View
237
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
m
Citation preview
TAHAP I
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Nama kepala kelurga : Ny. Tri Hartati (60 tahun)
Alamat : RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263,
Ngalian, Ngalian.
Bentuk keluarga :Extended Family
Tabel 1.DaftarAnggotaKeluarga yang tinggaldalamsaturumah
N
o
Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Ket
1 Ny.TH Ibu P 60 th SLTA Pedagang Pasien Asma
2 Ny.AA Menantu L 34th SMK Wiraswasta - -
3 Ny.R Cucu P 3th SMK - -
4 Ny.W Anak P 33th SMK Ibu rumah tangga - -
Kesimpulan Tahap 1 :
Di dalam keluargaNy.Tri Hartati berbentuk extended family didapatkan pasien atas
nama Ny.Tri Hartati usia60 tahun, tamat SLTA, seorang ibu wiraswasta dengan
penyakit asma.
1
TAHAP II
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PENDERITA
1. Nama : Ny. Tri Hartati
2. Umur : 60 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pendidikan : SLTA
5. Agama : Islam
6. Alamat : RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263,
Ngalian, Ngalian.
7. Suka : Jawa
8. Tanggal periksa : 1 Agustus 2015
B. ANAMANESIS
1. Keluhan Utama
batuk, pilek dan merasa sesak nafas jika ada debu, kemudian tidak bisa tidur
pada malam hari.
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur
saat malam hari. Sejak melahirkan anak ke 2 terdiagnosis terkena penyakit
asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara
berturut-turut dan mengontrolkannya ke puskesmas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : (-)
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat sakit Gula : (+)
2
Riwayat Alergi : (+)
Riwayat Mondok : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : (-)
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat sakit Gula : (+)
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok : (-)
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga teratur : Jalan kaki
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang anaknya,
seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan penderita tidak
menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Gizi
Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk. Pasien terkadang
mengkonsumsi buah-buahan. Kesan gizi penderita dilihat dari perhitungan IMT
yaitu penderita tergolong Gemuk Ringan.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
a) Tekanan darah : 130/80 mmHg
b) Nadi : 62 x/ menit
c) Frekuensi nafas : 23 x/menit
d) Suhu : 37.50 C
2. Status Gizi
a) BB : 54 kg
b) TB : 140 cm
3
c) IMT : 54 = 27,5 kg/m2 (Gemuk Ringan)
1,4
3. Mata : dalam batas normal
4. Leher : dalam batas normal
5. Jantung : dalam batas normal
6. Pulmo : vesikuler
a) Inspeksi : tidak terdapat otot bantu pernapasaan, bentuk dada
normal AP>Lateral, ICS normal, RR normal
b) Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus normal, ICS normal.
c) Perkusi : dada sonor, peranjakan paru normal,
d) Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan.
D. RESUME
Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur saat
malam hari. Dimana sejak melahirkan anak ke 2 sudah terdiagnosa sebagai penyakit
asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara berturut-turut
dan mengontrolkannya ke puskesmas.
E. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
1. Diagnosis holistik
Ny. Tri Hartati usia 60 tahun, extended family, asma bronkial, Status gizi gemuk
ringan. Hubungan keluarga cukup harmonis dan hubungan masyarakat sekitar
terjalin baik. Status ekonomi cukup
2. Diagnosis biologis
Asma bronkial
3. Diagnosis psikologis
4
Penderita tidak mengalami beban pikiran terhadap penyakitnya, penderita
menerima penyakit yang dialaminya. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
lain baik dan saling mendukung.
4. Diagnosis sosial, ekonomi, budaya
Pasienmerupakananggota masyarakat biasa, cukup berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan, hubungan dengan masyarakat baik, status ekonomi kurang.
F. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
Edukasipasiententangfaktorlingkunganyang jauh dari debu , kemudian agar
tidakterlalukelelahandalambekerjasertamenggunakan masker
saatsedangbekerja.menganjurkanolahragasecarateraturdan menghindari yang dapat
menimbulkan alergi.
2. Medikamentosa
Salbutamol 3x1 hari
Amoxcilin 3 x 1 hari
Paracetamol 3 x 1 hari
Allopurinol 2 x 1 hari
G. FOLLOW UP
Tanggal 5 Agustus 2015
1. Subyektif : batuk, pilek dan tidak terdapat sesak nafas.
2. Objektif
Tanda vital : TD =130/80mmHg, HR = 72x/menit, RR = 23x/menit
3. Status lokalisasi (pemeriksaan paru)
Inspeksi : tidak terdapat otot bantu pernapasaan, bentuk dada normal
AP>Lateral, ICS normal, RR normal
Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus normal, ICS normal.
