View
235
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI
PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI
KREDIBILITAS KLIEN
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
i
TESIS
PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI
PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI
KREDIBILITAS KLIEN
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA
NIM 1191661018
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
TESIS
PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI
PERTIMBANGAN AUDITOR DENGAN MODERASI
KREDIBILITAS KLIEN
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi
Program Pascasarjana Universitas Udayana
MADE EDY SEPTIAN SANTOSA
NIM 1191661018
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
ii
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 14 JANUARI 2015
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE,MM,Ak.,CPA. Dr. Dewa Nyoman Badera, SE, MSi.
NIP. 19590510 199003 1 001 NIP. 19641224 199103 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Magister Akuntansi Direktur
Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA., Ak. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).
NIP. 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001
iv
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI
TESIS
Tesis ini telah diuji pada
Tanggal 14 Januari 2015
Panitia Penguji Tesis berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No. : 4522/UN14.4/HK/2014, tanggal 31 Desember 2014
Ketua : Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak., CPA
Anggota :
1. Dr. Dewa Nyoman Badera, SE, MSi.,
2. Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE, MSi.,
3. Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi.,
4. Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi.,Ak
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Made Edy Septian Santosa
Nim : 1191661018
Program Studi : Magister Akuntansi
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,
karya ilmiah tesis ini merupakan hasil karya sendiri dan bebas dari plagiasi.
Apabila di kemudian hari terbukti plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 17 tahun 2010 dan peraturan Undang-Undang yang
berlaku.
Denpasar, 14 Januari 2015
Made Edy Septian Santosa
NIM: 1191661018
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE, MM, Ak.,CPA
selaku pembimbing utama yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran
dalam memberikan bimbingan, dorongan, dan arahan selama penulis mengikuti
program magister, terutama dalam penyelesaian tesis ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Dewa Nyoman
Badera, SE, MSi selaku dosen pendamping atas perhatian, bimbingan, dorongan,
semangat dan saran kepada penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana yang
dijabat oleh Prof. Dr. A A Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan
untuk menjadi mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Ucapan
yang sama juga penulis sampaikan kepada Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA,
Ak., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Program Magister
Akuntansi.
vii
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada penguji tesis yaitu
Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE, MSi., Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE,
MSi., dan Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, MSi.,Ak yang telah banyak
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Magister
Akuntansi Universitas Udayana yang memberikan bimbingan kepada penulis
selama mengikuti pendidikan, serta para pegawai yang telah membantu dalam
proses pendidikan selama ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang
tua Bapak I Nyoman Nuriana dan Ibu Ni Nengah Surniwi, saudara Luh Sri
Pujiastuti yang telah banyak memberikan motivasi, doa, dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Teman-teman seangkatan di Program
Magister Akuntansi Universitas Udayana angkatan VIII.
Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori dan
diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik di Bali,
untuk itu saran dan kritik penulis harapkan demi penyempurnaan tesis ini.
Denpasar, 14 Januari 2015
Penulis,
viii
ABSTRAK
PENGALAMAN AUDIT SEBAGAI EKSPLANASI PERTIMBANGAN
AUDITOR DENGAN MODERASI KREDIBILITAS KLIEN
Faktor yang dapat memengaruhi pertimbangan auditor dalam
mengevaluasi bukti audit, di antaranya adalah pengalaman auditor. Namun
seringkali auditor dihadapkan pada situasi yang sulit untuk menentukan judgment
ketika adanya kredibilitas klien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti
empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor yang
selanjutnya dimoderasi kredibilitas klien. Selain itu penelitian ini ingin
mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan alasan: (1) adanya
pengadopsian International Standards On Auditing (ISA), (2) terbitnya Undang-
Undang Akuntan Publik No.5 tahun 2011, (3) disahkannya Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara.
Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh dan diperoleh sampel
sebanyak 74 auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis uji interaksi
moderated regression analysis (MRA).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pengalaman audit
berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan auditor. Sedangkan pengaruh
moderasi kredibilitas klien adalah signifikan dan memperkuat pengaruh positif
pengalaman audit pada pertimbangan auditor
Kata kunci: Pengalaman Audit, Pertimbangan Auditor, Kredibilitas Klien
ix
ABSTRACT
AUDIT EXPERIENCE AS AN JUDGMENT AUDITOR EXSPLANATION
WITH MODERATION CLIENT CREDIBILITY
Factor that can influence the judgment auditors evaluate evidence in an
audit, among which are the auditors experience. But often the auditor is a difficult
situation to determine when the credibility of the judgement of the client. This
research was to obtain empirical evidence on the effect of audit experience on the
effect of auditor‟s judgement that further moderated client credibility. And than to
confirm the research of the susetyo (2009) for this reason: (1) the presence of
adopting the International Standards On Auditing (ISA ), (2) Public Accountant
Regulation No.5 In 2011, (3) Minister Of Finance Regulation Number
25/PMK.01/2014 about state accountant. This research using a technique all sample and obtained samples from 74
an auditor in public accountant in Bali. The testing of hypotheses in this research
was done using analysis test interaction Moderated Regression Analysis (MRA).
