View
213
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
pemberontakan boxer
Citation preview
Nama Mahasiswa : Bambang Suprianto
Nim : 220900059
Dosen : Yulita Dewi Purmintasari, M.Pd
MK : Sejarah Asia Timur Lama
Tugas : Membuat Rangkuman Tentang Pemberontakan Boxer di Cina
PEMBERONTAKAN BOXER
Perjanjian-perjanjian yang dibuat Cina dengan bangsa asing akibat kekalahan Cina
dalam peparangan antara lain Perang Candu, Perang Cina-Jepang, sangat dirasakan sabagai
bentuk perjanjian yang tidak adil. Isi perjanjian pada umum nya sangat marendahkan
martabat bangsa Cina dan merugikan negara itu. Oleh sebab itu ketika Kang You-wei
mendengungkan rencana pembaharuan, rakyat Cina menyambutnya dengan penuh harapan,
mereka mengharapkan rencana pembaharuan itu bisa marubah nasib negara dan bangsa Cina.
Namun Pembaharuan tersebut tidak berhasil mencapai sasaran akibat tindakan golongan
konaervatif yang didukung oleh ratu Ci-xi. Kagagalan Garakan Pembaharuan ini semakin
menenggelamkan rakyat Cina ke dalam jurang kekecewaan. Dalam suasana penuh
pergolakan ini mudah sekali timbul ekses-ekses yang tidak diharapkan. Salah satu
diantaranya adalah pembarontakan Boxer.
Alasan pemberontak Boxer membunuh rakyat Cina penganut agama Kristen dan
membakar gareja karena terdorong, o1ah parasaan anti asing dan anti misionaris. Tindakan
ini mendapat protes keras dari pemerintah Parancis. Pemerintah Cina segera memanggil Yu-
xian yang pada waktu itu menjabat sabagai Gubernur Shandong, ke Beijing. Yu-xian
meletakkan jabatannya dan diserahkan kepada Inan_Shi-kai. Yuan pada Pemberontakan
Boxer pada dasarnya tidak setuju dengan pemberontakan Boxer, ia sagera bertindak keras
manumpas pemberontakan tersebut. Yuan menghukum mati Chnfinng-dang, salah saorang
pemimpin Boxer, dan mengusir pengikutnya ke Zhili. Sewaktu Yu-xian berada di Beijing, ia
secara barlebihan menceritakan perihal kesetiaan, keberanian dan kehebatan yang dimiliki
oleh organisasi Boxer kepada pangeran Duan dan sekretaris negara Gang Yi, mereka
kemudian meneruskan cerita itu kepada ratu Ci -xi. Ci-xi terkesan sakali mendengar berita
tentang organisasi Boxer. Alasan inilah yang manyebabkan Yu-xian tidak jadi dipecat, justru
ia memparoleh jabatan baru sabagai Gubernur di Shanxi dengan penuh kebanggan ia
mengumumkan kepada bawahannya bahwa ada dua orang pemimpin utama organisasi Boxer,
pertama ada1ah. Li Ping-hang dan kedua dirinya. Pada musim semi 1900 organisasi Boxer
mangadakan kekacauan di daerah Zhili. Di daerah itu mereka mendapat perlawanan dari
pejabat pemerintah yang berwenang. Saorang hakim barnama Lao Nai-Xuan mamberikan
peringatan keras terhadap organisasi Boxer supaya membatasi kegiatan-kagiatan nagatif yang
dilakukan. Ia juga mengajukan petisi kepada Gubernur Jendral Yu-Lu supaya menindak
organisasi tarsebut. Tetapi rupanya Yu-lu bersimpati pada organisasi Boxer, begitu juga
dengan Dewan Hakim Ding-rong yang secara diam-diam menggabungkan diri dengan
organisasi itu. Keduanya memutuskan tidak akan mamperdulikan petisi yang diajukan oleh
Lao. Sekitar bulan Juni pemberontakan Boxer semakin meluas keseluruh Zhi1i.
