View
609
Download
80
Category
Preview:
DESCRIPTION
METEOROLOGI DAN OCEANOGRAFI
Citation preview
1
MENGGUNAKAN TERMOMETER
1. Standar Kompetensi
Menggunakan Termometer
2. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Satuan Suhu
Melakukan Pengukuran Suhu
3. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat memahami satuan-satuan suhu secara tepat.
b. Siswa dapat menggunakan satuan-satuan suhu secara tepat.
c. Siswa dapat memahami prosedur pengukuran suhu secara tepat.
d. Siswa dapat melaksanakan prosedur pengukuran suhu secara tepat.
MATERI BAHAN AJAR
1. Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Suhu termasuk besaran pokok. Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin ( K ). Mudahnya, semakin
tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin
tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
2. Alat Ukur Suhu
Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah termometer. Kata termometer ini
diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang artinya mengukur (to
measure). Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa
kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler
termometer adalah sebagai berikut :
raksa tidak membasahi dinding kaca,
raksa merupakan penghantar panas yang baik,
kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas yang kecil cukup dapat
mengubah suhunya,
jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak
dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC. Pada
pembuatan termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Titik
tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua titik tetap tersebut
dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu ketika es melebur dan penetapan
titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.
2
3. Satuan-Satuan Suhu
Beberapa ilmuwan telah menentukan titik acuan dalam termometer. Skala yang mereka tentukan
menjadi dasar penentuan skala suhu. Ilmuwan yang dimaksud antara lain:
a. Anders Celcius (1701 — 1744). la membuat termometer dengan titik beku air pada skala 0
dan titik didih air pada skala 100. Termorneter buatannya dikenal sebagai termometer Celcius
dengan satuan suhu dalarn dcrajat Celcius (°C). Jadi, termometer celsius mcmpunyai titik bawah
00 C dan titik atasnya 1000 C.
b. Gabriel Daniel Fahrenheit (1686— 1736). Ia menetapkan titik beku air pada skala 32°
sebagai titik acuan bawah dan titik didih air pada skala 2120 sehagai titik acuan atas. Termometer
hasil rancangannya disebut termometer Fahrenheit dengan satuan suhu derajat Fahrenheit (°F).
c. Antoine Ferchault de Reamur (1683 — 1757). Termometer rancangannya disebut
sebagai termometer Reamur dengan titik acuan hawah 00 R dan titik acuan atas 800 R.
d. Lord Kelvin (1824 — 1904). ia merancang termometer yang dikenal sebagai termometer
Kelvin. Termometer ini mempunyai titik acuan bawah 273 dan titik acuan atas 373. Skala satuan
suhu termometer ini dinyatakan dalam Kelvin (K).
Berdasarkan penetapan dan ilmuwan—ilmuwan ini, kita dapat mengenal 4 macam skala (derajat)
dalam suhu, yaitu Celcius (°C), Fahrenheit (°F), Rearnur (°R, dan Kelvin (K). Perhatikan
penetapan skala beberapa termometer pada Gambar skema skala suhu C, R, F dan K.
Gambar skema skala suhu C, R, F dan K
Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit
adalah:
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9 (±32)
4. Perubahan Satuan-Satuan Suhu
Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer yang kita buat dapat
dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada saat menentukan titik tetap kedua
termometer berada dalam keadaan yang sama. Misalnya, kita akan menentukan skala
3
termometer X dan Y. Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa.
Termometer Y dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan titik
tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu saat air mendidih
pada tekanan 1 atmosfer.
Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik tetap masing-masing
termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.
Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
Atau dengan menggunakan rumus perbandingan skala satuan suhu antara temometer Celcius,
termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah:
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9 (± 32)
4
5. Jenis-Jenis Termometer
Thermometer memiliki keragaman bentuk dan jenis, tergantung dari jenis skalanya, bahan yang
akan diukur,dsb. Secara umum, thermometer dapat kita golongkan menurut :
1. Menurut skalanya
Thermometer berskala Reamur; titik beku : 0°R dan titik didih : 80°R
Thermometer berskala Fahrenheit; titik beku : 32°F dan titik didih : 212°F
Thermometer berskala Kelvin; titik beku : 273 K dan titik didih : 373 K
Thermometer berskala celcius; titik beku : 0°C dan titik didih : 80°C
Titik beku : suhu dimana es mulai mencair dan titik didih adalah suhu dimana seluruh
bagian air menguap. Keduanya pada keadaan standar, yaitu pada tekanan 1 atm.
2. Menurut penggunaannya, dapat dibedakan menjadi :
Thermometer ruangan,
Thermometer badan,
Thermometer rumput
Thermometer apung,
Thermometer Maksimum
Thermometer minimum,dsb
3. Menurut zat pendeteksi panas, dapat dibedakan menjadi :
Thermometer cair (liquid in-glass thermometer), pendeteksi panasnya adalah zat cair
yang berada di dalam tabung kaca. zat cair akan memuai atau menyusut secara teratur
sesuai dengan suhu udara dan menunjukkan skala hasil pengukuran.
Thermometer digital, pendeteksi panasnya adalah sensor yang bisa mengirim sinyal
elektrik mengenai suhu kemudian sinyal itu diubah menjadi tampilan digital pada layar
dan menunjukkan suhu.
