View
2.586
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode pembelajaran atau strategi adalah suatu cara menyampaikan pesan
yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how”
yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa
secara efektif. Oleh karenanya, walupun metode pembelajaran adalah
komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan),
tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting (Langgulung, 1982:
9).
Langgulung menegaskan, kalau kita berbicara tentang metode pembelajaran,
maka pembicaraan kita bukan hanya terbatas pada hal-hal pengajaran saja,
tetapi menyangkut soal yang lebih luas seperti manajerial yang meliputi
administrasi kepegawaian, pendidikan guru, buku-buku teks, teknologi
pendidikan, dan lain-lain. Pendeknya meliputi segala hal yang akan
membawa proses belajar mengajar lebih efektif (Langgulung, 1989: 158).
Pada dasarnya, metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat
mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku bagi guru (metode mengajar)
maupun bagi murid (metode belajar). Makin baik metode yang digunakan
semakin efektif pula pencapaian tujuan. Metode dalam penerapannya
dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya: (1) murid atau pelajar (2) tujuan
(3) situasi (4) fasilitas dan (5) guru atau pengajar (Winarno, 1986: 96-97).
1
Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis akan mencoba melihat sejauh
mana penerapan metode pembelajaran yang diberikan pada murisd di SD
Muhammadiyah waringinsari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.
B. Ruang Lingkup Penelitian
a. Penelitian ini membahasa tentang metode – metode mengajar guru
dalam aktifitas belajar siswa di sekolah.
b. Penelitian ini bertempat di SD Muhammadiyah Waringinsari
Kecamatan Sukoharjo.
c. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester satu tepatnya dibulan Desember
pada tahun ajaran 2009 / 2010.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui metode-metode mengajar yang diberikan oleh para guru
dalam memberikan pelajaran pada murid.
b. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
Bagi Penulis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan sehingga
penulis dapat menerapkan teori-teori/ ilmu yang diperoleh di
kampus dalam kehidupan nyata melalui praktek/ penelitian.
Bagi Sekolah
Diharapkan hasil yang telah didapat akan memberikan suatu
masukan bagi pihak sekolah sebagai bahan evaluasi untuk
peningkatan mutu sekolah yang lebih baik.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Metode Mengajar
1. Pengertian
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos.
Meta berarti ‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’ atau ‘jalan’. Dengan
demikian metode adalah dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Ada juga yang mengartikan bahwa
metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan
menyususn data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.
Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai tujuan. Adapun kata
‘metodologi’ berasal dari kata ‘metoda’ dan ‘logi’. Logi berasal dari
bahasa Yunani logos yang berarti akal atau ilmu. Jadi metodologi
artinya ilmu tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan.
Sebagai suatu ilmu, metodologi merupakan bagian dari perangkat
disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir semua ilmu
pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu
pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi
yaitu metodologi pendidikan. Jadi yang diamksud dengan metode
pengajaran yaitu suatu ilmu pengetahuan tentang motode yang
dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
3
2. Manfaat atau kegunaan metode mengajar
Gunan mempelajari metode mengajar adalah sebagai berikut :
a. Agar terpeliharanya sebagai pembinaan mengajar
b. Ukuran mengoreksi diri sesudah mengajar
c. Bahan pertimbangan dengan bahan lain
d. Agar metode yang dipakai metode terpilih dan tepat
e. Untuk bahan studi selanjudnya.
B. Macam Macam Metode Mengajar
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode
ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling
ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan
jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini berbentuk penjelasan
konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya
jawab antara dosen dan mahasiswa.
2. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan
atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau
sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan
murid itu ( Soetomo, 1993 : 150 )
Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107).
4
Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat
merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses
pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk
mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran
yang telah dikuasai oleh siswa.
3. Diskusi
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah
metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan
masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan
ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan
alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis.
Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang
sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
4. Demonstrasi
Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
5
(2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran.
5. Karyawisata/Pengalaman Lapangan
Menurut Djamarah (2000:105), pada saat belajar mengajar siswa perlu
diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang
lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu,
dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu
di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti
meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode
karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya
wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu
beberapa hari atau waktu panjang.
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa
untuk mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untum menambah dan
memperluas wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan
bidangnya). Misalnya untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat
diajak ke obyek pemukiman transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk
pelajaran pendidikan sejarah, siswa dapat diajak ke situs sejarah. Untuk
6
pelajaran pendidikan ekonomi siswa dapat diajak mengunjungi pabrik,
atau obyek kegiatan ekonomi.
6. Penugasan
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukankegiatan belajar. Metode ini
diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak , sementara
waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar
mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu
dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau
buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan
dapat pula menyusun karangan.
7. Eksperimen Laboratorium
Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:95) adalah
cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar
mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian,
siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau
mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari
proses yang dialaminya itu.
