View
222
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
2
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
3
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
1
Opera Beijing pada Era Mao Zedong
Mahasiswa: Ariesha Nugrah Maharani
Pembimbing: R.Tuty Nur Mutia
Program Studi Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia
Email: Arieshamaharani@yahoo.co.id
Abstrak
Makalah ini membahas tentang perkembangan opera Beijing.Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan sejarah opera Beijing, unsur-unsur opera Beijing, dan perkembangan opera Beijing pada era Mao Zedong. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai opera Beijing dan perkembangannya di era Mao Zedong. Penelitian kualitatif yang dilakukan berlandaskan studi pustaka, menemukan fakta bahwa opera Beijing memiliki peran yang penting dalam perkembangan politik Cina, karena dapat dijadikan sarana yang tepat untuk menyampaikan pesan pada masyarakat. Pada era Mao opera Beijing mengalami perubahan yang drastis. Bentuk opera Beijing yang ada dianggap berjiwa feodal dan borjuis sehingga pemerintah melarang dan merubah opera Beijing menjadi pementasan yang besifat revolusioner. Fungsi opera Beijing kemudian menjadi alat propaganda untuk membangun masyarakat sosialis.
Abstract
This paper focuses on the development of Beijing opera.The purpose of this paper is to explain the history of Beijing opera, the elements of Beijing opera, and the development of Beijing opera in the era of Mao Zedong. This research is expected to be useful in providing information on Beijing opera and its development in the era of Mao Zedong. The qualitative research based on literature study found that Beijing opera has an important role in the political development of China, because it can be used as an appropriate instrument to convey a certain message to the community. In the Mao era, Beijing opera experienced drastic changes. The existing form of Beijing opera at that time was considered feudal and bourgeois, resulting the government to prohibit and change Beijing opera performances to become revolutionary. The functions of Beijing opera then became a propaganda tool for building a socialist society. Keywords: Beijing opera;Chinese theater;Mao Zedong
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
4
1. Pendahuluan
Dalam kebudayaan Cina, ada satu kesenian tradisional yang mencakup dua aspek seni
yaitu sastra dan tari, kesenian ini disebut Jingxi atau Opera Beijing. Jing berarti ibu kota
negara dan Xi berarti drama atau pertunjukan teater (Scott,1957:15). Nama jenis drama itu
berkaitan dengan kota di mana drama tersebut dipentaskan untuk pertama kali. Pada saat itu
ibu kota negara Cina adalah Beijing, oleh karena itu Jingxi disebut juga sebagai drama ibu
kota atau drama Beijing.
Pada awalnya opera Beijing merupakan bagian dari upacara-upacara keagamaan dan
perayaan atau festival yang dilakukan oleh masyarakat. Saat itu, nyanyian dan tarian
merupakan bagian dari prosesi upacara ataupun festival. Dalam perkembangannya opera
Beijing kemudian berubah menjadi sebuah pementasan yang dapat mengilustrasikan sejarah,
legenda, dan moral masyarakat tradisional Cina. Perkembangan seni drama Cina ini kemudian
amat dipengaruhi oleh perubahan politik dan keadaan sosial masyarakat saat itu
(Mackerass,1981:15-22). Berkaitan dengan hal itu ketika Republik Cina berdiri tahun 1911
opera Beijing disebut pula sebagai Huaju atau drama modern. Huaju yang berkembang pada
tahun 1920-1930 dianggap sebagai drama yang mencerminkan kesadaran sosial. Sedangkan
pada tahun 1940-an Huaju dianggap sebagai suatu drama yang penting dalam membantu
membangun pertahanan nasional, yaitu dalam situasi perang anti jepang pada periode tahun
1937-1945 (Howard,1978:17).
Pada bulan Mei 1942, Mao Zedong berpidato di forum seni dan sastra Yan’an, (Mao
tse-tung,1961). Mao melontarkan pandangannya tentang seni dan sastra. Salah satu pokok
penting dalam pidato Mao ini adalah bahwa seni tidak dapat dipisahkan dengan politik. Pidato
ini kemudian menjadi pedoman bagi kesusastraan modern Cina. Setelah pidato Mao, bentuk
teater modern berubah menjadi bentuk kesenian teater yang berfungsi sebagai alat propaganda.
