View
246
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENERAPAN PENYULUHAN KESEHATAN NUTRISI UNTUK
PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI
WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Memenuhi Jenjang Pendidikan DIII Keperawatan
KARTIKA NUR FATMAWATI
A01401912
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan
rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini yang berjudul ” PENERAPAN PENYULUHAN KESEHATAN STATUS
GIZI DENGAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS ( TB )”
Penulis membuat laporan ini adalah untuk memaparkan hasil ujian penerapan
prosedur keperawatan sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar
pendidikan ahli madya keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari banyak mengalami kendala dan
hambatan, Namun berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Toyyibun dan Ibu Suparsih, kakak-kakaku,kepokan-keponakanku yang
selalu mendukungku
2. Ibu Herniyatun. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong.
3. Ibu Nurlaila, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong 3.
4. Ibu Ernawati, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Pembimbing Akademik Diploma III
Kelas III B dan dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
5. Bapak H. Marsito, S.Kp.,M.Kep., Sp.kom selaku dosen penguji.
6. Teman – teman mahasiswa STIKes Muhammadiyah Gombong tercinta,
semua kelas 3B DIII Keperawatan dan (Mirza, Lafif, Kepty, Jamal, Kahfi,
Kania dan Kamalita) teman seperjuangan Ujian Akhir Komprehensif dan
pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang saling membantu dan mendukung hingga
akhirnya selesai.
7. Teman-teman sahabat terdekat Mai, Kania, Dhia.Linda dan letari yang selalu
mensuport dan memberi dukungan dan doa kepada penulis.
vi
8. Teman –teman rumah Titi Tristiani, Eri Cahyani, Fitri Irmawati, Desi Irma
Melati, Mei Desiana, Anita Riana dan Sarifah yang selalu memberikan
semangat dan memberikan motivasi kepada penulis.
9. Untuk calon suamiku yang masih dirahasiakan Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bentuk dan isi. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan dan keperawatan selanjutnya.
Wassalamu’alaikumWarohmatullohiWabarokatuh
Gombong, 7 Agustus 2017
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
ABSTRAK ...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Prosedur Keperawatan ....................................................... 3
D. Manfaat Prosedur Keperawatan ..................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengkajian ....................................................................................... 5
B.Tuberculosis ................................................................................... 10
C.Kepatuhan diit ................................................................................ 15
D.Kerangka Konsep ........................................................................... 15
BAB III METODE PENERAPAN
A. Jenis/Desain/Rancangan ................................................................ 18
B. Subyek Penerapan ......................................................................... 18
C. Fokus Penerapan ............................................................................ 18
D. Definisi Operasional ...................................................................... 18
E. Instrumen Penerapan ..................................................................... 19
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 19
G. Lokasi Dan Waktu Penerapan ....................................................... 20
H. Analisis Data Dan Penyajian Data ................................................ 20
I. Etika Penerapan .............................................................................. 20
viii
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ............................ 23
A. Hasil studiKasus ...................................................................................... 23
B. Pembahasan ............................................................................................. 25
C. KeterbatasanKasus .................................................................................. 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 28
A. Kesimpulan ............................................................................................. 28
B. Saran ....................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian
Lampiran II Informed Consent
Lampiran III SOP pendidikan kesehatan
Lampiran IV kuisioner kepatuhan diit
Lampiran V SAP kepatuhan diit
Lampiran VII lefleat
Lampiran VIII lembar balik
Lampiran IX Konsultasi
x
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2017
Kartika Nur Fatmawati¹, Ernawati², M.Kep.,Ns
ABSTRAK
PENRAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN
TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUKESMAS GOMBONG 11.
Latar Belakang: Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium. Menurut Kemenkes 2010 jumlah penderita TB naik 13 % setiap
tahunnya. Gejala yang sering muncul pada penderita TB salah satunya yaitu tidak nafsu
makan yang menyebabkan pola makan terganggu. Pemberian pendidikan kesehatan
kepatuhan diit dapat meningkatkan kepatuhan diitpada pasien TB.
Tujuan : Tujuan penerapan pendidikan kesehatan kepatuhaan diit pada pasien TB untuk
memberikan pendidikan keshatan keepatuhan diit.
Metode : karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa asuhan
keperawatan pada pasien tuberculosis.
