View
215
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
No. 10 - JANUARI 2018
IPC GENJOT LEVEL OF SERVICE LAYANAN KEPELABUHANAN
IPCRAKERNAS
2018 SemakinDi tahun 2018Berinovasi
TARGET DIREKTORATESTABLISHMENT2018
COVER STORY
una memantapkan
program kerja di tahun
2018, Indonesia Port
Corporation (IPC) menggelar
rapat kerja nasional (Rakernas)
selama dua hari di Bogor, Jawa
Barat. Dalam Rakernas tersebut,
juga dilakukan evaluasi kinerja
2017 dan memantapkan
program kerja 2018.
Rakernas merupakan
agenda rutin IPC setiap tahun.
sebanyak 175 manajemen papan
atas IPC hadir untuk mengawal
stabilitas dan target perseroan
di 2018. Dalam pembahasannya,
sepanjang tahun 2018,
perusahaan BUMN tersebut
membidik pertumbuhan laba
hingga mencapai 30,8%.
Rakernas IPC juga menjadi
G media untuk menjembatani
kebutuhan komunikasi internal
antara Direksi IPC, Dewan
Komisaris, cabang pelabuhan,
anak perusahaan, cucu
perusahaan dan Serikat Pekerja
dalam menyampaikan
informasi rencana kerja dan
perkembangan perusahaan.
Dalam rakernas, Direksi
IPC menyampaikan arahan
terkait dengan peningkatan
tata kelola perusahaan,
optimalisasi pendapatan, dan
biaya perusahaan. Arahan
tersebut langsung disampaikan
oleh Direktur Utama IPC, Elvyn
G. Masassya kepada peserta
Rakernas.
Arahan ini meliputi upaya
yang harus dilakukan IPC di
berbagai bidang dalam rangka
percepatan investasi,
peningkatan profitabilitas,
pengembangan usaha, dan anak
perusahaan. Selain itu juga
arahan terkait rencana lindung
nilai, teknologi informasi,
manajemen risiko, SDM, dan
tata kelola.
Pada 2018, IPC yang memilki 17
anak usaha membidik
pertumbuhan pendapatan
sebesar 17,6% dan laba usaha
diharapkan meningkat 30,8%.
IPC juga membidik perolehan
EBITDA margin 37,04% dan
biaya operasional terhadap
pendapatan operasional turun
1,6% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. (IPC)
IPC GELARRAKERNAS 2018
NAVIGASI
Pemimpin RedaksiEVP Sekretaris Perusahaan
Redaktur PelaksanaSDVP Komunikasi Perusahaan
Tim RedaksiSekretaris Perusahaan
Desain GrafisSekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose
Sekretaris Perusahaan &PT Indonesia Expose
Fotografer
Semakin Berinovasidi Tahun 2018
Pembelajaran dan introspeksi yang telah dilakukan menjadi bekal bagi keberhasilan di tahun 2018 ini.
04
Rakernas IPC 2018Mengangkat tema “Corporate Establishment towards Digital Port”, IPC membuka tahun 2018 dengan menyelenggarakan Rakernas
07
Candi Muara JambiPusat PendidikanKerajaan Sriwijaya
Situs Purbakala Muara Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3.981 hektar
22
Pramuka MembentukKarakter yang Disiplin
Alamsyah merupakan karyawan Pelabuhan Jambi yang hobi mengikuti kegiatan kepramukaan.
14
IPC GandengPemprov Lampung
IPC menggandeng Pemprov Lampung dalam pengembangan Pelabuhan Panjang.
17
Wujud Cinta Negeri,Komunitas Ubur-uburLakukan Kegiatan Alam
Komunitas Ubur-ubur merupakan komunitas pecinta alam yang lahir dan tumbuh di IPC
20
Alamat Redaksi: Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310Telepon: (021) 4301080 (25 Saluran)Fax: (021) 4351419, 43931300, 43935140www.indonesiaport.co.id, email: ipcnews.redaksi@gmail.com
03• No. 10 • Januari 2018
IPC Genjot Level ofService
Indonesia Port Corporation (IPC) membidik peningkatan pangsa pasar penanganan kargo Less than Container Load (LCL) dengan melakukan integrasi tiga pusat konsolidasi kargo atau Container Freight Station (CFS) di Pelabuhan Tanjung Priok.
10
Pelabuhan Jambi BerikanPelayanan Maksimal
Pelabuhan Jambi selama dua tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
11
PII TingkatkanPendanaan IPC Group
IPC meluncurkan anak perusahaan yang bergerak di bidang investasi.
12
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip, menyalin, memperbanyak, dan menyebarkan, sebagian maupun keseluruhan isi majalah ini dengan cara apapun, tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Redaksi menerima kontribusi tulisan maupun foto untuk
dimuat di rubrik-rubrik majalah IPC News.
CEO LETTER
I
04 • No. 10 • Januari 2018
nsan IPC sekalian,Tahun 2017 yang merupakan
fase “Enhancement”, dengan
fokus peningkatan kualitas operasi
dan pelayanan pelabuhan,
pengembangan infrastruktur,
ekspansi Anak Perusahaan serta
optimalisasi penggunaan teknologi
informasi telah mengantarkan IPC
mencapai kinerja sebagaimana
diharapkan, baik dalam konteks
kinerja keuangan, kinerja
operasional maupun skor KPI
perusahaan.
Dari sisi keuangan, kinerja
perusahaan 2017 berhasil
mencatatkan pendapatan usaha
sebesar Rp 10,52 triliun (unaudited)
dan laba usaha Rp 3,07 triliun
(unaudited), EBITDA Rp 3,85 triliun
(unaudited), BOPO 70,57%.
Sementara pada aspek
operasional, realisasi trafik arus
peti kemas tercapai 6,92 juta
TEUs, arus non petikemas
terealisasi 57,06 juta ton,
kunjungan kapal pencapaiannya
34.662 unit serta arus
penumpang sebanyak 608,1 ribu
orang.
Atas pencapaian kinerja
perusahaan di tahun 2017, saya
mewakili manajemen,
mengucapkan terima kasih
kepada seluruh Insan IPC untuk
kerja keras, dedikasi, loyalitas dan
pengabdian yang telah
dicurahkan. Saya juga memberi
apresiasi atas semangat
perubahan untuk “move on”
dalam menjalankan tugas dan
mengatasi berbagai tantangan,
baik internal maupun eksternal,
guna mencapai visi IPC menuju
pengelola pelabuhan berkelas dunia.
Memang, jika dicermati lebih
detail, masih ada Cabang maupun
Anak Perusahaan yang belum
berhasil mencapai target
sebagaimana dituangkan dalam
RKAP 2017, kendati mampu
melewati pencapaian tahun 2016.
Kepada Cabang dan Anak
Perusahaan yang belum berhasil
menunjukkan kinerja gemilang, saya
meminta untuk tetap semangat dan
tidak berputus asa. Tunjukkan
bahwa kegagalan di tahun 2017
merupakan cambuk untuk semakin
berinovasi di tahun 2018, sehingga
pembelajaran dan introspeksi yang
telah dilakukan menjadi bekal bagi
keberhasilan di tahun 2018 ini.
Selain itu, saya juga berharap
kepada segenap Direktorat dan
Divisi yang masih menyisakan
beberapa pending matters untuk
segera menyelesaikanya pada
kesempatan pertama di tahun 2018
ini. Itu bukan berarti janji tersebut
hilang begitu saja. Janji tetap janji,
sebagai suatu komitmen yang mesti
ditunaikan meski tahun telah
berganti dan itu juga berarti, selain
segera memulai aktivitas sesuai
arah perusahaan di tahun 2018,
Elvyn G. MasassyaPresident Director
SEMAKIN
DI TAHUN 2018BERINOVASI
05• No. 10 • Januari 2018
CEO LETTER
maka seluruh pending matters yg
tersisa merupakan kewajiban yang
secara pararel hendaknya
diselesaikan.
Insan IPC yang saya banggakan, Sebagai bahan perenungan,
saya ingin menyampaikan hasil
diagnostic terhadap beberapa hal
yang saya sebut sebagai isu
korporasi di tahun 2017 yang
sejatinya mesti kita perbaiki
sesegera mungkin. Selain itu, saya
juga ingin
menyampaikan
beberapa “penyakit
korporasi” yang mesti
disembuhkan jika
perusahaan yang kita
cintai ini, ingin
menjadi perusahaan
yang lebih besar,
lebih terpercaya,
lebih professional dan
menjadi kebanggaan
bagi kita semua.