The hypotesis testing showed that audit experience have positive
relationship to judgment auditor. While moderating influence is significant client
credibility and strengthen the positive effect on the judgment auditor's of audit
experience.
Keywords : Audit Experience, Judgment Auditor, and Client Credibility
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ............................................................................. i
PRASYARAT GELAR ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS .................. iv
PRASYARATAN BEBAS PLAGIAT ............................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................. vi
ABSTRAK .......................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................... 8
1.4.2 Manfaat Praktis............................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 9
2.1 Teori Kontijensi ........................................................................ 9
2.2 Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) ............... 13
2.3 Pertimbangan Auditor..........................................................….. 13
2.4 Pengalaman Auditor ..........................................................….... 14
2.5 Kredibilitas Klien …………....................................................... 16
2.6 Penelitian Sebelumnya .............................................................. 17
BAB III RERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ................................................................................... 20
3.1 Rerangka Berpikir.................................................................... 20
3.2 Konsep Penelitian ..................................................................... 23
3.3 Rumusan Hipotesis ................................................................. 24
3.3.1 Pengaruh Pengalaman Audit Pada Pertimbangan Auditor.. 24
3.3.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman
Audit Pada Pertimbangan Auditor …………………….... 25
xi
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................... 27
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 27
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 29
4.3 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 29
4.4 Penentuan Sumber Data.......................................................... 29
4.4.1 Jenis dan Sumber Data ................................................. 29
4.4.2 Populasi dan Sampel .................................................... 30
4.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 30
4.6 Variabel Penelitian ................................................................... 32
4.6.1 Identifikasi Variabel ...................................................... 32
4.6.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............. 32
4.6.2.1 Pertimbangan Auditor ……................................ 32
4.6.2.2 Pengalaman Auditor .......................................... 34
4.6.2.3 Kredibilitas Klien ........................................... 35
4.7 Analisis Data ............................................................................ 37
4.7.1 Statistik Deskriptif .......................................................... 37
4.7.2 Uji Kualitas Data ............................................................. 37
4.7.3 Analisis Faktor Konfirmatori ……………...................... 38
4.7.4 Uji Asumsi Klasik ……………....................................... 41
4.7.4.1 Uji Normalitas……………............................... 42
4.7.4.2 Uji Heteroskedastisitas……………..................... 42
4.7.5 Analisis Regresi................................................................ 43
4.7.6 Uji Kelayakan Model ....................................................... 44
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................... 46
5.1 Data Penelitian……. ............................................................... 46
5.1.1 Deskripsi Responden …................................................... 46
5.1.2 Karakteristik Responden ................................................. 46
5.2 Hasil Penelitian ...........................................................……..… 49
5.2.1 Hasil Statistik Deskriptif ………………………..…….... 49
5.2.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian ……………..……….….. 51
5.2.2.1 Uji Reliabilitas ……............................................ 51
5.2.2.2 Uji Validitas ….…............................................... 52
5.2.3 Analisis Faktor Konfirmatori …………………………… 52
5.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………..……. 57
5.2.4.1 Uji Normalitas ……............................................. 58
5.2.4.2 Uji Heterokedastisitas ........................................... 59
5.2.5 Koefisien Determinasi …..…………………………….… 59
5.2.6 Uji Statistik F (F test) ……..…………………………….. 60
5.2.7 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis ………… 61
xii
5.2.7.1 Uji Hipotesis 1 …….............................................. 62
5.2.7.2 Uji Hipotesis 2 …….............................................. 62
BAB VI PEMBAHASAN .....................................................………. 63
6.1 Pengalaman Auditor Berpengaruh Terhadap Pertimbangan
Auditor ………………………………………………………. 63
6.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor
Pada Pertimbangan Auditor ………………………………… 64
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN………………………………. 65
7.1 Simpulan………………………………………………………. 65
7.2 Saran ………………………………………………………… 66
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 67
LAMPIRAN …………………………………………...……………… 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Rerangka Berpikir............................................................. 22
Gambar 3.2 Konsep Penelitian ........................................................... 23
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian .......................................................... 28
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel ……..................................... 31
Tabel 4.2 Operasional Variabel ………............................................. 36
Tabel 5.1 Rincian Kuisioner Penelitian ………................................. 46
Tabel 5.2 Profil Responden ………...…............................................. 47
Tabel 5.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel …………..................... 50
Tabel 5.4 Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas Instrumen Peneltian .... 51
Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Peneltian …… 52
Tabel 5.6 Hasil Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) ……….................. 53
Tabel 5.7 Nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA).................. 54
Tabel 5.8 Nilai Percentage of Variance………............................... 55
Tabel 5.9 Komponen Faktor ………………................................... 56
Tabel 5.10 Hasil Ketepatan Model ………....................................... 57
Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas………............................................. 58
Tabel 5.12 Uji Heterokedastisitas ………......................................... 59
Tabel 5.13 Uji F ………………………............................................. 60
Tabel 5.14 Hasil Analisis Regresi Moderasi (MRA) ……............... 61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Kuisioner .................................................. 72
Lampiran 2 Penelitian-Penelitian Sebelumnya ..................... 79
Lampiran 3 Deskripsi Data Penelitian .................................... 81
Lampiran 4 Uji Reliabilitas …………………………............ 87
Lampiran 5 Uji Validitas ........................................................ 90
Lampiran 6 Uji Analisis Faktor .............................................. 93
Lampiran 7 Uji Normalitas ..................................................... 101
Lampiran 8 Uji Heterokedastisitas ........................................ 102
Lampiran 9 Regresi Moderasi ................................................ 103
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan turbolen pada era
globalisasi saat ini menuntut perusahaan meningkatkan kemampuan segala sumber
dayanya. Banyak cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan
kredibilitas agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut. Salah satu
kebijakan yang diambil perusahaan untuk meningkatkan kredibilitasnya adalah
menggunakan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk mengaudit kelayakan
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang telah diaudit diharapkan
memberikan informasi yang tidak menyesatkan kepada masyarakat maupun pemakai
laporan keuangan. Masyarakat serta pemakai laporan keuangan memiliki harapan
agar auditor mampu memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) atas laporan
keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
Kepercayaan masyarakat dan pemakai laporan keuangan akan menurun ketika
opini yang diberikan tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Banyak
kasus laporan keuangan suatu perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian, namun mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan
(Arum, 2008). Kegagalan Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Anderson terhadap
kliennya Enron tahun 2002 adalah salah satu kasus kegagalan audit berskala besar
2
yang menjadi perhatian dunia. Beberapa kasus yang sempat menjadi perhatian publik
di Indonesia juga terjadi, di antaranya adalah mark up atas laporan keuangan tahun
2001 oleh manajemen PT. Kimia Farma Tbk. yang terbukti melaporkan overstated
laba bersih sebesar Rp 32 miliar dan laporan keuangan ganda Bank Lippo untuk
periode 30 September pada tahun 2002 (Arum, 2008). Berbeda dengan Kasus Enron
yang kesalahannya jelas-jelas pada auditornya yang ikut dalam proses manipulasi
keuangan, dalam kasus Kimia Farma dan Bank Lippo sebenarnya kesalahannya
diakibatkan karena bukti audit yang seharusnya kompeten dan cukup dalam proses
audit kurang memadai, serta auditor terlambat menyadari dan melaporkan adanya
ketidakberesan yang dilakukan pihak manajemen perusahaan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2011) dalam Standar Pekerjaan Lapangan ke - 3,
menyatakan bahwa “Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit”. Keyakinan atas
kompetensi dan kecukupan bahan bukti diperlukan untuk menentukan sifat, lingkup,
saat pengujian, dan menetapkan staf yang akan melakukan pekerjaan.
Berkenaan dengan lingkup pengujian, hal-hal yang sangat memengaruhi
lingkup pengujian tersebut adalah penentuan ukuran sampel, item yang akan diuji,
dan pertimbangan (judgment) auditor. Pertimbangan (judgment) auditor dalam hal ini
mencakup materialitas, risiko, biaya, manfaat, ukuran, dan karakteristik populasi.
Oleh karena itu, kesalahan dalam pernyataan pendapat dapat saja terjadi apabila
3
auditor tidak berhati-hati dalam menentukan pertimbangannya. Pertimbangan auditor
merupakan dasar sikap profesional, dari hasil beberapa faktor seperti pendidikan,
budaya, dan sebagainya. Namun yang paling tampak mengendalikan pertimbangan
tersebut adalah pengalaman, dimana perasaan auditor dalam menghadapi situasi
dengan mengingat keberhasilan dari situasi sebelumnya. Pertimbangan auditor juga
merupakan perilaku yang paling berpengaruh dalam mempersepsikan situasi, dimana
faktor utama yang memengaruhinya adalah materialitas dan apa yang kita yakini
sebagai kebenaran (Siegel dan Marconi 1989). Pertimbangan auditor atas materialitas
pada audit merupakan penilaian profesional (professional judgement). Materialitas
dinilai dalam hal pengaruh potensial atas salah saji pada keputusan yang dibuat oleh
pengguna laporan keuangan (Messier dkk, 2014).
Banyak faktor yang dapat memengaruhi pertimbangan auditor dalam
mengevaluasi bukti audit, di antaranya adalah pengalaman auditor. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia (1997) pengalaman adalah yang pernah dialami (dijalani,
dirasakan, ditanggung dan sebagainya). Menjadi seorang auditor harus memiliki
pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung di bidang auditing serta
memiliki latar belakang pendidikan formal akuntansi dan auditing (Meidawati, 2001).
Standar umum yang pertama mensyaratkan akuntan publik harus menjalani pelatihan
teknis yang cukup dalam praktik akuntansi dan prosedur audit. Pendidikan formal
akuntan publik dan pengalaman kerja dalam profesinya merupakan dua hal yang
saling melengkapi (Mulyadi, 2002). Keunggulan auditor yang memiliki pengalaman
4
antara lain: (1) mereka lebih banyak mengetahui kesalahan, (2) mereka lebih akurat
mengetahui kesalahan, (3) mereka tahu kesalahan tidak khas, (4) pada umumnya hal-
hal yang berkaitan dengan faktor-faktor kesalahan (ketika kesalahan terjadi dan
tujuan pengendalian internal dilanggar) menjadi lebih menonjol (Tubbs 1992).
