ),C(
detik. Pada kelompok ), kontrol dengan durasi && detik, efek ter9epat pada
pengamatan menit ke$ dengan durasi ) detik, dan efek terlama pada
pengamatan menit ke$& dengan durasi C( detik. Pada kelompok C, efek
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
28/36
ter9epat pada pengamatan menit ke$' menit dengan durasi ) detik., dan
efek terlama pada pengamatan menit ke$& dengan durasi '' detik.
Pengaruh metode hot plate terhadap efek analgetik ang
ditim;ulkan aitu le;ih tinggi daripada metode =entik ekor. 3etapi ada
per;edaan /aktu pun9ak men9it ang menggunakan o;at tramadol metode
hot plate kelompok & aitu pada menit ke '. Sedangkan per;edaan /aktu
pun9ak pada metode =entik ekor dengan menggunakan o;at noalgin dan
tramadol =uga terlihat. "etidaksamaan /aktu ang diperoleh dise;a;kan
oleh ;e;erapa faktor antara lain air ang digunakan pada metode =entik
ekor tidak tepat pada suhu (B ?;isa kurang atau ;isa le;ih dari (B@
sehingga men9it le;ih 9epat atau le;ih lam;at menerima respon dari ang
seharusna, selain itu untuk metode hot plate kemungkinan pemegang
men9it tidak menempelkan kaki men9it pas di atas hot plate sehingga
men9it le;ih lama merasakan neri dari /aktu ang seharusna. aktor
ang lainna adalah kekurang telitian dari praktikan dalam proses
pengamatan gerak men9it ketika menerima respon ang di;erikan,
praktikan tidak mengetahui dengan pasti apakah men9it men=entikkan
ekorna karena rasa panas dari air atau karena karekteristik men9it ang
memiliki kesensitiitasan ang tinggi pada ekorna sehingga
mengaki;atkan ekor aktif ;ergerak
Pengaruh o;at tramadol terhadap efek analgetik ang diu=i melalui
metode hot plate, mem;erikan hasil ang le;ih potensial daripada
noalgin. 6al ini dikarenakan tramadol merupakan o;at golongan
analgetik narkotik, ang mana memiliki daa analgetik ang kuat sekali
dengan titik ker=a di susunan saraf pusat. 3ramadol merupakan agonisopiat, ang dapat menghilangkan rasa neri dengan 9ara mengikat reseptor
opioid pada sistem saraf.
Pengaruh o;at noalgin terhadap efek analgetik ang diu=i melalui
metode hot plate, mem;erikan hasil ang kurang potensial daripada
tramadol. 6al ini dikarenakan noalgin merupakan o;at golongan Non
Steroidal Anti$5nflamator Drugs ?NSA5D@, ang ;eker=a pada saraf
periferFtepi, dengan 9ara mengham;at
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
29/36
pelepasan mediator sehingga aktifitas enzim siklooksigenase terham;at
dan sintesa prostaglandin tidak ter=adi. Maka hana dapat mengo;ati neri
ang ringan sampai sedang, tidak sekuat efek tramadol. Stimulus ang
merangsang neri akan menim;ulkan pengeluaran mediator neri
?prostaglandin@ ang memi9u pelepasan mediator neri seperti
;irodikinin dan prostaglandin ang akhirna mengaktiasi reseptor neri
di saraf perifer dan diteruskan ke otak. Selan=utna dari
thalamus impuls diteruskan ke pusat neri di otak ;esar, diaman impuls
dirasakan se;agai neri dan tim;ullah respon ;erupa diangkatna kaki
men9it dari hot plate.
Per9o;aan kali ini dilakukan dengan menuntikkan sediaan o;at
tramadol dan noalgin se9ara intraperitoneal dan intramuskular. Bara
pem;erian o;at dapat mempengaruhi onset dan durasi dimana
hu;unganna dengan ke9epatan dan kelengkapan a;sor;si o;at. "e9epatan
a;sor;si o;at di sini ;erpengaruh terhadap onsetna sedangkan
kelengkapan a;sor;si o;at ;erpengaruh terhadap durasina misalna
lengkap atau tidakna o;at ang ;erikatan dengan reseptor dan apakah ada
faktor pengham;atna. Bara pem;erian o;at ang ideal adalah o;at
dengan onset 9epat dan durasi pan=ang ?Ansel, &0#@.
!nset adalah /aktu ang di;utuhkan o;at untuk menim;ulkan efek
mulai o;at itu di;erikan. Sedangkan durasi adalah /aktu ang diperlukan
o;at mulai dari o;at ;erefek sampai efek hilang.
1ute pem;erian o;at menentukan =umlah dan ke9epatan o;at ang
masuk kedalam tu;uh, menentukan onset dan durasi ker=a o;at, sehingga
merupakan penentu ke;erhasilan terapi atau kemungkinan tim;ulna efek ang merugikan. 1ute pem;erian o;at di;agi ), aitu enternal dan
parenteral ?Prianto, )((0@. Pada laporan ini hana dilakukan rute
pem;erian parenteral, dengan 9ara intraperitoneal dan intramuskular.
