View
219
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
1/127
Buku Pedoman PendidikanProgram Kedokteran HewanTahun Akademik 2012/2013
PROGRAM KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
2/127
Pedoman Pendidikan PKH-UB ii
Buku Pedoman PendidikanProgram Kedokteran HewanTahun Akademik 2012/2013
Kode Dokumen : 01300 04000
Revisi : 3
Tanggal : Agustus 2012
Diajukan oleh : Ketua GJM
ttd
Prof. Dr. Aulanniam, drh., DES
Dikendalikan oleh : Wakil Bidang Akademik
ttd
Prof. Dr. Aulanniam, drh., DES
Disetujui oleh : Ketua Program
ttd
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MS
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
3/127
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
4/127
Pedoman Pendidikan PKH-UB iv
KATA PENGANTAR
Dalam rangka untuk memberikan pemahaman yang benar pada
mahasiswa Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB) tentang
sistem pendidikan yang diberlakukan di PKH-UB, maka disusunlah Buku Pedoman
Pendidikan Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya yang ke lima Tahun
2012/2013. Tentunya selalu dilakukan penyesuaian dengan mengikuti sistem yang
lebih memungkinkan dalam ketercapaian kompetensi profesi dokter hewan.
Buku Pedoman ini diterbitkan setiap tahun ajaran agar dapat memberikan
gambaran serta acuan tentang tata cara proses pendidikan melaui kurikulum
berbasis kompetensi dengan strategi belajar berdasarkan masalah (BBM) atau
Problem Base Learning (PBL) yang dimasa mendatang diharapkan dapat
membantu meningkatkan kecerdasan mencapai profil lulusan dokter hewan sesuai
dengan standar kompetensi yang telah ditentukan bersama Persatuan DokterHewan Indonesia (PDHI), Majelis Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) serta
Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI).
Perkuliahan disajikan secara bertahap, didahului dengan dasar-dasar teori
ilmu kedokteran hewan kemdian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis
masalah atau PBL. Namun setidaknya tetap melaksanakan proses pendidikan
berbasis Student Centered Learning (SCL). Strategi ini diambil untuk mendorong
mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar, kemandirian belajar dan mampu
mengembangkan ilmu kedokteran hewan sesuai dengan kondisi lapang.
Akhirnya diharapkan Buku Pedoman Pendidikan ini dapat bermanfaat untuk
membantu proses pembelajaran mahasiswa dalam mencapai profil lulusan dankompetensi dokter hewan yang kompetitif dalam skala nasional maupun
internasional.
Malang, Agustus 2012Ketua PKH-UB
Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh., MSNIP. 19480615 197702 2 001
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
5/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) v
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................Halaman Pengesahan...............................................................................
Tim Penyusun............................................................................................Kata Pengantar..........................................................................................Daftar Isi.....................................................................................................BAB I PENDAHULUAN............................................................................1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran
Hewan...............................................................................................1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan
di Universitas Brawijaya (PKHUB)................................................1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya............1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan...............................
1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKH UB..........................................................1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara...................................1.7. Calon Mahasiswa .............................................................................1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan ......................................1.9. Fleksibilitas Program sebagai Peran Quality Assurance..................1.10. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Perguruan tinggi.............
BAB II SUMBER DAYA............................................................................2.1. Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKHUB.......................2.2. Tenaga Pengajar / Dosen..................................................................2.3. Tenaga Administrasi.................................................................... ......
2.4. Sarana dan Prasarana......................................................................
BAB III KURIKULUM................................................................................3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia..................................3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan sebagai Quality
Assurance..........................................................................................3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH)...............................3.4. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PS PPDH).................3.5. Ujian Sertifikasi Kompetensi..............................................................
BAB IV SISTEM PENDIDIKAN.................................................................4.1. Sistem Kredit Semester (SKS) dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK).............................................................................4.2. Nilai Kredit Beban Studi.....................................................................4.3. Beban Studi dalam Semester............................................................4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana.................................4.5. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana..................................................4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan.....................................................4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan...............................................
BAB V ADMINISTRASI PENDIDIKAN.....................................................A. Syarat Administrasi Sistem Kredit........................................................B. Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit..............................................
C. Registrasi Mahasiswa...........................................................................
iii
iiiivv
1
1
247
91114151617
18182727
30
3030
32375557
58
59626364677070
727273
76
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
6/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) vi
D. Ketentuan Membayar SPP...................................................................E. Kartu Tanda Mahasiswa.......................................................................F. Mutasi Mahasiswa................................................................................G. Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya..............................H. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di Universitas Brawijaya.......I. Kelulusan Sarjana.................................................................................J. Profesi Dokter Hewan...........................................................................K. Evaluasi Kemampuan Akademik .........................................................L. Sanksi Akademik..................................................................................
Lampiran 1: Rancangan Materi Kuliah...................................................Lampiran 2: Daftar Pengajar Tetap PKH-UB.........................................
797979818283838486
88114
Lampiran 3: Daftar Dosen Luar Biasa PKH-UB.................................... 120Lampiran 4: Daftar Dosen Pakar............................................................ 121
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
7/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Program Kedokteran Hewan
Secara umum peningkatan ketersediaan dokter hewan di
Indonesia dirasa sangat kurang. Peluang kerja sektor veteriner terbuka
luas misalnya sebagai dokter hewan praktek klinik, dosen, peneliti,
konsultan atau health managerpada industri peternakan. Bahkan yang
lebih penting adalah kesempatan berkarya dalam aspek kesehatan
masyarakat veteriner. Aspek ini menjadi semakin kompleks dengan
munculnya kembali berbagai penyakit menular dari hewan atau
sebaliknya, tuntutan program ketersediaan daging yang sehat pada
tahun 2015, demikian pula terjadi peningkatan pemalsuan produk
Pangan Asal Hewan (PAH) disebabkan karena ketatnya persaingan
ekonomi, jelas memerlukan dukungan profesi dokter hewan.
Perhitungan rasio kebutuhan jumlah dokter hewan dengan jumlah
ideal saat ini memerlukan kurang lebih 500 ribu dokter hewan. Terlebih
lagi dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang memberikan
kesempatan masuknya tenaga dokter hewan lulusan luar negeri, maka
perlu peningkatan jumlah dan kualitas profesi medik veteriner dalam
memenuhi kebutuhan skala nasional. Sebagai salah satu akibat yang
terjadi apabila kondisi tersebut tidak segera di respon, akan berakibat
dengan permasalahan dalam pengembangan bidang veteriner yang
terkait dengan penyakit hewan maupun kesehatan masyarakat.
Kemungkinan hal tersebut terjadi karena tidak sempat tertangani oleh
tenaga profesional atau bahkan ditangani oleh ahli lain yang tidak
mempunyai kompetensi medis veteriner.
Sebagai salah satu upaya peningkatan jumlah dokter hewan
Indonesia dan jawaban bagi kebutuhan jumlah tenaga dokter hewan,
upaya yang dilakukan adalah menambah Pendidikan Kedokteran
Hewan. Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan baru diharapkan agar
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
8/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 2
kebutuhan tenaga dokter hewan dapat mulai direalisasikan setahap
demi setahap. Kondisi yang sangat kontras dan ironis terlihat bahwa
saat ini di Indonesia dengan penduduk sekitar 240 juta orang hanya
memiliki 6 (enam) Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan milik
Pemerintah dengan jumlah lulusan yang terbatas.
Salah satu syarat mutlak pembukaan Lembaga Pendidikan Dokter
Hewan adalah harus mempunyai Fakultas Kedokteran pada Perguruan
Tinggi tersebut. Dengan demikian beberapa bidang keilmuan dasar dan
fasilitas serta tenaga pengajar dapat disinergikan antara Program Studi
Kedokteran Hewan terutama dengan Fakultas Kedokteran. Beberapa
fakultas yang merupakan resource sharingadalah Fakultas Kedokteran,
Fakultas Peternakan dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
(MIPA) antara lain mata kuliah : Biofisika, Biokimia, Biomolekuler,
Embriologi, Patologi Klinik, Farmakologi dan Patologi Anatomi.
Laboratorium yang dapat dipergunakan secara bersama atau laboratory
sharing antara lain adalah Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Biokimia,
Embriologi, Farmakologi, dan Patologi Anatomi. Demikian pulakerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Balai Besar
Inseminasi Buatan (BBIB), Taman Safari, Koperasi Unit Desa (KUD),
Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
dengan dukungan Perhimpunan Profesi Dokter Hewan Indonesia
(PDHI).
1.2. Latar Belakang Pembukaan Program Kedokteran Hewan diUniversitas Brawijaya (PKH-UB)
Mengejawantahkan Visi Universitas Brawijaya yang menyatakan
menjadi universitas unggul yang mengarah pada Word Class University
(WCU), untuk mengantisipasi tantangan global yang mewacanakan
persaingan bebas, PKH-UB mengembangkan peran dan fungsinya
dalam membangun Kesehatan Masyarakat Veteriner yang tangguh
melalui pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
9/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 3
PDH). Salah satu aspek yang tidak kalah penting ialah dengan
penanganan penyakit yang berkaitan dengan penyediaan produk
pangan asal hewan yang sehat (healthy food) dalam upaya mendukung
program ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai program
ketahanan pangan nasional dan kecukupan daging tahun 2015,
diperlukan penjaminan sistem pangan sehat (safety food) sesuai
dengan kriteria Hazard Analysis and Critical Control Point(HACCP)dan
Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) untuk menghadapi isu pasar
global. Supaya kesehatan ternak sebagai sumber bahan pangan asal
hewan terjaga, manajemen kesehatan hewan akan memegang peran
yang sangat strategis. Diawali dengan pemilihan bibit, pemberian pakan
rasional dan perawatan yang baik, program kesehatan merupakan
upaya yang mutlak harus dilakukan. Selain dengan tujuan menyangga
ketahanan pangan nasional, juga merupakan aspek yang strategis
dalam mencegah penyebaran penyakit hewan terutama penyakit
zoonosis. Bahkan acuan internasional yang di sampaikan oleh Office
International des Epizooties (OIE) bahwa fungsi ilmu KedokteranHewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakit-
penyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan
(security). Dalam cakupan ilmu ini termasuk pula penerapan ilmu medik
yang meliputi promotif, preventif, curatif dan rehabilitatif serta rambu-
rambu profesi Kedokteran yaitu Kode Etik Profesi dengan pengukuhan
sumpah dokter.