4. Menurut zat cair yang digunakan (untuk liquid in-glass thermometer), dapat
dibedakan menjadi :
Thermometer alkhohol
Thermometer raksa
Thermometer campuran
4.a. Termometer raksa
Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Termometer raksa dapat kita kenali dari warna
cairan thermometernya yang berkilau keperakan. Tanda yang dikalibrasi pada tabung
membuat temperature dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi
sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung
termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air
raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air
raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
5
Kelebihan raksa sebagai bahan pengisi termometer antara lain:
1. Raksa dapat menyerap / mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur.
2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada termometer.
3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat.
4. Raksa memiliki sifat pemuaian / memuai yang teratur dari temperatur ke temperatur.
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga cocok untuk
mengukur suhu tinggi.
Selain kelebihan, air raksa juga memiliki kekurangan, antara lain :
1. Titik bekunya tinggi sehingga tidak cocok untuk mengukur suhu di daerah dingin
2. Raksa merupakan zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan
3. Raksa harganya mahal
4.b. Thermometer alkohol
Sebagai pengganti air raksa, beberapa thermometer keluarga mengandung alkohol
dengan tambahan pewarna merah. Bagi sebagian kalangan, termometer ini lebih mudah
untuk dibaca, karena warna merahnya cukup mencolok. Selain itu thermometer ini juga
lebih aman digunakan karena bahan dasarnya adalah alkhohol, bukan logam berat
seperti merkuri (Hg).
Kelebihan alkohol sebagai bahan pengisi thermometer :
1. Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, sampai -1140 C.
2. Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan raksa
3. Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil sehingga
lebih akurat.
Termometer alkohol juga memiliki kelemahan, antara lain:
1. Pemuaiannya tidak teratur
2. Tidak berwarna sehingga sulit dilihat (harus diwarnai)
3. Membasahi dinding kaca
4. Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi, sebab pada suhu 780
C alkohol sudah mendidih.
4.c. Thermometer campuran
Beberapa perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan)
sebagai pengganti air raksa.
Gambar 1. Termometer Ruangan dan Termometer Basal
6
6. Prosedur Penggunaan Termometer
Secara umum, cara kerja thermometer adalah sebagai berikut : Ketika temperatur naik, cairan di
bola tabung mengembang lebih banyak daripada gelas yg menutupinya. Hasilnya, benang cairan
yg tipis dipaksa ke atas secara kapiler. Sebaliknya, ketika temperatur turun, cairan mengerut dan
cairan yg tipis di tabung bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yg dinamakan
meniscus dibaca terhadap skala yg menunjukkan temperatur.
Zat untuk termometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya mengalami perubahan
fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol. zat cair tersebut
memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih
air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu, pembagian dilakukan di
antara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar, misalnya termometer skala
Celcius dengan 100 bagian dan setiap bagiannya bernilai 1C.
Karena termometer yang paling sering digunakan adalah termometer cair, maka kali ini akan kita
bahas cara memakai termometer cair.
1. Tempelkan benda yang akan kita ukur dengan ujung thermometer yang berisi cairan
thermometer. Jika kita akan mengukur suhu udara, sebagai contoh, cukup letakkan
thermometer pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung.
2. Perhatikan gerakan zat cair dalam thermometer. Tunggu beberapa saat sampai cairan
berhenti bergerak.
3. Bacalah besaran skala yang terlihat tepat tegak lurus dengan thermometer. Yang perlu
diperhatikan adalah jangan sampai thermometer pecah karena benda yang diukur terlalu
panas, sehingga berada diluar batas maksimal thermometer. Dalam mengukur suhu benda,
pastikan tangan kita tidak menyentuh thermometer. Hal ini dapat mempengaruhi pembacaan
akhir thermometer.gunakan alat Bantu seperti penjepit kayu atau penjepit statis. Perlu
diingat bahwa setelah mengukur benda panas, thermometer jangan langsung dipakai untuk
mengukur benda bersuhu dingin. Hal ini untuk menecegah pecahnya thermometer akan
perbedaan suhu yang cukup besar.
Cara Merawat dan Mengkalibrasi
Termometer harus dikontrol dan dipelihara dengan baik agar menghasilkan data dan pembacaan
yang benar, maka harus ada pemeliharaan alat yaitu dengan pengawasan dan melakukan
pengkalibrasian alat serta membandingkannya dengan alat yang lain untuk mengetahui alat yang
dipakai masih dapat digunakan atau tidak.
Alat yang diperlukan adalah Termometer terkalibrasi disertai sertifikat Uji Operasional, Semua
alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama beroperasi dan sesudah digunakan paling
sedikit satu kali pertahun dengan menggunakan thermometer terkalibrasi. Pengujian harus
dilakukan paling sedikit dengan satu nilai pada rentang temperatur dimana alat dioperasikan.
Untuk pengukuran pada temperatur kamar misal alat tersebut dicek pada 15 – 25 0C . suhu yang
ditunjukan oleh masing-masing termometer dicek oleh thermometer terkalibrasi, dimana
thermometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau penangas air
(water bath), sampai temperatur yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer stabil paling
sedikit dalam satu menit.
