View
19
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs.
RIADHUL ULUM AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Nurul Laili Arini NIM. 15.1.13.5.080
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA KELAS VII DI MTs.
RIADHUL ULUM AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nurul Laili Arini NIM. 15.1.13.5.080
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Nurul Laili Arini, NIM: 151.135.095 dengan judul, “Penerapan
Metode Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di
MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk di uji.
Di bawah bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahtiar. M.Pd. Si Alwan Mahsul, M. Pd NIP.197807192005011006 NIP.198112202009011017
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Ujian Skripsi
Mataram, 18 Juli 2017
Kepada
Yth. Rektor UIN Mataram
di-
Mataram
Assalamualaikum Wr.Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan,
arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi
saudara/saudari:
Nama Mahasiswa : Nurul Laili Arini
NIM : 151.135.080
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA Biologi
Judul :
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah
skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan,
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bahtiar. M.Pd. Si Alwan Mahsul, M. Pd NIP.197807192005011006 NIP.198112202009011017
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:
Nama : Nurul Laili Arini
Nim : 151.135.080
Program Studi : Pendidikan IPA Biologi
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Institut : Universitas Islam Negeri Mataram
Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “Penerapan Metode
Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs.
Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian atau karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya. Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya
siap dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN
Mataram.
Mataram, 18 Juli 2017
Saya yang menyatakan
Nurul Laili Arini 151.135.080
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017” yang diajukan oleh Nurul Laili Arini, NIM
151.135.080 Jurusan Pendidikan IPA Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Mataram yang dimunaqasyahkan pada hari (______) dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana.
Dewan Munaqasyah:
1. Ketua sidang/ Dr. Bahtiar. M.Pd. Si ( ) Pembimbing I NIP. 197807192005011006
2. Sekertaris Sidang/ Dr. Alwan Mahsul, M. Pd ( ) Pembimbing II NIP.198112202009011017
3. Penguji I Ir. Edi M. Jayadi, MP. ( ) NIP. 196712312003121008
4. Penguji II Dr. Baharudin M.Ag ( ) NIP. 197112311998031010
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (IAIN) Mataram
Wakil Dekan I Bidang Akademik
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP.196412311991032006
vii
MOTTO
٨ ٧ ىل بر راف ٦ ىلإ ىغف ىصراف غعف فاسغر ري نس
Artinya: “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka
apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap. QS. Al Insyirah: 6-8).”
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ananda persembahkan kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tak henti-hentinya memberikan nasihat,
motivasi, dukungan dan do’a dengan penuh kesabaran dan keihlasan. Salam hormat
baktiku selalu
2. Sahabat-sahabatku tercinta, Mala, Ami, Nur, Fikri, Yuli, Rizki, Iyan, Mila, didin
Tira, Ana dan semua teman kelas C IPA Biologi yang selalu memberikan dukungan
dan motivasi menjadi penyemangatku dalam meraih cita-cita dan impianku.
3. Almamaterku tercinta & Kampusku tercinta UIN Mataram.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena dengan berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulisan
proposal ini bisa terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa kita
khaturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang dengan penuh semangat
dan ikhlas berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran agama islam sehingga
dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan dunia
akhirat.
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses
tanpa adanya bantuan dari pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Bahtiar, M.Pd.Si, selaku dosen pembimbing I, serta bapak dosen, Alwan
Mahsul, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan
inspirasi dalam membimbing peneliti dan yang sabar membimbing peneliti.
2. Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan IPA Biologi
beserta Alwan Mahsul M.Pd., selaku sekertaris jurusan Pendidikan IPA
Biologi.
3. Dr. H. Mutawali, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Mataram
beserta pegawai-pegawai, Bapak dan Ibu Dosen serta segenap civitas
akademik.
x
4. Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram, pembantu Dekan, sertastaf-stafnya yang telah
banyak memberikan bantuan selama berada di lingkungan UIN.
5. Roby Hidayat, S,Pd. selaku kepala sekolah, beserta para guru dan
pengurusnya, terimakasih atas kerjasama, pemberikan izin dan kemudahan
selama proses penelitian.
Penulis mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi pembaca.
Mataram, 04 Juli 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
NOTA DINAS ............................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. ................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................ xvi
ABSTRAK ................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Sasaran Tindakan ..................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................... 6
D. Tujuan....................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
F. Telaah pustaka .......................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 10
A. Metode Proyek ........................................................................ 10
1. Pengertian Metode Proyek. ................................................. 10
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ...................... 12
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek .............. 13
4. Keuntungan dan Kekurangan Metode Proyek. .................... 15
xii
B. Keterampilan proses. ................................................................ 17
1. Pengertian Keterampilan Proses .......................................... 17
2. Tujuan dan Lingkup Keterampilan Proses .......................... 18
3. Asas pelaksanaan Keterampilan Proses............................... 19
4. Jenis-Jenis Keterampilan Proses.......................................... 19
5. Cara Mengukur Keterampilan Proses .................................. 23
C. Materi Ekosistem...................................................................... 24
1. Satuan-satuan Kehidupan dalam Ekosistem ........................ 24
2. Macam-Macam Ekosistem ................................................. 25
3. Komponen-Komponen Ekosistem....................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30
A. JenisPenelitian .......................................................................... 30
B. Setting Penelitian ..................................................................... 30
C. Sasaran Penelitian ................................................................... 30
D. Rencana Tindakan .................................................................... 30
E. Jenis Instrumen dan Penggunaannya........................................ 34
F. Pelaksanaan Tindakan .............................................................. 37
G. Cara Pengamatan ...................................................................... 38
H. Analisis data dan Refleksi ........................................................ 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 41
A. Deskripsi Setting Penelitian .................................................... 41
1. Sejarah Berdirinya MTs. Riadhul Ulum Ampenan ............. 41
2. Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan .................................. 42
3. Letak Geografis MTs. Riadhul Ulum Ampenan ................. 43
4. Keadaan Siswa MTs. Riadhul Ulum Ampenan .................. 44
5. Keadaan Guru MTs. Riadhul Ulum Ampenan .................... 45
6. Sarana dan Prasarana MTs. Riadhul Ulum Ampenan ......... 46
7. Struktur Organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan ............ 47
xiii
B. Hasil Penelitian. ...................................................................... 48
1. Siklus I................................................................................ 48
2. Siklus II .............................................................................. 53
3. Siklus III ............................................................................. 56
C. Pembahasan .............................................................................. 57
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 61
A. Kesimpulan............................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil observasi keterampilan proses pratindakan ............................... 3
Tabel 2 Lembar observasi keterlaksanaan RPP ............................................... 34
Table 5 Lembar observasi keterampilan proses siswa ..................................... 35
Tabel 4 kriteria penilaian keterlaksanaan pembelajaran .................................. 39
Table 5 Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan .................................................. 42
Tabel 6 Keadaan siswa MTs. Riadhul Ulum Ampenan 2016/2017 ................. 43
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan.............. 44
Tabel 8 Keadaan Guru di MTs. Riadhul Ulum Ampenan .............................. 45
Tabel 9 Keadaan gedung MTs. Riadhul Ulum Ampenan ................................ 46
Tabel 10 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus I .................................... 51
Table 11 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus I ............... 51
Tabel 12 Refleksi tindakan siklus I .................................................................. 52
Tabel 13 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus II .................................. 55
Tabel 14 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus II .............. 55
Tabel 15 Refleksi tindakan siklus I .................................................................. 55
Tabel 16 Hasil Observasi keterlaksanaan RPP siklus III ................................. 57
Tabel 17 Analisis data hasil observasi keterampilan proses siklus III ............. 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagian-bagian satuan makhluk hidup ............................................. 24
Gambar 2 komponen biotik, konsumen dan decomposer ............................... 26
Gambar 3 Ekosistem Abiotik .......................................................................... 27
Gambar 4 Siklus penelitian tindakan kelas ..................................................... 33
Gambar 5 Struktur organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan ........................ 47
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Silabus pembelajaran..................................................................... 65
Lampiran II Rencana pelaksanaan pembelajaran ............................................. 67
Lampiran III Lembar keterlasanaan RPP .................................................... .... 91
Lampiran IV Lembar Observasi keterampilan proses .................................... 97
Lampiran V Dokumentasi ................................................................................ 103
xvii
PENERAPAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN IPA SISWA KELAS VII DI MTS. RIADHUL ULUM
AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Nurul Laili Arini
151.13.5.080
ABSTRAK
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan IPA Biologi siswa kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas VII berjumlah 20 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keterampilan proses siswa diambil menggunakan lembar observasi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh hasil observasi keterampilan proses siswa, dengan jumlah rata-rata dengan presentase 50% dalam kategori cukup baik. Pada siklus II ketrampilan proses siswa meningkat, dengan jumlah rata-rata dengan presentase 77% dalam kategori baik. Pada siklus ke III ketrampilan proses siswa lebih meningkat dengan presentase rata-rata 93,7%dalam dengan kategori sangat baik. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode proyek dapat meningkatkan keterampilan proses siswa pada mata pelajaran IPA kelas VII MTs. Riadhul Ulum Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata Kunci: Pembelajaran Metode proyek, Keterampilan proses siswa .
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat
siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru
yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.1
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui pengumpulan data dengan eksperimen pengamatan dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang segala yang dapat dipercaya.2 Proses
belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses,
hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,
teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. IPA
bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses memahami dan memiliki sikap ilmiah serta
menguasai keterampilan proses.
1Khanifatul, Pembelajar Inovatif, (Jakarta: AR-RUZZ.MEDIA, 2014), hlm.14 2
Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains Ipa, (Mataram : CV. Sanabil, 2015), hlm. 6
1
2
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di Madrasah
Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan, proses belajar mengajar yang dilakukan
guru dan siswa didalam kelas masih menjadikan guru sebagai sumber belajar.
Guru memberikan materi dengan metode ceramah dan hanya menggunakan
papan tulis sebagai media pembelajaran membuat siswa kurang ketertarikan
dan aktif dalam proses belajar mengajar.
Keterbatasan fasilitas sekolah yang belum memadai contohnya seperti
laboratorium IPA dan LCD yang digunakan untuk menunjang keterampilan
proses belajar siswa belum ada, sehingga siswa hanya terpaku pada apa yang
dijelaskan oleh guru. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang bercerita dengan
temannya ketika guru menjelaskan pembelajaran, kurangnya interaksi antara
guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar yang lain dalam proses
pembelajaran menyebabkan siswa kurang mandiri. Baik guru maupun siswa
harus aktif dalam proses belajar mengajar agar keterampilan proses yang
dimiliki oleh siswa bisa dikembangkan.
Tabel 1 Hasil Observasi Keterampilan Proses Pratindakan
Sub aspek jumlah skor Preaentase
Mengamati (Observasi) 93 68,4%
Mengajukan Pertanyaan 76 58%
Melakukan percobaan 79 58%
Mengkomunikasi 73 53,6%
Menyimpulkan 75 55% Rata-rata 80 58,75%
3
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa persentase pada setiap sub aspek
keterampilan proses masih tergolong rendah. Keterampilan proses mengamati
termasuk dalam kategori cukup yaitu ditunjukkan oleh 68,4% siswa,
keterampilan mencoba belum muncul dalam pembelajaran, keterampilan
proses menafsirkan termasuk dalam kategori kurang yaitu ditunjukkan oleh
58% siswa, keterampilan proses menyimpulkan termasuk dalam kategori
cukup, yaitu ditunjukkan oleh 55% siswa, keterampilan proses
mengkomunikasikan termasuk dalam kategori kurang yaitu ditunjukkan oleh
53,6% siswa sedangkan keterampilan menerapkan juga belum dimunculkan
dalam pembelajaran. Rata-rata keterampilan proses siswa kelas VII pada saat
pratindakan adalah 58,75% yang termasuk dalam kategori kurang.
Permasalahan yang terjadi di MTs. Riadhul Ulum Ampenan ini
memerlukan solusi untuk dapat menarik minat siswa dalam proses
pembelajaran untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam mengelola materi
yang diberikan oleh guru sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses
belajar mengajar di dalam kelas.
Salah satu upaya untuk meningkatkan dengan asumsi bahwa materi
yang integratif dengan kehidupan nyata siswa akan membantu perkembangan
moral dan etika siswa, tanpa siswa harus kehilangan motivasi dan minatnya
dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan metode proyek.
Metode proyek ini akan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap
bahan ajar, membekali siswa dengan keterampilan yang bermakna bagi
kehidupannya, serta menumbuhkan sikap positip terhadap lingkungan.
4
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode ini biasanya
dihasilkan produk seperti peta, maket, model, diorama dan sebagainya yang
mempunyai instrinsik bagi anak didik yang menghasilkan.3 Menerapkan
langkah-langkah metode proyek berupa membuat ide, merancang proyek,
menyetel dan membuat proyek bersama siswa dalam proses pembelajaran
sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan proses yang dimiliki oleh
siswa.
Metode proyek memungkinkan penyaluran minat dan peserta didik
dapat belajar untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam
konteks lebih luas, sehingga keterampilan siswa bisa dikembangkan dan tidak
hanya terpaku materi yang di ajarkan oleh guru. Pengetahuan yang diperoleh
siswa lebih berarti dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik,
karena pengetahuan itu bermanfaat bagi peserta didik untuk lebih
mengapresiasikan lingkungnya, memahami serta memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan keterampilan proses siswa juga
akan meningkat.
Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017”.
3 A. Widiyatmoko, “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA
dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai, Vol. 1, Nomor 1, Januari 2012, hlm.52
5
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan Tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 20 orang siswa.
Penelitian ini berlangsung dalam proses pembelajaran dikelas yang
mengikutserta siswa dan guru mata pelajaran pada sekolah tempat pelaksanaan
penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana penerapan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan proses IPA siswa kelas VI I di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui penerapan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan IPA Biologi siswa kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi awal
tentang penerapan metode proyek secara lebih mendalam serta
memperkaya khasanah ilmu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
b) Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk peneliti
selanjunya
6
b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para guru dalam
menerapkan pembelajaran metode proyek di kelas.
c. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar
siswa serta sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan
mengembangkan keterampilan pembuatan media.
F. Telaah pustaka
Secara umum penelitian tentang metode pembelajaran ini sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, akan tetapi fokus yang
diketengahkan dalam penelitian-penelitian tersebut berbeda-beda.
Judul penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai telaah pustaka
peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh :
1. Rini Astuti,dengan judul penelitian “Meningkatkan Keterampilan Proses
Dasar IPA Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa
Kelas IV SD Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses
dasar IPA menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas
IV SD Negeri kiyaran II, Cangkringan Sleman Yogyakarta. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Kiyaran II yang berjumlah 14 siswa.
Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas
menurut kurt lewinyang meliputi (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. wawancara
7
dilakukan terhadap guru untuk mengetahui kondisi awal proses
pembelajaran ipa. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa
persentase keterampilan proses dasar ipa siswa.
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran dapat meningkatkan
keterampilan proses dasar ipa. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Rata-rata keterampilan proses dasar ipa
pada siklus I sebesar 60,59% meningkat menjadi 82,25% pada siklus II.
Jumlah siswa yang memiliki keterampilan proses dasar ipa dengan kriteria
baik mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I sebanyak 0 siswa (0%)
menjadi 11 siswa (78,5%) pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa tetapi dengan menggunakan
pendekatan keterampilan sedangkan untuk penelitian ini menggunakan
metode proyek. Peneliti sebelumnya menggunakan instrumen wawancara
dan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses siswa sedangkan
untuk penelitian ini menggunakan lembar observasi dan dokumentasi.
Persamaan penelitin ini menggunakan dua untuk penelitian. Peneliti
sebelumnya menggunakan teknik analisis data deskriptif, sedangkan
teknik analisis data yang akan digunakan adalah secara kualitatif dan
kuantitatif.
8
2. Novita Purwandari, dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2
Srandakan”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis
& Mc Taggart dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD Negeri 2 Srandakan sebanyak 34 siswa. Keterampilan proses
IPA siswa diukur berdasarkan peningkatan persentase keterampilan proses
siswa secara klasikal, sedangkan hasil belajar IPA diukur berdasarkan
peningkatan rata-rata serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas: lembar observasi
keterampilan proses IPA, soal tes hasil belajar IPA, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, serta lembar angket respon siswa. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan metode
proyek dan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses
siswa, serta menggunakan 2 siklus untuk penelitian. Perbedaanya terdapat
pada peneliti sebelumnya menggunakan teknik analisis data deskriptif,
sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan adalah secara
kualitatif dan kuantitatif.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode proyek
1. Pengertian Metode Proyek
Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman
dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus
dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek berasal dari gagasn John
dewey tentang konsep “Learning by doing” yakni proses dengan
tujuannya. Terutama proses penugasan anak tentang bagaimana
melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku
sesuatu untuk mencapai tujuan.4
Pembelajaran proyek adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
menekankan pada siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dalam
waktu atau periode tertentu yang hasilnya berupa produk atau non produk.
Tugas ini dapat memberikan informasi tentang pemahaman dan
pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan mengkomunikasikan
informasi. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran
4Ahmad Fadli, “ Penerapan Metode Proyek Melalui Pembuatan Tempe untuk Meningkatkan ses dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas Xa Madrasah Unwanul Falah Nahdatul Wathan,
Paok Lombok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2012), hlm. 9.
9
10
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.5
Menurut Thomas dkk mengemukakan kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
Menurut Yunus Abidin pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang diorentasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah berupa proyek pembelajaran.6
Pengajaran berbasis proyek merupakan dimana lingkungan belajar
siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah autentik termasuk pendalaman dari suatu topik mata
pelajaran dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Motede ini
memperkenalkan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk atau
membentuk pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam bentuk
nyata.7
Berdasarkan definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode proyek merupakan suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode proyek
5 Herman, Penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan proses pembuatan media
pembelajaran biologi siswa kelas X MA miftahul islah tembelok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram ,
2014) hlm. 8.
6 Novita purwandi, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Model Berbasis Proyek pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan,
(Skripsi, Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm. 32.
7 Nurhadi, Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang : UMPRESS, 2004),
hlm. 77.
11
memungkinkan penyaluran minat siswa sehingga siswa dapat belajar
untuk menelaah dan memandang materi pelajaran dalam konteks yang
lebih luas. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran barbasis proyek ini merupakan suatu metode
mengajar, dimana bahan pelajaran diorganisasikan dengan sedemikian
rupa sehingga bahan pelajaran tersebut menjadi suatu keseluruhan atau
kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.
Thomas menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan fokus pembelajaran yang terletak pada prinsip dan konsep inti dari disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada siswa bekerja secara otonom dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.8
Menurut Buck Institute For Education (1999) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan megelola informasi
yang di kumpulkan
e. Siswa melakukan evalusi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya
8 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Askara, 2010), hlm. 145.
12
h. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.9
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut ahmadi (2008) Langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode proyek sebagai berikut.10
a. Penyelidikan (Exploration)
Guru mengajukan pertanyaan lisan, memberikan keterangan
singkat serta mengetes para pelajar mengenai pengetahuan mereka
tentang mata pelajaran yang akan dipelajari.
b. Penyajian Bahan Baru (Presentation)
Dengan metode ceramah, guru memberikan garis besar tentang
bahan pelajaran.
c. Asimilasi (Pengumpulan Keterangan Atau Data)
Para pelajar mencari informasi, keterangan atau fakta-fakta
untuk mengisi pokok-pokok yang penting. Dalam langkah ini pelajar
mencari data dari sumber-sumber unit (sumber yang berisi berita,
fakta, informasi, dan sebagainya tentang unit yang dipelajari).
d. Mengorganisasikan Data
Dalam langkah ini pelajar dibawah pimpinan guru aktif
mengorganisasikan data, fakta dan informasi. Misalnya
menggolongkan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan.
9 Ibid., hlm. 146 10 Ahmadi, Metode Proyek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 10.
13
e. Mengungkapkan Kembali
Pada pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil
yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan
dengan lisan maupun tertulis.
Menurut Ridwan Abdullah Sani11 langkah-langkah pembelajaran metode proyek adalah sebagai berikut : a. Memperoleh ide
Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harus terkait dengan kurikulum yang ditetapkan.
b. Merancang proyek Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik
dengan mengerjakan proyek. c. Menyetel proyek
Menyetel proyek, maksudnya adalah membicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan peserta didik. Tahapan yang dilakukan adalah: menyajikan rencana proyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi
d. Membuat proyek Membuat proyek untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat
menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan proyek.
e. Memamerkan proyek Guru perlu menetapkan waktu untuk melaksanakan pameran
produk yang telah dibuat oleh peserta didik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan di kelas.
Langkah-langkah yang dimaksud dengan metode proyek adalah
menetapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik, menyalurkan minat
dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan
yang lebih luas.
11 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). hlm. 23.
14
4. Keuntungan dan Kekurangan Metode Proyek
a. Keuntungan
Beberapa keuntungan metode ini antara lain :
1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
2) Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat
siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
bersifat kompleks.
3) Pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus
mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-
sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan
mendapatkan informasi akan meningkat.
4) Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa
mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Kelompok kerja koopratif, evaluasi siswa, pertukaran informasi
online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
5) Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
15
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlngkapan untuk menyelesaikan tugas.12
b. Kelemahan metode proyek
Beberapa kelemahan metode ini antara lain :
1) Kurikulum yang berlaku saat ini, baik secara verikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar, terutama untuk mengontrol hasil tugas itu benar-benar
usaha yang dilakukan sendiri atau bukan.
3) Bila pemberian tugas terlalu sering, apalagi jika tugas yang
diberikan itu sukar, dapat menggangu ketengan mental siswa.
4) Sukar memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan tiap
individu. 13
2. Keterampilan Proses
a. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk
mengelola hasil yang didapat dalam KBM yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, penelitian dan
mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya tersebut.14
12Ibid., hlm. 24.
13 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS) (Jakarta : Bumi, 1991), hlm.115.
14Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.17
16
Menurut Patta Bundu (2006: 23), keterampilan proses dapat dibagi atas dua kelompok. Pertama keterampilan proses dasar yang meliputi: 1) observasi, 2) klasifikasi, 3) komunikasi, 4) pengukuran, 5) prediksi, dan 6) penarikan kesimpulan. Kedua, keterampilan terintegrasi yang meliputi: 1) mengidentifikasi variabel, 2) menyusun tabel data, 3) menyusun grafik, 4) menggambarkan hubungan antar variabel, 5) memperoleh dan memproses data, 6) menganalisis investigasi, 7) menyusun hipotesis, 8) merumuskan variabel secara operasional, 9) merancang investigasi, dan 10) melakukan eksperimen. Selanjutnya khusus pembelajaran IPA di sekolah menengah, Harlen menyarankan hanya lima macam keterampilan proses yang harus dikuasai, meskipun pada hakekatnya mencakup pula jika macam keterampilan proses yang lainnya, yaitu: observing, planning, predicting, hypothesizing, communicating juga dikuasai.15
Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasifikasi. Dengan kata lain keterampilan proses ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan menetapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut
. Keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang
dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena
alam (Usman Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses IPA yang
dikembangkan pada anak menengah merupakan modifikasi dari
keterampilan proses yang dimiliki ilmuwan sebab disesuaikan dengan
perkembangan kognitifnya. Menurut Indrawati (Trianto, 2010: 144),
bahwa keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
15 Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan ModelPembelajaran Berbasis Proyek Pada SiswaKelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”, (Skiripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm.15
17
prinsip, atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan.
b. Tujuan dan lingkup keterampilan proses
1) Tujuan keterampilan proses adalah untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam belajar hingga mereka aktif
mengembagkan dan menerapkan kemampuannya.
