View
68
Download
12
Category
Preview:
DESCRIPTION
Makalah Pasar Modal oleh Hestu Nugroho
Citation preview
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
“PASAR MODAL”
DISUSUN OLEH :
1. Annisa Ratna R. (A1C 013 008)2. Dian Putri Nikita (A1C 013 024)3. Hestu nugroho (A1C 013 038)4. Isma Nurrohmah (A1C 013 054)5. Ismiati Asri (A1C 013 056)6. Lail Indah N. I (A1C 013 060)7. Ratna Hidayati (A1C 013 122)8. Seba Muna Alia (A1C 013 136)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pasar Modal”.
Penulis ucapkan terimakasih kepada pihak – pihak terkait yang membantu pengerjaan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih.
Mataram, 16 November 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii
BAB.I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Pasar Modal.................................................................... 2
2.2 Instrumen Pasar Modal.............................................................................................. 4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pasar Modal......................................... 7
..........................................................................................................................................
2.4 Para Pemain Pasar Modal.......................................................................................... 8
2.5 Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal.....................................................................12
2.6 Prosedur Emisi...........................................................................................................16
2.7 Kasus yang Terjadi Di Pasar Modal..........................................................................19
BAB III. PENUTUP .............................................................................................................25
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................28
iii
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah satu entitas bisnis yang paling kompleks. Bicara pasar modal, kita tidak
hanya membatasi diri pada masalah seputar transaksi saham dan obligasi ataupun kinerja
perusahaan yang tercatat di bursa efek.
Andaikan saja peranan dan fungsi pasar modal sudah sedemikian signifikan dalam aktivitas
ekonomi Indonesia, kemungkinan besar Indonesia tidak bakal menghadapi krisis yang begitu
kompleks. Pasar modal juga menjadi sarana efektif dalam proses pemerataan kekayaan
Negara dan sarana partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi.
Untuk itu dalam makalah ini akan diuraikan secara jelas mengenai pasar modal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pasar modal dan apa saja jenis-jenis pasar modal di Indonesia?
2. Apa saja instrument pasar modal?
3. Apa saja faktor-faktor yang memperngaruhi kualitas pasar modal?
4. Siapa saja para pemain pasar modal?
5. Siapa saja lembaga yang terlibat di pasar modal?
6. Bagaimanakah prosedur emisi pasar modal?
7. Apa saja kasus yang terjadi di pasar modal pada nyatanya?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pasar modal dan apa saja jenisnya.
2. Untuk mengetahui apa saja instrument pasar modal.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualtias pasar modal.
4. Untuk mengetahui siapa saja para pemain pasar modal.
5. Untuk mengetahui apa saja lembaga yang terlibat di pasar modal.
6. Untuk mengetahui prosedur emisi yang terdapat di pasar modal.
7. Untuk mengetahui kasus yang sebenarnya terjadi di pasar modal.
1
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Jenis – Jenis Pasar Modal
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek
diperdagangkan.
Pasar modal dalam arti umum adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan
perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka menjual efek-efek di pasar
modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan
yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan bursa efek, dan di Indonesia
terdapat dua bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta dan bursa efek Surabaya.
Menurut Kamus Pasar Utang dan Modal, pasar modal adalah pasar konkret atau abstrak
yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan pihak yang memerlukan dana jangka
panjang, yaitu jangka waktu satu tahun keatas. Abstrak dalam pengertian pasar modal berarti
transaksi dilakukan melalui mekanisme over the counter (OTC).
Bursa efek menurut UU PM No.8/1995 Bab III dan PP 45/95 Bab I dan Bab II adalah
perseroan terbatas (PT) yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk menyelenggarakan
dan menyediakan system dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek.
Pasar modal memainkan peranan besar dalam perekonomian Negara karena pasar modal
memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dikatakan memiliki fungsi
ekonomi karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan,
yaitu pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan
adanya pasar modal, pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak emiten dapat memanfaatkan dana
tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi
perusahaan.
2
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal membuka
kemungkinan dan kesempatan bagi pemilik dana untuk memperoleh imbalan (return), sesuai
karakteristik investasi yang dipilihnya.
Maka dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian meningkat karena
pasar modal merupakan satu alternative sumber pendanaan bagi perusahaan, sehingga
perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar, dan pada gilirannya ini akan
meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi tiga macam :
1. Pasar Perdana
Adalah penjualan perdana efek/sertifikat atau penjualan yang dilakukan sesaat sebelum
perdagangan di bursa/pasar sekunder. Atau bias disebut bahwa pasar perdana adalah
pasar dimana perusahaan baru pertama kali menjual sahamnya di bursa efek.
2. Pasar Sekunder
Adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdana berakhir.
Dari sudut pandang investor, pasar sekunder harus dapat menjamin likuiditas dari efek.
Artinya investor menghendaki dapat membeli kembali sekuritas jika ia punya dana dan
juga menghendaki menjual sekuritas untuk memperoleh uang tunai atau dapat
mengalihkan kepada investor lain.
