View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA OLEH SISW A
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGA H
KEJURUAN NEGERI 8 JAKARTA
Skrips i
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP )
Oleh:
Januarti NIM : 1112025100047
PROGRAM STUDI ILMU PERPUST AK AA N
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H
/ 2019
ABSTRAK
Januarti (1112025100047). Pemenfaatan Bahan Pustaka Oleh Siswa Di
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Nuryudi, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sayarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
Skripsi ini membahas mengenai pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa di
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan. Rumusan masalah dari penelitian ini mengeni bagaimana siswa memenfaatkan bahan
pustaka sebagai sumber informasi pembelajaran, bagai mana cara untuk mendorong siswa dalam memanfaatkan bahan pustaka dan apa saja kah ketersedian bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Negeri 8 Jakarta
Selatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana siswa memanfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi
pembelajaran, cara apa saja yang dilakukan pustakawan untuk membuat siswa mau memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah serta untuk mengetahui apa saja bahan pustaka yang disediakan perpustakaan sekolah
dalam menunjang belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuran Negeri 8 Jakarta Selatan.Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian
deskriptif dangan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka yang datang ke perpustakaan untuk membaca, meminjam atau sekedar mengisi waktu luang yang datang ke perpustakaan dengan jumlah semple
sebanyak 65 responden.Hasil penelitian ini yaitu: (1) Siswa mengunjungi perpustakaan untuk mencari informasi dan berada di perpustakaan hanya
maksimal 2 jam. Minat siswa dalam meminjam koleksi di perpustakaan juga tidak tinggi (jarang) dikarena minat baca siswa masih rendah. (2) strategi yang dilakukan untuk mendorong siswa untuk datang dengan ke perpustakaan adalah
dengan memberikan tugas-tugas yang informasinya terdapat di perpustakaan, mengadakan kegiatan-kegiatan di dalam perpustakaan. (3) bahan pustaka yang
dimiliki Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 diantaranya DVD, Ensiklopedia, dan koleksi ilmiah yang akan mendukung belajar mengajar di sekolah.
Kata Kunci: Informasi, Bahan Pustaka, Perpustakaan Sekolah
i
KATA PENGAN TA R
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan
mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini
masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Saiful Umam, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak. Nuryudi, MLIS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya kepada penulis sampai dengan penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
ii
5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Amir Fadila, M.Si dan Ibu Siti Maryam, M.Hum yang telah memberika
arahan dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya.
7. Kepada seluruh pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan,
antara lain: Bapak Dr. Rianto Ritongga, M.M sekalu Kepala Sekolah yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan observasi di
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan, Ibu Tanti
Rahayu, M.Pd selaku Kepala Perpustakaan, Bapak Ahlan Bastiar selaku staff
perpustakaan dan seluruh staff Sekolah serta seluruh siswa yang berpartisipasi
mengisi kuesioner untuk data yang dibutuhkan penulis dalam pembuatan Skripsi.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan
ilmu yang berharga kepada penulis.
9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Farida dan Bapak Syahlani yang selalu
memberikan dukungan doa, finansial, dan kasih sayang kepada penulis hingga
detik ini, selain itu juga kepada adik-adikku tersayang: Faridiansyah dan
Rifkiansyah yang selalu memberikan semangat hingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih untuk Nenek Ame dan Abba serta saudara-saudara yang telah
memberikan dukungan semangat dan motivasi untuk penulis dalam penulisan
skripsi ini.
iii
11. Terima kasih untuk Dita Parwitasari yang telah memberikan masukan seputar
sistematika penulisan skripsi dan telah memberikan masukan dan motivasi dalam
penulisan skripsi.
12. Sahabat seperjuanganku: Rohmatul Fatimah, Siti Anasiah Widyawati, Abdul
Latif Fatoni, Alkindi Muhammad Zabar, Muhyidin, Husnul Maulida yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini dan seluruh teman-teman sekelas. Terima
kasih untuk semangat, dukungan serta bantuannya.
13. Sahabat baikku: Syuaip Rizal yang selalu meberiakan masukan, bantuan dan
motivasi agar sekripsi ini dapat selesai tepat waktunya.
14. Terimakasih untuk taman-teman 7 Mili (Linda Intan Herlina, Hilda Elistiana, Ai
Munawaroh, Diaz Mawar Sawitri, Siti Anasiah Widyawati, Romatul Fatimah),
teman-teman angkatan 2012 A dan C.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon
maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi
ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 8 Mei 2019
Januarti
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ........................................................................................................ . ... i DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................ 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................... 6
1.4 Definisi Istilah .............................................................................. 7 1.5 Sistematika Penulisan ................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................................ 11
2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................... 14 2.3 Koleksi Perpustakaan Sekolah...................................................... 22
2.4 Pemanfaatan Bahan Pustaka ........................................................ 27 2.5 Penelitian Terdahulu..................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ....................................................................... 32
a. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................. 32 3.2 Sumber Data Primer dan Sekunder ............................................. 33 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 36 3.5 Teknik Analisis Data................................................................... 38
BAB IV PENELITIAN dan PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perpustakaan SMK N 8 Jakarta ...................... 42
A. Sejarah Sekolah SMK N 8 Jakarta ............................................ 42 B. Visi dan Misi ............................................................................. 44
C. Tujuan Perpustakaan ................................................................ 44 D. Tugas dan Fungsi Perpustakaan ................................................ 45
E. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah................................ 46 F. Koleksi Perpustakaan................................................................. 46
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 48
v
A. Karakteristik Identitas Koresponden......................................... 48
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 49
C. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............... 50 D. Pemanfaatan Bahan Pustaka...................................................... 51
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 61 5.2 Saran ............................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelit ian ...........................................................................41
2. Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner .................................................................49 3. Tabel 4.3 Berdasarkan Jenis Kelamin...........................................................................50
4. Tabel 4.4 Berdasarkan Jurusan .....................................................................................50 5. Tabel 4.5 Minat Siswa Terhadap Perpustakaan ............................................................51 6. Tabel 4.6 Tujuan Mengunjungi Perpustakaan ..............................................................52
7. Tabel 4.7 Durasi Keberadaan Siswa di Perpustakaan...................................................53 8. Tabel 4.8 Minat Siswa Dalam Meminjam Koleksi Perpustakaan.................................53
9. Tabel 4.9 Jenis Koleksi yang Sering Dipinjam.............................................................54 10. Tabel 4.10 Jumlah Buku yang Biasa Siswa Pinjam Dalam Sebulan ............................55 11. Tabel 4.11 Jumlah Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam Dalam Sebulan.................56
12. Tabel 4.12 Jenis Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam ..............................................57 13. Tabel 4.13 Minat Siswa Dalam Meminjam Koleksi Fiksi di Perpustakaan .................57
14. Tabel 4.14 Minat Siswa Dalam Menggunakan Koleksi Digital ...................................58 15. Tabel 4.15 Hasil yang Didapat Siswa Dalam Memperoleh Informasi
di Perpustakaan...........................................................................................59
16. Tabel 4.16 Seberapa Sulit Siswa Menemukan Informasi yang Diinginkan
di Perpustakaan...........................................................................................60
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambaran Perpustakaan
Lampiran 2 Kuesioner
Lampiran 3 Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 4 Izin Observasi dan Wawancara Kepala Sekolah SMK N 8 Jakarta
Lampiran 5 Izin Observasi dan Wawancara Kepala Perpustakaan SMK N 8 Jakarta
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Diera modern saat ini sekolah sangatlah berpengaruh penting untu
meningkatkan kecerdasan pada anak sejak usia dini. Ilmu-ilmu yang diberikan di
sekolah akan membantu meningkatkan karakter pada anak yang baik, karena ilmu
sangat dibutuhkan sebagai pedoman hidup setiap manusia. Semakin banyak ilmu
yang akan dimiliki akan semakin baik adab setiap orang. Seperti Qs. Thaaha ayat
114, yang berbunyi:
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan".[Thaaha: 114]
Dalam ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa menambah ilmu sebagai
pedoman hidup setiap orang perlu dilakukan. Salah satu media pemberian ilmu
selain dalam lingkungan juga didapatkan di sekolah. Sekolah sebagai sarana bagi
setiap orang utuk mendapatkan ilmu atau informasi yang menunjang
pertumbuhan yang baik pada setiap orang. Sekolah juga dikatakan sebagai tempat
1
2
belajar mengajar bagi setiap orang yang harus memiliki pendukung, agar
informasi yang diberikan bisa sampai kepada pengguna atau siswa. Salah satu
faktor pendukung belajar mengajar di sekolah selain guru-guru yang berkualitas
adalah adanya ketersediaan perpustakaan di dalam lingkup sekolah. Perpustakaan
juga harus memiliki bahan pustaka yang mendukung perpustakan sebagai
pemberi informasi.
Ketersedian bahan pustaka sangatlah dibutuhkan di perpustakaan terutama
dalam dunia pendidikan salah satunya adalah sekolah. Disetiap sekolah kita akan
menemukan perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah bukan hanya sebagai
fasilitas yang disediakan pihak sekolah kepada siswanya, penyediaan
perpuatakaan sangat diperlukan disetiap sekolah dalam mendukung belajar
mengajar siswa. Perpustakaan sekolah merupakan sumber informasi di sekolah
yang mempunyai fungsi penting dalam mendukung program sekolah.1
Dalam
Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 pasal 31 ayat 1 dan 2 juga disebutkan “(1)
setiap penyelenggaran perpustakaan menyediakaan sarana dan prasarana sesuai
dengan standar nasional perpustakaan (2) sarana dan prasarana sebagai mana
yang disebutkan pada ayat 1 dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.”2 Hal ini diperkuat dengan adanya
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, UU no. 20 tahun 2003 yang
mengatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan
sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
1 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hal.5-6.
2 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007, (Indonesia, 2007)
3
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional, dan kejiwaan peserta didik.3 Ketersediaan sarana dan prasarana yang
mendukung belajar mengajar siswa di sekolah akan membantu siswa untuk lebih
giat datang kesekolah dan belajar.
