View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Manajemen Perubahan | Pertemuan 5
Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Sub-CPMK 3 Mahasiswa mampu menjelaskan proses perubahan
1) Perubahan top-down
2) Perubahan bottom-up
3) Mengelola perubahan
Adanya persaingan global →mendorong perusahaan mengubah strategi bisnis
Aktifitas industri telah bergeser:
Manufaktur → Jasa, globalisasi pasar, penyesuaian politik, teknologi maju dalam manajemen sistem informasi, Kerjasama perusahaan, downsizing organisasi
Kompetisi global dirasakan pada industri:
Pabrik mobil
Produk elektronik
Komputer dan komunikasi
Peralatan rumah tangga
Kompetisi didominasi oleh perusahaan/korporasi besar yang
terlibat dalam proyek nasional dan multinasional
Hampir semua produk dan jasa memasuki pasar dan kompetisi
global
→
nya →
dan terlibat dalam proyek di seluruh dunia
Teknologi berubah dan berkembang cepat → teknologi
sistem informasi secara dramatis mengubah dan
mempengaruhi lingkungan kerja:
Perubahan preferensi pelanggan yang disebabkan perubahan
teknologi dan inovasi → memperpendek siklus hidup beberapa
jenis barang dan jasa
Perusahaan harus beradaptasi dan cepat menanggapi
situasi perubahan ini → proyek diadakan untuk
mengembangkan produk dan layanan yang bisa beradaptasi
pada perubahan dengan biaya yang efektif
Manajemen perubahan modern menggabungkan top-down dan bottom-up
Analysis Design
Pada Gambar #1 terlihat bahwa
pendekatan top-down
(Analysis) terdiri dari 2 tahap:
1) Pengembangan strategi (strategy development) →
perusahaan perlu melakukan re-definisi strateginya yang
diakibatkan karena perlu adanya perubahan
2) Analisis proses (process analysis) → membuat
gambaran proses yang ada saat ini
Target pendekatan top-down → melakukan
perbaikan proses dengan cara:
1. menghilangkan proses2 yang tidak
memberikan nilai bisnis bagi perusahaan
2. melakukan optimasi terhadap proses2
lainnya (sekaligus
melakukan design
process yang ada
di bagian bottom-up)
Manajemen perubahan modern menggabungkan top-down dan bottom-up
Analysis Design
Mengelola perubahan organisasi secara bottom-up akan lebih fokus pada penanganan komunikasi dengan karyawan. Usaha ini akan berhasil bila memperhatikan hal2 berikut ini:
1. Ada perencanaan dan implementasi yang melibatkan dan mengonsultasikan dari orang2 yang terdampak dengan perubahan
2. Bila perubahan dipaksakan → masalah akan timbul
3. Perubahan harus realistik, dapat dicapai, dan dapat diukur
Perlu dipertimbangkan bahwa hal2 tersebut berkaitan dengan pengelolaan perubahan pribadi/individu
PERHATIKAN..!
Sebelum memulai perubahan di organisasi, pertimbangkan
pertanyaan berikut:
Apa yang mau dicapai melalui perubahan ini → mengapa?
bagaimana mengetahui perubahan sudah tercapai?
Siapa yang terdampak perubahan → bagaimana reaksi
mereka?
Berapa banyak perubahan yang bisa dikerjakan sendiri →
berapa banyak yang harus minta bantuan orang lain?
Jadi → perubahan tidak hanya menyangkut aspek
organisasi, namun juga manajemen personal
Perubahan harus dipahami dan dikelola dengan cara yang
dapat diikuti oleh orang2 secara efektif
Perubahan bisa menjadi kacau → tugas manajer untuk
mempengaruhi dan meredam kekacauan itu
Apa yang bisa dilakukan manajer?
1) Partisipasi, keterlibatan, komunikasi yang terbuka di awal perubahan
2) Workshop untuk membangun pemahaman secara kolektif terhadap aturan, kebijakan, dll
3) Survei karyawan untuk memperbaiki ketidakpercayaan dan masalah yang dihadapi → harus anonim dan ditindaklanjuti
INTINYA perubahan harus melibatkan orang, danperubahan tidak boleh dipaksakan pada orang
Libatkan dan dukung orang yang ada di dalam sistem sepanjang waktu
Pahami posisi organisasi saat ini
Pahami kemana organisasi akan menuju, kapan, mengapa, dan bagaimana mengukurnya untuk mencapai kesana
Kembangkan rencana dengan target yang dapat dicapai dan diukur
Komunikasikan, libatkan, fasilitasi orang seawal mungkin secara penuh dan terbuka
Tanggung jawab mengelola perubahan berada di tangan
pimpinan organisasi → karyawan tugasnya hanya
melakukan yang terbaik terhadap perubahan
Manajer bertanggung jawab:
1. memfasilitasi dan memungkinkan perubahan terjadi
2. membantu orang2 memahami alasan, tujuan dan cara
untuk dapat menjalani perubahan
3. mengartikan dan mengomunikasikan perubahan, bukan
memaksa dan memerintah orang untuk berubah
1) Apa yang mau diubah→inisiatif perubahan
2) Mengapa berubah → tujuan perubahan
3) Apa yang dilihat sebagaikeberhasilan→ hasil akhir
4) Dimana posisi saat ini →kenyataan x khayalan
5) Bagaimana dampak perubahanpada organisasi→ level makro
6) Bagaimana dampak perubahan pada orang → level mikro
7) Apa halangan terhadap
perubahan
8) Rencana pelaksanaan perubahan
9) Peta perubahan dan milestone
10) Bagaimana mencapai milestone
11) Pengembangan kapabilitas
12) Penyelarasan orang danstruktur (organisasi)
13) Pengembangan kesiapan bisnis
14) Pengembangan komunikasi
Recommended