Beberapa isu
korporasi itu adalah ; pertama,
“Lack of Coordination, kedua
“Speed of Deliverables”, ketiga
“Corporate Culture”, keempat
“Positioning” dan yang kelima
adalah “Branding”. Selain isu
korporasi, saya juga ingin
mengingatkan kembali perihal
“penyakit korporasi” yang mesti
disembuhkan yaitu “Disorientasi”,
“Disfunction Unit” dan “Illogical Sense”,
Lantas bagaimana
menyembuhkan semua penyakit
tersebut ? Jawabannya adalah,
seluruh insan IPC harus melangkah
ke depan dengan membuka pikiran,
membuka hati dan “move on”
meneruskan kemajuan dan cita-cita
perusahaan. Saya berharap semua
insan IPC dapat menghindari “office politic” serta selalu berpikir positif
dengan spirit 3I yaitu Integritas,
Integrasi dan Inovasi yang dilakukan
dengan etos 3C confidence, commitment dan collaboration.
Insan IPC yang disayangi Tuhan, Tahun 2018
merupakan tahun
“Establishment” dimana fokus tahun
ini adalah “volume growth”, “profitability growth” dan “holding establishment”,
target dimaksud
diturunkan menjadi
target per Direktorat
KUNJUNGAN KAPAL PENDAPATAN
USAHA(unaudited)
Rp10,52
LABA USAHA(unaudited)
ARUS NON PETIKEMAS
TEREALISASI
REALISASITRAFIK ARUSPETI KEMAS
EBITDA(unaudited) BOPO
Triliun
Rp3,07
34.662
Rp3,85
Triliun
Triliun
6,92jutaTEUs
57,06jutaTon
70,57%
UNIT
KINERJAPERUSAHAAN
2017
CEO LETTER
dimana masing-masing Direktorat
mempunyai fokus masing-masing
yaitu, target Direktorat Utama
adalah “Superior GCG & Branding Positioning”; target Direktorat
Komersial dan Pengembangan
Usaha “Optimization of Asset Utililization”; Direktorat Teknik dan
Manajemen Risiko “Accelerated Capital Expenditure & Port Infrastructure Development”;
Direktorat Operasi & Sistem
Informasi “Operational Excellence & Zero Accident”; Direktorat
Keuangan “Financial Automation System”; Direktorat SDM dan Hukum
“Fully Implementaton Human Capital System & Law Enforcement”; serta
target Direktorat Pengelolaan Anak
Perusahaan “Expansion Superior Performance & Total Synergy”.
Sedangkan untuk target kinerja
keuangan, pendapatan usaha
ditargetkan naik 17,6% dari tahun
sebelumnya, laba usaha diharapkan
naik sebesar 30,8% dari tahun
sebelumnya, sementara EBITDA
Margin ditargetkan tumbuh menjadi
37,04% dan BOPO diharapkan bisa
turun 1,6% dari tahun sebelumnya.
Untuk kinerja operasional
throughput petikemas diharapkan
naik menjadi 7,30 juta TEUs atau
meningkat 5,5% dari tahun
sebelumnya, throughput non
petikemas naik menjadi 73,95 juta
ton atau 29,6% dari tahun
sebelumnya utamanya untuk curah
cair dan curah kering. Sementara
kunjungan kapal diharapkan naik
1,13% dan arus penumpang kapal
tercapai 511,7 ribu orang.
Insan IPC yang berbahagia, Sebagai penutup, saya ingin
berbagi pantun bagi kita semua :
Bersama satukan tangan,Mencapai target tanpa memintaMari semangat taklukan tantangan, IPC berkelas dunia dengan CINTA
Berdasar iman menggalang asa, Bersama menuju masa depanMari Wujudkan IPC luar biasa, Tahun 2018 sebagai pemantapan
Saya yakin kita bisa, Selamat
Bekerja!
Salam,
Elvyn G. Masassya
06 • No. 10 • Januari 2018
BERITA UTAMA
AWALITAHUN 2018, IPC GELARRAPAT KERJANASIONAL
apat kerja nasional
merupakan agenda rutin
tahunan yang
diselenggarakan korporasi sebagai
upaya evaluasi terhadap kinerja
ditahun 2017 dan memantapkan
program kerja di tahun 2018 untuk
seluruh cabang pelabuhan dan anak
perusahaan dibawah tanggung
jawab IPC dengan arahan dari jajaran
Direksi.
Sekitar 175 Top Management IPC
R
Mengangkat tema “Corporate Establishment towards Digital Port”, IPC membuka tahun 2018 dengan menyelenggara- kan Rakernas. Berlangsung selama 2 (dua) hari, kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC diselenggarakan di IPC Corporate University, Bogor.
07• No. 10 • Januari 2018
BERITA UTAMA
sebagai peserta Rakernas hadir
untuk bersama-sama mengawal
stabilitas dan goals perusahaan di
tahun 2018. Rakernas IPC
merupakan media untuk
menjembatani kebutuhan
komunikasi internal antara Direksi
IPC, Dewan Komisaris, Cabang
Pelabuhan, Anak Perusahaan,
Cucu Perusahaan dan Serikat
Pekerja dalam menyampaikan
informasi rencana kerja dan
perkembangan perusahaan.
Selain itu rakernas juga
diselenggarakan untuk
mendengar arahan Direksi IPC
terkait program-program
peningkatan tata kelola
perusahaan, optimalisasi
pendapatan dan biaya
perusahaan.
Membuka Rapat Kerja
Nasional, sejumlah arahan Dewan
Komisaris IPC pun disampaikan
kepada peserta Rakernas. Arahan
ini meliputi upaya-upaya yang
harus dilakukan IPC di berbagai
bidang dalam rangka percepatan
investasi, peningkatan
profitabilitas, pengerukan,
pengembangan usaha, anak
perusahaan, hedging atau rencana
lindung nilai, teknologi informasi,
manajemen risiko, SDM, PKBL,
serta hukum dan tata kelola. Selain
menyampaikan arahan, pada
kesempatan ini juga, manajemen
08 • No. 10 • Januari 2018
BERITA UTAMA
memperkenalkan anggota
komisaris IPC yang baru, Agus H.
Purnomo. Penambahan anggota
komisaris ini sekaligus
melengkapi formasi Dewan
Komisaris IPC saat ini menjadi 7
(tujuh) anggota. IPC berharap
formasi baru ini dapat membawa
energi baru kepada korporasi,
serta mampu memberikan inovasi
dalam sinergi di tubuh IPC.
Sebelum penutupan acara
tersebut, sebagai bentuk
apresiasi perusahaan kepada
Cabang Pelabuhan, Anak
Perusahaan dan Top
Management, IPC memberikan
penghargaan di bidang Komersial
kepada Cabang Tanjung Priok
sebagai Cabang Terbaik Kategori
Kepuasan Pelanggan, Cabang
Pontianak sebagai Cabang
Terbaik Kategori Loyalitas
Pelanggan, PT. Indonesia
Kendaraan Terminal sebagai
Anak Perusahaan Terbaik
Kategori Kepuasan Pelanggan
dan PT. Jasa Armada Indonesia,
Tbk sebagai Anak Perusahaan
Terbaik Kategori Loyalitas
Pelanggan.
Tak hanya itu saja, untuk
memberikan apresiasi kepada
para Vice Manager, General
Manager dan Direktur Utama
Anak Perusahaan, IPC membuat
Survey Implementasi Corporate
Value IPC Tahun 2017 oleh Top
Management. Berdasarkan hasil
survey tersebut, untuk kategori
The Most Inspiring General Manager, Drajat Sulistyo (GM
Cabang Bengkulu), Kategori The
Most Inspiring CEO Subsidiary, M.
Adji (Direktur Utama IPC TPK)
dan The Most Inspiring Vice President, Rio T.N. Lasse (EVP
Biro Strategi Perusahaan).(IPC)
09• No. 10 • Januari 2018
CORPORATE UPDATE
irektur Operasi & Sistem
Informasi IPC, Prasetyadi
mengatakan, perseroan
perlu memadukan CFS agar proses
pelayanan menjadi ringkas/
sederhana sehingga menjadi efisien
bagi pengguna jasa. Secara umum,
D
PrasetyadiDirektur Operasi
& Sistem Informasi IPC
Indonesia Port Corporation (IPC) membidik peningkatan pangsa pasar penanganan kargo Less than Container Load (LCL) dengan melakukan integrasi tiga pusat konsolidasi kargo atau Container Freight Station (CFS) di Pelabuhan Tanjung Priok.
