View
233
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Oleh :
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Disampaikan pada acara :
Rapat Monitoring dan Evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam
Semarang, 20 Mei 2015
Data dan Informasi Kawasan Hutan
A. KAWASAN HUTAN (daratan)
3
NO PROVINSI NOMOR SK TANGGALLUAS (HA)
LUAS HUTAN KONSERVASI
HUTAN LINDUNG
HUTAN PRODUKSI TOTAL
1 Jawa Barat 195/Kpts-II/2003 04/07/2003 132.180 291.306 393.117 816.603
2 Jawa Tengah 359/Menhut-II/2004 01/10/2004 126.530 84.430 546.290 757.250
3 Jawa Timur 395/Menhut-II/2011 21/07/2011 233.632 344.742 782.772 1.361.146
62,30%
I. RealisasiPercepatanPenetapan =61.434.612,94ha (50,86%),terdiri dari:
• SuratKeputusan 810 buah.• PetaLampiran12.795 lembar.
II. RealisasiPenetapan sebelum 2009=13.819.510,12ha(11,44%),terdiri dari:
• SuratKeputusan830 buah.• PetaLampiran 830 lembar.
III. TotalPenetapan =75.254.123,06ha(62,30%),terdiri dari:
• SuratKeputusan1.640buah.• PetaLampiran 13.625 lembar.
KORSUP MINERBA
DASAR HUKUM
A. UU No 41 tahun 1999 jo UU No 19 tahun 2004 tentang Kehutanan antaralain mengatur:• Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar
kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan HutanProduksi dan Hutan lindung
• Pada kawasan Hutan Lindung dilarang melakukan penambangandengan pola penambangan terbuka
• Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukanmelalui pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan oleh Menteridengan mempertimbangankan batasan luas dan jangka waktutertentu serta kelestarian lingkungan
B. Pertambangan dengan pola penambangan terbuka di kawasan hutanlindung hanya diperkenankan kepada 13 izin/perjanjian di bidangpertambangan sebagaimana diatur dengan keputusan presiden nomor 41tahun 2004 tentang perizinan/perjanjian di bidang pertambangan yangberada dikawasan hutan
6
Daftar 13 Perusahaan Pertambangan yang diperkenankan beroperasional di KawasanHutan Lindung sampai berakhirnya perizinan atau perjanjiannya (Lampiran KeppresNo. 41 tahun 2004 tanggal 12 Mei 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di BidangPertambangan yang Berada pada Kawasan Hutan) :
1.Freeport Indonesia Comp – Mimika (Papua)
2.Karimun Granit – Karimun (Kepri)
3.Inco Tbk – Luwu Utara, Kolaka, Kendari, Morowali (Sulsel, Sulteng, dan Sultra)
4.Indominco Mandiri – Kutai Timur, Kota Bontang (Kaltim)
5.Aneka Tambang Tbk – Halmahera Tengah (Malut)
6.Natarang Mining – Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat (Lampung)
7.Nusa Halmahera Minerals – Halmahera Utara, Halmahera Barat (Malut)
8.Pelsart Tambang Kencana – Kotabaru, Banjar, Tanah Laut (Kalsel)
9.Interex Sacra Raya – Pasir, Tabalong (Kaltim dan Kalsel)
10.Weda Bay Nikel – Halmahera Tengah (Malut)
11.Gag Nikel – Sorong (Papua)
12.Sorikmas Mining – Mandailing Natal (Sumut)
13.Aneka Tambang Tbk (B) – Kendari (Sultra)
REKAPITULASI IZIN BIDANG PERTAMBANGAN YANG TERINDIKASI BERADA PADA HUTAN KONSERVASI