Dari sudut pandang perusahaan, pasar sekunder merupakan wadah untuk menghimpun
para investor baik para investor lembaga atau investor perorangan.
3. Bursa Paralel
Adalah system perdagangan efek yang terorganisasi di luar Bursa Efek Jakarta, dengan
bentuk pasar sekunder, diatur, dan diselenggarakan dengan oleh Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek – Efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Badan Pelaksana
Pasar Modal (Bapepam). Dari definisi ini, bursa parallel mencakup : perdagangan efek,
ada aturan main, perdagangan terjadi di luar bursa efek Jakarta, bentuknya pasar
sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh PPUE, dan diawasi dan dibina oleh Bapepam.
3
2.2 Instrumen Pasar Modal
Dalam melakukan transaksi di pasar biasanya ada barang atau jasa yang diperjual
belikan. Begitupula dalam pasar modal, barang yang diperjual belikan kita kenal dengan istilah
instrument pasar modal.
Instrument pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, dimana instrument tersebut terbagi dalam lima
kelompok besar, yaitu :
1. Efek bersifat ekuitas/kepemilikan, yaitu saham.
Merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham
merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin
besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham
dikenal dengan nama dividen.pembagiannya ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
Jenis-jenis saham dapat ditinjau dalam beberapa segi, yaitu:
a. Dari segi cara peralihan
- Saham atas unjuk (bearer stock)
Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau saham yang tidak tertulis
nama pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah dialihkan atau dijual
kepada pihal lain.
- Saham atas nama
Di dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan untuk dialihkan
diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
b. Dari segi hak tagih
- Saham biasa
Bagi pemilik saham ini hak untuk memperoleh dividen akan didahulukan lebih
dahulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila
perusahaan dilikuidasi.
- Saham preferen
4
Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam dividend an harta apabila
pada saat perusahaan dilikuidasi.
2. Efek bersifat hutang, yaitu obligasi.
Merupakan instrument utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal.
Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan
saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap menajemen dankekayaan
perusahaan.
Artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi hanya mengakui mempunyai hutang
kepada pemegang obligasi sebesarobligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam
dtruktur modal perusahaan yang terlihat dalam neraca, obligasi dimasukkan dalam modal
asing atau utang jangka panjang. Utang ini akan dilunasi jika sudah jatuh tempo.
Jenis-jenis obligasi antara lain :
a. Ditinjau dari segi peralihan
- Obligasi atas unjuk
Obligasi jenis ini tidak memiliki nama dalam obligasinya dan mudah untuk
dialihkan kepada pihak lain.
- Obligasi atas nama
Obligasi yang memiliki nama pemilik obligasi dalam obligasi dan untuk
pengalihan memerlukan berbagai persyaratan dan prosedur.
b. Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan atau hak klaim
- Obligasi dengan jaminan
Merupakan obligasi yang dijamin dengan jaminan tertentu, jenis obligasi ini
antara lain; obligasi dengan garansi, obligasi dengan jaminan harta, obligasi
dengan jaminan efek, dan obligasi dengan jaminan peralatan.
- Obligasi tanpa jaminan
Artinya obligasi yang diberikan hanya berbentuk kepercayaan semata, misalnya
debenture bonds, yang merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah dan
subordinate bonds.
c. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokok
- Obligasi dengan bunga tetap
5
Obligasi yang memberikan bunga secara tetap setiap periode tertentu, misalnya
16% per tahun.
- Obligasi dengan bunga tidak tetap
Obligasi yang memberikan bunga tidak tetap dan biasanya dikaitkan dengan suku
bunga bank yang berlaku untukperiode tertentu.
- Obligasi tanpa bunga
Obligasi yang tidak memberikan bunga kepada pemegangnya. Keuntungan dari
obligasi ini diharapkan selisih nilai antara nilai pembelian dengan nilai pada saat
jatuh tempo.
d. Ditinjau dari segi penerbit
- Obligasi pemerintah
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
- Obligasi oleh swasta
Obligasi yang diterbitkan oleh swasta.
e. Ditinjau dari segi jatuh tempo
- Obligasi jangka pendek
Merupakan obligasi yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun.
- Obligasi jangka menengah
Obligasi yang memiliki jangk awaktu 1-5 tahun
- Obligasi jangka panjang
Merupakan obligasi yang berjangka waktu lebih dari 5 tahun.
3. Produk derivative, seperti waran, right, dan opsi.
Merupakan efek turunan dari “efek utama”, baik saham maupun obligasi. Dimana ada
tiga jenis instrument yang merupakan turunan dari saham. Yaitu :
a. Rights
Adalah hak memesak efek terlebih dahulu yang ditijikan bagi pemegang saham
sebelumnya.
b. Waran
Adalah hak memesan saham yang ditujukan untuk umum.
c. Opsi
6
Adalah pilihan untuk membeli atau menjual daham dengan harga tertentu dan pada
waktu tertentu yang terlah ditetapkan dalam perjanjian.