1. Jalannya Pemberontakan
Organisasi Boxer mamulai gerakan sekitar tahun 1898 di 18 desa distrik Guan
propinsi Shandong. Mengapa organisasi ini memilih Shandong sabagai daerah awal
pergarakan. Ada dua alasan pokok yaitu, pertama, yang menjabat Gubernur Shandong
pada waktu itu ada1ah. Li Ping-heng. Sabagaimana diketahui ia adalah simpatisan dan
anggota organisasi rahasia Golok Besar (Da-Dao Hui) yang merupakan sumber dari
organisasi Boxer, Sudah barang tentu Li mambarikan kesempatan yang saluas-luasnya
kepada organisasi Boxer mengadakan gerakan di daerah kekuasaannya. Kadua, pada
tahun 1897, dua orang misionaris berkebangsaan Jerman terbunuh di Shandong.
Sehubungan dengan peristiwa itu pemerintah Jerman memaksa pemerintah Qing
memecat Li. Peristiwa ini juga dijadikan alasan oleh Jerman menuntut panguasaan atas
pelabuhan Jiaozhou, dengan tujuan mencegah daerah itu dikuaaai oleh bangsa asing
lainnya. Perlakuan buruk pasukan Jerman terhadap rakyat ditambah dengan penderitaan
yang dialami rakyat akibat bancana banjir yang melanda daarah Shandong, manimbulkan
keresahan rakyat. Akibatnya rakyat secara diam-diam membantu organisasi Boxer
dengan jalan membiarkan mereka melakukan pembunuhan terhadap rakyat Cina
penganut agama Kristen dan membakari geraja-gereja.
Pargerakan semakin meluas, sekitar bulan Mei 1900 organisasi Boxer telah
membunuh 68 orang penduduk Cina beragama Kristen dan membakar 75 buah rumah
kediaman penduduk di Zhili. Di daerah ini organisasi Boxer harus menghadapi
parlawanan pejabat setempat. Para pejabat itu mengeluarkan peringatan keras terhadap
rakyat untuk tidak mempercayai kekuatan gaib yang dimiliki oleh pemberontak-
pemberontak Boxer. Manurut pejabat-pejabat itu organisasi Boxer sama saja dengan
organisasi Taratai Putih hanya dalam nama lain.
Pejabat daerah tidak tinggal diam ketika melihat perbuatan anggota Boxer membakar
gereja-gareja dan membakar rumah-rumah panduduk Cina baragama Kristen. Mareka
segera mengadakan sarangan balasan. Pasukan Boxer dapat dipukul mundur, bahkan
mereka berhasil menangkap 30 sampai 80 anggota Boxer dan menembak mati salah
saorang pemimpin pasukan Boxer. Kejadian ini dimanfaatkan oleh pejabat-pejabat itu
untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa kekuatan gaib pemberontak Boxer tarnyata
tidak seperti apa yang selama ini dibesar-besarkan.
Pada tanggal 28 Mai 1900 gelombang anti asing semakin meningkat. Diplomat-
diplomat asing yang berdomisili di Beijing bersiap siaga, dan mangambil langkah-
langkah pencegahan dengan memanggil pasukan kedutaan di pelabuhan Tianjin ke
Beijing. Badan Urusan Luar Negeri semula berkeberatan dengan tindakan itu, tetapi
akhirnya terpaksa mengizinkan paasukan kedutaan memasuki Beijing dengan syarat
jumlah pasukan dibatasi. Pasukan asing partama tiba di Beijing pada tanggal 1 Juni 1900
yang terdiri dari 75 orang pasukan Rusia, 75 orang pasukan Inggris, 50 orang pasukan
Amerika, 80 orang pasukan Itali, dan 25 orang pasukan Jepang.
Pasukan Boxer memutuakan hubungan kereta api antara Beijing dan Tianjin, akibatnya
situasi berubah dengan cepat dan tidak terkendali. Zang Zhi-dong, Gubernur Jendral Wu
Han, dan Sheng Kuan-Huai, Direktur kerata api dan telegrap, tidak berhaail memohon
kepada pihak istana agar pasukan Boxer ditindak sebelum keadaan negara manjadi lebih
parah lagi. Sangat disayangkan pada waktu itu istana telah dikuasai oleh kelompok Zai-
yi dan kawan-kawan, sehingga himbauan Zhang dan Shang tidak ditanggapi. Di istana
saat itu tengah terjadi pergaseran pucuk pimpinan Badan Urusan Luar Nageri dari
PangeranQing kepada Zai-yi (pangeran Duan).