Salah satu sarana dan prasarana adalah adanya ketersesdian bahan pustaka
yang memadai di perpustakaan sekolah akan mampu menunjang belajar mengajar
siswa dan guru disekolah, tidak hanya bahan pustakanya yang harus memadai
namun pengelolaan perpustakaan sekolah juga harus dilakukan secara
professional. Pengelola harus serius melaksanakan kegiatannya demi tercapainya
kemajuan dan proses pembelajaran disekolah.4
Pengelolaan perpustakaan sekolah
perlunya adanya dukungan dari pustakawan professional dalam mengelola
perpustakaan sekolah agar perpustakaan sekolah mampu menjalankan tugasnya
sebagi peberi informasi yang relefan kepada siswa dan guru. Namun dalam hal ini
pustakawan juga perlu adanya dukungan dari warga sekolah untuk memanfaatkan
bahan pustaka agar informasi yang disedikan perpustakaan sekolah mampu
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Bahan pustaka yang memadai yang
disedikan perpustakaan sekolah tidak akan bermanfaat apabila faktor pendukung
dari penggunaan informasi di perpustakaan sekolah tidak memiliki kesadaaran
dalam memanfaatkan bahan pustaka sebagai sumber informasi. Banyak pengguna
perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah (siswa) yang masih belum sadar
betapa pentingnya informasi yang disediakan perpustakaan sekolah dalam
3 Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Indonesia, 2003) 4 Mulyadi SK dan Febriana Primasari, “Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam MeningkatkanPrestasi Belajar Siswa,” Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1 (Juli 2014): hal. 18
4
menunjang belajar mengajar siswa di sekolah, banyak siswa yang menggunakan
perpustakaan sekolah yang belum pada fungsinya sebagai pemberi informasi yang
relefan. Hal ini yang harus menjadi perhatian guru dan pustakawan sekolah untuk
mensosialisasikan perpustakaan sekolah sebagai mana mestinya kepada siswa
agar siswa mau memanfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah sebagai
pemberi informasi yang relefan kepada siswa dalam pemberian informasi untuk
menunjang belajar siswa di sekolah.
Dalam pembahasan di atas peneliti memutuskan melakukan penelitian di
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan untuk
melihat pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta Selatan khususnya pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa.
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan dikelola oleh
dua pustakawan ahli yang mengelola 3.450 judul buku dengan 3 kategori bahan
pustaka, yaitu: buku teks, koleksi fiksi, dan koleksi pengayaan/ referensi.
Sayangnya Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan
masih menggunakan katalog manual (katalog kertas) jadi bagi siswa dan guru
yang ingin menggunakan bahan pustaka terlebih dahulu mencari judul serta
pengarang dikatalog kerta baru datang kerak buku untuk mengambil buku yang
ingin digunakan tetapi tidak banyak juga siswa yang langsung datang kerak untuk
mencari bahan pustaka atau menemui pustakawan untuk menayakan dimana letak
bahan pustaka yang dicari siswa. Hal ini juga perlu jadi perhatian pustakawan
sekolah untuk menggunakan katalog online, dengan jumlah koleksi yang lebih
dari 3000 seharusnya Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
5
Selatan sudah menggunakan katalog online untuk memudahkan siswa dan guru
dalam mencari bahan pustaka yang diinginkan. Dan yang harus menjadi perhatian
besar pustakawan adalah mendorong siswa dalam memanfaatkan bahan pustka di
perpustakaan sekolah. Karena dari yang peneliti lihat saat sedang penelitian tidak
banyak siswa yang mau datang ke perpustakaan sekolah untuk memanfaatkan
bahan pustaka terutama koleksi ilmiah dalam menunjang pembelajaran siswa di
sekolah, mayoritas siswa-siswi menggunakan koleksi fiksi seperti: novel, komik
dan dvd kartun atau lagu-lagu. Siswa menggunakan koleksi ilmiah ketika mereka
memerlukan referensi untuk tugas-tugas dan itu jarang dilakukan, biasanya perlu
arahan dari guru untuk meminta siswa mencari referensi ilmiah jadi masih jarang
kesadaran siswa untuk menggunakan atau membaca buku-buku ilmiah yang
disediakan pihak sekolah di perpustakaan sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pemanfaatan Bahan Pustaka Oleh Siswa di Perpustakaan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan.”
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penelitian ini lebih
terarah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pemanfaatan bahan pustaka oleh
siswa di Perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang akan
dibahas penulis adalah sebagai berikut:
6
a. Bagaimana siswa memanfaatkan bahan pusataka sebagai sumber
informasi pembelajaran di sekolah?
b. Bagai mana cara untuk mendorong siswa dalam memanfaatkan bahan
pustaka di perpstakaan sekolah?
c. Apa saja ketersediaan bahan pustaka yang di berikan perpustakaan
sekolah?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagai mana siswa memanfaatkan bahan pustaka di
perpustakaaan sekolah sebagai sumber informasi pembelajaran.
b. Untuk mengetahui cara apa saja yang dilakukan agar siswa
memanfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah.
c. Untuk mengetahui apa saja bahan pustaka yang disediakan
perpustakaan sekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini mencangkup dua aspek, yaitu:
a. Manfaat Akademis
1. Memperkaya hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu perpustakaan dan
informasi khususnya bidang pengembangan koleksi.
2. Untuk memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi Jurnalis
Ilmu Perpustakaan.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan baru baik bagi penulis maupun
pembaca.
7
b. Manfaat Praktis
1. Memberikan masukan bagi Perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan
dalam meningkatkan minat siswa dalam memanfaatkan bahan pustaka
di perpustakaan sekolah.
2. Dapat menjadi masukan bahkan evaluasi bagi Perpustakaan SMK
Negeri 8 Jakarta Selatan terkait dengan pemanfaatan koleksi bahan
pustaka di sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan.
3. Memberikan saran agar mampu mensosialisai pada anak-anak remaja
untuk lebih aktif mengunjungi perpustakaan.
4. Membantu Perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan mengetahui
tingkat pemanfaat koleksi perpustakaan pada anak-anak didik.
1.5 Definisi Istilah
a. Minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang
jika ada motivasi.5 Oleh kerenanya minat baca perlu adanya dukungan
dan motivasi baik dari keluarga dan masyarakat sekitar agar minat baca
dapat tumbuh dan berkembang di setiap orang terutama bagi anak-anak
usia dini hingga dewasa.
b. Membaca ialah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan bersuara atau didalam hati) selain itu membaca dapat diartikan
juga sebagai mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.6 Sedangkan
menurut Mudjito membaca merupakan alat bagi orang yang melek huruf
5
Tampubolon, “Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak”, (Bandung: Angkasa,
1991)”,hal.41 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik, (Jakarta: Balai Pustaka, 2010)
8
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan
dalam bentuk tulisan.7
c. Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan
tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah
dan tujuan pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan
sekolah ialah membantu sekolah mencapau tujuannya sesuai kebijakan
sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaunag.8
d. Bahan Pustaka atau koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan
atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku atau bahan bukaan
buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di
sekolah yang bersangkutan.9 Sedangkan menurut Prastowo koleksi
perpustakaan pada dasarnya adalah sekumpulan bahan pustaka, baik
yang berbentuk buku maupun non buku, yang dikelola sedemikian rupa
oleh perpustakaan sekolah untuk turut menjamin kelancaran dan
keberhasilan kegiatan proses pembelajaran di sekolah.10
7 Mudjito, “Pembinaan Minat Baca”, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001) h.61
8 Sulistyo Basuki, “Pengantar Ilmu Perpustakaan”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993)”, hal.50-51
9 Yusup Pawit M, “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah”, (Jakarta: Kencana, 2007) hal. 9
10 Andi Prastowo, “Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional”, (Yogyakarta: Diva Press, 2012)
hal.116
9
1.6 Sistem Matika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan ini,
sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang berkaitan dengan obek yang
diteliti seperti definisi perpustakaan sekolah, koleksi perpustakaan sekolah,
pengertian pemanfaatan bahan pustaka, serta penelitian terdahulu.
Bab III Metodelogi Penelitian
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data (data primer dan data sekunder), teknik pengumpulan data
(observasi, kepustakaan dan survei), teknik analisis data serta jadwal penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang profil objek penelitian yang meliputi gambaran umum
dari perpustakan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan yang terdiri dari sejarah
perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan, visi dan misi Perpustakaan SMK
Negeri 8 Jakarta Selatan, struktur perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan,
koleksi perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan, layanan perpustakaan SMK
Negeri 8 Jakarta Selatan. Selain berisikan objek penelitian dari perpustakaan
SMK Negeri 8 Jakarta Selatan terdapat pula hasil penelitian mengenai penyajian
dan pengolahan data hasil penelitian tentang gambaran pemanfaatan bahan
pustaka perpustakaan sekolah dan apa saja fasilitas pendukung dan sosialisasi
10
yang mempengaruhi siswa dan siswi dalam memanfaatkan bahan pustaka di
perpustakaan SMK Negeri 8 Jakarta Selatan.
Bab V Penutup
Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Peneliti
juga mencoba memberikan saran yang membangun untuk Perpustakaan SMK
Negeri 8 Jakarta Selatan. Dalam mengelola perpustakaan serta memberikan
masukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan pustaka agar menarik bagi
siswa untuk datang dan membaca di perpustakaan sekolah.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah
A. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan bepengaruh penting dalam masyarakat terutama dalam
bidang pendidikan, diambil dari beberapa definisi para ahli mengenai
perpustakaan. Menurut Ibrahim Bafadal perpustakaan merupakaan suatu tempat
atau suatu badan atau suat lembaga yang memiliki tugas mengelola bahan-bahan
di perpustakaan yang berupa bahan cetak (buku) dan non cetak (cd/dvd) yang
diolah dan diatur oleh pustakawan sebagai pengelola perpustakaan untuk diolah
menjadi sebuah koleksi yang dapat dimanfaatkan pemustaka, pengelolaan
tesebut sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan disusun secara
sistematis dan alfabetis sehingga koleksi tersebut dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemustaka.1
Pendapat dari Sulistio Basuki mengenai perpustakaan ialah sebuah
ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan
untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, buakan untuk dijual.2
Pendapat dari Sumarji mengenai Perpustakaan adalah kumpulan dari beberapa
jenis koleksi yang terdiri dari bahan-bahan koleksi baik itu koleksi tercetak atau
1
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.3. 2
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), h.3.
11
12
koleksi non cetak, selain itu gedung atau ruangan menjadi fasilitas sebagi
penunjang berlangsungnya kegiatan di perpustakaan.3
Sedangkan menurut C Larasati Milburga, ddk mengatakan bahwa
perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat penyimpanan koleksi
bahan pustaka yang diatur secara sistem matis dengan cara tertentu untuk
digunakan secara berkesinambungan oleh pihak pemakainya sebagai sumber
informasi.4
Dapat kita simpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan
didalam suatu gedung dengan berbagai macam koleksi dan disusun secara sistem
matis agar memudahkan pengguna perpustakaan (pemustaka) dalam mencari
buku-buku sesuai yang diinginkan dengan waktu yang relatif cepat. Selain itu
perpustakaan bisa dikatakan gudang informasi dikarenakan menyediakan
sumber-sumber data yang relefan yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal inilah
yang menjadikan perpustakaan penting didalam setiap bidangnya masing-masing
terutama dalam bidang pendidikan.
Didalam dunia pendidikan contohnya pendidik harus memberikan
fasilitas yang memadai untuk para siswanya dalam memberikan kualitas
pembelajaran yang maksimal dalam dunia pendidikan. Salah satu fasilitasa yang
perlu dan harus dimiliki dunia pendidikan adalah perpustakaan sekolah baik itu
di TK, SD, SMP dan SMA. Ada beberapa definisi menurut para ahli terkait
perpustakaan sekolah. Seprti, pendapat Ibrahim Bafadal yang mengatakan
3
P. Sumardji, Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), h.13. 4 Larasati Millburga, et al, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), h.17.
