View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
0 | P a g e
MODUL SIM KEU
UNIVERSITAS GUNADARMA
DOSEN : Antoni, SE., MM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
1 | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya modul ini tersusun dengan
baik. modul ini disusun menggunakan berbagai referensi dari buku atau dari internet dan
disertai dengan implikasi di lapangan. Sehingga Diharapkan bisa menambah pemahaman
bagi pembacanya.
Jakarta, 2005
Penulis
2 | P a g e
DAFTAR ISI
FIRMA 3
PERSEROAN TERBATAS 5
LABA DITAHAN 7
DEVIDEN 9
OBLIGASI 15
AKUNTANSI PROSES DAN PESANAN 19
DAFTAR PUSTAKA 32
3 | P a g e
Pengertian Firma
Pengertian firma adalah “bersama” yaitu nama orang (sekutu) yang digunakan sebagai
nama perusahaan.
Firma adalah suatu persekutuan/perseorangan yang dibentuk supaya dapat menjalankan
suatu perusahaan dibawah nama bersama para anggota/sekutunya, dan
bertanggungjawab secara tidak terbatas dan sendiri-sendiri kepada pihak ke 3.
Di dalam firma, para sekutu/anggota yang memiliki kekuasaan tertinggi. Setiap
anggota/sekutu firma bertanggungjawab secara pribadi untuk keseluruhan, artinya semua
anggota harus ikut bertanggungjawab kepada semua perikatan persekutuan firma,
meskipun firma tersebut dibuat oleh anggota/sekutu yang lain. Dari penjelasan hal
tersebut, lingkungan para anggota firma seringkali cenderung tidak luas atau terbatas,
contohnya hanya terbatas pada keluarga atau teman/sahabat karib yang bisa saling
mempercayai.
Kelebihan dan Kekurangan Firma
Kebaikan dan kekurangan firma menurut Sri Wilujeng (2006) dalam buku “Pengantar
Bisnis” diantaranya kebaikan-kebaikannya sebagai berikut:
1. Prosedur pendirian firma yang relatif murah.
2. Kemampuan finansial cenderung lebih besar sebabnya adalah dari gabungan modal
beberapa orang yang sehingga mudah dalam memperoleh kredit.
3. Status hukum yang lebih jelas terutama jika didirikan dengan akte autentik.
4. Keputusan bersama dan diadakan pertimbangan antara para firma, dengan
demikian diharapkan akan mendapatkan keputusan yang lebih baik.
5. Dapat diadakan pembagian kerja diantara para firma menurut keahlian dan
kecakapan dari masing-masing firma.
Kelemahan-kelemahan firma diantaranya adalah;
1. Tanggungjawab yang tidak terbatas para anggota/sekutu terhadap hutang
perusahaan.\
4 | P a g e
2. Kontinuitas (keberlangsungan) perusahaan tidak terjamin, apa sebabnya? jika
seseorang firma keluar, otomatis firma menjadi bubat.
3. Wewenang yang sama. Artinya wewenang dibagi pada beberapa orang dimana
masing-masin firma adalah pemilik dan pimpinan perusahaan.
4. Mengandung bahaya adanya kemungkinan bahwa firma tidak mematuhi peraturan
atau persetujuan yang telah disepakati.
Berakhirnya firma menurut Ismail Solihin (2007) dalam buku “Pengantar Bisnis” adalah
sebagai berikut:
Firma akan berakhir apabila jangka waktu yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar
telah berakhir.
Baca juga:
1. [Lengkap] Pengertian Sentralisasi Dan Desentralisasi Beserta Asas + Kelebihan
2. “Manajemen Laba” Pengertian, Bentuk dan Motivasi
Perseroan Komanditer (Commanditaire Venoootschap/CV)
Pengertian Perseroan Komanditer (Commanditaire Venoootschap/CV) adalah seuatu
persekutuan yang untuk menjalankan suatu perusahaan yang telah didirikan antara satu
orang atu lebih dimana sebagian dari anggota bertanggung jawab secara terbatas dan
sebagian sekutu lainnya bertanggungjawab secara tidak terbatas.
Macam-macam perseroan komanditer (CV)
Menurut Ismail Solihin dalam bukunya Pengantar Bisnis (2006) memiliki dua macam
sekutu diantaranya sebagai berikut:
1. Sekutu komplementer (complementary partner) adalah sekutu yang aktif menjadi
pengurus dalam persekutuan.
