View
254
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 1/54
UNIVERSITAS INDONESIA
TUGAS FARMAKOTERAPI I
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Atvinda Prilya Afsta 1406664221
lory !laudia Karunden" 1406664410
#uhammad #u$a%a& 'aki 1406(2(4)6
*imson #uara +aya 1406664()6
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
BAB I
Pendahuluan
1
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 2/54
1.1 Pendahuluan
Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit
(keluhan dan tanda). Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjang atau
menyingkirkan kemungkinan penyakit yang menyebabkan. Dalam diagnosis
penyakit kadang-kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit,
gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan. Karena itu, diperlukan
data-data tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lain.
Selain untuk menunjang diagnosis klinis, pemeriksaan laboratorium juga
berfungsi untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit,
untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen, untuk digunakan
sebagai panduan prognosis, serta untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring).
Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan serta berkaitan
erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi, menemukan
kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis, membantu
pemantauan pengobatan, menyediakan informasi prognosis atau perjalanan
penyakit (untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi
dan pengelolaan pasien selanjutnya), memantau perkembangan penyakit dan
memantau efektiitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan
komplikasi yang dapat terjadi, serta mengetahui ada tidaknya kelainan atau
penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.
1.2 Tujuan
!akalah ini dibuat dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang
pemeriksaan-pemeriksaan yang harus dilakukan guna menegakkan diagnosa.
2
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 3/54
BAB II
ISI
2.1 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan "aboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang
diagnosis penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya.
Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian perubahan yang timbul pada
penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia tubuh (perubahan
ini bisa penyebab atau akibat).
2.2 Fungsi Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan "aboratorium dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yakni #
$. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan
menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit
terutama bagi indiidu beresiko tinggi (%alaupun tidak ada gejala atau
keluhan).
&. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita
seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi
'. !enemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala
klinis
. !embantu pemantauan pengobatan.
. !enyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk
memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan
pengelolaan pasien selanjutnya.
*. !emantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan
penyakit dan memantau efektiitas terapi yang dilakukan agar dapat
meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya
dilakukan se+ara berkala.
. !engetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai
dan potensial membahayakan.
,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 4/54
. !emberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit.
2.3 Tahaptahap pemeriksaan laboratorium
ntuk mendapatkan hasil yang akurat dalam pemeriksaan laboratorium
harus menga+u kepada /"P (/ood laboratory Pro+edure) yaitu melalui
tahapan#
$. Pre 0nalitik. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap persiapan a%al,
dimana tahap ini sangat menentukan kualitas sampel yang nantinya akan
dihasilkan dan mempengaruhi proses kerja berikutnya. 1ang termasuk
dalam tahap Pra 0nalitik meliputi Kondisi pasien, +ara dan %aktu
pengambilan sampel, perlakuan terhadap proses persiapan sampel sampai
sampel selesai dikerjakan.
&. 0nalitik. 0dalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga diperoleh
hasil pemeriksaan.
'. Pas+a 0nalitik. 0dalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan untuk
meyakinkan bah%a hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar 2 benar
alid atau benar.
2.! Pemeriksaan Laboratorium
2.!.1 Pemeriksaan "ula #arah
Dahulu, glukosa diperiksa dengan memanfaatkan sifat mereduksi glukosa
yang non spesifik dalam suatu reaksi dengan bahan indikator yang
memperoleh atau berubah %arna jika tereduksi. Karena banyak jenis pereduksi
lain dalam darah yang dapat bereaksi positif, maka dengan metode ini kadar
glukosa bisa lebih tinggi -$ mg3dl dari kadar seharusnya. Sekarang,
pengukuran glukosa menggunakan metode en4imatik yang lebih spesifik
untuk glukosa. !etode ini umumnya menggunakan en4im glukosa oksidase
atau heksokinase, yang bekerja hanya pada glukosa dan tidak pada gula lain
dan bahan pereduksi lain. Perubahan en4imatik glukosa menjadi produk
dihitung berdasarkan reaksi perubahan %arna (kolorimetri) sebagai reaksi
terakhir dari serangkaian reaksi kimia, atau berdasarkan konsumsi oksigen
pada suatu elektroda pendeteksi oksigen. Chemistry analyzer (mesin
4
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 5/54
penganalisis kimia%i) modern dapat menghitung konsentrasi glukosa hanya
dalam beberapa menit. !etode yang umum digunakan adalah metode /5D-
P0P, yaitu dengan menggunakan en4im glukosa oksigenase untuk mengubah
glukosa menjadi hidrogen peroksida, yang kemudian di-coupling dengan
aminofena4on dan fenol untuk menghasilkan %arna. 6arna ini dapat diperiksa
dengan metode spektrofotometri pada panjang gelombang * nm, setelah
sebelumnya diinkubasi selama menit pada suhu '7.
8erdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium,
antara lain obat-obatan seperti golongan kortison, tia4id, 9loop: diuretik yang
dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah; trauma dan stress; %aktu
pemeriksaan serum; merokok; dan aktiitas, dimana aktiitas yang berat
sebelum uji laboratorium dapat menurunkan kadar gula darah.
2.!.1.1 Pemeriksaan "lukosa #arah Se$aktu %"#S&.
Pemeriksaan /lukosa se%aktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada
suatu hari tanpa memperhatikan %aktu makan terakhir.Pemeriksaan /lukosa
Darah Se%aktudilakukan bersamaan dengan telah adanya keluhan klinik yang
menga+u pada diabetes mellitus. Keluhan klinik berupa polidipsi, polifagi,
poliuria, berat badan yang menurun, glukosuria. <ika kadar glukosa plasma =
&>> mg3dl maka sudah dikatakan positif D! dan penderita tidak perlu lagi
pemeriksaan tes toleransi glukosa
8ujuannya untuk deteksi a%al pasien yang diduga menderita D! sebelum
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Di tempat praktek dokter biasanya sudah
tersedia alat yang ringkas untuk mendeteksi /DS yang biasa disebut /D sti+k.
8inggal diambil sedikit darah dari ujung jari menggunakan jarum, sti+k dimasukkan alat, darah ditotolkan ke sti+k, dan hasilnya keluar.
?ilai normal gula darah se%aktu >-&>> mg3d". Hanya saja pemeriksaan
gula se%aktu kurang bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang
berpenyakit Diabetes !ellitus (D!) misalnya, karena pada pemeriksaan ini
banyak faktor yang berpengaruh seperti makanan, minuman, aktifitas tubuh
dll.
(
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 6/54
/ambar $. /D Sti+k untuk pemeriksaan /DS
2.!.1.2 Pemeriksaan "ula #arah Puasa%"#P&
Pemeriksaan gula darah puasa merupakan Pemeriksaan glukosa puasa
merupakanpengukuran kadar glukosa dalam darah pada kondisi puasa selama
$& jam. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan kadar glukosa endogen.
Direkomendasikan bagi pasien de%asa yang tidak hamil.!anfaat Pemeriksaan'
$) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (D!), pemantauan terapi D!, serta
mendukung dalam kontrol D!;
&) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti asidosis,
ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik
Persyaratan @ <enis Sampel' Serum, plasma heparin3AD80 (tidak lisis),
plasma flourida3lodoasetat. Stabilitas Sampel' Serum, plasma heparin3AD80
(tidak lisis) # jam pada $-& B7, & jam pada &- B7; plasma flourida3lodoasetat
# & jam pada $-& B7
6
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 7/54
8abel $. Klasifikasi Diagnosis /DP
Klasifikasi diagnosis keadaan penderita /lukosa plasma puasa
?ormal C $>> mg3d"Pra-Diabetes
E/F atau /8FF
$>>-$& mg3d"
---
Diabetes G $&* mg3d"
Keterangan# F) E/ Impaired Fasting Glucose (terganggunya glukosa
puasa)
FF) /8 Impaired Glucose Tolerance (terganggunya toleransi glukosa)
ISumber# Departeman Kesehatan J, &>>, telah diolah kembali
2.!.1.3 Pemeriksaan "lukosa #arah Post Prandial %"#PP&
Pemeriksaan glukosa & jam postprandial merupakan pengukuran kadar
glukosa dalam darah setelah &jam pembebanan glukosa yang setara dengan
g glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk ealuasi aktiitas insulin di
dalam tubuh. Spesimen darah & jam setelah makan pada indiidu puasa
menunjukkan peningkatan yang langka pada indiidu normal tetapi meningkat
se+ara signifikan pada indiidu diabetes. !anfaat Pemeriksaan adalah'$) Skrining dan diagnosis diabetes melitus (D!), pemantauan terapi D!,
serta mendukung dalam kontrol D!;
&) Diagnosis dan penanganan beberapa gangguan metabolik seperti
asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik.
Persyaratan @ <enis Sampel' Serum, plasma heparin3AD80 (tidak lisis),
plasma flourida3lodoasetat. Stabilitas Sampel' Serum, plasma heparin3AD80
(tidak lisis) # jam pada $-& B7, & jam pada &- B7; plasma
flourida3lodoasetat # & jam pada $-& B7. Persiapan Pasien# Sampel diambil
tepat & jam setelah asupan makanan terakhir, toleransi keterlambatan $> menit.
Lila mele%ati $> menit, disarankan untuk diulang.Lila pemeriksaan tetap
dikerjakan dan tidak memenuhi persyaratan, maka diberi +atatan di HPs".
8abel &. Klasifikasi Diagnosis /DPP
7
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 8/54
(lasi)ikasi diagnosis
keadaan penderita
"lukosa plasma
2 jam setelah makan
?ormal C $> mg3d"
Pra-Diabetes
E/F atau /8FF
---
$>-$MM mg3d"
Diabetes G &>> mg3d"
2.!.1.! Tes Toleransi "lukosa %TT"*&
8es 8oleransi /lukosa (88/5) Sebelum dilakukan tes, pasiendiharuskan
berpuasa selama $& jam, kemudian dilakukan pengambilan sampel darah untuk
selanjutnya dibuat kura.Se+ara umum sama dengan pemeriksaan /DPP,
perbedaannya adalah setelah diambil darah dan urin ke-$ pasien tidak makan
tetapi minum glukosa dengan kadar yang telah ditentukan (N). 8erkadang
dokter meminta pengambilan darah ' kali dengan interal $ jam, jadi pasien
diambil darah dan urin puasa, $ jam dan & jam setelah minum glukosa.
Pemeriksaan ini dilakukan pada#
– kasus hiperglikemia yang tidak jelas,
– glukosa se%aktu $>-&>> mg3dl, atau
– glukosa puasa antara $$>-$&* mg3dl, atau
– bila ada glukosuria yang tidak jelas sebabnya.
– Diabetes gestasional, danbu hamil dengan ri%ayat keluarga D!.
2.!.1.+ Tes Toleransi "lukosa *ral
8es ini dapat diindikasikan pada penderita yang gemuk dengan ri%ayat
keluarga D!, pada penderita penyakit askuler atau neurologik, atau infeksi
yang tidak jelas sebabnya. 8est ini dilakukan pada jika nilai glukosa se%aktu
-
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 9/54
$> 2 &>> mg3dl, glukosa puasa antara $$> 2 $&* mg3dl dan bila ada glukosuria
yang tidak jelas sebabnya.
88/5 juga dapat diindikasikan untuk diabetes pada kehamilan (diabetes
gestasional). Lanyak diantara ibu-ibu yang sebelum hamil tidak menunjukkan
gejala, tetapi menderita gangguan metabolisme glukosa pada %aktu hamil.
Penting untuk menyelidiki dengan teliti metabolisme glukosa pada %aktu
hamil dengan ri%ayat keluarga diabetes, ri%ayat meninggalnya janin pada
kehamilan, atau ri%ayat melahirkan bayi dengan berat lahir = kg. Skrining
diabetes hamil sebaiknya dilakukan pada umur kehamilan antara &*-'&
minggu. Pada mereka dengan resiko tinggi dianjurkan untuk dilakukan skrining
lebih a%al.
a. Prosedur
Selama ' hari sebelum test dilakukan penderita harus mengkonsumsi
sekjitar $> gram karbohidrat setiap hari. 8erapi obat yang dapat
mempengaruhi hasil labioratorium harus dihentikan hingga test dilaksanakan.
Leberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium adalah
insulin, kortikosteroid (kortison), kontrasepsi oral, esterogen, antikonulsi,
diuretik, tia4id, salisilat, asam askorbat. Selain itu penderita juga tidak boleh
minum alkohol.