Studi yang dilakukan Arum (2008) menemukan bahwa auditor dengan tingkat
pengalaman yang hampir sama (memiliki masa kerja dan penugasan yang hampir
sama) ternyata memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dan sangat bervariasi.
Winarna (2001) mengemukakan seorang auditor dalam membuat laporan audit harus
memiliki pengalaman yang cukup, karena pengalaman yang berbeda, akan berbeda
pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan
pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang
diperiksa berupa pemberian pendapat. Pada saat auditor mempertimbangkan
keputusan mengenai pendapat apa yang akan dinyatakan dalam laporan audit,
material atau tidaknya informasi, memengaruhi jenis pendapat yang akan diberikan
oleh auditor.
Rachmawati dkk (2013) menemukan pengalaman audit memengaruhi
pertimbangan auditor. Pengalaman auditor meliputi lamanya bekerja dalam
melakukan pemeriksaan audit dan banyaknya penugasan yang sudah pernah
dilakukan dalam bidang audit. Temuan Rachmawati dkk (2013) konsisten dengan
hasil studi yang dilakukan Arum (2008) yang menemukan bahwa persuasi atas
preferensi klien berpengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam
5
mengevaluasi bukti audit. Begitu pula dengan pengalaman audit yang menunjukkan
pengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit,
namun bertentangan dengan hasil temuan Yustrianthe (2012). Hasil penelitiannya
menemukan bahwa tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap
Audit Judgement. Namun gender dan pengalaman justru menunjukkan tidak
mempunyai pengaruh terhadap Audit Judgement. Sama halnya dengan hasil
penelitian yang dilakukan Susetyo (2009) yang mengungkapkan pengalaman auditor
tidak berpengaruh terhadap pertimbangan auditor. Hal ini dikarenakan prosedur pada
penyampelan tidaklah sempurna karena jumlah responden yang tidak terlalu besar
serta untuk jabatan yang hasilkan dari responden tidak merata terutama di antara
manajer dan partner.
Penelitian ini ingin mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan
jumlah responden yang lebih besar sehingga hasil penelitian ini yang menggunakan
variabel pengalaman audit, pertimbangan auditor dan kredibilitas klien bisa lebih
digeneralisasi. Alasan menggunakan variabel-variabel yang sama dengan penelitian
Susetyo (2009) adalah (1) adanya pengadopsian International Standards On Auditing
(ISA) dalam audit laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013.
Pengadopsian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan investor global
terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia (Tuanakotta, 2014: iv). (2)
terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No.5 tahun 2011 yang membuat auditor
lebih hati-hati dalam membuat judgment dan diharapkan tidak terpengaruh oleh
6
kredibilitas klien atau keinginan dari klien, (3) telah disahkannya Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara.
PMK ini akan menjadi landasan baru bagi profesi akuntan dalam membangun
kualitas keprofesian yang lebih handal dan mumpuni, untuk bersaing di kancah
global. PMK ini antara lain mengatur mekanisme registrasi ulang, pembinaan akuntan
profesional Indonesia, pendidikan profesi akuntan dan ujian sertifikasi akuntan
profesional, serta mekanisme pendirian kantor jasa akuntansi (KJA). Penelitian ini
melakukan analisis faktor konfirmatori yang tidak dilakukan pada penelitian Susetyo
(2009). Analisis faktor konfirmatori dilakukan sebelum analisis regresi yang
bertujuan untuk meyakinkan data-data yang digunakan dalam penelitian dan
menkonfirmasi faktor-faktor yang membentuk suatu variabel.
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan
kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan
kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah
kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang
diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi). Jenkins dan Haynes (2003) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa kredibilitas klien merupakan bagian dari
pengaruh persuasi atas preferensi klien terhadap pertimbangan auditor dalam
mengevaluasi bukti audit.
Peecher (1996) menyatakan kredibilitas klien akan mempengaruhi evaluasi
terhadap bukti yang ada ketika kredibilitas dioperasionalisasikan sebagai suatu bentuk
7
kompetensi atau kecakapan, obyektivitas, dan atau integritas, maka hasil akhir yang
diperoleh memberikan indikasi bahwa auditor akan merasakan bahwa bukti yang
diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya akan lebih bisa dihandalkan
kebenarannya, lebih logis, dan memberikan nilai diagnosis yang lebih tinggi
dibandingkan informasi yang sama yang diperoleh dari sumber yang kurang dapat
dipercaya kredibilitasnya.
