View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENANAMAN NILAI-NILAI EMPAT PILAR GIZI SEIMBANGMELALUI PELAKSANAAN PMT-AS DI TKIT AL FARABI
PERUM. GRAHA PRIMA SEJAHTERA TAMANTIRTO KASIHANBANTUL YOGYAKARTA
Oleh :Muliya Rahayu
NIM : 13.204.32009
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan KalijagaUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Islam
YOGYAKARTA
2015
vi
MOTTO
Teruslah Menggapai Cita-cita meski Sejauh Mata
Memandang dan Terbesit Ketidakmungkinan. (Penulis)
Raihlah ilmu dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk
tenang dan sabar. (Khalifah Umar bin Khattab)
vii
PERSEMBAHAN
Teruntuk Almamaterku Tercinta Pasca Sarjana PGRA UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta dan seluruh Praktisi Keilmuan
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Seluruh Indonesia
ix
ABSTRAK
MULIYA RAHAYU. Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbangmelalui PMT-AS (Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah) diTKIT Al-Farabi, Perum. Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan BantulYogyakarta. Tesis. Program Studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal ProgramPascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Temaini dipilih karena pentingnya untuk menanamkan konsep empat pilar giziseimbang yang ditanamkan sejak anak usia dini agar menginternal dan menjadipembiasaan diusia selanjutnya nanti. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan dan mengetahui hasil pelaksanaan penanaman nilai- nilai empatpilar gizi seimbang melalui Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagipengembangan penelitian pendidikan terutama dalam menerapkan nilai-nilaipedoman empat pilar gizi seimbang melaui PMT-AS untuk anak usia dini yangberpengaruh terhadap gizi dan kesehatannya, sekaligus sebagai bahanpertimbangan untuk TKIT Al-Farabi di Kasihan Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan merupakan penelitian kualitatif, denganmenggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, holistik, dan fenomenologis.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancaramendalam, dan dokumentasi. Setelah data didapatkan, selanjutnya dianalisis datadengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan,dan verifikasi data. Penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang diwujudkanberupa sebuah konsep ditanamkan melalui pelaksanaan PMT-AS yang sesuaidengan pedoman yang berlaku kepada pesrta didik di TKIT Al-Farabi agarmenjadi sebuah habitus dikemudian harinya.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, Pada konsepPMT-AS TKIT Al-Farabi terdapat nilai-nilai yang berkenaan dengan empat pilargizi seimbang baik itu dari konsep menu yang beraneka ragam, program kegiatanfisik, program pembiasaan perilaku hidup sehat, dan program pemantauan beratbadan dalam program layanan UKS dan layanan kesehatan. Kedua, Penanamannilai-nilai empat pilar gizi sembang dilakukan saat pelaksanaan PMT-AS denganmenggunakan konsep habituasi maupun social learning oleh guru. Dengan adanyakerjasama dari pengelola PMT-AS, kepala sekolah, guru, orang tua, dan TIMlayanan kesehatan maka nilai-nilai ini dapat tertanam pada peserta didik. KetigaAdanya dampak terhadap perilaku anak dari penanaman nilai-nilai empat pilartersebut dirumah, meskipun konsistensi pembiasaan harus tetap dilakukan baik itudirumah maupun di sekolah dengan bantuan orang tua dan guru, serta masyarakat.Dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap penanaman nilai-nilaiempat pilar yang disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan pada PMT-AS olehPemerintah Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Dinas Pendidikan Formaldan Nonformal.
.Kata kunci : Nilai-nilai, empat pilar gizi seimbang, dan PMT-AS.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penyusunan tesis ini berpedoman
pada transliterasi Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Tanggal 10 September 1987 Nomor: 158/1987
dan 0543b/U/1987.
A. Konsonan tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba’ B Be
ت ta’ T Te
ث sa’ S | Es (dengan titik di atas)
ج Jim J Je
ح ha’ H>{ Ha (dengan titik di bawah)
خ kha’ KH Ka dan Ha
د Dal D De
ذ Zal Z| Zet (dengan titik di atas)
ر ra’ R Er
ز Zai Z Zet
س Sin S Es
ش Syin SY Es dan Ye
ص Sad S { Es (dengan titik di bawah)
ض Dad D{ De (dengan titik di bawah)
ط ta’ T{ Te (dengan titik di bawah)
x
ظ za’ Z{Zet (dengan titik dibawah)
ع ‘ain ‘ Koma terbalik di atas
غ Gain G Ge
ف fa’ F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L ‘El
م Mim M ‘Em
ن Nun N ‘En
و Waw W W
ه ha’ H Ha
ء Hamzah ’ Apostrof
ي ya’ Y Ye
B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap
سنة Ditulis Sunnah
علة Ditulis ‘illah
C. Ta’ Marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis dengan h
المائدة Ditulis al-Mā’idah
میةاسلا Ditulis Islāmiyyah
(Ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata arab yang sudah terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali biladikehendaki lafal aslinya).
xi
2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
مقارنة المذاھب Ditulis Muqāranah al-ma zāhib
D. Vokal pendek
1. ----◌َ---- Fath}ah} Ditulis A
2. ----◌ِ---- Kasrah Ditulis I
3. ----◌ُ---- D{ammah Ditulis U
E. Vokal panjang
1. fathah + alif Ditulis A
استحسا ن Ditulis Istihsa}>n
2. Fathah + ya’ mati Ditulis A
أنثى Ditulis Unsa >
3. Kasrah + yā’ mati Ditulis I
العلواني Ditulis al-‘Ālwānī
4. Dammah + wāwu mati Ditulis U
علوم Ditulis ‘Ulu>m
F. Vokal rangkap
1. Fathah + ya’ mati
غیرھم
Ditulis
Ditulis
Ai
Gairihim
2. Fathah + wawu mati
قول
Ditulis
Ditulis
Au
Qaul
xii
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
أأنتم Ditulis a’antum
أعدت Ditulis u‘iddat
لئن شكـرتم Ditulis la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif +Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah
القرأن Ditulis al-Qur’an
القیاس Ditulis al-Qiya>s
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.
الرسالة Ditulis ar-Risālah
النساء Ditulis an-Nisā’
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya
أھل الكتاب Ditulis Ahl al-Kita>b
أھل السنة Ditulis Ahl as-Sunnah
xiii
KATA PENGANTAR
سيدنامحمدوالمرسلينالأنبياءاشرفعلىوالسلاموالصلاةالعالمينرباهللالحمد
بعداما. اجمعينواصحبهالهوعلىPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat dan Nikmat-Nya yang tak terkira banyak dan nilainya.
Atas izin-Nya, telah memperkenankan penulis hingga dapat terselesaikan tesis ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada kekasih-Nya Nabi penutup
zaman, Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun manusia dengan
warisan petunjuknya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan penelitian berjudul “Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi
Seimbang melalui PMT-AS di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima Sejahtera
Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta” ini, penulis berharap mampu
menghadirkan sebuah wacana baru berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan
Gizi dalam Empat Pilar Gizi Seimbang dan Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah (PMT-AS) pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD. Pada usia anak
yang memiliki golden age atau usia emas adalah masa dimana anak sedang
tumbuh kembang dan memerlukan perhatian dari gizi dan kesehatannya, agar
dapat memiliki pola-pola perkembangan jasmani yang maksimal dan perilaku
hidup bersih dan sehat sejak dini.
Selanjutnya, dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberi kontribusi aktif serta bantuan atas
terselesainya tesis ini :
xiv
1. Prof. Drs. H. Akh.Minhaji, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
beserta jajarannya.
2. Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin Nasution, MA. selaku direktur pascasarjana
beserta jajarannya.
3. Bapak Dr. Mahmud Arif, M.Ag. selaku ketua prodi PGRA dan Ibu Dr. Siti
Fathonah, M.Pd. selaku sekretaris prodi PGRA yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis, Bapak Murdiyono selaku staf Prodi
PGRA yang senantiasa dengan sabar membantu penulis melayani segala
kelengkapan administrasi .
4. Para dosen Pascasarjana Bapak Dr. H. Sumedi, M.Ag, Prof.Dr. H.
Abdurrahman Assegaf, M.Ag. Prof. Dr.H Hamruni, M.Si. Prof. Dr. H. Anik
Ghufron, M.Pd. Dr. Ahmad Arifi, M.Ag, Dr. Ahmad Baedowi, Dr. Nurul
Haq, M.Ag. Dr, Sabarudin,M.Si. Alm. M. Agus Nuryatno, Ph.D. Dr. H.
Hariyanto, M.Pd. Dr. H.Khamim Zarkasi Putro, M.Si. Dr. Imam Machali,
M.Pd. Dr. Sukiman, M.Pd. Dr. Muqowim, M.Ag. Para Ibu Dosen Dr. Kun
Setyaning Astuti, Dr. H. Juwairiyah, M.Ag. Dr.Nurun Najwah, M.Ag. Dr. Siti
Fatonah, M.Pd.,dan Dr. Rofah, MSW.Ph.D. yang telah memberikan banyak
pembelajaran serta motivasi untuk terus berjuang di Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Para Dosen SI PGRA Drs. Ichsan dan Mbak Rohinah,
M.A, dan semua guru penulis mulai dari kecil TK Pertiwi 55 Beton, SDN
Blunyahan 1, SMPN 3 Sewon, MAN Yogyakarta 2, IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta Fakultas Tarbiyah mereka yang telah mengajari ilmu
pengetahuan, semoga semua amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
xv
5. Alm. Bapak Agus Nuryatno selaku pembimbing proposal tesis yang telah
memberikan motivasi dan inspirasi yang luar biasa kepada penulis.
6. Bapak Dr. Muqowim, M.Ag yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
dan motivasi dalam proses penulisan tesis ini.
7. Ayahanda Iman Kesumo dan Ibunda Suratini yang tak henti-hentinya
memanjatkan do’a dalam setiap sujud kepada Allah SWT untuk kesehatan dan
keselamatan dan kesuksesan anaknya.
8. Kepada Adik Penulis Suriyah Barlean yang senantiasa memberikan motivasi
dan dukungan segalanya sejak awal kuliah dan akhir studi di Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, semoga kebersamaan kita dalam perjuangan
menapaki kehidupan yang penuh cobaan dan rintangan yang tiada henti ini
dapat menuai hikmah kebahagiaaan suatu saat nanti. Kakak-kakak, adik-adik,
ponakan-ponakan penulis (M. Akhdan Hammam Amrullah, Naufal Afif Kaka
Saputra, Farel Afra Mirza), dan seseorang yang slalu mendoakan penulis.
9. Keluarga Besar TK Pertiwi 55 Beton Jl. Kasongan Ibu Suhartini, S.Pd,
Wahyuni Setia Dewi, S.Pd., Ening Kurniawati, S.Pd., Isti Widiasmi, S.Ant,
Supriyani, S.Pd., Sumiyati, S.Pd. I., Parmi, juga ananda-anandaku di
Kelompok B1 2013, dan Kelompok A 2014 yang tak henti-hentinya memberi
motivasi dan doa untuk penyelesaian selama studi di Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
10. Ibu. Dra. Mutaslimah, Rusniyanti, S,Pd, Putu Sri Wahyuni, S.Pd.I., Saidah,
S.Th.I., dan lainnya segenap guru dan staff TKIT Al-Farabi Tamantirto
xvi
Kasihan Bantul Yogyakarta yang telah dengan senang hati menerima penulis
dengan tangan terbuka dalam penelitian tesis ini.
11. Teman-teman seluruh anggota Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga (IKMP) dan Teman-teman mahasiswa S2 PGRA dan PGMI
pada khususnya angkatan 2013 (Novi Mulyani, Riris Eka Setiani, Siti
Kamilah, Rianti, Fitriani, Rita Sri Ayu, Muhsinatun Iin, Jamilah, Mbak Laila,
M. Alim Kahfi, M. Abdan Syakura, Ali Amran, Ali Sadikin, Najamuddin, Nur
Hidayat, Suherman, Andre Yunarko, Asnah, Evi Nur Jannah, Pak Mahfudz
Ali) yang selalu memberi banyak ide yang inspiratif.
12. Teman-teman PCNA Kecamatan Kasihan Nur Indah Sari Dewi, Mbak Ratmi,
Eka Prihastuti, Denny Fatria Widyayanti, Sri Suprihatin, dll.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya ini. Saran yang
membangun penulis harapkan demi penyempurnaan karya ini agar lebih baik lagi.
Penulis berharap karya tulis ini dapat memberi manfaat khususnya pada diri
penulis dan umumnya pada dunia PAUD dalam perkembanganya.
Yogyakarta, 23 Januari 2015.
Penulis
Muliya Rahayu
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... ii
PENGESAHAN DIREKTUR ......................................................................... iii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI .................................................................... iv
NOTA DINAS PEMBIMBING....................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN............................................................................................ vii
ABSTRAKSI ................................................................................................... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xx
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xxv
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1B. Rumusan Masalah ....................................................................... 20C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 21D. Kajian Pustaka............................................................................. 22E. Metode Penelitian........................................................................ 26F. Sistematika Pembahasan ............................................................. 37
BAB II: LANDASAN KONSEP PENANAMAN NILAI-NILAI EMPATPILAR GIZI SEIMBANG DALAM PELAKSANAAN PMT-ASTK ..................................................................................................... 42
A. Konsep Penanaman Nilai-nilai.................................................... 42
xviii
1. Teori Habitus/Habituasi Bourdieu ........................................ 422. Teori Social Learning Albert Bandura.................................. 47
B. Prinsip Empat Pilar Gizi Seimbang ............................................ 501. Sejarah Pedoman Gizi Seimbang .......................................... 502. Konsep Empat Pilar Gizi Seimbang...................................... 563. Konsep Pemberian Makanan Anak Sekolah (PMT-AS)....... 68
BAB III: GAMBARAN OBYEKTIF TKIT AL-FARABI PERUM GRAHAPRIMA SEJAHTERA TAMANTIRTO KASIHAN BANTULYOGYAKARTA .............................................................................. 79
A. Kondisi Geografis TKIT Al-Farabi............................................. 79B. Sejarah Singkat Berdiri dan Perkembangan TKIT Al-Farabi ..... 82C. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan ............................... 85D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan .............................. 89E. Standar Isi, Proses, Penilaian ...................................................... 94
1. Standar Isi ............................................................................. 952. Standar Proses ....................................................................... 1003. Standar Penilaian................................................................... 110
F. Standar Sarana dan Prasarana, pengelolaan dan Pembiayaan..... 1141. Standar Isi ............................................................................. 1142. Standar Proses ....................................................................... 1283. Standar Penilaian................................................................... 134
BAB IV: PENANAMAN NILAI-NILAI EMPAT PILAR GIZISEIMBANG DALAM PELAKSANAAN PMT-AS DI TKIT AL-FARABI ........................................................................................... 137
A. Konsep Menu PMT-AS dalam Empat Pilar Gizi Seimbang....... 137B. Implementasi Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi
Seimbang dalam Pedoman PMT-AS kepada Peserta Didik diTKIT Al-Farabi ........................................................................... 139
C. Dampak dari Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar GiziSeimbang dalam PMT-AS di TKIT Al-Farabi pada PerilakuAnak di Rumah ........................................................................... 185
D. Konsep Ideal Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang diSekolah…………………............................................................ 191
xix
BAB V: PENUTUP......................................................................................... 199
A. Kesimpulan ................................................................................. 199B. Saran-Saran ................................................................................. 200
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 202
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 01 Perkembangan TKIT A-Farabi, 84
Tabel 02 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4-6
Tahun, 86.
Tabel 03 Tenaga Pendidik TKIT Al-Farabi, 91.
Tabel 04 Tenaga Kependidikan TKIT Al-Farabi, 93
Tabel 05 Program Inovasi dan Unggulan TKIT Al-Farabi, 96.
Tabel 06 Jadwal Kegiatan TKIT Al-Farabi, 98.
Tabel 07 Rombongan Belajar TKIT Al- Farabi, 99.
Tabel 08 Daftar Inventaris Kepemilikan Tanah, 116.
Tabel 09 Fasilitas/ Sarana Prasarana Gedung, 117.
Tabel 10 Peralatan Mebeler Ruangan dan Elektronik, 118.
Tabel 11 Peralatan Makan dan Dapur, 119.
Tabel 12 Peralatan Sentra Keluarga/Bermain Peran, 121.
Tabel 13 Peralatan Sentra Persiapan/Balitung, 123.
Tabel 14 Peralatan Sentra Pembangunan, 124.
Tabel 15 Peralatan Sentra Alam Sekitar, 126.
Tabel 16 Peralatan Sentra Kreasi Seni, 126.
xxi
Tabel 17 Alat Permainan Edukatif Out Door, 123.
Tabel 18 Prosedur Tetap Menu PMT-AS TKIT Al-Farabi,139.
Tabel 19 Dokumen Administrasi PMT-AS TKIT Al-Farabi, 141.
Tabel 20 Daftar Keanekaragaman Menu PMT-AS TKIT Al-Farabi, 143.
Tabel 21 Prosedur Tetap Pengadaan Bahan Pangan, 145.
Tabel 22 Prosedur Tetap Penyimpanan Bahan Makanan, 147.
Tabel 23 Prosedur Tetap Pengawasan Distribusi Makanan, 152.
Tabel 24 Prosedur Tetap Penyajian Makanan, 153.
Tabel 25 Program Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Lingkungan Bersih
dan Sehat, 154.
Tabel 26 Kegiatan Fisik Motorik Kasar TKIT Al-Farabi, 156.
Tabel 27 Program layanan UKS dan Layanan Kesehatan TKIT Al-
Farabi, 156.
Tabel 28 Status Gizi Anak Tahun2012/1013, 168.
Tabel 29 Prosedur Tetap Konsultasi Gizi, 181.
xxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01 Contoh Jenis Makanan yang Mengandung Pemanis dan
Pewarna Berbahaya, 10,
Gambar 02 Triangulasi Tehnik Pengumpulan Data, 36.
Gambar 03 Triangulasi Sumber Pengumpulan Data, 36.
Gambar 04 Pedoman Empat Sehat Lima Sempurna, 51.
Gambar 05 Tumpeng Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS), 52
Gambar 06 Tumpeng Gizi Seimbang, 56.
Gambar 07 Peta Kelurahan Tamantirto, Kasihan, 81.
Gambar 08 Pemeriksaan Kesehatan Anak, 102.
Gambar 09 Pembelajaran Out Door Anak, 102.
Gambar 10 Ruang Bermain In Door, 104.
Gambar 11 Pembelajaran tentang Kebersihan Lingkungan, 105.
Gambar 12 Pembelajaran tentang Kelestarian Lingkunga, 105.
Gambar 13 Kegiatan Pembukaan TKIT Al-Farabi, 109.
Gambar 14 Kegiatan Parenting TKIT Al-Farabi, 110.
Gambar 15 Pembuatan Pupuk Daur Ulang Sampah Organik, 115.
Gambar 16 Perlengkapan Dapur dan Makan, 120.
xxiii
Gambar 17 Peralatan Ruang Sentra Keluarga
Gambar 18 Peralatan Ruang Sentra Persiapan, 124
Gambar 19 Peralatan Ruang Sentra Pembangunan, 125
Gambar 20 Peralatan Ruang Sentra Kreasi Seni, 127.
Gambar 21 Kunjungan TKIT Al-Farabi ke Museum Kavaleri, 129.
Gambar 22 Gedung TKIT Al-Farabi dari Luar dan Dalam, 130
Gambar 23 Buku-Buku Administrasi PMT-AS TKIT Al-Farabi, 141.
Gambar 24 Contoh Menu Kudapan PMT-AS TKIT Al-Farabi, 144.
Gambar 25 Contoh Pemasak dan Dapur Umum TKIT-Al-Farabi, 149.
Gambar 26 Bangunan Dapur Umum TKIT Al-Farabi, 150.
Gambar 27 Peralatan Masak dan Peralatan Saji, 151.
Gambar 28 Sarana Cuci Tangan dan Anak yang sedang Cuci Tangan,
143.
Gambar 29 Penyajian Snack (Kudapan)/ Makan Besar dalam Wadah,
161.
Gambar 30 Berdoa Sebelum Makan, 163.
Gambar 31 Guru Mengenalkan Makanan, 164.
Gambar 32 Anak Antri Mengambil Makanan, 165.
xxiv
Gambar 33 Anak-Anak Menikmati Menu Kudapan dan Makan Besar
PMT-AS, 167.
Gambar 34 Anak Bermain di Halaman, 170.
Gambar 35 Permainan dan Latihan Motorik Kasar Anak, 172.
Gambar 36 Senam di Dalam dan di Luar Ruangan, 173.
Gambar 37 Jalan-Jalan Keliling Lingkungan Sekitar, 175.
Gambar 38 Pemeriksaan Tumbuh Kembang dan Golongan Darah, 178.
Gambar 39 Pemeriksaan Gigi dan Mata, 179.
Gambar 40 Pemeriksaan Amandel dan Telinga, 180.
Gambar 41 Slogan Kebersihan TKIT Al-Farabi, 182.
Gambar 42 Anak Melakukan Kerja Bakti Lingkungan, 183.
