View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERANCANGAN FILM ANIMASI SEJARAH REKONSTRUKSI
CANDI PRAMBANAN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Muhammad Bayu Rizqi Atsaury
09.12.3520
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
ITERATIVE RECONSTRUCTION ANIMATION HISTORY OF PRAMBANAN TEMPLE
PERANCANGAN FILM ANIMASI SEJARAH REKONSTRUKSI CANDI PRAMBANAN
Muhammad Bayu Rizqi Atsaury Melwin Syafrizal
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Prambanan tample is the great tample from past with Hinduism cultural, and not build. Prambanan appearence same like anothers tample in east java. And it was the only one hinduism tample stand on middle of buddhis tample. Concept which tell in this animation , to visualization every evidances of Prambanan Tample history from inauguration event 856M until 90`s era when three biggest tample in Prambanan tample completed. To visualitation the animation, drawing, scanning, tracing, coloring, animating , and dubbing. Iterative Prambanan tample reconstruction history use softwareslike Adobe Photoshop, Adobe Flash, After Effect, and Adobe Premier Pro. The result about Prambanan rekonstruction in this literature, was 2D animation about history Prambanan rekonstruction. Keyword: Animation, History, Prambanan Tample, Reconstruction, Multimedia.
1
1. Pendahuluan
Rekonstruksi candi Prambanan selama ini jarang diangkat didalam sebuah media
public di masyarakat, hal hal yang berkenaan dengan rekonstruksi Candi Prambanan
hanya disimpan dalam sebuah foto dan dijadikan arsip bagi pengelola candi, masyarakat
hanya tahu gambaran umum candi Prambanan dari sebuah mitos ataupun legenda yang
tersebar luas di masyarakat.
Di areal Candi Prambanan, Informasi yang diberikan oleh petugas atau pemandu
tempat wisata candi, hanya informasi yang hanya ada padarelief candi, namun
bagaimana candi itu di bangun tidak dijelaskan secara baik. Padahal, informasi tentang
rekonstruksi Candi Prambanan juga ikut dijelaskan dalam sebuah museum Candi
Prambanan, hal ini dikarenakan penjelasan rekonstruksi dianggap sulit, karena
banyaknya hal – hal yang harus dijelaskan, dan dianggap memakan banyak waktu.
Maka dari itu perlu dibuatnya sebuah media komunikasi visual yang memudahkan
masyarakat memahami dan mengenal lebih candi prambanan. Media ini nantinya
berguna sebagai alat bantu yang akan menjelaskan seluruh isi museum Candi
Prambanan dari pembangunannya hingga penemuan sampai rekonstruksi akhir Candi
Prambanan.
2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka yang penulis gunakan pada penulisan skripsi ini adalah beberapa
buku dan jurnal ilmiah yang ada di Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala dan juga
Museum Candi Prambanan. Salah satu buku yang penulis jadikan bahan sebagai
tinjauan pustaka adalah buku yang disusun oleh Prof. DR. Inajati Adrisijanti dan Andi
Putranto, S.S dengan judul “Membangun Kembali Prambanan” yang diberikan pihak
BP3.
Buku ini membahas tentang sejarah rekonstruksi candi prambanan dari semenjak
ditemukan hingga catatan pemugaran candi prambanan setelah gempa mei 2006 pada
Candi Nandi dan Candi Garuda. Kurang dari 240 bangunan candi batu didirikan dalam
sebuah areal seluas kurang lebih 49.284 meter persegi pada abat ke-9 Masehi lampau
atas perintah raja. Dimaksutkan sebagai sebuah dharma bagi agamanya sekaligus
sebagai sebuah menara gading peradaban Mataram Kuna.
2.2 Catatan Historis Candi Prambanan 2.2.1 Penamaan Candi Prambanan
Candi Prambanan atau yang lebih dikenal sebagai Candi Rara Jongrang juga
disebutkan dalam berbagai nama. Dimulai dari istilah ‘Prambanan’ kemudian ‘Rara
Jonggrang’ yang penamaannya dilatarbelakangi legenda yang dikenal masyarakat. Dan
2
terakhir adalah ‘Siwagraha’ atau ‘Siwalaya’. Ini adalah penamaan yang dijumpai dalam
prasasti berbahasa jawa kuna yang berangka tahun 778 Saka.
