View
146
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MAKALAHSOSIOLOGI PENDIDIKAN
‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’
Oleh :AMI SISILIA SARI
54411
Dosen pembimbing :Serli Marlina,Spd
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012BAB I
PENDAHULUANA. Latar belakang masalah
Pembahasan mengenai keluarga dan sosialisasi yang mana juga membahas tentang
peranan keluarga di dalam lingkungan sosial dan dilakukan dengan mempergunakan sosiologi
sebagai sarana pendekatan. Artinya untuk menjelaskan masalah itu akan dipergunakan konsep-
konsep dasar yang lazim dipergunakan dalam sosiologi.
Pendekatan secara sosiologi bertitik tolak pada pandangan bahwa manusia pribadi
senantiasa mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan sesamanya. Oleh karena itu
pendekatan sosiologi bertitik tolak pada proses interaksi sosial yang merupakan hubungan saling
pengaruh mempengaruhi antara pribadi-pribadi, kelompok-kelompok maupun pribadi dengan
kelompok.
Dalam masyarakat luas terdapat berbagai lembaga-lembaga (pranata-pranata) seperti
lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga agama, dan lembaga
lainnya. Dwi dan Bagong (2004:227), keluarga adalah lembaga sosial dasar darimana semua
lembaga atau pranata sosialnya berkembang. Di masyarakat manapun di dunia, keluarga
merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam
kehidupan individu. Keluarga dapat digolongkan ke dalam kelompok penting, selain karena para
anggotanya saling mengadakan kontak langsung juga karena adanya keintiman dari para
anggotanya.
Pranata keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk
menyesuaikan beberapa tugas penting. Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk
beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Bila semua
anggota sudah mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal, maka kehidupan
masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tenteram.
Dengan demikian, keluarga pun berfungsi sebagai pusat sosialisasi pertama dalam
kehidupan setiap individu sebelum memasuki dunia masyarakat yang lebih luas. Tentunya proses
sosialisasi dalam keluarga adalah sesuatu yang sifatnya sangat penting dalam mendukung proses-
proses sosial yang akan terjadi pada individu (anggota keluarga) tersebut. Untuk melihat
bagaimana proses sosialisasi yang terjadi dalam keluarga, maka akan dibahas pada bab
berikutnya.
B. Rumusan masalahBerdasarkan latar belakang di atas, disini kami merumuskan beberapa masalah yaitu:1. Apakah pengertian keluarga?2. apakah Fungsi keluarga?3. Bagaimana bentuk sosialisasi dalam keluarga?4. bagaimana peranan keluarga dalam proses sosialisasi?
C. Batasan masalah1. Pengertian keluarga2. Fungsi keluarga 3. Bentik sosialisasi dalam keluarga4. Peranan keluarga dalam proses sosialisasi
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’A. PENGERTIAN KELUARGA
Di dalam pasal 1 UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 dinyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seoarang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahadia dan sejahtera, berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Anak yang lahir dari perkawinan ini adalah anak yang sah dan menjadi hak serta tanggung jawab kedua orang tuanya. Memelihara dan mendidiknya, dengan sebaik-baiknya. Kewajiban kedua orang tua mendidik anak ini terus berlanjut sampai ia dikawinkan atau dapat berdiri sendiri. Dari definisi tersebut dapat dirumuskan intisari pengertian keluarga, yaitu sebagai berikut,
1. Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak,2. Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah,
perkawinan dan / atau adopsi,3. Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh suasana afeksi dan rasa tanggung jawab4. Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya
agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Dengan demikian terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Di samping itu, keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tertinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.
Jadi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan yang mana keluarga merupakan wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan kelompok social yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, dan keluarga lah yang pertama-tama menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
B. FUNGSI DAN PEMBAGIAN KELUARGA
Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fugnsi pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya. Oleh karena proses industrialisasi, urbanisasi dan sekularisasi
maka keluarga dalam masyarakat modern kehilangan sebagian dari fungsi-fungsi tersebut di atas Meskipun perubahan masyarakat telah mendominasi, namun fungsi utama keluarga tetap melekat, yaitu melindungi, memelihara, sosialisasi, dan memberikan suasana kemesraan bagi anggotanya.
Menurut Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai ciri hakiki keluarga, yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi biologisKeluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua ialah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun fungsi ini juga mengalami perubahan, keluarga sekarang cenderung menyukai jumlah anak yang sedikit.
Kecenderungan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut, :1. perubahan tempat tinggal keluarga dari desa ke kota2. makin sulitnya fasilitas perumahan3. banyaknya anak dipandang sebagai hambatan untuk mencapai sukses material keluarga4. banyak anak dipandang sebagai penghambat tercapai kemesraan dalam Keluarga5. meningkatnya taraf pendidikan wanita berakibat berkurangnya kesuburan kandungan6. menipisnya pengaruh ajaran agama yang menekankan agar keluarga mempunyai banyak anak7. makin banyaknya ibu-ibu yang bekerja di luar rumah8. makin meluasnya pengetahuan dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
b. Fungsi afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi-afeksi kemesraan. Hubungan afektif ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pendangan mengenai nilai-nilai. Dasar cinta kasih dan hubungan afektif ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi sangat membutuhkan hubungan afeksi yang secara khusus hanya terdapat dalam kehidupan keluarga.
c. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalammembentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya. Apabila kita perhatikan kecenderungan yang membawa proses perkembangan zaman dari waktu ke waktu maka perlu ada adaptasi lembaga-lembaga kehidupan (termasuk keluarga) agar tetap mampu mempertahankan peranan dan fungsi, khususnya di zaman yang kian modern, sekularistis dan materialistis ini. Perubahan sosial yang datang bertubi-tubi rupanya telah membawa pengaruh perubahan orientasi kehidupan keluarga dari keluarga tradisional mengarah pada keluarga modern. Keluarga tradisional pada umumnya masih merupakan kesatuan produksi,sedangkan keluarga modern cenderung berorientasi pada kesatuan konsumsi. Proses
perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat keluarga, dari institusi pedesaan yang agraris menuju ke institusi perkotaan yang bernuansa industrialis.
Dengan demikian peranan anggota-anggota keluarga juga mengalami perubahan. Fungsi produksi hilang, keluarga menjadi kesatuan konsumsi semata-mata. Keluarga di kota tidak lagi melakukan fungsi produksi langsung. Anggota-anggota keluarga bekerja di luar untuk mendapatkan upah atau gaji, sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhankebutuhan hidupnya (makanan, pakaian, dan lain-lain). Pergeseran fungsi produksi keluarga itu tampak pada tumbuh kembangnya industri pakaian jadi, alat-alat rumah tangga, makanan, toko makanan, restoran, supermarket, dan sebagainya.
Oleh karena itu di sini juga akan dipaparkan fungsi-fungsi keluarga yang mengalami pergeseran sebagai akibat pengaruh dari gencarnya perubahan sosial yang melingkupi aktivitas-aktivitasnya.
1. Fungsi Keagamaan
Fungsi ini untuk membangun insan yang agamis yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa . Fungsi ini dimungkinkan untuk dijalankan oleh setiap keluarga karena pada kenyataannya di samping agama sudah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia juga adalah sebagai landasan idiil Negara kita pada sila pertama. Contoh : Iman, taqwa, kejujuran, tenggang rasa, rajin, kesholehan , ketaatan, suka membantu, disiplin, sopan santun, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab terhadap anak.
2. Fungsi Sosial BudayaFungsi ini merupakan fungsi pelestarian budaya bangsa melalui keluarga dimana dari fungsi ini mencerminkan tingkah laku suatu bangsa. Contoh : gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, kebangsaan, dan sebagainya.
3. Fungsi Cinta KasihFungsi ini merupakan suatu perwujudan bahwa pada hakekatnya manusia haruslah mencintai dan mengasihi sesame anggota keluarga dan kemudian untuk mengasihi masyarakat dimana mereka berada. Contoh : empati, akrab, adil, pemaaf,, setia, pengorbanan, suka menolong, tanggung jawab.
4. Fungsi PerlindunganFungsi ini harus diciptakan rasa aman dan nyaman dalam lingkungan keluarga. Contoh : aman, pemaaf, tanggap, tabah.
5. Fungsi ReproduksiFungsi ini adalah suatu fungsi yang hakiki karena manusia harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas.
6. Fungsi Sosialisai dan Pendidikan Fungsi yang dipersiapkan sebagai generasi yang lebih baik dengan diperkenalkan Bina Keluarga Balita.
7. Fungsi Ekonomi
Upaya yang dilakukan dalam memberikan suatu kegiatan yang bersifat ekonomis yang sangat produktif untuk, meningkatkan kesejahtera an keluarga dan sebagai wahana pendidikan pada keluarga . Contoh : hemat, teliti, disiplin, peduli, ulet,
8. Fungsi Pelestarian LingkunganUpaya untuk melestarikan lingkungan hidup yang sejuk dan penuh keindahan yang tidak terlepas dari keberhasilan dalam pengendalian pertumbuhan penduduk.
Bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat da ri bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas.Berdasarkan lokasi
1. Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
2. Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
3. Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
4. Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
5. Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
6. Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
7. Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .
Berdasarkan pola otoritas
1. Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
2. Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
3. Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
C. SOSIALISASI DALAM KELUARGA
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal dua macam pola sosialisasi, yaitu pertama, cara
represif (repressive socialization) yang mengutamakan adanya ketaatan anak pada orang tua,
Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap
kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam
hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada
komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak
pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other.
Kedua, cara partisipasi (participatory socialization) yang mengutamakan adanya partisipasi
dari anak. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak
diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam
proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi
bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi
generalized other.
1. Sosialisasi represif (repressive socialization) antara lain:
a. Menghukum perilaku yang keliru,
b. Hukuman dan imbalan material
c. Kepatuhan anak.
2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) antara lain:
a. Otonomi anak
b. Komunikasi sebagai interaksi
c. Komunikasi verbal.
Keseluruhan sistem belajar mengajar berbagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa disebut
sistem pendidikan keluarga. Sistem pendidikan keluarga dilaksanakan melalui pola asuh yaitu
suatu pola untuk menjaga,merawat, dan membesarkan anak. Pola ini tentu saja tidak
dimaksudkan pola mengasuh anak yang dilakukan oleh perawat atau baby sitter, seperti yang
sering dilakukan oleh kalangan keluarga elit/kaya di kota-kota besar.
