View
240
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
1/42
SERI : 1
PENYEDIAAN AIR BERSIH
1
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
2/42
PENYEDIAAN AIR BERSIH
1. Pendahuluan
Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah
sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan
orang sakit maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat agar tidak
mengakibatkan sumber infeksi baru bagi penderita. Tergantung pada kelas rumah sakit dan
berbagai enis pelayanan yang diberikan mungkin beberapa rumah sakit harus melakukan
pengolahan tambahan terhadap air minum dan air bersih yang telah memenuhi standar
nasional! misalnya bila air bersih digunakan sebagai bahan baku air untuk dianalisa pada
proses mesin pen"u"i ginal.
2. Pengertian dan Dampak
2.1 Pengertian
#ang dimaksud air minum dan air bersih dalam hal ini adalah air yang memiliki
kualitas minimal sebagaimana dalam lampiran $eraturan %enteri &esehatan No. '1(
tahun 1))*.
2.2 Dampak
a. +ampak positif! berupa penurunan penyakit yang dapat ditularkan melalui air atau
penyakit yang ditularkan karena kegiatan men"u"i dengan air! kebersihan
lingkungan! alat,alat termasuk kebersihan pribadi.
b. +ampak negatif! misalnya meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui air dan
kegiatan men"u"i dengan air! kesehatan lingkungan dan pribadi kurang terpelihara.
3. Keutuhan Air !inum dan Air Ber"ih
-umlah kebutuhan air minum dan air bersih untuk rumah sakit masih belum dapat
ditetapkan se"ara pasti. -umlah ini tergantung pada kelas dan berbagai pelayanan yang ada
di rumah sakit yang bersangkutan. %akin banyak pelayanan yang ada di rumah sakit
tersebut! semakin besar umlah kebutuhan air. +i lain pihak! semakin besar umlah tempat
tidur! semakin rendah proporsi kebutuhan air per tempat tidur. Se"ara umum! perkiraan
kebutuhan air bersih didasarkan pada umlah tempat tidur. &ebutuhan minimal air bersih
** liter per tempat tidur per hari.
#. Standar Kualita" Air Ber"ih
%elalui Permenke" N$. #1% tahun 1&&' telah ditetapkan syarat,syarat dan
$engawasan &ualitas air bersih di Indonesia. /alau dalam penerapannya se"ara umum
masih menimbulkan masalah namun khusus untuk rumah sakit! seyogyanya sudah tidak ada
masalah lagi.
(. Sumer Air Ber"ih
0
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
3/42
erbagai sumber untuk penyediaan air bersih antara lain sungai! danau! mata air! air
tanah dapat digunakan untuk kepentingan kegiatan rumah sakit dengan ketentuan harus
memenuhi persyaratan! baik dari segi konstruksi sarana! pengolahan! pemeliharaan!
pengawasan kualitas dan kuantitas.
Sebaiknya rumah sakit mengambil air $A% karena akan mengurangi beban
pengolahan sehingga tinggal beban pengawasan kualitas airnya. ila $A% tidak tersedia di
daerah tersebut! pilihan yang ada sebaiknya air tanah menadi pilihan utama terutama bila
keadaan geologi "ukup baik karena air tanah tidak banyak memerlukan pengolahan dan
lebih mudah didesinfeksi dibanding air permukaan disamping uga kualitasnya relatif lebih
stabil. ila air tanah uga tidak mungkin! terpaksa harus menyediakan pengolahan air
permukaan.
2ntuk membangun sistem pengolahan perlu mempertimbangkan segi ekonomi!
kemudahan pengolahan! kebutuhan tenaga untuk mengoperasikan sistem! biaya operasi dan
ke"ukupan supply baik dari segi umlah maupun mutu air yang dihasilkan.
%. Pengel$laan Air Ber"ih
$engolahan air ber3ariasi tergantung pada karakteristik asal air dan kualitas produk
yang diharapkan! mulai dari "ara paling sederhana! yaitu dengan "hlorinasi sampai "ara
yang lebih rumit. %akin auh penyimpangan kualitas air yang masuk terhadap Permenke"
N$. 1#% tahun 1&&' semakin rumit pengolahan yang dilakukan.
$engolahan,pengolahan yang mungkin dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
a. Tanpa pengolahan 4mata air yang dilindungi5
b. 6hlorinasi
". $engolahan se"ara kimiawi dan "hlorinasi 4landon air5d. $enurunan kadar besi dan "hlorinasi 4air tanah5
e. $elunakan dan "hlorinasi 4air tanah5
f. 7iltrasi pasir lambat 47$85 dan "hlorinasi 4sungai daerah pegunungan5g. $ra,pengolahan7$8 6hlorinasi 4air danau9waduk5
h. &oagulasi 7lokulasi Sedimentasi 7iltrasi 6hlorinasi 4sungai5i. Aerasi &oagulasi 7lokulasi Sedimentasi 7iltrasi
6hlorinasi 4sungai9danau dengan kadar oksigen terlarut rendah5
. $ra,pengolahan &oagulasi 7lokulasi Sedimentasi 7iltrasi
6hlorinasi 4sungai yang sangat keruh5
k. &oagulasi7lokulasi Sedimentasi7iltrasi $elunakan6hlorinasi 4sungai5.
). Penga*a"an Kualita" Air di Rumah Sakit
Tuuan pengawasan kualitas air di rumah sakit adalah terpantau dan terlindungi se"ara
terus menerus terhadap penyediaan air bersih agar tetap aman dan men"egah penurunan
kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu9membahayakan kesehatan serta
meningkatkan kualitas air.
Adapun sasaran pengawasan kualitas air ini terutama dituukan kepada semua sarana
penyediaan air bersih yang ada di rumah sakit beserta aringan distribusinya baik yang
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
4/42
berasal dari $+A%9$A% maupun dikelola oleh rumah sakit yang bilamana timbul
masalah akan memberi risiko kepada orang,orang yang berada dalam lingkup rumah sakit
4pasien! karyawan! pengunung5.
$erlindungannya dituukan kepada mulai dari $+A% dan air baku yang akan diolah
4apabila rumah sakit membuat pengolahan sendiri5 sampai air yang keluar dari kran,kran
dimana air diambil.
&egiatan pokok pengawasan kualitas air adalah sebagai berikut:
15 Inspeksi Sanitasi
#ang dimaksud inspeksi sanitasi adalah suatu kegiatan untuk menilai keadaan suatu
sarana penyediaan air bersih guna mengetahui berapa besar kemungkinan sarana
tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya yang mengakibatkan kesehatan masyarakat
menurun.
Inspeksi sanitasi dapat memberikan informasi sedini mungkin pen"emaran
sumber air yang disebabkan oleh kegiatan manusia atau makhluk lainnya yang dekat
dengan sumber. Inspeksi sanitasi dilaksanakan sebagai bagian dari pengawasan kualitas
air dan men"akup penilaian keseluruhan dari banyak faktor yang berkaitan dengan
sistem penyediaan air bersih.
8angkah,langkah inspeksi sanitasi di rumah sakit adalah sebagai berikut :
a5 %embuat peta9maping mulai dari reser3oir9unit pengolahan sampai sistem aringan
distribusi air yang terdapat dalam bengunan rumah sakit
b5 %elakukan pengamatan dan menentukan titik,titik rawan pada aringan distribusi
yang diperkirakan air dalam pipa mudah terkontaminasi
"5 %enentukan frekuensi inspeksi sanitasi
d5 %enentukan kran terpilih dari setiap unit bangunan yang ada di rumah sakit untuk
pengambilan sampel dan penentuannya berdasarkan hasil pengamatan dari poin b .
05 $engambilan Sampel
Sampel diambil dari sistem penyediaan air bersih guna mengetahui apakah air aman
bagi konsumen di rumah sakit dan sampel ini harus dapat mewakili air dari sistem
se"ara keseluruhan.%engingat fungsi rumah sakit sebagai tempat pengobatan dan perawatan orang
sakit dengan berbagai akti3itasnya maka frekuensi pengambilan sampel untuk
pemeriksaan bakteriologis air dapat dilakukan setiap bulan sekali sedangkan untuk
unit,unit yang dianggap "ukup rawan seperti kamar operasi! unit I;+! I662 serta
dapur 4tempat pengolahan makanan dan minuman5 maka pengambilan sampel dapat
dilakukan setiap seminggu sekali. 2ntuk pengambilan sampel pemeriksaan kimiawi!frekuensi pengambilan dilakukan setiap ( bulan sekali.
5 $emeriksaan Sampel
Sampel air setelah diambil segera dikirim ke laboratorium yang terdekat untuk
pemeriksaan bakteriologik air dapat memanfaatkan laboratorium yang ada di rumah
'
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
5/42
sakit 4bagi rumah sakit yang telah dilengkapi peralatan laboratorium pemeriksaan air5
atau alai 8aboratorium &esehatan 48&5 sedang untuk pemeriksaan kimia air dapat
diperiksa ke 8& atau T&8 4alai Teknik &esehatan 8ingkungan5. $arameter yang
diperiksa di lapangan meliputi bau! rasa! warna! kekeruhan! suhu air! keernihan! p<
dan sisa "hlor.'5 Tenaga $engelola
Tenaga pengelola air bersih terdiri dari :
Tenaga pelaksana dengan tugas mengawasi plambing dan kualitas air dengan
kualifikasi +1 dan latihan khusus. $engawasan dengan tugas mengawasi tenaga pelaksana pengelolaan air bersih
dengan kualifikasi + dan latihan khusus.
5 $en"atatan dan AnalisisSetiap kegiatan yang telah dilaksanakan dilakukan pen"atatan kemudian dianalisis.
Tolak ukur pengawasan kualitas air adalah $eraturan %enteri &esehatan RI No. '1(
tahun 1))*. Adanya penyimpangan dari kualitas air maka segera dilakukan penge"ekan
kembali9 inspeksi ulang dan tindakan perbaikan dapat dilaksanakan.
