View
197
Download
25
Category
Preview:
DESCRIPTION
Metode kerja Dinas Bina Marga
Citation preview
METODE PELAKSANAAN
Peningkatan Jalan dan Pembangunan Talud Desa Sidaurip - Desa Gandrungmanis - Desa Layansari Kec.Gandrungmangu
Dengan jangka waktu pelaksanaan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK ).
Lokasi pekerjaan terletak di Lokasi pekerjaan terletak Kecamatan Kawunganten
BAB. I LATAR BELAKANGSehubungan dengan keadaan jalan ujungmanik - Cigintung mengalami kerusakan maka perlu perbaikan
guna untuk memperlancar arus lalulintas pengguna jalan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian
masyarakat, maka diperlukan peningkatan sarana jalan yang memadai guna mendukung kelancaran
arus barang dan jasa, meningkatkan kapasitas jalan, memperlancar arus lalu lintas . Rencana metoda
pelaksanaan ini disusun oleh CV.PURNAMA KARYA untuk menerapkan sistem Jaminan mutu terhadap
rencana pekerjaan peningkatan Jalan kuripan-jangrana agar pelaksanaanya sesuai dengan persyaratan
yang diterapkan (spesifikasi Teknik) dan hasil pekerjaan dapat berpungsi sebagaimana yang diharapkan.
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
A. Pekerjaan Persiapan :
Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik,
karena akan sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan.
Hal tersebut meliputi prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang
didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya
yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
a. Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang
persiapan sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakup :
Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dan masing masing
tugas dan tanggung jawabnya
Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang
telah kami susun, dan apabila masih ada kekurangan kami sebagai penyedia jasa akan
menyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak
yang dipersyaratkan.
b. Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan
pemberitahuan kepada Pengguna Jasa secara tertulis untuk diadakannya sosialisasi. Didalam
sosialisasi yang dikuti oleh instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa
akan menjelaskan secara umum tentang pelaksanaan Pekerjaan antara lain :
METODE PELAKSANAAN
Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
Penebangan pepohonan yang mengangu untuk akses jalan masuk ( Jika di Perlukan)
Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan pekerjaan
Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat
setempat
Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan
ditandatangani oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan
pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan dimulainya pekerjaan dikirimkan ke instansi
terkait, Penyedia Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara
bersamaan meliputi antara lain :
a. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang
dipersyaratkan, dan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan
direncanakan pelaksanaannya
Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan
diterima oleh Pengguna Jasa serta diijinkan oleh Direksi pekerjaan.
b. Pembuatan Kantor Lapangan/Barak Kerja
Kantor lapangan bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan, kantor lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai
yang dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan-
peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik
pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku monitoring
cuaca, dan peralatan PPK.
Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan
sarana untuk pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
c. Gudang
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan
Direksi. Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu dijaga
baik kualitas dan keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan pelumas
terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen diberi alas
supaya kualitas tetap terjaga.
d. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang
dipersyaratkan dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi.
Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang
disaksikan Oleh Pengawas pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan disiapkan dan harus ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat
Pelaksana Teknis kegiatan serta oleh kepala bidang terkait.
Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang
pada setiap 50m atau 10m pada lokasi, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.
Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil
tersebut sampai pekerjaan selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan
pekerjaan baik oleh pengawas maupun Tim Pemeriksa Serah terima pekerjaan.
a. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh
pengawas mengadakan Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya
dilaksanakan atau gambar Purnabangun (As-Built Drawing) untuk digunakan sebagai dasar
perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa perhitungan volume
berdasarkan garis rencana yang telah ditetapkan :
Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib
menyelesaikan sampai garis rencana.
Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka
volume dihitung berdasarkan garis rencana.
Sebelum Pelaksanaan untuk dapat membuat target, informasi berikut perlu diketahui:
standar teknis yang akan dicapai
standar kwalitas yang akan dicapai
jumlah dan kesulitan pekerjaan
kecepatan pekerjaan dan produktivitas
tersedianya sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia (tenaga kerja, material dan
transportasi, dll.)
Ketika menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan, perencana harus memasukkan mobilisasi dan
waktu persiapan untuk memulai, dan penyelesaian akhir termasuk pembersihan lokasi.