Pola mengasuh anak di dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh sistem nilai, norma, dan
adat istiadat yang berlaku pada masyarakat tempat keluarga itu tinggal. Jadi, kepribadian dan
pola perilaku yang terdapat pada berbagai masyarakat suku bangsa sangat beragam coraknya.
Dalam hal ini beberapa aspek tujuan sosialisasi yang dilaksanakan oleh keluarga untuk masyarakat modern seperti mengajarkan bermacam-macam keterampilan, telah diambil alih oleh lembaga sekolah atau institusi sosial yang lain.
Pada umumnya, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak di mana masing-masing anggota keluarga tersebut saling mempengaruhi,saling membutuhkan, semua mengembangkan hubungan intensif antar anggota keluarga. Anak membutuhkan pakaian, makanan dan bimbingan dari orang tua dan orang tua membutuhkan rasa kebahagiaan dengan kelahiran anak. Ketika anak tumbuh dewasa maka dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk membantu orang tua, lebih-lebih bila orang tua makin tidak berdaya karena usia yang sudah lanjut.
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang yang lebih tua atau orang tuanya. Dengan lingkungan pergaulan antara orang tua terhadap anak dan anak itu sendiri dengan anggota keluarga yang lain maka sang anak telah dihadapkan pada suatu kehidupan interaktif yang telah membekalinya kemampuan-kemampuan dasar untuk bertahan hidup baik dari segi fisik maupun nonfisiknya.
Sosiologi keluarga tidak berkhayal akan dapat menerangkan secara memuaskan hubungan bio;logis atau kejiwaan antar anggota keluarga. Setiap pendekatan mempunyai kebenarannya sendiri. Pendekatan sosiologis memusatkan diri terhadap keluarga sebagai suatu lembaga social, kualitas interaksi keluarga yang aneh dan khusus secara social. System kekeluargaan mengacu pada sifat-sifat kekuasaan dan kewibawaan, yang sama sekali bukan merupakan kategori biologis. Nilai-nilai yang berhubungan dengan keluarga, atau hak dan kewajiban setiap anggota keluarga, seperti ayah dan anak perempuan, bukanlah kategori psikologis, tetapi kesemuanya itu merupakan cirri khas sosiologi sebagai sebuah cabang ilmu,
D. PERANAN KELUARGA DALAM PROSES SOSIALISASIPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi individu atau seseorang. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, ialah:
a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face secara
tetap. Dalam kelompok yang demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan seksama oleh
orang tuanya dan penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena merupakan buah cinta
kasih hubungan suami isteri. Anak merupakan perluasan biologis dan sosial orang tuanya.
Motivasi kuat ini melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak. Penelitian-
penelitian membuktikan bahwa hubungan emosional lebih berarti dan efektif daripada hubungan
intelektual dalam proses sosialisasi.
c. Oleh karena hubungan sosial di dalam keluarga itu bersifat relatif tetap, maka orang tua
memainkan peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.
Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak
tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin
sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. Oleh karena itu, orang tua sangat
berperan untuk:
1. Selalu dekat dengan anak-anaknya,
2. Memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa anak tidak merasa tertekan,
3. Mendorong agar anak dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan
tidak pantas dan sebagainya,
4. Ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik serta menghindarkan
perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya, dan
5. Menasihati anak-anaknya jika melakukan kesalahan serta menunjukkan dan mengarahkan mereka
ke jalan yang benar.
Apabila terjadi suatu kondisi yang berlainan dengan hal di atas, maka anak-anak akan
mengalami kekecewaan. kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Orang tua kurang memperhatikan anak-anaknya, terlalu sibuk dengan kepentingan-
kepentingannya, sehingga anak merasa diabaikan, hubungan anak dengan orang tua menjadi
jauh, padahal anak sangat memerlukan kasih sayang mereka, dan
2. Orang tua terlalu memaksakan kehendak dan gagasannya kepada anak sehingga sang anak
menjadi tertekan jiwanya.
Sosialisasi dari orangtua sangatlah penting bagi anak, karena anak masih terlalu muda
dan belum memiliki pengalaman untuk membimbing perkembangannya sendiri ke arah
kematangan. J. Clausen mendiskripsikan tentang upaya yang dilakukan orangtua dalam rangka
sosialisasi dan perkembangan sosial yang dicapai anak, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Sosialisasi dan Perkembangan Anak
Kegiatan Orangtua Pencapaian Perkembangan
Perilaku Anak
1. Memberikan makanan dan memelihara kesehatan fisik anak
2. Melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis: toilet training (melatih membuang air besar/kecil), menyapih dan memberikan makanan padat.
3. Mengajar dan melatih keterampilan berbahasa, persepsi, fisik, merawat diri dan keamanan diri.
4.Mengenalkan lingkungan kepada anak: keluarga, sanak keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar.
5. Mengajarkan tentang budaya, nilai-nilai (agama) dan mendorong anak untuk menerimanya sebagai bagian dirinya.
6. Mengembangkan keterampilan interpersonal, motif, perasaan, dan perilaku dalam berhubungan dengan orang lain.
7. Membimbing, mengoreksi, dan membantu anak untuk merumuskan tujuan dan merencanakan aktivitasnya.
1. Mengembangkan sikap percaya terhadap orang lain (development of trust).
2. Membantu mengendalikan dorongan biologis dan belajar untuk menyalurkannya pada tempat yang diterima masyarakat.
3. Belajar mengenal objek-objek, belajar berbahasa, berjalan, mengatasi hambatan, berpakaian, dan makan.
4. Mengembangkan pemahaman tentang tingkah laku sosial, belajar menyesuaikan perilaku dengan tuntutan lingkungan.
5.Mengembangkan pemahaman tentang bauk-buruk, merumuskan tujuan dan kriteria pilihan dan berperilaku yang baik.