IPC GENJOTLEVEL OFSERVICELAYANAN KEPELABUHANAN
10 • No. 10 • Januari 2018
CORPORATE UPDATE
integrasi mencakup manajemen
data pelanggan, CFS booking service, layanan nota, pembayaran
elektronik, tracking kargo, dan
customer care.
Integrasi CFS yang ada
dibawah kontrol IPC, menurut
Prasetyadi, juga membuat
standard layanan dan tarif menjadi
seragam. "Kami ingin
meningkatkan level of service CFS
kami sehingga nanti pengguna jasa
tinggal memilih CFS mana yang
ada di Pelabuhan Tanjung Priok
yang mempunyai layanan yang
terbaik," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini ada
sekitar delapan CFS yang tersebar
di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok,
tiga diantaranya di bawah
pengelolaaan dan pengawasan IPC
yang berlokasi di dalam kawasan
pelabuhan.
Prasetyadi mengatakan, saat
ini pangsa pasar IPC untuk
penanganan kontainer LCL
mencapai 40%. Dia berharap,
pangsa pasar IPC bisa terus
meningkat karena sejak dibuka
pada 20 November 2017, volume
transaksi mengalami lonjakan.
Dia menggambarkan, hingga
18 Januari 2018, volume transaksi
telah mencapai 5.564 transaksi
atau 309 transaksi per hari.
Sementara itu, saat memulai
debut perdana di November,
rata-rata transaksi per hari hanya
42 transaksi. Prasetyadi yakin,
volume transaksi bakal mencapai
sekitar 7.000 transaksi di akhir
Januari 2018.
Prasetyadi menuturkan, IPC
akan terus melakukan
penyempurnaan sistem layanan
CFS dan menambah fitur baru
dalam beberapa bulan ke depan.
Salah satu fitur layanan CFS yang
akan ditambah adalah pilihan
pembayaran melalui multi channel payment seperti mobile banking, internet banking dllnya. Saat ini,
pembayaran tarif CFS masih
terbatas pada mesin perekam
data electronic atau electronic data captured (EDC).
Selain pilihan pembayaran, ke
depan IPC juga berencana
membuat nota tagihan atau
invoice langsung ke pemilik
barang/consignee sehingga tarif
yang dikutip oleh IPC bisa menjadi
transparan. Prasetyadi
menekankan, integrasi layanan
CFS IPC dengan sejumlah fitur
yang tersedia diharapkan bisa
menekan biaya logistik secara
langsung.
Untuk menggenjot layanan
CFS, IPC juga akan terus
melakukan sosialisasi kepada
pengguna jasa, terutama
kepada kalangan pemilik
barang. Prasetyadi menyebut,
saat ini sebagian kecil pemilik
barang sudah menggunakan
layanan CFS secara langsung. Ini
dimungkikan karena layanan
CFS sudah berjalan online dan
beroperasi 24 jam dalam sehari.
Prasetyadi menuturkan, bila
berjalan mulus, integrasi CFS
bakal diterapkan di pelabuhan
lain yang masih dalam wilayah
kerja IPC. Dia menyebut, hal itu
juga menjadi bagian dari upaya
digitalisasi layanan kepelabuhan
yang tengah ditempuh
perseroan. Hingga 2020 IPC
siap merogoh kocek untuk
investasi hingga Rp1 triliun
untuk digitalisasi layanan, mulai
dari aspek sisi marine, terminal,
dan supporting. (IPC)
11• No. 10 • Januari 2018
12 • No. 10 • Januari 2018
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
enurut General Manager
IPC Cabang Jambi, Yana
Pratapa, saat ini Pelabuhan
Jambi khususnya di Pelabuhan
Talang Duku memiliki tiga zonasi
dermaga dengan fungsi yang
berbeda. Pertama, dermaga peti
kemas yang dapat menangani tidak
kurang dari 100.000 TEUs.
Dermaga lainnya, lanjut Yana,
ialah dermaga konvensional yang
melayani Pelayaran Rakyat (kapal
tradisional) yang sebagian besar
berasal dari Pelabuhan Sunda
Kelapa, Jakarta, yang membawa
kebutuhan pokok serta layanan
curah cair. “Sementara itu, dermaga
yang ketiga ialah yang dikhususkan
untuk melayani kargo curah kering,
seperti batu bara dan cangkang
sawit,” ujarnya.
Di sisi lain, untuk lebih
meningkatkan pelayanan pelabuhan,
manajemen Pelabuhan Jambi aktif
berdialog dengan pihak-pihak
terkait, seperti asosiasi Lembaga
Maritim dan Pemda Jambi.
Kemudian, manajemen juga
berkoordinasi dengan pemilik
barang terkait kendala, misalnya
penjadwalan, administratif, dan
sebagainya.
“Dengan kata lain, permintaan
sederhana sampai yang rumit dari
konsumen coba untuk dapat kami
penuhi. Kami memberikan layanan,
jadi kami ini melayani seperti tukang
jahit. Konsumen mau model apa,
sepanjang itu bisa dilayani dan tidak
P
PELABUHAN JAMBI
melanggar aturan, kami akan lakukan.
Hal ini ialah poin penting yang harus
kami laksanakan ketika melayani
konsumen,” tuturnya.
Terkait menerapkan poin-poin
“CINTA” di Pelabuhan Jambi.
Menurutnya, Launching CINTA ini
momentum yang bagus karena ada
customer dan integrity di sana. “Jadi,
pelayanan bagi customer dan integrity
harus ditegakkan di internal kami,
bahkan juga ketika berinteraksi dengan
eksternal sebagai acuan kami,”
imbuhnya.
Selain itu, dalam setiap pertemuan
internal ataupun eksternal, ia tidak lupa
selalu menyampaikan pentingnya
customer dan integrity. “Karena era
sekarang atau era penegakan hukum
harus dijadikan sebagai momentum
untuk merapikan beberapa kegiatan
yang cenderung akan terjadi pungli di
pelabuhan. Artinya, pungli tidak boleh
terjadi lagi di dalam pelabuhan,”
terangnya.
“Jadi, integrity harus dilakukan baik
dari sisi dalam maupun sisi luar. Kalau
dari dalam saja dan yang di luar
didiamkan, nanti ada yang kurang.
Pihak eksternal akan sangat
memengaruhi lingkungan kami karena
mereka bekerja di dalam pelabuhan,”
papar Yana.
Menurut Yana, dengan memenuhi
permintaan konsumen selama tidak
melanggar aturan, termasuk dari
fleksibilitas pelayanan (tata cara)
ataupun fleksibilitas waktu (tidak
terbatas jam kerja). Akan menimbulkan
kepuasan dan peningkatan kinerja
terbukti di tahun 2017 Pelabuhan Jambi
berhasil melampaui target layanan
Kapal, Barang dan target Financial serta
mendapat penghargaan BEST
COMPLIANCE dari Direksi IPC.
Terkait harapannya terhadap
manajemen IPC Pusat, Yana
menjelaskan, pelabuhan perintis di
Jambi, wilayah Muara Sabak dan Kuala
Tungkal perlu perhatian penuh demi
pengembangan pelabuhan. “Kami juga
butuh fokus dari kantor pusat di sana.
Karena sudah melakukan investasi, kami
harus tuntaskan agar dapat
memberikan kontribusi maksimal ke
IPC,”pungkasnya. (IPC)
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
Yana PratapaGM. IPC Cabang Jambi
Pelabuhan Jambi selama dua tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Salah satu perkembangan dapat dilihat dari bertambahnya fasilitas pelabuhan, misalnya perluasan dermaga, penambahan alat, dan terminal peti kemas.
BERIKAN PELAYANANMAKSIMAL
IPC kembali meluncurkan anak perusahaan baru yang bergerak khusus di bidang investasi bernama PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII). Peluncuran anak usaha IPC ke-17 ini diresmikan oleh Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya.
PII TINGKATKAN
13• No. 10 • Januari 2018
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
andy Pangalila Chief Executive Officer PII,
menambahkan, kehadiran
PII sebagai perusahaan investasi
pertama di Indonesia memfokuskan
usaha pada bisnis kepelabuhanan
diharapkan dapat menjawab
kebutuhan untuk mengelola
pendanaan pada anak perusahaan
eksisting. Selain itu, PII diharapkan
dapat mendukung pengembangan
bisnis, peningkatan kapasitas,
penguatan, pengelolaan risiko dan
investasi.