8
NO PROVINSI JENIS IZIN
OPERASI PRODUKSI SURVEY/EKSPLORASI GRAND TOTAL
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1 JAWA BARAT IUP 1 3.010,35 3 205,34 4 3.215,69
2 JAWA TENGAH IUP 1 0,14 - - 1 0,14
3 JAWA TIMUR IUP - - 1 31,09 1 31,09
TOTAL 2 3010,49 4 236,43 6 3.246,92
REKAPITULASI IZIN BIDANG PERTAMBANGAN YANG TERINDIKASI BERADA PADA HUTAN LINDUNG
9
NO PROVINSI JENIS IZIN
OPERASI PRODUKSI SURVEY/EKSPLORASI GRAND TOTAL
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1 JAWA BARAT IUP 7 1.760,01 8 14.951,77 15 16.711,78
2 JAWA TENGAH IUP 2 40,96 6 2.992,27 8 3.033,24
3 JAWA TIMUR IUP 25 2.760,03 7 10.140,62 32 12.900,64
TOTAL
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS SPASIAL IZIN BIDANG PERTAMBANGAN DENGAN KAWASAN HUTAN
Kementerian Kehutanan telah mengirim surat kepada Gubernur, Bupati danWalikota di seluruh Indonesia (kecuali Bali, DKI. Jakarta dan Kalimantan Utara)menyampaikan sebagai berikut:1. Hasil analisis melalui overlay data Izin di Bidang Pertambangan dengan
Penunjukan Kawasan Hutan per Provinsi2. Berdasarkan pasal 38 ayat (1) UU No 41 Tahun 1999 jo. UU No 19 Tahun
2004, Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunandiluar kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam kawasan HutanProduksi dan Hutan Lindung. Selanjutnya pada kawasan hutan lindungdilarang melakukan penambangan dengan pola penambanganterbuka
3. Penambangan dengan pola penambangan terbuka pada kawasan HutanLindung (HL) hanya dikecualikan bagi 13 Izin di Bidang Pertambangansesuai Keputusan Presiden No 41 Tahun 2004 tanggal 12 Mei 2004
4. Berdasarkan data dan ketentuan tersebut, dimohon kiranyaGubernur/Bupati/Walikota dapat mencermati kembali dan melakukanlangkah-langkah sesuai kewenangannya untuk menghindari terjadinyapelanggaran hukum 10
NOMOR KEPADA GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA NOMOR SURAT TANGGAL
1 Jawa Barat S.709/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
2 Jawa Tengah S.710/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
3 Jawa Timur S.711/VII-PKH/2014 10 Juli 2014
11
DAFTAR SURAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN KEPADA GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
SEBAGAI TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS SPASIAL WIUP DAN KAWASAN HUTAN
RESPON GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAATAS SURAT DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
NO PENGIRIM NOMOR SURAT TANGGAL SURAT KEPADA RINGKASAN SURAT
1 Dinas ESDM Kab.Bogor 541/1270‐PU/DESDM 29‐Agu‐14 Direktur JenderalPlanologi Kehutanan
Permohonan informasi lampiran surat danpeta lokasi perusahaan terkait
2Dinas Energi danSumber Daya Mineral Kabupaten Bogor
541.2/1726‐PU/ESDM 16/12/2014 Direktur PT. Putra Samudra
menyampaikan bahwa PT Putra Samudratidak memenuhi kewajiban pemegang IUP,PT Putra Samudra dilarang melakukankegiatan penambangan sebelum mendapatrekomendasi/izin dari pemerintah ataukementerian kehutanan.
