View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM PERANCANGAN
CLIENT BRIEF WEBINAR KOMET
Laporan Tugas Akhir
Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Desain (S.Ds)
Nama : Prillia Samantha Chiandar
NIM : 11120210132
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2017
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Prillia Samantha Chiandar
NIM : 11120210132
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain
Universitas Multimedia Nusantara
Judul Tugas Akhir:
PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM PERANCANGAN CLIENT
BRIEF WEBINAR KOMET
Dengan ini saya menyatakan bahwa, laporan dan karya Tugas Akhir saya ini
adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana, baik di
Universitas Multimedia Nusantara maupun di perguruan tinggi lainnya.
Karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan dan
pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain,
kecuali arahan pembimbing akademik dan para nara sumber.
Demikian surat Pernyataan Originalitas ini saya buat dengan sebenarnya,
apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan serta ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan
gelar (S.Ds.) yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di Universitas Multimedia Nusantara.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
iii
Tangerang, 29 Mei 2017
Prillia Samantha Chiandar
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
iv
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM PERANCANGAN CLIENT
BRIEF WEBINAR KOMET
Oleh
Nama : Prillia Samantha Chiandar
NIM : 11120210132
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Seni & Desain
Tangerang, 12 Juli 2017
Pembimbing
Bernadus Yoseph Setyo Prabowo, B.MediaA&Prod., M.ScrPr.
Penguji Ketua Sidang
Ina Listyani Riyanto, S.Pd., M.A.
Kus Sudarsono, S.E., M.Sn.
Ketua Program Studi
Yusup Sigit Martyastiadi, S.T., M.Inf.Tech.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir berjudul “Peran Account Executive dalam perancangan client brief
Webinar KOMET” dengan baik dan lancar.
Tugas Akhir ini dibuat sebagai persyaratan pelaksanaan Tugas Akhir
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni & Desain, Universitas
Multimedia Nusantara. Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara jika ingin mendapatkan materi
untuk penyusunan client brief.
Dalam pembuatan laporan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu secara langung maupun tidak
langsung dalam pembuatan laporan. Untuk itu melalui kesempatan ini, penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Yusup Sigit Martyastiadi, S.T., M.Inf.Tech. sebagai Ketua Program
Studi Desain Komunikasi Visual.
2. Bernadus Yoseph Setyo Prabowo, B.MediaAProd., M.ScrPr. selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan dukungan, saran serta
pengalaman dari awal hingga akhir pengerjaan Tugas Akhir ini.
3. Kus Sudarsono, S.E., M.Sn. dan Bapak Kemal Hasan, S.T., M.Sn.
selaku dosen yang turut memberikan saran dalam pengerjaan karya.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xx
4. Andrew Gatot dan Dewi Hanifah selaku narasumber dari tim KOMET
Pertamina yang sudah memberikan banyak informasi yang penulis
butuhkan dalam pengerjaan Tugas Akhir.
5. Ayah, Ibu, kakak dan adik yang telah memberikan semangat yang luar
biasa serta dukungan dan doa selama proses pengerjaan Tugas Akhir
ini.
6. Teman-Teman yang selalu mendukung di dalam proses pengerjaan
Tugas Akhir.
7. Teman-teman group chat yang selalu menghibur, memberikan
semangat dan keceriaan tanpa henti di setiap waktunya selama proses
pengerjaan Tugas Akhir, rekan satu angkatan yang telah bersedia
untuk berbagi cerita dan saling memberikan semangat. Terima kasih!
Tangerang, 29 Mei 2017
Prillia Samantha Chiandar
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxi
ABSTRAKSI
Account Executive merupakan penghubung antara tim produksi dengan pihak
klien. Produksi video multimedia tidak akan dapat berjalan tanpa adanya client
brief. Dalam pembuatan client brief, riset mengenai klien dan perusahaan adalah
hal utama yang harus dilakukan. Salah satu metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan adalah dengan wawancara kepada pihak terkait dan analisis dokumen
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Berangkat dari permasalahan
tersebut, penulis mengambil topik peran Account Executive yang merancang client
brief Webinar KOMET Pertamina didalam sebuah produksi. Penulis sebagai
Account Executive dalam proyek Tugas Akhir ini yaitu ingin menguraikan proses
apa saja yang dilakukan dalam perancangan client brief yang nantinya diharapkan
dapat memberikan pemahaman dan pengarahan kepada tim produksi video
Webinar KOMET Pertamina.
Kata kunci : Account Executive, client brief, Webinar KOMET, Pertamina
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxii
ABSTRACT
Account Executive is a communicator between the production team and the client.
The production of a multimedia video will not work without the client brief. In
making client brief, research on clients and companies is the main thing to do.
One of the data collection methods that can be done is by interviewing to the
client and document analysis to collect the required information. Departing from
the problem, the author took the topic the role of Account Executive who designed
the client brief Webinar KOMET Pertamina in a video production. The author as
an Account Executive in this Final Project, is to describe what process is done in
the design of the client brief which is expected to provide information and
guidance to the video production team KOMET Webinar Pertamina.
Keywords: Account Executive, client brief, Webinar KOMET, Pertamina
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT .................... II
KATA PENGANTAR ........................................................................................... V
ABSTRAKSI ...................................................................................................... VII
ABSTRACT ....................................................................................................... VIII
DAFTAR ISI ........................................................................................................ IX
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ XIII
DAFTAR TABEL .............................................................................................. XV
DIAGRAM ........................................................................................................ XVI
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... XVII
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4. Tujuan Tugas Akhir .................................................................................. 3
1.5. Manfaant Tugas Akhir .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1. Multimedia ............................................................................................... 5
2.2. Webinar ..................................................................................................... 6
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
x
2.3. Account Executive ..................................................................................... 7
2.4. Proses Produksi ......................................................................................... 8
2.5. Client Brief ................................................................................................ 9
2.5.1. Kelebihan Penulisan Client Brief ...................................................... 9
2.5.1. Isi Client Brief ................................................................................. 10
2.6. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 12
2.7. Teknik Pengumpulan Dokumen ............................................................. 13
2.8. Teknik Wawancara ................................................................................. 13
2.8.1. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur ......................................... 14
2.8.2. Pedoman Wawancara Semi-Terstruktur ......................................... 14
2.8.3. Pedoman Wawancara Terstruktur ................................................... 15
2.8.4. In-depth Interview atau Wawancara Mendalam ............................. 15
2.8.5. Jenis-jenis Wawancara Mendalam .................................................. 16
2.8.6. Jenis-jenis Pertanyaan ..................................................................... 17
2.8.7. Pelaksanaan Wawancara ................................................................. 19
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 22
3.1. Gambaran Umum ................................................................................... 22
3.2. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 23
3.2.1. Metode Pengumpulan Dokumen ..................................................... 23
3.2.2. Metode Wawancara ......................................................................... 23
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xi
3.2.3. Profil Singkat Perusahaan ............................................................... 28
3.2.4. Profil Singkat Narasumber .............................................................. 29
3.2.5. Sinopsis ........................................................................................... 29
3.2.6. Posisi Penulis .................................................................................. 30
3.3. Tahapan Kerja....................................................................................... 30
3.3.1. Tahap Praproduksi .......................................................................... 31
3.3.2 Produksi .......................................................................................... 32
3.3.3 Pasca Produksi ................................................................................ 32
BAB IV ANALISIS ............................................................................................. 33
4.1. Analisis Peran Account Executive .......................................................... 33
4.2. Analisis Data .......................................................................................... 35
4.2.1. Analisis Data Dokumen .................................................................. 35
4.2.2. Analisis Data Wawancara ............................................................... 40
4.3. Perancangan Client Brief Webinar KOMET ......................................... 43
4.3.1. Tabel Keterangan Proyek, Klien, dan Tim Produksi (Project
Management)................................................................................... 51
4.3.2. Informasi Mengenai KOMET dan Webinar KOMET (Where Are We
Now?) .............................................................................................. 52
4.3.3. Tabel Target Audience (Who do we need to talk to?) ..................... 61
4.3.4. Tabel Hasil Akhir yang diharapkan Klien (How Will We Know We
Arrived). .......................................................................................... 62
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xii
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 67
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 67
5.2. Saran ....................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... XIX
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Dokumentasi pada saat wawancara ......................................... 29
Gambar 4.1. Capture video Webinar KOMET 1 ........................................ 36
Gambar 4.2. Capture video Webinar KOMET 2 ........................................ 36
Gambar 4.3. Capture video forum KOMET offline dan online 1 ............... 37
Gambar 4.4. Capture video forum KOMET offline dan online 2 ................ 37
Gambar 4.5. Capture slide portal dan Webinar 1 ........................................ 38
Gambar 4.6. Capture slide portal dan Webinar 2 ....................................... 38
Gambar 4.7. Poster Knowledge Management (KOMET) ............................ 39
Gambar 4.8. Tabel project management ...................................................... 51
Gambar 4.9. Jawaban mengenai portal dan Webinar sebagai media offline
knowledge sharing ................................................................. 53
Gambar 4.10. Penjelasan pada client brief mengenai portal dan Webinar
sebagai media offline knowledge sharing ............................. 54
Gambar 4.11. Bagian slide PPT mengenai forum KOMET ........................ 55
Gambar 4.12. Bagian slide PPT mengenai perbedaan forum offline dan
online...................................................................................... 55
Gambar 4.13. Capture bagian client brief yang menggunakan data slide
PPT portal dan Webinar ........................................................ 56
Gambar 4.14. Jawaban wawancara mengenai timeline Webinar KOMET .. 57
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xiv
Gambar 4.15. Capture bagian slide PPT mengenai timeline Webinar ....... 57
Gambar 4.16. Penjelasan didalam client brief mengenai timeline Webinar
KOMET ................................................................................ 58
Gambar 4.17. Capture bagian makalah mengenai terbentuknya KOMET . 59
Gambar 4.18. Capture bagial client brief yang menggunakan data poster
KOMET ................................................................................. 59
Gambar 4.19. Foto bagian poster KOMET mengenai tujuan dibentuknya
KOMET ................................................................................. 60
Gambar 4.20. Capture bagian client brief yang menggunakan data poster
KOMET ................................................................................ 60
Gambar 4.21. Tabel bagian target audience ................................................ 61
Gambar 4.22. Jawaban wawancara pertanyaan target audience .................. 62
Gambar 4.23. Tabel bagian hasil akhir yang diharapkan ............................ 63
Gambar 4.24. Jawaban wawancara pertanyaan durasi video ...................... 64
Gambar 4.25. Jawaban wawancara pertanyaan apa yang ingin
disampaikan ........................................................................... 64
Gambar 4.26. Capture email revisi sinopsis dari klien ................................ 65
Gambar 4.27. Jawaban pertanyaan wawancara penempatan video .............. 66
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Client brief Webinar KOMET ....................................... 43-50
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xvi
DIAGRAM
Tabel 3.1. Struktur organisasi Quality, system, & Knowledge
Management Pertamina .......................................... 27
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: Transkrip Wawancara.................................................. XXII-XXV
Lampiran B: Berkas-berkas.......................................................... XXVI-XXVIII
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Supriyanto (2010) menjelaskan bahwa Pertamina adalah perusahaan milik
pemerintah Indonesia. Perusahaan minyak dan gas bumi ini berdiri sejak tanggal
10 Desember 1957. Awalnya perusahaan ini bernama PT Permina, kemudian
berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di
tahun 1968 kembali berganti nama menjadi PN Pertamina. Pada tanggal 17
September 2003 berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi “National
Oil Company” ini merubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (PERSERO)
(hlm. 12).