2) Lingkup kegiatannya, bertolak pada kegiatan fisik mental yang
mendasar sesuai dengan apa yang ada pada pribadi siswa. 16
c. Asas Pelaksanaan Keterampilan Proses
1) Harus sesuai dan selalu berpeoman pada tujuan kulikuler, TIU dan
TIK.
2) Berasumsi bahwa semua siswa memiliki potensi sesuai dengan
kodratnya.
3) Memberi kesempatan penghargaan dan motivasi pada siswa untuk
berpendapat , berfikir dan merasakan.
4) Sistem pembinaannya harus dengan pengalaman belajar siswa.
5) Perlu diupayakan agar pembinaan mengarah pada kemampuan
siswa untuk mengolah hasil temuannya.
6) Berpegangan pada prinsip Tut Wuri Handayani.
16Ibid., hlm. 17
18
d. Jenis-jenis keterampilan proses
Karso, dkk menjelaskan bahwa keterampilan proses pada suatu
implementasi antara ranah-ranah kognitif, efektif dan psikomotorik
dengan memperhatikan jenis dari keterampilan proses, sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan
Langkah ini dimulai dengan urut pikiran tentang gambaran
mental yang dimiliki anak didik tentang pokok bahasan yang di
pelajari.Untuk pokok bahasan yang baru, diperlukan pengalaman
langsung yang dapat menjembataninnya, pengalaman ini
diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada
emosional dan fisik, disamping memberikan kesenangan bagi
siswa dan sekaligus merupakan usaha melihat konteks
permasalahannya.
2) Perencanaan/percobaan
Perencanaan percobaan berpedoman dari pertanyaan apa
yang harus dijawab secara jelas. Proses ini juga mencakup
mengidentifikasikan variabel apa yang harus diubah atau tetap
dipertaruhkan, cara dan langkah kerja dalam percobaan.
3) Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang berhubungan
erat dengan cara anak didik mengkombinasikan kata objek yang
secara esensial diperlukan atau dipikirkan perlakuannya,
memerlukan gambaran tentang ide maupun situasi nyata.
19
Komunikasi ini tidak hanya verbal tetapi dapat juga melalui grafik,
charta, dan tabel dalam dalam mengatur informasi dan atau
menyampaikan hasil observasi sehingga polanya tampak jelas,
kemudian kesimpulan ditarik.
4) Menyimpulkan
Menyimpulkan dan diartikan sebagai “suatu keterampilan
untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Kegiatan menyimpulkan
dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan
keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan percobaan di
lapangan tentang apa yang ada di alam ini.
Aspek keterampilan proses yang dikembangkan untuk siswa menengah menurut Hendro Darmodjo (1992: 51-70), yaitu sebagai berikut. 1) Keterampilan Mengamati
Keterampilan mengamati merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan penyelidikan ilmiah.Keterampilan melakukan observasi adalah kemampuan menggunakan panca indera untuk memperoleh data atau informasi.
2) Keterampilan Mengklasifikasi Meliputi menggolongkan atas dasar aspek-aspek tertentu,
mengurutkan atas dasar aspek tertentu, serta kombinasi antara menggolongkan dengan mengurutkan.
3) Keterampilan Menginterpretasi Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan
untuk dapat menafsirkan data.Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang teratur.
4) Keterampilan Memprediksi Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk
dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
20
5) Keterampilan Membuat Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan berupa dugaan tentang
kenyataankenyataan yang terdapat di alam, melalui proses pemikiran. Jadi keterampilan membuat hipotesis adalah keterampilan membuat dugaan tentang kejadian alam melalui proses pemikiran.
6) Keterampilan Mengendalikan Variabel Keterampilan mengendalikan variabel adalah upaya untuk
mengisolasi variabel yang tidak diteliti sehingga adanya perbedaan pada hasil eksperimen dari variabel yang diteliti.
7) Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Melakukan eksperimen adalah suatu kegiatan yang
mencakup seluruh keterampilan proses yang telah diuraikan, karena untuk menemukan jawaban dari satu pertanyaan diperlukan langkah-langkah seperti identifikasi variabel, membuat prediksi, menyusun hipotesis, mengumpul data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan.
8) Keterampilan Menyimpulkan (Inferensi) Keterampilan menyimpulkan yaitu kemampuan menarik
kesimpulan dari proses pengolahan data. 9) Keterampilan Menerapkan atau Aplikasi
Keterampilan aplikasi adalah keterampilkan menerapkan atau mempergunakan konsep-konsep ataupun pengetahuan yang telah dimiliki siswa ke dalam situasi baru. Aplikasi dapat berupa ide-ide, gagasan-gagasan, rencana, proyek, atau karya nyata.
10) Keterampilan mengkomunikasikan Keterampilan mengkomunikasi adalah keterampilan untuk
menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Poppy Kamalia (2010: 8) menyatakan bahwa keterampilan
dasar merupakan pondasi bagi keterampilan terintegrasi yang lebih kompleks. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hari Suderadjat (2004: 75-76) yang menyatakan bahwa keterampilan proses yang bersifat dasar hendaknya menjadi tujuan utama pembelajaran IPA, Hal itu karena keterampilan proses dasar memberikan dasar bagi keterampilan proses terintegrasi, artinya seberapa baik penguasaan keterampilan proses terintegrasi akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan proses keterampilan dasar (Suprihadi, dkk, 2000: 155).17
17Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”, (skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014), hlm. 19.
21
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, maka jenis keterampilan proses yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dasar. Berupa
keterampilan mengajukan pertanyaan, mengamati, mencoba,
mengkomunikasi dan menyimpulkan.
e. Cara Mengukur Keterampilan Proses
Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi
tentang problem belajar siswa secara menyeluruh , baik pengetahuan,
konsep, nilai maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan
oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan
dalam menentukan strategi belajar mengajar. Penilaian proses dapat
diartikan penilaian terhadap proses belajar yang sedag berlangsung,
yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan balik secara
langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa.
Dalam melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung
jawab, dan bedisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
bersangkutan. Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan
cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan/percobaan.
Agar tidak memberatkan guru pelaksanaannya dapat dilakukan secara
bertahap lima orang siswa begitu seterusnya sampai seluruh siswa
mendapat giliran.
22
Dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Menentukan keterampilan yang akan diamati.
2) Membuat criteria penilaian untuk masing-masing keterampilan.
Penilaian terhadap keterampilan proses dapat pula dilakuakan
dengan tes tertulis, namun tidak menjangkau semua kemampuan,
karena menggunakan indera pendengaran dan peraba tidak mungkin
dinilai dengan tes tertulis. Disamping itu, penilaian keterampilan
proses dapat dilakukan dengan tes perbuatan, tetapi dalam hal ini
diperlukan lembar pengantar yang lebih rinci untuk menilai tingkah
laku yang diharapkan.
3. Ekosistem
a. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
Gambar 1
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem
23
1) Individu
Individu adalah suatu makhluk hidup tunggal yang dapat
berdiri sendiri, misalnya seorang manusia, seekor hewan, atau
sebatang pohon.
2) Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang hidup
disuatu daerah dan dalam waktu tertentu.
3) Komunitas
Komunitas merupakan seluruh populasi hewan dan
tumbuhan yang hidup pada suatu daerah atau lingkungan yang
sama.
4) Ekosistem
Selain berbagai jenis makhluk hidup pembentuk
komunitas pada suatu habitat juga terdapat benda-benda tidak
hidup seperti air, tanah, udara, api, cahaya, batu, dan pasir. Semua
anggota komunitas mengadakan hubungan timbal balik dan saling
memmengaruhi dengan benda-benda tak hidup disekitarnya.
Kesatuan dari seluruh anggota komunitas yang membentuk
hubungan timbal balik dengan lingkungan abiotiknya disebut
ekosistem.
24
b. Macam-macam Ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu ekosistem buatan dan ekosistem alami.
1) Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara
alamiah (tanpa campur tangan manusia), misalnya hutan, padang
rumput, danau, dan sungai. Ekosistem alami dibedakan menjadi
ekosistem darat, ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan
ekosistem air laut.
2) Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk
dengan bantuan tangan manusia, sehingga dapat dijadikan sebagai
lingkungan hidup suatu organisme, seperti sawah dan kolam.
c. Komponen-komponen Penyusun Ekosistem
1) Komponen Biotik Ekosistem
Gambar 2
Komponen biotik :produsen, konsumen dan decomposer
25
a) Produsen adalah komponen biotik yang dalam
ekosistemberperan sebagai penghasil makanan. Makhluk hidup
yang termasuk produsen adalah makhluk hidup yang sel-sel
penyusun tubuhnya mempunyai klorofil, mulai dari
fitoplankton sampai tumbuhan tingkat tinggi.
b) Konsumen adalah komponen biotik yang dalam ekosistem
berperan sebagai pemakan atau pemakai karena tidak dapat
menghasilkan makanan sendiri. Konsumen meliputi berbagai
jenis hewan dan manusia.
c) Dekomposer adalah komponen biotik yang dalam ekosistem
berperan sebagai pengurai zat organik yang terdapat dalam
tubuh komponen biotik lainnya. Dekomposer meliputi bakteri
pengurai dan jamur saprofit.
2) Komponen Abiotik Ekosistem
Gambar 3 ekosistem abiotik
26
a) Faktor Tanah
Tanah merupakan bagian permukaan bumi sebagai
tempat sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas
hidup. Tumbuhan akan hidup subur apabila tanah
mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah cukup. Kesuburan tanah juga akan memengaruhi
kualitas hidup manusia dan hewan yang tinggal di atasnya.18
b) Faktor Air
Hampir semua makhluk hidup memerlukan air,
manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan, seperti
mandi, memasak, dan mencuci. Hewan memerlukan air untuk
minum dan ada pula yang menggunakan air sebagai tempat
hidup, misalnya ikan dan udang. Tumbuhan hijau
memerlukan air sebagai bahan penyusun makanan melalui
proses fotosintesis. Makhluk hidup memperoleh air dari air
tanah yang terdapat di dalam atau pada permukaan tanah.
c) Faktor Udara
Semua makhluk hidup memerlukan udara.Di udara
terdapat bernacan-macam gas, antara lain oksigen, nitrogen,
dan karbondioksida.Oksigen digunakan oleh makhluk hidup
untuk bernapas. Karbondioksida digunakan oleh tumbuhan
hijau untuk proses fotosintesis. Sebagian tumbuhan
18
Daroji, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Erlangga), hlm. 278.
27
mendapatkan nitrogen bebas dari udara dengan bantuan
bakteri Rhizombium sp. dan ganggang biru. Nitrogen
merupakan merupakan unsure yang sangat penting bagi
pertumbuhan tumbuhan hijau di samping unsure lainnya,
yaitu fosfor dan kalium.
d) Faktor Suhu
Suhu udara di atmosfer dan permukaan tanah
dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Beberapa faktor
yang memengaruhi penerimaan sinar matahari di bumi, antara
lain kedudukan matahari terhadap bumi, lama penyinaran
cahaya matahari, bentuk permukaan bumi, dan banyaknya
awan yang menghalangi bumi.
e) Faktor Cahaya
Selain makhluk hidup memerlukan cahaya. Tumbuhan
hijau memerlukan cahaya untuk tumbuh dan melakukan
fotosintesis. Pada awal pertumbuhannya, tanaman tidak
membutuhkan cahaya sehingga kecambah (tanaman muda)
akan tumbuh lebih cepat di tempat yang gelap dibandingkan
di tempat terang.19
19 Budi purwanto, Eksplorasi Ilmu Alam, ( Jakarta: PT. Tiga serangkai, 2015), hlm. 229
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian
yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru
dilapangan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan
oleh guru atau peneliti di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja guru sehingga hasil belajar menjadi meningkat.20
B. Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah MTs. Riadhul Ulum Ampenan, untuk kelas
VII dengan jumlah siswa 20. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
tahun 2017.
C. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian ini adalah adanya perubahan belajar, sehingga
penerapan metode proyek dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa
kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun pelajaran 2016/2017.
D. Rencana Tindakan
Peniliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi tindakan, (4)
20 Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Askara ,2006), hlm. 104
31
29
refleksi di akhir tindakan untuk lebih jelasnya siklus I, siklus II dan siklus III
dapat di jabarkan :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini meliputi
peneliti mensosialisasikan metode pembelajaran kepada guru dan
berkesempatan untuk melaksanakan pengajaran dengan menggunakan
metode tersebut, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan menyusun format-format instrumen penelitian meliputi
lembar obsevasi keterampilan proses dan observasi keterlaksanaan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Membagi siswa menjadi 3 kelompok
2) Menyajikan materi mengenai ekosistem
3) Setiap kelompok mendapatkan tema materi ekosistem
4) Siswa melakukan diskusi kelompok merancang proyek mengenai
tema yang telah diberikan.
5) Siswa mempersentasikan hasil proyek
6) kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan atau
menyanggah.
7) Menyimpulkan secara bersama-sama.
30
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi ini dilakukan oleh observaser yaitu Guru mata
pelajaran IPA atau teman sejawat untuk menilai proses keterlaksanaan
pembelajaran pembuatan poster, dan observasi mengenai keterampilan
proses siswa. Peneliti melakukan evaluasi akhir siklus yang bertujuan
untuk mengetahui keterampian proses pada pembuatan media
pembelajran berupa poster yang dikerjakan secara berkelompok.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis suatu pengamatan untuk
menentukan sejauh mana pengembangan metode yang sedang
dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum
berhasil maka, diidentifikasi faktor yang menjadi penghambat
ketidakberhasilan tersebut. Pada tahap ini, peneliti sebagai pengajar
dan observaser mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah
diberikan. Jika pada siklus I menunjukkan hasil yang tidak opimal,
atau pembelajaran belum mencapai ketuntasan maka pada siklus
selanjutnya perlu dilakukan revisi atau penyempurnaan perencanaan
dan pelaksanaan tindakan.
2. Siklus II
Siklus II dilakukan jika siklus I belum memenuhi kriteria
keberhasilan penelitian, mangacu pada kekurangan siklus I. Tahapan
pelaksanaan kegiatan pada siklus II tersebut sama dengan kegiatan pada
siklus I. Siklus II ini merupakan penyempurnaan pada siklus sebelumnya
31
berdasarkan hasil refleksi. Jika pada siklus ini belum mendapatkan hasil
yang maksimal maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan
refleksi berdasarkan siklus ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
5 dibawah ini.
Gambar 5 Siklus penelitian Tindakan Kelas 21
21 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara), hlm. 16
perencanaan
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS I
perencanaan
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS III
perencanaan
32
E. Jenis instrumen dan penggunaanya
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Lembar observasi
Observasi berisikan tentang kemampuan yang akan di amati setiap
langkah pembelajaran. Instrumen dirancang oleh peneliti untuk
mengumpulkan data mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran sudah
sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Lembar observasi yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut :
a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Penilaian keterlaksanaan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan proses IPA ini dilakukan untuk mengetahui kinerja guru
dalam menerapkan metode pembelajaran tersebut.
Tabel 2 Lembar observasi keterlaksanaan RPP
NO
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksanakan Skor Ya Tidak
1 2 3 4 5
1 Mengabsen siswa 2 Memberikan motivasi apresiasi 3 Mengajukan pertanyaan lisan kepada
siswa mengenai pengeahuan mereka tentang materi yang diajarkan
4 Membagi siswa menjadi 3 kelompok 5 Menjelaskan garis besar materi yang
akan diajarkan
33
1 2 3 4 5 6 Siswa bersama-sama dengan kelompoknya
mencari data serta informasi mengenai pokok permasalahan yang yang telah dibagikan guru
7 Siswa bersama kelompoknya mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh untuk mengamil kesimpulan
8 Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
9 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi
10 Member penghargaan kepada kelompok yang terbaik
11 Menutup pembelajaran 12 Melakukan evaluasi untuk siklus I
b. Lembar Observasi Keterampilan Proses
Lembar observasi keterampilan proses ini digunakan untuk
mengidentifikasi keterampilan proses siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran berbasis proyek pada materi Ekosistem. Lembar observasi
disusun berdasarkan indikator keterampilan proses yang dimaksud
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dalam empat nilai, yaitu 4,
3, 2 dan 1 disertai kategori untuk masing-masing indikator.
Tabel 3 Lembar Observasi Keterampilan Proses Siswa
No Pelaksanaan Indikator
1 2 3 1.
Mengajukan pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
d. Mengajukan pertanyaan yang melatarbelakang hipotesis
34
1 2 3
3.
Merencanakan percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur, di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
4.
Melakukan pengamatan
a. Melakukan sebanyak mungkin indra b. Mengumpulkan fakta yang relevan dan memadai c. Mencari kesamaan dan perbedaan
5.
Melakukan komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil percobaan dengan baik dan mudah dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan keterampilan pembuatan media poster
b. Menyimpulkan hasil dari pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran secara keseluruhan
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan
menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elekronik, dokumen-dokumen yang dihimpun,
dipilh sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian.22 Penggunaan sebagai
instrumen peneliti lakukan adalah untuk memperoleh data tentang kondisi
22Nana syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 22.
35
siswa, kondisi guru, kondisi sekolah, kondisi sarana dan prasarana dan
lain-lain.
F. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana tindakan telah disepakati bersama antara guru
dengan peneliti bahwa dalam pelaksanaannya, guru mempraktekkan
pembelajaran metode proyek. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam
bentuk siklus yang berulang-ulang dengan menerapkan metode proyek agar
tahu keadaan awalnya. Kemudian, siklus selanjutnya baru diterapkan rekayasa
atau tindakan yang telah direncanakan bersama dengan kolaborator. Dengan
demikian nantinya akan tampak benang merah atau kecenderungan yang
terjadi antara siklus awal hingga siklus akhir. Dalam pelaksanaannya, guru
juga harus mencatat dan mengingat-ingat kejadian selama berlangsungnya
tindakan, paling tidak catatan penting baik menyangkut dirinya, interaksinya,
siswanya, perangkatnya dan lain-lain.
Sementara itu, kolaborator melakukan pengamatan dan catatan-
catatan serta rekaman dan lain-lain. Tentang aktivitas pembelajaran,
pembicaraan yang terjadi, teks atau sarana komunikasi tertulis dan interaksi
lainnya antara guru dan murid, dan murid dengan murid. Pencatatan ataupun
observasi tidak dapat diwakilkan orang lain yang tidak terlibat dalam skenario
PTK.
Untuk memberikan kemantapan dan kebenaran data yang telah
dicatat atau hasil rekaman dan observasi, maka perlu dilakukan diskusi balikan
atau review antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya, review dilaksanakan
36
langsung setelah selesai tindakan pembelajaran, jangan ditunda-tunda apalagi
besok. Sehingga, ingatan masih lengkap dan dapat dicatat tentang berbagai
kelebihan dan kekurangan selama tindakan pembelajaran.
G. Cara pengamatan
Cara pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti
keterampilan proses IPA dalam metode proyek pembuatan posterdengan
jumlah 20 orang siswa. Peneliti sebagai guru sedangkan guru mata pelajaran
atau teman sejawat sebagai observer. Terlebih dahulu siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan duduk sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya
peneliti membagikan petunjuk kerja yang nantinya digunakan sebagai
panduan oleh siswa dalam membuat media poster pembelajaran. Untuk
menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes dengan
menggunakan lembar pengamatan keterampilan proses.
H. Analisis Data Dan Refleksi
1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu
analisis data keterlaksanaan RPP dan analisis data keterampilan proses
siswa.
a. Analisis Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan
diamati oleh 1 orang pengamatan dengan keterlaksanaan sintaks
37
pembelajaran. Penyajian keterlaksanaan dalam bentuk pilihan, yaitu
terlaksana dan tidak terlaksana.
Skala presentase untuk menentukan keterlaksanaan RPP
dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 23
Persentase (P) = �� � � � ��� � � � x 100%
Penilaian keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
mencocokkan hasil rata-rata total skor yang diberikan dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 4 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Kriteria P > 80% Sangat Baik 60% < P ≤ 80% Baik 40% <P ≤ 60% Cukup Baik 20%< P ≤ 40% Kurang Baik P < 20% Sangat
Kurang Baik
Penentuan kariteria keterlaksanaan sintaks pembelajaran
berdasarkan persentase keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran dan
penilaiannya. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran dikatakan efektif jika
waktu yang digunakan setiap aspek pada setiap RPP dengan persentase
yang diperoleh 75% dengan penilaian baik atau sangat baik.
b. Analisis Data Keterampilan Proses Siswa
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
keterampilan proses kepada siswa adalah sebagai berikut :
23Ihsan Wakhid Sumaryono, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk
melatihkan kemampuan Berfikir kritis, (Skripsi, Jurusan Pendidikan matematika IAIN Surabaya, 2010), hlm.80
38
1) Memberikan skor berdasarkan pedoman penskoran terhadap setiap
pelaksanaan keterampilan proses kepada siswa berdasarkan
kriteria yang telah di buat.
2) Mengubah skor siswa ke dalam bentuk persentase untuk setiap
keterampilan proses dengan rumus : %=�ℎ � � � � � ��ℎ ℎ � � � x 100%
3) Menentukan presentase pada setiap keterampilan proses
4) Menafsirkan presentase berdasarkan kriteria yang dikemukakan
oleh Ngalim purwanto
≤ 45 Kurang baik
46 - ≤ 65 Cukup baik
66 - ≤ 85 Baik
86 - ≤ 100 Sangat baik24
2. Refleksi
Hasil yang di dapat dari tes yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan guru bidang studi IPA dikumpulkan serta dianalisis sehingga
diperoleh hasil refleksi. Dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus selanjutnya. Apabila gagal, maka siklus
dilanjutkan ke siklus kedua dan seterusnya dengan catatan kesalahan yang
telah ada harus diperbaiki pada tindakan berikutnya hingga mencapai titik
keberhasilan dan meningkatkan keterampilan proses siswa.
24Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 103
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Penelitian ini dilakaukan di MTs. Riadhul Ulum Desa Banjar
Kecamatan Ampenan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Gambaran kondisi lapangan saat pelaksanaan penelitian yang dapat direkam
oleh peneliti antara lain:
1. Sejarah berdirinya MTs. Riadhul Ulum
Berdasarkan akta notaris nomor : 119/19 Maret 1190, MTs.