13
pendidikan pada dasarya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia peseta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi
kegiatan belajar mereka. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah
bukan hanya media untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi
dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan siswa secara bertahap memiliki
minat baca yang baik yang nantinya merupakan alat fudamental untuk belajar
baik di sekolah maupun diluar sekolah nantinya.5
Meilina Bustari mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang
pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.6 Sependapat dengan Saetra yang mengatakan perpustakaan sekolah
merupakan sarana bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan
mampu mengembangkan daya pikir mereka, agar dapat hidup sebagai warga
negara yang bertanggung jawab.7
Sedangkan menurut Nurhayati mengatakan bahwa sudah sewajarnya
perpustakaan disetiap negara berkembang seperti dalam dunia pendidikan,
disetiap sekolah baik itu tingkat menengah maupun perguruan tinggi tidak luput
dari penggunaan buku-buku bahan bacaan, melalui bacaan yang baik,
5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet V h.189.
6 Meilina Bustari, Manajemen Perpustakaan Pendidikan, ( Yogyakarta: Jurusan Administrasi Pendidikan FIP
UNY, 2000), h.6. 7 Saetre, Pedoman Perpustakaan Sekolah, ( IFLA/UNESCO, 2002), diterjemahkan oleh Hernandono MLS., MA,
Prof . Dr. Sukistyo Basuki dan Dra Lucy Dhamayanti, M.Hum. Diakses dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/SchoolLibrariGuidelines-id.pdf .Htm. tanggal 17 April 2019 pukul 11.45
14
masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya, memperluas pandangannya,
memperluas budi pekerjanya.8
Dapat kita simpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan
yang terdapat disuatu sekolah sebagai sarana penunjang pembelajaran yang
biasanya hanya dikunjungi oleh siswa-siswi di sekolah tersebut. Perpustakaan
sekolah juga sebagai penunjang belajar mengajar didalam dunia pendidikan dari
pendidikan tingkat menengah hingga perguruan tinggi. ketersedian pepustkaan di
sekolah juga akan membantu meningkatkan tingkat minat baca pada anak dari
usia dini, kesadaran membaca sejak dini akan meningkatkan pengetahuan serta
memperluas wawasan pada anak didik di sekolah. Peran serta orang tua dan guru
dalam mendukung minat baca pada anak akan membiasakan anak-anak untuk
sering mengunjungi perpustakaan sekolah atau bakan perpustakan umum.
2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
A. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 35 ayat 1 menyebutkan bahwa “Standar nasional pendidikan
terdiri atas standar isi, proses, kopetensi lulusan, tenaga kependidikan , sarana dan
prasarana, pengelola, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala.9
Perpustakaan sekolah berperan baik dalam nunjang kurikulum yang ada
di sekolah dengan ketersedian perpustakaan sekolah akan mampu meningkatkan
8
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Bumi Aksara, 2009), h.13. 9 Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diambil
dalam web http://us u .ac.i d /pu bli c/ c o nt en t/ fil es/ si s di knas .p d f . diakses pada tanggal 7 April 2019 pukul 15.20.
15
minat baca pada setiap siswa. Hal baiknya jika perpustakaan sekolah mampu
menunjang belajar mengajar di sekolah maka akan banyak siswa yang mau
datang ke perpustakaan meski hanya sekedar membaca koleksi- koleksi fiksi di
perpustakaan hal ini lah yang diharapkan agar siswa memulai menyukai
membaca sejak dini.
Mudjito berpendapat perpustakaan sekolah terbagi atas dua tujuan, diantaranya:
a. Tujuan umum dari perpustakaan sekolah untuk memberikan kelengkapan
sarana dan proses belajar mengajar yang bahan koleksitersebut dapat
berupa bahan tercetak atau non tercetak guna untuk mencapai tujuan dan
ketercapaian dalam kurikulum di sekolah.
b. Tujuan khusus perpustakaa sekolah antara lain, sebagai berikut:
1. Meletakan dasar-dasar untuk belajar sendiri
2. Memupuk dalam menumbuh kembangkan minat, bakat dalam
membaca.
3. Mengembangkan sikap kreatif dan inovatif.
4. Mengembangkan kemampuan diri dalam memecahkan masalah dan
bertanggung jawab
5. Mengembangkan kemampuan dalam berimajinasi
6. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari informasi dan
mengolah informasi serta mampu memanfaatkannya sebagi mungkin.10
Tujuan lain terdapat pada Internasional Federal Library Assosiation atau
UNESCO yang mengatakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah, yaitu:
10 Mudjito, Membina Minat Baca, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 21.
16
1. Mendukung dan memperluas sasaran pendididkan sebagaimana digariskan
dalam misi dan kurikulum sekolah.
2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan
membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat
mereka
3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam
menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman,
dan daya piker
4. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek keterampilan
mengevaluasi dan manggunakan informasi tanpa memendang bentuk,
format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.
5. Menyediakan akses kesumber daya lokal, regional, nasional dan global dan
kesempatan pembelajaran menyingkap ide, pengalaman dan opini yang
beraneka ragam.
6. Mengorganiasi aktifitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya
dan sosial
7. Bekerja dengan murid, guru, dan orang tua untuk mencapai misi sekolah
8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan aksesinformasi
merupakan hal penting bagi tercapainya warga negara yang bertanggung
jawab dan efektif serta partisipasi didalam demokrasi
17
9. Promosi pembaca dan sumberdaya serta jasa perpustakaan sekolah kepada
seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.11
Dapat kita simpulkan bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah utuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah serta sebagai media pemberi
informasi kepada murid-murid. Ketersedian perpustakaan di sekolah-sekolah akan
memudahkan siswa dalam menemukan referensi yang diinginkan dalam pembuatan
suatu tugas sekolah, dan tidak hanya itu saja ketersedian perpustakaan di sekolah
juga memudahkan guru-guru dalam membeikan materi pembelajaran kepada siswa-
siswa sebagai penunjang kurikulum pembelajaran di sekolah.
B. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah tidak hanya memiliki tujuan sebagai pendukung proses
pembelajaran di sekolah namun juga memiliki fungsi dalam perannya unuk
menumbuh kembangkan minat baca pada siswa serta pemberi informasi yang
relefan. Salah satu fungsi perpustakaan sekolah yang ditulis Dimas wahid, yaitu:
a. Fungsi Pendidikan, Perpustakaan sekolah membantu menyediakan sumber
referensi yang sesuai dengan jenjang dan kurikulum dalam sebuah
lembaga pendidikan untuk membantu proses transfer ilmu.
b. Fungsi Informasi, Perpustakaan sekolah menyediakan cabang ilmu lain
untuk menambah wawasan pemustaka (siswa-siswi)
11 IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekola, (Jakarta: http:/www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-
guidelines.htm, 2006), h. 32.
18
c. Fungsi Penelitian, Perpustakaan sekolah menyediakan bahan pustaka yang
dapat dijadikan sumber / objek penelitian sederhana dalam berbagai
bidang studi
d. Fungsi Pelestarian, Perpustakaan Sekolah merawat bahan pustaka, baik
secara fisik maupun informasi yang terkandung didalamnya melalui
konservasi (perlindungan, pengawetan) dan preservasi (pemeliharaan,
penjagaan, dan pengawetan). Pemeliharaan bahan pustaka tidak
ditunjukan pada bahan pustaka sudah tua dan sudah rusak saja tetapi juga
untuk bahan pustaka yang baru.
e. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan sekolah di samping menyediakan bahan
pustaka pengetahuan, juga perlu menyediakan bahan pustaka yang bersifat
rekreatif (hiburan) yang membantu dan medidik, sehingga dapat
digunakan para memustaka (siswa-siswi) untuk mengisi waktu luang, baik
oleh peserta didik maupun oleh para pendidik (guru- guru).
Menurut pendapat lain Bafadal mengatakan bahwa ada 4 fungsi perpustakaan
sekolah, yaitu:
a. Fungsi Edukatif
Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku- buku baik fiksi maupun
non fiksi. Adanya buku- buku tersebut dapat membiasakan siswa belajar
mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun berkelompok.
Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca siswa,
sehingga teknik membaca semakin lama semakin dikuasi oleh siswa
19
Selain itu dalam perpustakaan sekolah tersedia buku- buku yang sebagian
besar dapat menunjang penyelenggaraan pendidian di sekolah. Hal ini dapat
menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh karena sebab itu,
dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah sebagai fungsi edukatif.
b. Fungsi Informatif
Pada fungsi informatif ini maksudnya ialah perpustakaan harus mampu
menyediakan bahan-bahan dan sumber informasi yang beraneka ragam dan
memberikan informasi terbaru dan terkini, yang berhubungan dengan
kepentingan siswadan guru dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
c. Fungsi Riset
Fungsi riset bahwa perpustakaan sekolah mampu menyediakan banyak bahan
pustaka atau bahan referensi. Dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan
bacaan dan informasi siswa dan guru dalam melkukan penelitian, yaitu
mengumpulkan data atau keterangan- keterangan yang diperlukan dalam
pembelajaran .
d. Fungsi Rekreasi
Fungsi rekreasi berarti bahwa sebuah perpustakaan sekolah selain
menyediakan buku- buku pelajaran atau ilmu pengetahuan, juga mampu dalam
menyediakan koleksi yang bersifat rekreatif atau yang mengandung unsur
hiburan, guna membantu para pembaca dalam mengisi waktu- waktu luang
20
dengan lebih baik, seperti buku- buku cerita, teknologi informasi terkini,
majalah hiburan, novel dan lain-lainnya.12
Dapat kita simpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan fasilitas yang
sangat bermanfaat bukan hanya untuk siswa- siswanya tapi juga untuk para
pengajar. Katersediaan buku- buku ilmiah dan fiksi akan mampu meningkatkan
minat siswa untuk lebih sering datang ke perpustakaan sekolah untuk membaca
di jam- jam kosong atau waktu istirahat hal ini juga akan mampu mendorong
siswa untuk berprestasi dikarena ada pepatah yang mengatakan bahwa
membaca adalah jendela dunia maksud dari pepatah tersebut jika kita sering
membaca terutama terlatih sejak dini akan menambah wawasan mengenai
informasi perkembangan dunia sejak dini.
e.Tugas Pustakawan Sekolah
Menurut Puspita Sari Pustakawan adalah tenaga kependidikan berkualitas serta
professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan
perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama
dengan semua anggota komunitas sekolah berhubungan dengan perpustakaan
umum dan lain- lainnya, karena alasan inilah, maka amatlah penting bagi
perpustakaan sekolah memiliki tenaga berpendidikan serta bermotivasi tinggi,
jumlahnya mencukupi sesuai dengan ukuran sekolah dan kebutuhan khusus
sekolah menyakut jasa perpustakaan.13
Dengan adanya pustakawan yang
berpendidikan tinggi dan bermotivasi tinggi akan mampu menjalankan tugas-
12
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Bumi Aksara, 2009), h. 6-8. 13 Puspita Sari. Strategi Pembelajaran Terpadu, (Yogyakarta: Familia, 2013), h.1.
