View
47
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Kata Pengantar
alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang music jazz amerika, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah S.W.T
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yaitu bapak Agus Syarif
Hidayat yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Terimakasih.
penyusun
Daftar Isi
Kat Pengantar ………………………………………………………….
Daftar Isi ……………………………………………………………….
Pengertian Musik Jazz …………………………………………………
PENGERTIAN MUSIK JAZZ
music jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya budaya musik abad 20 yang
lahir di Amerika Serikat dari proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika
Barat) dengan unsur musik Eropa. Jazz lahir dari suatu komunitas negro di New Orleans
(selatan Amerika Serikat) terutama setelah berakhirnya perang saudara Amerika Serikat
1886. Kelahiran jazz banyak dikaitkan dengan proses perkembangan musik blues,
ragtime, dan be bop yang selalu bersinggungan satu sama lain. Namun, berbeda dengan
musik blues, musik jazz pada dasarnya adalah musik instrumental spontan.
Kreativitas spontan itu tampak pada permainan improvisasi para pemainnya.
Improvisasi adalah tanggapan langsung di tempat atas situasi musikal. Karakteristik
permainan improvisasi musik jazz tampak pada pendekatan individual cara bermain para
musisinya. Jazz sering dianggap sebagai perkembangan lebih lanjut dari permainan
piano yaitu dengan munculnya teknik sinkopasi. Sinkopasi merupakan suatu teknik
permainan yang menunda jatuhnya ketukan nada dari suatu melodi atau lagu. Teknik
sinkopasi kemudian diiringi ketukan irama yang tetap sehingga membentuk kesan
bertentangan yang dinamis.
Teknik sinkopasi yang berasal dari musik ragtime bertemu dengan unsur blue
note yang menjadi ciri khas musik blues. Ketiga teknik permainan: improvisasi,
sinkopasi, dan blue note membentuk trilogi yang menjadi ciri khas utama musik jazz.
Pada awalnya jazz hanyalah aktivitas bermusik spontan dengan alat musik. Nyanyian
kerja, spiritual, dan blues menjadi bentuk awal musik jazz. Tema musik jazz diambil dari
musik rakyat, musik hiburan, atau ide spontan.
Melodi pokok jazz lalu dikembangkan dalam permainan improvisasi yang
disebut chorus, yaitu bagaimana permainan improvisasi sepanjang 32 birama yang
bertolak dari suatu progresi akor atau harmoni. Dari improvisasi jazz ini berkembang
gaya swing, semacam dorongan rasa khas dalam musik jazz. Swing merupakan dorongan
perasaan untuk memberi kesan mengayun, menghentak, atau mendorong suatu perasaan
ritmis dinamis yang membuat musik jazz terasa ’jazy’ atau nge-jazz.
Perasaan swing ini berhubungan dengan gerak dan tekanan hitungan ritme dalam
musik jazz yang disebut detak atau hentakan. Perasaan swing (mengayun) menjadi unsur
keempat yang menjadi ciri khas musik jazz
ASAL-USUL MUSIK JAZZ
Musik Jazz lahir dari tangan-tangan kreatif orang-orang hitam yang mengalami
penindasan dan perbudakan di Amerika pada akhir abad ke-18. Ekspreasi dari sebuah
perlawanan terhadap sistem politik yang rasis dan menindas terwujud dalam cara
bermusik dan gaya permainan orang-orang hitam Amerika. Sejarah telah mencatat
bahwa perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik
perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues. Gejala ini dapat diinterpretasikan sebagai
sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap Westernisasi, baik dari segi agama, kultur
politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang hitam
telah memiliki kebudayaan khas Afrika.
Pada awalnya spirit musik atau ideologi dibalik jazz adalah pembebasan diri orang Afro-
Amerika dari belenggu struktur sosial-politik represif yang dituangkan dalam ekspresi
nada, harmoni, dan gaya permainan bermusik. Sebagai contoh, ragtime yang menjadi
titik awal perkembangan jazz klasik (march, waltz dan polka), swing merupakan
modifikasi dari ragtime, free jazz merupakan reinterpretasi dari bebop dan world music
merupakan dekonstruksi jazz mainstream. Dalam perkembangan lebih lanjut spirit jazz
diinterpretasikan tidak hanya sebatas perlawanan politis, tetapi menjadi gerakan
liberalisasi atau dekonstruksi bermusik dalam rangka mencari ruang gerak, alternatif
cara, dan gaya permainan lain.