2. Sekutu komanditer (silent partner) adalah sekutu pasif yang tidak ikut mengurus
persekutuan.
5 | P a g e
Kelebihan dan Kekurangan Perseroan Komanditer
Adpun kebaikan dan kekurangan perseroan komanditer (CV) dalam buku Pengantar
Bisnis menurut Sri Wilujeng, kebaikan-kebaikannnya diantaranya sebagai berikut:
1. Pendiriannya relatif mudah.
2. Labih banyak modal yang dapat dikumpulkan
3. Kemampuan untuk mendapatkan kredit lebih baik manajemen dapat
diversifikasikan
4. Kesempatan ekspensi lebih banyak.
Kelemahan-kelemahan perseoran komanditer (CV) diantaranya meliputi:
1. sebagai sekutu/anggota tidak memiliki tanggungjawab yang tidak terbatas
2. masa hidup tidak tentu, dan rawan konflik sekutu komplementer.
3. Kekuasaan dan pengawasan kompleks karena ada dua jenis kanggotaan
4. Sukar untuk menarik kembali ke investasinya, terutama bagi sekutu
komplementer.
Perseroan Terbatas (PT)
Pengertian perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum yang terdiri atas
perjanjian dengan melakukan kegiatan usaha dengan modal tertentu dibagi dalam saham.
Para pemilik/pemegang saham tersebut mempunyai tanggungjawab yang terbatas pada
jumlah niominal dari saham yang dimilikinya. Saham adalah sertifikat/surat berharga
yang menunjukkan sebagai tanda bukti seseorang pernah menyetorkan modal ke dalam
seuatu PT untuk menjadi pemilik PT yang bersangkutan.
Macam-Macam Perseroan Terbatas
Menurut Sri Wiludjeng dalam bukunya pengantar bisnis diantarnya adalah sebagai
berikut
1. PT Tertutup adalah PT yang sahamnya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja
(saham atas nama).
6 | P a g e
2. PT Terbuka adalah PT yang saham-sahamnya bisa dmiliki tiap orang (saham atas
tunjuk).
3. PT Kosong adalah PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya dan bisa dijual
untuk beroperasi kembali.
4. PT Asing adalah PT yang didirikan di luar negeri.
5. PT Domestik adalah PT yang akan melakukan investasi di Indonesia didirikan di
Indonesia dan tunduk pada hukum yang ada di Indonesia.
6. PT Perseorangan dalah PT yang semua sahamnya jatuh pada satu orang saja.
Kebaikan dan Kekurangan Perseoran Terbatas (PT)
Menurut Sri Wiludjeng (2006) dalam bukunya Pengantar Bisnis diantaranya kebaikan-
kebaikannya diantaranya sebagai berikut:
1. Kemungkinan untuk hidup dalam jangka panjang sebagai badan hukum daoat
menjamin pemegang saham.
2. Terbatasnya tanggungjawab pemilik dimana kerugian ditanggung terbatas pada
jumlah modal/investasi yang ditanam dalam perusahaan.
3. Pembagian pemilikan dalam jumlah kecil menarik penanaman modal dari segala
lapisan masyarakat.
4. Saham sudah diperjualbelikan.
5. Mudah menarik modal dalam jumlah yang besar sehingga memudahklan
perusahaan untuk mengadakan ekspensi.
6. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolan modal secara efisien.
Kelemahan-kelemahan Perseroan Terbatas (PT) diantaranya meliputi:
1. Kesulitan atau biaya pembentukannya yang relatif tinggi.
2. Bebannya tinggi harus mengadakan laporan pajak pada pemerintah.
3. Memerlakukan ijin khusus untuk mengadakan usaha tertentu.
4. Kurangnya hubungan-hubungan perseorangan antara para pemilik disebabkan
karena: 1). Adanya pemilik yang tinggal didaerah lain. 2). Manajemen yang terdiri
7 | P a g e
dari orang-orang yang dibayar kemungkinan tidak memiliki tanggungjawab penuh
ataupun kurangnya kesetiaan terhadap perusahaan.
5. Tidak ada alat-alat yang efektif untuk melindungi kepentinfan pemegang saham.
6. Tak ada rahasia mengenai penjualan keuntungan dilaporkan pada pemegang
saham sehingga ini dapat digunakan oleh pesaing.