Kekurangan karbohidrat, tidak ada aktiitas atau berbaring dapat
mengganggu hasil pemeriksaan toleransi glukosa. Karena itu 88/5 tidak
boleh dilakukan pada penderita yang sedang sakit, sedang dira%at baring atau
tidak boleh turun dari tempat tidur, orang yang diet yang tidak men+ukupi.
Protokol urutan pengambilan darah pada %aktu O jam, $ jam, $ O jam dan &
jam. Sebelum dilakukan tes, penderita harus berpuasa selama $& jam.Pengambilan sampel darah dilakukan sebagai berikut #
a) Pada pagi hari setelah puasa, penderita diambil darah ena '- ml untuk
uji glukosa darah puasa. Penderita mengosongkan kandung kemihnya dan
mengumpulkan urinenya.
b) Penderita diberikan minum glukosa Diberikan glukosa gram (orang
de%asa) atau $, gram3kgLL (anak-anak), yang dilarutkan dalam segelas
air (&> ml). "ebih baik jika ditambahkan perasa, misalnya dengan lemon.
)
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 10/54
+) Pada %aktu O jam, $ jam, dan & jam penderita diambil darah untuk
pemeriksaan glukosa. Pada %aktu $ jam dan & jam penderita
mengosongkan kandung kemihnya dan mengumpulkan sampel urinenya
se+ara terpisah.
Selama 88/5 dilakukan, penderita tidak boleh minum kopi, teh, makan
permen, merokok, atau melakukan aktiitas fisik yang berat. !inum air putih
yang tidak mengandung gula masih diperkenankan.
b. ?ilai rujukan #
Puasa # > 2 $$> mg3dl (',M 2 *,$ mmol3")
O <am # $$> 2 $> mg3dl (*,$ 2 M, mmol3")
$ <am # $&> 2 $> mg3dl (*, 2 M, mmol3")
& O <am # $>> 2 $> mg3dl (,* 2 , mmol3")
& <am # > 2 $&> mg3dl (',M 2 *, mmol3")
+. nterpretasi
a) 8oleransi glukosa normal
Setelah pemberian glukosa, kadar glukosa darah meningkat dan men+apai
pun+aknya pada %aktu $ jam, kemudian turun ke kadar & jam yang
besarnya di ba%ah $&* mg3dl ( mmol3"). 8idak ada glikosuria.
/ambaran yang diberikan disini adalah untuk darah ena. <ika digunakan
darah kapiler, kadar glukosa puasa lebih tinggi , mg3dl (>,' mmol3"),
kadar pun+ak lebih tinggi $M, 2 '>,* mg3dl ($,$ 2 $, mmol3"), dan kadar
& jam lebih tinggi $>, 2 $M, mg3dl (>,* 2 $,$ mmol3"). ntuk plasma
ena kadar ini lebih tinggi sekitar $ mg3dl ($ mmol3").
b) 8oleransi glukosa melemah
Pada toleransi glukosa yang melemah , kura glukosa darah terlihat
meningkat dan memanjang. Pada D! kadar glukosa darah di atas $&*
mg3dl ( mmol3"), jika tidak begitu meningkat diabetes bisa didiagnosa
bila kadar antara $ jam dan kadar & jam di atas $> md3dl ($> mmol3").
8oleransi glukosa melemah ringan (tak sebanyak diabetes) jika kadar
glukosa puasa diba%ah $&* mg3dl ( mmol3"), kadar antara di ba%ah $>
mg3dl ($> mmol3") dan kadar & jam antara $&*-$> mg3dl ( 2 $>
mmol3"). 8erdapat glikosuria, %alaupun tak selalu ada dalam sampel
puasa.
10
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 11/54
Pada diabetes gestasional, glukosa puasa normal, glukosa $ jam $* mg3dl
(M,& mmol3") dan glukosa & jam $ mg3dl ( mmol3").
Pada banyak kasus diabetes, tidak ada pun+ak $ jam karena kadar glukosa
darah meningkat pada keseluruhan %aktu test. Kura diabeti+ dari jenis
yang sama dijumpai pada penyakit Cushing yang berat.
8oleransi glukosa yang lemah didapatkan pada obesitas (kegemukan),
kehamilan lanjut (atau karena kontrasepsi hormonal), infeksi yang berat
terutama staphylo+o++i, sindrom cushing , sindrom conn, akromegali,
tirotoksikosis, kerusakan hepar yang luas, kera+unan menahun, penyakit
ginjal kronik, pada usia lanjut, dan pada D! yang ringan atau baru mulai.
8est toleransi glukosa yang ditambah dengan steroid dapat membantu
mendeteksi diabetes yang baru mulai. Pada pagi dini sebelum 88/5
dilaksanakan, penderita diberikan $>> mg kortison, maka glukosa darah
pada & jam meningkat di atas $', mg3dl (, mmol3") pada oarng-orang
yang memiliki potensi menderita diabetes.
+) Penyimpanan glukosa yang lambat
8erdapat peningkatan glukosa darah yang +uram. Kadar pun+ak dijumpai
pada O jam di atas $> mg3dl ($> mmol3"). Kemudian kadarnya menurun
tajam dan tingkatan hipiglikemia di+apai sebelum %aktu & jam. 8erdapat
kelambatan dalam memulai homeostatis normal, terutama penyimpanan
glukosa sebagai glikogen. Liasanya ditemukan glukosuria transien.
Kura seperti ini dijumpai pada penyakit hepar tertentu yang berat dan
kadang-kadang para tirotoksikosis, tetapi lebih la4im terlihat karena
absorbs lebih +epat setelah gastrektomi, gastroentrostomi, atau agotomi.
Kadang-kadang dapat dijumpai pada orang yang normal.d) 8oleransi glukosa meningkat
Kadar glukosa puasa normal atau rendah, dan pada keseluruhan %aktu test
kadarnya tidak berariasi lebih dari $> mg3dl ($.> mmol3"). Kura ini
bisa terlihat pada penderita miksedema (yang mengurangi absorbs
karbohidrat) atau yang menderita antagonis insulin seperti penyakit
0ddison dan hipopituarisme. 8idak ada glikosuria. Kura yang rata juga
sering dijumpai pada penyakit seliak. Pada glikosuria renal, kura
11
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 12/54
toleransi glukosa bisa rata atau normal tergantung pada ke+epatan
hilangnya glukosa melalui urin.
Eaktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium.
a) Penggunaan obat-obatan tertentu
b) Stress (fisik, emosional), demam, infeksi, trauma, tirah baring, obesitas
dapat meningkatkan kadar glukosa darah
+) 0ktiitas berlebihan dan muntah dapat menurunkan kadar glukosa darah.
5bat hipiglikemik dapat menurunkan kadar glukosa darah
d) sia. 5rang lansia memiliki kadar glukosa darah yang lebih tinggi. Sekresi
insulin menurun karena proses penuaan
2.!.2 ,emoglobin A1- %,bA1-&
Pengukuran kadar glukosa darah hanya memberikan informasi mengenai
homeostasis glukosa yang sesaat dan tidak dapat digunakan untuk
mengealuasi pengendalian glukosa jangka panjang (mis. beberapa minggu
sebelumnya). ntuk keperluan ini dilakukan pengukuran hemoglobin
terglikosilasi dalam eritrosit atau juga dinamakan hemoglobin glikosilat atau
hemoglobin 0$7 (Hb0$7). 0pabila hemoglobin ber+ampur dengan larutan
dengan kadar glukosa yang tinggi, rantai beta molekul hemoglobin mengikat
satu gugus glukosa se+ara ireersibel, proses ini dinamakan glikosilasi.
/likosilasi terjadi se+ara spontan dalam sirkulasi dan tingkat glikosilasi ini
meningkat apabila kadar glukosa dalam darah tinggi. Pada orang normal,
sekitar -*N hemoglobin mengalami glikosilasi menjadi hemoglobin
glikosilat atau hemoglobin 0$7. Pada hiperglikemia yang berkepanjangan,
kadar hemoglobin 0$7 dapat meningkat hingga $-&>N. /likosilasi tidak
mengganggu kemampuan hemoglobin mengangkut oksigen, tetapi kadar
hemoglobin 0$7 yang tinggi men+erminkan kurangnya pengendalian diabetes
selama '- minggu sebelumnya. Setelah kadar normoglikemik menjadi stabil,
kadar hemoglobin 0$7 kembali ke normal dalam %aktu sekitar ' minggu.
Karena Hb0$7 terkandung dalm eritrosit yang hidup sekitar $>>-$&> hari,
maka Hb0$7 men+erminkan pengendalian metabolisme glukosa selama '-
bulan. Hal ini lebih menguntungkan se+ara klinis karena memberikan
informasi yang lebih jelas tentang keadaan penderita dan seberapa efektif
12
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 13/54
terapi diabetik yang diberikan. Peningkatan kadar Hb0$7 = N
mengindikasikan diabetes mellitus yang tidak terkendali, dan penderita
berisiko tinggi mengalami komplikasi jangka panjang, seperti nefropati,
retinopati, neuropati, dan3atau kardiopati. Aritrosit yang tua, karena berada
dalam sirkulasi lebih lama daripada sel-sel yang masih muda, memiliki kadar
Hb0$7 yang lebih tinggi. Penurunan palsu kadar Hb0$7 dapat disebabkan
oleh penurunan jumlah eritrosit. Pada penderita dengan hemolisis episodik
atau kronis, darah mengandung lebih banyak eritrosit muda sehingga kadar
Hb0$7 dapat dijumpai dalam kadar yang sangat rendah. /likohemoglobin
total merupakan indikator yang lebih baik untuk pengendalian diabetes pada
penderita yang mengalami anemia atau kehilangan darah.
(eadaan ang dapat mempengaruhi hasil pengukuran ,bA1-
Kadar Hb0$7 merupakan bagian dari hemoglobin keseluruhan maka
setiap perubahan jumlah eritrosit, kadar dan susunan hemoglobin dapat
mempengaruhi kadar Hb0$7. 7ontoh perubahan masa hidup eritrosit
misalnya perdarahan, anemia, hemolisis (pe+ahnya eritrosit), kekurangan 4at
besi (Ee), it L $& atau asam folat atau kelainan hemoglobin (arian
hemoglobin atau thalassemia) dan juga pengobatannya. Pada keadaan-keadaan
ini maka diperlukan pemeriksaan lain. Pada keadaan gagal ginjal, pengaruh
4at yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan obat-obatan juga dapat
mempengaruhi kadar Hb0$7. 7ontoh hasil rendah palsu adalah pada
perdarahan, transfusi darah, defisiensi anemia dan hemolisis, pergantian
eritrosit yang lebih+epat, sebaliknya hasil tinggi palsu mungkin dijumai pada
penyakit ginjal kronis, kelainan hemoglobin tertentu (misalnya HbS danmetHb).
-ara pengukuran ,bA1-
8erdapat banyak metode pemeriksaan kadar Hb0$7 yang dapat dibedakan
berdasarkan prinsip pemeriksaannya. Kelompok pertama yang berdasarkan
sifat fisik3 kimia3 muatan listrik (kromatografi cation ion-exchange,
elektroforesis, isoelectric focusing , kromatografi affinity). Kelompok kedua
1,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 14/54
berdasarkan strukturnya (immunoassay) dan kelompok ketiga berdasarkan
reaksi en4imatik. 5leh karena hasil pemeriksaan Hb0$7 antar metode dapat
berbeda maka telah diupayakan untuk membakukan metode pemeriksaan,
dimaka dianjurkan semua pemeriksaan kadar Hb0$7 merujuk ke J! E77.
Pengukuran Hb0$7 dapat digunakan untuk#
$. !engetahui kepatuhan penggunaan obat dari pasien D!
&. !engetahui sudah berapa lama keadaan hiperglikemia dari seseorang yang
baru didiagnosa D!
'. !emonitor keberhasilan dari terapi yang sedang berjalan
8abel '. Kriteria Hasil Pada 8es Hb0$7
Bukan #/ Pra#iabetes #/
Persentase
,bA1- %0&C, ,-*, =*,
2.!.3 Pemeriksaan keton
Keton, se+ara umum, merupakan penanda dari defisiensi insulin dan
kebutuhan asupan insulin. Standar tes untuk keton yang dilakukan adalahdengan mendeteksi badan keton pada urin menggunakan strip tes. ji tersebut
bergantung dari hasil semikuantitatif dari reaksi nitroprusida, yaitu reaksi
antara asetosat pada urin dengan nitroprusida pada strip tes yang kemudian
akan mengalami perubahan %arna. ?amun, tes dengan metode ini tidak
mendeteksi Q-hidroksibutirat yang merupakan badan keton predominan pada
ketoasidosis diabetes. !onitor tingkat keton pada penderita diabetes penting
untuk menghindari ketoasidosis diabetes parah yang dapat mengakibatkan
koma.