Riadhul Ulum merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang
formal yang ada di wilayah Sintung, Ampenan, Kota Mataram. Yayasan
ini melaksanakan pendidikan santri selama 3 tahun. Jenjang pendidikan
Tsanawiyah dibuka sejak tahun 1989 dan telah menamatkan sebelas
angkatan. Perkembangan sekolah cukup pesat disebabkan adanya
dukungan penuh dari masyarakat Sintung Ampenan.
Sebelum terbentuknya MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang
tanahnya seluas 20,5 Are di Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia Ampenan
dibawah naungan “Yayasan Pondok Pesantren Riadhul Ulum Ampenan “
adalah dimulai dengan adanya kegiatan majlis ta’lim berupa pengajian
umum yang dipimpin oleh TGH. Halil Usman pada bulan Juli 1979.
Majelis ta’im itulah bekal berdirinya MTs. Riadhul Ulum
Ampenan dimana kegiatan majelis ta’lim dilaksanakan secara rutin dari
masjid ke masjid diwilayah Kecamatan Ampenan. Mengingat jumlah
43
40
jama’ah yang semakin banyak maka pada tanggal 17 Juli 1987 para
jama’ah majelis ta’lim sepakat untuk mendidirikan yayasan dan
berbekalan hukum dan memiliki lokasi pusat kegiatan.
Selanjutnya pada tahun 1987 menyebut kegiatan majelis ta’lim
dipusatkan dilingkungan sintung Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia
Ampenan dengan membeli tanah seluas 20,5 Are. Pada tahun 1989/1990
majelis ta’lim dibentuk juga MTs. Riadhul Ulum Ampenan dengan jumlah
anggota sebanyak 1689 orang dengan status terdaftar . selanjutnya secara
berurutan didirikan koperasi pondok psantren, diniah dan asuhan keluarga
serta pengembangan masyarakat dibawah naungan yayasan pondok
pesantren Riadhul Ulum Ampenan.
2. Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 5 Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Riadhul Ulum
Jalan dan Kampung : Jln. Ragi Genep, Gang Dahlia Sintung Ampenan
Kelurahan : Banjar Kecamatan : Ampenan
Kota : Mataram Provinsi : Nusa Tenggara Barat
NSM : 121252710001 No. Telepon : 0817363016 Tahun Berdiri : 1990
Akreditasi I : A Akreditasi II : B Akreditasi III : C Komite Madrasah : Terbentuk
41
3. Dilihat Dari Segi Letak Geografisnya
Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Desa Banjar Kecamatan.
Ampenan Kota Mataram yang letaknya strategis dan memungkinkan
untuk mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Sungai dan Laut
b. Sebelah Selatan : Perkampungan Sintung Ampenan
c. Sebelah Timur : Perkampungan Sintung Ampenan
d. Sebelah Barat : Perkampungan dan laut
Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan
Sedang aman dan mudah dijangkau oleh gugus yang ada di kecamatan
Ampenan Kota Mataram ± 150 meter dari kota mataram.25
4. Keadaan Siswa-Siswi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 6 Keadaan siswa-siswi MTs. Riadhul Ulum Tahun 2016/201726
Kelas
Akhir Bln. Lalu
Masuk Bln. Ini
Keluar
Bln. Ini
Akhir Bln. Ini Jml
Hari Masuk
Absensi Ket.
L P L P L P L P S I A Jmlh
VII 11 11 - - - - 11 11 21
Senin s/d
Sabtu
- - - -
VIII 11 4 - - - - 11 4 15 - - - -
IX 11 5 - -
- - 11 5 16 - - - -
Jmlh
33 20 - - - - 33 20 52 - - - -
25Hasil Dokumentasi Profil MTs. Riadhul Ulum, senin, 6 Mei 2017 . 26Data siswa MTs. Riadhul Ulum pada tahun 2016-2017
42
Terkait dengan penelitian ini, berikut data kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan.
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII Riadhul Ulum Ampenan
No Nama siswa Jenis kelamin
1 Annisa Suciana Fitri P
2 Dela Yuniar P
3 Desti Muliana P
4 Firman Wahyudi L
5 Irfan Maulana Hakiki L
6 Junaidi L
7 Lilis Heriyani P
8 Mely Melati P
9 Murni Ningsih P
10 Muhammad Gunawan L
11 Muhammad Ibrahim Robbani L
12 Muhammad Kurniawan L
13 Muhammad Rifaldi Nugroho Fauzi L
14 Nurjannah P
15 Puriyawati P
16 Ripawan L
17 Riski Wahyudi L
18 Sintiana Dewi P
19 Sofian Hadi L
20 Ummi Kalsum P
43
44
5. Keadaan Guru MTs. Riadhul Ulum
Tabel 8 Keadaan guru dan pegawai di MTs. Riadhul Ulum dari berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan
serta bidang yang dipegang.27
No Nama Lengkap L/P Tahun Lahir
Jabatan Gol
. Ijazah/ Tahun
Mulai Tugas
Alamat Bidang Studi
1 Roby Hidayat, S.Pd L 1980 Guru/Kepala madrasah
07 S1/2004 17/07/2003 Tanjung Karang Permai Bhs. Inggris
2 Drs. Marni L 1964 Guru/wakamad 07 S1/1990 01/01/1990 Pejeruk Bhs. Arab 3 Priasrini, S.Pd P 1971 Guru/BP 09 S1/2009 19/07/2004 Banjar BK 4 Usman,S.Pd, M.Si L 1970 Guru 07 S2/2013 17/06/1994 Tanjung Karang Permai IPS 5 Siti Nuraeni, S.Ag P 1976 Guru/Wali kelas 07 S1/1999 12/07/2002 Ampenan Selatan PKN 6 Ir. Ali Asgar L 1967 Guru 07 S1/1992 17/07/2003 Dayan peken Matematika 7 Nurjihadiyah
Akbar, S.Pd.I P 1980 Guru/ Wali
kelas 07 S1/2004 01/07/2004 Bintaro IPA, Prakarya
8 Cahya Haerani, S.Pd
P 1970 Guru/ bendahara S1/2013 17/06/1994 Ampenan tengah Bhs. Indonesia
9 Baiq Najlasulhi, S.Pd.I
P 1980 Guru S1/2005 17/07/2004 Tanjung Karang Permai P. Agama Islam
10 Kurniyah Fitratullah S, S.Pd
P 1985 Guru/ TU S1/2009 17/07/2004 Banjar Seni Budaya
11 Sahuyun, S.Pd P 1981 Guru S1/2010 01/01/2010 Ampenan Tengah Penjaskes
27
Data karyawan dan guru MTs Miftahul Ishlah Tembelok pada tahun 2016-2017
45
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah guru di
MTs. Riadhul Ampenan sebanyak 11 orang guru dengan rincian laki-laki 4
orang dan perempuan sebanyak 7 orang guru.
6. Keadaan sarana dan parasarana
Tabel 9 Keadaan gedung MTs Riadhul Ulum28
No Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Kepemilika
n 1)
Total Luas
Bangunan (m2)
Baik Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 3 1
2 Ruang Kepala Madrasah 1 1
3 Ruang Guru 1 1
4 Ruang Perpustakaan 1 1
5 Ruang UKS 1 1 6 Toilet Guru 1 1 7 Toilet Siswa 2 1
8 Ruang Bimbingan Konseling (BK)
1 1
9 Masjid/Mushola 1 1
10 Kantin 1 1
28Data gedung dan keadaan sekolah MTs Riadhul Ulum Ampenan tahun 2016-2017
46
7. Struktur Organisasi
TP. 2016/2017
………………………………….……………
..…………………….. Garis Instruksional Garis Konsultatif
Gambar 6 Struktur Organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Wakamad
Drs. Marni
Wali Kelas VII
Nurjihadiyah Akbar, S.Pd.I
Wali Kelas IX
Drs. Marni
Wali Kelas VIII
Siti Nuraeni, S.Ag
Kemenag Kota Mataram
Drs. H Burhanul Islam
Kepala Madrasah
Roby Hidayat, S.Pd
Ketua Yayasan
Ketua Komite
Usman,S.Pd, M.Si
Kepala Tata Usaha Kurniyah Fitratullah
S, S.Pd
Bendahara
Cahya Haerani, S.Pd
siswa siswa
47
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu
pada tanggal 19-10 Mei Thun Pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang berjumlah 20
orang.
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada hari
Jum’at 19 Mei 2017. Materi yang dibahas pada siklus 1 adalah tentang
Ekosistem. Untuk lebih jelasnya tindakan yang dilakukan pada siklus 1
dipaparkan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus I, terlebih
dahulu peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :
1) Bersama-sama dengan guru mata pelajaran IPA melakukan
observasi awal di kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti : rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar obsevasi keterampilan
proses dan observasi keterlaksanaan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar
pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 Mei 2017, peneliti bertindak
sebagai guru bekerja sama dengan guru bidang studi IPA yang
48
bertindak sebagai observer untuk melaksanakan proses pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dilaksanakan selama 2x40 menit yakni satu kali pertemuan.
Sebagaimana yang tercantum dalam RPP yaitu pada awal kegiatan
guru memberikan pendahuluan, selanjutnya guru memotivasi siswa,
kemudian guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali
pelajaran yang sudah dipelajari. Pada tahap selanjutnya penyampaian
materi yang dilakukan oleh guru.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 22 Mei,
2017. Pertemuan kedua ini, proses belajar mengajar dilakukan sama
dengan sebelumnya yaitu guru melakukan pendahuluan, dengan
memotivasi siswa selanjutnya guru menyampaikan materi serta
menanyakan materi yang telah dipelajari minggu lalu. pertanyaan yang
diberikan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik
dalam memahami materi pada minggu lalu.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok terdiri dari 4
orang siswa, memberikan tema yang berbeda pada masing-masing
kelompok, guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan proyek poster serta memberikan arahan kepada
siswa tentang tata cara pembuatan proyek poster. Hasil diskusi dari
masing-masing kelompok dan poster yang telah dibuat dipersentasikan
didepan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya kepada pemateri. Guru memberikan hadiah kepada
49
kelompok yang memiliki hasil presentasi yang baik dan diakhir
pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Observasi siklus I dilaksanakan selama kegiatan
pembelajaran siklus I berlangsung. Berdasarkan observasi yang
dilakukan pada pembelajaran siklus I, ada beberapa kekurangan yang
dapat diamati yaitu :
1) Observasi untuk guru
a) Pada awal pembelajaran guru kurang memperhatikan kesiapan
belajar siswa, misalnya masih banyak siswa yang keluar masuk
kelas, tempat duduk kurang rapi.
b) Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa
c) Pemanfaatan waktu yang kurang efektif, sehingga apa yang
telah direncanakan dalam pelaksanaan pembelajaran kurang
maksimal
d) Pengelolaan kelas yang masih kurang, sehingga siswa kurang
serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan
banyak siswa yang bercanda dengan temannya di dalam kelas
2) Observasi untuk siswa
a) Siswa banyak yang belum siap menerima pembelajaran
b) Kebanyakan siswa belum berani mengeluarkan pendapat
kepada guru.
50
c) Siswa tidak terlihat membagi tugas dengan temannya dalam
mengumpulkan data yang yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan kepada mereka
d) Siswa kurang bekerja sama dalam kelompok
e) Siswa tidak terlihat melakukan refleksi terkait materi yang
dipelajarinya.
Observasi siklus I dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan observasi
keterampilan proses siswa kelas VII. Selanjutnya data tersebut
dianalisis dengan menggunakan rumus presentase guna menentukan
keterampilan proses siswa. Berikut uraian dari hasil observasi
tersebut:
Tabel 10 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaan
RPP
Kategori
12 I 6 50% Cukup Baik
Berdasarkan hasil rekaputilasi obeservasi keterlaksanaan RPP di
atas, dapat dilihat bahwa presentase keterlaksanaan RPP untuk siklus I
sebesar 50% dengan kategori yang cukup baik.
Tabel 11 Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus I
Kelompok Pertemuan Jumlah indikator keterampilan proses
Skor indikator Terlaksana
%keterampilan proses
Kategori
I 2 kali 16 8 50% Cukup baik II 2 kali 16 9 56% Cukup baik III 2 kali 16 7 44% Kurang baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus I 50% Cukup baik
51
Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa persentase pada aspek
keterampilan proses masih tergolong rendah. Berdasarkan jumlah
indikator keterampilan proses yang terlaksana hanya beberapa saja.
Presentase keterampilan proses pada siklus ini hanya sebanyak 50%
dalam kategori cukup baik.
d. Tahap refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran dan evaluasi
siklus I. Pa da tahap ini guru bersama observer mengkaji pelaksanaan
dan hasil yang diperoleh pada siklus I, ada beberapa langkah
pengajaran yang perlu diperbaiki yang kurang terlaksana pada siklus I
sehingga harus diadakan penyempurnaan pada siklus II. Adapun
perbaikan atau penyempurnaan yang perlu dilakukan adalah : Uraian
hasil refleksi tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 12 Refleksi Tindakan Siklus I
No Refleksi Perbaikan 1 2 3 1. Sebelum pelajaran dimulai, guru
kurang memperhatikan kesiapan
siswa dalam menerima pelajaran
Guru harus memperhatikan kesiapan
siswa. Dengan cara mengabsen
terlebih dahulu atau dengan
memberikan motivasi atau wejangan.
3.
Guru tidak mengajukan pertanyaan
lisan kepada siswa mengenai
pengetahuan mereka tentang pokok
bahasan yang akan sampaikan.
Memberikan pertanyaan ringan
mengenai pokok bahasan yang akan
dipelajari untuk merangsang
pengetahuan siswa
4. Guru kurang bisa memanfaatkan
waktu sebaik mungkin dalam
proses pembelajaran
Memanfaatkan waktu dengan membagi kelompok siswa dengan cepat. Serta memberikan batasan waktu pada saat diskusi kelompok
52
1 2 3
5. Guru kurang bisa mengontrol
suasana kelas
Memberikan arahan kepada siswa
yang masih bercanda pada saat proses
pembelajaran.
4. Kurang optimalnya bimbingan
yang diberikan guru selama
kegiatan yang harus dicapai siswa
hasilnya kurang memuaskan.
Dilakukan pengoptimalan bimbingan
oleh guru dalam setiap kegiatan
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan skenario pelajaran yang
akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Selain
itu peneliti mempersiapkan lembar observasi yang akan digunakan
untuk evaluasi siklus II. Guru bersama dengan siswa mempersiapkan
alat dan bahan serta membuat poster.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar
pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Jum’at 26 Mei 2017 dan pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Mei 2017. Proses
pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan sesuai skenario
pembelajaran siklus II yang telah dibuat. Pelaksanaan siklus II hampir
sama dengan siklus I yang tentunya disesuaikan dengan perbaikan-
perbaikan yang telah direncanakan pada akhir siklus I.
53
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua ini
yaitu mengulang kembali atau mengadakan perbaikan dari siklus I.
Peneliti menyampaikan informasi tentang materi yang diajarkan, dan
memberikan umpan balik (memotivasi) kepada siswa.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari
4 orang siswa dan membagikan alat dan bahan pembuatan tugas poster
dengan tema yang berbeda, serta memberikan arahan kepada siswa
tentang langkah pembuatan poster.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1) Observasi untuk Guru
a) Guru masih kurang aktif membimbing siswa dalam membuat
poster.
2) Observasi untuk Siswa
a) Masih ada siswa yang kurang aktif dalam membuat poster
b) Siswa bersama kelompoknya masih belum dapat
mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh.
Evalusi untuk siklus II dilakukan pada hari Senin 29 Mei 2017
berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus
II diperoleh data keterampilan proses siswa VII pada siklus II
sebagai berikut :
54
Tabel 13 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaa
n RPP
Kategori
12 II 8 66% Baik
Tabel 14
Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus II Kelompok Pertemuan Jumlah indikator
keterampilan proses Skor indikator
Terlaksana %keterampilan
proses Kategori
I 2 kali 16 12 75% Baik
II 2 kali 16 12 75% Baik
III 2 kali 16 13 81% Baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus II 77 % Baik
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil obeservasi yang dilakukan pada siklus II
diperoleh data tentang beberapa kekurangan yang muncul pada siklus
II, sehingga perlu dilanjutkan dengan siklus yang selanjutnya yaitu
siklus III. Hasil refleksi tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 15 Refleksi Tindakan Siklus II
No Refleksi Perbaikan 1. Guru seharusnya bersama-sama
menyimpulkan hasil dari proses
pembelajaran
Mengajak masing-masing kelompok
untuk menyimpulkan terlebih dahulu lalu
disimpulkan bersama guru.
2.
Keterbasan waktu dalam
membuat proyek poster
Memberikan tambahan waktu pada saat
proses pembuatan poster
3 Tidak memberikan penghargaan
kepada kelompok yang baik
Memberikan sanjungan serta hadiah kecil
untuk siswa yang membuat media poster
serta prsentasi yang baik
55
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Seperti halnya pada tahap perencahannya pada siklus I dan
siklus II pada tahap ini peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran
yang akan menjadi pedoman pembelajaran untuk siklus III. Peneliti
juga mempersiapkan alat bahan yang digunakan oleh siswa dalam
pembuatan proyek.
b. Tahap pelaksanaan
Tindakan kelas siklus ini untuk pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 5 Juni 2017 dan untuk
pertemuan kedua pada hari Jum’at tanggal 09 Juni 2017. Pembelajaran
siklus III ini guru meminta siswa untuk melakukan pembuatan proyek
poster.
c. Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus III ini tidak terdapat kekurangan seperti pada
siklus-siklus sebelumnya. Guru mampu melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan yaitu sesuai dengan
skenario pembelajaran siklus III.
Evaluasi siklus III dilakukan pada pertemuan kedua hari
Jum’at 09 Juni 2017. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan pada siklus yang diperoleh data untuk keterampilan
proses siswa kelas VII sebagai berikut :
56
Tabel 16 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaan
RPP
Kategori
12 III 9 75% Baik
Tabel 17
Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus III Kelompok Pertemuan Jumlah indikator
keterampilan proses Skor indikator
Terlaksana %keterampilan
proses kategori
I 2 kali 16 16 100% Sangat baik
II 2 kali 16 14 87% Baik
III 2 kali 16 15 94% Baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus III 93,7% Sangat baik
d. Tahap refleksi
Pembelajaran pada tahap siklus III ini, sudah mendekati
kesempurnaan. Hasil observasi siswa telah diketahui keterampilan
proses siswa meningkat dan berdasarkan tujuan dari penelitian ini,
yaitu, untuk mengetahui bagaimana penerapan metode proyek untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa telah diketahui maka
penelitian ini, peneliti akhiri sampai siklus III.
B. Pembahasan
Pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus I dilakukan dengan alokasi
waktu 2x40 menit. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang
telah dilakukan pada siklus I, kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti
adalah, pembelajaran pada siklus I ini sangatlah kurang. Hal ini dibuktikan
dengan hasil observasi keterampilan proses siswa sangat kurang dan selain itu
57
siswa masih kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini di
sebabkan karena masih kurangnya kesiapan dari para siswa dalam menerima
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sejalan dengan Ridwan Abdullah
Sani, Thomas (Made Wena, 2010: 145) menyebutkan bahwa fokus
pembelajaran berbasis proyek terletak pada konsep dan prinsip dari suatu
disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan
kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan kesempatan siswa
bekerja secara otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan
mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.
Selain itu juga disebabkan guru masih kurang memotivasi siswa.
Kekurangan-kekurangan tersebut maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II
guna menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan
tindakan siklus II dilaksanakan sebagai penyempurnaan pada siklus I. Hasil
observasi yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dibanding dengan
siklus I. Keterampilan proses siswa dengan kegiatan guru megalami
peningkatan, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu
diperbaiki dan perlu disempurnakan pada siklus II guna memperoleh
kesempurnaan dan perbaikan yang lebih baik.
Melaksanakan proyek secara berkelompok dan bekerja sama
dengan rekan kelompoknya akan membuat hubungan sosial dan solidaritas
sesama siswa akan terlatih. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode proyek
ini akan menghasilkan suatu hasil proyek yang dapat digunakan sebagai
58
penjelas dalam proses pembelajaran. Siswa telah melakukan suatu proyek ini
akan mempersentasikan hasil proyeknya dengan lisan maupun tulisan.
Pelaksanaan siklus III merupakan lanjutan dan penyempurnaan dari
siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil obeservasi pada siklus ini,
keterampilan proses dan aktifitas siswa mengalami peningkatan jauh lebih
baik dibanding dengan siklus-siklus sebelumnya. Seperti halnya pada siklus II
siswa diarahkan untuk membuat suatu proyek yaitu pembuatan poster yang
dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru. Berdasarkan hasil
keterampilan proses siswa diketahui bahwa penerapan metode proyek ini
dapat meningkatkan keterampilan proses siswa kelas VII MTs. Riadhul
Ulum, peningkatan presentase keterampilan proses tersebut dimulai dari
50%, 87,3% dan 93,7%.
Rata-rata nilai keterampilan proses meningkat dari siklus ke siklus
Siklus I ke siklus II, yaitu 50% menjadi 87,3, siklus II ke siklus III meningkat
93,7%. Hal ini berarti nilai keterampilan proses meningkat dari kategori
cukup ke kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
proyek cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa,
walaupun keterampilan proses yang dikuasai siswa belum mencapai kategori
sangat baik. Keterampilan proses sangat diperlukan oleh siswa karena dengan
menguasai keterampilan proses, siswa mendapatkan pemahaman secara utuh
tentang suatu objek (Epon Ningrum, 2012: 164).29
29 Epon Ningrum. (2012). Buku Ajar Kompetensi Profesional Guru
59
Metode proyek ini merupakan metode yang sangat menyenangkan
dan disukai oleh siswa. Metode proyek ini sangat menantang bagi siswa,
karena dalam melaksanakannya siswa dituntut untuk menggunakan segala
kemampuan yang dimiliki serta pengalaman belajar yang dapat menunjang
pelaksanaan proyek tersebut. Mengerjakan metode proyek poster ini,
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa akan meningkat serta kreativitas siswa
akan berkembang. Dalam Wena (Clegg, 2011; Clegg dan Berch,
meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa.30
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk sangat
aktif, selain itu dengan mempersentasikan laporan hasil proyek, dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Made Wena yang mengungkapkan bahwa pembelajran
berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, tekun, berusaha
keras, membuat siswa lebih aktif dan berusaha memecahkan masalah-masalah
bersifat kompleks. 31
Sejalan dengan pendapat Gaer, Ridwan Abdullah Sani (2013: 174)
menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dilakukan untuk
memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara
membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar atau kompetensi
yang diharapkan dimiliki siswa. 32
30 Made wena, Strategi pembelajaran inovatif kontemporer, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 144
31 Ibid., hlm. 147 32 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 174
60
Menurut Harriz dan Kattz (Grant, 2011: 38) menyebutkan
pendukung dari model pembelajaran ini memberikan tekanan pada investigasi
lebih mendalam dari pada menghafal materi pelajaran yang banyak.