4. Reksadana
Adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dimana manajer
investasi tersebut mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk membeli efek-
efek yang dinilai menguntungkan. Kelak, jika investasi tersebut mendatangkan
keuntungan, keuntungan tersebut akan dikembalikan kepada para pemodal sesuai
kesepakatan. Sedangkan manajer investor akan mendapat fee sesuai kesepakatan.
5. Produk pasar modal syariah
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pasar Modal
Untuk menentukan seberapa baik kualitas media tersebut (pasar modal ), dibutuhkan
beberapa indicator sebagai pedoman penilaian.
Reiily ( 1989, pp.75-76 ) menyatakan bahwa kualitas suatu pasar modal dapat dilihat dari empat
indicator, yaitu :
1. Ketersediaan informasi (availability of information )
2. Likuiditas (liquidity )
3. Efisiensi internal
4. Efisiensi eksternal
Seorang calon investor sangat membutuhkan adanya informasi (historis maupun
ramalan ) yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi tersebut dapat berupa informasi
mengenai pola fluktuasi harga sekuritas di masa yang lalu atau fluktuasi volume
perdagangannya. Informasi yang ada akan mempengaruhi proses pembentukan harga beli
dan harga jual suatu sekuritas. Semakin lengkap informasi mengenai sekuritas yang terdaftar
dalam bursa dan semakin mudah akses terhadap informasi tersebut, maka pasar modal yang
bersangkutan akan semakin baik.
Likuiditas menunjukkan kemampuan untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu
secara cepat ( marketability) dan pada harga yang tidak terlampau berbeda dengan harga
sebelumnya, dengan asumsi tidak ada informasi baru yang timbul ( price continuity ). Dalam
7
pasar modal yang likuid, penjualan suatu sekuritas dapat dilaksanakan dengan cepat tanpa
menimbulkan execution cost. Likuiditas suatu pasar modal dapat ditinjau dari beberapa
factor, diantaranya :
1. Jumlah order pembelian atau penjualan sekuritas. Semakin banyak jumlah order yang
ada, maka pasar akan semakin memiliki ‘ kedalaman ‘ (depth)
2. Volume perdagangan sekuritas. Semakin besar transaksi perdagangan, maka pasar
akan semakin memiliki ‘ keluasan ‘ (breadth)
3. Resiliency, yaitu kecepatan munculnya order baru karena masuknya suatu informasi
baru yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan permintaan dan penawaran
terhadap sekuritas tertentu. ( ketidakseimbangan terjadi karena informasi baru akan
atau dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas )
Pasar modal akan semakin meiliki efisiensi akan semakin memiliki efisiensi internal
apabila biaya transaksi semakin rendah. Sementara itu efisiensi eksternal akan semakin tinggi
apabila penyesuaian harga sekuritas terhadap informasi baru semakin cepat. Informasi tersebut
antara lain dapat menyangkut penawaran dan permintaan sekuritas, perubahan factor-faktor
fundamental perusahaan dan keadaan perekonomian secara makro.
2.4 Para Pemain Pasar Modal
Penjual dan pembeli di pasar modal kita sebut sebagai para pemain dalam transaksi di
pasar modal. Pemain utama dalam pasar modal adalah perusahaan yang akan melakukan
penjualan (emiten) dan pembeli atau pemodal (investor) yang akan membeli instrument yang
ditawarkan oleh emiten. Kemudian didukung oleh lembaga penunjang pasar modal atau
perusahaan penunjang yang mendukung kelancaran operasi pasar modal.
Para pemain pasar modal yaitu :
1. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa disebut emiten. Tujuan emiten untuk memperoleh modal juga sudah dituangkan
dalam RUPS, antara lain :
8
a. Untuk memperluas usaha, yang akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha,
perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Untuk memperbaiki struktur modal, bertujuan untuk menyeimbangkan antara modal
sendiri dan modal asing.
c. Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan ini dapat berbentuk dari
pemegang saham lama ke pemegang saham yang baru. Dan dapat pula untuk
menyeimbangkan para pemegang sahamnya.
2. Investor
Pemain kedua adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi, pemodal ini disebut investor.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
a. Memperoleh dividen
Adalah keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh meiten
dalam bentuk dividen.
b. Kepemilikan perusahaan
Dimana semakin banyak saham yang dimiliki, maka semakin besar penguasaan
perusahaan.
c. Berdagang
Tujuannya adalah dijual kembali pada saat harga tinggi. Jadi pengharapannya adalah
pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli
sahamnya.
3. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang ini adalah turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,
sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Para lembaga ini adalah :
a. Penjamin emisi (underwriter)
Merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas
waktu tertentu dan memperoleh dana yang diinginkan emiten.
Penjamin emisi ini dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu :
9
- Full Commitment
Maksudnya penjamin emisi mengambil resiko tidak terjualnya saham atau
obligasi sampai batas waktu yang telah ditentukan sesuai dengan harga penawaran
di pasar.
- Best Effort Commitment
Penjamin emisi akan berusaha sebaik mungkin untuk menjual saham atau
obligasinya dan apabila tidak laku, maka dikembalikan kepada emiten. Jadi,
dalam hal ini tidak ada kewajiban untuk membeli saham yang tidak laku.