Memperhatikan sumber data Dirjen Peternakan dan KesehatanHewan Departemen Pertanian tentang rasio jumlah ternak di Indonesia
dibandingkan dengan jumlah dokter hewan mencatat bahwa satu
dokter hewan melayani Poskeswan lebih dari 2000 ekor ternak.
Walaupun sudah dilakukan beberapa upaya tetapi sampai dengan
sekarang belum mencapai rasio optimal. Pada perhitungan ideal dapat
disimpulkan sangat memerlukan penambahan tenaga dokter hewan
untuk mengisi posisi medik veteriner dalam jumlah proporsional secara
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
10/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 4
nasional. Pendidikan Profesi Dokter Hewan akan sangat membantu
dalam peningkatan pelayanan kesehatan, terutama terhadap ancaman
penyakit strategis, emerging dan re-emerging diseases.
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk padat terdiri atas
banyak kepulauan yang tersebar tentu memerlukan ketangguhan
ketersediaan bahan pangan asal hewani dari hewan yang sehat serta
terdistribusi merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai
kondisi tersebut tentu dibutuhkan tenaga dokter hewan dalam jumlah
proporsional dengan jumlah ternak maupun jenis hewan pada setiap
daerah. Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan saat ini hanya mampu
menghasilkan lulusan sekitar 450 dokter hewan setiap tahun. Sehingga
jumlah lulusan menjadi sangat tidak signifikan dengan perkembangan
aspek kesehatan hewan, industri farmasi, laboratorium kesehatan
hewan, Balai-balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), balai-balai riset
multidisipliner, maupun balai-balai penelitian veteriner (Balivet). Oleh
karena itu keberadaan PKH-UB merupakan lembaga Pendidikan
Kedokteran Hewan dengan status setara dengan fakultas dibawahRektor (Universitas) pada beberapa saat mendatang akan berkembang
menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UB dapat mencukupkan
kekurangan tersebut.
1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya pada saat didirikan berkedudukan di kota
Malang, Jawa Timur, pada tanggal 5 Januari 1963 dengan SK MenteriPTIP No: 1 Tahun 1963, dikukuhkan dengan keputusan Presiden RI No:
196 tahun 1963 tanggal 23 September 1963. Universitas Brawijaya
semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, terdiri atas
2 fakultas: Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi merupakan cabang
Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Perkembangan selanjutnya
menjadi Universitas Kotapradja pada tanggal 10 Mei 1957, kemudian
dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957.
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
11/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 5
Yayasan tersebut kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan
Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957.
Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen
Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Pada tanggal 15 Agustus
1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi
Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) yang
kemudian bergabung dan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kotapraja Malang tanggal 19 Juli 1958 dengan mengakui
PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis
ke 3 PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama
Universitas Kotapraja Malang. Universitas tersebut kemudian
mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10
November 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis pertama
Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi
Universitas Brawijaya oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat
No: 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961. Pada tanggal 3 Oktober 1961
penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yangmengasuh PTEM ke dalam sebuah yayasan baru yang bernama
Yayasan Universitas Malang. Pada saat tersebut Universitas Brawijaya
memiliki 4 buah fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi yang
semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan
Fakultas Pertanian (FP) sebagai upaya untuk memperoleh status negeri
bagi Universitas Brawijaya. Guna memenuhi syarat status negeri, makapada tanggal 26 Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah
fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP)
sehingga kelak berkembang menjadi Universitas Brawijaya berstatus
negeri.
Dengan SK Menteri PTIP No: 92 tertanggal 1 Agustus 1962 FP
dan FKHP diberi status negeri terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan
berada dibawah naungan Universitas Airlangga. Sementara itu di
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
12/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 6
Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan
Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Perguruan Tinggi
Probolinggo Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari
FKHP, yakni berdasarkan SK Menteri PTIP No: 163 tahun 1963 tanggal
25 Mei 1963. Saat ini Jurusan Perikanan sudah berdiri sebagai Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tanggal 5 Januari 1963, UB
mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan
Menteri PTIP No: 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian dan FKHP yang
semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan
ke Universitas Brawijaya. Surat Keputusan Menteri PTIP tentang pe-
negeri-an itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 196 tahun 1963 yang berlaku sejak tanggal 5 Januari
1963 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis)
Universitas Brawijaya. Sejak tanggal 3 Februari 1972, Perguruan Tinggi
Jurusan Perikanan Laut Probolinggo bergabung dengan FKHP UB
sebagai Jurusan Perikanan melalui SK Rektor Nomor 229/Pend.5/25-
72. Jurusan Kedokteran Hewan FKHP akhirnya bergabung denganUniversitas Airlangga (UA) di Surabaya terhitung mulai bulan Agustus
1972 hingga sekarang menjadi fakultas Kedokteran Hewan UA.
Sebagian dari para pengajar Jurusan Kedokteran Hewan mengikuti
mutasi ke UA dan sebagian kembali ke IKIP Biologi Malang, Dinas
Kehewanan serta Dinas Militer. Sebagian masih mengajar di Fakultas
Peternakan UB sebagai dosen mata kuliah Reproduksi Ternak, Biologi,
Histologi, Parasitologi, Kesehatan Ternak, Mikrobiologi dan Embriologi.Salah satu alasan Jurusan Kedokteran Hewan dialihkan ke UA, antara
lain ialah karena UB pada saat itu belum mempunyai Fakultas
Kedokteran, walaupun Malang mempunyai Perguruan Tinggi Swasta
STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang) yang bekerjasama dengan
IKIP Malang. Kelak pada waktu berikutnya terjadi penggabungan STKM
kedalam UB dengan status Fakultas Kedokteran pada tahun 1974 (SK
001/O/1974). Pada tanggal 4 September 2008, Program Kedokteran
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
13/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 7
Hewan UB (PKH-UB) mendapatkan ijin dari Dirjen Dikti No.
2953/D/T/2008 untuk melaksanakan pembelajaran sampai tahap
Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Sedangkan persiapan Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) sepenuhnya
merupakan kewenangan bersama antara Perguruan Tinggi dengan
organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
Pendidikan Profesi Dokter Hewan merupakan program studi profesi
yang merupakan kesatuan akademik lanjutan Sarjana Kedokteran
Hewan. Dalam perkembangannya saat ini telah dibentuk Komite
Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan. Komite bersama
tersebut bertugas sebagai penyelenggara ujian kompetensi dokter
hewan dalam memperoleh kewenangan medik veteriner setelah
mendapatkan gelar Dokter Hewan. Ujian kompetensi Dokter Hewan
akan diselenggarakan bersama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan
Kedokteran Hewan di awali dengan Lulusan Dokter Hewan sesaat
setelah sumpah Dokter sejak SK terbit pada tanggal 21 Juni 2010.
1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan
Program Kedokteran Hewan mulai menerima mahasiswa tahun
ajaran 2008/2009, dengan dosen tetap PNS dan dosen tetap UB yang
mempunyai kompetensi Medik Veteriner dan kompetensi bidang ilmu
penunjang telah menyelesaikan pasca sarjana baik S2 maupun S3,
serta Guru besar yang telah mangabdi melalui beberapa fakultas di
lingkungan di UB. Secara bertahap diperkuat dengan sejumlah dosenbaru yang telah mempunya kewenangan mengajar dilengkapi dokter
hewan praktisi yang telah berpengalaman. Sebagai realisasi efisiensi
pembelajaran dan fasilitas laboratorium, penugasan dosen luar biasa
oleh Rektor UB dari universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga,
Institut Pertanian Bogor, anggota Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dokter hewan
dari berbagai Balai Besar Veteriner di Jawa Timur.
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
14/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 8
Jawa Timur merupakan daerah potensial bidang veteriner,
terbukti dengan sejumlah jumlah industri pakan ternak, obat hewan
maupun perusahaan peternakan serta lembaga pemerintah maupun
swasta bidang peternakan yang memerlukan kehadiran profesi dokter
hewan. Keberadaan lembaga veteriner dapat dimanfaatkan sebagai
pendukung pembelajaran jenjang Profesi di PS Pendidikan Dokter
Hewan di Universitas Brawijaya , misalnya Dinas Peternakan Kodya
Malang, Dinas Peternakan Kabupaten Malang, Laboratorium
Kesehatan Hewan tipe C, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Balai
Besar Pelatihan Pertanian dan Peternakan, Rumah Potong Hewan
(RPH) tipe B, Koperasi Unit Desa (KUD), Taman Safari Jawa Timur,
Dinas Karantina, Kebun Binatang, Dokter Praktek Swasta, Breeding
Farm, Perusahaan Pakan Ternak, Perusahaan Peternakan Ayam,
Usaha Penggemukan Sapi, Usaha Sapi Perah, serta beberapa Industri
terkait yang lain di wilayah Jawa Timur.
Alasan lain pendidikan Dokter Hewan adalah meningkatkan
jumlah profesi veteriner untuk melakukan peran dalam hal menjagakesehatan masyarakat baik dari segi penyediaan pangan sehat maupun
mengantisipasi kemunculan penyakit zoonosis. Pada tahun 2003
kemunculan Avian Influenza berasal dari salah satu daerah di Jawa
Timur sebagai re-emerging diseases. Keberadaan karantina pelabuhan
laut dan udara merupakan pintu gerbang masuk di Jawa Timur masing-
masing dua unit, dan berdekatan dengan pulau Bali yang merupakan
daerah terancam Rabies maupun Jembrana serta Taeniasis kronis.Fasilitas lingkungan tersebut akan sangat membantu dalam tercapainya
pembelajaran berbasis kompetensi di bidang veteriner dengan muatan
lokal kesehatan masyarakat veteriner dan pendalaman aspek
molekuler.