Pelaksanaan harus dimulai secara berurutan. Beberapa aktivitas harus dimulai pertama sebelum aktivitas
yang lainnya. Tenaga kerja harus dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan aktivitas pada
tingkat lokal/site.Pekerjaan akhir termasuk pembersihan lokasi kerja, membongkar direksi kit dan barak
kerja, dan akhirnya acara serah terima (peresmian). sehingga staf pengawas pada setiap level dapat
mempersiapkan setiap tanggungjawabnya untuk melakukan pekerjaan tepat waktu dalam keseluruhan
perencanaan.
Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :
Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
Kantor Direksi dan gudang
Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah
memenuhi mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi
diperlukan selama pelaksanan pekerjaan
Papan nama proyek
METODE PELAKSANAAN
Rencana kerja harian
Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja
menyelesaikan pekerjaan untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap
jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil yang dicapai dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari
berikutnya disiapkan.
Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan
selama hari-hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk
menghasilkan sesuatu, mengapa target tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil
yang baik. Untuk mendapatkan informasi tepat waktu, fungsi dari sistem pelaporan dibutuhkan.
Program Laporan dan Dokumentasi.
Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan
pengendalian dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan
oleh pelaksana lapangan dan diketahui oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas
pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
Laporan harian berisi :
Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
Perubahan atau kemajuan desain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan
rencana.
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
Catatan lain yang dianggap perlu.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat,
atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian
dan berisi hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.
Laporan mingguan
dibuat oleh pelaksana lapangan dan diperiksa oleh pengawas dan Koordinator Pengawas.
Dokumentasi
a. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi pekerjaan untuk laporan progres pekerjaan pada
lokasi yang ditentukan.
METODE PELAKSANAAN
b. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan
sebelum mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir
pelaksanaan 100% . Foto – foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.
c. Foto – foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam
3 rangkap dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.
Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.
a. Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan
Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan
lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia
peniliti kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran
hasil pekerjaan.
c. Sebelum penyerahan lapangan ,Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama bersama melakukan
pemrikaan lapangan berikut bangunan , bangunan pelengkap dan seluruhb aset milik Pejabat
Pelaksana Kegiatan yan akan menjadi tanggung jawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan dijaga
dan dipelihara.
d. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang
ditandatangani kedua belah Pihak.
Metode Pengaturan Lalu lintas
Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang
digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam
menjalankan kendaraannya
Tanda Pengaman lalu lintas untuk setiap grup kerja rambu sebanyak dua buah , ukuran 60
x 90 cm. batas tripleks / papan dengan kerangka kaso 5/7 , warna kuning, huruf hitam yang
menyatakan jenis proyek pekerjaan.
Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa
strip/garisputih.
KOSISTENSI DAN KEWAJARAN TEKNIS
METODE PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu pelaksanaan Kontrak : 90 (Sembilan Puluh) hari kalender
Masa pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan puluh) hari kalender
Jam kerja efektif
Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Minggu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB
Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB
METODE PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN TURAP Galian Tanah Biasa ,
Apabila Bouwplank sudah siap dan pengeringan dengan menggunakan pompa air kami akan memulai
melaksanakan Galian Tanah Biasa, sesuai gambar rencana dengan terlebih dahulu meminta ijin ke
Direksi pekerjaan.
Adapun cara pelaksanaanya sebagai berikut :
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan sesuai
dengan gambar rencana dan kondisi lapagan.
Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil
galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka harus disiapkan mesin pompa air
untuk mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air hujan maka meneruskan
pekerjaan selanjutnya air di buang terlebih dahulu.
Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsor / runtuhan tanah cukup besar maka dibuat
galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.
Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus
memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak
bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.
Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang
sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;
Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi
Pengerjaan arah memanjang galian tanah ini disesuaikan dengan kemampuan memasang pasangan batu
untuk masing-masing grup, dengan tujuan pekerjaan pasangan batu tidak terhambat oleh pekerjaan galian
dan panjang penanganan galian tidak berlebihan untuk menghindari genangan air apabila terjadi hujan.
METODE PELAKSANAAN
Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar – akar
tanaman atau bagian – bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang – lubang diisi kembali
dengan pasir ,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Hasil galian akan di buang ketempat –tempat yang telah disetujui oleh direksi, dan tanah hasil galian yang
memenuhi syarat untuk urugan kembali akan kami letakan ditempat – tempat timbunan sementara sesuai
petunjuk direksi.
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.03 sampai 07 dengan waktu 35 Hari. Dengan
volume 135,0 m3
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan:
Tukang Gali : 211,14 OH
Mandor : 7,19 OH
Peralatan yang digunakan
- Cangkul
- Ember
- Garpu
Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
a. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.
b. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
c. Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu rencana dan dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah mememenuhi
syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Bahan material yang digunakan adalah batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan
semen.