Hal ini ditujukan untuk mengembangkan semangat nasional dan untuk mengalahkan jepang.
Teater menjadi alat propaganda yang paling efisien bagi pemerintah dalam menyampaikan
pesan kepada masyarakat, karena melalui teater penonton secara tidak sadar dipengaruhi oleh
pesan-pesan pemerintah. Pada era Mao pementasan drama tak lagi hanya sebagai pementasan
untuk menceritakaan legenda dan sejarah, melainkan menjadi sebuah pementasan yang
bersifat revolusioner.
Berkaitan dengan latar belakang di atas saya tertarik untuk menyusun makalah ringkas
dengan judul: “Opera Beijing pada era Mao Zedong”. Makalah ini akan menjelaskan secara
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
5
singkat tentang sejarah munculnya opera Beijing, perkembangan yang dialami oleh opera
Beijing, dan perubahan yang terjadi pada masa Mao Zedong berkuasa . Pembahasan akan
mencakup beberapa hal di antaranya yang berkaitan dengan apa yang dimaksud sebagai opera
Beijing?, bagaimana bentuk opera Beijing sebelum era Mao Zedong?, dan bagaimana bentuk
opera Beijing pada era Mao?. Penulisan makalah ini, diharapkan dapat menjelaskan
perkembangan opera Beijing dari sebelum dan sampai era Mao Zedong, dan menambah
wawasan pembaca mengenai opera Beijing.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . Metode kualitatif digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam,suatu data yang mengandung makna (Sugiyono,2008:3).
Teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), digunakan untuk mengkaji masalah secara
kasus perkasus. Hal itu didasari keyakinan bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan masalah lainnya. Hasil dari penelitian kualitatif bukanlah suatu generalisasi tetapi
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Pendekatan kualitatif digunakan karena topik makalah ini berhubungan dengan
perubahan yang terjadi pada opera Beijing. Analisis secara mendalam diharapkan dapat
mengungkapkan faktor apa saja yang mendorong perubahan peran opera Beijing dalam
masyarakat maupun bentuk-bentuk pementasannya. Pengumpulan data dilakukan melalui
studi kepustakaan, yaitu dengan mencari data-data yang diperlukan dalam buku-buku, skripsi,
jurnal, dan internet.
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian maka pembahasan makalah akan di bagi menjadi tiga
bagian, yaitu: sejarah munculnya opera Beijing, unsur-unsur yang membentuk opera Beijing,
dan opera Beijing pada era Mao Zedong.
3.1 Sejarah munculnya opera Beijing
Pada awalnya opera Beijing hanya merupakan tarian dan nyanyian untuk meriahkan
upacara-upacara dan festival-festival. Upacara dan festival ini dilakukan sejak awal dinasti
Zhou (1066 SM - 221 SM). Saat itu, para tukang ramal, pendeta, penganut ilmu gaib berusaha
mempengaruhi rakyat agar rakyat mempercayai dan menganut kepercayaan mereka melalui
pertunjukan badut, nyanyian, maupun sandiwara kecil pada saat berbagai festival diadakan.
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
6
Saat itu pula para penari, para akrobat dan tukang sulap turut serta mengambil peran untuk
meriahkan acara tersebut. Kemudian Mulailah timbul suatu gagasan untuk mengadakan
pertunjukan di depan kaisar (Alley,1957:57-58).Pada jaman dinasti Qin (221-107 SM) hanya
akrobatik dan tarian saja yang masih memiliki perkembangan cukup baik. Drama pada masa
itu suram, terlebih lagi ketika kaisar Qin Shi (260-210 SM) mengeluarkan perintah untuk
membakar dan menghancurkan seluruh karangan atau buku-buku yang tidak mendukung
kebijaksanaan politik ataupun mengkritik pemikirannya (Halson,1966:1-2).
