View
235
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 1
PENDAHULUAN
Posisi geografis dan geodinamik Indonesia telah menjadikannya sebagai salah
satu wilayah yang rawan bencana alam. Bencana dalam UU-RI No.24 tahun 2007
tentang penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan faktor alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, gunung meletus,
tsunami, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Pernyataan tersebut
didukung oleh Kristiyawan dan Firdaus (2010) bahwa
yang termasuk dalam bencana alam adalah segala jenis bencana yang sumber,
perilaku, dan faktor penyebab / pengaruhnya berasal dari alam.
Salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah angin topan. Angin
topan merupakan salah satu bencana terbanyak di Indonesia. Angin topan terjadi
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara dalam sistem cuaca. Angin topan
bergerak dengan kecepatan 30 m/s dan menimbulkan dampak yang besar yaitu
kerugian harta benda penduduk serta dapat menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan data dari BNPB, sekitar 36 persen dari bencana di Indonesia
diakibatkan oleh angin topan. Dampak yang ditimbulkannya pun cukup besar,
diantaranya 36 orang meninggal, 27.254 orang mengungsi, 3.885 rumah rusak berat,
1.968 rumah rusak sedang, dan 12.737 rumah rusak ringan. Sutopo (2012) menyebutkan
bahwa dalam 10 tahun terakhir bencana akibat angin topan naik 28 kali lipat. Pada
tahun 2002 angin topan hanya terjadi 14 kali, pada tahun 2006 naik menjadi 84 kali dan
naik tajam menjadi 402 kali pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2011 musibah
akibat puting beliung terjadi sebanyak 285 kali. BNPB saat ini menetapkan 404
kabupaten dan kota di Indonesia sebagai daerah yang rawan bencana angin topan.
Di sumatera Barat, pada bebarapa tahun terakhir tercatat beberapa kejadian
angin topan diantaranya terjadi pada September 2010 di Nagari Batu Payuang,
Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, 3 unit rumah rusak berat,
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 2
10 unit rumah rusak sedang dan 9 unit rumah rusak ringan, jumlah kerugian yang
diakibatkan oleh angin topan ini mencapai Rp 250.000.000,00. Di kota Padang tahun
2011 dengan kerugian Rp 65.000.000,00 dan pada Desember 2011 di Rao-rao,
Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar dengan 86 unit rumah rusak,
Selanjutnya Maret 2013 di Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuh Limo Nagari,
Kabupaten Lima Puluh Kota Sebanyak 23 rumah warga termasuk rumah adat.
Begitu banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh bencana angin topan, maka
perlu adanya upaya untuk meminimalkan dampak kerusakan yang ditimbulkannya. Oleh
karena itu, perlu adanya kesiapsiagaan terhadap bencana angin topan. Kesiapsiagaan
terhadap bencana angin topan dapat dilakukan dengan mengetahui parameter-parameter
fisis penyebab kejadian angin topan, daerah mana yang mempunyai kerawanan angin
topan, prediksi dan mitigasi angin topan sehingga dapat meminimalkan kerugian akibat
angin topan.
Selanjutnya, untuk mengatasi tingginya angka kejadian angin topan diperlukan
partisipasi masyarakat melalui tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan dapat
dilakukan melalui persiapan dan sistem peringatan dini. Persiapan yang baik akan bisa
membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.
Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko bencana
angin topan. Menurut Rusilowati dkk 2010 dalam jurnal pendidikan fisika indonesia,
pemberdayaan masyarakat terhadap bencana, salah satunya dapat dilakukan melalui
pembelajaran di sekolah, de-ngan mengintegrasikannya ke dalam beberapa mata
pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang dapat diintegrasikan dengan materi angin topan
adalah Fisika. Fisika merupakan salah satu materi pembelajaran yang dapat menjelaskan
tentang peristiwa-peristiwa alam, salah satunya angin topan. Karena itu, dalam makalah
ini, selain menjelaskan tentang definisi, dampak, dan mitigasi angin topan juga
dijelaskan tentang materi fisika yang mendasari terjadinya angin topan.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 3
ANGIN TOPAN
A. Definisi Angin Topan
Tabel 1. Definisi Angin Topan
No Definisi Jurnal
1 Siklon tropis juga sering disebut sebagai angin
ribut atau angin topan yang merupakan suatu
kejadian spektakuler dan merupakan fenomena
geofisik. Siklon tropis dikategorikan berdasarkan
kecepatan angin maksimum, yang didefinisikan
sebagai kecepatan maksimum angin pada
ketinggian 10 meter (dari permukaan laut atau
bumi). Dengan kecepatan rata-rata 10 menit.
Siklon tropis merupakan pusaran angin kencang
dengan kecepatan angin maksimum 17 m/s atau
kurang. Jika kecepatan angin antara 18-32 m/s
disebut sebagai badai tropis. Siklon tropis dengan
kecepatan angin pada 33 m/s atau lebih besar
disebut angin ribut disebelah barat atlantik utara
dan wilayah timur pasifik utara dan angin topan
disebelah barat pasifik utara dan ciklon tropis
hebat dibeberapa tempat.
TROPICAL CYCLONES
Kerry Emanuel
Program in Atmospheres, Oceans,
and Climate, Massachusetts
Institute of Technology, Cambridge,
Massachusetts 02139; email:
emanuel@texmex.mit.edu
Annu. Rev. Earth Planet. Sci. 2003.