Seiring dengan kemajuan IPTEK maka perlu dilakukan
pengembagan lebih dalam pada bidang molekuler dan bioteknologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut PKH-UB melengkapi peralatan
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
15/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 9
laboratorium secara bertahap serta ditunjang dengan Laboratorium
Sentral Ilmu Hayati (LSIH), laboratorium Bioteknologi, Biomolekuler,
Biomedik di lingkungan Universitas Brawijaya sebagai laboratory
sharing sebagai daya dukung.
Kerjasama dengan pihak luar sudah terjalin dengan FKH se
Indonesia dalam AFKHI,Tropical Diseases Centre (TDC) UA, Pusat
Antar Universitas (PAU) Biokimia dan Bioteknologi UGM, IPB Bogor,
FKH Unair, LitBangKes dan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)
Singosari dalam melakukan penelitian, kaji tindak maupun pengujian
laboratoris.
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Universitas Brawijaya
pada saat ini sudah mendapatkan Akreditasi B dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2011. Serta dibawah
Universitas Brawijaya sebagai PTN dengan akreditasi institusi A telah
mengembangkan penelitian maupun perkuliahan yang mengarah
kepada World Class University(WCU). Program Kedokteran Hewan UB
sudah mengawali pengembangan kearah WCU dengan melakukanbenchmarkingpendidikan veteriner Asia dan sebagai anggota assosiasi
South East Asia Veterinary School Association (SEAVSA) serta Asian
Association of Veterinary School (AAVS).
1.5. Visi, Misi dan Tujuan PKHUB
1.5.1. Visi
Menjadikan Program Kedokteran Hewan UB siap menghasilkandokter hewan yang kompeten, tangguh dan mampu bersaing dengan
profil lulusan sebagai klinikus dengan penguasaan aspek wawasan
molekuler, akademisi, penelitidan technopreuner yang diakui di
tingkat nasional dan internasional.
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
16/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 10
1.5.2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah dicanangkan, maka telah di
susun misi Program Kedokteran Hewan sebagai berikut.
Menyelenggarakan pembelajaran profesional medik yang
senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan IPTEK secara
tepat guna melalui life skill dan keilmuan berbasis
kemutakhiran
Membangkitkan kepekaan terhadap perubahan dan
perkembangan masyarakat melalui aspek kesehatan
masyarakat veteriner
Mengembangkan kemampuan meneliti yang mendukung
pendidikan dan tindakan implementasi yang berbasis
technopreunership
Menjalin kerjasama dengan lembaga di dalam dan luar negeri
untuk meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi
1.5.3 Tujuan.Tujuan Program Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya
adalah :
Menghasilkan lulusan profesional medis sebagai klinikus yang
menguasai wawasan molekuler untuk meningkatkan ketepatan
keputusan dan tindakan medis mengacu pada Etika Medis
serta kompetensi medik veteriner
Menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan agar
terbangun masyarakat madani yang sehat jasmani maupun
rokhani melalui kesehatan masyarakat veteriner
Menghasilkan lulusan yang berkemampuan sebagai penelti,
akademisi, manajerial dan berjiwa technopreunership
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
17/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 11
Tujuan tersebut terkait dengan tugas teknis Dokter Hewan antara
lain :
Melakukan diagnosa, pencegahan, pengendalian,
pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada
hewan dan penyakit zoonosis secara komprehensif
multidisipliner
Melestarikan dan memanfaatkan satwa untuk kesejahteraan
manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah
Menjamin mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan
serta bahan-bahan asal hewan dalam rangka menjaga
kesehatan masyarakat madani melalui safety food
Mengawasi dan pengendali mutu, pemakaian, peredaran obat
hewan dan bahan biologis
Meningkatkan mutu gizi protein hewani, kesehatan masyarakat
dan kesehatan lingkungan
Penelitian dan pengembangan IPTEK kedokteran hewan
Selaras dengan fungsi ilmu Kedokteran Hewan adalah menangani
urusan mengenai hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi Veteriner),
berkaitan dengan jaminan keamanan (secur i ty), termasuk tidak
mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari
hewan ke hewan dan terutama dari hewan ke manusia yang menjamin
kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
dengan megacu kepada pedoman-pedoman dan informasi
internasional.
1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara
Dalam lingkup perguruan tinggi lembaga penyelenggara akan
sangat berarti dalam partisipasi penyediaan kebutuhan profesi dokter
hewan. Antara lain dengan meningkatkan peran serta UB sebagai
universitas unggulan melalui penyediaan kesempatan dan
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
18/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 12
pengembangan Ilmu-ilmu Kedokteran dengan lebih memanfaatkan soft
waredan hard wareyang tersedia melalui resource sharing.
1.6.1. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan sebagai Lembaga
Pendidikan
Untuk mewujudkan visi dan misi yang diemban, UB membuat
program jangka panjang 5 tahun ke depan dalam suatu dokumen
Rencana Strategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB didasarkan
kepada 3 (tiga) Pilar Rencana Strategis Departemen Pendidikan
Nasional, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2)
peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, dan (3) penguatan tata
kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Tiga Isu Strategis yang
tertuang dalam Dokumen Higher Education Long Term Strategy
(HELTS) 2003-2010 Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, yaitu (1) daya saing bangsa, (2) otonomi dan
desentralisasi, dan (3) kesehatan organisasi, juga merupakan isu
strategis yang digunakan sebagai dasar dalam menyusun RencanaStrategis UB 2006-2011. Penyusunan Renstra UB 2006-2011 diawali
dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis.
Ada tiga isu utama dalam Rencana Strategis Universitas
Brawijaya 2006-2011, yaitu (1) otonomi, (2) penyehatan organisasi, dan
(3) peningkatan daya saing nasional. Otonomi diharapkan memberikan
peluang untuk akselerasi dan ruang gerak lebih leluasa bagi dinamikaperkembangan Program Studi Baru di UB (SK Rektor, No.
157A/SK/2002, tentang Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program
Studi dan/atau Jurusan di UB),
Kemanfaatan khusus pendidikan Dokter Hewan di UB antara lain :
Meningkatkan peran serta UB sebagai Universitas Unggul
Merupakan penyedia tenaga profesi Dokter Hewan yang
tangguh, kompetitif dengan penekanan muatan lokal bidang
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
19/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 13
Kesehatan Masyarakat Veteriner serta pendalaman aspek
biomolekuler
Bagi Pemerintah akan meningkatkan jumlah tenaga profesi
dokter hewan yang kompeten dan kompetitif agar dapat
memproteksi kebutuhan nasional
Memberikan kesempatan pada lulusan SMA dan SMK yang
terkait untuk mendapatkan Pendidikan Dokter Hewan dan
Profesi Dokter Hewan sebagai satu kesatuan yang berjenjang
Meningkatkan efisiensi penggunaan laboratorium dasar, medis
maupun klinis di lingkungan UB
Memberikan peluang untuk keluasan riset monodisiplin, dan
interdisiplin terhadap penyakit hewan yang berhubungan dengan
kesehatan manusia dan lingkungan, penemuan-penemuan baru
di bidang veteriner baik perangkat diagnosis, pencegahan,
penanggulangan, pengobatan, zoonosis maupun keamanan
pangan serta pendalaman bidang biomolekuler
Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan dalam bentuk klinik,penyediaan obat dan bahan biologis, pakan hewan, penitipan
hewan serta perawatan hewan kesayangan
1.6.2. Kemanfaatan Program Kedokteran Hewan bagi Masyarakat
Kedokteran Hewan adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek
kesejahteraan timbal balik bersama antara manusia, hewan dan
lingkungannya meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan
produksi pangan berasal dari ternak serta berwawasan lingkungan.
Pembelajaran berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah
kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan
melakukan :
1. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan
penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa.
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
20/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 14
2. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan
reproduksi ternak.
3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia,
kelestarian lingkungan dan plasma nutfah.
4. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta
bahan-bahan asal hewan.
5. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat
dan kesehatan lingkungan.
6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran
obat hewan dan bahan-bahan biologis.
Berdasarkan keluasan kompetensi Pendidikan Dokter Hewan
maka kemanfaatan bagi masyarakat adalah :
Berperan serta dalam menyelesakan permasalahan bangsa, secara
spesifik dalam hal menjaga kesehatan masyarakat dengan menjadi
badan quality assurance pangan berasal dari hewan dan ternak
yang sehat, layak dan aman, demikian pula melalui pemberantasan
dan pencegahan penyakit hewan yang menular pada manusia. Klinik Hewan Pendidikan UB direncanakan menjadi biro konsultasi,
penjualan pakan dan obat, pelayanan kesehatan, salon hewan
kesayangan dan penitipan hewan
Menyediakan kebutuhan keahlian profesi Dokter Hewan di berbagai
bidang, misalnya TNI dan POLRI, Laboratorum Diagnostik, Rumah
Potong Hewan (RPH), Departemen Pendidikan, Departemen
Pertanian, Direktorat Jenderal Karantina, Industri Farmasi,konservasi hewan yang dilindungi, kebun binatang, usaha-usaha
bidang peternakan, industri pakan ternak dan perusahaan-
perusahaan yang terkait mendapatkan keahlian yang dibutuhkan
1.7. Calon Mahasiswa
Peserta Didik Program Kedokteran Hewan adalan lulusan SLTA
IPA baik umum (SMU) maupun kejuruan terkait (SMK).
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
21/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 15
1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan
Bidang kerja Profesi Dokter Hewan yang di kumpulkan oleh OIE
dari 110 negara sangat luas, mulai dari bidang otoritas veteriner sampai
dengan bidang-bidang lain yang terkait serta kesehatan masyarakat.
