View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 1 dari 28 halaman
P U T U S A N
NOMOR: 100/PDT/2017/PT MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:
JAYA GINTING, Umur 37 tahun, lahir di T.L. Jahe, Tanggal 18 –
05 - 1979, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Kristen
Protestan, Pekerjaan Karyawan Swasta, Alamat Dusun
2 Timbang Lawan Jahe Desa Bintang Meriah,
Kecamatan Pancur, Kabupaten Deli Serdang, Dalam hal
ini memberi Kuasa Kepada URATTA GINTING, SH,
Advokad, Pemegang Kartu Tanda Pengenal Advokad
(KTPA) PERADI NIA : 93.10206, Berkantor pada Kantor
Advokad “ NUGRAHA & PATNERS “ Di Medan, Jalan
Jamin Ginting Km. 10,5 Gg. Bersama No. 25 Kelurahan
Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 April
2016, dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam No. W2.U4/155/04.10/V/2012,
tanggal 02 Mei 2016, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Penggugat;
Lawan
LINDAWATI BR KABAN ALS. LINDAWATI, Umur 34 Tahun,
Lahir di Pancur Batu, tanggal 08 Januari 1982, Jenis
Kelamin Perempuan, Agama Kristen Protestan,
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Desa Namo
Riam Dusun I Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli
serdang Provinsi Sumatera Utara, Dalam hal ini
memberi Kuasa Kepada JEPRY LUBIS, SH, ADVOKAD
(Pengacara dan Konsultan Hukum), pada Kantor
Advokad / Pengacara JEPRY LUBIS , SH & REKAN”,
Berkantor di Jalan H. Agus Salim No. 30 Lubuk Pakam,
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 2 dari 28 halaman
Deli Serdang, Sumut Indonesia, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 10 Agustus 2016, dan telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam No. W2.U4/80/04.10/VIII/2016, tanggal 22
Agustus 2016, selanjutnya disebut sebagai Terbanding
semula Tergugat;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara tanggal 5 Oktober 2016, Nomor
59/Pdt.G/2016/PN-Lbp, dan surat-surat yang bersangkutan dengan
perkara tersebut;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat didalam surat gugatannya tertanggal 2
Mei 2016, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dengan
Register Perkara Nomor : 59/PDT.G/2016/PN.LBP, tanggal 3 Mei 2016, telah
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
HUBUNGAN HUKUM PENGGUGAT DAN TERGUGAT :
1. Bahwa Penggugat dan tergugat adalah pasangan suami istri yang sah,
telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 14 – 10 – 2003 dihadapan,
Pemuka Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja Batak Karo
Protestan) di Durin Simbelang Klasis Pancur Batu Pokok Mangga, sesuai
dengan surat Pasu Pasu Tumbuk/Surat Pemberkatan Perkawinan No.
0.646;
2. Bahwa Penggugat dan tergugat setelah melangsungkan pernikahan pada
tanggal 14 – 10 – 2003, selanjutnya Penggugat dan Tergugat tinggal di
rumah kontrakan sebagai tempat kediaman bersama di Gedung Johor
Medan selama 5 Tahun, 4 Tahun kemudian (tahun 2007) baru dilanjutkan
dengan prosesi Acara Adat Karo di Desa Namo Riam yang dihadiri oleh
kerabat keluarga dan handaitolan kedua belah pihak;
3. Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah 5 Tahun (2003 – 2008) tinggal
bersama di rumah kontrakan Gedung Johor Medan, Tergugat kemudian
mengajak Penggugat agar pindah dan tinggal di rumah orangtua Tergugat
di desa Namo Riam Kecamatan Pancur Batu, selama 1 tahun, kemudian
atas kesepakatan bersama Penggugat dan Tergugat pindah lagi kerumah
orangtua Penggugat sebagai tempat kediaman bersama di Dusun 2
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 3 dari 28 halaman
Timbang Lawan Jahe Desa Bintang Meriah Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang sampai dengan sekarang;
4. Bahwa awalnya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah
berjalan cukup harmonis dan rukun sebagaimana suami istri dalam
keluarga yang bahagia, saling mencintai, hormat menghormati, setia dan
memberikan bantuan lahir dan batin yang satu dengan yang lain;
5. Bahwa selama berlangsungnya perkawinan Penggugat dan Tergugat
telah lahir 3 (tiga) orang anak (masih dibawah umur), masing masing
bernama :
- YOGIMA FIDELIO GINTING, Umur 12 Tahun, laki laki, lahir di Medan,
Tanggal 05 Maret 2004, sebagaimana lebih jelas diuraikan dalam
Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 4709/2010, tanggal 05 Pebruari 2010,
dikeluarkan di Lubuk Pakam oleh Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Deli Serdang;
- YOGATA KRISTIN GINTING, Umur 10 Tahun, laki-laki, lahir di
Medan, tanggal 14 Juni 2005, sebagaimana lebih jelas diuraikan
dalam Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 4710/2010, tanggal 05 Pebruari
2010, dikeluarkan di Lubuk Pakam oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Deli Serdang;
- YOPIE ADMAJALI GINTING, Umur 10 Tahun, laki-laki, lahir di Medan,
tanggal 28 Maret 2010, sebagaimana lebih jelas diuraikan dalam
Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 19675/2010, tanggal 27 Mei 2010,
dikeluarkan di Lubuk Pakam oleh Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Deli Serdang;
6. Bahwa 2 orang anak Penggugat dan Tergugat bernama : YOGIMA
FIDELIO GINTING, LAKI-LAKI DI Medan, tanggal 05 Maret (umur 12
Tahun), dan YOGATA KRISTIN GINTING, laki-laki, lahir di Medan,
tanggal 14 Juni 2005 (umur 10 tahun) sampai saat ini kedua anak tersebut
dibawah asuhan Penggugat sedangkan anak ke-3 YOPIE ADMAJALI
GINTING, laki-laki, lahir di Medan, tanggal 28 Maret 2010, (umur 6 Tahun)
dibawah asuhan Tergugat;
FAKTA KERETAKAN RUMAH TANGGA PENGGUGAT DAN TERGUGAT
1. Bahwa sejak Penggugat dan Tergugat tinggal bersama sebagai pasangan
suami istri dimulai dari tempat kediaman bersama di rumah kontrakan
Gedung Johor Medan selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran karena
Tergugat selalu merendahkan diri Penggugat selaku suaminya, merasa
tidak pantas memiliki suami seperti Penggugat karena pada waktu itu
Penggugat belum memiliki pekerjaan tetap, Tergugat bahkan selalu
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 4 dari 28 halaman
mengucapkan kata kata yang tidak pantas, namun untuk menjaga
ketentraman dalam rumah tangga, Penggugat selalu mengalah dan diam;
2. Bahwa Tergugat tidak lagi menunjukkan sikapnya sebagai istri dan ibu
rumah tangga yang baik, Tergugat tidak menghargai Penggugat sebagai
Kepala keluarga, Tergugat tanpa sebab yang jelas selalu membentak
Penggugat dengan kata-kata kasar didepan keluarga sendiri, sehingga
kebahagiaan yang dapat dirasakan oleh Penggugat hanya mampu
bertahan 1 tahun, sejak kelahiran anak ke-1 tahun 2004 rumah tangga
Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis, pertengkaran terus
menerus terjadi karena sikap Tergugat tidak pernah berubah;
3. Bahwa Tergugat sering tidak mau mendengar nasihat nasihat Penggugat
meskipun dilakukan secara baik-baik, seolah olah tidak boleh bicara,
sedikit dianggap salah sering memicu pertengkaran membuat rumah
tangga Penggugat dan Tergugat tidak tentram, jika terjadi pertengkaran
Tergugat bahkan pernah mencoba minum racun;
4. Bahwa meskipun tidak harmonis lagi karena perselisihan dan
pertengkaran terus menerus terjadi antara Penggugat dan Tergugat,
Penggugat masih mencoba tetap bertahan sambil menunggu dan penuh
harap agar Tergugat akan berubah sikap menjadi istri dan ibu rumah
tangga yang baik;
5. Bahwa pertengkaran Penggugat dan tergugat semakin menjadi-jadi, pada
bulan Desember 2012 pada pagi hari ketika Penggugat hendak pergi
bekerja tanpa sebab yang jelas tiba tiba Tergugat membantingkan Laptop
alat kerja Penggugat hingga tak dapat dipakai karena pecah, pada waktu
Penggugat bertanya, Tergugat malah sambut dengan marah-marah;
6. Bahwa masih dalam bulan desember 2012, tanpa tujuan yang sama sekali
tidak dimengerti oleh Penggugat, Tergugat malah pernah disembunyikan
oleh keluarga Tergugat selama 3 hari disuatu tempat dan ketika pulang