31:75–104 doi:
10.1146/annurev.earth.31.100901.1
41259
Copyright c 2003 by Annual
Reviews. All rights reserved First
published online as a Review in
Advance on February 10, 2003
2 Angin topan (di barat laut pasifik) dan angin
ribut (di timur laut Atlantik) adalah nama lain
dari siklon tropis yang merupakan fenomena alam
yaitu angin dengan kecepatan di atas 50 m/s
dengan bentuk spiral yang berlawanan arah
putaran jarum jam di belahan bumi utara dan
searah putaran jarum jam di belahan bumi selatan
dimana dibagian pusatnya merupakan daerah
bertekanan rendah (efek Cariolis)
Fluid Mechanics of Tropical
Cyclones
Sir James Lighthill
Mathematics Department,
University College London, Gower
Street, London WC1E 6BT,
England
Communicated by M.Y. Hussaini
Received 11 December 1996 and
accepted 11 December 1996
Theoretical and Computational
Fluid Dynamics (1998) 10: 3–21
3 Angin topan merupakan sebuah ancaman untuk
kehidupan dan harta benda bagi masyarakat
diwilayah pesisir. Angin memiliki lintasan spiral
dan dilaut biasanya disertai air berbentuk pusaran
air.
An experimental study on hurricane
mesovortices
By MICHAEL T. MONTGOMERY
, VLADIMIR A. VLADIMIROV
AND PETR. V. DENISSENKO
J. Fluid Mech. (2002), vol. 471, pp.
1{32. c 2002 Cambridge
University Press
DOI: 10.1017/S0022112002001647
Printed in the United Kingdom
4 Angin topan dan tornado merupakan angin yang
bergerak dengan kecepatan 30 -120 m/s
(Businger and businger 2001)
On the validity of representing
hurricanes as Carnot heat engine
A. M. Makarieva, V. G. Gorshkov,
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 4
No Definisi Jurnal
and B.-L. Li
Atmos. Chem. Phys. Discuss., 8,
17423–17437, 2008 www.atmos-
chem-phys-
discuss.net/8/17423/2008/ ©
Author(s) 2008. Received: 7 May
2008 – Accepted: 10 July 2008 –
Published: 19 September 2008
Published by Copernicus
Publications on behalf of the
European Geosciences Union.
5 Angin topan merupakan angin siklon tropis yang
dapat menimbulkan badai akibat adanya
perbedaan tekanan.
Modeling the physics of storm
surges
Donald T resio and Joannes J.
Westerink
6 Angin topan atau angin ribut didefinisikan
sebagai badai tropis yang kuat dengan kecepatan
angin 75 mil per jam yang terjadi di barat atlantik
dan timur pasifik terutama di tenggara amerika
utara dan Carribean.
Jeffrey hays, 2012. Hurricanes and
typhoons: their physics, formation
dynamics and tracking and studying
them.
http://factsanddetails.com
7 Angin topan adalah angin kencang yang datang
secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak
melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan
40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5
menit).
BNPB
8 Tornado adalah sebuah kolom rotasi udara yang
panjang dari awan menuju permukaan tanah.
Tornado Trouble
EDEN (Extension Disaster
Education Network)
9 Tornado adalah sebuah kolom rotasi udara yang
panjang dari awan menuju permukaan tanah.
Tornado dahsyat memiliki kecepatan angin
sekitar 250 mil perjam atau lebih.
Tornados Nature's Most Violent
Storms
A PREPAREDNESS GUIDE
Including Safety Information for
Schools U.S. DEPARTMENT OF
COMMERCE National Oceanic and
Atmospheric Administration
National Weather Service
September 1992 (NOAA, FEMA,
The American Red Cross)
10 Tornado adalah gangguan ekstrim di atmospere
yang menghasilkan udara yang besar yang dapat
merusak infrastrutur bangunan.
Characteristics of internal pressures
and net local roof wind forces on a
building exposed to a tornado-like
vortex
Sabareesh GeethaRajasekharan n,
MasahiroMatsui,YukioTamura
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 5
No Definisi Jurnal
Journal of Wind Engineering and
Industrial Aerodynamics
Article history: Received
27February2012 Received
inrevisedform 21 November2012
Accepted 28November2012
Available online2January2013
11 angin Topan adalah pusaran angin kencang
dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih
yang sering terjadi di wilayah tropis diantara
garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-
daerah yang sangat berdekatan dengan
khatulistiwa.
Angin Topan
Tim IT Badan Penanggulangan
Bencana Kota Denpasar 2013.
Web:
http://penanggulanganbencana.denp
asarkota.go.id
12 angin topan adalah angin kencang yang datang
secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak
melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan
40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan
bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5
menit).
undang-undang Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Penanggulangan
Bencana
13 Puting beliung atau angin topan atau tornado,
adalah angin yang bertiup secara berputar
membentuk corong dengan kecepatan lebih dari
60-90 km/jam, berlangsung selama 5-10 menit
akibat adanya perbedaan tekanan yang sangat
besar dalam area skala sangat lokal, terjadi di
bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus.
Laksmindra Fitria 2011.Waspadai
putting beliung.
http://laksmindrafitria.wordpress.co
m/tag/mitigasi-bencana/
14 tornado dapat diartikan sebagai putaran yang
kencang dari suatu kolom udara yang terbentuk
dari awan cumuliform yang telah menyentuh
tanah, biasanya tampak sebagai corong awan
(funnel cloud) dan kerap disertai dengan badai
angin dan hujan, petir atau batu es.
Penyebab Terjadinya
Tornado.Huteridotcom.2010.
www.huteri.com
Berdasarkan definisi-definisi di atas diketahui bahwa angin topan dan angin ribut adalah
sama tetapi penamaan tersebut berbeda karena perbedaan tempat terjadinya. Angin ribut
terjadi di sebelah barat atlantik utara dan wilayah timur pasifik utara sedangkan angin
topan terjadi di sebelah barat pasifik utara. Angin topan dan angin ribut dikenal sebagai
angin siklon tropis yang berbentuk spiral, yang bergerak dengan kecepatan 30 m/s.