8es keton dapat dilakukan dengan sampel urin maupun darah.
Jekomendasi untuk tes keton dalam urin ini adalah melakukan tes setiap dua
hingga empat jam sekali ketika glukosa darah konsisten melebihi '>> mg3d"
(=$,* mmol3"). Sedangkan untuk tes keton dalam darah lebih dianjurkan
karena terdapat metode yang dapat mengetahui jumlah Q-hidroksibutirat.
Kriteria tingkat keton dalam darah >,* mmol3" adalah normal. 8ingkat keton
=>,*-$, mmol3" dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah setelah $ jam
14
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 15/54
dan dipertimbangkan untuk meningkatkan asupan insulin setelah $ jam. <ika
tingkat keton =$,-' mmol3", dianjurkan untuk menggunakan insulin short
a+ting atau rapid a+ting. <ika hasilnya diatas ' mmol3" dan3atau disertai
muntah dan tidak dapat mentoleransi +airan disarankan untuk menghubungi
tenaga kesehatan.
2.!.! Pemeriksaan Albumin
0lbumin merupakan sebuah komponen protein yang membentuk lebih dari
setengah protein plasma. 0lbumin disintesis di hepar sehingga pemeriksaan
nilai albumin juga terkait dengan fungsi sintesis hepar. 0lbumin meningkatkan
tekanan osmotik sel sehingga jika terjadi penurunan serum albumin +airan selakan keluar dan terjadi udem.
Jasio 03/ adalah perhitungan dari distribusi & fraksi utama protein, yakni
albumin dan globulin. ?ilai normal dari rasio 03/ (nilai albumin dibagi
dengan nilai globulin) lebih besar dari $,>. Jasio 03/ yang lebih dari satu
tidak bermakna se+ara klinis, namun rasio 03/3 yang rendah mengindikasikan
terjadinya penyakit lier atau ginjal. Alektroforesis protein lebih akurat dan
telah menggantikan perhitungan rasio 03/. 0dapun nilai rujukan albumin
normal dalam serum adalah sebagai berikut.
8abel . ?ilai Jujukan 0lbumin ?ormal dalam Serum
entang sia ilai serum albumin %g4dL&
De%asa ',-,> (&N - *N dari total protein)
Layi baru lahir &,M-,
0nak ($-' tahun) ,-,
0nak (sampai $& tahun) ,>-,
Ketidak normalan nilai albumin (peningkatan atau penurunan) dapat
menunjukkan beberapa kemungkinan, diantaranya #
a) Penurunan nilai albumin (hipoalbuminemia) terjadi pada # sirosis hepar,
gagal hepar akut, luka bakar parah, malnutrisi parah, preeklamsi,
gangguan ginjal, beberapa jenis malignansi, malabsorpsi, dan pengaruh
obat-obatan seperti penisilin, sulfonamida, aspirin dan itamin 7.
b) Peningkatan albumin (hiperalbuminemia) terjadi pada # dehidrasi,
muntah yang parah, diare yang parah, juga pada pengaruh heparin.
2.!.+ Pemeriksaan Serum (reatinin
1(
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 16/54
Serum kreatinin diketahui lebih sensitif dan indikator spesifik dari
penyakit ginjal dibandingkan L?. Hal tersebut dikarenakan tidak
dipengaruhi oleh diet atau asupan +airan. Serum kreatinin ini khususnya
digunakan pada ealuasi fungsi glomerulus. Serum kreatinin merupakan tes
laboratorium untuk mengealuasi fungsi ginjal dan untuk mengestimasi
efektiitas dari filtrasi glomerulus. Darah intraena sebanyak $> m" darah
dikumpulkan pada tabung. Perkiraan perhitungan /EJ sering dilakukan
se+ara matematis menggunakan formula 7o+kroft dan /ault, serta !DJD
("eey) dengan diketahuinya serum kreatinin seseorang.
a. 7o+kroft dan /ault
Pada formula ini ariabilitas akibat perbedaan S7r disebabkan
perbedaan dalam massa otot akibat jenis kelamin dan usia. 5leh karena
itu, dapat terjadinya ketidaktepatan pengukuran /EJ apabila dengan
indiidu massa otot yang lebih rendah dengan pasien dengan obesitas.
Lerikut formula 7o+kroft dan /ault#
"aki-laki # ($> 2 mur) R (LL)3& R S7r)
6anita # ($> 2 mur) R (LL)3& R S7r) R >,
S7r merupakan serum kreatinin, sedangkan LL (Lerat Ladan deal) dapat
dihitung sebagai berikut#
"aki-laki # > kg &,' kg tiap in+hi apabila lebih dari kaki
6anita # , kg &,' kg tiap in+hi apabila lebih dari kaki
b. !odifi+ation of Diet in Jenal Disease (!DJD)
Pada a%alnya formula !DJD memperkirakan /EJ menggunakan
enam ariabel, yaitu umur, ras, jenis kelamin, urea nitrogen, serum
kreatinin, dan konsentrasi serum albumin./EJ # $> R 7r->,MMM R mur->,$* R L?->,$> R 0lb>,'$
Pada %anita hasil dikali >,*& dan jika berkulit hitam hasil dikali $.$>
?amun, selanjutnya disederhanakan menjadi empat ariabel, yaitu serum
kreatinin, usia, ras, dan jenis kelamin.
/EJ #$*,' R 7r-$,$ R mur->,&>' R $,&$& (untuk berkulit hitam) R
>,& (untuk %anita)
16
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 17/54
7r merupakan kreatinin serum (mg3d"), L? merupakan nitrogen urea
darah (mg3d"), 0lb merupakan albumin serum (g3d").
Perbedaan diantara kedua formula diatas adalah formula 7o+k+roft dan
/ault memasukkan data berat badan, sedangkan rumus !DJD memasukkan
berat badan, karena hasil yang terakhir ini dinyatakan dalam m"3min3$.' m'.
2.!.5 Pemeriksaan (adar L#L6 ,#L6 Trigliserida6 dan (olesterol Total
Pemisahan fraksi-fraksi lemak dengan menggunakan ultra sentrifuge.
Liasanya lemak akan bergabung dengan protein dan membentuk lipoprotein.
pada lipoprotein berat jenis ditrentukan oleh perbandingan anatar banyaknya
lemak dan protein. makin tinggi perbandingan ini makin rendah L< nya, lemak murni mempunyai L< yang lebih rendah dari air.
/ambar &. Komposisi kelas lipoprotein
2.!.5.1 /etode Pengukuran ,#L
17
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 18/54
Prinsip # sampel kolesterol dihidrolisis dan dioksidasi (hasil merah
keunguan)
?ilai normal # pria => mg3d" ; %anita = > mg3d"
Prosedur #
!etode sentrifugasi untuk memisahkan HD" dilakukan dalam ' tahap,
yaitu#
a. ltrasentrifugasi $,>>* g3ml untuk menghilangkan lipoprotein kaya
trigliserida (T"D")
b. Presipitasi lipoprotein yang mengandung apo L (D", "D", dan "p (a)
dari ultracentrifugal infranatant dengan heparin dan !n7l&
+. !engukur jumlah kolesterol dalam supernatan menggunakan metode
0bell-Kendall
2.!.5.2 /etode Pengukuran L#L
Prinsip # !etode en4imatik kolorimetrik untuk mereaksikan sampel
kolesterol dengan reaksi oksidasi dan reaksi esterfikasi sehingga
menghasilkan senya%a -(p-ben4oUuinone-monoamino)-phena4one (biru
keunguan)
?ilai normal # C$>> mg3d"
Prosedur #
Kadar "D" dapat diperkirakan dengan pendekatan Eriede%ald sebagai
berikut
x=TC − HDL−TG
5
!etode diatas menghasilkan nilai akurat jika kadar 8/ C >> mg3dl.
ntuk pasien dengan kadar 8/ =>> mg3dl diperlukan metode
ultrasentrifugasi kompleks. Penderita yang mengalami peningkatantrigliserida se+ara signifikan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut
2.!.5.3 /etode Pengukuran Trigliserida
Prinsip # Dengan metode ini trigliserida akan dihidrolisa dengan en4imatis
menjadi gliserol dan asam bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk
kompleks %arna yang dapat diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer.
?ilai normal # C$> mg3d"
Jeaksi #
8rigliserida H&5 "ipase /liserol 0sam "emak
1-
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 19/54
/liserol 08P /liserol Kinase /liserol-'-phosphate 0DP
/liserol-phosphate 5&/liserol Phosphate 5ksidase Dihidro-aseton-phosphate
H&5&
H&5& -aminofena4on -+hlorophenol Peroksidasi -(p-
ben4okinonmonoimino)-fena4on H&5 H7
Prosedur #
$) Standar 8rigliserida di buat dengan mengambil Vl dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
&) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen sebanyak >> Vl. (6aktu
dan suhu saat direaksikan antara reagen dengan larutan seri di+atat).') !asing-masing larutan diko+ok hingga homogen.
) Setelah diko+ok, masing-masing larutan tersebut di inkubasi selama
$> menit pada suhu 'o 7 , kemudian diukur serapannya
menggunakan mikrolab.
) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab.
Penetapan kadar sampel #
$) Darah diambil sebanyak $m", lalu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
&) Ditambahkan AD80 kemudian Didiamkan hingga terjadi koagulasi.
') Setelah terjadi koagulasi dilakukan sentrifugasi selama $> menit.
Diperoleh serum.
) Lagian serum diambil sebanyak V" menggunakan mikropipet.
) Di tambahkan reagen sebanyak >> Vl, di ko+ok sampai homogen.
*) Kemudian di inkubasi selama $> menit pada suhu 'o 7.
) Hasil inkubasi di ukur absorbannya menggunaka alat mikrolab.
) 0bsorban yang di ukur alat di +atat
M) Dihitung kadar 8rigliserida dalam sampel menggunakan perhitungan
penetapan kadar trigliserida.
2.!.5.! /etode Pengukuran (olesterol Total
Pemeriksaan kadar kolesterol menggunakan metode 7H5D-P0P.
Prinsipnya adalah kolesterol dan ester-esternya dibebaskan dari lipoprotein
oleh detergent. Kolesterolesterase menghidrolisa ester-ester tersebut dan
H&5& dibentuk dari kolesterol dalam proses oksidasi en4imarik oleh
1)
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 20/54
kolesterol oksidase. H&5& bereaksi dengan -amino-antipyrin dan phenol
dengan katalisator peroksidase membentuk Uuinonimine yang ber%arna.
0bsorbansi %arna ini sebanding dengan kolesterol dalam sample
?ilai normal # $&-&>> mg3d"Jeaksi#
Aster kolesterol H&5Kolesterol Asterase Kolesterol J755H
Kolesterol 5&Kolesterol 5ksidase Kolestenon H&5&
& H&5& fenol -aminofena4on P5D -(p-ben4okinonmono
imino)-fena4on H&5
Prosedur
Kura kalibrasi kolesterol #
$) Standar kolesterol di buat dengan mengambil Vl dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.&) Ke dalam tabung reaksi ditambahkan reagen sebanyak >> Vl. (6aktu
dan suhu saat direaksikan antara reagen dengan larutan seri di+atat).
') !asing-masing larutan diko+ok hingga homogen.
) Setelah diko+ok, larutan tersebut diukur serapannya menggunakan alat
mikrolab.
) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab kemudian
di +atat
Penetapan kadar sampel #
$) Darah diambil sebanyak $ m", lalu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
&) Didiamkan beberapa saat. Kemudian disentrifugasi selama $> menit.
') Diperoleh plasma dan serum.
) Lagian serum diambil sebanyak V" menggunakan mikropipet.
) "alu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
*) Ditambahkan >>V" reagen. (%aktu dan suhu di+atat)
) Kemudian diko+ok hingga homogen.
) Setelah diko+ok, larutan tersebut diukur serapannya menggunakan alatmikrolab.
M) Hasil yang diperoleh adalah angka absorbansi dari mikrolab dan di
+atat,
$>) Dihitung kadar kolesterol dalam sampel menggunakan perhitungan
penetapan kadar kolesterol.
2.!.7 S"*T %Serum "lutami8 *9ala8eti8 Transaminase&
20
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 21/54
An4im yang ditemukan terutama di otot hati dan jantung dengan jumlah
yang banyak, di otot rangka, ginjal, pankreas. Konsentrasi 0S8 rendah di
darah, ke+uali apabila ada +edera sel. S/58, atau yang sering disebut juga
dengan aspartat aminotransferase (0S8), merupakan suatu en4im yang
berperan dalam proses biosintesis urea dan katabolisme asam amino di hati,
dengan mengkatalisis terjadinya reaksi transaminasi. Jeaksi transaminasi
saling mengkonersipasangan-pasangan asam W-amino dan asam W-keto
dengan transfer gugus amino. S/58 mengkatalisis interkonersi oksaloasetat
menjadi aspartat melalui transfer gugus amino dan kopling dari interkonersi
glutamat menjadi oksoglutarat.