kembali kerumah kediaman bersama juga diantar sendiri oleh keluarga
Tergugat;
7. Bahwa puncaknya pertengkaran Penggugat dan Tergugat pada bulan
yang sama yaitu bulan Desember 2012, saat Penggugat sedang pergi
bekerja, Tergugat tanpa seijin Penggugat pergi ke rumah orangtuanya
membawa 3 orang anak beserta semua pakaian dan peralatan rumah
tangga hingga saat ini Tergugat telah meninggalkan rumah kediaman
bersama selama 3 tahun lamanya dan sejak itu pula Penggugat dan
tergugat telah pisah rumah dan tempat tidur sampai dengan sekarang;
8. Bahwa Penggugat setiap kali datang ingin bertemu dengan anak anak 3
orang yang berada dibawah asuhan Tergugat selalu dilarang oleh
Tergugat tanpa diketahui apa alasannya, pada hal kedatangan Penggugat
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 5 dari 28 halaman
selain ingin bertemu dengan anak anak juga sekaligus mengantar biaya
keperluan sekolahnya, perlakuan Tergugat sama sama dialami oleh
saudara Penggugat yang merasa ada kedekatan juga sering menemui ke
-3 : YOPIE ADMAJALI GINTING, Tergugat ternyata tidak senang kepada
saudara Penggugat tersebut dengan mengatakan, “Jangan sering datang
kesini, keselamatanmu tidak terjamin “;
9. Bahwa keluarga Penggugat telah berupaya pada bulan desember 2012
dan bulan Juni 2013 untuk mendamaikan secara baik baik agar
Penggugat dan Tergugat rukun kembali dalam rumah tangga, namun
hasilnya sia-sia karena sambutan orang tua Tergugat membuat keluarga
Penggugat ketakutan, seolah olah tidak bersedia menerima kehadiran
keluarga Penggugat di rumahnya, sebaliknya keluarga Tergugat tidak
pernah melakukan hal yang sama;
10. Bahwa sekitar bulan Mei 2014 Tergugat diam diam tanpa pemberitahuan
sebelumnya telah mengembalikan kepada Penggugat dua orang anak,
yaitu YOGIMA FIDELIO GINTING, LAKI LAKI, Lahir Di Medan, tanggal 05
Maret 2004 (umur 12 Tahun), dan YOGATA KRISTIN GINTING, laki laki,
lahir di Medan, tanggal 14 Juni 2005 (Umur 10 tahun) tanpa diantar oleh
siapapun, Tergugat titipkan 2 (dua) orang anak dibawah umur tersebut
naik becak dengan jarak tempuh 5 km dari desa Namo Riam, tempat
tinggal Tergugat;
11. Bahwa oleh karena Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling
memperdulikan lagi maka perkawinan demikian tidak sejalan lagi dengan
tujuan perkawinan dalam pasal 1 Undang Undang RI No. 1 Tahun 1974,
Tentang Perkawinan, berbunyi : “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa“;
12. Bahwa oleh karena perkawinan Penggugat dan Tergugat benar benar
tidak dapat didamaikan lagi karena hati keduanya telah pecah dan
tidak mungkin rukun kembali, maka Penggugat dalam hal ini telah
berketetapan hati untuk memilih jalan masing masing melalui perceraian
dengan segala akibat hukumnya, sebagaimana Penjelasan Pasal 39 ayat
(2) huruf UU (f) PP No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo.Pasal 19
huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang Undang RI
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, berbunyi : “Antara suami dan
istri terus menerus terjadi perselisihan dan persengketaan dan tidak ada
harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”;
TENTANG HAK ASUH DAN PEMELIHARAAN ANAK
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 6 dari 28 halaman
1. Bahwa oleh karena Tergugat tidak mencerminkan tingkah laku sebagai
seorang ibu yang baik, demi kepentingan yang terbaik untuk satu anak
yang masih dibawah umur bernama : YOPIE ADMAJALI GINTING, laki
laki, lahir di Medan, tanggal 28 Maret 2010, (umur 6 Tahun), maka
Penggugat perlu ditetapkan sebagai pemegang hak asuh dan
pemeliharaan anak tersebut bersama sama dengan dua orang anak ke-1
YOGIMA FIDELIO GINTING dan anak ke-2 YOGATA KRISTIN GINTING
yang saat ini telah dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat;
2. Bahwa berkaitan dengan kepentingan ketiga anak tersebut, bagaimana
pun juga Penggugat adalah “ Bapak yang bertanggung jawab atas semua
biaya pemeliharaan dan pendidikan anak itu: bilamana bapak dalam
kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat
menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut “ (Pasal 41 Undang
Undang RI Nomor : 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan), maka sudah
sepantasnya Penggugat ditetapkan sebagai wali ketiga anak dibawah
umur tersebut;
3. Bahwa mulai tanggal 01 April 2016 lalu telah dibuka pendaftaran
penerimaan murid baru sekolah dasar, sehingga sudah seharusnya pula
Tergugat telah mendaftarkan anak nomor 3 YOPIE ADMAJALI GINTING
(umur 6 Tahun) menjadi seorang murid sekolah dasar, oleh karena
Penggugat hingga tanggal 25 April 2016 belum juga didaftarkan oleh
Tergugat, Penggugat demi kepentingan yang terbaik seorang anak laki-
laki tersebut telah mendaftarkan sendiri YOPIE ADMAJALI GINTING
(umur 6 tahun) pada tanggal 27 April 2016 di Sekolah Dasar di Pancur
Batu, dengan demikian cukup alasan ditetapkan Penggugat sebagai wali
asuh dan pemeliharaan anak tersebut;
Bahwa berdasarkan dalil dan alasan gugatan tersebut diatas, maka
dengan ini Penggugat memohon Kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat
menentukan suatu hari persidangan, kemudian memanggil Penggugat dan
Tergugat untuk diperiksa dan diadili, selanjutnya memberikan putusan yang
amarnya berbuyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah
sah menurut hukum yang telah dilangsungkan pada tanggal 14-10-2003
dihadapan Pendeta Kantor Barus,STh, Pemuka Agama Kristen Protestan
Gereja GBKP (Gereja Batak Karo Protestan) di Durin Simbelang, Klasis
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 7 dari 28 halaman
Pancur Batu Pokok Mangga, sesuai dengan urat Pasu Pasu
Tumbuk/Surat Pemberkatan Perkawinan No. 0646;
3. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat yang
telah dilangsungkan pada tanggal 14-10-2003 dihadapan Pendeta Kantor
Barus,STh, Pemuka Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja
Batak Karo Protestan) di Durin Simbelang, Klasis Pancur Batu Pokok
Mangga, sesuai dengan urat Pasu Pasu Tumbuk/Surat Pemberkatan
Perkawinan No. 0646, Putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya;
4. Menetapkan dalam hukum 2 (dua) orang anak dibawah umur yang telah
berada dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat tetap berada
dibawah asuhan dan pemelihataan Penggugat, masing masing bernama:
1. YOGIMA FIDELIO GINTING, LAKI LAKI, Lahir Di Medan, tanggal 05
Maret 2004 (umur 12 Tahun);
2. YOGATA KRISTIN GINTING, laki laki, lahir di Medan, tanggal 14 Juni
2005 (Umur 10 tahun);
5. Menetapkan lagi dalam hukum 1 (satu) orang anak dibawah umur yang
saat ini berada dibawah asuhan dan pemeliharaan Tergugat demi
kepentingan yang terhadap anak tersebut ditetapkan dibawah asuhan dan
pemeliharaan Penggugat, bernama YOPIE ADMAJALI GINTING, umur 6
tahun, laki-laki, lahir di Medan, tanggal 28 Maret 2010;
6. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: 1. Saya Tergugat tidak pernah meminta kepada Penggugat pindah dan
tinggal ke rumah orang tua saya di desa Namo riam Kecamatan Pancur
Batu, akan tetapi karena anak Pertama : YOGIMA FIDELIO GINTING dan
anak kedua : YOGATA KRISTIN GINTING Mengalami Sakit, Penggugat
menyuruh saya Tergugat berhenti bekerja dan meminta izin kepada orang
tua saya untuk kami menempati rumah orang tua yang kosong di desa
Namo Riam Kecamatan Pancur Batu;
2. Saya Tergugat tidak pernah merasa merendahkan Penggugat karena
selama menjalani rumah tangga tidak pernah ada pertengkaran, berjalan
cukup harmonis dan rukun sebagaimana suami istri dalam keluarga yang
bahagia, saling mencintai, hormat menghormati dan setia. Saking saya
hormati dan mencintai Penggugat selaku melanjutkan kuliah ke Perguruan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 8 dari 28 halaman
Tinggi dan saya Tergugat rela bekerja di Pabrik mulai jam 07.00 wib
