View
4.994
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN V
PEMURNIAN SECARA REKRISTALISASI
OLEH
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : RASYADIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan,
dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut
kemudian dikristalkan kembali. Tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui proses
pemurnian zat padat (asam benzoat tercemar) melalui metode rekristalisasi serta
menentukan nilai rendemen hasil dari kristal asam benzoat. Prinsip dari praktikum ini
yaitu melakukan pemurnian asam benzoat yang tercemar dengan prinsip rekristalisasi
berdasarkan perbedaan daya larut asam benzoat dengan zat pengotornya dalam suatu
pelarut yaitu air. proses rekristalisasi ini dapat berjalan dengan baik, kotoran setidak-
tidaknya harus dapat larut dalam pelarut untuk rekristalisai atau mempunyai kelarutan
lebih besar dari senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi maka
kotoran akan ikut mengkristal bersama senyawa yang diinginkan yang tentunya
menyebabkan kristal yang diperoleh tidak murni lagi dan harus dilakukan pengulangan
untuk memperoleh Kristal yang baik. Tujuan dari pembentukan kristal ini adalah untuk
memudahkan mengetahui berat asam benzoat murni dengan cara menimbangnya. Berat
Kristal asam benzoat yang diperoleh yaitu 0.4 gr dan rendemen hasilnya yaitu 80 %
Kata kunci :metode rekristalisasi, asam benzoat, residu (pengotor)
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kebanyakan materi yang terdapat di bumi ini tidak murni tetapi berupa
campuran dari berbagai komponen , contoh yang paling konkret tanah terdiri dari
berbagai senyawa dan unsur baik dalam wujud padat, cair atau gas, selain tanah
udarapun mengandung berbagai macam unsur dan senyawa, seperti oksigen,
nitrogen , uap air dan sebagainya. Untuk memperoleh zat murni kita harus
memisahkannya dari campurannya.Pemisahan campuran dapat dipisahkan melalui
peristiwa fisika atau kimia.
Salah satu cara melakukan pemisahan antara campuran dengan
menggunakan metode kimia yaitu melalui proses rekristalisasi. Metodeini
sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi
(pada atau dekat titik didih pelarutnya) untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat
jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena
kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa
pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu
tinggi untuk mencapai jenuh.
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam
suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat
dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti
biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka
konsentrasi yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi
tinggi akan mengendap. Metode pemurnian kristalisasi bergantung pada perubahan
daya larut zat dan perubahan suhu.
Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas maka, perlunya mengetahui cara
pemurnian secara rekristalisasi, dengan menggunakan suatu senyawa sebagai
sampel, sehingga dapat membedakan proses pemisahan melalui metode
rekristalisasi dengan metode lainnya.
II. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana proses pemurnian asam benzoat tercemar melalui metode
rekristalisasi?
2. Berapa nilai rendemen hasil dari kristal asam benzoat ?
III. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pemurnian zat padat (asam benzoat tercemar) melalui
metode rekristalisasi.
2. Mengetahui nilai rendemen hasil dari kristal asam benzoat.
IV. Prinsip Praktikum
Adapun prinsip dari praktikum ini yaitu melakukan pemurnian asam
benzoat yang tercemar dengan prinsip rekristalisasi berdasarkan perbedaan daya
larut asam benzoat dengan zat pengotornya dalam suatu pelarut yaitu air.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
- Gelas kimia 100 mL 2 buah
- Corong Buchner 1 buah
- Spatula 1 buah
- Meting point 1 buah
- Kertas saring 1 buah
- Batang pengaduk 1 buah
- pemanas 1 buah
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Asam benzoat tercemar
Air suling
Air es (es batu)
II. Prosedur Kerja
Filtrat Residu (pengotor)
Residu
(pelarut) Kristal asambenzoat
Rendemen
Asam Benzoat tercemar (0,5 gram)
- ditimbang pada timbangan analitik
- dilarutkan dengan air panas
- disaring
- endapan yang tertinggal disiram
dengan air panas.
- didingingkan dengan air es
- disaring
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Hasil Pengamatan
II. Perhitungan
III. Pembahasan
Kristalisasi atau penghamburan ialah peristiwa-peristiwa penghamburan atau
pembentukan partikel-partikel zat padat dalam suatu fase homogen. Kristalisasi
dapat terjadi sebagai pembentukan partikel padat di dalam uap, seperti dalam hal
pembentukan salju sebagai pembekuan (solidification) di dalam lelehan cair
sebagaimana dalam kristal tunggal yang besar atau sampel kristalisasi dari larutan
cair. Prinsip dan konsep yang diuraikan disini berlaku baik untuk kristalisasi zat
terlarut (solute) didalam larutan jenuh maupun untuk kristalisasi sebagai pelarut
(solved) itu sendiri. Sebagaimana dalam hal pembentukan kristal es dari cair atau
larutan garam encer dan yang lainnya. Tekhnik pemisahan dengan rekristalisasi
berdasarkan perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan
sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair
pada suhu kamar.