+. Si"tem Di"triu"i Air dalam Bangunan Rumah Sakit
=.1 -enis Sistem +istribusiAir dalam rumah sakit didistribusikan se"ara hori>ontal dan 3ertikal. &ran biasanya
dipasang pada tiap dasar sambungan 3ertikal atau sambungan hori>ontal sehingga
saluran bisa ditutup bila sedang diadakan perbaikan.
a. Sambungan 8angsung dari SumberSambungan paling sederhana adalah sambungan langsung dari sumber! dimana
tekanan air dari pipa induk digunakan sebagai sumber tekanan untuk
mendistribusikan air ke seluruh gedung rumah sakit. +engan "ara ini mungkin bisa
melayani sampai tingkat 0 atau . ila tekanan tidak memadai atau bangunan
bertingkat amak maka perlu tekanan tambahan 4booster5.
b. Sambungan 8angsung dan ooster
2ntuk sistem ini dapat dikombinasikan antara pompa dan booster. &apasitas pompa
harus "ukup besar sehingga memenuhi kebutuhan dan bila booster dialankan tidak
sampai teradi tekanan negatif. 2ntuk menghindari tekanan negatif itu perlu
disediakan tangki penampung booster. Tangki ini uga bermanfaat untuk kebutuhan
darurat. ila pompa booster dipasang tanpa tangki penampung booster maka harus
dipasang saklar yang akan menalankan pompa bila tekanan turun sampai tingkat
yang telah distel 4misalnya * psi5.
". Sistem Reser3oirAir dipompa ke reser3oir dan didistribusikan se"ara gra3itasi. +istribusi sistem
gra3itasi bisa untuk semua gedung atau hanya lantai atas yang tidak terangkau oleh
tekanan air dari saluran induk. Reser3oir bisa dipasang menadi satu dengan gedung
atau terpisah. Tangki harus tertutup rapat kedap air! anti serangga! tahan terhadap
korosi dan terhadap tekanan. +ipasang pipa 3entilasi yang dilengkapi dengan
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
6/42
penutup dari anyaman untuk men"egah pengotoran dan masuknya serangga.
+emikian pula pada pipa tumpahan. $ipa penguras bisa diadikan satu dengan pipa
tumpahan! dipasang pada dasar tangki sehingga bisa dikuras habis. $ipa masuk ke
dalam tangki harus disediakan ?air gap@ atau pipa inlet dipasang kira,kira 1* "m
diatas pipa tumpahan. ila tangkai uga disediakan untuk pemadam kebakaran!
outlet untuk keperluan air bersih dipasang agak ke atas dari dasar reser3oir sehingga
reser3oir akan tetap tersedia air untuk keperluan pemadam kebakaran. Tinggi tangki
ditetapkan berdasarkan tekanan minimum yang diperlukan pada outlet
tertinggi9terauh. &adang,kadang perlu dipasang penahan tekanan untuk men"egah
tekanan berlebihan pada aringan distribusi di lantai bagian bawah. 2kuran tangki
reser3oir tergantung pada umlah yang ingin ditandon untuk keperluan sehari,hari
dan pemadam kebakaran! siklus pemompaan! lamanya kebutuhan pun"ak dalam
gedung dan ke"epatan supply air ke dalam gedung selama penggunaan pun"ak.
d. Sistem Tangki ertekanan
Sistem ini terdiri dari pompa air kompresor udara dan tangki tertutup. &ira,kira 09
tangki berisi air dan seperti berisi tekanan udara. Air dari tangki langsung
didistribusikan.
Sistem ini biasanya digunakan bila tidak mungkin menggunakan sistem
reser3oir atau umlah air yang diperlukan kurang dari 1** gram. ila menggunakan
sistem ini di bangunan yang tinggi! tekanan udara tinggi dalam tangki menyebabkan
air mengabsorpsi udara yang akan kemudian dilepaskan dalam sistem air panas.
&arena efek tersebut! sistem ini kurang disukai.
=.0 Sistem Air $anasa. -umlah
$erlu diperkirakan umlah air bersih dan umlah air panas yang dibutuhkan. Angka
ini sangat ber3ariasi untuk setiap rumah sakit 4 American Society of Heating,
Refrigerator and Air Condition Engineers 1)(! menyarankan sekitar **,'** liter
per tempat tidur5.
b. $ersyaratan Suhu2ntuk kebutuhan normal! '*B6 merupakan suhu maksimal untuk bathtubs dan
shower. ila suhu air yang disediakan melebihi '*B6 harus dipasang kran
pengendali dan kran pen"ampur air panas dan dingin. +isarankan suhu air panas
tidak melebihi (*B6. ila diperlukan air lebih panas misalnya untuk keperluan
dapur dan laundry! perlu dipasang sistem air lain atau ditambah booster pemanas.
". $ersyaratan untuk +apur dan 8aundry
Satu sumber memperkirakan bahwa laundry rumah sakit menggunakan air '* liter
per kg. 6u"ian! (* C merupakan air panas. -uga diperkirakan liter air panas per orang per sekali makan untuk dapur di Indonesia belum ada standar yang pasti.
Se"ara umum untuk memperkirakan kebutuhan air panas untuk dapur dan laundry
dapat didasarkan pada tipe dan enis alat "u"i yang digunakan! umlah air panas
diperlukan untuk kegunaan umum! lamanya penggunaan pun"ak air panas! suhu air
(
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
7/42
pada kran! enis dan kapasitas mesin9sistem pemanas air dan tipe sistem pemanas air
yang diinginkan. $ada setiap sistem air panas harus dipasang sistem pengaman
untuk men"egah teradinya pe"ah atau ledakan saluran. 2ntuk ini dimohonkan dapat
berkonsultasi lebih lanut pada tenaga ahli sistem air panas.
&. Kapa"ita" Air dan ,kuran Pipa dalam Si"tem
-umlah total air yang digunakan di rumah sakit biasanya dinyatakan dalam liter per
tempat tidur per hari. +asar perkiraan ini bermanfaat untuk menetapkan ke"ukupan sumber
air dan kemungkinan penyimpanan angka panang. Namun hal ini kurang berarti untuk
menetapkan ukuran pipa sistem distribusi dalam gedung rumah sakit.
2ntuk menetapkan ukuran pipa perlu mengetahui pun"ak pemakaian air. $un"ak
pemakaian air diperkirakan berdasarkan pada enis pasangan plambing dalam gedung dan
kemungkinan penggunaan serentak.
).1 2kuran pipa
2ntuk menetapkan ukuran pipa adalah dengan menentukan pemakaian serentak.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
8/42
teradi kebakaran dan tahan karat. 2ntuk membantu pemilihan bahan mungkin dapat
meruuk pada standar bahan pipa.
). &ontaminasi dalam pipa
&ontaminasi bisa teradi karena kelarutan pipa oleh bahan kimia tertentu sehinggadapat menimbulkan gangguan kesehatan9ekonomi. &orosi pipa besi dapat
menimbulkan warna merah. &orosi bahan tembaga bisa teradi bila p< air dibawah
atau karena ke"epatan aliran air yang terlalu tinggi sehingga dapat mengikis pelapis
dalam pipa.Tembaga bisa menimbulkan gangguan warna hiau atau biru pada bak pen"u"i
dan bathtubs. Tembaga dalam konsentrasi "ukup ke"il mampu memper"epat korosi
logam lain! seperti seng! alumunium atau baa. Efek ra"un mungkin bisa menadi akut
bila air yang mengandung tembaga digunakan untuk kegunaan khusus. %isal di
laboratorium! tembaga menimbulkan efek ra"un pada kultur. $eningkatan kandungan
tembaga dalam darah pasien yang menalani "u"i ginal sehingga menyebabkan
haemolisis sel darah.%asih banyak lagi kontaminasi air yang berasal dari pipa! misalnya kadmium!
seng! "hrom! timah hitam dan lain,lain. Semua ini hanya untuk menunukkan bahwa
perlu hati,hati dengan kontaminasi bahan pipa.
1'. Pertumuhan !ikr$a dalam Saluran Air
eberapa efek yang tidak dikehendaki dari pertumbuhan mikroorganisme dalamsaluran antara lain : mengurangi kapasitas saluran! menimbulkan rasa dan bau! merubah
warna air dan menyebabkan korosi. +iperkirakan bahwa hampir * C kerak dalam saluran
air adalah residu organik. ahan yang tidak larut dalam air "enderung untuk terikat pada
residu organik! demikian uga organisme ?non slime producing @.akteri besi merupakan organisme pengganggu yang sering diumpai pada saluran air.
%ereka memperoleh tenaga air oksidasi besi baik dalam bentuk terlarut atau tidak terlarut.
Senyawa besi tersebut dapat menimbulkan endapan dan warna pada air.
Actinomycetes diketahui uga menimbulkan masalah bau! warna dan kotoran air. Actinomycetes merupakan stadium antara bakteri dan filamen amur. %ereka dapat
menimbulkan bau! terutama dimana saluran air dingin berdekatan dengan pipa uap atau
sumber panas lainnya yang menyebabkan suhu meningkat melebihi 1=B6 untuk beberapa
lama. $ertumbuhan teradi semalam 4biasanya malam minggu dimana air berhenti
mengalir5. %ereka akan banyak timbul bila sumber air adalah air permukaan karena air
permukaan banyak mengandung bahan organik.
2ntuk menghan"urkan pertumbuhan bakteri dalam saluran dapat menggunakan residu
"hlorin bebas *! mg9l. -ika banyak teradi pertumbuhan organisme ? slime forming @ dapat
digunakan "hlorin dengan dosis lebih tinggi untuk beberapa saat. A"tinomy"etes dapat
dibunuh dengan "hlorin (!* !* mg9l selama satu hari.
