PEMILIHAN SAMPEL1

Preview:

DESCRIPTION

pemilihan sample

Citation preview

PEMILIHAN SAMPEL1. Beberapa Terminologi yang sering

digunakan.2. Alasan Pemilihan Sampel.3. Karakteristik Sampel yang baik.4. Proses Pemilihan Sampel.5. Pertimbangan Penentuan Jumlah

Sampel.6. Desain Sampel.

Dalam pelaksanaan penelitian, banyak menganalisis objek penelian dengan menggunakan sampel, bukan populasi . Beberapa terminologi yang sering dipergunakan diuraikan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan alasan penggunaan sampel, karakteristik sampel yang baik, proses pemilihan sampel, menentukan jumlah sampel, dan bagaimana mendesain sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

1. Beberapa Terminologi yang sering di gunakan:• Elemen= unit dimana data yang diperlukan akan

dikumpulkan dan dapat dianalogikan sebagai unit analisis.

• Populasi= Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajari nya atau menjadi objek penelitian (kuncoro, 2001: bab 3).

• Unit pengambilan Sampel= Sekelompok elemen yang tidak tumpang tindih dengan populasi. himpunan sebagai (subset) dari unit populasi.

• Kerangka Sampel = Kerangka pengambilan sampel studi adalah representasi fisik dari objek, individu , kelompok, yang sangat penting dalam penentuan sampel.

• Sampel = Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.

• Parameter = Parameter menggambarkan ringkasan variabel dalam populasi,

• Statistik menggambarkan ringkasan dalam sampel.

• Kesalahan Sampel= Kesalahan dalam pengambilan sampel, yaitu kesalahan prosedur dan kesalahan penggunaan statistik untuk estimasi parameter.

• Efisiensi statistik= ukuran perbandingan dari desain sampel dengan besar sampel yang sama, yang menghasilkan standar kesalahan yang lebih kecil. Efisiensi sampel adalah karakteristik dalam pengambilan sampel yang menerangkan adanya presisi yang tinggi dan biaya per unit yang rendah.

• Perencanaan sampel= Perencanaan sampel adalah spesifikasi formal dari metode dan prosedur yang akan digunakan untuk mengindentifikasi sampel yang di pilih dalam penelitian.

2. Alasan Pemilihan Sampel

Dalam penelitian,seorang penelitian sering kali menggunakan sampel dengan beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling ,yaitu proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang cukup untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi (sekaran, 2000: 268). Alasan Pemilihan Sampel adalah (Davis & Cosenza, 1993: 219-220, Zikmund, 2000: 339-340)

1. Kendala sumber daya Waktu, dana, sumber daya lain yang terbatas

jumlahnya. Penggunaan sampel akan menghemat sumber daya untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipercaya daripada sensus.

2. Ketepatan Melalui pemilihan desain sampel yang baik,

penelitian akan memperolah data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah.

3. Pengukuran destrukrif Kadang-kadang pengukuran yang dilakukan

merupakan pengukuran destruktif menghindarkan kerugian. Sebagai contoh, apabila perusahaan kita memproduksi ban dan kita harus menguji seberapa kemampuan tiap ban dalam menyimpan udara dengan meniup setiap ban sampai meletus, maka kita tidak memiliki lagi ban yang dijual ke pasar.

3. Karakteristik sampel yang baik :• Memungkinkan peneliti untuk mengambil

keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki.

• Mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel.

• Memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.

• Memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang ditetapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.

Dalam praktek, estimasi berdasarkan sampel memang

tidak sama persis dengan perhitungan sensus. Oleh karena

itu, cara-cara meminimalkan kesalahan dalam

pengambilan sampel perlu diperhatiakan, kesalahan yang

sering terjadi adalah (Zikmund, 2000: 344-349):

• Sampling frame error, yaitu kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperghitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel.

• Random sampling error (sampling error), yaitu kesalahan akibat adanya perbedaan antara hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang sama.