6.Belajar memahami perspektif (pandangan) orang lain dan merespons harapan/ pendapat mereka secara selektif.
7.Memiliki pemahaman untuk mengatur diri dan memahami kriteria untuk menilai penampilan/ perilaku sendiri.
Cara-cara dan sikap-sikap dalam keluarga juga memegang peranan penting dalam
perkembangan sosial anak. Jika orangtua selalu bersikap otoriter, maka anak akan berkembang
menjadi manusia pasif, tak berinisiatif, dan kurang percaya diri. Sedangkan jika orangtua dalam
keluarga bertindak demokratis, maka anak berkembang menjadi tidak takut, penuh dengan
inisiatif, memiliki rasa tanggung jawab, dan percaya diri.
Hariyadi, dkk (2003) menyatakan bahwa pola asuh demokratis dengan suasana yang diliputi
keterbukaan lebih memberikan peluang bagi remaja untuk melakukan proses penyesuaian diri
secara efektif dibandingkan dengan pola asuh otoriter maupun pola asuh yang penuh kebebasan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap dan kebiasaan-kebiasaan orangtua dalam
keluarga menjadi sikap dan kebiasaan yang dimiliki anak.
Peranan keluarga bukan saja berupa peranan-peranan yang bersifat intern antara orang tua dan anak, serta antara yang anak satu dengan anak ang lain. Keluarga juga merupakan medium untuk menghutahap siap bertindak ( game stage )tahap siap bungkan kehidupan anak dengan kehidupan di masyarakat, dengan kelompok-kelompok sepermainan, lembaga-lembaga sosial seperti lembaga agama, sekolah dan masyarakat yang lebih luas.
Disamping keluarga memiliki fungsi politik, keluarga juga memiliki fungsi ekonomi, yaitu fungsi-fungsi yang berhubungan dengan proses-proses memproduksi dan mengkonsumsi tentang barang-barang dan jasa. Didalam siklus hubungan intim didalam keluarga, anak-anak belajar mengenal sikap-sikap dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk memainkan peranan dalam kegiatan produksi, konsumsi, barang, dan jasa. Setiap keluarga mengadopsi pembagian tugas merupakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh keluarga. Didalam keluarga juga ditemukan tentang nilai-nilai kerja, penghargaan tentang kerja dan hubungan antara kerja dan imbalan-imbalan yang dianggap layak.
E. REALITA ATAU MASALAH YANG DI HADAPI DALAM KELUARGA DAN SOSIALISASI
Pada pembahasan makalah ini sangat jelas betapa keluarga berperan sangat penting dalam proses sosialisasi, namun pada realitanya di zaman modern sekarang inI, proses sosialisasi dalam keluarga yang di harap kan dapat melahirkan pribadi yang baik, tidak semua keluarga bisa memenuhinya,tidak sedikit anak-anak yang berbuat hal-hal negatif akibat kurang perhatian dari keluarga nya terutama orang tua nya yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, yang menyebab kan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak menjadi sangat minim, hal ini sering terjadi pada keluarga kalangan atas yang biasa nya ibu nya seorang wanita karier yang lebih banyak menghabis kan waktu di luar dan tak sedikit anak-anak nya yang sejak kecil lebih banyak berinteraksi dengan pembantu/babysister, dan dewasanya lebih banyak bergaul dengan teman-temannya di luar, orang tua hanya menyogok anak-anak nya dengan uang. Alhasil antara anak dan orang tua tidak dekat, yang semesti nya orang tua harus tau apa yang di lakukan anak-anak nya sehari-hari serta membantu mencari jalan keluar apabila si anak dalam masalah, dan memberi ganjaran apabila anak berbuat salah agar tidak mengulang kembali.
Di sisi lain juga banyak terjadi di lingkungan sekitar kita, orang tua mendidik anak dengan menggunakan kekerasan, tidak dengan kasih sayang dan kelembutan, bahkan kekerasan dalam rumah tangga yang di lakukan seorang suami kepada isteri nya di hadapan anak-anak nya, hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku anak itu sendiri ketika berinteraksi dengan lingkungan luar, Si anak cenderung berlaku kasar.
Namun ada juga keluarga yang berhasil sebagai media utama dalam proses sosialisasi, antar anggota keluarga hubungan nya dekat dan saling mengasihi satu sama lain, serta memeran kan peranan nya dengan baik dalam proses sosialisasi tersebut sehingga melahirkan pribadi yang baik, disiplin, bermoral, dan pandai bergaul.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Begitu seorang bayi
dilahirkan, ia sudah berhubungan dengan kedua orang tuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin
dengan saudara dekat lainnya. Sebagai anggota keluarga yang baru dilahirkan, ia sangat
tergantung pada perlindungan dan bantuan anggota-anggota keluarganya. Proses sosialisasi awal
ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan
oleh orang-orang dekat sekitar lingkungan keluarganya, seperti belajar makan, berbicara,
berjalan, hingga belajar bertindak dan berperilaku.
Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau
peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. Dalam
keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut
memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin sehingga
membentuk kepribadian yang baik bagi si anak. jadi itu lah sebab nya keluarga memegang
peranan yang sangat penting dalam proses sosialisasi
B. SARAN
Penulis hatur kan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan pengajaran tentang ilmu sosiologi termasuk keluarga dan sosialisasi, dan juga buat
rekan-rekan yang telah membantu dalam enulisan makalah ini, namun penu;lis yakin dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan, hatman. 1995. Sosiologi makro. Jakarta : Raja grafindo persadaSimamora, Sahat. 2000. Sosiologi sebagai suatu pengantar. Jakarta: Bina aksara
Goode, William. 1995. Sosiologi keluarga. Jakarta : Bumi aksaraDwi Narwoko, J. & Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:
Kencana.
Ahmadi abu. 1991. Sosiologi pendidikan.jakarta: Rineka Cipta
http://www.scribd.com/Keluarga-Sebagai-Media-Sosialisasi-Dalam-Pembentukan-Kepribadian.
http://id.wikipedia.org.
http://mauliyes.blogspot.com.
Diposkan oleh Ami Sisilia Sari di 16.23 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Welcom To my site :)
Blogger templates
Entradas populares
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK
☆ 1.Pengertian motorik kasar Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, gera...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK
MAKALAH METODE PENGEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL AUD ‘Karakteristik perkembangan emosi anak’
keluarga dan sosialisasi
MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ‘KELUARGA DAN SOSIALISASI’
EMPATI PADA ANAK USIA DINI
A. Tahap perkembangan empati AUD Empati sebagai kemampuan untuk manusia telah tampak sejak awal kehidupan. Potensi ini aka...
SAINS UNTUK AUD
ANAK DAN SAINS Pendidikan sains sejak dini sangat penting di laksananakan mengingat pengembangan pembelajaran sains menjadikan an...
GIZI ANAK
1. Pengertian gizi Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang, yaitu : · Secara klasik : gizi ...
Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah diperlukan saat sekarang?
Manfaat komputer bagi kehidupan kita sehari-hari sangat banyak namun pengaruh komputer juga ada yang negatif dan positif. Manfaat kompu...
ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup, bersosialisasi dan bekerjasama, baik da...
(tanpa judul)
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarny...
Daftar Blog Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
My Facebook
Ami Sisilia Sari
Buat Lencana Anda
Pengikut
Translate
Select Language ▼
Free Music at divine-music.info
Blogger news
Widget-Animasi
Archivo
2012 (9) o Desember (4) o November (5)
Apakah pembelajaran komputer di usia dini sudah di...
keluarga dan sosialisasi ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER AUD KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK Di dalam bermain anakmemiliki nilai kesempatan unt...
Páginas vistas en total
8908
Datos personales
Ami Sisilia Sari Lihat profil lengkapku semua tentang AUD Copyright © 2011 |Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger
OBAT JIWA SECARA UMUM
PSIKOFARMAKA
Kadang kita bingung jika melihat banyak obat yang harus dimakan oleh klien gangguan jiwa, sehingga dibutuhkan informasi yang jelas bagi klien maupun perawat yang akan memberikan sediaan psikofarmaka.
Banyak macam jenis sediaan obat dalam psikofarmaka, sehingga sangat diperlukan kewaspadaan dalam hal pemberian dan pengawasaannya.
Dibawah ini diuraikan macam dan jenis obat serta kewaspadaan dalam hal pemberian obat dan obat-obatan yang sering dipakai dalam penanganan klien gangguan jiwa...
Psikofarmaka adalah obat – obatan kimia, yaitu obat – obatan psikotropika, yang dapat mempengaruhi bagian – bagian otak tertentu dan menekan atau mengurangi atau menghilangkan gejala – gejala tertentu pada penderita.Gejala tersebut meliputi : yang berhubungan dengan proses pikir, berhubungan dengan alam perasaan dan emosi, dan perilaku (behaviour), penghayatan pribadi manusia
Macam –macam psikofarmaka :1. Golongan anti psikotik2. Golongan anti cemas3. Golongan anti depresi4. Golongan anti maniak
Cara pemberian obat;• P O (per oral)• DROP(Bentuk tetes)• Injeksi IM , IV
Menurut dosis paruhnya obat psikotropika diberikan Long term atau short term,obat longterm diberikan secara injeksi IMJenis – jenis sediaan obat
Golongan anti psikotik :Obat-obat jenis ini digunakan untuk menghilangkan gejala psikotik seperti waham dan halusinasi ,penghayatan diri.Untuk obat jenis konvesional biasanya hanya mampu menghilangkan gejala psitip saja, tetapi obat jenis atipkal bisa menghilangka gejala positip dan gejala
negatip.
1. chlorpromazine (promagtil,largagtil)2. haloperidol(haldol2mg,5mg)3. trifluoperazine (stelasin 2mg 5mg)4. perphenazine5. fluphenazine6. thioridazine(meleril)7. pimozide8. clozapine(clozaril)9. sulpirideh10. risperidone(Persidal)11. quetiapine12. olanzapine
Golongan anti cemasObat ini memberi kasiat menghilangkan rasa cemas melalui penguatan inhibitor GABA (gama acid amino biturat).