Hasil: Hasil yang telah diterapkan pada Ny. M di dapatkan hasil sesuai dengan studi
kasus dan sumber jurnal yang menjadi literatur. Peningkatan kepatuhan diit pada pasien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan sesuai SOP mengalami peningkatan menjadi 80
%. Dari hasil peningkatan kepatuhan, diketahui juga adanya peningkatan
pengetahuan pada pasien TByang awalnya 50% menjadi 70%.
Analisis: pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kepatuhan diit.
Pendidikan kesehatan kepatuhan diit dapat dijadikan implementasi pada pasien
tuberculosis yang mengalami gangguan pola makan.
Kata kunci :PendidikanKesehatan, KepatuhanDiit,TBC
xi
DIII Nursing program
Muhammadiyah Health Sciences institute of Gombong
Scientific Paper, August 2017
KartikaNur Fatmawati¹, Ernawati², M.Kep., Ns
Xi + 29 pages +9 appendicess
ABSTRACT
HEALT EDUCATION IMPROVED DIET OBEDIENCE OF TUBERCULOSIS
PATIENT AT COMMUNITY HEALT CENTER II OF GOMBONG
Background:caused by mycobacteriumtuberculosis the most came on Symptoms is
anoreksia.anoreksia a change eating patteren. Healt education diet obedience of tuberculosis
patients.
Objectives:perform halt education to improve diet obedience of tuberculosis patient at community
healt center of Gombong.
Result: The results that have been applied to Ny. M obtained results in accordance with case
studies and journal sources into the literature. Increased nursery ketit on Ny. M 80% according to
Sandart Operation Procedure (SOP).
Analysis:health education about adulthood adulthood is expected to increase knowledge about adit
obedience. Diit obedience health education can be implementationtuberculosis patientswho
experience diet problems.
Keywords: Health Education, DietObendience, TBC
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah
lama di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini mampu bertahan dan berkembang
dalam suhu lembab. Penyebaran penyakit ini melalui dahak (droplet)
orang yang telah terinfeksi basil TB (Depkes RI, 2007).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit pernafasan yang menjadi
penyebab kematian di Negara berkembang. Jumlah pasien TB pada tahun
2014 mencapai 9,6 juta orang di seluruh dunia, terdiri dari5,4 juta pria, 3,2
juta wanita, dan 1 juta anak-anak. TB menyebabkan kematian 1,5 juta
orang,yang terdiri dari 890.000 pria,480.000 wanita dan 140.000 anak-
anak ditahun yang sama.Hal ini menjadi perhatian utama di dunia,
khususnya indonesia,yang merupakan negara dengan peringkat kedua di
dunia menurut World health organization (WHO) . Berdasarkan hasil
Laporan Riskesdas (2010), angka Periode Prevalance Tuberkulosis Paru
pada tahun 2009/2010 (725 per100.000 penduduk).
Berdasarkan Penemuan kasus TB dengan BTA Positif baru di Jawa
Tengah tahun 2007 sebanyak 17.318 penderita (Case Detection Rate/CDR,
49,82%).Data terbaru tahun 2010 angka kejadian TB Paru di Provinsi
Jawa Tengah sebesar 107/100.000 penduduk ( Dinkes Jawa Tengah, 2010
).Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 5.062 orang yang dilakukan
Sub-Sub Recipient (SSR) TB Aisyiyah Kebumen sejak 2010 hingga
Februari 2015, terdapat 559 orang yang dinyatakan positif mengidap
BTA(Basil Tahan Asam). Ditambah dengan penderita yang di-rongent
sebanyak 37 orang, sehingga total 596 orang. Dari jumlah penderita TB
yang terdapat di Kebumen sama dengan peningkatan kasus HIV/AIDS
2
yaitu mencapai 406 orang. Dari, sebagian penderita HIV/AIDS juga
menderita TB.