21
tugasnya sebagai pustakawan sekolah dan memberikan informasi yang baik
untuk siswa- siswa di sekolah tersebut.
Agar kegiatan di perpustakaan sekolah berjalan dengan baik serta
memberikan kenyaman pada siswa maupun guru yang datang ke perpustakaan
sekolah perlu adanya pustakawan untuk mengelola perpustakaan sekolah. Tugas-
tugas pustakawan sekolah diantaranya menurut Yusuf dan Suhendar yang dikutip
oleh Andi Prastowo, adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan penghimpunan. Tugas ini meliputi kegiatan mencari, meneleksi, dan
mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yangmemadai atau lengkap,
baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu
b. Kegiatan pengolaan. Tugas pengolahan meliputi proses pengelolaan,
penyusunan, pentiapan dan pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusur
kembali dan diakses oleh pemakai.
c. Kegiatan penyebarluasan Informasi. Beberapa tugas yang termasuk dalam
kegiatan ini adalah pelayanan referensi dan informasi, pelayanan peminjaman
koleksi, playanan promosi dan pelayanan bimbingan kepada pembaca.14
Dapat kita simpulkan bahwa tugas pustakawan sekolah selain sebagai
penyedia dan pemberi informasi kepada pengguna tetapi juga sebagai penghimpun,
pengelola koleksi- koleksi agar tersusun secara sistematis agar memudahkan siswa
dan guru dalam mencari koleksi- koleksi perpustakaan yang diinginkan, baik
koleksi ilmiah maupun koleksi fiksi.
14 Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), h.59
22
A. Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan sangat lah dibuthkan pada setiap perustakaan
tidak terkecuali perpustakaan sekolah. Menurut ALA Glossary of Library and
Information Science pengembangan koleksi merupakan sejumlah kegiatan yang
berkaitan dengan penentuan dan koordinasi kebijakan seleksi, menilai kebutuhan
pemakai, studi pemakai koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi,
seleksi bahan pustakaan, perencanaan kerjasama sumberdaya koleksi,
pemeliharaan koleksi dan penyaingan koleksi perpustakaan.15
Sedangkan menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan
Pengetahuan Literatur bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan
perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada
masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.16
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa koleksi
perpustakaan adalah suatu bahan didalam perpustakaan yang sangat berpengaruh
besar dalam perkembangan dan pemanfaatan perpustakaan. Dengan adanya
koleksi perpustakaan dapat meningkatkan kebutuhan sivitas siswa dan guru di
sekolah tidak hanya itu saja ketersedian koleksi yang memadai dan beraneka
ragam juga mampu memberikan informasi yang relefan untuk para siswa dan
guru dalam mencari informasi untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Koleksi perpustakaan sekolah tidak hanya berisi buku- buku ilmiah dan fiksi
biasanya pustakawan sekolah akan menyediakan koleksi CD, Monograf, bahan
15 American Library Association. ALA Glossary of Library and Information science, (Chicago, 1998)
16 Trimo Soejono. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur, (Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara, 1998)
23
mikro dan lain- lainnya tergantung kebijakan pendanaan dari sekolah untuk
perpustakaan sekolah. Untuk sekolah Negeri biasanya perpustakaan sekolah akan
mendapatkan buku hibah yang diberikan dari pemerintah untuk siswa melalui
perpustakaan sekolah dan untuk pembelian buku- buku koleksi perpustakaan
yang didanai langsung oleh sekolah akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa,
dimana bahan buku pelajaran yang dibutuhkan dan belum tersedia di
perpustakaan sekolah akan didanai langsung pembeliannya oleh pihak sekolah
dengan kebutuhan yang disesuaikan.
B. Janis-jenis Koleksi Perpustakaan
Menurut Andi Prastowo jenis- jenis koleksi perpustakaan sekolah
dikelompokan menjadi empat, yaitu: koleksi Buku, koleksi bahan cetakan bukan
buku, koleksi alat peraga, dan koleksi bahan pandang dengar.
a. Koleksi buku
1. Kelompok buk nonfiksi
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan
alam dan budaya sekitar kita. Buku- buku ini disusun atas hasil
pengamatan dan bahkan penelitian mendalam untuk menjaga kebenaran
fakta yang ditulisnya.
Ada beberapa bentuk buku nonfiksi:
24
a. Buku teks adalah buku tentang ilmu tertentu yang ditulis dengan
sistematika dari organisasi tertentu sehingga memudahkan proses
mempelajarinya, baik oleh guru maupun oleh murid.
b. Buku teks pelengkap, adalah buku teks yang fungsinya sebagai sarana
penunjang pelajaran atau penunjang buku- buku teks asli.
c. Buku penunjang, buku jenis ini dapat berasal dari buku- buku fiksi
maupun nonfiksi. Contohnya: buku- buku mengenai pusaka alam,
mamalia darat, dan teknik berternak ayam.
d. Buku referensi, buku- buku jenis ini memuat informasi secara khusus
sehingga dapat menjawab dan menunjukan secara langsung bagi
pembacanya. Umumnya buku tersebut hanya dibaca di perpustakaan,
tidak boleh dipinjam atau dibawa keluar perpustakaan.
2. Koleksi buku fiksi
Koleksi buku fiksi dapat ditemukan dalam dua jenis, yaitu buku bacaan
fiksi dan buku bacaan fiksi ilmiah.
a. Bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan
pengarang dalam bentuk cerita, serta dapat memberikan hiburan,
ketentraman ikiran, dan lain sebagainya.
b. Bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan
dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi
pengembangan daya pikir ilmiah pembacanya.
c. Koleksi bahan cetakan bukan buku
25
Jenis koleksi berikutnya yang ada di perpustakaan adalah bahan cetak
non buku. Koleksi ini berupa bahan atau yang berwujud cetakan, tetapi
bukan berpua buku. Contohnya: gambar, peta, surat kabar, majalah,
brosur, panflet, dan lainsebagainya.
d. Koleksi alat peraga
Alat peraga sebagai alat bantu sangat berguna dalam menunjang sukses
atau tidaknya proses belajar mengajar. Pengguna alat peraga membuat
penyampaian materi kepada murid menjadi lebih jelas. Sebab, alat
peraga adalah suatu benda nyata (konkret) atau model (berupa miniatur
sesuai dengan ukuran sesungguhnya) atau bisa juga berupa gambar,
karena itu, alat peraga perlu disediakan pada setiap perpustakaan
sekolah. Contoh: globe, peta timbul, gambar- gambar binatang tiruan,
tiruan rangka manusia dan lain sebagainya.
e. Koleksi bahan pandang dengar
Koleksi lain yang biasanya juga ada di perpustakaan sekolah adalah
koleksi pandang dengar (audio- video). Koleksi ini dibuat atas hasil
teknologi elektronik, bukan bahan dari cetak kertas, yang
pemanfaatanya menggunakan unsur pandang dan unsur dengar.
Contohnya: film suara, kaset video, tape ricorder, slide suara, internet,
dan lain sebagainya.17
17 Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva Press, 2012), h. 122- 134.
26
Pendapat lain mengenai jenis koleksi perpustakaan menurit Darmono yang
mengatakan bahwa ada beberapa jenis koleksi perpustakaan diantaranya sebagai
berikut:
a. Buku
Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan.
Pengertian buku adalah terbitan yang membahas informasi tertentu disajikan
secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk halaman sampul,
diterbitkan oleh penerbit atau lembaga tertentu, serta ada yang bertanggung
jawab terhadap isi yang dikandung (pengarang).
b. Koleksi referensi
Koleksi referensi sebenarnya juga dalam bentuk buku, yang membedakan
dengan buku adalah isi dan cara penyusunannya. Isi buku referensi tidak
mendalam dan kadang-kadang hanya memuat informasi tertentu saja seperti
arti kata. Buku referensi tidak perlu dibaca secara keselurusan sehingga cara
penyusunannya berbeda dengan susunan buku.
c. Sumber geografis
Sumber geografis sangat dierlukan oleh perpustakaan. Bentuk sumber
geografis pada umumnya adalah atlas, globe, peta, serta gazetter.
d. Jenis serial ( terbitan berkala)
Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Majalah dan
koran diperlukan sebagai koleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita
aktual yang meliputi berbagai aspek manusia.
27
e. Bahan mikro
Bahan mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari
buku kedalam bentuk mikro seperti film dan mikro fice (carik mikro).
f. Bahan pandang dengar “audio visual”
Bahan pandang dengar juga merupakan koleksi perpustakaan. Bahan pandang
dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra
mata dan telinga.18
Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa jenis koleksi
perpustakaan tidak hanya berbentuk bahan cetak dan ilmiah saja tapi juga banyak
jenis- jenis lain seperti koleksi referensi, koleksi bahan cetak non buku, koleksi
alat peraga, koleksi audio visual dan lain- lainnya. Koleksi- koleksi tesebut tidak
hanya berisi bahan ilmiah tetapi juga terdapat koleksi fiksi. Dari penelitian ini
peneliti memfokuskan penelitian pada koleksi- koleksi perpustakaan sekolah karya
ilmiah, fiksi serta bahan mikro untuk menunjang belajar mengajar siswa dan guru
di sekolah.
2.4 Pemanfaatan Bahan Pustaka
A. Pengertian Pemanfaatan Bahan Pustaka
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pemanfaatan berasal dari kata
manfaat yang dapat didefinisikan sama dengan guna atau faedah. Pemanfaatan
sendri merupakan proses, cara atau tindaklaku yang memanfaatkan sesuatu.19
Pemanfaatan di Perpustakaan adalah bahan pustaka yang disediakan harus
18
Darmono, Manajemen dan Tatakerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 52- 55 19 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998)
28
dibaca dan digunakan oleh suatu kelompok tertentu pada masyarakat yang
memang menjadi target untuk memakainya dan bentuk nyatanya pemanfaatan
berupa bahan koleksi atau bahan pustaka ialah membaca, meminjam, diteliti,
dikaji, dianalisis, dan dimanfaatkan sesuai dengan berbagai keperluan.20
Menurut pendapat lain mengatakan pemanfaatan bahan pustaka atau
koleksi pustaka seperti banyaknya pinjaman dan jumlah koleksi yang dipinjam
biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas
suatu perpustakaan.21 Berbeda pendapat dengan yang dikatakan oleh
Suryosubroto, agar koleksi perpustakaan dapat dimanfaatan secara maksimal
perlu dipertimbangkan dalam pengadaan koleksi perpustakaan sekolah.22
Dari pendapat para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa
pemanfaatan bahan pustaka adalah menggunakan serta meminjam koleksi-
koleksi di dalam perpustakaan sekolah baik dari koleksi tercetak maupun non
tercetak baik dari koleksi ilmiah mau pun koleksi fiksi, dengan jumlah koleksi
yang beraneka ragam akan membuat siswa serta guru mampu memanfaatkan
koleksi- koleksi di perpustakaan secara optimal. Untuk menunjang kebutuhan
informasi pada siswa dan guru dalam proses belajar mengajar diperlukan
bergam bahan pustaka di perpustakaan sekolah agar memberikan informasi
yang cukup relefan kepada siswa dan guru. Dengan banyaknya jenis bahan
pustaka di perpustakaan sekolah akan mampu membuat siswa tertarik untuk
datang ke perpustakaan baik hanya untuk berkunjung, sekedar membaca,
20 Dady P. Rachmananta, Etika Kepustakawanan : Suatu pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan
Indonesia, (Jakarta: Seto, 2010), h. 191 21
Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media, 2005), h. 317 22 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.219
29
mencari informasi, bahkan berdiskusi untuk menemukan suatu pemecahan
masalah dalam mengerjakan tugas dari sekolah dan memcari referensi untuk
tugas- tugas sekolah.