11. De"in-ek"i Si"tem Saluran Air Ber"ih
=
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
9/42
+esinfeksi akan lebih efektif bila dilakukan upaya untuk men"egah kontaminasi
permukaan dalam pipa sebelum dan selama dipasang. $ipa hendaknya disimpan di tempat
bersih dan tiap uung hendaknya ditutup. Sistem harus diglontor keseluruhan sebelum
didesinfeksi.%etoda penambahan larutan "hlorin terus menerus merupakan "ara terbaik untuk
sistem perpipaan. &etika air mengalir ke dalam sistem ditambahkan larutan "hlorin terus
menerus hingga men"apai konsentrasi minimum * mg9l. &ran,kran dibuka untuk
mengetahui bahwa semua saluran telah terisi air dengan air yang mengandung "hlorin. Air
"hlorin ditahan dalam pipa selama 0' am! setelah itu dilakukan tes untuk melihat bahwa
masih terdapat "hlorin dengan dosis 0 mg9l. Sistem kemudian diglontor sehingga residu
"hlorin bebas tinggal 1 mg9l.
Setelah di"hlorinasi! perlu dilakukan tes bakteriologi 4"oli5. 2ntuk ini hendaknya
menghubungi dinas kesehatan atau laboratorium kesehatan lingkungan atau mungkin
laboratorium rumah sakit dapat melakukannya sendiri. ila "oliform masih ada perlu
desinfeksi ulang.
erbagai bentuk "hlorin dapat digunakan. 8arutan "hlorin yang dibuat dari gas "ukup
berbahaya.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
10/42
12. Pengendalian Samungan Silang
Sambungan silang dalam sistem perpipaan merupakan potensi bahaya yang serius.
Sambungan silang merupakan alan masuk kontaminan ke dalam air bersih. Sambungan
silang dapat teradi pada dua sistem bersambungan disertai adanya perbedaan tekanan yang
akan membawa kontaminan ke dalam air bersih.
Sambungan itu bisa teradi karena dua sistem perpipaan bersambungan antara lain
melalui selang yang memanang masuk ke dalam bak yang penuh dengan larutan
kontaminan. &arena adanya ra"uum dalam saluran air bersih! tekanan atmosfir menekan
larutan kontaminan masuk ke dalam saluran air bersih atau bisa uga teradi karena tekanan
dalam larutan kontaminan lebih besar maka kontaminan masuk ke dalam saluran air bersih.
10.1&ondisi kehilangan tekanan yang menyebabkan aliran balik
&ondisi kehilangan tekanan yang menyebabkan aliran balik kran apabila kran bo"or
atau dibiarkan terbuka setelah air pendingin diisi maka teradilah sambungan silang
karena tekanan pada air pendingin lebih tinggi dibanding saluran air bersih.
Aliran balik diperbesar kemungkinannya bila teradi kehilangan tekanan pada
saluran air bersih misalnya karena pe"ahnya saluran induk. &ehilangan tekanan
karena pe"ah ini uga dapat menimbulkan aliran balik air dari toilet dan wastafel.
&ehilangan tekanan uga bisa teradi karena dipasangnya pompa booster! misalnya
untuk pemadam kebakaran. Aliran balik dapat teradi karena kebutuhan melebihi
batas distribusi. $enggunaan air yang berlebih di lantai dasar menyebabkan tekanan
negatif di lantai atas. Tekanan negatif di lantai atas uga teradi karena pengurusan
saluran pada saat perbaikan. &arena itu! memelihara tekanan yang "ukup di saluran
distribusi merupakan tindakan penting untuk men"egah kontaminasi karena
sambungan silang. &arena tidak mungkin untuk men"egah setiap sambungan silang
maka perlu dipasang alat pengaman dan setiap sambungan keadian kehilangan
tekanan hendaknya diselidiki lebih auh penyebabnya.10.0Titik rawan sambungan silang dan "ara penanggulangannya
Sambungan silang dapat diumpai hampir di setiap area rumah sakit. eberapa
"ontoh antara lain : pen"u"i bedpan di unit perawatan! pembasuh lantai sistem sentor
di ruang bedah! pen"u"i sterilisasi di 6SS+! selang yang terendam di bagian rumah
tangga! appirator pada mea autopsi di ruang mayat! tangki pemroses F,ray! simpanan
air di unit farmasi! mesin "u"i landry! boiler di unit mekanis dan lain,lain.
10.$erlindungan sambungan indi3idual9khusus$enyediaan air untuk pasangan plambing indi3idual dapat ditanggulangi dengan
pemasangan ?air gap@ atau ?non-pressure type vacuum breaker @. Apabila selang
dipasang di mulut keran maka air gap akan kehilangan fungsinya. 2ntuk itu perlu
dipasang non pressure vacuum breaker .
10.'Sistem blok
1*
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
11/42
2ntuk menekan biaya perlindungan sambungan indi3idual maka bisa dipasang
perlindungan blok! misal untuk seluruh laboratorium. $eralatan yang digunakan
adalah break tank ! reduced pressure backflow preventer dan barometric loop. Alat ini
memisahkan sistem yang masuk ke dalam dari sistem keseluruhan.
13. 0enaga Pengel$la
Tenaga pengelola air bersih terdiri dari :
a5 Tenaga pelaksana dengan tugas mengawasi plambing dan mutu air dengan kualifikasi
ST%9+1 dan latihan khusus.
b5 $engawas dengan tugas mengawasi tenaga pelaksana pengelolaan air bersih dengan
kualifikasi + dan latihan khusus.
1#. Ealua"i
2ntuk pengelolaan air bersih di rumah sakit diperlukan tolak ukur sebagai berikut :a5 %utu air sesuai dengan $ermenkes No. '1( Tahun 1))*.
b5 &uantitas sesuai dengan kebutuhan.
"5 7rekuensi pemeriksaan plambing.
1(. ampiran Peraturan !enteri Ke"ehatan Repulik Ind$ne"ia N$. 1#%!enke"
PerI41&&' tentang S5arat6S5arat dan Penga*a"an Kualita" Air
8ampiran 1 dan 0
8ampiran 1$ERAT2RAN %ENTERI &ESE
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
12/42
No. $arameter Satuan &adar %aksimum
yang
+iperbolehkan
&eterangan
1.
0.
.
'.
.
(.
1.
0.
.
'.
.
(.
.
=.
).
1*.
11.
10.
1.
1'.
1.
1(.
1.
A. 7ISI&A
au
-umlah >at padat terlarut
4T+S5
&ekeruhan
Rasa
Suhu
/arna
. &I%IA
a. &imia Anorganik
Air raksa
Alumunium
Arsen
arium
esi
7lourida
&admium
&esadanan 46a6o5
&lorida
&ronium! 3alensi (
%angan
Natrium
Nitrat! sebagai N
Nitrit! sebagai N
$erak
p<
Selenium
,
mg98
Skala NT2
,
*
Skala T62
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
,
1***
,
Suhu udara ±
°6
1
*!**1
*!0
*!*
1!*
*!
1!
*!**
**
0*
*!*
*!10**
1*
1!*
*!*
(! =!
* *1
Tidak berbau
,
,
Tidak berasa
%erupakan batas
minimum dan
maksimum
10
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
13/42
1=.
1).
0*.
01.
00.
0.
1.
0.
.
'.
.
(.
.
=.
).
1*.
11.
10.
1.
1'.
1.
1(.
1.1=.
1.
0.
Seng
Sianida
Sulfat
Sulfida 4sebagai ene
en>o 4a5 pyrene
6hlorodane 4total isomer5
6hloroform
0!',+
++T
+etergen
1!0,+i"hloroethene
1!1,+i"hloroethene
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
14/42
1.
0.
+. RA+IH A&TILITAS
Akti3itas Alpha
4ross Alpha Activity5
Akti3itas eta
4ross !eta Activity5
g98
g98
*!1
1!*
&adang,kadang
boleh ada per
1** ml sampel air
tetapi tidak
berturut,turut
&eterangan :
mg G milligram ml G mililiter
8 G 8iter g G eguerel
NT2 G Nepnelometrik Turbidity 2nits
T68 G True 6olour 2nits
8ogam berat merupakan logam terlarut
+itetapkan di -akarta
$ada tanggal 1 September 1))*
%ENTERI &ESE
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
15/42
1.
0.
.
'.
.
(.
1.
0.
.
'.
.
(.
.
=.
).
1*
11.
10.
1.
1'.
1.
1(.
1.
.
A. 7ISI&A
au
-umlah >at padat terlarut
4T+S5
&ekeruhan
Rasa
Suhu
/arna
. &I%IA
a. &imia Anorganik
Air raksa
Arsen
esi
7lourida
&admium
&esadanan 46a6o5
&lorida
&ronium! 3alensi (
%angan
Nitrat! sebagai N
Nitrit! sebagai N
p<
Selenium
Seng
Sianida
Sulfat
Timbal
,
mg98
Skala NT2
,
*
Skala T62
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
mg98
,
mg98
mg98
mg98
mg98
,
1**
0
,
Suhu udara ±
°6
*
*!**1
*!*
1!*
1!
*!**
**
(***!*
*!
1*
1!*
(! )!*
*!*1
1
*!1
'**
*!*
Tidak berbau
,
,
Tidak berasa
%erupakan batas
minimum dan
maksimum!
khusus air huan p< minimum !
1
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
16/42
1.
0.
.
'.
.
(.
.
=.
).
1*.11.
10.
1.
1'.
1.
1(.
1.
1=.
1.
0.
1.