Melihat tidak adanya tanggapan dari pemerintah Qing, para diplomat
menyimpulkan bahwa pemerintah Qing memang barmaksud menyingkirkan semua
bangsa asing di ibukota Beijing. Menteri Inggris meminta bantuan kepada Admiral
Seymor di Tianjin. Pada tanggal 10 Juni 1900 sejumlah 2100 orang pasukan dikirim
menuju Beijing. Berita pengiriman pasukan bantuan ini rupanya terdangar oleh
pamberontak Boxer.
Mereka segera malakukan pencegatan di daerah Langfang yang terletak diantara Beijing
dan Tianjin. Kedua pasukan itu pun terlibat dalam pertempuran yang hebat. Hubungan
telegrap Beijing dan Tianjin terputus sama sekali, hal ini membuat orang-orang asing di
Beijing kian dilanda kecemasan karena tiadanya berita mengenai kedatangan kareta api
yang membawa pasukan itu. Pada tanggal yang sama pula pambarontak Boxer
membakar kedutaan Inggris di daerah bukit barat kota Beijing. Sehari kemudian tanggal
11 Juni, konsul kedutaan Japang, Sugiyama, terbunuh oleh pasukan dibawah pimpinan
Jendral Dong Fu-xiang. Akibat dari kajadian ini pergolakan semakin menjalar ke seluruh
kota Beijing. Pada tanggal 13 Juni pemerintah Qing mengeluarkan pernyataan bahwa
kedutaan-kedutaan asing di Beijing dianggap telah cukup dilindungi oleh pasukan
kedutaan sehingga tidak diperlukan bantuan pasukan lebih banyak lagi. Pemerintah Qing
memarintahkan Gubernur Jendral Lu Yu menolak kedatangan Admiral Seymour baserta
pasukannya. Pemerintah Qing kemudian memberitahukan komandan benteng Dagu
supaya bersiap-siap menghadapi kemungkinan adanya serangan dari bangsa asing.
Bersamaan dengan itu pasukan Boxer bergerak mamasuki kota Beijing dan mengadakan
pangepungan. Pasukan Boxer melakukan aksi membakar gereja dan tempat tinggal
bangsa asing, sarta membunuh penduduk baragama Kristen ataupun membakar mereka
hidup-hidup. Selain itu mereka juga menggali makam-makam misionaris yang terdapat
di sekitar daerah itu, termasuk makam penyebar agama Kristen terdahulu seperti Matteo
Ricci, Schal Von Bell dan Ferdinand Verbiest, Tempat tinggal sekretaris negara Xu-
dong, pendukung Boxer di istana, tidak luput dari keganasan pamberontak Boxer.
Pejabat-pejabat istana tidak terkecuali mereka menerima perlakuan serupa, dan dipaksa
turun ke jalan untuk menerima penghinaan umum. Tanggal 18 Juni 1900 pemberontak
Boxer mengadakan serangan tarhadap kedutaan, dan pada tanggal 20 Juni mereka
membunuh saorang mentari berkabangaaan Jerman, Clemens Von Keteler.
Di kota Tianjin perbuatan pemberontak Boxer tidak dapat di kendalikan oleh
penguasa daerah. Mereka juga melakukan pembakaran tarhadap gereja-gereja dan toko-
tokok yang menjual buku-buku serta barang-barang buatan bangsa asing. Penjara-penjara
dihancurkan dan para narapidana dilepaakan sahingga menambah kekacauan situasi.
Pemberontak Boxer memakaa Gubernur Jendral supaya mengijinkan mereka mangambil
senjata dengan bebas dari tempat penyimpanan senjata milik pemerintah.