- Standby Commitment
Apabila saham dan obligasi yang dijual tidak laku, maka penjamin emisi bersedia
membeli dengan ketentuan biasanya harga yang dibeli di bawah dari harga
penawaran di pasar.
- All or None Commitment
Merupakan kesanggupan semua atau tidak sama sekali. Artinya jika hasil
penjualan saham tidak memenuhi target, maka emiten dapat menolak atau
membatalkan dengan cara mengembalikan saham yang sudah dibeli.
Berdasarkan fungsi dan tanggung jawabnya penjamin emisi dapat dibagi ke dalam :
- Penjamin emisi utama
- Penjamin pelaksana emisi
- Penjamin peserta emisi
b. Perantara perdagangan efek
Lebih dikenal dengan istilah pialang atau broker, mereka ini menjadi perantara dalam
jual – beli efek.
Kegiatan yang dilakukan oleh broker adalah :
- Memberikan informasi tentang emiten
- Melakukan penjualan efek kepada investor
c. Perdagangan efek (dealer)
Fungsinya :
- Pedagang dalam jual – beli efek
- Sebagai perantara dalam jual beli efek
10
Adapun lembaga yang bergerak dalam perdagangan efek di pasar modal antara lain ;
- Perantara perdagangan efek
- Perbankan
- Lembaga keuangan nonbank
- Bank hokum berbentuk perseroan terbatas (PT)
d. Penanggung (guarantor)
Merupakan lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima
kepercayaan. Penanggung dalam hal ini harus dapat memberikan keyakinan dan
kepercayaan atas risiko yang mungkin timbul dari emiten.
Contohnya, jika emiten dibubarkan, maka jika emiten tidak mampu mengembaikan
pinjaman berikut bunganya maka penanggunglah yang akan menanggung kerugian
tersebut.
e. Wali amanat (trustee)
Si pemberi amanat adalah investor. Jadi wali amanat mewakili pihak investor dalam
hal obligasi.
Kegiatannya meliputi :
- Menilai kekayaan emiten
- Menganalisis kemampuan emiten
- Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
- Memberi nasihat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
- Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
- Bertindak sebagai agen pembayaran
f. Perusahaan surat berharga
Merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan surat-surat
berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatannya meliputi :
- Sebagai pedagang efek
- Penjamin emisi
- Perantara perdagangan efek
- Pengelola dana
11
g. Perusahaan pengelola dana
Perusahaan yang kegiatannya mengelola surat-surat berharga yang akan
menguntungkan sesuai dengan keinginan investor.
Perusahaan ini memiliki dua unit dalam mengelola dananya yaitu sebagai pengelola
dana dan penyimpan dana.
h. Kantor administrasi efek
Merupakan antor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka
memperlancar administrasinya.
-membantu emiten dalam rangka emisi
-Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan ha katas saham para investor
- membantu menyusun daftar pemegang saham
- mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
- membuat laporan – laporan yang dibutuhkan
2.5 Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal
Lembaga-lembaga yang berkecimpung di pasar modal terdiri dari berbagai perusahaan, di
mana antara satu lembaga dengan lembaga lainnya saling membutuhkan, lembaga-lembaga
inilah yang mengatur mekanisme kerja pasar modal sehingga dapat berjalan secara baik.
Lembaga tersebut terdiri dari lembaga pemerintah dan lembaga swasta, di mana jasa masing-
masing lembaga mempunyai peranan masing-masing mulai dari perusahaan yang hendak go
public sampai selesai go public.
Lembaga terkait dengan pasar modal terdiri dari lembaga pemerintah dan lembaga
swasta.
1. Lembaga-Lembaga Pemerintah
Merupakan lembaga-lembaga atau badan pemerintah yang ditugaskan dan diperbantukan
untuk mendukung dan memperlancar proses perdagangan efek di pasar modal, mulai dari
rencana emisi sampai kepada penjualan efeknya. Lembaga-lembaga pemerintah yang
terkait dengan kegiatan di pasar modal tersebut adalah sebagai berikut.
a. Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
12
BAPEPAM merupakan lembaga pengatur pasar modal, yang bertugas mengatur dan
melaksanakan pasar modal di Indonesia. Tugas BAPEPAM sebagai pengatur pasar
modal antara lain:
- Membina pasar modal
- Mengatur pasar modal
- Mengawasi kegiatan-kegiatan yang terlibat di pasar modal
b. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Setiap perusahaan yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, baik Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Modal Asing (PMA)
haruslah memperoleh izin dari BKPM terlebih dulu.
Izin akan diberikan BKPM setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan
bagi perusahaan yang hendak melakukan go public. Izin penanaman modal harus
dikeluarkan oleh BKPM yang memuat antara lain:
- Komposisi dan jumlah dana investasi
- Besarnya modal pasar perusahaan
- Batas waktu penyetoran modal
- Komposisi pemegang saham
c. Departemen Teknis
Pemberian izin usaha tergantung dari bidang usahanya masing-masing. Setiap bidang
usaha izinnya akan dikeluarkan oleh departemen yang membawahinya.