• Nonresponse error, yaitu kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukan mereka yang merespon dan juga mereka yang gagal (tidak) merespon. Sebagai contoh, sebuah survei dengan surat (mail survey) mendesain sampelnya dengan mengklasifikasikan pengambilan kuesioner dan yang tidak merespon dalam tiga tahap pengiriman lewat surat.

4. Proses pemilihan sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya. Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Informasi dari sampel yang baik akan dapat mencerminkan informasi yang populasi secara keseluruhan.

Penentuan target populasi

Penentuan kerangka pemilihan sampel

Penentuan Metode Pemilihan Sampel

Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel

Penentuan Jumlah Sampel

Pemilihan Unit Sampel Aktual

Pelaksanaan Penelitian

1. Penentuan Populasi

Proses yang pertama untuk melakukan pemilihan sampel adalah penetuan populasi. Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan.

2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel

Unit pemilihan sampel adalah kelompok elemen. Dari penelitian elemen yang akan dikelompokan menjadi satu atau beberapa kelompok tergantung kepada desain sampel yang dipergunakan peneliti.

3. Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel

Kerangka pemilihan sampel adalah daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel.

4. Penentuan Desain Sampel

Desain sampel adalah metode untuk memilih sampel dari populasi yang ada. Ada beberapa macam desain sampel yang dapat dipergunakan oleh peneliti. setiap desain sampel mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.

5. Penentuan Jumlah Sampel

Sebagaimana diketahui, data akan dianalisis diperoleh dari sampel penelitian. Dengan demikian semakin besar jumlah sampel, dengan desain sampel yang benar, tentunya data diperoleh akan semakin mewakili populasi yang teliti.

6. Pemilihan Sampel

Langkah terakhir dalam proses pemilihan sampel adalah memilih sampel yang diperlukan. Dalam lamgka ini penelitian menetukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan.

Pertimbangan Penentuan Jumlah Sampel

Sebagaimana diketahui, jumlah sampel yanga akan dipergunakan untuk suatu penelitian perlu dipertimbangkan dengan baik. Penelitian dapat mencari data dari seluruh elemen yang ada dalam populasi yang diteliti melalui sensus penduduk atau sensus ekonomi (BPS, 1998) .

Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :

1. Homogenitas

Homogenitas unit pemilihan sampel sangat mempengaruhi jumlah sampel yang layak untuk suatu penelitian. Semakin homogen suatu unit pemilihan sampel, semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan. Sebaliknya, semakin heterogen suatu unit pemilihan sampel, semakin besar jumlah sampel yang diperlukan agar dapat mencerminkan populasi.

2. Derajat Kepercayaan

Derajat kepercayaan mengukur seberapa jauh penelitian yakin dalam mengestimasi parameter populasi secara benar. Derajat kepercayaan biasanya dinyatakan dalam probabilitas, misalnya 95%. Dengan asumsi faktor lain tetap, sampel yang lebih banyak diperlakukan bila derajat kepercayaan meningkat.

3. Presisi

Presisi (ketelitian) mengukur kesalahan standar dari estimasi yang dilakukan.

4. Prosedur Analisis

Beberapa model analisis tetrtentu memerlukan sampel dalam jumlah tertentu. Peneliti perlu mempertimbangakan jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang dipergunakan.

5. Kendala Sumber Daya

Adalah benar bahwa semakin besar jumlah sampel yang dipergunakan untuk penggalian data, pencerminan keadaan populasi akan semakin baik.

Secara umum, jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan adalah (Gay & Diehl, 1996: 140-141) :

• Untuk studi deskriptif, sampel 10% dari populasi.• Untuk studi korelasional, dibutuhkan minimal 30

sampel untuk menguji ada/tidaknya hubungan.• Untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek

per grup.• Untuk studi eksperimen, minimal 15 subjek per grup.

6. Desain Sampel• Ada beberapa alternatif cara pengambilan

sampel, yaitu desain probabilitas dan desain nonprobabilitas.

• Perbedaan Sampel Probabilitas dan Nonprobabilitas

Recommended