View
245
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
metode eksplorasi langsung
Citation preview
1
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 1
Metoda Eksplorasi Langsung
Filosofi EksplorasiKonsep Eksplorasi LangsungMetoda-metoda Eksplorasi Langsung
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 2
Filosofi EksplorasiProses eksplorasi berhubungan erat dengan keadaan dan perilakusuatu endapan bahan galian, yaitu :
Untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk(terakumulasi), bagaimana penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut dialam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat diambil, sertabagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.
Maka pemahaman filosofi akumulasi suatu cebakan endapanmenjadi sangat penting dapat disederhanakan menjadi tigafaktor utama :
adanya sumber (source),adanya proses perpindahan (migration/transportation),adanya tempat/wadah/perangkap.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 3
Filosofi Eksplorasi
Sumber
Perpindahan/Transportasi
Wadah/Perangkap
Tanda-tanda
Fakta
Cebakan
Sumber
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 4
Konsep Eksplorasi Langsung
Pengamatan dapat dilakukan dengan kontak visual danfisik dengan kondisi permukaan/bawah permukaan, Dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran, dan samplingInterpretasi yang dilakukan, dapat berhubunganlangsung dengan fakta-fakta dari hasil pengamatanlapangan. Dapat dilakukan (diterapkan) pada sepanjang kegiataneksplorasi (tahap awal s/d detail).
2
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 5
Eksplorasi Tak Langsung vs Langsung
Relatif membutuhkan teknologi yang lebihsederhana s/d manual.
Relatif membutuhkan peralatan(teknologi) tinggi.Teknologi
Digunakan pada tahapan Prospeksi →Finding (Eksplorasi Detil).
Digunakan pada tahapan Reconnaissance (Eksplorasi Pendahuluan) → Prospeksi
Tahapaneksplorasi
Pemetaan, uji sumur, uji parit, pemboran.Penginderaan jarak jauh, survei geokimia, survei geofisika.Metoda
Melalui analisis megaskopis danmikroskopis pada objek pengamatan.
Melalui anomali-anomali yang diperolehdari hasil pengamatan.Identifikasi
Melakukan perilaku yang langsungpengamatan pada fisik endapan.
Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan kimiadari endapan.
Prinsippekerjaan
Langsung berhubungan (kontak) denganobjek yang dieksplorasi
Tidak berhubungan (kontak) langsungdengan objek yang dieksplorasi.Kegiatan umum
Eksplorasi LangsungEksplorasi Tak Langsung
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 6
Tracing Float, Paritan, dan Sumur Uji
Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah.Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara pemastian singkapan atau dalam pencarian kemenerusan sumber (badan) bijih/endapan ke arahstriking. Test pit (sumur uji) merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 7
Tracing Float
Zona minera
lisasi
Fragmen-fragmen batuan
termineralisasi yang tererosi dari
zona mineralisasi
Fragmen batuan termineralisasi yang tertransport ke sungai sebagai FLOAT
Sungai
Pelapukan pada singkapan zona
mineralisasi
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 8
Tracing Float
ZONA MINERALISASI
Float (konsentrat dulang) yang tidak termineralisasi
Float (konsentrat dulang) yang termineralisasi
3
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 9
Tracing Float
Informasi-informasi yang diperlukan :Peta jaringan sungai.Lokasi pengambilan float.Informasi float (termineralisasi/tidak termineralisasi).Kuantitas dan kualitas float.Lokasi dimana float mulai hilang zona sumber float telah terlewati ? konsentrasi penelitian.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 10
Trenching (pembuatan paritan)Pada observasi singkapan : dibuat dengan menggali tanah penutup dengan arah relatif tegak lurus bidang perlapisan. Informasi yang diperoleh;
strike-dip, ketebalan,karakteristik perlapisan, serta sebagai lokasi sampling.
Pada pencarian sumber (badan) bijih, parit uji dibuat berupa series dengan arah paritan relatif tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih. Informasi yang dapat diperoleh :
zona alterasi, zona mineralisasi, arah relatif (umum) jurus dan kemiringan, serta dapat sebagai lokasi sampling.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 11
Trenching (pembuatan paritan)
Pembuatan trenching (paritan) ini dilakukan dengan kondisi umum sebagai berikut :
Terbatas pada overburden yang tipis,Kedalaman penggalian umumnya 2–2,5 m (dapat dengan tenaga manusia atau dengan menggunakan eksavator/back hoe),Pada kondisi lereng (miring) dapat dibuat mulai dari bagian yang rendah, sehingga dapat terjadi mekanisme self drainage (pengeringan langsung).