PII memiliki visi menjadi
perusahaan investasi yang
terkemuka di sektor
kepelabuhanan dan
pendukungnya guna menciptakan
nilai yang maksimal bagi
stakeholders melalui standar
pengelolaan yang berkelas dunia.
“Untuk mencapai hal tersebut,
perlu dilakukan optimalisasi
operasional, penguatan
pendanaan investasi,
pengembangan bisnis pendukung,
serta pengembangan SDM dan
budaya perusahaan,” ucapnya.
PII, lanjut Randy, diharapkan
dapat meningkatkan fleksibilitas
pendanaan melalui akses pada
sumber pendanaan eksternal, serta
dapat mengisolasi risiko pada
bisnis pendukung di tingkat PII.
Menurut Randy, ada beberapa
strategi yang akan dilakukan PII
dalam mengembangkan usaha, di
antaranya peningkatan pangsa
pasar pelabuhan, bisnis anak
usaha, serta entitas port related
melalui mekanisme investasi dan
pendanaan. “Membangun
kemitraan dengan perusahaan di
bidang pelabuhan dan port
related business juga menjadi
strategi kami,” tambahnya.
Dengan strategi di atas, lanjut
Randy, PII optimistis dapat
menangkap potensi bisnis port related, peningkatan kapasitas
pendanaan IPC Group, penguatan
pada pengelolaan risiko melalui
ring fencing, serta penguatan
governance dalam investasi dan
pengelolaan anak perusahaan. “PII
juga bisa sebagai vehicle untuk
kerja sama dengan strategis
investor baik dalam maupun luar
negeri,” tuturnya. (IPC)
R
Randy PangalilaChief Executive Officer PII
KILAS CA-PER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
PENDANAAN IPC GROUP
SHOW ME!
obi Alamsyah terhadap kegiatan pramuka terus berlanjut
hingga sekarang. Ia Pernah menjabat sebagai Ketua
Dewan Kerja Daerah Jambi 1995-1999 yang merupakan
organisasi dalwm gerakan Pramuka yang mengurusi pramuka tingkat
SMA dan perguruan tinggi ditingkat provinsi.
Setelah sempat terhenti beberapa waktu, kemudian saat ia
diminta pengurus pramuka Provinsi Jambi untuk menjadi pramuka
andalan daerah. Sebelumnya “Karena punya background kerja di
perusahaan, ia sempat ditugaskan untuk mengelola perkebunan
sawit milik pramuka yang hingga saat ini menjadi sumber
pendanaan gerakan pramuka Provinsi Jambi,” ucap Alamsyah.
Menurut Alamsyah, kegiatan kepramukaan ialah kegiatan yang
menyenangkan dan merupakan sebuah proses pendidikan yang
didapat di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, dan mengandung
pendidikan.
Kegiatan pramuka, lanjutnya, umumnya dilakukan di alam
terbuka dengan berpegang kepada Prinsip Dasar dan Metodik
Kepramukaan (PD&MK) yang
sasaran akhirnya berupa
pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur bagi peserta didik
dalam Gerakan Pramuka. “Di
pramuka, kita belajar dari fakta, kita
belajar berinteraksi dari berbagai
orang. Banyak belajar yang tidak
ada di teks, tidak ada di dalam buku.
Itulah yang membuat kita dewasa,
dan selanjutnya ialah kita belajar
dengan banyak orang, bertemu
dengan banyak orang, juga saling
memberi dan menerima,” terangnya.
Alamsyah menambahkan,
banyak manfaat yang didapat di
kepramukaan. Salah satu manfaat
mengikuti kegiatan pramuka ialah
dapat membentuk karakter yang
disiplin dan bebudi pekerti luhur.
“Dalam pramuka, kita diajarkan
memanfaatkan waktu dengan baik
serta serta merencanakan segala
sesuatunya dengan baik. Hai itu
secara tidak langsung dapat
membentuk karakter kita, dan
lama-kelamaan kita akan terbiasa
dengan melakukan suatu hal
dengan cara yang benar pula,”
imbuhnya.
Menurut Alamsyah, karena
sistemnya gerakan pramuka,
HAlamsyah merupakan
karyawan Pelabuhan Jambi
yang hobi mengikuti kegiatan
kepramukaan. Ia mengaku
sudah menggeluti kegiatan
pramuka ini sejak di SD
sebagai siaga. Lalu, hobinya
berlanjut di SMP sebagai
penggalang, kemudian
sebagai penegak saat di SMA.
“Saya sangat senang dengan
kegiatan pramuka,” ujar
Supervisor Operasi Umum
Pelabuhan Jambi ini.
Alamsyah
semakin tinggi tingkatan
pendidikannya, semakin banyak
ilmu yang didapat. “Kegiatan
pramuka mulai dari diklat
kepemimpinan, diklat keterampilan,
kegiatan jambore, perkemahan wira
karya, dan beberapa acara di luar
negeri harus diikuti untuk melihat
dan belajar tentang kegiatan
pramuka di negara lain,” paparnya.
Namun sebagai karyawan IPC,
Alamsyah tidak mau pekerjaan
utamanya di IPC terganggu karena
aktivitasnya di pramuka. “Saya juga
tidak mau menzalimi pekerjaan
utama saya di IPC. Saya fokus di
kegiatan pramuka saat di luar jam
kerja,” akunya. Bahkan, ilmu yang
didapatnya di pramuka diterapkan
dalam pekerjaannya di IPC, seperti
cara berorganisasi yang baik dan
pengambilan keputusan secara
demokratis.
Alamsyah menilai, semua
kegiatan kepramukaan yang ia ikuti
sangat sejalan dengan program
kerja IPC, khususnya dalam
membina lingkungan. “Saya mau
menyampaikan, IPC dapat
merupakan perusahaan yang peduli
dengan lingkungan jika juga ikut
serta. Membina anak anak bangsa
yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka dan hal ini sama artinya
dengan membina lingkungan dan
anak bangsa,” tuturnya. (IPC)
PRAMUKAMEMBENTUK KARAKTER
YANG DISIPLIN
14 • No. 10 • Januari 2018
SHOW ME!
Kepramukaan (PD&MK) yang
sasaran akhirnya berupa
pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur bagi peserta didik
dalam Gerakan Pramuka. “Di
pramuka, kita belajar dari fakta, kita
belajar berinteraksi dari berbagai
orang. Banyak belajar yang tidak
ada di teks, tidak ada di dalam buku.
Itulah yang membuat kita dewasa,
dan selanjutnya ialah kita belajar
dengan banyak orang, bertemu
dengan banyak orang, juga saling
memberi dan menerima,” terangnya.
Alamsyah menambahkan,
banyak manfaat yang didapat di
kepramukaan. Salah satu manfaat
mengikuti kegiatan pramuka ialah
dapat membentuk karakter yang
disiplin dan bebudi pekerti luhur.
“Dalam pramuka, kita diajarkan
memanfaatkan waktu dengan baik
serta serta merencanakan segala
sesuatunya dengan baik. Hai itu
secara tidak langsung dapat
membentuk karakter kita, dan
lama-kelamaan kita akan terbiasa
dengan melakukan suatu hal
dengan cara yang benar pula,”
imbuhnya.
Menurut Alamsyah, karena
sistemnya gerakan pramuka,
semakin tinggi tingkatan
pendidikannya, semakin banyak
ilmu yang didapat. “Kegiatan
pramuka mulai dari diklat
kepemimpinan, diklat keterampilan,
kegiatan jambore, perkemahan wira
karya, dan beberapa acara di luar
negeri harus diikuti untuk melihat
dan belajar tentang kegiatan
pramuka di negara lain,” paparnya.
Namun sebagai karyawan IPC,
Alamsyah tidak mau pekerjaan
utamanya di IPC terganggu karena
aktivitasnya di pramuka. “Saya juga
tidak mau menzalimi pekerjaan
utama saya di IPC. Saya fokus di
kegiatan pramuka saat di luar jam
kerja,” akunya. Bahkan, ilmu yang
didapatnya di pramuka diterapkan
dalam pekerjaannya di IPC, seperti
cara berorganisasi yang baik dan
pengambilan keputusan secara
demokratis.