5
Perkusi : dada sonor, peranjakan paru normal,
Auskultasi : tidak terdapat suara tambahan.
4. Assesment : Asma Bronkial
5. Planning : terapi medikamentosa berupa Salbutamol 3x1 hari, Ambroxol
3x1 hari, allopurinol 2x1 hari
6. Flow Sheet
Nama : Tn.I
Diagnosis : 33 tahun
Tanggal Tanda Vital Keluhan RencanaTerapi Target
5/08/15 Tensi :
130/80mmHg
Nadi : 72x/menit
RR 23x/menit
Batuk pilek
dansusahtidurdi
malamhari.
Medikamentosa:
-Salbutamol 3x1 hari
-allopurinol 2x1 hari
-Ambroxol 3x1 hari
Non Medikamentosa:
-
Edukasipasiententangfaktorl
ingkunganyang jauh dari
debu , kemudian agar
tidakterlalukelelahandalamb
ekerjasertamenggunakan
masker
saatsedangbekerja.Menganj
urkan.
- Olahragasecarateraturdan
menghindari yang dapat
Sesaknafashil
ang,
sertapenderit
adapatmenge
nalifaktorrisi
kodaripenyak
itnya.
6
menimbulkan alergi.
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Holistik
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Ny.TH, 60 tahun), anak (Ny. W, 33
tahun), seorang anak (Sdr.R, 3 Tahun )dan menantu (Tn. AA, 34 tahun)
dalam satu rumah.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama
lain.
c. Fungsi Sosial
Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang
anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan
penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-
hari.
d. Fungsi Ekonomi Dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang
anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan
penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan sehari-
hari.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Keampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan
diselesaikan secara musyawarah.
7
2. Fungsi Fisiologis
Kode APGART
HW
A
AR
ASaya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya apabila saya mendapat masalah2 2 2 2
P
Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
saya
2 2 2 2
G
Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
2 2 2 2
A
Saya puas dengan cara keluarga saya
mengekspresikan kasih sayangnya dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian, dll
2 2 2 2
RSaya puas dengan cara keluarga saya
membagi waktu bersama - sama2 2 2 2
Total 10 10 10 10
Rata – rata APGAR Score keluarga Ny.TH = 10
8
3. Fungsi Patologis
Sumber Patologi Ket
SocialInteraksi social cukup, aktif dalam kegiatan
masyarakat.-
CulturalKepuasan atau kebanggan terhadap budaya baik,
banyak tradisi, budaya yang masih diikuti.-
ReligionBeragama dan memiliki pemahaman terhadap
ajaran agama, ketaatan beribadah cukup baik.-
EconomicPenghasilan keluarga tidak cukup memenuhi
kebutuhan (di bawah UMR)+
Education Tingkat pendidikan keluarga kurang -
Medical
Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup
baik. Jika sakit, pasien segera berobat ke dokter,
puskesmas, rumah sakit.
-
Kesimpulan : terdapat fungsi patologis terhadap keluarga Ny.Tri Hartati yaitu
fungsi ekonomi.
10
: TinggalSatuRumah
: Asma: Laki – laki
: Perempuan
: Laki – lakimeninggal
: PenderitaAsma
Keterangan
4. Genogram
Tn.X Ny. T.H
Ny.D.E Tn.A.P Ny.W.K Tn.A
An.R
Kesimpulan: Penyakit yang diderita [asien tidak ditemukan pada anggota
keluarganya. Dari genogram tersebut tidak ada penyakit yang diturunkan
maupun penyakit menular.
11
5. Pola Interaksi
Tn. X
Ny.T.H
Tn.A.P Ny.W.K.
Keterangan : : Hubungan Baik
Kesimpulan : Pola interaksi dua arah antar anggota keluarga berjalan baik dan
harmonis.
6. Faktor Perilaku
a. Pengetahuan
Tingkat pendidikan keluarga ini sudah cukup. Pengetahuan penderita
tentang kesehatan dan pola hidup sudah baik.
b. Sikap
Penderita dan keluarga sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya
kesehatan, namun penderita belum dapat menerapkan pola hidup sehat
sepenuhnya, penderita kurang menjaga kebersihan lingkungan rumah.
c. Tindakan
Penderita dan keluarga segera datang ke puskesmas saat sakit.