Ada beberapa Faktor yang menjadi penyebab meningkatnya
penderita TB salah satunya yaitu sosial ekonomi, Sosial ekonomi yang
sangat berpengaruh pada tingkat konsumsi dan juga berperan penting
untuk kecukupan gizi. Konsumsi dan asupan makan yang tidak mencukupi
biasanya menyebabkan keadaan gizi kurang, sehingga mempermudah
masuknya bibit penyakit kedalam tubuh dan menyebabkan penyakit
infeksi. Asupan gizi makro dari penderita TB masih sangat kurang yang
akan berpengaruh pada peningkatan kesembuhan dan status gizi penderita
adanya peningkatan asupan makanan pada penderita TB akan
meningkatkan status gizi (Hizira, 2008). Adanya peran penting asupan
makan yang dikonsumsi erat kaitanya dengan faktor kesembuhan. Melalui
komunikasi yang baik akan mengubah kebiasaan yang kurang baik, yang
akhirnya akan mengubah pola makan. Melalui cara pemilihan makanan
yang disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan, yang
akan menunjang penyembuhan penyakit Tuberkulosis Paru. Kebutuhan
energi dan protein yang tinggi dengan gizi yang baik akan mempercepat
proses penyembuhan, terutama pada penderita malnutrisi (Elsa
Puspita,2016 ).
Tuberkulosis dapat menyebabkan bermacam-macam kelainan
laboratorium seperti anemia, peningkatan sedimentasi eritrosit, penurunan
jumlah serum albumin, hiponatremia, gangguan fungsi hepar, leukositosis,
dan hipokalsemia.4 Anemia adalah komplikasi tersering dari penderita TB
dan faktor resiko untuk kematian.5 Banyak penelitian menyatakan
tingginya prevalensi anemia pada penderita TB (16-94%). Selain itu status
nutisi yang buruk pada pasien TB juga menjadi salah satu komplikasi yang
disebabkan oleh anoreksia,absorsi nutrisi terganggu, atau peningkatan
katabolisme tubuh. Masalah penderita TB termasuk ketidak patuhan dalam
proses pengobatan dan kurangnya pendidikan tentang kebutuhan gizi pada
3
penderita TB. Untuk meningkatkan pengetahuan bisa dilakukan melalui
pedidikan kesehatan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di atas
antara lain adalah penyuluhan kesehatan untuk mengatur pola hidup
menjadi lebih baik seperti memperhatikan kepatuhan diit pada pasin
Tb,berolahraga dan memperhatikan pola hidup sehat lainnya. Hal tersebut
memiliki pengaruh yang besar untuk kesembuhan (Edisyah Putra
Ritonga,2015)
Pengelolaan asuhan keperawatan keluarga dengan penderita tb
melalui penyuluhan kesehatan diharapkan dapat mengubah pola hidup atau
meningkatkan pengetahuan keluarga penderita TB di Desa
Semondo,Kecamatan Gombong.
Menurut latar belakang diatas, yang mendasari penulis melakukan
penerapaan pendidikan kesehatan mengenai kepatuhan diit pada pasien TB
untuk meningkatkan pengetahuan atau mengubah pola hidup sehari-hari.
B. Rumusan masalah
Bagaimana Penerapan penyuluhan kesehatan status gizi dengan
kepatuhan diit pada pasien TB di wilayah puskesmas Gombong II.
C. Tujuan studi kasus
1. Tujuan umum
Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penyuluhan kesehatan
status gizi dengan kepatuhan diit pada pasien TB
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui hasil pengkajian keluarga dengan penderita TB
b. Mengetahui hasil diagnosa pada pnderita TB
c. Mengetahui hasil intervensi pada keluarga penderita TB
d. Mengetahui hasil implkementasi kluarga dengan penderita TB
4
e. Mengetahui hasil evaluasi kepatuhan diit penderita TB sbelum dan
ssudah melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga dan
penderita TB
D. Manfaat Studi Kasus
Studi kasus ini,diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Keluarga
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang nutrisi yang tepat pada
penderita TB.
2. Pasien
Meningkatkan pengetahuan penderita TB tentang nutrisi dan
kepatuhan diit.
3. Iptek
Sebagai referensi ilmu pengetahuan dalam keperawatan komunitas
khususnya keluarga dengan TB paru.
1
DAFTAR PUSTAKA
.
Achar, Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Ardiansyah Muhammad (2012), Medikal Bedah.Jogjakarta.Diva press
Arikunto.2006. Metode PenelitianKuantitatif. Rineka Cipta Yogyakarta
Aris, M., 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penularan Tuberkulosis Paru
Azwar. 2007. Pengantar Kesehatan Komunitas. EGC :Jakarta
Budiman.2014. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Dan Pembelajaran. EGC : Jakarta.