Seni drama Cina yang menyerupai opera Beijing baru benar-benar berkembang pada
jaman dinasti Tang (618-906 SM). Perkembangan drama Cina mengalami kemajuan yang
pesat terutama ketika dimulainya pertunjukan di depan kaisar Ming Huang (713-755 SM) dari
dinasti Tang (Scott,1957:284). Pada jaman ini kaisar mendukung pementasan drama, oleh
karena itu untuk pertama kalinya sekolah drama dibangun oleh kaisar. Sekolah ini dikenal
sebagai Taman Buah Pear. Setelah sekolah ini berdiri, para pemain kemudian dilatih di
halaman istana untuk mempertunjukan drama tersebut.
Sesungguhnya perkembangan drama yang amat pesat dimulai setelah adanya invasi
bangsa mongol ke Cina dan pada jaman dinati Yuan (1280-1368 M). Jaman dinasti Yuan
merupakan dasar dari pertumbuhan dan perkembangan drama yang sesungguhnya
(Alley,1957:58-59). Sebelum jaman dinasti Yuan, sesungguhnya drama Cina tidak memiliki
aturan-aturan yang pasti. Pada jaman dinasti Yuan drama Cina dapat dikatakan sebagai ZaJu,
yang berarti pertunjukan beragam. ZaJu dimainkan dengan nyanyian-nyanyian dan dialog-
dialog. Pertunjukan ini dibagi dalam 4 babak (Scott,1957:28). Pada periode ini timbul dua
bentuk drama yang berbeda yaitu gaya Utara (Beiju) dan gaya selatan (Nanju). Gaya utara :
melodinya serba cepat dan banyak kata-kata, menggunakan musik tabuhan. Gaya selatan :
melodinya halus dan pelan, menggunakan musik petikan (Scott,1957:30). Pembagian bentuk
drama ini terjadi karena adanya dua bentuk sekolah drama yaitu: sekolah drama selatan dan
sekolah drama utara. Perbedaan bentuk drama ini terlihat jelas pada musik, dialog, dan aturan-
aturanya. Perbedaan itu terjadi akibat iklim dan lingkungan hidup masing-masing yang
kemudian mempengaruhi bentuk drama tersebut. Perbedaan ini terus berkembang hingga
masa dinasti Ming (1368-1644). Pada akhirnya gaya selatan mempengaruhi gaya Utara.
Drama selatan pun akhirnya mengalami perkembangan sehingga timbulah jenis drama baru
yaitu Chuan Qi.Chuan berarti meneruskan dan Qi berarti indah atau jarang. Namun, bila
digabungkan Chuan Qi memiliki arti pertunjukan atau drama (Scott,1957:31). Tehnik drama
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
7
Chuan Qi ini sebagian besar berdasarkan tehnik dari sekolah selatan tetapi juga meminjam
tehnik sekolah utara terutama untuk peran komik dan peran yang serius.
Di sisi daerah lain di provinsi Anhui, bentuk opera setempat mengalami
perkembangan yang baik . setelah pemerintahan kaisar Qian Long (1711-1799), pertunjukan
opera dipagelarkan di ibu kota negara Beijing. Dengan adanya perpindahan ini pula, maka
daerah opera tersebut menjadi pusat titik perkembangannya. Kemudian karakteristik opera
lokal dari daerah Hubei, Wuhan, dan Shanxi dilebur menjadi satu dengan opera Anhui.
Bentuk gabungan ke empat jenis drama itu kemudian menjadi cikal bakal dari
pembentukannya opera Beijing (Halson,1966:3-5).
3.2 Unsur-unsur yang membentuk opera Beijing
Jingxi atau opera Beijing merupakan bentuk drama yang paling sempurna.