Supriyanto (2010) berpendapat bahwa didasarkan oleh perkembangan
teknologi saat ini menjadikan tiap perusahaan harus mampu bersaing dengan
perusahaan lain. Salah satu strategi yang dilakukan Pertamina adalah dengan
menerapkan strategi penerapan Knowledge Management (KM). Sehingga
terbentuklah Knowledge Management Pertamina (KOMET). Dalam menjalankan
tugas nya KOMET memiliki media-media untuk berbagi Knowledge yang dapat
dijangkau oleh seluruh karyawan Pertamina. Media berbagi pengetahuan KOMET
berupa media Online dan Offline. Media offline tersebut berupa Forum dan media
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
2
(buletin dan warta), sedangkan media online berupa aplikasi online Webinar dan
Portal KOMET (hlm. 13).
Webinar merupakan singkatan dari dua kata yakni Web dan Seminar,
disingkat menjadi Webinar. Yang dimaksud dengan web adalah jaringan internet atau
penggunaan teknologi internet. Sedangkan seminar, yakni pertemuan yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan tujuan tertentu.
Jadi Webinar dapat diartikan sebuah kegiatan pertemuan antar sekelompok
orang yang dijalankan dengan bantuan koneksi internet. Melalui Webinar KOMET
tim KOMET mampu mengadakan Forum secara online yang dapat di ikuti oleh
seluruh karyawan Pertamina di seluruh Indonesia.
Namun untuk dapat digunakan oleh seluruh karyawan Pertamina, KOMET
membutuhkan media yang dapat mensosialisasikan aplikasi Webinar KOMET.
Kemudian KOMET menggunakan multimedia sebagai media promosi Webinar
KOMET. Penerapan multimedia sudah umum digunakan dalam sistem pembelajaran
salah satunya pada perusahaan karena dinilai lebih efisien penerapannya.
Dalam produksi video Webinar KOMET , penulis berperan sebagai seorang
Account Executive. Melalui peran tersebut penulis bertanggung jawab terhadap
proses produksi dari video Webinar KOMET dari tahap pra produksi, produksi,
sampai dengan pasca produksi.
Selain mengatur sistem kerja produksi video, Account Executive juga
bertanggung jawab untuk mengerti apa saja permintaan dan harapan klien dari
hasil produksi video. Kemudian permintaan klien dirumuskan oleh Account
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
3
Executive dalam bentuk client brief, yang menjadi panduan bagi tim kreatif untuk
terwujud suatu konsep yang sesuai dengan kemauan klien.
Untuk mendapatkan materi-materi yang diperlukan dalam penyusunan
client brief, penulis melakukan riset pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan bagi penulisan client brief. Selain bertujuan
untuk mengetahui proses apa yang harus dilakukan penulis untuk mendapatkan
materi informasi, penulis juga membuat perancangan client brief yang sesuai
untuk video promosi Webinar KOMET. Maka dari itu, kali ini penulis akan
membahas terkait “Peran Account Executive dalam perancangan client brief
Webinar KOMET”.
1.1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah Tugas Akhir ini adalah bagaimana peran Account Executive
dalam merancang isi client brief Webinar KOMET?
1.2. Batasan Masalah
Penulisan Tugas Akhir ini dibatasi pada
1. Peran Account Executive pada tahap perancangan client brief.
2. Webinar KOMET Pertamina.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
4
1.3. Tujuan Tugas Akhir
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari penulisan
tugas akhir penulis ingin menganalisis bagaimana peran Account Executive dalam
merancang isi client brief Webinar KOMET.
1.4. Manfaat Tugas Akhir
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui beberapa manfaat dari Tugas
Akhir yang dikerjakan penulis, yakni sebagai berikut,
1. Manfaat bagi penulis: dapat membantu memaksimalkan kebutuhan klien
terhadap video sosialisai Webinar KOMET melalui client brief, yang
kemudian menghasilkan konsep yang menarik.
2. Manfaat bagi orang lain: Tugas Akhir ini dapat dimanfaatkan sebagai
obyek acuan maupun tambahan data bagi penulis yang memiliki obyek
penelitian yang berkaitan dengan tulisan ini.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Multimedia
Menurut Vaughan (2004), multimedia merupakan kombinasi dari elemen-elemen
media yaitu teks, video, suara, grafis, dan animasi yang berfungsi untuk
berkomunikasi secara interaktif, terdapat tiga jenis multimedia, yaitu:
1. Multimedia Interaktif
Terjadinya interaksi antara pengguna dan elemen-elemen multimedia yang
sedang di tampilkan.
2. Multimedia Hiperaktif
Merupakan pemanfaatan elemen-elemen media yang terstruktur, biasanya
berupa beberapa tautan (link) yang kemudian menghubungkan tiap elemen-
elemen multimedia.
3. Multimedia Linear
Pengguna hanya sebagai penonton dari awal hingga akhir dari produk media
yang di tampilkan (hlm. 1-2).
Menurut Suyanto (2003) kelebihan multimedia adalah menarik indera dan
menarik minat pengguna, dikarenakan merupakan penggabungan antara gerakan
dan suara. Lembaga riset dan penerbitan computer yaitu Computer Technology
Research (CTR) menyebutkan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari
apa yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50%
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
6
dari yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan
sekaligus. (hlm, 23)
2.2. Webinar
Menurut Collins dan Lancaster (2015) Webinar dibentuk dari kata ‘web’ dan
‘seminar’ dan Webinar sendiri merupakan sebuah rapat, presentasi, atau seminar
yang dilakukan secara online. Dengan menggunakan Webinar penggunanya dapat
membagikan materi presentasi, video, audio, dan juga dapat berkomunikasi tanpa
harus bertemu secara langsung (hlm. 7).
Menurut Barker, Barker, Norman, dan Neher (2013) Webinar merupakan
sebuah seminar yang dilakukan secara online yang dibuat secara interaktif.
Webinar biasanya menyertakan konten visual seperti slide presentasi atau video.
Dalam melakukan seminar menggunakan Webinar biasanya sudah dibuat jadwal
sehingga pengguna lain mengetahui waktu kapan akan dilakukannya seminar dan
dapat mengikuti jalannya seminar (hlm. 114).
Menurut Collins dan Lancaster (2015) terdapat beberapa kelebihan bila
menggunakan Webinar yang pertama adalah dapat menghemat waktu dan biaya,
kedua dapat diikuti peserta diberbagai daerah, proses seminar dapat direkam atau
didokumentasikan, dan dapat dimulai tepat waktu karena persiapannya yang
mudah (hlm. 12-15).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
7
2.3. Account Executive
Menurut O’Guinn, Allen, Semenik, dan Scheinbaum (2015) Account Executive
atau disingkat juga dengan merupakan penghubung antara klien dan tim kreatif.
Account Executive memiliki tanggung jawab untuk mengatur schedule, budgeting,
dan semua persetujuan yang diperlukan selama proses produksi.
Seorang Account Executive juga memiliki peran untuk dapat membantu
seluruh tim untuk mengerti proses berjalannya produksi dari berbagai aspek,
berhak memberikan masukan baik dalam proses kreatif dan pelaksanaan teknis
dari video (hlm. 429).
Field (2005) berpendapat bahwa Account Executive harus memiliki rasa
percaya diri, kreatif, dapat berkomunikasi dengan baik, pandai berbicara, dan
memiliki kondisi stamina tubuh yang baik. Dikarenakan pekerjaannya melingkupi
banyak hal baik dengan klien dan tim kreatif. Seorang Account Executive harus
terampil dan cerdik dalam menangani klien, dapat mempresentasikan ide-ide yang
unik dan tidak takut untuk mempresentasikannya kepada klien. Account executive
juga harus berani mengambil resiko demi kelancaran proses produksi (hlm. 65).
Menurut Shimp (2003) Account Executive terlibat dalam pembuatan
keputusan taktis serta kontak sehari-hari dengan para personel klien. Tanggung
jawab Account Executive adalah memastikan bahwa kepentingan klien,
perhatiannya serta prefrensinya memiliki suara dalam tim produksi. Serta
memantau pengerjaan proyek sesuai dengan jadwal yang diberikan. Selain itu
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
8
Account Executive juga bertugas untuk mencari calon klien untuk tim produksinya
(hlm. 413).
Menurut Telg dan Irani (2012) Account Executive bertugas untuk memimpin
seluruh tim produksi dan memastikan agar masing-masing anggota berkomunikasi
dengan baik, melakukan tugasnya, dan bekerjasama dalam memecahkan masalah
(hlm. 312).
Menurut Yeshin (2006) tahapan tugas dari Account Executive dalam
pembuatan proyek diawali dengan mendefinisikan tugas pemasaran atau promosi,
kedua menyusun client brief, ketiga ikut andil pada setiap proses kreatif, keempat
mempresentasikan konsep proyek kepada klien, dan yang terakhir memantau
proses pengerjaan proyek dan hasil pengerjaannya (hlm. 145).
2.4. Proses Produksi
Menurut Dawkins dan Wynd (2009) Dalam memproduksi video yang baik,
terdapat tiga tahap yang harus dilalui yaitu:
1. Pre-Production
Tahap dimana seluruh persiapan untuk membuat video diselesaikan seperti
membuat konsep, riset, pembuatan timeline produksi, dan semua yang
dilakukan sebelum proses syuting.
2. Production
Seluruh footage video dan suara diperoleh. Proses syuting dan perekaman
suara dilakukan.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
9
3. Post-Production
Adalah proses editing dari video dan suara yang diperoleh dari tahap
produksi. Dimana hasilnya diedit dan ditambahkan judul, musik, voice
over, dan special effect ataupun motion graphic. Tahap dimana semuah hal
yang dilakukan setelah proses produksi (hlm. 41).
1.5. Client Brief
Menurut Shore (2012) , langkah awal yang harus dilakukan dalam produksi media
promosi adalah menyusun client brief. Yang bertugas dalam penyusunan client
brief adalah Account Executive, disusun secara verbal untuk proses produksi video
yang berisi informasi dari mengenai profil perusahaan hingga ekspetasi klien
untuk hasil dari video (hlm. 18).
Ace (2001) mengatakan, client brief merupkan awalan dari proses kreatif
tim produksi, melalui client brief tim kreatif dapat mengerti kepada siapa target
audiens dari media promosi yang dibuat, mengapa media promosi itu dibuat, dan
apa yang ingin disampaikan dari media promosi tersebut (hlm. 159)
2.5.1. Kelebihan Penulisan Client Brief
Menurut Johnstone (2003) terdapat tiga alasan keuntungan dalam penulisan client
brief yaitu:
1. Memberikan pedoman untuk kinerja yang baik, terstruktur, dan efektif.
2. Dapat mengarahkan tim untuk melakukan tugasnya dengan benar dikali
pertama, sehingga lebih menghemat waktu dan dana.
3. Memberikan pelayanan jasa yang sesuai kepada pihak klien (hlm. 3).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
10
2.5.1. Isi Client Brief
Johnstone (2003) menguraikan apa saja isi dari client brief yang baik:
1. Project Manajemen
Berisi informasi-informasi umum yang diperlukan seperti :
Tanggal: Perusahaan/Merk: Brand: Nama/Variant Client Tim:
Nama/Jabatan/kontak tim produksi: nama/jabatan/kontak
2. Where are we now ?
Menyertai informasi mengenai brand, diantaranya seperti: produk atau
layanan beserta deskripsinya, positioning merk, sejarah produk atau
layanan, kompetititor produk, marketing produk, dll.