Dan Tindakan Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pada Keluarga Di
Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian Keperawatan
Komunitas.Universitas Andalas.
Depkes RI., 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta :
di Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan. Tesis. Yogyakarta:
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2012.Profil Kesehatan Jawa Tengah.
Semarang.
Dinas Kesehatan Propinsi JawaTengah. 2012.Profil Kesehatan Jawa Tengah.
Semarang
Dinkes Kabupaten Ciamis (2015)
Dinkes Propinsi Jawa Tengah., 2008. Profil Propinsi Jawa Tengah 2008.
Dipublikasikan
Edisyah Putra Ritonga. (2015). Pengetahuan dengan Kepatuhan Penderita TB Paru
Dalam program. Medan
Elsa Puspita. (2016). Gambaran Status Gizi Pada Pasien Tuberculosis Paru (
TB Paru ). Pekan Baru
Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 20-21
Infanti, Titi. 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap
Jakarta
2
Jurnal Keperawatan Padjajaran (2013)
Machfoedz, Ircham. 2007.Metodologi Penelitian.Kayon : Yogjakarta.
Maryam, Siti. 2015. PromosiKesehatan. Jakarta : EGC
Muaz. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberculosis Paru BTA
Positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Tahun 2014.
Muiz. 2012. Cara Pencegahan TB Paru. Diakses 23 Oktober 2015. http://paru
paru.com/cara pencegahan.html
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta
Jakarta
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Medika:
Palupi, Dwi Lestari mukti. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
PDPI. 2006. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.
Diakses : 5 Mei 2015.
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis (2008) edisi 2 Departemen
kesehatan RI
Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia. Jurnal tuberkulosis Indonesia.
2012 Mar;8. Semarang: Dinkes Propinsi Jateng
Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penderita Tuberculosis yang
Berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Surakarta. Tesis. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
PPTI, 2012. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis
Indonesia: Jakarta
Pradika, Denis Zulkam. 2011. Pengaruh Paparan Debu Total Di Tempat Kerja
Terhadap Fungsi Paru Karyawan Di PT Marunda Kalimantan Tengah.
Program Diploma III Hiperkes. Universitas Sebelas Maret
3
Riyanto, Agus. 2014. Kapita Selekta Kuesioner.Jakarta : Salemba Medika.
Soemantri irman.2012. Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pernafasan.edisi 2 jakarta : Salemba Medika
Tresnawati, Nina. 2015. Tuberculosis Pada Lansia. Universitas Andalas
Ummami,Yuwana Hesti. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Tuberculosis Terhadap Peningkatan Pengetahuan di Puskesmas Sumo .
Prodi S1 Keperawatan FAKULtAS ILMU KESEHAtAN UMS,
Universitas Gajah Mada
UPTD Kesehatan Puskesmas Cikoneng Kabupaten Ciamis Tahun 2016. Tidak
Wulandari, Dra.Gerda. 2007. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran
Yogyakarta : Nuha Meidka
Yohanes D dan Yasinta B (2013). Konsep dasar Asuhan Keperawatan. Yogyakarta :
Nuha Meidka
Yohanes D dan Yasinta B (2013). Konsep dasar Asuhan Keperawatan.
Pengertian TBC
• Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.2 Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung.penularan ini melalui dahak penderita tb.
Pengertian Kepatuhan
• Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat medis atau kesehatan. Dengan menggambarkan penggunaan obat sesuai petunjuk pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar
Apa itu Kepatuhan ??
• Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku
seorang individu dengan nasehat medis atau
kesehatan. Dengan menggambarkan
penggunaan obat sesuai petunjuk pada resep
serta mencakup penggunaannya pada waktu
yang benar
Faktor-faktor yang Mendukung Kepatuhan
• Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
• Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.
Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat penting, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami kepatuhan terhadap program pola makan yang sehat.
Pengertian Diit
Diit adalah berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu
Apakah itu Diit ?
Diit adalah berbagai informasi yang memberi
gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan
makanan yang dimakan setiap hari oleh satu
orang dan mempunyai ciri khas untuk suatu
kelompok masyarakat tertentu
Makanan Yang Baik dan Sehat
1. Mengandung zat tenaga adalah beras, jagung yang mengandung karbohidrat, serta minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak.