Gambar 43 Karnaval Juara III Tingkat Nasional PMT-AS, 184.
Gambar 44 Diklat Memasak Menu Kudapan PMT-AS, 18
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01 Pengumpulan Data Tesis
Lampiran 02 Cuplikan Hasil Wawancara
Lampiran 03 Daftar Menu PMT-AS TKIT Al-Farabi
Lampiran 04 Foto Menu PMT-AS
Lampiran 05 Data Tinggi Badan dan Berat Badan, Asupan Vitamin A
dan Obat Cacing
Lampiran 06 Foto-Foto TKIT Al-Farabi
Lampiran 07 Catatan Bimbingan Tesis
Lampiran 08 Surat Permohonan Kesediaan Menjadi Pembimbing.
Lampiran 09 Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Tesis
Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian TKIT Al-Farabi
Lampiran 11 Sertifikat Toefl
Lampiran 12 Riwayat Hidup Penulis.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyampaian pesan gizi seimbang oleh negara-negara di dunia
termasuk Indonesia sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat.
Pada tahun 1950-an terdapat prinsip Basic Four dari Amerika Serikat yang
kemudian diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia Poerwo Soedarmo dengan
“Empat Sehat Lima Sempurna” (4S5S) yaitu menu makanan pokok yang
mengandung sumber karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi, lauk
pauk sebagai sumber protein sebagai zat pembangun , sayur-sayuran dan buah-
buahan sebagai sumber vitamin zat pengatur, serta minum susu sebagai
penyempurna atau pelengkap.1
Sosialisasi tentang prinsip 4S5S ini tidak mengalami kesulitan di dunia
pendidikan dengan berbagai metode baik itu ceramah, demonstrasi, maupun
menyanyi. Bahkan dalam masyarakat luaspun sudah tersosialisasikan dengan
baik melalui berbagai media dengan keterlibatan para artis di zamannya. Pada
era tahun 1970-an penyanyi senior Tety Kadi, tahun 1990-an mantan penyanyi
cilik Jhosua menyanyikan lirik lagu yang berjudul Empat Sehat Lima
Sempurna.
Dimulai tingkat pendidikan prasekolah yang tidak asing lagi dengan
lagu “Empat Sehat Lima Sempurna” dengan pengarang lagu Kak Zepe Lagu
1 Kemenkes RI, Pedoman Gizi Seimbang, (Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2014),hlm. 2-3.
2
Anak dalam salah satu akunnya di facebook yang sesuai irama lagu “Sayang
Semua” ciptaan A.T. Mahmud :
Empat Sehat Lima Sempurna2
Satu-satu nasi sudah tentuDua-dua sayur lauk paukTiga-tiga buah dan susunyaSatu dua tiga empat sehat lima sempurna
Konsep empat sehat lima sempurna yang sudah tersosialisasikan
dengan baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya tetapi, pada tahun-
tahun berikutnya terdapat banyak riset yang menganalisa tentang fakta
permasalahan gizi, terutama berbagai problem ganda gizi yaitu kekurangan gizi
dan kelebihan gizi yang akan berdampak pada munculnya masalah kesehatan
pada masyarakat di berbagai wilayah dan kelompok tertentu baik di Indonesia
maupun di negara-negara lain di dunia, sehingga prinsip tersebut dinilai tidak
relevan lagi dipakai sebagai pedoman gizi.
Pada tahun 1992 berdasarkan konferensi pangan sedunia oleh FAO
(Food and Agriculture Organization of the United Nations) di Roma dan
Jenewa menghasilkan prinsip Nutrition Guide for Balance Diet yang diyakini
mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi. Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat
mengkonsumsi makanan, masyarakatpun perlu dibentuk perilaku yang baik
dan benar sesuai kaidah ilmu gizi. Perilaku ini diwujudkan dalam bentuk pesan
2 Kak Zepe Lagu Anak “Empat Sehat Lima Sempurna”, dalam www.facebook.com,diakses tanggal 14 September 2014.
3
dasar gizi seimbang.3 Pada dasarnya pemberian makanan yang terbaik adalah
memperhatikan kemampuan tubuh seseorang dalam mencerna makanan baik
dari segi umur, jenis kelamin, jenis aktivitas, kondisi lain seperti sakit, hamil
dan menyusui, maupun pembiasaan perilaku hidup sehat.
Untuk mencapai perilaku gizi yang baik dan benar pada tahun 1995
sesuai dengan program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) VI
tentang pangan dan perbaikan gizi, pemerintah Dinas Kesehatan Republik
Indonesia mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) sebagai
panduan umum gizi masyarakat agar prinsip ini dapat tersosialisasikan dengan
baik merubah wacana dan pemahaman masyarakat tentang Empat Sehat Lima
Sempurna. Dalam PUGS terdapat 13 Pesan dasar Gizi Seimbang yaitu mulai
dari pesan pertama “Makanlah aneka ragam makanan sampai pada pesan ketiga
belas yang terakhir yaitu bacalah label pada makanan yang dikemas”.4
Selama kurun waktu lebih dari 15 tahun yang lalu PUGS telah
dikenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat namun masih banyak
masalah dan kendala dalam proses ini sehingga harapan untuk merubah
perilaku gizi masyarakat kearah perilaku gizi seimbang belum sepenuhnya
tercapai. Konsumsi pangan belum seimbang baik kuantitas maupun
kualitasnya, dan perilaku hidup bersih dan sehat belum memadai. Pada tanggal
27 Januari 2014 telah diselenggarakan workshop tentang Pedoman gizi
Seimbang, untuk mendapatkan masukan dari para pakar pemerintah maupun
non pemerintah, lintas sektor, lintas program, dan organisasi profesi ini sebagai
3 Depkes RI, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, (Jakarta: Departemen KesehatanRI, 1995), hlm. 3.
4Ibid., hlm. 7-41.
4
penyempurna Pedoman Gizi Seimbang yang lama yaitu PUGS dengan 13
pesan gizi seimbang dengan PGS terbaru dengan 10 pesan gizi seimbang yang
bila diibaratkan rumah maka ada 4 pilar prinsip yang harus dipenuhi agar
rumah tersebut dapat berdiri dengan kokoh.5
Terkait dengan masalah gizi dan perkembangan suatu negara termasuk
Indonesia dalam kurun waktu lebih dari lima puluh tahun lebih ini
menunjukkan suatu perubahan yang signifikan terhadap berbagai aspek
meskipun dalam perjalanannya ada berbagai kekuatan, kelemahan, peluang
maupun hambatan jika dianalisis dengan SWOT ( Strength, Weakness,
Opportunity, Threat ). Oleh sebab itu dibutuhkan sekali kebijakan-kebijakan
pemerintah yang didukung oleh masyarakat ataupun lembaga tertentu untuk
meminimalisir hal-hal yang akan menjadi pelemah atau hambatan untuk
mencapai kemajuan berbangsa dan bernegara.
Dalam perkembangan dari tahun 2001 ini ada model ukuran yang
paling populer untuk menilai kemajuan pembangunan sumber daya manusia
(SDM) yang dikembangkan oleh UNDP yang dikenal dengan Human
Development Index (HDI). HDI merupakan gambaran mengenai keadaan
manusia ditinjau dari aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Menurut
Human Development Report 2001, selain HDI, dimunculkan suatu indeks baru
yang disebut Technology Achievement Index (TAI). Indeks baru ini untuk
menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat berperan untuk meningkatkan
kualitas SDM dan sebaliknya SDM yang berkualitas tinggi diperlukan untuk
5 Sri Amelia, “Pedoman Gizi Seimbang 2014”, dalam www.gizinet.com, diakses tanggal08 Novermber 2014.
5
dapat memanfaatkan dan mengembangkan kemajuan teknologi yang sedang
terjadi.6 Dalam TAI tingkat pendidikan masyarakat menentukan tingkat
kemajuan suatu negara dengan dukungan berbagai faktor, diantaranya adalah
kondisi kesehatan dan gizi anak sekolah.
Seiring dengan perkembangan zaman terdapat banyak problematika gizi
dari anak sekolah di dunia seperti yang dikemukakan oleh UNICEF sebagai
berikut :
Malnutrition continues to be a mayor threat to millions during thechildhood years (Copra, 2003). Malnutrition and starvation are dailyfact of life for children in many developing countries 7
Dari ungkapan di atas dapat dilihat bahwa problematika besar di dunia
khususnya untuk negara-negara berkembang adalah kekurangan gizi terutama
untuk kalangan masyarakat yang menengah ke bawah. Selain itu konsep
penyajiannya dengan unsur keseimbangan gizi juga kurang diperhatikan untuk
masyarakat. Namun dari persepsi tertentu adanya kelebihan nutrisi dari unsur
makanan tertentu, kelebihan konsumsi zat-zat tertentu seperti lemak, garam,
perasa buatan, dan lain sebagainya juga sangat banyak dijumpai di wilayah
negara-negara maju :
Reducing cronic disease risk: most children and adolescents in UnitedStates consume more fat, saturated fat, and sodium than isrecommended and fail to meet the recommendation for daily physicalactivity. This lifestyle can affect their health now and in the future “ 8
6 Ali Khomsan, Ekologi Masalah, Pangan Gizi dan Kemiskinan, (Bandung: Alfabeta,2012), hlm. 5.
7 John. W. Santrock, Life- Span Development, (New York City: Mc. Graw, Hill HigherEducation, 2007), hlm. 156.
8 Grosvenor, Nutrition from Science to Life, (Florida: Harcourt, 2002), hlm. 559.
6
Jadi menurut Grosvenor mengurangi resiko penyebaran penyakit
kronis yang lebih banyak anak-anak dan remaja di pendidikan menengah
mengkonsumsi banyak lemak, lemak jenuh dan garam daripada
merekomendasi dan membiarkan untuk memenuhi rekomendasi untuk
kegiatan fisik sehari-hari mereka. Gaya hidup ini dapat berakibat pada
kesehatannya masa sekarang dan masa mendatang. Dengan demikian porsi
menu yang mengandung banyak lemak seringkali tidak seimbang juga dengan
kegiatan fisik mereka yang nantinya akan berakibat pada masalah kronis
pertumbuhan berat badan dan penyakit jantung serta lainnya.
Dari porsi menu lemak yang tidak seimbang ini menjadi penyebab
masalah yang sangat besar yaitu obesitas dengan faktor penyebab yang sangat
banyak dan rumit akan tetapi dapat direduksi menjadi beberapa sebab
sederhana yaitu: pertama latar belakang genetik yang mendorong kenaikan
berat badan lebih banyak daripada orang lain yang mendapatkan pasokan
makanan dan aktivitas fisik yang sama, kedua adalah penurunan aktivitas fisik
di bawah ambang batas individual yang diperlukan untuk penyeimbangan
otomatis dan bawah sadar akan energi masuk vs energi keluar, ketiga suplai
makanan bercirikan ketersediaan energi (kalori) tak terbatas tanpa adanya olah
fisik untuk manghabiskannya.9
Di wilayah negara maju seperti Amerika Serikat (USA) juga memiliki
problem yang serius terhadap permasalahan gizi atau kesimbangan nutrisi ini
9 Michaele E. J. Jean, Ilmu Pangan Gizi & Kesehatan, terj. Nata Nilamsari & AstriFajriyah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 88.
7
seperti yang di ungkapkan oleh John W. Santrock dalam Life-Span
Development :
American culture provides substantial opportunities andencouragement for both adults and children to over eat. Food is everywhere you go and easy to get. Both portion size and the quantity of foodthat U.S. adulth and children eat have grown. Fast food restourant isgive people the opportunity to “super-size” a meal at a relatively lawadditional cost. These trends are producing, increasing numbers ofover weight children and adults and being overweight can be a seriousproblem. 10
Dalam pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa secara substansi
budaya Amerika memberikan kesempatan dan dorongan untuk pertumbuhan
balita dan anak-anak yang berlebihan makan. Makanan ada di mana-mana
berada dan mudah untuk mendapatkannya. Munculnya ukuran bagian dan
kuantitas makanan itu balita dan anak-anak Amerika Serikat mengalami
pertumbuhan. Makanan cepat saji restoran memberikan kesempatan pada
orang-orang untuk mengalami kelebihan berat badan yang nantinya juga akan
membawa pengaruh penyakit yang serius untuk anak. Menurut Laura E. Berk
dalam akibat dari problem nutrisi ini antara lain11; kekurangan gizi ringan
sekalipun dapat mempengaruhi pemfungsian kognitif, kekurangan zat besi dan
folat memprediksikan kinerja tes mental yang sedikit lebih rendah.
Adapun problematika kekurangan gizi yang ada di Indonesia adalah
kekurangan pangan dengan keberagaman nutrisi di wilayah tertentu, tentang
keluarga yang jarang menghitung berapa kalori atau berapa gram protein yang
dikonsumsi oleh anggota keluarga. Perhitungan gizi secara tepat seringkali
10John. W. Santrock, Life- Span..., hlm. 158.11 Laura E. Berk, Development Through the Lifespan ( Dari Prenatal sampai Ramaja ),
Terj. Daryatno, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 392.
8
hanya dilakukan oleh penderita penyakit diabetes atau orang yang sedang
diet.12 Hal ini seperti yang terjadi pada pemantauan kasus obesitas pada anak-
anak ketika keluarganya perlu membuat takaran menu dengan kandungan gizi
yang tepat untuk mereka.
Kekurangan pangan dengan keberagaman nutrisi yang lengkap biasanya
dialami oleh masyarakat kalangan bawah yang tinggal diperkotaan dengan
kondisi pendapatan yang minim serta lingkungan yang terbatas untuk ditanami
tumbuh-tumbuhan untuk konsumsi sehari-hari. Sedangkan di wilayah pedesaan
biasanya terdapat berbagai macam sumber bahan pangan yang melimpah
namun karena keterbatasan ilmu gizi dan pengolahannya maka nutrisi terutama
untuk anak-anak sangatlah tidak terkontrol dengan baik dari segi penataan
menunya.
Menurut para ahli Gizi bahwa ada empat masalah gizi yang utama di
Indonesia yaitu masalah kekurangan kalori dan protein (KKP), kekurangan
vitamin A, kekurangan garam besi dan anemia gizi, dan gondok endemik
(gangguan akibat kekurangan iodiom, GAKI).13
Menurut Menteri Kesehatan RI menegaskan bahwa :
Pembangunan kesehatan di bidang perbaikan gizi menunjukkan hasilyang semakin baik. Prevalensi gizi kurang menurun dari 24,5% padatahun 2005 menjadi 19,6 pada tahun 2013. Hal yang sama juga terjadipada balita kurus, menurun dari 7,4% tahun 2007 6,8% tahun 2013.Tantangan baru yang dihadapai perbaikan gizi tahun 2013 adalah masihtingginya prevalensi anak balita stunting sebesar 37,2% dan obesitasmencapai 11,9%. Penanganan masalah gizi perlu dilakukan secara multisektor, multi program , dan multi dimensi. Semua unsur yang terkait
12 Ali Khomsan, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003), hlm. 17.
13 M. Khumaidi, Bahan Pengajaran Gizi Masyarakat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1994), hlm. 73.
9
dengan gizi dijajaran pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat,termasuk swasta, perlu mendukung dan berperan aktif.”14
Adanya berbagai jajanan anak yang memiliki nilai gizi yang rendah
serta memiliki kadar bahan makanan tambahan yang banyak sekali beredar
dipasaran sehingga konsumen perlu memperhatikan komposisi bahan dalam
kemasan dan tidak boleh sembarangan mengkonsumsi makanan yang tidak ada
labelnya.
Menurut FAO (1991& 2000) definisi pangan jajanan adalah makanan
atau minuman yang disajikan dalam wadah atau sarana penjualan di pinggir
jalan, tempat umum atau tempat lain, yang terlebih dahulu sudah dipersiapkan
atau dimasak di tempat produksi atau rumah atau di tempat berjualan. Makanan
tersebut langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan
lebih lanjut.15 Sangat berbahaya bila berbagai jajanan tersebut tidak disertai
label bahan yang jelas.
Bagi sebagian besar sekolah yang tidak memiliki fasilitas kantin
sekolah dan memiliki tata tertib yang jelas dan tegas tentang para pedagang
jajanan maka, banyak anak sekolah yang memilih untuk jajan diluar dengan
berbagai dampaknya. Perhatian masyarakat juga banyak teralih pada jajanan
anak sekolah karena penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
menemukan fakta baru yaitu sekitar 60% jajanan anak sekolah seperti
minuman ringan, es cendol, dan kue ringan lainnya tidak layak konsumsi
karena mengandung zat pewarna tekstil serta 50% di antaranya mengandung
14Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Gizi..., hlm. i.15Merryana Adriani dan Bambang Wirjatmadi, Pengantar Gizi Masyarakat, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2013), hlm. 302.
10
unsur mikroba. Kedua unsur tersebut membahayakan kesehatan manusia sebab
zat pewarna tekstil dan mikroba pada anak-anak akan menyebabkan reaksi
alergi, asma, dan hiperaktif pada anak serta efek kurang baik terhadap otak
dan perilaku anak.16
Berdasarkan hasil penelitian BPOM di atas secara realitas dijumpai para
pedagang/jajanan anak yang berjualan di luar sekolah yang tidak
memperhatikan kandungan bahan tambahan pangan yang tidak sesuai dengan
aturan pakai sehingga perlu adanya sosialisasi tentang pengetahuan terhadap
berbagai bahan tambahan pangan baik macam-macamnya dan berbagai
dampak kedepannya. Selama ini minimnya pengetahuan dari khalayak tentang
bahan tambahan pangan membuat para pedagang asal menggunakannya.
Gambar 1Contoh Jenis Makanan yang Mengandung Pemanis dan Pewarna
Berbahaya17
Sejak pertengahan abad 20 ini, peranan bahan makanan tambahan
(BTP) khususnya bahan pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan
16 Ibid., 307.17 BPOM, ‘’Gambar Jenis Makanan yang Mengandung Pemanis dan Pewarna
Berbahaya”, dalam www.bpomdiy.com, diakses tanggal 20 Januari 2015.
11
kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintetis. Banyaknya
bahan tambahan pangan dalam bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil
dengan harga yang relatif murah akan mendorong meningkatnya pemakaian
bahan tambahan pangan yang berarti meningkatkan konsumsi bahan tersebut
bagi setiap individu.18 Akan tetapi banyak para produsen jajanan anak atau para
orang tua yang kurang memahami dengan benar pemakaian aneka bahan
tambahan pangan dan efek jangka panjang yang ditimbulkan bila kadarnya
berlebihan.
Bahan-bahan pangan tambahan yang membahayakan tubuh dalam efek
jangka panjang yaitu penggunaan bahan pemanis buatan, pewarna sintetis,
perasa sintetis, dan lain sebagainya. Pada dasarnya sangat sedikit sekali
perbandingan jumlah jajanan anak yang beredar dipasar, toko atau warung-
warung terdekat yang menggunakan pemanis, pewarna maupun perasa yang
alami. Padahal ketersediaan bahan-bahan pemanis, pewarna, maupun pemanis
alami sangat banyak, namun dengan harga yang relatif lebih murah. Sebagai
contoh pemanis alami dapat diperoleh dari tumbuhan seperti nira kelapa berupa
gula jawa, tebu berupa gula pasir, buah-buahan, madu.19
Untuk di kalangan tertentu ada orang tua yang tidak memperhatikan
konsumsi jajanan anak sehingga membawa permasalahan kelebihan gizi karena
tidak seimbangnya antara energi yang dikeluarkan dalam aktivitas sehari-hari
dengan kandungan nutrisi yang diasup. Tak dapat dielakkan lagi anak-anak
18 Wisnu Cahyadi, Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), hlm.1.
19 Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKTM) dan Dikpora Prov. DIY, Panduan PanganSehat untuk Semua, (Yogyakarta: PKTM UGM, 2010), hlm. 170.
12
yang telah menjadi korban iklan juga memburu makanan-makanan yang
bersifat junk food atau makanan sampah. Yang dimaksud junk food atau
makanan sampah disini adalah bukan makanan yang telah berada didalam bak
sampah seperti yang dikonsumsi oleh para pengemis seperti dalam asumsi
umum, namun makanan yang memiliki nilai gizi yang rendah karena beberapa
faktor baik itu bahan dasarnya maupun proses pengolahannya.
Masalah-masalah gizi yang lazim terlihat pada anak terutama umur 1-4
tahun adalah caries gigi, anemia/kekurangan zat besi, obesitas, konstipasi,
diare, gastro-oesophagel reflux disease, makan selektif, gagal tumbuh
kembang dan rakhitis.20 Berbagai indikasi akibat dari permasalahan gizi diatas
yang banyak banyak di jumpai di masyarakat harus segera mendapatkan
perhatian dengan memberikan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat sedini
mungkin.