Kebangkitan dan kejayaan opera Beijing dimulai pada jaman dinasti Qing (1616-1912). Pada
zaman itu banyak aktor terkenal mengambil andil dalam memajukan opera Beijing. Opera
Beijing semakin berkembang pada akhir pemerintahan dinasti Qing. Ketika itu kaisar wanita
Ci Xi (1835-1908 M) sangat memberikan perhatian besar pada opera ini (Halson,1966:5-7).
Jika dibandingan dengan bentuk drama sebelum opera Beijing, musik opera Beijing
dikatakan lebih semangat. Plot-plot naskah opera Beijing pada umumnya diambil dari novel-
novel sejarah yang terkenal dan cerita-cerita percintaan yang mana karakter dari lakon-lakon
tersebut sangat akrab atau lazim pada setiap orang. Pertunjukan opera Beijing lebih
direncanakan oleh para aktor dari pada penulis naskah dan judul-judul pertunjukan disusun
oleh sudut pendang mereka. Cerita merupakan sarana yang amat sederhana untuk tehnik para
aktor dan tidak memiliki usaha untuk menciptakan kesusastraan yang berdiri sendiri
(Scott,1957:3-19).
Dari abad ke abad bentuk opera Beijing tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini
dikarenakan opera tersebut memiliki daya tarik yang universal. Selain itu opera Beijing juga
memberikan pengetahuan mengenai sejarah Cina dan keindahan musik tradisional Cina.
Opera ini juga mengajarkan mengenai kehidupan masyarakat, tata krama, moral, dan etika
melalui tokoh-tokoh yang baik dan buruk.
Ciri-ciri yang khas dari pementasan opera Beijing adalah pemerannya yang dibagi
menjadi 4 kategori, tata rias, tata panggung,dan kostum.
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
8
Peran dalam pementasan opera Beijing dibagi menjadi 4 kategori:
A. Sheng (生, Peran Laki-laki)
Sheng (生) adalah peran laki-laki dibagi dalam sub-kategori cendikiawan, negarawan,
orang dewasa, anak muda, dan tentara. Rata-rata mereka semua mempunyai karakter yang
baik.
Wusheng adalah peran laki-laki yang gemar berkelahi dan berakrobat. Wen sheng
adalah peran hanya bernyanyi dan berakting, jika peran nya termasuk kedua faktor di atas
disebut Wen wu sheng . Kelas wu sheng dibagi menjadi tiga tipe, Wu lao sheng, Chang kao,
dan Duan da. Chang kao adalah tipe peran jendral, dalam peran ini aktor harus mempunyai
kepandaian dalam berakrobat. Wu lao sheng adalah peran prajurit tua yang bijaksana.
Sedangkan Duan da perannya sangat berbeda dari dua tipe diatas peran ini selalu
menggambarkan bandit.
Wen sheng dibagi menjadi dua yaitu Xu sheng dan Laosheng. Peran ini harus pandai
menyanyi dan harus mempunyai suara yang istimewa. Xusheng adalah peran ilmuwan yang
berumur kurang lebih 50-an atau negarawan. Laosheng adalah peran orang tua, biasanya dari
kelas bawah, petani atau pensiunan
Xiaosheng adalah peran laki-laki muda, biasanya seperti pemuda atau pangeran. Ada
tiga tipe Xiaosheng, yaitu: San zisheng, Qi weisheng,dan Qiong sheng. San zisheng adalah
peran pemuda dari keluarga baik atau seorang pemuda kota. Qi weisheng adalah peran prajurit
muda atau seorang pangeran. Qiong sheng adalah peran pemuda yang kurang pendidikan atau
pemuda yang kesusahan.
B. Dan (旦, Peran Perempuan)
Dan (旦) adalah peran perempuan. Ada 6 klarisifikasi di dalam peran ini, yaitu :
Qingyi, Huadan, Wudan, Guimendan, Zaidan, dan Laodan.
Qingyi adalah peran yang terpenting dalam menyanyi, peran ini memperlihatkan tipe-
tipe seperti, istri yang setia atau anak tiri atau pecinta yang malang. Qingyi menyimbolkan
wanita yang baik dan berbudi tinggi seperti di dalam masyarakat Cina kuno.