0.
b. &imia Hrganik
Aldrin dan dieldrin
en>ene
en>o 4a5 pyrene
6hlorodane 4total isomer5
6hloroform
0!',+
++T
+etergen
1!0,+i"hloroethene
1!1,+i"hloroethene
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
17/42
+itetapkan di -akarta
$ada tanggal 1 September 1))*
%ENTERI &ESE
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
18/42
SERI : 0
PENYEDIAAN AIR PADA KE7,NAAN KH,S,S
1=
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
19/42
PENYEDIAAN AIR PADA KE7,NAAN KH,S,S
1. Pendahuluan
Rumah sakit memerlukan mutu air lebih dari mutu untuk keperluan sehari,hari. Air
sumur atau $A% mungkin "ukup untuk kebutuhan air pada umumnya! tetapi untuk
keperluan khusus perlu dilakukan pengolahan tambahan.
2nit,unit pelayanan yang memerlukan mutu air se"ara khusus antara lain :
laboratorium! farmasi! 6SS+! unit perawatan! bedah! laundry dan peralatan mekanis
tertentu 4misalnya : unit pembuatan media laborat! pembuatan media blanko untuk ui
kimia! pembuatan larutan intra3enus! "airan irigasi! pen"u"ian gelas dan perlengkapan
laboratorium! irigasi selama prosedur bedah! melembabkan in"inerator perawatan bayidan lain,lain5.
2. !a"alah K$ntamina"i Air pada Kegunaan Khu"u"
0.1 ahan kimia
ahan kima yang biasa ditambahkan pada proses pengolahan air untuk konsumsi
umum bisa dipandang sebagai kontaminan untuk keperluan khusus. %isalnya! "hlorin
yang digunakan untuk desinfeksi air minum merupakan kontaminan bila digunakan
untuk membuat media mikrobiologi. 7luoride ditambahkan ke dalam air untuk
men"egah pembusukan gigi dapat menadi penyebab perubahan tulang bila dialisa
ginal menggunakan air mengandung fluoride. &arena itu! perlu perhatikan
persyaratan tertentu bila air akan digunakan se"ara khusus.
0.0 &ontaminan mikroba
Tingkat keamanan mikrobiologi air minum biasanya didasarkan pada ada tidaknya
bakteri "oli.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
20/42
ditemukan mengandung lebih dari 1**.*** mikroorganisme per mililiter. eberapa
general organisme yang ditemukan dari sampling air yang diambil dari water
softening pada backflush pertama setelah regenarasi adalah A"hromoba"ter!
7la3oba"terium dan $seudomonas. Ini bukan tidak mungkin merupakan penyebab
infeksi nosokomial.
0. ahan organik
Resin ?ion-e#change@ bisa mengotori air dengan bahan organik karena kebo"oran atau
pertumbuhan mikroorganisme. ahan organik terbanyak berasal dari penyediaan air
minum. &ontaminasi bahan itu akan lebih besar dari air di supply dari air permukaan.
Adanya bahan organik dan amonia dalam air destilasi dapat menimbulkan kesalahan
pemba"aan haemoglobin.
0.' $yrogenakteri pyrogen merupakan masalah tambahan dari kontaminasi organi" molekular
yang diumpai dalam air untuk kegunaan khusus. $yrogen adalah bahan peningkat
suhu atau demam. Reaksi demam timbul bila bahan ini masuk ke dalam saluran darah.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
21/42
Amonia dan "hlorin merupakan "ontoh kontaminan air dalam bentuk gas kontaminan
ammonia dalam air untuk kegunaan khusus di laboratorium biomedis dapat
menyebabkan penyimpangan hasil ui laboratorium. 6hlorin dapat mempengaruhi
ketepatan ui uric acid ! bilirubin dan senyawa protein,iodine. ;as karbon dioksida
diabsorpsi oleh air murni dari atmosfir pengolahan ataupun absorpsi dari atmosfir
selama penyimpanan. Amonia dapat diuapkan dalam pot pemanas namun akan segera
diabsorpsi kembali pada saat kondensasi.
&arbon dioksida gas diabsorpsi oleh air murni dari atmosfir setelah pengolahan.
$embuangan 6H0 perlu dilakukan karena efek korosif pada saluran air dan
perlengkapan pengolahan air. %eningkatnya 6H0 dalam air bersih menurunkan p<
dan menaikkan daya hantar listrik. +aya hantar listrik sering digunakan untuk
mengukur mutu kebersihan air.
3. ,kuran Keer"ihan Air
Ada beberapa "ara untuk mengukur kebersihan air. $engukuran dibedakan ke dalam
' kelompok! yaitu fisika! kimia! mikrobiologi dan radioakti3itas. &riteria air kegunaan
khusus tergantung pada kegunaan air yang bersangkutan. $arameter kimia dan
mikrobiologi biasanya sudah "ukup untuk menilai tingkat kebersihan air minum se"ara
umum tetapi air untuk kegunaan khusus harus dipandang se"ara indi3idual.
#. !et$da Peng$lahan
Air minum biasanya dilakukan beberapa pengolahan sebelum sampai kepada konsumen.
Setelah sampai rumah sakit! biasanya diperlukan pengolahan tambahan sesuai dengan
kriteria dan kegunaan yang telah diuraikan diatas. iasanya dilakukan pembungan
kontaminan namun pada hal,hal tertentu ditambahkan bahan,bahan untuk men"egah
korosi pada boiler atau sistem pendingin air.
'.1 Saringan karbon&arbon aktif biasa digunakan untuk menghilangkan bau dan kadang untuk
de"hlorinasi. $roses yang berlangsung adalah adsorbsi dan absorbsi "hlorin atau
bahan,bahan yang menyebabkan bau dan rasa. &arena karbon aktif mempunyai
permukaan area yang luas dalam pengertian massa maka sangat tepat untuk tuuan ini.
&apasitas absorbsi ber3ariasi tergantung pada enis karbon aktif.
+i rumah sakit atau laboratorium biomedis! saringan arang aktif digunakan
untuk mengolah air baku destilasi dan deionisasi untuk menghilangkan bahan organik
dan atau "hlorin. akteri yang terkandung dalam air yang tersaring bisa tumbuh pada
saringan. +engan demikian! kandungan bakteri ini golongan pyrogen maka
pyrogenitas air meningkat. &andungan bakteri dan pyrogen ini mungkin uga bisa
meningkat selama pengolahan ion e#change.
01
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
22/42
Se"ara berkala sesuai dengan petunuk pabrik! saringan perlu di ?backwash@!
diaduk dan diperbaiki lapisan karbonnya. Saringan karbon hendaknya di"u"i dengan
steam se"ara berkala untuk menghambat pertumbuhan bakteri. 7rekuensi pen"u"ian
dapat ditentukan melalui ui bakteri. Setelah pemakaian beberapa lama kapasitas
saringan menurun maka saringan perlu diganti atau diaktifkan kembali.
'.0 $ertukaran ion
$roses pertukaran ion mirip dengan saringan karbon. Air yang diolah dengan
pelan melewati kolom silindris yang berisi granula dan resin untuk pertukaran ion.
&etika air kontak dengan resin teradilah pertukaran kimia. Ion yang ada dalam resin
bertukar dengan ion yang ada dalam air. $artikel ion mempunyai afinitet lebih besar
terhadap ion dalam air disbanding afinitet terhadap ion yang telah diikatnya.
Satu "ontoh adalah ? "eolite softener @ yang digunakan untuk di rumah tangga.
Ion sodium pertama,tama terikat pada resin. &etika air sadah 4air yang mengandung
6a dan %g5 melewati deiono"er ! ion sodium bertukar dengan ion 6a dan %g.
2ntuk setiap ion 6a dan %g yang terikat resin dilepaskan dua ion sodium. Air yang
diolah biasanya dianggap "ukup aman dan digunakan untuk pasien yang diet sodium!
walau demikian harus tetap berada dalam pengawasan dokter dan ahli gi>i.
ila ion sodium pada resin telah terpakai! ion sodium harus dipengaruhi dengan
larutan ?brine@ 4Na6l konsentrasi tinggi5. ila larutan brine kontak dengan resin ion
6a dan %g dilepaskan resin lama dibalas dan dibuang. +engan demikian! water
softener dapat digunakan lagi.Se"ara umum! proses ion e#change melaui ' tahap : 415 penggunaan! 405
backwash! 45 penggantian dan 4'5 pembilasan. $rinsip dasar ion e#change ini uga
berlaku pada proses deionisasi.
'. +estilasiAir destilasi merupakan kebutuhan mutlak setiap rumah sakit! misalnya untuk
digunakan di 6SS+ terutama pembilas peralatan di laboratorium. Air destilasi bebas
pyrogen digunakan untuk men"u"i alat yang kontak langsung dengan darah atau luka
terbuka di unit farmasi untuk mempersiapkan larutan ineksi bedah! intra3enus.
Sebelum air destilasi digunakan mungkin bisa dilakukan saringan pasir atau ion
e#change untuk menghilangkan "hlorin dan amonia. Air destilasi akan membunuh
bakteri dan uga akan menghilangkan bahan organik yang dilepas oleh resin atau
karbon.
+estilasi adalah proses fisika sederhana yaitu mengungkapkan suatu bahan dan
mengkondensasikan kembali. &arena hamper semua senyawa dalam air tidak menguap
maka destilasi air dapat menghasilkan air yang hampir bebas dari bahan organik dan
anorganik. Namun ada beberapa senyawa menguap seperti amonia atau "hlorin yang
bisa menguap dan terkondensasi bersama dengan air destilasi. %aka mungkin perlu
00
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
23/42
menghilangkan kontaminan ini dengan ion e#change atau saringan karbon sebelum
destilasi.
/alau destilasi adalah proses sederhana! desain destilasi perlu memperhatikan
kualitas hasil akhir yang diharapkan. +estilasi dapat diran"ang dengan menggunakansteam dari boiler sentral sebagai sumber panas. Setelah stem terkondensasi digunakan
sebagai air baku untuk destilasi. -ika hal ini digunakan maka harus di"ari informasi
yang pasti tentang kualitas steam yang terkondensasi dari boiler karena kontaminan
itu akan terbawa ke dalam air destilasi dan bisa menimbulkan masalah. Namun
praktek ini sudah tidak banyak digunakan lagi.