Akibat dari spirit Jazz yang dialektis, liberal dan dekonstruktif itu maka sebuah gaya
permainan lama akan dinegasi oleh ide-ide bermusik yang baru sehingga timbul gaya-
gaya permainan baru. Dalam hal ini Berend (1992) menggambarkan kronologi
perkembangan jazz dalam tiga periode waktu dimana masing-masing periode melahirkan
gaya-gaya permainan spesifik. Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan
gaya-gaya permainan Ragtime, New Orleans, Dixieland, New Orleans in Chicago,
Kansas City, Chicago, Swing. Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New
Orleans and Dixieland Revival, Bebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion.
Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk,
Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.
Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn
hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan
karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri;
masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya
suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Pada dekade 80 dan 90,
free jazz menjadi pondasi dari perkembangan fusion dan neo-Classicism, sedang
mainstream dari jazz menjelma kedalam gaya permainan Classicism. Oleh karena itu
jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya perminan swing, bebop atau
mainstream, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural.
Selama ini banyak yang menganggap musik jazz adalah musiknya orang-orang kalangan
atas, karena saat ini kebanyakan penikmat musik jazz adalah mereka yang bisa dibilang
berduit. Namun sebenarnya, kalau kita memperhatikan sejarahnya tidaklah seperti
anggapan yang ada. Sebaliknya, musik ini ternyata berasal dari kalangan kulit hitam
yang pada masa itu merupakan kaum tertindas. Proses kelahirannya memperlihatkan
musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan
manusia.
Musik ini pertama kali muncul di Amerika Serikat di akhir abad 18. Awalnya, musik
jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai dikenal bentuk
Rag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar- bar. Blues dan Rag Time
berkembang menjadi Boogie - Woogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada
jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz.
Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap
sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang
ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 - 1917. Pada
masa itu, para negro di kota New Orleans, AS memainkan musik jazz yang memiliki
corak yang khas, sehingga dikenal sebagai Jazz New Orleans. Para musisi jazz New
Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat
pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans.
Asal kata ‘Jazz’ sendiri ternyata cukup menarik. Kosa kata ini sebelumnya tidak ada di
kamus mana pun. Diperkirakan berawal dari bahasa slang inggris-amerika, jasm, yang
sama dengan kata jism, dan memiliki arti roh, energi, dan keberanian. Akan tetapi, jism
juga memiliki arti sperma, sehingga dulu kata ini dianggap tabu di masyarakat. Lama
kelamaan, arti yang tabu tadi semakin memudar, hingga saat ini kita telah mengenal kata
‘Jazz’ sebagai suatu aliran musik yang digandrungi banyak orang dari berbagai
kalangan.
Tahun 1920-an dikenal sebagai Jazz-age, yakni masa di mana musik jazz semakin
dikenal dan populer di masyarakat, tidak hanya di Amerika tapi juga mulai menyebar ke
Eropa dan daerah lainnya. Musik swing juga menemani kejayaan musik jazz di tahun
1930-an. Dan puncaknya ada di tahun 1950-an, jazz modern begitu terkenal di
masyarakat kala itu.
Selanjutnya musik jazz terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Musik-
musik dengan aliran lain juga berkembang, dan menjadi saingan bagi musik jazz sendiri,
tapi jazz tidak lantas mati. Improvisasi-improvisasi terus dilakukan untuk
mempertahankan eksistensi musik jazz, sekaligus juga untuk mengembangkan musik ini
dan membuatnya semakin bisa diterima masyarakat. Inovasi terakhir yang membuktikan
musik jazz adalah musik yang dinamis, mengikuti perkembangan zaman tanpa harus
‘mengkhianati’ akarnya, yaitu jazz fussion, aliran yang menggabungkan musik jazz
dengan elemen dari berbagai genre terutama funk, rock, R&B, ska, electronic, dan world
music.
Kini terlihat hasilnya, musik jazz semakin luas diterima oleh masyarakat dunia.
Mengutip pernyataan salah satu musisi jazz Jakarta, Toni Brilianto, “Jazz bukanlah high-
level-music melainkan high-taste-music.” Jadi bukan hanya mereka yang berasal dari
kalangan atas lah yang bisa menikmati musik jazz, melainkan mereka yang memiliki
selera yang tinggi.