Sebagai hasil penelitian OIE dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.1. Bidang Pekerjaan Profesi Dokter Hewan menurut OIE(2007)
1 Food Technology 18 Livestock and Animal Products2 Food Inspection 19 Aquaculture3 Food Hygiene 20 Wildlife4 Consumer
Protection21 Environmental Protection
5 Laboratories 22 Nutrition6 Legislation 23 Parasitology7 Artificial Breeding 24 Teaching8 Zoos 25 Research and Development
9 Laboratory Animals 26 Livestock Marketing10 Animal Welfare 27 Publications11 Zoonoses 28 Economics12 Veterinary Medicine 29 Import Animal Production13 Clinical Health Care 30 Livestock Industry Organizations14 Disease Control 31 Organizations15 Exotic Diseases 32 International Cooperation
16 Epidemiology 33 Professional Organizations17 Quarantine
1.9. Fleksibilitas Program sebagai peran Qual i ty Assu rance
Evaluasi diri keberadaan dan fungsi Dokter Hewan ditinjau dari
ketercapaian profil lulusan dan kompetensi lulusan Manusya Mriga
yang telah ditetapkan secara profesional melalui tinjauan :
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
22/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 16
1.9.1. Aspek Medis : keahlian khusus kedokteran dalam melakukan
upaya-upaya kesehatan, yang diperoleh melalui pendidikan di
sekolah kedokteran dengan kewenangan yang melekat.
1.9.2. Profesi Medis: dokter hewan yang mempunyai kategori dalam
profesi luhur yang berarti dalam pekerjaannya mengutamakan
kemanusiaan (humanity) di atas keuntungan /kepentingan
pribadi (personal benefits)
1.9.3. Etika Medis : nilainilai yang dipergunakan pada tindakan-
tindakan medis/kedokteran yang menetapkan halhal/tindakan
tindakan yang dikategorikan malpraktek
Tinjauan diatas meliputi aspek hewan dan manusia (satwa sewaka)
yang dapat diartikan sebagai berikut:
Aspek hewan : menyehatkan kembali hewan yang sakit dan
memastikan bahwa penyakit hewan yang dibawa tersebut tidak
membahayakan kelompok hewan dan lingkungan lain.
Aspek manusia : mensejahterakan masyarakat dengan upayamenekan resiko-resiko gangguan kesehatan dan kerugian akibat
penyakit hewan menular dan zoonotik baik berasal dari hewan hidup
maupun dari bahan asal hewan.
Salah satu upaya menunjukkan peran serta dokter hewan adalah
mewujudkan tujuan penyelamatan hewan-hewan sebagai kekayaan
bumi di setiap negara, maka OIE memandang sangat penting adanya
peran komponen pemerintah, komunitas pendidikan veteriner,organisasi profesi veteriner dan organisasi-organisasi veteriner lainnya.
Bahkan dengan slogan One World One Health, profesi dokter hewan
tetap berkolaborasi dengan disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu
kesehatan.
Sebagai penguat dalam pembentukan eksistensi diterbitkan
ketentuan baru OIE pada kesepakatan dunia OIE tahun 2006 tentang
Veterinary Statutory Board (Badan Penetap Status Veteriner) yang di
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
23/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 17
definisikan sebagai suatu kewenangan otonom unuk melakukan
pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional
veteriner yang bersifat legal formal. Secara nasional diperankan oleh
PDHI sebagai Badan Penetap Status Veteriner (Council) serta
sertifikasi profesi yang diakui dan disepakati oleh Dekan FKH seluruh
Indonesia, dengan demikian learning outcomes dapat terjaga seperti
kompetensi yang diharapkan
1.10. Peningkatan Pemanfataan Sumber daya Perguruan Tinggi
Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani
urusan menangani hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner)
berkaitan dengan jaminan keamanan (security) termasuk tidak
mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari
hewan ke hewan dan utamanya dari hewan ke manusia yang bertujuan
untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan
kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman
dan informasi internasional. Antara lain di dalam penanganan isuwabah flu burung, anthrax, Mad Cow dan berbagai isu lain yang
mengancam kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal legalitas formal pengembangan dan penerapan Ilmu
Kedokteran Hewan dalam gerak pembangunan nasional masyarakat
madani Republik Indonesia, telah diperkuat dengan Undang-Undang RI
No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan
demikian, makin kokoh kekuatan kewenangan medik veteriner dalampengembangan serta penerapan yang berbasis pada sumber daya
Perguruan Tinggi.
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
24/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 18
BAB IISUMBERDAYA
2.1.Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi PKH-UB
Pelindung : Rektor Universitas BrawijayaPenasehat : Pembantu Rektor I
Pembantu Rektor IIPembantu Rektor III
Ketua Program : Prof. Dr. Pratiwi Trisunuwati, drh. MSWakil BidangAkademik : Prof. Dr.Aulanniam, drh, DESAdministrasi dan Keuangan : Dr.drh. Sri Murwani, MP.Kemahasiswaan dan Kerjasama : drh. Masdiana Padaga, M.App.Sc
Struktur Organisasi PKH-UB
Kepala Tata Usaha
PS. Pendidikan Dokter Hewan
1. Jenjang Akademik2. Jenjang Profesi
Senat PKH Ketua Program Gugus JaminanMutu
Wakil Bidang
Akademik
Wakil Bidang
Administrasi dan
Keuangan
Wakil Bidang
Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Laboratorium
Anatomi dan
Histologi
Veteriner
Laboratorium
Kesehatan
Masyarakat
Veteriner
Laboratorium
Mikrobiologi
dan Imunologi
Veteriner
Klinik
Hewan
Pendidikan
Laboratorium
Parasitologi
Veteriner
Kasubbag
Akademik &Kemahasiswaan
Kasubbag
Keuangan &Kepegawaian
Kasubbag
Umum &Perlengkapan
Laboratorium
ReproduksiVeteriner
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
25/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 19
Berdasarkan struktur diatas, Tugas Pokok dan Fungsi tiap-tiap unsur
dijelaskan sebagai berikut:
(1) Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB)
adalah Program yang disetarakan dengan Fakultas merupakan
Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Universitas.
(2) Program Kedokteran Hewan UB mempunyai fungsi
mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik
dan profesi serta melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
(3) Dalam PKH-UB terdiri atas satu Program studi yaitu Program
Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) dan Unit Pelayanan
Klinik Hewan Pendidikan
(4) Program Kedokteran Hewan (PKH-UB) dipimpin oleh Ketua
Program yang bertanggung jawab kepada Rektor.
(5) Ketua Program dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu
oleh para Wakil Bidang.(6) Bilamana Ketua Program berhalangan tidak tetap, Wakil Bidang
Akademik bertindak sebagai pelaksana harian Ketua Program.
(7) Senat Program Kedokteran Hewan(belum terbentuk) berfungsi
membangun dan menjaga penegakan nilai-nilai etika akademik
dan memiliki uraian tugas sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan PKH-
UB
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik,
kecakapan, dan pribadi civitasakademika
c. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik
d. Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan
PKH-UB
e. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan
yang dijalankan oleh Ketua Program
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
26/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 20
f. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana
anggaran pendapatan dan belanja PKH-UB yang diajukan
oleh Ketua Program
g. Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang
diusulkan menjadi Dekan, Pembantu Dekan, Ketua/Sekertaris
Jurusan dan Ketua Program Studi
h. Menegakkan norma yang berlaku bagi civitasakademika
i. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas program
kerja selama periode jabatan dan program kerja tahunan
Ketua Program
j. Menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip manajemen
berbasis kinerja dan tata kelola
k. Merumuskan peraturan pelaksanaan integritas akademik,
kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan di PKH-UB
l. Menetapkan kode etik dosen
m. Membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota
Senat dan apabila dianggap perlu dapat ditambah dengananggota lain
n. Mengesahkan Rencana Bisnis dan Anggaran, serta Rencana
Strategis PKH-UB
(8) Ketua Programmempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang
hendak dicapai dalam masa jabatannya;b. Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan PKH-UB;
c. Melaksanakan pengembangan pendidikan tinggi sesuai
kompetensinya;
d. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pendidikan;
e. Mengkoordinasikan dan memantau penelitian untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni;
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
27/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 21
f. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pengabdian
kepada masyarakat;
g. Melaksanakan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam
dan luar negeri;
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja
sama dengan pihak lain;
i. Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi
seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan yang berlaku setelah mendapatkan pertimbangan
Senat;
j. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika;
k. Melaksanakan urusan tata usaha;
l. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Rektor setelah mendapat penilaian Senat.
(9) Wakil Bidang Akademikmempunyai tugas sebagai berikut:a. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat;
b. Membina Dosen di bidang akademik;
c. Menelaah pembukaan program studi baru di berbagai strata
pendidikan;
d. Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian, danpengabdian kepada masyarakat;
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran
setiap semester;
f. Melakukan pemantauan dan evaluasi sistem penerimaan
mahasiswa baru;
g. Melakukan pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan
akademik dan profesi;
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
28/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 22
h. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi
akademik;
i. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Akademik;
j. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program dan Senat bidang akademik;
k. Berperan sebagai Management Representative yang
bertangguang jawab dalam mengkordinir pelaksanaan sistem
penjaminan mutu di lingkungan PKH-UB.