Demikianlah Pengertian Dan Perbedaan Firma, CV, PT Serta Kelebihan Dan
Kekurangannya, Semoga bermanfaat bagi menambah wawasan kita. Terimakasih banyak
atas kunjungannya. 🙂
Laba Ditahan
"Saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh RUPS atau rapat anggota diputuskan
untuk tidak dibagikan (retained earning)."
Otoritas Jasa Keuangan
Apa Itu Laba Ditahan?
Laba ditahan (retained earnings) adalah jenis laba hasil penjualan barang dan jasa yang
kemudian dibagikan sehingga juga menjadi tambahan bagi para pemegang saham. Laba
ditahan adalah jumlah nominal uang yang dapat dipakai untuk membagikan dividen.
Laba ditahan (retained earnings) umumnya dipengaruhi oleh jenis-jenis transaksi seperti:
Pembagian dividen
Laba/rugi bersih penjualan
Koreksi pembukuan dari laporan laba/rugi periode sebelumnya
Laporan laba ditahan lazimnya masuk di dalam Laporan Perubahan Modal, pun
mencakup perubahan laba ditahan tersebut.
Karakteristik Laba Ditahan
8 | P a g e
Laba ditahan terdiri dari unsur-unsur yang lantas di-debitkan atau di-kreditkan ke dalam
laporan laba ditahan. Unsur-unsur tersebut meliputi:
Penutupan saldo rekening ikhtisar laba/rugi
Distribusi yang ditujukan untuk para pemegang saham
Perubahan prinsip akuntansi
Koreksi laporan periode sebelumnya
Penyisihan laba ditahan
Transaksi saham treasury
Quasi reorganisasi
Kaitan Laba Ditahan dengan Dividen
Laba ditahan (R/E) memiliki keterkaitan yang kuat dengan dividen. Dividen adalah hak
pemegang saham atas raihan laba yang dihasilkan perusahaan. Laba ditahan
sesungguhnya merupakan hak milik pemegang saham yang masih dipegang perusahaan
untuk ekspansi bisnis. Ketika laba ditahan tersebut diputuskan untuk didistribusikan ke
pemegang saham, barulah disebut sebagai pembagian dividen. Pembagian dividen
berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki tiap-tiap pemegang saham.
Dividen sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Dividen Kas, adalah jenis dividen yang lazim diberikan oleh perusahaan kepada para
pemegang saham
2. Dividen Aktiva selain Kas, adalah jenis dividen yang berupa surat-surat berharga maupun
aktiva lainnya. Pada kasus ini, pemegang saham akan menerima dividen sesuai dengan
nilai dari pasar aktiva
3. Dividen Utang, adalah jenis dividen yang muncul ketika laba yang tidak dibagikan
memiliki cukup saldo untuk pembagian dividen, namun saldo kas tidak mencukupi. Pada
kondisi ini, pihak perusahaan akan menerbitkan dividen utang yang akan dibayarkan
pada saat saldo sudah mencukupi
9 | P a g e
4. Dividen Saham, adalah jenis dividen di mana perusahaan membagikan saham tambahan
tanpa adanya pembayaran yang dibebankan kepada para pemegang saham
5. Dividen Likuidasi, adalah jenis dividen yang sebagian dari total pembagian tersebut
merupakan pembagian modal. Penting sekali disini untuk para pemegang saham dapat
mengetahui mana yang merupakan pembagian laba dan mana yang merupakan
pembagian modal. Dengan begitu, para pemegang saham dimungkinkan untuk dapat
menurunkan nilai investasi
Pengertian Dividen
Pengertian dividen adalah pembagian laba perusahaan yang diterima para pemegang
saham sesuai dengan persentase kepemilikiannya yang berasal dari keuntungan dari hasil
operasi perusahaan selama suatu periode.
Dividen adalah BAGIAN keuntungan dari perusahaan yang diputuskan untuk dibagikan
atau didistribusikan kepada para pemilik saham (common stock). Dalam banyak kasus,
tidak semua keuntungan yang dihasilkan perusahaan dibagikan semua kedalam dividen.
Ada sebagian sebagian yang akan digunakan kembali untuk membiayai kegiatan dan
pengembangan usaha perusahaan. Ini disebut dengan Laba Ditahan (retained earning).
Besar kecilnya tergantung pada kebijakan dividen dan hasil RUPS perusahaan.