Sebagai contoh untuk usaha pertambangan, maka izin usahanya haruslah dikeluarkan
oleh Departemen Pertambangan dan Energi.
Adapun izin usaha yang dikeluarkan oleh Departemen untuk bidang usahanya adalah
sebagai berikut:
- Izin usaha bidang keuangan dan perbankan dari Departemen Keuangan melalui
Bank Indonesia.
- Izin usaha bidang pengangkutan dari Departemen Perhubungan
- Izin usaha bidang Perdagangan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan
- Izin usaha bidang Perkebunan, dan Peternakan dari Departemen Pertanian
- Izin usaha bidang industrian dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan
- Izin usaha bidang
13
Departemen Kehakiman
Bagi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, sebelumnya didirikan, maka
anggaran dasar perusahaan terlebih dahulu harus disahkan oleh Departemen
Kehakiman.
Anggaran Dasar ini sebelumnya dibuat di depan notaris, kemudian didaftarkan di
pengadilan negeri setempat untuk kemudian disahkan oleh Departemen oleh
Departemen Kehakiman dan diberitakan dalam lembaran berita Negara.
Adapun tugas Departemen Kehakiman adalah :
Mengesahkan anggaran dasar perusahaan dengan memerhatikan hal-hal yang
menyangkut sebagai berikut :
- Jumlah modal dan komposisinya
- Jumlah modal yang telah disetor
- Susunan dewan direksi
- Jumlah dewan komisaris dan wewenang masing-masing
- Pelaksanaan RUPS
Kemudian setiap perubahan anggaran dasar harus diketahui dan disetujui oleh
Departemen Kehakiman.
2. Lembaga-Lembaga Swasta
Di samping lembaga-lembaga pemerintah, terdapat beberapa lembaga swasta yang
peranan penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan di pasar modal Lembaga-
lembaga swasta yang mempunyai kaitan erat dengan pasar modal antara lain :
a. Notaris
Rencana untuk menjual saham atau obligasi di pasar modal terlebih dulu dibicarakan
dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam RUPS haruslah
dicatat dan agar pencatatannya dianggap sah, maka diperlukanlah jasa notaris untuk
pengesahan acara RUPS. Catatan-catatan yang perlu disahkan oleh notaris antara
lain:
- Membuat berita acara RUPS
- Menyusun setiap keputusan dalam RUPS
14
- Meneliti keabsahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS seperti
keabhasan persiapan RUPS, keabsahan para pemegang saham.
- Meneliti perubahan anggaran.
b. BPKP
Penilaian dan kelayakan dari laporan keuangan haruslah disahkan oleh BPKP. Setelah
dinilai akan dikeluarkan pernyataan atau pendapat yang dikeluarkan adalah sebagai
berikut ;
1. Wajar tanpa syarat
Pendapat ini dikeluarkan apabila laporan keuangan disusun sesuai prinsip IAI
tanpa adanya suatu catatan dan kekurangan.
2. Pendapat kualifikasi
Pendapat wajar dengan kualifikasi atas penyajian laporan keuangan tersebut
dikarenakan tidak sesuai dengan IAI.
3. Pendapat tidak setuju
Tidak setuju atas laporan yang telah disusun
4. Menolak
Menolak memberikan pendapat secara professional seperti yang disyaratkan oleh
NPA.
c. Konsultan hukum
Bertugas memberikan pernyataan tentang keabsahan dari dokumen yang diajukan.
Tugasnya adalah meneliti secara sungguh-sunggguh atas dokumen yang disyaratkan.
Halyang perlu mendapat penelitian dan pernyataan dari konsultan hukum haruslah
meliputi :
- Akte pendirian dan anggaran perusahaan beserta perubahan-perubahannya jika
ada.
- Penyertaan modal oleh pemegang saham sebelum go public.
- Penilaian izin usaha
- Status kepemilikan dari aktiva perusahaan
- Perjanjian yang telah dibuat dengan pihak ketiga jika ada
- Kemungkinan ada gugatan atau tuntutan
-
15
d. Penilai (appraiser)
Untuk menilai kewajaran nilai suatu aktiva seperti, tanah, mesin-mesin, gedung,
mobil, dan aktiva lainnya diperlukan jasa penilaian yang profesional. Penilai akan
menilai berapa nilai yang wajar sekarang ini dan setelah dilakukan revaluasi,
sehingga seluruh nilai aktiva dapat diketahui secara jelas dan benar.
e. Konsultan Efek
Konsultan efek bertugas memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen
emiten. Konsultan efek akan memberikan solusi tentang :
- Jenis dana yang diperlukan
- Pemilihan sumber dana yang diinginkan
- Struktur permodalan yang tepat
2.6 Prosedur Emisi
Bagi perusahaan yang akan melakukan emisi baik saham maupun obligasi di pasar modal
haruslah memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan di pasar
modal. Prosedur dan persyaratan dimaksud adalah mulai dari persyaratan emisi sampai ke
tangan investor. Kemudina dilanjutkan dengan penjualan dan pembelian saham dari obligasi
di pasar perdana (primer) sampai di pasar sekunder.