Berkaitan dengan hal diatas maka asupan makanan yan bergizi
sangatlah penting untuk pertumbuhan fisik anak. Adapun pengertian
pertumbuhan dan perkembangan seringkali disamakan oleh banyak kalangan
padahal sesungguhnya arti tumbuh kembang itu sendiri berbeda. Tumbuh
berarti bertambah dalam ukuran. Tumbuh dapat berarti bahwa sel tubuh
bertambah banyak atau sel tumbuh dalam ukuran.21 Pengertian lain dari
pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif sebagai akibat dari
20 Judy More, Gizi Bayi, Anak, dan Remaja, Terj. Sri Mulyantini S. (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2014), hlm. 328.
21 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah,( Jakarta: Rineka Cipta, 2003),hlm. 19.
13
pengaruh diri atau lingkungan.22 Sedangkan arti kata fisik adalah jasmani :
badan.23 Jadi pertumbuhan fisik dapat diartikan sebagai perubahan dalam
ukuran dan struktur tubuh. Pertumbuhan fisik dapat juga diartikan sebagai
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu yang sehat dalam
fase-fase tertentu.24
Hasil pertumbuhan ini bisa berupa bertambah panjang tulang-tulang
lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan anak semakin bertambah
pula diiringi dengan sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Jadi
pertumbuhan atau growth berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur melalui
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) , umur atau
usia anak, tulang dan keseimbangan metalik (retensikalsium dan nitrogen
tubuh).25
Dilihat dari pengertian anak pra sekolah adalah mereka yang berusia
antara 3-6 tahun diluar negeri mereka biasanya mengikuti program
preschooldan kindergarten. Sedangkan di Indonesia umumnya mereka
mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan-5 tahun) dan kelompok
bermain (usia 3 tahun) sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka
22 Paud Atom,“Pertumbuhan dan Perkembangan Anak usia Dini”, Dalamwww.paudatom.com, diakses tanggal 26 September 2013.
23 ”Kamus Atom, “Kamus Indonesia-Indonesia”, dalam www.kamusatom.com, diaksestanggal 26 September 2013.
24 Ibid.,25 Dian Septa, Karya Tulis Ilmiah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Muda tentang
Stimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-12 bulan di RumahSakit Bersalin, Widuri, Sleman, Yogyakarta, (Yogyakarta: STIEKES A.Yani, 2012), hlm. 18-19.
14
mengikuti program Taman Kanak-Kanak.26 Hal-hal yang berkenaan
pertumbuhan fisik anak usia ini dapat dilihat dari berbagai ukuran bisa berupa
berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala anak. Secara otomatis proses
pengukuran itu dilakukan dengan intensitas atau berkala agar dapat diketahui
tinggi rendah grafiknya. Untuk usia dibawah lima tahun atau yang lebih
dikenal dengan usia balita, pertumbuhan fisik anak dapat diketahui dari buku
KMS (Kartu Menuju Sehat) yang biasa diberikan di Posyandu.
Kondisi pertumbuhan fisik anak yang telah diketahui ini hendaknya
terus dipantau secara berkala oleh pihak yang menangani anak tersebut
terutama ketika telah memasuki Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini terutama
tingkat TK. Dalam hal ini aspek yang perlu diperhatikan adalah berupa berat
badan, tinggi badan dan lingkar kepala ini dapat mempengaruhi aspek
perkembangan fisik anak, oleh sebab itu pemantauan secara berkala oleh guru
sangat diperlukan guna mengantisipasi gangguan pertumbuhan dan segera
dapat ditangani oleh pihak yang berkompeten yaitu para ahli bidang kesehatan
dari puskesmas dan pihak sekolah yang terkait dalam pendidikan anak usia
dini.
Dalam menanggapi permasalahan tentang pemenuhan gizi pada anak-
anak khususnya anak usia dini ini, pemerintah Indonesia berupaya semaksimal
mungkin untuk menanggulangi dan meminimalisir problem kekurangan gizi
atau kelebihan nutrisi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak pra sekolah maupun usia anak pendidikan dasar dengan memberikan
26 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak...,hlm. 19.
15
program PMT-AS yaitu Program Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah diberbagai wilayah di Indonesia yang telah sesuai dengan PGS.
Selain itu dalam PMTAS pemerintah juga mengedepankan
pemanfaatan hasil pangan lokal, seperti yang dikutip dari Antara News Jumat,
27 Desember 201327: “Menurut Nuh, program PMT-AS itu diperuntukkan bagi
siswa TK (RA) dan SD (MI) yang ada di daerah terpencil atau pedalaman dan
perbatasan sebagai bagian dari program perbaikan asupan gizi peserta didik
dan mengenalkan anak-anak dengan makanan sehat dan bergizi.”
Adapun upaya untuk bahan PMT-AS yang menggunakan bahan
makanan dari hasil produk lokal tersebut karena program ini tidak hanya ingin
meningkatkan gizi anak, akan tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal
dengan memanfaatkan produk lokal.Adapun dari kebijakan pemerintah ini
melakukan kerja sama dengan banyak pihak yang terkait diantaranya adalah
Menteri Dalam Negeri dengan Departemen Pemberdayaan Daerah yang dalam
pelaksanaannya menjadi tanggung jawab sekolah, guru UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Komite Sekolah dan TIM Penggerak PKK Desa/Kelurahan dibawah
pengawasan TIM Koordinasi PMT-AS Kecamatan.28
Secara global program PMT-AS ini juga memiliki persyaratan tertentu
dari pemerintah yaitu makanan tambahan tersebut mengandung 10-20 persen
kalori dari kebutuhan kalori dan protein siswa serta mengandung energi 300
kilo kalori dan 5 gram protein. Selain itu, makanan juga harus terjamin
27 Antara, “Mendiknas Luncurkan Program Makanan Tambahan Siswa SD/TK”, dalamwww.antaranews.com, diakses tanggal 04 Januari, 2014.
28Margaretha Engge, “Apa Itu PMT-AS”, dalam http://www.compas.com, diakses tanggal04 Januari 2014.
16
kesehatannya, dan cita rasanya disesuaikan dengan target penerimanya.29
Kemudian secara khusus Pemerintah Daerah masing-masing juga memberikan
pedoman dari pelaksanaan PMT-AS yang diantaranya adalah : “Makanan
kudapan/jajanan untuk PMTAS harus menggunakan bahan pokok dari hasil
pertanian setempat dan jika memerlukan bahan tambahan penyedap lainnya
untuk berbagai macam produk yang tidak/belum dihasilkan Desa atau
Kelurahan setempat, dapat diperoleh dari desa sekitarnya.30 Dalam hal ini
PMT-AS juga sekaligus menanamkan nilai-nilai cinta pangan lokal yang
berupa keberaganman aneka tanaman di Indonesia yang sangat bermanfaat
bagi masyarakat akan tetapi karena faktor keterbatasan maka banyak keaneka
ragaman hayati negara ini sia-sia saja.
Tak dapat dipungkiri masuknya pangan impor memberi lebih banyak
alternatif pilihan kepada konsumen. Sebagai ilustrasi, produk pangan olahan
impor secara signifikan menyumbang keragaman pangan di Indonesia. Untuk
sembilan kelompok pangan olahan, produk pangan impor (terdaftar)
menyumbang sekitar 60 persen dari total keragaman. Untuk empat kelompok
produk, yaitu: makanan ringan, bumbu instan, minuman sari buah, dan susu
pertumbuhan produk impor bahkan melampaui kontribusi produk domestik.31
Sebagai contohadalah produk dari olahan sosis dan nugget, ataupun keberadaan
buah impor apel merah, pear, jeruk mandarin, dan lainnya yang lebih dikenal
oleh anak-anak daripada produk buah-buahan lokal seperti pisang, jambu biji,
29Ibid.,30 PMD Kab. Bantul, Pedoman Umum Pelaksanaan PMT-AS TK, (Bantul: Kantor PMD,
2013), hlm.3.31 Jusuf Sutanto dan Tim, Ed., “Globalisasi Pangan”, Revitalisasi Pertanian dan Dialog
Peradaban, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2006), hlm. 172-173.
17
mangga dan lain sebagainya. Oleh sebab itu penganekaragaman pemanfaatan
bahan-bahan makanan lokal ini perlu diberdayakan, salah satunya melalui
program PMT-AS.
Sesuai dengan sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang dalam empat pilar
gizi seimbang yang diadakan oleh pemerintah Dinas Kesehatan bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan dari Provonsi DIY menyatakan bahwa mengatur pola
makan dengan membiasakan diri makan makanan yang beranekaragam adalah
sangat penting untuk memelihara tubuh agar sehat untuk periode usia
selanjutnya, selain itu membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih juga
sangat diperlukan terutama cuci tangan sebelum makan, mencuci sayuran atau
buah-buahan sebelum dimakan, menutup makanan, membuang sampah pada
tempatnya, dan lain sebagainya. Pilar selanjutnya adalah membiasakan diri
untuk melakukan aktivitas fisik, dan yang terakhir adalah memantau berat
badan dan tinggi badan secara berkala.32 Sesuai dengan kontek berbagai
problematika dan implikasi kedepan dalam membentuk perilaku hidup sehat
maka nilai-nilai empat pilar gizi seimbang tersebut dapat ditanamkan sejak
dini pada anak-anak melalui pelaksanaan program PMT-AS di sekolah
terutama Pendidikan Anak Usia Dini.
Program PMT-AS mengacu pada Permendagri Nomor 18 Tahun 2011
yang mengatur tentang Pedoman Penyediaan Makanan Tambahan Anak
Sekolah yang mengatur tentang ketentuan umum, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup, pelaksanaan, TIM koordinasi dan TIM pelaksana, pembiayaan,
32 Seksi Gizi Dinas kesehatah Provinsi DIY, “ Pedoman Gizi Seimbang dan Masalah GiziAnak Sekolah”, paper dipresentasikan dalam temu Diklat Makanan Sehat TK/SD DikporaYogyakarta se DIY di Hotel Bintang Fajar Yogyakarta, Tanggal 22 Februari 2014, hlm. 4.
18
pembinaan, pengawasan dan pelaporan, pemantauan dan evaluasi.33 Kemudian
untuk peraturan di kabupaten ada Keputusan Bupati Bantul Nomor 163 Tahun
2013 dan Keputusan Bupati Nomor 203 Tahun 2013 yang kemudian dibuat
kebijakan dalam buku Pedoman Umum Pelaksanaan PMT-AS TK.34
Di Kabupaten Bantul kebijaksanaan dari program PMT-AS ini oleh
Bupati Bantul dialokasikan kepada pendidikan anak usia dini karena mengingat
betapa pentingnya faktor gizi dalam masa golden age atau usia emas. Program
PMT-AS ini kurang lebih telah berjalan selama hampir sepuluh tahun untuk
pendidikan tingkat TK. Dalam kurun waktu tersebut pemerintah Kabupaten
Bantul juga telah mengadakan lomba-lomba guna memberikan motivasi dan
peningkatan efektivitas program ini secara berkala dengan pemantauan
administrasi tri wulan.
TKIT Al-Farabi adalah salah satu Taman Kanak-Kanak yang
mendapatkan bantuan PMT-AS sebagai contoh TK yang telah melaksanakan
program PMT-AS sesuai buku pedoman dengan memberikan menu
kudapan/snack dan makan besar, pemeriksaan kesehatan, pemantauan berat
badan dan tinggi badan, pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat serta
pemberdayaan lingkungan bersih dan sehat.
Untuk meningkatkan pelaksanaan PMT-AS se-Indonesia maka
diadakan lomba tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional. Dalam
lomba PMT-AS tersebut TKIT Al-Farabi diwakilkan dari Kecamatan Kasihan
33 Kementerian Dalam Negeri Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa, Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyediaan Makanan Tambahan AnakSekolah, (Jakarta: Kemendagri, 2011), hlm.3-12.
34 Arsip Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul.
19
untuk tahun 2013 yang kemudian mendapatkan juara I untuk sekolah pelaksana
PMT-AS dan juara II konsep menu, kemudian setelah itu diajukan lomba ke
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meraih juara I sebagai sekolah
pelaksana terbaik yang berhak untuk diwakilkan ke tingkat nasional.35
Sesuai dengan berita acara Penerima Penghargaan PMT-AS Tahun
2013 Nomor 1272/BAST-PJPHP/PMD/V/13, hari Selasa Tanggal 07 Mei
2013 yang menyatakan bahwa Kabupaten Bantul sebagai juara II kategori
dukungan pemerintah daerah dalam pelaksaan PMTAS. Untuk sekolah
pelaksana PMT-AS juara III TKIT Al-Farabi Kabupaten Bantul Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan nilai administrasi 40% 72,6 dan nilai verifikasi
lapangan 213, jadi nilai totalnya adalah 285. Dari kelima peserta yang masuk
nominasi tingkat nasional TKIT Al-Farabi adalah satu-satunya sekolah tingkat
PAUD, sedangkan keempat lainnya adalah tingkat Sekolah Dasar yaitu SDN
10 Muaro Bodi Kab. Sijunjung Prov. Sumbar, SDN Klikiran Kab. Brebes Prov.
Jateng, SDN 005 Kab. Malinau Prov. Kaltim, SDN 41 Ampenan Kota
Mataram Prov. NTB, SDN 1 Tanjung Putri Kab. Kota Waringin Barat Prov.
Kalteng.36 Informasi senada juga diungkapkan dalam berita Pemda Bantul37
Tahun 2013 menjadi momen yang membanggakan bagi Pemkab Bantuldan TK Al-Farabi Desa Tamantirto, Kasihan. Bersamaan denganpuncak acara Bulan Bhakti Gotong Royong 10 dan HKG 41, BupatiBantul menerima penghargaan juara II untuk Pemkab Bantul dan JuaraIII untuk TKIT Al-Farabi dalam pengelolaan PMT-AS. Penghargaandiserahkan oleh Mendagri, Rabu(29/5) di Banjar Baru, KalimantanSelatan. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Lies Ratnawati
35Wawancara Kepada Ibu Dra. Mutaslimah, kepala Sekolah TKIT Al-Farabi, Tanggal 30Desember 2013 pukul 11.00 WIB.
36 Arsip TKIT Al-Farabi.37 Yuniarti, “Bantul Sabet Dua Juara dalam Lomba PMT-AS Tk. Nasional”, dalam
www.bantulkab.go.id, diakses tanggal 24 Desember 2013.
20
Nugrahawati, SIP., M.Si. mengatakan bahwa lomba tersebut dinilaioleh Tim yang dibentuk dari Kementrian Dalam Negeri bersama PKK Pusat. Dalam lomba tersebut baik Pemkab Bantul maupun TKIT Al-Farabi, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke tingkatnasional. Adapun aspek yang dinilai diantaranya variasi menu,kandungan gizi, administrasi hingga contoh menu yang disajikan.
Berbagai informasi baik dari media maupun non media inilah yang
menjadikan ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dilokasi tersebut
sehingga dapat menjadikan konsep penanaman nilai-nilai empat pilar gizi
seimbang sebagai keteladanan dan pembiasaan dalam pelaksanaan PMT-AS
pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya di wilayah
Kabupaten Bantul dan wilayah lain pada umumnya. Dengan harapan kedepan
agar nilai-nilai tersebut dapat menginternal dalam diri anak hingga ketika
dewasa nanti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan berbagai paparan latar belakang diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa pokok masalah yaitu :
1. Bagaimana konsep PMT-AS dalam pedoman umum di TKIT Al-Farabi
yang telah sesuai dengan prinsip konsep empat pilar gizi dalam Pedoman
Gizi Seimbang?
2. Bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang
pada anak dalam pedoman umum PMT-AS di TKIT Al-Farabi?
3. Apa dampak penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang dalam PMT-
AS di TKIT Al-Farabi pada perilaku anak di rumah?
21
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari penjelasan rumusan masalah yang telah dituliskan diatas maka
dapat didiskripsikan tentang tujuan sebagai berikut :
a. Sebagai wahana untuk memunculkan gambaran konsep PMT-AS di
TKIT AL-Farabi dalam Buku Pedoman Pelaksanaan PMT-AS Kab.
Bantul sebagai perwujudan dari Permendagri No 18 Tahun 2011 yang
sesuai dengan konsep empat pilar Pedoman Gizi Seimbang.
b. Menghadirkan diskripsi secara menyeluruh tentang implementasi
penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang melalui PMT-AS di
TKIT Al- Farabi yang disesuaikan dengan buku pedoman umum PMT-
AS TK Kab. Bantul.
c. Dari penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang dalam PMT-AS di
TKIT Al-Farabi maka akan memiliki dampak yang real terhadap
perilaku anak dalam konsumsi keanekaragaman pangan (bahan pangan
dan makanan/kudapan), membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan
aktivitas fisik, mempertahankan, dan memantau berat badan anak yang
diawali dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, rumah kemudian
diharapkan dapat menjadi pembiasaan ketika dewasa nanti.
2. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini juga mampu memberikan kontribusi manfaat
secara akademisi maupun profesional terhadap pribadi penulis, para
akademisi, guru maupun khalayak pembaca :
22
a. Dapat mengembangkan wacana dalam penanaman nilai-nilai empat pilar
dalam pedoman gizi seimbang bagi Pemerintah Pemberdayaan
Masyarakat Desa dan Pemerintah Dinas Kesehatan pada khususnya dan
Dinas Pendidikan pada umunya.
b. Sebagai hasil penelitian yang diharapkan dapat melengkapi berbagai
penelitian tentang PMT-AS yang telah dilakukan oleh para akademisi
sebelumnya.
c. Dapat memberikan kontribusi wawasan bagi sekolah yang memiliki
program PMT-AS tentang konsep dan penanaman nilai-nilai empat pilar
gizi seimbang dalam pelaksanaan PMT-ASdi sekolah.
d. Dapat menambah wawasan para pendidik yang berkecipung didunia
pendidikan anak tentang menu PMT-AS dan implikasinya terhadap
pertumbuhan fisik anak.
e. Sebagai wahana menambah pengetahuan maupun informasi kepada para
pembaca mengenai menu kudapan anak berbasis pangan lokal baik
secara akademis maupun profesional.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan kajian kepustakaan yang penulis lakukan sejauh ini telah
menemukan hasil penelitian yang relevan dan berhubungan erat dengan
variabel-variabel penelitian yang penulis paparkan, diantaranya adalah
penelitian berupa tesis yang dilakukan oleh M.D.Rizal dari Universitas
Pendidikan Indonesia yang berjudul Efektivitas Manajemen Program
23
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan Pengaruhnya
terhadap Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (Studi Pada Sekolah Dasar Negeri
di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Tahun 2002).38
Dalam penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas
manajemen program PMT-AS dan pengaruhnya terhadap mutu
penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Kecamatan Langgam
Kabupatem Pelalawan dengan tujuan selanjutnya adalah mengembangkan
alternatif strategi manajemen program PMT-AS dalam upaya meningkatkan
efektivitas pengelolaannnya. Dalam penelitian ini M.D Rizal menggunakan
metode deskriptif yang menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan
data variabel penelitian serta menguji hipotesis dengan menggunakan tehnik
regresi dan korelasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengembangkan
alternatif strategi manajemen program PMT-AS dengan menggunakan tehnik
SWOT dengan cara mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan.
Penelitian yang kedua adalah berupa tesis yang berjudul “Evaluasi
Dampak Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) terhadap
Status Gizi di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, yang ditulis oleh Sri
Hartati, tahun 2000.Penelitian ini membahas tentang eveluasi program PMT-
AS terhadap status gizi anak yang berada di Kecamatan Kretek Kabupaten
38 M.D. Rizal, “Efektivitas Manajemen Program Pemberian Makanan Tambahan AnakSekolah (PMT-AS) dan Pengaruhnya terhadap Mutu Penyelenggaraan Pendidikan (Studi padaSekolah Dasar Negeri di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Tahun 2002)”,dalam www.repository.upi.edu.com, diakses tanggal 27 Desember 2013.
24
Bantul dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode ini
digunakan untuk mengungkap bagaimana pelaksanaan PMT-AS yang telah
diselenggarakan oleh pemerintah setempat.39
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
dengan menggunakan tehnik penelitian “one grup pre and post test design”,
yaitu mempelajari tentang kondisi di 14 SD desa miskin di Kecamatan Kretek.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa di sana ada dampak PMT-
AS terhadap asupan gizi anak sekolah dasar setelah program tersebut
dijalankan selama dua tahun. Adapun pelaksaannya masih memiliki beberapa
problem dasar yaitu minimnya pengaturan variasi menu dan minimnya
pengetahuan masyarakat tersebut akan nutrisi anak yang berkualitas.
Adapun penelitian yang ketiga adalah tesis dari mahasiswa Institut
Pertanian Bogor yang berjudul “Studi Pelaksanaan Program Makanan
Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dan Keragaman Gizi Siswa Sekolah
Dasar (SD) di Propinsi Lampung” oleh Rabiatul Adawiyah. Dalam penelitian
ini penulis membahas tentang pelaksanaan PMT-AS dan keragaman gizi yang
diperoleh anak dari program tersebut.40 Dari hasil yang diperoleh maka
pemberian PMT-AS secara tidak langsung memberikan dampak yang positif
terhadap meningkatnya gizi anak, serta memberikan pengetahuan tentang
39 Sri Hartati, Evaluasi Dampak Program Tambahan Makananan Anak Sekolah (PMTAS)terhadap Status Gizi di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, (Yogyakarta: Universitas GajahMada, 2000), hlm. viii.