Dividen adalah hak dari pemegang saham. Dividen hanya akan diperoleh jika perusahaan
menghasilkan cukup laba untuk dibagikan. Dan jika direksi perusahaan menilai
perusahaan dirasa layak membagikan dividen.
Apabila perusahaan telah memutuskan membagi laba, maka semua pemilik saham akan
mendapatkan hak yang sama sesuai persentase kepemilikan sahamnya. Namun pembagian
dividen pemilik saham jenis preferen akan lebih diprioritaskan dibandingkan pemilik
saham biasa.
10 | P a g e
Jenis Jenis Dividen
1. Dividen Kas (Cash Dividend)
Pembayaran dividen dalam bentuk uang kas. Dibandingkan dengan jenis dividen lain,
deviden kas lebih sering digunakan oleh perusahaan dan umumnya juga lebih disukai oleh
para pemilik saham.
2. Dividen Aktiva selain Kas (Property Dividend)
Dividen yang dibagikan dalam bentuk barang atau aktiva selain kas. Dividen properti ini
yang dibagikan adalah bagian dari aktiva yang tidak akan mengganggu keberlangsungan
hidup bisnis perusahaan. Dan barangnya bisa dibagi rata kepada para pemegang saham.
Pemilik saham akan menerima dengan nilai sebesar harga pasar dari aktiva yang
dibagikan tersebut.
3. Dividen Utang (Scrip Dividend)
Dividen utang adalah janji tertulis untuk membayar jumlah deviden kas tertentu kepada
pemilik saham dikemudian hari. Janji ini umumnya berupa surat promes. Deviden utang
ini bisa terjadi apabila laba perusahaan mencukupi namun saldo kas perusahaan tidak
cukup untuk membayarnya.
4. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen likuidasi adalah deviden yang muncul ketika manajemen direksi ingin melikuidasi
usahanya dan mengembalikan seluruh aktiva bersih yang tersisa kepada pemilik saham
dalam bentuk kas tunai.
5. Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen saham adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham yang pembagiannya
sesuai dengan persentase kepemilikan saham. Tidak berbentuk uang kas tunai.
Jumlah saham yang beredar akan meningkat namun kapitalisasi pasar besarnya tetap
tidak berubah karena setiap penambahan saham baru diikuti dengan penurunan nilai
saham. Sedikit banyak mirip dengan stock split atau pemecahan saham. Tujuannya untuk
bisa mempertahankan tingkat modal perusahaan.
11 | P a g e
Pengertian Kebijakan Dividen
Pengertian kebijakan dividen adalah keputusan direksi apakah laba yang dihasilkan
perusahaan pada akhir periode dibagikan kepada para pemilik saham (dividen) atau laba
tersebut ditahan sebagai penambah modal perusahaan yang akan digunakan dalam
kegiatan, atau investasi pengembangan perusahaan dimasa mendatang.
Kebijakan dividen selalu berkaitan langsung dengan keputusan pendanaan perusahaan.
Kebijakan dividen adalah salah satu fungsi manajemen keuangan yang berkaitan erat
dengan struktur modal perusahaan.
Jadi ketika dalam sebuah perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan. Ada beberapa
pilihan yang bisa dilakukan atas keuntungan yang diraih tersebut :
1. Laba dibagikan kepada para pemegang saham (dividen)
2. Laba digunakan kembali untuk kegiatan dan ekspansi usaha (laba ditahan)
3. Laba dibagi antara dividen dan sebagian lagi digunakan untuk laba ditahan.
Apabila manajemen perusahaan mengambil laba dibagikan sebagai dividen, maka sumber
pendanaan internal akan berkurang. Laba ditahan berkurang.
Demikian juga sebaliknya, apabila perusahaan memilih opsi untuk tidak membagikan
deviden, maka dana internal perusahaan akan membesar.
Laba ditahan adalah salah satu sumber pendanaan perusahaan yang sangat penting untuk
digunakan dalam membiayai pertumbuhan perusahaan. Semakin besar laba ditahan,
maka akan semakin kuat struktur modal dan posisi keuangan perusahaan.
Semua langkah yang diambil dalam kebijakan dividen adalah bahwa setiap keputusan
12 | P a g e
yang diambil harus tetap memperhatikan tujuan utama dari perusahaan, yaitu
kesejahteraan pemilik perusahaan dan meningkatkan nilai dari perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepentingan para pemegang saham, kepentingan
usaha perusahaan dan bahkan kepentingan masyarkat sekitar dan pemerintah.