7
8. Bermain Peran/ Simulasi
Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang
menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini
adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan
penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua
siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran
masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi
sesama mereka.
9. Metode Meragakan
Metode meragakan ialah metode yang dilakukan dengan menggunakan
alat peraga (benda) dalam mengajar.
10. Metode Sosio Drama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu, anak – anak
sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup masalah
perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
11. Metode Test
Ialah metode mengajar dengan jalan memberikan tes kepada anak – anak
untuk mengetahuikemampuan anak dalam suatu kegiatan pelajaran.
Biasanya dilakukan setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada
anak-anak tes disusun dengan bentuk tes objektif, tes diberikan kepada
semua anak dengan bahan yang sama.
8
12. Metode Drill
Metode mengajar dengan mempergunakan latihan-latihan secara intensif
dan berulang- ulang adalah memberikan latihan tertulis kepada anak
karena bahan pelajaran baru sedikit sedang waktu ujian semakin
mendekat.
13. Metode Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan maksudnya antipati atau
jiwa ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan kedalam sesuatu. Mata
pelajaran pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut misalkan jiwa
agama kita selipkan pada waktu mengajar umum.
14. Metode Gotong Royong
Metode gotang raoyong ialah metode yang dilakukan dengan bekerja sama
antara beberapa orang anak untuk menyelesaikan suatu tugas atau
masalah. Metode ini disebut juga metode kelimpok atau metode beregu
dan metode kelompoknya disebut studi club, studi grup.
15. Metode Survey
Metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian suatu masalah
dengan mengmpulkan data-data yang diperlukan dan langsung terjun
kemasyarakat.
9
16. Metode Wawancara
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara
antara kedua pihak yang langsung berhadapan muka.
17. Metode Problem Solving
Metode yang digunakan dengan cara langsung menghadapi masalah
mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan menemukan kesukaran-
kesukarannya sehingga dapat dipecahkan.
18. Metode Proyek
Prinsipnya usaha dengan metode proble solving hanya lebih kompleks
sebab dilakukan dengan metode survey, wawancara, metode kelompok.
Satu kelompok dibagibagi dalam beberapa unit.
19. Metode Dikte
Metode yang dilakukan dengan jalan mendekte pelajaran (kuliah) untuk
dicatat oleh murid, metode ini lazim dipaki perguruan tinggi.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ada beberapa metode pengumpulan data yang penulis pergunakan dam penelitian
ini antara lain :
A. Metode Observasi
1. Pengertian Metode Observasi
Metode Observasi ialah metode yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara seksama baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap berbagai aktifitas individu atau terhadap obyek
penelitian.
2. Kegunaan Metode Observasi
Metode Observasi digunakan untuk memperoleh data berbagai aspek
tingkah laku individu dan dapat digunakan cross check terhadapdata
hasil interview atau wawancara.
B. Metode Interview atau Wawancara
1. Pengertian Metode Interview atau Wawancara
Metode pengumpulan data dengan menggunakan komunikasi bersifat
langsung yaitu pertemuan langsung antara wawancara dengan responden
(orang yang ingin di wawancarai).
11
2. Kegunaan Metode Interview atau Wawancara
Digunakan untuk mengungkapkan data yang lebih banyak dan lebih
tepat mengenai data siswa, guru, dan karyawan serta kondisi lingkungan
sekolah.
C. Metode Dokumentasi
1. Pengertian Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi ialah cara mengetahui sesuatu dengan melihat
catatan, atau arsip, dokumen – dokumen orang yang diselidiki.
2. Kegunaan Metode Dokumentasi
Digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kearsipan
tentang suatu kejadian yang telah lalu, biasanya data tentang histories
suatu lembaga, jumlah siswa, absensi, prestasi belajar siswa keadaan
guru, profil sekolah dan sebagainya.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Metode Mengajar Yang di Gunakan di SD Muhammadiyah
Waringinsari
Dalam kegiatan belajar mengajar di SD Muhammadiyah Waringinsari
Kecamatan Sukoharjo, banyak guru yang menggunakan metode-metode
dalam mengajar, yang diberikan kepada murid atau anak didiknya. Adapun
salah satunya guru yang saya amati menggunakan beberapa metode dalam
mengajar yaitu sebagai berikut :
Dalam mengajar guru tersebut menggunakan beberapa metode diantaranya :
1. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ini biasanya dilakukan setelah guru mengajar
atau menyampaikan adalah menjelaskan kepada siswa mengenai suatu
mata pelajaran yang gunanya untuk mengetahui sejauh mana siswa
mampu memahami pelajaran yang telah dijelaskan.
2. Metode Ceramah
Adalah metode atau cara yang digunakan guru dalam menyampaikan
pokok pembahasan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan
dan kemampuan siswa yang disusun secara sistematis dan rinci serta
dilengkapi dengan contoh – contoh dan pertanyaan.