Pada percobaan ini bahan yang digunakan yaitu asam benzoat tercemar.
Pada proses rekristalisasi ini asam benzoat tercemar akan dimurnikan dari
pengotornya. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak
bahan-bahan kimia lainnya. Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat
dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik
dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut
organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang
memungkinkan diantaranya asam asetat, benzene, campuran etanol dan air.
Perlakuan yang pertama dilakukan pada percobaan ini yaitu melarutkan 0.5
gram asam benzoat tercemar kedalam air panas, menggunakan air panas karena
asam benzoat lebih mudah melarut pada air dengan suhu yang relatif tinggi dan
kurang melarut pada air yang memiliki suhu yang rendah. Peristiwa ini disebabkan
oleh kecepatan reaksi dari asam benzoat kurang relatif pada air yang memiliki suhu
rendah dan juga sifat-sifat fisis dari zat ini yang selalu berada dalam bentuk padat
pada suhu yang relatif rendah, sehingga untuk melarutkannya perlu dilakukan
pemanasan pelarutnya.
Selanjutnya menyaring larutan kedalam suatu wadah dengan menggunakan
kertas saring. Fungsi penyaringan ini adalah untuk memisahkan antara zat yang
telah larut dengan zat pengotornya agar diperoleh zat yang lebih murni, utukn
memperoleh hasil yang maksimal maka perlakuan ini dilakukan dengan
menggunakan corong buchner yang dihubungkan dengan meting point guna
mengisap larutan agar terpisah dari pengotornya dan membantu mempercepat
penyaringan.
Perlakuan selanjutnyamendinginkan larutan yang telah disaring dengan
menggunakan gelas kimia kedalam es. Fungsi dari pendinginan ini adalah untuk
memperoleh kristal asam benzoat yang lebih murni yang sebelumnya telah tercemar.
Agar proses rekristalisasi ini dapat berjalan dengan baik, kotoran setidak-tidaknya
harus dapat larut dalam pelarut untuk rekristalisai atau mempunyai kelarutan lebih
besar dari senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi maka kotoran
akan ikut mengkristal bersama senyawa yang diinginkan yang tentunya
menyebabkan kristal yang diperoleh tidak murni lagi dan harus dilakukan
pengulangan untuk memperoleh Kristal yang baik. Tujuan dari pembentukan kristal
ini adalah untuk memudahkan mengetahui berat asam benzoat murni dengan cara
menimbangnya.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh berat Kristal asam benzoat murni
yaitu 0,4 gr dan rendemen hasil dari asam benzoat yaitu 80%.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum dapat dtarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Dalam pemurnian asam benzoat tercemar dengan metode rekristalisasi dilakukan
berdasarkan pada perbedaan daya larut antrara zat yang dimurnikan dengan
pengotornya dalam suatu pelarut tertentu yaitu air.
2. Berat Kristal asam benzoat yang diperoleh yaitu 0,4 gr, dan rendemen hasil dari
Kristal asam benzoat yaitu 80%
II. Saran
Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini yaitu pada
proses penimbangan asam benzoat, harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN V
PEMURNIAN SECARA REKRISTALISASI
OLEH
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : RASYADIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
Soal :
1. Sebutkan dan jelaskan metode apa saja yang dapat digunakan pada pemurnian
zat padat selain rekristalisasi?
2. Apa perbedaan mendasar metode tersebut dengan metode rekristalisasi?
3. Mengapa larutan sampel tersebut disaring dalam keadaan panas?
4. Mengapa kristal yang diperoleh pada percobaan ini perlu diuji titik bekunya?
Jawab :
1. metode lain yang dapat digunakan adalah metode kromatografi. Kromatografi
adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan
bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen.
2.Pada metode kromatografi didasarkan pada daya serap atau kapiler sedangkan
pada rekristalisasi didasarkan pada perbedan daya larut antara zat pengotor dan
zat murninya .
3. Karena dalam keadaan panas asam benzoat dapat larut sehingga dengan mudah
dipisahkan dari pengotornya, dan jika disaring dalam keadaan dingin asam
benzoat tidak dapat larut melainkan membentuk kristal.
4. Karena dengan menguji titik lelehnya , dapat diketahui kemurnian kristal yang
diperoleh, uji titik leleh sama dengan uji kemurnian.
Recommended