sampai dengan jam 24.00 Wib sampai menitipkan anak yang bernama :
YOGIMA FIDELIO GINTING, ke orang lain, yang saat itu masih berumur
1,5 bulan supaya saya bisa bekerja memenuhi nafkah lahir dan bathin;
3. Sejak saya Tergugat berhenti bekerja demi suami dan anak anak dan
demi keutuhan rumah tangga, Penggugatlah yang tidak menghargai dan
menghormati, menganggap saya rendah karena telah berhenti bekerja,
selalu mengucapkan kata kata yang kasar membuat saya tertekan bathin
dan perasaan;
4. Bulan desember 2012,sayaTergugat pergi dari rumah kediaman selama
3 (tiga) hari menenangkan diri karena saat itu perasaan saya sangat
tertekan dan fikiran galau, sama sekali tidak disembunyikan oleh orang
tua saya, akan tetapi Penggugat meminta kepada orang tua saya agar
datang menghantarkan saya kembali ke rumah kediaman bersama di
dusun 2 Timbang Lawan Jehe desa Bintang Meriah di rumah
orang tua Penggugat. Saya kembali pulang ke rumah bukan dihantar oleh
keluarga saya tapi atas permintaan Penggugat;
5. Karena saya sangat tertekan dengan tindakan Penggugat yang telah
selingkuh dan sering kali menelepon wanita lain dan menganggap saya
tidak ada. Adapun awal keretakan rumah tangga kami diawali oleh
Penggugat yang telah mengingkari dan menghianati arti Perkawinan yang
telah kami ucapkan dihadapan Pemuka agama kami Kristen Protestan :“
Sehidup semati dipisahkan hanya oelh kematian”. Istri mana yang tak kan
marah ketika mengetahui kalau suaminya mempunyai wanita lain ? wajar
kan saya marah karena telah diselingkuhi ? Hati saya sangat sakit
sehingga saya Tergugat membawa anak anak kembali pergi
meninggalkan rumah kediaman bersama kerumah orang tua saya di Desa
Namo riam Kecamatan Pancur Batu;
6. Saya Tergugat tak pernah melarang Penggugat datang untuk menemui
anak anak tetapi Penggugatlah yang tak pernah datang sekalipun
menemui anak anak. Kebenarannya dapat ditanyakan langsung kepada
anak anak, baik 2 (dua) orang anak dibawah asuhan dan pemeliharaan
Penggugat serta 1 (satu) orang anak dibawah asuhan dan pemeliharaan
saya Tergugat;
7. Kenyataannya, sejak saya Tergugat meninggalkan rumah kediaman
bersama kurang lebih 3 (tiga) tahun, Penggugat tak pernah berupaya
mendamaikan secara baik baik agar rumah tangga kami rukun dan
harmonis kembali bahkan sejak kepergian saya Penggugat telah tinggal
bersama (serumah) dengan wanita lain tersebut. Saya Tergugat tak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 9 dari 28 halaman
pernah mengganggu kehidupan Penggugat sekalipun dia telah
menghianati pernikahan kami;
8. Saya Tergugat merasa keberatan dikatakan tak pernah mencerminkan
tingkah laku sebagai seorang ibu yang baik karena selama saya menikah
saya selalu mengutamakan keluarga dari apapub bahkan saya
mengutamakan kebahagiaan Penggugat dan anak anak;
9. Saya Tergugat tidak setuju dengan Penggugat mendapat hak asuh anak
yang ketiga : YOPIE ADMAJALI GINTING karena selama 3 tahun lebih
Penggugat tidak pernah memberikan apapun selain uang pendaftaran
sekolah Sekolah Dasar : Rp. 1.345.000.000,-. Saya ibu kandungnya rela
jadi buruh harian lepas di ladang orang untuk membiayai anakku ini dan
menyelesaikan sekolahnya di Taman Kanak Kanak dan sampai saat ini di
sekolah Dasar;
10. Saya tergugat keberatan untuk membayar biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini karena saya Tergugat tidak pernah menginginkan atau
memerlukan perceraian karena saya menganggap pernikahan kami
sangat sakrar hanya dipisahkan oleh kematian;
Demikianlah sanggahan Gugatan Perceraian ini saya perbuat dengan
sebenarnya, dan memohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat kiranya
memberikan keadilan kepada saya sorang ibu yang berjuang dan sangat
menyayangi anak anak. Atas perhatiannya sebelum dan sesudahnya saya
ucapkan banyak terima kasih;
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam Nomor 59/PDT.G/2016/PN-Lbp, tanggal 5 Oktober
2016, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut :
(1) -------------------------------------------------------------------------------------------------------- M
enyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard);
(2) -------------------------------------------------------------------------------------------------------- M
enghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.591.000,- (lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Menimbang bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding
Nomor 59/Pdt.G/2016/PN.Lbp, tanggal 13 Oktober 2016 yang dibuat oleh
DARWIN, SH, Wakil Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menerangkan bahwa Penggugat telah menyatakan banding terhadap
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 10 dari 28 halaman
putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 59/Pdt.G/2016/PN-Lbp,
tanggal 5 Oktober 2016 dan telah diberitahu kepada Kuasa Tergugat pada
tanggal 23 Januari 2017;
Menimbang bahwa Permbanding semula Penggugat telah
mengajukan Memori Banding tanggal 15 Nopember 2016 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 15 Nopember 2016
dan Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Terbanding
semula Kuasa Tergugat pada tanggal 24 Januari 2017;
Menimbang, bahwa Terbanding semula Tergugat melalui
Kuasanya mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 25 Januari 2017
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 26
Januari 2017 dan Kontra Memori Banding tersebut telah diserahkan
kepada Kuasa Pembanding semula Penggugat pada tanggal 14 Pebruari
2017;
Menimbang bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal
26 Januari 2017 telah memberitahukan kepada Kuasa Pembanding
semula Penggugat dan pada tanggal 25 Januari 2017 telah
memberitahukan kepada Kuasa Terbanding semula Kuasa Tergugat untuk
diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam waktu 14 (empat
belas) hari setelah diterimanya pemeritahuan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM ;
Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta persyaratan yang ditentukan dalam pasal 7 UU Nomor 20 Tahun
1947, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang bahwa Pembanding daIam memori banding teIah
mengemukakan keberatan lengkapnya sebagai berikut:
FAKTA HUKUM DALAM PERSIDANGAN
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 11 dari 28 halaman
Bahwa in casu Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah salah
menerapkan hukum dan dalam pertimbangan hukumnya dangkal
(Oenvoeldende gemativereed), tidak mencerminkan rasa keadilan,
sebab Pembanding/Penggugat dan Terbanding/ Tergugat dalam
rentang waktu yang sudah cukup lama berpisah (3 tahun lebih) sejak
Desember 2012 s.d. sekarang, Terbanding/Tergugat tanpa alasan
yang jelas telah meninggalkan rumah kediaman bersama tanpa izin
Pembanding, oleh karena itu, putusan yang dimohon banding ini tidak
dapat dipertahankan lagi pada tingkat banding dan harus dibatalkan ;
Bahwa saksi Terbanding dihadapan Majelis Hakim dan telah berjanji
menurut Agama Kristen juga membenarkan perkawinan Terbanding
dengan Pembanding tidak harmonis lagi dan telah berpisah rumah dan
tempat tidur selama 4 (empat) tahun lamanya ;
Bahwa demikian juga saksi Terbanding, yaitu Pinta Ukur Br Ginting
sebagai ibu kandung Terbanding sendiri menerangkan diahadapan
Majelis Hakim pada persidangan hari Rabu, tanggal 07 September
2016 tidak pernah berupaya untuk merukunkan kembali rumah
tanggap Terbanding dan Pembanding ;
Bahwa atas pertanyaan Majelis Hakim kepada saksi Terbanding Pinta
Ukur Br Ginting (ibu Terbanding), ketika itu tidak dapat menjawab
pertanyaan Majelis Hakim, mengatakan: Apa maunya Terbanding
(anak dari saksi Pinta Ukur Br Ginting): ------- “Bersatu kembali dalam
rumah tangga Terbanding tidak mau, Terbanding juga tidak mau
memutuskan perkawinan dengan jalan cerai.” Apa maunya anak ibu?