Metode proyek dapat membawa perubahan bagi siswa. Metode ini
juga memantapkan pengetahuan yang di peroleh anak didik serta
menyalurkan minat dan melatih anak didik menelaah suatu materi
pembelajaran dengan wawancara yang lebih luas.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa untuk meningkatkan keterampilan proses
siswa melalui penerapan metode proyek pada mata pelajaran IPA kelas VII di
MTs. Riadhul Ulum Ampenan dapat meningkatkan keterampilan proses
siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, adapun upaya pelaksanaan
penerapan metode proyek dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan
pada setiap jenjang siklusnya. Sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Indikator meningkatnya keterampilan proses siswa dalam proses
pembelajaran yakni siswa sudah berani mengungkapkan pendapatnya,
menanggapi dan bertanya. Berdasarkan hasil keterampilan proses siswa
diketahui bahwa penerapan metode proyek ini dapat meningkatkan
keterampilan proses siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum, peningkatan
presentase keterampilan proses tersebut dimulai dari 50%, 87,3% dan 93,7%.
Disamping itu juga semangat dan keinginan siswa untuk mau belajar
dan mendengarkan nasehat dari guru hal tersebut terlihat dari aktivitas
mereka yang mau mengejakan persoalan dengan temannya dengan cara
diskusi, bertanya kepada guru dan memanfaatkan sumber yang ada seperti
buku yang sudah di bagikan ke masing-masing siswa.
63
62
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran saran yang dapat peneliti
sampaikan sehubung dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya senantiasa mengembangkan keterampilan siswa dalam
rangka memperbaiki kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
2. Hendaknya guru tidak menerapkan satu model dalam proses pembelajaran
agar peserta didik tidak hanya menonton dan tujuan pembelajaran tercapai.
3. Diharapkan bagi guru mata pelajaran IPA agar dapat menjadikan
Penerapan metode proyek sebagai alternatif pembelajaran dan dapat
dilaksanakan secara bergantian dengan model pembelajaran lainnya.
4. Kepada siswa diharapkan untuk lebih giat dalam belajar, mantaati nasehat
guru dan mempertahankan kebiasaannya untuk selalu bertanya karena
dengan itu siswa mendapat informasi tentang sesuatu yang tidak
diketahuinya dan selalu semangat dalam belajar supaya hasil belajar yang
diperoleh dapat memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fadli. Penerapan Metode Proyek Melalui Pembuatan Tempe untuk
Meningkatkan ses dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Biologi Siswa Kelas Xa Madrasah Unwanul Falah Nahdatul Wathan,
Paok Lombok Tahun 2012/2013”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan
Ipa Biologi IAIN Mataram, 2012
Ahmadi, Metode Proyek. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Askara, 2006
Bahtiar. Strategi Belajar Mengajar Sains Ipa. Mataram: CV. Sanabil.
2015
Budi Purwanto dan Arianto Nugroho, Eksplorasi Ilmu Alam untuk Kelas
VII SMP dan MTs, (Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2015
Hayati. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII SMP dan MTs. Jakarta:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2012
Herman. Penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan
proses pembuatan media pembelajaran biologi siswa kelas X MA
miftahul islah tembelok tahun 2013/2014. Skripsi Fakultas Tarbiyah
Jurusan Ipa Biologi IAIN Mataram, 2014
Khanifatul. Pembelajar Inovatif. Jakarta: AR-RUZZ.MEDIA.2014
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:Bumi
Askara, 2010
Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA. Surabaya: Usaha
Nasional, 1993
Nana syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2007
Ngalim purwanto, Media penelitian Jakarta:Bumi Askara, 2010
Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil
Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”Skiripsi, Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, 2015
Nurhadi. Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang :UMPRESS, 2004
Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar Ipa
Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas
IV SD Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta” skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Sugiyono, Metode penelitian kuantitati, kualitatif dan R & D, (Bandung :
Alfabeta, 2006
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: PT. Bumi Aksara 2006
65
L
A
M
P
I
R
A
N
- 1 -
V. ILMU PENGETAHUAN ALAM
Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VII (tujuh) Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajar-an KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik)
- 2 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
mewujudkan-nya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan
- 3 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
perilaku bijaksana dan bertanggungja-wab dalam aktivitas sehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam
Objek IPA dan Pengamatannya Pengukuran Besaran
pokok dan turunan
Mengamati Mengamati teman, untuk melihat ciri-ciri yang dapat diamati yang ada pada teman, misalnya tinggi badan, warna rambut, warna kulit dst. Mengamati berbagai alat ukur, misalnya penggaris, neraca, stopwatch. Mengamati cara mengukur panjang benda
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang bagaimana para ahli IPA melakukan pengamatan terhadap benda-benda di
Sikap: Penilaian antar teman sikap teliti, jujur, dan tanggung jawab dalam pengamatan dan percobaan
Pengetahuan: Tes tulis
tentang komonen keterampilan proses IPA, satuan, besaran,
5 JP Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 4 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
pengukuran sekitar dan menguji prediksi Menanyakan cara dan alat yang digunakan dalam mengukur serta sikap yang tepat dalam melakukan pengukuran Menanyakan pentingnya perumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
Mengumpulkan informasi Membaca teks tentang
penyelidikan IPA Melakukan eksperimen untuk menguji prediksi yang menunjukkan proses penyelidikan IPA telah dilakukan Membaca teks tentang pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan Mengukur panjang benda hidup dan benda tak hidup dengan satuan baku dan tak baku Mengukur panjang, dengan satuan tak baku Membaca teks tentang pengukuran Mengidentifikasi berbagai pengukuran yang mungkin dari mengamati benda di
aplikasinya. Tes produk hasil pengamatan percobaan
Keterampilan: Tes unjuk kerja
melakukan pengukuran Portofolio Laporan hasil eksperimen Laporan tugas proyek
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
- 5 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sekitarnya Mengukur massa benda benda hidup dan benda tak hidup dengan neraca Menentukan simbol satuan pengukuran dengan menggunakan SI (Sistem Internasional) Membandingkan pengukuran pada mikroorganisme dengan benda langit Menaksir dan mengukur panjang, massa, dan waktu Mengukur besaran turunan, misalnya: luas, volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan berbagai
pengukuran besaran pokok dan turunan dengan alat ukur baku dan tidak baku Menyimpulkan hasil analisis data yang diperoleh dari percobaan.
Mengomunikasikan Membuat tulisan sederhana
yang menggambarkan cara atau prosedur ahli IPA melakukan penyelidikan
- 6 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Membuat laporan dan mempresentasikan hasil eksperimen
3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
Klasifikasi Benda Makhluk hidup Benda Tak hidup
Zat Padat, Cair, dan Gas
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Asam, Basa, dan Garam
Mengamati
Membaca teks tentang anak sedang bermain bola dan robot Mengamati zat padat, cair, dan gas di sekitar kita, misalnya: besi, emas, seng, air, minyak goreng, udara, asap dan uap air).
Mengamati unsur, senyawa, dan campuran yang terdapat di sekitar kita.
Mencari informasi tentang sifat asam, basa, dan garam.
Mencicipi buah atau makanan yang asam seperti jeruk serta minuman soda yang rasanya pahit (basa)
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan antara makhluk hidup dan benda tak hidup?
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan zat padat, cair, dan gas.
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tertulis
tentang Persamaan dan perbedaan ciri antara makhluk hidup dan tak hidup
Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas.
Perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran Perbedaan sifat asam, basa, dan garam
5 JP
Buku paket Kemdikbud Kelas VII Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup
- 7 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan, misalnya perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
Mengajukan pertanyaan tentang perbedaan sifat larutan asam dan larutan basa, minuman apa saja yang rasanya asam, dan bagaimana cara menentukan sifat asam atau basa suatu larutan.
Mengumpulkan informasi
Mendata berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di lingkungan sekitar. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dan benda tak hidup yang ditemukan di lingkungan sekitar. Membaca teks tentang ciri-ciri makhluk hidup (bernapas, memerlukan makanan, bergerak, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan)
Mengamati gejala-gejala kehidupan pada manusia,
Keterampilan:
Proyek Membuat indikator alami dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar
- 8 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
hewan, dan tumbuhan.
Mengidentifikasi sifat zat padat, cair, dan gas.
Mengelompokkan benda-benda di sekitar ke dalam zat padat, cair, dan gas. Menjelaskan cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius.
Mengamati tabel periodik untuk mengelompokkan unsur ke dalam logam dan nonlogam.
Mencari informasi tentang kegunaan unsur dalam kehidupan sehari-hari. Menunjukkan beberapa contoh senyawa dalam kehidupan sehari-hari. Membedakan larutan homogen dan heterogen. Membedakan sifat larutan asam dan larutan basa dengan kertas lakmus. Menjelaskan reaksi asam basa membentuk garam. Mencari informasi tentang indikator alam dan indikator buatan. Melakukan percobaan identifi-kasi sifat asam basa suatu larutan dengan
- 9 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menggu- nakan indikator alami, seperti kunyit, kol ungu.
Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan perbedaan antara makhluk hidup dan tak hidup dari hasil pengamatan Menyimpulkan ciri-ciri mahkluk hidup dan benda tak hidup berdasarkan hasil analisis data.
Menyimpulkan sifat-sifat zat padat, cair, dan gas.
Membuat bagan partikel materi.
Menyimpulkan perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campur-an.
Menyimpulkan perbedaan sifat larutan asam dan larutan basa berdasarkan perubahan warna kertas lakmus ketika dicelup-kan ke dalam larutan tersebut.
Mengelompokkan larutan di sekitar kita ke dalam larutan asam dan larutan basa.
Mengkomunikasikan
Melaporkan hasil pengamatan
- 10 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dan analisis perbedaan ciri makhluk hidup dan tak hidup
Menyampaikan hasil penga-matan dalam bentuk presentasi di depan kelas.
Menyampaikan hasil penga-matan tentang sifat-sifat benda padat, cair, dan gas.
Menceritakan hasil pengamat-an tentang perbedaan sifat unsur, senyawa, dan campuran serta laruatan asam, basa, dan garam.
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasi-an makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasi-kan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
Klasifikasi zat dan Makhluk Hidup Klasifikasi
dikotomi dan kunci determinasi Kelompok makhluk hidup yang berukuran kecil (mikroskopis) Kelompok jamur (fungi) Kelompok hewan
Mengamati Melakukan pengamatan tentang berbagai benda yang digunakan sehari-hari dan mendata bahan penyusunnya
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang mengapa ada beragai bahan dan apa sifat-sifat dari bahan tersebut?
Mengumpulkan Informasi Membaca teks tentang klasifikasi materi, unsur, senyawa, dan campuran Melakukan percobaan membedakan asam dan basa
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tertulis
bentuk uraian dan/atau pilihan ganda
Keterampilan: Tugas
Inventarisasi mahluk hidup yang ada di lingkungan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 11 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Membaca teks tentang zat asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan konsep tentang materi, unsur, senyawa, dan campuran Menyimpulkan konsep asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Mengomunikasikan Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan tentang materi, unsur, senyawa, dan campuran, asam, basa, dan garam, dan indokator asam basa
Mengamati Mengamati berbagai tumbuhan yang ada di sekitarnya dan menyimpulkan bahwa tumbuhan tersebut sangat beragam dari yang sederhana seperti lumut sampai pohon tinggi
Menanya Mengajukan pertanyaan
sekitar rumahmu. Kemudian eksplorasilah bagian-bagian tubuh yang dimiliki. Kelompokkanlah mahluk hidup yang ditemui berdasarkan persamaan cirinya. Unjuk Kerja Ceklist lembar pengamatan kegiatan eksperimen Portofolio Laporan tertulis kelompok serta tugas
- 12 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
tentang mengapa ada berbagai macam tumbuhan dan bagaimana kita mempelajarinya karena sangat beranekaragam
Mengumpulkan informasi Mengamati bagian-bagian
mikroskop Berlatih menggunakan mikroskop Membaca teks tentang penggolongan hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme Mengamati gambar benda-benda di sekitar kita dan mencatat ciri-ciri benda tersebut ke dalam tabel, membandingkan dan menyimpulkannya Membaca teks tentang ciri-ciri benda yang dapat diamati antara lain: bentuk, ukuran, warna, keadaan permukaan, dan bahan penyusunnya Mengamati bentuk jamur mikroskopis dan makroskopis dengan mikroskop dan alat bantu lainnya (lensa tangan/hand lens, atau kaca pembesar) Mencari informasi dari
- 13 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
berbagai sumber tentang ciri-ciri hewan invertebrata dan vertebrata Mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan ke dalam kelompok sayuran, buah, atau bunga Mengidentifikasi bagian tubuh hewan, antara lain: belalang, capung, kupu-kupu, udang, semut, laba-laba, lalat, kaki seribu (bagian tubuh (memiliki kepala, dada dan perut atau kepala bersatu) serta jumlah kaki (6 buah, 8 buah atau lebih dari 8 buah) Mencari persamaan dan perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil Mencari perbedaan tumbuhan lumut, paku, dan mangga Melakukan pengklasifikasian tumbuhan dan hewan dengan menggunakan kunci dikotom
Menalar/Mengasosiasi Mengolah data percobaan ke
dalam bentuk tabel Menyimpulkan hasil pengelompokkan organism mikroskopis dan makroskopis berdasarkan ciri-ciri yang
- 14 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
dapat diamati
Mengomunikasikan: Menginformasikan tentang prosedur klasifikasi/ pengelompokkan makhluk hidup Menggambarkan hasil pengamatan makhluk hidup yang berukuran mikroskopis Menyampaikan hasil pengelom -pokkan makhluk hidup dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi di depan kelas
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi utama penyusun sel
Sistem Organisasi Kehidupan Sel sebagai
unit struktural dan fungsional kehidupan Jaringan Organ Sistem organ Sistem organ dan organisme
Mengamati Melakukan pengamatan tentang struktur sel
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang sel dan letaknya dalam tubuh kita
Mengumpulkan informasi Membedah katak untuk
mengamati organ penyusun sistem pada hewan Membaca teks tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Tes tulis dan
lisan untuk menilai pemahaman tentang sel, jaringan, organ, dan sistem organ dan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.4 Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk
- 15 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menyelidiki struktur tumbuhan dan hewan
Mengamati sel daun tumbuhan Rhoeo discolour Mengamati sel bawang merah dan sel pipi dan menggambar hasil pengamatan dengan menunjukkan perbesaran selnya Dari hasil pengamatan sel tumbuhan dan sel hewan, mengaitkan hubungan antara sel, jaringan, dan organ, sistem organ, dan organisme Membuat model sel Mengidentifikasi berbagai sel, jaringan, dan organ pada manusia Mengidentifikasi berbagai sistem organ pada manusia (sistem pencernaan, pernapasan, rangka dan otot, transportasi, ekskresi, dan reproduksi)
Menalar/Mengasosiasi Menyimpulkan tentang sel, dan beda sel hewan dan tumbuhan Menyimpulkain hubungan antara sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organism dan contohnya
Mengomunikasikan
saling hubungannya dalam struktur organisasi kehidupan Tes tertulis untuk menguji pemahaman tentang mikroskop dan teknik pengamatan dengan mukroskop
Keterampilan: Tes kinerja
tentang penggunaan mikroskop dan pengamatan mikroorganisme dan sel, jaringan
4.5 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya
- 16 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan tertulis Mempresentasikan tentang sistem organisasi kehidupan.
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaat-kan untuk kehi-dupan sehari-hari
Karakteristik Zat
Perubahan fisika dan kimia
Pemisahan Campuran
Mengamati
Mengamati berbagai perubahan fisika dalam kehidpan sehari-hari, misalnya es menjadi air, kertas yang dibakar menjadi abu, besi berkarat, makanan menjadi basi, dan sebagainya.
Mengamati berbagai perubah-an kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Mencari informasi tentang pemisahan campuran.
Menanya
Mengajukan pertanyaan terkait dengan perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: mengapa kertas yang dibakar menjadi abu tidak dapat kembali menjadi kertas? Mengapa es dapat berubah menjadi air? Mengapa besi berkarat?
Mengajukan pertanyaan tentang campuran, misalnya
Sikap:
Observasi tentang disiplin, jujur, kerjasama, percaya diri, bertanggung- jawab, cermat, dan sebagainya dalam melakukan berbagai kegiatan.
Pengetahuan:
Tes tertulis/lisan tentang:
Ciri-ciri perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Dasar pemisahan campuran
Unjuk Kerja/
10 JP
Buku paket Kemdikbud Kelas VII Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan indikator
- 17 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
buatan maupun alami
bagaimana memisahkan campuran?
Mengumpulkan Informasi
Melakukan percobaan untuk menunjukkan peristiwa perubahan fisika dan kimia
Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan berbagai cara, misalnya filtrasi, sentrifugasi, destilasi, kromatografi, dan sublimasi.
Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan hasil percobaan.
Menyimpulkan hasil pemisah-an campuran yang dilakukan dengan berbagai cara.
Mengkomunikasikan
Menyajikan data percobaan ke dalam bentuk tabel. Menyampaikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis dan presentasi di depan kelas.
Praktik
Memisahkan campuran dengan berbagai cara
Proyek
Melakukan penjernihan air dengan menggunakan metode pemisahan filtrasi
3.6 Mengenal konsep energi,
Energi dalam Sistem
Mengamati Mengamati berbagai kegiatan
Sikap: Observasi sikap
15 JP
Buku paket,
- 18 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
Kehidupan Sumber energi Perubahan bentuk energi Transformasi energi Bernapas Fotosintesis Respirasi Sistem pencernaan makanan
yang dilakukan manusia membutuhkan energi Mengamati berbagai bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari Mengamati jumlah energi yang tertera pada sejumlah produk makanan misalnya susu, roti
Menanya Menanyakan mengapa kalau kita tidak makan sehari badan terasa lemas? Menanyakan apakah semua makhluk hidup membutuhkan energi? Menanyakan berasal dari manakah mahluk hidup memperoleh energi? Menanyakan dapatkah energi itu diciptakan oleh makhluk hidup?
Mengumpulkan informasi Melakukan percobaan untuk membuktikan terjadinya respirasi pada hewan Melakukan percobaan menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau Mendiskusikan sumber-
objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab. Pengetahuan: Tes tertulis
untuk menilai pemahaman tentang transformasi energi pada hewan melalui proses pencernaan serta perubahan energi sinar matahari menjadi energi kimia Konsep perolehan energi melalui transformasi dari sumber energi makanan pada hewan
Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 19 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sumber energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari Mendiskusikan bentuk –bentuk energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari Membaca teks tentang perolehan energi untuk aktifitas fisik dengan memecah makanan melalui proses pencernaan Membaca teks tentang transformasi energi dari energy cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk cadangan makanan pada tumbuhan seperti karbohidrat. Melakukan percobaan untuk membuktikan adanya fotosintesis dan respirasi Membaca teks tentang pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein untuk memperoleh energi, pembangun tubuh, dan pelindung tubuh
Menalar/Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang energi dan perubahannya pada organisme dan di alam Menyimpulkan berbagai
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Keterampilan: Unjuk kerja Merangkai alat percobaan dan pendataan hasil pengamatan Portofolio Penyusunan laporan hasil percobaan
4.9 Melakukan pengamatan atau percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan
- 20 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sumber energi dan perubahannya
Mengomunikasikan Melaporkan secara lisan dan tulisan hasil pengamatan dan percobaan
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari
Suhu dan Perubahannya: Suhu dan
termometer Kalor Pemuaian Konduksi,Konveksi, dan Radiasi
Mengamati Demonstrasi tangan yang dicelupkan ke dalam air dingin, sedang dan hangat Thermometer laboratorium, thermometer suhu badan Rel kereta api yang diberi celah pada sambungannya. Perambatan sinar matahari yang melalui celah-celah, air yang mendidih ketika dipanaskan.
Menanya Alasan mengapa tangan tidak
bisa digunakan untuk mengukur derajat panas suatu benda secara tepat? Mengapa suhu badan manusia antara 36°C sd
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
Pengetahuan: Soal Uraian
tentang persamaan nilai skala pada beberapa jenis termometer
Keterampilan: Tugas Proyek Membuat tulisan
mengapa thermometer zat cair
10 JP Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 21 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
37°C? Alasan mengapa sambungan rel kereta api diberi celah Alasan mengapa labu elemeyer yang dipanaskan, akan keluar gelembung-gelembung gas di dalam air Alasan mengapa bagian atas panci menjadi panas, padahal yang terkena api pada bagian bawahnya saja
Mengumpulkan informasi Melakukan eksperimen untuk
menguji badan / tangan tidak dapat mengukur suhu dengan tepat Membuat skala pada thermometer Membandingkan empat skala thermometer untuk memperoleh persamaan perbandingan antara termometer Celcius, Reamur, Fahrenhaid, dan Kelvin. Membandingkan besar pemuaian berbagai jenis logam Mengeksplorasi perbedaan pemuaian pada air dan gas
Mengasosiasi Menganalisis data dalam
menggunakan raksa atau alkohol, tidak menggunakan air. Membuat laporan secara tertulis: Membuat rancangan penyelidikan yang dapat menunjukkan gejala pemuaian zat gas, dengan bantuan zat cair gas bisa diamati. Atau pemuaian gas yangmampu mendesak sesuatu. Laporkan hasil kegiatanmu secara tertulis. Unjuk Kerja Menilai proses eksperimen menggunakan rubrik penilaian Portofolio Mengumpulkan: Laporan percobaan
4.10Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan perubahannya, serta pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda
4.11Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
- 22 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
bentuk tabel berbagai hasil pengamatan tentang suhu, kalor, dan pemuaian Membandingkan besar pemuaian zat padat, cair dan gas
Mengkomunikasikan Membuat laporan hasil
eksperimen dalam bentuk tulisan. Mempresentasikan hasil eksperimen
Mengamati Peristiwa pada proses air
mendidih Peristiwa pada saat siang hari udara terasa panas Menyelidiki air sebagai penghantar yang buruk
Menanya Alasan mengapa pada siang
hari pakaian berwarna gelap merasa lebih cepat gerah dibanding pakaianberwarna putih Perbedaan antara konduksi, konveksi, dan radiasi kalor
Mengumpulkan informasi
Laporan tugas proyek
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab. Pengetahuan: Soal Pilihan Ganda tentang kalor dan perpindahan panas Keterampilan: Tugas Mencari benda-
benda yang
- 23 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Melakukan eksperimen tentang peristiwa konduksi, konveksi dan radiasi Melakukan eksperimen tentang peristiwa konveksi di udara dan dalam zat cair Melakukan percobaan membandingkan daya serap radiasi pada berbagai warma misalnya antar warna terang dan gelap
Mengasosiasi Mencari contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkanperistiwa konduksi, konveksi, dan radiasi
Mengkomunikasikan Membuat kesimpulan hasil analisis data hasil eksperimen Menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan praktek.
termasuk konduktor dan isolator di lingkungan sekitar Mengerjakan PR yang berhubungan dengan perpindahan kalor
Unjuk Kerja Menilai saat
berlangsungnya kegiatan eksperimen, menggunakan rubrik penilaian.