Spesifik resistance air destilasi tergantung pada desain dan bahan yang
digunakan untuk destilasi! pemeliharaan dan kualitas air baku. +estilasi tunggal
umumnya menghasilkan resistance antara **.***,=**.*** ohm9"m. Sedangkan ganda
tiga dengan Muart> menghasilkan resistance 0.***.*** ohm9"m.'.' Saringan membrane
Saringan membran digunakan se"ara luas untuk analisa bilogi dari susu! minuman dan
larutan lain serta gas. 8arutan atau gas yang dianalisa dilewatkan membran porous sub
mikron. 2kuran porous antara *!*0 = u. $emilihan ukuran porous tergantung pada
ukuran partikel mikroskopis yang harus dihilangkan. Saringan dengan ukuran
membran *!' u sering digunakan untuk analisis air se"ara bakteriologi. Sebagian
pyrogen dapat uga dihilangkan dengan saringan membran. &arena ukuran bakteri
pyrogen antara *!*,1!* u maka untuk pembebasan pyrogen total dari air harus
menggunakan saringan yang berukuran porous lebih ke"il dibanding saringan
membran untuk menyaring untuk kegunaan umum dan hanya dapat menyediakan
air dalam umlah terbatas! misalnya keperluan laboratorium tertentu.
'. Reverse osmosisHsmose teradi bila larutan en"er dipisahkan dari larutan kental dengan membran
semi,permeable. %embran akan membiarkan bahan kimia tertentu untuk melewatinya
dan se"ara bersamaam mengeluarkan yang lain. ila larutan garam dipisahkan dari air
murni! molekul air murni akan berdifusi ke dalam air garam melalui membrane.
Reverse osmose teradi bila tekanan dikenakan pada lauratan garam memaksa
molekul air garam berdifusi ke dalam air murni. 7raksi air terus menerus dibuang dari
air garam untuk menghindarkan penumpukan kontaminan.2kuran porous membran "ukup ke"il 4*!*0 *!* u5 yang mampu
mengeluarkan hampir semua bakteri dan 3irus. Namun tidak boleh dianggap serta
merta steril karena kemungkinan terdapat kerusakan membran. Sekali sisi produk
membran terkontaminasi maka bakteri akan berkembang biak dalam produk akhir.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
24/42
Setelah air murni dihasilkan harus dilakukan upaya untuk menaga kualitasnya selama
dalam penyimpanan dan distribusi. 2ntuk mempertahankan kulitas itu tidak mudah karena
air yang telah dimurnikan sangat mudah untuk kembali tidak murni. Air akan mempunyai
afinitet lebih besar terhadap ion organik dan organik dalam pipa atau reser3oir dan sangat
mudah menyerap kontaminan gas dari atmosfir.
.1 Tangki penampungahan tangki harus dipilih sedemikian untuk men"egah kebo"oran terhadap
kontaminan. $emilihan bahan pipa distribusi dan tangki sama pentingnya.
$erhatian perlu diarahkan uga untuk men"egah kontaminasi bakteri dan
pertumbuhannya dalam tangki. Air destilasi yang tersisa disarankan dibuang hari itu
uga. Tangki kemudian dibasuh dengan air destilasi baru sebelum digunakan untuk
menyimpan hasil produksi hari berikutnya. $enyimpanan angka pendek tersebut bermanfaat untuk men"egah pertumbuhan mikroorganisme dan pyrogen dalam umlah
besar.
-umlah bakteri yang masuk ke dalam tangki akan ditekan dengan menempatkan
tangki pada lokasi bebas debu dan auh dari alan umum. &ontaminasi dari atmosfir
dapat di"egah dengn penutup rapat dan didapat saringan bakteri pada pipa hawa.
Saringan harus sering diganti untuk men"egah menumpuknya bakteri bakteri
pada saringan. /alaupun dengan filter! bakteri bisa masuk bila udara ruang tersedot
melalui 3entilasi condenser selama periode pendinginan setelah detilasi. 8ampu ultra
3iolet dapat membantu memelihara mutu air dalam tangki. Intensitas lampu harus
diaga sehingga efisiensi bakterisidal masih dapat dipertahankan atau masih di atas
standar. $emanasan terus menerus air destilasi pada suhu =0B6 uga akan membantu
menahan kandungan kuman sampai minimum.
.0 ahan konstruksi tangki dan distribusiahan tangki dan distribusi hendaknya terbuat dari bahan tidak larut air. iasanya
untuk ini digunakan tin. ahan ini umumnya berada dalam bentuk! yaitu : ?block-tin
line brass@! ?block tin tubing @ dan ?tin-coated tubing @. ila tin rusak! tembaga akan
larut dalam air. Adanya kandungan tembaga dapat digunakan sebagai indikator bahwa
sistem perlu diperbaiki. ahan lain yanga dapat digunakan adalah stainless steel tipe
*'. Namun terhadap bahan ini kadang,kadang masih diperlukan pen"u"ian untuk
menghilangkan kontaminan dan mematikan oksidasio logam. $roses pen"u"ian
menggunakan larutan asam hipokhlorit dan asam nitrat.
eberapa bahan plastik dapat uga digunakan! tetapi mereka biasanya tidak tahan
panas dan mengandung bahan,bahan additive dalam proses pembuatan plastik
4biasanya sulit diidentifikasi5 yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan. +iantara
bahan tersebut! enis teflon adalah yang terbaik. 2ntuk penanganan air destilasi dan
deioni"ed sering digunakan gelas borosli"ate. ersama dengan block-tin line brass
merupakan pilihan yang dianurkan.
0'
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
25/42
0
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
26/42
SERI :
PEN7E8AAN AIR 2I!BAH
0(
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
27/42
PEN7,!P,AN DAN PE!B,AN7AN AIR I!BAH
1. Pendahuluan
$ada setiap tempat dimana orang berkumpul akan selalu dihasilkan limbah dan
memerlukan pembuangan. Rumah sakit seperti halnya pemukiman menghasilkan limbah.
Hrang mulai lebih berkepentingan terhadap limbah rumah sakit karena sifat limbah yang
dibuang. Tetapi sebenarnya komposisi sampah pada dasarnya tidak banyak berbeda
dengan limbah rumah tangga! bahkan dari segi mikrobiologi sekalipun ke"uali sampah
yang berasal dari bagian penyakit menular karena organisme belum dipisahkan melalui
proses olah setempat.
2. Pengertian dan Dampak
8imbah "air rumah sakit adalah semua limbah "air yang berasal dari rumah sakit yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme! bahan kimia bera"un dan ra"un gas.
ila bahan,bahan yang terkontaminasi seperti bahan per"obaan tidak ditangani
dengan baik selama proses pengumpulan maka akan dapat teradi kontaminasi sampah
se"ara langsung atau melalui aerosol. +emikian uga! per"ikan dan penyiraman toilet!
ma"erator dapat men"emari lantai dan dinding yang kemudian melalui penguapan akan
terbawa masuk ke dalam udara ruangan. Seyogyanya suatu kota perlu memiliki saluran
air limbah. Namun! tak satupun tersedia di kota,kota Indonesia. %aka air limbah dari rumah
sakit sangat disarankan untuk diolah sebelum dibuang ke saluran air perkotaan.
ila menggunakan pengolahan indi3idual seperti septi" tank atau unit pengolahan
limbah terpusat maka harus diaga! angan sampai teradi kontaminasi pada saluran
penerima oleh mikroorganisme yang masih bertahan selama proses pengolahan limbah
tersebut atau terlepas ke udara sebagai efek samping unit pengolahan terpusat.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
28/42
2kuran! fungsi dan kegiatan rumah sakit mempengaruhi kondisi air limbah yang
dihasilkan. Se"ara umum! air limbah mengandung buangan pasien! bahan otopsi
aringan hewan yang digunakan di laboratorium! sisa makanan dari dapur! limbah
laundry! limbah laboratorium berbagai ma"am bahan kimia baik toksik maupun non
toksik dan lain,lain.
.0 &arakteristik kimia! fisik dan biologi limbah8imbah rumah sakit bisa mengandung berma"am,ma"am mikroorganisme tergantung
pada enis rumah sakit tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan enis
sarana yang ada 4misalnya! kandang hewan laboratorium dan lain,lain5. -elas bahwa
diantara mikroorganisme tersebut bisa patogen.
8imbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan,bahan
organik dan anorganik! yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan ui air kotor pada umumnya seperti H+! 6H+! TSS dan lain,lain.
ila rumah sakit memiliki unit pengolahan sendiri maka kandungan ini harus
dimonitor untuk menilai hasil kera unit pengolahan. erbagai bakteri indikator perlu
diperiksa setelah desinfeksi.
#. Penampungan dan Peng$lahan imah $kal
'.1 %aste Stabili"ation &ond System 4kolam stabilisasi air limbah5
Sistem pengolahan air limbah ?kolam stabilisasi@ adalah memenuhi semua kriteria
tersebut diatas ke"uali masalah lahan yang diperlukan sebab untuk kolam stabilisasi
memerlukan lahan yang "ukup luas maka biasanya sistem ini dianurkan untuk rumah
sakit di pedalaman 4di luar kota5 yang biasanya masih tersedia lahan yang "ukup.
Sistem ini hanya terdiri dari bagian,bagian yang "ukup sederhana! yakni :
1. &ump Sump 4pompa air kotor5.
0. Stabili"ation &ond 4kolam stabilisasi5 biasanya 0 buah.. !ak Chlorinasi
'. Control Room 4ruangan untuk kontrol5.
. Inlet.