7
Untuk pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer, hal berikut dianjurkan untuk
memperlambat penunjukan suhu, tempelkan gabus atau kapas/wool pada ujung termometer dan
biarkan termometer kira-kira 1 (satu) jam untuk mencapai temperature diinginkan.
Agar thermometer yang kita punya tahan lama, diperlukan perawatan khusus. Hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
1. Perhatikan permukaan kaca thermometer. Setelah dipakai, segera bersihkan kaca dari kotoran
atau endapan yang mungkin menempel dengan kain. Usapkan kain tersebut secara perlahan
2. Segera simpan thermometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya. Sebelum
disimpan, sebaiknya thermometer didinginkan terlebih dahulu. Simpan thermometer pada lemari
penyimpanan yang tertutup
3. Periksa keadaan thermometer secara berkala, jangan sampai terjadi anomaly pada
thermometer tersebut
7. Peta Isotherm
8
8. Interpretasi Peta Isotherm
Pada Peta di atas dapat kita lihat terdapat daerah-daerah dengan warna-warna yang sama.
Daerah-daerah dengan warna yang sama tersebut merupakan daerah dengan suhu yang sama
pula. Sebagai contoh daerah yang berwarna biru tua merupakan daerah dengan suhu 100F.
9. Pengaruh Suhu terhadap Perikanan (Perikanan Tangkap)
Suhu juga sangat berpengaruh di lautan yang mana suhu adalah salah satu faktor penting bagi
kehidupan organisme dilautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun
perkembang biakan dari organisme.
Pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan
pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan
syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air
laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan.
Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah faktor-faktor yang paling penting yang
menentukan ―kekuatan keturunan‖ dan daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling
penting secara komersil. Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim
pemijahan dapat memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut.
Pengaruh nyata dari suhu terhadap ikan adalah :
Suhu mempercepat aktivitas pergerakan dan larinya ikan (escape) dari alat tangkap dan
juga mobilitasnya untuk menangkap makanan-makanan yang bergerak.
Suhu berpengaruh terhadap pemijahan (spawing) juga pada telur-telur maupun larvanya.
Suhu berpengaruh terhadap penyebaran ikan, baik secara vertical aupun horisontal.
Suhu berpengaruh terhadap abudance, distribusi ikan dan berkelompoknya ikan (schooling
Fish).
9
Suhu berpengaruh terhadap aktivitas makan, metabolisme dan pertumbuhan ikan.
Suhu berpengaruh terhadap kandungan gas (oksigen) terlarut.
Suhu ekstrim dapat menyebabkan kematian.
Latihan !
1. Apa yang dimaksud dengan suhu ! Apapula yang dimaksud dengan termometer !
2. Suhu sebuah benda 80oC nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat Reamur dan derajat
Fahrenheit !
3. Termometer Celcius dan Reamur digunakan untuk mengukur suhu suatu benda ternyata jumlah
skala yang ditunjukkan oleh kedua termometer = 90o. Berapa oC dan oR suhu benda tersebut ?
4. Sebuah termometer x setelah ditera dengan termometer Celcius di dapat 40oC = 80ox dan 20oC
= 50ox. Jika suhu sebuah benda 80oC, maka berapa ox suhu benda tersebut?
5. Tuliskan beberapa jenis termometer yang Anda ketahui !
6. Apa kelebihan dan kekurangan termometer yang menggunakan bahan cair air raksa dan alkohol
?
7. Bagaimana prosedur penggunaan termometer !
Kunci Jawaban !
1. Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda,
sedangkan termometer adalah Alat untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah
termometer. Kata termometer ini diambil dari dua kata yaitu thermo yang artinya panas
dan meter yang artinya mengukur (to measure).
2. Diketahui: t = 80oC
Ditanya: a) oR = …?
b) oF = …?
Jawab :
a) C : R = 5 : 4
80 : R = 5 : 4
5R = 320
R = 64oR
Jadi 80oC = 64oR
b) C : (F – 32) = 5 : 9
80: (F – 32) = 5: 9
5(F – 32) = 720
5F – 160 = 720
5F = 880
F = 176
Jadi 80oC = 176oF
10
3. Diketahui : C + R = 90o
Ditanya : t dalam oC dan oR
Jawab :
C + R = 90
R = 90-C
C : R = 5 : 4
C : (90 – C) = 4C
450 – 5C = 4C
450 = 9C
C = 50
R = 90 – C
R = 90 – 50 = 40
Jadi suhu benda tersebut: 50oC dan 40oR
4. Diketahui: 40oC = 80ox
20oC = 50ox
Ditanya: 80oC = … ox
Jawab :
(80-40)/(80-20) = (tx – 80)/(tx – 50)
40/60= (tx – 80)/(tx – 50)
4tx – 200 = 6tx – 480
2tx = 280
tx = 140
Jadi 80 oC = 140 ox
5. Menurut skalanya
Thermometer berskala Reamur; titik beku : 0°R dan titik didih : 80°R
Thermometer berskala Fahrenheit; titik beku : 32°F dan titik didih : 212°F
Thermometer berskala Kelvin; titik beku : 273 K dan titik didih : 373 K
Thermometer berskala celcius; titik beku : 0°C dan titik didih : 80°C
titik beku : suhu dimana es mulai mencair dan titik didih adalah suhu dimana seluruh
bagian air menguap. Keduanya pada keadaan standar, yaitu pada tekanan 1 atm.