Alamsyah menilai, semua
kegiatan kepramukaan yang ia ikuti
sangat sejalan dengan program
kerja IPC, khususnya dalam
membina lingkungan. “Saya mau
menyampaikan, IPC dapat
merupakan perusahaan yang peduli
dengan lingkungan jika juga ikut
serta. Membina anak anak bangsa
yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka dan hal ini sama artinya
dengan membina lingkungan dan
anak bangsa,” tuturnya. (IPC)
15• No. 10 • Januari 2018
IPC mewujudkan komitmennya dalam hal sertifikasi hak atas tanah
dan penanganan permasalahan asset tanah dengan
melaksanakan penandatanganan nota kesepakatan dengan
kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
(ATR/ BPN).
Nota Kesepahaman tentang sertifikasi hak atas tanah
dan penanganan permasalahan asset tanah IPC ini
ditandatangani oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil dan
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Massya.
Kerjasama dengan jangka waktu lima tahun ke depan
ini ditujukan dalam rangka pembenahan administrasi
dokumen kepemilikan dan penguasaan asset perusahaan
serta pengamanan dari segi administrasi legal kepemilikan
yang berlaku untuk asset eksisting dan asset dari proyek
IPC di masa depan.
“Hadirnya nota kesepahaman antara IPC dan BPN ini
merupakan bentuk keseriusan IPC untuk menyelesaikan
sertiufikasi tanah dan percepatan penyelesaian berbagai
WHATZ UP
PP
erpisahan
adalah
suatu
keniscayaan dalam
pertemuan, begitu
pula dengan
pensiun yang pasti
akan dihadapi
setiap insan pekerja
IPC yang telah mencapai batas usia pengabdian di
sebuah perusahaan. Pada tanggal 24 Januari 2018,
IPC melakukan Pelepasan Pegawai Purna Bhakti
dengan tema “mikul dhuwur mendhem jero” ini
merupakan bentuk apresiasi pekerja IPC yang
memasuki masa pensiun di tahun 2017. Segenap
manajemen mengucapkan terima kasih kepada para
purna bakti yang telah mengabdikan dirinya kepada
IPC untuk turut membangun negeri. (IPC)
ada tanggal 19 Januari 2018, IPC
menyelenggarakan acara Perayaan Natal IPC Group tahun 2018 di Terminal Penumpang Tanjung Priok. Pada kesempatan itu, hadir Direktur SDM dan Hukum, Rizal Ariansyah memberikan sambutan pembuka. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh insan IPC Group yang merayakan Hari Raya Natal. (IPC)
permasalahan terkait asset tanah, baik dari
asset tanah yang telah dimiliki, maupun
asset yang dihasilkan dari proyek-proyek
IPC kedepannya,” ucap Elvyn.
Selain itu, guna mendukung program
pendaftaran tanah sistematis lengkap
(PTSL) nasional yang digulirkan
pemerintah melalui kementerian ATR/
BPN, IPC juga berencana membantu biaya
pensertifikatan tanah warga kampung
nelayan di Bengkulu yang selama ini belum
mempunyai kepastian hak atas tanah.
(IPC)
PELEPASANPEGAWAI PURNA BHAKTI
PERAYAAN NATAL IPC
IPC JALIN KERJASAMADENGAN KEMENTRIANAGRARIA & TATA RUANG
16 • No. 10 • Januari 2018
WHATZ UP
Pada tanggal 28 Januari 2018, Direktur Teknik
dan Manajemen Risiko IPC menjadi narasumber
dalam acara ICEE (ITB Civil Engineering Expo)
2018 dengan tema “Perencanaan & Pengembangan
Sistem dan Infrastruktur Transportasi Laut” kegiatan ini
turut dihadiri oleh perwakilan dari Bappenas dan
kementerian Perhubungan. (IPC)
Sebagai upaya peningkatan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung guna meningkatkan perekonomian daerah, IPC menggan-deng Pemprov Lampung dalam pengembangan Pelabuhan Panjang.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara IPC dengan
Pemprov Lampung tentang Rencana Kerjasama
Pengembangan Pelabuhan Panjang di Provinsi Lampung ini,
ditandatangani oleh Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya dan
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo.
Kerjasama dengan jangka waktu tiga tahun kedepan ini ditujukan
untuk bersinergi bersama melihat peluang-peluang yang ada serta
membangun kerjasama mendukung program Nawacita dalam
mewujudkan Tol Laut guna mempercepat pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi daerah.
Beberapa hal yang akan dilakukan dalam kesepakatan tersebut
adalah pemindahan pelayanan kapal Pelra (Pelayaran Rakyat) yang
semula di Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Sembalang, reaktivasi jalur
rel kereta api ke Pelabuhan Panjang,Pembangunan Dry Port Batu Bara
di Kabupaten Way Kanan, serta
pemanfaatan jalan dan lahan milik
Pemprov Lampung.
Secara konsisten IPC
berupaya untuk mengembangkan
dan meningkatkan berbagai aspek
secara bertahap yang
menghadirkan pelayanan cepat,
mudah diakses, fasilitas fisik yang
memadai, dan ramah terhadap
stakeholders.
“Sinergi antara IPC dan
Pemprov Lampung ini adalah
untuk menjembatani inovasi dan
upaya peningkatan pelayanan
bagi pelaku bisnis dan masyarakat
di Indonesia. Kerjasama ini
diharapkan, dapat menunjang
kelancaran dan meningkatkan
geliat perekonomian Provinsi
Lampung,” ujar Elvyn. (IPC)
KEMBANGKAN PELABUHAN PANJANG,IPC GANDENG PEMPROV LAMPUNG
ITB CIVIL ENGINEERING EXPO
17• No. 10 • Januari 2018
18 • No. 10 • Januari 2018
TARGET DIREKTORAT
ESTABLISHMENT 2018
KEPO (KNOWLEDGE OF PORT)
Superior GCG &
Branding Positioning
Optimization of Asset
Utilization
Direktorat Utama
DirektoratKomersial & Pengembangan Usaha
Accelerated Capital
Expenditure & Port
Infrastructure Development
DirektoratTeknik & ManajemenRisiko
Operational Excellent &
Zero Accident
DirektoratOperasi &Sistem Informasi
Expansion Superior
Performance & Total
Synergy
DirektoratPengelolaan Anak Perusahaan
Financial Automation
System
DirektoratKeuangan
Fully Implemen-
tation Human Capital
System & Law Enforcement
DirektoratSDM &Hukum
19• No. 10 • Januari 2018
IPC CARE
Batik Jambi memiliki ciri khas dan motif batik yang berbeda karena sejarah yang berbeda, iklim yang berbeda, dan budaya yang berbeda dengan daerah lain sehingga menghasilkan sebuah kreativitas karya yang berbeda pula.
Dahulu, batik Jambi tidak
dapat dimiliki sembarang
orang, melainkan hanya
boleh dipakai oleh masyarakat yang
memiliki tingkat kehidupan sosial
tinggi, misalnya kerabat kerajaan
atau kaum bangsawan. Namun
dengan berakhirnya pemerintahan
Kesultanan Jambi, batik Jambi pun
bisa dipakai oleh siapa saja.
Pemilik Rumah Batik Halim,
Raden Halim, mengatakan ada tiga
hal yang membedakan batik Jambi
dengan batik lainnya. Pertama, batik
Jambi didominasi oleh motif flora
dan tidak banyak menggunakan
motif binatang. Hal ini mendapat
banyak pengaruh dari agama Islam.
Kedua, polanya tidak terlalu rumit
dan tidak berangkai. Ketiga, warna
merah menjadi warna dominan
yang banyak dihasilkan dari buah
rotan dan kayu secang.
langsung dari Yogyakarta.
Selain bahan pewarnanya, lanjut
Halim, batik Jambi juga kaya akan
aneka motif dengan warna cerah
sebagai simbol keceriaan dan
keriangan masyarakat Jambi. Motif
utama pada batik Jambi yang
sederhana dan cenderung
konvensional mencirikan watak asli
masyarakat Melayu Jambi. “Jika ada
motif batik Jambi yang rumit dan
detailnya kompleks, maka bisa jadi itu
merupakan motif pengembangan baru
yang muncul,” papar Halim.