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 12
Trenching (pembuatan paritan)
30°
TP-6
30°
TP-5 HB IV-2
20°HB IV-1
TP-4
TR-D.3
TR-D.2TR-D.1
30° HB III-3
TR-C.430°
HB III-2
TR-C.3TR-C.2
48°
TP-3
HB III-1
TR-C1
TR-B2
TR-B1TR-2
HB I-8
HB I-748°
48°
HB I-8
TR-C1
Garis singkapan batubara
Singkapan
Pemboran dangkal
Paritan uji
4
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 13
Trenching (pembuatan paritan)
600
550
650
700
750
800 800
750
700
650
550
600
CK 3
0/0.
09m
/0.0
8/18
.76
CK 3
5/0.
5m/2
.18/
21.9
6Q
z Ve
in, m
ilky,
loka
l ban
ding
, xt
alin
FI 1
53oC
, N
aCL
1.2%
CK
55/0
.15m
/2.2
8/44
.42
Qz
Vein
, m
ilky,
col
lofo
rm
CKR 3
/0.1
8m/6
.45/
57.2
4
CKT 2
Eoh 260.65m
CK 3
1.10m/0.58/11.2
Eoh 160.25m
63.60-64.65m, 1.05m/3.97/47.91, Qz Cc Vein 45%67.45-69.40m, 1.95m/2.12, Vein
185.20-191.60m, 2.95m/4.36/49.9Vlt 20%
Eoh 150.05m
CKT
3
CKT/
IV
CKT
/ II
I
3cm
/0.6
/22.
101m
/1.3
/156
.81m
/1.6
/149
.9
119.60-121.50m, 0.3m/1.62/152.48Vein Qz
240.85-245.15m, 4.3m/0.34/69.8820%, Vein Qz Cc
32.25-34.15m, Vlt 8%1.9m/0.08/194.17
65.90-67.30m, Vlt 6%1.4m/5.05/195.2179.65-82.40m, Qz Vein 25%2.75m/0.28/171.7El
evas
i (m
)
-20/
28
+40
/35
+30
/26
+20
/26
+10
/25
0/16 -1
0/26
128.90-129.15m, 0.25m/0.22/91.54Vein Qz
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 14
Granodiorit,N 50 E, shear joint, berasosiasi dengan Si-Ser alt, urat-urat tipis kuarsa
Diorit kuarsa/granodiorit, terpotong beberapa dyke intrusi
Singk. min. Cu-Au-Mo pada Granodiorit terbreksiasi oleh struktur N 40�‹ E
Diorit kuarsa kaya magnetit, alt. sangat lemah
Diorit-kw & Granodiorit, N 45 E, shear joint, berasosiasi dengan alt. clay, klorit, py, dan urat-urat tipis kuarsa+kalsit+pyrit di zona struktur
Boulder konglomerat
Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.Float & boulder
kongl. bt.psr tersilisifikasi
Float granodiorit teralterasi si-ser
Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.
PETA EKSPLORASI
Limonitic Soil, Grade s/d 4,36 ppm Au
granodioritalterasi silika-klorit-piritdalam zone sesar N 210 E
Keterangan :S. Kuyung
S. Untang
0 100 200 m
Lokasi anomali IP(interpretasi pseudo section)Lokasi anomali soil Au > 0,108 ppm
TR-03
TR-01 & 02
S. S
umah
ar
Lokasi anomali soil Cu > 305 ppm
Contoh kombinasianomali soil sampling, IP,
Float, dan trenching
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 15
Test pit (sumur uji)Test pit (sumur uji) merupakan salah satu caradalam pencarian endapan atau pemastiankemenerusan lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan jikadibutuhkan kedalaman yang lebih (> 2,5 m). Pada umumnya suatu deretan (series) sumuruji dibuat searah jurus, sehingga pola endapandapat dikorelasikan dalam arah vertikal danhorisontal.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 16
Test pit (sumur uji)Pada umumnya, sumur uji dibuat dengan besar lubang bukaan 3–5 m dengan kedalaman bervariasi sesuai dengan tujuan pembuatan sumur uji. Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m atau sampai menembus batuan dasar.
5
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 17
Test pit (sumur uji)
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 18
Test pit (sumur uji)
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 19
Test pit (sumur uji)Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan danendapan-endapan berlapis.
Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 20
Test pit (sumur uji)Sumur uji ini umum dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan danendapan-endapan berlapis.
Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan,dan karakteristik variasi endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).