11
Menurut penggunaannya, dapat dibedakan menjadi :
Thermometer ruangan,
Thermometer badan,
Thermometer rumput
Thermometer apung,
Thermometer Maksimum
Thermometer minimum,dsb
Menurut zat pendeteksi panas, dapat dibedakan menjadi :
Thermometer cair (liquid in-glass thermometer), pendeteksi panasnya adalah zat cair
yang berada di dalam tabung kaca. zat cair akan memuai atau menyusut secara teratur
sesuai dengan suhu udara dan menunjukkan skala hasil pengukuran.
Thermometer digital, pendeteksi panasnya adalah sensor yang bisa mengirim sinyal
elektrik mengenai suhu kemudian sinyal itu diubah menjadi tampilan digital pada layar
dan menunjukkan suhu.
Menurut zat cair yang digunakan (untuk liquid in-glass thermometer), dapat
dibedakan menjadi :
Thermometer alkhohol
Thermometer raksa
Thermometer campuran
6. Kelebihan raksa sebagai bahan pengisi termometer antara lain:
1. Raksa dapat menyerap / mengambil panas dari suhu sesuatu yang diukur.
2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada termometer.
3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat.
4. Raksa memiliki sifat pemuaian / memuai yang teratur dari temperatur ke temperatur.
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga cocok untuk
mengukur suhu tinggi.
Selain kelebihan, air raksa juga memiliki kekurangan, antara lain :
1. Titik bekunya tinggi sehingga tidak cocok untuk mengukur suhu di daerah dingin
2. Raksa merupakan zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan
3. Raksa harganya mahal
Kelebihan alcohol sebagai bahan pengisi thermometer :
1. Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, sampai -1140 C.
2. Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan raksa
3. Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil sehingga lebih
akurat.
Termometer alkohol juga memiliki kelemahan, antara lain:
1. Pemuaiannya tidak teratur
2. Tidak berwarna sehingga sulit dilihat (harus diwarnai)
3. Membasahi dinding kaca
4. Tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi, sebab pada suhu 780 C
alkohol sudah mendidih.
12
7. Karena thermometer yang paling sering digunakan adalah thermometer cair, maka kali ini akan
kita bahas cara memakai thermometer cair.
a. Tempelkan benda yang akan kita ukur dengan ujung thermometer yang berisi cairan
thermometer. Jika kita akan mengukur suhu udara, sebagai contoh, cukup letakkan
thermometer pada ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung.
b. Perhatikan gerakan zat cair dalam thermometer. Tunggu beberapa saat sampai cairan
berhenti bergerak.
c. Bacalah besaran skala yang terlihat tepat tegak lurus dengan thermometer. Yang perlu
diperhatikan adalah jangan sampai thermometer pecah karena benda yang diukur terlalu
panas, sehingga berada diluar batas maksimal thermometer. Dalam mengukur suhu benda,
pastikan tangan kita tidak menyentuh thermometer. Hal ini dapat mempengaruhi pembacaan
akhir thermometer.gunakan alat Bantu seperti penjepit kayu atau penjepit statis. Perlu
diingat bahwa setelah mengukur benda panas, thermometer jangan langsung dipakai untuk
mengukur benda bersuhu dingin. Hal ini untuk menecegah pecahnya thermometer akan
perbedaan suhu yang cukup besar.
13
MENGGUNAKAN BAROMETER
1. Standar Kompetensi
Menggunakan Barometer
2. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Satuan Tekanan Udara
Melakukan Pengukuran Tekanan Udara
Menginterpretasikan Peta Isobar
3. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat memahami satuan tekanan udara secara tepat.
b. Siswa dapat menggunakan satuan tekanan udara secara tepat.
c. Siswa dapat memahami prosedur pengukuran satuan tekanan udara secara tepat.
d. Siswa dapat menggunakan prosedur pengukuran satuan tekanan udara secara tepat.
e. Siswa dapat memahami peta isobar secara tepat.
f. Siswa dapat menginterpretasikan peta isobar secara tepat.
MATERI BAHAN AJAR
1. Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah
milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut
sebagai isobar. Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas
tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air
raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara
normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan
suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini
setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan
selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2.
2. Variasi Tekanan Udara
Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda,
besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakin menurun. Hal
ini dipengaruhi oleh komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang , sifat udara
yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah , dan adanya variasi
suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin tinggi tempat suhu makin naik.
Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa
daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara
rendah tekanannya tinggi. Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi oleh lintang
tempat , penyebaran daratan dan lautan , dan pergeseran posisi matahari tahunan.