3. Where do we want to be ?
Pada bagian ini telah ditetapkan tujuan dari proyek yang dikerjakan,
seperti marketing plan, dan pengeluaran yang diusulkan.
4. What are we doing to get there ?
Marketing Strategy : Menjelaskan mengenai strategi marketing dan
komunikasi dari produk jasa ataupun brand yang sedang dikerjakan.
Campaign Strategy: Pada bagian ini dijelaskan mengenai rencana dari
strategi periklanan yang akan dibuat untuk proyek yang diberikan.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
11
5. Who do we need to talk to ?
Target audience: penentuan dari siapa saja kelompok yang akan menjadi
audience. Pengelompokannya dibagi dari demografis, lifestyle,
pendidikan, dan lainnya.
6. How will we know we arrived ?
Pada bagian ini menjelaskan tentang gambaran dari klien bagaimana hasil
akhir yang diharapkan. Seperti bagaimana iklan dinyatakan berhasil? atau
kapan iklan dianggap sesuai?
7. Practicalities
Agar proses produksi iklan terlaksanakan dengan baik perlu diketahui hal-
hal penting seperti budget yang akan diberikan, ataupun deadline yang
diharapkan klien.
8. Approvals
Pada bagian client brief ini telah ditetapkan siapa yang nantinya akan
menyetujui hasil akhir dari proyek yang dikerjakan (hlm. 7-9).
Menurut Hackley dan Hackley (2014) client brief merupakan sebuah dokumen
penting yang menetapkan apa yang klien harapkan. Data dari client brief dibuat
secara tertulis untuk mengkomunikasikan kepada seluruh tim sehingga dapat
mengerti dan mengetahui persyaratan yang telah ditentukan. Menurut UK
Advertising Assosiation client brief terdiri dari:
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
12
1. Analisa situasi (Where are we now?)
2. Tujuan (Where do we want to be?)
3. Strategi pemasaran dan komunikasi (How do we need to get there?)
4. Target Audience (Who do we need to talk to?)
5. Standar yang diinginkan (How will we know wehn we’ve arrived?)
6. Masalah efisiensi atau practical issues (hlm. 44)
2.6. Metode Pengumpulan Data
Menurut Gulo (2002) Pengertian data berbeda dengan informasi karena melalui
pengumpulan data kita akan memperoleh informasi yang diperlukan dalam rangka
mencapai tujuan dari suatu riset atau penelitian (hlm. 110).
Menurut Pawito (2007) dalam penelitian kualitatif teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu,
data yang diperoleh dari wawancara, data yang diperoleh dari observasi, dan data
yang diperoleh berupa dokumen, teks, atau karya seni yang kemudian dinarasikan
(hlm. 96).
Menurut Istijanto (2009) metode-metode pengumpulan data yang paling
sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, diskusi grup
terfokus, dan teknik proyeksi (hlm. 49).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
13
2.7. Teknik Pengumpulan Dokumen
Menurut Umar (2005) Peneliti melakukan pengumpulan data dan informasi
melalui arsip dan dokumen. Metode yang dipakai adalah analisis dokumen dan
analisis isi (hlm. 89).
Juliandi, Irfan, dan Manurung (2014) Terdapat 2 bentuk pengumpulan
dokumentasi:
1. Dokumen tertulis: Buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat,
catatan harian, jurnal, laporan.
2. Dokumen elektronis: Situs internet, foto, micro film, film, disket, CD, kaset,
atau peralatan audio visual lainnya (hlm. 70).
2.8. Teknik Wawancara
Menurut Pawito (2007) wawancara merupakan alat pengumpulan data
yang sangat penting dalam penelitian kualitatif yang melibatkan manusia sebagai
subjek sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti. Terdapat
tiga jenis wawancara:
1. Wawancara percakapan informal.
2. Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara.
3. Wawancara dengan menggunakan open ended standard. Wawancara ini
bersifat lebih terstruktur dibanding dua wawancara lainnya (hlm. 132).
Menurut Istijanto (2009) Wawancara adalah metode yang digunakan untuk
mendapatkan informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
14
individual. Ketika narasumber diberikan pertanyaan ia akan mengungkapkan
perasaan, motivasi, sikap, atau keyakiannya terhadap suatu topik pemasaran (hlm.
49).
2.8.1. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Menurut Holloway dan Daymon (2002) dalam wawancara ini tidak terdapat
pertanyaan kecuali pada awal proses wawancara yang pertanyaannya berupa
pertanyaan umum (hlm. 264).
Maryati dan Suryawati (2006) juga berpendapat bahwa wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara yang memuat garis-garis besar wawancara. Jenis
wawancara ini lebih cocok untuk penelitian kasus. Dan kreativitas pewawancara
sangat diperlukan dalam teknik ini, karena hasil wawancara lebih bergantung dari
pewawancara sendiri (hlm. 136-137).
2.8.2. Pedoman Wawancara Semi Terstruktur
Holloway dan Daymon (2002) berpendapat bahwa jenis wawancara semi-
terstruktur sering digunakan dalam riset kualitatif pertanyaan-pertanyaan
terkandung pada panduan wawancara yang lebih terfokus pada permasalahan atau
area topik yang akan dibahas.
Urutan pertanyaan bergantung pada proses tiap wawancara dan masing-
masing individu. Panduan wawancara memungkinkan pewawancara untuk
mengembangkan pertanyaan sebelum proses wawancara berlangsung dan
memutuskan sendiri isu yang mana yang akan ditindaklanjuti. (hlm. 266)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
15
2.8.3. Pedoman Wawancara Terstruktur
Menurut Maryati dan Suryawati (2006) pedoman wawancara terstruktur adalah
pedoman wawancara yang disusun secara terperinci, seperti halnya kuisioner.
Pedoman wawancara terstruktur terdiri dari sederetan pertanyaan. Dan
pewawancara memberikan tanda pada pilihan jawaban yang tersedia. (hlm.137)
2.8.4. In-depth Interview atau Wawancara Mendalam
Menurut Jugenheimer, Kelley, Hudson, dan Bradley (2015) Wawancara
mendalam merupakan jenis wawancara yag dilakukan oleh satu responden baik
itu secara langsung, melalui telepon, atau media komunikasi lainnya seperti skype
contohnya. Tujuan dari in-depth interview adalah menggali lebih dalam sebuah
masalah atau topik secara lebih mendalam (hlm. 83).
Menurut Santana (2007) wawancara mendalam mengungkapkan berbagai
informasi dari berbagai data yang terkumpul. Rekaman wawancara membantu
pewawancara untuk melaporkan berbagai catatan yang diperoleh selama
wawancara. Selain itu dapat membantu pewawancara untuk mengidentifikasi
bagian-bagian dari penelitian yang disampaikan selama wawancara atau dari data
yang sebelumnya (hlm. 44).
Menurut Stacks (2017) kegunaan wawancara mendalam adalah untuk
mendapatkan jawaban mengenai definisi, nilai, kebijakan dari sebuah bahasan.
Tipe wawancara ini juga membantu untuk mendapatkan penegasan mengenai
mengapa sesuatu itu dibuat atau bagaimana hal tersebut dapat terjadi. Dengan
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
16
teknik ini suatu topik akan diperdalam, namun dibatasi olehpengalaman dan
pengetahuan narasumber juga keterangan dari sebuah produk atau merek (hlm.
195).
2.8.5. Jenis-jenis Wawancara Mendalam
1. Wawancara dari telepon
Menurut Harcup (2009) intonasi suara sangatlah penting dari wawancara melalui
telepon, seperti pada saat memulai panggilan. Ketika seorang menjawab telepon
kita tidak tau apa yang sedang ia lakukan, maka sebaiknya tidak langsung
memberikan pertanyaan-pertanyaan secara berturut-turut. Berbicaralah yang jelas,
sopan, dan tidak terlalu cepat, perkenalkan diri dan jelaskan tujuan kita
menelepon. Minta beberapa menit dari waktu mereka dan berbicaralah dengan
ramah.
Selain itu lebih baik saat wawancara melalui telepon dilakukan sambil
berdiri tegap itu akan menambahkan rasa percaya diri dan juga bisa melakukan
gerakan tangan dan ekspresi, dengan melakukan itu akan mempengaruhi intonasi
suara menjadi lebih formal (hlm. 131-132).
2. Wawancara dari email
Menurut Harcup (2009) Sebenarnya wawancara melalui email merupakan
pilihan terakhir karena kurang efektif dan terlalu kaku, selain itu pertanyaan yang
diajukan juga lebih terbatas. Bila ingin melakukan wawancara melalui email lebih
baik kita mengirimkan email secara formal (hlm. 135).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
17
3. Wawancara langsung
Menurut Ishwara (2008) merupakan pertemuan tatap muka yang
melibatkan interaksi verbal antara dua orang ataupun lebih. Biasanya dilakukan
untuk suatu maksud khusus dan terfokus pada suatu masalah atau topik. Dengan
wawancara langsung seluruh indera pewawancara dapat menyerap informasi,
kata-kata, sekaligus penggambaran seseorang. Karena pewawancara dapat melihat
ekspresi, gerakan, suasana, dan lingkungan.
Selain itu pewawancara juga dapat mengetahui apakah narasumber
bergairah, apakah ia gelisah, tenang, atau merasa terjebak, dan berbohong.
Melalui hal tersebut dapat membentuk pertanyaan-pertanyaan dari pewawancara.
(hlm. 85)
2.8.6. Jenis-jenis Pertanyaan
Bunting (2005) berpendapat bahwa pewawancara dapat mengaplikasikan
beberapa jenis pertanyaan yang bertujuan untuk memaksimalkan dan
mengarahkan proses wawancara. Berikut adalah jenis-jenis pertanyaan:
1. Closed question atau pertanyaan tertutup
Pertanyaan tertutup akan memberikan sedikit informasi terhadap pewawancara.
Pada umumnya jawaban dari narasumber ketika menjawab pertanyaan tertutup
dapat diprediksi oleh pewawancara.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
18
2. Open question atau pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan terbuka memungkinkan pihak narasumber memberikan
informasi lebih dari yang pewawancara harapkan. Pertanyaan terbuka biasanya
dimulai dengan kata who, what, when, where, why, atau how.
3. Probing question atau pertanyaan menyelidik
Pertanyaan menyelidik biasanya digunakan untuk untuk melanjuti jawaban dari
pertanyaan terbuka. Kalimat pertanyaan yang diberikan biasanya untuk lebih
merincikan informasi dari narasumber.
4. Leading question atau pertanyaan terkemuka
Pertanyaan terkemuka biasanya memberikan kemungkinan jawaban yang sesuai
dengan harapan pewawancara, namun jawaban yang diberikan tidak selalu
mewakili jawaban ketika menggunakan pertanyaan terbuka.
5. Multiple question
Pertanyaan ini biasanya menggabungkan beberapa pertanyaan menjadi satu.
Namun pertanyaan seperti ini beresiko untuk membuat narasumber tidak
menjawab seluruh bagian dari pertanyaan.