MUSIK JAZZ DI INDONESIA
Ketika sedang gencar-gencarnya musik jazz dipasarkan di tanah air, nampak beberapa
kendala telah merintangi sehingga musik ini belum mampu menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, namun justru cenderung menjadi elit dan eksklusif. Padahal kalau bersandar
pada spirit yang dikandungnya jelas bahwa menjadi elit bukan merupakan tujuan
penciptaan musik jazz, sebab jazz selalu “berdimensi pembebasan”. Kalau begitu
barangkali ada mekanisme yang kurang tepat dalam sosialisasi jazz di tanah air sehingga
hasilnya cenderung bias lapisan tertentu. Mempelajari jazz memang tidak semata-mata
memahami dan menikmati gaya-gaya permainan yang ada tetapi alangkah bijaksana
kalau juga memahmi dimensi historis dan ideologis yang dikandungnya dalam rangka
menghindari bias-bias tertentu.
Ideologi jazz yang bersifat pembebasan, liberal, demokratis dan dekonstruktif terhadap
kebekuan gaya-gaya permainan sebelumnya adalah merupakan sifat kritis yang perlu
juga dipahami dan diinternalisasi oleh penggemar Jazz kalau mereka ingin mengerti apa
itu Jazz. Tanpa sosialisasi dari sifat kritis musik Jazz maka para penggemar Jazz justru
dapat terjebak dalam cara sosialisasi yang dikembangakan saat ini oleh “rezim industri
musik” sehingga jazz menjadi elit dan eksklusif. Rezim industri musik cenderung
menjual gaya-gaya permainan jazz yang mudah dipasarkan tanpa pedulu apakah gaya-
gaya permainan yang ditampilkan merupakan gaya-gaya permainan sentral dalam
perkembangan jazz atau hanya pinggiran. Bahkan rezim ini cenderung mengeksploitasi
simbol modernitas, kehidupan kampus dan eksklusifme dalam memasarka musik jazz.
Sebagai contoh merebaknya jazz jenis fusion di tanah air diduga akibat dari cara
sosialisasi seperti itu.
Sedang argumen yang mengatakan bahwa jazz memiliki sofistikasi sehingga
memerlukan kapasitas intelegensia yang lebih tinggi dari pada memahami musik non
jazz adalah sebuah klaim yang sewenang-wenang. Musik tidak semata-mata di pahami
melalui rasio tetapi juga dapat melalui rasa dan cenderung lebih merupakan akibat dari
kostruksi sosial sebuah komunitas. Mengapa dangdut lebih memasyarakat dari pada
jazz ? Jawabannya adalah bahwa harmoni dangdut sudah di sosialisasikan sejak lama
sehingga embedded dalam kultur kita, sementara musik jazz lebih merupakan bentuk
transplantasi kebudayaan musik dari dunia luar. Akibatnya jazz menjadi asing bagi
sebagian lapisan masyarakat bawah yang tidak memiliki akses (baik kapital budaya,
sosial maupun ekonomi), tetapi tidak asing bagi lapisan menengah – atas yang
memilikinya.
Logikanya sederhana, kalau kita dilahirkan diperkampungan yang didominasi musik
dangdut maka harmoni yang kita miliki adalah dangdut. Sedang harmoni diluar dangdut
cenderung menjadi asing. Kalau kita dilahirkan dan tinggal di New Orleans atau setidak-
tidaknya dilingkungan keluarga yang menggemari musik jazz maka harmoni musik yang
kita miliki cenderung harmoni jazz, sehingga musik dangdut barangkali menjadi sesuatu
yang asing bagi kita. Jadi persoalannya bukan terletak pada sofistika yang dimiliki musik
jazz tetapi lebih pada “relativitas budaya” dalam bermusik. Karena perkembangan musik
jazz di tanah air lebih merupakan bentuk transplantasi budaya maka muncul sebuah
fenomena yang memprihatinkan dalam sosialisasi jazz, yaitu hearing without
understanding dan playing without doing. (WJ)
CIRI KHAS MUSIK JAZZ
Pada dasarnya, musik Jazz memiliki 4 ciri khusus yang membuat musik ini berbeda dari
jenis musik lain.
Yang pertama, Bluetonality, merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada
Blues. Hal ini dikarenakan awal dari musik Jazz berasal dari musik Blues.Yang
kedua, Swinging. Yang dimaksud swinging ini adalah iramanya yang terasa seperti
mengayun. Ketiga, Sycopation (Singkup). Dasar dari singkup adalah up tempo. Singkup
ini banyak di pakai di arransemen lagu-lagu modern. Yang terakhir, Improvisasi. Musik
Jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain. Improvisasi dari
jenis musik ini lebih ke solo instrument dan scatsing vokalis, dimana not-not yg keluar
bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan di stage, yang dengan kata lain, musisi Jazz
langsung menciptakan musik "on the stage".