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
Material tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alat water
tank truck.
Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.
Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai
dengan gambar.
Pekerjaan Pasangan Batu akan kami pergunakan material yang memenuhi syarat spefikasi teknis;
Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
Mortar digunakan kurang dari 30 menit
METODE PELAKSANAAN
Batu diletakan dengan hati–hati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat
dengan campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari
10 mm.
Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit
satu batu pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama – sama dengan pasangan bagian
dalam agar batu pengikat dapat terpasang dengan baik.
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta
bersih dari ceceran adukan,
Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan,
dilanjutkan memasang ke arah atas secara bertahap.
Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk
menghindari keruntuhan
Weep Hole PVC Ø 2” akan kami pasang 1 ( satu ) buah setiap 1m2/sesuai gambar pelaksanaan dan
bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta
bersih dari ceceran adukan,
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.04 sampai 08 dengan waktu 35 Hari. Dengan
volume 351,0 m3
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 1.409 Jam
Tukang batu : 422 Jam
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Pasir Pasang : 178 m3
Portland Cement (PC) : 61.776 kg
Batu Belah :410 m3
Kebutuhan peraltan untuk menyelesaikan
Concrete : 140 Jam
Water Tangker : 1 Jam
Pada ketingiian pemasangan batu belah pada minimal ketinggian 1,5 m di perlukanya Pemasangan pipa
PVC 2” sebagai pembuang air tanah . Bagian dalam dari setiap sambungan pipa harus diratakan
sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa yang digunakan bersih dan bebas dari jatuhan adukan.
Pemasangan pipa dipasang dengan teliti menurut arah ketinggian yang ditentukan pada petunjuk gambar
.Bagian dalam pipa harus diratakan sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa bagian dalam harus
bersih dan bebas dari kotoran.
Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata
dan halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga
supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi
rata dengan adukan
METODE PELAKSANAAN
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu
pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit
satu sama lain.
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.04 sampai 08 dengan waktu 35 Hari. Dengan
volume 53,5 m’
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 3,3 Oh
Tukang batu : 0,19 Oh
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Pipa PVC 2’ : 26 m’
Ijuk : 8 kg
Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr
Untuk pasangan batu yang ketinggian sudah memenuhi syarat (bisa di plester) kami akan minta ijin
kepada Direksi untuk memulai pengerjaan dengan jenis pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Ps, dengan
menggunakan semua material sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan
metode kerja sbb :
Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan
menggunakan Beton Molen
Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,
Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan
air semen
Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi
supaya tidak rusak
Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan
menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang
dimulai dari bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan
melakukan perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua
permukaan permukaan kelabangan sambil mengosok – gosokan ke arah bagian atas, kemudian
dipadatkan dengan cara gosokan arah memutar mempergunakan roskam besar.
Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara
membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya
agar tak cepat mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis
– tipis acian dan selanjutnya di gosok – gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air
dengan kuas agar merata.
Pekerjaan Acian Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak
semen dan bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat
atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
METODE PELAKSANAAN
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh
diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga
tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar
nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-
benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.05 sampai 09 dengan waktu 35 Hari. Dengan
volume 810 m2
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 311 Oh
Tukang batu : 153 Oh
Kepala Tukang : 15 Oh
Mandor : 15 Oh
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Pasir Pasang : 18 m3
Portland Cement : 6.298 kg
Pekerjaan Acian
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat
cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan
agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
METODE PELAKSANAAN
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram
air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.Pekerjaan ini dimulai minggu ke.09 sampai 11 dengan waktu 21 Hari. Dengan
volume 810 m2
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 162 Oh
Tukang batu : 81 Oh
Kepala Tukang : 8,1 Oh
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Portland Cement : 2.632 kg
Pekerjaan Timbunan Tanah Dipadatkan/m3
Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk pada
belakang pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang dihasilkan
dari pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan batu yang
sudah dikerjakan
Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi
menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-
rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian
yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang
disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan
air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain
yang disetujui.
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air
yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor
grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan,
dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan
menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan
diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan
(termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian
permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang
ditempatkan diatasnya.