40 Rabiatul Adawiyah, “Studi Pelaksanaan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah(PMTAS) dan Keragaman Gizi Siswa Sekolah Dasar (SD) di Propivinsi Lampung”, dalamwww.repository.ipb.ac.id, diakses tanggal 28 Desember 2013.
25
pengolahan keanekaragaman pangan menjadi kudapan yang bernilai gizi
tinggi.
Adanya tiga riset terdahulu diatas tentunya menjadi ceminan bagi
penulis untuk mendalami hal yang sama namun belum ada yang secara spesifik
mengaitkan antara PMT-AS dengan gizi seimbang terlebih dengan konsep
Empat Pilar Gizi Seimbang yang relatif masih menjadi wacana baru belum ada
satu risetpun yang membahas tentang empat pilar tersebut. Berdasarkan
wacana itu penulis berusaha menghadirkan tema penulisan yang berbeda yaitu
penelitian terdahulu menganalisis pemberian PMT-AS tingkat SD, sekarang
penulis mengambil program yang sama yaitu pelaksanaan PMT-AS di Taman
Kanak-Kanak atau TK yang bersinggungan langsung dengan konteks
pendidikan anak usia dini dikaitkan dengan konsep empat pilar gizi seimbang.
Selain itu menurut pengamatan penulis dalam beberapa tahun
penelitian tentang PMT-AS itu sendiri mengalami stagnasi. Oleh sebab itu
penulis berusaha mengurai tema yang sama dan mendiskripsikan dalam sub
tema yang lebih signifikan mengacu kepada nilai-nilai empat pilar gizi
seimbang yang merupakan wacana baru dalam perkembangan gizi dan
kesehatan. Konsep empat pilar tersebut diaplikasikan dalam riset Penanaman
Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang melalui Pelaksanaan PMT-AS di TKIT
Al-Farabi Kelurahan Tamantirto Kasihan Bantul. Dengan demikian dapat
diharapkan riset tentang PMT-AS ini mampu melengkapi riset yang telah
dilakukan sebelumnya.
26
F. Metode Penelitian
Dengan menggunakan metodologi penelitian yang relevan penulis
berusaha menggali berbagai informasi secara sistematis dengan mengikuti
aturan-aturan penelitian guna menjawab permasalahan yang diteliti.
Metodologi penelitian dapat didiskripsikan sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),
yaitu peneliti mengadakan penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti
dan dilakukan pengumpulan data yang ada di lapangan. Penelitian ini
termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.41 Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang
berhubungan dengan Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang
melaluiPelaksanaan PMT-AS di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima
Sejahtera Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
2. Pendekatan penelitian
Penelitian ini temasuk dalam penelitian kualitatif, maka pendekatan
yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Maksudnya dalam
penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka
41 Lexy J. Molong, M.A., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2004), hlm. 6.
27
melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
dokumentasi pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya.42
Sementara itu pendekatan holistik mengasumsikan bahwa keseluruhan
fenomena perlu dimengerti sebagai suatu sistem yang kompleks dan bahwa
yang menyeluruh tersebut lebih besar dan lebih bermakna daripada
penjumlahan bagian-bagian.43 Oleh sebab itu pendekatan holistik yang
berupaya memahami sesuatu dari sudut pandang keutuhannya, terasa lebih
sesuai untuk dipergunakan dalam penelitian ini.
Studi fenomenologi adalah mencoba mencari arti pengalaman dalam
kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep , pendapat,
pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman dalam kehidupan,44 sehingga yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah ingin menggambarkan realitas empirik dibalik
fenomena yang ada secara mendalam, rinci dan tuntas.45 Dari tujuan di atas
pendekatan fenomenologi juga sangat diperlukan.
Penelitian tentang Penanaman Nilai-Nilai Empat Pilar Gizi Seimbang
melalui Pelaksanaan PMT-AS di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima
Sejahtera Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta memerlukan bantuan
metodologi kualitatif untuk menjamin diperolehnya pemahaman terhadap
realitas lapangan secara tuntas. Sehubungan dengan itu, maka gabungan
42 Mardalis, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hlm. 24.
43 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Yogyakarta: Arruzz Media, 2012), hlm. 85.
44M.Djunaidi Ghony dan Fauzan Almansur, Metodologi..., hlm. 57.45 Lexy J. Molong, M.A., Metodologi Penelitian ..., hlm. 8.
28
antara pendekatan holistik dan fenomenologis sesuai untuk dipergunakan
untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian yang
bersifat otentik dan optimal dalam akuratisasinya.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima
Sejahtera Tamantirta Kasihan Bantul Yogyakarta. Penulis tertarik
melakukan penelitian di sekolah tersebut karena sekolah tersebut telah
meraih kejuaraan lomba PMT-AS yaitu juara 3 tingkat Nasional yang
sebelumnya mengikuti kompetisi sebagai wakil dari kecamatan Kasihan di
tingkat Kabupaten Bantul.46 Adapun kompetisi ini telah dilakukan mulai
dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.
4. Waktu Penelitian
Sebelumnya melakukan penelitian resmi, penulis mengadakan survei
awal ke lokasi penelitian pada tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan
04 Januari 2014 dan dilanjutkan dalam penelitian berikutnya setelah seminar
proposal dengan kurun waktu yang memenuhi syarat dari penelitian.
Adapun kurun waktu riset yang dilakukan setelah seminar dan acc dari
pembimbing maka dilakukan penelitian secara resmi pada tanggal 15
September 2014 sampai dengan 15 Desember 2014 dalam kurun waktu 4
bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
5. Subyek dan Obyek Penelitian
46 Wawancara Kepada Ibu Dra. Mutaslimah, kepala Sekolah TKIT Al-Farabi, Tanggal 30Desember 2013 pukul 11.00 WIB.
29
Subyek penelitian merupakan sumber untuk memperoleh keterangan
penelitian. Subyek yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder.47 Untuk sumber data primer
adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber data asli (tidak
melalui media perantara). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah :
a. Kepala TKIT Al-Farabi sebagai pengelola dan penentu kebijakan.
b. Pengelola PMT-AS TKIT Al-Farabi.
c. Guru Kelas TKIT Al-Farabi.
d. Orang tua sebagai wali anak didik TKIT Al-Farabi.
e. Anak didik TKIT Al-Farabi.
Kemudian sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
dan dicatat oleh pihak lain). Adapun sumber data sekunder dari penelitian
ini yang bisa didapatkan oleh penulis adalah :
a. Dokumen-dokumen yang berupa arsip-arsip, data-data atau foto-foto di
TKIT Al- Farabi.
b. Dokumen-dokumen yaitu berupa buku referensi tentang Empat Pilar Gizi
Seimbang dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY.
c. Dokumen-dokumen dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Bantul.
Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah penanaman nilai-
nilai empat pilar gizi seimbang melalui pelaksanaan PMT-AS yang berada
47 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, (Jakarta: Salemba Empat, 2006),hlm. 6.
30
di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan
Bantul Yogyakarta.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka penulis tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Penulis
menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Pengamatan (Observation)
Dalam hal pengamatan ini penulis akan menggunakan teknik
observasi partisipatif yaitu penulis terlibat dengan kegiatan sumber data
dalam kaitannya memberikan pengarahan dan petunjuk pelaksanaan
PMT-AS di sekolah tersebut dengan terlibat secara langsung dalam rapat-
rapat atau kegiatan yang diselenggarakan. Partisipasi yang dilakukan
penulis adalah bersifat Partisipasi pasif (passive participation): means the
research is present at the scane of action but does nontinteract or
participate. Jadi dalam hal ini penulis sekaligus sebagai peneliti datang
ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan tersebut.48
Selain teknik observasi partisipasi penulis juga akan
menggunakan observasi yang bersifat terus terang atau tersamar dengan
alasan seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono: “Dalam hal ini, peneliti
48 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2013),hlm. 311.
31
dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada
sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang
diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.
Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar
dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari
merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dengan
terus terang, maka peneliti tidak akan dizinkan untuk melakukan
observasi.”49 Jadi dalam hal ini penulis akan melakukan penelitian yang
terus terang terhadap gambaran obyektif TKIT Al-Farabi dan tersamar
pada obyek penelitian anak-anak dan orang tua wali.
Kemudian untuk melengkapi kedua teknik tersebut penulis juga
menggunakan observasi tak berstruktur yaitu observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini
dilakukan karena peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang akan
diamati.50 Untuk teknik observasi ini penulis tidak menggunakan
instrumen baku akan tetapi hanya rambu-rambu tertentu terhadap obyek
yang akan diteliti.
Obyek observasi yang dilakukan oleh penulis meliputi place atau
tempat, actor atau pelaku, activity atau kegiatan yang berhubungan
dengan penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang melalui
pelaksanaan PMT-AS. Adapun ketiga konsep tersebut diperluas dengan
melakukan pengamatan dalam beberapa aspek berupa ruang fisik, orang-
49Ibid., hlm 312.50Ibid.,
32
orang yang terlibat, benda-benda yang ada dalam ruang tertentu,
perbuatan atau tindakan tertentu, rangkaian aktivitas yang dikerjakan
orang-orang yaitu kepala sekolah, komite sekolah, guru dan anak didik,
urutan kegiatan, dan emosi yang dirasakan atau diekspresikan oleh
orang-orang.
b. Wawancara (interview)
Menurut Esterberg (2002) mendefinisikan interviewsebagai
berikut: a meeting of two persons to exchange information and idea
through question and responses, resulting in communication and joint
construction of meaning about a particulartopic. Wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu.51 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap
sumber data di TKIT Al-Farabi dengan menggunakan beberapa teknik
wawancara yaitu wawancara terstruktur dan teknik wawancara tak
berstruktur .
Teknik wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah teknik
wawancara terstruktur (structured interview) yaitu teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh dengan menyiapkan
instrumen pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Selain itu juga
membawa perlengkapan lain berupa tape recorder, buku catatan, kamera,
51Ibid., hlm. 316.
33
dan lain sebagainya untuk membantu penulis mendapatkan informasi
yang lebih akurat.52 Teknik wawancara ini penulis lakukan untuk para
sumber data primer yaitu kepala sekolah, pengelola PMT-AS, guru,
orang tua wali, anak didik.
Teknik wawancara penulis selanjutnya adalah teknik wawancara
tak berstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan.53 Teknik wawancara ini digunakan penulis untuk
mewawancarai seluruh sumber data primer tentang konsep pelaksanaan
PMT-AS dan dampak penanaman nilai-nilai empat pilar pada perilaku
anak di rumah.
Bentuk dari kedua teknik wawancara tersebut selain yang bersifat
tatap muka langsung, penulis juga melakukan dengan tidak langsung baik
itu melalui media komunikasi seluler atau yang lainnya agar mendapat
informasi yang lebih luas dan mendalam tentang berbagai data dengan
jenis pertanyaan mengenai kondisi sekolah, perkembangannya, sarana
dan prasarana, pengalaman, pendapat tentang sesuatu hal, perasaan,
pengetahuan, pengindraan, dan latar belakang demografi pelaksanaan
PMT-AS dalam menanamkan empat pilar gizi seimbang di TKIT Al-
Farabi tersebut.
52 Ibid., hlm. 139.53 Ibid., hlm. 318.
34
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan dalam rangka mencari dan mengumpulkan
data berupa dokumen atau data tertulis lain yaang menginformasikan
keadaan riil sekarang.54 Pengumpulan data melalui dokumentasi ini
merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, surat-surat, dokumen-
dokumen, arsip-arsip, foto-foto dan yang lainnya.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan berbagai dokumen yang
berbentuk tulisan yang berupa catatan-catatan menu PMT-AS baik yang
berada dalam buku maupun dalam file, gambar-gambar yang berkenaan
dengan menu PMT-AS ataupun pengembangan pelaksanaan PMT-AS,
data-data tentang berat badan, tinggi badan serta lingkar kepala anak,
kegiatan fisik anak, dan karya 3 dimensi untuk digunakan sebagai
pelengkap data seperti film dan lain sebagainya. Kemudian buku-buku
maupun data-data, maupun hasil dari sosialisasi yang berkenaan dengan
sejarah pedoman gizi mulai dari empat sehat lima sempurna sampai pada
empat pilar gizi seimbang yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi DIY dalam bentuk soft copy maupun hard copy, dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan PMT-AS yang penulis dapatkan dari
kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Dengan
teknik dokumentasi ini penulis akan berupaya untuk seobyektif mungkin
dalam mengambil kesimpulan.
54 Burhan Bungin, Metodologi Penelitoan Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke ArahRagamKontemporer, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2001), hlm. 178.
35
d. Triangulasi Data
Dalam teknik ini penulis menggabungkan data dari berbagai
sumber dan teknik pengumpulan data untuk mencari data yang bersifat
memiliki kredibilitas yang tinggi. Hal tersebut senada dengan ungkapan
Sugiyono yaitu triangulasi diartikan sebagai tehnik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada.55 Sedangkan menurut John Vaan
Maanen dalam bukunya Qualitative Methodology pengertian triangulasi
adalah: Triangulation is broadly defined by Denzin (1978-291) as “the
combination of methodologies in the study of the same phenomenon”56
Dalam metode triangulasi ini penulis menggunakan dua cara yaitu
triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Kemudian selain itu penulis juga akan menggunakan triangulasi sumber
yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan
teknik yang sama. 57
Triangulasi teknik berupa teknik pengumpulan data observasi
partisipatif, wawancara, dan dokumentasi dengan sumber data kepala
sekolah dan triangulasi sumber menggunakan tehnik pengumpulan data
wawancara mendalam dengan kepala sekolah, pengelola PMT-AS, guru
kelas, dan orang tua.
55 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R &D (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 300.
56 John Van Maanen, Qualitative Methodology, (London: Sage Publication, 1985), hlm.135-136.
57 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi..., hlm. 327.
36
Gambar 1Triangulasi “Teknik” Pengumpulan Data58
Gambar 2
Triangulasi “Sumber” Pengumpulan Data59
7. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses pengklasifikasian, pengkategorian,
penyusunan, dan elaborasi sehingga data yang telah terkumpul dapat
58Ibid., hlm. 131.59Ibid., hlm. 131.
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Sumber data Kepala sekolah
K
Wawancara mendalam
Pengelola PMT-AS
Guru Kelas
Orang tua
Kepala Sekolah
37
diberikan makna untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan
atau untuk mencapai tujuan penelitian.60
Prosesnya sendiri dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan
selama dilapangan. Sejak sebelum memasuki lapangan, penulis menganalisa
data hasil studi terdahulu, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Berdasarkan jenis penelitian yang bersifat
kualitatif, maka data berlangsung selama dan pasca pengumpulan data.
Proses analisis mengalir dari tahap awal hingga tahap penarikan hasil studi.
Proses-proses analisa kualitatif dapat dijelaskan dalam tiga langkah
sebagai berikut yaitu :
a. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh
dilapangan.61
Pada proses reduksi data ini penulis menyeleksi data dari hasil
wawancara, observasi dan studi dokumentasi, dengan cara memfokuskan
pada data yang lebih menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang
dirasa tidak penting disingkirkan.62 Berdasarkan pertimbangan tersebut,
maka data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai
kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian dan menjadi data-data
yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
60Ibid., hlm. 329.61 Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2006), hlm.22.62 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Alfabeta, 2011), hlm. 338.
38
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi , maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Display data merupakan proses pendeskripsikan
kumpulan informasi secara sistematis dalam bentuk susunan yang jelas
untuk membantu peneliti menganalisa hasil penelitian.63
Untuk memudahkan penyajian data ini penulis membuat catatan
lapangan dalam bentuk teks naratif untuk memudahkan penguasaan
informasi atau data yang dimaksud.
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclution Drawing and
Verification)
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan kegiatan
interpretasi, dengan maksud untuk menemukan makna dari data yang
disajikan, misalnya dengan menghubung-hubungkan antara data yang
satu dengan data yang lain. Kesimpulan data dapat dilakukan secara
sementara, kemudian diverifikasikan dengan cara mencari data yang
lebih mendalam dengan mempelajari kembali hasil data yang telah
terkumpul.64
Kesimpulan data dilakukan secara sementara, kemudian
diverifikasi dengan cara mencari data yang lebih mendalam dengan
mempelajari kembali hasil data yang telah terkumpul. Pengecekan
informasi atau data dapat dilakukan setiap penulis selesai wawancara,
63 Agus Salim, Teori dan Paradigma..., hlm. 23.64 Mathew B. Miles & A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Terj. Tjetjep
Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 16.
39
ditempuh dengan mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan
responden.
Komponen-komponen analisis data yang mencakup reduksi,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara interaktif saling
berhubungan selama dan sesudah pengumpulan data. Atas dasar tersebut,
karakter analisis data kualitatif disebut juga sebagai sebuah model
interaktif. Mengingat sifat deskriptif ini, maka penulis dalam menyajikan
data-data yang ditemukan dengan metode deskriptif analitik, cara berfikir
induktif sehingga hasil temuan disajikan secara lebih akurat dan
dideskripsikan secara lebih baik.
G. Sistematika Pembahasan
Penyajian mengenai penulisan dalam penelitian ini mencakup lima
pembahasan penting. Dalam Bab I akan disajikan suatu pendahuluan yang
berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, kajian pustaka, kajian teoritik, metode penelitian dan sistematika
pembahasan. Sub-sub tersebut ditampilkan dibagian awal karena itu semua
merupakan permulaan atau pengantar dari semua permasalahan yang akhirnya
diteliti.
Kemudian pada Bab II, yang mencakup pembahasan mengenai konsep
penanaman nilai-nilai. Dalam hal ini penulis menngunakan analisa teori habitus
atau habituasi Bourdieu dan teori social learning Albert Bandura. Penjelasan
tentang konsep empat pilar gizi seimbangyang didalamnya terdapat sejarah
Pedoman Gizi Seimbang (PGS), konsep program PMT-AS meliputi
40
kebijakan-kebijakan PMT-AS, pedoman pelaksanaan PMT-AS dari pemerintah
pusat maupun daerah dan keanekaragaman pangan, kegiatan fisik yang terkait
dengan perkembangan fisik motorik anak usia Taman Kanak-kanak, serta
konsep pengukuran berat badan dan tinggi badan anak yang sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
Bab III disajikan suatu gambaran umum tentang TKIT A-l-Farabi yang
beralamatkan di Perum Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan Bantul
Yogyakarta sebagai sekolah yang menjadi lokasi penelitian yang berjudul
“Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang melalui Pelaksanaan PMT-
AS di TKIT Al-Farabi Perum. Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan
Bantul Yogyakarta”. Disini penulis akan menguraikan secara obyektif akan
mendiskripsikan tentang TKIT Al-Farabi yang berkenaan dengan letak dan
keadaan geografis, sejarah dan perkembangannya, landasan pendidikan, dan
standar PAUD lainnya yang merupakan bagian integral dari Standar Nasional
Pendidikan yang telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 58
Tahun 2009.
Untuk Bab IV diuraikan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
judul penelitian ini yaitu Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang
dalam Pelaksanaan PMT-AS di TKIT A-l-Farabi Perum Graha Prima Sejahtera
Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta disertai dengan analisa akhir data-data
yang penulis peroleh dalam proses penelitian yang telah dilaksanakan.
41
Sedangkan pembahasan yang terakhir penutup pada Bab V yang
meliputi kesimpulan dari aspek rumusan masalah penelitian dengan judul
tersebut diatas kemudian penulis memberikan saran-saran agar konsep empat
pilar gizi seimbang tersebut dapat tersosialisasikan dan terinternalisasi dengan
maksimal pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada umumnya.
199
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam pedoman PMT-AS TK yang disusun oleh PMD memberikan
berbagai persyaratan tentang beberapa konsep empat pilar gizi seimbang
terkait dengan mengkonsumsi makanan yang beragam baik itu jenis dan
bahan dari menu PMT-AS yang akan disediakan dengan memperhatikan
nilai-nilai gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini dengan persyaratan bahan, pemasak, dapur, dan peralatan,
pengangkutan dan pembagian, mengenali kudapan tercemar dan tanda-tanda
keracunan kudapan. Konsep membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
juga telah dipaparkan dalam program perilaku dan hidup bersih dan sehat
dengan sasaran langsung kepada anak yaitu membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan sebelu makan, memotong kuku. Program
lingkungan bersih dan sehat yaitu dengan memberi contoh kebersihan
lingkungan, kerja bakti di lingkungan kelas maupun sekolah. Konsep
aktivitas fisik anak dengan program kegiatan senam, renang, permainan
tradisional, out bond, dan jalan-jalan. Pemantauan berat badan
diprogramkan dalam bentuk layanan UKS dan program layanan kesehatan
lainnya seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin, obat cacing, konsultasi
200
psikologi, konsultasi tumbuh kembang anak, dan lain sebagainya. Secara
umum konsep penanaman empat pilar gizi seimbang dalam PMT-AS TKIT
Al-Farabi telah diprogramkan dengan baik oleh sekolah bekerja sama
dengan pihak terkait baik itu secara intern maupun ekstern.
