View
226
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Samarinda, 4 April 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PAPARAN
MENTERI DALAM NEGERI
“PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004UU 25/2004 UU 33/2004
PP PP PP
UU 23/2014Tentang Pemerintahan Daerah
PERMENDAGRI 13/06
misal: SAP, dstnyaPP 58/2005
(Omnibus Regulation)
PERMENDAGRI 59/07PP 41/07
PP 38/07
PERMENDAGRI 21/11
PERMENDAGRI 32/11 & 39/12
PERMENDAGRI 64/13PP 71/10
PP 24/05
PP 2/12
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
UU 32/2004
PP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Mempertajam esensi sistem penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
2. Memperjelas distribusi kewenangan (distribution of authority) danmemperjelas derajat pertanggungjawaban (clarity of responsibility) padalevel penyelenggaraan pemerintahan daerah.
MoneyFollowsFuction
UU 23/2014 PemerintahanDaerah
HAK
KEWAJIBAN
KELOLA
&
IMPLEMENTA
SI
Masyarakat1. Kesejahteraan
Rakyat2. Demokratisasi3. Otonomi4. Efisiensi &
Efektivitas Sumber daya
5. Pemberdayaan masyarakat
RKPD
• Pendapatan
• Belanja• Pembi
ayaan
PP 58
Pe
ng
elo
laa
n K
eu
da
Perhatikan kaidah aturan hukum yang lain UU/PP/Perpres, dll
Urusan• Wajib• Pilihan
TUJUAN DAN DISAIN UTAMA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN KEBIJAKAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah didanai dari dan atas beban APBD.
(2) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat di Daerah didanai dari dan atas
beban APBN.
(3) Administrasi pendanaan penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara terpisah dari administrasi pendanaan
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
Pendanaan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di DaerahPasal 282 UU 23/2014
Prinsip ”Money Follows Function”
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pusat
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
A P B N A P B D
didanai dari didanai dari
Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkanpembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
U R U S A N P E M E R I N TA H A N
(Berdasarkan Pasal 9, 10, 11, 12, 13 dan 25 UU No. 23 Tahun 2014 )
ABSOLUT
1. POLITIK LUAR
2. NEGERI
3. PERTAHANAN
4. KEAMANAN
5. YUSTISI
6. MONETER & FISKAL
NASIONAL
7. AGAMA
(Pasal 9)
PILIHAN(Pasal 12 Ayat 3)
WAJIB
Dibagi
berdasarkan
kriteria
Eksternalitas,
Akuntabilitas
dan Efisiensi
NON YAN
DASAR (Pasal12 Ayat 2)
S P M
1. Dilaksanakan sendiri
2. Dilimpahkan Wew. Kpd
Ins Vert di Drh
Atau Gub sbg Wkl
Pem Pus Berd Asas
Dekon
DESENTRALISASI
KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM
(Pasal 25)
YAN DASAR
(Pasal 12 Ayat 1 )
9. perhubungan; 10.komunikasi dan
informatika;11.koperasi, usaha
kecil, dan menengah;
12.penanaman modal;13.kepemudaan dan
olah raga;14.statistik;15.persandian;16.kebudayaan;17.perpustakaan; dan 18.kearsipan.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
PILIHAN
1. kelautan danperikanan;
2. pariwisata;3. pertanian;4. kehutanan;5. energi dan
sumberdayamineral;
6. perdagangan; 7. perindustrian;
dan8. transmigrasi
1. pendidikan;2. kesehatan;3. pekerjaan umum &
penataan ruang;4. perumahan rakyat &
kawasan pemukiman;
5. ketentraman &ketertiban umumserta perlindunganmasyarakat;
6. sosial.
WAJIB
Tidak berkaitan dengan pelayanan dasarBerkaitan dengan pelayanan
dasar
1. tenaga kerja;2. pemberdayaan
perempuan danpelindungan anak;
3. pangan;4. pertanahan;5. lingkungan hidup;6. administrasi
kependudukan danpencatatan sipil;
7. pemberdayaanmasyarakat dan desa;
8. pengendalianpenduduk dankeluarga berencana;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(1) Pengelolaan keuangan Daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah sebagai akibat dari penyerahan
Urusan Pemerintahan.