14
3. Sistem Tekanan Udara
Dua sistem tekanan udara yang utama mengontrol cuaca kita. Tekanan tinggi (antisiklon)
terbentuk ketika udara dingin turun. Biasanya tekanan tinggi berarti cuacanya kering dan baik
panas di musim panas dan dingin di musim dingin. Tekanan rendah (siklon atau depresi) terjadi
ketika udara panas naik,membawa awan hujan dan cuaca yang tidak mementu. Angin bertiup
dari zona bertekanan tinggi ke zona bertekanan randah. Kekuatan angin tergantung pada
besarnya perbedaan tekanan. Jika perbedaannya besar, maka anginnya kuat. Seperti dibelahan
bumi utara,angin berputar melawan arah jarum jam menuju zona bertekanan rendah dan
berputar-putar searah jarum jam dari zona bertekanan tinggi dan dibelahan bumi selatan,angin
berputar berlawanan arah dengan angin di belahan bumi utara,berputar menuju zona bertekanan
rendah.
4. Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Tekanan Udara
Lintang bumi : semakin tinggi kerapatan udara, semakin besar udara yang ditimbulkan.
Perbedaan dalam menerima energy matahari pada berbagai permukaan bumi pada lintang
tempat yang berbeda membawa konsentrasi terhadap perbedaan kerapatan udara, Sebaran
lautan dan daratan : pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat jelas pada lintang
pertengahan, pada musim dingin benua relatif lebih dingin dan mempunyai tendensi membentuk
pusat-pusat tekanan tinggi, Ketinggian tempat : pergeseran garis edar matahari akan
menyebabkan fluktasi suhu musiman terutama untuk daerah garis lintang pertengahan. Suhu
akan berpengaruh terhadap pemuaian dan penyusutan volume udara. Jika suhu udara memuai
maka udara menjadi lebih renggang dan tekanan udara menurun, demikian sebaliknya Dua
sistem tekanan udara yang utama menngontrol cuaca kita,seperti yang telah disebutkan
diatas.Tekanan tinggi (antisiklon) terbentuk ketika udara dingin turun. Biasanya tekanan tinggi
berarti cuacanya kering dan baik panas di musim panas dan dingin di musim dingin. Tekanan
rendah (siklon atau depresi) terjadi ketika udara panas naik, membawa awan hujan dan cuaca
yang tidak mementu. Angin bertiup dari zona bertekanan tinggi ke zona bertekanan rendah.
Kekuatan angin tergantung pada besarnya perbedaan tekanan. Jika perbedaannya besar, maka
anginnya kuat.
5. Satuan Tekanan Udara
Massa atmosfer yang menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik.
Tekanan atmosferik di permukaan lautadalah 76 cmHg. Satuan tekanan adalah milibar (mb),
Pascal (Pa), Atmosfer (Atm), cmHg.
Sementara itu tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
15
Rumus menghitungan tekanan udara :
P =
Keterangan:
P: Tekanan (N/m² atau dn/cm²)
F: Gaya (N atau dn)
A: Luas alas/penampang (m² atau cm²)
Satuan:
1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-3 lb/in²
(psi) dan 1 torr= 1 mmHg
6. Sebaran Tekanan Udara
Isobar-isobar ialah garis-garis yang ditarik melalui tempat-tempat dengan kedudukan nilai
tekanan udara yang sama (dijabarkan hingga permukaan laut 0ºC, dan kadang-kadang juga
hingga 45ºC). Daerah dengan perubahan tekanan yang positif, disebut daerah penaikan
sedangkan yang lain disebut daerah penurunan.
Pada peta-peta isobar terdapat :
1. Daerah-daerah tekanan tinggi (maksimum tekanan udara) ialah daerah yang pada semua
sisinya dikelilingi oleh daerah-daerah dengan kedudukan barometer yang lebih rendah.
2. Daerah-daerah tekanan rendah (minimum tekanan udara) ialah daerah yang pada semua
sisinya dikelilingi oleh daerah-daerah dengan kedudukan barometer yang lebih tinggi.
Tempat di dalam daerah tekanan tinggi atau rendah) dengan tekanan udara terbesar atau
terkecil disebut sentrum tekanan tinggi atau rendah. Letak daerah-daerah Tekanan Tinggi (TT)
dan Tekanan Rendah (TR) ini menunjukkan keteraturan-keteraturan sebagai berikut :
1. Selama seluruh tahun terdapat suatu sabuk TR relatif (± 758 mm) sepanjang khatulistiwa).
Daerah TR ini terjadi oleh pemanasan yang kuat dan timbul di daerah khatulistiwa (TR
termis ). Ia bergerak agak ke utara pada musim panas utara dan agak ke selatan pada
musim dingin utara artinya ia mengikuti gerakan matahari.
2. Pada kedua belah sisi daerah TR ini terdapat 2 deret daerah TT di atas samudera. Satu
antara ±20 ºdan 40 ºLU dan satu lagi antara ±20º dan 40ºLS. Daerah-daerah TT ini
terutama terjadi oleh sebab-sebab dinamis dan seperti halnya daerah TR sepanjang
khatulistiwa yang mengikuti juga gerakan matahari.
3. Dari daerah TT ini ke arah kutub tekanan udara berkurang hingga pada lintang ±70º,
secara tidak teratur di belahan bumi utara dan relatif teratur di belahan bumi selatan.
4. Pada kutub-kutub terdapat daerah TT termis, sehingga tekanan udara pada sabuk TR di
lintang 70º ke arah kutub menjadi bertambah.