2. Penanaman nilai-nilai yang dilakukan dalam proses penyajian menu
kudapan/makan besar dalam PMT-AS juga telah memenuhi persyaratan
mulai dari tempat penyajian, kemudian kegiatan cuci tangan, berdoa
sebelum makan, pengenalan menu kudapan, sudah terlaksana dengan baik.
Pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini terutama Taman Kanak-
kanak tidak terlepas dari metode bermain dan bernyanyi. Hendaknya dalam
praktek penanaman nilai-nilai menggunakan berbagai jenis lagu, seperti
lagu 6 langkah cuci tangan atau lagu ayo makan bersama, lagu makan pagi,
keranjang sampah dan lain sebagainya dsb.
3. Dampak dari penanaman nilai-nilai empat piler gizi sembang dalam
pelaksanaan PMT-AS ini sudah menginternal dalam diri anak terutama
mengkonsumsi makanan yang beragam, membiasakan berperilaku hidup
bersih, dan kegiatan fisik. Untuk memantau berat badan hal ini dilakukan
agar antara berat badan dan tinggi badan menjadi normal. Pendidikan
integrasi antara lingkungan sekolah, guru, orang tua perlu ditingkatkan
agar ada sinkronisasi perilaku yang telah ditanamkan.
B. Saran-Saran
Mengingat arti penting dalam memelihara kesehatan terkait dengan gizi
sembang yang didalamnya memuat empat pilar gizi seimbang yang sangat
201
perlu ditanamkan pada anak sedini mungkin, karena pada usia dini ini adalah
masa-masa emas dan sangat memiliki akses terbanyak untuk masa depannya.
Selanjutnya peran pendidik dan lembaga pendidikan anak usia dini yang
bersifat formal dan keluarga yang bersifat informal yang sangat penting untuk
bersinergi mengoptimalkan potensi penanamnan nilai-nilai anak di usia emas
tersebut dengan pengembangan berbagai konsep dan metode dalam praktiknya.
Untuk Optimalisasi wacana tentang empat pilar gizi seimbang dari
Dinas Kesehatan baik itu melalui program PMT-AS maupun program lainnya
hendaknya harus ditingkatkan dengan materi yang relevan khususnya untuk
anak usia dini yang masih banyak memerlukan metode bermain dan bernyanyi.
Penggunanaan berbagai sosial media seperti facebook, twitter, you tube itu
sangat mendukung pengembangan wacana dalam masyarakat, terutama yang
berkaitan dengan dunia pendidikan agar guru juga dapat memiliki informasi
yang lebih banyak tentang empat pilar gizi seimbang ini. Penanaman nilai-nilai
empat pilar yang berupa mengkonsumsi makanan beragam, membiasakan
perilaku hidup bersih dapat dikaitkan dengan model pembelajaran yang ada
yaitu model tematik yaitu tema yang relevan dengan pembelajaran ini adalah
kebutuhanku dengan sub tema makanan dan minuman, kebersihan kesehatan
dan keamanan, tanaman subtema tanaman dikebun, tanaman buah, tanaman
apotik hidup. Sedangkan untuk pilar aktivitas fisik dan pemantauan berat badan
dapat dilakukan secara berkala dengan penggunaan indikator fisik motorik
kasar, maupun makan makanan mengandung gizi seimbang, mengukur tinggi
badan, berat badan dan lingkar kepala anak.
202
202
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Merryana, dan Bambang Wirjatmadi, Pengantar Gizi Masyarakat,Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013.
Al-Farabi, TKIT, Profil Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Al Farabi danLaporan Pelaksanaan PMT-AS, LPIT Al-Farabi: Yogyakarta, 2014.
Al-Farabi, TKIT, Profil Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Al Farabi LombaPMT-AS TK Tingkat Nasional, LPIT Al-Farabi: Yogyakarta, 2013.
Anita Yus, Anita, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak,Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011.
Aris Munandar, Satrio, Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang HabitusDoxa dan Kekerasan Simbolik, Jakarta: FIB Universitas Indonesia, 2009.
B. Miles, Mathew, & A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Terj.Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press, 1992.
Bourdieu, Pierre, Arena Produksi Kultural Sebuah Kajian Sosiologi Budaya, Terj.Yudi Santosa, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012.
_____________, Outline of a Theory of Practice, Cambridge: CambridgeUniversity Press, 1977.
_____________, The Logic of Practice, trans. Ricard Nice, Stanford California:Stanford University Press, 1990.
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitoan Kualitatif: Aktualisasi Metodologis keArah RagamKontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2001.
Cahyadi, Wisnu, Analisis & AspekvKesehatan Bahan Tambahan Pangan,Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Decaprio, Ricard, Pembelajaran Motorik di Sekolah, Yogyakarta: Diva Press,2013.
Depdiknas, Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas, 2001Dirjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan TK dan SD,Kemendiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58Tahun 2009, tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta :Kemendiknas, 2009.
203
203
Dirjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan TK dan SD,Kemendiknas,Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 Tahun 2009, tentangStandar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kemendiknas, 2009.
Djunaidi Ghony, M dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif,Yogyakarta: Arruzz Media, 2012.
E. Berk, Laura, Development Through the Lifespan ( Dari Prenatal sampaiRamaja ),Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Fauzan Al-Fauzan, Shalih bin, Ringkasan Fiqh Lengkap, Jakarta: Darul Falah,2008.
Grosvenor, Nutrition from Science to Life, Florida: Harcourt, 2002.
Hartati, Sri, Evaluasi Dampak Program Tambahan Makananan) terhadap StatusGizi di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, Yogyakarta: UniversitasGajah Mada, 2000.
Hergenhahn, B.R dan Matthew H. Olson, Theories of Learning, terj. Tri WibowoB.S., Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
J. Moeloeng, Lexy M.A., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2004.
Jean, Michaele E. J., Ilmu Pangan Gizi & Kesehatan, terj. Nata Nilamsari & AstriFajriyah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Jenkins, Ricard, Membaca Pikiran Bourdieu, Terj. Nurhadi Yogyakarta: KreasiWacana, 2004.
Kab. Bantul, Kantor PMD, Pedoman Umum Pelaksanaan PMT-AS TK, Bantul:Kantor PMD, 2013.
______________, Pedoman Umum Pelaksanaan Penyediaan MakananTambahan untuk Anak Sekolah Taman Kanak-Kanak (PMT-AS TK),Bantul: Kantor PMD, 2014.
Kemendagri, Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2011 tentangPMT-AS, Jakarta: Kemendagri dirjen PMD, 2012.
Kesehatan, Kementrian, Instrumen Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini TumbuhKembang Anak, Jakarta: Kementrian Kesehatan, 2012.
Departemen Kesehatan, Pedoman Kesehatan Anak Sekolah, Jakarta: DepartemenKesehatan RI, 2007.
204
204
Khomsan, Ali, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2003.
___________, Ekologi masalah, Pangan Gizi dan Kemiskinan, Bandung:Alfabeta, 2012.
Khumaidi, M, Bahan Pengajaran Gizi Masyarakat, Jakarta: BPK Gunung Mulia,1994.
Mardalis, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: BumiAksara, 2008.
Martono, Nanang, Kekerasan Simbolik di Sekolah (Sebuah ideologi Ide SosiologiPendidikan Pierre Bourdieu, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Mulyasa, H.E, Manajemen PAUD, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
Muryanti, Kumpulan Surat Hadits dan Doa Harian, Yogyakarta: LPIT Al-Farabi, 2014.
Nawawi, Imam, Syarah dan Terjemah Riyadhus Shalihin, Cet.VII, Jakarta: Al-I’tishishom, 2013.
Nurani Sujiono, Yuliani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Indeks, 2012.
Nurani Sujiono, Yuliani, dan Bambang Sujiono, Bermain Kreatif BerbasisKecerdasan Jamak, Jakarta: Indeks, 2010.
Patmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, Jakarta: Rineka Cipta,2003.
Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.IV, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Pendidikan Nasional, Kementrian, Pedoman Pengembangan ProgramPembelajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Dirjen ManaajemenPendidikan Dasar dan Menengah Direktorat PembinaaN TK dan SD, 2010.
Purwanto, Agus, Al-Alim Al-Qur’an dan Terjemahannya Edisi Ilmu Pengetahuan,Bandung: Mizan Media Utama,2010.
Rahman, Afzalur, Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Qur’an, Bandung: MizanPustaka, 2007.
205
205
Rahyubi, Heri, Pembelajaran Motorik (Diskripsi dan Tinjauan Kritis), Bandung:Referens, 2012
RI, Departemen Kesehatan Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat DirektoratGizi Masyarakat, Bina, Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar danMadrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2005.
____, Departemen Kesehatan RI Dirjen Pembinaan Kesehatan MasyarakatDirektorat Bina Gizi Masyarakat, Pedoman Pemantauan Tinggi BadanAnak Baru Masuk Sekolah (TBABS), Jakarta: Departemen Kesehatan RI,1999.
____, Departemen Kesehatan, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Jakarta:Depkes RI, 1995.
____, Kemenkes, Pedoman Gizi Seimbang, Jakarta: Kemenkes RI, 2014.
____, Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Gizi Seimbang, Jakarta: Kemenkes,2014.
S. Hall, Calvin dan Gardner Lindsey, Teori-Teori Sifat dan Behavioristik,Yogyakarta: Kanisius, 1993.
S.Morrison,Goerge, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks,2012.
Salim, Agus, Teori dan Pradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana,2006.
Seefeldt, Carol, dan Barbara A.Wasik, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Indeks 2008.
Septa, Dian, Karya Tulis Ilmiah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Mudatentang Stimulasi Perkembangan dengan Perkembangan Motorik HalusAnak Usia 2-12 bulan di Rumah Sakit Bersalin, Widuri, Sleman,Yogyakarta,Yogyakarta: STIEKES A.Yani, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta,2013.
_______, Metode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R& D Bandung: Alfabeta, 2010.
_______, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Alfabeta, 2011.
Suparjo, Komunikasi Interpersonal Kiai-Santri : Studi tentang keberlangsunganTradisi Pesantren di Era Modern, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,2013.
206
206
Sutanto, Jusuf, dan Tim, Ed., “Globalisasi Pangan”, Revitalisasi Pertanian danDialog Peradaban, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2006.
Suyadi, Manajemen PAUD, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
UGM, Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKTM), dan Dikpora Prov. DIY,Panduan Pangan Sehat untuk Semua, Yogyakarta: PKTM UGM, 2010.
Van Maanen, John, Qualitative Methodology, London: Sage Publication, 1985.
W. Santrock, John. Life- Span Development, New York City: Mc. Graw, HillHigher Education, 2007.
ARTIKEL/PAPER
Gizi, Seksi, Dinas kesehatah Provinsi DIY, “ Pedoman Gizi Seimbang danMasalah Gizi Anak Sekolah”, paper dipresentasikan dalam temu DiklatMakanan Sehat TK/SD Dikpora Yogyakarta se DIY di Hotel Satya GrahaYogyakarta, Tanggal 24-27 Februari 2014.
WEB
Adawiyah, Rabiatul, “Studi Pelaksanaan Program Makanan Tambahan AnakSekolah (PMTAS) dan Keragaman Gizi Siswa Sekolah Dasar (SD) diPropivinsi Lampung”, dalam www.repository.ipb.ac.id, diakses tanggal 28Desember 2013.
Amelia, Sri, “Pedoman Gizi Seimbang 2014”, dalam www.gizinet.com, diaksestanggal 08 Novermber 2014.
Anita Syafitri, “Sosial Learning menurut Albert Bandura”, dalamwww.edukasikompasiana.com, diakses tanggal 25 Oktober 2014.
Antara, “Mendiknas Luncurkan Program Makanan Tambahan Siswa SD/TK”,dalam www.antaranews.com, diakses tanggal 04 Januari, 2014.
Argitauchita, “Gambar Tumpeng Gizi Seimbang”, dalamwww.argitauchita.blogspot.com, diakses 15 Januari 2015.
Atom, Kamus, “Kamus Indonesia-Indonesia”, dalam www.kamusatom.comdiakses tgl 26 September 2013.
207
207
Atom, Paud, “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak usia Dini,” dalamwww.paudatom.com, diakses tgl 26 September 2013.
Bantul, TK, Daftar Nama dan Alamat TK se Kabupaten Bantul, dalamwww.pendidikan-diy.go.id, diakses tanggal 30 Oktober 2014.
BPOM, “Gambar jenis Makanan yang Mengandung zat Pemanis dan PewarnaBerbahaya”, dalam www.bpomdiy.com, diakses tanggal 20 Januari 2015.
Dikdaskemendikbud, “Kebijakan Penyediaan PMT-AS”, Dalamwww.dikdaskemendikbud.go.id, diakses 10 juni 2014.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY, “Sejarah dan Pengertian Gizi Seimbang ”, Dalamwww.dinkes.jogjaprov.go.id, Diakses Tanggal 09 April 2014.
Engge, Margaretha, “Apa Itu PMT-AS”, dalam http://www.compas.com, diaksestanggal 04 Januari 2014.
Himpaudi Bantul, Daftar PAUD Kabupaten Bantul, dalamwww.himpaudibantul.blogdetik.com, diakses tanggal 30 Oktober 2014.
Kamus, “Pengertian Akademik”, dalam www.bintangbangsaku.com, Diaksestanggal 03 Oktober 2014.
Kemendiknas, “Salinan Lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal4 Mei 2007”, Dalam www.wordpress.com, Diakses Tanggal 20 Oktober2014.
Lagu Anak, Kak Zepe, “Empat Sehat Lima Sempurna”, dalamwww.facebook.com, diakses tanggal 14 September 2014.
News, Bantul, “Peta Persebaran Pemukiman Kecamatan Kasihan”, dalamwww.bantul.go.id, diakses 15 Januari 2015.
Rizal, MD, “Efektivitas Manajemen Program Pemberian Makanan TambahanAnak Sekolah (PMT-AS) dan Pengaruhnya terhadap Mutu PenyelenggaraanPendidikan (Studi pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan LanggamKabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Tahun 2002)”, dalamwww.repository.upi.edu.com, diakses tanggal 27 Desember 2013.
Rizki, M.S., “Pengertian Aktivitas Fisik”, dalam www.respositoryusu.com, diakses tanggal 20 Januari 2015.
Rosihan, Muhammad, “4 Pilar Gizi Seimbang”, dalam www.wordpress.com,Diakses tanggal 08 Juni 2014.
208
208
Suci, “Susunan Menu 4 Sehat 5 Sempurna, dalam www.wordpress.com, diaksestanggal 20 Januari 2015.
Syafitri, Anita “Sosial Learning menurut Albert Bandura”, dalamwww.edukasikompasiana.com, diakses tanggal 25 Oktober 2014.
UAJY, “Pengertian Diversifikasi Pangan”, dalam www.journaluajy.ac.id, diaksestanggal 09 Juni 2014.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Yuniarti, “Bantul Sabet Dua Juara dalam Lomba PMT-AS Tk. Nasional”, dalamwww.bantulkab.go.id, diakses tanggal 24 Desember 2013.
Lampiran I Pengumpulan Data
PEDOMAN PENGAMATAN
Mengamati Kondisi fisik atau sarana dan prasarana yang terdapat di TKITAl-Farabi.
Mengamati proses pembelajaran secara umum. Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Mengamati metode, strategi, dan media yang digunakan dalam
pembelajaran. Mengamati setting kegiatan makan kudapan. Mengamati setting kegiatan makan siang. Mengamati setting dapur. Mengamati setting toilet dan tempat cuci tangan. Mengamati kegiatan fisik anak anak. Mengamati kegiatan anak yang berkaitan dengan pola hidup sehat Mengamati interaksi anak (anak dengan guru dan anak dengan anak lain) Mengamati situasi dan kondisi lingkungan setempat.
PEDOMAN WAWANCARA
A. Wawancara dengan Kepala TKIT Al- Farabi.1. Apa filosofi bangunan TKIT Al-Farabi ini yang dari tahun ke tahun tampak
sekali pekembangannya?2. Apa wujud pengembangan secara kualitasnya terutama bagi para pendidik
TKIT Al-Farabi?3. Darimana pembiayaan yang didapatkan untuk semua program kegiatan
TKIT Al-Farabi?4. Sejak kapan sekolah Ibu mengikuti program PMT-AS dan sudah meraih
kejuaraan tingkat apa saja?5. Apa yang ibu ketahui tentang Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan tentang
konsep empat empat pilar gizi seimbang yaitu mengkonsumsi makananberagam, membiasakan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan,menutup makanan dengan tudung saji, membuang sampah pada tempatnya,melakukan kegiatan fisik, memantau BB dan TB sebagai implementasi dariPGS?
6. Lalu kira-kira kegiatan apa yang telah mengimplementasikan konsep empatpilar gizi seimbang tersebut di TKIT Al-Farabi?
7. Bagaimana menurut Ibu tentang program PMT-AS dan kerjasamanyadengan pihak-pihak yang terkait?
8. Bagaimana kebijakan TKIT Al-Farabi terkait dengan program PMT-AS ini?9. Seperti apa kerlibatan pihak dinas kesehatan yaitu puskesmas terdekat dalam
kegiatan PMT-AS ini khususnya masalah penyuluhan kesehatan?10. Apa wujud real dari pelaksanaan kebijakan TKIT Al-Farabi terkait dengan
protap atau prosedur tetap?11. Siapa saja yang ikut terlibat dari TIM pemasak PMT-AS ini?12. Kemudian siapa saja ibu yang membantu TIM pemasak di TKIT Al-Farabi
ini?13. Bagaimana kriteria dapur dalam buku pedoman PMT-AS ini?14. Bagaimana menurut Ibu kondisi dari dapur umumTKIT Al-Farabi?15. Apa yang dilakukan TKIT Al-Farabi dalam rangka mengembangkan sarana
kebersihan?16. Bagaimana dengan kegiatan aktivitas fisik terkait hari diadakan makan menu
kudapan/makan besar PMT-AS?17. Bagaimana kerjasama antara TKIT Al-Farabi dengan Puskesmas terdekat
terkait dengan pemeriksaan kesehatan anak?18. Gangguan kesehatan apa yang biasanya terjadi pada anak-anak di TKIT Al-
Farabi ini? Terus bagaimana tindak lanjutnya?19. Gangguan kesehatan apa yang biasanya terjadi pada anak-anak di TKIT Al-
Farabi ini? Terus bagaimana tindak lanjutnya?20. Selain itu dari segi sosialisasi menu PMT-AS yang beragam diadakan
kegiatan apa Ibu?21. Kemudian menurut Ibu nilai-nilai pilar apa saja yang dapat
diimplementasikan dalam program PMT-AS ini?
22. Bagaimana bentuk keterlibatan/partisipasi wali murid dalam berbagaikegiatan sekolah?
23. Contoh kegiatan apa saja luar sekolah yang dilakukan dan sejauh manaketerlibatan wali dan tinjauan akuntabilitasnya?
24. Di TKIT Al-Farabi ini banyak sekali sumber belajar dan media. Bagaimanasistem pengadaan, pemanfaatan, dan perawatannya?
25. Bagaimana dengan sistem pendanaan yang Ibu lakukan terkait denganprogram sekolah dan pengembangannya?
26. Bagaimana pendapat Ibu tentang keadaan geografis TKIT Al-Farabi?
B. Wawancara dengan Koordinator PMT-AS Kabupaten Bantul.1. Dukungan pemerintah dalam PMT-AS ini secara nasional dan di Kabupaten
Bantul?2. Bagaimana Permendagri No. 18 Tahun 2011 diwujudkan dalam program
PMT-AS di Bantul.
C. Wawancara dengan Sekretaris PMT-AS TKIT Al-Farabi.1. Bagaimana menurut pendapat Ibu selaku sekretaris dan koordinator menu
PMT-AS tentang keragaman dan konsep menu PMT-AS TKIT Al-Farabi?2. Bagaimana konsep inovasi menu dalam PMT-AS untuk mengenalkan
keanekaragaman makanan?3. Bagaimana proses penyajian menu kudapan/makan besar PMT-AS di TKIT
Al-Farabi?
D. Wawancara dengan Guru TKIT Al-Farabi.1. Apakan Ibu tahu tentang konsep gizi seimbang?2. Kalau tentang konsep empat pilar gizi seimbang Ibu tahu tidak?3. Empat pilar gizi seumbang adalah pilar-pilar dalam PGS yaitu mengkonsumsi
makanan yang beraneka ragam, membiasakan perilaku bersih, melakukankegiatan fisik dan memantau BB dan TB?
4. Apakan dalam kegiatan makan menu PMT-AS hal ini juga ditanamkankepada anak-anak?
5. Bagaimana selera makan anak-anak terhadap menu kudapan/makan besarPMT-AS?
6. Apakah di TKIT Al-Farabi ini diadakan kegiatan fisik setiap hari pelaksanaanPMT-AS?
7. Kalau kegiatan senamnya hari apa saja ya, Bu?8. Bagaimana menurut Ibu tentang variasi menu kudapan PMT-AS?9. Kalau menu makan besar gimana Ibu?
