MEKANISME KERJA SAMA DESAdispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/pengumuman/...kerjasama_desa.pdf ·...

Preview:

Citation preview

LOGO

BALAI PEMERINTAHAN DESA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DI YOGYAKARTA

MEKANISME KERJA SAMA DESA

Setelah penyajian materi ini, diharapkan peserta dapat :

• Memahami mekanisme Kerja Sama Desa;

• Mampu menyusun rancangan Peraturan Bersama

Kepala Desa.

Waktu : 2 JP @ 45 menit = 90 menit

TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA DESA

KERJA SAMA ANTAR DESA

KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

ATAS PRAKARSA DESA

PRAKARSA PIHAK KETIGA

a.Persiapan b.Penawaran c. Penyusunan

rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa

d.Penandatanganan e.Pelaksanaan f. Pelaporan

a.Persiapan b.Penawaran c. Penyusunan

Perjanjian Bersama

d.Penandatanganan e.Pelaksanaan f. Pelaporan

a.Penawaran Rencana Kerja Sama kepada Pemdes

b.Musdes oleh BPD

c. Penetapan Hasil Musdes

MEKANISME

KERJA SAMA ANTAR-DESA

TAHAPAN PERSIAPAN KERJA SAMA ANTAR DESA

Kades melakukan

inventarisasi bidang/potensi yg akan dikerja

samakan

Bidang/potensi yang akan

dikerjasamakan disusun dalam skala prioritas dan dibahas

dalam Musdes

BPD menyelenggara

kan Musdes setelah Kades nyusun skala

prioritas kerja sama Desa

Menyiapkan informasi & data yg lengkap mengenai

Bidang/ potensi Desa yg akan

dikerjasamakan

Bidang/potensi yg disepakati dicantumkan dalam RPJM

Desa dan RKP Desa

Hasil Musdes dapat

menyepakati atau tidak untuk melakukan kerja

sama

TAHAPAN PENAWARAN KERJA SAMA ANTAR DESA

Kades menawarkan rencana kerja sama kepada Kades lain dgn surat penawaran kerja sama

Surat Penawaran kerja sama memuat : 1. Bidang dan/ atau potensi Desa 2. Ruang lingkup kerja sama 3. Tata cara & ketentuan pelaksanaan kerjasama 4. Jangka waktu 5. Hak & kewajiban 6. Pendanaan 7. Tata cara perubahan, penundaan & pembatalan 8. Penyelesaian perselisihan

Kades memberikan jawaban secara tertulis kepada Kades yang menawarkan rencana kerjasama sesuai hasil Musdes

Hasil Musdes dapat menyepakati atau tidak menyepakati utk melakukan kerja sama

BPD menyelenggarakan Musdes setelah Kades menerima penawaran kerja sama

TAHAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

1. Kepala Desa menyusun rancangan Peraturan Bersama setelah ada kesepakatan terhadap penawaran;

2. Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah disusun, wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa masing-masing pada saat Musyawarah Desa;

3. Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah disepakati dalam Musyawarah Desa dibawa dalam forum Musyawarah Antar-Desa;

TAHAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

1. Rancangan Permakades yang telah disepakati dikonsultasikan kpd

bupati/wali kota melalui camat untuk mendapatkan masukan; 2. Rancangan Permakades yang dikonsultasikan kepada bupati/wali

kota melalui camat, meliputi kerja sama terkait tata ruang, pungutan, organisasi, serta berkaitan dengan pembebanan di dalam APB Desa;

3. Masukan rancangan Permakades dari bupati/wali kota melalui camat, diterima oleh Kepala Desa paling lambat 20 kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud oleh camat;

4. Apabila dalam batas waktu yang ditentukan, tidak ada masukan dari bupati/wali kota melalui camat maka Kepala Desa menetapkan rancangan menjadi Peraturan Bersama Kepala Desa;

5. Masukan dari masyarakat dan bupati/wali kota melalui camat, digunakan Kepala Desa untuk tindak lanjut proses penyusunan rancangan Permakades untuk disepakati bersama.