Penyebutan nama Rara Jongrang dikenal setelah tulisan J.W Ijzerman dan
Thomas Sir Raffles mengadopsi dari legenda yang berkembang dari daerah sekitar
Prambanan . Dan lebih di kenal di kalangan antiquarian Eropa1.
2.2.2 Peresmian Tahun 856 M Peresmian sejarah Candi Prambanan sedikit tersingkap dengan adanya temuan
prasasti Batu Bertarikh 778 Saka (856 Masehi). Pada prasasti ini juga tidak dituliskan
masa-masa awal pembangunan kompleks Candi Prambanan. Tapi hanya di kisahkan
bahwa bangunan selesai dan diresmikan tahun 778 Saka (856 Masehi).
2.2.3 Pembersihan
Pada Tahun 1733 seorang Pegawai VOC mengadakan Kunjungan lawatan di
berbagai tempat. Dia menyebutkan adanya sebuah bukit dengan bebatuan yang
menyembul di puncaknya. Kemudian di abad 19 sejumlah antiquarian Belanda membuat
catatan deskriptif berupa gambar gambar tentang Candi Prambanan.
Tahun 1885, pertama kalinya seorang Peneliti belanda melakukan pembersihan
di sekitar candi. Dan di tahun 1889 dilanjutkan lagi oleh Groneman hingga akhir masa
kependudukan Inggris di Indonesia
2.2.4 Awal Rekonstruksi Di tahun 1891 sebuah tulisan berjudul beschrving der Oudheden yan hasilnya
menegaskan bahwa candi tersebut bercorak Hindu. Dan pada tahun 1902 – 1903
barulah seorng ilmuan belanda bernama Van Erp membuat langkah besar dengan
memperbaiki bilik bilik candi yang runtuh dengan membuat kerangka beton guna
menjaga ketahanan perkuatan konstruksi Candi Prambanan. Kemudian tahun 1918
diteruskan oleh P.J. Perquin melakukan susun coba dan mengganti batu yang hilang
dengan batu yang baru.
Puncak Candi Siwa selsai pada Tahun 1952 dan diresmikan oleh Presiden
Soekarno pada tanggal 20 Desember 1953 sebagai simbol bangsa yang besar. Dengan
selesainya Candi Utama Prambanan, tercatat Candi Prambanan di rekonstruksi selama
25 Tahun dengan rentang waktu 18 tahun penarian dan 7 tahun masa pembangunan2. 2.3 Konsep Dasar Animasi 2.3.1 Pengertian Animasi
1 Jordan,2009. Memuji Prambanan, Penerbit Buku Obor, Hal : 12 2 Membangun Kembali Prambanan , 2009, Hal : 11
3
Animasi adalah sequen gambar baik 2D maupun 3D atau posisi suatu objek yang
ditampilkan dengan cepat untuk menghasilkan suatu efek ilusi gerakan yang disebut
sebagai persistensi penglihatan (Vaughan, T . 2006).
Animasi atau animation berasal dari kata “animate” yang berarti membuat hidup
atau membuat gambar manusia atau binatang terlihat seperti bergerak, dengan membuat
gambar tersebut pada cinema film (Adriyanto, B . 2009).
Animasi dibuat dengan mengubah atau memodifikasi objek,material atau
kamera.Perubahan yang dilakukan dari waktu ke waktu secara statis akan menghasilkan
sebuah gerakan yang halus dan tidak terputus-putus, sehingga seolah – olah objek yang
di animasikan tersebut bergerak.Animasi dapat diartikan sebagai proses dari merekam
kemudian memainkan kembali urutan dari gambar – gambar yang membentuk sekuens
untuk mencapai ilusi gambar yang bergerak (Setiawan, W. 2009).
2.4 Prinsip Animasi Film kartun atau yang sering disebut juga sebagai Film Animasi memiliki
beberapa prinsip untuk mendukung cerita yang ada , agar terlihat lebih menarik. Dan
beberapa prinsip yang ada dalam animasi adalah :
a. Squash and stretch
Berasal dari sifat objek yang bertemu satu sama lainnya hingga
menimbulkan efek dari interaksi antar objek itu sendiri .
b. Anticipation
Antisipasi dipergunakan agar penonton dapat mencermati dan
memahami jalan cerita.
c. Staging
Keseluruhan gerakan dalam sebuah adegan dengan detil dan jelas
direncanakan terlebih dahulu yang akan digambarkan sebagaimana
sebuah “shot”, yaitu mencakup tentang sudut kamera, framing, dan
durasi.
d. Straight ahead action and pose to pose
Gerakan yang dibuat berulang dengan sirkulasi agar dapat terus
berlanjut mulai dari awal hingga akhir gerakan
e. Slow in – Slow out
Gerakan yang tidak bisa bergerak seara tiba–tiba dan berhenti (kecuali
dalam gerakan animasi tertentu), Namun gerakan dibuat secara
bertahap.