Pada in=eksi intraperitoneal, diperoleh /aktu latensi ?/aktu ang
diperlukan se=ak men9it diletakkan diatas hot-plate sampai menggetarkan,
mengangkat dan men=ilati kakina@ le;ih lama daripada /aktu latensi pada
in=eksi intramuskular. 6al ini sesuai dengan literatur, dimana onset o;at
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
30/36
ang diin=eksikan se9ara i.p akan le;ih 9epat daripada ang diin=eksikan
se9ara i.m, karena pada in=eksi i.p, o;at diin=eksikan pada rongga perut. Di
dalam rongga perut ini, o;at dia;sorpsi se9ara 9epat karena pada
mesentrium ;anak mengandung pem;uluh darah. Dengan demikian
a;sorpsina le;ih 9epat di;andingkan intramus9ular. !;at ang di;erikan
se9ara i.p akan dia;sorpsi pada sirkulasi portal sehingga akan
dimeta;olisme di dalam hati se;elum men9apai sirkulasi sistemik.
Sedangkan pada in=eksi i.m, suntikan dalam =aringan otot, umumna pada
otot pantat dan otot paha ?gluteus maJimus@ di mana tidak terdapat ;anak
pem;uluh darah dan saraf sehingga relatif aman untuk digunakan namun
a;sorpsina relatif le;ih lam;at. Selain itu, terdapat =uga efek samping
pem;erian o;at melalui i.m, aitu: Neri, peningkatan kreatinfasfokinase
dalam serum aki;at dari trauma ang kadang$kadang mene;a;kan nerus
s9iati9a setelah pem;erian intraglutal, sehingga hal ini mungkin dapat
mene;a;kan o;at ang diin=eksikan i.m le;ih lama onsetna. !leh karena
itu, pada pengamatan menit ke$, o;at ang diin=eksikan se9ara i.p sudah
menghasilkan onset atau mula ker=a, sehingga pengamatan /aktu latensi
le;ih lama.
Pada metode =entik ekor pada men9it, rangsangan neri ang
dilakukan dengan 9ara memasukkan ekor men9it ke dalam air panas
dengan suhu o B. men9it akan merasakan neri panas sehingga akan
men=entikan ekorna keluar dari air panas. Men9it diusahakan tidak
;ergerak$gerak selama pengamatan. 1espon neri ang tim;ul ;erupa
sentakan ekor keluar penangas air dan diukur /aktu ang diperlukan
sampai ekor tersentak ke luar. 4ntuk menghindari kerusakan =aringanselama u=i, se;aikna pemaparan ekor pada peangas air tidak le;ih dari
& detik.
Neri permukaan dapat ter=adi apa;ila ada rangsangan se9ara
kimia/i, fisik, mekanik pada kulit, mukosa, dan akan terasa neri di
daerah rangsang. Neri pertama ter;entuk setelah tertusuk pada kulit
dan 9epat hilang setelah ;erakhirna rangsang dengan pem;e;asan
mediator neri aitu ;radikinin, serotonin, histamin, ion kalium dan
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
31/36
asetilkolin. Neri kedua ;ersifat mem;akar ang lam;at hilang dengan
pem;e;asan prostaglandin se;agai mediator ang spesifik untuk neri
ang ;erlangsung lama. Pada metode =entik ekor men9it ini termasuk
kepada metode merangsang neri kedua, seperti ang dise;utkan pada
literature, ang ;ersifat mem;akar ang lam;at hilang dengan
pem;e;asan prostaglandin se;agai mediator spesifik unuk neri ang
;erlanngsung lama. Pada saat pengu=ian untuk men9it 9ontrol ?se;elum
pem;erian o;at analgesi9@, kedua men9it ang digunakan tidak ada
ang ;ertahan le;ih dari & detik ketika ekorna dimasukkan kedalam air
panas.
Pada saat pengu=ian untuk men9it 9ontrol ?se;elumpem;erian o;at
analgesi9@, kedua men9it ang digunakan tidak ada ang ;ertahan le;ih
dari & detik ketika ekorna dimasukkan kedalam air panas. Dan setelah
pem;erian noalgin maupun tramadol, dilakukan pengamatan pada
menit ke ,,&,C(, dan ', hasilna pada men9it ang di;erikan
analgesi9 memiliki ketahanan terhadap neri ang ditim;ulkan oleh air
panas le;ih lama di;andingkan dengan noalgin.
Seperti ang telah di=elaskan dia/al ;ah/a tramadol ;eker=a
langsung ke sstem saraf pusat sedangkan noalgin ;eker=a pada
=aringan perifer, dimana hal ini mempengaruhi hasil ang ditim;ulkan.
"arena neri merupakan suatu rangsangan ang pusatna ;erada di
otak ;esar, maka efek dari tramadol ang ;eker=a langsung ke sstem
saraf pusat di otak le;ih 9epat ;eker=a di;andingkan dengan noalgin.