Bahwa fakta dalam persidangan telah pula terbukti kebahagian yang
dapat dirasakan oleh Pembanding hanya mampu bertahan selama 1
tahun, sejak kelahiran anak ke-1 tahun 2004 rumah tangga Penggugat
dan Tergugat mulai tidak harmonis, pertengkaran terus menerus
terjadi karena sikap Tergugat selalu merendahkan Pembanding
sebagai suaminya diahadapan keluarga, Terbanding tidak mau
mendengar nasehat-nasehat Pembanding meskipun dilakukan secara
baik-baik, justru sering memicu pertengkaran membuat rumah tangga
Pembanding dan Terbanding tidak tenteram ;
Bahwa keluarga Pembanding telah berkali-kali berupaya agar rumah
tangga Pembanding dan Terbanding kembali harmonis dengan cara
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 12 dari 28 halaman
bermusyarah langsung dengan Terbanding dan keluarganya, namun
tidak ada hasilnya sama sekali, lihat keterangan saksi Pembanding:
Adil Ginting, Tamat Gurusinga, dan Djarum Br Tarigan ;
Bahwa Terbanding telah mengakui dan membenarkan segala upaya
yang ditempuh oleh keluarga Pembanding, tidak pernah membuahkan
hasil dan terakhir kalinya Pembanding sendiri pernah membuat Surat
Perjanjian, tertgl. 20 Desember 2012 (Vide Bukti T-3) yang turut
dijadikan Terbanding sebagai bukti dan Terbanding menerangkan
Bukti T-3 tersebut, berbunyi (dikutip) :
“Bahwa setelah Pihak Kedua (ic. Terbanding) meninggalkan rumah maka Pihak Pertama (ic.Pembanding) melakukan
rujuk secara kekeluargaan agar Pihak Kedua kembali ke
rumah beserta ketiga anak tersebut diatas melalui mediasi
anak beru (sesuai adat istiadat suku karo), tetapi Pihak Kedua (i.c. Terbanding) tetap bertahan untuk tetap tidak bersedia kembali ke rumah Pihak Pertama” ;
Bahwa inti maksud dan tujuan Pembanding membuat Bukti-3 tersebut
adalah semata-mata mengajak dengan penuh kasih sayang agar
Terbanding kembali ke rumah kediaman bersama beserta dengan 3
(tiga) orang anak, bila Terbanding benar-benar tidak lagi berniat untuk
bersatu kembali, maka 3 (tiga) orang anak yang saat itu masih
dibawah asuhan Terbanding, maka demi kepentingan terbaik untuk 3
(tiga) orang anak tersebut Pembanding berkentingan untuk mengasuh
anak tersebut ;
Bahwa terbukti hubungan perkawinan Pembanding dan Terbanding,
ternyata sudah tidak mungkin disatukan lagi, hati keduanya sudah
pecah dan saling tidak mempedulikan lagi, sehingga tujuan
perkawinan sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 UU No. 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan, menegaskan : “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
tidak mungkin lagi tercapai ;
Bahwa oleh karena perkawinan Pembanding dan Terbanding benar-
benar tidak dapat didamaikan lagi karena hati keduanya telah pecah
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 13 dari 28 halaman
dan tidak mungkin rukun kembali, maka Pembanding dalam hal ini
telah berketetapan hati untuk memilih jalan masing-masing melalui
perceraian dengan segala akibat hukumnya, sebagaimana Penjelasan
Pasal 39 ayat (2) UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19
huruf (f) PP No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, berbunyi : “Antara suami dan isteri terus menerus terjadi
perselisihan dan persengketaan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga” ;
Bahwa dengan demikian jika perkawinan Pembanding dan Terbanding
tetap dipaksakan agar bersatu kembali, pada hal sepanjang
perkawinan Pembanding dan Terbanding selalu terjadi pertengkaran
dan perselisihan yang terus menerus, tentunya tidak ada lagi
manfaatnya dan risiko kerugiannya akan lebih banyak diderita
Pembanding karena upaya maksimal telah ditempuh ternyata
Terbanding telah menutup hatinya, sehingga satu-satunya jalan terbaik
bagi Pembanding adalah memutuskan perkawinan dengan perceraian;
Bahwa demi kepentingan terbaik terhadap 3 orang anak yang masih
dibawah umur, Pembanding dalam hal ini bertanggung jawab
sepenuhnya, untuk itu mohon anak ke-3, bernama: YOPIE ADMAJALI GINTING, laki-laki, lahir di Medan, tanggal 28 Maret 2010, (umur 6
tahun), yang masih dibawah asuhan Terbanding agar ditetapkan
Pembanding sebagai pemegang hak asuh anak tersebut ; PERTIMBANGAN HUKUM JUDEX FACTIE
Bahwa memperhatikan pertimbangan judex factie Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam yang pada inti pokoknya perkawinan Pembanding dan
Terbanding kurang sempurna oleh karena alasan tidak dicatatkan di
Kantor Catatan Sipil, sehingga perkawinan Pembanding dan
Terbanding tidak menjadi sempurna, dikarenakan tidak ada bukti
autentik kepada negara tentang adanya perkawinan tersebut
(pertimbangan hukum judex factie, halaman 23, alinea 2) ;
Bahwa pertimbangan judex factie tersebut telah dijadikan sebagai
dasar mengambil putusannya yang menyatakan “gugatan penggugat
tidak dapat diterima” (niet onvankelijke verklaard) tanpa memeriksa
lebih lanjut gugatan Penggugat dan fakta-fakta yang terungkap dalam
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 14 dari 28 halaman
persidangan, bahkan kepastian hukum dalam putusan judex factie
tidak mencermin rasa keadilan dan kepastian hukum yang diharapkan
oleh Pembanding dalam perkara a quo, bahkan semakin mengaburkan
sendiri makna sebuah perkawinan sebagaimana jiwa dan rohnya yang
terkandung dalam Pasal 2 ayat (1) UU No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan ;
Bahwa UU No.1 Tahun 1974 tantang Perkawinan, dalam Pasal 2