4
f. Arcs
Suatu gerakan yang ditimbulkan oleh gerakan utama yang bekerja pada
makhluk hidup tersebut.
g. Secondary action
Gerakan pendukung gerakan utama. Objek-objek bergerak dengan
iramanya sendiri dan berbeda dengan irama gerakan karakter.
h. Appeal
Sebuah karakter diberikan sebuah personality yang kuat. Dan disini
animator harus bisa memperlihatkan ekspresi seorang karakter agar
lebih hidup tanpa di dukung oleh sebuah effect tertentu
i. Timing
Timing adalah kunci utama dari sebuah animasi , agar sebuah gerakan
animasi tidak terliha terlalu cepat, ataupun terlalu lambat.
2.5 Prinsip Film Dokumenter Film dokumenter merupakan film yang berhubungan dengan orang-orang , tokoh,
peristiwa, dan lokasi nyata. Film dokumunter tidak menciptakan suatu peristiwa atau
kejadian, namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi atau otentik.
Istilah dokumenter berangkat dari tradisi jurnalisme cetak yang menggambarkan
jenis laporan jurnalistik yang memberikan kebebasan bagi penulisnya untuk mengemas
laporan dengan teknik pemaparan kreatif.
Dokumenter dapat diterjemahkan sebagai laporan khusus. Dokumenter termasuk
reportasi yang dikemas secara lebih mendalam dan luas disertai sedikit sentuhan aspek
human interest agar memiliki dramatika yang menyuguhkan suatu topik tertentu, yang
dilengkapi wawancara, komentar dan narasi. bisa juga disebut liputan khusus.
Audio visual dari sebuah film dokumenter berupa feature, artinya produk audio
visual tidak harus menjadi sesuatu yang aktual atau utama.
2.6 Pra produksi 2.6.1 Merancang Konsep
Ide dan konsep cerita berasal dari ketertarikan sebuah objek maupun hal hal
yang ada disekitar. Yang sekiranya pantas untuk dijadikan sebuah cerita dalam film
animasi.
5
2.4.2 Penulisan Naskah atau Screenplay
Setelah mendapatkan konsep dari cerita, naskah screenplay akan dibuat.
Pembuatan screenplay untuk animasi tidak berbeda jauh dengan film live action. Secara
umum screenplay berisi title page, scene heading (berisi lakasi dan waktu kejadian),
action, diaolugue, parenthetical (keterangan tantangan apa yang dilakukan karakter ),
dan Transition.
2.6.3 Desain karakter
Karakter dibuat sebagai pemandu dan pemain dalam cerita tersebut.. Namun hal
yang penting untuk diperhatikan adalah kebakuannya. Baku berarti bentuk karakter fix
dan tidak berubah-ubah baik bentuk maupun warna, kecuali atas dasar permintaan
cerita.
2.6.4 Storyboard Storyboard adalah penentuan adegan-adegan dalam cut-cut animasi tanpa
balon kata-kata. Storyboard memudahkan bagi para animator untuk menginterpretasikan
ide maupun konsep sebuah cerita dalam memberikan kejelasan agar sebuah cerita
mudah dipahami dalam masa produksinya tanpa ada suatu elemen yang tertinggal.
2.7 Proses Produksi 2.7.1 Drawing
Proses drawing adalah proses yang menentukan hasil sebuah animasi. Dari 12
prinsip drawing animasi yang ada. Sebagian proses ini meliput key animation dan in
between animation.
2.7.2 Scanning Proses yang dilakukan setelah proses drawing fix, proses ini bertujuan mengolah
gambar menjadi sebuah objek digital, untuk diteruskan ke tahap coloring dan animasi.
2.7.3 Tracing
Tracing adalah proses untuk mengolah kembali sebuah line pada objek agar
terlihat tegas dan rapi. Proses ini bisa menggunakan Pen tool atau Line tool.
2.7.4 Coloring
Proses coloring atau pewarnaan dilakukan dengan mewarnai gambar karakter
atau background menggunakan media tradisional ataupun software seperti photoshop
atau SAI.