Tipe Kebijakan Dividen
#1. Kebijakan Dividen Stabil
Jenis kebijakan dividen yang stabil adalah jumlah nominal dividen yang dibayarkan tetap
disetiap periodenya.
Nominal pembayaran dividen tidak akan naik dan turun. Stabil diangka yang sama.
Alasan perusahaan yang melakukan kebijakan dividen stabil ini adalah untuk
menciptakan kesan terhadap pemegang saham (investor) bahwa pembayaran dividen yang
stabil mengindikasikan kinerja perusahaan juga stabil dari tahun ketahun.
Walaupun perusahaan secara akuntansi mengalami kerugian, pemegang saham akan tetap
menerima dividen dengan jumlah sama seperti tahun sebelumnya.
#2. Kebijakan Dividen Rasio Tetap
Maksud dari kebijakan dividen rasio yang tetap adalah bahwa dividen dibagikan
berdasarkan rasio yang tetap disetiap periodenya.
Besar kecil jumlah nominal dividen yang dibagikan tidak sama dari tahun ketahun.
Tergantung pada laba yang dihasilkan.
13 | P a g e
Misalnya, apabila perusahaan menetapkan dividen ratio sebesar 40 persen dari laba bersih
yang dihasilkan.
Maka setiap tahun, dividen yang dibagikan sebesar 40 persen dari laba bersih perusahaan.
Setiap tahun, laba yang dihasilkan jumlahnya tentu berbeda beda. Kadang naik kadang
turun.
Maka jumlah nomina dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan berbeda
beda setiap tahunnya yang diambilkan dari 40 persen dari laba yang dihasilkan.
#3. Kebijakan Dividen Fleksibel
Pada tipe kebijakan dividen ini, besar kecil dividen yang dibayarkan setiap tahunnya akan
disesuaikan dengan kondisi finansial perusahaan.
Setiap waktu perusahaan akan selalu mengalami perubahan, baik kondisi internal maupun
eksternal. Untuk itu, dividen yang dibagikan akan mengikuti perkembangan kondisi
perusahaan yang berbeda beda setiap tahunnya.
Bahkan apabila kondisi keuangan perusahaan dirasa tidak memungkinkan, maka dividen
tidak akan dibayarkan.
#4. Kebijakan Dividen Residual
Tipe kebijakan dividen residu adalah dividen dibayarkan hanya apabila ada laba yang
tersisa setelah perusahaan melakukan investasi.
Apabila laba yang diinvestasikan kembali tidak tersisa, maka tidak ada pembagian
dividen.
Jadi laba yang dihasilkan akan digunakan untuk investasi, baru setelah investasi
dilakukan dan ternyata masih ada sisa laba, maka sisa tersebut dibagikan dalam bentuk
14 | P a g e
dividen.
Biasanya, tipe investor yang senang dengan kebijakan dividen residual ini adalah investor
jangka panjang yang tidak mengharapkan dividen, namun lebih mengharapkan
perkembangan perusahaan.
#5. Kebijakan Dividen Rendah + Ekstra
Maksudnya adalah Kebijakan dividen yang dibayarkan secara rutin disetiap periode
dengan jumlah yang rendah.
Ketika kondisi laba normal, dividen yang dibagikan akan tetap rendah.
Namun walaupun ditetapkan rendah, ketika perusahaan berhasil meraih laba yang tinggi,
perusahaan akan menambah "ekstra" dividen tersebut.
Penambahan dividen ekstra ini biasanya akan direspon baik oleh pasar dan harga saham
perusahaan mengalami kenaikan.
Pengumuman Dividen
Pengumuman dividen adalah sebuah informasi yang sangat direspon pasar. Pengumuman
laba dan pengumuman dividen sering digunakan manajer perusahaan untuk memberikan
informasi bahwa perusahaan tersebut berprestasi dan mempunyai prospek yang cerah.
Bahkan menurut pendapat Aharony dan Swary [1980] dalam Nurhidayati [2006]
menyatakan bahwa informasi pengumuman dividen lebih bernilai daripada pengumuman
informasi laba (earning) perusahaan.
Ada anggapan bahwa dengan adanya pembayaran dividen yang besar ada kecenderungan
nilai saham perusahaan akan meningkat. Hal ini adalah anggapan investor yang melihat
bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membagikan keuntungan.