dipecah dalam dua ayat, tidak disatukan dalam satu ayat, lengkapnya
dikutip :
Pasal 2 (1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bahwa dalam penjelasan Pasal demi Pasal ketentuan tersebut hanya
Pasal 2 ayat (1) yang diberi penjelasan, (dikutip) : “Dengan perumusan pada Pasal 2 ayat (1) ini, tidak ada perkawinan di luar hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945” ;
Bahwa sesuai dengan bunyi pasal tersebut diatas justru tidak ada
satupun klausul yang menyatakan perkawinan tidak sah bila tidak
dicatatkan atau perkawinan sah apabila dicatatkan. Jadi, sah atau
tidaknya suatu perkawinan bukan ditentukan oleh pencatatan,
melainkan disyaratkan dengan dilangsungkan secara hukum agama
masing-masing, maka perkawinan tersebut adalah sah (legal),
sehingga konsekwensi dari perkawinan yang sah ialah memiliki
pasangan yang sah, anak-anak yang sah (bila dilahirkan sepanjang
perkawinan yang sah), dan mereka saling mewarisi satu sama lain) ;
Bahwa menurut 3 (tiga) pakar hukum Indonesia: (1) Profesor Machfud
M.D (ex Ketua MK) menyatakan bahwa Perkawinan yang tak
dicatatkan tidaklah melanggar konstitusi, karena dijalankan sesuai
akidah agama yang dilindungi oleh UUD 1945, (2) Doktor H.A.Tumpa
(ex Ketua MA) berpendapat, “Perkawinan yang tidak dicatatkan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 15 dari 28 halaman
merupakan gejala umum dan didasarkan atas itikad baik atau ada
faktor darurat, maka hakim harus mempertimbangkan,” dan (3)
Profesor Bagir Manan (ex Ketua MA) mengatakan, “Pencatatan
perkawinan adalah sesuatu yang penting saja untuk dilakukan, oleh
karena itu tidak mengurangi keabsahan perkawinan itu sendiri”
(Seminar Sehari “Pusat Pengkajian Hukum Islam,” di Hotel Red Top
Jakarta, 01 Agustus 2009 ;
Bahwa tentang perkawinan yang tidak dicatatkan menurut putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1776 K/PDT/2007, tanggal 28 Juli
2008, dalam kaedah hukumnya menegaskan, “Pernikahan Tjia Mie
Joeng dengan Lion Tjen yang dilakukan secara adat, dan tidak
dicatatkan pada pencatatan sipil dipandang tetap sah secara
hukum.”
Bahwa dengan demikian terbukti keabsyahan suatu perkawinan
terletak pada bunyi Pasal 2 ayat (1) bukan pada ayat (2) UU No. 1
Tahun 1974 tersebut, sebagaimana perkawinan Pembanding dengan
Terbanding adalah sah dan dilindungi menurut hukum, karena
dilangsungkan menurut ketentuan Agama Kristen di Gereja GBKP
(Gereja Batak Karo Protestan) pada tanggal 14-10-2003 di Durin
Simbelang, Klasis Pancurbatu-Pokok Mangga, sesuai dengan Surat
Pasu-Pasu Tumbuk/ Surat Pemberkatan Perkawinan No. : 0646 (Vide
Bukti P-1) ;
Bahwa sejak 14-10-2003 Pembanding dan Terbanding telah
melangsungkan perkawinan, kemudian hidup dan tinggal bersama
sebagai sebuah keluarga yang pada kenyataannya selama
melangsungkan perkawinan tersebut telah lahir 3 (tiga) orang anak,
sebagaimana ternyata dari :
1. Produk Bukti P-4 membuktikan bahwa benar YOGIMA FIDELIO
GINTING, anak ke-1, laki-laki, anak dari pasangan suami Istri: Jaya Ginting, ST (Pembanding) dan Lindawati Br kaban (Terbanding) ;
2. Produk Bukti P-5 membuktikan bahwa benar YOGIMA FIDELIO
GINTING, anak ke-2, laki-laki, anak dari pasangan suami Istri: Jaya Ginting, ST (Pembanding) dan Lindawati Br kaban (Terbanding) ;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 16 dari 28 halaman
3. Produk Bukti P-6 membuktikan bahwa benar YOPIE ADMAJALI
GINTING, anak ke-3, laki-laki, anak dari pasangan suami istri: Jaya Ginting, ST (Pembanding) dan Lindawati Br kaban (Terbanding) ;
Bahwa dengan demikian dari perkawinan Pembanding dengan
Terbanding dapat dipandang sebagai perkawinan yang sah,
sedangkan pencatatan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) hanyalah bersifat administratif saja, sebagaimana halnya
dalam pencatatan tentang kelahiran, kematian dan lain-lainnya
(Putusan Pengadilan Negeri Medan No.64/Pdt.G/2012/PN.Mdn., tanggal 14 Mei 2012) ;
Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor:
57/PDT/2015/PT-MDN, tanggal 3 Juni 2015 yang telah menguatkan
Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor:
22/Pdt.G/2014/PN.Kbj., tanggal 16 Desember 2014, ternyata semula perkawinan pembanding dan terbanding telah
berlangsung secara gereja, namun tidak dicatatkan di Kantor Catatan Sipil, telah diputus cerai oleh Pengadilan Negeri
Kabanjahe dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan ;
Bahwa putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 3055 K/Pdt/2001,
tanggal 27 Maret 2006, dalam kaedah hukumnya, menegaskan :
“Sedang pencatatan perkawinan hanyalah merupakan masalah
administrasi; atas dasar tersebut maka Penggugat wajib memberikan nafkah hidup kepada anaknya/anak yang lahir dari
perkawinan tersebut, hingga anak tersebut dewasa.”
Bahwa hal-hal yang telah terbukti berkaitan dengan Bukti P-4,5 dan 6
tentang Kutipan Akta Kelahiran 3 (tiga) orang anak, masing-masing
diterbitkan oleh instansi yang sama (Kantor Catatan Sipil) dan telah
pula memberi keterangan resmi, bahwa ketiga orang anak tersebut ----
- anak dari pasangan suami istri Jaya Ginting, ST. (Pembanding) dan
Lindawati Br kaban (Terbanding) ;
Bahwa andaikata ----- quod noon ---- benar dan diikuti pendapat dan
pertimbangan hukum judex factie, perkawinan Pembanding dan
Terbanding belum sempurna, seyogyanya ketiga anak tersebut tidak
harus tertulis ----- anak dari pasangan suami istri Jaya Ginting, ST.