Karena tiada jalan lain untuk menghadapi pamberontak-pemberontak militan tersebut,
akhirnya pasukan mengambil jalan kekerasan dengan menyerang benteng Dagu pada
tanggal 16 Juni, dan berhasil menguasainya pada tanggal 17 Juni 1900.
Sementara itu ekspedisi yang dipimpin Admiral Seymour tidak barhasil memasuki
Beijing, sahingga ia memutuskan kembali ke Tianjin sambil melakukan serangan balasan
di sepanjang jalan menuju Tianjin.
2. Reaksi Terhadap Pemberontakan
Seperti yang kita ketahui, setiap aksi pasti timbul suatu reaksi. Demikian halnya
dengan aksi pemberontakan Boxer tentu mendapat reaksi. Reaksi ini datang dari kedua
belah pihak yang terlibat secara langsung didalamnya yaitu pemerintah Qing dan
pemerintah asing. Dalam hal ini reaksi yang timbul bisa bersifat negatif bisa juga bersifat
positif, itu semua tergantung dari sudut mana pihak itu membari panilaian. Dibawah ini
adalah gambaran reaksi yang timbul dari kedua belah pihak terhadap pemberontakan
Boxer.
a. Sikap Pemerintah Qin
Pertempuran yang terjadi antara pemerintah Qing dengan bangsa asing selalu
berakhir dengan kekalahan di pihak Qing. Akibatnya kekuasaan bangsa asing
semakin meluas ke Cina. Pada umumnya bangsa asing selalu menuntut ganti rugi
setiap negara itu menang perang dari Cina. Bentuk ganti rugi itu bisa berupa
sejumlah basar uang atau penyerahan sebagian wilayah dan pelabuhan milik negara,
Karena begitu seringnya Qing mangalami kekalahan, maka jumlah uang dan daerah
yang di serahkan semakin banyak. Dampak kajadian ini sangat luas, perekonomian
negara guncang, dan negara asing menduduki daerah hasil rampasan perang. Bangsa
asing mambentuk kekuaaaan sendiri di daerah yang dikuasai dimana pemerintah
Qing tidak berhak mencampuri, bahkan harus mematuhi peraturan yang dibuat
bangsa asing di daerah taraebut.
Rakyat Cina menilai pemerintah Qing sudah amat lemah dan paaukan
pemerintah tidak dapat lagi diandalkan untuk menghadapi serangan bangsa asing.
Ketidak puasan rakyat semakin berkambang. Rakyat tidak takut lagi mengeritik
buruknya pemerintahan Qing pada waktu itu. Kaadaan ini disadari oleh Ci-xi, dan
amat berbahaya bila dibiarkan berlarut-larut. Untuk mengataai keadaan itu Ci-xi
barusaha mengalihkan kritik rakyat ke arah lain yaitu menimpakan kesalahan kepada
bangsa asing. Untuk memperkuat pertahanan terhadap serangan bangsa asing, Qing
memerintahkan membentuk kambali barisan-barisan desa. anggota organisasi Boxer
banyak yang menggabungkan diri ke dalam bariaan ini. Mereka membujuk anggota
barisan desa lainnya melakukan upacara-upacara keagamaan yang menurut mareka
dapat memberikan kesaktian dan kekebalan tubuh. Jumlah anggota barisan
bertambah pesat karena semakin banyaknya rakyat yang menggabungkan diri.
Perkembangan organisasi Boxer semula agak mencemaskan pemerintah Qing,
mengingat slogan perjuangan mereka. Tetapi setelah beberapa pejabat Qing berhasil
merubah slogan itu kehadiran organisasi tidak lagi mengkhawatirkan. Parnyataan
Gubernur Yu-xian di Beijing, dihadapan para pejabat tinggi istana mengenai
organisasi Boxer, membuat mereka terkesan. Pejabat-pejabat itu kemudian
mengusulkan kepada Ci-Xi agar menggunakan organisasi Boxer melawan bangsa
asing. Ci-Xi yang kebetulan pada waktu itu sedang mangalami keputusasaan atas
perlakuan bangsa asing, segera menarima usul pejabat-pejabat istana. Namun
rupanya tidak semua pejabat manyetujui keputusan Ci-xi. Salah saorang diantaranya
adalah Yuan Shi-Kai bersikap sebaliknya. Pada tanggal 7 Desember 1899 istana
memperingatkan Yuan supaya tidak bersikap keras terhadap keputusan pemerintah.