6
2.7.5 Background dan Foreground
Background adalah latar belakang atau tempat terjadinya suatu adegan ,
sedangkan Foreground adalah bagian dari setting tapi berada di paling depan layar.
2.7.6 Animating dan Editing
Animating dan editing dilakukan setelah semua selesai diwarna, boleh bersama
background ataupun tanpa background. Proses ini adalah ujicoba penganimasian cut-cut
yang telah diwarna. Jika animasi belum sesuai, maka cut yang di ujicoba akan di
sesuaikan sebagaimana semestinya.
2.7.7 Dubbing
Suara dialog yang diisi oleh pengisi suara sesuai dengan script yang ada. Ada 2
teknik dalam dubbing yang sangat membantu dalam proses lypsync, yaitu menggunakan
teknik dubber basah dan dubber kering.
2.8 Pasca Produksi 2.8.1 Penggabungan Video dan Background Sound. Setelah semua cut selesai diproduksi, cut akan digabungkan dan diberikan sound
effect. Efek - efek suara dan musik pendukung adalah salah satu bagian penting dalam
sebuah film animasi yang digunakan untuk menambah perasaan hidup dalam animasi
tersebut. Sebuah film bagus bisa menjadi jelek jika tidak menggunakan musik dan suara
latar belakang lainnya. Pemilihan sound effect dan musik pengiring yang tepat akan
menjadikan sebuah karya movie yang menarik.
a. Background music, musik yang mengiringi suatu kejadian dalam cerita. Musik
ini akan sangat mempengaruhi suasana hati para penonton dan akan membuat
mereka terikat secara emosional dengan cerita.
Sound effect dan background music dilakukan bersamaan dengan video editing
untuk menciptakan suasana yang sinkron antara visual dengan audio3.
2.9 Perangkat Keras dan Perangkat Lunak yang digunakan Dalam pembuatan film animasi 2D ini digunakan software dan alat pendukung
antara lain sebagai berikut :
2.9.1 Perangkat Lunak Pembuatan film animasi sejarah rekonstruksi Candi Prambanan menggunakan
software - software powerfull dalam pengerjaannya. Software-software tersebut antara
lain :
a. Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam pembuatan film animasi ini adalah
Windows 7 Ultimate 32bit.
7
b. Adobe Flash
Software ini ini dipilih karena lebih fleksibel, kita hanya perlu mengimport
file kedalam setiap frame, kemudian mengatur jumlah frame setiap detiknya.
c. Adobe Photoshop CS 4
Adobe photoshop adalah salah satu software pengolah grafis. Dan
dikenal juga sebagai aplikasi grafis pixel yang memiliki fitur yang cukup lengkap.
Selain itu photoshop memiliki menu yang dapat diatur, sehingga kita dapat
mengcoloring karakter maupun background sesuai keinginan kita.
d. Adobe After Effect CS4
Adobe After Effect adalah software yang dipergunakan untuk keperluan
spesial effect dan motion grapic. Software ini sangat membantu untuk
menggabungkan cut dan juga effect-effect langsung lainnya.
e. Adobe Premier pro CS4
Software ini digunakan untuk menggabungkan semua video yang telah
diedit, dan menambahkan beberapa sound effect tidak langsung seperti musik
dan juga narasi.
f. Adobe Soundbooth CS4
Adobe Soundbooth adalah aplikasi untuk merekam suara, software ini dipilih
karena software ini lebih familiar dikalangan user. Dan digunakan sebagai
perekam suara narasi
2.9.2 Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan selama pembuatan film animasi sejarah
rekonstruksi Candi Prambanan adalah sebagai berikut :
a. Scanner
Digunakan untuk memindai gambar dari media kertas kedalam format digital.