SEJARAH MUSIK JAZZ
Musik Jazz lahir di Amerika Serikat tahun 1868. Hal itu adalah yang ditulis oleh para
peneliti sejarah jazz dan yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz
lahir di Amerika Serikat, namun kini jazz bukan lagi hanya milik bangsa Amerika,
melainkan sudah menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh masyarakat
dunia.
Awalnya, musik jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai
dikenal bentuk Rag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar- bar.
Blues dan Rag Time berkembang menjadi Boogie - Woogie. Bentuk-bentuk tersebut
selain merambah pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik
jazz.Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap
sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang
ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 - 1917. Pada
masa itu, para negro di kota New Orleans, AS memainkan musik jazz yang memiliki
corak yang khas, sehingga dikenal sebagai Jazz New Orleans. Para musisi jazz New
Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat
pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans.Karena dianggap
mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan dan banyak terjadinya tindak
kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan hampir di seluruh New Orleans ditutup.
Musik Jazz lalu berkembang keluar dari kota New Orleans. Para musisi jazz yang
berasal dari New Orleans mulai membawa musik jazz menelusuri sungai Mississippi,
terus ke arah utara hingga sampai di Detroit. Di tahun 1920-an musik jazz telah
berkembang di New York, Chicago, Memphis dan kota-kota besar di Amerika Serikat
hingga akhirnya meluas ke seluruh dunia seperti saat ini.
musik jazz merupakan pertemuan antara musik Eropa dan musik Afrika yang
berkembang dari kehidupan masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Kelahiran
aliran musik ini dipengaruhi oleh tribal drums, musik gospel, blues dan juga field
hollers. Instrumen dasar musik jazz awalnya menggunakan alat-alat musik marching
band yang di pakai untuk mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika
Amerika di New Orleans. Anggota marching band ini sebagian merupakan musisi dalam
kelompok-kelompok musik jazz awal yang belajar secara otodidak dan berperan penting
pada awal perkembangan musik jazz
Pada awalnya musik ini identik dengan hal-hal negatif yang berbau seks/ perempuan
nakal maupun tempat-tempat hiburan malam sehingga mendapat sebutan "jazz".
Sebagian besar musisi jaz awal memainkan musik mereka di berbagai bar dan klub
malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street, New Orleans (Storyville). Tetapi
kemudian musik ini menjadi sebuah musik yang baik dalam komposisi maupun
improvisasi yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Bahkan saat ini jazz
mempunyai kesan eksklusif, berkelas dan terhormat.
Musik jazz berawal dari New Orleans dan mendapat pengaruh dari berbagai musik di
sana. Sebuah lelucon namun sangat dipercaya adalah bahwa musik jazz memulai
masanya setelah seorang pemilik kedai rambut di New Orleans yang bernama Buddy
Bolden meniup cornet miliknya, hingga setengah abad kemudian musik jazz memberi
banyak kontribusi di dunia musik, di pelajari di berbagai universitas dan akhirnya
menjadi salah satu aliran musik yang di perhitungkan.
Pada tahun 1919 musisi jazz dari New Orleans yaitu Kid Ory's Original Creole Jazz
Band konser di San Fransisco dan Los Angeles, California. Dan pada tahun 1922 mereka
menjadi band kulit hitam pertama asal New Orleans yang membuat rekaman. Saat itu
jazz sudah mulai populer, berkembang dan mulai dilirik musisi kulit putih. Kolaborasi
pertama antara musisi kulit hitam dan kulit putih terjadi pada tahun 1926 saat Jelly Roll
Morton melakukan rekaman bersama dengan New Orleans Rhythm Kings. Pada masa
yang sama jazz sudah mulai dimainkan dalam format orkestra atau big band, tak hanya
dengan band kecil terdiri dari empat atau lima orang saja. Band-band jazz terkenal yang
mempengaruhi lahirnya Swing adalah Fletcher Henderson band dan Duke Ellington
band di New York serta Earl Hines dari Chicago.
Pada awal tahun 1930 sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mulai
mengadopsi style swing. Swing adalah aliran jazz yang berkembang pada 1930 dan
menjadi aliran tersendiri lima tahun kemudian. Swing menjadi musik paling populer di
Amerika pada akhir 1930 hingga akhir1940-an. Popularitas swing menurun karena
terjadinya perang dunia II yang mengakibatkan sulitnya mengumpulkan musisi untuk
membentuk sebuah big band, biaya tour big band saat itu sangat mahal serta terjadinya
aksi mogok serikat musisi pada tahun1942-1948 sehingga tidak ada rekaman resmi yang
diproduksi. Swing kemudian berubah menjadi aliran baru yaitu jump blues dan bebop.