(2) Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara tertib, taat pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan DaerahPasal 283 UU 23/2014
PERAN PEMDA DAN DPRD
DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pembentukan
Perda
DPRD
Anggaran
Pengawasan
PEMDA
Perencanaan
Pelaksanaan
Penatausahaan
Pelaporan
P-jawaban
APBD
Pengawasan
MEKANISME PENGANGGARAN DALAM KONTEKS TUGASDAN WEWENANG
Pasal 101 ayat (1) huruf b danPasal 154 ayat (1) huruf b UUNo. 23 Tahun 2014 tentangPemerintah Daerah, tugas danwewenang DPRD adalah“membahas dan memberikanpersetujuan rancangan PerdaProvinsi/Kab/Kota tentangAPBD Provinsi/Kab/Kota yangdiajukanGubernur/Bupati/Walikota”
Pasal 65 ayat (1) huruf d UU No. 23Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah, tugas KDH adalah“menyusun dan mengajukanrancangan Perda tentang APBD,rancangan Perda tentang perubahanAPBD dan rancangan Perda tentangpertanggungjawaban pelaksanaanAPBD kepada DPRD untuk dibahasbersama”
DPRDKEPALA DAERAH
FUNGSI
ANGGARAN
pembahasan untuk persetujuan bersamaterhadap rancangan Perda Provinsi /Kab/Kotatentang APBD yang diajukan olehGubernur/Bupati/Walikota
1. Membahas KUA dan PPAS yang disusun oleh Gubernur/Bupati/Walikotaberdasarkan RKPD;
2. Membahas rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota tentang APBDProvinsi/Kab/Kota ;
3. Membahas rancangan Perda Provinsi tentang perubahan APBDProvinsi/Kab/Kota; dan
4. Membahas rancangan Perda Provinsi/Kab/Kota tentangPertanggungjawaban APBD Provinsi/Kab/Kota .
Pasal 99 dan Pasal 152 UU 23/2014
Kepala daerah wajib mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai
penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk memperoleh persetujuan bersama.
Kepala daerah yang tidak mengajukan rancangan Perda tentang APBD
dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangannya
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama 6
(enam) bulan.
Rancangan Perda dibahas kepala daerah bersama DPRD dengan
berpedoman pada RKPD, KUA, dan PPAS untuk mendapat persetujuan
bersama.
Atas dasar persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah, kepala daerah
menyiapkan rancangan Perkada tentang penjabaran APBD dan rancangan
dokumen pelaksanaan anggaran.
PASAL 311-313 UU 23/2014
Pasal 312 UU 23/214:
Ayat (1) Kepala daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perdatentang APBD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya tahunanggaran setiap tahun.
Ayat (2) DPRD dan kepala daerah yang tidak menyetujui bersama rancanganPerda tentang APBD sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahunsebagaimana dimaksud ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa tidakdibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturanperundang-undangan selama 6 (enam) bulan.
Ayat (3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dikenakankepada anggota DPRD apabila keterlambatan penetapan APBD disebabkanoleh kepala daerah terlambat menyampaikan rancangan Perda tentang APBDkepada DPRD dari jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan.
Lanjutan….
Apabila kepala daerah dan DPRD tidak mengambilpersetujuan bersama dalam waktu 60 (enam puluh) Harisejak disampaikan rancangan Perda tentang APBD olehkepala daerah kepada DPRD, kepala daerah menyusun danmenetapkan Perkada tentang APBD paling tinggi sebesarangka APBD tahun anggaran sebelumnya untuk membiayaikeperluan setiap bulan.
Rancangan Perkada dapat ditetapkan setelah memperolehpengesahan dari Menteri bagi Daerah provinsi dan olehgubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Daerahkabupaten/kota.
Lanjutan….
Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, maupunbarang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD;
Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkansecara bruto;
Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dptdicapai serta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanyakepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup danharus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.
PRINSIP PENGANGGARAN
Menerapkan Prinsip Efisiensi, Efektifitas,
Transparansi, Akuntabilitas, dan Partisipasi;
Keterpaduan dan Sinkronisasi Antar Kegiatan;
Disesuaikan dengan TUPOKSI SKPD dan Urusan
yang menjadi Kewenangan Daerah;
Taati Jadwal sesuai dengan Tahapan Penyusunan
APBD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
STRATEGI PENYUSUNAN APBD
Jadwal Penyusunan & Penetapan RAPBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
NO URAIAN WAKTU KET
1. Penyusunan RKPD Awal Bulan Mei
2. Penyampaian KUA dan PPAS oleh TAPD kpdKDH
Minggu I Bulan Juni 1 Minggu
3. Penyampaian KUA dan PPAS oleh KDH kpdDPRD
Awal Minggu ke-2 (dua) Bulan Juni 6 Minggu
4. KUA dan PPAS disepakati antara KDH & DPRD Akhir Bulan Juli
5. SE KDH perihal Pedoman RKA-SKPD dan RKA-PPKD
Awal Bulan Agustus 1 Minggu
6. Penyusunan RKA-SKPD & RKA-PPKD Agustus s/d September 7 Minggu
7. Penyampaian RAPBD kpd DPRD Minggu pertama Bulan Oktober
8 Minggu8. Pengambilan Kep.Bersama (DPRD & KDH) Paling lama 1 (satu) Bulan sebelum TA
yang bersangkutan (tgl 30 Nopember)
9. Hasil evaluasi RAPBD 15 hari kerja ( bulan Desember)
10. Penetapan Perda ttg APBD & Raperkada ttgPenjabaran APBD sesuai dgn hasil evaluasi
Akhir Desember (31 Desember)
TerimaKasih
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Recommended