2. Mengandung zat pembangun berguna untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan mengandung protein hewani dan protein nabati seperti telur dan kacang tanah.
3. Mengandung zat pengatur berguna untuk semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, yang mengandung berbagai macam vitamin dan mineral.
Setiap orang yang dianjurkan cukup makanan ketiga unsur tersebut dalam satu hidangan lengkap pada setiap kali malam. Frekuensi makan dalam satu hari umumnya tiga kali yaitu pagi, siang dan malam. Diantaranya makan pagi dan makan malam. Apalagi hanya satu atau dua kali makan setiap hari, makan intake konsumsi mungkin berkurang baik kualitas maupun kuantitas
KUESIONER PENELITIAN
KEPATUHAN DIIT WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II
A. DATA UMUM
Tanggal wawancara :
Alamat :
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Berat Badan :
5. Tinggi Badan :
6. Pendidikan Terakhir :
7. Rumus IMT
Berat Badan (Kg)
IMT = -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)
IMT =
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
waktu Jenis makanan Bahan
makanan
URT Gram
PAGI
SIANG
MALAM
URT = Ukuran Rumah Tangga, misalnya : piring,sendok,gelas
KUESIONER
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG
TUBERKULOSIS PARU
1. Menurut Anda, apakah pengertian dari penyakit Tuberkulosis Paru (TB
Paru) ?
a. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis.
b. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena guna-guna.
c. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena keturunan.
2. Apa penyebab penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) ?
a. Keturunan
b. Kuman TB Paru
c. Nyamuk
3. Menurut Anda, pada bagian apa kuman TB Paru itu dapat menyerang ?
a. Paru-paru
b. Ginjal
c. Hati
4. Dari gejala dibawah ini, apa yang bukan termasuk gejala penyakit TB Paru
a. Batuk lebih dari 3 minggu
b. Nyeri dada, sesak nafas dan batuk darah
c. Sering kencing pada malam hari
5. Apa gejala dari penyakit TB Paru yang anda ketahui ?
a. Nafsu makan bertambah
b. Kejang otot
c. Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih dan tidak nafsu makan
6. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun dan rasa kurang
enak badan.
Menurut Anda, gejala dari penyakit apakah gejala-gejala tersebut ?
a. Penyakit kulit
b. Penyakit TB Paru
c. Penyakit Epilepsi
7. Apa yang dimaksud kepatuhan ?
a. melakukan sesuatu sesuai aturan
b. tidak mngikuti anjuran
c. bertindak semau sendiri
8. Bagaimana pencegahan dari penyakit TB Paru ?
a. Minum obat dengan teratur
b. Merokok
c. Begadang
9. Apa yang Anda lakukan ketika batuk dan bersin ?
a. Membuang dahaknya disembarang tempat
b. Menutup mulut
c. Batuk dan bersin saja
10. Kapan Anda meminum obat TB?
a. sesudah makan
b. sebelum tidur
c. setelah bangun tidur
12. Salah satu pencegahan dari penyakit TB Paru adalah meningkatkan daya
tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi. Menurut Anda, seperti apa
makanan yang bergizi itu ?
a. Makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein
b. Makanan yang enak
c. Makanan yang mahal
13. Manakah di bawah ini yang merupakan sumber utama protein?
a. buah apel
b. telur
c. kentang
14. manakah di bawah ini yang merupakan sumber utama karbohidrat?
a. telur
b. daging
c. nasi
Tuberkulosis merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.2
Mycobacterium tuberculosis
merupakan bakteri berbentuk batang
lurus atau sedikit melengkung, tidak
berspora, tidak berkapsul
Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah tingkat ketepatan
perilaku seorang individu dengan nasehat
medis atau kesehatan. Dengan
menggambarkan penggunaan obat sesuai
petunjuk pada resep serta mencakup
penggunaannya pada waktu yang benar
Faktor-faktor yang Mendukung
Kepatuhan
1.Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
2.Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.
Membangun dukungan sosial dari keluarga
dan teman-teman sangat penting,
kelompok pendukung dapat dibentuk untuk
membantu memahami kepatuhan terhadap
program pola makan yang sehat.