(Pembanding) dan Lindawati Br Kaban (Terbanding), seharusnya
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 17 dari 28 halaman
ketiga anak tersebut cukup disebut oleh Kantor Catatan Sipil sebagai
anak ibu dari Lindawati Br Kaban (Terbanding) ;
Bahwa in casu judex factie telah membuat pertimbangan hukum yang
keliru sebagaimana dicitir di atas yang telah menyebabkan penerapan
hukum yang tidak tepat dan akhirnya membuat putusan yang keliru
pula ;
Bahwa judex factie telah salah menerapkan hukum dan putusan a quo
tidak memenuhi rasa keadilan dan kebenaran, sehingga patut dan
beralasan judex factie Pengadilan Tinggi Medan membatalkan putusan
judex factie Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 59/
Pdt.G/2016/PN.Lbp., tanggal 05 Oktober 2016 yang dimohon banding
ini ;
Berdasarkan uraian-uraian serta dalil-dalil hukum dan fakta juridist yang
telah dikemukakan Pembanding diatas akhirnya dengan segala
kerendahan hati Pembanding. mohon kehadapan Yth. Majelis Hakim yang
memeriksa, mengadili perkara ini berkenan mengambil putusan hukum
atas perkara yang dimohon banding ini, sebagai berikut :
MENGADILI
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding ;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 59/
Pdt.G/2016/ PN.Lbp., tanggal 05 Oktober 2016 atau yang
dimohonkan banding ini ; DAN MENGADILI SENDIRI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat
adalah sah menurut hukum yang telah dilangsungkan pada tanggal
14-10-2003 dihadapan Pendeta Kantor Barus, STh., Pemuka
Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja Batak Karo
Protestan) di Durin Simbelang, Klasis Pancurbatu-Pokok Mangga,
sesuai dengan Surat Pasu-Pasu Tumbuk/ Surat Pemberkatan
Perkawinan No. : 0646 ;
3. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat
yang telah dilangsungkan pada tanggal 14-10-2003 dihadapan
Pemuka Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja Batak Karo
Protestan) di Durin Simbelang, Klasis Pancurbatu, sesuai dengan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 18 dari 28 halaman
Surat Pasu-Pasu Tumbuk/Surat Pemberkatan Perkawinan No. :
0.646., putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya ; 4. Menetapkan dalam hukum 2 (dua) orang anak dibawah umur yang
telah berada dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat tetap
berada dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat, masing-
masing bernama :
1. YOGIMA FIDELIO GINTING, laki-laki, lahir di Medan, tanggal
05 Maret 2004 (umur 12 Tahun) ;
2. YOGATA KRISTIN GINTING, laki-laki, lahir di Medan,
tanggal 14 Juni 2005 (umur 10 tahun) ;
5. Menetapkan lagi dalam hukum 1 (satu) orang anak dibawah umur
yang saat ini berada dibawah asuhan dan pemeliharaan Terbanding
demi kepentingan terbaik terhadap anak tersebut ditetapkan
dibawah asuhan dan pemeliharaan Pembanding, bernama YOPIE ADMAJALI GINTING, umur 6 tahun, laki-laki, lahir di Medan,
tanggal 28 Maret 2010 ;
6. Menghukum Terbanding/Tergugat membayar semua biaya yang
timbul dalam perkara ini disemua tingkat peradilan.
Menimbang bahwa terhadap bantahan dalam memori banding
Pembanding semula Penggugat terhadap putusan Mejelis Hakim Tingkat
Pertama tersebut, maka kuasa hukum Terbanding semula Tegugat telah
mengajukan kontra memori bandingnya yang lengkapnya sebagai berikut:
Tentang Fakta Hukum Persidangan.
1. Bahwa didalam Memori Banding Sdr. Pembanding jelas sangat
mengada-ngada menerangkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama
tidak berlandaskan fakta-fakta dipersidangan dan tidak belandaskan
hukum, karena sebagaimana yang telah diuraikan Terbanding di
dalam Konklusinya pada waktu yang lalu menerangkan Tentang
Gugatan Pembanding dahulu Penggugat sengaja mencari-cari alasan
pembenar didalam Memori Bandingnya sebagaimana juga
Gugatannya karena telah jelas terbukti di persidangan perbuatan
Pembanding/Penggugat;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 19 dari 28 halaman
2. Bahwa awal terjadinya permasalahan adalah karena ada pihak ketiga
yang telah terbukti di persidangan, sebagaimana keterangan yang
diberikan oleh Saksi Pembanding/Penggugat yang bernama Adil
Ginting (Abang Pembanding/Penggugat) menerangkan “selama 2
(Dua) tahun semenjak Tergugat meninggalkan rumah ada yang
bernama Br. Nababan pekerjaannya PNS di Dolok sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan sering datang kerumah tempat
Tinggal Pembanding/Penggugat dan pernah menginap, tidak ada
hubungan keluarga dengan Pembanding/Penggugat atau kepada
keluarga Pembanding/Penggugat”, yang juga telah dikuatkan oleh
Saksi-saksi Terbanding/Tergugat yang bernama Pinta Ukur Br. Ginting
(Ibu Tergugat) dan Kata Rina Br. Karo (Anak Bru Tergugat);
3. Bahwa membuktikan sebelum keluarnya Terbanding/Tergugat dari
tempat tinggal Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat,
Pembanding/Penggugat sebelumnya telah berhubungan dengan Pihak
Ketiga (Br. Nababan) tersebut, sehingga Terbanding/Tergugat tidak
dapat lagi membendung amarah terhadap Perbuatan
Pembanding/Penggugat tersebut sehingga Terbanding/Tergugat
meninggalkan rumah pergi kerumah Orang tua Terbanding/Tergugat
numun Terbanding/Tergugat bukan karena sengaja atau bermaksud
meninggalkan Pembanding/Penggugat diam-diam Alias minggat tanpa
pemberitahuan akan tetapi Terbanding/Tergugat Permisi kepada orang
tua Penggugat yang mana orang tua Pembanding/Penggugat satu
rumah bersama Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat
dan pada waktu itu Terbanding/Tergugat didampingi oleh Anak Bru
dari Pembanding/Penggugat yakni Istri dari Keken Purba sebagaimana
telah terbukti dalam Persidangan dalam agenda mendengarkan
keterangan saksi (sesuai Adat Suku Batak Karo):
4. Bahwa siapa saja wanita yang mengalami yang dirasakan seperti
Terbanding/Tergugat ini, sudah pasti meninggalkan, melaporkan
kepihak berwajib (Kepolisi) dan bahkan menggugat Perceraian namun
Terbanding/Tergugat hanya meninggalkan rumah dan pergi kerumah
orang tua Terbanding/Tergugat itupun permisi kepada orang tua
Pembanding/Penggugat karena orang tua Pembanding/Penggugat
tinggal satu rumah dengan Terbanding/Tergugat dan
Pembanding/Penggugat dan begitu Terbanding/Tergugat tidak ada
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 20 dari 28 halaman
berbuat lebih atau membalas perbuatan Pembanding/Penggugat tapi
malah sebaliknya Pembanding/Penggugat yang menggugat
Terbanding/Tergugat, seharusnya Terbanding/Tergugat lah yang
menggugat Pembanding/Penggugat;
5. Bahwa itupun tidak ada niat Terbanding/Tergugat sedikitpun untuk
menggugat Pembanding/Penggugat atas perbuatannya karena
Terbanding/Tergugat percaya akan Firman dalam Agama
Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat yang berbunyi
“YANG TELAH DIPERSATUKAN TIDAK DAPAT DICERAIKAN
OLEH MANUSIA NAMUN HANYA KEMATIAN”, atas dasar tersebut
tetap Terbanding/Tergugat mempertahankan rumah tangga
Terbanding/Tergugat dengan Pembanding/Penggugat sampai
Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat telah dikaruniai
Tiga Orang Anak laki-laki dan harta baik benda bergerak dan tidak
bergerak (Vide alat Bukti Tergugat dan Penggugat);
6. Bahwa bila dilihat dari alat Bukti Terbanding/Tergugat,
Pembanding/Penggugat sewaktu menikah dengan
Terbanding/Tergugat belum memiliki pekerjaan masih sekolah/kuliah
(Vide Keterangan Para Saksi Terbanding/Tergugat) dan yang
menafkai kebutuhan rumah tangga Terbanding/Tergugat dan
Pembanding/Penggugat dan biaya perkuliahan ditanggung oleh
Terbanding/Tergugat karena pada waktu itu Terbanding/Tergugat
masih bekerja disuatu Pabrik sarung tangan di Kecamatan Namo
Rambe, Kabupaten Deli Serdang, sehingga
Pembanding/Penggugatlah yang tidak tau diuntung mempunyai
seorang istri yang menyayangi dan mengasihi sekaligus
mempertahankan biduk/keutuhan rumah tangga dan kalaupun
Pembanding/Penggugat telah meningkat dalam arti telah
mendapatkan pekerjaan yang sepadan dengan tamatannya jangan
lupa siapa yang mensuport dan turut memperjuangkan keberhasilan
Pembanding/Penggugat kalau tidak dibarengi capur tangan
Terbanding/Tergugat didalamnya;
7. Bahwa ditambah selama Terbanding/Tergugat tinggal dirumah orang
tua Terbanding/Tergugat yakni dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2015 tersebut Terbanding/Tergugat bersama dengan Ketiga Anak
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 21 dari 28 halaman
Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat selama itu Pula
Pembanding/Penggugat tidak menafkahi maupun memberikan biaya
sekolah Ketiga anak Terbanding/Tergugat dan
Pembanding/Penggugat tersebut malah sebaliknya
Terbanding/Tergugat lah yang pontang panting membiayai dan
menafkahi Ketiga Anak Terbanding/tergugat dan
Pembanding/Penggugat namun oleh karena Pekerjaan
Terbanding/Tergugat morat marit (tidak jelas) lantaran sebelum terjadi
masalah ini Terbanding/Tergugat diminta Pembanding/Penggugat
untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan disalah satu
pabrik Sarung tangan di Namo rambe, Kabupaten Deli Serdang yang
diketahui Langsung oleh orang tua Terbanding/Tergugat (Vide
keterangan Saksi Terbanding/Tergugat);
9. Bahwa ditamba lagi bila dilihat poin demi poin didalam Gugatan
Pembanding/Penggugat tidak ada fakta yang membuktikan
dipersidangan Terbanding/Tergugat yang memulai masalah ini, malah
yang terbukti dipersidangan Pembanding/Penggugatlah yang memulai
masalah ini semuanya dan ditamba secara hukum Terkait dengan
Pencatatan Perkawinan telah diatur di dalam Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 yaitu dalam Pasal 2 ayat (2); “Tiap-tiap perkawinan dicatat
menurut peratuan perundang-undangan yang berlaku”, yang dalam
penjelasannya disebutkan bahwa pencatatan perkawinan ini sama
halnya dengan peristiwa-peristiwa penting seseorang, seperti kelahiran
dan kematian yang dinyatakan dalam surat keterangan akta resmi.