Jeaksi tersebut bersifat reersible dan dapat digambarkan seperti berikut#
/ambar '. Jeaksi transaminase dengan en4im S/58 sebagai katalisator
An4im S/58 meningkat pada penyakit yang melibatkan jaringan di mana
en4im tersebut banyak terdapat di dalamnya. Pada penyakit jantung, kondisi di
mana nilai serum S/58 mengalami peningkatan adalah pada infark miokard,
gagal jantung, perikarditis, kardiak aritmia, dan pada keadaan setelahdilakukannya operasi jantung atau kateterisasi. Leberapa hasil studi
menunjukkan bah%a M&N-MN pasien dengan infark miokard akut mengalami
peningkatan S/58 serum, biasanya sebesar -$> kali dari batas atas kadar
S/58 serum normal. Pada pasien dengan elektrokardiografik dan kriteria
klinis sebagai9+oronary insuffi+ien+y:, peningkatan serum /58 lebih
mungkin terjadi dibandingkan pada keadaan infark.Penilaian S/58 juga
21
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 22/54
berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya kekambuhan atau perburukan
dari infark selama masa penyembuhan.
8ujuan dari pemeriksaan S/5P3 0S8 antara lain#
$. ntuk mendeteksi peningkatan serum 0S8, yang meningkatkan selama !
akut dan kerusakan hati.
&. ntuk membandingkan hasil 0S8 dengan 7K dan "DH untuk
mendiagnosa ! akut.
8abel . ?ilai Jujukan S/58
De%asa ?ilai rata-rata # -' 3l ; -> 3ml (frankel), -'*
3l, $*-*> 3ml at '> 7 (Karmen), -'' 3l at
'o7 (S uints). ?ilai-nilai perempuan mungkin sedikit lebih rendah
dibandingkan laki-laki.
0nak- anak Layi baru lahir# empat kali dari nilai normal
0nak-anak # serupa dengan de%asa
"ansia# Sedikit lebih tinggi daripada orang de%asa
Peningkatan kadar 0S8 terjadi pada ! akut, hepatitis, nekrosis hati,
penyakit muskuloskeletal dan trauma, pankreatitis akut, kanker hati, angina
pektoris berat, olahraga berat serta obat- obatan. 5bat yang mempengaruhi
antara lain# 0ntibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin,
eritromisin, gentamisin), itamin (asam folat, itamin 0), ?arkotika (morphin,
+odein), antihipertensi (metildopa). Penurunan kadar 0S8 terjadi terjadi pada
kehamilan, diabetes ketoasidosis dan pengaruh obat ( salisilat).
Prosedur dalam pengujian S/583 0S8 perlu memperhatikan fa+tor-
faktor sebagai berikut#
a. 8idak ada batasan makanan atau +airan
b. Kumpulkan '-ml darah enadi dalam tabung (Hindari hemolisis)+. Hindari pemberian obat-obatan yang dapat meningkatkan atau
menurunkan 0S8 sebelum melakukan tes.
d. 8idak melakukan injeksi !
Eaktor yang mempengaruhi hasil laboratorium #
a. Suntikan ! dapat meningkatkan kadar serum 0S8
b. Hemolisis dari spesimen darah dapat mempengaruhi hasil laboratorium
+. 5bat meningkatkan kadar serum 0S8 dapat mempengaruhi hasil tes
d. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif palsu.
2.!.: S"PT %Serum "lutami8 Pru;i8 Transaminase&<
22
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 23/54
S/P8, atau yang sering disebut juga sebagai alanin aminotransferase
(0"8), merupakan en4im transaminase yang berperan mengkatalisis
interkonersi piruat menjadi alanin melalui transfer gugus amino dan kopling
dari interkonersi glutamat menjadi oksoglutarat. Jeaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut#
/ambar . Jeaksi transaminasi dengan en4im S/P8 sebagai katalisator
?ilai normal S/P8 serum adalah > 2 3" pada orang de%asa dan pada
bayi baru lahir nilainya hingga M> unit. Pada pasien infark miokard, nilai
S/P8 serum dapat sedikit meningkat atau tetap normal. S/P8 lebih baik dan
lebih spesifik digunakan dalam diagnosis gangguan pada fungsi hati.An4im
transaminase saat ini tidak lagi direkomendasikan untuk digunakan sebagai
marker dalam diagnosis kelainan jantung karena telah digantikan dengan
marker troponin yang lebih spesifik untuk jantung.
2.!.= L#, %Laktat #ehidrogenase&
"DH adalah en4im intraseluler yang terdapat di hampir semua sel
metabolisme, dengan konsentrasi tertinggi di jantung, otot rangka , hati, ginjal,
otak, dan sel darah merah. "DH mempunyai dua sub unit yang berbeda yaitu
! (otot) dan H (jantung). 0dapun, kelima isoen4im yang dapat dibentuk dari
kedua subunit ini adalah "DH$ (HHHH), "DH& (HHH!), "DH' (HH!!),
"DH(H!!!), dan "DH (!!!!). "DH$ dan "DH& memiliki afinitas
yang lebih tinggi terhadap laktat dibandingkan piruat, sedangkan "DH dan
"DH memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap piruat dibandingkan
2,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 24/54
laktat. Proporsi relatie dari kelima isoen4im tersebut dalam serum normal
adalah "DH&= "DH$= "DH'="DH= "DH. Kelima isoen4im "DH memiliki
profil stabilitas yang sangat berariasi. "DH dan "DHsangat tidak stabil
pada suhu kulkas (o7) dan free4er serta suhu tinggi, sedangkan "DH $ dan
"DH& tetap stabil pada suhu tersebut (the heat-stable fra+tions).Pada infark
miokard akut, konsentrasi akan meningkat dalam %aktu &- jam, men+apai
pun+aknya dalam '-* hari setelah onset dan kembali normal setelah -$ hari.
"DH mempunyai isoen4im. soen4im "DH$ lebih spesifik untuk kerusakan
otot jantung sedangkan "DH dan "DH untuk kerusakan hati dan otot skelet.
8abel *. Komposisi isoen4im "DH di berbagai sumber jaringan
?ilai rujukan untuk "DH sebagai berikut#
?ilai ?ormal "DH 8otal # $$>2&$> 3"
soen4ymes#
a. "DH$# $2&N
b. "DH&# &2'N
+. "DH'# $2&N
d. "DH# 2$Ne. "DH# 2$N
?ilai "DH serum dapat meningkat pada berbagai kondisi, seperti infark
miokard akut, +erebroaskuler a++ident, kanker (paru-paru, tulang, otak, hati,
dan ginjal), infark paru-paru akut, anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat,
si+kle +ell, dan a+Uuired hemolyti+), hepatitis akut, dan skeletal mus+ular
diseases.
Ketidakspesifikan tes "DH dapat diatasi dengan membandingkannya
dengan tes en4imatik lainnya, yaitu S/58, S/P8, dan 7K. <ika aktiitas "DH
24
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 25/54
meningkat, namun tidak disertai dengan peningkatan aktiitas S/58, S/P8,
dan 7K atau terjadi peningkatan yang ke+il, maka hal ini menunjukkan adanya
kerusakkan pada sel-sel darah (sel darah merah atau sel darah putih), ginjal,
paru-paru, nodus limfatik, atau tumor. Peningkatan aktiitas 7K dan "DH
disertai dengan peningkatan yang lebih besar pada aktiitas S/58 daripada
S/P8 menunjukkan adanya luka pada jantung atau otot rangka. Pada kondisi
gagal hepatik, kadar S/P8 dan "DH serum meningkat dengan peningkatan
kadar "DHserum yang lebih +epat pada a%alnya. Peningkatan nilai "DH
serum juga terjadi pada pasien infark pulmonal, biasanya dalam %aktu & jam
setelah onset rasa sakit. Pola nilai S/58 yang normal dan nilai "DH serum
yang meningkat dalam %aktu $-& hari setelah kejadian rasa sakit di dada
memberikan bukti yang +ukup meyakinkan akan keberadaan infark
pulmonal.Peningkatan nilai "DH serum juga terjadi pada pasien infark
pulmonal, biasanya dalam %aktu & jam setelah onset rasa sakit. Pola nilai
S/58 yang normal dan nilai "DH serum yang meningkat dalam %aktu $-&
hari setelah kejadian rasa sakit di dada memberikan bukti yang +ukup
meyakinkan akan keberadaan infark pulmonal.
Selain melakukan perbandingan dengan tes en4imatik
lainnya,sumberpelepasan "DH juga dapat ditentukan dengan menilai aktiitas
kelima isoen4im "DH se+ara indiidual. !etode yang dapat digunakan untuk
memisahkan kelima isoen4im ini adalah dengan pemanasan pada suhu *>o7
selama '> menit (isoen4im yang tetap aktif adalah the heat-stable fra+tion)
dan elektroforesis (fraksi ter+epat adalah "DH$ dan "DH&, sedangkan fraksi
terlambat adalah "DH dan "DH). ntuk menilai kerusakkan miokardium,
digunakan nilai "DH$ dan "DH& serum. Kondisi saat peningkatan nilai "DH$
serum lebih tinggi dari "DH& serum +ukup spesifik untuk kejadian nekrosis
miokardium ketika faktor hemolisis dan infark renal dieksklusi.
Leberapa faktor yang dapat mengganggu penilaian "DH serum adalah
ri%ayat hamil, anemia tertentu, dan operasi yang baru dilakukan (karena "DH
juga terdapat di dalam sel otot rangka sehingga nilai total "DH serum menjadi
diragukan pada $ minggu pertama setelah operasi) serta hemolisis spesimen
(karena "DH$ juga terdapat di dalam sel darah merah sehingga hemolisis
serum dapat mempengaruhi nilai "DH serum se+ara signifikan).
2(
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 26/54
2.!.1> -ea8ti;e Protein %-P& dan ,igh Sensiti;it -P % hs -P&
Protein 7-Jeaktif (7JP) adalah marker inflamasi yg menilai resiko
terjadinya penyakit kardioaskolar di kemudian hari, baik pada sindrom
koronari kaut (SK0), infark miokard akut (!0), dan pada pria atau pria atau
%anita sehat. 8inggi rendahnya kadar 7JP berhubungan dengan aktifitas
inflamasi, perubahan ateroskerosis yang +epat, dan prognosis yang jelek.
Jeaksi inflamasi berhubungan juga dengan nekrosis jaringan otot yang
berperan untuk meningkatkan kadar 7JP. 7JP merupakan protein fase akut
yang dihasilkan oleh lier dalam respons terhadap +idera atau inflamasi
jaringan. Kadar 7JP pada indiidu sehat adalah kurang dari $ mg3d"menunjukkan adanya proses inflamasi. ?ilai klinis paling besar dari
pengukuran 7JP terletak pada kolerasi dengan aktiitas penyakit.Kolerasi
telah ditemukan untuk pemulihan pas+aoperasi, penyakit-penyakit infeksi,
ealuasi klinis untuk stress, trauma, infeksi, inflamasi, dan tingkat
bedah.7JPdiproduksi dihati sebagai respon pada +edera dan
inflamasijaringan. 7JP terdapat di darah *-$> jam setelah proses inflamasi
akut dan kerusakan jaringan dan men+apai pun+ak -& jam.
7JP biasanya menurun setelah hari ketiga +edera. Serum 7JP juga
ditemukan di banyak +airan tubuh (yaitu pleura, peritonial, dan +airan
sinoial). <enis protein ini diperlukan untuk mela%an +edera dan infeksi.
Peradangan dapat menyebabkan protein menjadi protein inflamasi. Lanyak
referensi menyatakan bah%a protein inflamasi merupakan faktor penting
dalam penyakit kardioaskular. Dalam perkembangannya 7JP dikembangkan
menjadi hs 7JPdimana tingkat sensitifitas hs 7JP lebih tinggi sehingga uji ini
dikembangkan untuk pemeriksaan jantung.nfeksi kronis, lemak, hipertensi, merokok, penyakit jantung, stroke,
dan rheumatoid arthritis dapat memproduksi protein inflamasi yang
melemahkan pembuluh darah. Plak menjadi gumpalan yang menyebabkan
penurunan aliran darah dan bahkan serangan jantung. 8ingginya tingkat
protein inflamasi dalam darah menunjukkan potensi tinggi untuk
aterosklerosis.