Kredibilitas klien juga bisa berupa tekanan psikologis yang dilakukan
perusahaan kepada auditor agar memberikan opini yang positif atas laporan keuangan
yang diperiksanya. Kondisi ini membuat akuntan berada diposisi yang sulit, dimana
apabila auditor tidak mengikuti keinginan klien, diperiode yang akan datang
perusahaan tidak akan menggunakan jasanya kembali, di pihak lain auditor juga harus
mencegah kerugian di masa datang yang diakibatkan adanya tuntutan atau litigasi
hukum dan hilangnya reputasi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Apakah pengalaman auditor berpengaruh pada pertimbangan auditor?
2) Apakah kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada
pertimbangan auditor?
8
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor
pada pertimbangan auditor.
2) Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh pengalaman auditor
pada pertimbangan auditor yang dimoderasi kredibilitas klien.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dalam bidang
akuntansi khususnya auditing yaitu hasil penelitian ini diharapkan mampu
memberikan bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh pengalaman auditor pada
pertimbangan auditor dan pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor
yang dimoderasi kredibilitas klien.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yaitu
menjadi bahan informasi bagi Ikatan Akuntan Indonesia dalam pembuatan
pengambilan keputusan pada saat membuat aturan-aturan atau kebijakan-
kebijakannya yang akan dipakai oleh para anggotanya. Bagi Auditor diharapkan
dapat memberikan kontribusi dalam menjalankan tugas profesionalnya, khususnya
pada saat membuat pertimbangan auditor yang dipengaruhi oleh kredibilitas klien.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Kontijensi
Kontijensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan
akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi (Oxford Dictionary &
BNPB 2011 dalam Rezki 2012). Pendekatan kontijensi pada akuntansi manajemen
didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara
universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap
keadaan, tetapi sistem akuntansi manajemen tergantung juga pada faktor-faktor
situasional yang ada dalam organisasi. Begitu juga pada audit, faktor-faktor
situasional yang sering dihadapi auditor pada saat penugasan audit adalah ketika bukti
yang telah dikumpulkan yang mengarah pada temuan audit dapat dipengaruhi oleh
kredibilitas klien. Bagi auditor yang kurang profesional, ketika mendapat tekanan
yang berupa kredibilitas dari klien membuat judgment menjadi tidak tepat.
Auditor tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai auditor,
bertindak dengan meletakkan keamanan di atas semua faktor yang dikaitkan dengan
kerja, sehingga ketika mendapat tekanan maupun menghadapi tugas yang kompleks
maka ia akan cenderung mencari jalan yang aman dan bahkan berperilaku
disfungsional dalam membuat judgment. Sedangkan auditor yang dapat bertanggung
jawab atas tugasnya dan tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai
10
auditor, tidak akan terpengaruh meskipun ia mendapat tekanan dan menghadapi tugas
audit yang kompleks, sehingga dapat membuat judgment yang lebih baik dan tepat
(Praditaningrum 2012).
Tekanan berupa kredibilitas dari klien dapat diartikan sebagai tekanan dari
entitas yang diperiksa untuk melakukan tindakan yang menyimpang dari standar etika
dan profesionalisme (Jamilah 2007). Hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan
kekuasaan atau otoritas yang merupakan bentuk dari legitimate power. Kredibilitas
klien dapat semakin kompleks ketika auditor dihadapkan pada situasi konflik. Di satu
sisi auditor harus bersikap independen dalam memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan, akan tetapi di sisi lain auditor juga harus bisa memenuhi
tuntutan yang diinginkan oleh entitas yang diperiksa agar entitas yang diperiksa puas
dengan pekerjaannya. Adanya kredibilitas klien dapat menghasilkan variasi pada
judgment auditor dan memperbesar kemungkinan pelanggaran standar etika dan
profesional.
Teori kontijensi harus diidentifikasi pada aspek yang spesifik dari sistem
akuntansi yang digabungkan dengan keadaan yang telah ditentukan secara tepat
dengan perbandingan yang sesuai. Suatu gagasan yang menjustifikasi pengadopsian
teori kontijensi pada akuntansi manajemen muncul sebagai suatu kebutuhan untuk
menginterpretasikan hasil riset empiris. Dalam mendesain sistem pengendalian
manajemen diperlukan pendekatan kontijensi, agar sistem yang dihasilkan sesuai
dengan karakteristik lingkungan bisnis yang dimasuki perusahaan.
11
Pada audit pendekatan kontijensi juga diperlukan agar auditor mengetahui
karakteristik klien yang akan di audit, apakah itu perusahaan jasa, perusahaan dagang,
perusahaan manufaktur, perbankan, dan sebagainya. Setelah itu auditor harus bisa
menyesuaikan strategi audit yang tepat digunakan dalam penugasan audit. Strategi
audit ini bertujuan sebagai proses penyusunan arahan atau petunjuk audit dan
penyelarasan antara pemahaman auditor atas kegiatan klien dengan fokus audit yang
akan dilakukan. Auditor harus mempertimbangkan kegiatan utama (main activity)
klien dan indikator kinerja untuk industri atau perusahaan sejenis yang dapat
berpengaruh terhadap proses audit. Auditor perlu juga mengidentifikasi faktor-faktor
penting bagi keberhasilan pelaksanaan audit, baik dalam menyusun program audit
untuk merumuskan opini audit maupun dalam menyediakan jasa pelayanan
profesional bermutu lainnya yang diharapkan klien.