Pernyataan berikutnya tertanggal 3 Juni 1900 disampaikan kepada Yuan, aekali lagi
Qing memerintahkan Yuan melakukan pandekatan secara damai dengan organisasi
Boxer. Permintaan itu tidak dihiraukan, dan Yuan tetap manumpas pemberontakan
Boxer.
Walaupun terdapat katidaksepakatan mengenai masalah Boxer, namun
pemerintah Qing tetap manyambut baik organisasi ini. Pada tanggal 12 Juni 1900
pemerintah Qing mengeluarkan keputusan bahwa rakyat yang melatih diri untuk
mempertahankan diri dan malindungi desa mareka tidak boleh dianggap golongan
penjahat. Kemudian pada 17 April pengumuman baru dikeluarkan lagi, yang
manyatakan bahwa anggota organisasi Boxer adalah rakyat pedasaan yang cinta
damai dan patuh kepada hukum, dan hanya ingin melindungi diri serta keluarga
mereka. Jadi samua kegiatan yang meraka lakukan tidak dapat di larang.
Anggota organisasi Boxer diperlekukan secara istimewa oleh pemerintah
Qing. Ini dapat terlihat dalam keputusan yang dikaluarken oleh pemerintah Qing,
yang isinya berupa peringatan terhadap pejabat-pejabat propinsi agar tidak
menyarang organisasi Boxer. Perlakuan istimewa dan sikap pajebat propinsi yang
menyembut baik mereka menyebabkan anggota organisasi Boxer tinggi hati.
Ratu Ci-xi semakin mamparcayai kekuatan pemberontak Boxer setelah berulangkali
diyakinkan oleh ketiga pendukung utama Boxer. Ci-xi memerintahkan semua
anggota istana tidak terkecuali wanita harus berletih tinju. Para pangeran dan
bangsawan segera mangundang anggota Boxer ke daerahnya sabagai pengawal, den
mendiriken maja pemujaan untuk dewa mereka. Hempir sebagian basar pesuken
tetep pemerintah bargabung dengan pasukan Boxer, sahingga tidak tempak lagi
perbedaan diantara keduanya. Tinju saat itu telah menjadi semacam wabah. Awal
Mei 1900 pemerintah Qing mengorganisir pemberontak Boxer menjadi pasukan
milisi.
Pemberontak Boxer mulai membuat kerusuhan di beberapa kota dan pedesaan.
Mereka menyerang kedutaan-kedutaan asing di Beijing. Pemarintah Qing
tempaknya tidak berusaha menghentikan perbuatan itu. Bahkan pangeran Duan dan
Cang Yi mengusulkan penyarangan total terhadap seluruh kadutaan asing, karena
menurut meraka itu adalah satu-setunya jalan untuk menghapus penghinaan nasional
yang telah lama diderita oleh Cina. Ci-xi menyetujui pendapet tersebut, dan pada
tanggal 16 Juni diadakan pertemuan dengan panesehat kerajaan pertama untuk
membahas masalah perlu tidaknya mengumumkan perang dengan bangsa asing.
Dalam pertemuan itu terjadi pertentangan antara Ci-xi dan penasehat kerajaan.