Dan scanner yang digunakan selama produksi adalah Canon Scanlide 100.
b. Drawing Tablet
Drawing tablet digunakan untuk menggambar secara langsung pada
software pengolah grafis seperti Photoshop. Dan tablet yang digunakan adalah
Wacom Bamboo CT-460.
c. Komputer PC
Komputer PC lebih dipilih selama produksi karena memiliki kinerja yang lebih
baik di bidang multimedia ketimbang laptop maupun netbook. Adapun spesifikasi
untuk mendukung produksi film ini adalah sebagai berikut :
3 Ibid Hal : 108
8
Processor : AMD Athlon 64x 5000+
Mainboard : Biostar MCP6P M2+
VGA : Ati Radeon HD 5570
RAM : Team Elite DDR2 2Gb
Harddisk : Seagate 80GB, WDC 500GB (580Gb)
DVD RW drive : DVD RW LG Speed 48x
Monitor : Philips 19” LED
3. Analisis 3.1 Tinjauan Umum
Candi Prambanan dulu ditangani oleh Th. Van Erp tahun 1902-1903 untuk
pembersihan bilik bilik candi dari semak belukar yang menutupi candi Prambanan yang
saat itu sudah runtuh. Salah satu hasil pemugaran Van Erp adalah ditemukannya
sungkup beton yang terpasang pada Candi Prambanan. Candi Prambanan atas gagasan
Van Erp kemudian dikerjakan pertama kali secara terorganisir oleh Oudheidekundige
Diens (OD) 1918 dan dipimpin langsung oleh P.J Perquin, namun hal yang dikerjakan
hanya sebatas pemilahan dan pemberian tanda pada batu-batu yang di pilah oleh
bangsawan inggris sebelum kedatangan Van Erp, tahun 1889. Pada tanggal 6 Juni 1949
pekerjaan di lanjutkan oleh bagian Djawatan Kebudayaan RI. Namun para pekerja masih
orang yang sama. Dan masih di pimpin oleh van Ramond sampai tahun 1952 dan
pekerjaan sudah mencapai puncak dan tanggal 20 desember 1953candi diresmikan oleh
presiden Soekarno. Pembangunan Candi Prambanan setelah tahun 1953 masih
dilanjutkan, terutama pada fokus pembangunan candi trimurti lainnya yaitu Brahma dan
Vhisnu.
Dekade tahun 1980an Djawatan kebudayaan yang menaungi candi Prambanan
dialihkan oleh dua lembaga yaitu PT Taman Wisata Candi dan Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala (BP3) yang kemudian kegiatan mereka diatur pada Keppres RI
nomer 1 Tahun 1992 . yang membagi zona pelestarian candi Prambanan dalam 3 zona :
• Zona 1 : Merupakan lingkungan Purbakala yang diperuntukkan bagi
perlindungan dan pemeliharaan dan kelestarian lingkungan fisik candi. Dan Zona
ini masuk wilayah zona BP3.
• Zona 2 : Zona yang mengelilingi Zona 1, Zona ini diperuntukkan bagi
taman wisata penilitian , dan kebudayaan pelestarian candi Prambanan
9
• Zona 3 : merupakan zona luar yang diatur oleh pemerintah daerah,
seperti daerah penghijauan, Pemukiman terbatas, jalan- jalan , dan sebagainya
sebagai saran pendukung Candi Prambanan.
3.2 Analisis Sistem
Candi Prambanan adalah sebuah candi yang berdiri diantara jejeran candi Budha.
Candi ini diresmikan oleh Rakai Kayuwangi, tahun 856 M , dan berdirinya candi ini
hanya ditulis dalam sebuah prasasti Siwagrha dan Kakawin Mpu tanakung. Selain itu
tidak ada lagi data yang kuat yang bisa menjelaskan tentang candi ini. Candi ini diduga
didirikan pada abad 9, namun dugaan pada abad 9 Masehi pun masih belum pasti
kejelasannya. Catatan yang dimiliki museum candi Prambanan sebagian besar masih
merupakan catatan yang hingga saat ini masih diperdebatkan. Dan informasi
Rekonstruksi candi Prambanan hanya berupa bukti bukti Penjelasan maupun gambar
orang membangun Candi Prambanan, tetapi tidak menjelaskan cara mereka
melakukannya.
Proses yang terjadi saat pemugaran itu tidak dijelaskan secara detail. Walaupun
sudah tertulis panjang lebar , tentu akan sulit bagi pengunjung terutama pelajar
membayangkan seperti apa yang dilakukan para pekerja saat itu.
Animasi Sejarah Rekonstruksi candi Prambanan di anggap perlu untuk membantu
masyarkat agar lebih memahami rekonstruksi candi Prambanan dalam bentuk selain
tulisan. Yaitu berupa gambar bergerak dan juga narasi yang menjelaskan tentang
rekonsatruksi candi Prambanan
3.2.1 Analisis Kelemahan Sistem
Masyarakat dan pengelola wisata candi lebih senang menceritakan tentang
keadaan fisik candi Prambanan dan Juga cerita Relief Ramayana yang ada disetiap
dinding candi Prambanan.