12
7. Faktor Non Perilaku
a. Lingkungan
Rumah tertata rapi, kebersihan cukup, fentilasi dan pencahayaan kurang,
saluran pembuangan limbah lancar, sampah keluarga dibuang di belakang.
Lingkungan sekitar rumah cukup bersih.
b. Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.
c. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini adalah
puskesmas. Pasien dan keluarga merupakan penerima bantuan iuran BPJS.
8. Lingkungan Indoor
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dengan luas 13 X 5 m2 yang
menghadap ke selatan. Rumah tidak memiliki pagar pembatas. Terdiri dari
ruang tamu, dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu wc, ruang makan, dan
dapur. Pintu masuk dan keluar ada dua, satu di depan dan satu di belakang
rumah. Dinding terbuat dari papan kayu sengon yang sudah dicat, lantai
rumah dari plaster semen. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang. Atap
rumah tersusun dari genteng dan tidak ditutup langit-langit. Masing-masing
kamar dilengkapi dengan sebuah ranjang dan kasur. Perabotan rumah tangga
sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini menggunakan
air atetis. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas.
Gambar Denah Rumah
13
9. Lingkungan Outdoor
Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi
masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling
berdempetan. Terdapat selokan yang lancar untuk mengalirkan limbah yang
terdapat di depan rumah. Sampah dibuang dibelakang rumah yang
dikumpulkan di dalam kantong plastik baru di buang. Tidak terdapat
perkarangan belakang. Rumah langsung berhadapan dengan kondisi jalan
sudah beraspal.
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Holistik : Baik
2. Fungsi Fisiologis : Baik
3. Fungsi patologis : Ada fungsi patologis yaitu ekonomi
4. Fungsi genogram keluarga : tidak ada penyakit keturunan
5. Fungsi pola interaksi keluarga : Baik
6. Fungsi prilaku keluarga : Baik
7. Fungsi non prilaku keluarga : Baik
8. Fungsi lingkungan indoor : Cukup
9. Fungsi lingkungan outdoor : Cukup
DAFTAR MASALAH
1. Masalah medis
Asma Bronkial
2. Masalah non medis
a. Lingkungan banyak debu karena berada dipinggir jalan.
b. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang
14
c. Penggunaan penutup mulut dan hidung masih kurang.
DIAGRAM PERMASALAHAN PASIEN
15
Asma muncul setelah mempunyai anak pertama
Ventilasi dan pencahayaan rumah
kurang
Lingkungan rumah yang banyak debu
Ny. T.H Penggunaan penutup hidung tidak pernah
TAHAP IV
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN ASMA
TAHAP V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Diagnosis holistic:
1. Diagnosis biologis : Asma cukup terkontrol
2. Diagnosis psikologis
Penderita tidak menjadikan penyakitnya sebagai beban pikiran, anggota
keluarga lain sangat mendukung penderita dalam mengatasi penyakitnya.
Hubungan penderita dengan anggota keluarga lain sangat baik.
3. Diagnosis social
16
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan
cukup baik dan kurang ventilasi serta pencahayaan pada rumah,
pendidikan penderita kurang dan status ekonomi kurang.
B. SARAN
1. Promotif
Edukasi penderita dan keluarga mengenai rumah sehat. Edukasi penderita
tentang pola hidup sehat dan menjaga aktifitas serta menghindari faktor
penyebab yang dapat menyebabkan kekambuhan asma.
2. Preventif
Penggunaan pengaman di tempat kerja dengan penggunaan masker.
3. Kuratif
Medika mentosa :Ambroxol, salbutamol, allopurinol, dan parasetamol.
4. Rehabilitative
Saat gejala asma mulai timbul, segera beristirahat dan lakukan
pertolongan pertama dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran.
Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Depkes RI : Jakarta. 2009
2. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Internal Publishing. Jakarta Pusat. 2009
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia. Balai Penerbit Perhimpunan Dokter Paru Indonesia : Jakarta. 2004
17
Gambar 2. Pemeriksaan vital sign pasien
Gambar 3. Pemeriksaan fisik thorak pasien
Gambar 4. Obat-obatan asma pasien
Gambar 5. Kunjungan hari pertama kerumah pasien
Gambar 6. Kunjungan ke rumah RT 02 dan RW 06. Kelurahan Ngadirgo
Gambar Kunjungan kerumah pasien hari kedua
19
Recommended