6. Marathon question
Pertanyaan marathon biasanya terlalu bertele-tele, pertanyaan ini sering muncul
jika pewawancara kurang melakukan persiapan. Dan mengakibatkan narasumber
mengalami kesulitan untuk memberikan jawaban yang sesuai. (hlm. 4-8)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
19
2.8.7. Pelaksanaan Wawancara
Sunyono (2011) berpendapat bahwa dalam pelaksanaan wawancara terdapat pihak
pewawancara dan pihak narasumber yang diwawancarai. Selama pelaksanaan
wawancara pewawancara dan narasumber akan selalu berhubungan, dan
umumnya pewawancara yang memiliki kepentingan sedangkan narasumber hanya
bersifat membantu. (hlm.4)
Oleh sebab itu pewawancara lebih baik mengikuti tata aturan dalam
pelaksanaan wawancara. (hlm.20). Berikut adalah tata aturan selama pelaksanaan
wawancara menurut Moleong (2009) :
1. Pewawancara mengenakan pakaian yang sopan dan pantas.
2. Pewawancara harus datang tepat pada waktu yang dijanjikan.
3. Pewawancara memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum wawancara.
4. Pelaksanaan wawancara berada ditempat yang nyaman.
5. Pewawancara bertindak sebagai seorang yang netral.
6. Pewawancara harus mendengarkan dengan baik dan akurat penjelasan
narasumber, agar mendapatkan informasi yang menunjang pemecahan
masalah penelitian. (hlm. 200-202)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
20
Kusumaninggrat (2005) menguraikan beberapa hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan selama pelaksanaan wawancara:
1. Sebaiknya hindari menuliskan setiap kata yang diucapkan oleh narasumber.
Catatlah hal-hal yang penting saja.
2. Selesai mengajukan pertanyaan, pusatkan perhatian pada setiap ucapan yang
dikemukakan narasumber. Biarkan narasumber menyelesaikan jawaban atas
pertanyaan.
3. Apabila narasumber sudah membahas topik yang melompat jauh dari topik
yang ditanyakan cobalah mengembalikan pembicaraan ke pokok masalah.
4. Karena posisinya pewawancara lah yang membutuhkan informasi dari
narasumber, hindarilah sikap seakan-akan pewawancara lebih mengetahui.
5. Jika sumber menolak untuk memberikan jawan dari pertanyaan yang
diajukan, ulangi lagi dengan menggunakan pertanyaan berikutnya tetapi
jelaskan pada narasumber bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut penting.
6. Ketika sampai pada akhir wawancara, selalu tanyakan apabila narasumber
masih ingin menambahkan lagi. Karena biasanya muncul keterangan
menarik karena suasana wawancara yang menyenangkan.
7. Setelah berpamitan, mintalah kesediaan narasumber untuk menerima
panggilan telepon bila seandainya ada hal-hal yang terlupakan.
Pewawancara bisa meminta kartu nama atau bila tidak tersedia mintalah
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
21
narasumber untuk mengejakan nama lengkap, jabatan, dan nomor yang
dapat dihubungi nantinya. (hlm. 199-200).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
22
BAB III
METODOLOGI
1.1. Gambaran Umum
Dalam melakukan suatu penelitian tentu terdapat beberapa metode-metode yang
bisa digunakan untuk menemukan serta memperdalam suatu percobaan.
Diantaranya adalah dengan metode penelitian kualitatif. Menurut Conny dan
Seniawan (2010) penelitian kualitatif banyak terpengaruh oleh refleksi pribadi
pengetahuan, latar belakang sosial, kreativitas dan kemampuan personal peneliti.
(hlm. 10)
Menurut Basrowi dan Suwandi (2008) penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dipercaya
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantitatif lainnya.
Selain itu salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. (hlm. 1)
Dalam Tugas Akhir ini penulis menggunakan penelitian kualitatif
berdasarkan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber
data primer merupakan data-data yang didapatkan penulis dari pengalaman
penulis selama mengaplikasikan teknik wawancara dalam pengumpulan materi isi
dari client brief, sedangkan sumber data sekunder adalah data-data yang penulis
dapatkan dari studi pustaka dan referensi acuan.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
23
Untuk memenuhi data-data tersebut penulis menggunakan dua metode
pengumpulan data, yaitu dari sumber-sumber literatur yang mendukung tugas
akhir ini, serta dokumentasi berkas-berkas seperti lampiran berkas hasil
wawancara secara tertulis dengan pihak klien dan lampiran client brief Webinar
pertamina yang telah disusun oleh penulis.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Menurut Pawito (2007) dalam penelitian kualitatif teknik-teknik pengumpulan
data yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu, data yang
diperoleh dari wawancara, data yang diperoleh dari observasi, dan data yang
diperoleh berupa dokumen, teks, atau karya seni yang kemudian dinarasikan (hlm.
96).
3.2.1. Metode Pengumpulan Dokumen
Juliandi, Irfan, dan Manurung (2014) Terdapat 2 bentuk pengumpulan
dokumentasi:
1. Dokumen tertulis: Buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat,
catatan harian, jurnal, laporan.
2. Dokumen elektronis: Situs internet, foto, micro film, film, disket, CD, kaset,
atau peralatan audio visual lainnya (hlm. 70).
3.2.2. Metode Wawancara
Menurut Pawito (2007) wawancara merupakan alat pengumpulan data yang
sangat penting dalam penelitian kualitatif yang melibatkan manusia sebagai
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
24
subjek sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti (hlm.
132). Dalam melakukan riset untuk mengumpulkan data penulisan client brief
penulis merasa melakukan wawancara adalah metode atau teknik yang penting,
karena selain untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam wawancara juga
bersifat formal kepada narasumber yang sesuai dan tepat.
Holloway dan Daymon (2002) berpendapat bahwa jenis wawancara semi-
terstruktur sering digunakan dalam riset kualitatif pertanyaan-pertanyaan
terkandung pada panduan wawancara yang lebih terfokus pada permasalahan atau
area topik yang akan dibahas. Urutan pertanyaan bergantung pada proses tiap
wawancara dan masing-masing individu.Panduan wawancara memungkinkan
pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan sebelum proses wawancara
berlangsung dan memutuskan sendiri isu yang mana yang akan ditindaklanjuti
(hlm. 266).
Dalam mempersiapkan pertanyaan wawancara penulis memanfaatkan teori
pedoman wawancara semi-terstruktur dimana penulis sudah mempersiapkan
pedoman pertanyaan-pertanyaan yang alur pembahasannya tetap dalam topik
yaitu mengenai pembuatan video Webinar KOMET.
Karena sudah mempersiapkan pedoman pertanyaan-pertanyaan
wawancara, sangat membantu penulis untuk melakukan wawancara. Penulis bisa
mengetahui apa saja yang belum dan perlu ditanyakan. Hampir seluruh
pertanyaan wawancara yang sudah penulis siapkan diajukan kepada narasumber.
Namun kesalahan yang penulis lakukan adalah terlalu terpaku kepada daftar
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
25
pertanyaan yang disiapkan, sehingga kurang mendalami lagi informasi-informasi
yang mungkin bisa didapatkan selain dari daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
Menurut Jugenheimer, Kelley, Hudson, dan Bradley (2015) Wawancara
mendalam merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh satu responden baik
itu secara langsung, melalui telepon, atau media komunikasi lainnya seperti skype
contohnya (hlm. 83). Penulis juga memilih untuk melakukan wawancara
mendalam atau in-depth interview karena penulis merasa perlu untuk mengetahui
keinginan dari orang yang memimpin tim KOMET Pertamina yang merupakan
salahsatu klien.
Wawancara mendalam yang penulis lakukan adalah wawancara secara
langsung, karena selain bersifat lebih formal penulis ingin proses pengumpulan
informasi tidak merepotkan pihak klien dan lebih efektif dibanding melakukan
wawancara menggunakan media komunikasi seperti email ataupun telepon. Bila
penulis memutuskan untuk melakukan wawancara melalui email, penulis belum
tentu akan mendapatkan respon yang cepat harus menunggu pihak klien untuk
membalas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan bila muncul pertanyaan lain
penulis juga harus menunggu lagi untuk balasan berikutnya. Maka alasan utama
dari penulis untuk melakukan wawancara langsung adalah efisiensi dari
prosesnya.
Untuk analisis dari teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara
mendalam secara langsung menurut penulis teknik ini sebaiknya dilakukan ketika
ingin menyusun client brief. Karena hanya dengan mengandalkan hasil riset
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
26
dokumen tidak akan memberikan gambaran dari apa yang diinginkan dari pihak
klien.
Kesalahan yang penulis lakukan pada saat mengaplikasikan teknik
wawancara adalah terlalu terpaku kepada pertanyaan-pertanyaan yang telah
penulis susun dan kurang melihat kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang
bisa ditanyakan lagi. Yang seharusnya menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih
lanjut merupakan kelebihan dari teknik wawancara langsung yang tidak banyak
penulis aplikasikan.
Menurut Santana (2007) wawancara mendalam mengungkapkan berbagai
informasi dari berbagai data yang terkumpul. Rekaman wawancara membantu
pewawancara untuk melaporkan berbagai catatan yang diperoleh selama
wawancara. Selain itu dapat membantu pewawancara untuk mengidentifikasi
bagian-bagian dari penelitian yang disampaikan selama wawancara atau dari data
yang sebelumnya (hlm. 44).
Penulis sependapat dengan teori diatas karena dengan melakukan
wawancara dan merekam seluruh pembicaraan pada saat wawancara sangat
membantu penulis mengidentifikasi informasi-informasi baru dan
membandingkan hasil data wawancara dengan data dokumen-dokumen yang telah
diberikan klien.
Menurut Hackley dan Hackley (2014), client brief merupakan sebuah
dokumen penting yang menetapkan apa yang klien harapkan (hlm.44).
Berdasarkan teori disebutkan bahwa isi dari client brief merupakan harapan klien
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
27
akan hasil yang akan diberikan, maka untuk memenuhi kebutuhan dari penulisan
client brief Webinar KOMET penulis memilih untuk mewawancarai Manager
KOMET yang selain merupakan salah satu perwakilan klien juga sebagai kepala
yang memimpin tim KOMET.
Diagram 3.1. Struktur organisasi Quality, system, & Knowledge Management Pertamina
(Dokumentasi Pribadi)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
28
3.2.3. Profil Singkat Perusahaan
PT. Pertamina (PERSERO) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang
dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company). Maksud dari Perusahaan
Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi,
baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau
menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.
Perkembangan teknologi saat ini menjadikan perusahaan harus mampu
bersaing dengan perusahaan lain, terlebih pertamina saat ini bukanlah satu-
satunya perusahaan yang melakukan pengelolaan terhadap minyak dan gas.
Pengelolaan diserahkan kepada pasar. Hal ini menjadikan pertamina perlu
mempersiapkan strategi. Salah satu strategi yang harus dilakukan pertamina
adalah dengan menerapkan strategi penerapan Knowledge Management (KM).
Knowledge Management Pertamina (Komet) telah diluncurkan pada
November 2008 untuk melestarikan aset perusahaan berupa pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman operasional yang dimiliki individual para pimpinan
dan pekerja.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
29
3.2.4. Profil Singkat Narasumber
Gambar 3.1. Dokumentasi pada saat wawancara
(Dokumentasi Pribadi)
Andrew Gatot mengawali karirnya di Pertamina pada tahun 1991-1996 di unit
pengolahan Dumai. Kemudian ditugaskan di unit pengolahan Sorong pada tahun
1996-2005. Pada tahun 2005-2012 kembali ditugaskan pada kantor pusat
Pertamina Jakarta, dan ditahun 2014 menjadi bagian EP Cepu Pertamina Jakarta
hingga saat ini.