6
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 21
Pemboran Eksplorasi
Salah satu keputusan penting di dalam kegiataneksplorasi adalah menentukan kapan kegiatanpemboran dimulai dan diakhiri. Pelaksanaan pemboran sangat penting jika kegiatanyang dilakukan adalah menentukan zona mineralisasidari permukaan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaranmineralisasi dari permukaan sebaik mungkin, namundemikian kegiatan pemboran dapat dihentikan jikatelah dapat mengetahui gambaran geologi permukaandan mineralisasi bawah permukaan secara menyeluruh.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 22
Pemboran Eksplorasi
Overburden (tanah penutup)
Weathered zone (zona pelapukan)
"Fresh" bedrock (batuan dasar segar)
DDH 02
Zona
mine
ralis
asi
Anomali
40°
50°
EOH
S N
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 23
Granodiorit,N 50 E, shear joint, berasosiasi dengan Si-Ser alt, urat-urat tipis kuarsa
Diorit kuarsa/granodiorit, terpotong beberapa dyke intrusi
Singk. min. Cu-Au-Mo pada Granodiorit terbreksiasi oleh struktur N 40�‹ E
Diorit kuarsa kaya magnetit, alt. sangat lemah
Diorit-kw & Granodiorit, N 45 E, shear joint, berasosiasi dengan alt. clay, klorit, py, dan urat-urat tipis kuarsa+kalsit+pyrit di zona struktur
Boulder konglomerat
Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.Float & boulder
kongl. bt.psr tersilisifikasi
Float granodiorit teralterasi si-ser
Float & boulder kongl. bt.psr tersilisifikasi + py.
PETA EKSPLORASI
Limonitic Soil, Grade s/d 4,36 ppm Au
granodioritalterasi silika-klorit-piritdalam zone sesar N 210 E
Keterangan :
S. Kuyung
S. Untang
TUD-15
3
7
4
2
6
0 100 200 m
Lokasi anomali IP(interpretasi pseudo section)Lokasi anomali soil Cu > 305 ppm Lokasi anomali soil Au > 0,108 ppm
TR-03
TR-01 & 02
S. S
umah
ar
Contoh Penentuan TitikBor untuk Pemastian
Endapan
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 24
Pemboran Eksplorasi
Sebelum membor sebuah lubang, disarankan untuk membuat penampang memanjang hal ini bertujuan untuk deviasi lubang jika memungkinkan. Pemboran sangat mahal dan memerlukan waktu yang banyak dalam kegiatan eksplorasi karena obyeknya adalah jumlah lubang yang pasti dan dilengkapi dengan data kadar dan tonase tiap level dari zona mineralisasi. Permasalahan utama yang dihadapi adalah zona pengaruh tiap conto belum dapat diketahui sampai setengah perkerjaan selesai.
7
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 25
Anomali
Drill lines
5214
8 9
6 3 7
Titik bor tambahan
(In fill drilling)
N
S
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 26
Contoh teoritis urutan pemboranTitik bor ke-1 dan ke-2 ditujukan untuk memastikan (membuktikan) adanya zona mineralisasi (secara vertikal) pada pusat anomali. Selanjutnya pemboran pada titik bor ke-3 bersifat memastikan kemenerusan zona mineralisasi tersebut (ke arah kemiringan). Sedangkan titik bor ke-4 dan ke-5 merupakan titik bor yang ditujukan untuk melihat kemenerusan zona mineralisasi ke arah jurus dari hasil pemboran pada titik ke-1 dan ke-2. Begitu juga dengan titik bor ke-6 dan ke-7, ditujukan untuk mengetahui kemenerusan searah jurus hasil pemboran pada titik bor ke-3.Dan selanjutnya dilanjutkan dengan titik bor ke-8 dan ke-9, yang ditujukan untuk mengetahui kemenerusan titik bor sebelumnya, danseterusnya dengan pola yang sama sampai diperkirakan zona mineralisasi telah tercakup secara keseluruhan.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 27
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
5000 m
4000 m
3000 m
2000 m
1000 m
0000 m
0000 m 1000 m 2000 m
RESOURCES CALCULATION MAPC SEAM
BLOCK - V RANTAU BAKULASOUTH KALIMANTAN
NR-08 NK-10
NK-06
NK-03
NK-21
NK-04
NK-13
3000 m
0000 m 1000 m 2000 m 3000 m