Sehingga obat ini akan memberi terapi pada kasus- kasus:• Gangguan cemas umum• Cemas karena stress• Gangguan tidur• Phobia• Cemas karena PTS• Cemas dengan kondisi medik• Cemas karena tindakan medis• Gangguan kejang• Histeria
Macam -macam obatnya :1. Diazepam(Valium,Valisanbe,Validex)2. Chlordiazepoxide(Cetabrium)3. Alprazolam(Atarax,Xanax)4. Clobazam5. lorazepam (Ativan)6. buspirone7. hidroxyzine8. bromazepam
Golongan anti depresiObat –obat ini sangat bermanfaat untuk pengobatan gejala depresi seperti mutisme ,hipoaktif dan
disforik,.Disamping itu bisa untuk mengobati keadaan panic,enurises,pada anak dengan gangguan perhatian,bumilia narkolepsi dan ,obsesi kumpulsif.Tiga jenis obat anti depresan yaitu Golongan Tricyclik,selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI),monoamine oksidase inhibitor
Macam –macam obat anti depresan.1. Amitriptyline(trilin}2. Imipramine3. Clomipramine4. Fluoxentine(Kalcetin)5. Srtraline(Fridep)6. Amoxapine7. Moclobenide8. Citalopram9. Duloxetine10. Venlafaxine11. Maprotiline12. Fluvoxamine13. Mirtazapine14. Paroxetine15. Tianeptine16. Mianserine
Golongan anti maniak :obat-obat ini berguna untuk menghilangkan gejala manik seperti logorhoe,hiperaktive euforia1. Lithium carbonte2. Carbazepine3. haloperidol
KEWASPADAAN PERWAT;Dalam memberikan terapi psikofarmaka sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu perwat harumewaspadai setelah obat masuk kedalam tubuh pasien ,Sebagai berikut:
Kewaspadaan pada Obat anti psikotik;• Kebutuhan individu sangat bervariasi• Gejala akan mereda setelah diberi obat 3hari sampai 2 minggu• Beberapa jenis skizofrenia butuh obat sepanjang hidupnya• EPS dan diskinesia Tardif bisa terjadi sebagai efek samping.• Terjadinya efek agranulosis• Obesitas
Obat anti depresan:• Obat anti depresan bisa letal pada dosis yang berlebih
• Efek mengantuk• Mulut kering
Obat anti mania :• Lithium karbonat sangat toxik dan lethal oleh sebab itu perlu pemantauan ketat setiap waktu tertentu diperiksa laborat kandungan garam litium dalam tubuh pasien• Carbamazepine dapat menimbulkan steven jhonson
Obat anti cemas :• Efek adiksi sangat kuat• Efek mengantuk• Masalah –masalah memori
MENGATASI EFEK SAMPING OBAT Untuk adanyanya gejala EPS diberikan injeksi Diphenhydramin 2 cc dan sulfas atropin 1ampul Untuk adanya timbul adiksi dilakukan tapering off Untuk efek sedasi diberi nasehat tidak boleh menjalankan mesin Untuk mencegah adanya diskinesia tardive dengan hati-hati pemberian dosis yang meningkat terutama obat anti psikotik Untuk mendeteksi ambang letal di periksa laborat tiap 3 bulan
Penggolongan obat untuk gangguan jiwa
A.ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA
1.Nama obat : ALGANAK
Golongan obat : Alpazolam 0,25 mg ; 0,50 mg 1 mg
Fungsi : Ansietas yang berhubungan dengan depresi , gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia
Efek samping : -
Persamaan nama dari pabrik : Guardian Pharmatama
2.Nama obat : ALVIZ
Golongan obat : Alprazolam 0,5 mg ; 1 mg / tablet
Fungsi : Pengobatan jangka pendek ansietas sedang sampai berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi
Efek samping : Intoksifikasi fungsi saraf
Persamaan nama pabrik : Pharos, Altana Pharma
3.Nama obat : ASABIUM
Golongan obat : klobazam 10 mg
Fungsi : Mengatasi keadaan yang berhubungan dengan ansietas,ketegangan,gangguan tidur di sebabkan kelainan mental dan emosional
Efek samping : -
Persamaan nama pabrik : Otto
4.Nama Obat : ATARAX
Golongan obat : Alprazolam 0,5 mg
Fungsi : Gangguan ansietas atau gejala ansietas jangka pendek, ansietas yang menyertai tekanan hidup sehari-hari biasanya tidak memerlukan obat ansiolitik, efektifitas pada penggunaan jangka panjang ( lebih dari 4 bulan ) tidak di ketahui.
Efek samping : Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi light headness, bingung halusinasi, blurred vision.
Persamaan nama pabrik : Mersi
5.Nama obat : ATIVAN
Golongan obat : Lorazepam 0,5 mg ; 1 mg ; 2 mg
Fungsi : Ansietas gangguan psikoneurotik, gangguan kecemasan pada situasi psikotik dan depresi berat
Efek samping : -
Nama pabrik : Sunthi sepuri, wyeth
6.Nama obat : CALMLET
Golongan obat : Alprazolam 0,25 mg ; 0,5 mg ; 2 mg
Fungsi : Gejala ansietas termasuk ansietas disertai gejala depresi, panik disorder dengan atau tanpa agoraphobia.