(10) Wakil Bidang Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan dan mengelola anggaran pendapatan dan
belanja Program ;
b. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas di bidang
ketatausahaan (keuangan, kepegawaian dan
kerumahtanggaan) dan keamanan di PKH-UB
c. Merencanakan pembinaan karier dan kesejahteraan dosen,
tenaga penunjang akademik dan tenaga administratif
d. Menyelenggarakan hubungan masyarakat;
e. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi
umum dan pengelolaan asset hibah
f. Melaksanakan pengkoordinasian pada seluruh prosedur uang
persediaan unit kerja, ganti uang unit kerja, tambah uang unit
kerja, uang muka, biaya langsung non-pegawai dan pegawai
serta layanan pertanggungjawaban belanja PNBP
g. Melakukan koordinasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan,
Daftar Isian Proyek, dan Daftar Isian Kegiatan setiap unit
kerja;
h. Melakukan koordinasi hasil Laporan Kinerja Instansi
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
29/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 23
Pemerintah;
i. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;
j. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program
(11) Wakil Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi kegiatan kemahasiswaan;b. Melakukan pembinaan kesejahteraan mahasiswa;
c. Melakukan usaha peningkatan dan pengembangan minat,
bakat, dan penalaran mahasiswa;
d. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Komisariat Ikatan
Alumni Universitas Brawijaya;
e. Melakukan koordinasi dan pengawasan iklim pendidikan
yang baik dalam kampus dan pelaksanaan program
pemeliharaan kesatuan, persatuan bangsa dan kerukunan
agama.
f. Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan;
g. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada
Ketua Program.
(12) Gugus Jaminan Mutu (GJM) merupakan unsur independen di
PKH-UB yang membantu Ketua Program dalam melakukan
penjaminan mutu serta menyusun dokumen penjaminan mutu di
PKH-UB.
(13) Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH)
bertugas melaksanakan kebijakan pendidikan dan pengajaran
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
30/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 24
sesuai dengan Program Pendidikan yang ada dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, rincian tugas Ketua PS PDH
sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan program pendidikan dan
pengajaran
b. Mengatur dan melaksanakan ujian
c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran
d. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum
program studi
e. Menentukan dosen Pembimbing AKademik dan Pembimbing
Penelitian bagi mahasiswa
f. Menyusun program pembinaan dan pengembangan staf
pengajar
g. Memberikan laporan bulanan/ tahunan kepada Ketua
Program
(14) Kepala Bagian Tata Usaha adalah unsur pimpinan operasional
dalam bidang tata usaha yang bertanggungjawab kepada Ketua
Program dan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mempelajari dan menginformasikan peraturan perundang-
undangan di bidang ketatausahaan, akademik dan
kemahasiswaan agar peraturan tersebut adapat ditaati dan
dilaksanakanb. Mengelola data Ketatausahaan, akademik dan
Kemahasiswaan
c. Merencanakan pengelolaan kearsipan dan urusan surat-
menyurat di PKH-UB
d. Membuat Rencana urusan kerumahtanggaan, perlengkapan
dan rencana kerja PKH-UB
e. Melaksanakan/mengatur waktu dan tempat rapat serta
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
31/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 25
upacara resmi di lingkungan PKH-UB
f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian, dan
keuangan
g. Melaksanakan administrasi Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan PKH-UB serta
Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni
(15) Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Menjalankan sistem informasi dan administrasi akademik
Universitas;
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan akademik;
c. Menjalankan sistem informasi dan administrasi
kemahasiswaan Universitas;
d. Memberikan layanan informasi tentang bursa kerja dan
bertindak sebagai pusat layanan penyediaan lapangankerja.
e. Menjalankan sistem informasi dan administrasi alumni
Universitas.
(16) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, mempunya
tugas sebagai berikut:
a. Membantu Pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis;
b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan Anggaran PKH-UB;
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja PKH-UB;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas PKH-UB;
e. Melakukan pengelolaan hutang-piutang PKH-UB;
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan
investasi PKH-UB;
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
32/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 26
g. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan
PKH-UB;
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan PKH-UB;
i. Menjalankan sistem informasi dan administrasi kepegawaian
PKH-UB.
(17)Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan, memiliki tugas
sebagai berikut:
a. Melakukan pengelolaan peralatan dan gedung, keamanan,
kebersihan, dan keindahan kampus;
b. Melakukan pengadaan dan perawatan aset tetap dan
barang PKH-UB;
c. Menjalankan sistem informasi dan administrasi aset tetap
dan barang PKH-UB;
(18) Koordinator Klinik Hewanmempunyai tugas sebagai berikut:a. Mengkoordinir pelaksanaan serta melakukan evaluasi
kegiatan pelayanan medis serta non medis terhadap hewan
b. Mengembangkan kualitas dan ragam pelayanan di klinik
hewan seperti house calldan rawat inap.
c. Mengembangkan peran klinik hewan sebagai sarana
pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan hewan
(19) Ketua Laboratorium: memiliki tugas sebagai berikut
a. Melayani kegiatan-kegiatan praktikum bagi staf pengajar dan
mahasiswa baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran
maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b. Mempersiapkan sarana penunjang laboratorium
c. Menyusun buku petunjuk praktikum untuk mahasiswa
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
33/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 27
d. Menyusun program pengembangan sarana laboratorium
sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan ilmu dan
teknologi
e. Bertanggungjawab atas pemeliharaan sarana laboratorium
f. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung
2.2. Tenaga Pengajar/ Dosen
Jumlah tenaga Dosen sampai dengan Pada Tahun Ajaran
2012/2013 pengampu PS Pendidikan Dokter Hewan UB sejumlah
kurang lebih 60 orang dengan jenjang kualifikasi Doktor, Master dan
profesi Dokter Hewan dengan kompetensi medis. Dari jumlah tersebut
20 orang merupakan dosen tetap PKH-UB yang terdiri atas PNS
maupun dosen tetap UB. Secara keseluruhan tercatat 10 orang
berkualifikasi S2 atau bergelar Magister, 30 orang berkualifikasi S3 dan
18 Guru Besar meliputi staf dosen FK-UB, FMIPA-UB, FPt-UB, FKH-
UA, FKH-UGM dan FKH-IPB. Staf pengajar tidak tetap berasal dari
tenaga dosen senior dari Universitas Airlangga (UA) dan Universitas
Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Dokter Hewan
Dinas terkait, Praktisi Dokter Hewan (PDHI) dan Dokter Hewan yang
berkecimpung di kalangan industri sebagai narasumber. Sesuai dengan
UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan
Program Kedokteran Hewan UB (PKH-UB) didasarkan pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
serta pengabdian kepada masyarakat.
2.3. Tenaga administrasi
Dalam pelaksanaan operasional PKH-UB, dibantu oleh tenaga
kependidikan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Terdiri atas
lulusan SMU, D3, S1 dan S2 sebagai berikut:
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
34/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 28
1. Kepala Tata Usaha, yang membawahi:
a. Kasubag. Akademik dan Kemahasiswaan dan staf
b. Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian dan staf
c. Kasubag. Administrasi Umum dan Perlengkapan dan staf
2. Administrasi Klinik Hewan Pendidikan, terdiri atas:
Administrasi Umum
Tenaga Operasional
Tenaga Kebersihan Klinik dan Perawat Hewan
Kebutuhan tenaga administrasi secara bertahap akan di penuhi sesuai
dengan kebutuhan tenaga penunjang pendidikan.
2.4. Sarana dan Prasarana
Kesiapan sarana dan prasarana yang telah tersedia dalam proses
kependidikan meliputi:
Tabel 2.1. Fasilitas Ruang
No Peruntukan Jumlah1 Ruang Kuliah 122 Ruang Pimpinan 43 Ruang Administrasi 44 Ruang Dosen 105 Ruang tunggu 26 Ruang Baca 17 Ruang Sidang 38 Ruang GJM 1
Pada setiap ruang kuliah tersedia perlengkapan penunjang proses
belajar mengajar meliputi LCD, OHP, Laptop /komputer, whiteboard
dan Iainnya
Tabel 2.2. Fasilitas Klinik Hewan Pendidikan
No Peruntukan Jumlah
1 Ruang Periksa 3
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
35/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 29
2 Ruang Operasi 1
3. Ruang periksa sample 1
4 Ruang racikan obat 1
5 Ruang Grooming 1
6 Kamar rawat inap 6
7 Lapang umbaran 18 Ruang tunggu 1
9 Ruang dokter jaga 1
10 Mobil Grooming 1
11 Mobil ambulatoir 1
Tabel 2.3. Laboratorium
No Nama Laboratorium1 Histologi dan Patologi Veteriner2 Anatomi Veteriner3 Embriologi4 Fisiologi5 Parasitologi Veteriner6 Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner7 Farmakologi8 Reproduksi9 Biomolekuler
10 Biokimia11 Kesehatan Masyarakat Veteriner12 Patologi Klinik
Tabel 2.4. Laboratorium Lapang
No Nama Laboratoriumpenunjang
Bekerja sama dengan
1 Teknologi Reproduksi BBIB2 Diagnosa Kebuntingan KUD, RPH
3 Inseminasi Buatan KUD. BBIB, RPH4 Perawatan satwa liar Taman Safari Prigen
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
36/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 30
BAB III
KURIKULUM
Dalam cakupan ilmu Kedokteran Hewan termasuk penerapan
ilmu medik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
rambu-rambu profesi kedokteran (kode etik dan sumpah dokter). Ilmu
dan rambu kedokteran adalah untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan keilmuan dan keahlian (mal praktek dan mal etik) yang
dapat membahayakan dan merugikan masyarakat.
Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani
urusan hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner) berkaitan
dengan jaminan keamanan (security).Termasuk tidak mengambil resiko
dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan,
terutama dari hewan ke manusia dengan bertujuan untuk menjamin
kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan
dengan mengacu kepada pedoman-pedoman/undang-undang, etika
profesi Dokter Hewan dan informasi internasional.
3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia
Secara khusus kompetensi merupakan salah satu dasar
penyusunan kewenangan profesi dokter hewan yang mencakup
kewenangan veteriner dalam melindungi masyarakat dan seluruh
sumberdaya alam hayati melalui sistem kesehatan hewan nasional
(Siskeswanas).Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (PKH-UB)
dirancang dengan merumuskan visi, misi dan tujuan serta implementasi
ke dalam kurikulum berbasis kompetensi. Sistem pendidikan Program
Pendidikan Kedokteran Hewan sama seperti program studi lain pada
Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, yaitu menyelenggarakan
kegiatan perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Penerapan
sistem ini mendasarkan kepada UU no: 20 Tahun 2003 tentang Sistem
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
37/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 31
Pendidikan Nasional, PP 60 /1999 tentang Pendidikan Tinggi, dan Surat
Keputusan Mendiknas No 056/U/1994 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit
Semester. Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan disusun
berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan
Keputusan Mendiknas RI No: 045/U/2002 (Kurikulum Inti Perguruan
Tinggi) tentang kurikulum yang berlaku secara nasional. Program
Pendidikan Dokter Hewan terdiri atas Kurikulum Inti nasional yang
merupakan Kurikulum Baku, Kurikulum Penunjang dan Muatan Lokal
yang menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholders.