E. Wawancara dengan Peserta Didik TKIT Al-Farabi.1. Namanya siapa?2. Kamu suka makan makanan yang di sekolah?
F. Wawancara dengan Wali Murid TKIT Al-Farabi.1. Ibu namanya siapa?2. Wali dari ananda siapa yaa?3. Bagaimana pembiasaan perilaku hidup bersih yang ditanamkan disekolah
apakah dilakukan di rumah, makan makanan beragam, dan kegiatan fisiknyadirumah apa?
PEDOMAN DOKUMENTASI
Mencari dokumen (buku-buku, undang-undang, arsip-arsip, artikel-artikel, danlain-lain) yang berhubungan dengan penanaman nilai-nilai, empat pilar giziseimbang, PMT-AS yang dikaitkan dengan pembelajaran anak usia dini.Mencari data mengidentifikasi :1. Latar belakang berdiri dan sejarah perkembangan TKIT Al-Farabi.2. Visi, misi, dan tujuan pendidikan.3. Struktur organisasi.4. Sarana dan prasarana.5. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan.6. Keadaan pesrta didik.7. Luas tanah dan bangunan sekolah.8. Letak geografis TKIT Al-Farabi.9. Pedoman dan pelaksanaan PMT-AS.10. Pedoman Pembelajaran.11. Jadwal Kegiatan Sekolah.12. Profil TKIT Al-Farabi.13. Laporan PMT-AS TKIT Al-Farabi.14. Kegiatan sekolah (didalam dan luar sekolah).15.Penilaian Perkembangan Anak (penilaian harian, mingguan, bulanan,
rangkuman semester, LPPAD, catatan anekdot).16. Kebijakan PMTAS (nasional, provinsi, pemda, sekolah).17. Buku Menu PMTAS.18. Administrasi PMT-AS.19. Pedoman konsultasi gizi.20. Catatan berat badan dan tinggi badan.
1.
Lampiran 2 Cuplikan Hasil Wawancara
Catatan Hasil Wawancara (CHW.01)
Kode : TKITAF.W.KT. 16-09-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 16-09-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-13.00 WIB
No Penulis Informan1. Apa filosofi bangunan
TKIT Al-Farabi iniyang dari tahun ketahun tampak sekalipekembangannya?
TKIT Al- Farabi selama ini melakukan pengembanganbaik itu secara kualitas yang berupa sumber dayamanusianya maupun kuantitas yangmencakup saranadan prasananya, semua itu berawal dari dari mimpi-mimpi yaitu TKIT Al-Farabi dalam naungan LPIT Al-Farabi adalah sebuah lokomotif yang akanmengantarkan anak didiknya ke stasiun cita-cita yangsesuai dengan visi dan misi pendidikan TKIT tersebutyang tergambarkan dalam pembangunan gedungnyayang ada kepala kereta api dan badannya adalahbangunan kelas-kelas, dan sebenarnya masih banyaklagi cita-cita kami untuk 5-10 tahun kedepan yangalhamdulillah tercapai sebelum waktunya, semua jugakarena ridlo Allah.
2. Apa wujudpengembangan secarakualitasnya terutamabagi para pendidikTKIT Al-Farabi?
Para pendidik TKIT Al-Farabi tetap memilikiantusiasme yang tinggi dalam menggali ilmu tentangPAUD dengan mengikuti berbagai workshop, seminar,maupun melanjutkan jenjang pendidikan yang relevan.Sebagai contoh adalah mengikuti seminar kurikulumyang disosialisasikan oleh pemerintah, workshoppembelajaran, permainan, APE, kesehatan,multimedia, makanan sehat, mengikuti berbagai lombadan lain sebagainya.
3. Darimanapembiayaan yangdidapatkan untuksemua programkegiatan TKIT Al-
Secara transparansi TKIT Al-Farabi jiga menggunakanbiaya dari ketiga macam jenis dan pemanfaatanya yangberupa biaya investasi, biaya operasional dan biayapersonal dari peserta didik dalam berbagai kegiatanbaik itu pembelajaran maupun kegiatan lainnya yang
No Penulis InformanFarabi? telah diprogramkan baik itu untuk program
pembelajaran maupun untuk program kegiatan sekolah.4. Sejak kapan sekolah
Ibu mengikutiprogram PMT-ASdan sudah meraihkejuaraan tingkat apasaja?
Program PMT-AS dari mulai tahun 2004 TKIT Al-Farabi telah melaksanakan program tersebut denganbaik sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga padatahun 2013 TKIT Al-Farabi diberi kepercayaan untukmewakili lomba PMT-AS tingkat kecamatan melaluikompetisi kemudian di Kabupaten dan mendapatkanjuara II dan diberi kepercayaan untuk mewakili maju ditingkat Daerah Istimewa Yogyakarta atas pertimbangantertentu dan mendapatkan peringkat pertama, sehinggaakhirnya mendapat kepercayaan untuk mewakili lombatingkat nasional.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.02)
Kode : TKITAF.W.KT. 02-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 02-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apa yang ibu ketahui
tentang Pedoman GiziSeimbang (PGS) dantentang konsep empatempat pilar giziseimbang yaitumengkonsumsimakanan beragam,membiasakan perilakuhidup bersih sepertimencuci tangan,menutup makanandengan tudung saji,membuang sampahpada tempatnya,melakukan kegiatanfisik, memantau BB
Kami belum tahu selengkapnya tentang Pedoman GiziSeimbang (PGS) hanya berupa gambaran konsepmakanan yang berbentuk tumpeng atau piramidamakanan selebihnya tentang konsep empat pilar giziseimbang yang relatif masih baru ini belumtersosialisasikan. Kemudian tentang pilar-pilar giziseimbang secara tidak langsung sudah dilaksanakandalam kegiatan pembelajaran sehari-hari dan terkaitdengan program PMT-AS yaitu pilar pertamamengkonsumsi makanan yang beranekaragam, pilarkedua membiasakan perilaku hidup bersih sepertimencuci tangan sebelum makan, membuang sampahpada tempatnya, menutup makanan dan minuman, danlain sebagainya, pilar ketiga adalah melakukanaktivitas fisik berupa kegiatan senam in door maupunout door, kegiatan permainan anak, jalan-jalan, outbond dan pilar terakhir adalah mempertahankan dan
No Penulis Informandan TB sebagaiimplementasi dariPGS?
memantau Berat Badan (BB) normal oleh petugas UKSsetiap satu bulan sekali. Oh iya mbak Lia besuk kamiminta bukunya kalau ada?
2. Iya Ibu nanti sayacopikan kemarinmendapatkan buku itudari Dinkes DIY. Lalukira-kira kegiatan apayang telahmengimplementasikankonsep empat pilargizi seimbang tersebutdi TKIT Al-Farabi?
Pelaksanaan PMT-AS yang berupa kegiatan makankudapan dan makan bersama adalah kegiatan yangsangat tepat dilaksanakan untuk menanamkanpembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat, sertamemberikan penyuluhan tentang gizi dan kesehatanagar anak-anak memiliki banyak pengetahuan tentanghal tersebut. Sementara kegiatan fisik dapatdilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran awal,maupun kegiatan filltreep.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.03)
Kode : TKITAF.W.KT. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-15.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana menurut
Ibu tentang programPMT-AS dankerjasamanya denganpihak-pihak yangterkait?
Program PMT-AS yang sudah berjalan cukup lamakami berusaha melaksanakan program tersebut sesuaidengan buku pedoman yang ada dengan melibatkansegenap komponen baik itu intern maupun eksternyaitu guru, komite, pengelola PMT-AS (Pemasak dariTIM PKK setempat dibantu oleh guru, dan staf TKITAl- Farabi) maupun pemerintah setempat yaitupemerintah desa dalam hal ini adalah Kepala Dusunsetempat dan puskesmas untuk dapat menjalankanprogram ini dengan sebaik-baiknya mulai dariperencanaan menu hingga penyajian menu untuk anakdan konsultasi gizi maupun kesehatan.
2. Bagaimana kebijakanTKIT Al-Farabiterkait dengan
Dalam perencanaan maupun pelaksanaan menu TKITAl-Farabi memiliki Protap atau Prosedur Tetap yangdigunakan sebagai pijakan pelaksanaan PMT-AS mulai
No Penulis Informanprogram PMT-ASini?
dari perencanaan menu yang beraneka ragam hinggapenyajian menu dan konsultasi dengan DinasKesehatan setempat seperti Puskesmas.
3. Seperti apa kerlibatanpihak dinas kesehatanyaitu puskesmasterdekat dalamkegiatan PMT-AS inikhususnya masalahpenyuluhankesehatan?
Keterlibatan Puskesmas I Bangun Jiwa adalah dalamrangka MOU penyuluhan dan pemeriksaan kesehatandengan Bapak Soeroyo Machfoed, S.pA kepada pesertadidik yang menderita gizi buruk dan kurang di TKITAl-Farabi dan atas nama Puskesmas Kasihan Imemberikan izin untuk penyuluhan dan pemeriksaankesehatan secara rutin.
4. Apa wujud real daripelaksanaankebijakan TKIT Al-Farabi terkait denganprotap atau prosedurtetap?
Untuk bukti pelaksanaan protap tersebut TKIT Al-Farabi telah melaksanakan dengan bukti administratifberupa pengisian buku-buku administrasi PMT-ASyang meliputi ; buku daftar belanja bahan baku PMT-AS TK, buku jadwal petugas masak program PMT-ASTK, buku penyerahan kudapan PMT-AS TK, Bukukeuangan (kas) program PMT-AS TK, serta laporantriwulan kegiatan PMT-AS TK yang dikoordinasisekecamatan dan diserahkan kepada kantorPemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul.
5. Siapa saja yang ikutterlibat dari TIMpemasak PMT-ASini?
TIM pemasak PMT-AS TK dengan nama koordinatorpemasak Ibu Titik Harwati, Ibu Astati, dan Ibu Anitadan dibantu pemasak dari TKIT Al-Farabi memasak didapur sekolah berusaha semaksimal mungkin untukmematuhi ketentuan yang berlaku dalam bukupedoman karena itu sudah merupakan standar.
6. Kemudian siapa sajaibu yang membantuTIM pemasak diTKIT Al-Farabi ini?
Ibu Kaminah dan Ibu Sutinem mbak, mereka berduamerasa dengan senang hati dan nyaman membantubertugas memasak di dapur TKIT Al-Farabi dalamrangka PMT-AS ini.
7. Bagaimana kriteriadapur dalam bukupedoman PMT-ASini?
Untuk kriteria dapur sekolah harus memilikipersyaratan bersih, cukup lubang udara, tidak lembab,jauh dari pembuangan sampah, jauh dari kandang,bebas dari serangga, tersedianya cukup air bersih,tersedia tempat sampah, dilengkapi sarana pembuanganair limbah, tidak untuk menyimpan bahan berbahaya.
8. Bagaimana menurutIbu kondisi dari dapur
Sebenarnya dapur sekolah itu memang diusahakansedemikian rupa hingga sesuai dengan standar, dan
No Penulis InformanumumTKIT Al-Farabi?
secara bertahap sarana dan prasarananya dilengkapihingga memenuhi standar minimal daripembangunannya pun diposisikan ditempat yang dekatdengan fasilitas air dan tempat sampah yang bantuandari Dinas Lingkungan Hidup, yang jelas kami masihterus berbenah dan nanti silahkan dilihat sendiri saja.
9. Apa yang dilakukanTKIT Al-Farabidalam rangkamengembangkansarana kebersihan?
Untuk sarana kebersihan tempat cuci tangan di TKITAl-Farabi ini dari tahun ketahun terus berusahamelakukan pengembangan dengan memberikanfasilitas toilet yang berdekatan dengan kelas-kelas. Saatini tempat cuci tangan berupa bangunan dengan kran-kran untuk air mengalir ada 16 buah dan kedepannyaterus akan dibuatkan sarana yang memadai untukkamar mandi maupun sarana kebersihan yang lain inijuga dilengkapi dengan sarana sabun cuci tangan.Selain itu pengembangan sarana toilet yang diharapkanakan sesuai dengan rasio peserta didik dan guru yangada di TKIT Al-Farabi yang mencapai seratusan lebih.
10. Bagaimana dengankegiatan aktivitasfisik terkait haridiadakan makanmenu kudapan/makanbesar PMT-AS?
Kegiatan yang terkait dengan aktivitas dilakukan ketikakegiatan awal dalam rangka menunggu kedatangansiswa lain yang belum datang dengan mendengarkanlagu-lagu dari tape, mengajak anak untuk berminpermainan tradisional, tepuk dan bermain dengan alatpermainan luar antara pukul 07.00-08.00 dengandidampingi guru. Sementara khusus hari Rabubersamaan dengan kegiatan makan kudapan PMT-ASmaka diadakan kegiatan fisik berupa berbagai macamsenam, kemudian untuk hari Jum’at saat kegiatanmakan besar PMT-AS anak-anak juga diadakankegiatan diluar ruangan yang biasanya diisi dengankegiatan jalan-jalan, permainan,dan lain sebagainyadengan tujuan untuk menstabilkan energi anak.
11. Bagaimana kerjasamaantara TKIT Al-Farabi denganPuskesmas terdekatterkait denganpemeriksaankesehatan anak?
Adanya kerjasama yang baik antara TKIT Al-Farabidengan TIM Puskesmas Kasihan I Bangun JiwaKasihan Bantul sangat membantu dalam rangkapemeriksaan tumbuh kembang anak, pemeriksaangolongan darah, gigi, telinga, dan mata.
2. Gangguan kesehatanapa yang biasanya
Gangguang yang biasanya didapatkan pada anak usiaTK adalah gigi caries, serumen telinga, atau gangguan
No Penulis Informanterjadi pada anak-anak di TKIT Al-Farabi ini? Terusbagaimana tindaklanjutnya?
motorik pada anak yang memang memiliki kebutuhankhusus. Keadaan yang demikian dapat segeramendapatkan penanganan mula-mula dengan rujukanke Puskesmas I Bangun Jiwa yang selanjutnyadiserahkan kepada dokter ahli yang memeriksa.
3. Kegiatan apa yangdilakukan dalamrangka kejuaranPMT-AS kemarin?
Dalam rangka PMT-AS yang menjadi juara III tingkatnasional dengan hadiah Rp. 40.000.000 dan hadiahberupa barang maka TKIT Al-Farabi diikutkan dalamkegiatan karnaval mobil hias di hari jadi KabupatenBantul pada Juli tahun 2013 dengan seluruh wargasekolah mengikutinya. Dalam hal ini merekamengangkat tema karnaval “Tumpeng Gizi Seimbang”(TGS). Antusiasme dari para guru, komite sekolah,wali murid dan terlebih anak-anak mereka sangat besarsekali memeriahkan kegiatan ini. Tumpeng giziseimbang ini sekaligus memperkenalkan kepadamasyarakat untuk makan makanan dengan menu yangseimbang antara karbohidrat, mineral dan buah-buahanserta sumber protein yang berasal dari bahan-bahansekitar lingkungan kita.
4. Selain itu dari segisosialisasi menuPMT-AS yangberagam diadakankegiatan apa Ibu?
Selain acara diatas dalam rangka kegitan kejuaraantingkat nasional dan sosialisasi PMT-AS maka diTKIT Al-Farabi juga mengadakan kegiatan yangberupa “Diklat Memasak Menu PMT-AS” pada hariSabtu, tanggal 23 November 2013 dengan dihadirisegenap jajaran TIM PKK Kecamatan Kasihan danpara peserta adalah tim pemasak PMT-AS TK sekecamatan Kasihan. Hal ini mendapatkan respon yangsangat baik dari pihak Sekolah Taman Kanak-Kanaklain dengan bukti bahwa semua TK yang mendapatkanundangan pemasak hadir seluruhnya. Kegiatan inidilaksanakan untuk berbagi ilmu pengetahuan baruterkait dengan menu PMT-AS yang beragam dan daribahan-bahan lokal. Adapun menu kudapan yangdijadikan materi pelatihan adalah skotel jagung manisgoreng, puding ubi ungu, dan rolade kacang hijausemoga bermanfaat menambah variasi menu di TKlain.
5. Iya Bu alhamdulillahadik saya juga ikutkegiatan itu danhasilnya dia praktek
program PMT-AS di TKIT Al-Farabi ini menanamkannilai-nilai untuk kudapan agar anak suka denganberagam jenis makanan lokal terutama yang berbentukkudapan seperti gethuk, klepon, tahu isi telur, tempe
No Penulis Informanmembuat puding ubiungu untuk menuPMT-AS TK saya.Kemudian menurutIbu nilai-nilai pilarapa saja yang dapatdiimplementasikandalam program PMT-AS ini?
kemul, dan lain sebagainya yang dibuat variasi menuyang lain daripada yang lain sehingga anak mencintaikudapan lokal tersebut, untuk makan besar agar anaksuka makan nasi dan sayur, untuk jus agar anakterbiasa merasakan asupan buah-buahan. Untukperilaku hidup bersih memberikan sarana toilet dancuci tangan, bak sampah, kegiatan kerja bakti yangselalu diikuti anak dengan antusias, gerakan go greenyang dikuti oleh semua warga sekolah. Untuk aktifitasfisik dilakukan dalam pembelajaran oleh guru,kemudian untuk mempertahankan dan memantau beratbadan normal dilakukan oleh pengelola PMT-ASbekerja sama dengan UKS, Puskesmas untukmelakukan konsultasi gizi. Semua kegiatan ataupunpembiasaan tersebut diharapkan untuk dapat menjadipembelajaran dilingkungan rumah
Catatan Hasil Wawancara (CHW.04)
Kode : TKITAF.W.KT. 16-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 16-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-13.30 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana bentuk
keterlibatan/partisipasiwali murid dalamberbagai kegiatansekolah?
Dalam berbagai hal kepengurusan maupun kegiatanyang berkenaan dengan kegiatan disekolah kami selalumelibatkan orang tua terutama dalam kepengurusankomite sekolah, agenda kegiatan sekolah berupaparenting, kegiatan temu wali dan lain sebagainya. Halini dilakukan karena peran wali sangat dibutuhkandisekolah.
2. Contoh kegiatan apasaja luar sekolah yangdilakukan dan sejauhmana keterlibatan walidan tinjauanakuntabilitasnya?
Sebagai contoh pembelajaran peserta didik TKITdiajak kunjungan ke kavaleri, kepolisisn, dirgantara,dll. Kemudian kegiatan parenting juga melibatkanpakar tertentu, maupun kegiatan training memasakyang dilakukan untuk menambah wawasan menuPMT-AS yang melibatkan sekolah-sekolah diKecamatan Kasihan. Adapun prinsip akuntabilitas
No Penulis Informandapat dibuktikan dengan adanya pelaporan secaraberkala baik itu terhadap pengurus maupun kepadawali murid, guru, dan pihak dinas.
3. Di TKIT Al-Farabi inibanyak sekali sumberbelajar dan media.Bagaimana sistempengadaan,pemanfaatan, danperawatannya?
Untuk pengelolaan sumber belajar/ media meliputipengadaan, pemanfaatan, dan perawatan yang masing-masing ada dana tersendiri dari dana sarana danprasarana.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.05)
Kode : TKITAF.W.KT. 24-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 24-10-2014Hari : Jum’atTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana dengan
sistem pendanaanyang Ibu lakukanterkait denganprogram sekolah danpengembangannya?
Selain dana SPP yang didapatkan dari wali, dan lainnyaada juga dana yang bersifat sukarela yaitu “Programkencreng” dengan memberikan celengan kepada tiapanak atau pihak lain yang bersedia untuk mengisi bolehdengan recehan, uang sisa belanja, dan lain sebagainya.Hasil dari program kencreng ini cukup lumayan jikadikumpulkan pada akhir tahun pelajaran. Nominalpertahunnya hingga untuk periode tahun 2013/2014mendapatkan Rp 16.000.000,00 yang dapat digunakanuntuk membayar investasi tanah hasil daripengembangan sekolah.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.06)
Kode : TKITAF.W.KT. 10-11-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KT (Kepala TKIT) (Ibu Dra. Mutaslimah)Tanggal : 10-11-2014Hari : SeninTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana pendapat
Ibu tentang keadaangeografis TKIT Al-Farabi?
Secara geografis TKIT Al- Farabi memiliki strukturtanah yang rentan terhadap gerakan dasar bumi danmemiliki sumber air tanah yang sulit, dan tidak beranimendirikan bangunan tingkat. Namun hal ini tidakmenjadikan kendala yang berarti untuk pengembangansekolah tersebut dengan terus berusaha memberikanfasilitas baik itu gedung, taman bermain.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.07)
Kode : PMDBTL.W.KPMT-AS. 01-10-2014Situs : PMDBTL (PMD Kabupaten Bantul)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KPMT-AS (Koordinator PMT-AS) (Ibu Supadmiyati, Sm.Hk.)Tanggal : 01-10-2014Hari : RabuTempat : Ruang Sekretariat PMT-AS PMD Kab. Bantul.Pukul : 14.00 WIB
No Penulis Informan1. Dukungan pemerintah
dalam PMT-AS inisecara nasional dandi Kabupaten Bantul?