Adapun angin tornado adalah angin siklon tropis yang bergerak dengan kecepatan di
atas 120 m/s. Jika angin ini terjadi di atas permukaan laut maka dapat menimbulkan
pusaran air.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 6
Perbedaan antara angin topan atau angin ribut dengan angin tornado adalah
kecepatannya. Angin topan atau angin ribut memiliki kecepatan yang lebih kecil
daripada angin tornado. Pada pembahasan ini, untuk selanjutnya hanya akan dibahas
tentang angin topan. Jadi dapat disimpulkan bahwa angin topan adalah angin siklon
tropis yang bergerak dengan kecepatan di atas 30 m/s yang membentuk kolom udara
panjang berbentuk spiral.
B. Penyebab Angin Topan
Sebagaimana diketahui, angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi
disebabkan oleh perbedaan tekanan udara. Hal ini dipengaruhi oleh penyinaran
matahari. Udara panas yang lebih ringan dari pada udara dingin, akan naik ke atas,
sehingga tekanannya menjadi rendah. Akibatnya udara dingin akan mengalir ke daerah
panas. Aliran udara ini yang disebut angin.
Proses terjadinya angin topan berbeda dengan pergerakan angin pada
umumnya. Angin topan berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis yang dekat
dengan permukaan bumi. Jenis awan berlapis-lapis ini menjulang ke arah vertikal
mencapai ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk
bunga kol dan disebut awan Cumulus Nimbus (CB).
Awan Cumulus muncul pada saat temperatur semakin tinggi kemudian
berkembang menjadi Cumulus Nimbus. Awan ini berwarna abu-abu, apabila akan
terjadi angin topan awan ini akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
Angin akan bergerak akibat tekanan massa air hujan yang besar yang turun dari awan
Cumulus Nimbus. Sewaktu hujan akan turun, gerakan massa hujan yang besar tersebut
mendorong lapisan udara di bawahnya sehingga terjadi angin yang bergerak ke bawah.
Ketika mencapai permukaan tanah atau air sungai, ia akan bergerak ke arah tegak lurus
permukaan bumi. Angin kuat yang bergerak ke arah samping menyebabkan
terbentuknya turbulansi udara yang seperti berputar-putar. Dengan bergabungnya
beberapan angin dari berbagai arah maka kekuatan angin menjadi semakin kuat dan
akibatnya akan mendorong benda benda sekitarnya.
Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Walter Hay (2011) yang
menyatakan bahwa angin topan disebabkan oleh tubrukan pada penurunan massa udara
dingin yang berasal dari utara dan kenaikan massa udara panas dari selatan. Tubrukan
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 7
itu membentuk sebuah corong angin berkecepatan tinggi yang bersifat merusak jika
mencapai permukaan tanah (panjangnya mencapai 10-100 m).
Berikut ini adalah gambar tentang proses terjadinya angin topan.
Gambar 1. Proses terbentuknya angin topan
Sumber: Walter Hay (2011)
Dari gambar dapat dijelaskan bahwa akibat penyinaran matahari, maka udara
dipermukaan tanah atau laut akan menjadi panas sehingga massa udara menjadi ringan
dan tekanan udara cenderung rendah. Akibatnya udara menjadi ringan dan akan naik
karena udara di bagian atas lebih dingin dan bertekanan tinggi. Karena udara banyak
naik, maka tekanan udara di atas semakin tinggi dan tekanan udara di bawah rendah.
Udara yang naik lama-kelamaan menjadi dingin, lalu turun karena massa udara dingin
lebih berat. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang.
Disisi lain tekanan uap udara membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi
sangat rendah. Ketika proses itu terjadi, angin disekitar daerah tersebut tetap bergerak
dari segala arah sehingga kekuatan angin semakin besar dan menghasilkan gumpalan
udara yang berputar yang sangat membahayakan. Inilah yang disebut sebagai angin
topan.
Angin topan ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar
daerah sistem tekanan rendah yang ekstrim. Sistem pusaran ini bergerak dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam. Menurut Pusat Informasi Bencana Aceh, (2010) dalam
websitenya http://piba.tdmrc.org, di Indonesia, angin ini dikenal sebagai badai, di
Samudra Pasifik sebagai angin taifun (typhoon), di Samudra Hindia disebut siklon
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 8
(cyclone), dan di Amerika dinamakan hurricane. Tetapi sebagaimana tertulis dalam
undang-undang Republik Indonesia no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana,
bahwa angin siklon yang menyebabkan kerusakan ini disebut sebagai angin topan.
Adapun proses terjadinya angin topan menurut Laksmindra Fitria (2011) terdiri
atas tiga fase, yaitu fase tumbuh, dewasa/masak, dan punah. Ketiga fase itu
digambarkan sebagai berikut:
1. Fase Tumbuh
Gambar 2. Fase tumbuh pada Angin Topan
Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air
maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
2. Fase Dewasa/Masak
Gambar 3. Fase Dewasa/Masak pada Angin Topan
Titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara yang naik ke puncak awan. Hujan turun
menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara
yang turun ini lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan
turun dapat timbul arus geser yang memuntir, membentuk pusaran. Arus udara ini
berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting
beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air (water spout).
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 9
3. Fase Punah
Gambar 4. Fase Punah pada Angin Topan
Tidak ada massa udara naik. Massa udara yang turun meluas di seluruh awan.
Kondensasi berhenti. Udara yang turun melemah hingga berakhirlah pertumbuhan awan
Cumulonimbus.
C. Hukum-hukum Fisika yang Mendasari Penyebab Angin Topan
Pada peristiwa terjadinya angin topan atau angin topan terdapat prinsip-prinsip
fisika yang berlaku padanya, diantaranya adalah:
1) Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa sebuah benda tenggelam di dalam fluida
akan mendapatkan gaya angkat yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan, yang dinyatakan dalam persamaan :
Dimana adalah gaya archimedes dan adalah berat fluida yang terpindahkan
akibat benda tersebut.