16
5. Diatas benua terdapat
- Daerah-daerah TT pada musim dingin dari belahan bumi yang bersangkutan
- Daerah-daerah TR pada musim panas dari belahan bumi yang bersangkutan.
Daerah-daerah tersebut terjadi oleh sebab-sebab termis. Pada musim dingin dari belahan bumi
yang bersangkutan, daerah-daerah TT ini dengan yang diatas samudera praktis membentuk
sabuk tertutup melingkari seluruh bumi, namum yang di atas samudera adalah jauh lebih sempit
daripada yang di atas benua.
7. Pengertian Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum
digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang
"bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
Istilah Barometer diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam dari Irlandia
bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani báros yang berarti 'berat,
bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
Gambar 1. Barometer Raksa dan Barometer Aneroid
8. Jenis-Jenis Barometer
Barometer terdiri dari berbagai macam :
1. Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg). Barometer ini
diciptakan oleh Torriceli (1643).
2. Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
3. Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan udara setiap saat
dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan menggunakan skala milibar (mb).
Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan
mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara. Barometer termasuk peralatan metereologi
non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang
diinginkan.Barometer baik raksa maupun aneroid dipengaruhi oleh ketinggian, mengingat
17
tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan ketinggian,sehingga perlu selalu pensetting
awal.
Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer. Prinsip
kerja wheel barometer adalah peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkuri
menyebabkan ketinggian raksa di tuba sebelah kiri meningkat disebelah kanan
menurun.Terdapat pemberat kecil yng mengapung di atas merkuri,yang mengikuti pergerakan
turun naik merkuri ini menyebabkan darongan yang terhubung pada pointer dimana akan
mengidentifikasi kenaikan tekanan.Jika terjadi penurunan tekanan maka akan terjadi proses
sebaliknya,barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.
Stik barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : Barometer jenis ini dirancang untuk
dapat membaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung dibaca oleh pengguna pada
skala yang biasanya tercatat pada stick barometer tersebut,sehinngga memerlukan pengaturan
yang lebih rumit dibanding wheel barometer untuk menyesuaikan dengan ketinggian.Prinsip
kerjanya hampir sama dengan wheel barometer karena sama-sama menggunakan air raksa.
9. Prosedur Pengukuran Tekanan Udara dengan Barometer
Cara Pengoperasian Barograf
1. Siapkan alat Barograf.
2. Isi pena dengan tinta (bila isinya telah habis) dan ganti kertas silinder dengan kertas diagram
yang baru.
3. Putar pesawat jamnya.
4. Amati tekanan udara pada barograph yang dihasilkan dari garis lukisan pena pencatat pada
kertas diagram silinder.
5. Catat hasilnya.
6. Hitung tekanan udara sebenarnya dengan cara menambahkan koreksi-koreksi barograf,
antara lain :
a. koreksi tinggi.
b. koreksi indeks.
Cara Pengoperasian Barometer
1. Siapkan alat Barometer.
2. Bersihkan bagian kacanya apabila terdapat kotoran dengan kain lembut dan bersih.
3. Biarkan selama 5 menit untuk menyesuaikan dengan kondisi ruangan.
4. Bacalah jarum pada barometer yang berarti menunjukkan tekanan udara.
5. Catat nilai tekanan udara.
18
10. Peta Isobar
11. Interpretasi Peta Isobar
Pada peta di atas kita dapat melihat garis-garis lurus dengan beberapa angka di tengahnya yang
memotong garis tersebut. Garis tersebut merupakan garis isobar (garis khayal yang menghubungkan
tempat-tempat dengan tekanan yang sama seperti yang tertera pada angka-angka pada garis
tersebut).
Sebagai contoh garis yang terdapat di peta tepatnya di negara Malaysia dan Thailand tertulis tekanan
udaranya 1010 yang berarti bahwa pada daerah yang terlewati garis tersebut memiliki tekanan udara
yang sama yaitu 1010 pascal. Dimana dengan tekanan 1010 berarti daerah tersebut bertekanan
rendah yang berarti kemungkinan besar pada daerah-daerah tersebut akan terjadi angin kencang.
19
12. Pengaruh Tekanan Udara terhadap Perikanan (Perikanan Tangkap)
Pengaruh langsung tekanan udara terhadap perikanan memang tidak langsung dirasakan, namun
hubungannya dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tempat-tempat yang bertekanan udara
kurang dari 1 atm, misalnya di daerah yang tinggi (pegunungan) ada kemungkinan proses difusi
gas-gas penyusun massa udara dari udara ke daerah air akan berkurang. Apabila kekurangan ini
cukup banyak, maka akan mengakibatkan terganggunya kelangsungan hidup organisme air,
misalnya hewan dan tumbuhan kekurangan suplai oksigen pada saat respirasi serta tumbuhan
kekurangan suplai CO2 pada saat fotosintesis.