Portofolio Mengumpulkan: Laporan
percobaan Laporan tugas
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Pengertian
Mengamati Mengamati suatu gambar habitat burung dan biawak
Menanya
Sikap: Sikap peduli,
keaktifan dalam diskusi dan kegiatan
10 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktiku
- 24 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
4.12Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
lingkungan Interaksi Ekosistem
Mengajukan pertanyaan mengapa habitat hewan dan tumbuhan berbeda-beda. Apa yang menyebabkan suatu habitat kondisinya berbeda-beda.
Mengumpulkan informasi Membaca teks tentang
ekosistem dan komponen ekosistem (komponen biotik dan komponen abiotik) Melakukan pendataan tentang komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda tak hidup) yang ada di sekosistem sekitar. Kemudian menjelaskan peran masing-masing komponen dalam ekosistem Membaca teks tentang interaksi yang berlangsung dalam ekosistem, yaitu interaksi antara komponen biotik dan abiotik dan komponen biotik dengan biotik (simbiosis dan rantai makanan) Membaca teks tentang pemanasan global dan dampaknya Mengidentifikasi upaya
Pengetahuan: Tes tulis dan lisan konsep komponen ekosistem, interaksi antar komponen (simbiosis dan rantai makanan)
Keterampilan:
m Buku atau sumber belajar yang relevan. Media elektronik
- 25 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
menangani kerusakan lingkungan dan pemanasan global
Menalar/Mengasosiasi Membuat kesimpulan tentang komponen ekosisten dan saling ketergantungannya Membuat kesimpulan tentang perilaku negatif manusia dapat memengaruhi ekosistem Membuat kesimpulan tentang penyebab kerusakan ekosistem dan jenis-jenis pencemaran, pemanasan global dan upaya menanganinya
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil
percobaan dalam bentuk laporan praktek. Menyampaikan informasi lebih jauh tentang peran komponen-komponen ekosistem.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk
Dampak Pencemaran bagi Kehidupan Pencemaran
udara Pencemaran
Mengamati Mengamati gambar atau tayangan tentang peristiwa pencemaran lingkungan (udara, air, tanah) dan dampaknya bagi kehidupan
Sikap: Observasi sikap objektif, jujur, kritis, dan bertanggung jawab.
5 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum
- 26 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
hidup
air Pencemaran tanah
Menanya Menanyakan apakah yang
dimaksud dengan pencemaran? Menanyakan bahan/zat apa saja yang dapat menyebabkan pencemaran udara, air, dan tanah ? Menanyakan bagaimanakah bahan/zat tersebut dihasilkan ? Menanyakan apakah efek bahan/zat tersebut bagi lingkungan?
Mengumpulkan informasi Mendata berbagai jenis zat/bahan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Mengidentifikasi perilaku negatif manusia dapat memengaruhi ekosistem Melakukan percobaan pengaruh pencemaran terhadap makhluk hidup Mengidentifikasi penyebab kerusakan ekosistem dan jenis-jenis pencemaran
Menalar/Mengasosiasi Mengolah data yang diperoleh
Pengetahuan: Tes tulis
konsep pencemaran lingkungan Tes tulis tentang jenis bahan pencemar
Keterampilan: Unjuk kerja
Merancang percobaan dan pendataan hasil pengamatan Portofolio Penyusunan laporan hasil percobaan
Buku atau sumber belajar yang relevan Media elektronik
- 27 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
ke dalam bentuk tabel. Mengelompokkan bahan/zat pencemar berdasarkan lingkungan yang dicemarinya beserta efek yang ditimbulkan bagi lingkungan tersebut.
Mengkomunikasikan Diskusi kelompok untuk
membahas hasil eksplorasi dan pengelompokkan bahan pencemar berdasarkan lingkungan yang dicemari. Menyampaikan hasil eksplorasi di depan kelas. Menyampaikan informasi lebih jauh tentang pencemaran lingkungan.
3.10 Mendeskripsi-kan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
Pemanasan Global dan Ekosistem Pengertian
pemanasan global Pengaruh pemanasan global terhadap ekosistem
Mengamati Mengamati lapisan atmosfer bumi melalui gambar, video Mengamati film, gambar-gambar dampak pemanasan global.bagi ekosistem. Mengamati gambar, film tentang lubang pada lapisan ozon. Menanya Mengapa dalam mobil menjadi hangat, setelah mobil diparkir di tempat panas beberapa saat?
Sikap: Pengamatan kepedulian terhadap fenomena pemanasan global
Pengetahuan: Tes tulis dan
lisan pemahaman tentang konsep pemanasan
5 JP
Buku paket, Lembar kerja Praktikum Buku atau sumber belajar yang relevan Media elektroni
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan
- 28 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
memberikan usulan penanggulangan masalah
Mengapa perubahan cuaca pada akhir-akhir ini sangat ekstrim Mengapa terjadi pemanasan global? Apa penyebanya? Bagaimana dampak pemenasan global terhadap ekosistem di bumi?apakah penyebab menipisnya lapisan ozon di bumi?
Mengumpulkan informasi Eksperimen mengamati efek rumah kaca Menentukan sumber data dari buku, literature, gambar-gambar, film dst. Mengumpulkan data dan informasi tentang pemanasan global yang terjadi di bumi dari tahun ke tahun dari berbagai sumber informasi
Menalar/Mengasosiasi Menganalisis data dan informasi tentang pemanasan global dan dampaknya. Membuat kesimpulan tentang berbagai data dan informasi tentang pemanasan global dan dampaknya.
Mengkomunikasikan
global Tes tulis an lisan pemahaman tentang peran manusia dalam pemanasan global Tes tulis dan lisan tentang upaya penanggulangan pemanasan global
Keterampilan: Unjuk kerja
Proses pengematan, kajian literatur dan penyajian data Portofolio Penyusunan laporan hasil kajian literatur
k
- 29 -
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1. Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan.
2. Menyajikan atau mempresentasikan hasil analisis data dan informasi tentang pemanasan global
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk membuat
siswa dapat mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru
yang berisikan suatu sistem untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.1
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui pengumpulan data dengan eksperimen pengamatan dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang segala yang dapat dipercaya.2 Proses
belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses,
hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep,
teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. IPA
bukan hanya menitikberatkan pada penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses memahami dan memiliki sikap ilmiah serta
menguasai keterampilan proses.
1Khanifatul, Pembelajar Inovatif, (Jakarta: AR-RUZZ.MEDIA, 2014), hlm.14 2
Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains Ipa, (Mataram : CV. Sanabil, 2015), hlm. 6
1
2
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di Madrasah
Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan, proses belajar mengajar yang dilakukan
guru dan siswa didalam kelas masih menjadikan guru sebagai sumber belajar.
Guru memberikan materi dengan metode ceramah dan hanya menggunakan
papan tulis sebagai media pembelajaran membuat siswa kurang ketertarikan
dan aktif dalam proses belajar mengajar.
Keterbatasan fasilitas sekolah yang belum memadai contohnya seperti
laboratorium IPA dan LCD yang digunakan untuk menunjang keterampilan
proses belajar siswa belum ada, sehingga siswa hanya terpaku pada apa yang
dijelaskan oleh guru. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang bercerita dengan
temannya ketika guru menjelaskan pembelajaran, kurangnya interaksi antara
guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar yang lain dalam proses
pembelajaran menyebabkan siswa kurang mandiri. Baik guru maupun siswa
harus aktif dalam proses belajar mengajar agar keterampilan proses yang
dimiliki oleh siswa bisa dikembangkan.
Tabel 1 Hasil Observasi Keterampilan Proses Pratindakan
Sub aspek jumlah skor Preaentase
Mengamati (Observasi) 93 68,4%
Mengajukan Pertanyaan 76 58%
Melakukan percobaan 79 58%
Mengkomunikasi 73 53,6%
Menyimpulkan 75 55% Rata-rata 80 58,75%
3
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa persentase pada setiap sub aspek
keterampilan proses masih tergolong rendah. Keterampilan proses mengamati
termasuk dalam kategori cukup yaitu ditunjukkan oleh 68,4% siswa,
keterampilan mencoba belum muncul dalam pembelajaran, keterampilan
proses menafsirkan termasuk dalam kategori kurang yaitu ditunjukkan oleh
58% siswa, keterampilan proses menyimpulkan termasuk dalam kategori
cukup, yaitu ditunjukkan oleh 55% siswa, keterampilan proses
mengkomunikasikan termasuk dalam kategori kurang yaitu ditunjukkan oleh
53,6% siswa sedangkan keterampilan menerapkan juga belum dimunculkan
dalam pembelajaran. Rata-rata keterampilan proses siswa kelas VII pada saat
pratindakan adalah 58,75% yang termasuk dalam kategori kurang.
Permasalahan yang terjadi di MTs. Riadhul Ulum Ampenan ini
memerlukan solusi untuk dapat menarik minat siswa dalam proses
pembelajaran untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam mengelola materi
yang diberikan oleh guru sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses
belajar mengajar di dalam kelas.
Salah satu upaya untuk meningkatkan dengan asumsi bahwa materi
yang integratif dengan kehidupan nyata siswa akan membantu perkembangan
moral dan etika siswa, tanpa siswa harus kehilangan motivasi dan minatnya
dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan metode proyek.
Metode proyek ini akan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap
bahan ajar, membekali siswa dengan keterampilan yang bermakna bagi
kehidupannya, serta menumbuhkan sikap positip terhadap lingkungan.
4
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode ini biasanya
dihasilkan produk seperti peta, maket, model, diorama dan sebagainya yang
mempunyai instrinsik bagi anak didik yang menghasilkan.3 Menerapkan
langkah-langkah metode proyek berupa membuat ide, merancang proyek,
menyetel dan membuat proyek bersama siswa dalam proses pembelajaran
sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan proses yang dimiliki oleh
siswa.
Metode proyek memungkinkan penyaluran minat dan peserta didik
dapat belajar untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam
konteks lebih luas, sehingga keterampilan siswa bisa dikembangkan dan tidak
hanya terpaku materi yang di ajarkan oleh guru. Pengetahuan yang diperoleh
siswa lebih berarti dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik,
karena pengetahuan itu bermanfaat bagi peserta didik untuk lebih
mengapresiasikan lingkungnya, memahami serta memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, dan keterampilan proses siswa juga
akan meningkat.
Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Metode Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses IPA Siswa Kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun Pelajaran
2016/2017”.
3 A. Widiyatmoko, “Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA
dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai, Vol. 1, Nomor 1, Januari 2012, hlm.52
5
B. Sasaran Tindakan
Sasaran tindakan penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan Tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 20 orang siswa.
Penelitian ini berlangsung dalam proses pembelajaran dikelas yang
mengikutserta siswa dan guru mata pelajaran pada sekolah tempat pelaksanaan
penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana penerapan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan proses IPA siswa kelas VI I di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017 ?”
D. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui penerapan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan IPA Biologi siswa kelas VII di MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tahun Pelajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi awal
tentang penerapan metode proyek secara lebih mendalam serta
memperkaya khasanah ilmu pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
b) Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk peneliti
selanjunya
6
b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para guru dalam
menerapkan pembelajaran metode proyek di kelas.
c. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar
siswa serta sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar dan
mengembangkan keterampilan pembuatan media.
F. Telaah pustaka
Secara umum penelitian tentang metode pembelajaran ini sudah
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, akan tetapi fokus yang
diketengahkan dalam penelitian-penelitian tersebut berbeda-beda.
Judul penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai telaah pustaka
peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh :
1. Rini Astuti,dengan judul penelitian “Meningkatkan Keterampilan Proses
Dasar IPA Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa
Kelas IV SD Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses
dasar IPA menggunakan pendekatan keterampilan proses pada siswa kelas
IV SD Negeri kiyaran II, Cangkringan Sleman Yogyakarta. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas IV SD Negeri Kiyaran II yang berjumlah 14 siswa.
Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas
menurut kurt lewinyang meliputi (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. wawancara
7
dilakukan terhadap guru untuk mengetahui kondisi awal proses
pembelajaran ipa. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa
persentase keterampilan proses dasar ipa siswa.
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran dapat meningkatkan
keterampilan proses dasar ipa. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Rata-rata keterampilan proses dasar ipa
pada siklus I sebesar 60,59% meningkat menjadi 82,25% pada siklus II.
Jumlah siswa yang memiliki keterampilan proses dasar ipa dengan kriteria
baik mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I sebanyak 0 siswa (0%)
menjadi 11 siswa (78,5%) pada siklus II.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa tetapi dengan menggunakan
pendekatan keterampilan sedangkan untuk penelitian ini menggunakan
metode proyek. Peneliti sebelumnya menggunakan instrumen wawancara
dan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses siswa sedangkan
untuk penelitian ini menggunakan lembar observasi dan dokumentasi.
Persamaan penelitin ini menggunakan dua untuk penelitian. Peneliti
sebelumnya menggunakan teknik analisis data deskriptif, sedangkan
teknik analisis data yang akan digunakan adalah secara kualitatif dan
kuantitatif.
8
2. Novita Purwandari, dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2
Srandakan”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis
& Mc Taggart dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD Negeri 2 Srandakan sebanyak 34 siswa. Keterampilan proses
IPA siswa diukur berdasarkan peningkatan persentase keterampilan proses
siswa secara klasikal, sedangkan hasil belajar IPA diukur berdasarkan
peningkatan rata-rata serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri atas: lembar observasi
keterampilan proses IPA, soal tes hasil belajar IPA, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, serta lembar angket respon siswa. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya terdapat persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan metode
proyek dan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses
siswa, serta menggunakan 2 siklus untuk penelitian. Perbedaanya terdapat
pada peneliti sebelumnya menggunakan teknik analisis data deskriptif,
sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan adalah secara
kualitatif dan kuantitatif.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode proyek
1. Pengertian Metode Proyek
Metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman
dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus
dipecahkan secara berkelompok. Metode proyek berasal dari gagasn John
dewey tentang konsep “Learning by doing” yakni proses dengan
tujuannya. Terutama proses penugasan anak tentang bagaimana
melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku
sesuatu untuk mencapai tujuan.4
Pembelajaran proyek adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
menekankan pada siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dalam
waktu atau periode tertentu yang hasilnya berupa produk atau non produk.
Tugas ini dapat memberikan informasi tentang pemahaman dan
pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan mengkomunikasikan
informasi. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode pembelajaran
4Ahmad Fadli, “ Penerapan Metode Proyek Melalui Pembuatan Tempe untuk Meningkatkan ses dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas Xa Madrasah Unwanul Falah Nahdatul Wathan,
Paok Lombok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram, 2012), hlm. 9.
9
10
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.5
Menurut Thomas dkk mengemukakan kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.
Menurut Yunus Abidin pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang diorentasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan penelitian dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam suatu wadah berupa proyek pembelajaran.6
Pengajaran berbasis proyek merupakan dimana lingkungan belajar
siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah autentik termasuk pendalaman dari suatu topik mata
pelajaran dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Motede ini
memperkenalkan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk atau
membentuk pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam bentuk
nyata.7
Berdasarkan definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode proyek merupakan suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Metode proyek
5 Herman, Penerapan metode proyek untuk meningkatkan keterampilan proses pembuatan media
pembelajaran biologi siswa kelas X MA miftahul islah tembelok, (Skripsi, FITK IAIN Mataram, Mataram ,
2014) hlm. 8.
6 Novita purwandi, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Model Berbasis Proyek pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Srandakan,
(Skripsi, Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm. 32.
7 Nurhadi, Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, (Malang : UMPRESS, 2004),
hlm. 77.
11
memungkinkan penyaluran minat siswa sehingga siswa dapat belajar
untuk menelaah dan memandang materi pelajaran dalam konteks yang
lebih luas. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan belajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran barbasis proyek ini merupakan suatu metode
mengajar, dimana bahan pelajaran diorganisasikan dengan sedemikian
rupa sehingga bahan pelajaran tersebut menjadi suatu keseluruhan atau
kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.
Thomas menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan fokus pembelajaran yang terletak pada prinsip dan konsep inti dari disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada siswa bekerja secara otonom dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.8
Menurut Buck Institute For Education (1999) belajar berbasis
proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan megelola informasi
yang di kumpulkan
e. Siswa melakukan evalusi secara kontinu
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya
8 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta:Bumi Askara, 2010), hlm. 145.
12
h. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.9
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut ahmadi (2008) Langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode proyek sebagai berikut.10
a. Penyelidikan (Exploration)
Guru mengajukan pertanyaan lisan, memberikan keterangan
singkat serta mengetes para pelajar mengenai pengetahuan mereka
tentang mata pelajaran yang akan dipelajari.
b. Penyajian Bahan Baru (Presentation)
Dengan metode ceramah, guru memberikan garis besar tentang
bahan pelajaran.
c. Asimilasi (Pengumpulan Keterangan Atau Data)
Para pelajar mencari informasi, keterangan atau fakta-fakta
untuk mengisi pokok-pokok yang penting. Dalam langkah ini pelajar
mencari data dari sumber-sumber unit (sumber yang berisi berita,
fakta, informasi, dan sebagainya tentang unit yang dipelajari).
d. Mengorganisasikan Data
Dalam langkah ini pelajar dibawah pimpinan guru aktif
mengorganisasikan data, fakta dan informasi. Misalnya
menggolongkan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan.
9 Ibid., hlm. 146 10 Ahmadi, Metode Proyek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 10.
13
e. Mengungkapkan Kembali
Pada pelajar mempertanggungjawabkan atau menyajikan hasil
yang diperolehnya. Laporan pertanggungjawaban ini dapat dilakukan
dengan lisan maupun tertulis.
Menurut Ridwan Abdullah Sani11 langkah-langkah pembelajaran metode proyek adalah sebagai berikut : a. Memperoleh ide
Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau berdiskusi dengan temen sejawat, namun harus terkait dengan kurikulum yang ditetapkan.
b. Merancang proyek Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik
dengan mengerjakan proyek. c. Menyetel proyek
Menyetel proyek, maksudnya adalah membicarakan rencana proyek yang akan dikerjakan peserta didik. Tahapan yang dilakukan adalah: menyajikan rencana proyek; memperkenalkan proyek; dan diskusi untuk klarifikasi
d. Membuat proyek Membuat proyek untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat
menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan proyek.
e. Memamerkan proyek Guru perlu menetapkan waktu untuk melaksanakan pameran
produk yang telah dibuat oleh peserta didik. Pameran bisa untuk umum dan bisa juga dipamerkan di kelas.
Langkah-langkah yang dimaksud dengan metode proyek adalah
menetapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik, menyalurkan minat
dan melatih anak didik menelaah suatu materi pelajaran dengan wawasan
yang lebih luas.
11 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014). hlm. 23.
14
4. Keuntungan dan Kekurangan Metode Proyek
a. Keuntungan
Beberapa keuntungan metode ini antara lain :
1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
2) Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat
siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang
bersifat kompleks.
3) Pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus
mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-
sumber informasi, maka keterampilan siswa untuk mencari dan
mendapatkan informasi akan meningkat.
4) Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa
mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Kelompok kerja koopratif, evaluasi siswa, pertukaran informasi
online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
5) Pembelajaran berbasis proyek yang diimplementasikan secara baik
memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam
15
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlngkapan untuk menyelesaikan tugas.12
b. Kelemahan metode proyek
Beberapa kelemahan metode ini antara lain :
1) Kurikulum yang berlaku saat ini, baik secara verikal maupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2) Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar, terutama untuk mengontrol hasil tugas itu benar-benar
usaha yang dilakukan sendiri atau bukan.
3) Bila pemberian tugas terlalu sering, apalagi jika tugas yang
diberikan itu sukar, dapat menggangu ketengan mental siswa.
4) Sukar memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan tiap
individu. 13
2. Keterampilan Proses
a. Pengertian Keterampilan Proses
Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk
mengelola hasil yang didapat dalam KBM yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, penelitian dan
mengkomunikasikan hasil yang diperolehnya tersebut.14
12Ibid., hlm. 24.
13 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS) (Jakarta : Bumi, 1991), hlm.115.
14Muhammad azhar, Proses Belajar mengajar Pola CBSA, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hlm.17
16
Menurut Patta Bundu (2006: 23), keterampilan proses dapat dibagi atas dua kelompok. Pertama keterampilan proses dasar yang meliputi: 1) observasi, 2) klasifikasi, 3) komunikasi, 4) pengukuran, 5) prediksi, dan 6) penarikan kesimpulan. Kedua, keterampilan terintegrasi yang meliputi: 1) mengidentifikasi variabel, 2) menyusun tabel data, 3) menyusun grafik, 4) menggambarkan hubungan antar variabel, 5) memperoleh dan memproses data, 6) menganalisis investigasi, 7) menyusun hipotesis, 8) merumuskan variabel secara operasional, 9) merancang investigasi, dan 10) melakukan eksperimen. Selanjutnya khusus pembelajaran IPA di sekolah menengah, Harlen menyarankan hanya lima macam keterampilan proses yang harus dikuasai, meskipun pada hakekatnya mencakup pula jika macam keterampilan proses yang lainnya, yaitu: observing, planning, predicting, hypothesizing, communicating juga dikuasai.15
Menurut Indrawati, keterampilan proses merupakan
keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan/flasifikasi. Dengan kata lain keterampilan proses ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep/prinsip/teori. Konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan menetapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut
. Keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang
dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena
alam (Usman Samatowa, 2011: 93). Keterampilan proses IPA yang
dikembangkan pada anak menengah merupakan modifikasi dari
keterampilan proses yang dimiliki ilmuwan sebab disesuaikan dengan
perkembangan kognitifnya. Menurut Indrawati (Trianto, 2010: 144),
bahwa keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
15 Novita purwandari, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Penerapan ModelPembelajaran Berbasis Proyek Pada SiswaKelas Iv Sd Negeri 2 Srandakan”, (Skiripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2015), hlm.15
17
prinsip, atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada
sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuan.
b. Tujuan dan lingkup keterampilan proses
1) Tujuan keterampilan proses adalah untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam belajar hingga mereka aktif
mengembagkan dan menerapkan kemampuannya.
2) Lingkup kegiatannya, bertolak pada kegiatan fisik mental yang
mendasar sesuai dengan apa yang ada pada pribadi siswa. 16
c. Asas Pelaksanaan Keterampilan Proses
1) Harus sesuai dan selalu berpeoman pada tujuan kulikuler, TIU dan
TIK.
2) Berasumsi bahwa semua siswa memiliki potensi sesuai dengan
kodratnya.
3) Memberi kesempatan penghargaan dan motivasi pada siswa untuk
berpendapat , berfikir dan merasakan.