Pemberian nama pada motif batik
Jambi dibubuhkan pada setiap bentuk
motif, seperti Duren Pecah, Angso Duo
Bersayap, Batang Hari, Kapal Sanggat,
Bungo Pauh, Tampok Manggis, Merak
Ngeram, Candi Muara Jambi, Puncung
Rebung, Kaca Piring, dan sebagainya.
Dalam mengembangkan usahanya,
Halim mendapatkan bantuan modal
dari IPC. Halim mengaku, sangat
terbantu dengan adanya dukungan
modal dari IPC dalam
mengembangkan usahanya. “Saya
mendapat pinjaman modal dari IPC
yang saya gunakan untuk
mengembangkan usaha,” akunya.
Halim pun sangat berterima kasih
dengan IPC Pelabuhan Jambi karena
selain mendapat pinjaman modal, ia
juga menjadi mitra binaan IPC. “Selama
menjadi mitra binaan IPC Pelabuhan
Jambi, saya sering diikutsertakan
dalam pameran baik di Jambi maupun
di luar daerah,” terangnya.
Ke depan, Halim berharap IPC
Pelabuhan Jambi bisa membantu ikut
mempromosikan batik Jambi ke luar
daerah. “Kalau bisa, pemasaran
batiknya tidak hanya di sini, tetapi juga
ke daerah lain,” imbuhnya. (IPC)
Menurut Halim, polanya yang
beragam juga mengandung filosofi
kehidupan yang bermanfaat.
Contohnya, motif bersidang yang
membentuk jajaran genjang di
bagian tengah yang menyimbolkan
jamuan besar sebelum memulai
sebuah musyawarah. Dengan perut
kenyang, akan semakin mudah bagi
para pemangku kepentingan untuk
mencapai kata mufakat.
Halim mengatakan, sebagian
besar pewarnaan batik jambi diambil
dari bahan-bahan alami yang ada di
alam sekitar Jambi, yakni campuran
dari beragam kayu dan
tumbuh-tumbuhan, seperti getah
kayu lambato, buah kayu bulian,
daun pandan, kayu tinggi, dan kayu
sepang. Ada juga campuran dari dua
jenis bahan yang tidak terdapat di
Jambi, seperti biji pohon tinggi dan
daun nila yang biasanya didatangkan
BATIK JAMBINAN MENAWAN
omunitas Ubur-ubur tercetus
atas ide saya bersama rekan
kerja, Stevanus Hieronimis dan
Dini Endiyani. Ubur-ubur awalnya
merupakan kumpulan dari karyawan IPC
yang suka berkumpul dan berinisiatif
untuk menjelajahi keindahan alam
Indonesia,” ucap Ismail, Ketua komunitas
Ubur-ubur.
Kegiatan Komunitas Ubur-ubur,
lanjut Ismail, rata-rata berupa
kegiatan outdoor. “Pertama kali kami
pergi ke Gunung Papandayan
sekalian mengukuhkan komunitas
Ubur-ubur sebagai wadah tempat
kumpulnya teman-teman yang
senang dengan kegiatan pecinta
alam,” imbuhnya. Walaupun baru
seumur jagung, kegiatan pecinta
alam yang diadakan oleh komunitas
ini terbilang banyak. Beberapa
gunung sudah di daki, di antaranya
Gunung Semeru, Gunung Rinjani,
Gunung Gede Pangrango, Ciremai,
Kawah Ijen, krakatau dan gunung
lainnya.
Ismail menambahkan, komunitas
Ubur-ubur tidak hanya melakukan
pendakian ke gunung. Namun,
komunitas yang tergabung dalam
Ubur-ubur Scuba Community (USC)
juga mengadakan kegiatan
penyelaman. “Kami sudah
melakukan penyelaman dari Sabang
sampai Merauke diantaranya Taman
Nasional Bunaken, Kepulauan Seribu,
Gorontalo, Bali, Raja Ampat, Taman
Laut Banda dan Taman Nasional
Wakatobi. Terakhir, kami menyelam
di Banda Neira yang merupakan
salah satu titik penyelaman terdalam
di Indonesia,” ujarnya.
Menariknya, selain menjelajahi
keindahan alam Indonesia,
komunitas ini juga melakukan
kegiatan sosial. “Kita juga
melaksanakan responsibility
kemasyarakatan. Belum lama ini,
dengan bantuan manajemen IPC,
kami melaksanakan kegiatan
penanaman terumbu karang dalam
rangka HUT RI pada 17 Agustus 2017
silam, sekaligus melaksanakan
pengibaran bendera di bawah laut,”
terang Ismail.
Ismail menjelaskan, kegiatan
penanaman terumbu karang
dilakukan di perairan Pulau Pramuka,
salah satu kawasan perairan
Kepulauan Seribu, Jakarta Utara,
tepat pada peringatan Hari
Kemerdekaan ke-72 Republik
Indonesia.
Kegiatan penanaman terumbu
karang ini, lanjutnya, didasari oleh
kondisi terumbu karang saat ini yang
banyak mengalami kerusakan. “Di
saat banyak kegiatan umum yang
tak jarang merusak biota laut,
Komunitas Ubur-ubur sebaliknya,
melakukan kegiatan penanaman
terumbu karang guna melestarikan
biota laut,” papar Ismail.
Menurut Ismail, kegiatan ini
adalah perwujudan kami sebagai
"K
Komunitas Ubur-ubur merupakan komunitas pecinta alam Indonesia yang lahir dan tumbuh di IPC, tepatnya pada 5 Desember 2014. Misi komunitas ini tidak hanya bertualang dan menjelajah, tetapi juga belajar untuk mencintai dan menjaga kelestarian alam Indonesia.
insan bahari yang peduli pada
negeri ini, khususnya kawasan
perairan yang merupakan kawasan
terluas di bumi Nusantara.
“Walaupun kegiatan kami ini kecil,
tetapi akan menjadi langkah yang
besar apabila bangsa ini memiliki
jiwa bahari yang besar dan
mencintai negeri ini,” demikian
papar Staf Humas Kantor IPC
Pusat ini.
Banyaknya kegiatan yang
KOMUNITAS
dilakukan oleh Komunitas
Ubur-ubur, terang Ismail, tidak
terlepas dari bantuan dan peran
serta manajemen IPC. “Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada
manajemen IPC yang telah banyak
membantu setiap kegiatan
Komunitas Ubur-ubu dan kami
terbuka kepada seluruh insan IPC
untuk ikut bergabung dengan
komunitas kami,” pungkasnya.
(IPC)
WUJUDCINTA NEGERIKOMUNITAS UBUR-UBURLAKUKAN KEGIATAN ALAM
20 • No. 10 • Januari 2018
omunitas Ubur-ubur tercetus
atas ide saya bersama rekan
kerja, Stevanus Hieronimis dan
Dini Endiyani. Ubur-ubur awalnya
merupakan kumpulan dari karyawan IPC
yang suka berkumpul dan berinisiatif
untuk menjelajahi keindahan alam
Indonesia,” ucap Ismail, Ketua komunitas
Ubur-ubur.
Kegiatan Komunitas Ubur-ubur,
lanjut Ismail, rata-rata berupa
kegiatan outdoor. “Pertama kali kami
pergi ke Gunung Papandayan
sekalian mengukuhkan komunitas
Ubur-ubur sebagai wadah tempat
kumpulnya teman-teman yang
senang dengan kegiatan pecinta
alam,” imbuhnya. Walaupun baru
seumur jagung, kegiatan pecinta
alam yang diadakan oleh komunitas
ini terbilang banyak. Beberapa
gunung sudah di daki, di antaranya
Gunung Semeru, Gunung Rinjani,
Gunung Gede Pangrango, Ciremai,
Kawah Ijen, krakatau dan gunung
lainnya.
Ismail menambahkan, komunitas
Ubur-ubur tidak hanya melakukan
pendakian ke gunung. Namun,
komunitas yang tergabung dalam
Ubur-ubur Scuba Community (USC)
juga mengadakan kegiatan
penyelaman. “Kami sudah
melakukan penyelaman dari Sabang
sampai Merauke diantaranya Taman
Nasional Bunaken, Kepulauan Seribu,
Gorontalo, Bali, Raja Ampat, Taman
Laut Banda dan Taman Nasional
Wakatobi. Terakhir, kami menyelam
di Banda Neira yang merupakan
salah satu titik penyelaman terdalam
di Indonesia,” ujarnya.