Pihak Pelestarian purbakala sebenarnya sudah memberikan informasi tentang
sejarah Rekonstruksi candi Prambanan. Namun penjelasan itu hanya dalam sebuah
papan yang letaknya kurang strategis dan hanya berisi informasi tentang gambaran
pembangunan candi, namun tidak sejarah cara membangun candi Prambanan.
Diperlukan adanya sebuah sistem yang dapat menjelaskan Sejarah Rekonstruksi
Candi Prambanan dengan bentuk yang menarik masyarakat agar mau dan memahami
sejarah candi prambanan diluar dari legenda dari yang selama ini dengar masyarakat.
Yaitu sebuah sistem dalam bentuk animasi yang menjelaskan Sejarah rekonstruksi candi
Prambanan.
10
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem Film animasi Sejarah Rekonstruksi Candi Prambanan membutuhkan beberapa
alat, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan kebutuhan Informasi. Ketiga hal
tersebut diperlukan untuk mendokumentasikan dan mengolah informasi agar animasi
yang akan dibuat tidak melenceng dari sejarah yang menjadi acuannya.
3.2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan Animasi Sejrah
Rekonstruksi Candi Prambanan , antara lian :
• Kamera Pocket standart untuk mendokumentasikan beberapa informasi
yang ada dilingkungan candi prambanan
• PC dan Laptop sebagai pengolah animasi/Backup animasi
• Ponsel digunakan sebagai soundrecorder kepada narasumber
• Scanner sebagi pengubah data analog menjadi data digital
• Pen Tablet sebagai media coloring
3.2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk keperluan pengolahan data
digital yang sudah dikumpulkan melalui data – data yang diterima, baik secara bukti
gambar, tulisan, dan juga suara,antara lain :
• Sistem Operasi windows sebagai sistem dasar pada PC maupun laptop
• Adobe Photoshop CS3 sebagai alat pengolah digital dan juga coloring
background maupun karakter
• Adobe Flash CS3 sebagai alat pengolah animasi berupa sequence
• Adobe After Effect CS3 untuk menyatukan seluruh elemen animasi
• Adobe Premiere pro CS3 sebagai sistem yang kan menyatukan seluruh
rangkaian animasi yang akan dibuat
3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan diperlukan untuk mendukung sebuah sistem yang akan
dibangun, dengan harapan masyarakat memahami , kenapa Film Animasi Sejarah
Rekonstruksi Candi Prambana perlu dibuat.
3.2.3.1 Kelayakan Teknologi
Secara teknologi Film animasi lebih mudah dipahami setara dengan kegunaan
film dokumenter. Film animasi dapat menggantikan film dokumenter tanpa memiliki
11
batasan waktu. Film animasi lebih mudah diterima masyarakat, karena memiliki
karakteristik yang unik, sehingga masyarakat lebih tertarik melihat animasi bernarasi,
daripada sebuah slideshow/interactive program bersuara.
3.2.3.2 Kelayakan Hukum
Secara Hukum, Film Animasi Sejarah rekonstruksi Candi Prambanan didukung
oleh 2 lembaga yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengembangan candi
Prambanan, yaitu PT Taman Wisata Candi dibawah naungan BUMN, dan juga Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala dibawah naungan direktorat Jendral Pendidikan.
3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Konsep Cerita Animasi Rekonstruksi candi Prambanan di angkat dari data - data dan dokumen
sejarah yang terletak di museum candi Prambanan. Berisi dokumen tentang penemuan
Candi Prambanan hingga dibangun kembali. Dan baru selesai tahun 1951 sampai saat
sebelum Gempa tahun 2006 mengguncang Yogyakarta.
3.3.2 Cerita dan Naskah
Cerita dan naskah diperlukan untuk memperjelas makna yang ingin disampaikan
didalam sebuah animasi Rekonstruksi candi Prambanan. Cerita yang diangkat
berdasarkan bukti – bukti berupa gambar maupun dokumen – dokumen di Museum
Candi Prambanan dan Juga Kantor Arsip Balai pelestarian Peninggalan Purbakala, yang
menangani langsung rekonstruksi Candi Prambanan.