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.10 dan 13 dengan waktu 14 Hari. Dengan
volume 82 m3
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 3,25 Jam
Mandor : 1 Jam
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Tanah Urug : 98,4 m3
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Excvator : 1,47 Jam
Dumptruk : 41,9 Jam
PEKERJAAN JALAN
Lapis Pondasi Agregat Kelas C
Setelah Pekerjaan Pemasangan Talud sudah hampir selesai kami lanjutkan ke
pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas C
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
Material agregat kelas C dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.08 sampai 10 dengan waktu 14 Hari. Dengan
81,0 m3
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 4 Jam
Mandor : 0,58 Jam
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Aggregat Kelas C : 101,95 m3
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Tandem Roller : 0,87 Jam
Water tanker Trcuk : 0,87 Jam
Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Setelah Pekerjaan Kelas C selesai kami lanjutkan pekerjaan Lapis Pondasi kelas B.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
METODE PELAKSANAAN
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui
Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.
Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
Dengan Mengunakan Peralatan ;
Pedestrian Roller
Water Tanker
Alat bantu ; Belincong, Gerobak dorong
Bahan mengunakan ;
Agregat Kelas B (ukuran 3/5)
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.09 sampai 11 dengan waktu 14 Hari.
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 4 Oh
Mandor : 0.5 Oh
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Aggregat Kelas B : 100 m3
Aggregat Halus : 24 kg
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Dumptruck : 0,43 Jam
Water Tanker : 1.13 Jam
Pekerjaan Timbunan Tanah Dipadatkan/m3
Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk pada
belakang pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang dihasilkan
dari pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan batu yang
sudah dikerjakan
Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi
menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-
rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian
yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang
disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan
air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain
yang disetujui.
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air
yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor
METODE PELAKSANAAN
grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan,
dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan
menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan
diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan
(termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian
permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang
ditempatkan diatasnya.
Pekerjaan ini dimulai minggu ke.10 sampai 11 dan dilanjutkan kembali setelah
lebaran di minggu 12 dengan waktu 21 Hari. Dengan volume 53,5 m3
Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :
Pekerja : 3 Oh
Mandor : 1,5 Oh
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Tanah Urug : 64,2 m3
Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan
Excvator : 1,47 Jam
Dumptruk : 41,9 Jam
METODE URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG
a. Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi
Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon, buliten ,poster,
spanduk,saftey letter dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan dilingkungan kerja misalnya
komunikasi antara petugas diruangan control dengan petugas dilapagan , komunikasi antara
petugas K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan manusia dengan manusia
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal ,vertikal
dari bawah keatas kebawah di seluruh jajaran organisasi.
2. Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsure diluar
perusahaan seperti konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi profesi, media massa dan
lainya.
b. Komite Keselamatan Kerja
Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan,
memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan . mengembangkan system untuk
mengukur keefektifan dengan cara sebagai berikut :
1. Mencatat semua masalah yang diangkat
2. Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir
METODE PELAKSANAAN
3. Meminta program – program inspeksi dan meminta laporanya
4. Berkomitmen meningkatkan standar K3
c. Kelengkapan Administrasi K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
kelengkapan administrasi K3, meliputi:
Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat
Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (BPJS Kesehatan)
Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya
Ijin dari kantor kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi
untuk lalu-lintas alat berat
Keterangan layak pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang berwenang
memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau lingkungan setempat
d. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan
Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang
terkait K3, yaitu desnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
o Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
o Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3
o Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol
maupun safety supervisor
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
PENUTUP
Saran dan Usulan
Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk
meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil
akhir yang memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN
tersebut mengandung skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya
suatu keterikatan antar pekerjaan.
Mengingat begitu kompleksnya pekerjaan dimana tidak hanya konstruksi sendiri yang akan
dilaksanakan tetapi juga konstruksi pendukungnya, dimana pekerjaan konstruksi sangat terkait dengan
keberhasilan pelaksanaan konstruksi sistem dewateringnya dalam memenuhi fungsinya sebagai konstruksi
pendukung. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu analisa perencanaan yang tepat dari awal sampai akhir
dengan tidak hanya bergantung pada teori-teori perhitungan tetapi juga harus memperhatikan kondisi real di
lapangan. Harapan kami, laporan yang kami sajikan ini dapat memberikan sedikit manfaat terkait hal-hal
tersebut di atas walaupun dengan segala kekurangannya.
Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Filling
Pelaksanaan dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Cilacap, 10 April 2015CV. FEODA
MUGIN YAHYADirektur
METODE PELAKSANAAN
Recommended