Menariknya, selain menjelajahi
keindahan alam Indonesia,
komunitas ini juga melakukan
kegiatan sosial. “Kita juga
melaksanakan responsibility
kemasyarakatan. Belum lama ini,
dengan bantuan manajemen IPC,
kami melaksanakan kegiatan
penanaman terumbu karang dalam
rangka HUT RI pada 17 Agustus 2017
silam, sekaligus melaksanakan
pengibaran bendera di bawah laut,”
terang Ismail.
Ismail menjelaskan, kegiatan
penanaman terumbu karang
dilakukan di perairan Pulau Pramuka,
salah satu kawasan perairan
Kepulauan Seribu, Jakarta Utara,
tepat pada peringatan Hari
Kemerdekaan ke-72 Republik
Indonesia.
Kegiatan penanaman terumbu
karang ini, lanjutnya, didasari oleh
kondisi terumbu karang saat ini yang
banyak mengalami kerusakan. “Di
saat banyak kegiatan umum yang
tak jarang merusak biota laut,
Komunitas Ubur-ubur sebaliknya,
melakukan kegiatan penanaman
terumbu karang guna melestarikan
biota laut,” papar Ismail.
Menurut Ismail, kegiatan ini
adalah perwujudan kami sebagai
insan bahari yang peduli pada
negeri ini, khususnya kawasan
perairan yang merupakan kawasan
terluas di bumi Nusantara.
“Walaupun kegiatan kami ini kecil,
tetapi akan menjadi langkah yang
besar apabila bangsa ini memiliki
jiwa bahari yang besar dan
mencintai negeri ini,” demikian
papar Staf Humas Kantor IPC
Pusat ini.
Banyaknya kegiatan yang
KOMUNITAS
dilakukan oleh Komunitas
Ubur-ubur, terang Ismail, tidak
terlepas dari bantuan dan peran
serta manajemen IPC. “Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada
manajemen IPC yang telah banyak
membantu setiap kegiatan
Komunitas Ubur-ubu dan kami
terbuka kepada seluruh insan IPC
untuk ikut bergabung dengan
komunitas kami,” pungkasnya.
(IPC)
Filosofinya, Ubur-ubur itu adalah binatang yang tampak lemah gemulai
tetapi umurnya panjang, tahan terhadap terpaan gelombang, dan kuat
walaupun banyak badai menghantam
21• No. 10 • Januari 2018
andi Muara Jambi
diperkirakan berasal dari
abad ke-11 M dibangun
pada zaman Kerajaan Sriwijaya.
salah satu warisan budaya bernilai
tinggi dimana terdapat
bangunan-bangunan candi dan
bekas reruntuhannya
menunjukkan bahwa pada masa
lalu Percandian Muara Jambi
pernah menjadi pusat peribadatan
agama Budha Tantri Mahayana.
Hal tersebut diperkuat dengan
adanya beberapa penemuan
benda bersejarah yang terdapat
pada Candi Muara Jambi ini yakni,
hasil reruntuhan Stupa, Arca Gajah
Singh, Arca Prajinaparamita dan
lain sebagainya.
Kawasan Kompleks
Percandian Muara Jambi memiliki
82 reruntuhan (menapo)
bangunan kuno. Pada saat ini,
sudah ada delapan bangunan
candi yang telah dilakukan
pemugaran dan pelestarian secara
intensif oleh Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
Delapan situs yang sudah di
ekskapasi di dalam kompleks
tersebut adalah Candi Astono,
Candi Tinggi, Candi Tinggi Satu,
Candi Gumpung, Candi Kembar
Batu, Candi Gedong Satu, Gedong
dua dan Candi Kedaton. Bentuk
delapan situs candi ini memiliki C
Situs Purbakala Muara Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas 3.981 hektar. Kompleks Candi Muara Jambi merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu, Kompleks percandian ini terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Indonesia, tepatnya di tepi sungai Batang Hari, sekitar 26 kilometer arah timur Kota Jambi.
Candi Muara Jambi merupakan
kompleks candi yang terbesar
dan yang paling terawat di pulau
Sumatera. Situs Percandian
Muara Jambi merupakan satu
kawasan kompleks pusat
pendidikan Agama Budha.
Candi Muara Jambi menjadi
letak lokasi yang berjauhan, serta
memiliki perbedaan yang
beragam bentuknya.
Kompleks Percandian Muara
Jambi ini memiliki latar belakang
sejarah sebagai pusat pendidikan
Agama Budha sejak agab ke 7.
Berdasarkan catatan Biksu
Tiongkok It-Sing, sejak abad
tersebut mulai banyak siswa dan
biksu dari India, Tibet, dan
Tiongkok untuk belajar di Candi
Muara Jambi.
Keberadaan Candi Muara
Jambi semakin dipertegas dengan
kedatangan sekelompok para
Rohaniawan Budha yang berasal
dari luar negeri yang berkunjung
ke Candi Muara Jambi.
Para wisatawan asing
tersebut, bertujuan ingin
menyaksikan secara langsung
serta mengenal lebih jauh tentang
keberadaan dan sejarah awal mula
dari Candi Muara Jambi tersebut.
Tentunya berkat keberadaan
Candi Muara Jambi yang telah
banyak menyedot para
pengunjung, pelestarian serta
keamanannya harus tetap dijaga
dan dilestarikan agar obyek
wisata Candi Muara Jambi
tersebut tetap dijadikan sebagai
salah satu tujuan wisata Jambi
bagi para wisatawan lokal maupun
mancanegara. (IPC)
NEGERI MARITIM
CANDI
PUSAT PENDIDIKANKERAJAAN SRIWIJAYA
MUARA JAMBI
22 • No. 10 • Januari 2018
salah satu warisan budaya bernilai
tinggi dimana terdapat
bangunan-bangunan candi dan
bekas reruntuhannya
menunjukkan bahwa pada masa
lalu Percandian Muara Jambi
pernah menjadi pusat peribadatan
agama Budha Tantri Mahayana.
Hal tersebut diperkuat dengan
adanya beberapa penemuan
benda bersejarah yang terdapat
pada Candi Muara Jambi ini yakni,
hasil reruntuhan Stupa, Arca Gajah
Singh, Arca Prajinaparamita dan
lain sebagainya.
Kawasan Kompleks
Percandian Muara Jambi memiliki
82 reruntuhan (menapo)
bangunan kuno. Pada saat ini,
sudah ada delapan bangunan
candi yang telah dilakukan
pemugaran dan pelestarian secara
intensif oleh Balai Pelestarian
Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
Delapan situs yang sudah di
ekskapasi di dalam kompleks
tersebut adalah Candi Astono,
Candi Tinggi, Candi Tinggi Satu,
Candi Gumpung, Candi Kembar
Batu, Candi Gedong Satu, Gedong
dua dan Candi Kedaton. Bentuk
delapan situs candi ini memiliki
Candi Muara Jambi merupakan
kompleks candi yang terbesar
dan yang paling terawat di pulau
Sumatera. Situs Percandian
Muara Jambi merupakan satu
kawasan kompleks pusat
pendidikan Agama Budha.
Candi Muara Jambi menjadi
letak lokasi yang berjauhan, serta
memiliki perbedaan yang
beragam bentuknya.
Kompleks Percandian Muara
Jambi ini memiliki latar belakang
sejarah sebagai pusat pendidikan
Agama Budha sejak agab ke 7.
Berdasarkan catatan Biksu
Tiongkok It-Sing, sejak abad
tersebut mulai banyak siswa dan
biksu dari India, Tibet, dan
Tiongkok untuk belajar di Candi
Muara Jambi.
Keberadaan Candi Muara
Jambi semakin dipertegas dengan
kedatangan sekelompok para
Rohaniawan Budha yang berasal
dari luar negeri yang berkunjung
ke Candi Muara Jambi.
Para wisatawan asing
tersebut, bertujuan ingin
menyaksikan secara langsung
serta mengenal lebih jauh tentang
keberadaan dan sejarah awal mula
dari Candi Muara Jambi tersebut.