Sementara itu di gaya jazz eropa mulai berkembang di Perancis dengan munculnya
Quintette Du Hot Club De France pada 1934. Legenda gitar Belgia bernama Django
Reinhardt mempopulerkan Gypsi jazz (campuran swing Amerika dan musik dansa
Perancis di tambah musik rakyat Eropa Timur). Selain itu juga ada latin jazz (kombinasi
Afrika, Amerika latin, musik jazz, Harmoni klasik Amerika latin,kepulauan Karibia,
Eropa dan Amerika).
Sekitar tahun 1940-an para musisi jazz muda menciptakan gaya musik baru yang
berbeda dari gaya musik swing, mereka mengubah jazz dari sekedar musik dansa
menjadi musik yang lebih bercita rasa seni dan sedikit rumit. Gaya ini disebut bibop dan
merupakan musik untuk didengar bukan untuk berdansa.
Pada tahun yang sama para musisi jazz mulai memasukan unsur-unsur ragtime ke dalam
berbagai karya mereka. Ragtime adalah aliran musik asli Amerika yang pernah populer
antara tahun 1897-1918. Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub
malam kelas rendah di St Louis dan New Orleans oleh orang-orang kulit hitam yang
tidak memperoleh pekerjaan setelah perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan.
Pada akhir 1940 hingga 1950-an banyak musisi jazz yang telah pensiun kembali terjun di
dunia musik jazz. Mereka memainkan kembali lagu-lagu di masa kejayaannya dahulu
yang berbau Dixieland/ Hot jazz/ New Orleans jazz serta mencoba menciptakan lagu
baru dengan penampilan inovatif yang disebut progresif dixieland (gabungan melodi
tradisional dixieland dengan ritme bebop).
Selama perang dunia II banyak musisi jazz dari California yang berkulit putih datang ke
New York. Mereka kemudian berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar
berkulit hitam. Maka lahirlah cool jazz yang merupakan gabungan musik jazz California,
bebop dan mendapat pengaruh dari permainan saksophone Lester Young yang tenang
dan santai. Selanjutnya cool jazz lebih di kenal dengan west coast jazz. Selain
berkembang menjadi cool jazz, bebop juga berkembang menjadi hardbop (gabungan
rhythm and blues, musik gospel dan blues terutama dalam permainan saksophone dan
piano) dan mulai berkembang pada 1950-an.
Musik hardbop yang mendapat pengaruh lebih kuat dari blues, gospel dan rhythm and
blues, menekankan pada pengulangan groove dan lengkingan melodi, improvisasi lebih
sederhana dikenal dengan soul jazz.
Pada era 1950 dan1960-an berkembang musik free jazz yang muncul dari kekecewaan
akibat pembatasan musik jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz. Sejumlah musisi
dengan cara mereka masing-masing mencoba mengembangkan jazz juga
mengembalikan jazz pada masa primitif atau kembali ke akar agama musik jazz.
Pada era 1960-an munculah jazz fusion yaitu aliran musik gabungan jazz dengan
berbagai jenis aliran musik mulai dari yang lembut seperti musik klasik hingga yang
keras seperti musik metal. Dalam satu album fusion jazz bisa berisi beraneka ragam jenis
musik. Di saat yang sama musisi-musisi rock juga mulai memasukan unsur jazz ke
dalam lagu-lagu mereka. Masa keemasan fusion jazz dimulai pada era 1970-an hingga
sekarang. Beberapa kelompok jazz yang mengusung genre ini adalah Return to Forever,
Weather Report, The Mahavisnu Orchestra,
Di Indonesia sendiri musik jazz telah masuk pada era 30-an yaitu di bawa oleh para
musisi Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Mereka
memainkan musik ini di hotel-hotel besar Indonesia saat itu. Pada tahun 1948 musisi
Belanda datang ke Indonesia dan membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal.
PERKEMBANGAN MUSIK JAZZ
jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik
Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop,
hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz adalah aliran
musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari
musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon,
piano, terompet, dan saksofon.Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.
kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual.
Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan
perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya
kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu
maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz
biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini
harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya,
kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong.
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis,
St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada
di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz
tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik
spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa
sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy
Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di
dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak
kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran
musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat
Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era
swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz
modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal
umum
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik
jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat memainkan
musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk memainkan
musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam
berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang berasal dari daerah
Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan
gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-
alat musik buatan sendiri.