8ujuan#
a. ntuk melihat peningkatan kadar 7JP dalam proses inflamasi akut.
26
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 27/54
b. ntuk mendeteksi risiko penyakit jantung koroner (hs 7JP).
+. ntuk membandingkan hasil tes dengan tes laboratorium lain
8abel ?ilai Jujukan 7JP
De%asa 8idak terlihat
Xualitatie # = $ # & titer
Xuantitatie # &> mg3dl
0nak-anak 8idak terlihat
? high Sensitiity 7JP 0dult C >,$ mg3l
/ambar . Kadar hs 7JP dan resiko 7T
Peningkatan 7JP terjadi pada #
Jheumatoid arthiritis, infark miokard akut, penyakit pembuluh darah,
ginjal, kanker payudara, penyakit radang usus, penyakit Hodgkin, lupus
sistemik, infeksi bakteri, akhir kehamilan, alat kontrasepsi intrauterine. 5bat
yang mempengaruhi # kontrasepsi oral.
Penurunan 7JP terjadi pada #
Steroids (+ortisone, prednison), salisilat (aspirin) dan penggunaan statin.
27
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 28/54
Prosedur#
a. Latasi makanan dan +airan, ke+uali air, selama -$& jam sebelum tes.
b. Kumpulkan '-ml darah ena dalam tabung
+. Hindari panas karena 7JP termolabil.
Eaktor yang mempengaruhi hasil laboratorium#
a. Kehamilan (trimester ketiga) bisa meningkatkan kadar 7JP.
b. Kontrasepsi oral dan alat kontrasepsi intrauterine mungkin meningkatkan
kadar 7JP
Kelebihan penggunaan hs 7JP dalam deteksi resiko penyakit 7T#
a. Stabil dalam periode lama penyimpanan,
b. t O nya lama,
+. !enunjukan spesiitas tinggi untuk menentukan resiko kardioaskular,
d. 8idak dipengaruhi oleh jenis kelamin.e. !empunyai hubungan langsung dengan keadaan disfungsi endotelial
f. !empunyai peran langsung dalam ekspresi molekuler adhesion sel
g. Pengujian yang terjangkau
Kekurangan penggunaan hs 7JP dalam deteksi resiko penyakit 7T
adalah kurang alid hasil ujinya pada pasien yang juga mengalami penyakit
inflamasi kronik lainnya, misal# "upus, J0
2.!.11 Troponin %8Tn&
Komponen-komponen kardiomiosit dirilis ke dalam aliran darah dalam
jumlah yang lebih besar menandakan adanya proses patologis pada jaringan.
Konsentrasi penanda kardiak yang meningkat merupakan tanda adanya
kerusakan yang mungkin terjadi akibat ketidakseimbangan suplai dengan
kebutuhan, efek toksik, atau stres hemodinamik.
8roponin merupakan protein kompleks pada filamen tipis bagian
kontraktil otot lurik. 8roponin terdiri dari tiga protein berbeda yang dikodeoleh gen yang berbeda. Eungsi dari +ardia+ troponin (+8n) adalah modulasi
fungsi kontraktil sarkomer sebagai respon terhadap kalsium sitosolik dan
fosforilasi protein. Kompleks +8n berperan penting terhadap regulasi eksitasi
dan kontraksi jantung.
Konsep klinis troponin jantung adalah ($) merupakan komponen
pengatur penting dari bagian kontraktil miokard, (&) troponin dirilis sebagai
akibat adanya kerusakan yang serius dan kemungkinan bersifat irreersible,
2-
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 29/54
(') rilis +8n dan +8n8 sangat spesifik untuk kerusakan miokard, berla%anan
dengan penanda yang digunakan dimasa lampau seperti kreatin kinase dan
isoen4im !L, "DH serta isoen4imnya dan mioglobin, dan () tidak hanya
kerusakan akibat iskemi yang menyebabkan rilis +8n, melainkan semua tipe
kerusakan miokard.
Pengukuran +8n dapat berguna untuk menilai efek samping dari
prosedur-prosedur, seperti per+utaneous +oronary interention (P7) dan
operasi jantung. Jekomendasi yang umum digunakan untuk penilaiannya#
peningkatan tiga kali lipat dari batas atas kadar normal mengindikasikan !
yang terkait P7 dan peningkatan lima kali lipat dari batas atas kadar normal
selama & jam pertama setelah prosedur bypass arteri koroner
mengindikasikan ! periprosedural. !eskipun 7K-!L juga dapat meningkat
pada kondisi periprosedural, namun troponin adalah marker yang lebih sensitif
daripada 7K-!L untuk kerusakan ke+il miokard dan peningkatan troponin
setelah P7 lebih umum terjadi dibandingkan kenaikan 7K-!L.
?ilai normal +8n8 adalah C >,& ng3m". Lila penderita yang tidak
ditemui adanya perubahan AK/ yang khas, namun +8n8 positif, maka hal
tersebut merupakan risiko serius dan terkait dengan kejadian jantung koroner.
0pabila ditemukan peningkatan +8n, +8n8, atau 7K-!L yang disertai gejala
dan perubahan pada AK/ yang diduga merupakan iskemia, maka itu termasuk
ke dalam kriteria terjadinya infark miokard akut. Dengan demikian, +8n8 juga
dapat digunakan sebagai kriteria dalam penetapan keputusan terapi. +8n8
memang kurang sensitif untuk diagnosis infark miokard akut, namun lebih
sensitif dalam mendeteksi luka miokard yang baru terjadi.
+8n spesifik untuk jantung dan hanya terdeteksi di dalam serum ketikaterjadi +edera miokard. ?ilai +8n = >, ng3m" dinyatakan positif mengalami
peningkatan. Setiap kenaikan $,> ng3m" +8n terkait dengan meningkatnya
risiko relatif kematian. ?ilai +8n G $ ng3m" merupakan klasifikasi untuk
pasien dengan non-S8-eleation ! (?S8A!).
Ketika pasien mengalami nyeri dada terutama di bagian jantung, maka
nit /a%at Darurat (/D) di rumah sakit harus segera melakukan
pemeriksaan troponin. Salah satu dari +8n atau +8n8 yang dilakukan
2)
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 30/54
pemeriksaan, tidak perlu dilakukan pemeriksaan keduanya. munya dilakukan
pemeriksaan +8n, karena lebih spesifik untuk jantung. Pemeriksaan diulangi
& hingga ' kali dalam $&-$* jam pertama. Pada umumnya pemeriksaan
diulangi pada * dan $& jam setelah pemeriksaan pertama dilakukan.
2.!.12 (reatin (inase %-(&
Kreatin kinase merupakan en4im, terutama ditemukan di dalam jantung,
otot rangka, dan juga otak (dalam jumlah ke+il). Kadar 7K yang tinggi
merupakan tanda adanya kerusakan atau stres pada daera tertentu. Selain itukadar 7K yang tinggi juga dapat merupakan tanda adanya +edera otot rangka
yang parah, kerusakan sistem saraf pusat yang parah dan juga adanya penyakit
pada saluran +erna, renal, dan kemih. 0kurasi kadar 7K total lebih rendah
dibandingkan dengan marker lain, sehingga penggunaan total 7K untuk
penilaian kondisi patologis jantung (terutama !) tidak direkomendasikan.
7K memiliki ' buah isoen4im, yaitu#
$. 7K $ atau 7K-Lrain-Lrain (7K-LL), terutama ditemukan di jaringan otak
dan otot polos paru-paru.&. 7K & atau 7K-!us+le-Lrain (7K-!L), terutama ditemukan di jantung.
'. 7K ' atau 7K-!us+le-!us+le (7K-!!), terutama ditemukan di otot
rangka.
Pada pasien dengan penyakit spesifik miokard seperti stenosis
aorta,penyakit arteri koroner ataupun keduanya, 7K-!L memiliki bagian
sebanyak &>N dari total 7K pada jantung, serta kurang dari 'N total 7K pada
otot rangka. 7K-LL memiliki kontribusi yang ke+il terhadap total 7K dan
tidak ditemukan pada jantung. Pada indiidu yang sehat, nilai 7K-!L kurang
dari $,$N, sehingga peningkatan 7K-!L spesifik untuk menilai kondisi
patologis pada jaringan miokard jantung.
Kadar 7K mengalami peningkatan pada ' sampai * jam setelah gejala
a%al dan men+apai pun+ak pada $* sampai & jam setelah gejala a%al. 7K
hanya mampu bertahan dalam %aktu & sampai ' hari. Peningkatan 7K yang
+epat namun disertai dengan normalisasi yang +epat memberikan keuntungan
untuk penilaian reinfark. ?ilai normal 7K pada %anita adalah >-$> 3"
,0
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 31/54
(>.*2&.> Ykat3" S units) dan pada pria '2$ 3" (>.*'2&.M> Ykat3" S
units). ?ilai normal 7K-LL adalah >-$N dari total 7K, 7K-!L kurang dari
'N total 7K, dan 7K-!! M-$>>N total 7K.
Kekurangan penilaian 7K-!L antara lain#
$. Kehilangan spesifitas untuk ! pada penyakit otot jantung dan kerusakan
otot miokard akibat bedah
&. Kehilangan sensitifitas saat a%al ! akut (onset C * jam) atau sesudahnya
setelah onset ('* jam) dan untuk kerusakan otot jantung minor (terdeteksi
dengan troponin)
Setelah nekrosis jaringan, 7K-!L& se+ara +epat dirilis ke dalam plasma
dan mengalami konersi menjadi 7K-!L$. Pada keadaan normal, isoform7K-!L$ dan 7K-!L& berada dalam kesetimbangan, dengan rasio keduanya
mendekati $,>. ?amun dalam keadaan ! akut, sejumlah besar 7K-!L&
yang dirilis tidak se+ara sempurna dikonersi menjadi 7K-!L$.
Hal ini kemudian menyebabkan rasio 7K-!L&37K-!L$ yang lebih
tinggi (G $,). 0danya peningkatan rasio 7K-!L&37K-!L$ dapat
digunakansebagai penanda dengan sensitiitas tinggi untuk nekrosis pada
jaringan miokard, tertama hingga * jam setelah a%al kejadian.
2.!.13 ,idroksibutirat #ehidrogenase %,B#&
Pada umumnya penggunaan HLD untuk menentukan kondisi patologis
seringkali dalam bentuk rasio "D3HLD. Pada pasien ! rasio "D3HLD
berada di ba%ah nilai normal. Pada pasien ! nilai rasio "D3HLD berada di
ba%ah $,&. ?ilai HLD ditemukan meningkat dalam jumlah signifikan pada
pasien yang mengalami !. Peningkatan dalam jumlah yang lebih ke+il
ditemukan pada pasien dengan iskemi miokard, infark pulmonari, pneumonia
atau bronkitis. ?ilai $> 3" merupakan nilai yang paling tepat intuk
membedakan ! dengan kondisi patologis lain, termasuk iskemi miokard.
Afisiensi penggunaan HLD sebagai penanda keadaan patologis jantung lebih
besar dibandingkan dengan S/58, terutama ' sampai $> hari setelah episode
akut.
HLD dalam serum berada dalam jangka %aktu yang +ukup lama setelah
kejadian !. HLD dapat mendeteksi kondisi patologis selama sampai &
,1
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 32/54
jam. ?ilai HLD akan kembali normal dalam %aktu $' hari setelah !.
?amun saat ini HLD sudah tidak digunakan lagi dalam menilai kondisi
patologis jantung karena kurang spesifik untuk jantung.
2.!.1! /ioglobin
!ioglobin merupakan sebuah protein heme yang berada dalam
sitoplasma jantung dan sel otot rangka. !ioglobin berfungsi sebagai transpor
oksigen intraseluler. Jasio mioglobin dalam jaringan dan plasma sangat
tinggi. Sehingga ketika terjadi nekrosis, kadar mioglobin dalam darah
meningkat dengan +epat. Kadar normal mioglobin dalam darah adalah >
sampai >, ng3m". !ioglobin dirilis dalam %aktu $ sampai & jam setelah
gejala a%al terjadinya ! akut. Kadar mioglobin men+apai pun+ak dalam
%aktu * sampai $& jam, sehingga digunakan untuk mendeteksi a%al
terjadinya !. Durasi peningkatan kadar mioglobin dalam darah kurang dari
& jam sebelum kembali normal.
Spesifitas mioglobin terhadap jantung yang rendah menyebabkan
mioglobin tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya parameter untuk
penilaian kondisi patologis jantung. 077E30H0 memberikan rekomendasi
(kelas b) agarpengukuran mioglobin bersama dengan 7K-!L atau +8n saat
a%al dan setelah M> menit pada pasien dengan gejala telah berlangsung * jam.