Kebutuhan pengguna selaras dengan visi misi yang telah
ditetapkan. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi melalui pembelajaran
berbasis kompetensi yang tercermin dalam susunan kurikulum. Adapun
Standar Kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan
Hewan yang telah disepakati bersama pada Lokakarya PendidikanKedokteran Hewan Indonesia tangal 4 Februari 2005 di Bogor, sebagai
berikut :
1. Memiliki wawasan di bidang Etika Veteriner
2. Memilki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional
3. Memilki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis
4. Memiliki ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada
hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar,satwa aquatik dan hewan laboratorium
5. Memiliki keterampilan dalam melakukan:
a. Diagnosis klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan
b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik
c. Pemeriksaan antemortumdanpostmortum
d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi
dan aplikasi teknologi reproduksi
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
38/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 32
e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan
f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-
bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya
g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan
hewan
6. Memiliki ketrampilan dan komunikasi profesional
7. Memiliki kemempuan manajemen pengendalian dan penolakan
penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan
(biosecurity), serta pengendalian lingkungan.
8. Memilki kapasitas dalam transaksi therapeutik, melakukan
anamnesa, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed
consent), penulisan resep, surat keterangan dokter dan edukasi
klien.
9. Memilki dasar - dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner
dan jiwa kewirausahaan (enterpreunership)
3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan UB sebagaiQuali ty
Assurance
Kompetensi Dokter Hewan diperlukan untuk menentukan
standar kemampuan minimal lulusan Pendidikan Kedokteran Hewan.
Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap calon lulusan yang
diselenggarakan masing-masing FKH dengan mengacu ketentuan
konsorsium FKH se-Indonesia dengan organisasi profesi dalam wadah
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH).Kompetensi menurut SK Mendiknas 045/U/2002 adalah
seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki oleh
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam menjalankan tugasnya di bidang pekerjaan tertentu.
Diterjemahkan dengan kata lain harus meliputi knowledge, skill,dan
att i tude untuk membentuk suatu kemampuan yang profesional
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
39/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 33
(Tillman, 1996). Oleh karena itu dalam menyusun suatu kurikulum
berbasis kompetensi haruslah mencerminkan :
Kemampuan yang mempunyai keterampilan intelektual,
psikomotorik dan berperilaku secara terintegrasi (afektif)
Spesifik untuk setiap profesi, dapat di amati dan diukur
Bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan
Oleh karena itu kurikulum Pendidikan Dokter Hewan disusun agar tetap
konsisten terhadap empat pilar pendidikan tinggi yaitu : learning to
know, learning to do, learning to be danlearning to live together.
Profil lulusan Dokter Hewan UB sebagai Klinikus, Peneliti
Akademisi, dan Manajer. Keempat profil lulusan Dokter Hewan UB
memenuhi persyaratan : Kognitif (dasar umum), Afektif (mendasari
PPDH) dan Psikomotorik (PPDH, mandiri), dengan tujuan agar
kemampuan keilmuan yang dimiliki memenuhi kebutuhan stakeholders.
Sebagai salah satu upaya kekhususan yang merupakan pengembangan
Kurikulum Nasional MP2KH termasuk muatan lokal, PKH-UB
menyusun kompetensi sebagai berikut
Tabel 3.1. Kompetensi Profesi Dokter hewan PKH-UB
Kompetensi Utama1. Mampu menjadi klinikus yang menguasai teknik analisis
biomolekuler
2. Mampu melakukan anamnesa secara logis, kritis dan analitis
3. Mampu melakukan diagnosis secara laboratoris yang berbasismolekuler dan secara klinis; menguasai rekam medis, mampu
melakukan transaksi medis4. Mampu menentukan prognosis secara benar
5. Mampu menentukan terapi secara tepat; menguasai obat-obattradisional; menguasai tentang efek samping terapi; menguasaimutu obat-obatan hewan
6. Menguasai pengetahuan tentang pakan hewan dan dapatmenyusun nutrisi klinik veteriner
7. Menguasai dan dapat menetapkan prinsip sanitasi dan etika-etikaveteriner
8. Mengetahui dan dapat melaksanakan prinsip keamanan dan mutu
pangan asal hewan, pengukuran (assesment) dan penyediaan
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
40/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 34
kesejahteraan hewan
9. Menguasai epidemiologi penyakit sehingga mampu dalammengendalikan penyebaran penyakit
10. Menguasai dan mampu melakukan manajemen pengendalian dan
penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayatihewan (biosecurity), pengendalian lingkungan, manajemen ternakdan kesehatan hewan.
11. Menguasai dasar-dasar veteriner dan dapat mengembangkandalam profesi medis veterier
12. Dapat melakukan inovasi bidang medis veteriner selaras dengankemajuan bioteknologi
Kompetensi penunjang
13. Mampu membuat proposal penelitian dengan menentukanrancangan percobaan, menganalisis, mengambil kesimpulan dan
tindakan14. Mampu menyusun bahan seminar, penyampaian dalam bentuk
presentasi, membuat poster, menulis dengan kaidah jurnalnasional dan internasional
15. Mampu membuat kerjasama dengan instansi lain
16. Mampu berkomunikasi, dengan baik, dapat bekerjasama dalam tim
17. Mempu melakukan penelitian, melakukan penanganan penyakitpengamanan hayati hewan, dan pengendalian lingkungan
18. Menguasai aspek manejemen kepemimpinan dan mampumelaksanakan dengan benar
19. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner danjiwa kewirausahaan (technopreunership)
20. Mempunyai jiwa nasionalisme tinggi dan toleransi yang tinggi
Untuk mencapai kompetensi tersebut disusun materi pembelajaran
yang meliputi kuliah dan praktikum sbb:
Tabel 3.2. Peta Materi Blok Kurikulum Berbasis Kompetensi
No Mata Kuliah Blok Muatan Mata Kuliah Kompetensi
1. Ilmu DasarVeteriner I
Anatomi Veteriner Makro I- Osteologi- Miologi- Angiologi- Neurologi
1,2,3,4,5,11,12
Praktikum Anatomi VeterinerMakro 1
Anatomi Mikro- Histofisiologi
Praktikum Anatomi Mikro
Embriologi Veteriner
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
41/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 35
Praktikum Embriologi
2. Mata Kuliah UmumI
Agama 2,13,14,15,16,17,18,19,20Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
3. Genetika VeterinerI
Dasar-Dasar Genetika 1,2,3,4,5,6,9,10,11, 12
4. Ilmu BiomedikVeteriner I
Medical Terminology 1,2,3,4,5,11,12Biokimia Veteriner 1
Praktikum Biokimia Veteriner 1
5. Ilmu DasarVeteriner II
Anatomi Veteriner Makro 2- Splanchnology- Topografi Anatomi
1,2,3,4,5,11,12
Praktikum Anatomi VeterinerMakro 2
Fisiologi VeterinerPraktikum FisiologiVeteriner
6. Ilmu BiomedikVeteriner II
Biokimia Veteriner 2 1,2,3,4,5,6,9,10,11, 12Biofisika
Praktikum Biofisika
Biologi Seluler
7. ReproduksiVeteriner I
Fisiologi Reproduksi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12Endokrinologi
8. Dasar-Dasar IlmuPeternakan
Ilmu Peternakan Umum 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11Ethologi dan Zooteknik
9. Ilmu DasarVeteriner III
Patologi Anatomi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12Praktikum Patologi Anatomi
Imunologi Veteriner
Praktikum Imunologi Veteriner
10. Biologi Mikrobia Mikrobiologi- Bakteriologi- Virologi- Mikologi
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Praktikum Mikrobiologi
Parasitologi- Helminthologi- Protozologi- Arthropoda
Praktikum Parasitologi
11. ReproduksiVeteriner II
Kebidanan , Kemajiran danGangguan Reproduksi
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Kebidanan danKemajiran
12. Ilmu Klinik Dasar
Veteriner I
Farmakologi Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,
10,11,12Praktikum Farmakologi Veteriner
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
42/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 36
Nutrisi Klinik Veteriner
13. KesehatanMasyarakatVeteriner I
Kesehatan Masyarakat Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Higiene Makanan
Praktikum Higiene Makanan14. Ilmu Epidemiologi Epidemiologi dan EkonomiVeteriner
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
15. Penyakit Infeksi I Penyakit Mikrobial dan Parasiter1
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
16. Ilmu BiomedikVeterinerIII
Biologi Molekuler Veteriner 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12Imunokimia
17. TeknologiReproduksiVeteriner
Teknologi Reproduksi danInseminasi Buatan
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Teknologi Reproduksi
dan Inseminasi Buatan18. Kesehatan
MasyarakatVeteriner II
Zoonosis dan ManajemenKesehatan Veteriner
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
19. Terapi Klinik Farmakoterapi Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
Praktikum FarmakoterapiVeteriner
Toksikologi dan Tanaman Obat
20. Penyakit Infeksi II Penyakit Mikrobial dan Parasiter2
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
21 Ilmu PenyakitInterna Veteriner I
Penyakit Internal Infeksius 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
22. Etika Veteriner I Legislasi dan Etika Veteriner 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Bioetika dan Etika Profesi
23. Ilmu Kilinik DasarVeteriner II
Patologi Klinik 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12Praktikum Patologi Klinik
Radiologi
Praktikum Radiologi
24. Ilmu Penyakit
Interna Veteriner II
Penyakit Internal Gangguan
Metabolit dan Genetik
1,2,3,4,5,6,8,9,1
0,11,1225. Metodologi Riset Statistika dan Rancangan
Penelitian13,14,15,16,17,18,19,20
26. Ilmu BedahVeteriner I
Ilmu Bedah Umum 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12Praktikum Bedah Umum
27. Ilmu BedahVeteriner II
Ilmu Bedah Khusus 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12Praktikum Bedah Khusus
28. Diagnosa KlinikVeteriner
Patologi Sistemik dan Necropsi 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Praktikum Patologi Sistemik dan
Necropsi
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
43/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 37
Diagnosa Klinik
Praktikum Diagnosa Klinik
29. Scientific Writing Bahasa Inggris 13,14,15,16,17,18,19,20Bahasa Indonesia
30. Tugas Akhir Praktek Kerja Lapangan 15,16,17,18,19,20
Skripsi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
31. Mata Kuliah UmumII
Kewarganegaraan 2,13,14,15,16,17,18,19,20Pancasila
32. Kewirausahaan Kewirausahaan
33. Bioetika Veteriner Kesejahteraan Hewan 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
34 ManajemenVeteriner
Ilmu Hewan Aquatik dan SatwaLiar
1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12
Perencanaan dan ManajemenTernak
Hewan Laboratorium
Manajemen Pet AnimalPemuliaan Hewan (ManajemenBreedingHewan)
Perencanaan dan ManajemenUnggas
35. Ilmu RekayasaVeteriner
Bioteknologi Veteriner 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12Rekayasa Genetika Veteriner
Imunogenetik
36. Veterinary FoodScience
Higiene Daging 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12Higiene Susu dan Telur
37. TeknikLaboratorium
Imunoblotting 1,2,3,4,5,6,9,10,11,12Teknik Analisis Biomolekuler
Teknik Analisis Bahan AlamImunohistokimia
3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PDH)
Dalam upaya pembukaan Pendidikan Dokter Hewan (PDH) baru
secara tegas telah diputuskan bahwa terdapat dua hal yang sangat
terkait dalam bidang tersebut dan peran serta tanggung jawab dari
masing-masing pihak antara PDHI dengan Program Studi pendidikan
Dokter Hewan (PS PDH) sebagai rujukan program, yaitu:
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
44/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 38
1) Persyaratan teknis pembukaan mengikuti peraturan pemerintah
yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi kualitas dan
jumlah dosen, kurikulum, fasilitas fisik serta anggaran.