Huadan adalah karakter yang berani dan selalu bertanya. Dalam peran ini menyanyi
tidak begitu penting tetapi penekanannya pada sajak dan syair-syair. Wudan adalah peran
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
9
gadis perawan yang mempunyai keahlian berkelahi, menunggaang kuda, dan berkepandaian
maskulin. Guimendan adalah peran gadis yang tidak menikah, ia sangat menarik dang anggun
tetapi sombong. Zaidan adalah peran wanita yang bersifat jahat. Laodan adalah peran wanita
tua.
C. Jing (净 Peran wajah laki-laki di cat)
Jing (净) adalah peran yang paling menonjol, karena peran Jing menggunakan tata
rias warna-warna yang menggunakan pola khusus. Pola dan warna tata rias yang berbeda dari
karakter lainnya, sehingga membantu membedakan peran yang dimainkannya. Karakter ini
menggambarkan prajurit yang berani, penjahat yang jago, mentri yang jahat, dan ada juga
yang memerankan ilmu-ilmu gaib. Karakter Jing menyimbolkan kekuatan perkelahian,
pemikiran atau perencanaan yang licik. Peran Jing dibagi menjadi 3 macam pemeran, yaitu :
Zengjing, Fujing, dan Wujing.
Zengjing adalah peran yang menggambarkan seorang yang besar dan penting dan juga
mempunyai karakter yang baik. Fujing lebih sering menggambarkan karakter yang buruk.
Sedangkan Wujing adalah peran yang hanya berkonsentrasi pada perkelahian dan olah raga
senam.
D. Chou (丑, Peran badut)
Chou (丑) adalah peran badut atau pelawak laki-laki. Peran yang bersanda gurau,
bersifat mengejek. Karakter ini satu-satunya yang yang menggunakan bahasa sehari-hari,
yaitu bahasa percakapan Beijing. Peran Chou selalu mengombinasikan keahlian mimik dan
akrobat. Chou umumnya lucu dan menyenangkan. Peran Chou dapat dibagi menjadi 2 macam,
yaitu : Wen Chou adalah peran sipil seperti, pedagang, pelayan,penjaga dan sipir penjara.
sedangkan Wu Chou adalah karakter yang menggambarkan serdadu yang menampilkan
kombinasi akrobatik.
Tatarias yang khas dari opera Beijing adalah dimana para pemerannya di lukis
wajahnya. Topeng merupakan pelopor penting pada “wajah yang dilukis” dalam opera
Beijing. Pada awalnya seorang tokoh pejung harus memakai topeng untuk berhadapan dan
menakuti-nakuti lawanya karena wajah aslinya amat rupawan dan halus. Lambat laun topeng
itu akhirnya berkembang dan memiliki pola pewarnaan dan arti pada setiap karakter dari
topeng tersebut (Halson,1966:2).
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
10
Tata panggung yang sederhana juga salah satu ciri khas opera Beijing. Peralatan yang
digunakan opera Beijing sangatlah sederhana seperti halnya sebuah panggung kosong, sebuah
meja kecil, dua kursi,karpet,dan tirai. Dalam menonton opera Beijing, para penonton sama
sekali tidak memerlukan aneka perhiasan dekorasi diatas panggung. Perhatian mereka hanya
ditujukan pada para aktor yang sedang berdeklamasi, bernyanyi,menari,dan senam atau
berpantomim.
Busana seorang aktor dikenal dengan nama Hangtou. Busana panggung Cina yang
terbuat dari sutra dan kain satin. Katun hanya digunakan dalam karakter yang sederhana
seperti badut. Setiap peran di dalam pementasan ini mempunyai busana yang digunakan oleh
masing-masing aktor sesuai dengan perannnya. Permainan warna pada busana panggung
adalah bagian terpenting dalam perlambangan ditambah dengan berbagai macam motif yang
diperoleh dari pola dan hiasan tradisional.
Ciri khas inilah yang membuat opera Beijing menjadi istimewa dan berbeda dengan opera-
opera barat lainnya.