3.2.5. Sinopsis
Doni (40) seorang petinggi perusahaan minyak dan gas PT Pertamina Persero
(BUMN) yang dalam kesehariannya selalu sibuk dengan urusan kantor, hingga
lupa meluangkan waktunya untuk keluarga.
Alih-alih demikian, ia kerap kali mewakili kantor cabangnya untuk
menghadiri acara forum dikantor cabang lain. Akibatnya anak tidak
mengenalinya, dan istri membuat sayembara, bagi siapa saja yang mengetahui
keberadaan suaminya akan diberikan imbalan. Karena kesibukan urusan kantor
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
30
yang membuat ia tidak bisa membagi waktu, Webinar hadir sebagai sebuah solusi
atas permasalahannya.
Webinar merupakan aplikasi seminar berbasis web(online) yang
memudahkan penggunanya untuk tidak perlu bertatap muka. Dengan berbasis web
(online), Doni tidak perlu menghadiri forum dikantor cabang lain, cukup dengan
login aplikasi Webinar ia dapat bertatap muka secara tidak langsung dengan
kantor cabang lain, sehingga dari segi waktu, tempat, dan biaya jauh lebih efisien.
3.2.6. Posisi Penulis
Dalam Tugas Akhir ini posisi penulis adalah Account Executive yang
bertanggungjawab sebagai jembatan antara pihak klien dan tim kreaitf, melakukan
riset dan wawancara dengan klien untuk membuat client brief yang menjadi acuan
bagi tim kreatif untuk membuat konsep, mengatur anggaran administrasi
produksi, dan memantau efektivitas pengerjaan karya.
3.3. Tahapan Kerja
Pada projek video Webinar KOMET penulis bertugas sebagai penghubung antara
tim kreatif dan klien. Di bawah ini adalah proses yang dilakukan penulis dari
praproduksi sampai pasca produksi selesai.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
31
3.3.1. Tahap Praproduksi
1. Penulis membuat janji meeting dengan klien pada tanggal 11 April 2016
yang dihadiri oleh seluruh tim produksi, meeting dilakukan untuk
mendapatkan pengarahan dari klien mengenai proyek yang akan di
kerjakan.
2. Penulis melakukan riset dokumen dan juga wawancara untuk
mengumpulkan materi client brief Webinar KOMET Pertamina.
Wawancara dilakukan pada tanggal 21 April 2016. Sebelum melakukan
wawancara penulis menyusun terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang
akan diajukan selama wawancara. Berikut adalah daftar pertanyaan selama
wawancara yang penulis rancang berdasarkan teori Johnstone (2004) dan
Hackley (2014).
1. Apa visi misi dan tujuan KOMET?
2. Apa saja program KOMET?
3. Kapan Webinar awal dilaunching?
4. Sejak awal dilaunching berapa banyak pengguna Webinar?
5. Tujuan dari pembuatan video?
6. Dimana video ini akan di putar?
7. Target Audience video?
8. Berapa maksimal durasi video?
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
32
9. Apa yang ingin tersampaikan dari video kepada audience?
10. Siapa yang akan mengaksistensi video?
3. Setelah client brief selesai dibuat, penulis serahkan kepada creative
director sebagai acuan untuk membuat creative brief.
4. Penulis menjadi penghubung antara tim kreatif dan klien selama proses
pembuatan konsep, sinopsis, dan script.
5. Setelah script sudah disetujui oleh klien penulis segera mempersiapkan
keperluan produksi seperti mencari lokasi, talent, membentuk crew
tambahan, serta membuat jadwal syuting.
3.3.2 Produksi
Dalam tahap produksi penulis sebagai account executive memantau proses
pengerjaan karya sehingga berlangsung dengan lancar dan semuah materi yg
diperlukan untuk video didapatkan.
3.3.3 Pasca Produksi
1. Tahap pasca produksi berisi tahap dimana penulis memantau proses editing
dan juga perekaman voice over untuk video hingga video selesai dibuat.
2. Kemudian penulis mempresentasikan hasil video kepada klien hingga
akhirnya video disetujui oleh klien.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
33
BAB IV
ANALISIS
4.1. Analisis Peran Account Executive
Menurut Yeshin (2006) tahapan tugas dari Account Executive dalam pembuatan
proyek diawali dengan mendefinisikan tugas pemasaran atau promosi, kedua
menyusun client brief (hlm. 145).
Tahapan kerja penulis sesuaikan dengan teori Yeshin yang diawali
dengan mendefinisikan tujuan dari proyek video promosi Webinar Komet.
Langkah awal yag penulis lakukan adalah dengan membuat janji dengan pihak
klien untuk mendapatkan briefing mengenai proyek yang akan dikerjakan. Pada
briefing ini penulis beserta seluruh tim produksi ikut serta hadir sehingga seluruh
tim juga mengerti apa proyek yang nantinya akan dikerjakan.
Setelah melakukan briefing dengan pihak klien penulis mendefinisikan
bahwa proyek yang akan dikerjakan adalah berupa video mengenai Webinar
Komet Pertamina. Saat briefing pihak klien memperlihatkan video Webinar yang
pernah dibuat, berdasarkan keterangan klien video tersebut terlalu membosankan
untuk ditonton selain itu durasi video tersebut terlalu lama. Melalui penjelasan
klien penulis serta tim produksi sudah mendefinisikan sedikit video yang
diinginkan klien.
Analisis penulis mendefinisikan terlebih dahulu proyek yang akan
diberikan oleh klien bermanfaat untuk efisiensi pembuatan video. Karena penulis
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
34
dan tim kreatif sudah melakukan briefing bersama klien tim kreatif dapat mencari
refrensi-refrensi video yang sekiranya cocok untuk proyek yang dberikan. Serta
mendapatkan penjelasan mengenai objek yang akan dipromosikan yaitu Webinar
KOMET Pertamina.
Namun hanya dengan melakukan briefing dengan klien tidak akan cukup
untuk penulis dan tim kreatif mengerti dengan baik apa keinginan dari klien.
Maka pada tahap kedua penulis selaku Account Executive perlu untuk membuat
client brief mengenai Webinar KOMET Pertamina.
Menurut Shore (2012), pihak yang bertugas dalam penyusunan client brief
adalah Account Executive, disusun secara verbal untuk proses produksi video
yang berisi informasi dari mengenai profil perusahaan hingga ekspetasi klien
untuk hasil dari video (hlm. 18).
Shore juga menambahkan bahwa client brief berisikan informasi
mengenai profil perusahaan hingga ekspetasi klien. Selain berisi tentang ekspetasi
klien penulis perlu untuk mendapatkan infomasi-informasi tentang Webinar
KOMET dan juga mengenai KOMET Pertamina, tujuan penulis mendapatkan
informasi tersebut adalah untuk tim kreatif mengenal dengan baik apa itu Webinar
KOMET dan juga apa tugas dan tujuan dari divisi KOMET di Pertamina
berdasarkan ekspetasi klien.
Menurut Gulo (2002) pengertian data berbeda dengan informasi karena
melalui pengumpulan data kita akan memperoleh informasi yang diperlukan
dalam rangka mencapai tujuan dari suatu riset atau penelitian (hlm. 110).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
35
Berdasarkan teori diatas dilihat dari tujuan penulis adalah mendapatkan
informasi-informasi untuk client brief Webinar KOMET maka penulis perlu untuk
mengumpulkan data-data yang nantinya membantu penulis mendapat informasi
yang diperlukan.
Analisis penulis untuk teori Gulo dalam melakukan tugas penulis sebagai
Acoount Executive adalah melalui data-data seperti slide presentasi yang diberikan
klien, video Webinar yang lama, dan juga hasil wawancara kemudian penulis
analisis kembali terdapat informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai untuk
client brief Webinar KOMET Pertamina.
4.2. Analisis Data
Berdasarkan pengumpulan data wawancara dan dokumen yang penulis lakukan
maka hasil yang didapatkan selanjutnya penulis analisis untuk menentukan
bagian-bagian dari data yang akan dimasukan didalam client brief. Analisis data
penulis bagi menjadi dua yaitu data dokumen dan data wawancara.
4.2.1. Analisis Data Dokumen
Proses pengumpulan data yang penulis lakukan terlebih dahulu adalah
mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang diberikan klien seperti slide
presentasi mengenai Webinar, serta video-video KOMET yang sudah ada, dan
penulis juga sempat mendokumentasikan sebuah poster mengenai KOMET
diruang rapat tim KOMET. Berikut adalah data-data dokumen yang penulis
dapatkan:
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
36
1. Video Webinar KOMET
Gambar 4.1. Capture Video Webinar KOMET 1
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.2. Capture video Webinar KOMET 2
(Dokumentasi Pribadi)
Video ini penulis dapatkan pada saat briefing awal dengan klien, isi dari video
adalah penjelasan mengenai Webinar KOMET serta bagaimana cara mengikuti
Webinar KOMET. Video ini juga merupakan contoh video mengenai Webinar
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
37
yang sudah pernah dibuat, berdasarkan penjelasan klien video tersebut dianggap
terlalu lama dan membosankan.
2. Video Forum KOMET offline dan Online
Gambar 4.3. Capture video forum KOMET offline dan online 1
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.4. Capture video forum KOMET offline dan online 2
(Dokumentasi Pribadi)
Video ini juga penulis dapatkan pada saat briefing awal dengan klien. Isi dari
video adalah penjelasan mengenai forum-forum KOMET baik yang offline dan
online yaitu media portal dan Webinar. Didalam video ini juga ditunjukan
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
38
bagaimana suasana dan proses ketika karyawan Pertamina sedang menggunakan
Webinar KOMET.
3. Slide PPT Portal dan Webinar
Gambar 4.5. Capture Slide PPT portal dan Webinar 1
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.6. Capture slide portal dan Webinar 2
(Dokumentasi Pribadi)
Materi slide PPT ini juga penulis dapatkan dari klien pada saat briefing awal
dengan tujuan untuk memberikan pengenalan lebih kepada penulis mengenai
media-media forum offline dari KOMET. Slide ini berisi tentang penjelasan
mengenai Webinar KOMET, timeline dari Webinar KOMET, tahap-tahap
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
39
penggunaan Webinar, serta evaluasi tim KOMET mengenai kinerja Webinar
setelah lima tahun diluncurkan.
4. Poster mengenai KOMET
Gambar ini penulis dapatkan ketika berada diruang rapat tim KOMET untuk
melakukan briefing, karena informasi yang terdapat didalam poster penulis rasa
berguna untuk data client brief maka penulis dokumentasikan. Pada poster ini
dijelaskan mengenai tujuan dibentuknnya KOMET serta, proses pengolahan
knowledge dari KOMET, dan juga fokus kegiatan dari KOMET.
Gambar 4.7. Poster Knowledge Management (KOMET)
(Dokumentasi Pribadi)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
40
5. Makalah yang berjudul “Review Perusahaan yang menerapkan knowledge
management system (KMS)”
Selain mengumpulkan dokumen dari pihak klien, penulis juga melakukan riset
menggunakan internet dan menemuka makalah berjudul “Review perusahaan yang
menerapkan knowledge management system”. Data ini merupakan makalah dari
Supriyatno dari institut pertanian Bogor. Didalam makalah ini ia membahas
mengenai perusahaan-perusahaan yang mengaplikasikan knowledge management
system. Salah satu perusahaan yang dibahas adalah Pertamina, mulai dari
sejarah perusahaan, awal dibentuknya KOMET, sitem kerja KOMET, serta
tantangan penerapan KOMET di Pertamina.