(. 'nterconection antara 0 kolam stabilisasi.. (utlet dari kolam stabilisasi menuu ke sistem "hlorinasi 4bak "hlorinasi5.
'.0 %aste (#idation )itch *reatment System 4kolom oFidasi air limbah5Sistem kolam oFidasi ini telah dipilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit yang
terletak di tengah,tengah kota karena tidak memerlukan lahan yang luas. &olam
oFidasi,nya sendiri dibuat bulat atau elips dan air limbah dialirkan se"ara berputar
agar ada kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara 4aerasi5.
&emudian air limbah dialirkan ke dalam sedimentation tank untuk mengendapkan
benda,benda pada dan lumpur lainnya. Selanutnya air yang sudah nampak ernih
dialirkan ke bak "hlorinasi sebelum dibuang ke dalam sungai atau badan air lainnya.
Sedangkan lumpur yang mengendap diambil dan dikeringkan pada Sludge )rying
!ed .
Sistem (#idation )itch ini terdiri dari komponen,komponen sebagai berikut :
0=
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
29/42
1. &ump Sump 4pompa air kotor5.0. Sedimentation *ank 4bak pengendapan5.
. Chlorination *ank 4bak "hlorinasi5.
'. Sludge )rying !ed 4tempat mengeringkan lumpur biasanya 1 0 petak5.
. Control Room 4ruang kontrol5.'. Anaerobic +ilter *reatment System
Sistem pengolahan air limbah melalui proses pembusukan anaerobik melalui suatu
filter9saringan! dimana air limbah tersebut sebelumnya telah mengalami pre-treatment
dengan septi" tank 4 'nhoff *ank 5.+ari proses Anaerobic +ilter *reatment biasanya akan menghasilkan effluent
yang mengandung >at,>at asam organik dan senyawa anorganik yang memerlukan
"hlor lebih banyak untuk proses oFidasinya. Hleh sebab itu! sebelum effluent dialirkan
ke ak 6hlorinasi ditampung dulu kepada ak9&olam Stabilisasi untuk memberikan
kesempatan oksidasi >at,>at tersebut diatas sehingga akan menurunkan umlah "hlorin
yang dibutuhkan pada proses "hlorinasi nanti.
415 &ump Sump 4$ompa Air &otor5.405 Septic *ank 4Inhoff Tank5.
45 Anaerobic +ilter
4'5 Stabili"ation *ank 4ak Stabilisasi5.45 Chlorination *ank 4ak 6hlorinasi5.
4(5 Sludge )rying !ed 4Tempat $engeringan 8umpur5.
45 Control Room 4Ruang &ontrol5.
Sesuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang uga tergantung dari besar ke"ilnya rumah sakit atau umlah tempat tidur maka konstruksi Anaerobic
+ilter *reatment System dapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut! misalnya :
• Lolume Septic *ank
• Lolume Anaerobic +ilter
• Lolume Stabili"ation *ank
• -umlah Chlorination *ank
PED8!AN
PEN7E8AAN I!BAH KINIS
1. Pendahuluan
1.1 imah Klini"
Rumah sakit merupakan penghasil limbah klinis terbesar. erbagai enis limbah
yang dihasilkan di rumah sakit dan unit,unit pelayanan medis bisa membahayakan dan
menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunung dan terutama petugas yang
menangani limbah tersebut.Terhadap limbah tersebut seringkali diperlukan pengolahan pendahuluan
sebelum diangkut ke tempat pembuangan atau dimusnahkan dengan unit pemusnah
setempat.
8imbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis! perawatan! gigi!
?veterinary@! farmasi atau seenis serta limbah yang dihasilkan di rumah sakit pada
saat dilakukan perawatan9pengobatan atau penelitian.
0)
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
30/42
anyak sekali limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit. Sebagian besar
dapat membahayakan siapa saa yang kontak dengannya! karena itu perlu prosedur
tertentu dalam pembuangannya. Tidak semua limbah klinis berbahaya. Tetapi ada
beberapa yang dapat menimbulkan an"aman pada saat penanganan! penampungan! pengangkutan dan atau pemusnahannya karena alasan,alasan sebagai berikut :
• Lolume limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan pembuangannya
eberapa diantara limbah itu berpotensi menimbulkan bahaya kepada personil yang
terlibat dalam pembuangan! apabila tidak ditangani dengan baik.
• 8imbah ini uga menimbulkan pen"emaran lingkungan bila mereka dibuang se"ara
sembrono dan akhirnya membahayakan atau mengganggu kesehatan masyarakat.
%ungkin akan banyak lagi enis limbah yang perlu ditangani untuk masa
mendatang. +isamping itu! perlu uga diperhatikan pembuangan limbah dari
poliklinik atau praktek dokter swasta walaupun pembuangan limbah dalam umlah
ke"il.
1.2 !ak"ud dan 0u9uan Buku Ped$man
Tuuan dari pedoman ini adalah untuk menelaskan prosedur dalam pengemasan!
pemberian label! penampungan! pengangkutan dan pembuangan limbah klinis.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
31/42
dan infeksius. $etunuk,petunuk praktis pengelolaan limbah harus disediakan untuk
semua pekera yang terlibat.
&ebiaksanaan dalam pembuangan limbah seringkali tergantung pada keadaan
lokal! ukuran! kekhususan! infrastruktur yang ada dan tersedia atau tidaknyain"inerator. ahkan pada satu unit organisasi bisa dihasilkan prosedur pengelolaan
yang berbeda untuk mengatasi berbagai 3olume limbah yang dihasilkan dalam suatu
area. Namun! prosedur hendaknya sedapat mungkin seragam dalam suatu organisasi
atau antar organisasi.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
32/42
2.13 &arena pedoman ini hanya menyaikan garis besar pengelolaan limbah
klinis dan yang seenis maka dirasa perlu untuk mengembangkan pedoman yang lebih
detail yang berkenaan dengan hal,hal yang bersifat khusus.
3. imah Klini" dan 5ang Se9eni"
$enggolongan kategori limbah seperti yang tersebut dibawah ini dilakukan berdasarkan
potensi bahaya yang terkandung di dalamnya! termasuk plastik karena 3olume dan sifat
persistensinya yang menimbulkan masalah :
• 8imbah benda taam.
• 8imbah infeksius.
• 8imbah aringan tubuh.
• 8imbah "itotoksik.
• 8imbah farmasi.
• 8imbah kimia.
• 8imbah radioaktif.
• 8imbah plastik.
$enggolongan berbagai limbah tidak mudah dilakukan. %isalnya! beberapa benda
taam bisa uga digolongkan ke dalam limbah infeksius. 8imbah yang kontak dengan
darah! eksudat atau sekresi bisa dianggap memiliki potensi infeksius! walaupun biasanya
dianggap tidak praktis karena harus memperlakukan limbah itu sebagai limbah infeksius.
ila satu onggok limbah mengandung beberapa enis limbah! misalnya "itotoksik daninfeksius maka metode pembuangan yang paling tepat untuk keduanya adalah in"inerator.
%etode pembuangan enis limbah yang digolongkan diatas diuraikan dalam bab
ini! sementara perubahan lebih auh diuraikan dalam bab (. &arena istilah in"inerator dan
landfill sering disinggung dalam dokumen ini! pemba"a hendaknya meruuk uga ke bab
(.0 dan (..
3.1 imah enda ta9am
8imbah benda taam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut taam! sisi! uung
atau bagian menonol yang dapat memotong atau menusuk kulit! seperti arum
hipodermik! perlengkapan intra3ena! pipet pasteur! pe"ahan gelas! pisau bedah. Semua
benda taam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan "idera melalui
sobekan atau tusukan. enda,benda taam yang terbuang mungkin terkontaminasi
oleh darah! "airan tubuh! bahan mikrobiologi dan bera"un bahan "itotoksik atau
radioaktif. 8imbah benda taam mempunyai potensi bahaya tambahan yang dapat
menyebabkan infeksi atau "idera karena mengandung bahan kimia bera"un atau
radioaktif. $otensi untuk menularkan penyakit akan sangat besar bila benda taam tadi
digunakan untuk pengobatan pasien infeksi atau penyakit infeksi.Se"ara umum! arum disposable tidak dipisahkan dari syringe atau perlengkapan
lain setelah digunakan. Clipping, bending atau breaking arum, arum! sangat tidak
disarankan karena akan menyebabkan accidental inoculation. $rosedur tersebut dalam
beberapa hal perlu diperhatikan kemungkinan dihasilkannya aerosol. %enutup arum
0
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
33/42
dengan kap dalam keadaan tertentu barangkali bisa diterima! misalnya dalam
penggunaan bahan radioaktif dan untuk pengumpulan gas darah.
8imbah benda taam hendaknya ditempatkan dalam kontainer benda taam yang
diran"ang "ukup kuat! tahan tusukan dan diberi label dengan benar. +esain dankonstruksi kontainer hendaknya sedemikian untuk mengurangi kemungkinan "idera
bagi orang yang menangani pada saat pengumpulan dan pengangkutan limbah benda
taam itu. 8abel untuk limbah benda taam termasuk simbol bioha"ard 4lihat bab '.5.
In"inerator merupakan metoda terbaik untuk pembuangan limbah benda taam
ini. +iketahui bahwa pembuangan ke landfill diperlukan bila sarana in"inerator tidak
men"ukupi atau tidak tersedia. +alam hal ini perlu diperhatikan bahwa tempat
pembuangan harus dikelola dengan baik dan "ontainer limbah benda taam segera
ditimbun dengan tanah yang "ukup tebal atau dengan material lain yang tepat.8imbah benda taam yang terkontaminasi oleh bahan "itotoksik atau radioaktif
harus diberi label dengan benar dan dibuang sesuai dengan prosedur yang telah ada
4lihat bab .' dan .5.