3.3 Opera Beijing pada era Mao Zedong
Tahun 1949 Cina dikuasai oleh Komunis, pemerintah komunis Cina membuat
kebijakan-kebijakan baru tentang kesenian, khususnya dalam teater. Teater dianggap sebagai
medium penting untuk menyampaikan pesan-pesan propaganda sosialis. Kemudian berkaitan
juga dengan pidato Mao pada forum Yan’an tahun 1942. Dalam pidato tersebut Mao
melontarkan pandangannya terhadap seni dan sastra. Salah satu pokok penting dalam pidato
Mao ini adalah bahwa seni tidak dapat dipisahkan oleh politik. Mao mengatakan bahwa seni
tidaklah berdiri untuk kepentingan seni, atau dengan kata lain seni tidaklah terpisah terpisah
dari politik. Seni dan sastra di Cina diharapkan menjadi bagian mesin revolusi yang
mempunyai kekuatan untuk mendidik rakyat mereka. Secara lebih khusus lagi, dalam
rangkuman pidato Mao mengatakan bahwa sastra dan seni diciptakan dan digunakan untuk
para pekerja, petani dan tentara. Dengan demikian kesusastraan termasuk teater di dalamnya,
diharapkan dapat membantu menjelaskan program-program partai kepada rakyat (Mao tse-
tung,1961). Pidato inilah yang kemudian menjadi pedoman bagi kesusastraan modern Cina.
Pada tahun 1949 opera Beijing tetap berkembang dan tetap menarik perhatian
penonton. Jarang sekali terlihat kursi yang kosong. Namun, opera Beijing tradisional tidak
lagi diperkenankan untuk dipertunjukan didepan umum. Bentuk opera Beijing jaman komunis
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
11
juga mengalami perbedaan. Pementasan ini digunakan peremerintah komunis sebagai alat
propaganda kebijakan politik mereka. Banyak sekali pendiktean mengenai pemikiran baru
akan ajaran komunis dalam setiap pertunjukan opera Beijing ini (Alley,1968:67-71).
Sepuluh tahun pertama setelah cina dikuasai oleh komunis opera Beijing masih dalam
situasi yang baik, dan pemerintah pun masih mendukung pementasan opera beijing. Namun
setelah 10 tahun berlalu opera Beijing masuk kedalam situasi yang buruk. Pada tahun 1966,
pada saat Revolusi Kebudayaan pemerintah dengan brutal menekan opera Bejing. Tradisi
opera Beijing dianggap sebagai feudal dan borjuis, dan dilarang pada saat Revolusi
Kebudayaan. Siapapun yang berlatih opera Beijing akan diberi hukuman. Pada saat itu Cina
kehilangan banyak aktor dan aktris, dan juga banyak kehilangan naskah opera (Lu,2012).
Setelah tahun 1963, Jiang Qing (istri dari Mao Zedong) mulai mendominasi kesenian
teater Cina. ia dan pengikutnya mulai memberi pembatasan dalam drama tradisional dan
hanya mendukung bentuk modern dalam tema kontemporer. Setelah juni dan juli 1964
festival opera Beijing dengan tema kontemporer setelah saat itu benar-benar tidak ada drama
tradisional yang dipentaskan pada publik sampai tahun 1977. Tema, kostum, latar,dan
karakteristik semua dibuat menjadi revolusioner dan modern. Hanya akrobatik dan permainan
pedang yang masih dipertahankan. Pada februari 1966, istri Mao Jiang Qing menghadiri
forum sastra dan kesenian di Shanghai. Pada saat itu ia menjelaskan konsep Model opera,
Model opera yang harus mengilustrasikan perjuangan kelas dan gambaran perjuangan
plotariat. Lima cerita opera Beijing kemudian dirubah menjadi bentuk Model opera. Lima
cerita ini adalah: The Legend of the Red Lantern (红灯记), Shajiabang (沙家浜),Taking
Tiger Mountain by Strategy (智取威虎山), Raid on the White Tiger Regiment (奇袭白虎团),
and On the Dock (海港). Para aktor dan aktris opera beijing kemudian selama 10 tahun terus
menerus memainkan 5 bentuk opera Beijing dalam bentuk cerita revolusioner
(Makerrass,1988:167).
