MA3231 Pengantar Analisis Real · PDF fileDiberikan sejumlah terhingga bilangan ... negatif)...

Preview:

Citation preview

MA3231 Pengantar Analisis Real

Semester II, Tahun 2016-2017

Hendra Gunawan, Ph.D.

Bab 5 Deret

2

5.1 Definisi Deret

Diberikan sejumlah terhingga bilangan π‘Ž1, … , π‘Žπ‘, kita dapat menghitung jumlah π‘Ž1 +β‹―+ π‘Žπ‘. Namun, diberikan tak terhingga banyaknyabilangan π‘Ž1, π‘Ž2, π‘Ž3, …, bagaimana kita menghitungatau memaknai π‘Ž1 + π‘Ž2 + π‘Ž3 +β‹―?

Menjawab pertanyaan tersebut, misalkan π‘Žπ‘›adalah sebuah barisan bilangan real. Definisikanbarisan βŸ¨π‘ π‘βŸ© dengan𝑠𝑁: = βˆ‘π‘›=1

𝑁 π‘Žπ‘›: = π‘Ž1 +β‹―+ π‘Žπ‘ , 𝑁 ∈ β„•.

3

Definisi Deret (lanjutan)

Untuk tiap 𝑁 ∈ β„•, 𝑠𝑁 dikenal sebagai jumlahparsial dari deret

βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› ∢= π‘Ž1 + π‘Ž2 + π‘Ž3 +β‹― .

Dalam hal ini deret βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› dianggap identik

dengan barisan jumlah parsial βŸ¨π‘ π‘βŸ©.

Jika 𝑠𝑁 β†’ 𝑠 untuk𝑁 β†’ ∞, maka deret βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘›

dikatakan konvergen ke s, dan s disebut sebagaijumlah deret tersebut:

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘› = π‘Ž1 + π‘Ž2 + π‘Ž3 +β‹― = 𝑠.

2/8/2017 4(c) Hendra Gunawan

Definisi Deret (lanjutan)

Jadi

𝑛=1

∞

π‘Žπ‘› = limπ‘β†’βˆž

𝑛=1

𝑁

π‘Žπ‘› = limπ‘β†’βˆžπ‘ π‘ = 𝑠.

Catatan. Jika 𝑠𝑁 divergen, maka deret divergen.

CONTOH 1: Deret geometri1 + π‘Ÿ + π‘Ÿ2 + π‘Ÿ3 +β‹―

konvergen ke1

1βˆ’π‘Ÿuntuk βˆ’1 < π‘Ÿ < 1.

2/8/2017 (c) Hendra Gunawan 5

CONTOH 2

Deret βˆ‘π‘›=1∞ 1

𝑛 𝑛+1mempunyai jumlah parsial

𝑠𝑁 =1

1β‹…2+1

2β‹…3+β‹―+

1

𝑁⋅ 𝑁+1

=1

1βˆ’1

2+1

2βˆ’1

3+β‹―+

1

π‘βˆ’1

𝑁+1[*]

= 1 βˆ’1

𝑁+1.

Di sini 𝑠𝑁 β†’ 1 untuk 𝑁 β†’ ∞. Jadi βˆ‘π‘›=1∞ 1

𝑛 𝑛+1= 1.

___________

[*] Deret yg suku-sukunya saling menghapuskan dikenal sebagaideret teleskopis.

2/8/2017 (c) Hendra Gunawan 6

SOAL

Buktikan bahwa βˆ‘π‘›=1∞ 4

4𝑛2βˆ’1= 2.

2/8/2017 (c) Hendra Gunawan 7

5.2 Deret dengan Suku-Suku Positif

Deret yang suku-sukunya bernilai positif (atau tak

negatif) termasuk deret yang mudah dipelajari,

karena jumlah parsialnya membentuk barisan naik.

Jadi, jika kita ingin menunjukkan bahwa deret

tersebut konvergen, kita hanya perlu menunjukkan

bahwa barisan jumlah parsialnya terbatas di atas.

Jika barisan jumlah parsialnya tak terbatas di atas,

maka deret tersebut divergen ke +∞.

2/8/2017 (c) Hendra Gunawan 8

CONTOH

1. Jumlah parsial dari deret βˆ‘π‘›=1∞ 1

𝑛2membentuk

barisan naik dan terbatas di atas. Karena ituderet ini konvergen (ke suatu bilangan di antara1 dan 2).

2. Jumlah parsial dari deret βˆ‘π‘›=1∞ 1

𝑛membentuk

barisan naik tetapi tidak terbatas di atas. Karenaitu deret ini divergen ke +∞.