Ketika terjadi angin topan, maka pusaran massa angin yang melalui suatu benda,
misalkan pohon, rumah, mobil,binatang, dll akan menyebabkan benda itu terangkat/
terbang. Kerapatan relatif dari objek dibandingkan dengan kerapatan fluida
menentukan apakah akan tenggelam, melayang atau mengapung.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 10
Tekanan akibat fluida sama dengan ρgh (densitas kali percepatan gravitasi, kali
tinggi) dan bila diterapkan ke suatu daerah, akan memberikan sebuah gaya, dimana
gaya pada bagian atas benda adalah :
Dan gaya pada bagian bawah benda adalah
Sehingga besar gaya angkat yang bekerja pada benda adalah :
Jadi, besar gaya angkat yang mendorong sebuah objek ketika terjadi angin topan
adalah sama dengan kerapatan (massa jenis) fluida dikali percepatan gravitasi dikali
volume fluida yang dipindahkan.
Rumus tidak hanya berlaku pada objek yang berbentuk persegi
panjang tetapi dapat juga berlaku pada benda dengan bentuk apapun.
Jika gaya angkat lebih besar dari berat benda, ini berarti kerapatan objek lebih kecil
dari kerapatan fluida, maka benda akan terangkat/terbang atau melayang. Jika gaya
angkat lebih kecil dari berat benda, ini berarti kerapatan benda lebih besar dari
kerapatan fluida, yang menyebabkan benda tenggelam.
2) Kekekalan Momentum Sudut
Persamaan Momentum sudut dinyatakan sebagai berikut :
Dimana : L adalah momentum sudut, m adalah massa benda, v adalah kecepatan
dan r adalah jarak benda terhadap sumbu putar.
Pada peristiwa angin topan terjadi pusaran massa angin yang dapat merusak benda
yang dikenainya. Disini berlaku kekekalan momentum angular dimana :
Ini berarti, semakin dekat sebuah benda dengan pusaran angin topan, maka kecepatan
benda tersebut akan semakin besar, demikian sebaliknya. Implikasinya pada
peristiwa angin puting beliung adalah semakin dekat sebuah benda dengan pusaran
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 11
angin akan mengalami dampak kerusakan yang lebih besar dari pada benda yang
jauh jaraknya dari sumbu putar angin tersebut.
3) Gaya Coriolis
Pada dasarnya angin topan adalah angin seperti biasanya yang dihasilkan dari
mengalirnya udara dari daerah bertekanan tinggi (suhu dingin) menuju daerah
bertekanan rendah (suhu hangat). Akan tetapi, bedanya dengan angin biasa, pada
angin topan daerah bertekanan tinggi berada di sekeliling daerah tekanan rendah.
Sehingga aliran udara berasal dari ke-4 arah penjuru angin.
Jika planet kita ini diam (tidak berotasi) maka aliran udara akan berupa garis lurus
saja. Namun, dikarenakan bumi kita ini berotasi, maka ada suatu gaya tertentu yang
dinamakan gaya Coriolis yang merubah arah aliran angin tersebut. Dimana gaya
Coriolis dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Dimana :
gaya pusat dari gaya coriolis (N)
r = jarak (m)
w = kecepatan angin tangensial pada jarak r
= kecepatan angular bumi (s-1
)
= lintang (derjat)
m = massa udara ( kg)
Efek dari gaya coriolis ini menyebabkan arah angin berubah. Angin selalu berubah
arah karena perbedaan pola tekanan. Saat angin bergerak dari arah tenggara ke barat
karena tekanan udara di Australia (tenggara) lebih tinggi dari Asia (barat). Namun,
kadang tekanan udara di Asia lebih tinggi dari Australia sehingga arah angin berubah
arah. Inilah yang menyebabkan arah angin sering berubah yang menimbulkan
terjadinya angin topan.
4) Prinsip Bernoulli
Prinsip Bernoulli dihasilkan dari kekekalan energi, berkaitan dengan ketinggian,
tekanan dan kecepatan fluida. Tanpa perubahan ketinggian, fluida yang berkecepatan
tinggi memiliki tekanan lebih rendah. Perbedaan tekanan inilah yang nantinya
mampu mengangkat atap rumah sehingga terpental.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 12
Prinsip-prinsip tersebut ada saat angin topan terjadi. Hal ini perlu diketahui karena
angin topan merupakan suatu fenomena alam yang bisa terjadi kapan saja di sekitar
kehidupan manusia.
D. Karakteristik Angin Topan
Angin topan memiliki karakteristik tertentu yang harus dikenali. Dalam
Hurricanes_web.ppt disebutkan beberapa karakteristik angin topan yaitu:
1. Di Australia dan laut India disebut siklon
2. Terbentuk disekitar laut tropis
3. Memiliki sirkulasi putaran
- Sistem tekanan rendah
- Searah putaran jarum jam dibelahan bumi utara
4. Kecepatan angin > 120 km/jam
5. Diameter 100-1500 km (rat-rata 600 km)
6. Tekanan di pusat 870-990 mb (rata-rata 950 mb)
Selanjutnya menurut Sudibyakto dan Daryono (2008) ada enam karakteristik angin
topan yaitu:
1. Angin topan merupakan dampak ikutan awan comulunimbus (cb) yang biasa
tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan cb
akan menimbulkan angin topan.
2. Kehadirannya belum dapat diprediksi
3. Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal
4. Pusaran nagin topan mirip belalai gajah/selang vacum cleaner
5. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan
6. Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.
Karakteristik inilah yang membedakan antara angin biasa dengan angin topan.
Keberadaan angin topan ini sangat berbahaya dan bisa merusak.
Kerusakan yang diakibatkan oleh angin topan tergantung pada kekuatan nya yang
dilihat dari skala kecepatan angin. Skala kecepatan angin yang digunakan untuk
mengukur atau mengkasifikasikan kekuatan angin badai diusulkan oleh Hebert
Saffir, yang dikenal dengan skala Saffir-Simpson. Skala ini
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 13
mempunyai tingkatan 1 sampai dengan 5, diberikan seperti tabel berikut.