Walau demikian satu keputusan cukup panting telah diambil. Ci-xi menetapkan
organisasi Boxer resmi menjadi pasukan pemerintah. Beberapa hari kemudian Yu-
Lu manyampaikan berita mengenai direbutnya benteng Dagu oleh bangsa asing. Api
peparangan teleh tersulut. Ci-xi segera memanggil penesahat kerajaan kaempat
untuk mambicaraken masalah tersebut, kemudian mengumumkan pemutusan seluruh
hubungan diplometik dengan bangsa asing. Ci-xi. memutuskan akan melawan
bangsa asing dengan bantuan pasukan Boxer. Yu Qing-Cheng bekas menteri untuk
Rusia merangkap wakil presiden Badan Urusan Sipil, ditugaskan menyempaikan
berita kepada para diplomat asing supaya segera maninggalkan Beijing dalam waktu
selambat-lambatnya 28 jam dibawah pengawalan militer Qing. Pemerintah Qing
dengan resmi memerintahkan penguasa-penguasa propinsi mengorganisir anggota
pasukan Boxer malawan bangsa asing. Pasukan Boxer dijadikan sabagai contoh
orang-orang berbudi dan adil (Yi min Si Q ) mereka mendapat tunjangan dari
pemerintah berupa beras dan perak. Pangeran Chung dan Cang-yi memimpin kira-
kira 30.000 orang pasukan Boxer, sementara itu Pangeran Duan menengani 1800
orang kelompok pasukan, setiap kelompok terdiri dari 100 sampai 300 orang. Ia
kemudian memimpin pasukan Boxer bergabung dengan pasukan pemerintah yang
dipimpin oleh Jendral Dong Fu-Qian. Mereka melancarkan serangan bertubi-tubi
terhadap kedutaan dan gereja bangsa asing. Pangeran Chuang menyediakan hadiah
sejumlah 50 tail untuk setiap pria bangsa asing yang tertangkap hidup-hidup, 40 tail
untuk wanita, dan 30 tail untuk anak-anak. Penyerangan ke kedutaan-kedutaan ini
atas sepengetahuan dan persetujuan Ci-xi.
Ketika pihak istana mengumumkan pernyataan perang pada tanggal 21 Juni,
penguasa propinsi daerah selatan yaitu: Li Hong Zhang di Guangzho, Liu Kun-Yi di
Nanjing, Zhang Zhi-Dong di Wuhan serta Yuan Shi-Kai di Shandong bersama-sama
menolak pernyataan itu. Pada tanggal 13 Juli sejumlah 13 orang penguasa propinsi
selatan mendesak pihak istana supaya menumpas pemberontakan Boxer, melindungi
bangsa asing dan memberi ganti kerugian akibat musibah yang menimpa mereka
karena adanya kerusuhan pemberontakan Boxer.
Pemerintah Qing juga diminta mengirim surat permintaan maaf kepada pemerintah
Jerman atas kematian Clement Von Ketteler. Karena adanya tekanan dari ke 13
penguasa propinsi itu, maka sikap pihak istana agak lunak. Badan Urusan Luar
Negeri memberi izin kepada para diplomat beserta keluarganya untuk sementara
waktu pindah ke gedung Badan Urusan Luar Negeri sambil menunggu rencana lebih
lanjut usaha pemerintah Qing ini sempat menimbulkan kecurigaan pihak pemerintah
asing, karena dihawatirkan ada maksud tertentu dibalik usaha penempatan itu. Pada
18 Juli, Li Hong Zang mendapat perintah dari istana untuk menugaskan beberapa
diplomat Qing ke luar negeri guna menyampaikan berita kepada pemerintah masing-
masing kedutaan bahwa perwakilan negara-negara itu dalam keadaan aman di
Beijing. Pada tanggal 26 Juli dengan bantuan Cang-Yi dan Xu-Dong, Li Ping-Heng
berhasil membujuk Ci-xi tetap melanjutkan pertempuran melawan bangsa asing.
Sheng Xuan-Huai, direktur jawatan kereta api dan telegrap, menyarankan
kepada Zhang Zhi-Dong dan Liu Kun-Yi secepatnya mengajukan perundingan
perdamaian dengan konsul-konsul asing di Shanghai. Usul mengadakan perundingan
diterima oleh konesul-konsul asing dengan ayarat Zhang dan Liu sebagai penguasa
tertinggi di propinsi masing-masing harus melindungi keselamatan hidup dan harta
benda bangsa asing, serta menumpas pemberontakan Boxer dengan wewenang yang
mereka miliki. Sebaliknya bangsa asing harus menahan diri tidak mengirim paeukan
ke daerah kekuasaan penguasa propinsi Li Hong Zhang danYuan Shi-Kai juga turut
dalam perjanjian itu. Dampak perundingan tereebut sangat menguntungkan
penguasa propinsi, karena seluruh daerah selatan bebas dari pengacauan dan invasi
bangsa asing.
b. Sikap Pemerintah Asing
Perbuatan pasukan Boxer membakar gereja dan membunuh beberapa pejabat
panting kedutaan sarta misionaris, membangkitkan kemarahan pemerintah asing.