3.3.3 Design Character
Perancangan karakter didesign berdasarkan khayalan imajinasi pembuatan
character, berdasarkan nama dan asal karakter. Seluruh karakter dibuat dan disesuaikan
dengan cut cut yang telah di buat sesuai dengan masanya. Dan tugasnya dimasa
rekontruksi ulang Candi Prambanan.
3.3.4 Storyboard Storyboard perancangan rekonstruksi candi prambanan dibagi lebih dari 100 cut
dimana total keseluruhan video ini memiliki durasi 20 menit, berisi detail detail kegiatan
yang tercatat dalam dokumen rekomendasi Candi Prambanan
4 Pembahasan
4.1 Tahap-tahap Pembuatan Sistem
Penulis membuat animasi ini melalui beberapa tahapan yaitu : 4.1.1 Drawing
12
Proses drawing key animation dan inbetween animation, awalnya akan dilakukan
secara manual, kemudian diolah di atas tracing table. Penggambaran setiap gerakan
animasi dilakukan secara cepat dengan garis tipis menggunakan pensil, tanpa boleh ada
kesalahan garis. Jika ada garis yang salah , maka akan langsung dihapus.
4.1.2 Scanning Gambar yang telah dibersihkan dan dianggap telah fix akan diolah pada tahap
berikutnya yaitu scanning. Proses scanning Film Animasi sejarah rekonstruksi Candi
Prambanan menggunakan resolusi 300dpi agar gambar memiliki tingkat kedetilan tinggi
dan tidak pecah pixelnya ketika di zoom. Mode scan menggunakan black and white agar
memudahkan dalam proses tracing. Gambar di scan menggunakan software pembantu
adobe photoshop agar gambar bisa dibersihkan lagi setelah di scan.
4.1.3 Tracing Proses tracing dilakukan setelah semua gambar telah melalui tahap scanning
dan dipisahkan berdasarkan adegan-adegan di dalam animasi. Proses tracing dilakukan
dengan menggunakan setting level pada photoshop. Hal ini dilakukan untuk
membersihkan sisa-sisa goresan pensil yang ada dikertas agar tidak terlihat ketika
melalui proses tracing. Untuk untuk menegaskan garis dengan level, cukup menekan
tombol ctrl+L pada keyboard, lalu dilakukan pengaturan terhadap pencahayaan garis
pada grafik level.
4.1.4 Coloring Film animasi Candi Prambanan hanya menggunakan satu base color. Coloring
dilakukan di photoshop, setelah melalui tahap tracing. Seperti halnya pada tahap – tahap
sebelumnya, pemberian warna pada bagian - bagian yang ingin diberi warna
menggunakan Magic Wand Tool. Hanya saja hasil seleksi masih harus di setting agar
tidak meninggalkan garis putih antara outline dan base color.
4.1.5 Pembuatan Background dan Foreground Tahap pembuatan background dan foreground dilakukan secara digital dengan
menggunakan tablet dan software Adobe Photoshop. Pembuatan background dan
foreground dilakukan setelah karakter melewati tahap pewarnaan, yaitu dengan
mengimport salah satu gambar di salah satu scene yang sudah diberi warna ke dalam
Photoshop.
13
4.1.6 Animating and Editing 4.1.6.1 Animasi Flash
Frame-frame yang telah selesai diwarnai akan di uji coba terlebih dulu pada
Flash, jika hasil animasi sudah dinilai cukup, maka frame – frame tersebut di simpan dan
di export dalam bentuk png sequence . Dalam tahapan ini dikerjakan dengan dengan
cara animasi frame by frame.
4.1.6.2 Animasi dengan After Effect Pembuatan animasi dengan menggunakan after effect sebenarnya adalah
serangkaian dari proses lanjutan dari flash, Pada animasi flash, animasi yang dibuat
hanya untuk menyatukan rangkaian animasi key maupun animasi inbetweennya.
Gerakan yang dilakukan setiap karakter di flash hanya berupa gerakan yang dilakukan
pada satu posisi saja. Agar animasi terlihat lebih bagus dan terlihat hidup, background,
foreground, dan animasi yang telah dibuat di flash disatukan di after effect, sekaligus
melakukan composision dalam tahap animasi. Sebelum menyatukan seluruh elemen
pada animasi dengan menggunakan after effect, animasi frame by frame di Flash di
export dulu menjadi Png Sequence. kemudian di Import ke dalam After effect, diikuti
dengan Property yang dibutuhkan pada setiap scene.