Tabel 2. Skala Saffir-Simpson
Skala Kecepatan angin
(km/jam) Tingkat Kerusakan
1 64-116 Kerusakan ringan: beberapa kerusakan pada cerobong asap;
dahan pohon patah dan daun-daun tercabut; pohon-pohon
berakar dangkal terdorong; papan- papan penunjuk rusak dan
roboh.
2 117-180 Kerusakan Sedang: atap rumah berhamburan; rumah semi-
permanen bergeser bahkan roboh; pohon besar tumbang; kaca
yang tidak kuat pecah; seng dan asbes beterbangan
3 181-253 Kerusakan Signifikan: atap rumah dari kayu dan tanah liat
terbang; rumah semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon
besar tercabut; misil ringan terpicu; mobil terangkat dari
permukaan tanah.
4 253-331
Kerusakan Berat: Tingkat kerusakan : Berat, atap beterbangan
dan dinding rumah permanen rusak parah bahkan roboh; kereta
api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil
besar terlempar dari permukaan tanah.
5 332-418 Kerusakan Hebat: rumah permanen porak poranda; bangunan
dengan pondasi semi-permanen tersapu; misil besar terpicu;
mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan; semua
pohon beterbangan.
6 419-510 Tingkat kerusakan Sangat hebat: rumah dengan kerangka yang
baik pondasinya tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di
udara hingga 100 meter; fenomena luar biasa lain akan muncul
(Sumber: The Physics Of Tornadoes And Hurricanes
(outreach.phas.ubc.ca/phys420/p420_04/sean))
Berikut adalah gambar angin topan dan kerusakan yang diakibatkan oleh akibat angin
topan.
Gambar 5. Angin Topan
Gambar 6. Pohon roboh diterjang angin
topan
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 14
Gambar 7. Bangunan yang diterjang angin topan
E. Risiko Angin Topan
Setiap bencana alam yang terjadi akan menimbulkan risiko. Risiko bencana
adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan
kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat (UU RI No 24 tahun 2004).
Risiko angin topan merupakan dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya
bencana angin topan. Risiko yang ditimbulkan dapat berupa risiko negatif atau pun
resiko positif. Risiko negatif yang ditimbulkan oleh angin topan dapat menimbulkan
korban dan kerusakan pada bangunan infrastruktur. Dalam website AnneAhira.com
dampak negatif yang ditimbulkan angin topan diantaranya adalah merusak bangunan
pada daerah yang dilaluinya, merusak rute transportasi, menghancurkan areal
persawahan dan perkebunan, merobohkan pohon-pohon besar dan tanaman, dan dapat
menyebabkan banjir di daerah pesisir.
F. Rawan Angin Topan
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia jumlah pulaunya tidak
kurang dari 17.504 pulau. Indonesia terletak di antara dua samudera dan dua benua,
mempunyai banyak teluk dan selat, serta danau dan bukit-bukit, sehingga kondisi ini
ikut berperan dalam pembentukan pola cuaca di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang sangat rawan dengan bencana alam seperti
gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan angin topan.
Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis,
klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu
wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 15
meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak
buruk bahaya tertentu.
Laporan Bencana Asia Pasifik 2010 (Wikipedia) menyatakan bahwa masyarakat
di kawasan Asia Pasifik 4 kali lebih rentan terkena dampak bencana alam dibanding
masyarakat di wilayah Afrika dan 25 kali lebih rentan daripada di Amerika Utara dan
Eropa. Laporan PBB tersebut memperkirakan bahwa lebih dari 18 juta jiwa terkena
dampak bencana alam di Indonesia dari tahun 1980 sampai 2009. Dari laporan yang
sama Indonesia mendapat peringkat 4 sebagai salah satu negara yang paling rentan
terkena dampak bencana alam di Asia Pasifik dari tahun 1980-2009.
Ada beberapa hal yang menyebabkan Indonesia rawan terhadap bencana, yaitu :
1. Pengaruh iklim yang terjadi akhir-akhir ini.
Cuaca buruk seperti musim hujan yang amat sering dengan disertai angin juga
tidak sedikit menimbulkan bencana banjir, badai/angin puting beliung, naiknya
gelombang air laut yang menerjang pemukiman warga didekat pantai. Cuaca
ekstrem seperti itu juga bisa berbalik seperti musim kemarau yang
berkepanjangan yang dapat mengakibatkan kekeringan dan krisis air dan
pangan.
2. Secara geologis Indonesia terletak di daerah pertemuan 3 lempeng tektonik
besar dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific.
Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul
sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan
energi sehingga lepas yang disebut gempa bumi.
3. Teori sebab-akibat.
Ada bencana yang memang murni disebabkan alam, ada pula bencana yang
disebabkan oleh ulah sekelompok manusia. Banyak diantara kita sebenarnya
sudah tahu risiko bila merusak alam pasti akan menimbulkan bencana.
Sehubungan dengan bencana angin topan, BNPB telah menetapkan 404
kabupaten dan kota di Indonesia sebagai daerah rawan bencana angin topan. Daerah
rawan bencana tersebut terdapat di sepanjang barat Sumatera, Pantura Jawa, Nusa
Tenggara Timur, dan selatan Sulawesi Selatan. Menurut Sutopo (2012) di masa
mendatang, ancaman angin topan akan semakin meningkat seiring meningkatnya
pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 16
G. Sejarah Angin Topan di Sumatera Barat
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
menyebutkan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi yang berada di pesisir barat Sumatera
termasuk daerah yang rawan terhadap bencana seperti gempa bumi, banjir, longsor,
angin puting beliung bahkan tsunami. Berdasarkan data record kegiatan bencana
wilayah Sumbar yang dikeluarkan BPBD (Badan Penganggulangan Bencana Daerah)
Sumbar melalui situsnya pusdalopspbsumbar.blogspot.com, Kabupaten Tanah Datar
menempati ranking teratas dalam kejadian bencana di Sumatera Barat selama tahun
2011. Sementara kabupaten Agam dan Pesisir Selatan menempati urutan kedua dan
ketiga selama waktu satu tahun tersebut. Sedangkan Kabupaten 50 Kota dan Kota
Payakumbuh cukup rawan dari ancaman gempa vulkanik serta bencana angin topan.