2) Persyaratan substansi keprofesian kedokteran hewan berada di
bawah kewenangan PDHI
Implementasi dari kesepakatan-kesepakatan antara PDHI
dengan FKH se-Indonesia guna pencapaian standar dan kompetensi
pendidikan kedokteran hewan, maka bagi semua FKH yang ada di
Indonesia diwajibkan untuk menerapkan Kurikulum Nasional Pendidikan
Kedokteran Hewan Indonesia. Guna meningkatkan mutu ilmu
pengetahuan, keahlian dan keterampilan mahasiswa, setiap lembaga
pendidikan diberikan kewenangan untuk mengisi kurikulum dengan
muatan lokal. Lulusan Program Kedokteran Hewan UB dirancang agar
memiliki kompetensi khusus yaitu penekanan profil lulusan kepada
pendidikan klinik, peneliti, akademisi dan technopreuneur yang
mempunyai wawasan biomolekuler .
Untuk menuju kompetensi tersebut telah disusun kurikulumberbasis kompetensi dalam mencapai Sarjana Kedokteran Hewan
(SKH) sejumlah 149 SKS selama 8 (delapan ) Semester dan untuk
mencapai profesi Dokter Hewan dilanjutkan dengan PPDH (Pendidikan
Profesi Dokter Hewan) dengan Satuan Kredit Semester 36 SKS.
Untuk memprogram PKL minimal sudah mendapatkan 110 SKS dengan
IPK > 2 dan Skripsi 120 SKS dengan IPK > 2. Dari peraturan yang
berlaku, maka disusun kurikulum yang tercermin dalam mata kuliahuntuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut :
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
45/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 39
Tabel 3.3. Peta Materi Mata Kuliah Berdasarkan Mata Kuliah Blok
Semester 1
Blok Mata Kuliah/SKS Mata kuliah Kode MK SKS
Ilmu Dasar Veteriner I(9)
Anatomi Veteriner Makro 1:Osteologi, Miologi, Angiologi ,neurologi
PKH41012
Praktikum Anatomi VeterinerMakro 1
PKH41111
Anatomi Mikro :- Histofisiologi
PKH41022
Praktikum Histofisiologi PKH4112 1
Embriologi PKH4103 2
Praktikum Embriologi PKH4113 1
Mata Kuliah Umum I(5)
Agama MPK4001-5 2
Ilmu Sosial & Budaya Dasar MBB4009 2
Genetika Veteriner I(2)
Dasar-Dasar Genetika PKH4104 2
Ilmu Biomedik Veteriner I(4)
Medical Terminologi PKH4105 1
Biokimia Veteriner 1 PKH4106 2
Praktikum Biokimia Vet 1 PKH4116 1
SKSMK Wajib Semester 1 19
Semester 2
Blok Mata Kuliah/SKS Mata kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Dasar Veteriner II(6)
Anatomi Veteriner Makro 2:Splanchnologi, Topografi
AnatomiPKH4201
2 PKH4101
Praktikum Anatomi VeterinerMakro 2
PKH42111 PKH4101
Fisiologi Veteriner PKH4202 2
Praktikum Fisiologi Veteriner PKH4212 1
Ilmu Biomedik VeterinerII (7)
Biokimia Veteriner 2 PKH4203 2 PKH4106
Biofisika PKH4204 2
Praktikum Biofisika PKH4214 1
Biologi Seluler PKH4205 2
Reproduksi Veteriner I(4)
Fisiologi ReproduksiPKH4206
2
Endokrinologi Veteriner PKH4207 2
Dasar-Dasar IlmuPeternakan(2)
Ilmu Peternakan Umum PKH4208 2
SKSMK Wajib Semester 2 19
MK Pilihan Kesejahteraan HewanHewan LaboratoriumManajemen Pet Animal
PKH4001PKH4004PKH4005
222
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
46/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 40
Semester 3
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Dasar-Dasar IlmuPeternakan(2) Ethologi dan Zooteknik
PKH4301 2
Ilmu Dasar Veteriner III(6)
Patologi AnatomiPKH4302
2 PKH4102
Praktikum Patologi Anatomi PKH4312 1
Imunologi Veteriner PKH4303 2 PKH4205
Praktikum ImunologiVeteriner PKH4313 1
Biologi Mikrobia(6)
Mikrobiologi : Bakteriologi,Virologi, Mikologi
PKH43042
Praktikum Mikrobiologi PKH4314 1
Parasitologi: Helminthologi,Protozologi, Athropodosis
PKH43052
Praktikum Parasitologi PKH4315 1Reproduksi Veteriner II(4)
Kebidanan , Kemajiran &Gangguan Reproduksi
PKH43062 PKH4206
PKH4207
Praktikum Kebidanan&Kemajiran
PKH43162
SKSMK Wajib Semester 3 18
MK Pilihan Ilmu Hewan Aquatik danSatwa LiarPemuliaan Hewan(ManajemenBreedingHewan)
PKH4002
PKH4006
2
2 PKH4104
Semester 4
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Klinik DasarVeteriner I(5)
Farmakologi Veteriner PKH4401 2
Praktikum FarmakologiVeteriner
PKH44111
Nutrisi Klinik Veteriner PKH4402 2 PKH4106
Kesehatan MasyarakatVeteriner I(5)
Kesehatan MasyarakatVeteriner
PKH44032
Higiene Makanan PKH4404 2 PKH4106
Praktikum Higiene Makanan PKH4414 1
Ilmu Epidemiologi(2)
Epidemiologi dan EkonomiVeteriner
PKH44052
Penyakit Infeksi I(3)
Penyakit Mikrobial & Parasiter1
PKH44063
PKH4304PKH4305
Ilmu Biomedik VeterinerIII(3)
Biologi Molekuler Veteriner PKH4407 2 PKH4303
Imunokimia PKH4408 1 PKH4203
SKSMK Wajib Semester 4 18
MK Pilihan Bioteknologi Veteriner
Teknik Analisa Biomolekul
PKH4008
PKH4012
2
2
PKH4205
PKH4205
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
47/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 41
Semester 5
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Teknologi ReproduksiVeteriner
(4)
Teknologi Reproduksi &Inseminasi Buatan
PKH45013
PKH 4306
Praktikum TeknologiReproduksi &InseminasiBuatan
PKH45111
Kesehatan MasyarakatVeteriner II( 2)
Zoonosis dan ManajemenKesehatan Veteriner PKH4502 2
PKH4403
Terapi Klinik(5)
Farmakoterapi Veteriner PKH4503 2 PKH4401
Praktikum FarmakoterapiVeteriner
PKH45131
Toksikologi dan TanamanObat
PKH45042 PKH4401
Penyakit Infeksi II
(3)
Penyakit Mikrobial &Parasiter
2 PKH4505 3
PKH4406
Ilmu Penyakit InternaVeteriner I(3)
Penyakit Internal Infeksius PKH4506 3 PKH4406
SKSMK Wajib Semester 5 17
MK Pilihan Rekayasa Genetika VeterinerImunogenetikHigiene Susu dan TelurImunoblottingHigiene Daging
PKH4009PKH4010PKH4012PKH4013PKH4011
22212
PKH4104PKH4303PKH4403PKH4303PKH4403
Semester 6
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Etika Veteriner I(4)
Legislasi dan Etika Veteriner PKH4601 2
Bioetika dan Etika Profesi PKH4602 2
Ilmu Klinik DasarVeteriner II(5)
Patologi KlinikPKH4603
2 PKH4203,PKH4207
Praktikum Patologi Klinik PKH4613 1
Radiologi PKH4604 1 PKH4204
Praktikum Radiologi PKH4614 1
Ilmu Penyakit Interna
Veteriner II(3)
Penyakit Internal Gangguan
Metabolit &Genetik PKH4605 3
PKH4207
PKH4402
Metodologi Riset(2)
Statistika dan RancanganPenelitian
PKH46062
Ilmu Bedah Veteriner I(3)
Ilmu Bedah Umum PKH4607 2 PKH4201
Praktikum Bedah Umum PKH4617 1
Tugas Akhir(4)
PKLPKH4706
4 110 SKS
SKSMK Wajib Semester 6 17
MK Pilihan Perencanaan &ManajemenTernakImunohistokimia
PKH4003
PKH4016
2
1
PKH4208
PKH4303
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
48/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 42
Semester 7
Semester 8Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Tugas Akhir(6)
SKRIPSIPKH4801
6 120 SKS
Mata Kuliah Umum II(6)
Pendidikan Kewarganegaraan MPK4007 2Pendidikan Pancasila MPK4006 2
Kewirausahaan(2)
KewirausahaanUBU1004
2
SKSMK Wajib Semester 8 12
Rekapitulasi Penyebaran MK Pilihan
Semester Mata Kuliah SKS Prasyarat
Ganjil Ilmu Hewan Aquatik dan Satwa Liar 2
Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding
Hewan)
2 PKH4208
Higiene Susu dan Telur 2 PKH4304
Imunogenetik 2 PKH4303
Imunoblotting 1 PKH4303