4) Sistem pembinaannya harus dengan pengalaman belajar siswa.
5) Perlu diupayakan agar pembinaan mengarah pada kemampuan
siswa untuk mengolah hasil temuannya.
6) Berpegangan pada prinsip Tut Wuri Handayani.
16Ibid., hlm. 17
18
d. Jenis-jenis keterampilan proses
Karso, dkk menjelaskan bahwa keterampilan proses pada suatu
implementasi antara ranah-ranah kognitif, efektif dan psikomotorik
dengan memperhatikan jenis dari keterampilan proses, sebagai berikut:
1) Mengajukan pertanyaan
Langkah ini dimulai dengan urut pikiran tentang gambaran
mental yang dimiliki anak didik tentang pokok bahasan yang di
pelajari.Untuk pokok bahasan yang baru, diperlukan pengalaman
langsung yang dapat menjembataninnya, pengalaman ini
diperlukan secara esensial sebagai jembatan mengarah kepada
emosional dan fisik, disamping memberikan kesenangan bagi
siswa dan sekaligus merupakan usaha melihat konteks
permasalahannya.
2) Perencanaan/percobaan
Perencanaan percobaan berpedoman dari pertanyaan apa
yang harus dijawab secara jelas. Proses ini juga mencakup
mengidentifikasikan variabel apa yang harus diubah atau tetap
dipertaruhkan, cara dan langkah kerja dalam percobaan.
3) Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang berhubungan
erat dengan cara anak didik mengkombinasikan kata objek yang
secara esensial diperlukan atau dipikirkan perlakuannya,
memerlukan gambaran tentang ide maupun situasi nyata.
19
Komunikasi ini tidak hanya verbal tetapi dapat juga melalui grafik,
charta, dan tabel dalam dalam mengatur informasi dan atau
menyampaikan hasil observasi sehingga polanya tampak jelas,
kemudian kesimpulan ditarik.
4) Menyimpulkan
Menyimpulkan dan diartikan sebagai “suatu keterampilan
untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Kegiatan menyimpulkan
dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai pengembangan
keterampilan peserta didik yang dimulai dari kegiatan percobaan di
lapangan tentang apa yang ada di alam ini.
Aspek keterampilan proses yang dikembangkan untuk siswa menengah menurut Hendro Darmodjo (1992: 51-70), yaitu sebagai berikut. 1) Keterampilan Mengamati
Keterampilan mengamati merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam melakukan penyelidikan ilmiah.Keterampilan melakukan observasi adalah kemampuan menggunakan panca indera untuk memperoleh data atau informasi.
2) Keterampilan Mengklasifikasi Meliputi menggolongkan atas dasar aspek-aspek tertentu,
mengurutkan atas dasar aspek tertentu, serta kombinasi antara menggolongkan dengan mengurutkan.
3) Keterampilan Menginterpretasi Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan
untuk dapat menafsirkan data.Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang teratur.
4) Keterampilan Memprediksi Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk
dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
20
5) Keterampilan Membuat Hipotesis Hipotesis adalah suatu pertanyaan berupa dugaan tentang
kenyataankenyataan yang terdapat di alam, melalui proses pemikiran. Jadi keterampilan membuat hipotesis adalah keterampilan membuat dugaan tentang kejadian alam melalui proses pemikiran.
6) Keterampilan Mengendalikan Variabel Keterampilan mengendalikan variabel adalah upaya untuk
mengisolasi variabel yang tidak diteliti sehingga adanya perbedaan pada hasil eksperimen dari variabel yang diteliti.
7) Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian Melakukan eksperimen adalah suatu kegiatan yang
mencakup seluruh keterampilan proses yang telah diuraikan, karena untuk menemukan jawaban dari satu pertanyaan diperlukan langkah-langkah seperti identifikasi variabel, membuat prediksi, menyusun hipotesis, mengumpul data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan.
8) Keterampilan Menyimpulkan (Inferensi) Keterampilan menyimpulkan yaitu kemampuan menarik
kesimpulan dari proses pengolahan data. 9) Keterampilan Menerapkan atau Aplikasi
Keterampilan aplikasi adalah keterampilkan menerapkan atau mempergunakan konsep-konsep ataupun pengetahuan yang telah dimiliki siswa ke dalam situasi baru. Aplikasi dapat berupa ide-ide, gagasan-gagasan, rencana, proyek, atau karya nyata.
10) Keterampilan mengkomunikasikan Keterampilan mengkomunikasi adalah keterampilan untuk
menyampaikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Poppy Kamalia (2010: 8) menyatakan bahwa keterampilan
dasar merupakan pondasi bagi keterampilan terintegrasi yang lebih kompleks. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Hari Suderadjat (2004: 75-76) yang menyatakan bahwa keterampilan proses yang bersifat dasar hendaknya menjadi tujuan utama pembelajaran IPA, Hal itu karena keterampilan proses dasar memberikan dasar bagi keterampilan proses terintegrasi, artinya seberapa baik penguasaan keterampilan proses terintegrasi akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan proses keterampilan dasar (Suprihadi, dkk, 2000: 155).17
17Rosella Aranda, “Meningkatkan Keterampilan Proses Dasar IPA Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Kiyaran II Cangkringan Sleman Yogyakarta”, (skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014), hlm. 19.
21
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, maka jenis keterampilan proses yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dasar. Berupa
keterampilan mengajukan pertanyaan, mengamati, mencoba,
mengkomunikasi dan menyimpulkan.
e. Cara Mengukur Keterampilan Proses
Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi
tentang problem belajar siswa secara menyeluruh , baik pengetahuan,
konsep, nilai maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan
oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan
dalam menentukan strategi belajar mengajar. Penilaian proses dapat
diartikan penilaian terhadap proses belajar yang sedag berlangsung,
yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan balik secara
langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa.
Dalam melatih keterampilan proses sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreatif, kerjasama, bertanggung
jawab, dan bedisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang
bersangkutan. Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan
cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan/percobaan.
Agar tidak memberatkan guru pelaksanaannya dapat dilakukan secara
bertahap lima orang siswa begitu seterusnya sampai seluruh siswa
mendapat giliran.
22
Dalam menentukan atau membuat lembar pengamatan perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
1) Menentukan keterampilan yang akan diamati.
2) Membuat criteria penilaian untuk masing-masing keterampilan.
Penilaian terhadap keterampilan proses dapat pula dilakuakan
dengan tes tertulis, namun tidak menjangkau semua kemampuan,
karena menggunakan indera pendengaran dan peraba tidak mungkin
dinilai dengan tes tertulis. Disamping itu, penilaian keterampilan
proses dapat dilakukan dengan tes perbuatan, tetapi dalam hal ini
diperlukan lembar pengantar yang lebih rinci untuk menilai tingkah
laku yang diharapkan.
3. Ekosistem
a. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
Gambar 1
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem
23
1) Individu
Individu adalah suatu makhluk hidup tunggal yang dapat
berdiri sendiri, misalnya seorang manusia, seekor hewan, atau
sebatang pohon.
2) Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang hidup
disuatu daerah dan dalam waktu tertentu.
3) Komunitas
Komunitas merupakan seluruh populasi hewan dan
tumbuhan yang hidup pada suatu daerah atau lingkungan yang
sama.
4) Ekosistem
Selain berbagai jenis makhluk hidup pembentuk
komunitas pada suatu habitat juga terdapat benda-benda tidak
hidup seperti air, tanah, udara, api, cahaya, batu, dan pasir. Semua
anggota komunitas mengadakan hubungan timbal balik dan saling
memmengaruhi dengan benda-benda tak hidup disekitarnya.
Kesatuan dari seluruh anggota komunitas yang membentuk
hubungan timbal balik dengan lingkungan abiotiknya disebut
ekosistem.
24
b. Macam-macam Ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu ekosistem buatan dan ekosistem alami.
1) Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara
alamiah (tanpa campur tangan manusia), misalnya hutan, padang
rumput, danau, dan sungai. Ekosistem alami dibedakan menjadi
ekosistem darat, ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan
ekosistem air laut.
2) Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk
dengan bantuan tangan manusia, sehingga dapat dijadikan sebagai
lingkungan hidup suatu organisme, seperti sawah dan kolam.
c. Komponen-komponen Penyusun Ekosistem
1) Komponen Biotik Ekosistem
Gambar 2
Komponen biotik :produsen, konsumen dan decomposer
25
a) Produsen adalah komponen biotik yang dalam
ekosistemberperan sebagai penghasil makanan. Makhluk hidup
yang termasuk produsen adalah makhluk hidup yang sel-sel
penyusun tubuhnya mempunyai klorofil, mulai dari
fitoplankton sampai tumbuhan tingkat tinggi.
b) Konsumen adalah komponen biotik yang dalam ekosistem
berperan sebagai pemakan atau pemakai karena tidak dapat
menghasilkan makanan sendiri. Konsumen meliputi berbagai
jenis hewan dan manusia.
c) Dekomposer adalah komponen biotik yang dalam ekosistem
berperan sebagai pengurai zat organik yang terdapat dalam
tubuh komponen biotik lainnya. Dekomposer meliputi bakteri
pengurai dan jamur saprofit.
2) Komponen Abiotik Ekosistem
Gambar 3 ekosistem abiotik
26
a) Faktor Tanah
Tanah merupakan bagian permukaan bumi sebagai
tempat sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas
hidup. Tumbuhan akan hidup subur apabila tanah
mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah cukup. Kesuburan tanah juga akan memengaruhi
kualitas hidup manusia dan hewan yang tinggal di atasnya.18
b) Faktor Air
Hampir semua makhluk hidup memerlukan air,
manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan, seperti
mandi, memasak, dan mencuci. Hewan memerlukan air untuk
minum dan ada pula yang menggunakan air sebagai tempat
hidup, misalnya ikan dan udang. Tumbuhan hijau
memerlukan air sebagai bahan penyusun makanan melalui
proses fotosintesis. Makhluk hidup memperoleh air dari air
tanah yang terdapat di dalam atau pada permukaan tanah.
c) Faktor Udara
Semua makhluk hidup memerlukan udara.Di udara
terdapat bernacan-macam gas, antara lain oksigen, nitrogen,
dan karbondioksida.Oksigen digunakan oleh makhluk hidup
untuk bernapas. Karbondioksida digunakan oleh tumbuhan
hijau untuk proses fotosintesis. Sebagian tumbuhan
18
Daroji, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Erlangga), hlm. 278.
27
mendapatkan nitrogen bebas dari udara dengan bantuan
bakteri Rhizombium sp. dan ganggang biru. Nitrogen
merupakan merupakan unsure yang sangat penting bagi
pertumbuhan tumbuhan hijau di samping unsure lainnya,
yaitu fosfor dan kalium.
d) Faktor Suhu
Suhu udara di atmosfer dan permukaan tanah
dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Beberapa faktor
yang memengaruhi penerimaan sinar matahari di bumi, antara
lain kedudukan matahari terhadap bumi, lama penyinaran
cahaya matahari, bentuk permukaan bumi, dan banyaknya
awan yang menghalangi bumi.
e) Faktor Cahaya
Selain makhluk hidup memerlukan cahaya. Tumbuhan
hijau memerlukan cahaya untuk tumbuh dan melakukan
fotosintesis. Pada awal pertumbuhannya, tanaman tidak
membutuhkan cahaya sehingga kecambah (tanaman muda)
akan tumbuh lebih cepat di tempat yang gelap dibandingkan
di tempat terang.19
19 Budi purwanto, Eksplorasi Ilmu Alam, ( Jakarta: PT. Tiga serangkai, 2015), hlm. 229
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian
yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru
dilapangan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan
oleh guru atau peneliti di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja guru sehingga hasil belajar menjadi meningkat.20
B. Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah MTs. Riadhul Ulum Ampenan, untuk kelas
VII dengan jumlah siswa 20. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
tahun 2017.
C. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian ini adalah adanya perubahan belajar, sehingga
penerapan metode proyek dapat meningkatkan keterampilan proses IPA siswa
kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan Tahun pelajaran 2016/2017.
D. Rencana Tindakan
Peniliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi tindakan, (4)
20 Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Askara ,2006), hlm. 104
31
29
refleksi di akhir tindakan untuk lebih jelasnya siklus I, siklus II dan siklus III
dapat di jabarkan :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini meliputi
peneliti mensosialisasikan metode pembelajaran kepada guru dan
berkesempatan untuk melaksanakan pengajaran dengan menggunakan
metode tersebut, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan menyusun format-format instrumen penelitian meliputi
lembar obsevasi keterampilan proses dan observasi keterlaksanaan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Membagi siswa menjadi 3 kelompok
2) Menyajikan materi mengenai ekosistem
3) Setiap kelompok mendapatkan tema materi ekosistem
4) Siswa melakukan diskusi kelompok merancang proyek mengenai
tema yang telah diberikan.
5) Siswa mempersentasikan hasil proyek
6) kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan atau
menyanggah.
7) Menyimpulkan secara bersama-sama.
30
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi ini dilakukan oleh observaser yaitu Guru mata
pelajaran IPA atau teman sejawat untuk menilai proses keterlaksanaan
pembelajaran pembuatan poster, dan observasi mengenai keterampilan
proses siswa. Peneliti melakukan evaluasi akhir siklus yang bertujuan
untuk mengetahui keterampian proses pada pembuatan media
pembelajran berupa poster yang dikerjakan secara berkelompok.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis suatu pengamatan untuk
menentukan sejauh mana pengembangan metode yang sedang
dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum
berhasil maka, diidentifikasi faktor yang menjadi penghambat
ketidakberhasilan tersebut. Pada tahap ini, peneliti sebagai pengajar
dan observaser mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah
diberikan. Jika pada siklus I menunjukkan hasil yang tidak opimal,
atau pembelajaran belum mencapai ketuntasan maka pada siklus
selanjutnya perlu dilakukan revisi atau penyempurnaan perencanaan
dan pelaksanaan tindakan.
2. Siklus II
Siklus II dilakukan jika siklus I belum memenuhi kriteria
keberhasilan penelitian, mangacu pada kekurangan siklus I. Tahapan
pelaksanaan kegiatan pada siklus II tersebut sama dengan kegiatan pada
siklus I. Siklus II ini merupakan penyempurnaan pada siklus sebelumnya
31
berdasarkan hasil refleksi. Jika pada siklus ini belum mendapatkan hasil
yang maksimal maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya dengan
refleksi berdasarkan siklus ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
5 dibawah ini.
Gambar 5 Siklus penelitian Tindakan Kelas 21
21 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara), hlm. 16
perencanaan
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS I
perencanaan
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Tindakan SIKLUS III
perencanaan
32
E. Jenis instrumen dan penggunaanya
Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Lembar observasi
Observasi berisikan tentang kemampuan yang akan di amati setiap
langkah pembelajaran. Instrumen dirancang oleh peneliti untuk
mengumpulkan data mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran sudah
sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Lembar observasi yang
digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu sebagai berikut :
a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Penilaian keterlaksanaan metode proyek untuk meningkatkan
keterampilan proses IPA ini dilakukan untuk mengetahui kinerja guru
dalam menerapkan metode pembelajaran tersebut.
Tabel 2 Lembar observasi keterlaksanaan RPP
NO
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksanakan Skor Ya Tidak
1 2 3 4 5
1 Mengabsen siswa 2 Memberikan motivasi apresiasi 3 Mengajukan pertanyaan lisan kepada
siswa mengenai pengeahuan mereka tentang materi yang diajarkan
4 Membagi siswa menjadi 3 kelompok 5 Menjelaskan garis besar materi yang
akan diajarkan
33
1 2 3 4 5 6 Siswa bersama-sama dengan kelompoknya
mencari data serta informasi mengenai pokok permasalahan yang yang telah dibagikan guru
7 Siswa bersama kelompoknya mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh untuk mengamil kesimpulan
8 Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
9 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi
10 Member penghargaan kepada kelompok yang terbaik
11 Menutup pembelajaran 12 Melakukan evaluasi untuk siklus I
b. Lembar Observasi Keterampilan Proses
Lembar observasi keterampilan proses ini digunakan untuk
mengidentifikasi keterampilan proses siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran berbasis proyek pada materi Ekosistem. Lembar observasi
disusun berdasarkan indikator keterampilan proses yang dimaksud
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dalam empat nilai, yaitu 4,
3, 2 dan 1 disertai kategori untuk masing-masing indikator.
Tabel 3 Lembar Observasi Keterampilan Proses Siswa
No Pelaksanaan Indikator
1 2 3 1.
Mengajukan pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
d. Mengajukan pertanyaan yang melatarbelakang hipotesis
34
1 2 3
3.
Merencanakan percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur, di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
4.
Melakukan pengamatan
a. Melakukan sebanyak mungkin indra b. Mengumpulkan fakta yang relevan dan memadai c. Mencari kesamaan dan perbedaan
5.
Melakukan komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil percobaan dengan baik dan mudah dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan keterampilan pembuatan media poster
b. Menyimpulkan hasil dari pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran secara keseluruhan
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan
menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar maupun elekronik, dokumen-dokumen yang dihimpun,
dipilh sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian.22 Penggunaan sebagai
instrumen peneliti lakukan adalah untuk memperoleh data tentang kondisi
22Nana syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 22.
35
siswa, kondisi guru, kondisi sekolah, kondisi sarana dan prasarana dan
lain-lain.
F. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan rencana tindakan telah disepakati bersama antara guru
dengan peneliti bahwa dalam pelaksanaannya, guru mempraktekkan
pembelajaran metode proyek. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam
bentuk siklus yang berulang-ulang dengan menerapkan metode proyek agar
tahu keadaan awalnya. Kemudian, siklus selanjutnya baru diterapkan rekayasa
atau tindakan yang telah direncanakan bersama dengan kolaborator. Dengan
demikian nantinya akan tampak benang merah atau kecenderungan yang
terjadi antara siklus awal hingga siklus akhir. Dalam pelaksanaannya, guru
juga harus mencatat dan mengingat-ingat kejadian selama berlangsungnya
tindakan, paling tidak catatan penting baik menyangkut dirinya, interaksinya,
siswanya, perangkatnya dan lain-lain.
Sementara itu, kolaborator melakukan pengamatan dan catatan-
catatan serta rekaman dan lain-lain. Tentang aktivitas pembelajaran,
pembicaraan yang terjadi, teks atau sarana komunikasi tertulis dan interaksi
lainnya antara guru dan murid, dan murid dengan murid. Pencatatan ataupun
observasi tidak dapat diwakilkan orang lain yang tidak terlibat dalam skenario
PTK.
Untuk memberikan kemantapan dan kebenaran data yang telah
dicatat atau hasil rekaman dan observasi, maka perlu dilakukan diskusi balikan
atau review antara guru dengan kolaborator. Sebaiknya, review dilaksanakan
36
langsung setelah selesai tindakan pembelajaran, jangan ditunda-tunda apalagi
besok. Sehingga, ingatan masih lengkap dan dapat dicatat tentang berbagai
kelebihan dan kekurangan selama tindakan pembelajaran.
G. Cara pengamatan
Cara pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti
keterampilan proses IPA dalam metode proyek pembuatan posterdengan
jumlah 20 orang siswa. Peneliti sebagai guru sedangkan guru mata pelajaran
atau teman sejawat sebagai observer. Terlebih dahulu siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan duduk sesuai dengan kelompoknya, selanjutnya
peneliti membagikan petunjuk kerja yang nantinya digunakan sebagai
panduan oleh siswa dalam membuat media poster pembelajaran. Untuk
menilai keterampilan proses dapat digunakan cara non tes dengan
menggunakan lembar pengamatan keterampilan proses.
H. Analisis Data Dan Refleksi
1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu
analisis data keterlaksanaan RPP dan analisis data keterampilan proses
siswa.
a. Analisis Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan
diamati oleh 1 orang pengamatan dengan keterlaksanaan sintaks
37
pembelajaran. Penyajian keterlaksanaan dalam bentuk pilihan, yaitu
terlaksana dan tidak terlaksana.
Skala presentase untuk menentukan keterlaksanaan RPP
dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 23
Persentase (P) = �� � � � ��� � � � x 100%
Penilaian keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
mencocokkan hasil rata-rata total skor yang diberikan dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 4 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase Kriteria P > 80% Sangat Baik 60% < P ≤ 80% Baik 40% <P ≤ 60% Cukup Baik 20%< P ≤ 40% Kurang Baik P < 20% Sangat
Kurang Baik
Penentuan kariteria keterlaksanaan sintaks pembelajaran
berdasarkan persentase keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran dan
penilaiannya. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran dikatakan efektif jika
waktu yang digunakan setiap aspek pada setiap RPP dengan persentase
yang diperoleh 75% dengan penilaian baik atau sangat baik.
b. Analisis Data Keterampilan Proses Siswa
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data
keterampilan proses kepada siswa adalah sebagai berikut :
23Ihsan Wakhid Sumaryono, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik Untuk
melatihkan kemampuan Berfikir kritis, (Skripsi, Jurusan Pendidikan matematika IAIN Surabaya, 2010), hlm.80
38
1) Memberikan skor berdasarkan pedoman penskoran terhadap setiap
pelaksanaan keterampilan proses kepada siswa berdasarkan
kriteria yang telah di buat.
2) Mengubah skor siswa ke dalam bentuk persentase untuk setiap
keterampilan proses dengan rumus : %=�ℎ � � � � � ��ℎ ℎ � � � x 100%
3) Menentukan presentase pada setiap keterampilan proses
4) Menafsirkan presentase berdasarkan kriteria yang dikemukakan
oleh Ngalim purwanto
≤ 45 Kurang baik
46 - ≤ 65 Cukup baik
66 - ≤ 85 Baik
86 - ≤ 100 Sangat baik24
2. Refleksi
Hasil yang di dapat dari tes yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan guru bidang studi IPA dikumpulkan serta dianalisis sehingga
diperoleh hasil refleksi. Dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus selanjutnya. Apabila gagal, maka siklus
dilanjutkan ke siklus kedua dan seterusnya dengan catatan kesalahan yang
telah ada harus diperbaiki pada tindakan berikutnya hingga mencapai titik
keberhasilan dan meningkatkan keterampilan proses siswa.
24Ngalim purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 103
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Penelitian ini dilakaukan di MTs. Riadhul Ulum Desa Banjar
Kecamatan Ampenan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Gambaran kondisi lapangan saat pelaksanaan penelitian yang dapat direkam
oleh peneliti antara lain:
1. Sejarah berdirinya MTs. Riadhul Ulum
Berdasarkan akta notaris nomor : 119/19 Maret 1190, MTs.
Riadhul Ulum merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang
formal yang ada di wilayah Sintung, Ampenan, Kota Mataram. Yayasan
ini melaksanakan pendidikan santri selama 3 tahun. Jenjang pendidikan
Tsanawiyah dibuka sejak tahun 1989 dan telah menamatkan sebelas
angkatan. Perkembangan sekolah cukup pesat disebabkan adanya
dukungan penuh dari masyarakat Sintung Ampenan.