15 | P a g e
Namun pembayaran dividen yang besar juga berdampak pada kemampuan modal
perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha. Usaha yang tidak berkembang akan
menyebabkan turunnya nilai saham perusahaan.
Pada kondisi pasar modal yang sempurna. Penundaan membayar dividen kepada para
pemilik saham yang bertujuan untuk melakukan pengembangan usaha dan investasi yang
menguntungkan akan berdampak pada kenaikan nilai saham.
Sepanjang perusahaan mempunyai rencana pengembangan dan investasi yang returnnya
meyakinkan. Perusahaan akan menggunakan laba yang dihasilkan tersebut untuk
mendanai rencananya.
Apabila terdapat kelebihan laba yang digunakan, maka kelebihan laba tersebut akan
dibagikan kepada para pemegang saham. Namun apabila tidak ada kelebihan laba maka
tidak ada dividen yang bisa dibagikan kepada pemegang saham.
Walaupun pada kenyataannya, ada sejumlah perusahaan yang membayar dividen dengan
stabil dan cenderung menghindari pengurangan dividen yang dibayarkan. Hanya karena
manajemen ingin memperlihatkan bahwa perusahaannya memiliki kemampuan
menghasilkan laba yang besar dan memiliki prospek yang bagus yang mampu membayar
deviden kepada para pemegang sahamnya.
Obligasi
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
16 | P a g e
Obligasi yang dikeluarkan VOC, pada tahun 1623.
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan
suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji
untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal
jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut
seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan
hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu
jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi
pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa
jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut
"surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia,
Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah
disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan
pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit" obligasi
adalah si peminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah pemberi
pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar
oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi
penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan
sumber dana dari luar perusahaan.
17 | P a g e
Pada beberapa negara, istilah "obligasi" dan "surat utang" dipergunakan tergantung
pada jangka waktu jatuh temponya. Pelaku pasar biasanya menggunakan istilah obligasi
untuk penerbitan surat utang dalam jumlah besar yang ditawarkan secara luas kepada
publik dan istilah "surat utang" digunakan bagi penerbitan surat utang dalam skala kecil
yang biasanya ditawarkan kepada sejumlah kecil investor. Tidak ada pembatasan yang
jelas atas penggunaan istilah ini. Ada juga dikenal istilah "surat perbendaharaan" yang
digunakan bagi sekuriti berpenghasilan tetap dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau
kurang . Obligasi memiliki risiko yang tertinggi dibandingkan dengan "surat utang" yang
memiliki risiko menengah dan "surat perbendaharaan" yang memiliko risiko terendah
yang mana dilihat dari sisi "durasi" surat utang di mana makin pendek durasinya
memiliki risiko makin rendah.
Obligasi dan saham keduanya adalah instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun
bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahan penerbit
saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau
kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangka waktu
yang ditetapkan di mana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat
diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya terkecuali pada obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu
jatuh tempo.
Penerbit obligasi[sunting | sunting sumber]
Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan
obligasi. Namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini
sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas:
Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang
negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa
disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).
18 | P a g e
Bagian negara berdaulat, provinsi, negara atau otoritas daerah. Di Amerika dikenal
sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang
Negara (SUN).[1]
Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan
khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi
yang biasa disebut Efek Beragun Aset.
Proses penerbitan obligasi[sunting | sunting sumber]
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin
emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau
lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh
obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor.
Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang.
Fitur obligasi[sunting | sunting sumber]
Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah:
Nilai nominal atau nilai utang pokok, yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali
/ pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban
kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut.
Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun.
Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50
19 | P a g e
tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh
tempo obligasi yaitu:
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.
Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya
obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan
lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik
obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut.
Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon
tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga bank pemabagian hasil
terhadap bank atas 20% pajk utang
Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.
Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah
tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa,
kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
Dokumen resmi, suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan
pemerintah dan undang-undang komersial di mana dokumen ini di hadapan
pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi
tersebut sulit sekali diubah di mana perubahan hanya dapat dilakukan atas
persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk
melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini
dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan
hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada
beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang
20 | P a g e
disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada
obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi
kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari
pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut.
namun dengan biaya yang lebih tinggi.
Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa
jatuh tempo; lihat opsi jual.
Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat
dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, di mana pada umumnya
terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu:
Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya
disesuaiakan dengan tanggal kupon.
Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan, ini merupakan kasus
khusus gaya Bermuda.
Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris
pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal
terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking
fund adalah suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang
mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang
dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar
kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan
pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya
21 | P a g e
atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu
menyerahkannya kepada wali amanat.
Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan
pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang
dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable
bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi
untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan
saham perusahaan selain daripada saham perusahaan
penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.
Jenis-jenis obligasi[sunting | sunting sumber]
Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan
besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa
berlakunya obligasi.
Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut
dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang
perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks
pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah
obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat
investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit.
Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup
tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang
lebih tinggi.
Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero
coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan
pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan
pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang
obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat
jatuh tempo obligasi.
22 | P a g e
Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation
linked bond), di mana nilai pokok utang pada obligasi
tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga
pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku
bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok
utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan
obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun
1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya
menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di
Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury
Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis
ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada
indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan,
nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk
domestik bruto.
Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga
dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas
yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi
jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed
security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs)
dan collateralized debt obligation (CDOs).
Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat
prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang
diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi.
Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hierarki dari para
kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator,
kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain.
Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah
obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang
disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka
23 | P a g e
barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi
dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi
subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih
rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi
subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan
oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan
yang berikutnya umumnya dilakukan dalam
bentuk "tranches"[2]. Senior tranches dibayar terlebih
dahulu dari tranches subordinasi.
Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh
tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi
adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh
pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury
Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih
diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini
juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali
seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang
menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada
tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi
ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada
saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama
pemegang di mana siapapun yang memegang obligasi
tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas
obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi
ini diberi nomor urut dan didaftarkan guna menghindari
pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya
uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan
dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk
menghidari pengenaan pajak.[3] Para perusahaan di Amerika
24 | P a g e
menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak
tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas
perpajakan pada tahun 1983.[4]
Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya
ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit
atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan
pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada
pemegang obligasi yang namanya tercatat.
Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal
bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian,
teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-
lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang
obligasi sering kali tidak dikenakan pajak oleh negara
bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang
diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan
pajak.
Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry
bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, di
mana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon
mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini
menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar
modal.[5]
Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi
yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara
Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran
bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit
obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara
acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau
pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan
25 | P a g e
dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera
pada obligasi .
Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang
diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang
Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing[sunting | sunting
sumber]
Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga
berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam
denominasi mata uang valuta asing lainnya yang tampak lebih
stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi
dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan
kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar
perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini
juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung
nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa
obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti
terlihat di bawah ini:
Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi
berdenominasi USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi
dari suatu negara di luar Amerika.
Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi
dalam denominasi mata uang dolar Australia (AUD) yang
diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar
Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.
Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang dolar Kanada yang diterbitkan oleh
penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan
diperdagangkan pada pasar Kanada.
Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang yen yang diterbitkan oleh penerbit
26 | P a g e
obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan
diperdagangkan pada pasar Jepang.
Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang USD yang diterbitkan oleh penerbit
obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan
diperdagangkan pada pasar Amerika.
Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang dolar yen yang diterbitkan di Jepang
oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.
Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata
uang poundsterling yang diterbitkan di London oleh suatu
lembaga atau pemerintahan asing.
Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi
dalam denominasi mata uang yen oleh kreditur asing.[1]
Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang dolar baru Taiwan yang diterbitkan
oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan
diperdagangkan pada pasar Taiwan.[6]
Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam
denominasi mata uang renminbi (RMB) yang diterbitkan
oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRT dan
diperdagangkan pada pasar Cina.[7]
Obligasi di RI[sunting | sunting sumber]
Jenis obligasi di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu,
Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi
pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus
yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
27 | P a g e
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN,
diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun
dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara
ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut
"obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan
SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun
berdasarkan prinsip syariah.
Pasar obligasi[sunting | sunting sumber]
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi
saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar
Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat
ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah
di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia
(BEI).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya
obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan
obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini,
perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC).
Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang
obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi
dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online
trading, atau telepon.
Aspek Pajak Obligasi[sunting | sunting sumber]
Jenis obligasi dan tarifnya
28 | P a g e
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
o Atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan
tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan
masa kepemilikan (holding period).
o Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan
sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat
transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di
atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan
(accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
o Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak
Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga
jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat
jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi
Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang
diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan
perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh:
Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk
selaku agen pembayaran:
1. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest
bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan
2. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang
interest bearing bond maupun pemegang zero
coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.
Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang
perantara:\
29 | P a g e
1. atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest
bearing bond dan atas diskonto bagi pemegang zero
coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada
saat transaksi.
Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan
reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui
pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest
bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau
diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi.
Karakteristik Biaya Pesanan dan Biaya Proses (Akuntansi Biaya)
DECEMBER 6, 2012
ALASNUWOYO
Perusahaan Manufaktur dan Jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perusahaan
pesanan (job-order) yang memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusahaan
proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen.
Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan,Perusahaan yang beroperasi dalam industri
berdasarkan pesanan, memproduksi banyak jenis jasa atau produk yang cukup berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Produk khusus atau produk yang dibuat menurut
pesanan termasuk dalam kategori ini, begitu juga perusahaan yang menyediakan jasa
yang berbeda kepada setiap pelanggan. Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem
berdasarkan pesanan adalah percetakan, konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan
mobil, dan jasa medis.
Pada sistem produksi berdasar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan berdasarkan
pesanan kerja.
30 | P a g e
Pesanan kerja (job) adalah satu unit yang berbeda atau serangkaian unit. Sebagai contoh,
suatu pesanan kerja bisa terdiri atas proyek desaign ulang untuk keluarga Ruiz atau
membuat dua belas unit meja khusus untuk ruang baca anak-anak di perpustakaan lokal.
Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitunagn biaya pesanan
(job order costing system). Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan
pesanan, pengumpulan biaya pekerjaan menyediakan informasi penting bagi manajemen.
Sebagia contoh, harga dalam lingkungan berdasarkan pesanan sering ditetapkan
berdasarkan biaya. Hal inilah yang diterapkan suplemen ramuan berbeda, sama halnya
dengan jumlah tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan (beberapa ramuan akan
dicampur dan dikemas, sedangkan yang lain akan digiling dan diubah menjadi tablet atau
dimasukkan dalam kapsul.
Produksi dan Perhitungan biaya Proses, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam
industri berdasarkan proses, memproduksi produk yang hampir sama atau sejenis secara
besar-besaran. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem berdasarkan proses adalah
perusahaan makanan, semen, bahan bakar, dan bahan kimia. Satu galon cat sama seperti
galon cat lainnya. Hal yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu
unit produk identik dengan biaya proudk lainnya. Perusahaan jasa juga dapat
menggunakan pendekatan perhitungan biaya proses. Sebagai contoh, bagian kliring cek
dari suatu bank mengeluarkan biaya yang sama untuk menguangkan cek, berapa pun
besar uang dalam cek tersebut atau atas nama siapa cek tersebut ditulis.
Perhitungan biaya proses akan berjalan baik jika produk relatif homogen, melewati
serangkain proses, dan menerima jumlah biaya produksi yang hampir sama. Perusahaan
dengan sistem proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan proses atau departemen
untuk satu periode waktu tertentu. output proses selama periode tersebut diukur. Biaya
perunit dihitung melalui pembagian biya prosesnya dengan output padaperiode terkait.
31 | P a g e
Pendekatan akumulasi biaya ini disebut sistem perhitungan biaya proses (proses costing
system)
Perhitungan Biaya Pesanan:
– Produk sangat bervariasi
– Biaya diakumulasikan berdasarkan pesanan kerja
– Biaya per unit dihitung melalui pembagian jumlah biaya pekerjaan dengan unit yang
diproduksi untuk pekerjaan tersebut
Perhitungan Biaya Proses:
– Produk bersifat Homogen
– Biaya diakumulasikan berdasarkan proses atau departemen
– Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang
diproduksi selama periode tersebut
32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ade, dan Edia Handiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Arbi, Syarif. 2013. Lembaga: Perbankan, Keuagan dan Pembiayaan, cetakan 1..
Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada. Bank Indonesia. 1997.
SK DIR BI Nomor 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997. Perihal Tata Cara Penilaian
Kesehatan Bank Umum. Jakarta. -.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen, edisi 2, cetakan 20. Yogyakarta: BPFE Universitas
Gajah Mada.
Hasibuan, H Malayu. 2005. Dasar-Dasar Perbankan, cetakan 4. Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, cetakan 1,
edisi 3. Yogyakarta: UMP AMP YKPN.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan, cetakan 1. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir.
2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi revisi, cetakan 12. Jakarta: Rajawali
Pers.
Recommended