Makroangiopati Dan Mikroangiopati

Preview:

Citation preview

Makroangiopati dan Mikroangiopati

Patogenesis makroangiopati

• Peningkatan LDL • koagulabilitas darah meningkat cz peningkatan

plasminogen activator inhibitor 1 (PAI-1)• Peningkatan agregasi trombosit• hiperglikemi meningkatkan pembentukan protein

plasma seperti fibrinogen, haptoglobulin, makroglobulin-α

• risiko trombosis akibat peningkatan viskositas darah• Sama dengan patogenesis arterosklerosis

• LDL cholesterol yang tidak hanya mengendap di dinding pembuluh darah sebagaimana dikira dahulu tetapi masuk ke dalam lapisan pembuluh darah (tunica intima). Pada mulanya akan membentuk plak yang kemudiaan berkembang menjadi trombus/ emboli.

arterosklerosis

• Fatty streak• Fibrous plaque• Complicated lesion

• Akumulasi Sorbitol• Pembentukan protein kinase C (PKC)• Pembentukan Advanced Glycation End

Product (AGE)• Pembentukan Reactive Oxygen Speciesi (ROS)

Patogenesis Mikroangiopati

Akumulasi Sorbitol

• hasil dari aktivasi jalur poliol terjadi karena peningkatan aktivitas enzim aldose reduktase yang terdapat pada jaringan saraf, retina, lensa, glomerulus, dan dinding pembuluh darah akibat hiperglikemi kronis

• senyawa gula dan alkohol yang tidak dapat melewati membrana basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak dalam sel.

• Kerusakan sel terjadi akibat akumulasi sorbitol yang bersifat hidrofilik sehingga sel menjadi bengkak akibat proses osmotik.

• sorbitol juga meningkatkan rasio NADH/NAD+ sehingga menurunkan uptake mioinositol. Mioinositol berfungsi sebagai prekursor sintesis fosfatidilinositol untuk modulasi enzim Na-K-ATPase yang mengatur konduksi syaraf.

Pembentukan protein kinase C (PKC)

• aktivitas PKC di retina dan sel endotel vaskular meningkat akibat peningkatan sintesis de novo dari diasilgliserol, yang merupakan suatu regulator PKC dari glukosa.

• PKC diketahui memiliki pengaruh terhadap agregasi trombosit, permeabilitas vaskular, sintesis growth factor dan vasokonstriksi.

• sintesis growth factor akan menyebabkan peningkatan proliferasi sel otot polos vaskular dan matriks ekstraseluler termasuk jaringan fibrosa, sebagai akibatnya akan terjadi penebalan dinding vaskular, ditambah dengan aktivasi endotelin-1 yang merupakan vasokonstriktor sehingga lumen vaskular makin menyempit.

Pembentukan Advanced Glycation End Product (AGE)

• Glukosa mengikat gugus amino membentuk ikatan kovalen secara non enzimatik. Proses tersebut pada akhirnya akan menghasilkan suatu senyawa AGE.

• Efek dari AGE ini saling sinergis dengan efek PKC dalam menyebabkan peningkatan permeabilitas vaskular, sintesis growth factor, aktivasi endotelin 1 sekaligus menghambat aktivasi nitrit oxide oleh sel endotel.

Pembentukan Reactive Oxygen Speciesi (ROS)

• dari oksigen dengan katalisator ion metal atau enzim yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2), superokside (O2

-). Pembentukan ROS meningkat melalui autooksidasi glukosa pada jalur poliol dan degradasi AGE. Akumulasi ROS di jaringan akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang menambah kerusakan sel

• Nefropati– ditandai dengan albuminuria menetap (>300 mg/24 jam atau

>200 lg/menit) pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan

• Retinopati– mikro vaskular pada retina dengan gejala penurunan atau

perubahan penglihatan secara perlahan• neuropati

– mengganggu persepsi pasien terhadap sensasi suhu, raba halus, pinprick, dan nyeri (serabut saraf kecil)

– Mengganggu sensasi posisi, kekuatan otot, diskriminasi tajam-tumpul, dan diskriminasi dua titik (serabut saraf besar)

Recommended