Sebelum terbentuknya MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang
tanahnya seluas 20,5 Are di Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia Ampenan
dibawah naungan “Yayasan Pondok Pesantren Riadhul Ulum Ampenan “
adalah dimulai dengan adanya kegiatan majlis ta’lim berupa pengajian
umum yang dipimpin oleh TGH. Halil Usman pada bulan Juli 1979.
Majelis ta’im itulah bekal berdirinya MTs. Riadhul Ulum
Ampenan dimana kegiatan majelis ta’lim dilaksanakan secara rutin dari
masjid ke masjid diwilayah Kecamatan Ampenan. Mengingat jumlah
43
40
jama’ah yang semakin banyak maka pada tanggal 17 Juli 1987 para
jama’ah majelis ta’lim sepakat untuk mendidirikan yayasan dan
berbekalan hukum dan memiliki lokasi pusat kegiatan.
Selanjutnya pada tahun 1987 menyebut kegiatan majelis ta’lim
dipusatkan dilingkungan sintung Jln. Ranggi Genep Gang Dahlia
Ampenan dengan membeli tanah seluas 20,5 Are. Pada tahun 1989/1990
majelis ta’lim dibentuk juga MTs. Riadhul Ulum Ampenan dengan jumlah
anggota sebanyak 1689 orang dengan status terdaftar . selanjutnya secara
berurutan didirikan koperasi pondok psantren, diniah dan asuhan keluarga
serta pengembangan masyarakat dibawah naungan yayasan pondok
pesantren Riadhul Ulum Ampenan.
2. Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 5 Profil MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Riadhul Ulum
Jalan dan Kampung : Jln. Ragi Genep, Gang Dahlia Sintung Ampenan
Kelurahan : Banjar Kecamatan : Ampenan
Kota : Mataram Provinsi : Nusa Tenggara Barat
NSM : 121252710001 No. Telepon : 0817363016 Tahun Berdiri : 1990
Akreditasi I : A Akreditasi II : B Akreditasi III : C Komite Madrasah : Terbentuk
41
3. Dilihat Dari Segi Letak Geografisnya
Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Desa Banjar Kecamatan.
Ampenan Kota Mataram yang letaknya strategis dan memungkinkan
untuk mengembangkan suatu sistem pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Sungai dan Laut
b. Sebelah Selatan : Perkampungan Sintung Ampenan
c. Sebelah Timur : Perkampungan Sintung Ampenan
d. Sebelah Barat : Perkampungan dan laut
Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiah Riadhul Ulum Ampenan
Sedang aman dan mudah dijangkau oleh gugus yang ada di kecamatan
Ampenan Kota Mataram ± 150 meter dari kota mataram.25
4. Keadaan Siswa-Siswi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Tabel 6 Keadaan siswa-siswi MTs. Riadhul Ulum Tahun 2016/201726
Kelas
Akhir Bln. Lalu
Masuk Bln. Ini
Keluar
Bln. Ini
Akhir Bln. Ini Jml
Hari Masuk
Absensi Ket.
L P L P L P L P S I A Jmlh
VII 11 11 - - - - 11 11 21
Senin s/d
Sabtu
- - - -
VIII 11 4 - - - - 11 4 15 - - - -
IX 11 5 - -
- - 11 5 16 - - - -
Jmlh
33 20 - - - - 33 20 52 - - - -
25Hasil Dokumentasi Profil MTs. Riadhul Ulum, senin, 6 Mei 2017 . 26Data siswa MTs. Riadhul Ulum pada tahun 2016-2017
42
Terkait dengan penelitian ini, berikut data kelas VII MTs. Riadhul
Ulum Ampenan.
Tabel 7 Nama-nama siswa kelas VII Riadhul Ulum Ampenan
No Nama siswa Jenis kelamin
1 Annisa Suciana Fitri P
2 Dela Yuniar P
3 Desti Muliana P
4 Firman Wahyudi L
5 Irfan Maulana Hakiki L
6 Junaidi L
7 Lilis Heriyani P
8 Mely Melati P
9 Murni Ningsih P
10 Muhammad Gunawan L
11 Muhammad Ibrahim Robbani L
12 Muhammad Kurniawan L
13 Muhammad Rifaldi Nugroho Fauzi L
14 Nurjannah P
15 Puriyawati P
16 Ripawan L
17 Riski Wahyudi L
18 Sintiana Dewi P
19 Sofian Hadi L
20 Ummi Kalsum P
43
44
5. Keadaan Guru MTs. Riadhul Ulum
Tabel 8 Keadaan guru dan pegawai di MTs. Riadhul Ulum dari berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan
serta bidang yang dipegang.27
No Nama Lengkap L/P Tahun Lahir
Jabatan Gol
. Ijazah/ Tahun
Mulai Tugas
Alamat Bidang Studi
1 Roby Hidayat, S.Pd L 1980 Guru/Kepala madrasah
07 S1/2004 17/07/2003 Tanjung Karang Permai Bhs. Inggris
2 Drs. Marni L 1964 Guru/wakamad 07 S1/1990 01/01/1990 Pejeruk Bhs. Arab 3 Priasrini, S.Pd P 1971 Guru/BP 09 S1/2009 19/07/2004 Banjar BK 4 Usman,S.Pd, M.Si L 1970 Guru 07 S2/2013 17/06/1994 Tanjung Karang Permai IPS 5 Siti Nuraeni, S.Ag P 1976 Guru/Wali kelas 07 S1/1999 12/07/2002 Ampenan Selatan PKN 6 Ir. Ali Asgar L 1967 Guru 07 S1/1992 17/07/2003 Dayan peken Matematika 7 Nurjihadiyah
Akbar, S.Pd.I P 1980 Guru/ Wali
kelas 07 S1/2004 01/07/2004 Bintaro IPA, Prakarya
8 Cahya Haerani, S.Pd
P 1970 Guru/ bendahara S1/2013 17/06/1994 Ampenan tengah Bhs. Indonesia
9 Baiq Najlasulhi, S.Pd.I
P 1980 Guru S1/2005 17/07/2004 Tanjung Karang Permai P. Agama Islam
10 Kurniyah Fitratullah S, S.Pd
P 1985 Guru/ TU S1/2009 17/07/2004 Banjar Seni Budaya
11 Sahuyun, S.Pd P 1981 Guru S1/2010 01/01/2010 Ampenan Tengah Penjaskes
27
Data karyawan dan guru MTs Miftahul Ishlah Tembelok pada tahun 2016-2017
45
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah guru di
MTs. Riadhul Ampenan sebanyak 11 orang guru dengan rincian laki-laki 4
orang dan perempuan sebanyak 7 orang guru.
6. Keadaan sarana dan parasarana
Tabel 9 Keadaan gedung MTs Riadhul Ulum28
No Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Kepemilika
n 1)
Total Luas
Bangunan (m2)
Baik Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 3 1
2 Ruang Kepala Madrasah 1 1
3 Ruang Guru 1 1
4 Ruang Perpustakaan 1 1
5 Ruang UKS 1 1 6 Toilet Guru 1 1 7 Toilet Siswa 2 1
8 Ruang Bimbingan Konseling (BK)
1 1
9 Masjid/Mushola 1 1
10 Kantin 1 1
28Data gedung dan keadaan sekolah MTs Riadhul Ulum Ampenan tahun 2016-2017
46
7. Struktur Organisasi
TP. 2016/2017
………………………………….……………
..…………………….. Garis Instruksional Garis Konsultatif
Gambar 6 Struktur Organisasi MTs. Riadhul Ulum Ampenan
Wakamad
Drs. Marni
Wali Kelas VII
Nurjihadiyah Akbar, S.Pd.I
Wali Kelas IX
Drs. Marni
Wali Kelas VIII
Siti Nuraeni, S.Ag
Kemenag Kota Mataram
Drs. H Burhanul Islam
Kepala Madrasah
Roby Hidayat, S.Pd
Ketua Yayasan
Ketua Komite
Usman,S.Pd, M.Si
Kepala Tata Usaha Kurniyah Fitratullah
S, S.Pd
Bendahara
Cahya Haerani, S.Pd
siswa siswa
47
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu
pada tanggal 19-10 Mei Thun Pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan yang berjumlah 20
orang.
1. Siklus I
Pelaksanaan penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada hari
Jum’at 19 Mei 2017. Materi yang dibahas pada siklus 1 adalah tentang
Ekosistem. Untuk lebih jelasnya tindakan yang dilakukan pada siklus 1
dipaparkan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus I, terlebih
dahulu peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :
1) Bersama-sama dengan guru mata pelajaran IPA melakukan
observasi awal di kelas VII MTs. Riadhul Ulum Ampenan
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti : rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar obsevasi keterampilan
proses dan observasi keterlaksanaan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar
pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 Mei 2017, peneliti bertindak
sebagai guru bekerja sama dengan guru bidang studi IPA yang
48
bertindak sebagai observer untuk melaksanakan proses pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dilaksanakan selama 2x40 menit yakni satu kali pertemuan.
Sebagaimana yang tercantum dalam RPP yaitu pada awal kegiatan
guru memberikan pendahuluan, selanjutnya guru memotivasi siswa,
kemudian guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali
pelajaran yang sudah dipelajari. Pada tahap selanjutnya penyampaian
materi yang dilakukan oleh guru.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin 22 Mei,
2017. Pertemuan kedua ini, proses belajar mengajar dilakukan sama
dengan sebelumnya yaitu guru melakukan pendahuluan, dengan
memotivasi siswa selanjutnya guru menyampaikan materi serta
menanyakan materi yang telah dipelajari minggu lalu. pertanyaan yang
diberikan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik
dalam memahami materi pada minggu lalu.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok terdiri dari 4
orang siswa, memberikan tema yang berbeda pada masing-masing
kelompok, guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan proyek poster serta memberikan arahan kepada
siswa tentang tata cara pembuatan proyek poster. Hasil diskusi dari
masing-masing kelompok dan poster yang telah dibuat dipersentasikan
didepan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya kepada pemateri. Guru memberikan hadiah kepada
49
kelompok yang memiliki hasil presentasi yang baik dan diakhir
pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Observasi siklus I dilaksanakan selama kegiatan
pembelajaran siklus I berlangsung. Berdasarkan observasi yang
dilakukan pada pembelajaran siklus I, ada beberapa kekurangan yang
dapat diamati yaitu :
1) Observasi untuk guru
a) Pada awal pembelajaran guru kurang memperhatikan kesiapan
belajar siswa, misalnya masih banyak siswa yang keluar masuk
kelas, tempat duduk kurang rapi.
b) Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa
c) Pemanfaatan waktu yang kurang efektif, sehingga apa yang
telah direncanakan dalam pelaksanaan pembelajaran kurang
maksimal
d) Pengelolaan kelas yang masih kurang, sehingga siswa kurang
serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan
banyak siswa yang bercanda dengan temannya di dalam kelas
2) Observasi untuk siswa
a) Siswa banyak yang belum siap menerima pembelajaran
b) Kebanyakan siswa belum berani mengeluarkan pendapat
kepada guru.
50
c) Siswa tidak terlihat membagi tugas dengan temannya dalam
mengumpulkan data yang yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan kepada mereka
d) Siswa kurang bekerja sama dalam kelompok
e) Siswa tidak terlihat melakukan refleksi terkait materi yang
dipelajarinya.
Observasi siklus I dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan observasi
keterampilan proses siswa kelas VII. Selanjutnya data tersebut
dianalisis dengan menggunakan rumus presentase guna menentukan
keterampilan proses siswa. Berikut uraian dari hasil observasi
tersebut:
Tabel 10 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaan
RPP
Kategori
12 I 6 50% Cukup Baik
Berdasarkan hasil rekaputilasi obeservasi keterlaksanaan RPP di
atas, dapat dilihat bahwa presentase keterlaksanaan RPP untuk siklus I
sebesar 50% dengan kategori yang cukup baik.
Tabel 11 Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus I
Kelompok Pertemuan Jumlah indikator keterampilan proses
Skor indikator Terlaksana
%keterampilan proses
Kategori
I 2 kali 16 8 50% Cukup baik II 2 kali 16 9 56% Cukup baik III 2 kali 16 7 44% Kurang baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus I 50% Cukup baik
51
Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa persentase pada aspek
keterampilan proses masih tergolong rendah. Berdasarkan jumlah
indikator keterampilan proses yang terlaksana hanya beberapa saja.
Presentase keterampilan proses pada siklus ini hanya sebanyak 50%
dalam kategori cukup baik.
d. Tahap refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah pembelajaran dan evaluasi
siklus I. Pa da tahap ini guru bersama observer mengkaji pelaksanaan
dan hasil yang diperoleh pada siklus I, ada beberapa langkah
pengajaran yang perlu diperbaiki yang kurang terlaksana pada siklus I
sehingga harus diadakan penyempurnaan pada siklus II. Adapun
perbaikan atau penyempurnaan yang perlu dilakukan adalah : Uraian
hasil refleksi tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 12 Refleksi Tindakan Siklus I
No Refleksi Perbaikan 1 2 3 1. Sebelum pelajaran dimulai, guru
kurang memperhatikan kesiapan
siswa dalam menerima pelajaran
Guru harus memperhatikan kesiapan
siswa. Dengan cara mengabsen
terlebih dahulu atau dengan
memberikan motivasi atau wejangan.
3.
Guru tidak mengajukan pertanyaan
lisan kepada siswa mengenai
pengetahuan mereka tentang pokok
bahasan yang akan sampaikan.
Memberikan pertanyaan ringan
mengenai pokok bahasan yang akan
dipelajari untuk merangsang
pengetahuan siswa
4. Guru kurang bisa memanfaatkan
waktu sebaik mungkin dalam
proses pembelajaran
Memanfaatkan waktu dengan membagi kelompok siswa dengan cepat. Serta memberikan batasan waktu pada saat diskusi kelompok
52
1 2 3
5. Guru kurang bisa mengontrol
suasana kelas
Memberikan arahan kepada siswa
yang masih bercanda pada saat proses
pembelajaran.
4. Kurang optimalnya bimbingan
yang diberikan guru selama
kegiatan yang harus dicapai siswa
hasilnya kurang memuaskan.
Dilakukan pengoptimalan bimbingan
oleh guru dalam setiap kegiatan
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, peneliti menyiapkan skenario pelajaran yang
akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II. Selain
itu peneliti mempersiapkan lembar observasi yang akan digunakan
untuk evaluasi siklus II. Guru bersama dengan siswa mempersiapkan
alat dan bahan serta membuat poster.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar
pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan pada hari Jum’at 26 Mei 2017 dan pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Mei 2017. Proses
pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan sesuai skenario
pembelajaran siklus II yang telah dibuat. Pelaksanaan siklus II hampir
sama dengan siklus I yang tentunya disesuaikan dengan perbaikan-
perbaikan yang telah direncanakan pada akhir siklus I.
53
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua ini
yaitu mengulang kembali atau mengadakan perbaikan dari siklus I.
Peneliti menyampaikan informasi tentang materi yang diajarkan, dan
memberikan umpan balik (memotivasi) kepada siswa.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari
4 orang siswa dan membagikan alat dan bahan pembuatan tugas poster
dengan tema yang berbeda, serta memberikan arahan kepada siswa
tentang langkah pembuatan poster.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
1) Observasi untuk Guru
a) Guru masih kurang aktif membimbing siswa dalam membuat
poster.
2) Observasi untuk Siswa
a) Masih ada siswa yang kurang aktif dalam membuat poster
b) Siswa bersama kelompoknya masih belum dapat
mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh.
Evalusi untuk siklus II dilakukan pada hari Senin 29 Mei 2017
berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus
II diperoleh data keterampilan proses siswa VII pada siklus II
sebagai berikut :
54
Tabel 13 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaa
n RPP
Kategori
12 II 8 66% Baik
Tabel 14
Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus II Kelompok Pertemuan Jumlah indikator
keterampilan proses Skor indikator
Terlaksana %keterampilan
proses Kategori
I 2 kali 16 12 75% Baik
II 2 kali 16 12 75% Baik
III 2 kali 16 13 81% Baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus II 77 % Baik
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil obeservasi yang dilakukan pada siklus II
diperoleh data tentang beberapa kekurangan yang muncul pada siklus
II, sehingga perlu dilanjutkan dengan siklus yang selanjutnya yaitu
siklus III. Hasil refleksi tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 15 Refleksi Tindakan Siklus II
No Refleksi Perbaikan 1. Guru seharusnya bersama-sama
menyimpulkan hasil dari proses
pembelajaran
Mengajak masing-masing kelompok
untuk menyimpulkan terlebih dahulu lalu
disimpulkan bersama guru.
2.
Keterbasan waktu dalam
membuat proyek poster
Memberikan tambahan waktu pada saat
proses pembuatan poster
3 Tidak memberikan penghargaan
kepada kelompok yang baik
Memberikan sanjungan serta hadiah kecil
untuk siswa yang membuat media poster
serta prsentasi yang baik
55
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Seperti halnya pada tahap perencahannya pada siklus I dan
siklus II pada tahap ini peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran
yang akan menjadi pedoman pembelajaran untuk siklus III. Peneliti
juga mempersiapkan alat bahan yang digunakan oleh siswa dalam
pembuatan proyek.
b. Tahap pelaksanaan
Tindakan kelas siklus ini untuk pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 5 Juni 2017 dan untuk
pertemuan kedua pada hari Jum’at tanggal 09 Juni 2017. Pembelajaran
siklus III ini guru meminta siswa untuk melakukan pembuatan proyek
poster.
c. Tahap Observasi dan Evaluasi
Pada siklus III ini tidak terdapat kekurangan seperti pada
siklus-siklus sebelumnya. Guru mampu melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan yaitu sesuai dengan
skenario pembelajaran siklus III.
Evaluasi siklus III dilakukan pada pertemuan kedua hari
Jum’at 09 Juni 2017. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan pada siklus yang diperoleh data untuk keterampilan
proses siswa kelas VII sebagai berikut :
56
Tabel 16 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Jumlah Kriteria yang di Observasi
Siklus Total Keterlaksanaan
RPP dilaksanakan
Presentase Keterlaksanaan
RPP
Kategori
12 III 9 75% Baik
Tabel 17
Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa pada Siklus III Kelompok Pertemuan Jumlah indikator
keterampilan proses Skor indikator
Terlaksana %keterampilan
proses kategori
I 2 kali 16 16 100% Sangat baik
II 2 kali 16 14 87% Baik
III 2 kali 16 15 94% Baik
% Keterampilan Proses Siswa Siklus III 93,7% Sangat baik
d. Tahap refleksi
Pembelajaran pada tahap siklus III ini, sudah mendekati
kesempurnaan. Hasil observasi siswa telah diketahui keterampilan
proses siswa meningkat dan berdasarkan tujuan dari penelitian ini,
yaitu, untuk mengetahui bagaimana penerapan metode proyek untuk
meningkatkan keterampilan proses siswa telah diketahui maka
penelitian ini, peneliti akhiri sampai siklus III.
B. Pembahasan
Pelaksanaan tindakan kelas untuk siklus I dilakukan dengan alokasi
waktu 2x40 menit. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi yang
telah dilakukan pada siklus I, kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti
adalah, pembelajaran pada siklus I ini sangatlah kurang. Hal ini dibuktikan
dengan hasil observasi keterampilan proses siswa sangat kurang dan selain itu
57
siswa masih kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini di
sebabkan karena masih kurangnya kesiapan dari para siswa dalam menerima
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Sejalan dengan Ridwan Abdullah
Sani, Thomas (Made Wena, 2010: 145) menyebutkan bahwa fokus
pembelajaran berbasis proyek terletak pada konsep dan prinsip dari suatu
disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan
kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberikan kesempatan siswa
bekerja secara otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri dan
mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata.
Selain itu juga disebabkan guru masih kurang memotivasi siswa.
Kekurangan-kekurangan tersebut maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II
guna menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan
tindakan siklus II dilaksanakan sebagai penyempurnaan pada siklus I. Hasil
observasi yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik dibanding dengan
siklus I. Keterampilan proses siswa dengan kegiatan guru megalami
peningkatan, akan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu
diperbaiki dan perlu disempurnakan pada siklus II guna memperoleh
kesempurnaan dan perbaikan yang lebih baik.
Melaksanakan proyek secara berkelompok dan bekerja sama
dengan rekan kelompoknya akan membuat hubungan sosial dan solidaritas
sesama siswa akan terlatih. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode proyek
ini akan menghasilkan suatu hasil proyek yang dapat digunakan sebagai
58
penjelas dalam proses pembelajaran. Siswa telah melakukan suatu proyek ini
akan mempersentasikan hasil proyeknya dengan lisan maupun tulisan.
Pelaksanaan siklus III merupakan lanjutan dan penyempurnaan dari
siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil obeservasi pada siklus ini,
keterampilan proses dan aktifitas siswa mengalami peningkatan jauh lebih
baik dibanding dengan siklus-siklus sebelumnya. Seperti halnya pada siklus II
siswa diarahkan untuk membuat suatu proyek yaitu pembuatan poster yang
dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru. Berdasarkan hasil
keterampilan proses siswa diketahui bahwa penerapan metode proyek ini
dapat meningkatkan keterampilan proses siswa kelas VII MTs. Riadhul
Ulum, peningkatan presentase keterampilan proses tersebut dimulai dari
50%, 87,3% dan 93,7%.
Rata-rata nilai keterampilan proses meningkat dari siklus ke siklus
Siklus I ke siklus II, yaitu 50% menjadi 87,3, siklus II ke siklus III meningkat
93,7%. Hal ini berarti nilai keterampilan proses meningkat dari kategori
cukup ke kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
proyek cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan proses siswa,
walaupun keterampilan proses yang dikuasai siswa belum mencapai kategori
sangat baik. Keterampilan proses sangat diperlukan oleh siswa karena dengan
menguasai keterampilan proses, siswa mendapatkan pemahaman secara utuh
tentang suatu objek (Epon Ningrum, 2012: 164).29
29 Epon Ningrum. (2012). Buku Ajar Kompetensi Profesional Guru
59
Metode proyek ini merupakan metode yang sangat menyenangkan
dan disukai oleh siswa. Metode proyek ini sangat menantang bagi siswa,
karena dalam melaksanakannya siswa dituntut untuk menggunakan segala
kemampuan yang dimiliki serta pengalaman belajar yang dapat menunjang
pelaksanaan proyek tersebut. Mengerjakan metode proyek poster ini,
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa akan meningkat serta kreativitas siswa
akan berkembang. Dalam Wena (Clegg, 2011; Clegg dan Berch,
meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa.30
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk sangat
aktif, selain itu dengan mempersentasikan laporan hasil proyek, dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Made Wena yang mengungkapkan bahwa pembelajran
berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, tekun, berusaha
keras, membuat siswa lebih aktif dan berusaha memecahkan masalah-masalah
bersifat kompleks. 31
Sejalan dengan pendapat Gaer, Ridwan Abdullah Sani (2013: 174)
menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dilakukan untuk
memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara
membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar atau kompetensi
yang diharapkan dimiliki siswa. 32
30 Made wena, Strategi pembelajaran inovatif kontemporer, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 144
31 Ibid., hlm. 147 32 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 174
60
Menurut Harriz dan Kattz (Grant, 2011: 38) menyebutkan
pendukung dari model pembelajaran ini memberikan tekanan pada investigasi
lebih mendalam dari pada menghafal materi pelajaran yang banyak.