Sejarah dan perkembangan musik jazz,dibagi dalam beberapa fase/era. Dari fase
Dixieland dan Ragtime pada awalnya, kemudian era swing dan bigband (1930-1940), era
bebop (pertengahan 1940), latin jazz (1950-1960an), jazz rock atau fusion (1970-an) dan
perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz, funk jazz,
cross music dan sebagainya.
Era Dixieland dan Ragtime, Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan
improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz,
berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk
piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan
mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan
musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime.
Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik
dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari
scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris
Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland.
Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para
musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble,
biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak
seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas,
namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar
1910-an.
Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik
jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama,
yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di
Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak
fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The
Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman
telah berkembang.
Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis
Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan
pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain
trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble,
drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans
jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut
melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing
yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh
beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz.
Era swing dan bigband
Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa filip
merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini
harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh sebuah orkestra. Orkestra tersebut di
mainkan sesuai dengan apa yang dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus
menyanyikan dengan sangat lembut dan pelan (biasanya penyanyinya memakai suara
tenor). Lalu music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk
memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang menghasilkan
suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan mengimprovisasi melodi.
Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah swing,
disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing Crosby. Crosby
berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang adalah master dari swing dan
saya akan meminta tolong kepadanya untuk memberi penjelasan kepada anda tentang
apa itu musik swing. Lalu beberapa saat louis menjelaskan, “ow, musik swing, ya kami
semua menyebutnya ragtime, lalu blues, lalu jazz. Dan sekarang disebut swing.”
Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini lebih bagus
dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat
semua orang yang mendengarnya serasa ingin berdansa swing. Sebagian besar kelompok
band yang beraliran jazz mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang
bermain “manis” tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih
sampai seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan
agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”.
Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme “hot” Goodman dan
komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie menjadi bentuk yang
dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke depan. Lalu banyak bermunculan
setelah swing ini menjadi populer. Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra
memakai band swing untuk memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan
tetap mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba saatnya
era rock n roll.
Era Bebop
Miles DavisBebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik
unik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur
harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan
1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II.
Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music swing tahun
30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud Powell, Charlie Parker, dan
Thelonious Monk yang sangat terinspirasi dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum,
Ear hines, Coleman Hawkins, Lester Young, dan juga Roy Eldridge.
Bebop menggambarkan perubahan drastis dari music jazz era swing dengan karakter
yang sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang asimetrik, melodi yang penuh
dengan intrik, dan ritme yang benar-benar diubah secara drastic. Bebop sering tampak
sebagai music yang nervous dan sering terputus dan terbagi. Tapi bagi hampir semua
pemusik jazz dan juga peminat jazz di seluruh dunia, era music bebop diakui sebagai
revolusi music jazz yang paling menarik dan indah.
Kebebasan yang ditawarkan music bebop dalam struktur musiknya benar-benar
menentang kaedah music swing yang lebih ke arah aransemen music untuk orchestra
atau band. Dalam music bebop, anda akan menemukan banyak sekali improvisasi
individual dalam permainan chord dan alat musiknya. Bahkan ketika para musisi jazz
sudah terbawa music mereka, jazz bebop akan memberikan anda sebuah improvisasi
yang bersifat spontan dimana para musisi bahkan mungking tidak akan bisa mengulang
improvisasi mereka dari awal hingga akhir. Disini adalah perbedaan paling besar dari
music bebop bila dibandingkan dengan music swing. Penambahan kompleksitas dari
melody yang dimainkan juga merupakan tren baru yang terdapat dalam jazz era bebop.
Pada kebanyakan permainan jazz bebop, ada beberapa instrument yang lazim digunakan.
Instrumen-instrumen tersebut adalah saxophone, terompet, drum, bass, dan juga piano.
Format awal dari jazz bebop ini dipopulerkan pleh duet Charlie Parker dan Dizzy
Gillespie pada tahun 1940an. Permainan grup yang digawangi oleh Charlie Parker dan
Dizzy Gillespie juga sering sekali menambahkan saxophone, gitar, trombone, atau biola
dalam komposisi jazz bebop mereka. Meskipun hanya menjadi salah satu dari aliran
music jazz, hingga saat ini jazz bebop masih dimainkan di seluruh dunia. Ciri khas
berupa substitusi harmoni yang sangat kompleks serta improvisasi yang sangat bebas
menjadi kesukaan dari banyak musisi jazz. Dalam semua pendidikan jazz, aliran dari
jazz bebop ini dapat menjadi salah satu alternative untuk mengekspresikan diri.