Peraturan Bersama

Paling sedikit memuat :

a. Ruang lingkup kerjasama b. Bidang kerjasama c. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan

kerjasama d. Jangka waktu e. Hak dan Kewajiban f. Pendanaan g. Tata cara perubahan, penundaan, dan

pembatalan h. Penyelesaian perselisihan.

TAHAPAN PENANDATANGANAN

KERJA SAMA ANTAR DESA

Kades yang melakukan kerja sama antar Desa menetapkan

rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan paling lama 7 hari kerja terhitung sejak tanggal disepakati.

Penandatanganan Peraturan Bersama Kepala Desa disaksikan oleh Camat atas nama Bupati.

TAHAPAN PELAKSANAAN KERJA SAMA ANTAR DESA

Melaksanakan kegiatan2 yg tertuang dalam Peraturan

Bersama Kepala Desa oleh BKAD.

Menatausahakan pelaksanaan kerja sama oleh BKAD.

PELAPORAN KERJASAMA ANTAR DESA

• BKAD wajib melaporkan hasil pelaksanaan Peraturan Bersama Kepala Desa kepada Kepala Desa dalam forum Musyawarah Antar_Desa;

• BKAD wajib melaporkan hasil pelaksanaan Peraturan Bersama Kepala Desa kepada Kepala Desa dengan tembusan BPD dan Bupati/Walikota melalui Camat;

• Laporan tersebut dilengkapi dengan dokumen terkait kerja sama desa;

• Berdasarkan laporan dari BKAD, Kepala Desa bersama BPD melakukan evaluasi, hasil evaluasi diumumkan kepada masyarakat;

• Kepala Desa melaporkan pelaksanaan kerja sama desa kepada Bupati/Walikota dan Camat, yang termuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

MEKANISME

KERJA SAMA DENGAN

PIHAK KETIGA

ATAS PRAKARSA

DESA

TAHAPAN PERSIAPAN KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pemerintah Desa

melakukan inventarisasi

bidang/potensi yg akan dikerja

samakan

Bidang/potensi yang akan

dikerjasamakan disusun dalam skala prioritas dan dibahas

dalam Musdes

Menyiapkan informasi & data yg lengkap mengenai

Bidang/ potensi Desa yg akan

dikerjasamakan

Bidang/potensi yg disepakati dicantumkan dalam RPJM

Desa dan RKP Desa

Menganalisis manfaat dan biaya kerja

sama yg terencana &

terukur

Membuat Kerangka

Acuan Kerja

TAHAPAN PENAWARAN KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Pemerintah Desa mengumumkan penawaran kerja sama kepada pihak ke3 dgn melampirkan kerangka acuan kerja

Pihak ke3 menyampaikan penawaran kepada pemerintah desa yg mengacu pada kerangka acuan kerja

Hasil Musdes menetapkan pihak ke3 yang akan melakukan kerja sama

BPD menyelenggarakan Musdes setelah Pemerintah Desa menerima penawaran kerja sama dari pihak ke3

TAHAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN

PERJANJIAN BERSAMA

1. Pemerintah Desa menyiapkan rancangan Perjanjian Bersama dengan pihak ketiga;

2. Rancangan Perjanjian Bersama Pemerintah Desa yang telah disusun, wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa masing-masing dalam forum Musyawarah Desa dan dikonsultasikan kpd bupati/wali kota melalui camat untuk mendapatkan masukan;

3. Rancangan Perjanjian Bersama yang dikonsultasikan kepada bupati/wali kota melalui camat, meliputi kerja sama terkait tata ruang, pungutan, organisasi, serta berkaitan dengan pembebanan di dalam APB Desa;

4. Masukan rancangan Perjanjian Bersama dari bupati/wali kota melalui camat, diterima oleh Pemerintah Desa paling lambat 20 kerja terhitung sejak diterimanya rancangan dimaksud oleh camat;

5. Apabila dalam batas waktu yang ditentukan, tidak ada masukan dari bupati/wali kota melalui camat maka Pemerintah Desa melanjutkan proses penyusunan rancangan menjadi Perjanjian Bersama;

6. Masukan dari masyarakat dan bupati/wali kota melalui camat, digunakan Pemerintah Desa untuk tindak lanjut proses penyusunan rancangan Perjanjian Bersama untuk disepakati bersama.

TAHAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN

PERJANJIAN BERSAMA

Perjanjian Bersama

Paling sedikit memuat :

a. Ruang lingkup kerjasama b. Bidang kerjasama c. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan

kerjasama d. Jangka waktu e. Hak dan Kewajiban f. Pendanaan g. Tata cara perubahan, penundaan, dan

pembatalan h. Penyelesaian perselisihan.

TAHAPAN PENANDATANGANAN

KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Kades menandatangani rancangan Perjanjian Bersama

paling lama 7 hari kerja terhitung sejak tanggal disepakati.

Penandatanganan Perjanjian Bersama Pemerintah Desa dengan pihak ketiga disaksikan oleh Camat atas nama Bupati.

TAHAPAN PELAKSANAAN

KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA

Melaksanakan kegiatan sesuai ruang lingkup dalam

Perjanjian Bersama oleh Pemerintah Desa serta pihak ketiga.

Menatausahakan pelaksanaan kerja sama oleh Pemerintah Desa serta pihak ketiga.

PELAPORAN KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

• Kepala Desa wajib melaporkan hasil pelaksanaan Perjanjian Bersama Pemerintah Desa dengan pihak ketiga kepada BPD dalam forum Musyawarah Desa; dan

• Kepala Desa melaporkan pelaksanaan kerja sama Desa kepada camat dan bupati/wali kota, yang termuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

• Laporan dilengkapi dokumen terkait kerja sama dengan pihak ketiga.

MEKANISME

KERJA SAMA DENGAN

PIHAK KETIGA

ATAS PRAKARSA

PIHAK KETIGA

Pihak ketiga dapat memprakarsai rencana kerja sama dengan Desa sesuai dengan bidang dan/atau potensi Desasebagaimana

Pihak ketiga menyampaikan penawaran rencana kerja sama kepada pemerintah Desa.

BPD menyelenggarakan Musyawarah Desa setelah pemerintah Desa menyampaikan penawaran rencana kerja sama dari pihak ketiga.

Pemerintah Desa menyampaikan penawaran rencana kerja sama kepada BPD untuk dibahas dalam Musyawarah Desa.

Hasil Musyawarah Desa menetapkan pihak ketiga yang akan melakukan kerja sama.

PERUBAHAN ATAU

BERAKHIRNYA KERJA

SAMA DESA

(1) Perubahan atau berakhirnya kerja sama Desa diatur sesuai

dengan kesepakatan para pihak.

(2) Kerja sama Desa berakhir apabila:

a. terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang

ditetapkan dalam kesepakatan atau perjanjian;

b. tujuan kesepakatan atau perjanjian telah tercapai;

c. terdapat keadaan luar biasa yang mengakibatkan

kesepakatan atau perjanjian kerja sama tidak dapat

dilaksanakan;

d. salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar

ketentuan kesepakatan atau perjanjian;

e. dibuat kesepakatan atau perjanjian baru yang

menggantikan kesepakatan atau perjanjian lama;

f. bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

g. objek kesepakatan atau perjanjian hilang;

h. terdapat hal yang merugikan kepentingan masyarakat

Desa, daerah, atau nasional; atau

i. berakhirnya masa kesepakatan atau perjanjian.

HASIL KERJA SAMA DESA

(1) Hasil pelaksanaan kerja sama Desa berupa

uang merupakan pendapatan Desa dan wajib

masuk ke rekening kas Desa.

(2) Hasil pelaksanaan kerja sama Desa berupa

barang menjadi aset Desa.

(3) Hasil pelaksanaan kerja sama Desa, digunakan

untuk meningkatkan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat Desa.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

(1) Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemda

Prov. terkait pelaksanaan kerja sama desa dan lembaga kerja

sama Desa;

(2) Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemda

Kab/Kota terkait pelaksanaan kerja sama desa dan

peningkatan kapasitas lembaga kerja sama Desa;

(3) Pembinaan dan pengawasan oleh Camat dilakukan melalui

fasilitasi kerja sama antar-Desa dan kerja sama Desa dengan

pihak ketiga;

(4) Tenaga pendamping Desa yang bertugas di kecamatan untuk

mendampingi Desa dalam penyelenggaraan kerja sama

Desa.

26

Recommended