13
3. Metode Diskusi
Guru menggunakan metode diskusi ini tujuannya untuk menyelesaikan
suatu permasalahan melalui berbagai pendapat agar siswa berani dan
aktif menggunakan ide – ide atau pendapatnya.
4. Metode Pemberian Tugas
Guru menggunakan metode pemberian tugas kepada siswa agar
mereka mengulas kembali pelajaran yang telah di sampaikan /
dijelaskan dan hasilnya di serahkan kepada guru sebagai bahan
pertimbangan siswa memahami pekerjaan tersebut.
5. Metode Demonstrasi
Seoarang guru memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatu proses
atau pelaksanaan, perbuatan dengan jalan menirukan gerak gerik yang
dilakukan oleh guru.
6. Metode Sosiodrama
Metode yang di pergunakan untuk menjelaskan sesuatu, anak-anak
sendiri disuruh melakukannya atau apabila tujuan yang mencakup
masalah perhubungan antara manusia seperti peristiwa sejarah.
14
7. Karyawisata/Pengalaman Lapangan
Metode ini dmaksudkan untuk menunjukkan kepada siswa secara
langsung beberapa hal yang dipelajari di sekolah. Seperti kunjungan
Museum, Labolatorium Budaya dll.
B. Hubungan Siswa Dengan Anggota Sekolah Yang Lainnya
1. Relasi Guru Dengan Siswa
Relasi (Hubungan) antara guru dengan siswa di SD Muhammadiyah
Waringinsari Kecamatan Sukoharjo terjalin cukup baik. Hal ini dapat
dilihat dari keakraban dengan siswa tetapi walaupun begitu siswa
masih tetap menghormati guru mereka dan mereka masih ada batasan-
batasan antara guru dengan siswa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan.
2. Relasi Siswa Dengan Siswa
Seperti relasi guru dengan siswa di SD Muhammadiyah Waringinsari
Sukoharjo yang tercipta dengan cukup baik, relasi antara siswa dengan
siswanya pun terjalin dengan baik pula walaupun terkadang masih
sering terjadi pertengkaran – pertengkaran kecil diantara mereka tetapi
masih bersifat wajar dan masih bias di bombing dan diarahkan ke hal
hal yang positif meski tenaga pembimbing seperti guru BK belum ada.
15
C. Jumlah Guru Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar Di SD
Muhammadiyah Waringinsari Sukoharjo
No Nama NIP Gol Jabatan Pendidikan
1 Sudarto, S. Ag IV/B Kepala Sekolah S.1
2 Binti Maisaroh IV/A Guru Kelas IV D.II
3 Robiah IV/A Guru Kelas I D.II
4 Sri Sulasmini IV/A Guru Kelas VI D.II
5 Sugiyanto IV/A Guru Kelas V D. II
6 Suyatmi IV/A Guru PAI D.II
7 Salamun III/D Guru Penjas D.II
8 Fitri Handayani - Guru Kelas II D.II
9 Johan Efendi - Guru MULOK S.1
10 Wasilah Karimi - Guru Kelas I S.1
11 Widiastuti - Guru KTK D.II
12 Ismawati, S. Pd -Guru B. Arab/ISMUBA
S.1
13 Juwarsih Guru B. Inggris S.1
D. Kurikulum Yang Di Gunakan Dan Tugas Yang Di Berikan
1. Kurikulum Yang di pakai di SD N 2 Pandansari
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
2. Tugas Tugas Rumah Yang Di Berikan
Biasanya seorang guru bidang studi hanya memberikan tugas
kelompok dan tugas perorangan (PR) yang di kerjakan secara
kelompok atau individu. Dan dalam pengerjaan tugas tersebut dapat
dilakukan di rumah secara bergantian.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahaya di SD Muhammadiyah Waringinsari Kecamatan
Sukoharjo dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, para guru
menggunakan beberapa metode mengajara seperti metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, dan pemberian tugas serta karyawisata/pengalaman
lapangan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan :
1. Kepada kepala Sekolah :
Kepala Sekolah selaku penanggung jawab sekolah, hendaknya dapat
menyediakan perangkat atau media belajar yang di butuhkan bagi setiap
guru sehingga proses kegiatan belajar mengajar akan dinamis dan
berfariasi yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan media belajar yang
baik dan lengkap untuk meningkatkan prestasi belajar sisiwa. Dan untuk
menjalankan fungsi bimbingan, kaluu bisa pihak sekolah sudah
selayaknya menyediakan guru pembimbing khusus.
17
2. Kepada Guru
Guru hendaknya dapat meningkatkan kreatifitas dan mutu pendidikan
dengan menerapkan metode-metode belajar yang baik dalam proses
belajar mengajar sehingga mampu menciptakan model-model belajar
yang dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar.
18
Recommended