Efek samping : -
Nama pabrik : Sunthi sepuri
7.Nama obat :DECAZEPAM
Golongan obat :Diazepam 5 mg / tablet
Fungsi : Neuroleptikum
Efek samping : -
Nama pabrik : Harsen
8. Nama obat : DIOBRIUM
Golongan obat : Klordiazepoksid hidroklorida
Fungsi : Gangguan fisiologis kejiwaan, kecemasan,mudah tersinggung,dan perasaan tidak enak
Efek samping : -
Nama pabrik : Cendo
9.Nama obat : FRISIUM
Golongan obat : Klobazam 10 mg
Fungsi : kecemasan, gangguan psikomotori, pengobatan epilepsy
Efek samping : kelelahan, mulut kering,pusing
Nama pabrik : Aventis
10.Nama obat : MERLOPAM
Golongan obat : Lorazepam 0,5 mg ; 2 mg
Fungsi : Pengobatan jangka pendek berhubungan dengan gejala depresi
Efek samping : Mengantuk, perasaan lemah dan lesu
Nama pabrik : Mersi
11.Nama obat : LIBRIUM
Golongan obat : Chiordiazepoxide
Fungsi :Pengobatan jangka pendek ansietaas dan sindrom putus alcohol akut
Efek samping : ataksia, mengantuk, kebingungan mental, terutama pada lansia
Nama Pabrik : Valeant / Combiphar
12.Nama obat : SERENAL-10
Golongan obat : oxazolam
Fungsi : Neurosis, keluhan psikosomatis
Efek samping : Mengantuk, pusing, sakit kepala, insomnia, anorexia,gangguan pergerakan lidah, mulut kering, gelisah,erupsi kulit.
Nama pabrik : Sankyo
13.Nama obat : VALDIMEX
Golongan obat : Diazepam 5 mg
Fungsi : untuk pengobatan jangka pendek meringan spasme otot rangka
Efek samping : Mengantuk, ataksia, kelelaha, erupsi pada kulit edema
Nama pabrik : Mersi farma
B.ANTIDEPRESI DAN ANTIMANIA
1.Nama obat : ANDEP
Golongan obat : Fluoksetin hidroklorida 20 mg
Fungsi : untuk pengobatan depresi , terutama kategori gangguan depresi mayor
Efek samping : gangguan syaraf , gangguan saluran cerna
Nama pabrik : Medikon prima
2.Nama obat : ANTIPRES
Golongan obat : Sertalin 50 mg
Fungsi : gejala depsresi dengan atau tanpa riwayat mania
Efek samping : mual, diare, gangguan fungsi seks pria, tremor
3.Nama obat : CAURAGE
Golongan obat : Fluoksetin 20 mg
Fungsi : Depresi
Efek samping : Anoreksia, mual, muntah, dyspepsia, mulut kering , diare
Nama pabrik : Soho
4.Nama obat : FRIMANIA
Golongan obat : Litium Karbonat 200 mg ; 400 mg
Fungsi : Mania dan hipomania , depresi, bipolar
Efek samping : pada awal pengobatan muntah
Nama pabrik : Mersifarma
5.Nama obat : NOPRES
Golongan obat : Fluoxetine
Fungsi : Depresi
Efek samping : Cemas, insomnia, mengantuk, lesu,tremor, mual, pusing,sakit kepala
Nama pabrik : Ferron
6.Nama obat : OXIPRES
Golongan obat : fluoksetin Hcl 20mg
Fungsi : Depresi kategori mayor
Efek samping : gelisah, amnesia, insomnia, pusing, bingung
Nama pabrik : Sandoz
7.Nama obat : SERLOF
Golongan obat : sertraline HCL
Fungsi : terapi simtomatis gejala depresi dengan atau tanpa riwayat mania, gangguan absesif kompulsif,gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia stres pasca trauma.
Efek samping : Anoreksia, mual, diare, dyspepsia,tremor,sakit kepala,insomniamengantuk,berkeringat,mulut kering,disfungsi seks pada pria
Nama pabrik : Kalbe farma
8.Nama obat : TILSAN
Golongan obat : Maprotilin HCL
Fungsi : Depresi endogen
Efek samping : gangguan hantaran jantung, alveolitis alergi
Nama pabrik : Otto
9.Nama obat : TRAN-Q
Golongan obat : Buspiron hidroklorida 10 mg
Fungsi : penderita ansietas dengan atau tanpa depresi dimana tidak menimbulkan efek sedasi
Efek sampnig : pusing, mual, sakit kepala
Nama pabrik : Guardian
10.nama obat : ZERLIN
Golongan obat : sertralin 50 mg
Fungsi : semua tipe depresi dengan atau tanpa riwayat mania
Efek : mual, muntah, mulut kering, diare, insomnia, tremor
Nama pabrik : Pharos
11.nama obat : ZAC
Golongan obat : fluoxetine
Fungsi : depresi
Efek samping : gelisah, gugup,susah tidur, gemetar,mual,diare,sakit kepala,mulut kering,penurunan fungsi seks,hiponatremia,berkeringat.
Nama pabrik : Ikapharmindo
C.ANTIOBSESI DAN ANTIKOMPULSI
D.ANTIPSIKOSIS
1.Nama obat : ANANTESOL
Golongan obat : flufenazin hidroklorida 2.5 mg, 5 mg
Fungsi : trankuilizer major, gelisah, ketegangan dan gangguan mental lain.