2.5 Penelitian Terdahulu
Dalam penelusuran, penulis menemukan 2 penelitian terdahulu terkait
tema yang diambil oleh penulis, antara lain:
Penelitan pertama dilakukan oleh Nurleha (2007) pada penelitian ini
berjudul “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 90
Jakarta Selatan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa” penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana koleksi bermanfaat bagi siswa
dalam menunjang prestasi mereka, obyek penelitian pada Sekolah Menengah
Atas Negeri 90 Jakarta. Dari tempat penelitian yang diteliti berbeda Nurleha
melakukan penelitian pada Sekolah Menengah Atas Negeri 90 Jakarta Selatan
sedangkan penulis meneliti di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Selata.
Metode yang digunakan peneliti dalan skripsi ini adalah survey yaitu
penelitian yang mengadakan pemeriksaan, penyelidikan, dan peninjauan
terhadap masalah yang diteliti. Berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan
dengan menggunakan metode deskriptif dan dengan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini memiliki kesamaan pada pemanfaatan koleksi/ bahan
pustaka namun pokok permasalahan yang diteliti berbeda dengan penelitian yang
penulis teliti, perbedannya penulis meneliti mengenai seberapa sering siswa
30
memanfaatkan bahan pustaka sebagai media pembelajaran di sekolah Menengah
Kejuruan 8 Jakarta.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Intan Mayasri mahasiswi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (2014) yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Fiksi di
Perpustakaan Umum Daerah Kota Tanggerang Selatan”. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui pemetaan pemanfaatan terhadap koleksi fiksi, tujan
pemanfaatan kolsi fiksi, dan cara pemanfaatan koleksi fiksi. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan
akhir penelitian ini adalah bahwa koleksi yang dibaca dalam sehari adalah satu
buah buku, koleksi fiksi yang sering dibaca dan dipinjam di perpustakaan adalah
novel, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu cerita fiksi adalah
satu hari. Kemudian terkait tujuan utama pemanfaatan koleksi fiksi sebagian
yaitu mengisi waktu. Alasan responden memilih mengisi waktu karena
responden hampir setengahnya menyukai cerita fiksi. Adapun cara
memanfaatkan cerita fiksi di perpustakaan yaitu sebagian besar dengan cara
meminjam. Alasan responden memenfaatkan koleksi fiksi dengan cara
meminjam adalah karena lebih nyaman mambaca di rumah daripada di
perpustakaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti teliti adalah
penelitian ini hanya difokuskan pada pemanfaatan koleksi sedangkan yang
peneliti teliti pada keseluruhan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan,
perbedaan selanjutnya peneltian ini dilakukan di Perpustakan Umum sedangkan
31
Penelitian yang peneliti teliti dilakukan di Perpustakaan Sekolah dengan
respondennya siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Ika Sukmawati mahasiswi UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun (2008) yang berjudul “Pemanfaatan Koleksi Buku
Teks Pelajaran pada Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta III
sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2008/2009”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pemenfaatan buku teks dan buku
teks mata pelajaran apa yang sering digunakan siswa berdasarkan jurusannya,
penelitian ini menitik beratkan kepada kebutuhan, motif, minat siswa
menggunakan buku teks pelajaran, selain itu kelengkapan koleksi, keterampilan
pustakawan dan ketersedaan fasilitas. Metode ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah
bahwa pada umumnya pemanfaatan koleksi buku teks pelajaran pada
perpustakaan MAN III Yogyakarta telah dimanfaatkan baik sebagai sumber
belajar siswa, baik itu mengerjakan tugas dari guru maupun untuk mengerjakan
tugas rumah. Namun agar siswa lebih memanfaatkan buku teks maka koleksi
perpustakaan perlu ditambah lagi dengan koleksi-koleksi yang baru agar siswa
tidak ketinggalan informasi.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti teliti adalah
subjek yang diteliti hanya berfokus kepada siswa kelas XI sedangkan yang
peneliti teliti subjeknya lebih kepada siswa yang datang ke perpustakaan atau
randem. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri
Yogyakarta III sedangkan yang peneliti teliti di Perpustakaan Sekolah Menengah
32
Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan. Penelitian ini juga lebih memfokuskan
kepada koleksi buku teks pelajaran sedangkan yang peneliti teliti lebih
keseluruhan koleksi yang terdapat di Perpustakaa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitaian ini, penelitian yang diambil menggunakan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang
memberikan deskripsi gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih
mungkin atau tanpa adanya perlakuan rekayasa yang dibuat peneliti dari sebuah
obyek akan diteliti.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan gambaran mengenai pemanfaatan bahan pustaka di
perpustakaan sekolah oleh siswa- siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Jakarta Selatan.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah upaya untuk mencari kebenaran dalam
suatu bidang lewat penemuan kekuatan atau kapasitas variable dalam setiap
konsep melalui jumlah terbesar dari sample responden atau benda.2 Dalam
penelitian akan membahas tingkat pemanfaatan bahan pustaka yang terdapat di
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 8 Jakarta Selatan yang teknik
pengumpulan datanya diambil dengan menggunakan cara menyebarkan
1
Rommy Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Thesis (Jakarta: PPM, 2005), h. 53 2
UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penelitian (Jakarta: TIM UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h. 66
32
33
kuesioner kepada siswa dan siswi di sekolah menengah keuruan 8. Seperti yang
saya sudah elaskan diatas maka penelitian ini akan menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data daalam penelitian dengan menggunakan cara menyebarkan
kuesioner kepada siswa- siswi yang di khususkan jurusan Perjalanan wisata
Semester genap tahun aaran 2019/2020.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini di bagi menjadi 2 bagian, di
antaranya adalah:
A. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari
sumbernya.3 Sumber data primer dari penelitian ini adalah angket atau
kuesioner yang disebarkan kepada responden yang terdapat di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta. Responden yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah sisw- siswi dari kelas 1, 2, 3 dari jurusan Akutansi dan
Keuangan Lembaga, Bisnis Daring dan Pemasaran, Otomasi dan Tatakelola
Perpustakaan, Usaha Perjalanan Wisata, Perkantoran semester genap tahun
akademik 2018/2019.
3 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis penelitian social bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2002), h.86
34
B. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki
informasi tersebut.4 Data sekunder juga bias diartikan sebagai data yang
digunakan sebagai pelengkap dalam penelitian yang data tersebut penulis
peroleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dapat diperoleh
dari studi kepustakaan baik yang tercetak maupun yang sudah elektronik
seperti laporan, majalah, jurnal, karya tulis, dan dokumen relevan yang terkait
dengan database online.
3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas: obyrk/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemidian ditarik kesimpulannya.5
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta baik itu laki-laki maupun perempuan semester ganjil tahun
akademik 2018/2019. Jumlah keseluruhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta tahun akademik 2018/2019 berjumlah 1064 siswa.
4
Muhammad indrus, Metode Penelitiam Ilmu Sosial (Jakarta: Erlangga, 2009), h.86 5 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis(pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) (Bandung: Alfabeta, 2010),
h.14
35
B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.6
Pengambilan sampek pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental
sampling. Teknik accidental sampling merupakan teknik dimana
penulismelakukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan penulis dapat digunakan sebagai sampel bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.7
Denagan mengacu pada teknik accidental sampling tersebut, dat adari
responden dikumpulkan melalui kuesioner dari para responden dalam berbagi
tempat dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta.
Proses penarikan sampel yang dapat mendukung penelitian penulis
menggunkan teknik pengambilan sampel rumus Taro Yamane atau Sloving
yang dikutip oleh Riduwan sebagai berikut:8
n = N
N (d)2 + 1
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
diketahui jumlah populasi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta pada tahun akademik 2018-2019 sebesar N = 1064 orang
dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar d = 12%. Berdasarkan rumusan
6 Suharsimi Arikunto, Proses Penelitian: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Rineke Cipta, 2013), h. 174
7 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), h.122
8 Ridwan, Belajar mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Bandung: Alfabeta, 2005). h.65
36
tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 8 Jakarta tahun akademik 2018/2019 sebagai berikut:
Jawaban :
n= 1064
1064 (0,12 ) + 1
= 1064
1064 (0,0144 ) + 1
= 1064
16, 3216
= 65, 1896872855602 = 65 (Pembulatan)
Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 65 siswa.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data penelitian adalah:
A. Riset Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan atau studi literasi adalah penelitian yang sebagian atau
keseluruhan datanya diperoleh dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel,
laporan, Koran, dan lain sebagainya).9 Kegiatan ini dilakukan untuk
memperkuat analisis data denagan menggunakan sumber- sumber tertulis yang
dijadikan landasan teori sebuah penelitian. Bahan pustaka yang digunakan
untuk sumber penelitian ini adalah buku, terbitan berkala, sumber elektronik.
9 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar teori dan panduan praktis penelitian social bagi mahasiswa dan peneliti pemula, h. 73
37
B. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang penulis lakukan yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada obyek penelitian. Obsrevasi dapat dilakukan dalam
berbagai situasi. Seorang peneliti yang mengumpulkan data observasional
mengalihkan sandi, misal dapat mengamati cara pembelajar. Teknik yang
digunakan dalam penelitia ini adalah teknik observasi non partisipasi yaitu
peneliti tidak terlibat langsung secara aktif dalam obyek yang diteliti.10
Jadi observasi digunakan sebagai pencari suatu obyek sebuah penelitian.
Observasi dapat dilakukan dimana saja tergantung situasi dan kriteria
responden untuk penelitian.
b. Kuesioner
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data paling utama
didalam penelitian. Teknik pengumpulan data ini denagan cara melakukan
penyebaran kuesioner kepada siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
8 Jakarta yang sempelnya diambil secara acak oleh peneliti.
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh dan terkumpul dari hasil penyebaran angket atau
kuesioner, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui beberapa
tahap, yaitu:
10 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Pusaka Setia, 1998), h. 129
38
a. Tahap Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan data yang telah ada dalam kuesioner,
melalui tahap pemeriksaan data ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
data yang hendak diolah dan dianalisa.11 Dalam tahap ini peneliti akan melihat
dan mengkaji mana kuesioner yang valid dan tidak valid, hal ini dimaksudkan
agar mendapatkan tingkat informasi yang relefan dan sesuai dengan yang
peneliti harapkan.
b. Tahap Pengkodean
Pengkodean adalah proses mengklasifikasi dan mengkatagorikan jawaban-
jawaban yang terdapat dikuesioner yang telah diisi olah responden hal ini
dilakuan untuk lebih memudahkan penulis dalam mengolah data yang sudah
ada.
c. Tahap Tabulasi
Pada tahap tabulasi data disusun dan dikalkulasikan dengan menggunakan
prinsip tabulasi langsung yaitu dari kuesioner ke kerangka yang telah
disiakan.