4.2.2. Analisis Data Wawancara
Selain mengumpulkan data dokumen penulis juga melakukan wawancara untuk
mendapatkan data informasi yang perlu penulis dapatkan. Alasan penulis
melakukan wawancara adalah untuk mendapatkan penjelasan dari klien mengenai
ekspetasi-ekspetasinya terhadap video.
Dari hasil wawancara penulis mendapatkan informasi-informasi baru dari
setiap jawaban yang diberikan oleh klien pada pertanyaan tentang apa visi misi
dan tujuan KOMET pihak klien menjawab bahwa visi misi dan tujuan KOMET
adalah untuk mengolah pengetahuan dari unsur-unsur pekerja yang ada di
Pertamina. Kemudian pengetahuan tersebut disimpan dan tim KOMET akan
memberikan akses kepada seluruh karyawan untuk pengetahuan yang telah
dikelola.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
41
Setelah penjelasan tersebut penulis menanyakan mengenai Webinar
sebagai salah satu sarana yang digunakan untuk mengolah pengetahuan di
Pertamina. Pihak klien kemudian menjawab dengan memberi penjelasan
mengenai forum offline dan online yang dibuat oleh KOMET. Serta penjelasan
mengenai Webinar yang merupakan media berbagi pengetahuan secara online.
Serta kegunaan Webinar untuk melakukan forum secara lebih luas, tanpa terbatas
oleh waktu dan tempat.
Pada pertanyaan ketiga penulis memberikan pertanyaan tentang kapan
Webinar pertama kali diluncurkan di Pertamina. Jawaban yang diberikan adalah
penjelasan tahun awal diluncurkannya Webinar dan uji coba yang dilaksanakan
pada tahun 2013, kemudian tahun 2014-2016 Webinar tetap digunakan.
Pertanyaan selanjutnya, penulis menanyakan berapa banyak yang
menggunakan Webinar dari seluruh karyawan Pertamina. Klien memberikan
penjelasan bahwa sejak satu atau dua tahun terakhir terdapat sekitar 10% dari total
pekerja. Dimana karyawan Pertamina saat itu adalah kurang lebih 14.000 pekerja
dan yang sudah terdaftar menggunakan Webinar kurang lebih 2000 peserta.
Kemudian, penulis menanyakan tujuan dari pembuatan video kepada
klien. Kemudian klien memberikan jawaban yaitu tujuan video adalah untuk
mempromosikan Webinar. Maka media promosi yang digunakan oleh KOMET
selain dari email dan presentasi, terdapat juga media video. Selain itu, dijelaskan
pula bahwa KOMET sudah memiliki video mengenai Webinar. Namun, tim
produksi penulis menawarkan bentuk video yang menarik bagi klien.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
42
Selain itu, penulis juga menanyakan mengenai peletakan video yang akan
dibuat. Klien menjelaskan karena video merupakan video interaktif dimana
penonton harus melakukan interaksi dengan video, maka akan diletakkan pada
portal KOMET dan diputar pada saat-saat workshop.
Pertanyaan selanjutnya yang penulis ajukan adalah siapa yang menjadi
target audience dari proyek video yang akan dikerjakan. Penjelasan dari klien
target audience adalah seluruh pekerja Pertamina dari kalangan senior maupun
junior.
Penulis juga menanyakan maksimal durasi video yang diinginkan oleh
klien. Dan klien memberikan batasan yaitu enam menit karena menurut klien
video yang lebih dari enam menit dirasa terlalu lama dan membosankan.
Untuk pertanyaan terakhir penulis menanyakan apa yang ingin
disampaikan dari video yang akan dikerjakan. Harapan klien untuk video adalah
penonton dari video dapat memahami makna dari penggunaan Webinar dan
tertarik untuk menggunakan Webinar setelah melihat video.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
43
4.3. Perancangan Client Brief Webinar KOMET
Dalam perancangan client brief penulis membagi client brief menjadi enam
bagian berdasarkan teori Su Johnstone (2004) dan juga menurut Hackley dan
Hackley (2014) mengenai apa saja isi client brief.
Tabel 4.1. Client brief Webinar KOMET
CLIENT BRIEF
(WEBINAR KOMET PERTAMINA)
Where are we know? (Informasi mengenai KOMET dan Webinar KOMET)
KOMET
Knowledge Management Pertamina (Komet) telah diluncurkan
pada November 2008 untuk melestarikan aset perusahaan berupa
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman operasional yang dimiliki
individual para pimpinan dan pekerja (www.pertamina.com). Pertamina
memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar bisa
dipergunakan untuk mendukung berbagai program terobosan yang terus
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
44
dilakukan Pertamina. "Pemahaman knowledge management ini sangat
esensial dan harus dikuasai oleh semua yang ada di perusahaan ini”.
Tujuan Dibentuknya Knowledge Management (KOMET) Pertamina
Menghindari hilangnya aset pengetahuan/intelektual ketika seorang
pekerja akan meninggalkan perusahaan
Menekan biaya dengan mengurangi pengulangan permasalahan
yang sama
Meningkatkan produktifitas dengan adanya kemudahan dalam
memperoleh penetahuan
Meningkatkan kepuasan pekerja dengan memberikan kesempatan
untuk pengembangan kemampuan dan pemberdayaan
Knowledge Sharing Media KOMET
Gambar 1.1 Knowledge Sharing Media
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
45
Terdapat dua media sharing yang di aplikasikan oleh KOMET.
Off-line
Forum: Kegiatan sharing pengetahuan dengan melakukan seminar
Media : Mengandalkan media Buletin & Warta (Energia)
On-Line
Portal :suatu portal yang menggunakan teknologi berbasis web
untuk melakukan knowledge sharing bagi selurus stake holder
perusahaan.
Webinar: Sebuah aplikasi yang menggunakan teknologi berbasi web
untuk melakukan Seminar.
Gambar 1.2 Offline Forum Gambar 1.3 Webinar Forum
Sama halnya dengan forum online didalam sebuah Webinar forum
terdapat satu orang speaker, satu orang yang mengorganisir forum, dan
para peserta forum (Gambar 1.2 & Gambar 1.3). Dalam satu forum
Webinar semua yang berpartisipasi dapat mendengarkan audio, melihat
slide yang di presentasikan, dan juga memberi komentar melalui chat box
(Gambar 1.3).
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
46
Webinar KOMET
- Apa itu Webinar KOMET?
Webinar merupakan singkatan dari dua kata yakni web dan
Seminar, disingkat menjadi Webinar. Yang dimaksud dengan web adalah
jaringan internet atau penggunaan teknologi internet. Sedangkan seminar,
yakni pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan
tertentu. Jadi Webinar dapat diartikan sebuah kegiatan pertemuan antar
sekelompok orang yang dijalankan dengan bantuan koneksi internet.
Melalui Webinar KOMET tim KOMET mampu mengadakan Forum
secara online yang dapat di ikuti oleh seluruh karyawan Pertamina di
seluruh Indonesia.
- Apa Latar belakang dan tujuan dibentuknya Webinar KOMET?
Latar belakang
1. Semangat menerapkan budaya berbagi pengetahuan dan
„Continous Improvement‟ antar pekerja Pertamina, dengan melintas
batas wilayah operasi dan bisnis.
2. Semangat untuk menerapkan budaya efisiensi dan „cost
consciusness‟ dalam melakukan pembelajaran
Tujuan
Mencari alternatif media pembelajaran dan komunikasi yang efektif dan
efisien.
Timeline Webinar KOMET:
2012
Tahap pembuatan Webinar Pengujian dengan semua daerah operasi Pertamina ( 14 unit operasi )
2013 25 April Komet Webinar Lync diluncurkan
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
47
2014
Komet Webinar Lync mulai digunakan selama KOMET month
2015 Komet Webinar Lync digunakan sebagai media berbagi pengetahuan dalam bulan KOMET, CIP Forum dan forum-forum lainnya dari semua daerah operasi.
Langkah-langkah untuk menggunakan Webinar KOMET
Lihat broadcast email lalu daftar sesuai petunjuk yang ada pada
broadcast email.
Pastikan perangkat komputer / laptop yang akan digunakan
memiliki browser Internet Explorer versi terbaru dan compatible
dengan headset audio yang akan digunakan serta dapat terhubung
dengan jaringan LAN.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
48
Buka email undangan Webinar dan klik „Join Lync Meeting‟
Untuk komputer / laptop yang telah memiliki aplikasi Lync. Pilih
„Use Lync (Full Audio and Video Experience)‟. Lalu klik OK.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
49
Untuk komputer / laptop yang belum memiliki aplikasi Lync.
Gunakan Lync Web App dan pilih “Sign here instead” lalu tuliskan
“Nama_Lokasi”.
Selanjutnya, pengguna sudah dapat terhubung dengan Webinar.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
50
Where do we want to be? (Tujuan Proyek) Tujuan Pembuatan Video
Sebagai bahan promosi Webinar KOMET, menjelaskan
penggunaan dan keunggulan-keunggulannya juga. Sehingga karyawan
yang menonton video akan tertarik untuk menggunakan Webinar. Selain
itu juga dapat menghibur penonton yang menontonnya.
Who do we need to talk to? (Target Audience) Target Audience
- Laki-laki & perempuan
- umur 25-50 tahun
- Karyawan Pertamina
- lulusan D3, S1, S2.
How will we know we arrived? (Hasil akhir yang diharapkan) Durasi video
maksimal 6 menit
Jenis cerita Video
- Komedi (Menghibur)
- Skenario harus dapat merangkul engagement 2 generasi yaitu Gen
X dan Gen Y, sehinga 2 generasi itu harus muncul dan terlibat
dalam cerita.
- Memasukkan trend yang saat ini sedang muncul (karena katanya
secara psikologis orang akan lebih cepat tertarik dan menangkap
informasi yang terkait trending topic).
Contoh : olshop, gojek, uber, social media atau trend-trend lain.
Penempatan video
Pada portal KOMET dan juga pada saat-saat workshop atau forum-forum
offline.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
51
4.3.1. Tabel Keterangan Proyek, Klien, dan Tim Produksi (Project
Management)
Gambar 4.8. Tabel Project Management
(Dokumentasi Pribadi)
Bagian tabel ini merupakan uraian dari daftar nama klien dan tim produksi serta
kontaknya masing-masing, dan juga penjelasana mengenai judul proyek. penulis
membuat keterangan seperti nama perusahaan, brand, nama proyek, klien, dan tim
produksi. Dibentuknya keterangan tersebut berdasarkan teori Su Johnstone (2004)
mengenai project management yang mendeskripsikan mengenai perusahaan,
merek, keterangan tentang klien dan tim produksi.
Alasan penulis memilih teori ini untuk diaplikasikan di client brief
Webinar KOMET adalah sebagai penjelasan kepada tim produksi mengenai siapa
saja klien proyek kali ini, brand apa yang akan dipromosikan, serta perusahaan
apa yang menjadi klien.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
52
Informasi-informasi pada tabel ini penulis minta pada saat bertemu dengan
klien penulis meminta kontak yang bisa dihubungi serta email untuk nantinya
memberikan progres pengerjaan proyek video Webinar nantinya.
4.3.2. Informasi Mengenai KOMET dan Webinar KOMET (Where Are We
Now?)