Sebagai langkah pertama tindakan penyelamatan warga negara asing di Beijing,
bantuan pasukan yang dipimpin oleh Admiral Seymour dikirim ke Beijing. Pasukan
ini gagal memasuki Beijing karena ditengah perjalanan menuju Beijing_diserang
oleh pasukan Boxer. Melihat kegagalan misi Admiral Seymour, pasukan asing
segera menyerang benteng Dagu dan berhasil merebutnya pada tanggal 17 Juni
1900.
Pemerintah asing berpendapat bahwa pemerintah Qing bertanggung jawab atas
keselamatan seluruh warga negara yang menetap di Beijing. Menyadari bahwa
pemerintah Qing tampaknya tidak sepenuh hati mengatasi pemberontakan, maka
pemerintah asing mengambil langkah yang dianggap tepat yaitu membentuk
pasukan Internasional untuk membebaskan warga negaranya dari pengepungan
pasukan Boxer. Pasukan itu tiba di Dagu sekitar akhir Juli, namun karena ada sedikit
perbedaan pendapat diantara pimpinan pasukan, menyebabkan keberangkatan
pasukan agak terlambat. Baru pada tanggal 4 Agustus pasukan internasional
berangkat menuju Beijing. Pasukan ini berjumlah kurang lebih 18.000 orang, yang
antara lain terdiri dari : 8000 orang pasukan Japang, 4600 orang pasukan Rusia,
3000 orang pasukan Inggris, 210 orang pasukan Amerika, 800 orang pasukan
Perancis, dan 50 orang pesukan Ita1i. Pasukan bergerek menuju ke utara sambil
mengadakan pembersihan di sepanjang jalan dari Tianjin menuju Beijing. Pasukan
Internasional menyerang Beijing tepat pada tanggal 14 Agustus 1900 dan dengan
gemilang berhasil membebaskan kedutaan-kedutaan yang terkepung. Pasukan
Internasional yang dilengkepi dengan persenjataan moderen dengan mudah
mematahkan perlawanan pasukan Qing dan pasukan Boxer.
3. Akibat Pemberontakan
Sehari setelah pasukan Internasional menduduki Beijing Ci-xi, kaisar Guang-xu
dan serombongan kecil anggota istana meninggalkan Beijing. Kaisar sebenarnya
bermaksud tetap tinggal di Beijing dan mengadakan perundingan dengan pemerintah
asing sekaligus mengembil alih kendali pemerintahan dari ratu Ci-xi. Ci-xi tidak mau
begitu saja menyerahken kekuasaan kepada kaisar, ia memaksa kaisar melarikan diri
bersamanya. Ci-xi dan rombongan istana menyamar sabagai rakyat biasa untuk
menghindari pengejaran. Mereka lari ke arah barat dan keadaan rombongan ini sengat
menyedihkan. Sete1ah melakukan perjalanan berat akhirnya rombongan itu tiba di Xian,
dan membentuk pemerintahan baru pada tanggal 23 Oktober 1900.
Sementara itu anggota pasukan internasional mendesak supaya secepatnya
diadakan perundingan. Ci-xi tetep berpegang teguh pada pendiriannya, ia menolak
kembali ke Beijing karena takut mendapat perlakuan buruk dan penghinaan yang akan
dijatuhkan kepada dirinya, jadi ia memutuskan rombongan istana akan kembali
sesudahnya, dan bukan sebelum perjanjian perdamaian dilakasnakan. Penguasa propinsi
selatan berusaha mengalihkan perhatian pasukan Internasional ke masalah lain, yaitu
menjatuhkan hukuman terhadap pejabat-pejabat tinggi yang bersalah. Orang yang paling
antusias dalam hal ini adalah Yuan Shi-Kai, ia tahu jik kaisar sampai kembali ke Beijing
akan sangat membahayakan kepentingannya.