Metode proyek dapat membawa perubahan bagi siswa. Metode ini
juga memantapkan pengetahuan yang di peroleh anak didik serta
menyalurkan minat dan melatih anak didik menelaah suatu materi
pembelajaran dengan wawancara yang lebih luas.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa untuk meningkatkan keterampilan proses
siswa melalui penerapan metode proyek pada mata pelajaran IPA kelas VII di
MTs. Riadhul Ulum Ampenan dapat meningkatkan keterampilan proses
siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, adapun upaya pelaksanaan
penerapan metode proyek dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan
pada setiap jenjang siklusnya. Sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Indikator meningkatnya keterampilan proses siswa dalam proses
pembelajaran yakni siswa sudah berani mengungkapkan pendapatnya,
menanggapi dan bertanya. Berdasarkan hasil keterampilan proses siswa
diketahui bahwa penerapan metode proyek ini dapat meningkatkan
keterampilan proses siswa kelas VII MTs. Riadhul Ulum, peningkatan
presentase keterampilan proses tersebut dimulai dari 50%, 87,3% dan 93,7%.
Disamping itu juga semangat dan keinginan siswa untuk mau belajar
dan mendengarkan nasehat dari guru hal tersebut terlihat dari aktivitas
mereka yang mau mengejakan persoalan dengan temannya dengan cara
diskusi, bertanya kepada guru dan memanfaatkan sumber yang ada seperti
buku yang sudah di bagikan ke masing-masing siswa.
63
62
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran saran yang dapat peneliti
sampaikan sehubung dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya senantiasa mengembangkan keterampilan siswa dalam
rangka memperbaiki kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
2. Hendaknya guru tidak menerapkan satu model dalam proses pembelajaran
agar peserta didik tidak hanya menonton dan tujuan pembelajaran tercapai.
3. Diharapkan bagi guru mata pelajaran IPA agar dapat menjadikan
Penerapan metode proyek sebagai alternatif pembelajaran dan dapat
dilaksanakan secara bergantian dengan model pembelajaran lainnya.
4. Kepada siswa diharapkan untuk lebih giat dalam belajar, mantaati nasehat
guru dan mempertahankan kebiasaannya untuk selalu bertanya karena
dengan itu siswa mendapat informasi tentang sesuatu yang tidak
diketahuinya dan selalu semangat dalam belajar supaya hasil belajar yang
diperoleh dapat memuaskan.
Pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : MTs Riadhul Ulum Ampenan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / II (genap)
Topik : Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Sub Topik : mengenal ekosistem dan komponen-komponennya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
2.4 Mendeskripsikan intraksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
2.5 Menyajikan hasil observasi terhadap intraksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia yang telah
diberikan
2. Melakukan kerja sama di dalam kelompoknya
3. Memahami pengetahuan faktual,konseptual dan procedural dalam
mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil pembuatan media poster
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia
yang telah diberikan
2. Siswa dapat berprilakubekerja sama di dalam kelompoknya
3. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural
dalam mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Siswa dapat merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembuatan media poster
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian Lingkungan
2. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
3. Macam-macam Ekosistem
4. Komponen-komponen Penyusun Ekosistem
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Proyek pembuatan media poster
G. Langkah pembelajaran
Komponen Langkah-Langkah
pembelajaran
Metode proyek
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
1. Kegiatan
Awal
- Memberi salam - Berdoa - Mengecek kebersihan
kelas - Mengecek kehadiran
siswa
- Member salam - Berdoa - Menjaga kebersihan
kelas - Mengecek
kehadiransiswa
10
menit
2. Kegiatan
inti
1. Memperoleh Ide
- Melibatkan siswa untuk
mendeskripsikan
tentang interaksi
makluk hidup dan
lingkungannya
- Melibatkan siswa untuk
mendiskusikan
ekosistem dan
komponennya
- Terlibat secara aktif
dalam menunjukkan tentang interaksi makhuk hidup dan lingkungnnya
- Terlibat secara aktif dalam mendiskusikan ekosistem dan komponennya
60
menit
2. Merancang
proyek
- Membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap
kelompok terdiri 5
orang.
- Masing-masing
kelompok menerima
masing-masing tema
yang berbeda.
Memfasilitasi siswa
dalam proyek
- Terlibat secara aktif
dalam megumpulkan
alat dan bahan untuk
pembuatan proyek media
poster yang telah
dipersiapkan oleh guru
- Siswa melakukan
pengamatan sesuai tema
masing-masing
- Terlibat secara aktif
dalam mencari data dan
informasi.
3. Menyetel proyek
- Melakukan diskusi
mengenai komponen
yang ada didalam poster
yang akan di buat
- Siswa merancang proyek
poster masing-masing
4. Membuat proyek
- Melibatkan siswa
mengumpulkan
keterangan atau data
- Memeriksa setiap
kelompok dalam
menyusun pembuatan
media poster
- Setiap kelompok
menyusun dan membuat media poster berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
5. Memamerkan
proyek
- Melakukan kegiatan
kunjung karya untuk
mempresentasikan
poster yang telah dibuat
oleh siswaberdasarkan
tema yang telah
dipelajari.
- Mendiskusikan dan
melakukan refleksi
mengenai kegiatan yang
- Mempersentasikan hasil
poster yang telah dibuat berdasarkan tema yang telah ditentukan.
- Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Berdiskusi bersama mengenai permasalahan yang dipersentasikan
telah dilakukan.
- Membimbing dan memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Penutup
Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar - Menyimpulkan hasil
diskusi bersama siswa
Menyimpulkan hasil pelaksanaan keterampilan pembuatan media
10
Menit
H. Sumber belajar
1. Literatur
2. internet
Ampenan, 2017
Mengetahui,
Guru bidang study Mahasiswa
(Nurjihadiyah Akbar ) (Nurul Laili Arini)
Pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Riadhul Ulum Ampenan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / II (genap)
Topik : Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Sub Topik : mengenal ekosistem dan komponen-komponennya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mengagumi Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
2.4 Mendeskripsikan intraksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
2.5 Menyajikan hasil observasi terhadap intraksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia yang telah
diberikan
2. Melakukan kerja sama di dalam kelompoknya
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dalam
mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil pembuatan media poster
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia
yang telah diberikan
2. Siswa dapat berprilakubekerja sama di dalam kelompoknya
3. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural
dalam mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Siswa dapat merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembuatan media poster
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian Lingkungan
2. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
3. Macam-macam Ekosistem
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Proyek pembuatan media poster
G. Langkah pembelajaran
Komponen Langkah-Langkah
pembelajaran
Metode proyek
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
1. Kegiatan
Awal
- Memberi salam - Berdoa - Mengecek kebersihan
kelas - Mengecek kehadiran
siswa - Menanyakan pokok
bahasan yg akan dipelajari
- Member salam - Berdoa - Menjaga kebersihan
kelas - Mengecek
kehadiransiswa - Menjawap pertayaan
yang diberikan oleh guru
10
menit
2. Kegiatan
inti
1. Memperoleh Ide
- Melibatkan siswa untuk
mendeskripsikan
tentang interaksi
makluk hidup dan
lingkungannya
- Melibatkan siswa untuk
mendiskusikan
ekosistem dan
komponennya
- Terlibat secara aktif
dalam menunjukkan tentang interaksi makhuk hidup dan lingkungnnya
- Terlibat secara aktif dalam mendiskusikan ekosistem dan komponennya
60
menit
2. Merancang
proyek
- Membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap
kelompok terdiri 5
orang.
- Masing-masing
kelompok menerima
masing-masing tema
yang berbeda.
Memfasilitasi siswa
dalam proyek
- Terlibat secara aktif
dalam megumpulkan
alat dan bahan untuk
pembuatan proyek media
poster yang telah
dipersiapkan oleh guru
- Siswa melakukan
pengamatan sesuai tema
masing-masing
- Terlibat secara aktif
dalam mencari data dan
informasi.
3. Menyetel proyek
- Melakukan diskusi
mengenai komponen
yang ada didalam poster
yang akan di buat
- Siswa merancang proyek
poster masing-masing
4. Membuat proyek
- Melibatkan siswa
mengumpulkan
keterangan atau data
- Memeriksa setiap
kelompok dalam
menyusun pembuatan
media poster
- Setiap kelompok
menyusun dan membuat media poster berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
5. Memamerkan
proyek
- Melakukan kegiatan
kunjung karya untuk
mempresentasikan
poster yang telah dibuat
oleh siswaberdasarkan
tema yang telah
dipelajari.
- Mendiskusikan dan
melakukan refleksi
mengenai kegiatan yang
- Mempersentasikan hasil
poster yang telah dibuat berdasarkan tema yang telah ditentukan.
- Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Berdiskusi bersama mengenai permasalahan yang dipersentasikan
telah dilakukan.
- Membimbing dan memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Penutup
-Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar
- Menyimpulkan hasil diskusi bersama siswa
- Menyimpulkan hasil pelaksanaan keterampilan pembuatan media
10
Menit
H. Sumber belajar
1. Literatur
2. Internet
Ampenan, 2017
Mengetahui,
Guru bidang study Mahasiswa
(Nurjihadiyah Akbar ) (Nurul Laili Arini)
Pertemuan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Riadhul Ulum Ampenan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / II (genap)
Topik : Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Sub Topik : mengenal ekosistem dan komponen-komponennya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mengagumi Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
4. Mendeskripsikan intraksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
5. Menyajikan hasil observasi terhadap intraksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia yang telah
diberikan
2. Melakukan kerja sama di dalam kelompoknya
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dalam
mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil pembuatan media poster
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia
yang telah diberikan
2. Siswa dapat berprilakubekerja sama di dalam kelompoknya
3. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural
dalam mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Siswa dapat merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembuatan media poster
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian Lingkungan
2. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
3. Macam-macam Ekosistem
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Proyek pembuatan media poster
G. Langkah pembelajaran
Komponen Langkah-Langkah
pembelajaran
Metode proyek
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
1. Kegiatan
Awal
- Memberi salam - Berdoa - Mengecek kebersihan
kelas - Mengecek kehadiran
siswa - Menanyakan pokok
bahasan yg akan dipelajari
- Member salam - Berdoa - Menjaga kebersihan
kelas - Mengecek
kehadiransiswa - Menjawap pertayaan
yang diberikan oleh guru
10
menit
2. Kegiatan
inti
6. Memperoleh
Ide
- Melibatkan siswa untuk
mendeskripsikan
tentang interaksi
makluk hidup dan
lingkungannya
- Melibatkan siswa untuk
mendiskusikan
ekosistem dan
komponennya
- Terlibat secara aktif
dalam menunjukkan tentang interaksi makhuk hidup dan lingkungnnya
- Terlibat secara aktif dalam mendiskusikan ekosistem dan komponennya
60
menit
7. Merancan
g proyek
- Membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap
kelompok terdiri 5
orang.
- Masing-masing
kelompok menerima
masing-masing tema
yang berbeda.
Memfasilitasi siswa
dalam proyek
- Terlibat secara aktif
dalam megumpulkan
alat dan bahan untuk
pembuatan proyek media
poster yang telah
dipersiapkan oleh guru
- Siswa melakukan
pengamatan sesuai tema
masing-masing
- Terlibat secara aktif
dalam mencari data dan
informasi.
8. Menyetel
proyek
- Melakukan diskusi
mengenai komponen
yang ada didalam poster
yang akan di buat
- Siswa merancang proyek
poster masing-masing
9. Membuat
proyek
- Melibatkan siswa
mengumpulkan
keterangan atau data
- Memeriksa setiap
kelompok dalam
menyusun pembuatan
media poster
- Setiap kelompok
menyusun dan membuat media poster berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
10. Memamerkan
proyek
- Melakukan kegiatan
kunjung karya untuk
mempresentasikan
poster yang telah dibuat
oleh siswaberdasarkan
tema yang telah
dipelajari.
- Mendiskusikan dan
melakukan refleksi
- Mempersentasikan hasil
poster yang telah dibuat berdasarkan tema yang telah ditentukan.
- Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Berdiskusi bersama mengenai permasalahan yang dipersentasikan
mengenai kegiatan yang
telah dilakukan.
- Membimbing dan memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Penutup
- Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar
- Menyimpulkan hasil diskusi bersama siswa
- Menyimpulkan hasil pelaksanaan keterampilan pembuatan media
10
Menit
H. Sumber belajar
3. Literatur
4. Internet
Ampenan, 2017
Mengetahui,
Guru bidang study Mahasiswa
(Nurjihadiyah Akbar ) (Nurul Laili Arini)
Pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Riadhul Ulum Ampenan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / II (genap)
Topik : Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Sub Topik : mengenal ekosistem dan komponen-komponennya
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mengagumi Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
2.4 Mendeskripsikan intraksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
2.5 Menyajikan hasil observasi terhadap intraksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia yang telah
diberikan
2. Melakukan kerja sama di dalam kelompoknya
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam
mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia
yang telah diberikan
2. Siswa dapat berprilakubekerja sama di dalam kelompoknya
3. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural
dalam mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian Lingkungan
2. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
G. Langkah pembelajaran
Komponen Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
1. Kegiatan
Awal
- Memberi salam - Berdoa - Mengecek kebersihan
kelas - Mengecek kehadiran
siswa
- Member salam - Berdoa - Menjaga kebersihan
kelas - Mengecek
kehadiransiswa
10
menit
2. Kegiatan
inti
- Melibatkan siswa untuk
mendeskripsikan
tentang interaksi
makluk hidup dan
lingkungannya
- Melibatkan siswa untuk
mendiskusikan
ekosistem dan
komponennya
- Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
- Terlibat secara aktif
dalam menunjukkan tentang interaksi makhuk hidup dan lingkungnnya
- Terlibat secara aktif dalam mendiskusikan ekosistem dan komponennya
- Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Berdiskusi bersama mengenai permasalahan yang dipersentasikan
60
menit
3. Penutup
- Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar
- Menyimpulkan hasil diskusi bersama siswa
- Menyimpulkan hasil
pelaksanaan keterampilan pembuatan media
10 Menit
H. Sumber belajar
1. Literatur
2. internet
Ampenan, 2017
Mengetahui,
Guru bidang study Mahasiswa
(Nurjihadiyah Akbar ) (Nurul Laili Arini)
Pertemuan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MTs Riadhul Ulum Ampenan
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / II (genap)
Topik : Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
Sub Topik : mengenal ekosistem dan komponen-komponennya
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Mengagumi Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,percobaan, dan
berdiskusi
3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
4. Mendeskripsikan intraksi antar makhluk hidup dan lingkungannya
5. Menyajikan hasil observasi terhadap intraksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
C. INDIKATOR
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia yang telah
diberikan
2. Melakukan kerja sama di dalam kelompoknya
3. Memahami pengetahuan faktual,konseptual dan procedural dalam
mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Mengkomunikasikan dan menyimpulkan hasil pembuatan media poster
D. TUJUAN
1. Siswa dapat menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan terhadap karunia
yang telah diberikan
2. Siswa dapat berprilakubekerja sama di dalam kelompoknya
3. Siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural
dalam mempelajari materi interaksi dengan lingkungan
4. Siswa dapat menyebutkan komponen penyusun ekosistem
5. Siswa dapat merencanakan percobaan pembuatan media poster
6. Siswa dapat menyimpulkan hasil pembuatan media poster
E. Materi pembelajaran
1. Pengertian Lingkungan
2. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem
3. Macam-macam ekosistem
4. Intraksi dalam ekosistem
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Proyek pembuatan media poster
G. Langkah pembelajaran
Komponen Langkah-Langkah
pembelajaran
Metode proyek
Kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
4. Kegiatan
Awal
- Memberi salam - Berdoa - Mengecek kebersihan
kelas - Mengecek kehadiran
siswa
- Member salam - Berdoa - Menjaga kebersihan
kelas - Mengecek
kehadiransiswa
10
menit
5. Kegiatan
inti
1. Memperoleh Ide
- Melibatkan siswa untuk
mendeskripsikan
tentang interaksi
makluk hidup dan
lingkungannya
- Melibatkan siswa untuk
mendiskusikan
ekosistem dan
komponennya
- Terlibat secara aktif
dalam menunjukkan tentang interaksi makhuk hidup dan lingkungnnya
- Terlibat secara aktif dalam mendiskusikan ekosistem dan komponennya
60
menit
2. Merancang
proyek
- Membagi siswa menjadi
4 kelompok, setiap
kelompok terdiri 5
orang.
- Masing-masing
kelompok menerima
masing-masing tema
yang berbeda.
- Memfasilitasi siswa
dalam proyek
- Terlibat secara aktif
dalam megumpulkan
alat dan bahan untuk
pembuatan proyek media
poster yang telah
dipersiapkan oleh guru
- Siswa melakukan
pengamatan sesuai tema
masing-masing
- Terlibat secara aktif
dalam mencari data dan
informasi.
3. Menyetel proyek
- Melakukan diskusi
mengenai komponen
yang ada didalam poster
yang akan di buat
- Siswa merancang proyek
poster masing-masing
4. Membuat proyek
- Melibatkan siswa
mengumpulkan
keterangan atau data
- Memeriksa setiap
kelompok dalam
menyusun pembuatan
media poster
- Setiap kelompok
menyusun dan membuat media poster berdasarkan perencanaan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
5. Memamerkan
proyek
- Melakukan kegiatan
kunjung karya untuk
mempresentasikan
poster yang telah dibuat
oleh siswa berdasarkan
tema yang telah
dipelajari.
- Mendiskusikan dan
melakukan refleksi
mengenai kegiatan yang
- Mempersentasikan hasil
poster yang telah dibuat berdasarkan tema yang telah ditentukan.
- Memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Berdiskusi bersama mengenai permasalahan yang dipersentasikan
telah dilakukan.
- Membimbing dan memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang belum terpecahkan
- Memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
6. Penutup
- Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar
- Menyimpulkan hasil diskusi bersama siswa
- Menyimpulkan hasil
pelaksanaan keterampilan pembuatan media
10 Menit
H. Sumber belajar
3. Literatur
4. internet
Ampenan, 2017
Mengetahui,
Guru bidang study Mahasiswa
(Nurjihadiyah Akbar ) (Nurul Laili Arini)
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia di bawah ini sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
NO Kegiatan Pembelajaran Terlaksanakan
Ya Tidak
1 Mengabsen siswa
2 Memberikan motivasi apresiasi
3 Mengajukan pertanyaan lisan kepada siswa mengenai pengeahuan mereka tentang materi yang diajarkan
4 Membagi siswa menjadi 3 kelompok
5 Menjelaskan garis besar materi yang akan diajarkan
6 Siswa bersama-sama dengan kelompoknya mencari data serta informasi mengenai pokok permasalahan yang yang telah dibagikan guru
7 Siswa bersama kelompoknya mengorganisasikan data dan informasi yang diperoleh untuk mengamil kesimpulan
8 Perwakilan dari masing-masing kelompok mempersentasikan hasil diskusi
9 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi
10 Member penghargaan kepada kelompok yang terbaik
11 Menutup pembelajaran
12 Melakukan evaluasi untuk siklus I
Persentase (P) = �� � � � ��� � � � x 100%
Persentase Kriteria P > 80% Sangat Baik 60% < P ≤ 80% Baik 40% <P ≤ 60% Cukup Baik 20%< P ≤ 40% Kurang Baik P < 20% Sangat
Kurang Baik
Ampenan, Mei 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS III
Catatan : Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4
Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2
Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
2.
Merencanakan
percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang
akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan
di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur,
di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
e. Melakukan sebanyak mungkin
indra
f. Mengumpulkan fakta yang relevan
dan memadai
5.
Melakukan
komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan
secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil
percobaan dengan baik dan mudah
dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan
keterampilan pembuatan media
poster
b. Menyimpulkan hasil dari
pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
secara keseluruhan
Ampenan,.. 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS II
Catatan : Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4 Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2 Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
2.
Merencanakan
percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang
akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan
di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur,
di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
e. Melakukan sebanyak mungkin
indra
f. Mengumpulkan fakta yang relevan
dan memadai
5.
Melakukan
komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan
secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil
percobaan dengan baik dan mudah
dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan
keterampilan pembuatan media
poster
b. Menyimpulkan hasil dari
pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
secara keseluruhan
Ampenan,.. 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES SISWA
SIKLUS I
Catatan :
Jika semua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 4 Jika hanya dua indikator dilaksanakan beri tanda nomor 3 Jika hanya satu indikator dilaksanakan beri tanda nomor 2 Jika tidak ada indikator dilaksanakan beri tanda nomor 1
No Pelaksanaan Indikator Skor
1.
Mengajukan
pertanyaan
a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan
c. Mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pemahaman awal
2.
Merencanakan
percobaan
a. Menentukan alat dan bahan yang
akan digunakan
b. Menentukan apa yang di amati dan
di catat
c. Menentukan apa yang akan di atur,
di amati dan dicatat
d. Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
e. Melakukan sebanyak mungkin
indra
f. Mengumpulkan fakta yang relevan
dan memadai
5.
Melakukan
komunikasi
a. Menyusun dan melaporkan laporan
secara sistematis dan jelas
b. Menjelaskan hasil percobaan
c. Siswa mampu menyampaikan hasil
percobaan dengan baik dan mudah
dipahami
d. Mendiskusikan hasil percobaan
5.
Menyimpulkan
a. Menyimpulkan hasil pelaksanaan
keterampilan pembuatan media
poster
b. Menyimpulkan hasil dari
pembuatan media
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran
secara keseluruhan
Ampenan,.. 2017
Observer
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
NO
Kegiatan Pembelajaran
Terlaksanakan
Skor Ya Tidak
1 Mengabsen siswa
2 Memberikan motivasi apresiasi
3 Mengajukan pertanyaan lisan kepada siswa
mengenai pengeahuan mereka tentang materi
yang diajarkan
4 Membagi siswa menjadi 3 kelompok
5 Menjelaskan garis besar materi yang akan
diajarkan
6 Siswa bersama-sama dengan kelompoknya
mencari data serta informasi mengenai pokok
permasalahan yang yang telah dibagikan
guru
7 Siswa bersama kelompoknya
mengorganisasikan data dan informasi yang
diperoleh untuk mengamil kesimpulan
8 Perwakilan dari masing-masing kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
9 Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan hasil diskusi
10 Member penghargaan kepada kelompok yang
terbaik
11 Menutup pembelajaran
12 Melakukan evaluasi untuk siklus I
Recommended