Efek samping : hipersensitif
Nama pabrik : Bristol-myers squibb
2.nama obat : CEPEZET
Golongan obat : klorpromazin hidroklorida 100 mg / tablet
Fungsi : pengobatan umum,neurosis,gangguan system saraf pusat yang memerlukan penenang,pramedikasi,anestesi, hipotensi terkontrol, induksi,hipotermi,dan anti muntah.
Efek samping : Lesu,gangguan tidur,mengantuk,pusing,,mulut kering,agitasi,dan ruam kulit.
Nama pabrik : Mersi
3.nama obat : CLORILEX
Golongan obat : klozapin 25 mg ; 100 mg
Fungsi : Penderita skizofrenia yang tidak member respons atau intoleransi terhadap neuroleptik
Efek samping : granulositopenia,agranulositosis,eosinifilia leukosiosis dapat terjadi terutama pada minggu pertama teori, mengantuk,lelah,sedasi,pusing dan sakit kepala.
Nama pabrik : Mersifarma
4.nama obat : GOVOTIL
Golongan obat : haloperidol 2mg ;5 mg
Fungsi : psikosis kronis dan akut
Efek samping : reaksi neurologic yang bersifat ekstra pyramidal seperti hipertonia otot dan gemetar (parkinsonisme) kejang otot, dan gerakan bola mmata terkodinir
Nama pabrik : Guardian pharmatama
5.nama obat : LODOPIN
Golongan obat : zotepine
Fungsi : pengobatan skizofrenia
Efek samping : menggigil,sakit kepala,nyeri,demam,tak enaak badan, hipertensi,aritmia,leucopenia,rasa cemas,gangguan menstruasi.
Nama pabrik : kalbe farma
6.nama obat : MEPROSETIL
Golongan obat : klopromazin hidroklorida 25 mg 100 mg
Fungsi : psikosis hiperaktif,skizofreniadini,ansietas,mual,muntah yang bersifat sentral,mabuk perjalanan
Efek samping : kadang takikardia,rasa kering pada mulut dan tenggorok
Nama pabrik : Meprofarma
7.nama obat : MUTABON – M
Golongan obat : perhenazine 2 mg, amtriptyline Hcl 10 mg
Fungsi : terapi pemeliharaan pada gangguan emosi dan mental dengan ansietas, ketegangan dan depresi
Efek samping : mengantuk,ketergantungan efek antimuskarinik,insomnia,depresi,kejang,agitasi,takikardi,hipotensipostural,reaksi alergi,kerusakan toleransi glukosa
Nama pabrik : schering-plough
8.nama obat : NOPRENIA
Golongan obat : risperidone
Fungsi : skizofrenia akut dan kronik,psikosis yang lain dengan gejala positif (seperti halusinasi,delusi,gangguan pola piker,kecurigaan) dan atau negative ( seperti afek tumpul,menarik dirisecara sosial,dan emosional serta sulit berbicara ) yang nyata. Mengurangi gejala afektif (seperti depresi, perasaan bersalah,dan cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.
Efek samping : insomnia,agitasi,ansietas,sakit kepala,somnolen,kelelahan,kadang hipotensi ortostatik, reflek takikardia atau hipertensi.
Nama pabrik : novell pharma
9.nama obat : PROMACTIL
Golongan obat : klorpromazin hideroklorida 100 mg
Fungsi : depresi saraf pusat antiemetikum, sedativum,trankuilizer,anti-spasmodikum,hipnotikum,anal-getikum.
Efek samping : lesu, mengantuk, pusing, sakit kepala, konstipasi,polunia,jantung berdebar,insomnia,fotofobi
Nama pabrik : Combiphar
10.nama obat : RISPERDAL CONST
Golongan obat : Rispendone
Fungsi : terapi skizofrenia dan gangguan skizoafektif
Efek samping : somnolen,akatisia,parkinsonisme,dyspepsia,konstipasi,mulut kering, rasa lelah,peningkatan berat badan,
Nama pabrik : Jansen-cilag/ alkermec therapecitiecs
11.nama obat : RIZODAL
Golongan obat : risperidon 1mg 2 mg; 3mg
Fungsi : skizofrenia akut dan kronis,kondisi kejhiwaan lain dimana muncul,reaksipositif,dan negative,efektif mengurangi gejala penyakit skizofernia
Efek samping : insomnia , agitasi, ansietas, sakit kepala, mengantuk,b fatigue, symptom ekstrapiramidol,penambahan berat badan,
Nama pabrik : Guardian pharmatama
12. nama obat : ZOFREDAL
Golongan obat : risperidon 1mg ; 2 mg 3mg
Fungsi : skizofernia akut dan kronik,keadaan psikotik lainnya dengan gejala positif dan atau negative
Efek samping : -
Nama pabrik : kalbe farma
13.nama obat : SERENACE
Golongan obat : haloperidol 0,5 mg ;1,5 mg; 5 mg /tablet
Fungsi : mengontrol agitasi,ketegangan , halusinasi
Efek samping : dapat menguatkan efek depresan saraf pusat
Nama pabrik : pharmacia Searle
14.nama obat : RISPERDAL
Golongan obat : Rispendone
Fungsi : keadaan psikotik dengan gejala halusinasi, delusi, curiga
Efek : insomnia,cemas, sakit kepala , somnolen
Nama pabrik : jansse-cilag
Recommended