Prosedur dan persyaratan emisi harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang
telah ditetapkan, mulai dari masa tahap persiapan sampai berakhirnya emisi.
Adapun prosedur dan tahapan emisi adalah sebagai berikut :
1. Tahapan emisi
a. Tahap persiapan
Sebelum melakukan penjualan saham atau obligasi di pasar modal, maka tahap pertama bagi
perusahaan yang hendak mencari modal di pasar modal adalah melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Di dalam RUPS yang dihadiri oleh para pemegang saham akan
dibicarakan antara lain :
- Tujuan mencari modal di pasar modal
- Jenis modal yang diinginkan
- Jumlah modal yang dibutuhkan
- Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan emisi
16
b. Penyampaian letter of intent
Hasil rapat yang telah disetujui dalam RUPS dituangkan dalam surat. Kemudian diajukan
ke BAPEPAM sebagai wujud hendak menerbitkan efek di pasar modal.
Penyampaian Letter of Intent meliputi :
- Pernyataan untuk emisi
- Jenis efek
- Nominal efek
- Waktu emisi
- Tujuan dan penggunaan dana emisi
- Data-data mengenai perusahaan
- Nama dan alamat Bank yang menjadi relasi,notaris, akuntan, dan penasihat hukum
c. Penyampaian pernyataan pendaftaran
Langkah selanjutnya setelah penyampaian letter of intent adalah penyampaian pernyataan
pendaftaran. Penyampaian pendaftaran memuat informasi-informasi antara lain:
- Data tentang manajemen dan komisaris
- Data tentang struktur modal
- Kegiatan usaha emiten
- Rencana emisi
- Penjamin pelaksana emisi
d. Evaluasi oleh BAPEPAM
Kemudian apabila seluruh dokumen yang dipersyaratkan telah terpenuhi, maka oleh
BAPEPAM akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang telah disampaikan.
Evaluasi oleh BAPEPAM meliputi kelengkapan dokumen. Kelengkapan dokumen harus
ada dan dikatakan lengkap antara lain meliputi :
- Pernyataaan pendaftaran
- Anggaran dasar perusahaan
- Laporan keuangan
- Jenis surat perjanjian yang telah dibuat dengan penjamin emisi, dealer, wali amanat,
penanggung dan perjanjian lainnya.
- Surat pendapat dari segi hukum
- Laporan dari perusahaan penilai
17
- Jadwal waktu emisi dari penjamin emisi
- Laporan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh penjamin emisi
- Surat pernyataan akuntan (comfort letter)
- Surat pernyataan dari manajemen
- Draft prospektus
Melakukan penelaahan terhadap seluruh dokumen yang diajukan. Tujuannya adalah
untuk melihat kesesuaian yang ada pada masing-masing dokumen meliputi antara lain :
- Terhadap laporan keuangan
- Terhadap comfort letter
- Terhadap seluruh bentuk dan isi dokumen lainnya
Khusus untuk prokpektus penelaah haruslah meliputi kelengkapan informasi yang
akan diberikan kepada masyarakat umum. Informasi yang harus ada di dalamnya antara
lain :
- Penjelasan umum mengenai penawaran saham atau obligasi
- Tujuan penawaran umum
- Rencana penggunaan dana
- Sejarah perusahaan
- Usaha-usaha perusahaan
- Prospek usaha
- Faktor-faktor risiko usaha
- Ikhtisar keuangan perusahaan
- Struktur permodalan
- Kebijakan deviden
- Pengurus dan pengawas
- Penjamiin emisi
- Lembaga-lembaga penunjang
- Laporan dari para penilai
- Pendapat dari segi hukum
- Laporan
18
- Anggaran dari perseroan
- Persyaratan pemesanan
- Masalah perpajakan
- Penyebarluasan prospektus
- Formulir pemesanan
Selanjutnya dinilai kemampuan emiten memenuhi persyaratan apakah sudah memenuhi
persyaratan atau belum. Jika sudah memenuhi persyaratan, maka dimajukan ke langkah
selanjutnya, namun apabila belum, maka diminta untuk melengkapinya atau dapat pula
ditolak apabila tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
e. Dengar pendapat terbuka
Setelah semua persyaratan dilengkapioleh perusahaan yang hendak melakukan emisi, maka
langkah selanjutnya adalah mengadakan debat terbuka. Debat terbuka diikuti oleh :
- BAPEPAM
- Perusahaan yang bersangkutan
- Serta lembaga-lembaga terkait lainnya
Tujuan dari debat terbuka adalah untuk mendapatkan informasi langsung dari pihak yang
hendak melakukan emisi.
2. Pernyataan Emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM setelah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di BAPEPAM, emiten harus listing di bursa
paling lambat 90 hari setelah izin registrasi dikeluarkan.