Penguasa-penguasa itu termasuk pangeran Qing dan Li Hong-Zhang menekan
pihak istana supaya menerima tuntutan pasukan Internaeional menghukum sembilan
orang pejabat tinggi istana pendukung utama pemberontakan Boxer, ditambah Yu-xian
dan Jendral Dong Fu-xiang yang bertanggung jawab atas penyerangan ke kedutaan.
Pihak istana akhirnya setuju menghukum pejabat-pejabat yang dimaksud kecuali Jendral
Dong Fu-Xiang, karena saat itu ia masih memimpin 15.000 orang pasukan Qing di Xian.
Pemerintah asing keberatan dengan pengecualian tersebut, sekeli lagi pemerintah Qing
mendapat tekanan. Maka pada tanggal 3 Desember 1900 pemerintah Qing menggeser
Jendral Dong Fu-xiang dari jabatannya den mengirimnya ke Ganzu.
Selama perundingan di Beijing timbul kesukaran mencapai kata sepekat mengenai
tuntutan yang akan diajukan kepada pemerintah Qing. Setiap anggota mempunyai
tuntutan masing-masing seauai dengan kapentingan negaranya. Satalah melalui
pardebatan yang cukup lama akhirnya semua anggota pasukan Intarnasional setuju
menandatangani note perjanjian. Tepat pada tangga 17 September 1901 ditandatangani
Perjanjian Protokol yang mengakhiri pembarontakan Boxer. Pemerintah asing diwakili
oleh 11 negara antara lain : Jerman, Austria, Itali, Hongaria, Balgia, Spanyol, Amerika
Serikat, Perancis, Jepang, Belanda, Inggris dan Rusia. Pihak pemerintah Qing diwakili
oleh Li Hong-Zhang dan Pangeran Qing.
Sacara garis besar isi perjanjian yang panting adalah sebagai barikut :
a. Pasukan Internasiona1 menuntut hukuman mati 12 orang pajabat tinggi istana,
termasuk pangeran Duan dan Chuang, Gang-Yi, Yu-Xien, Li Ping-Heng, Xu-Dong
dan jendral Dong Fu-Xiang.
b. Pemerintah Qing harus membayar ganti kerugian sebesar 450 juta tail, yang harua
dilunasi dalam jangka waktu 39 tahun (sekitar tahun 1940). Rusia 130.371.120 tail
(29%), Jerman 90,070.515 tail (20%), dan Perancis 70.878.240 tail (15,75%).
c. Permintaan maaf kepada pemerintah Jerman dan Jepang sehubungan dengan
terbunuhnya mentari Clement Von Katteler dan konsul Sugiyama.
d. Pambantukan pasukan tetap kedutaan.
e. Benteng Dagu dan benteng-benteng lainnya dihancurkan.
f. larangan mamasukkan senjata salama dua tahun.
g. Menempatkan pasukan asing di tempat-tampat strategis di Beijing dan sapanjang
jalan menuju laut.
Satelah perjanjian ditandatangani dan tampaknya pemerintah Qing konsekuen
dengan perjanjian, maka pasukan internasional secara bertahap meninggalkan Beijing
pada tanggal 17 September. Ci-xi dan rombongan istana baru kembali ke Beijing pada
tanggal 7 Januari 1902.
Isi perjanjian sangat mamberatkan pemerintah Qing, kekuasaan berpindah ketangan
bangsa asing. Walaupun secara resmi Qing yang menduduki tampuk pemarintahan, tetapi
dalam manjalankan administrasi pemerintahan harus mematuhi semua kebijaksanaan
yang digariskan pemerintah asing. Akibat lain yang ditimbulkan, pemberontakan Boxer
melibatkan Cina dalam perang dua negara asing, yaitu Rusia dan Japang mengenai
masalah Manchuria. Pertampuran kedua negara itu tidak terjadi di luar Cina, justru
terjadi di wilayah Manchuria, akibatnya Cina yang menderita kerugian karena
wilayahnya porak-poranda.
Recommended