Dalam data rawan bencana nasional, Payakumbuh termasuk kota beresiko tinggi dari
ancaman bencana alam dan berada di urutan 48 dari 500-an kota/kabupaten di Indonesia
rawan bencana angin topan.
Salah satu bencana yang sering terjadi di Sumatera Barat adalah angin topan.
Dalam undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
menyatakan bahwa angin topan adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,
mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5
menit).
Gambar 8. Angin Topan
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 17
Gambar 9. Kerusakan yang timbul setelah bencana angin topan
Ada beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat yang rentan terhadap bencana angin
topan. Karena keterbatasan sumber rujukan, bencana angin topan yang terjadi dalam
kurun waktu 100 tahun terakhir di Sumatera Barat tidak dapat ditemukan informasinya.
Informasi yang penulis temukan terbatas dan dimulai dari tahun 2009. Berikut ini
rekapitulasi bencana angin topan yang pernah terjadi di Sumatera Barat dari Tahun
2009-2013.
Tabel 3. Bencana angin topan yang pernah terjadi di Sumatera Barat dari Tahun 2009-
2013
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
1. 2009 Padang Parak
Gadang
Timur
Minggu 30
Agustus
2009 Pukul
16.00 WIB
4 orang
luka
4 rumah
rusak (lebih
dari Rp 10
juta)
Kecepatan angin
yang menerpa
Padang saat itu
15 knots (28
km/jam)
Jakarta Globe
(31 Agustus
2009)
2. 2010 Solok Nagari
Salayo dan
Koto Baru
Senin 1
Februari
2010 Pukul
19.00 WIB
- 100 rumah
rusak
Kekuatan angin
meniup atap
rumah warga
hingga 25 meter
(Manager pusat
Pengendali
Operasi
Bencana
Sumatera Barat,
Ade Edward)
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 18
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
3. 2011 Dharmasray
a
5 (lima)
Jorong di
kanagarian
Sialang
Gaung
Kecamatan
Koto Baru,
yaitu antara
lain :
Jorong
Tarantang,
Jorong
Pandaleh,
Jorong
Sialang
Gaung,
Jorong
Pasar
Sialang
Gaung dan
Jorong
Simpang
14.
Selasa
tanggal 27
September
2011 Pukul
15.00 WIB
- Rp
60.000.000
Pusdalops PB
Sumbar -
Sarana
Informasi
Kebencanaan -
Mitigasi,
Kedaruratan
dan
Rehabilitasi -
Provinsi
Sumatera
Barat (Rabu,
28 September
2011)
Kota
Payakumbuh
Kec.Payaku
mbuh
Timur
hari Jum'at
tanggal 9
September
2011 sekitar
pukul 16.30
wib.
1)
Kelurahan
Payobasung
; 1 pabrik
dan 9 rumah
rusak berat
dan rusak
ringan.
2)
Kelurahan
Koto
Panjang ; 55
rumah rusak
berat dan
ringan serta
2 orang anak
luka ringan.
3)
Kelurahan
Koto Baru ;
11 rumah
rusak berat
dan ringan.
4)
Pusdalops PB
Sumbar -
Sarana
Informasi
Kebencanaan -
Mitigasi,
Kedaruratan
dan
Rehabilitasi -
Provinsi
Sumatera
Barat (Sabtu,
10 September
2011)
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 19
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
Kelurahan
Bodi ; 2
rumah rusak
berat dan
ringan.
5)
Kelurahan
Padang Alai
; 1 kandang
ayam di
peternakan
rusak.
50 Kota
hari Jum'at
tanggal 9
September
2011 sekitar
pukul 16.30
wib.
1)Nagari
Taram
Jorong
Tanjung
Kubang ; 2
rumah rusak
berat, 4
rumah rusak
ringan, 2
kelas
Sekolah
Dasar atap
nya jebol.
2) Jorong
Sipatai ; 1
rumah rusak
berat, 4
rumah dan 1
penggilingan
padi rusak
ringan.
3) Jorong
Tanjung
Ateh ;
Sekolah
Perguruan
Islam rusak
ringan.
4) Jorong
Balai
Cubadak ; 3
rumah rusak
berat dan 3
rumah rusak
ringan.
Pusdalops PB
Sumbar -
Sarana
Informasi
Kebencanaan -
Mitigasi,
Kedaruratan
dan
Rehabilitasi -
Provinsi
Sumatera
Barat (Sabtu,
10 September
2011)
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 20
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
5) Jorong
Subarang ; 2
rumah rusak
ringan.
6) Nagari
Andaleh
Jorong
Kampung
Tengah ; 1
rumah rusak
ringan.
7) Jorong
Galo
Gandang ; 4
rumah rusak
ringan, 1
peternakan
ayam rusak
berat.
8) Jorong
Pincuran
Gadang ; 1
rumah rusak
ringan.
9) Jorong
Balai Bukit ;
7 rumah
rusak ringan.
Pesisir
Selatan
Salido
Kecamatan
IV Jurai
Jumat 18
November
2011 pukul
03.00 WIB
10 rumah
milik warga,
4 rumah
dinas Kursus
Latihan
Keterampila
n (KLK)
Dinas Sosial
Kabupaten
Pesisir
Selatan dan
satu kantor
Bamus
Masyarakat
Salido.
LPSE Kab.