3.2 imah in-ek"iu"
8imbah infeksius hendaknya men"akup pengertian sebagai berikut :
• 8imbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular 4perawatan intensif5
• 8imbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari
poliklinik dan ruang perawatan9isolasi penyakit menular. Namun beberapa institusi memasukkan uga bangkai hewan per"obaan yang
terkontaminasi atau diduga yang terkontaminasi oleh organisme patogen ke dalam
kelompok limbah infeksius.
$embuangan9pemusnahan dengan in"inerator adalah pilihan utama! sementara
itu sanitary landfill merupakan pilihan terakhir 4lihat bab (.5. $ilihan lain adalah
dengan menggunakan autoclaving yang membuatnya menadi tidak infeksius
sehingga bisa dibuang ke sanitary landfill ! masalahnya adalah 3olume limbah yang
harus di autoclave "ukup besar 4lihat bab (.1.15.3.3 imah 9aringan tuuh
-aringan tubuh meliputi aringan tubuh! organ! anggota badan! pla"enta! darah dan
"airan tubuh lain yang dibuang pada saat pembedahan atau autopsi.
-aringan tubuh yang tampak nyata seperti anggota badan dan pla"enta yang
tidak memerlukan pengesahan penguburan hendaknya dikemas se"ara khusus! diberi
label dan dibuang ke in"inerator dibawah pengawasan petugas berwenang.6airan tubuh! terutama darah dan "airan yang terkontaminasi berat oleh darah
harus diperlakukan dengan hati,hati. +alam umlah ke"il dan bila mungkin dapat
dien"erkan sehingga dapat dibuang ke dalam sistem saluran pengolahan air limbah.3.# imah /it$t$k"ik
8imbah "itotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi
dengan obat "itotoksik selama pera"ikan! pengangkutan atau tindakan terapi
"itotoksik.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
34/42
2ntuk menghapus tumpahan yang tidak sengaa! perlu disediakan absorben
yang tepat. ahan pembersih hendaknya selalu tersedia dalam ruang per"ikan terapi
"itotoksik. ahan,bahan yang "o"ok untuk itu! antara lain : sawdust! granula absorbsi
yang tersedia di pasar! detergen atau perlengkapan pembersih lainnya. Semua limbah
pembersihan itu harus diperlakukan sebagai limbah "itotoksik. $emusnahan limbah
"itotoksik hendaknya menggunakan in"inerator karena sifat ra"unnya yang tinggi.
8imbah yang mengandung "ampuran limbah "itotoksik dan limbah lain! harus
dibakar dalam in"inerator dengan suhu yang disarankan untuk pembakaran limbah
"itotoksik.
8imbah dengan kandungan obat "itotoksik rendah!seperti urine! tina dan
muntahan bisa dibuang se"ara aman ke dalam saluran air kotor. Namun harus hati,hati
dalam menangani limbah tersebut dan harus dien"erkan dengan benar.3.( imah -arma"i
8imbah farmasi berasal dari :
• Hbat,obatan yang kadaluarsa.
• Hbat,obatan yang terbuang karena bat"h yang tidak memenuhi spesifikasi atau
kemasan yang terkontaminasi.
• Hbat,obatan yang dikembalikan oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat.
• Hbat,obatan yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan.
• 8imbah yang dihasilkan selama produksi obat,obatan.
%etoda pembuangan tergantung pada komposisi kimia limbah. Namun! prinsip,
prinsip berikut hendaknya dapat diadikan pegangan9pertimbangan :
• 8imbah farmasi hendaknya diwadahi dalam kontainer non,reaktif.
• ila dimungkinkan! limbah ini hendaknya dibakar dengan in"inerator. -angan sampai
dikirim ke landfill atau dibuang bersama,sama dengan limbah biasa 4domestik5.
$raktek demikian akan menimbulkan pen"emaran air tanah.
• ilamana memungkinkan! "airan yang tidak mudah terbakar 4larutan antibiotik5
hendaknya diserap dengan sawdust dikemas dengan kantong plastik dan dibakar
dengan in"inerator.
•ila proses penguapan dilakukan untuk membuang limbah farmasi hendaknya
dilakukan di tempat terbuka auh dari api! motor elektrik atau intake air conditioner .
$roses penguapan dapat menimbulkan pen"emaran udara karena itu metode ini
hendaknya hanya digunakan untuk limbah dengan sifat ra"un rendah. ahan
ditempatkan dalam wadah non,reaktif yang mempunyai bidang permukaan luas.
• 2mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui in"inerator. Se"ara umum! tidak
disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor! ke"uali dalam umlah ke"il
masih diiinkan.
3.% imah kimia8imbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis!
3eterinari! laboratorium! proses sterilisasi dan riset. 48imbah kimia yang telah dibahas
adalah limbah farmasi dan "itotoksik5. $embuangan limbah kimia ke dalam saluran
air kotor dapat menimbulkan korosi pada saluran! sementara beberapa bahan kimia
'
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
35/42
lainnya dapat menimbulkan ledakan. 8imbah kimia yang tidak berbahaya dapat
dibuang bersama,sama dengan limbah umum. Reklamasi dan daur ulang bahan
kimia berbahaya bera"un 45 dapat diupayakan bila se"ara teknis dan ekonomi
memungkinkan. +isarankan untuk berkonsultasi dengan instansi berwenang untuk
mendapat petunuk lebih lanut.
%erkuri banyak digunakan dalam penyerapan restorasi amalgam. 8imbah
merkuri amalgam tidak boleh dibakar dengan in"inerator karena akan menghasilkan
emisi yang bera"un 4mengandung merkuri5. $embuangannya harus mengikuti
peraturan yang berlaku. 8imbah amalgam dan kimia lain seperti ester dari asam
a"ryli" yang digunakan dalam penyiapan lapisan gigi tidak boleh dibuang melalui
sistem pembuangan domestik.
ahan kimia lain! seperti limbah laboratorium! limbah gas dan sol3en! tidak
termasuk dalam bab ini karena lingkupnya sangat ber3ariasi untuk disarankan se"ara
umum disini. 2ntuk itu! diperlukan pedoman tersendiri. Terlepas dari produksi
limbah kimia! prosedur pengamanan adalah yang terpenting 4 good housekeeping 5.
+isarankan untuk berkonsultasi dengan instansi berwenang untuk mendapat
pengarahan.
3.) imah radi$akti-
8imbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radionu"leida. 8imbah ini dapat berasal dari antara
lain: tindakan kedokteran nuklir! radioimmunoassay dan bakteriologis dapat
berbentuk padat! "air ataupun gas. $enanganan! penyimpanan dan pembuangan bahan
radioaktif harus memenuhi peraturan yang berlaku.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
36/42
masuk in"inerator dan sifat,sifat asap. Semua prosedur itu harus sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
3.+ imah pla"tik
8imbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik! rumah sakit dan sarana
pelayanan kesehatan lain. %asalah yang ditimbulkan oleh limbah plastik ini adalah
terutama karena umlahnya yang meningkat se"ara "epat seiring dengan meningkatnya
penggunaan barang,barang medis disposable seperti syringes dan slang. $enggunaan
plastik yang lain 4seperti kantong obat5 makanan! peralatan dan bungkus utensil
ataupun pelapis tempat tidur 4perlak5 uga memberi kontribusi meningkatnya umlah
limbah plastik. Terhadap limbah ini barangkali perlu dilakukan tindakan tertentu
sesuai dengan salah satu golongan limbah diatas ika terkontaminasi dengan bahan
berbahaya.Apabila pemisahan dilakukan dengan baik! bahan plastik yang terkontaminasi
dapat dibuang melalui pelayanan pengangkutan sampah kota9umum.
+alam pembuangan limbah plastik ini hendaknya memperhatikan aspek berikut:
• $embakaran beberapa enis plastik menghasilkan emisi udara yang berbahaya.
%isalnya! pembakaran plastik mengandung "hlor seperti $L6 4 polyvinyl
chlor 5 menghasilkan hydrogen "hlorida. Sementara itu! pembakaran plastik
yang mengandung nitrogen seperti plastik formaldehida urea menghasilkan
oksida nitrogen. &arena itu! perlu dilakukan pemantauan mutu udara.• &eseimbangan "ampuran antara limbah plastik dan non plastik untuk
pembakaran dengan in"inerator membantu pen"apaian pembakaran sempurna
dan mengurangi biaya operasi in"inerator.
• $embakaran terbuka seumlah besar limbah plastik tidak diperbolehkan karena
menghasilkan partikel dan pen"emar udara. Tindakan ini dapat menghasilkan
pemaparan kepada operator dan masyarakat umum.
• &omposisi limbah berubah sesuai dengan kemauan teknologi sehingga produk
ra"un potensial dari pembakaran mungkin uga berubah. &arena itu perlu
dilakukan updating dan peninauan kembali strategi penanganan limbah
plastik ini.
• Tampaknya limbah plastik yang dihasilkan dari unit pelayanan kesehatan akan
meningkat. Lolume yang begitu besar memerlukan pertimbangan dalam
pemisahan sampah dan untuk sampah plastik ini setelah aman sebaiknya
diupayakan daur ulang.
#. Penanganan dan Penampungan#.1 Pemi"ahan dan pengurangan
+alam pengembangan strategi pengelolaan limbah! alur limbah harus diidentifikasi
dan dipilah,pilah. Reduksi keseluruhan 3olume limbah! hendaknya merupakan proses
yang kontinyu. $ilah,pilah dan reduksi 3olume limbah klinis dan yang seenis
(
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
37/42
merupakan persyaratan keamanan yang penting untuk petugas pembuang sampah!
petugas emergensi dan masyarakat. $ilah,pilah dan reduksi 3olume limbah hendaknya
mempertimbangkan hal,hal berikut ini :
•
&elan"aran penanganan dan penampungan limbah.• $engurangan umlah limbah yang memerlukan perlakuan khusus! dengan
pemisahan limbah dan non,.