3. Bagaimana dengan deret βˆ‘π‘›=1∞ 1

𝑛!?

2/8/2017 (c) Hendra Gunawan 9

5.3 Sifat-Sifat Deret

Teorema. Jika βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› konvergen ke a dan

βˆ‘π‘›=1∞ 𝑏𝑛 konvergen ke b, dan 𝛼 dan 𝛽 bilangan

real, maka βˆ‘π‘›=1∞ (π›Όπ‘Žπ‘› + 𝛽𝑏𝑛) konvergen ke

π›Όπ‘Ž + 𝛽𝑏.

Teorema. Jika βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› konvergen, maka

limπ‘›β†’βˆžπ‘Žπ‘› = 0.

10

SOAL

Apakah βˆ‘π‘›=1∞ 𝑛

106𝑛+1konvergen? Jelaskan.

11

5.4 Kriteria Cauchy; Uji Kekonvergenan DeretTeorema (Deret Berganti Tanda). Misalkan π‘Žπ‘›

turun, π‘Žπ‘› > 0 untuk tiap 𝑛 ∈ β„•, dan π‘Žπ‘› β†’ 0 untuk

𝑛 β†’ ∞. Maka deret

𝑛=1

∞

βˆ’1 π‘›βˆ’1π‘Žπ‘› = π‘Ž1 βˆ’ π‘Ž2 + π‘Ž3 βˆ’ π‘Ž4 +β‹―

konvergen.

Petunjuk. Bila kita dapat menunjukkan bahwa βŸ¨π‘ π‘›βŸ©

merupakan barisan Cauchy, maka teorema terbukti.12

CONTOH

Deret 1 βˆ’1

2+1

3βˆ’1

4+β‹― merupakan deret

yang konvergen (ke suatu bilangan di antara 0 dan 1).

13

Teorema (Uji Banding). Misalkan |π‘Žπ‘›| ≀ 𝑏𝑛untuk tiap 𝑛 ∈ β„• dan βˆ‘π‘›=1

∞ 𝑏𝑛 konvergen, maka

βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› konvergen.

Bukti. Ambil πœ– > 0 sembarang, pilih 𝑁 ∈ β„•

sedemikian shg βˆ‘π‘›=𝐾∞ 𝑏𝑛 < πœ– untuk K β‰₯ N.

Selanjutnya dapat dibuktikan bahwa π‘ π‘š βˆ’ 𝑠𝑛< πœ– untuk m, n β‰₯ K, dengan 𝑠𝑛 menyatakan

jumlah parsial dari deret βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘›. Dengan

demikian 𝑠𝑛 konvergen.

14

Teorema (Uji Rasio). Misalkan π‘Žπ‘› β‰  0 untuktiap 𝑛 ∈ β„• dan

π‘™π‘–π‘šπ‘›β†’βˆž

π‘Žπ‘›+1π‘Žπ‘›= 𝐿.

Jika 𝐿 < 1, maka βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› konvergen; jika

𝐿 > 1, maka βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘› divergen.

Catatan. Selain Uji Rasio, ada Uji Akar (yang melibatkan limsup; sila pelajari sendiri).

15

5.5 Kokonvergenan Mutlak danKekonvergenan Bersyarat

Sebagian deret dapat diperiksa kekonvergenannyamelalui deret nilai mutlaknya. Deret βˆ‘π‘›=1

∞ π‘Žπ‘› dikata-kan konvergen mutlak apabila deret βˆ‘π‘›=1

∞ |π‘Žπ‘›|konvergen.

Sebagai contoh, βˆ‘π‘›=1∞ βˆ’1 π‘›βˆ’1

𝑛2konvergen mutlak.

Catat bahwa deret yang konvergen berdasarkan UjiRasio secara otomatis merupakan deret konvergenmutlak.

16

Teorema. Deret yang konvergen mutlakmerupakan deret yang konvergen.

Catatan. Kebalikan teorema di atas tidakberlaku. Deret yang konvergen belum tentukonvergen mutlak. (Apakah anda tahucontohnya?)

Deret yang konvergen tetapi tidak konvergenmutlak disebut konvergen bersyarat.

Contohnya adalah deret 1 βˆ’1

2+1

3βˆ’1

4+β‹― .

17

SOAL

Buktikan jika βˆ‘π‘›=1∞ π‘Žπ‘›

2 dan βˆ‘π‘›=1∞ 𝑏𝑛

2 konvergen, maka βˆ‘π‘›=1

∞ π‘Žπ‘›π‘π‘› konvergen mutlak (dankarenanya konvergen).

18

Recommended