3Dinas Energi danSumber Daya Mineral Kabupaten Bogor
541/1723‐PU/DESDM 16/12/2014 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan
Menyampaikan bahwa Dinas ESDM KabBogor telah mengambil langkah‐langkahsesuai dengan kewenangan dan ketentuanperundangan terhadap IUP yang terindikasiberada di Kawasan Hutan Konservasi danHutan Lindung
4Dinas Energi danSumber Daya Mineral Kabupaten Bogor
541.2/1725‐PU/ESDM 16/12/2014 Direktur PT. Aneka Tambang
Menyampaikan bahwa jika PT Antammelakukan kegiatan di kawasan hutankonservasi agar segera menghentikankegiatannya serta segera memenuhikewajiban pemegang IUP, jika PT Antamtidak melaksanakan maka IUP tersebutakan dicabut
5Dinas Energi danSumber Daya Mineral Kabupaten Bogor
541.2/1724‐PU/ESDM 16/12/2014 Direktur PT. Bara AlamRekhanusa
menyampaikan bahwa PT Bara AlamRekhanusa tidak melaksanakan kewajibanpemegang IUP, dikarenakan ini peringatanke III maka IUP tersebut direkomendasikanuntuk dicabut
12
RESPON GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAATAS SURAT DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
NO PENGIRIM NOMOR SURAT TANGGAL SURAT KEPADA RINGKASAN SURAT
6Dinas Energi dan SumberDaya Mineral KabupatenBogor
541.3/405‐ESDM 20/01/2015 Pemegang IUP se‐Kab. Bogor
Surat edaran terkait kewajiban pemegangIUP
7Dinas Energi dan SumberDaya Mineral KabupatenBogor
540/070‐PU/ESDM 28/01/2015 Direktur Utama PT. Aneka Tambang. Tbk
Tindak lanjut korsub KPK dan klarifikasilanjut mengenai lokasi PT Antam terhadapkawasan hutan kepada Ditjen Planologi
8 Bupati Tasikmalaya 540/268/Distamben 18/02/2015 Para Pemegang IUP se‐Kabupaten Tasikmalya
Pemegang IUP wajib : 1.memiliki sertifikatCnC, 2. membayar kewajiban keuanganterhadap negara, 3. menyampaikanpelaporan, 4. Menyampaikan salinanNPWP
9Dinas Pertambangan Dan Energi KabupatenTasikmalaya
540/102/Distamben 03/03/2015 Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat
Surat edaran, melakukan sosialisasi danmengevaluasi laporan
10 Dinas ESDM Kab. Banyumas 545/2196 08‐Sep‐14 Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan
Klarifikasi WIUP di Kabupaten Banyumasyaitu WIUP Eksplorasi PT Aneka Tambang dan WIUP Eksplorasi PT Sinar Tambang Arthalestari
11 Pemerintah KabupatenCilacap 540/5067/19 05‐Sep‐14 Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan
Klarifikasi WIUP Sodara Sakino tidak beradadalam kawasan hutan konservasi
12 Pemerintah Provinsi JawaTengah 540/009037 14‐Sep‐14 Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan
Konfirmasi bahwa sebagian IUP tidakberada pada kawasan hutan konservasiatau hutan lindung, sebagian IUP tidakmelanjutkan kegiatannya dan 1 IUP telahmenjadi izin pinjam pakai kawasan hutan
REKAPITULASI DATA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK PERTAMBANGAN MINERBA YANG MASIH AKTIF
PROVINSI JAWA BARAT, JAWA TENGAH DAN JAWA TIMURSAMPAI DENGAN APRIL 2015
NOMOR PROVINSI
IPPKH-Eksplorasi
PersetujuanPrinsip
IPPKH-OperasiProduksi
Unit Luas Unit Luas Unit Luas
1 JAWA BARAT - - 3 21,03 21 1.742,96
2 JAWA TENGAH - - 5 156,38 1 150,03
3 JAWA TIMUR 2 3.673 1 421,58 8 831,02
14IPPKH : Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Peranan Kementerian LHK dalam GNPSDAKementerian LHK1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi dan
pelaporan Kementerian LHK3. Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana aksipemerintah provinsi dan kabupaten/kotadan tindak lanjutnya.
4. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut atas hasil kewajiban pelakuusaha sesuai dengan kewenanganpemberian izin
Pemerintah Provinsi1. Menyiapkan data dan informasi yang
mendukung terlaksananya kegiatan 2. Melaksanakan rencana aksi dan
pelaporan pemerintah provinsi 3. Melakukan koordinasi pelaporan
terhadap rencana aksi pemerintah kabupaten/kota
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana aksi kabupaten/kota.
5. Melakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut atas hasil kewajiban pelaku usaha sesuai dengan kewenangan pemberian izin
Rencana Aksi Pemerintah Daerah Sektor Kehutanan
I. Penyelesaian Pengukuhan Kawasan Hutan, Penataan Ruang dan Wilayah Administratif
No. Renaksi
I.11 Membentuk Tim IP4T dengan daerah dan mengumpulkaninformasi penguasaan tanah dalam kawasan hutan (termasuk petapenggunaan lahan, peta masy. Adat)
I.15 Melakukan evaluasi hak‐hak atas tanah masyarakat dalamkawasan hutan
I.28 Melakukan pengumpulan data dan informasi penggunaankawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan danpemenuhan kewajibaannya
I.29 Melakukan penertiban dan penegakan hukum terhadappenggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur dan tidakmemenuhi kewajiban
II. Penataan Perizinan Kehutanan dan Perkebunan
No. Renaksi
II.30 Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semuakewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin
II.31 Melakukan rekonsiliasi data perizinan: 1) produksi, 2) wilayahkonsesi, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP danPajak), 5) perlindungan lingkungan hidup.
II.36 Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semuakewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izinusaha perkebunan
II.37 Melakukan rekonsiliasi dan evaluasi usaha perkebunan: 1) produksi tiap komoditas, 2) areal usaha dan hak atas tanah, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP dan Pajak), 5) perlindungan lingkungan hidup.
III. Perluasan Wilayah Kelola Masyarakat
No. Renaksi
III.42 Melakukan pengumpulan informasi dan evaluasi terhadappengelolaan hutan tingkat tapak dan oleh masyarakat (KPH, usulan pencadangan HKm, HD, dan HTR)
III.47 Melakukan pengajuan izin HKm, HD, dan HTR
IV. Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan
No. Renaksi
IV.52 Menyediakan desk penyelesaian dan membangun basis data informasi tentang konflik sumber daya alam (termasuk melibatkanKPH)
IV.53 Menyusun regulasimengenai mekanisme penanganan konflik SDA
VI. Membangun Sistem Pengendalian Anti Korupsi
No. Renaksi
VI.61 Inventarisasi data dan informasi daerah yang diperlukan dalam sistem informasi untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan di sektor kehutanan
VI.62 Melakukan pemutakhiran terhadap Neraca Sumber Daya Hutanberdasarkan data dan informasi inventarisasi hutan, perizinan, penatausahaan hasil hutan, peredaran kayu, dan pembarankewajiban keuangan
VI.73 Menyediakan informasi SDH dan Perkebunan bagi publik sesuaidengan UU KIP
MEKANISME PELAPORAN
Mekanisme dan Jadwal Pelaporan
K/L Pusat
• 10 Juni• 10 Desember
PemerintahDaerah
• 10 Maret• 10 Juni• 10 Desember
CSO• 10 Juni• 10 Desember
PemdaKPK
(Tembusan ke Kemen LHK)
Pengelolaan Hutan Di Jawa
Perhutani (PP. 72/2010)
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Kemen LHK (BKSDA dan Balai Taman Nasional)
KSA (Kawasan Suaka Alam)
KPA (Kawasan Pelestarian
Alam)
KAJIAN KPK ATAS PENGELOLAAN HUTAN PERHUTANI
• ASPEK KEBIJAKAN DAN PERENCANAANASPEK I
• ASPEK PRODUKSIASPEK II
• ASPEK PEMASARANASPEK III
USULAN RENCANA AKSI
ASPEK KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN
13 RENAKSI
ASPEK PRODUKSI
11 RENAKSI
ASPEK PEMASARAN
5 RENAKSI
TERIMA KASIH
Banyak pohon, banyak rejeki
26
Recommended