11 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: berbagai alternative pendekatan (Jakarta: Kencana,
2007), h.93
39
d. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden yang terkumpul.12 Analisis data merupakan suatu
proses lanjutan dari proses pengolahan data untuk melihat bagaimana
pengumpulan data, yang kemudian menganalisa data yang sudah ada pada
tahap hasil pengolahan data. Data yang telah diterima melalui kuesioner ini
kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan presentase dengan
menggunakan rumus:
P = F/N X 100%
Keterangan: P= Angka persentase untuk setiap kategorinya
F= Frekuensi jawaban responden
N= Jumlah responden 1 3
Setelah semua data yang sudah dihitung dengan menggunakan rumus
yang dijelaskan pada teknik perhitungan analisis data sebelumnya. Hasil yang
diperoleh dalam bentuk presentase kemudian data disajikan dalam bentuk tabel
dan diuraikan dalam bentuk gambar serta dideskripsikan dengan menggunakan
parameter yang berpedoman pada penafsiran menurut Wasito, nilai
presentasenya yaitu:
a. 0% = Tidak ada satupun
b.
1% - 25%
=
Sebagian kecil
c.
26% - 49%
=
Hampir setengahnya
d.
50%
=
Setengahnya
12 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), h. 122.
13 Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, Cet. 9 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), h. 40.
40
e. 51% - 75% = Sebagian Besar
f.
76% - 99%
=
Hampir seluruhnya
g.
100%
=
Seluruhnya14
Setelah menghitung presentase data selesai dikerjakan, maka analisis data
bisa dilakukan, yaitu proses penyederhanaan dan penyajian data kedalam
kelompok dan menginterprestasikan data tersebut serta memberikan penjelasan
atau penafsiran terhadap presentase yang sudah dihitung atau nilai dari hasil yang
telah diperoleh, hal ini dimaksud agar data mudah dimengerti dan dibaca.
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta yang berlokasi di Jalan Pejaten Raya/ Komp. Depdikbud,
Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Alasan memilih Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta Selatan dikarenakan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Jakarta sudah memiliki Standar Nasional yang diberikan pada tahun 2009 dan
pada tahun ini 2019 sedang dalam proses ISO (Internasional Organization of
Standardization). Dalam hal ini yang menjadi perhatian pada penulis untuk
melihat tingkat pemanfaatan bahan pustaka oleh siswa di Perpustakaan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta dalam menunjang belajar mengajar di
Sekolah.
14 Hermawan Warsito, Pengantar Metodelogi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 11.
41
Penelitian ini dilakukan selama 9 bulan dari bulan September 2018 sampai
dengan bulan Juni 2019 dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 4.1
Jadwal Kegiatan Penelitian 2019
No.
Kegiatan
Bulan Ke-
12 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Bimbingan Skripsi
4 Menyebarkan uji kuesioner
5 Uji validitas dan Realibilitas
6
Menyebarkan kuesioner yang sudah valid dan reliabel
7 Penyusunan skripsi
8 Pengajuan Sidang
9 Sidang Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan sejarah SMK Negeri 8 Jakarta
selatan, visi dan misi perpustakaan, tujuan perpustakaan, tugas dan fungsi
perpustakaan, struktur organisasi perpustakaan, koleksi perpustakaan, layanan
perpustakaan, serta hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
penulis mengenai pemanfaatan bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan. Pada penelitian ini penulis melakukan
pengumpulan data dangan menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden.
Penyebaran kuesioner (angket) dilakukan selama satu bulan terhitung tanggal 28
februari- 28 maret 2019.
4.1 Gambaran Umum Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Jakarta
A. Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta sebelumnya, bernama
Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri 4 Jakarta mulai berdiri sejak
30 September tahun 1965 dengan dipimpin oleh Drs. R. Soetjahjo (alm).
Dengan menempati lokasi yang sama dengan SMEA Negeri 3 Jakarta (sekarang
SMK Negeri 6 Jakarta) di Jl. Prof. Djokosutono Jakarta Selatan. Kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan pada siang sampai sore hari.
42
43
Pada tahun 1984, SMEA Negeri 4 Jakarta berpindah ke jalan Pejaten Raya
komlek Depdikbud Pasar Minggu Jakarta selatan dengan bangun gedung satu
lantai, dan pada tahun 1984, Asian Development Bank (ADB) memberikan
bantuan kepada pemerintah Republik Indonesia untuk membangun 3 gedung
sekolah dengan bentuk yang sama dan tersebar dibeberapa wilayah di
Indonesia, salah satunya di provinsi DKI Jakarta yaitu SMEA Negeri 4 Jakarta.
Pada tahun 1987, SMEA Negeri 4 Jakarta menempati gedung sekolah
merupakan pertama yang dimiliki oleh pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta
yang memiliki 4 lantai, dengan luas tanah 6213 m2 dan luas gedung mencapai
1632 m2 dan merupakan salah satu gedung terbaik yang ada di Indonesia.
Pada tahun 1997, sesuai dengan kebijakan pemerintah SMEA Negeri 4
Jakarta berganti nama menadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8
Jakarta dan termasuk dalam kelompok bisnis dan manajemen. Adapun program
keahlian yang diselenggarakan yaitu Akuntansi, Sekretaris, Manajemen Bisnis
dan Koperasi.
Pada tahun 2009, SMK Negeri 8 Jakarta mendapat status Sekolah
Berstandar Nasional. Sesuai dengan spektrum baru program keahlian/
kompetensi keahlian koperasi dihapuskan, sehingga sekolah hanya
menyelenggarakan paket keahlian/ kopentasi keahlian Akuntasi, Administrasi
Perkantoran dan Pemasaran berdasarkan spektrum Kurikulum 2013.
Dengan berdirinya Sekolah Menengah Kerjuruan Negeri 8 Jakarta berdiri
pula Perpustakaan Sekolah yang melengkapi infrastruktur sekolah di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta. Dengan adanya Perpustakaan sekolah
44
akan memudahkan pemustaka (siswa dan guru) dalam mencari dan menemukan
informasi.1
B. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
1. Visi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Terwujudnya perpustakaan sebagai sumber ilmu dan pusat belajar mandiri
siswa.
2. Misi Perpustakaan Sekolah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Menyediakan buku pembelajaran yang berstandar nasional bagi siswa
a. Menyediakan buku pengayaan bagi siswa dan guru
b. Melayanin dengan layanan prima pengguna jasa perpustakaan
c. Menyediakaan koleksi bahan pustaka dan sarana perpustakaan yang cukup
secara bertahap.2
C. Tujuan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Tujuan Perpustakaan Sekolah Menengah kejuruan Negeri 8 Jakarta adalah
sebagai berikut:
a. Menunjang proses pembelajaran peserta didik dalam pemenuhan
kebutuhan buku bacaan dan referensi.
b. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca
khususnya serta budaya tulisan dalam berbagai sektor kehidupan.
c. Merintis E-Library
1 Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta, “Profil Singkat Sekolah dan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta”, diakses pada tanggal 24 April 2019 pukul 10.45 melalui
http://Smkn8njkt.id. 2 Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta, “Profil Singkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta,”.
45
d. Mendidik warga sekolah agar memelihara dan memanfaatkan bahan
pustaka secara tepat guna dan hasil guna.3
D. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejurusan Negeri 8
Jakarta
Tugas dan fungsi Perpustakaan Sekolah Kejuruan Negeri 8 Jakarta adalah
sebagai berikut:
a. Tugas Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 8 adalah:
1. Memenuhi kebutuhan informasi ilmiah “sebagai penunjang belajar mengajar”
dan fiksi untuk siswa dan guru
2. Memberikan akses internet untuk siswa dan guru dalam mengakses informasi
yang diinginkan selama dalam lingkungan sekolah
3. Mengelola beragam jenis terbitan baik tercetak maupun digital
4. Memberikan fasilitas yang cukup memadai dari tv, dvd, audio dll.
b. Fungsi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 8 adalah:
1. Melaksanakan pemanfaatn informasi di perpustakaan
2. Melestarikan bahan Pustaka
3. Menyebar luaskan informasi yang ada pada siswa dan guru di sekolah
4. Melaksanakan pengelolaan informasi yang didapat.4
3 Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta, “Profil Singkat Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta,”.
4 Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta, “Profil Singkat Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta,”.
46
E. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Jakarta
Struktur Organisasi
Perpustakaan SMKN 8 Jakarta
KEPALA SEKOLAH
Dr. Rianto Ritongga, M.M
NIP.196403101992031005
KA. PERPU ST A K A AN
Tanti Rahayu, M.Pd
KA.SUBAG TU Iwan Taufik, S.Pd
NIP
WAK AB I D
KURI K UL UM
Dra. Handayani, M.Pd
NIP. 197711162014122003
PENYU S UN AN
BUKU
Khairita, S.Pd
STAF F
Layanan Teknis / Sirkulasi
STAF F Layanan Teknis /
Sirkulasi
1.1 gambar: Bagan Struktur Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
F. Koleksi Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
Koleksi perpustakaan Sekolah Menengah Kujuruan Negeri 8 Jakarta terdiri
dari dua kategori bahan pustaka:
1. Koleksi tercetak
a. buku teks wajib atau buku pelajaran yang bersifat ilmiah
47
b. Buku- buku referensi
Buku refensi atau yang biasa kita sebut buku rujukan yang di sediakan di
perpustakaan sekolah, diantaranya: Ensiklopedia, Buku Tahunan, Kamus,
Atlas dllnya
c. Koleksi Serial
Koleksi serial yang dimiliki Perpustakaan Sekolah Kejuruan Negeri 8
Jakarta, diantaranya: majalah, koran, buku berseri.
d. Koleksi Fiksi
Di Perpustakaan Sekolah Kejuruan Negeri 8 Jakarta juga menyediakan buku-
buku fiksi sebagai koleksinya. Koleksi fiksi yang dimiki Perpustakaan
Sekolah Menengah Kejuruan 8 Jakart, Diantaranya: komik, buku cerita
rakyat, buku cerita fabel.
1. Koleksi non cetak
a. Koleksi Audio Visual
Koleksi audio visual yang dimiliki oleh Perpustakaan Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 8 Jakarta, diantarany: CD, DVD
7. Layanan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 8
Layanan yang dimiliki Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8
Jakarta diantaranya adalah:
a. Informasi
b. Multimedia dan Audio Visual
c. Digital
d. Referensi
48
e. Serial
f. Sirkulasi
g. Bebas Pustaka
h. Administrasi
Sistem layanan yang digunakan perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta sudah terotomasi dengan SIMPUS (Sistem Informasi
Perpustakaan) namun, dikarenakan adanya proses input dan edit data untuk
integrase dengan program, maka untuk sebagian layanan dilakukan pustakawan
dengan manual.