Bagian tabel ini penulis membuat keterangan mengeai apa itu KOMET serta apa
itu Webinar KOMET. Dibentuknya keterengan tersebut berdasarkan teori Su
Johnstone (2004) dan juga menurut Hackley dan Hackley (2014) mengenai
Where are we now ? Menyertai informasi mengenai brand atau media yang akan
dipromosikan.
Alasan penulis mengaplikasikan teori tersebut ke dalam client brief
Webinar KOMET adalah karena penting bagi tim produksi untuk mengetahui
dengan jelas objek yang menjadi bahan untuk dipromosikan. Maka pada tabel ini
penulis menjelaskan secara lisan mengenai awal dibentuknya KOMET, tujuan
dari KOMET, sistem komet dalam Knowledge management, penjelasan
mengenai Webinar, tujuan dibuatnya Webinar KOMET, dan proses
perkembangan Webinar KOMET.
Untuk mendapatkan informasi mengenai KOMET dan Webinar KOMET
penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan tentang KOMET
dan Webinar KOMET pada saat wawancara berikut adalah daftar pertanyaan yang
penulis ajukan mengenai penjelasan tentang KOMET dan Webinar KOMET ini:
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
53
1. Apa visi misi dan tujuan KOMET?
2. Apa saja program KOMET?
3. Kapan Webinar awal di-launching?
4. Sejak awal di-launching berapa banyak pengguna Webinar?
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas penulis mendapatkan jawaban-jawaban
yang bisa disertakan di dalam bagian penjelasan mengenai Webinar KOMET dan
KOMET. Berikut adalah salah satu jawaban narasumber atau klien mengenai
forum offline dan online, pertanyaan yang penulis ajukan adalah probing question
dari pertanyaan sebelumnya mengenai visi misi KOMET. Dan karena jawaban
yang diberikan sudah mencakup tentang apa saja program-program KOMET
penulis tidak lagi mengajukan pertanyaan nomor 2.
Gambar 4.9. Jawaban mengenai portal dan Webinar sebagai media offline knowledge sharing
(Dokumentasi Pribadi)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
54
Gambar 4.10. – Penjelasan pada client brief mengenai portal dan Webinar sebagai media offline
knowledge sharing
(Dokumentasi pribadi)
Pada bagian client brief penulis merangkum kembali penjelasan klien
mengenai media off-line dan on-line KOMET. Selain dari hasil wawancara
penulis juga menggunakan gambar serta penjelasan dari materi PPT yang
diberikan klien untuk lebih menguraikan penjelasan mengenai program KOMET.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
55
Gambar 4.11. Bagian slide PPT mengenai forum KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Penulis mendeskripsikan dua jenis media offline dan online dari KOMET
yang bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana KOMET melakukan
pengolahan pengetahuan di Pertamina selama ini.
Gambar 4.12. Bagian slide PPT mengenai perbedaan forum offline dan online
(Dokumentasi Pribadi)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
56
Setelah menjelaskan mengenai terbentuknya Knowledge Management
Pertamina penulis masuk pada penjelasan mengenai Webinar yang merupakan
objek atau bahan proyek promosi yang diberikan. Informasi ini berguna untuk
tim produksi sehingga mengetahui cara kerja dari Webinar.
Gambar 4.13. Capture bagian client brief yang menggunakan data slide PPT portal dan Webinar
(Dokumentasi Pribadi)
Untuk pertanyaan nomor 3 “Kapan Webinar pertama kali dilaunching?”
penulis juga merangkum dan menggabungkan penjelasan klien dan juga hasil dari
analisis dokumen PPT portal dan Webinar serta dari jawaban narasumber, dimana
pada slide dijelaskan proses timeline Webinar dari awal dilaunching sampai saat
ini.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
57
2.
3.
4.
5.
Gambar 4.14. jawaban wawancara mengenai timeline Webinar KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.15. Capture slide PPT mengenai timeline Webinar
(Dokumentasi Pribadi)
Pada bagian ini penulis menjelaskan mengenai proses perkembangan
Webinar dari awal hingga saat ini. Selain itu juga memberikan informasi setelah
tiga lima tahun Webinar KOMET diluncurkan apa saja yang sudah dicapai dan
diperoleh dari media Webinar KOMET. Tujuan penulis memasukan penjelasan
mengenai timeline Webinar KOMET adalah untuk memberi gambaran kinerja dari
dibentuknya Webinar KOMET di Pertamina kepada tim produksi.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
58
Gambar 4.16. – penjelasan didalam client brief mengenai Timeline Webinar KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Untuk menjelaskan mengenai KOMET dan Webinar KOMET penulis
membagi tabel “Where are we now?” Menjadi dua bagian dimana pada bagian
awal penjelasan mengenai KOMET dan bagian kedua adalah penjelasan mengenai
Webinar KOMET. Selain melalui wawancara informasi yang terdapat pada tabel
“Where are we now?” penulis juga dapatkan dari analisis data dokumen yang
penulis dapatkan.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
59
Gambar 4.17. Capture bagian makalah mengenai terbentuknya KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Penulis memasukan informasi mengenai awal dibentuknya KOMET di
Pertamina berdasarkan data Makalah Data Makalah “Review Perusahaan yang
menerapkan knowledge management system (KMS)”. Tujuan memasukan
memasukan data informasi tersebut adalah agar tim produksi dapat mengetahui
sejarah singkat perusahaan yang menjadi klien proyek yang sedang dikerjakan.
Gambar 4.18. Capture Bagian Client brief yang berasal dari data Makalah
(Dokumentasi Pribadi)
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
60
Selain mengenal sejarah singkat perusahaan penulis juga merasa perlu
memasukan tujuan dari dibentuknya knowledge management Pertamina dari Data
Poster Knowledge Management (KOMET). Tujuan penulis memberikan deskripsi
tujuan dari dibentuknya KOMET adalah untuk memberi informasi yang lebih
mendetail selain sejarah singkat perusahaan juga penting untuk menyertakan
tujuan dari terbentuknya KOMET di Pertamina.
Gambar 4.19. Foto bagian poster KOMET mengenai tujuan dibentuknya KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.20. Capture bagian client brief yang menggunakan data Poster KOMET
(Dokumentasi Pribadi)
Untuk bagian tabel “Where are we now?” yang menjelaskan tentang
KOMET dan Webinar KOMET lebih banyak menggunakan data dari hasil
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
61
pengumpulan dokumen dibanding dengan hasil wawancara, karena penjelasan
yang diberikan oleh narasumber hanya garis besar dan penulis lengkapi dari
penjelasan yang terdapat didokumen yang sudah didapatkan. Namun hasil
wawancara tetap berguna untuk mengklarifikasi informasi yang terdapat pada
dokumen-dokumen yang penulis dapatkan.
4.3.3. Tabel Target Audience (Who do we need to talk to?)
Gambar 4.21. Tabel Bagian Target Audience
(dokumentasi Pribadi)
Bagian tabel ini penulis membuat keterangan dari target audience video
seperti batasan umurnya, pekerjaan, serta latar belakang pendidikan. Dibentuknya
keterengan tersebut berdasarkan teori Su Johnstone (2004) dan juga menurut
Hackley dan Hackley (2014) mengenai target audience dari proyek video yang
akan dikerjakan. Alasan penulis menerapkan teori tersebut pada client brief
Webinar KOMET sehingga tim produksi memiliki informasi dan gambaran siapa
audience yang akan dituju. Dan akan membatasi atau mengarahkan tim kreatif
dalam pembuatan konsep.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
62
Gambar 4.22. Jawaban wawancara pertanyaan target audeince
(dokumentasi Pribadi)
Penulis mendapatkan materi informasi mengenai target audience dari data
wawancara kepada klien dimana pihak klien menjelaskan bahwa target audience
dari video ini adalah pekerja-pekerja Pertamina senior maupun junior. Dari
penjelasan klien penulis menyimpulkan jenjang usia pekerja Pertamina adalah 25
tahun hingga 58 tahun dilihat dari maksimal karyawan pertamina yang minimal
adalah 25 tahun dengan minimal lulus pendidikan D3 atau S1, sedangkan usia
pensiun yang mencapai 58 tahun.
4.3.4. Tabel Hasil Akhir yang diharapkan Klien (How Will We Know We
Arrived)
Bagian tabel ini penulis membuat keterangan mengenai hasil akhir dari video
yang diharapkan klien. Dibentuknya keterengan tersebut berdasarkan teori Su
Johnstone (2004) dan juga menurut Hackley dan Hackley (2014) mengenai How
will we know we arrived ?.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
63
Gambar 4.23. Tabel bagian hasil akhir yang diharapkan
(Dokumentasi Pribadi)
Alasan penulis mengaplikasikan teori tersebut ke dalam client brief
Webinar KOMET adalah karena penting bagi tim produksi untuk memiliki tujuan
yang sejalan dengan pihak klien. Maka pada tabel ini penulis menjelaskan secara
lisan mengenai durasi video, jenis cerita dari video, dan juga penempatan dari
video.
Untuk mendapatkan informasi mengenai KOMET dan Webinar KOMET
penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membahas mengenai harapan-
harapan klien untuk hasil dari video pada saat wawancara berikut adalah daftar
pertanyaan yang penulis ajukan mengenai penjelasan tentang hasil akhir yang
diharapkan klien:
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
64
1. Berapa maksimal durasi video?
2. Apa yang ingin tersampaikan dari video kepada audience?
3. Dimana video ini akan diputar?
Dari pertanyaan-pertanyaan di atas penulis mendapatkan beberapa informasi
yang dapat penulis sertakan didalam client brief Webinar KOMET salah satunya
adalah maksimal durasi dari video yang diharapkan klien untuk tidak melebihi 6
menit. Penulis memasukan informasi tersebut didalam client brief sehingga tim
kreatif memiliki patokan alur cerita video agar tidak melebihi maksimal durasi
yang diberikan klien.
Gambar 4.24. Jawaban wawancara pertanyaan durasi video
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.25. Jawaban wawancara pertanyaan apa yang ingin disampaikan
(Dokumentasi Pribadi)
Untuk pertanyaan kedua mengenai apa yang ingin tersampaikan dari video
pihak klien menjelaskan bahwa dengan menonton video yang dibuat penonton
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
65
lebih memahami makna dari penggunaan Webinar dan tertarik untuk mencoba
menggunakan Webinar. Alasan penulis tidak menyertakan penjelasan ini didalam
client brief karena penjelasan yang diberikan klien lebih mengarah kepada apa
tujuan dari pembuatan video.
Karena kurangnya informasi yang penulis terima dari bagian tabel hasil
akhir yang diharapkan klien berpengaruh pada proses kreatif pembuatan naskah
dimana awalnya copywriter sudah membuat sinopsis mengenai Webinar namun
mendapatkan revisi dari pihak klien mengenai jenis cerita yang ingin diangkat.
Berikut adalah revisi klien mengenai sinopsis yang pertama dibuat.
Gambar 4.25. Capture email revisi sinopsi dari klien
(Dokumentasi Pribadi)
Dari revisi yang diberikan klien penulis menambahkan pada client brief
keterangan mengenai jenis cerita yang ingin diangkat oleh klien didalam video.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
66
Dimana klien meminta cerita video dapat merangkul dua generasi yaitu generasi
X dan generasi Y yang terlibat bersama-sama didalam cerita. Selain mereka juga
ingin memasukan tend yang saat ini muncul seperti online shop, gojek, uber, atau
social media dan trend lainnya.