Penggunaan mioglobin sebagai penanda untuk kondisi patologis berada
dalam rekomendasi kelas , seperti penilaian total 7K, "DH, dan S/58.
8abel . Jingkasan ji
o
?enisji
#eteksi Penakit (adar ormal (eterangan
$ 7tn
!
0ngina tak stabil
07S
C >, ng3m" atau C>,
Vg3" S nit
<ika $ ng3m" atau
lebih# ?S8A!
(non S8 Aleation
!yo+ardial
nfar+tion)
& 78n8 !
0ngina tak stabil
C >,& ng3m" atau C>,&
Vg3" S nit
AK/ normal,
+8n8 =
,2
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 33/54
07S
>,& ng3m"#
Jesiko jantung
koroner
AK/ abnormal,
+8n8
abnormal akibat
iskemi
miokardial#
! akut
'7K
8otal
! 6anita# >2$> 3"
7edera otot
rangka parahPria# '2$ 3"
Kerusakan 7?S
parah
Penyakit pada
saluran +erna,
renal @ kemih
7K-!L 0! C'N 7K total
Lisa untuk
mendeteksi
reinfark
!ioglob
in
serum
0!Pria# &>-M> ng3m"
6anita# $&- ng3m"
*!ioglob
in urin! ?egatif
HLD 0!
C $> 3"
Jasio "D3HLD di
ba%ah $,& # 0!
Kurang spesifik,
saat
ini tidak
digunakan
lagi
0S8 0! 0dult # 2 ' unit3l
?e%borns# R nilai
normal
0S8 bukan
merupakan en4im
yang pertama
kalimun+ul ketika
terjadi
7hild # similar to
adult
Aldery # sedikit lebih
,,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 34/54
tinggi dari adultkerusakan hati.
M
"aktat
Dehidro
genase
• nfark
!iokard 0kut
•
7erebroas+ular a++ident
• Kanker
• nfark Paru-
paru
• 0kut
• 0nemia
• Hepatitis 0kut
• Skeletal
mus+ulardisease
Z "DH$# $N-&N
Z "DH&# &N-'N
Z "DH'# $N-&N
Z "DH# N-$N
Z "DH# N-$N
$> Hs 7JP
• Penyakit 7T
• Hipertensi
• 0+ute
• !yo+ardial
nfar+tion(0!)
• Stroke
Z >.>$->.> mg3d"
lo% risk
Z >.>->.$$ mg3d"
mild risk
Z >.$&->.$M mg3d"
moderate risk
Z >.&>->.' mg3d"
high risk
Z >.'*-$.>highest
risk
2.!.1+ @lektrokardiogra)i
8ubuh manusia berisi sejumlah +airan elektrolit sehingga merupakan
suatu konduktor ruang yang homogen, yang dapat menghantarkan medan
listrik dalam tubuh ke semua arah dengan kekuatan yang sama pula. Kegiatan
listrik jantung yang terbangkit selama fase depolarisasi dan repolarisasi sel
miokardium akan menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan selanjutnya
dihantarkan ke seluruh jantung. Sebagian ke+il dari aktifitas listrik jantung
akan men+apai permukaan kulit tubuh dan dapat di+atat menggunakan
elektroda perekam. Hasil pen+atatan kegiatan listrik jantung tersebut
dinamakan elektrokardiografi (AK/) (Santoso, &>>).
,4
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 35/54
0da tiga hal yang perlu diperhatiakan tentang AK/, antara lain#
a. AK/ merupakan gambaran sebagian ke+il kegiatan listrik jantung yang
diteruskan melalui +airan tubuh ke permukaan kulit, bukan pen+atatan
langsung kegiatan listrik yang aktual. b. AK/ merupakan pen+atatan kompleks yang menggambarkan penyebaran
aktifitas listrik jantung pada jantung se+ara menyeluruh, selama fase
depolarisasi dan repolarisasi. Jekaman ini bukanlah pen+atatan sebuah
potensial aksi tunggal dari satu sel otot pada satu saat saja. AK/ adalah
gambaran sumasi kegiatan listrik seluruh otot jantung yang aktif, saat
sebagian sel mungkin sedang membentuk potensial aksi sedangkan
sebagian lagi mungkin belum teraktiasi. Dengan demikian, pola aktiasi
listrik jantung se+ara keseluruhan akan berariasi dengan %aktu, sesuai
dengan saat penyebaran impuls selama satu siklus jantung.
+. AK/ merupakan pen+atatan beda potensial listrik (oltase) antara dua
buah elektroda yang ditempatkan pada dua tempat berlainan di permukaan
kulit, apabila tidak terdapat perbedaan potensial listrik antar dua buah
elektroda pen+atat, pada AK/ akan ter+atat garis lurus mendatar disebut
garis dasar atau garis isoelektris, misalnya pada saat seluruh sel
miokardium entrikel selesai berdepolarisasi atau berepolarisasi.
(Pakpahan, &>$&).
Sistem (onduksi ?antung
Konduktor adalah bagian yang memiliki sifat penghantar listrik dan
merupakan jalur listrik jantung mengalir. !enurut EaUih Juhyanudin
(&>>), dalam AK/ perlu diketahui tentang system konduksi yang terdiri
atas#
0. S0 ?ode (Sino-0triale ?ode)
8erletak di batas atrium kanan (J0) dan ena +aa superior (T7S). Sel-sel
dalam S0 node ini se+ara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls
(rangsangan listrik) dengan frekuensi *>-$>> kali permenit. Kemudian
menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
ramanya adalah sinus (sinus rhythm).
L. <alur internodus (traktus internodus)
<alur listrik antara nodus sinoatrial dan nodus arterioentrikuler.
7. 0T ?ode (0trio-entri+ular node)
8erletak di septum internodal bagian sebelah kanan, di atas katup
tri+uspid. Sel-sel dalam 0T ?ode mengeluarkan impuls dengan frekuensi
,(
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 36/54
>-*> kali permenit. 5leh karena 0T ?ode mengeluarkan impuls lebih
rendah, maka dikuasai oleh S0 ?ode yang mempunyai impuls lebih tinggi.
Kalau S0 ?ode rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh 0T ?ode.
ramanya disebut jun+tional rhythm3 nodal rhytm
D. Lerkas HS (HS Lundle)# 8erletak di dalam interentrikular dan
ber+abang &
yaitu#
a. 7abang berkas kiri
b. 7abang berkas kanan
Setelah mele%ati kedua +abang ini, impuls akan diteruskan lagi ke
+abang-+abang yang lebih ke+il yaitu serabut purkinje.
A. Serat 3 Serabut Purkinje.
Serabut purkinje ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel entrikel.Dari sel-sel entrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga
seluruh sel akan terangsang. Di entrikel juga tersebar sel-sel pa+emaker
yang se+ar otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi &>-> kali
permenit. ramanya idioentri+ular rhytm. 5leh karena frekuensinya lebih
rendah dari0T ?ode, maka dalam keadaan normal sel-sel entrikel tidak
mengeluarkan impuls.
ntuk menilai AK/ digunakan & jenis sadapan , yaitu sadapan ektermitas
dan sadapan pre+ordial
a. Sadapan Prekordial
b. Sadapan Aktermitas
"elombang @("
Jekaman AK/ biasanya dibuat pada kertas yang berjalan dengan
ke+epatan standar &mm3 detik dan defleksi $> mm sesuai potensial $mT.
/ambaran AK/ normal terdiri dari #
,6
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 37/54
/ambar *. /elombang AK/
0. /elombang P
/elombang ini berukuran ke+il dan merupakan hasil dari depolarisasi dari
atrium kanan dan kiri. ?ilai normal interal P adalah kurang dari >,$&
detik
L. Segmen PJSegmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang
P pada XJS. "ama interal PJ # >,$& 2 >,&> detik.
7. /elombang kompleks XJS
!erupakan hasil depolarisasi dari entrikel kanan dan kiri .lama interal
XJS adalah >,> ->,$> detik.
D. Segmen S8
Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang
XJS pada 8
A. /elombang 8!erupakan potensial repolarisasi dari entrikel kanan dan kiri
E. /elombang
/elombang ini berukuran ke+il dan sering tidak ada , asal dari gelombang
ini merupakan hasil repolarisasi dari atria yang sering tidak dikenali
karena ukurannya ke+il dan terbenam pada gelombang XJS.(Pakpahan,
&>$&)
nterpretasi AK/
Se+ara ringkas interpretasi AK/ dapat dilihat pada tabel berikut #
8abel M.nterpretasi AK/
,7
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 38/54
2.!.15 -hest a
7hest R-ray (7[J) merupakan metode yang biasanya digunakan pada
langkah a%al dalam mengetahu fungsi jantung dengan menggunakan
spektrum +ahaya tampak, sinar gama, dan radiasi kosmik, menghasilkan
bayangan yangmenunjukkan bagian dalam dari organ tubuh pasien, yang
terekam pada film rontgen. Lagian tubuh manusia memiliki tingkatan absorbsi
yang berbeda terhadap sinar-R yang dipan+arkan, seperti yang terlihat pada
/ambar &. 8ulang termasuk dalam high absorption ditunjukkan dengan
%arna putih, jaringan3organtermasuk dalam middle absorption ditunjukkan
dengan %arna abu-abu, dan udara pada rongga tubuh termasuk dalam lo%
absorption yang ditunjukkan dengan %arna hitam.
/ambar . Hasil 7hest R-ray (7[J) rongga dada
Dalam ealuasi fungsi jantung dengan menggunakan metode 7[J,
terdapat dua jenis sudut pandang pemeriksaan, yaitu pemeriksaan posteroanterior (P0) dan anteriorposterior (0P). Pemeriksaan posteroanterior
(P0), sinar-R berpenetrasi pada film melalui bagian belakang pasien
(punggung), sedangkan pada pemeriksaan anteriorposterior (0P), sinar-R
berpenetrasi ke film melalui bagian depan pasian.
Semakin jauh letak organ dari film maka gambar foto yang didapat
akantermagnifikasi (diperbesar) sehingga tidak sesuai dengan keadaan
,-
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 39/54
sebenarnya, oleh sebab itu, untuk pemeriksaan jantung dan paru lebih
mendekati dengan pemeriksaan P0, karena lebih dekat dengan film.
Prosedur ealuasi jantung dengan menggunakan metode 7[J meliputi#
$. Penge+ekan kualitas film yang digunakan, dan menentukan sudut pandang
dari film, posteroanterior (P0) atau anteriorposterior (0P). Dalam hal ini,
film rontgen disediakan oleh bagian farmasi.
&. Pengambilan film (gambar) dilakukan saat inspirasi penuh untuk
meningkatkan kontraksi antara struktur radiolu+ent dan radiopaUue yang
akan memperluas ruang thoraR.
'. 7ek putaran, apakah tulang punggung telah lurus dibagian tengah sternum
dan diantara +lai+als.
Dalam memba+a hasil 7[J, dapat dilakukan dengan +ara sebagai berikut#
$. Pastikan dahulu kelengkapan identitas film3foto (nama, umur, jenis
kelamin, nomor film3foto, tanggal dan keterangan klinisnya), hal ini
dilakukan agar tidak tertukar dan memastikan bah%a hasil film3foto
tersebut sesuai dengan identitas pasien.
&. Pastikan foto tersebut 9layak ba+a: atau tidak, untuk menghindari
misinterpretasi. Syarat foto layak ba+a diantarnya#
• nspirasi maksimum# tampak ga ke-* berpotongan dengan diafragma.
• 8ulang 7lai+ula berbentuk huruf T dan jarak antara ujung +lai+ula.
dengan pro+esus spinosus adalah sama.
• Tertebra 8horakalis tampak dari T ke-$-T ke-.
'. 8entukan posisi foto 0P atau P0.
• Posisi 0P# skaula tampak mendatar, skapula berada di dalam
lapangan paru, dan yang tampak depan adalah +ostae anterior.
Liasanya identitas pasien ada di sebelah kanan atas (kiri pasien).
• Posisi P0# yang tampak depan adalah +ostae posterior, klaikula
menjungkit, dan skapula berada di luar lapangan paru. Liasanya
identitas pasien ada di sebelah kiri atas (kanan pasien)
,)
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 40/54
/ambar . Hasil 7[J rongga dada pada posisi anteriorposterior (0P) dan
posterioranterior (P0).
. !embandinkan keadaan kiri dan kanan film, kemudian perhatikan #
• Dinding toraR# +osta dan inter+osta, +lai+ula dan s+apula, tulang
ertebrae, jaringan lunak dinding toraR, bayangan pleura, tra+hea pada
leher.