Tentunya berkat keberadaan
Candi Muara Jambi yang telah
banyak menyedot para
pengunjung, pelestarian serta
keamanannya harus tetap dijaga
dan dilestarikan agar obyek
wisata Candi Muara Jambi
tersebut tetap dijadikan sebagai
salah satu tujuan wisata Jambi
bagi para wisatawan lokal maupun
mancanegara. (IPC)
NEGERI MARITIM
23• No. 10 • Januari 2018
i tengah kesibukan
operasional pelabuhan,
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terhadap
pekerja pelabuhan merupakan
prioritas utama bagi menajemen
Pelabuhan Talang Duku atau lebih
dikenal dengan Pelabuhan Jambi
DGM Hukum dan Pengendalian
Internal Pelabuhan Jambi, Aan
Sukwinandi, mengatakan,
menciptakan lingkungan kerja yang
benar-benar aman bukan hal yang
mudah. “Namun demikian bukan
sesuatu yang tidak mungkin pula
untuk menciptakan lingkungan
yang aman, penerapan
keselamatan kerja adalah Sesuatu
yang penting dan wajib untuk kita
semua ”
Untuk mewujudkan hal itu,
lanjutnya, Pelabuhan Jambi secara
rutin memberikan pemahaman dan
berupaya terus dalam
meningkatkan kesadaran akan
pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan kerja baik internal
maupun pihak eksternal melalui
berbagai media dan sosialisasi
seperti: Apel Pagi, Himbauan K3,
Safety Briefing/yel yel K3 petugas
Operasional, pemasangan spanduk
dan rambu K3 dan lain sebagainya.
Salah satu bentuk sosialisasi
yang dilakukan oleh cabang yang
diperuntukan untuk pihak eksternal
dan internal yaitu Himbauan K3
yang siarkan setiap hari melalui
pengeras suara yang menjangkau
ke seluruh lingkungan Pelabuhan
Jambi yang berisi Profil Cabang
Jambi, Mars IPC, Himbauan Anti
Pugli, Himbauan K3 dan lain-lain.
Dari sosialisasi tersebut akan
diharapkan akan menumbuh
kembangkan kesadaran Individu
akan pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan kerja (K3) khususnya
tentang pentingnya Penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) bagi
setiap pekerja yang beraktifitas
operasional di Pelabuhan, serta
mengajak para stakeholder
memahami risiko dan dampak bila
terjadi kecelakaan kerja,
“kesadaran harus terus ditumbuh-
kembangkan di setiap pekerja
karena potensi bahaya akan
datang ketika lengah, Keselamatan
dan Kesehatan kerja merupakan
tanggun jawab kita semua selaku
diri individu,” ucap Aan.
Penerapan K3 di Pelabuhan
Jambi, bukan tanpa kendala, Aan
mengakui ada sedikit kendala
dalam penerapan K3 khususnya
pemakaian APD oleh para pekerja
TKBM. ”Kendalanya terkait TKBM,
posisi kami tidak bisa
memaksakan mereka, kami hanya
bisa mengingatkan dan
menghimbau saja. Mereka
umumnya tidak mengenakan
Rompi karena alasan panas, tapi
mereka tetap memakai helm
karena melakukan kegiatan bongkar
muat”, ujarnya
Ke Depan, Pelabuhan Jambi akan
terus menjaga agar selalu tercipta
lingkungan yang aman dan menjaga
agar tidak ada kecelakaan kerja.
“Alhamdulillah, di Tahun 2017 lalu
kami memperoleh Penghargaan
Kecelakaan
Nihil dari Kementrian Tenaga
Kerja Republik Indonesia, karena
keberhasilan Pelabuhan Jambi dalam
prestasi nihil kecelakaan selama 3
tahun berturut-turut mulai tahun
2014, 2015 dan 2016 Nihil Kecelakaan
kerja, dan untuk tahun 2018 ini kami
sedang mengajukan penghargaan
nihil kecelakaan kerja untuk kedua
kalinya untuk 3(tiga) tahun nihil
kecelakaan kerja melanjutkan tahun
sebelumnya yaitu tahun 2015, 2016
dan 2017”, imbuhnya
Aan berharap, suasana kerja
yang aman dan nyaman dapat
tercipta di Pelabuhan Jambi. “kami
ingin menciptakan suasana yang
aman dan nyaman untuk setiap
pekerja di Pelabuhan Jambi. Dengan
kata lain, seorang ayah atau tulang
punggung keluarga yang datang ke
sini untuk bekerja dapat kembali ke
rumah dengan selamat dan keluarga
dirumah menunggu dengan tenang
akan datangnya sang ayah,” tuturnya.
(IPC)
D
SAFETY FIRST
Oleh :
Aan SukwinandiDGM Hukum dan PengendalianInternal Pelabuhan Jambi
PELABUHAN JAMBITERUS TINGKATKAN KESELAMATAN& KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA
24 • No. 10 • Januari 2018
SOSOK & PERISTIWA
eristiwa Pertempuran Laut
Aru yang terjadi pada 55
tahun silam merupakan
dampak dari konfrontasi Indonesia
– Belanda akibat sengketa Irian
Barat. Kapal yang digunakan
dalam pertempuran saat itu adalah
kapal perang RI Macan Tutul, Kapal
Perang RI Harimau, dan Kapal
Perang Kumbang.
Dalam peristiwa tersebut telah
gugur Deputi I KSAL Komodor Yos
Sudarso beserta 25 anak buah
kapal (ABK) RI Macan Tutul.
Peristiwan tersebut selanjutnya
dikenang sebagai Pertempuran
Laut Aru dan merupakan jawaban
dari Operasi Tri Komando Rakyat
(Trikora) yang didengungkan oleh
Bung Karno di Yogyakarta pada 19
Desember 1961.
Isi seruan Trikora ialah
kibarkan Sang Saka Merah Putih di
Irian, Gagalkan pembentukan
negara boneka Papua oleh
Belanda, dan bersiaplah untuk
mobilisasi umum demi
gugus sebagai kusuma bangsa,
diantara awak kapal yang gugur
adalah Kapten Memet dan Kapten
Wiratno.
Dengan peristiwa tersebut kian
menambah semangat perjuangan
Indonesia untuk membebaskan
Irian Barat baik secara militer
maupun diplomasi. Beberapa
operasi militer berikutnya
dilancarkan oleh ABRI yang
langsung menggelar perang
terbuka di daratan Irian Barat.
Pasca kejadian itu pula, Bung
Karno yakni Pemimpin Besar
Revolusi menetapkan hari
tenggelamnya RI Macan Tutul
sebagai Hari Dharma Samudera
yang memaknakan keberanian
pelaut Indonesia dalam menerjang
samudera dalam menghadapi
musuh-musuhnya. Tentunya,
penetapan hari tersebut
menambahkan semangat bangsa
Indonesia sebagai bangsa bahari
sejak era Sriwijaya dan Majapahit.
(IPC)
Pmempertahankan kemerdekaan
dan kesatuan Tanah Air dan
Bangsa.
Guna mendukung operasi
tersebut, Pemerintah Indonesia
pada 2 Januari 1962 dengan
membentuk komando operasi
yang diberi nama Komando
Mandala Pembebasan Irian Barat
yang bermarkas di Makassar.
Selanjutnya, Mayjen TNI Soeharto
ditunjuk sebagai komandan
operasi yang memiliki tugas untuk
merencanakan, mempersiapkan,
dan menyelenggarakan
operasi-operasi militer yang
berupaya mengembalikan Irian
Barat ke dalam wilayah Republik
Indonesia.
Melalui Radio Telefoni, Yos
Sudarso menyampaikan pesan
tempurnya yakni, “Kobarkan
Semangat Pertempuran” pesan
tersebut disampaikan sesaat
sebelum KRI Macan Tutul
tenggelam. Pada akhirnya, Yos
Sudarso beserta 25 awak kapal
Tahukah, bahwa pada tanggal 15 Januari setiap tahun selalu diperingati sebagai Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera. Meskipun tidak ada perayaan khusus seperti hari nasional lainnya, namun peristiwa ini sangat penting dan berarti bagi bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, peristiwa ini merupakan pertempuran heroik yang terjadi di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962.
MENGENANG KOMODOR YOS SUDARSO
25• No. 10 • Januari 2018
QUIZ
IPCNewsQuiz
Tebaklah apa nama kapal yangdinahkodai oleh Kapten John!
Tulislah jawaban menggunakan spidol atau alat tulis lainnya pada garis putih di atas, foto jawaban kalian dan kirimkan ke redaksi IPC News
* Kirim jawaban ke ipcnews.redaksi@gmail.com. Dua jawaban benar akan diundi untuk mendapatkan hadiah menarik dari IPC News
Guess the Ship Name!
Only Genius Can Answer
Captain John is theCaptain of the Ship
The Captain of the Shipis Captain John
What is the Name
of the Ship
Recommended