Selain itu pertanyaan ketiga penulis menanyakan dimana nantinya video
ini akan diputar kepada klien. Karena pada awal briefing dengan klien tim
produksi sempat menawarkan jenis video interaktif yang pihak klien juga setujui
maka klien memutuskan untuk menempatkan video diportal KOMET serta
nantinya akan diputar pada forum-forum offline KOMET.
Gambar 4.27. Jawaban pertanyaan wawancara penempatan video
(Dokumentasi pribadi)
Alasan penulis untuk menambahakan keterangan pada client brief dimana
nantinya video akan diputar sehingga tim produksi memiliki gambaran interaksi
yang bisa dilakukan oleh penonton dengan video pada situasi saat menonton video
Webinar yang akan dibuat.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
67
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis perancangan client brief Webinar KOMET yang penulis
lakukan, terdapat metode-metode pengumpulan data yang sangat berguna untuk
mengumpulan materi informasi yang akan ditulis didalam client brief. Pada
perancangan client brief penulis menggunakan dua metode pengumpulan data
yaitu wawancara dan juga pengumpulan data dokumen.
Dari proses yang sudah penulis lalui dua metode tersebut berguna untuk
tiap bagian pembahasan di dalam client brief. Dimana metode pengumpulan data
dokumen sangat berguna untuk mendapatkan informasi-informasi yang mendetail
tentang KOMET dan Webinar KOMET seperti sejarah dibentuknya KOMET,
tujuan dari KOMET, timeline perkembangan Webinar KOMET dari tahun ke
tahun.
Sedangkan metode wawancara berguna untuk mendapatkan informasi
harapan-harapan klien terhadap proyek video Webinar KOMET yang akan
dikerjakan. Informasi tersebut tidak akan penulis dapatkan hanya dengan
melakukan pengumpulan data dokumen. Namun metode wawancara juga berguna
bagi penulis untuk memastikan hasil dari informasi yang penulis dapatkan saat
pengumpulan data dokumen sesuai dan tepat.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
68
5.2. Saran
Berikut adalah saran penulis untuk pembaca yang akan mewawancarai klien untuk
mendapatkan materi informasi-informasi mengenai client brief:
1. Sebagai seorang Account Executive riset mengenai klien dan proyek yang
akan dikerjakan adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum
melakukan wawancara.
2. Mempersiapkan dengan matang daftar-daftar pertanyaan sehingga tidak
ada yang terlupakan. Karena untuk mencari waktu wawancara dengan
narasumber tidak lah mudah, yang akhirnya akan memperpanjang waktu
pengerjaan.
3. Lebih baik menggunakan recorder pada saat wawancara sehingga seluruh
percakapan selama wawancara dapat didengar kembali untuk waktu
berikutnya.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xix
DAFTAR PUSTAKA
Ace, C. (2001). Succesful Marketing Communications in Practical Guide to
Planning and Implementation. New York: Routledge.
Barker, M. Barker, D. Barmann, N. F. Neherl, K. E. (2013). Social Media
Marketing a Strategic Approach. Unites States: South western
Cengage Learning.
Bunting, S. (2005). The Interviewer’s Handbook Succesful Interviewing
Techniques for the Workplace. London dan Philadelphia: Kogan Page
Limited.
Collins, S. Lancaster, A. (2015). Webinars Pocket Book. UK: Management
Pocketbooks Ltd.
Dawkins, S. Wynd, I. (2009). Video Production: Putting Theory Into Practice,
New York: Palgrave Mcmillan.
Daymon, C. Holloway, I. (2002). Qualitative Research Methods in Public
Relation and Marketing Communications. USA dan Canada:
Routledge.
Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hackley, C. Hackley, R. A. (2014). Advertising and Promotion. London: SAGE
Publication.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xx
Harcup, T. (2004). Journalism: Principles and Practice. London: SAGE
Publication.
Ishwara, L. (2008). Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: KOMPAS.
Ishtijanto, M. M. (2009). Aplikasi praktis riset pemasaran, cara praktis meneliti
konsumen dan pesaing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jugenheimer, W. D. Kelley, L. D. Hudson, J. Bradley, S. D. (2015). Advertising
and public relation research. USA: Routledge.
Juliandi, A. Irfan. Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Konsep
dan Aplikasi. Medan: UMSU PRESS.
Johnstone, S. (2003). The Client Brief. A Best Practice Guide to Briefing
Communications Agencies.United State.
Kusumaninggrat, H. Kusumaninggrat, P. (2012). Jurnalistik Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdukarya.
Maryati, K. Suryawati, J. (2006). Sosiologi Untuk SMA dan MA kelas I. Jakarta:
PT Gelora Aksara Pratama (ESIS).
Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-26. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS.
Santana, S. (2007). Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxi
Stacks, D. W. (2017). Primer of Public Relation Research: Third Edition. New
York: The Gullford.
Supriyanto. (2010). “Review Perusahaan yang Menerapkan Knowledge
Management System (KMS)”. Makalah. Departemen Ilmu Komputer
Sekolah pasca sarjana Institusi Pertanian Bogor.
Sunyono. (2011). “Teknik Wawancara (Interview) Dalam Penelitian Kualitatif”.
Paper. S3 Pendidikan Sains Fakultas Pasca Sarjana Universitas Negeri
Surabaya.
Suyanto, M. (2003). Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,
Jakarta: C.V. Andi Offset.
Shore, R. (2012). 10 Principles of Good Advertising. China: Vivays.
Shimp, T. (2003). Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga.
Telg, R. Irani, T. A. (2012). Agricultural Communications, in Action a Hands on
approach. USA: Delmar Cengage Learning.
Umar, H. (2005) Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Yeshin, T. (2006). Advertising. London: Thomson Learning.
Vaughan, T. (2004). Multimedia: Making it Work, Sixth Edition, United State:
McGraw Hill Technology.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxii
LAMPIRAN A: TRANSKRIP WAWANCARA
TRANSKRIP WAWANCARA
Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur 1A, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110 (Lobby Lapatra)
Hari/Tanggal : 21 April 2016
Pukul : 09.08 WIB
Narasumber (N) : Bapak Andrew Gatot (Manager Knowledge Management)
Pewawancara (P) : Prillia Samantha (Penulis)
P : Pagi pak, terimakasih atas kesediaannya untuk saya wawancarai. Saya
mulai yah pak, wawancaranya.
N : iyah silahkan.
P : Apa visi misi dan tujuan dari KOMET?
N : Pada dasarnya sesuai dengan pengolahan pengetahuan, yang pertama
bagaimana kita bisa mengolah pengetahuan dalam konteks untuk
menangkap pengetahuan dari unsur-unsur pekerja yang ada di Pertamina
lalu hasilnya bagaimana itu dikelola dan disimpan. Saat ini kita punya
portal namanya portal KOMET dari situ juga pengetahuan tersebut bisa
disebarluaskan sehingga seluruh pekerja dapat melakukan akses kepada
portal KOMET tersebut dan yang terpenting lagi adalah, dari seluruh
pengetahuan yang ada kita kelola adalah pengetahuan-pengetahuan yang
dihasilkan dari hasil-hasil implementasi yang diperoleh berdasarkan
pengalaman atau hasil-hasil yang didapatkan dari tempat kerja yang pada
dasarnya itu dapat dijadikan suatu alat bantu bagi pekerja lain dan
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxiii
memanfaatkannya untuk membantu menyelesaikan masalah pekerjaan
ditempatnya. Jadi itulah pada dasarnya visi misi dan tujuan dari KOMET
yang ada di Pertamina.
P : Selain tadi yang bapak sebutkan portal KOMET selain itu Webinar juga
salahsatunya?
N : Jadi kita dalam mengolah pengetahuan tersebut disamping bagaimana
menangkap, menyimpan, dan menyebarluaskan juga satu kegiatan yang
dilakukan adalah bagaimana mendorong kegiatan berbagi pengetahuan.
Didalam kegiatannya ada yang dilakukan secara offline dan secara online.
Secara offline kita menamakannya beberapa kegiatan seperti forum atau
workshop secara offline dengan tatap muka mengumpulkan orang untuk
nanti sebagai narasumber dan menyampaikan suatu materi sharing dan
nanti ada peserta yang juga hadir diruangan yang sama mendengarkan
sharing. Selain itu disisi lain kegiatan ini juga bisa dilakukan secara online
selain portal komet satu lagi adalah Webinar. Webinar sebenarnya sama
seperti forum offline yang berbeda adalah dapat dilakukan secara online
dan menggunakan media sarana teknologi yang ada dan itu yang
dinamakan Webinar. Dan Webinar sebenarnya bisa membantu untuk
melakukan forum pengetahuan secara lebih luas lagi tanpa terbatas oleh
waktu tempat sehingga peserta yang berada dilokasi yang berbeda bisa
mengikuti forum berbagi pengetahuan dan tentunya diharapkan bisa lebih
efektif dan efisien dari segi biaya tanpa harus mengumpulkan orang tanpa
harus menyediakan ruangan, seperti biasanya bila mengadakan forum
terbuka kita harus menyediakan snack, menyediakan akomodasi, dll.
P : kapan Webinar pertama kali dilaunching?
N : Webinar pertama kali launching tahun 2013 dan pertama kali dilakukan
uji coba. Tahun 2014 – 2016 sampai saat ini masih tetap digunakan.
P : Dari seluruh karyawan pertamina di indonesia sudah berapa banyak
pengguna Webinar pak?
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxiv
N : Dari sejak pertama launching itu kita tidak pantau. Tapi sejak 1 atau dua
tahun terakhir ini kita sudah mulai pantau sebetulnya berapa banyak
pekerja yang memanfaatkan sarana ini dan dari pantauan dari total yang
ada memamng belum terlalu banyak masih sekitar 10% dari total pekerja.
Mungkin sekitar 10% lebih yah karena karyawan pertamina saat ini kan
sekitar 14.000an dan saat ini dari data kami ada sekitar 2000an pekerja
yang sudah terdata menggunakan Webinar.
P : Apa saja tujuan dari pembuatan video Webinar?
N : untuk promosi sebenarnya, jadi selain dalam bentuk email dan presentasi
kami juga mau menggunakan media video. Walaupun sebelumnya
memang kami sudah pernah membuat video Webinar, tapi lalu waktu
kalian menawarkan ide konsep video yang sedikit berbeda kami juga yah
silahkan saja.
P : Dimana video ini akan diputar pak?
N : karena videonya berupa video interaktif dimana penonton perlu
melakukan interaksi dengan video jadi paling akan kami letakan di portal
KOMET dan juga putar pada saat-saat workshop.
P : Siapa saja target audience dari video ini?
N : Kalu dilihat tentunya seluruh pekerja baik dari kalangan pekerja senior
dan junior.
P : berapa perkiraan durasi video?
N : Untuk video seperti ini mungkin perkiraannya tidak lebih dari enam
menit kali yah karena kalau sudah lebih dari itu maka orang akan cepat
bosan.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxv
P : Apa yang ingin disampaikan dari video ini?
N : dengan menonton video kami harap orang lebih memahami makna dari
penggunaan Webinar dan setelah nonton video itu dari yang orangnnya
tidak pernah mencoba jadi ingin mencoba.
P : Siapa yang nanti akan menyetujui hasil akhir video yah pak?
N : itu biar saya saja.
P : Baik pak cukup sekian pertanyaan dari saya terimakasih atas waktu yang
telah diberikan untuk wawancaranya.
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxvi
LAMPIRAN B: Berkas-berkas
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxvii
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
xxviii
Peran Account Executive..., Prillia Samantha Chiandar, FSD UMN, 2017
Recommended