MALABSORBSI LEMAK

Preview:

DESCRIPTION

slide kulyh

Citation preview

MALABSORBSI LEMAK

LEMAK : Long Chain Triglycerides (LCT) : mengandung atom C > 14 : asam stearat,

asam oleat, asam linoleat.Medium Chain Triglycedes (MCT) : triglyserida dengan atom C6-12 buah.

Penyebab :

Gangguan absorbsi lemak (LCT) :1. Lipase tidak ada atau kurang.2. Conyugated bile salt tidak ada atau kurang.3. Mukosa usus halus (vili)atrofi atau rusak.4. Gangguan sistem limfe usus. Menyebabkan diare dengan tinja berlemak

(steatorea) dan malabsorbsi lemak.

Dalam keadaan sehat absorbsi LCT dari usus halus bergantung kepada beberapa faktor.

Hidrolisis dari LCT menjadi asam lemak dan gliserida terjadi di usus halus bagian atas dengan pengaruh lipase pankreas dan conyugated bile salts yang ikut membentuk micelles yaitu bentuk lemak yang siap diabsorbsi. Sesudah masuk kedalam usus halus terjadi reesterifikasi dari asam lemak menjadi kilomikron yang selanjutnya diangkut melalui pembuluh limfe.

Absorbsi MCT berbeda dengan LCT, juga metabolismenya.

MCT dapat diabsorbsi dengan baik dan cepat walaupun tidak terdapat lipase pankreas dan conyugated bile salts, juga tidak melalui

pembentukan micelles dan kilomikron.MCT diangkut langsung melalui vena porta

selanjutnya dalam hati akan dimetabolisme.

Patofisiologi :Malabsorbsi lemak dapat terjadi pada kelainan :1. Penyakit pankreas : fibrosis kistik, insufisiensi

lipase pankreas.2. Penyakit hati : hepatitis neonatal, atresia

biliaris, sirosis hepatis.3. Penyakit usus halus : reseksi usus halus

ektensif(atresia,volvulus,infark mesenterium) ,penyakit seliak dan malabsorbsi usus (karena kelainan mukosa usus atau atrofi), enteritis regional, tropical sprue,contaminated small bowel syndrome.

3. Abetalipoproteinemia ( gangguan pembentukan kilomikron), malabsorbsi yang sebabnya tidak diketahui. Mungkin sekali terjadi pada diare berulang dan kronis pada malnutrisi energi protein.

4. Kelainan limfe : limfangiektasia usus, gangguan limfe karena trauma, tuberkulosis. kelainan kongenital.

5. Neonatus kurang bulan.

Diagnosis :Steatori (bertambahnya lemak dalam tinja)

merupakan suatu conditio sine qua non untuk diagnosis malabsorbsi lemak.

Pemeriksaan tinja : Makroskopis : tinja lembek, tidak berbentuk,

warna coklat muda sampai kuning, kelihatan berminyak.

Mikroskopis : lebih menentukan.

Perhitungan kwantitatif metode Van de Kamer

- Tinja dikumpulkan 3 hari berturut-turut. Bila ekresi lemak dalam faeses lebih dari

15 gram selama 3 hari (5 g/hr) malabsorbsi.

Pengobatan :Ditujukan kepada latar belakang penyebab

terjadinya malabsorbsi lemak.Untuk malabsorbsi lemak diberikan susu

MCT.

Recommended