• Sinus +ostapren+us berbentuk lan+ip pada orang normal.
• Diafragma (letak tinggi3 rendah3 normal), dapat dilakukan dengan +ara
menghitung +osta yang berpotongan dengan diafragma. ?ormalnya -
*.
• Hialus, tempat keluar masuknya arteri dan ena pulmonalis, bronkus,
dan juga saluran limfe. ?ormalnya diameter hialus sama dengan
diameter trakea.
• Lentuk dan ukuran jantung, dilakukan dengan menggunakan 78J
(7ardiothora+o ratio). ?ormalnya pada orang de%asa adalah ->N,
sedangkan pada anak-anak sebesar &-'N. 7ara menghitungnya
adalah#
/ambar M. Hasil 7[J rongga dada
2.!.17 ji Latih ?antung
ji latih jantung (ARer+ise Stress 8esting) dilakukan dengan meminta
pasien untuk melakukan latihan fisik sampai kapasitas maksimal, sementara
pengamat memantau gejala fisik dan AK/. Pada pemeriksaan latih jantung
40
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 41/54
sederhana, pasien diminta untuk berjalan di treadmill atau mengendarai
sepeda olahraga. Kemudian diamati adanya perubahan irama, adanya blok 0T,
dan perubahan segmen S8 pada pola AK/, yang mengindikasikan hipoksia.
0%itan gejala fisik, seperti nyeri pada dada dan sesak napas yang ekstrim
harus dipantau.
/ambar $>. ji latih jantung (ARer+ise Stress 8esting) dengan menggunakan
treadmill
Pada pemeriksaan ini menggunakan elektroda yang diletakkan pada
bagian ada, dan alat ukur tekanan darah pada lengan. Kemudian pasien
berjalan padaalat treadmill, a%alnya dengan ke+epatan rendah, dan ' menit
kemudian ke+epatan dianikkan, hal tersebut bertujuan agar jantung bekerja
lebih keras, sehingga adanya blok pada arteri dapat terdeteksi sebagai keadaan
abnormalitas pada AK/. Pemeriksaan ini tidak memerlukan persiapan khusus
sebelum melakukan pengujian.
41
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 42/54
/ambar $$. Kardiogram AK/ pada kondisi istirahat (atas) dan pada
keadaanbekerja3 berlari pada treadmill (ba%ah)
Hasil pemeriksaan berupa kardiogram. /ambar di atas merupakan
kardiogram yang dihasilkan AK/ pada kondisi istirahat. 8erlihat perubahan
depresi segmen S8 yang menunjukkan adanya terbentungnya (blok) arteri
pada kardiogram setelah pasien melakukan aktifitas dengan treadmill yang
ditunjukkan oleh tanda panah ber%arna merah.
2.!.1: Phono8ardiogrphPhono+ardiography adalah metode diagnosa yang dapat menghasilkan
rekaman grafik suara dan murmur yang dihasilkan oleh jantung, termasuk
katub dan pembuluh darah. Suara jantung ditimbulkan dari detak jantung
akibat adanya aliran darah melalui jantung (khususnya adanya turbulensi
ketika katup jantung tertutup). Pada auskultasi kardiak, pemeriksa bisanya
menggunakan stetoskop untuk mendengar bunyi jantung, pada orang de%asa
yang sehat biasanya terdengar dua bunyi normal jantung yaitu 9lub: dan
9dub: (atau dup), yang mun+ul se+ara berurutan. Lunyi 9lub: menunjukkan
tertutupnya katupatrientrikular (0-T) pada permulaan sistol, dan bunyi 9dub:
menunjukkan tertutupnya katup semilunar (aorti+ dan pulmonary) pada akhir
sistol.
Lunyi 9lub: disebut sebagai bunyi jantung yang pertama, dan bunyi
9dub: adalah bunyi jantung yang kedua, hal tersebut dikarenakan pada siklus
normal pompa jantung, biasanya dia%ali ketika katup 0-T tertutup pada onset
entri+ular sistol. Selain bunyi normal, terkadang juga terdengar bunyi yang
lain seperti bunyi murmur, bunyi yang tiba-tiba, dan bunyi dengan ritme yang
+epat S' dan S.
Lunyi murmur jantung biasanya berkaitan dengan laju alir darah yang
turbulen, yang mengalir keluar maupun ke dalam jantung. Lunyi murmur
merupakan bunyi yang normal (fisiologi), dan bisa juga mengindikasikan
ketidak normalan (patofisiologi). Lunyi murmur yang abnormal dapat
disebabkan oleh terhalangnya katup jantung saat hendak terbuka oleh
42
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 43/54
stenosis, menyebabkan turbulensi aliran darah yang masuk. Selain itu bunyi
murmur juga mun+ul dengan ketidak mampuan katup jantung, yang
mengakibatkan mengalirnya kembali darah ketika katup tidak mampu
menutup dengan baik. Lunyi murmur yang terdengar akan berbeda pada
bagian yang berbeda pula, tergantung penyebab murmurnya.
Pengujian dengan Phono+ardiography
!i+rophone atau kapsul stetoskop diletakkan pada daerah auskultasi,
diantaranya adalah#
$. Daerah mitral # area kelima interkostal sebelah kiri, pertengahan hingga
kiri garis mid+laikular.
&. Daerah tri+uspid # area keempat interkostal sebelah kiri, sebelah ba%ahkiri batas sterna.
'. Daerah aorta # area kedua interkosta sebelah kanan, bagian atas batas
sterna.
. Daerah pulmonari # area kedua interkosta kiri, bagian atas batas sterna.
"angkah yang dilakukan#
$. "etakkan mi+rophones pada toraR daerah utama auskultatori; mi+rophone
yang digunakan akan menangkap suara antara &-&>> H4, biasanya
dilakukan bersamaan dengan AK/.&. Pastikan bah%a elketroda melekat dengan aman pada kulit. <ika terlepas,
maka tidak akan diperoleh hasil AK/ yang bagus. Subjek harus releks
selama prosedur kalibrasi. "engan subjek harus rileks sehingga sinyal otot
(A!/) tidak merusak sinyal AK/; posisi terlentang, fisik dan mental
dalam keadaan rileks.
'. 8erdapat dua jenis sura yang dihasilkan, yaitu suara berfreUuensi tinggi
yang berhubungan dengan menutup dan membukanya katup jantung, dan
suara berfreUuensi rendah yang berhubungan dengan pengisian entrikel
a%al dan akhir.
. !enganalisa perubahan interal durasi se+ara mekanik dan
elektromekanik pada saat pernapasan dalam dan kondisi berkatifitas.
a. Suara dengan freUuensi tinggi
i. Lerhubungan dengan menutup dan membukanya katup 0T
• Suara mitral (!) dan tris+upid (8) menutup (S$)
- !un+ul pada detik ke >,>&->,> setelah kompleks XJS
- Kurang dari >,$& 2 >,$ detik
- Lunyi 9lub:
- EreUuensi '>-> H4
4,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 44/54
- 8ertutupnya katup mitral, tris+uspid, dan terbukanya katup
pulmonary, dan pembulu darah aorta.
- Lunyi terbaik dapat didengarkan di daerah mitral dan tri+uspid
auskultatori.- Selaras atau sesuai dengan pun+ak denyutan
- Dimulai setelah '>-' ms setelah katup mitral tertutup
• 8erbukanya mitral dengan keras dan tris+upid (suara diastoli+)
• ?oneje+tion bunyi klik, disebabkan oleh katup mitral (suara
menengah 2 akhir sistol)
ii. Lerhubungan dengan menutup dan membukanya katup semilunar
• Suara aortik (0&) dan pulmonik (P&) tertutup (S&)
• Suara ejeksi a%alan alular atau +bunyi klik aorti+ dan pulmonary
(bunyi sistolik) b. Suara dengan freUuensi rendah
i. Suara ketiga fisiologi jantung (S')
Suara ke-' biasanya disebut sebagai suara protodiastolik gallop
atau entri+ular gallop. S' mun+ul pada a%al diastole setelah S& dan
menunjukkan grafik yang rendah daripada S$ atau S&. S' disebabkan
oleh os+illation darah balik dan bunyi darah yang mengalir antara
dinding entrikel dari atrial.
ii. Suara jantung keempat (S)
Suara ke- pada orang de%asa disebut sebagai pre-sistolik gallop
atau atrial gallop. Suara ini dihasilkan akibat darah ditekan ke dalam
stiff dan3 atau hypertrophi+ entrikel.
Hasil pemeriksaan Phono+ardiography
Pada gambar diba%ah ini mrupakan kardiogram hasil rekaman 0 yang
menunjukkan jenis grafik suara pada jantung normal, terlihat ibrasi pertama,
kedua, dan ketida, dan diikuti bunyi atrial yang lemah. Se+ara tidak spesifik,
bah%a bunyi ke tiga dan atrial jantung masing-masing suranya sangat lemah.
44
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 45/54
/ambar $&. Phono+ardiogram jantung normal (0) dan abnormal
2.!.1= @8ho8ardiograph
A+ho+ardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan
menggunakan ultrasound (gelombang suara) frekuensi &-* !H4.
A+ho+ardiography bisa disebut juga S/ jantung dan tes gema, merupakan
suatu alat yang mengambil gambar dari jantung dengan menggunakan
gelombang suara. Pengujian hati dan jantung dengan menggunakan
e+ho+ardiography dapat memungkinkan untuk melihat struktur, fungsi, dan
aliran darah dari hati atau jantung tanpa menggunakan sinar-R.
A+ho+ardiography dilakukan dengan menggunakan tongkat plastik yang
lembut (suatu e+ho-transdu+er) untuk meman+arkan gelombang suara ke dada
atau abdomen. /elombang suara le%at dengan aman sampai badan dan gema
yang dihasilkan akan ditafsirkan oleh suatu sistem yang terkomputerisasi dan
diperoleh dalam bentuk e+ho+ardiogram (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,
Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>).
Eungsi e+ho+ardiography
A+ho+ardiography memiliki fungsi diantaranya adalah #
a. !emberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh darah
besar.
b. Lerperan dalam diagnosa kelainan jantung ba%aan (+ongenital).
+. !endeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya
kekakuan, gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya,
serta apakah ada perlekatan.
4(
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 46/54
d. !embantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot -otot dinding
jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot
jantung (dilated +ardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy
+ardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung
ba%aan.
e. !elihat massa tumor seperti thrombus, egetasi atau +airan perikad.
(0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>)
Karena e+ho+ardiography dapat menghasilkan gambar atau frame
dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi,maka e+ho+ardiography
dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung.A+ho+ardiography dengan kombinasi Doppler digunakan untuk melihat fungsi
ruang-ruang jantung, katup jantung dan adanya pintas-pintas (shunt, seperti
0SD atau TSD) dalam jantung (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @
1uli%ardhana, &>$>).
Pemeriksaan A+ho+ardiography
8erdapat empat jenis pemeriksaan yang dapat dideteksi dengan
eho+ardiography, yaitu#
a. 8rans 8hora+al A+ho+ardiography (88A)
8rans 8hora+al A+ho+ardiography (88A), merupakan standar
pemeriksaan e+ho+ardiography, tanpa menimbulkan rasa nyeri, tanpa efek
radiasi dan non-inasif (meletakkan tranduser pada dada dengan
menggunakan pelumas atau gel). Proses pemeriksaan jantung pada jenis
e+ho+ardiography ini tergolong +ukup mudah. Lagian dari
e+ho+ardiography yaitu tranduser diletakkan di dada pasien. 8randuser
tersebut mengirim gelombang suara, ultrasound melalui dinding dada dan
jantung pasien. 8elinga manusia tidak dapat mendengar gelombang
ultrasound sehingga kita tidak merasakan apapun. /elombang ultrasound
tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian ditangkap
olehpenangkap gelombang pada mesin e+ho+ardiography. /elombang
tersebut kemudian dikonersi oleh mesin e+ho+ardiography menjadi
gambar pada layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat pada kertas yang
46
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 47/54
disebut dengan e+ho+ardiogram (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,
Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>).
ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>/ambar $'. Pemeriksaan jantung se+ara 8rans 8hora+a A+ho+ardiography
(88A)
b. 8rans Asophageal A+ho+ardiography (8AA)
0dalah pemeriksaan jantung, menggunakan alat transduser masuk
melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran +ema atas yang terletak
dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu
jantung akan lebih jelas. <enis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat
aorta dan bagian lain dari jantung pasien se+ara langsung. Dalam
pengujian ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. 8abung
kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke
kerongkongan (bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini
memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rin+i dari
jantung pasien (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @
1uli%ardhana, &>$>).