Pesisir Selatan
(Sabtu 19
November
2011)
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 21
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
Tanah Datar Nagari Rao-
Rao
Kecamatan
Sungai
tarab
Minggu 11
Desember
2011 pukul
14.15 WIB
48 rumah
rusak, 6
diantaraya
rusak berat
BPBD Tanah
Datar (11
Desember
2011)
4. 2012 Padang Kampung
Batu,
Kelurahan
Batang
Arau,
Kecamatan
Padang
Selatan
Selasa 17
Januari
2012 pukul
10.00 WIB
30 orang
luka
6 rumah, 1
warung dan
1 masjid
rusak
BNPB (18
Januari 2012)
Sijunjung Rabu 28
Maret 2012
pukul 20.00
WIB
4 unit rumah
Rusak
Ringan,
Rusak Berat
2 unit
rumah,
sarana
pendidikan
dengan
kategori
Rusak
Ringan 1
unit SD 17
Sijunjung
sebanyak 3
lokal, dan
Rusak
Ringan 1
unit Rumah
Dinas.
Pusdalops PB
Sumbar -
Sarana
Informasi
Kebencanaan -
Mitigasi,
Kedaruratan
dan
Rehabilitasi -
Provinsi
Sumatera
Barat (Kamis
29 Maret
2012)
50 Kota Congkong,
Koto
Kociak,
Kecamatan
Guguak
Senin 9
April 2012
40 rumah
dan sekolah
rusak berat,
sedang dan
ringan.
Harian
Singgalang 10
April 2012
Payakumbuh Talawi,
balai
Batung,
Payonibung
Rabu
malam 9
Mei 2012
10 unit
rumah
masyarakat
dan satu
rumah
gadang
rusak
DJP Kanwil
Sumbar dan
Jambi
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 22
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
Pasaman
Barat
Jorong Ta-
mingtengah
dan
Tamingjulu,
Nagari
Batahan,
Kecamatan
Ranahbatah
an
Kamis 21
Juni 2012
pukul 17.20
WIB
42 rumah
rusak
Pusat
Informasi
Pasaman Barat
Pasaman Barat
(24 Juni 2012)
Pesisir
Selatan
Nagari
Ampang
Tareh
Lumpo,Nag
ari Lumpo
dan Nagari
Balai
Sinayan
Lumpo
Kecamatan
IV Jurai
Selasa 26
Juni 2012
pukul 20.00
WIB
10 rumah
rusak berat,
43 rusak
ringan dan 7
rusak sedang
LPSE Kab.
Pesisir Selatan
(Rabu 27 Juni
2012)
50 Kota Jorong
Sungai-
ipuah dan
Jorong
Coran,
Nagari Si-
tanang
Muaro
Lakin,
kecamatan
Lareh Sago
Halaban.
Selasa 18
September
2012
17 rumah
rusak berat
35 rumah
rusak ringan
dan rusak
sedang dan
satu ternak
mati akibat
ditimpa
pohon
tumbang
Mingguan
Bakinnews
September
2012
Tanah Datar Nagari Tigo
Jangko,
Kecamatan
Lintau Buo
21
September
2012 pukul
15.00 WIB
21 buah
bangunan
rusak
Inilah.com (22
September
2012)
Payakumbuh kecamatan
Harau.
4 Oktober
2012
2 rumah
rusak,
puluhan
pohon kayu,
baliho beru-
kuran besar
dan kecil,
serta plang
merek
kantor, plus
atap rumah
Bengkulu
Ekspress 5
Oktober 2012
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 23
No. Tahun
Lokasi
Waktu Korban
Jiwa Kerugian Keterangan Sumber Kabupaten/
Kota
Desa/
Kecamatan
penduduk,
tampak
bertumba-
ngan dan
berserakan.
50 Kota
Kecamatan
Jorong
Kubang,
Kanagarian
Padang
Jepang
Kecamatan
Suliki
Senin 2
Desember
2012 Pukul
17.00 WIB
8 unit rumah
masyarakat
dan satu
sekolah
Madrasyah
Tsanawiyah
Negeri
RRI Mobile
5. 2013 Pasaman
Barat
Jorong
Pondok,
Nagari
Sasak
Selasa 1
Januari
2013
2 rumah
rusak berat,
112 unit
rumah
terancam, 53
unit rumah
terkena sisa
hempasan
badai di Pasa
Lamo
Banjir disertai
angin putting
beliung
Pusat
Informasi
Pasaman Barat
Pasaman Barat
(2 Januari
2013)
H. Prediksi Angin Topan
Indonesia merupakan Negara yang berada pada zona rawan bencana.Bencana
sering menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda. Bencana bukanlah hal yang
dapat ditolak keberadaannya, tetapi manusia harusnya mampu melakukan pendugaan
atas kemungkinan terjadinya bencana sehingga dapat meminimalisasi dampak yang
dapat ditimbulkannya.
Secara meteorologis angin topan dapat terjadi dimana saja, namun dari statistik
kejadian angin topan yang merusak, angin topan lebih banyak terjadi di dataran rendah
hingga menengah. Untuk mengetahui daerah rawan kejadian angin topan, perlu
dilakukan kajian lebih lanjut. Namun hingga saat ini para ahli meteorologi masih
kesulitan untuk memprakirakan secara tepat dimana terjadinya angin topan. Dengan
melakukan pengamatan menggunakan bantuan citra satelit cuaca atau radar cuaca,
lokasi dimana sedang terjadi pembentukan awan Cumulusnimbus yang sangat intensif
sangat mudah untuk diketahui. daerah-daerah yang memiliki potensi terjadi angin topan.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 24
Angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai
tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat
dipantau melalui satelit cuaca. BPBD kota Denpasar (2013) menyatakan bahwa
monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup
waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca
sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
Karena angin topan sulit untuk diprediksi maka hendaknya diketahui
bagaimana tanda-tanda akan terjadinya angin topan. Tanda-tanda ini akan membantu
masyarakat untuk lebih waspada terhadap bencana angin topan. Berikut ini adalah
tanda-tanda akan terjadinya angin topan menurut Tony (2007), yaitu:
1. Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa panas, sumuk, pengap.
2. Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan
tersebut ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu
menjulang tinggi seperti bunga kol.
3. Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
4. Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan datang.
5. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila
hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri.
7. Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda hujan lebat
dan angin kencang akan terjadi.
8. Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan,
kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin kencang
baik yang termasuk dalam kategori puting beliung atau angin kencang yang memiliki
kecepatan lebih rendah.
Dengan adanya tanda-tanda ini akan sangat membantu masyarakat untuk lebih waspada
dan siap siaga bila terjadi angin topan.
I. Mitigasi Bencana Angin Topan
Dalam undang-undang Republik Indonesia no 24 tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana disebutkan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya untuk
mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Menurut Sarah Kirby dan
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 25
Wilma Hammet dalam Disaster Hanbook mitigasi untuk bencana angin topan terdiri
atas tiga hal yaitu mitigasi sebelum, saat dan sesudah terjadi angin topan.
Mitigasi sebelum terjadi angin topan:
1. Kenali sifat-sifat angin topan
2. Menandai area perumahan yang berfungsi sebagai shelter, dan memastikan kepada
anggota keluarga untuk pergi ke shelter jika terjadi angin topan
3. Menyiapkan segala keperluan yang diperlukan saat terjadi bencana seperti senter,
radio, p3k, makanan instan dan minuman, uang (kartu kredit) dan sepatu yang kuat.
4. Jika orang tua bekerja dan anak sekolah, rencanakan bagaimana bisa pulang
bersama-sama.
5. Pastikan semua anggota keluarga mengetahui nama lengkap, alamat yang jelas dan
nomor telepon masing-masing anggota keluarga.
Mitigasi Saat terjadi angin topan:
Di rumah:
1. Pergi ke basement (shelter) atau ke bangunan-bangunan yang rendah.
2. Jika tidak ada basement, masuk kedalam ruangan tanpa jendela seperti kamar mandi.
3. Menjauh dari jendela
4. Pergi ke tengah ruangan dan jauhi sudut karena akan mudah diterjang angin
5. Berlindung dibawah meja atau benda ainnya yang kokoh
6. Gunakan tangan untuk melindungi leher dan kepala, pakai selimut atau jaket tebal
untuk melindungi tubuh
Ditempat kerja atau di sekolah:
1. Pergi ke basement atau ruangan yang rendah
2. Hindari tempat-tempat yang beratap tinggi seperti auditorium, mall, kafe, dan
ruangan yang luas
3. Berlindung dibawah benda-benda yang kokoh seperti meja kerja dll
4. Gunakan lengan untuk melindungi leher dan kepala
Di Luar Ruangan
1. Jika memungkinkan, dapatkan sebuah bangunan
2. Jika tidak ada shelter dan tidak sempat masuk ruangan, berbaringlah di parit atau di
area yang rendah atau membungkuk di dekat sebuah bangunan yang kokoh. Sadari
adanya potensi banjir.
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 26
3. Gunakan lengan untuk melindungi leher dan kepala
Di dalam mobil
1. Jangan mencoba mengendarai mobil jika terjadi angin topan
2. Keluar dari mobil dan lari ke shelter pada bangunan terdekat
3. Jika tidak ada shelter dan tidak sempat masuk ruangan, berbaringlah di parit atau di
area yang rendah dari pada mobil. Sadari adanya potensi banjir.
Setelah terjadi angin topan
1. Tolong orang yang terjebak dan terluka
2. Beri pertolongan pertam bagi yang terluka dan segera cari bantuan
3. Nyalakan radio atau televisi untuk memperoleh informasi
4. Keluar dari bangunan yang rusak, dan kembali kerumah jika telah dinyatakan aman
5. Gunakan telepon hanya untuk keadaan darurat
6. Tinggalkan bangunan jika tercium bau gas atau zat kimia lainnya
Selanjutnya dalam FEMA yang dikutip oleh Admin PIBA 2010 Pedoman
Praktis Menghadapi Angin Puting Beliung di websitenya
http://piba.tdmrc.org/content/pedoman-praktis dinyatakan tentang mitigasi bencana
angin topan sebagai berikut:
Sebelum datangnya angin
1. Mewaspadai perubahan cuaca.
2. Mendengarkan dan menyimak siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan cuaca
setempat terkini.
3. Mewaspadai angin putting beliung yang mendekat.
4. Waspadai tanda-tanda bahaya sebagai berikut:
• Langit gelap, sering berwarna kehijauan.
• Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar
• Hujan es dengan butiran besar
• Suara keras seperti bunyi kereta api cepat
5. Bersiap untuk berlindung di bunker atau dalam rumah.
Pada saat datangnya angin
1. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan (bunker).
2. Jika berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah
sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang harus dilakukan
Stavini Belia, S.Pd, M.Pd
Bencana Alam Dalam Kajian Fisika 27
adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi
keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement,
ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak terdapat
basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut
sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat
dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung semakin aman. Berlindunglah
di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher anda. Tidak
membuka jendela.
3. Jika sedang berkendara (sepeda motor, mobil), segera hentikan dan tinggalkan,
kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah
disebutkan di atas.
Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang
anda harus lakukan adalah sebagai berikut:
Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan
lengan anda
Tidak berlindung di bawah jembatan, jalan layang, jembatan penyeberangan,
dan sejenisnya. Lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
Tidak berusaha melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang
bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat
perlindungan terdekat.
Hati-hati terhadap benda-benda yang diterbangkan angin puting beliung karena
dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.
Agar mitigasi terlaksana dengan baik, hendakknya pemerintah bekerja sama
dengan LSM tertentu untuk mensosialisasikan mitigasi bencana angin topan agar
masyarakat siap siaga untuk menghadapi bencana angin topan. Dengan adanya mitigsi
tersebut maka diharapkan dapat mengurangi dampak korban jiwa ataupun infrastruktur
pada daerah yang terjadi angin topan.
Recommended