Pendekatan kontijensi banyak menarik minat peneliti karena mereka ingin
mengetahui apakah tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen dan sistem
pengendalian manajemen akan selalu berpengaruh sama atau tidak pada setiap
kondisi. Beberapa hasil penelitian yang menggunakan pendekatan kontijensi dalam
mendesain sistem akuntansi manajemen, sistem pengendalian, efektivitas organisasi
dan menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi prestasi organisasi (individu).
Psikologi sosial sudah menelaah bagaimana sebuah proses waktu
penyampaian suatu informasi dapat mempengaruhi dan menyakinkan suatu pesan
atau tidak. Meskipun terlihat membingungkan, mayoritas atau sebagian besar bukti
12
yang ada memberikan indikasi bahwa informasi yang disajikan di tahap awal
pengungkapan laporan keuangan perusahaan berlangsung akan cenderung lebih
bersifat persuasif atau meyakinkan dibandingkan informasi yang disajikan pada tahap
akhir. Sedangkan Eagly dan Chaiken (1993) dalam penelitiannya menyanggah bahwa
efek atau pengaruh utama ini terjadi karena informasi di tahap awal akan membentuk
sebuah kerangka pikiran atau mindset yang tercipta di benak pendengarnya dan
digunakan untuk menilai sebuah informasi berkelanjutan.
Kerangka pengendalian kontijensi perlu dibuat untuk memahami bagaimana
sebuah variabel kontijensi berpengaruh pada kredibilitas klien dan berikutnya
berpengaruh pada tercapainya pertimbangan auditor. Seorang auditor yang menerima
suatu proses auditing akan melakukan evaluasi terhadap bukti yang saling
berkelanjutan dengan harapan bahwa mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan
yang diinginkan. Hal ini menyebabkan kemampuan audit untuk menilai bukti
berkelanjutan secara objektif mungkin akan terhambat.
Pertimbangan auditor dapat dipengaruhi oleh kredibilitas klien jika terjadi
pada tahap awal proses audit dilaksanakan. Namun apabila kredibilitas dari klien
dilakukan pada tahap akhir dimana auditor sudah membentuk sebuah opini terlebih
dahulu berdasarkan bukti yang telah terkumpul, diperkirakan tidak akan terpengaruh
oleh kredibilitas atau keinginan pihak klien.
13
2.2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Teori pembelajaran sosial (social learning theory) merupakan teori yang
berasumsi bahwa manusia cukup fleksibel dan sanggup mempelajari beragam
kecakapan bersikap maupun berperila ku dan bahwa titik pembelajaran terbaik dari
itu semua adalah adanya pengalaman-pengalaman tak terduga (vicarious
experiences).
Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura ini memiliki sudut pandang
bahwa manusia sebagai „agen‟ (human agency) yaitu makhluk yang sanggup
mengatur dirinya, proaktif, reflektif dan mengorganisasikan dirinya. Selain itu,
mereka juga memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tindakan mereka sendiri demi
menghasilkan konsekuensi yang diinginkan (Feist dan Feist, 2008). Apabila teori ini
mampu diaplikasikan dalam pelaksanaan audit sebagai keyakinan auditor tentang
kemampuannya untuk mengerahkan motivasi, sumber daya kognitif dan tindakan
yang diperlukan, maka tidak ada kesulitan bagi auditor untuk berhasil melaksanakan
tugas dan penentuan judgment yang tepat meskipun adanya kredibilitas atau
keinginan dari klien.
2.3. Pertimbangan Auditor
Hogart (1992) mengartikan pertimbangan auditor sebagai proses yang terus
menerus dalam perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, dan
penerimaan informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor. Pentingnya
14
pertimbangan dalam proses pengauditan telah berterima secara umum sebagai sesuatu
yang melekat hampir pada setiap tahap pengauditan. Contoh penggunaan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan audit berkaitan dengan penetapan
materialitas, penilaian sistem pengendalian internal, penetapan tingkat risiko,
penentuan strategi audit yang digunakan, penentuan prosedur audit yang
dilaksanakan, evaluasi bukti yang diperoleh, penilaian going concern perusahaan, dan
sampai pada opini yang akan diberikan oleh auditor.
America Institute of Certified Public Accountant (AICPA) menyatakan bahwa
pertimbangan merupakan faktor yang sangat penting dalam semua tahapan
pengauditan, tetapi dalam banyak situasi adalah tidak mungkin secara praktikal untuk
menetapkan standar mengenai bagaimana pertimbangan diterapkan oleh auditor.
Hogarth (1992) mengartikan pertimbangan sebagai proses pemahaman yang
merupakan perilaku pemilihan keputusan. Proses pertimbangan tergantung pada
kedatangan informasi yang terus-menerus dapat memengaruhi pilihan yang akan
diambil auditor. Setiap langkah dalam proses pertimbangan jika informasi terus-
menerus datang, akan muncul pertimbangan dan keputusan baru.