20
MENGGUNAKAN ANEMOMETER
1. Standar Kompetensi
Menggunakan Anemometer
2. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Satuan Kecepatan dan Arah Angin
Melakukan Pengukuran Kecepatan Angin
3. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat memahami satuan kecepatan dan arah angin secara tepat.
b. Siswa dapat menggunakan satuan kecepatan dan arah angin secara tepat.
c. Siswa dapat memahami prosedur pengukuran kecepatan angin secara tepat.
d. Siswa dapat menggunakan prosedur pengukuran kecepatan angin secara tepat.
MATERI BAHAN AJAR
1. Pengertian Angin
Angin adalah pergerakan udara ke arah horizontal. Sedangkan pergerakan udara dekat
permukaan tanah mempunyai arah tidak menentu dan tidak tetap, hal ini disebabkan oleh
gesekan antara udara dengan permukaan tanah, yang akan menghasilkan turbulensi. Angin
selalu bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Proses terjadinya angin adalah akibat radiasi matahari, bumi mengalami pemanasan dan
pendinginan. Karena permukaan bumi terdiri dari berbagai jenis benda, maka akan terjadi
perbedaan kekuatan penyerapan dan pemantulan radiasi sinar matahari. Dengan adanya
perbedaan sifat benda dalam menyerap dan melepaskan panas, maka akan menimbulkan
perbedan panas dan dingin. Pada daerah panas (suhu udara tinggi) tekanan udara menjadi lebih
rendah sebaliknya daeran dingin menjadi daerah bertekanan tinggi sehingga terjadilah
pergerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah seperti angin
darat angin laut, angin musim, angin pasat serta angin siklon dan antisiklon.
2. Kecepatan Angin
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergerakan udara per satuan waktu dan
dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam
(mi/j). Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j =
0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian
dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin
makin cepat.
3. Arah Angin
Arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin itu datang dari Selatan, maka
arah anginnya adalah Selatan, datangnya dari laut, dinyatakan angin laut. Arah angin untuk
angin di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang dikenal dengan
istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat dimulai
dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak ada
tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 0o dan bila angin berasal dari titik utara
21
dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind
Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya
dilakukan di lapangan terbang. Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah
dilihat maka panah angin dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin
langsung ditunjukan oleh jarum pada kotak monitornya. Panah angin umumnya dipasang
bersama dengan mangkok anemometer dengan ketinggian 10 meter.
4. Macam-Macam Angin
a. Angin darat dan angin laut
Angin laut dan angin darat yang terjadi akibat perbedaan sifat pemanasan dari daratan dan
lautan. Pada siang hari temperatur udara diatas daratan lebih besar dari pada temperatur
udara di lautan, sehingga tekanan udara di atas daratan lebih rendah dari pada tekanan
udara di lautan. Akibatnya terjadi pergerakan udara dari laut menuju daratan yang disebut
angin laut. Demikianlah pula, sedangkan pada malam hari lautan lebih lama melepaskan
panas dibandingkan dengan daratan sehingga daratan merupakan daerah yang bertekanan
tinggi sedangkan lautan merupakan daeran bertekanan rendah sehingga bertiuplah angin
daratan.
b. Angin musim
Angin musim terjadi karena perbedaan pemanasan antara daratan dan lautan dalam skala
waktu dan tempat yang lebih besar, seperti dalam periode yang lama pada benua serta
samudera. Yang kita kenal dengan adanya angin barat dan angin timur. Angin barat
bertepatan dengan musim hujan dan musim timur pada saat musim kemarau.
c. Angin pasat
Adanya perbedaan panas yang terus menerus di daerah katulistiwa dan di daerah sub tropis,
maka akan menyebabkan perbedaan tekanan udara yang konstan di kedua daerah tersebut
yang mengarah ke khatulistiwa. Perbedaan tekanan udara tersebut menimbulkan gerakan
udara yang disebut angin pasat. Di belahan bumi lintang utara, terdapat angin pasat Timur
Laut dan di belahan Bumi Lintang Selatan terjadi angin pasat Tenggara. Hal ini disebabkan
efek dan rotasi bumi (ingat hukum Buys-Balot )
d. Angin siklon dan anti siklon
Siklon adalah suatu tempat (pusat) tekanan rendah yang dilingkari oleh udara yang semakin
besar tekanannya . Udara akan bergerak dari luar menuju ke pusat siklon. Sedangkan anti
siklon adalah tempat tekanan tinggi yang dilingkari oleh udara yang tekanan semakin
rendah. Udara akan bergerak dari dalam menuju ke pusat siklon. Angin ini merupakan aliran
udara berbentuk seperti pegas yang berputar. Karena adanya kekuatan coriolis, putaran
angin angin siklon di belahan bumi bagian selatan khatulistiwa searah jarum jam, sedangkan
di belahan bumi bagian utara khatulistiwa berputar sebaliknya. Putaran angin anti siklon di
belahan bumi bagian utara khatulistiwa searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi
bagian selatan khatistiwa berputar sebaliknya.
22
e. Angin lembah dan angin gunung
Angin ini terjdi karena perbedaan jumlah panas pada lembah dan lereng gunung. Pada
siang, karena radiasi matahari terjadi pemanasan yang lebih cepat pada lereng gunung
daripada lembah, sehingga temperatur di lereng gunung lebih besar daripada temperatur
lembah. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan udara dan udara mengalir dari lembah ke
lereng gunung. Angin ini disebut angin lembah. Pada malam hari terjadi hal yang sebaliknya.