Dukungan pemerintah disini diwujudkan dalamperundang-undangan yang secara nasional terwujuddalam Permendagri No 18 Tahun 2011 yang mengaturtentang PMT-AS yang didalamnya mencakup nilai-nilai Pedoman Gizi Seimbang yang didukung dandisosialisasikan secara langsung kepada institusi baikitu Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yangbekerjasama dengan lembaga pendidikan dalam hal inidi Kabupaten Bantul difokuskan untuk TK dalam haladalah Dinas Pendidikan Non Formal, berdasarkanPeraturan Bupati Bantul No 03 Tahun 2014 yang
No Penulis Informankemudian secara langsung lembaga sekolah TamanKanak-Kanak di Bantul.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.08)
Kode : PMDBTL.W.KPMT-AS. 24-10-2014Situs : PMDBTL (PMD Kabupaten Bantul)Tehnik : W (Wawancara)Informan : KPMT-AS (Koordinator PMT-AS) (Ibu Supadmiyati, Sm,Hk.)Tanggal : 24-10-2014Hari : Jum’atTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 14.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana
Permendagri No. 18Tahun 2011diwujudkan dalamprogram PMT-AS diBantul.
Dari Permendagri Nomor 18 Tahun 2011 ini dapatdiaplikasikan di daerah masing-masing sesuai dengansituasi dan kondisi dengan peraturan langsung dariWali kota maupun Bupati setempat. Di KabupatenBantul sejak tahun 2004 pada masa pemerintahanBapak Bupati H. Idham Samawi, S.H. PMT-ASdialokasikan di TK/RA hingga sekarang oleh BupatiBantul Ibu Hj. Sri Surya Widati.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.09)
Kode : TKITAF.W.S.P. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : S.P. (Sekretaris PMT-AS ) (Ibu Anita Andriwati, S.E.)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kepala TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana menurut
pendapat Ibu selakusekretaris dankoordinator menuPMT-AS tentangkeragaman dan konsepmenu PMT-AS TKITAl-Farabi
Menurut kami menu PMT-AS adalah berasal daribahan yang beragam dan dijadikan dalam menumakanan yang beragam pula dan disajikan untukanak-anak agar kebutuhan energi dan gizi merekaterpenuhi dan dengan inovasi menu yang disukai olehanak-anak.
2. Bagaimana konsep Menurut kami meskipun saat ini keberagaman menu
No Penulis Informaninovasi menu dalamPMT-AS untukmengenalkankeanekaragamanmakanan?
PMT-AS sudah bagus namun perlu adanya inovasiyang tiada henti untuk mendalami pengetahuan resep-resep kudapan yang memiliki nilai gizi yang baik, danjuga diminati oleh anak-anak. Sebagai contoh adalahinovasi puding proll jagung yang ternyata sangatdiminati anak-anak, kue brownies ubi ungu sebagaialternatif kue berbahan dasar tanaman sekitar, dan lainsebagainya. Selain pemberian jus buah juga tetapdipertahankan setiap hari Jum’at sangat memotivasianak untuk mengasup vitamin yang terkandung dalamberbagai jenis buah seperti alpokat, mangga, apel,jambu dan lain sebagainya.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.10)
Kode : TKITAF.W.BP-PMT-AS. 23-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : BP.PMT-AS. (Bendahara/Pengawas PMT-AS) (Ibu Siti Lestari, S.Pd, Aud)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Administrasi TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-11.30 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana proses
penyajian menukudapan/makan besarPMT-AS di TKIT Al-Farabi?
Setelah makanan siap untuk disajikan maka segeradidistribusikan ke kelas-kelas dengan memakai wadahyang tertutup agar tidak terkontaminasi dengan debudan juga hewan-hewan berbahaya seperti lalat, kecoa,dan lain sebagainya. Bila suasana mendukung makaguru dibantu anak-anak mengambil sendiri ke dapur,namun bila suasana tidak mendukung seperti hujandan waktu terbatas maka petugas masak yangmengantarkannya.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.11)
Kode : TKITAF.W.GK.B2. 02-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.B2. (Guru Kelas B2) (Ibu Saidah, S.Th.I)Tanggal : 02-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok B2 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apakan Ibu tahu tentang
konsep gizi seimbang?Iya saya tahu itu kan yang sepertipiramida makanan?
2. Benar Bu, Kalau tentangkonsep empat pilar giziseimbang Ibu tahu tidak?
Konsep yang seperti apa yaa...?
3. Empat pilar gizi seumbangadalah pilar-pilar dalamPGS yaitu mengkonsumsimakanan yang beranekaragam, membiasakanperilaku bersih, melakukankegiatan fisik danmemantau BB dan TB
Oh itu yaa empat pilar gizi seimbang.
4. Apakan dalam kegiatanmakan menu PMT-AS halini juga ditanamkan kepadaanak-anak?
Iya bu mengkonsumsi makanan yangberanekaragam untuk menu kudapan,sayur, dan minumm jus buah, melakukankegiatan yang berhubungan denganmotorik kasar seperti senam, permainan,membiasakan perilaku hidup bersihseperti cuci tangan sebelum makan,membuang sampah pada tempatnya,memantau berat badan dan tinggi badansebulan sekali dilakukan.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.12)
Kode : TKITAF.W.GK.B2. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.B2. (Guru Kelas B2) (Ibu Saidah, S.Th.I)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kelompok B2 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana selera
makan anak-anakterhadap menukudapan/makan besarPMT-AS?
Pada dasarnya semua suka kok jarang yang tidakdimakan.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.13)
Kode : TKITAF.W.GK.B2. 10-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.B2. (Guru Kelas B2) (Ibu Saidah, S.Th.I)Tanggal : 10-12-2014Hari : RabuTempat : Ruang Kelompok B2 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Menurut Ibu apakah
nilai-nilai empat pilargizi seimbang iniditanamkan dalamprogram PMT-AS?
Dalam kaitannya dengan pembelajaran maka guruakan mendampingi berbagai kegiatan pembelajaranbaik itu di dalam maupun diluar kelas terkait dengankeanekaragaman pangan dalam keanekaragamanmenu baik itu kudapan maupun makan besar, untuknilai-nilai pembiasaan hidup bersih dan sehat denganmemberi contoh mencuci tangan yang benar, menutupsajian makanan, meletakkan piring kotor padatempatnya, kemudian untuk pemantauan berat badanbekerjasama dengan pengurus PMT-AS dan UKSyang nantinya dilaporkan dalam bentuk tulisan diLPPAD.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.14)
Kode : TKITAF.W.GK.A2. 02-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A2. (Guru Kelas B2) (Ibu Putu Sri Wahyuni, S.Pd.I)Tanggal : 02-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok A2 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apakan Ibu tahu
tentang konsep giziseimbang?
Iya piramida makanan?
2. Benar Bu, Kalautentang konsep empatpilar gizi seimbang Ibutahu tidak?
Gak tahu, konsep yang seperti apa yaa...?
3. Empat pilar giziseumbang adalah pilar-pilar dalam PGS yaitumengkonsumsimakanan yangberaneka ragam,membiasakan perilakubersih, melakukankegiatan fisik danmemantau BB dan TB
Oh itu yaa empat pilar gizi seimbang.
4. Apakan dalamkegiatan makan menuPMT-AS hal ini jugaditanamkan kepadaanak-anak?
Iya bu mengkonsumsi makanan yang beranekaragamuntuk menu kudapan, sayur, dan minumm jus buah,melakukan kegiatan yang berhubungan denganmotorik kasar seperti senam, permainan,membiasakan perilaku hidup bersih seperti cucitangan sebelum makan, membuang sampah padatempatnya, memantau berat badan dan tinggi badansebulan sekali dilakukan.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.15)
Kode : TKITAF.W.GK.A2. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A2. (Guru Kelas A2) (Ibu Putu Sri Wahyuni, S.Pd.I)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kelompok A2 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apakah di TKIT Al-
Farabi ini diadakankegiatan fisik setiaphari pelaksanaan PMT-AS?
Iya ada permainan, senam, dan jalan-jalan.
2. Kalau kegiatansenamnya hari apa sajaya, Bu?
Program senam yang dilakukan setiap hari Rabu saatanak mengenakan seragam olah raga adalah bersenambersama guru dan semua anak-anak. Bila cuaca hujananak-anak bersenam didalam ruangan, dan apabilacuaca cerah maka anak-anak bersenam diluar ruangan.Adapun senam yang dilaksanakan adalah bergantianada senam PAUD, senam sehat ceria (SSC), senamirama ceria (SIC), dan lain sebagainya
Catatan Hasil Wawancara (CHW.16)
Kode : TKITAF.W.GK.A1. 02-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A1. (Guru Kelas A1) (Ibu Siti Rokhayatun, A.Ma)Tanggal : 02-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok A1 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apakan Ibu tahu
tentang konsep giziseimbang?
Belum tahu mbak..
2. Benar Bu, Kalautentang konsep empatpilar gizi seimbang Ibutahu tidak?
Gak tahu, seperti apa yaa...?
No Penulis Informan3. Empat pilar gizi
seumbang adalah pilar-pilar dalam PGS yaitumengkonsumsimakanan yangberaneka ragam,membiasakan perilakubersih, melakukankegiatan fisik danmemantau BB dan TB
Oh itu yaa empat pilar gizi seimbang.
4. Apakan dalamkegiatan makan menuPMT-AS hal ini jugaditanamkan kepadaanak-anak?
Iya bu mengkonsumsi makanan yang beranekaragamuntuk menu kudapan, sayur, dan minumm jus buah,melakukan kegiatan yang berhubungan denganmotorik kasar seperti senam, permainan,membiasakan perilaku hidup bersih seperti cucitangan sebelum makan, membuang sampah padatempatnya, memantau berat badan dan tinggi badansebulan sekali dilakukan. Itu sudah ditanamkandisekolah.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.17)
Kode : TKITAF.W.GK.A1. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A1. (Guru Kelas A1) (Ibu Siti Rakhayatun, A.Ma.)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kelompok A1 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana menurut
Ibu tentang variasimenu kudapan PMT-AS?
Sudah bagus mbak. Anak-anak pada suka semua.
2. Kalau menu makanbesar gimana Ibu?
Sudah bagus, juga hanya saja variasi sayur lebihditingkatkan agar anak gemar makan sayur, karenamasih ada anak yang pilih-pilih makan sayur.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.18)
Kode : TKITAF.W.GK.A3. 02-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A3. (Guru Kelas A3) (Ibu Rusniyanti, S.Pd.)Tanggal : 02-10-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok A3 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Apakan Ibu tahu
tentang konsep giziseimbang?
Tahu yang kaya tumpeng makanan?
2. Benar Bu, Kalautentang konsep empatpilar gizi seimbang Ibutahu tidak?
Gak tahu, seperti apa yaa...?
3. Empat pilar giziseumbang adalah pilar-pilar dalam PGS yaitumengkonsumsimakanan yangberaneka ragam,membiasakan perilakubersih, melakukankegiatan fisik danmemantau BB dan TB
Oh itu yaa empat pilar gizi seimbang.
4. Apakan dalamkegiatan makan menuPMT-AS hal ini jugaditanamkan kepadaanak-anak?
Iya bu mengkonsumsi makanan yang beranekaragamuntuk menu kudapan, sayur, dan minumm jus buah,melakukan kegiatan yang berhubungan denganmotorik kasar seperti senam, permainan,membiasakan perilaku hidup bersih seperti cucitangan sebelum makan, membuang sampah padatempatnya, memantau berat badan dan tinggi badansebulan sekali dilakukan. Itu sudah ditanamkandisekolah.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.19)
Kode : TKITAF.W.GK.A3. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A3. (Guru Kelas A3) (Ibu Rusniyanti, S.Pd.)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kelompok A3 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana menurut
Ibu tentang variasimenu kudapan PMT-AS?
Sudah bagus mbak. Anak-anak pada suka semuavariasi kudapannya.
2. Kalau menu makanbesar gimana Ibu?
Sudah bagus, hanya saja bahwa keberagaman menuPMT-AS namun tetap perlu ditingkatkan lagi agaranak-anak semakin termotivasi untuk memilihmakanan yang bergizi.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.20)
Kode : TKITAF.W.GK.A3. 07-10-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : GK.A3. (Guru Kelas A3) (Ibu Rusniyanti, S.Pd.)Tanggal : 07-10-2014Hari : SelasaTempat : Ruang Kelompok A3 TKIT Al-FarabiPukul : 11.00-12.00 WIB
No Penulis Informan1. Bagaimana menurut
Ibu tentang variasimenu kudapan PMT-AS?
Sudah bagus mbak. Anak-anak pada suka semuavariasi kudapannya.
2. Kalau menu makanbesar gimana Ibu?
Sudah bagus, hanya saja bahwa keberagaman menuPMT-AS namun tetap perlu ditingkatkan lagi agaranak-anak semakin termotivasi untuk memilihmakanan yang bergizi.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.21)
Kode : TKITAF.W.PD.KA. 03-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : PD.KA. (Peserta Didik Kelompok A) (Fairus, Akmal, Hasna, Faiza)Tanggal : 03-12-2014Hari : RabuTempat : Ruang Kelompok A1, A2 TKIT Al-FarabiPukul : 10.00-11.00 WIB
No Penulis Informan1. Namanya siapa?
Kamu suka makanmakanan yang disekolah?
Fairus. (A2) Aku semua suka dengan makanan yang disekolah,
trus di rumah aku juga mengajak ibu membuat kuekaya yang diajarin di sekolah.
2. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Akmal. (A2) Aku gak suka makan dengan sayur yang disekolah
sukanya yang jajanan saja.
3. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Hasna. (A1) Semuanya suka, kalau aku suka makan sayur juga
di rumah.
4. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Faiza. (A2) Aku suka semua jajanannya, tapi kalau sayur
kadang suka kadang gak. Tapi kalau sayur bayemsuka.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.22)
Kode : TKITAF.W.PD.KB. 03-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : PD.KB. (Peserta Didik Kelompok B) (Shafa, Rasya, Naim, Dinda, Abiy, Aurel)Tanggal : 03-12-2014Hari : RabuTempat : Ruang Kelompok B1, B3, TKIT Al-FarabiPukul : 10.00-11.00 WIB
No Penulis Informan1. Namanya siapa?
Kamu suka makanmakanan yang disekolah?
.Shafa. (B3) Aku semua suka dengan makanan yang disekolah
kleponnya aku paling suka.
2. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Rasya. (B3) Aku suka jajanan sama sayur tapi yang kusuka
klepon yang ada kelapanya itu.
3. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Naim. (B1) Semuanya suka jajanan sama makan nasinya
(makan besar).
4. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Dinda. (B1) Aku semuanya suka tapi suka banget sama tahu
tempe.
5. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Abiy. (B1) Semuanya suka bu guru...!
6. Namanya siapa? Kamu suka makan
makanan yang disekolah?
Aurel. (B1) Aku suka semuanya apalagi jajanannya semua
enak.
Catatan Hasil Wawancara (CHW.23)
Kode : TKITAF.W.WM.KA. 18-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : WM.KA. (Wali Murid Kelompok B) (Ibu Agni, Ibu Rika Sugiyanti, Ibu Padmi, Ibu Syarifah)Tanggal : 18-12-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok B3,B1, B2 TKIT Al-FarabiPukul : 08.00-09.30 WIB
No Penulis Informan1. Ibu namanya siapa?
Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
.Ibu Agni. Almira Shafa Kayla (B3) Dirumah Shafa sering cuci tangan sebelum
makan, meletakkan piring ditempatnya,membuang sampah pada tempatnya tanpadiperintah, namun untuk jenis makanan,ataupun jajanan masih sesuai moodnyaterutama masih susah makan sayursehingga penguatan dua arah antarasekolah dan dirumah sangat penting.Untuk aktifitas fisik sukanya adalahbersepeda.
2. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Ibu Rika Sugiyanti. Naufal Raka Aditya (B1) Kebiasaan Raka untuk mencuci tangan
sebelum makan, menaruh piringditempanya, membuang sampahditempatnya semua sudah dilakukansecara spontan tanpa diperintah, namununtuk makanan terutama sayur anak masihbelum mau untuk aktifitas fisik di rumahsukanya bersepeda.
3. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Ibu Padmi. Rafa Almer Nurizki. (B2) Anak saya Rafa sudah terbiasa cuci tangan
sebelum makan pakai sabun, memuangsampah pada tempatnya, meletakkanpiring kotor setelah makan, bahkanmeletakkan pakaian kotor di bak cuci yangtelah disediakan. Namun masalah jajanan
No Penulis Informanmasih sering tergoda dengan makanankemasan yang tidak sehat. Untuk aktivitasfisik di rumah sukanya bersepeda.
4. Ibu Syarifah Utsman yaa? Mau bertanya tentang dhek
Naim boleh? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Iya mbak ada apa? Boleh.
Kebiasaan Naim meletakkan piring kotorpada tempatnya dan membuang sampahpada tempatnya sudah dilakuakan tanpadiingatkan, namun mencuci tangansebelum makan kadang masih perludiingatkan. Untuk makan aneka ragammakanan sudah mau, untu jajanantradisional suka ikut makan kue putuberas, gethuk, tiwul. Untuk aktivitas fisiksukanya bersepeda.
5. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Ibu Catur. Rizaldi Mahatta. (B.1) Anak saya telah membuang sampah pada
tempatnya, bahkan adiknya yang masihumur 2 tahunpun sudah ikut-ikutan, selalumencuci tangan sebelum makan, selalumeletakkan piring kotor pada tempatnya,namun belum boleh untuk mencucisendiri, meletakkan pakaian kotor padabak cucian. Makan makanan beragamsudah mau termasuk sayur, namun untukjenis sayuran tertentu masih pilih-pilihyaitu tidak doyan buncis dan kubis,kemudia saya kasih motivasi untukmencoba semua jenis sayuran. Untukaktivitas fisik di rumah sukanya bersepeda
Catatan Hasil Wawancara (CHW.24)
Kode : TKITAF.W.WM.KA. 18-12-2014Situs : TKITAF (TKIT Al-Farabi)Tehnik : W (Wawancara)Informan : WM.KA. (Wali Murid Kelompok A) (Ibu Dwi, Ibu Yuli, Ibu Sri Sukarni, Ibu Novi, Ibu Catur)Tanggal : 18-12-2014Hari : KamisTempat : Ruang Kelompok A1, A2, A3, A4, TKIT Al-FarabiPukul : 08.00-09.30 WIB
No Penulis Informan1. Ibu namanya siapa?
Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
.Ibu Dwi. Fidel Sachio. (A1) Kebiasaan makan disekolah membawa
dampak yang baik buat anaknya yaitumembuang sampah ke keranjang sampah,mencuci tangan sebelum makan,meletakkan piring kotor pada tempatnyasudah tebiasa tanpa perlu diingatkan,untuk makananpun suka jajanantradisional kemudian untuk minuman sayaalihkan ke susu. Untuk aktivitas dirumahya lari-lari dan bersepeda.
2. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Ibu Yuli. Amira Faiza Ayu. (A1) Kebiasaan disekolah seperti membuang
sampah pada tempatnya, meletakkanpiring kotor pada tempatnya sudahdilakukan sendiri tanpa diperintah, namununtuk mencuci tangan kadang masih perludiingatkan terutama ketika bermain diluarrumah. Untuk makanan semua jenismakanan mau baik itu jajanan, sayur, danbuah, meskipun kadang ingin jajanan yangtidak sehat tapi dialihkan ke roti.
3. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makan
Ibu Sri Sukarni. M. Rafi Dwi Andika. (A4) Kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat
sudah tertanam seperti makan aneka ragammakanan terutama jajanan tradisionalseperti gethuk, klepon sangat disukai,
No Penulis Informanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
kebiasaan cuci tangan sebelum makan,meletakkan piring kotor pada tempatnya,membuang sampah ke keranjang sampahsudah dilakukan sendiri tanpa diingatkan.Untuk aktivitas fisik bersepeda.
4. Ibu namanya siapa? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Ibu Novi. Aurelia Kanya Anjani. (A3) Masih merasa sulit dengan pembiasaan
pola hidup bersih dan sehat seperti yangditanamkan disekolah seperti mencucitangan sebelum makan, meletakkan piringkotor ditempatya masih perlu didingatkan.Untuk membuang sampah pada tempatnyasudah dilakukan sendiri, namun untukmakan sayur masih susah maunya kalaumakan pakai nugget, jajananpun yangdisukai masih wafer dan ciki-cikinan.
4. Ibu Catur yaa kok disini? Wali dari ananda siapa yaa? Bagaimana pembiasaan
perilaku hidup bersih yangditanamkan disekolah apakahdilakukan di rumah, makanmakanan beragam, dankegiatan fisiknya dirumah apa?