Perpustakaan Sekolah Menengah Keuruan Negeri 8 Jakarta melakukan
layanan ke pengguna dengan metode terbuka (open Access) artinya pengguna
mencari sendiri buku yang diinginkan di rak, kemidian jika akan meminjam
diserahkan kepada petugas perpustakaan atau pustakawan.5
1.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Karakteristik Identitas Koresponden
Subyek pada penelitian ini adalah siswa SMKN 8 Jakarta. Sumber data
yang diperoleh yaitu melalui penyebaran kuesioner pada tanggal 30 Maret
2019. Kuesioner ini ditujukan untuk siswa SMKN 8 Jakarta.
Jumlah kuesioner yang telah disebarkan kepada responden yaitu
sebanyak 65 kuesioner, dari kuesioner yang disebarkan tersebut seluruhnya
5 Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta, “Profil Singkat Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 8 Jakarta,”.
49
dari 65 responden telah mengisi kuesioner. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table berikut:
Tabel 4.2
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 65
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 65
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 65
Dari rangkuman Tabel 4.1 kuesioner yang disebarkan berjumlah 65 dan
jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 90 atau 100%, kuesioner yang
tidak kembali sebanyak 0%.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil jawaban atas kuesioner yang
disebarkan, kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 65 kuesioner.
Berdasarkan hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran
mengenai Pemanfaatan Bahan Pustaka. Responden dalam penelitian ini adalah
siswa SMKN 8 2018/2019. Berdasarkan tanggapan responden atas hasil data
kuesioner yang terkumpul, maka hasil dari identifikasi karektiristik responden
adalah sebagai berikut:
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelamin
Ditinjau dari jenis kelamin respoden pada saat penyebaran kuesioner sebagian
besar berjenis kelamin perempuan sebanyak (69%), sedangkan sisanya sebanyak
(31%) adalah laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
50
Tabel 4.3
Berdasarkan Jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 20 31%
Perempuan 45 69%
Jumlah 65 100%
Maka dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden yang
dipilih secara acak untuk mengisi kuesioner adalah mahasiswa berjenis kelamin
perempuan.
C. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Ditinjau dari jurusan responden pada saat penyebaran kuesioner, sebagian
besar responden (46%) merupakan siswa jurusan pemasaran, (24%) siswa
jurusan akuntansi, (15%) siswa jurusan administrasi perkantoran. sedangkan
sisanya sebanyak (15%) adalah siswa jurusan perjalanan wisata. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 4.3 berikut ini:
Tabel 4.4
Berdasarkan Jurusan
Program Studi Frekuennsi Presentase
Pemasaran 30 46%
Akuntansi 15 24%
Administrasi Perkantoran 10 15%
Perjalanan Wisata 10 15%
Jumlah 65 100%
51
Dari tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak yang mengisi
kuesioner adalah responden yang berasal dari jurusan pemasaran dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang (46%), namun kuesioner tetap di isi oleh setiap
jurusan yang terdapat di Sekolah Menengah Kujuruan Negeri 8 Jakarta. Di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta memiliki 4 kejuruan.
D. Pemanfaatan Bahan Pustaka SMKN 8 Jakarta.
a. Minat Siswa Terhadap Perpustakaan.
Tabel 4.5
Minat Siswa Terhadap Perpustakaan
Minat Siswa Terhadap Perpustakaan Frekuensi Persentase
Sering 24 37%
Jarang 33 51%
Tidak Pernah 8 12%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang minat responden
terhadap perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 33 responden
(51%) siswa jarang mengunjungi perpustakaan. Dari tabel di atas dapat kita
lihat bahwa masih ada beberapa siswa yang tidak pernah datang ke
perpustakaan 8 responden (12%) hal inilah yang seharusnya jadi perhatian
pustakawan sekolah untuk mampu merubah pemikiran siswa agar mau datang
ke perpustakaan meskipun hanya melihat-melihat koleksi bahan pustaka.
Kurang tertariknya siswa untuk datang ke perpustakaan akan mempengaruhi
tingkat siswa dalam memnfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah. Jika
bukan siswa yang memanfaatkan bahan pustaka di perpustakaan sekolah maka
52
akan banyak bahan pustaka yang terbengkalai tidak dimanfaatkan oleh
pemustaka (siswa).
b) Tujuan Mengunjungi Perpustakaan
Tabel 4.6
Tujuan Mengunjungi Perpustakaan
Tujuan Mengunjungi Perpustakaan Frekuensi Persentase
Membaca 21 32%
Mencari Informasi 32 49%
Hanya Mengisi Waktu Kosong 12 19%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang tujuan mengunjungi
perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 32 responden (49%)
tujuan siswa mengunjungi perpustakaan untuk mencari informasi. Tetapi, ada
beberapa siswa juga yang datang ke perpustakaan untuk membaca koleksi
perpustakaan. Jumlah siswa yang membaca di perpustakaan sebesar 21
responden (32%). Sisanya ada beberapa siswa yang hanya mengisi waktu
kosong datang ke perpustakaan. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa fungsi
perpustakaan sudah berjalan sebagaimana mestinya yaitu untuk memberikan
informasi kepada pemustaka (siswa).
53
c) Durasi Keberadaan Siswa di Perpustakaan
Tabel 4.7
Durasi Keberadaan Siswa di Perpustakaan
Durasi Keberadaan Siswa di Perpustakaan
Frekuensi Persentase
Seharian 19 29%
Hanya 2 Jam 25 38%
>30 menit 21 33%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang durasi keberadaan
siswa di perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 25 responden
(38%) durasi keberadaan siswa di Perpustakaan adalah 2 jam, sisanya ada
beberapa siswa yang hamper seharian di perpustakaan dengan 19 responde
(29%) dan dibawah 30 menit berada di perpustakaan dengan 21 responden
(33%).
d) Minat Siswa Dalam Meminjam Koleksi di Perpustakaan
Tabel 4.8
Minat Siswa Dalam Meminjam Koleksi di Perpustakaan
Minat Siswa Dalam Meminjam Koleksi di Perpustakaan
Frekuensi Persentase
Sering 20 31%
Jarang 33 51%
Tidak Pernah Sama Sekali 12 18%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang minat siswa dalam
meminjam koleksi di perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak
54
33 responden (51%) minat siswa dalam meminjam koleksi di perpustakaan
adalah jarang. Sedangkan sisanya siswa sering meminjam bahan pustaka dan ada
juga siswa yang tidak pernah sama sekali meminjam bahan pustaka dengan
jumalah 12 responden (18%). Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa
minat siswa yang mau meminjam bahan pustaka adalah jarang, kesadaran siswa
dalam pentingnya membaca buku masih rendah dengan dijumpainya tabel diatas
yang tingkat peminjaman koleksi perpustakaannya masih rendah.
e) Jenis Koleksi yang Sering di Pinjam
Tabel 4.9
Jenis Koleksi yang Sering di Pinjam
Jenis Koleksi yang Sering di Pinjam Frekuensi Persentase
Buku Ilmiah 17 26%
Buku Fiksi 40 62%
Koran / Majalah 8 12%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang jenis koleksi yang
sering di pinjam. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 40 responden (62%)
jenis koleksi yang sering dipinjam adalah buku fiksi. Serta ada beberapa siswa
yang meminjam buku ilmiah 17 responden (26%), sisanya siswa meminjam
koran dan majalah di perpustakaan sekolah. Dalam hal ini dapat kita lihat siswa
paling dominan membaca buku-buku fiksi dibandingkan buku-buku ilmiah dan
koran atau majalah.
55
f) Jumlah Buku yang Biasa Siswa Pinjam dalam Sebulan.
Tabel 4.10
Jumlah Buku yang Biasa Siswa Pinjam dalam Sebulan
Jumlah Buku yang Biasa Siswa Pinjam dalam Sebulan
Frekuensi Persentase
2 34 52%
5 11 17%
6 7 11%
Lupa 5 8%
Tidak Pernah 8 12%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang jumlah buku yang
biasa siswa pinjam dalam waktu sebulan. Berdasarkan data yang diperoleh
sebanyak 34 responden (52%) jumlah buku yang biasa siswa pinjam dalam
waktu sebulan adalah 2 buku. Serta ada juga siswa yang menyatakan tidak
pernah meminjam buku di perpustakaan dalam sebulan terakhir. Serta ada
beberapa siswa yang mengatakan meminjam beberapa buku di perpustakaan
dalam sebulan terakhir dengan jumlah yang beragam. Dan ada beberapa siswa
juga yang mengatakan lupa, berapa jumlah buku yang dipinjam dalam sebulan.
56
g) Jumlah Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam dalam Waktu sebulan.
Tabel 4. 11
Jumlah Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam dalam Sebulan
Jumlah Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam dalam Sebulan
Frekuensi Persentase
5 15 23%
10 2 3%
8 5 8%
Jawaban Sendiri :
Lupa 35 54%
Tidak Pernah 8 12%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang jumlah buku ilmiah
yang biasa siswa pinjam dalam waktu sebulan. Berdasarkan data yang diperoleh
sebanyak 35 responden (54%) siswa lupa berapa jumlah buku ilmiah yang mereka
pinjam. Dan sebagian lagi siswa mengatakan bahwa dalam sebulan ini meminjam
5 buku ilmiah di perpustakaan siswa yang mengatakan meminjam 5 buku ilmiah
dalam sebulan di perpustakaan berjumlah 15 reponden (23%). serta ada beberapa
siswa juga yang mengatakan tidak pernah meminjam buku di perpustakaan dalam
waktu sebulan terakhir, dan sisanya memiliki jawaban yang beragam dalam
meminjam buku ilmiah di perpustakaan dalam sebulan terakhir ini.