2.7 Kasus yang Terjadi di Pasar Modal
Kasus 1
RMOL. Masih banyak emiten dan perusahaan publik di Indonesia yang belum memenuhi
standar tata kelola dan pengembangan kebijakan dan peningkatan praktik Good Corporate
19
Governance seperti diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK).
Salah satu indikasinya, banyak konflik bermunculan di antara para pemegang saham, dan
kasus pelanggaran hukum yang menimpa emiten dan perusahaan publik. Kisruh yang terjadi
pada BUMI-Bakrie dan sengketa berkepanjangan di PT Sumalindo Lestari Jaya adalah salah
satu contohnya.
Demikian rangkuman diskusi bertajuk "Menyoal Transparansi dan Akuntabilitas Publik pada
Perusahaan Publik" yang diadakan Lembaga Kajian Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
(LKEPM) di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, Senin (17/12).
Berbeda dengan kasus BUMI Plc, yang melibatkan sengketa antar pemegang saham besar
(Bakrie, Samin Tan dan Rothschild). Kasus PT Sumalindo Lestari Jaya adalah contoh
perseteruan antara pemegang saham mayoritas (Sampoerna dan Sunarko) dengan pemegang
saham minoritas (Deddy Hartawan Jamin). Dalam laporan tahunan Sumalindo pada 2012,
mereka menguasai lebih dari 840 ribu hektar hutan alam dan 73 ribu hektar hutan tanaman
industri (HTI).
Sumalindo menguasai lebih dari 30 persen pasar Indonesia. Bahkan di tingkat dunia, ia
termasuk lima besar produsen kayu. Namun begitu, sudah lima tahun belakangan Sumalindo
tak pernah membukukan keuntungan. Malahan harga saham perusahaan raksasa tersebut,
yang pada 2007 senilai Rp 4.800, pada 2012 terjun bebas di kisaran Rp 100.
Karena berbagai langkah untuk mencari kejelasan selalu kandas, Deddy Hartawan Jamin,
selaku Pemegang Saham Minoritas pun mengajukan permohonan untuk mengecek
pembukuan rugi-laba perusahaan. Deddy sejatinya memiliki hak untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kinerja dan pembukuan perusahaan.
Kenyataan bahwa selalu kalah dalam voting, Deddy pun mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan. Ada dua hal yang dituntutnya, yakni audit terhadap pembukuan
20
perusahaan dan bidang industri kehutanan. Hasilnya, pada 9 Mei 2011 majelis hakim PN
Jakarta Selatan mengabulkan permohonan tersebut.
Atas putusan pengadilan negeri itu pun, pihak manajemen Sumalindo mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung (MA). Namun pada 12 September 2012, Mahkamah Agung menolak
kasasi yang diajukan Sumalindo. Namun, hingga kini keputusan dari MA tersebut, belum
diketik dan akses terhadap pembukuan itu belum juga diberikan.
Konflik dan perseteruan antar pemegang saham bisa juga diartikan sebagai lemahnya sistem
hukum yang mengatur tentang emiten dan perusahaan publik tersebut.
Menyikapi kasus-kasus di atas, Dosen Ekonomi Universitas Indonesia, Ratna Wardhani,
menegaskan, perusahaan sudah seharusnya menyajikan informasi transparan yang mudah
diakses. Kebijakan perusahaan seharusnya tertulis dan dibagikan kepada pihak-pihak
berkepentingan.
"Karena tidak transparan, akhirnya ada jarak antara pihak yang punya akses informasi kuat
dengan pihak yang akses informasinya lemah," ucapnya.
Menurutnya, aturan penanaman modal di Indonesia sudah lebih baik dari negara tetangga
seperti Thailand dan Filipina. Namun, selalu ada masalah di pelaksanaan.
"Harus ada komisaris independen atau komite audit. Itu yang belum ada dan akan jadi PR ke
depan," tambahnya.
Dari data yang dimilikinya, per Agustus lalu sudah ada 165 kasus di dunia penanaman modal
dari 400 perusahaan yang go public, yang ditangani Bapepam.
21
Kasus 2
Manipulasi pasar menjadi salah satu bab yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal (“UU Pasar Modal”), yaitu dalam Bab XI.
Sebagaimana ketentuan Pasal 91 UU Pasar Modal, manipulasi pasar adalah tindakan
yang dilakukan oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud
untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan,
keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek.
Sementara itu, definisi cornering the market (cornering) menurut Blacks Law
Dictionary adalah:
“A "corner (cornering the market)" is a condition arising when a much greater
quantity of any given commodity is sold for future delivery within a given period than
can be purchased in the market.”
Dalam ruang lingkup Pasar Modal di Indonesia, definisi tersebut di atas sesuai
dengan ketentuan Pasal 92 UU Pasar Modal, yang berbunyi:
“Setiap Pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang
melakukan 2 (dua) transaksi Efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan
tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan Efek.”
Berdasarkan ketentuan pasal tersebut di atas, unsur-unsur tindakan yang dilarang
adalah:
22
- Melakukan 2 transaksi efek atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung;
- Menyebabkan harga efek di bursa efek tetap, naik, atau turun;
- Dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan
efek.