2.4. Pengalaman Auditor
Pengalaman yang dimaksud ini adalah pengalaman auditor dalam melakukan
pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, maupun banyaknya
penugasan yang pernah dilakukan. Gusnardi (2003:8) mengemukakan bahwa
15
pengalaman audit (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur
tempat auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun
pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta
pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah penting
yang berhubungan dengan pengalaman auditor akan berkaitan dengan tingkat
ketelitian auditor.
Butt (1998) memperlihatkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang
berpengalaman akan membuat pertimbangan yang relatif lebih baik dalam tugas-
tugas profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman. Jadi seorang
auditor yang lebih berpengalaman akan lebih tinggi tingkat skeptisisme
profesionalnya dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman.
Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara
berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang
terbaik. Menurut Herliansyah (2006), seseorang dengan lebih banyak pengalaman
dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal tersimpan dalam ingatannya dan dapat
mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa.
Kemudian auditor yang berpengalaman membuat pertimbangan lebih baik dalam
tugas-tugas profesional dibandingkan auditor yang belum berpengalaman. Hal ini
dipertegas oleh Haynes et al. (1998) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang
dimiliki auditor ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.
16
2.5. Kredibilitas Klien
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan
kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan
kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah
kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang
diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi).
Taylor et al. (2000: 148) menyatakan bahwa kredibilitas terdiri atas dua
komponen, yaitu keahlian (expertise) dan kelayakan untuk dipercaya
(trustworthiness) dari sumber yang menyampaikan suatu informasi. Kredibilitas
sumber yang menyampaikan informasi selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu
kredibilitas tinggi dan kredibilitas rendah. Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi
akan lebih dapat meyakinkan daripada yang memiliki kredibilitas rendah.
Semakin tinggi keahlian/kompetensi suatu sumber semakin tinggi pula
keyakinan terhadap sumber tersebut. Pengaruh ini diharapkan dibatasi oleh kondisi
preferensi awal karena auditor akan lebih sensitif terhadap preferensi klien hanya jika
preferensi diketahui sebelum mengevaluasi bukti. Hasilnya, interaksi yang
diprediksikan dalam reaksi auditor terhadap preferensi klien secara diferensial
dipengaruhi oleh kredibilitas klien, tetapi hanya dalam kondisi preferensi awal.
Riset-riset keprilakuan dalam auditing menyatakan bahwa kredibilitas klien
yang dalam hal ini bagian dari preferensi klien akan berdampak terhadap
17
pertimbangan (judgement) audit hanya bila ada sejumlah kondisi-kondisi tertentu
terjadi dalam konteks audit itu. Bila auditor mendapat pernyataan eksplisit mengenai
preferensi klien yang bertentangan dengan preferensi auditor atau standar akuntansi
sehingga terdapat hubungan berlawanan yang terbentuk antara auditor dan klien,
maka studi-studi yang telah dilakukan melaporkan efek preferensi klien yang kecil
atau tidak ada (Gramling, 1999). Sedangkan bila hubungan berlawanan itu dikurangi
dengan memasukkan skenario tidak adanya pedoman otoritatif dalam standar
akuntansi (Trompeter, 1994), maka hasil studi menunjukkan efek preferensi klien
yang lebih kuat. Dengan demikian, tingkat ambiguitas menentukan pengaruh
preferensi klien terhadap pertimbangan audit (Koroy, 2005).
2.6. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan Susetyo (2009) menemukan bahwa pengalaman
audit tidak memiliki pengaruh terhadap pertimbangan auditor. Begitu juga
kredibilitas klien tidak dapat memengaruhi pengalaman audit terhadap pertimbangan
auditor.
Penelitian ini ingin mengkonfirmasi penelitian dari Susetyo (2009) dengan
jumlah responden yang lebih besar sehingga hasil penelitian ini yang menggunakan
variabel pengalaman auditor, pertimbangan auditor dan kredibilitas klien bisa lebih
digeneralisasikan. Persamaan penelitian ini dengan Susetyo (2009) terletak pada
variabel dependen, independen, dan moderasinya. Peneliti tetap menggunakan
18
variabel yang sama dengan alasan (1) adanya pengadopsian International Standards
On Auditing (ISA) dalam audit laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2013, (2) terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No.5 tahun 2011, (3)
telah disahkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014
tentang Akuntan Beregister Negara sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan
penelitian Susetyo (2009).
Perbedaan penelitian ini dengan Susetyo (2009) terletak pada analisis faktor
konfirmatori yang tidak dilakukan pada penelitian Susetyo (2009). Analisis faktor
konfirmatori dilakukan sebelum analisis regresi yang bertujuan untuk meyakinkan
data-data yang digunakan dalam penelitian dan menkonfirmasi faktor-faktor yang
membentuk suatu variabel. Selain itu perbedaan peneltian ini dengan Susetyo (2009)
terletak pada lokasi penelitian dan tahun penelitian. Susetyo (2009) melakukan
penelitian di Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta dan tahun penelitian 2009, sedangkan pada penelitian ini
dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Bali dan tahun penelitian 2014.