4.1.7 Dubbing
Dalam pembuatan animasi , suara yang akan diisikan sebagai suara narator
direkam dengan menggunakan adobe soundbooth. Adapun hardware yang digunakan
adalah Sonicgear Mic. Proses perekaman suara dilakukan dengan menggunakan Adobe
Soundbooth.
4.2 Pasca Produksi
Proses pasca produksi dalam pembuatan film animasi sejarah rekonstruksi Candi
Prambanan hanya meliputi satu proses yaitu proses penggabungan video dan
penambahan background music.
4.2.1 Penggabungan Video dan Penambahan Sound
Setelah seluruh flash dengan dubbing di export ke avi, cut-cut dalam satu scene
digabungkan dalam adobe premiere kemudian ditambahkan background music.
4.2.2 Rendering
Setelah penggabungan dan pengaturan selesai dilakukan, langkah terakhir
adalah proses rendering pada tahap ini dilakukan. Setelah proses rendering selesai
14
dilakukan, maka proyek film animasi sejarah Rekonstruksi Candi Prambanan telah siap
untuk dijadikan sebuah film perlu diperhatikan sebelum melakukan render pastikan
bahwa semua pengaturan telah sesuai dengan keinginan.
4.3 Tahap Pengujian
Pengujian aplikasi dilakukan pada film animasi sejarah rekonstruksi Candi
Prambanan akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara scene dalam film
tersebut yaitu dengan menggunakan animasi yang di export melalui Flash dalam bentuk
movie dan juga PNG sequence. Pada proses pengujian ini scene yang digunakan
sebagai perbandingan adalah scene 142, karena pada scene tersebut paling sering
ditemukan kesalahan.
Pada proses animating dan editing, tidak dilakukan proses pengeditan durasi
keyframe, Sehingga animasi dibiarkan apa adanya sejak proses tracing dan coloring.
Tiap - tiap cut akan diberi durasi 12 detik.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil tahap – tahap produksi film animasi sejarah rekonstruksi
Candi Prambanan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tahap produksi animasi 2D hybrid pada flash meliputi proses drawing,
scanning, tracing, coloring, animating editing, dan dubbing.
2. Obyek gambar yang diolah dalam flash, yang bertipe kebendaan dan
gerakan animasi sederhana dapat dipergunakan berkali – kali sehingga tidak
perlu menggambar banyak gambar yang sama.
3. Kekurangan gambar dapat dituupi dengan manipulasi objek. Jika
gerakan dirasa terlalu cept tambahkan durasi satu frame, jika lambat kurangi satu
frame.
4. Kisah yang diceritakan dalam film animasi adalah kisah umum tentang
pembangunan Candi Prambanan, dari masa diresmikan hingga era tahun 90an.
5. Dasar penelitian sejarah rekonstruksi yang digunakan dalam pembuatan
film animasi bersumber dari literatur Membangun Kembali Prambanan dan hasil
wawancara denagn beberapa petugas yang berwenang dalam proses
pemugaran.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat diberikan saran-saran yang berguna
bagi pengembangan selanjutnya, diantaranya:
15
1. Pengerjaan sebaiknya dilakukan secara berkelompok agar
bisamendapatkan hasil maksimal. Selain itu pembagian tim dan tugas akan
memberikan efisiensi waktu sehingga pekerjaan lebih cepat selesai.
2. Background artist diharapkan memiliki kemampuan digital painting dan
memahami perspektif, agar bisa membuat background terlihat lebih natural. 3. Background music yang di butuhkan harus dipersiapkan sejak awal, dan
sebaiknya dibuat sendiri agar dapat lebih mewakili suasana yang dibutuhkan. Daftar Pustaka Adriyanto, Bambang. 2009. Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash 8. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan.
Andrisijanti, Inajati, Dr., Pro., & Andi Purwanto, S.S. 2009. Membangun Kembali
Prambanan. Yogyakarta : Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Gumelar, M.S. 2011. 2D Animation Hybrid Technique Book A : Indeks.
Jordan, Roy. 2009. Memuji Prambanan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Setiawan, Wahyu. 2009. Animasi & Multimedia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Simon, M. 2003. Producing Independent 2D Character Animation Making and Selling a
Short Film : Focal Press.
Suyanto, M., & Yuniawan, A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia : Andi Offset.
Vaughan, T. 2006. Multimedia : Making It Work edisi 6 : Andi Offset.
Recommended