Sebagaimana ketentuan Pasal 104 UU Pasar Modal, setiap pihak yang melanggar
ketentuan Pasal 92 tersebut di atas, diancam dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 15 miliar.
Salah satu contoh kasus mengenai tindak pidana cornering the market (cornering) ini
adalah kasus transaksi saham PT Bank Pikko Tbk yang terjadi sekitar tahun 1997.
Pada bulan Maret 1997, Benny Tjokrosaputro melalui PT Multi Prakarsa Investama
Securities melakukan transaksi saham PT Bank Pikko Tbk sehingga jumlah pemilikan
saham oleh Benny mencapai 4.500.000 saham. Transaksi tersebut dilakukan dengan
menggunakan 13 nama pihak lain. Pada bulan April 1997 perdagangan saham PT
Bank Pikko menjadi sangat aktif dan harga saham meningkat hingga 20%. Pendi
Tjandra, Direktur PT Multi Prakarsa Investama Securities (dikendalikan oleh Benny)
melakukan transaksi saham Bank Pikko secara aktif melalui PT Putra Saridaya
Persada Securities (PSP Securities). Atas permintaan Pendi Tjandra, PSP Securities
memecah order beli dan jual saham Bank Pikko melalui perusahaan efek lain.
Spekulan yang saat itu memperkirakan harga saham Bank Pikko akan turun kemudian
melakukan transaksi jual saham Bank Pikko meskipun tidak memiliki saham tersebut
23
dengan harapan harga saham akan turun. Akibatnya, terdapat 52 dari 127 Perusahaan
Efek yang gagal menyerahkan saham Bank Pikko.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bursa efek menurut UU PM No.8/1995 Bab III dan PP 45/95 Bab I dan Bab II adalah
perseroan terbatas (PT) yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk menyelenggarakan
dan menyediakan system dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek.
Instrument pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, dimana instrument tersebut terbagi dalam lima
kelompok besar, yaitu :
1. Efek bersifat ekuitas/kepemilikan, yaitu saham.
Jenis-jenis saham dapat ditinjau dalam beberapa segi, yaitu:
a. Dari segi cara peralihan
- Saham atas unjuk (bearer stock)
- Saham atas nama
b. Dari segi hak tagih
- Saham biasa
- Saham preferen
2. Efek bersifat hutang, yaitu obligasi.
Jenis-jenis obligasi antara lain :
a. Ditinjau dari segi peralihan
- Obligasi atas unjuk
- Obligasi atas nama
b. Ditinjau dari segi jaminan yang diberikan atau hak klaim
- Obligasi dengan jaminan
- Obligasi tanpa jaminan
c. Ditinjau dari segi cara penetapan dan pembayaran bunga dan pokok
25
- Obligasi dengan bunga tetap
- Obligasi dengan bunga tidak tetap
- Obligasi tanpa bunga
d. Ditinjau dari segi penerbit
- Obligasi pemerintah
- Obligasi oleh swasta
e. Ditinjau dari segi jatuh tempo
- Obligasi jangka pendek
- Obligasi jangka menengah
- Obligasi jangka panjang
f. Produk derivative, seperti waran, right, dan opsi.
Merupakan efek turunan dari “efek utama”, baik saham maupun obligasi. Dimana ada
tiga jenis instrument yang merupakan turunan dari saham. Yaitu :
Rights
Waran
Opsi
3. Reksadana
4. Produk pasar modal syariah
Reiily ( 1989, pp.75-76 ) menyatakan bahwa kualitas suatu pasar modal dapat dilihat dari
empat indicator, yaitu :
1. Ketersediaan informasi (availability of information )
2. Likuiditas (liquidity )
3. Efisiensi internal
4. Efisiensi eksternal
Adapun para pemain di pasar modal :
1. Emiten
2. Investor
3. Lembaga Penunjang
Perantara perdagangan efek
26
Perdagangan efek (dealer)
Penanggung (guarantor)
Wali amanat (trustee)
Perusahaan surat berharga
Perusahaan pengelola dana
Kantor administrasi efek
Berikut adalah lembaga-lembaga yang terlibat di pasar modal:
1. Lembaga Pemerintahan
a. Badan Pengawasan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM)
b. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
c. Departemen Teknis
d. Departemen Kehakiman
2. Lembaga Swasta
a. Notaris
b. BPKP
c. Konsultan Hukum
d. Penilai
e. Konsultan Efek
Prosedur dan persyaratan emisi harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan-
tahapan yang telah ditetapkan, mulai dari masa tahap persiapan sampai berakhirnya
emisi.
27
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers
Lampiran: Daftar Perusahaan Efek Yang Terkena Sanksi Bapepam Dalam kasus Pt
Bank Pikko, Tbk
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta
Anoraga, Pandji & Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta
Yuliati, Sri Handaru, dll. 1996. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
1. Yogyakarta: Andi
Alwi, Iskandar Z. 2003. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa
28
Recommended