Ini adalah poin-poin yang berubah pada opera Beijing:
• Pementasan tidak lagi memakai bahasa klasik
• Pakaian yang digunakan para aktor adalah pakaian sehari-hari
• Bentuk Cerita tidak lagi menceritakan sejarah namun lebih pada cerita perjuangan
revolusioner
• Seluruh perlengkapan dan kostum diupayakan untuk sesederhana mungkin
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
12
• Tata rias “topeng” atau wajah yang di cat ditiadakan
• Para pemusik dilatih di sekolah yang dibangun pada tahun 1952 begitu juga dengan
para pemain
Dilihat dari poin-poin diatas banyak perubahan yang terjadi pada opera beijing pada
era Mao yang mempengaruhi pementasannya. Banyak ciri-ciri yang khas dari opera Beijing
yang hilang. Sehingga dapat dikatakan perubahan ini berdampak negatif pada perkembangan
opera Beijing karena pada era Mao opera beijing banyak mengalami pendiktean dan
perubahan sehingga membuat kualitas pementasan opera Beijing menurun. Namun disisi lain
perubahan itu adalah perubahan yang dibutuhkan oleh pemerintah komunis untuk
menyampaikan pesan-pesan nya pada masyarakat. Apabila opera Beijing pada saat itu masih
dalam bentuk opera Beijing tradisional dengan menggunakan bahasa klasik maka pementasan
ini hanya bisa dinikmati oleh beberapa kalangan saja dan apabila pementasan ini masih
dengan cerita sejarah bukan cerita revolusioner maka pesan-pesan sosialisme dan revolusioner
tidak sampai pada masyarakat.
Dalam kebudayaan Cina, drama Cina amat dipengaruhi oleh situasi sosial masyarakat
dan situasi politik yang terjadi saat itu.Menurut pemeritah komunis bentuk opera Modern
inilah yang dibutuhkan oleh masyarakat Cina pada saat itu, karena opera Beijing dianggap
tidak bisa menyampaikan pesan-pesan revolusioner. Hal ini kemudian yang menyebabkan
ketika era Mao opera Beijing dalam pementasannya memiliki perubahan sehingga opera
Beijing pada era itu dikenal sebagai opera Modern.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Pada mulanya bentuk opera Beijing masih sangat sederhana sehingga pertunjukan itu
tidak dapat dikatakan sebagi pertunjukan opera. Pertunjukan itu hanya merupakan rangkaian
nyanyian dan tarian yang tidak memiliki rangkaian skenario, dan hanya digunakan untuk
memeriahkan upacara dan festival. Pada jaman dinasti Zhou pertunjukan tersebut mulai
ditampilkan di depan kaisar dan lambat laun berkembang dengan dimasukannya puisi dan
narasi .
Pertunjukan drama mulai meningkat pada jaman dinasti Tang. Kaisar sangat
mendukung pementasan itu dan membuka sekolah drama untuk pertama kalinya. Dapat
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
13
dikatakan perkembangan drama mulai sempurna sejak dinasti Yuan, pada jaman itu mulai
dibuat aturan-aturan yang pasti sehingga drama tersebut menjadi sebuah pertunjukan yang
sempurna dan menjadi sebuah opera.
Kebangkitan dan kejayaan opera Beijing dimulai pada jaman dinasti Qing (1616-
1912). Pertunjukan opera ini kemudian disebut Jingxi yang berarti pertunjukan ibu kota,
karena pada saat itu ibu kota Cina adalah Beijing, maka Jingxi kemudian disebut opera
Beijing. Opera beijing mengandung unsur-unsur kesenian yang tidak dimiliki oleh opera
Barat, misalnya: akrobatik, pantomim, gerak-gerak isyarat, tata rias pemainnya yang dilukis,
tata panggung yang sederhana, dan pakaian pemainnya yang mewah. Hal inilah yang
menyebabkan opera Beijing dapat dikatakan suatu pertunjukan yang paling sempurna.