• +iusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non,.
• $engemasan dan pemberian label yang elas dari berbagai enis limbah untuk
mengurangi biaya! tenaga kera dan pembuangan.$emisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil kun"i
pembuangan yang baik. +engan limbah berada dalam kantong atau kontainer yang
sama untuk penyimpanan! pengangkutan dan pembuangan akan mengurangi
kemungkinan kesalahan petugas dalam penanganannya.#.2 Penampungan
Sarana penampungan untuk limbah harus memadai! diletakkan pada tempat yang pas!
aman dan higienis. 7aktor,faktor tersebut perlu mendapat perhatian dalam
pengembangan seluruh strategi pembuangan limbah untuk rumah sakit.$emadatan adalah "ara yang efisien dalam penyimpanan limbah yang bisa
dibuang dengan landfill . Namun! pemadatan ini tidak boleh dilakukan untuk limbah
infeksius dan limbah benda taam.
#.3 Standari"a"i kant$ng dan k$ntainer pemuangan limah
Terdapat berbagai kantong yang digunakan untuk pembuangan limbah di rumah sakit
dengan menggunakan berma"am,ma"am warna. Tidak adanya standarisasi dalam
mengurangi kesalahan manusia dalam pemisahan sampah! karena disana sering teradi
mutasi staf di dalam dan antar rumah sakit atau dengan instansi lain.&arena itu barangkali perlu adanya standar se"ara nasional tentang kode warna
dan identifikasi kantong dan kontainer limbah. &eberhasilan pemisahan limbah
tergantung kepada kesadaran! prosedur yang elas serta keterampilan petugas sampah
pada semua tingkat.
&eseragaman standar kantong dan "ontainer limbah mempunyai keuntungansebagai berikut :
• %engurangi biaya dan waktu pelatihan staf yang dimutasikan antar
instansi9unit.
• %eningkatkan keamanan se"ara umum! baik pada pekeraan di lingkungan
rumah sakit maupun pada penanganan limbah di luar rumah sakit.
• $engurangan biaya produksi kantong dan kontainer.
Semula! kode standar hanya diusulkan untuk golongan sampah yang paling
berbahaya.
&antong dan kontainer limbah harus "ukup bermutu dan teramin agar tidak sobek atau pe"ah pada saat penanganan tidak bereaksi dengan sampah yang
disimpannya. &antong limbah ini biasanya memiliki ketebalan sama dengan kantong
limbah domestik.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
38/42
(. Pengangkutan imah
+alam strategi pembuangan limbah rumah sakit hendaknya memasukkan prosedur
pengangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan. $engangkutan limbah
internal biasanya berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atauin"inerator di dalam 4on site in"inerator5 dengan menggunakan kereta dorong. $eralatan,
peralatan tersebut harus elas dan diberi label! dibersihkan se"ara regular dan hanya
digunakan untuk mengangkut sampah. Setiap petugas hendaknya dilengkapi dengan alat
proteksi dan pakaian kera khusus.
/alau beberapa rumah sakit menggunakan chute 4pipa plosotan5 untuk
pengangkutan sampah internal! tetapi pipa plosotan tidak disarankan karena alasan
keamanan! teknis dan higienis! terutama untuk pengangkutan sampah benda taam!
aringan tubuh! infeksius! "itotoksik dan radioaktif. $embuangan dengan pipa plosotan
hendaknya tidak dilakukan lagi untuk rumah sakit baru.
$engangkutan sampah klinis dan yang seenis ke tempat pembuangan di luar
memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus selalu diikuti oleh semua petugas
yang terlibat. $rosedur tersebut harus memenuhi peraturan angkutan lokal. ila limbah
klinis dan yang seenis diangkut dengan kontainer khusus! "ontainer harus kuat dan
tidak bo"or. &ontainer harus mudah ditangani! dalam hal kontainer akan digunakan
kembali harus mudah dibersihkan9di"u"i dengan detergen.
Sangat diharapkan bahwa kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut limbah
klinis dan yang seenis hanya untuk itu saa. &endaraan itu hendaknya mudah memuat dan
membongkar serta dibersihkan dan dilengkapi dengan alat pengumpul kebo"oran. Ruang
sopir se"ara fisik harus terpisah dari limbah. +esain kendaraan sedemikian rupa sehingga
sopir dan masyarakat terlindung bila sewaktu,waktu teradi ke"elakaan. &endaraan uga
harus dipasang kode9tanda peringatan.
• $erbaikan sarana yang ada.
• $enggantian sarana yang baru.
• %eninggalkan sarana yang ada dan beralih menggunakan sarana di luar rumah
sakit.
Tergantung pada enis limbah yang dibakar! emisi gas bisa berupa gas bera"un seperti
hidrogen klorida! nitrogen oksidan dan belerang oksida. &arena itu! pemeliharaan
in"inerator merupakan hal yang penting untuk efisiensi pengoperasian.
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
39/42
eberapa rumah sakit baru atau seenisnya berniat untuk memiliki in"inerator di
dalam 4on site5 untuk setiap gedung. +isamping itu! tim peren"ana hendaknya
multidisiplin dan memperhatikan faktor,faktor kesehatan dan lingkungan. Spesifikasi
untuk in"inerator tersebut! misalnya tentang suhu harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku. +emikian pula standar emisi untuk in"inerator baru harus mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku.
&edudukan pusat in"inerator 4collective5 di luar 4off-site5 tidak terbatas pada
halaman institusi penghasil. Namun! beberapa faktor perlu diperhatikan :
• &eharmonisan dengan penggunaan lahan! misalnya tidak berada dalam >ona
pemukiman baik yang telah ada maupun yang diusulkan.
• +iupayakan mendekati penghasil limbah.
• &limatologi! misalnya tidak berada dalam wilayah yang diidentifikasi sering
teradi perubahan suhu yang menyolok.
eberapa keuntungan dan kerugian in"inerator terpusat 4collective5 dan
indi3idual 4on-site5 dapat dilihat pada tabel .1.
0ael (.1.
Sarana in/inerat$r terpu"at dan indiidual
N8.0ERP,SA0
:COLLECTIVE ;INDI
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
40/42
pembuangan
akhir limbah9pemusnahan.
(.2 Landfill
andfill merupakan metoda pembuangan limbah tradisional. eberapa lokasi landfill
yang digunakan sekarang lebih merupakan tempat pembuangan terbuka 4open dump5.
&eadaan ini tidak dikehendaki karena kemungkinan risiko terhadap manusia danlingkungan. Namun perlu diketahui bahwa ada area terisolasi "ara ini yang mungkin
dapat dipakai. +alam hal ini kekhususan dari tipe ini hendaknya diidentifikasi untuk
pembuangan limbah klinis dan yang seenis. Area harus dipagar dengan baik dan
auh dari penglihatan masyarakat untuk menghindari protes.
Sebagai tambahan dari persyaratan yang disebutkan diatas suatu sanitary landfill
harus se"ara fisik berada di daerah dengan lapisan padat dimana perpindahan limbah
ke air tanah atau ke tanah sekitarnya dapat di"egah dengan lapisan kedap seperti tanah
liat! aspal atau lapisan sintetis. 8okasi harus didaftar dan dii>inkan oleh instansi yang
berwenang dan operator harus men"atat setiap limbah yang dibuang. 8imbah harus
segera ditutup dengan tanah atau lapisan yang sesuai.
$erhatian perlu ditekankan pada pemilihan lokasi untuk sanitary landfill !
dengan kriteria sebagai berikut :
• &esesuaian dengan penggunaan lahan 4tata guna lahan5.
• +ekat dengan penghasil limbah.
• %eteorologi.
•
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
41/42
• Tingkat mekanisasi
• iaya operasi dan pemeliharaan
• Energi listrik yang diperlukan.
%. atihan
Sangat diharapkan bahwa semua institusi yang menghasilkan limbah klinis dan yang
seenis memiliki kebiaksanaan pengelolaan limbah se"ara menyeluruh dan tertulis yang
selalu siap dan bisa diketahui oleh semua pekera di setiap tingkat. Staf yang diberi
tanggung awab untuk pelaksanaan ini harus dinyatakan dengan elas. +isamping itu!
institusi9unit kontraktor yang bekera sama dengan institusi hendaknya dinyatakan se"ara
elas! misal perusahaan badan pengelola limbah atau dinas kebersihan setempat. &era sama
dengan asosiasi profesional pengusaha barangkali akan menamin keberhasilan pengelolaan
limbah. $rogram latihan hendaknya men"akup :
• 8atihan dasar tentang prosedur penanganan limbah untuk semua personil.
• 'nservice training untuk mere3isi dan memperbaharui pengetahuan yang diperlukan bagi
pekera yang menangani limbah.
$rogram latihan hendaknya ditinau se"ara periodik dan diperbaharui bilamana perlu.
Informasi pokok dalam pelatihan antara lain :
• ahaya limbah klinis dan yang seenis.
• $rosedur yang aman untuk menangani limbah tersebut.• Tindakan yang diperlukan dalam hal teradinya ke"elakaan termasuk "ara
pelaporan kepada super3isor.
Setiap institusi rumah sakit hendaknya menunuk satu orang peabat yang
bertanggung awab atas teraminnya sistem pembuangan limbah yang efisien dan
memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan kera.
DA=0AR ISI
8/19/2019 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di rsb
42/42
SERI : $engelolaan 8imbah &linis................................................................... ((
SERI : ( $enyehatan %akanan9%inuman............................................................ )
SERI : $engelolaan 8inen................................................................................. )
SERI : = $engelolaan Sanitasi Ruang angun dan Non %edis........................... ))
SERI : ) $engendalian Serangga dan Tikus........................................................ 1*)
SERI : 1* Infeksi Nosokomial ............................................................................. 11
Recommended