Pengertian Diit
Diit adalah berbagai informasi yang
memberi gambaran mengenai jumlah dan
jenis bahan makanan yang dimakan setiap
hari oleh satu orang dan mempunyai ciri
khas untuk suatu kelompok masyarakat
tertentu
Makanan Yang Baik dan Sehat
1. Mengandung zat tenaga adalah
beras, jagung yang mengandung
karbohidrat, serta minyak,
margarin dan santan yang
mengandung lemak.
2. Mengandung zat pembangun
berguna untuk pertumbuhan dan
mengganti jaringan tubuh yang
rusak. Bahan makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari
hewan mengandung protein
hewani dan protein nabati seperti
telur dan kacang tanah.
3. Mengandung zat pengatur berguna
untuk semua fungsi tubuh dan
melindungi tubuh dari penyakit.
Bahan makanan sumber zat
pengatur adalah semua jenis sayur-
sayuran dan buah-buahan, yang
mengandung berbagai macam
vitamin dan mineral.
Setiap orang yang dianjurkan
cukup makanan ketiga unsur tersebut
dalam satu hidangan lengkap pada setiap
kali malam. Frekuensi makan dalam satu
hari umumnya tiga kali yaitu pagi, siang
dan malam. Diantaranya makan pagi dan
makan malam. Apalagi hanya satu atau dua
kali makan setiap hari, makan intake
konsumsi mungkin berkurang baik kualitas
maupun kuantitas
SATUAN ACARA PENYULUHAN
NUTRISI UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN
TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II
NAMA:
KARTIKA NUR FATMAWATI
A01401912
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2016/2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NUTRISI UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN
TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II
Bidang studi : Keperawatan komunitas
Topik :Tuberculosis
Sub Topik : Nutrisi Untuk Peningkatan Kepatuhan Diit Pada Pasien Tuberculosis
Sasaran : Pada Pasien Tuberculosis
Tempat Penyuluhan : Rumah pasien
Hari / Tanggal : kamis, 13 juli 2017
Waktu : 15.00- 15.25
a. Pembukaan : 5 Menit
b. Isi : 15 Menit
c. Penutup : 5 Menit
Penyuluh : Mahasiswa
I. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah lama di
kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,
bakteri ini mampu bertahan dan berkembang dalam suhu lembab. Penyebaran
penyakit ini melalui dahak (droplet) orang yang telah terinfeksi basil TB (Depkes RI,
2007).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit pernafasan yang menjadi penyebab
kematian di Negara berkembang. Jumlah pasien TB pada tahun 2014 mencapai 9,6
juta orang di seluruh dunia, terdiri dari5,4 juta pria, 3,2 juta wanita, dan 1 juta anak-
anak. TB menyebabkan kematian 1,5 juta orang,yang terdiri dari 890.000
pria,480.000 wanita dan 140.000 anak-anak ditahun yang sama.Hal ini menjadi
perhatian utama di dunia, khususnya indonesia,yang merupakan negara dengan
peringkat kedua di dunia menurut World health organization (WHO) . Berdasarkan
hasil Laporan Riskesdas (2010), angka Periode Prevalance Tuberkulosis Paru pada
tahun 2009/2010 (725 per100.000 penduduk).
Berdasarkan Penemuan kasus TB dengan BTA Positif baru di Jawa Tengah
tahun 2007 sebanyak 17.318 penderita (Case Detection Rate/CDR, 49,82%).Data
terbaru tahun 2010 angka kejadian TB Paru di Provinsi Jawa Tengah sebesar
107/100.000 penduduk ( Dinkes Jawa Tengah, 2010 ).Berdasarkan hasil pemeriksaan
terhadap 5.062 orang yang dilakukan Sub-Sub Recipient (SSR) TB Aisyiyah
Kebumen sejak 2010 hingga Februari 2015, terdapat 559 orang yang dinyatakan
positif mengidap BTA(Basil Tahan Asam). Ditambah dengan penderita yang di-
rongent sebanyak 37 orang, sehingga total 596 orang. Dari jumlah penderita TB yang
terdapat di Kebumen sama dengan peningkatan kasus HIV/AIDS yaitu mencapai 406
orang. Dari, sebagian penderita HIV/AIDS juga menderita TB.
II. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit diharapkan paien mampu
menerapkan Nutrisi Untuk Peningkatan Kepatuhan Diit
III. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, siswadapat:
1. Menyebutkan pengertian tuberculosis
2. Menyebutkan pengaertian kepatuhan
3. menyebutkan pengertian diit
4. menjelaskan Makanan Yang Baik dan Sehat
IV. Karakteristik Peserta
Pasien tuberculosis
V. Materi
1. menjelaskan pengertian tuberculosis
2. menjelaskan pengaertian kepatuhan
3. menyebutkan pengertian diit
4. menjelaskan Makanan Yang Baik dan Sehat
.
VI. Metode
- Ceramah
- Diskusi / Tanya Jawab
VII. Media
- Lembar Balik
- Leftlet
VIII. Proses Pelaksanaan
NO TAHAP WAKTU
KEGIATAN
PERAWAT Respon Pasien /
Keluarga
1 Pembukaan 5 menit 1. Memberikan salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan
Pokok bahasan
4. Menyampaikan
tujuan
1. Menjawab salam
2. Menyimak
3. Menyimak
4. Menyimak
2 Isi 15 menit Penyampaian materi
tentang :
1. menjelaskan
pengertian
tuberculosis
2. menjelaskan
pengaertian kepatuhan
3.
menyebutkan
pengertian diit
4. menjelaskan
Makanan Yang Baik
1. Peserta
mendengarkan
secara
seksama
2. Peserta
Memperhatikan.
3. Peserta
mendengarkan dan
memperhatikan.
4. Peserta
mendengarkan dan
memperhatikan
dan Sehat
.
dengan seksama.
3 Penutup 5 menit 1. Diskusi
2. Evaluasi
3. Kesimpulan
4. Memberikan salam
Penutup
1. Aktif bertanya
2. Menjawab
pertanyaan
3. Memperhatikan
4. Menjawab salam
IX. Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di
mulai.
2. Media sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di mulai.
3. Tempat sudah siap 3 jam sebelum pendidikan kesehatan dimulai.
4. SAP sudah siap 3 hari sebelum di lakukan pendidikan kesehatan di mulai.
b. Evaluasi proses.
1. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji.
2. Peserta aktif bertanya dan mampu melakukan demonstrasi yang dicontohkan
oleh penyaji.
3. Media dapat digunakan secara efektif.
X. Pengorganisasian
1. Penyaji : Kartika Nur Fatmawati
LAMPIRAN MATERI
1.Definisi
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.2 Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang lurus
atau sedikit melengkung, tidak berspora, tidak berkapsul dan berukuran lebar 0,3 – 0,6
μm dan panjang 1 – 4 μm. Penyusun utama dinding sel M.tuberculosis ialah asam
mikolat, lilin kompleks, trehalosa dimikolat yang disebut “cord factor” dan
mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi. Unsur lain yang terdapat
pada diniding sel bakteri tersebut adalah polisakarida seperti arabinogalaktan dan
arabinomanan. Struktur dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan
M.tuberculosis bersifat tahan asam yaitu apabila sekali diwarnai dapat tahan terhadap
upaya penghilangan zat warna tersebut dengan larutan asam alkohol.
2. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat
medis atau kesehatan. Dengan menggambarkan penggunaan obat sesuai petunjuk
pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar
3. Faktor-faktor yang Mendukung Kepatuhan
a.Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
b.Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.
Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat penting,
kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami kepatuhan
terhadap program pola makan yang sehat.
4. Pengertian Diit
Diit adalah berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai jumlah dan
jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri
khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu
5. Makanan Yang Baik dan Sehat
a. Mengandung zat tenaga adalah beras, jagung yang mengandung karbohidrat, serta
minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak.
b. Mengandung zat pembangun berguna untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan
tubuh yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari
hewan mengandung protein hewani dan protein nabati seperti telur dan kacang
tanah.
c. Mengandung zat pengatur berguna untuk semua fungsi tubuh dan melindungi
tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua jenis
sayur-sayuran dan buah-buahan, yang mengandung berbagai macam vitamin dan
mineral.
Setiap orang yang dianjurkan cukup makanan ketiga unsur tersebut dalam
satu hidangan lengkap pada setiap kali malam. Frekuensi makan dalam satu hari
umumnya tiga kali yaitu pagi, siang dan malam. Diantaranya makan pagi dan
makan malam. Apalagi hanya satu atau dua kali makan setiap hari, makan intake
konsumsi mungkin berkurang baik kualitas maupun kuantitas
Recommended