Opera Beijing terus berkembang, namun pada masa pemerintahan komunis Cina,
opera Beijing mengalami perkembangan yang berbeda. Pementasan itu kemudian menjadi
alat propaganda kebijakan politik pemerintah. Menurut mereka drama adalah salah satu
sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Hal ini juga diperkuat
oleh pidato Mao tahun 1942 pada forum Yan’an mengenai seni dan sastra. Pidato Mao inilah
yang kemudian dijadikan pedoman kesusastraan.
Pada saat Revolusi Kebudayaan opera Beijing dianggap feodal dan borjuis sehingga
dilarang oleh pemerintah, pemerintah banyak memberikan pendiktean dan batasan-batasan.
Pada era Mao opera Beijing menjadi Model opera. Model opera adalah bentuk opera yang
mengilustrasikan perjuangan kelas dan gambaran perjuangan plotariat. Tema, kostum,
latar,dan karakteristik semua dibuat menjadi revolusioner dan modern. Model opera ini
berbeda dengan opera Beijing, perbedaan itu terlihat dari bahasa yang digunakan, tema,
kostum, latar,dan karakteristik, semua dibuat menjadi revolusioner dan modern.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perkembangan opera Beijing dipengaruhi
oleh perkembangan sosial, politik,budaya dan pemikiran bangsa Cina. Hal ini dapat
dibuktikan dengan melihat opera Beijing, pada awalnya hanya merupakan nyanyian dan
tarian yang mempunyai fungsi ritual untuk menarik masyarakat untuk mempercayai dan
menganut kepercayaan. Sejak jaman dinasti Qing opera Beijing menjadi sebuah pertujukan
yang menceritakan legenda dan sejarah untuk mengajarkan nilai moral pada masyarakat. Dan
kemudian pada era Mao Opera beijing mengalami perubahan drastis. Fungsi opera Beijing
pada era Mao menjadi alat propaganda dengan tujuan membangun masyarakat yang sosialis.
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
14
4.2 Saran
Bentuk kesenian opera Beijing adalah salah satu bentuk kebudayaan yang harus
dilestarikan. Opera tradisional Cina yang diwakili oleh opera Beijing adalah bentuk kesenian
tradisional yang menggumkan dan langka. Di negara mana pun tidak ada bentuk opera yang
seperti opera beijing dimana pementasannya merupakan gabungan dari nanyiaan,tarian,dan
akrobatik. Ditambah pula dengan kostum dan tata rias nya yang sempurna dan indah.
Keistimewaan inilah yang membuat opera Beijing harus dilestarikan . Saran bagi pemerintah
Cina agar terus melestarikan opera Beijing dengan nilai-nilainya yang asli dan terus
mendukung pementasan itu.
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
15
Daftar Pustaka
Alley,Rawi.1968.The Peking Opera.Beijing: New World Press.
Halson,Elizabeth.1966.Peking Opera.Oxford: Oxford University Press.
Mackerass,Collin.1981.The Performing Arts in Contemporary China. London: Routledge & Kegan Paul.
--------------------.1975.The Chinese Theater in Modern Times,from 1840 to the present day. London: Thames and Hudson.
-------------------.1988.Chinese Theater from its origin to the present day.Hawai:University of Hawaii Press.
Lu,Wenhao.2012.Beijing opera after 1949. accessed on 17 juli 2013 from https://sites.google.com/site/wenhaolu93/beijing-opera-2
Mao Tse-Tung. 1961.Mao Zedong Xuan Ji,vol.III. Beijing : Renmin Chubanshe.
Scott,A.1957.The Classical Theater of China.London: George Allen & Unein LTD.
Opera Beijing ..., Ariesha Nugrah Maharani, FIB UI, 2013
Recommended