Iyaa anak saya yang satunya masih di A2. Rayi Sabia. (A2) Sama seperti kakaknya sudah membuang
sampah pada tempatnya, selalu mencucitangan sebelum makan, selalu meletakkanpiring kotor pada tempatnya, namunbelum boleh untuk mencuci sendiri,meletakkan pakaian kotor pada bak cucian.Makan makanan beragam sudah mautermasuk sayur, namun untuk jenissayuran tertentu masih pilih-pilih yaitutidak doyan buncis dan kubis, kemudiansaya kasih motivasi untuk mencoba semuajenis sayuran. Untuk aktivitas fisik dirumah sukanya bersepeda sama kakaknya.
Lampiran 3Daftar Menu PMT-AS TKIT Al-Farabi
Nilai Gizi / PorsiNo Nama Menu
KudapanBahan Berat
(Gr) Kalori ProteinKeterangan
1 Biterbalen Singkong Singkong 50
Daging Ayam 15
Wortel 10
Telur 2,5 208,5 4,3
Seledri 2,5
Tepung tapioka 5
Minyak 5
2 Carang Gesing Pisang Kapok 75
Santan 15 162,9 2,25
Tepung Terigu 15
Tepung Beras 30
3 Nogosari Pisang Kapok 25 242,5 2,9
Gula Pasir 20
Santan 25
4 Bakwan Tahu Tahu 40
Tauge 10
Wortel 10 133,6 4,9
Minyak 5
Tepung Terigu 15
5 Telur Omelet Telur 50
Wortel 10
Seledri 5 127,7 9,82
Tomat 5
Daun Bawang 5
6 Jadah Tempe Beras Ketan 50
Santan 15
Tempe 25 294,9 8,3
Gula Merah 10
Minyak 5
7 Klepon Ubi Ubi 60
Gula Merah 40 176,7 1,55
Minyak 5
Santan 50
8 Tahu Kentucky Tahu 50
Telur 10 175,2 9,1
Tepung Terigu 5
Minyak 5
9 Sate Telur Puyuh Telur Puyuh 75
Gula Merah 10 160,1 9,9
10 Talam Asin Ubi Jalar Ubi 60
Telur 20 106,2 3,64
11 Onde-Onde Beras Ketan 40
Kacang Hijau 10
Wijen 5 278,3 5,9
Minyak 5
Gula Pasir 5
12Arem-Arem IsiTempe
Beras 50
Tempe 25
Gula Merah 5
Santan 5 228,1 3,8
Wortel 10
Buncis 10
13 Pisang Goreng Pisang Kapok 40 150,1 4,9
Santan 7
Gula Pasir 7
Tepung 15
Minyak 5
Telur 7
14 Puding Pisang Agar-agar 50
Pisang Kapok 25 102,8 1,3
Tepung Hungkue 15
Gula Pasir 5
15 Dadar Isi Kcg Hijau Tepung Terigu 45
Kacang Hijau 25 284,9 10,8
Gula Pasir 5
Telur 10
Minyak 5
16 Bakwan Jagung Tepung Terigu 45
Jagung Manis 25 229,8 10,7
Tauge 10
Wortel 10
Minyak 5
17 Bengawan Solo Singkong 50
Kelapa 5
Kacang Tanah 10 173,2 8,7
Gula Pasir 5
Gula Merah 5
18 Putri Mandi Tepung Ketan 40
Santan 10
Gula Pasir 5
Gula Merah 5 198,2 3,3
Kelapa Muda 10
Tepung Terigu 10
19 Bakso Tahu Tahu 50
Daging Sapi 10 146,7 7,5
Tepung Terigu 15
Minyak 5
20 Tempe Kemul Tempe 50
Tepung Terigu 10 192,6 11,8
Telur 10
Minyak 5
Daun Bawang 7
21 Bola-Bola Tahu Tahu 40
Tauge 10
Wortel 10 115,6 4,5
Minyak 5
22 Kroket Singkong Singkong 45
Daging Ayam 10
Wortel 10
Minyak 5
Telur 10
23 Talam Ubi Ubi Ungu 30
Santan 15
Gula Pasir 5 146,2 4,2
Tepung Beras 20
24 Puding Kacang Hijau Agar-agar 50
Kacang Hijau 25 124 4
Tepung Hungkue 15
Gula Pasir 5
25 Rolade Tahu Tahu 40
Tauge 5
Wortel 5 154,1 7,9
Daging Ayam 10
Telur 10
Minyak 5
Tepung Terigu 15
26 Telur Fuyung Hai Telur 50
Mie 10
Daging Udang 10
Wortel 7 189 9,8
Tepung Jagung 5
Minyak 5
27 Telur Semur Telur Puyuh 75
Gula Merah 10 160,1 9,9
28 Lemet Ayu Singkong 50
Kelapa Muda 15
Gula Merah 7 120,8 1,1
Nangka 10
29 Puding Kacang Keju Agar-agar 50
Kacang Tanah 15 187,4 8,8
Tepung Hungkue 15
Gula Pasir 5
Keju 10
30Arem-Arem IsiAyam
Beras 50
Daging Ayam 20
Santan 10 152,2 4,2
Wortel 10
Daun Bawang 5
31 Gethuk Ubi Ungu Ubi Ungu 50
Gula Pasir 10 108,1 1,05
Kelapa 15
32 Timus Isi Pisang Singkong 40
Pisang Kapok 20
Tepung Terigu 10 182,2 1,6
Gula Pasir 5
Minyak 5
33 Pizza Telur Telur Sosis 50
Wortel 10 185,3 8,6
Kacang Kapri 10
Minyak 10
34 Klepon Ketan Tepung Ketan 5
Santan 40
Gula Pasir 10
Gula Merah 5 161,8 3,3
Kelapa Muda 5
35 Telur Gulung Telur 10
Daging 50
Wortel 10 264,1 9,1
Tepung Jagung 7
Minyak 5
36 Kue Lapis Tepun Beras 5
Tepung Kanji 30
Susu 10 200 3,6
Gula Pasir 10
Santan 5
37 Kacang Hijau Kacang Hijau 35
Ketan Hitam 15
Santan 5 218,7 9
Gula Pasir 5
Gula Merah 5
38 Martabak Tepung Terigu 30
Daun Bawang 10
Telur 10 203,9 6
Minyak 5
Daging Ayam 10
39 Donat Kentang Kentang 45
Tepung Terigu 10
Gula Pasir 5 153,4 3
Telur 10
Minyak 5
40 Tahu Gimbal Tahu 50
Telur 10 175,2 9,1
Tepung Terigu 5
Minyak 5
41 Lemet Ayu Coklat Singkong 50
Kelapa Muda 15
Gula Merah 7 125,8 2,3
Coklat 10
Lampiran 5
Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (cm), Asupan Vitamin A dan ObatCacing1
No Nama/Kelompok BB (kg) TB (cm)Vit. A &
Obat Cacing
Kelompok A1 29-08-2014
1 Adya Resqi P.H.W 16 96,5 v
2 Amira Faiza Ayu 14 95,5 v
3 Athayca Ichdaf A 17 100 v
4 Faiza Raida K 14 95,5 v
5 Faizin Amar P 18 101 v
6 Faza Faiz Fahima 14 94 v
7 Fidel Sachio 19 104 v
8 Khanezia Zulfa A 22 95,5 v
9 Lakheisa Aidha N 16 95 v
10 M.Fathir A.I. 15 94,5 v
11 Najla Kayyira A 13 95,5 v
12 Raffael P.I. 18 96,5 v
13 Risty Septa Q 14 95,5 v
14 Syauqy Falah M 21 104 v
Kelompok A2
1 Agha Fahlavi 17 96,5 v
2 Fadhil A.S. 17 101 v
3 Fairus Luthfi H 15 100 v
4 Fachry Reynalda 19 105 v
5 Fiki Fadhil A 24 107 v
6 Hasna Kairunnisa 15 93 v
7 Manibel Shofi A 18 102 v
8 M. Rasya. A 17 100 v
9 Natasya Anindya S. 15 96 v
10 Rafiuddin Zafif K 16 100 v
11 Raihan Sidi 17 98 v
12 Rhoyi Shabiya M. 14 96 v
13 Satria Eussel P 24 108 v
14 Wisdam Nadhif 20 101 v
15 Yaqhoeln Dzalqy D 25 102 v
Kelompok B1
1 Arsip TB/BB TKIT Al-Farabi
1 Abiy Faisal A 31 126 v
2 Aisyah Nur Afifah 15 95,5 v
3 Alya Salsabila 18 105,5 v
4 Azka Novan F 45 124 v
5 Calvin Tesuke Ari Aji 18 124 v
6 Dinda Zahra Shafira 23 110 v
7 Ganenore M 24 120 v
8 Ginza Branze 18 105 v
9 Kevin Ache A 18 105,5 v
10 Kiora Najwa R 23 105 v
11 Maharani A 19 100 v
12 M.Asryaf A. Naim 19 100 v
13 M. Naufal Alvaro 17 100 v
14 Naufal Rakha Ditya 20 105 v
15 Rakha Rasyendya 24 100 v
16 Rizaldy Mahatta 20 105,5 v
17 Rifaya M.A 22 110 v
18 Syahdi. P.H 19 97 v
Kelompok B2
1 Al Farel F.N 26 100 v
2 Akmaluddin Dzaky 19 105 v
3 Alisha Yudha P. 34 116 v
4 Amira Kayla F 17 96 v
5 Ariq A.Z 22 105 v
6 Ariya Kamila F 21 110 v
7 Aziza Hanif Y 17 100 v
8 Berlian Prima N 17 100 v
9 Fadli Ammar A. F 36 100 v
10 Ganeza R.A 18 95,5 v
11 Hana Naufa N 17 96 v
12 Hanif Winnuha 27 100 v
13 M.Safei K.N 18 110 v
14 Nadine Neva M.H 20 100 v
15 Nadhif Arrafi 24 100,5 v
16 Nayiha Putri S 21 110 v
17 Rafa Alizer N.R 23 105 v
18 Rizqita Anindya S 17 95,5 v
Lampiran 04 Foto Macam-Macam Menu PMT-AS TKIT Al-Farabi
1
2
Lampiran 06 Foto-foto TKIT Al-Farabi
Foto di depan TPA-KB-TKIT Al-Farabi
Foto Pendidik dan Tenaga Kependidikan TKIT Al-Farabi
Fill trip di museum Adi Sucipto
Latihan Manasik Haji
Latihan Renang
Latihan untuk Lomba Drumband
Kunjungan ke Kavaleri
Pentas Menari
Bermain Peran Mini Market
Rapat Koordinasi dan Lomba PMT-AS Nasional
Kegiatan PMT-AS TKIT Al-Farabi
Lampiran 07
Catatan Bimbingan Tesis
Mahasiswa : Muliya Rahayu, S.Pd.I.
Dosen Pembimbing : Dr. Muqowim, M.Ag.
Bimbingan ke : I
Hari/Tanggal : Senin, 23 Juli 2014
Waktu : 14.00-14.30 WIB
Tempat : Kantor LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Catatan
Memberikan pengarahan tentang data-data yang mendukung latar belakangmasalah.
Latar belakang masalah diawali dari problematika gizi secara umum danspesifik di Indonesia.
Menambahkan kerangka teori Social Learning Albert Bandura. Pedoman penelitian diperinci lagi.
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Dr. Muqowim, M.Ag. Muliya Rahayu, S.Pd.I
Catatan Bimbingan Tesis
Mahasiswa : Muliya Rahayu, S.Pd.I.
Dosen Pembimbing : Dr. Muqowim, M.Ag.
Bimbingan ke : II
Hari/Tanggal : Jum’at, 26 September 2014
Waktu : 14.00-14.30 WIB
Tempat : Kantor LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Catatan
Memberikan daftar isi. Mengubah sistematika BAB II menjadi analisis berdasarkan delapan standar
pendidikan. Memperbaiki bahasa lisan. Penulisan tesis berdasarkan pedoman yang telah ditentukan di pasca sarjana.
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Dr. Muqowim, M.Ag. Muliya Rahayu, S.Pd.I
Catatan Bimbingan Tesis
Mahasiswa : Muliya Rahayu, S.Pd.I.
Dosen Pembimbing : Dr. Muqowim, M.Ag.
Bimbingan ke : III
Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Februari 2015
Waktu : 14.00-15.0 WIB
Tempat : Kantor LPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Catatan
Cermati perbedaan kata depan dengan awalan. Mengubah rumusan masalah dari “Apakah konsep menu di TKIT Al-Farabi
telah sesuai dengan pedoman PMT-AS ” menjadi “Apakah konsep PMT-ASdalam pedoman umum di TKIT Al-Farabi telah sesuai dengan prinsip konsepempat pilar gizi dalam Pedoman Gizi Seimbang.
Memperbaiki konsep ideal penanaman nilai-nilai empat pilar gizi seimbang disekolah.
Melengkapi pengumpulan data-data tesis.
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Dr. Muqowim, M.Ag. Muliya Rahayu, S.Pd.I.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Muliya Rahayu, S.Pd.I.
Tempat/Tanggal Lahir : Bantul,12 September 1981
NUPTK : 4244759660300023
NRG : 080201875001
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Telepon : 085879933961
Email : Muliya_Rahayu12@yahoo.com/
Yaya_hayu@yahoo.com
Alamat Tugas : Jl. Kasongan No. 06 Karang Pule Tirtonirmolo
Kasihan Bantul Yogyakarta 55181
Tempat Tugas : TK Pertiwi 55 Beton Jl. Kasongan Tirtonirmolo
Kasihan Bantul Yogyakarta 55181
B. Riwayat Pendidikan
1. TK Pertiwi 55 Beton tahun lulus 1986.
2. SDN Blunyahan I tahun lulus 1993.
3. SLTP N/SMPN 3 Sewon tahun lulus 1996.
4. MAN II Yogyakarta tahun lulus 1999.
5. Sarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Tarbiyah/PAI) tahun lulus
2003
6. Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (PGRA) tahun lulus 2015
C. Riwayat Pekerjaan
1. Guru TPA Miftahul Jannah Tahun 1993-2008.
2. Guru TPA di TK LKMD Kaliputih Tahun 2003-2004.
3. Guru SPS Sakura DK XII Beton Tahun 2005-2006
4. Guru Kelas di TK Pertiwi 55 Beton Jl. Kasongan Tahun 2004-Sekarang.
5. Guru Profesional PAUD tahun 2008
6. Volenteer Save The Children UK tahun 2006-2007
D. Prestasi/ Penghargaan
1. Tehnik bermain, bercerita dan menyanyi, BADKO TKA-TPA, 2000.
2. Fasilitator workshop gender bagi mahasiswa, KSIP Fakultas Tarbiyah,
2002.
3. Penataran uztad/uztadzah pengelola TKA-TPA Mahir I, BADKO TKA-
TPA Kab. Bantul, 2001.
4. Penataran uztad/uztadzah pengelola TKA-TPA Mahir I, BADKO TKA-
TPA Kab. Bantul, 2002.
5. STTPL Diklat Kurikulum 2004, IGTKI Kec., 2005.
6. Diklat Pembelajaran TK, Dinas P dan K Kab. Bantul, 2005.
7. Deteksi dini dan pendampingan anak pasca gempa untuk guru TK dan SD,
Fakultas Psikologi UGM, 2006.
8. Pelatihan dan festival olah raga tradisional guru dan murid TK se-DIY,
FIK UNY, 2006.
9. Relawan Save the Children UK Emergency Response Programe, Save the
Children UK Yogyakarta, 2007.
10. Seminar dan lokakarya cara praktis penulisan karya ilmiah, Dikpora DIY,
2007
11. Workshop peningkatan profesi guru wiyata bakti, PGWB Bantul, 2007.
12. Outbond PGWB TK, PGWB Kec. Kasihan, 2008.
13. Sertifikat Pendidik Profesional TK/RA, Depdiknas Yogyakarta, 2008.
14. Training metode aritmatika jari basic, Azzahra Learning Center, 2009.
15. Training metode aritmatika jari mahir, Azzahra Learning Center, 2009.
16. Penghargaan lomba Inovasi Pembelajaran, IGTKAI Kec. Kasihan, 2009.
17. Seminar Nasional Guru masa depan, profesional, dan tanggap teknologi
informasi dalam pembelajaran, MGLS Kab. Bantul, 2009.
18. Workshop siaran Tv terhadap tumbuh kembang anak, KPID DIY, 2009.
19. SK Inpassing Jabatan Fungsional Guru bukan PNS, Depdiknas Jakarta,
2009.
20. STTPP Cara menyebrang jalan supaya aman (Camejasa), Dinas PNF Kab.
Bantul, 2010.
21. STTP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Dinas PNF Kab.
Bantul, 2010.
22. Workshop quantum memory level basic, Rumah Cerdas Indonesia, 2010.
23. Pelatihan Produksi dan marketing alat permainan edukatif multikultur,
LSPPA Yogyakarta, 2010.
24. Seminar dan talkshow Hindari kanker serviks sejak dini, IMM UMY dan
PCNA Kasihan, 2010.
25. Seminar nasinal pendidikan menjadi guru hebat berbasis multiple
intelligences, GIM HRD Training Center, 2010.
26. Seminar pendidikan guru era baru regulasi dan etika dalam teknologi
informatika (internet), Intel Acer Indonesia, 2010.
27. Penghargaan seleksi guru berprestasi Kab. Bantul, Dinas PNF K ab.
Bantul, 2010.
28. Pelatihan pranoto coro bahasa Jawa, RRI Yogyakarta, 2010.
29. Seminar pendidikan orang tua berbudi anak terpuji, Dinas Dikdas dan
Dinas PNF Kab. Bantul, 2010
30. Kegiatan sosialisasi makanan sehat bagi guru Taman Kanak-kanak, Dinas
Dikpora DIY, 2011
31. STTP Pelatihan kurikulum 2010, Dinas PNF Kab. Bantul, 2011.
32. Penghargaan program peningkatan ekonomi guru TK Wiyata Bakti
melalui produksi alat permainan edukatif multikultur, LSPPA Yogyakarta,
2011
33. Diklat Nasional peningkatan standar kompetensi guru PAUD/TK se-
Yogyakarta, SQ Consultant Jakarta Indonesia, 2011.
34. Pelatihan jurnalistik dan pembuatan website, PWNA DIY, 2011.
35. Seminar nasional Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia (PPMI)
“Membangun karakter bangsa melalui cerita”, PPMI Indonesia, 2012.
36. Seminar dan workshop kesehatan problematika kesehatan dan penyakit
anak serta tindakan awal pada kecelakaan di sekolah, Dinas PNF Gugus II
Kec. Kasihan, 2012.
37. Seminar tehnik mencipta lagu anak, Dinas Dikpora DIY, 2012.
38. Pelatihan publik speaking, PDNA Kota Yogyakarta, 2012.
39. Workshop mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui kegiatan
mewarnai, Gugus I PAUD Kec. Kasihan, 2012.
40. Pendidikan dan pelatihan penilain kinerja guru dan kepala Taman Kanak-
kanak, IGTKI Kec. Kasihan dan Dinas PNF Kab. Bantul, 2012.
41. Seminar membangun pendidikan karakter dan penghargaan terhadap
keberagaman melalui media pembelajaran persona dolls, LSPPA
Yogyakarta 2013.
42. Training Jurnalistik tingkat dasar, Sinergi HMI, 2013.
43. Sosialisasi Pancasila, UUDN RI, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, MPR RI,
2013.
44. Pendidikan struktur dan grammar, Smile Group Yogyakarta, 2013.
45. Pendidikan pemakai perpustakaan (user education), Perpustakaan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
46. Kuliah umum “Demokrasi negara-negara Uni Eropa”, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
47. Pendidikan dan pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), IGTKI Kec.
Kasihan dan Dinas PNF Bantul, 2014.
48. Seminar nasional dan publikasi ilmiah “Pengarusutamaan Paradigma
Integrasi-Interkoneksi dalam Kurikulum dan Keilmuan Prodi
PGMI/PGRA”, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
49. Seminar membaca di usia dini dan pelatihan membaca dengan metode
KUBACA, KUBACA Bintang, 2014.
50. Seminar nasional “Pemantapan keilmuan pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta”, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2014.
E. Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Kelompok Studi Ilmu Pendidikan Fakultas Tarbiiyah Tahun
2002-2003.
2. Pengurus Gugus 1 Kec. Kasihan Sie. Pendidikan 2012-2016.
3. Sekretaris SPS Sakura DK. XII Beton 2012-1016.
4. FGD Save The Children England Tahun 2007.
5. Anggota LSM Humana tahun 2006-2008.
6. Ketua PCNA kecamatan Kasihan 2012-2016.
F. Minat Keilmuan: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
G. Karya Ilmiah
1. Skripsi, Program Kegiatan keagamaan dalam Pengembangan Pendidikan
Agama Islam di SLTPN 2 SeWON Bantul, 2003.
2. Tesis, Penanaman Nilai-nilai Empat Pilar Gizi Seimbang dalam PMT-AS
(Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah) di TKIT Al-Farabi Perum
Graha Prima Sejahtera Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, 2015.
Yogyakarta, 06 Februari 2015
Muliya Rahayu, S.Pd.I
Recommended