Udara di lereng gunung menjadi lebih cepat dingin daripada udara di lembah, sehingga
udara akan mengalir dari lereng gunung ke lembah. Angin ini disebut angin gunung, adanya
pengaruh gravitasi bumi akan ikut mempercepat gerakan udara tersebut.
f. Angin Lokal
Terjadinya angin ini karena pengaruh cuaca regional maupun lokal dan nama angin yang
diberikan merupakan pencerminan dari proses cuaca yang sangat luas. Pada umumnya ada
dua tipe angin lokal, yaitu angin panas dan angin dingin. Angin panas dapt disebabkan oleh
pergerakan udara dari daerah sumber panas atau karena adanya pemanasan dinamis dari
udara yang turun dari daerah yang lebih tinggi.
g. Angin dingin
Angin dingin dapat berasal dari daerah dingin atau karena adanya aliran udara dari daerah
tinggi (bukit) ke daerah lembah. Berbagai angin panas yang terjadi di Indonesia antara lain
Sulawesi Selatan (angin brubu), sumatera Timur (angin bohorok), Jawa Timur (angin
Gending) dan di Jawa barat (angin Kumbang).
5. Pengertian Anemometer
Anemometer adalah alat pengukur Kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang
Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani,
anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada
tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan
angin itu. Anemometer dipergunakan untuk mengukur kecepatan angin, instrumen dengan tiga
atau empat belahan logam berlubang kecil ditetapkan, sehingga mereka menangkap angin dan
berputar pada batang vertikal. Perangkat listrik mencatat revolusi dari cangkir dan menghitung
kecepatan angin.Satuan meteorologi yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah
Knots (Skala Beaufort), sementara untuk arah angin digunakan 0° – 360°. Alat ukur anemometer
tersebut di dalam penggunaannya haruslah ditempatkan pada posisi terbuka agar mampu
berinteraksi dengan angin yang akan diukur tersebut.
6. Jenis-Jenis Anemometer
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang
berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros
vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup
maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada
kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur
sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe ―cup counter‖ hanya
dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat
23
ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya,
menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut,
sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi
lama selang waktu pengamatannya
b. Anemometer Termal
Anemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan fluida
(angin) sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas yang hilang secara
konvektif dari sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya panas yang dipindahkan dari
sensor secara langsung berhubungan dengan kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika
hanya kecepatan fluida yang berubah, maka panas yang hilang bisa di interpretasikan
sebagai kecepatan fluida tersebut. Kerja anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu
dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan.
Gambar 1. Macam-macam Anemometer
24
7. Prosedur Kerja Anemometer
Bagaimana cara kerja dari anemometer tersebut? Pada saat tertiup oleh angin maka baling-
baling atau mangkok yang terdapat pada Anemometer tersebut akan bergerak sesuai dengan
arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makan akan
makin cepat pula kecepatan berputar dari piringan mangkok-mangkok tersebut. Dari jumlah
putaran dalam perdetik maka akan dapat diketahui jumlah dari kecepatan anginnya. Di dalam
peralatan anemometer, terdapat bagian alat pencacah yang akan berfungsi menghitung jumlah
kecepatan angin. Hasil yang diperoleh oleh alat pencacah akan dicatat, selanjutnya akan
dicocokkan dengan Skala Beaufort.
8. Prosedur Penggunaan Anemometer
Prosedur penggunaan anemometer adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan anemometer dengan kain lembut dan bersih apabila masih terdapat kotoran.
2. Pilih areal yang terbuka untuk memasang anemometer (tidak terhalang).
3. Tempat anemometer pada tempat tersebut.
4. Tunggu hingga windcup (mangkok anemometer) bergerak tertiup angin.
5. Catat kecepatan angin yang terdapat pada bagian bawah anemometer/speedometernya
(semakin besar angin bertiup, maka semakin kencang windcup berputar yang berarti juga
semakin besar nilai kecepatan anginnya).
6. Berikut contoh perhitungan sederhana kecepatan angin yang diukur dengan anemometer tiga
mangkok. Panjang lingkaran susunan mangkok-mangkok adalah 3 m dan susunan itu
berputar pada suatu waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 detik,maka kecepatan angin
dapat dihitung [(20x3) / 10] = 6 m/s , untuk memudahkan menghitung putaran dari pada
piringan anemometer maka salah satu mangkok diberi warna lain.
9. Peta Isohyet
25
10. Interpretasi Peta Isohyet
Pada peta di atas dapat kita lihat kecepatan angin dan arah angin. Kecepatan angin ditulis dalam
satuan knot (KT) dan arah angin ditulis dalam garis bertanda panah.
11. Pengaruh Angin terhadap Perikanan (Perikanan Tangkap)
Angin berfungsi dalam pergerakan permukaan air yang membantu proses terjadinya difusi
oksigen dari udara ke dalam air, membantu proses pertukaran gas dari udara ke dalam perairan
dan gerakan-gerakan zat terlarut dalam air serta penyebaran biota karena terjadi arus pada
lapisan atas.
Recommended