Musik Bebop paling baik dimainkan dalam format small-group; quartets dan quintets
terbukti ideal dengan alasan ekonomis dan artistik. Musik ini berkembang di lingkungan
klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton lebih memilih datang untuk mendengarkan
permainan solo ketimbang untuk berdansa diiringi lagu favorit mereka. Secara singkat,
musisi bebop menjadikan jazz suatu bentuk seni yang tidak hanya ditujukan untuk rasa,
namun juga kecerdasan intelektual.
Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah trumpeters
Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis, saxophonists Dexter Gordon, Art
Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams, Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist
J.J. Johnson.
Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi : hard-bop, West Coast,
cool-jazz dan soul jazz diantaranya. Format small-group dari bebop, yaitu satu hingga
tiga horns, piano, bass dan drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz
sampai hari ini.
Meskipun para musisi jazz mendapat tekanan di New Orleans, mereka tetap berusaha
menggaungkan jazz. Setelah musik jazz tidak mendapatkan tempat untuk
diperdengarkan di New Orleans, Amerika Serikat dan mulai menyebar ke seluruh
Amerika, jazz mengalami berbagai perkembangan. Di tahun 1920 warna jazz mengalami
perubahan warna lagi dan disebut jazz dixieland.
Sebetulnya dixieland adalah sebutan untuk negara Amerika Serikat. Kenapa akhirnya
disebut jazz dixieland, dikarenakan dalam musik jazz dixie ini, instrumen yang
digunakan lebih sederhana dan sangat identik dengan Amerika pada jaman tersebut .
Beberapa orang peneliti mengatakan bahwa jazz dixie ini tidak menggunakan drum
sebagai pengatur ritme musik, melainkan menggunakan semacam kayu bergerigi seperti
alat pencuci pakaian, ditambah beberapa brass-section antara lain, trumpet, trombone,
dan clarinet. Selain itu ditambah sentuhan alat musik khas Amerika, banjo.
Seiring berjalannya waktu, instrumen yang dipakai dalam bermain jazz dixie juga
berubah. Jazz dixie mulai menggunakan piano, gitar sebagai pengganti banjo, string bass
digunakan sebagai pengganti tuba, dan saat itu drum mulai digunakan lagi. Dalam musik
dixie, improvisasi dilakukan secara bersama-sama oleh para solois dari awal sampai
akhir lagu.
Setelah dixie, jazz berkembang lagi, dan bentuk berikutnya dikenal dengan jazz swing.
Dalam swing, improvisasi dilakukan secara silih berganti. Dikatakan swing, karena
musik ini mengalun dan bergoyang-goyang (swinging), serta irama swing sangat
berekspresi.
Bila pada musik dixie digunakan beat8, atau 8 ketukan. Swing sudah menggunakan
triplet (3 ketukan), atau beat 16. Dengan demikian irama dalam musik jazz swing lebih
terasa menggelitik karena tampak ramai dan padat musiknya. Era swing berlangsung dari
awal tahun 1930-an hingga pertengahan tahun 1940. Karena swing melanda hampir
seluruh pelosok Amerika Serikat, lalu swing disebut sebagai salah satu kebudayaan
Amerika Serikat atau sering disebut istilah Mainstream
CARA MENIKMATI MUSIK JAZZ
Bagaimana cara menikmati Jazz? Bagaimana cara mencerna apa yang didengar? Apa
yang didengarkan dari Jazz? Mengapa Jazz terdengar hanya seperti nada-nada yang
dijejalkan saja? Ini hanya sedikit dari banyak pertanyaan yang sudah sering saya dengar
dari berbagai pihak yang baru saja mulai mendengar Jazz Atau bahkan dari mereka yang
mengaku sudah sering mendengar Jazz. Banyak juga yang akhirnya mundur teratur
karena menurut mereka Jazz terlalu rumit untuk dapat dimengerti. Ini sebuah hal yang
patut disayangkan karena hanya dengan meluangkan sedikit waktu untuk mempelajari
sisi-sisi terdasar dari Jazz, Anda dapat membuka pintu menuju sebuah pengembaraan
yang unik dan membawa diri Anda ke dalam sebuah dimensi baru dalam menikmati
musik ini.