57
h) Jenis Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam
Tabel 4. 12
Jenis Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam
Jenis Buku Ilmiah yang Biasa Siswa Pinjam
Frekuensi Persentase
Ensiklopedia 17 26%
Kamus 8 12%
Buku Pelajaran 40 62%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang jenis buku ilmiah
yang biasa siswa pinjam. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 40 responden
(62%) jenis buku ilmiah yang biasa siswa pinjam adalah buku pelajaran. Siswa
banyak meminjam buku ilmiah di perpustakaan guna menunjang pelajaran di
kelas. Tetapi ada beberapa siswa juga yang mengatakan bahwa biasa meminjam
koleksi perpustakaan seperti kamus dan ensiklopedia. Ensiklopedia termasuk
koleksi perpustakaan yang sering digunakan siswa sebanyak 17 responden (27%).
i) Minat Siswa dalam Meminjam Koleksi Fiksi di Perpustakaan
Tabel 4. 13
Minat Siswa dalam Meminjam Koleksi Fiksi di Perpustakaan
Minat Siswa dalam Meminjam Koleksi Fiksi di Perpustakaan
Frekuensi Persentase
Sangat Sering 27 42%
Jarang 18 28%
Tidak Pernah 9 14%
Jawaban sendiri : Lupa 11 16%
Jumlah 65 100%
58
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang Minat Siswa dalam
Meminjam Koleksi Fiksi di Perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh
sebanyak 27 responden (42%) minat siswa dalam meminjam koleksi fiksi di
perpustakaan adalah sangat sering. Serta ada beberapa siswa yang mengatakan
jarang, tidak pernah dan bahkan lupa pernah meminjam koleksi fiksi di
perpustakaan sekolah.
j) Minat Siswa dalam Menggunakan Koleksi Digital
Tabel 4. 14
Minat Siswa dalam Menggunakan Koleksi Digital
Minat Siswa dalam Menggunakan Koleksi Digital
Frekuensi Persentase
Sering 12 18%
Jarang 53 82%
Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang Minat Siswa dalam
Menggunakan Koleksi Digital. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 53
responden (82%) minat siswa dalam menggunakan koleksi digital di
perpustakaan adalah jarang. Dan sebagian siswa lagi mengatakan sering
menggunakan koleksi digital di perpustakaan sekolah, siswa yang sering
munggunakan koleksi digital di perpustakaan sekolah sebanyak 12 responden
(18%).
59
k) Hasil yang didapatkan Siswa dalam Memperoleh Informasi di
Perpustakaan
Tabel 4. 15
Hasil yang didapatkan Siswa dalam
Memperoleh Informasi di Perpustakaan
Hasil yang didapatkan Siswa dalam Memperoleh Informasi di Perpustakaan
Frekuensi Persentase
Ya, Dapat 21 32%
Kadang- Kadang 27 42%
Tidak Dapat 17 26%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang apakah siswa
mendapatkan informasi yang diinginkan diperpustakaan. Berdasarkan data yang
diperoleh sebanyak 27 responden (42%) kadang-kadang mendapatkan informasi
yang diinginkan. Dari tabel di atas juga ada beberapa siswa yang tidak
mendapatkan informasi yang di inginkan sebanyak 17 responden (26%). Dan ada
beberapa siswa yang mendapatkan beberapa informasi yang diinginkan di dalam
perpustakaan. Hal ini menjadi pertanyaan apakah siswa yang tidak mendapatkan
informasi yang diinginkan di dalam perpustakaan apakah siswa tersebut sudah
benar mencari informasi tersebut atau informasi yang disediakan perpustakaan
sekolah masih kurang lengkap.
60
l) Seberapa Sulit Siswa Menemukan Informasi yang di inginkan di
Perpustakaan
Tabel 4. 16
Seberapa Sulit Siswa Menemukan Informasi
yang di inginkan di Perpustakaan
Seberapa Sulit Siswa Menemukan Informasi
yang di inginkan di Perpustakaan
Frekuensi Persentase
Sangat Mudah 29 29%
Biasa Saja 31 48%
Sangat Sulit 15 23%
Jumlah 65 100%
Tabel diatas merupakan data yang menunjukan tentang seberapa sulit siswa
menemukan informasi yang diinginkan di perpustakaan sekolah. Dari tabel
diatas dapat dilihat bahwa paling banyak siswa biasa saja dalam sulitnya
menemukan informasi yang diinginkan di perpustakaan deangan angka tertinggi
31 responden (48%). Sangat mudah bagi 29 responden (29%) dalam menemukan
informasi yang diinginkan di perpustakaan dan bagi 15 responden (23%) sangat
sulit menemukan informasi yang diinginkan di perpustakaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMKN 8 Jakarta, dapat
disimpulkan siswa SMKN 8 Jarang mengunjungi perpustakaan hal itu dikarenakan
kurang pengenalan perpustakaan terhadap siswa. Hasil penelitian juga menjukkan
bahwa siswa mengunjungi perpustakaan untuk mencari informasi dan berada di
perpustakaan hanya maksimal 2 jam. Minat siswa dalam meminjam koleksi di
perpustakaan juga tidak tinggi (jarang).
Koleksi buku yang sering dipinjam oleh siswa adalah buku fiksi dengan
jumlah buku maksimal 2 setiap bulannya. Sedangkan untuk jenis buku ilmiah,
siswa lupa berapa jumlah buku yang mereka pinjam setiap bulannya. Dari hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa siswa jarang menggunakan koleksi digital,
jarang menemukan informasi yang diinginkan. Hal inilah yang harus menjadi
perhatian pustakawan sekolah untuk terus meningkatkan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan perpustakaan agar banyak siswa yang mulai memanfaatkan
perpustakaan sebagaimana mestinya, seperti memanfaatkan bahan pustaka
semaksimal mungkin apalagi dengan jumlah koleksi yang sangat memadai
seharusnya siswa mampu menemukan informasi yang diinginkan sesuai dengan
yang dibutuhkan siswa.
61
62
B. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan pada penelitian ini, maka penulis
mengajukan saran-saran guna memperkaya kebutuhan informasi siswa dalam
pemanfaatn bahan pustaka di perpustakaan SMKN 8 Jakarta yaitu :
1. Perlunya mengadakan acara di dalam perpustakaan seperti bedah buku, lomba
membuat poster perpustakaan dan membuat karya ilmiah.
2. Mengubah desain ruang perpustakaan agar menarik siswa untuk mengunjungi
perpustakaan serta menarik minat baca siswa.
3. Menambah jumlah buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga mereka
biasa memperoleh informasi yang diinginkan melalui perpustakaan.
4. Perlu adanya dukungan dari guru-guru untuk memberikan tugas yang
informasinya bias ditemukan di perpustakaan.
5. Diadakan kegiatan peminjaman buku untuk setiap siswa dalam seminggu baik
itu buku-buku fiksi maupun buku ilmiah bahkan koleksi visual.
63
DAFTAR PUSTAKA
American Library Association. ALA Glossary of Library and Information Science.
Chacigo, 1998
Amirul Hadi dan Haryono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pusaka Setia,
1998
Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva
Press, 2012
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Cet.9. Jakarta: Grafika Persada, 1999
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Social: Berbagai Alternative
Pendekatan. Jakarta: Kencana, 2007
Dady P Rachmananta. Etika Kepustakawanaan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi
dan Kode Etik Perpustakaan Indonesia. Jakarta: Seto, 2010
Darmono. Manajemen dan Tatakerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia, 2001
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.
Balai Pustaka, 1998
Hermawan Warsito. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992
Ibrahim Bafadal. Pengeloaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Cet V
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bumi Aksara, 2009
64
IFLA/UNESCO. Pedoman Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
htp: //w w w.i fla .org/VI I/s 11/pubs /school-guidelines, 2006
Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik. Jakarta: Balai Pustaka, 2010
Larasati Millburga. et al. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanisius,
1991
Lasa Hs. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media, 2005
Meilina Bustari. Manajemen Perpustakaan Pendidikan. Yogyakarta: Jurusan
Administrasi Pendidikan FIP UNY, 2006
Mudjito. Membina Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999
Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001
Muhammad Idrus. Metode Penelitian Ilmu Social. Jakarta: Erlangga, 2009
Mulyadi SK dan Febriana Primasari. “Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.” Profesi
Pendidikan Dasar Vol. 1, No. 1 (Juli 2014): h. 18
Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan sekolah. Bandung: Bumi Aksara, 2009
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta. Profil Singkat Sekolah
dan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuran Negeri 8 Jakarta. Diakses
pada tanggal 24 April 2019 pukul 10.45 melalui http://SMKN8jkt.id
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Social bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-LAN, 2002
P Sumardi. Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya. Yogyakarta: Kanisius, 1991
Puspita Sari. Strategi Pembelajaaran Terpadu. Yogyakarta: Familia, 2013
65
Republik Indonesia. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007. Jakarta, 2007
Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003:
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Indonesia, 2003
Ridwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula.
Bandung: Alfabeta, 2005
Rommy Kountur. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Thesis. Jakarta:
PPM, 2005
Saetre. Pedoman Perpustakaan Sekolah. IFLA/UNESCO, 2002. Diterjemahkan oleh
Hernandono MLIS., MA, Prof. Dr. Sulistyo Basuki dan Dra Lucy
Dhamayantu, M.Hum. diakses dari
http://w ww .if la .org/V IIs 11/pubs/SchoolL ibrariG uidelines-id.pdf.H tm . Tanggal
17 April 2019 pukul 11.45
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2010
Suharsimi Arikunto. Proses Penelitian: Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: Rineke
Cipta, 2013
Sulistio Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:PT Gramedia pustaka Utama,
1993
Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Tampubolon. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak.
Bandung: Angkasa, 1991
Trimo Soejono. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur.
Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara, 1998
66
UIN Syarif Hidayatullah. Pedoman Penelitian. Jakarta: TIM UIN Syarif
Hidayatullah, 2009
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Diambil dalam web
http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf. Diakses pada tanggal 7
April 2019 pukul 15.20
Yusup Pawit M. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana, 2007
67
LAMPIRA-LAMPIRAN
Struktur Organiasai
Koleksi Perpustakaan
68
Fasilitas di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta
69
Penataan buku di rak
70
71
72
73
74
BIODATA PENULIS
Januarti (Jane) dilahirkan di Jakarta, 17 Januari
1995, Anak pertama dari tiga bersaudara.
Ayahanda Syahlani bekerja sebagai wirausaha
dan ibunda Faridah sebagai ibu rumah tangga.
Penulis memiliki saudara laki-laki adik pertama
bernama Faridansyah yang sekarang kuliah di
Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen dan
bekerja di PT. MINI SO dan adik kedua bernama
Riefkiansyah yang saat ini juga sedang kuliah di
Universitas BSI Jururan IT dan bekerja di BANK
PANIN Jakarta Pusat. Mereka merupakan hal terpenting dari kehidupan
penulis.
Riwayat pendidikan dimulai dari SDN 07 Pagi (2001-2006), MTS
Negeri 23 Jakarta (2007-2009), dan SMA Negeri 7 Jakarta Pusat (2010-1012).
Selanjutnya penulis memutuskan mendaftar kuliah di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta melaui jalur SPMBMandiri tahun 2012. Jurusan Ilmu Perpustakaan
merupakan jurusan pertama yang penulis pilih dari rekomendasi ayah dan
alhadulillah diterima di Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu
Perustakaan sesuai dengan saran dan masukan dari ayah. Penulis
menyelesaikan studi dengan judul skripsi “Pemanfaatan Bahan Pustaka Oleh
Siswa di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Jakarta Selatan”
dibawah bimbingan Bapak Nuryudi, MLIS.
Selama berkuliah penulis melakukan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) di
Perpustakaan Daniel S.Lev pada bulan Januari-Februari 2015. Serta
melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian pada Masyarakat
oleh Mahasiswa (PpMM) yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai
dengan 31 Agustus 2015 di Desa/Kelurahan Bendungan, Kecamatan Jonggol,
Kabupaten Bogor. Provinsi Jawa Barat.
Recommended