L P M - I T B
PT. KADYA CARAKA MULIA
Dihitung oleh :Disetujui oleh :Tanggal :
Syafrizal, ST. MTDr.Ir. Totok DarijantoApril, 2000
0
Polygon area
2.35 m
SK-03
Indicated Resources
Coal ThicknessBorehole Number
Measured Resources
500 meter200
100
U
1.70 m1.65 m
1.25 m1.55 m
1.80 m
1.60 m1.80 m
1.70 m
1.70 m
1.60 m1.70 m1.50 m
1.50 m
1.60 m
1.40 m
1.30 m
1.37 m
1.90 m
1.40 m1.50 m2.25 m
2.40 m
1.70 m1.60 m
2.35 m1.40 m
2.40 m1.85 m
POLA PEMBORAN PADA ENDAPAN
BATUBARA
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 28
Problema 3 titik
1,850
1,850
1,900
1,900
1,950
1,950
2,000
2,000
2,050
2,050
2,100
2,100
2,150
2,150
2,200
2,200
2,250
2,250
2,300
2,300
3,75
0 3,750
3,80
0 3,800
3,85
0 3,850
3,90
0 3,900
3,95
0 3,950
4,00
0 4,000
4,05
0 4,050
BH-09
BH-01BH-02
140
175
110
BH-01 (2290,3750)BH-09 (2210,4060)BH-02 (1845,3770)
8
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 29
Korelasi Lubang Bor
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 30
Korelasi Lubang Bor
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 31
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
S. KAMPAR
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
5000 m
4000 m
3000 m
2000 m
1000 m
0000 m
0000 000 000
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
S. KAMPAR
PIT-1Luas = 37 HaCadangan = 2,1 Juta TonSR Rata-rata = 7,19
Luas = 12 HaCadangan = 0,26 Juta TonSR Rata-rata = 12,64
PIT-2
SR Rata-rata = 7,23Cadangan = 40,4 Juta TonLuas = 137 Ha PIT-3
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
5000 m
4000 m
3000 m
2000 m
1000 m
0000 m
0000 000 000
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 32
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
Seam
- D
Seam
- D
up
Seam
- C
Seam - B
100
0 200
U
500 meter
SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ
S. KAMPAR
SK-06Titik Bor
Seam
- D
Cropline Seam
KETERANGAN
PIT-1
PIT-2
PIT-3
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
NK-20
NK-05
NK-19
NK-01
NK-02NK-09
NK-18
NK-16NK-11 NK-07
NK-17
NK-12
NK-15
NK-14
SK-05
SK-11
SK-12SK-01SK-07
SK-04
SK-02SK-09
SK-10 SK-03
SK-08 SK-06
SK-13
Seam
- D
Seam
- D
up
Seam
- C
Seam - B
100
0 200
U
500 meter
SKETSA LOKASI PIT POTENSIALBLOK X - DAERAH XYZ
S. KAMPAR
SK-06Titik Bor
Seam
- D
Cropline Seam
KETERANGAN
PIT-1
PIT-2
PIT-3A
PIT-3A
S. KAMPAR
Jalan Propinsi
9
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 33
Alterasi Hidrothermal diPermukaan
• Alterasi Argilik dominan.
• Cristobalite ± tridymitemuncul setempat.
• Alterasi I/Sm-argillikmuncul di sekitar urat.
• Klorit and/or illit ± I/Sm ±K-felds muncul setempatpada sisi dalam dari alterasiI/Sm-argillk.
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 34
Lokasi Lubang BorEndapan Emas Epithermal
CUT 1 -Dip 33, TD 173.35 m, -Dip 49, TD 241.15 m-Dip 60, TD 238.80 m
CUT 3 -Dip 42, TD 205.10 m-Dip 53, TD 225.10 m
CUT 4 -Dip 57, TD 238.80 m-Dip 65, TD 205.95 m
CUT 6 -Dip 43, TD 291.40 m-Dip 55, TD 245.00 m
CUT 7 -Dip 36, TD 200.45 m-Dip 46, TD 240.25 m
CKT.1
CKT.2
CKT.4
CKT.5
CUT 6
CUT 1CUT 2
CUT 3
CUT 4
S.Cikoret
L-700 Tunnel
L-600 Tunnel
S. Cija'a
L. 700 Ciurug
BAK FILLING
THICKEN
ER
800
775 70
0
750
725
800
800
750
77575
0
675
700
725
CIURUG AREA
CIURUG UTARA AREA
CIKORET PROSPECT AREA
N
0 250 m
CKT.3
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 35500
550
600
650
700
CUT 1 (N 240ºE/49º)
Y = 8660.626X = 9502.065
CUT 1A (N 240ºE/33º)
Z = 744.011500
550
600
650
700
750 750
eoh 241.15m
eoh 173.35
a
b
cd
ef
g-h
i
j
k
l
m
op
q
CUT 1B (N 240ºE/60º)eoh 238.80 m
r
s
t
u
v
x
z
n
w
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 36
Hydrothermal alteration on the Cikoret-Ciurug Utara
10
Kuliah-2 Eksplorasi Cebakan Mineral 37
Program Pemboran Pada Endapan Porfiri
Recommended