47
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 48/54
ISumber# http#33ph+.org.au3seri+es3other-tests3toe3
/ambar $. Pemeriksaan 8rans Asophageal A+ho+ardiography (8AA)
ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>
/ambar $. Proses pemeriksaan se+ara 8rans AsophagealA+ho+ardiography
(8AA)
+. Stress A+ho+ardiography
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung
lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat
untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung. Stress e+ho ini dilakukan
sebagai bagian dari tes stress. Selama tes stress, pasien disuruh
berolahraga atau minum obat (yang diberikan oleh dokter) untuk membuat
jantung pasien bekerja keras dan detak jantung menjadi lebih +epat.
Seorang teknisi akan mengambil gambar jantung pasien dengan
menggunakan e+ho+ardiography sebelum pasien berolah raga dan segera
setelah pasien selesai berolahraga. Leberapa masalah jantung, seperti
penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerjakeras dan beatnya lebih +epat (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J,
Siliana, @1uli%ardhana, &>$>).
4-
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 49/54
ISumber# 0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>
/ambar $*. Proses pemeriksaan se+ara stress e+ho+ardiography
d. Fetal @8ho8ardiograph
Eetal A+ho+ardiography sering disebut dengan e+ho+ardiography
janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi
yang belum lahir. Seorang dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan
ini untuk memeriksa bayi untuk masalah jantung. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan selama kehamilan sekitar $ - && minggu. ntuk pemeriksaan
ini, tranduser diletakkan diatas perut ibu hamil yang mana hasilnya akan
mun+ul di layar (0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @
1uli%ardhana, &>$>).
/ambar $. Proses dan hasil pemeriksaan se+ara fetal e+ho+ardiography
Pada pemeriksaan se+ara stress e+ho+ardiography, terdapat beberapa
prosedur yang berbeda. Lerikut adalah prosedur khusus untuk stresse+ho+ardiography#
0. Pada hari pemeriksaan, jangan makan atau minum apapun ke+uali air
selama empat jam sebelum tes. <angan minum atau makan produk kafein
(+ola, +oklat, kopi, teh) selama & jam sebelum tes. Kafein akan
mengganggu dengan hasil pemeriksaan, termasuk obat-obat yang
mengandung kafein selama & jam sebelum tes. <angan meminum obat
jantung selama & jam sebelum pengujian 0nda ke+uali dokter 0nda
4)
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 50/54
memberitahu 0nda sebaliknya, atau ke+uali obat yang dibutuhkan untuk
mengobati ketidaknyamanan dada. !isalnya #
a. Leta blo+kers (misalnya, 8enormin, "opressor, 8oprol, atau nderal).
b. !ononitrate dinitrate (misalnya, sordil, Sorbitrate)
+. !ononitrate isosorbide (misalnya, smo, mdur, !onoket)
d. ?itrogly+erin (misalnya, Deponit, ?itrostat, ?itropat+hes)
L. Dokter juga dapat meminta 0nda untuk berhenti minum obat jantung
lainnya pada hari pemeriksaan. <ika 0nda memiliki pertanyaan tentang
obat-obatan 0nda, tanyakan kepada dokter 0nda. <angan menghentikan
obat apa pun tanpa terlebih dahulu berbi+ara dengan dokter 0nda. <ika
0nda menggunakan inhaler untuk bernafas 0nda, dapat diba%a pada saat
pemeriksaan.
7. Alektroda yang tersambung ke monitor akan diletakkan di dada.D. Sebuah alat pengukur tekanan darah akan ditempatkan pada lengan
0nda untuk memonitor tekanan darah 0nda selama pemeriksaan. Sebuah
klip ke+il, menempel pada oksimeter pulsa, akan ditempatkan di jari
0nda untuk memantau tingkat oksigen darah 0nda selama pemeriksaan.
A. Sebuah endoskopi, tipis (alat ie%ing) akan dimasukkan ke dalam
mulut 0nda, ke tenggorokan anda dan masuk ke kerongkongan 0nda.
E. Setelah endoskopi diposisikan, gambar jantung diperoleh di berbagai
sudut./. Ketika selesai, tabung ditarik. 0nda akan dipantau selama &>-'> menit
setelah proses pengujian
H. "ama pengujian sekitar M> menit.
(0ndini, Hariyanto, Kurniastuti, J, Siliana, @ 1uli%ardhana, &>$>)
(0
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 51/54
L0L
PA?8P
3.1 (esimpulan
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaankhusus dengan fungsi untuk uji saring adanya penyakit subklinis, konfirmasi pasti
diagnosis, menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala
klinis, membantu pemantauan pengobatan, menyediakan informasi prognosis atau
perjalanan penyakit, memantau perkembangan penyakit, mengetahui ada tidaknya
kelainan serta memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit. Dalam pemeriksaan laboratorium terdapat beberapa tahap
yakni# Pra-analitik, 0nalitik, dan Pas+a analitik.
(1
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 52/54
0dapun pemeriksaan laboratorium yang dibahas pada makalah ini yaitu
pemeriksaan gula darah, Hemoglobin 07 (Hb0$7), pemeriksaan keton,
pemeriksaan albumin, pemeriksaan serum kreatinin, pemeriksaan kadar "D",
HD", 8rigliserida, dan kolesterol total, S/58 (Serium /lutami+ 5Rala+etik
8ransaminase), S/P8 (Serum /lutami+ Pyrui+ 8ransaminase), "aktat
Dehidrogenase ("DH), 7-Jea+tie Protein (7JP) dan High Sensitiity (hs 7JP),
kreatin kinase (7K), Hidroksibutirat Dehidrogenase (HLD), mioglobin,
elektrokardiografi, +hest R-ray, uji latih jantung, phono+ardiography,
e+ho+ardiography
3.2 Saran
Lagi mahasis%a diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini untuk menambah
pengetahuan tentang pemeriksaan laboratorium yang berguna bagi profesi dan
orang disekitar kita.
#a)tar Pustaka
0lbert <S, Liasu++i "!, Koenig 6, !ueller 7, Huber K, Hamm 7, <affe 0S, 8hygesen
K, !air <, Katus H, Plebani !,Tenge P, 7ollinson P, "indahlL, /iannitsis A,
Hasin 1, /olani !, 8ubaro !, &>$>, Je+ommendation for 8he se of 7ardia+
8roponin !easurement in 7ardia+ 7are. Auropean Heart <ournal. '$# &$M-&&>
0meri+an Diabetes 0sso+iation. (&>$>). Standard of !edi+al 7are in Diabetes (Position
Statement). Diaetes Care ''# (Suppl.$), S$$-S'*.
0ndini, 0., Hariyanto, /., Kurniastuti, ., J, 0. 1., Siliana, D. 0., @1uli%ardhana, J.
(&>$>). A+ho+ardiography. 8eknobiomedik-niersitas0irlangga .
0ndre%, <. Krent4 @ 7lifford, <. Lailey. (&>>). 5ral 0ntidiabeti+ 0gents 7urrent Jole in
8ype & Diabetes !ellitus. !e"ie# $rticle Drugs, *('), '-$$.
0tlas, S. (&>>). 8he Jenin-0ngiotensin 0ldosteron System# Pathofisisology Jole and
Pharmalogi+ nhibition. <ournal of !anaged +are Pharma+y, M-$>.
(2
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 53/54
Labuin ", <affe 0S, &>>, 8roponin# 8he Liomarker of 7hoi+e for 8he Dete+tion of
7ardia+ njury. 7!0<. $'($>)# $$M$-$&>'
Lurnside-!+ /lynn, $MM, 0dams Diagnosis Eisik, A/7, <akarta.
7or%in, A. <. (&>>). Handbook of Pathophysiology ('rd ed.). "ippin+ott 6illiams @
6ilkins.
Delp and !anning, $MM*, !ajor Diagnosis Eisik, A/7, <akarta.
Dipiro, <. 8., 8albert, J. "., 1ee, /. 7., !atske, /. J., 6ells, L. /., @ Posey, ". !.
(&>>). Pharma+otherapy# 0 Pathophysiologi+ 0pproa+h (*th ed.). nited
Satates of 0merika# !+/ra%-Hill.
Direktorat Lina Earmasi Komunitas dan Klinik. (&>>*). Pharma+euti+al 7are untuk
Pasien Penyakit <antung Koroner# Eokus Sindrom Koroner 0kut. <akarta# Ditjen
Lina Kefarmasian dan 0lat Kesehatan. Departemen Kesehatan.
Eranklin, S., Pio, <., 6ong, ?., "arson, !., "eip, A., Tasan, J., et al. (&>>). Predi+tors of
?e%-5nset Diastoli+ and Systoli+ Hypertension-8he Eramingham Heart Study.
7ir+ulation, $$&$-$$&.
Kee, <oy+e "eEeer. (&>>). "aboratory @ Diagnosti+ 8est %ith ?ursing mpli+ation.
nited States of 0meri+a # Pearson Adu+ation, n+.
Ko+emba , <., Ka%e+ka-<as4+4, K., /rygle%ska, L., @/rod4i+ki, 8. ($MM). solated
systoli+ hypertension# pathophysiology, +onseUuen+es and therapeuti+ bene\ts.
<ournal of Human Hypertension, *&$2*&* .
Kemp, !., Donoan, <., Higham, H., @ Hooper, <. (&>>). Lio+hemi+al !arkers of
!yo+ardial njury. Lritish <ournal of 0naesthesia M' ($)
!ayer, L., et al., &>>&, A7/ interpretation, Springerhouse, Pennsylania.
!+Phee, S., @ /anong, 6. (&>$>). Patofisiologi Penyakit. Pengantar !enuju Kedokteran
Klinis. <akarta# Penerbit LukuKedokteran A/7.
?agueh, S. E., 0ppleton, 7., /illebert, 8., !arino, P. ?., 5h, <. K., Smiseth, 5. 0., et al.
(&>>M). Je+ommendations for the Aaluation of "eft Tentri+ularDiastoli+
Eun+tion by A+ho+ardiography. Auropean <ournal of A+ho+ardiography , $>, *-
$M'.
?afrialdi. (&>>M). Earmakologidan8erapi. <akarta# balai Penerbit EK.Prodia. (n.d.).
PemeriksaanPenunjang# AK/. Jetrieed September $>, &>$, from
"aboratoriumKlinikProdia# http#33prodia.+o.id3pemeriksaan-penunjang3ekg
Jadiologi+al So+iety of ?orth 0meri+a (JS?0). (&>$, <un &'). !agneti+
Jesonan+e maging (!J) - 7ardia+ (Heart).
(,
8/20/2019 Pemeriksaan Laboratorium pada Hipertensi
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-laboratorium-pada-hipertensi 54/54
Sassen, <., @ +arter, L. ($MMM). Pharma+otherapy. 0 Patophysiologi+ 0pproa+h. nited
States of 0meri+a# !+/ra%-Hill !edi+al Publishing Diision.
Sher%ood, ". &>$>. Human Physiology # Erom 7ells to Systems, th Adition,
Lrooks37ole. 7anada, '>'-'$$
Shim, D., "loyd, 8.J., 7ro%ley, D.7., Leekman, J.H., $MMM, ?eonatal 7ardia+
7atheteri4ation# 0 $>-1ear 8ransition from Diagnosis to 8herapy, Pediatr7ardiol
&> (&)# $'$-$''.
Siregar, A. 1. (&>$). ji Penghambatan 0ktiitas 0ngiotensin 7onerting An4yme (0+e)
5leh Eraksi-Eraksi Akstrak Herba Suruhan (Peperomiapellu+ida ".HLK). Depok#
Eakultas Earmasi niersitas ndonesia.
Sobel, L. A., J. Joberts, and K. L. "arson. ($M*). 7onsiderations in the use of
bio+hemi+al markers of is+hemi+ injury. 7ir+. Jes. '# -MM--$>.
Sriastaa, 8. @7hosdol, K. (&>>). 7lini+al Lio+hemistry# 7lini+al An4imologyand ts
0ppli+ations. ?e% Delhi# 0ll ndia nstitute of !edi+al S+ien+es
S+hindler, 8. H., S+helbert, H. J., Xuer+iolo, 0., @Dialsi4ian, T. (&>$>). 7ardia+ PA8
maging for the Dete+tion and !onitoring of 7oronary 0rtery Disease
dan!i+roas+ularHealt. <077# 7ardioas+ular maging , ', *&'-*>.
6orld Health 5rgani4ation, &>>&. %aoratory Diagnosis and &onitoring of Diaetes
&ellitus'
Recommended