Berikut beberapa saran saya yang sekiranya dapat membantu Anda:
1. Mulailah dengan memperkenalkan diri Anda kepada sedikit sejarah Jazz. Hal ini dapat
dilakukan dengan membaca berbagai artikel di Internet, dan yang pasti dengan
mendengarkan berbagai contoh lagu klasik hasil karya permainan musisi-musisi seperti
Louis Armstrong, Ella Fitzgerald, Count Basie, Charlie Parker, Miles Davis, John
Coltrane, dan lain-lain;
2. Perkenalkan juga diri Anda kepada berbagai style Jazz seperti Dixie, Swing, Bebop,
Cool, Free, Jazz Rock, dan lain-lain
3. Dari berbagai contoh lagu dan style tersebut, perhatikanlah perbedaan style, melodi,
dan ritmenya. Ini adalah dasar-dasar dari variasi yang kemudian dapat dikembangkan
oleh sang musisi dalam berimprovisasi;
4. Amati juga olah komunikasi dari musisi-musisi yang bermain dan bagaimana cara
mereka berinteraksi satu sama lain
5. Pergilah menikmati Jazz yang dimainkan live. Coba bandingkan apa yang Anda
dengar di rumah dengan yang dimainkan di hadapan Anda. Apakah ada kesamaan atau
mungkin perbedaan?
6. Jangan malu-malu untuk mendekati sang musisi dan mulai bertanya atau meminta
pendapat tentang musik yang mereka mainkan. Mereka merupakan nara sumber penting
untuk menambah pengetahuan Anda.
Pada umumnya apresiasi musik merupakan pengalaman pribadi yang sangat intim dan
berbeda nilainya bagi setiap pendengar; tentunya secara khusus Jazz juga demikian
adanya. Jazz merupakan karya seni unik di mana musik yang dimainkan adalah sebuah
bentuk ekspresi timbal balik antara sang musisi dan pendengar. Jazz perlu didengar,
dialami, dihayati, dan yang terpenting, disimak. Semakin banyak Anda menyimak,
semakin dalam pengertian dan apresiasi yang akan Anda miliki atas seni ini. Menikmati
Jazz tidak sukar selama Anda memiliki keinginan dan ketertarikan untuk terjun masuk
dan merangkulnya.
TOKOH MUSIK JAZZ
Beni Likumahuwa
Lahir di Jakarta 14 Juni 1983 dalam sebuah keluarga yang memainkan musik jazz untuk
hidup, dari ayah trombonisnya, pemain suling, Bass & seorang pemain saksofon.
Namanya Benny Likumahuwa, seorang musisi jazz yang sangat dikenal di Indonesia.
Sementara ibunya seorang penyanyi, yang mengkhususkan diri dalam musik Brasil
seperti samba & Bossanova, tetapi juga menyanyikan standar ayunan jazz, mereka
memiliki kelompok bernama The Jazz Riders. Dibesarkan dalam jazz & kadang-kadang
jiwa / lingkungan musik funk telah membuat Barry jatuh cinta dengan musik itu sendiri.
Dibuktikan dengan fakta bahwa ia dapat pukulan sangkakala pada usia 4, sementara
kadang-kadang peluit beberapa lagu mainstream jazz standar seperti "Suatu hari nanti
pangeranku akan datang", "Bluesette", dan banyak lagu lain dengan sederhana berbasis
melodi line. Tertarik pada gitar bass di 11, setelah watchin 'John main Pattitucci' hidup
dengan Chick Corea Electric Band di JakJazz Festival, dan mulai untuk belajar
bagaimana memainkan instrumen autodidactly. Setelah 6 tahun belajar bagaimana
memainkan alat musik semua sendiri ia akhirnya mengikuti kursus musik saat ia berusia
17 di Kursus Musik Farabi selama 2 tahun. * Prestasi-bassis terbaik Wagega Musik
Festival, Winner 2001-1 Indonesia Music Festival Bass Kategori diselenggarakan oleh
fender, 2003-Best Bassist Asian Beat Final Festival Jakarta, 2003-Music Director untuk
"Tribute 2 Cheist Kayhatu", Java Jazz Festival, 2006 -Direktur Musik "Tribute 2
Karimata", Java Jazz Festival, 2007 * Diskografi-Glenn Fredly, "Selamat Pagi, Dunia"
mengemas kembali, 2004-Parkdrive, "parkdrive", 2005-Glenn Fredly, "Cinta Silver",
2005-Bass Pahlawan, 2006-Glenn Fredly, "Terang" christmas album, 2006-Debut
Album, "Goodspell", 2008 Contact Person: Raymond
Lampiran
Daftar Web
http://forum.kompas.com/showthread.php?33723-Sejarah-Musik-Jazz-Di-Dunia http://
nggot.multiply.com/journal/item/8/Sejarah_Musik_Jazz
http://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/03/06/musik-jazz-sejarah-dan-perkembangannya-1/
http://fatahilla.blogspot.com/2008/06/cyber-jurnalisme-di-era-keterbukaan.html
Recommended