10.Bahwa selain itu juga dijelaskan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan yaitu dalam Pasal 35 huruf
(a) yang menyebutkan bahwa : “Pencatatan perkawinan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 berlaku pula bagi : perkawinan yang
ditetapkan oleh Pengadilan”;
11.Bahwa adapun penjelasan Pasal 35 huruf (a) : Yang dimaksud dengan
“perkawinan yang ditetapkan oleh pengadilan” adalah perkawinan
yang dilakukan antar umat yang beragama dan bunyi Pasal 34 ayat (1) dan (2) yakni:
(1) Perkawinan yang sah berdasarkan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada
Instansi Pelaksana di tempat terjadinya perkawinan paling lambat
60 (enam puluh) hari sejak tanggal perkawinan.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 22 dari 28 halaman
(2) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pejabat Pencatatan Sipil mencatat pada Register Akta Perkawinan
dan menerbitkan Kutipan Akta Perkawinan.
secara yuridis formal , eksistensi sebuah perkawinan dapat diakui
dengan adanya pencatatan perkawinan. Dengan demikian perkawinan
dianggap sah apabila telah memenuhi dua syarat yaitu:
1. Telah memenuhi ketentuan hukum materiil yaitu telah
dilaksanakan sesuai dengan memenuhi syarat dan rukun yang ada
dalam hukum agama.
2. Telah memenuhi ketentuan hukum formal yaitu telah dicatatkan
pada pegawai pencatat nikah yang berwenang.
dalam peristiwa perkawinan juga tidak lepas dari tiga unsur hukum
yang memiliki konsekuensi atau akibat hukum yang tidak sama. Ketiga
unsur ini adalah:
1. Hukum materiil (hukum yang merupakan substansi ketentuan hukum
itu sendiri), ialah bahwa setiap pernikahan harus dilakukan sesuai
dengan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku;
2. Hukum formal (hukum formil, yaitu merupakan aturan dari suatu
tindakan hukum), yakni pernikahan harus dihadapan Pegawai
Pencatat Nikah sebagai instansi yang berwenang dan mengawasi
serta membantu pernikahan;
3. Hukum administrative yaitu merupakan tindakan-tindakan
administrative untuk menguatkan atau sebagai alat bukti atas
terjadinya suatu perbuatan hukum.
12. Bahwa dalam hal ini adalah pencatatan perkawinan ke dalam buku
akta nikah dan mengeluarkan kutipan akta nikah bagi yang
bersangkutan, sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 dan juga dalam Pasal 34 ayat (1) dan (2) serta dalam
Pasal 35 huruf (a) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 bahwa
perkawinan harus dicatatkan dan pencatatan perkawinan di Kantor
Catatan Sipil berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang N0. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, pasal 2 ayat (2),
Pencatatan Perkawinan dari mereka yang melangsungkan perkawinan
menurut agamanya dan kepercayaannya itu selain agama Islam,
dilakukan oleh Pegawai Pencatatan Perkawinan pada Kantor Catatan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 23 dari 28 halaman
Sipil sebagaimana dimaksudkan dalam berbagai perundang-undangan
mengenai pencatatan perkawinan;
13. Bahwa oleh karena alasan-alasan yang disampaikan
Pembanding/Penggugat didalam Gugatannya adalah alasan yang
tidak benar dan telah terbukti dipersidangan dan didalam Pernikahan
Terbanding/Tergugat dan Pembanding/Penggugat belum terdaftar
didalam Catatan Sipil sebagai lembaga yang berwenang mencatat
Pernikahan (Vide Alat Bukti Pembanding/Penggugat), maka dengan
demikian secara hukum formil Gugatan Pembanding/Penggugat layak
untuk tidak dapat diterima seluruhnya demi tegaknya hukum dan oleh
sebab itu Terbanding tidak perlu menguraikan lagi lebih lanjut Memori
Banding Pembanding/Penggugat karena hanya mencari cari alasan
pembenar seolah-olah Judex Factie putusan Tingkat pertama salah
menerapkan hukumnya dan sudah selayaknya Memori Banding
Pembanding/Penggugat ditolak seluruhnya demi hukum;
Dengan demikian beralasan menurut hukum, Majelis Hakim yang
Memeriksa dan Mengadili serta Memutus Perkara ini di Tingkat Pertama
menerima Eksepsi Terbanding/Tergugat yang menyatakan Gugatan
Pembanding/Penggugat tidak dapat diterima seluruhnya;
Kesimpulan.
1. Bahwa berdasarkan fakta-fakta Hukum tersebut secara hukum
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah benar secara fakta
didalam Persidangan maupun penerapan hukum didalam
putusannya sehingga sudah selayaknya Permintaan dan Memori
Banding Pembanding/Penggugat sudah selayaknya ditolak atau
setidak tidaknya tidak dapat diterima seluruhnya demi tegaknya
hukum;
Maka berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara ini di Tingkat
Banding memutuskan:
M E N G A D I L I:
1. Menerima dan Mengabulkan Kontra Memori Banding Terbanding
untuk seluruhnya.
2. Menolak Memori Banding Pembanding untuk seluruhnya.
3. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
59/Pdt.G/2016/PN. Lbp, tanggal 05 Oktober 2016.