Perencanaan dan Manajemen Unggas 1 PKH4208
Rekayasa Genetika Molekuler 2 PKH4104
Higiene Daging 2 PKH4403
Teknik Analisis Bahan Alam 2 PKH4203
Genap Kesejahteraan Hewan 2
Perencanaan dan Manajemen Ternak 2 PKH4208
Hewan Laboratorium 2
Manajemen Pet Animal 2
Blok Mata Kuliah/SKS Mata Kuliah Kode MK SKS Prasyarat
Ilmu Bedah Veteriner II
(4)
Ilmu Bedah Khusus PKH4701 2 PKH4607
Praktikum Bedah Khusus PKH4711 2Diagnosa Klinik Veteriner(5)
Patologi Sistemik danNekropsi
PKH47021 PKH4302
Praktikum Patologi Sistemikdan Nekropsi
PKH47121
Diagnosa KlinikPKH4703
2 PKH4603,PKH4605
Praktikum Diagnosa Klinik PKH4713 1
Scientific Writing
(4)Bahasa Inggris PKH4704 2
Bahasa Indonesia PKH4705 2
Tugas Akhir
(4)
PKLPKH4706
4 110 SKS
SKSMK Wajib Semester 7 17
MK Pilihan Perencanaan dan ManajemenUnggasTeknik Analisis Bahan Alam
PKH4007
PKH4015
1
2
PKH4208
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
49/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 43
Bioteknologi Veteriner 2 PKH4205
Teknik Analisis Biomolekuler 2 PKH4205
Imunokimia 1 PKH4303
Total SKS MK Pilihan yang Ditawarkan 29
Mata Kuliah Pilihan berdasarkan MK Blok
Blok MataKuliah/SKS
Mata Kuliah Kode MK SKS
Bioetika Veteriner(2)
Kesejahteraan HewanPKH4001
2
Manajemen Veteriner(11)
Ilmu Hewan Aquatik & Satwa Liar PKH4002 2
Perencanaan dan ManajemenTernak
PKH40032
Hewan Laboratorium PKH4004 2
Manajemen Pet Animal PKH4005 2Pemuliaan Hewan (ManajemenBreedingHewan)
PKH40062
Perencanaan & Manajemen Unggas PKH4007 1
Ilmu RekayasaVeteriner(6)
Bioteknologi Veteriner PKH4008 2
Rekayasa Genetika Veteriner PKH4009 2
Imunogenetik PKH4010
Veterinary FoodScience(4)
Higiene Daging PKH4011 2
Higiene Susu& Telur PKH4012 2
Teknik Laboratorium
(6)
Imunoblotting PKH4013 1
Teknik Analisis Biomolekuler PKH4014 2
Teknik Analisis Bahan Alam PKH4015 2
Imunokimia PKH4016 1
SKS Mata Kuliah Pilihan yang Ditawarkan 29
Tabel 3.4. Rekapitulasi SKS Matakuliah Program S1 PKH-UB
Wajib Jumlah SKS Jumlah SKSSemester 1 19
Semester 2 19
Semester 3 18
Semester 4 18Semester 5 17
Semester 6 17
Semester 7 17
Semester 8 12
Jumlah SKS MK Wajib 137
MK Pilihan 29
Jumlah SKS MK Pilihanminimal 12
Jumlah SKS MK minimal
149
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
50/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 44
Tabel 3.5. Deskripsi Matakuliah PSPDH-UB
DESKIPSI MATA KULIAH
1 AGAMA ISLAM 2 Pengantar Agama Islam, Aqidah Islamiyah, dan
Ibadat dalam Islam
AGAMA KATOLIK 2 Menunjukkan dan menganalisa secara rasionil
dasar-dasar Iman Katolik.
AGAMA KRISTEN 2 Pemahaman dalam membangun komunitas
profesional kristiani sesuai dengan Firman Tuhan
yaitu mempunyai citra dan segambar dengan Tuhan
yang melayani
AGAMAHINDU 2 Pengetahuan dan Sejarah : Sradha (Keimanan),
Etika (tata susila), Yajna (ratual), Kapita Selekta dan
Weda
AGAMA BUDHA 2 Pemahaman dan penghayatan serta pengamalan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Dharma dankebaktian untuk mempertebal iman dalam menjaga
kelangsungan hidup agama, bangsa dan negara
2 Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar
2 Membahas pengetahuan tentang kependudukan,
integrasi nasional, masyarakat pedesaan dan
perkotaan, lapisan sosial, pemuda dalam
masyarakat, prasangka dan diskriminasi serta
perkembangan sosial
3 Pendidikan
Kewarganegaraan
2 Mempelajari tentang aspek kehidupan manusia
ditinjau dari bangsa Indonesia, wawasan nusantara,
ketahanan nasional, politik nasional, politik strategi
hankamnas serta sistem hankamnas4 Pendidikan Pancasila 2 Pemahaman Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai
negara, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
dengan kajian historis, yuridis dan filosofis serta
memahami Pancasila sebagai paradigma dan
aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
5 Anatomi Veteriner
Makro 1
2 Membahas peristilahan dan fungsi dalam ilmu
anatomi makro, struktur dan bentuk pada sistema
skeleton, athrologi, angioloy, neuroanatomi dan
organ sensoris termasuk kulit serta derivatnya
6 Praktikum AnatomiVeteriner Makro 1
1 Mempelajari tentang struktur dan bentuk serta letakmasing-masing organ, serta mempelajari cara
mengenal dan identifikasi organ lengkap dengan
struktur inverasi syaraf, sistem pembuluh darah,
sistem lymphae, dan rangka tubuh dengan
persendian dan pertautan ligamen
7 Anatomi Veteriner
Mikro Histofisiologi
2 Membahas pemahaman tentang ilmu histologi,tujuan dan peranannya dalam ilmu medismikroteknik, teknik pewarnaan, teknik analisisstruktur dan fungsi sel, jaringan, organ pada sistemepithelium, jaringan ikat, peredaran darah, organ
limpatik, digesti, respirasi, urinaria, reproduksijantan dan betina, kulit, mata dan telinga
7/23/2019 PedomanPendidikanPKH2012
51/127
Pedoman Pendidikan PKHUB (2012/2013) 45
8 Praktikum Histofisiologi 1 Melakukan pengamatan preparat histologi dilaboratorium dengan mengidentifikasi bagian-bagian jaringan histologi serta mampu menuangkandalam bentuk gambar dalam proporsi yang benar.
9 Embriologi Veteriner 2 Membahas konsep awal perkembangan organisme
mulai fertilisasi, gametogenesis, cleavage,differensiasi seluler, cell division, morfogenesisorgan dan jaringan, sexing theory, perkembanganembrional sistem reproduksi, dan limitation of sizeand formdalam fase embrional dengan memberikangambaran kegunaan konsep embriologi dengankemajuan IPTEK
10 Praktikum Embriologi
Veteriner
1 Melakukan pekerjaan Laboratorium baik individuatau kelompok untuk memahami prosesperkembangan organisme.
11 Dasar-Dasar Genetika 2 Membahas tentang penerapan ilmu genetika padahewan, penggunaan istilah-istilah genetika, cara
penurunan sifat hewan, konsep teori hereditas dankebakaan, teori Mendel, genetika populasi, geneticdisorder, abnormalitas kromosom sampai padaaplikasi genetika pada berbagai jenis hewan
12 Medical Terminology 1 Membahas konsep-konsep dasar ilmu medis,filosofi Hipokrates, terminology istilah medisveteriner, kode etik, UUV dan kasus klinik
13 Biokimia Veteriner 1 2 Membahas tentang terminologi biokimia, prinsip
informasi dasar tentang struktur kimia dan sifat-sifat
komponen selular serta hubungan struktur dan
fungsinya, interrelationship pathways metabolic
(karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin,
mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolicdisorder, dan evaluasi data biokimia
14 Praktikum Biokimia
Veteriner 1
1 Melakukan pekerjaan laboratorium baik secara
individu maupun kelompok tentang isolasi protein,
prinsip spektrofotometri, aktivitas dan kinetika
enzim, isolasi DNA, SDS PAGE dan golongan
darah
15 Anatomi Veteriner
Makro 2
2 Membahas tentang tata letak organ visceral dan
sistem tubuh dan keterkaitan fungsi dalam berbagai
spesies hewan. Secara keseluruhan tentang
anatomi topografi dan fungsi terpadu antara sistema
16 Pra
Recommended