Pengaruh dosis terhadap efek analgesi9 ang diperoleh ai tu untuk
dosis ang dipakai pada praktikum ini ;er;eda$;eda. 4ntuk kelompok ang menggunakan metode hot plate kelompok & menggunakan
tramadol )(( mg sedangkan noalgin &(((mg, untuk kelompok )
tramadol '((mg, noalgin )((( mg dan untuk kelompok C tramadol
)((mg, noalgin&((( mg. 4ntuk metode =entik men9it kelompok '
menggunakan tramadol )((mg, noalgin &(((mg, sedangkan
kelompok menggunkan tramadol '((mg, noalgin )(((mg dan
kelompok # menggunakan tramadol )((mg, noalgin &(((mg.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
32/36
Dari data diketahui metode hot plate dan =entik ekor ang paling
lama mem;erikan efek analgesik adalah 3ramadol, karena pada o;at ini
men9it dapat merasakan respon neri le;ih lama dari pada o;at
Noalgin. Menurut literatur tramadol memiliki efek analgetik ang
le;ih kuat dari pada noalgin. "arena tramadol memiliki ;ioaai;ilitas
ang le;ih ;aik dari pada noalgin. Selain itu, /aktu paruh dari
tramadol le;ih lama dari pada noalgin, pada tramadol /aktu paruhna
adalah T # =am dan /aktu paruh noalgin hana &$' =am.
Dari hasil praktikum di dapat /aktu pun9ak men9it ang
menggunakan o;at noalgin dengan metode hotplate kelompok & pada
menit ke & aitu ().C(%%, kelompok C pada menit ke & aitu C(%% dan
kelompok C pada menit ke & aitu ''%%. Sedangkan /aktu pun9ak
men9it ang menggunakan o;at tramadol dengan metode hot plate
kelompok & pada menit ke ' aitu (C.(%%, kelompok ) pada menit ke
& aitu C%% dan kelompok C pada menit ke & aitu & menit )* detik.
Sedangkan /aktu pun9ak men9it dengan metode =entik ekor
menggunakan o;at noalgin kelompok ' pada menit ke aitu ),((%%,
kelompok pada menit ke, dan kelompok # pada menit ke C( aitu )%%.
Sedangkan /aktu pun9ak untuk metode =entik ekor dengan
menggunakan o;at tramadol kelompok ' pada menit ke ' aitu &&*%%,
kelompok pada menit ke, dan kelompok # pada menit ke ' aitu
'%%.
Selain faktor per;edaan =enis o;at dan metode analgetik ;isa
dipengaruhi oleh per;edaan pem;eriaan dosis, semakin ;esar dosis
maka efek menahan nerina =uga semakin lama, ;egitu =ugase;alikna.
"ura hu;ungan dosis$respon menggam;arkan suatu distri;usi
frekuensi indiidu ang mem;erikan respons pada rentang dosis
tertentu. "ura ang diperoleh pada pengamatan tramadol terhadap
efek analgetik dengKn metode hot plate dan =entik ekor aitu 9ukup ;aik
pada garis kura kedua ?merah@ dengan dosis '(( mgF#(kg
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
33/36
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
34/36
digunakan metode =entik ekor, sehingga menun=ukkan per;edaan pada
/aktu respon.
BAB 9
KE$IMPULAN
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
35/36
. Bara mengealuasi efek analgesik ;isa dilakukan dengan metode =entik
ekor dan metode hot plate.
#. 3ramadol dan Noalgin, keduana memiliki efek analgesi9.
Waktu pun9ak Noalgin pada metode hot plate diperoleh
• "elompok & : menit ke$& aitu ().C(%%
• "elompok ) : menit ke$& aitu C(%%
• "elompok C : menit ke$& aitu ''%%
Waktu pun9ak 3ramadol pada metode hot plate diperoleh
• "elompok & : menit ke$' aitu (C.(%%
• "elompok ) : menit ke$& aitu C%%
• "elompok C : menit ke$& aitu & menit )* detik
Waktu pun9ak Noalgin pada metode =entik ekor diperoleh
•"elompok ' : menit ke$ aitu ),(( dtk
• "elompok : menit ke$C( aitu C detik
• "elompok # : menit ke$C( aitu )%%
Waktu pun9ak 3ramadol pada metode =antik ekor diperoleh
• "elompok ' : menit ke$' aitu &&* detik
• "elompok : menit ke$& aitu # detik
• "elompok # : menit ke$' aitu ' detik
*. Yang merm;erikan efek analgesik terlama aitu tramadol.
8/17/2019 Laporan Praktikum Farmakologi Kel 6D
36/36
DAFTAR PU$TAKA
Anonim. )(&C. Diakses melaui
http:FFrepositor.usu.a9.idF;itstreamF&)C'#*0FC'*F'FBhapter)(55.pdf
pada Selasa, ( April )( ukul &(.(( W5
Recommended