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 24 dari 28 halaman
Menimbang bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding
Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara ini membaca dan
mempelajari surat gugatan, jawaban, berita acara persidangan pengadilan
tingkat pertama, bukti-bukti surat kedua belah pihak, keterangan saksi-
saksi dari Pembanding semula Penggugat, keterangan saksi-saksi dari
Terbanding semula Tergugat, putusan, memori banding dan kontra
memori banding, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
59/Pdt.G/2016/PN.Lbp., tanggal 5 Oktober 2016 tidak dapat dipertahankan
dan harus dibatalkan dan selanjutnya Majelis Hakim Tingkat Banding akan
mengadili sendiri dengan pertimbangan hukum sebagaimana yang akan
diuraikan selanjutnya dalam putusan ini ;
Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan materi pokok
perkara, maka Majelis Hakim Tingkat Banding akan dipertimbangkan
terlebih dahulu keberatan-keberatan kuasa hukum Pembanding semula
Penggugat yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa memperhatikan pertimbangan judex factie Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam yang pada inti pokoknya perkawinan Pembanding
dan Terbanding kurang sempurna oleh karena alasan tidak dicatatkan di
Kantor Catatan Sipil, sehingga perkawinan pembanding dan terbanding
tidak menjadi sempurna, dikarenakan karena tidak ada bukti autentik
kepada negara tentang adanya perkawinan tersebut;
Bahwa pertimbangan judex factie tersebut telah dijadikan sebagai
dasar mengambil keputusannya yang menyatakan “Gugatan Penggugat
tidak dapat diterima “ tanpa memeriksa lebih lanjut gugatan Penggugat
dan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, bahkan kepastian
hukum dalam putusan judex factie tidak mencerminkan rasa keadilan dan
kepastian hukum yang diharapkan oleh pembanding dalam perkara aquo,
bahkan semakin mengaburkan sendiri makna sebuah perkawinan
sebagaimana jiwa dan rohnya yang terkandung dalam pasal 2 ayat1 UU
No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan ;
Menimbang, bahwa mengenai keberatan Pembanding/Penggugat
tersebut diatas Majelis mempertimbangkannya sebagai berikut :
Bahwa Penggugat/Pembanding telah melangsungkan perkawinan dengan
Tergugat/Terbanding pada tanggal 14 Oktober 2003 di Gereja GBKP Durin
Simbelang Klasis Pancur Batu, sesuai dengan surat pemberkatan
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 25 dari 28 halaman
no.0.646, kemudian lalu 4 tahun kemudian dilaksanakan pesta adat
perkawinan tersebut ;
Bahwa perkawinan tersebut tidak didaftarkan di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan sipil Kabupaten Deli Serdang hingga saat
sekarang ini ;
Bahwa dari perkawinan tersebut diperoleh keturunan 3 orang anak
yang semuanya masih dibawah umur, dimana 2 orang anak tersebut
berada dibawah pengasuhan Penggugat/Pembanding sedangkan yang
satu orang lagi umur 6 tahun dibawah pengasuhan Tergugat/Terbanding ;
Bahwa belakangan ini hubungan antara Penggugat dan tergugat
sudah tidak harmonis lagi dan malah sudah berpisah tempat tinggal ;
Bahwa upaya keluarga (anak beru) untuk mendamaikan para pihak
sudah dilaksanakan akan tetapi tidak membawa hasil;
Menimbang bahwa yang menjadi permasalahan dalam hal ini
adalah apakah perkawinan yang yang dilangsungkan di Gereja GBKP di
Durin Simbelang dan sudah disyahkan secara adat Karo yang tidak
didaftarkan di Kantor catatan Sipil adalah perkawinan yang tidak syah ?
Bahwa untuk menentukan syah tidaknya perkawinan tersebut
diujikan dengan pasal 2 UU No.1 tahun 1974 yang berbunyi sebaga
berikut :
(1). Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya itu
(2). Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundan-undangan
yang berlaku ;
Dari ayat 1 tersebut diatas jika dihubungankan dengan kasus
tersebut, maka perkawinan tersebut sudah sah sebab sudah dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya yaitu Kristen Protestan (GBKP)
dan malah sudah diselesaikan secara adat karo setempat;
Yang menjadi masalah adalah perkawinan tersebut tidak dicatatkan
di Kantor Catatan Sipil setempat apakah sah perkawinan itu apa tidak, hal
inipun kita ujikan lagi dengan ayat 2 tersebut diatas yang berbunyi tiap-tiap
perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bahwa dari ayat 1 tersebut diatas perkawinan tersebut sudah sah
dan ayat 2 menerangkan agar perkawinan tersebut dicatat menurut
Undang-undang yang berlaku, maka Majelis dalam hal ini berpendapat
bahwa tanpa pencatatan di Kantor Catatan Sipil pun perkawinan itu tetap
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 26 dari 28 halaman
sah karena telah memenuhi ayat 1 pasal 2 tersebut sedangkan pencatatan
sifatnya kelengkapan administrasi belaka/tertip administrasi saja;
Menimbang, bahwa dari perkawinan Penggugat dan Tergugat
telah lahir telah lahir 3 (tiga) orang anak masing-masing bernama:
1. YOGIMA FIDELIO GINTING, umur 12 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 05 Maret 2004;
2. YOGATA KRISTIN GINTING, umur 10 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 14 Juni 2005;
3. YOPIE ADMAJALI GINTING, umur 10 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 28 Maret 2010;
Menimbang, bahwa ke 3 (tiga) anak tersebut kesemuanya masih
dibawah umur maka status pengasuhan tersebut akan ditentukan dalam
amar putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
59/Pdt.G/2016/PN Lbp, tanggal 5 Oktober 2016 tidak dapat dipertahankan
dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mengadili
sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat
Pertama dibatalkan, maka Terbanding semula Tergugat berada dipihak
yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara
dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo
Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, HIR/RBG, Undang-Undang RI
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah RI No 9
Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Peraturan Perundang-Undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI:
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat
tersebut;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 27 dari 28 halaman
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
59/Pdt.G/2016/PN Lbp, tanggal 5 Oktober 2016 yang dimohonkan
banding;
-
MENGADILI SENDIRI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat
adalah sah menurut hukum yang telah dilangsungkan pada tanggal
14-10-2003 dihadapan Pendeta Kantor Barus, STh., Pemuka
Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja Batak Karo
Protestan) di Durin Simbelang, Klasis Pancurbatu-Pokok Mangga,
sesuai dengan Surat Pasu-Pasu Tumbuk/ Surat Pemberkatan
Perkawinan No. : 0646 ;
3. Menyatakan dalam hukum perkawinan Penggugat dan Tergugat
yang telah dilangsungkan pada tanggal 14-10-2003 dihadapan
Pemuka Agama Kristen Protestan Gereja GBKP (Gereja Batak Karo
Protestan) di Durin Simbelang, Klasis Pancurbatu, sesuai dengan
Surat Pasu-Pasu Tumbuk/Surat Pemberkatan Perkawinan No. :
0.646., putus karena perceraian dengan segala akibat
hukumnya ; 4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
5. Menyatakan bahwa ke 3 (tiga) anak Penggugat dan Tergugat telah
lahir masing-masing bernama:
1. YOGIMA FIDELIO GINTING, umur 12 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 05 Maret 2004;
2. YOGATA KRISTIN GINTING, umur 10 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 14 Juni 2005;
3. YOPIE ADMAJALI GINTING, umur 10 tahun, laki-laki, lahir di
Medan pada tanggal 28 Maret 2010;
kesemuanya masih dibawah umur pengasuhan berada dipihak
ibunya;
PENG
ADIL
AN T
INGGI M
EDAN
Pengadilan Tinggi Medan Putusan Nomor 100/PDT/2017/PTMDN Halaman 28 dari 28 halaman
6. Menghukum Terbanding semula Tergugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah)
7.
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari SELASA, tanggal 6 JUNI 2017 oleh
kami: BANTU GINTING, S.H Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan,
selaku Hakim Ketua Majelis, H. ADE KOMARUDIN, S.H, M.Hum dan NUR
HAKIM, S.H, M.H para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa
dan mengadili perkara ini berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan
Tinggi Medan Nomor: 100/PDT2017/PT MDN tanggal 05 April 2017, dan
putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari: RABU, tanggal 14 JUNI 2017 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut
dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, serta dibantu oleh HERMAN SEBAYANG, S.H, Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan
tanpa dihadiri oleh oleh para pihak yang berperkara maupun kuasa
hukumnya masing-masing.
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
1. H. ADE KOMARUDIN, S.H, M.Hum BANTU GINTING, S.H
2. NUR HAKIM, SH,MH
PANITERA PENGGANTI,
HERMAN SEBAYANG, S.H
Recommended