Penelitian yang berkaitan dengan pertimbangan auditor juga dilakukan oleh
Arum (2008) yang menunjukkan pengalaman audit memiliki pengaruh positif
terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian yang dilakukan Arum (2008) adalah terletak pada dengan teknik
penarikan sampel yang digunakan. Penelitian Arum (2008) menggunakan Simple
Random Sampling yaitu responden yang digunakan hanya auditor senior (memiliki
19
masa kerja lebih dari 2 tahun) sedangkan penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh yaitu semua auditor yang ada di Kantor Akuntan Publik di Bali. Perbedaan
kedua adalah penambahan variabel moderasi yaitu kredibilitas klien. Lokasi
penelitian juga menjadi perbedaan penelitian Arum (2008) dan penelitian ini, dimana
Arum (2008) melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Kota
Bandung, sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di
wilayah Bali.
Penelitian yang dilakukan Yustrianthe (2012) menemukan pengalaman audit
tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Judgement. Hal tersebut bisa terjadi
karena (1) baik auditor laki-laki maupun perempuan dituntut untuk profesional (2)
Masa jabatan auditor yang tidak diimbangi oleh berbagai jenis penugasan audit dan
berbagai jenis perusahaan yang telah diaudit dan diyakini memiliki dampak pada
keakuratan penilaian yang dibuat auditor. Penelitian ini memiliki persamaan dengan
penelitian Yustrianthe (2012) yaitu sama-sama menggunakan variabel pengalaman
audit dan pertimbangan auditor. Penelitian ini ingin mengembangkan penelitian
Yustrianthe (2012) yaitu menambah jumlah responden, karena jumlah responden
yang digunakan sebelumnya hanya sebesar 52,5 persen. Dengan jumlah responden
lebih banyak lagi diharapkan hasilnya dapat merepresentasikan hasil penelitian yang
yang berhubungan dengan pengalaman audit dan pertimbangan auditor. Selanjutnya,
ringkasan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada lampiran 2
20
BAB III
RERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS
3.1. Rerangka Berpikir
Rerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Rerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang
telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis,
sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa
tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan
hipotesis. Tujuan pembentukan rerangka berpikir adalah untuk menjawab dan
memecahkan persoalan penelitian, yaitu penyusunan hipotesis penelitian. Penelitian
ini berfokus pada teori kontijensi untuk memecahkan persoalan penelitian.
Pendekatan teori kontijensi pada audit berkaitan dengan faktor-faktor
situasional yang sering dihadapi auditor di lapangan. Situasi yang sering dihadapi
auditor adalah ketika bukti yang telah dikumpulkan yang mengarah pada temuan
audit dapat dipengaruhi oleh kredibilitas klien.
21
Hal ini membuat auditor berada pada situasi sulit dimana apabila auditor tidak
mengikuti keinginan klien, diperiode yang akan datang perusahaan tidak akan
menggunakan jasanya kembali, di pihak lain auditor juga harus mencegah kerugian di
masa datang yang diakibatkan adanya tuntutan atau litigasi hukum dan hilangnya
reputasi. Pendekatan kontijensi juga diperlukan agar auditor mengetahui karakteristik
klien yang akan di audit. Setelah itu auditor harus bisa menyesuaikan strategi audit
yang tepat digunakan dalam penugasan audit yang bertujuan sebagai proses
penyusunan arahan atau petunjuk audit dan penyelarasan antara pemahaman auditor
atas kegiatan klien dengan fokus audit yang akan dilakukan.
Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh pengalaman auditor
terhadap pertimbangan auditor masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Berdasarkan kajian empiris, kredibilitas klien dipercaya dapat memengaruhi
pertimbangan auditor baik itu auditor berpengalaman maupun auditor kurang
berpengalaman. Gambaran rerangka berpikir penelitian ini yang disajikan pada
Gambar 3.1.
22
Gambar 3.1
Rerangka Berpikir
Kajian Teoritis
Teori
Kontijensi
Kajian Empiris
Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap
Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas
Klien Sebagai Variabel Moderating
(Susetyo,2009)
Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien dan
Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan
Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit
(Arum,2008)
The Persuasiveness of Client Preferences:
An Investigation of the Impact of Preference
Timing and Client Credibility (Jenkins dan
Haynes, 2003)
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit
Judgment Auditor Pemerintah
(Yustrianthe,2012)
Pengaruh Preferensi Klien Dan Pengalaman
Audit Terhadap Pertimbangan Auditor
(Koroy,2005)
Pengaruh Risiko Audit, Pengalaman Audit
Dan Kompleksitas Dokumen Audit
Terhadap Pertimbangan Auditor
(Rachmawati dkk, 2013)
Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap
Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam
Auditor Judgment (Herliansyah, 2006)
Hipotesis
Hasil Penelitian
Pengujian Statistik
Rumusan Masalah
Pengaruh Pengalaman Audit
Pada Pertimbangan Auditor
Kredibilitas klien memoderasi
pengaruh pengalaman audit
pada pertimbangan auditor
23
3.2. Konsep Penelitian
Konsep adalah terminologi teknis yang merupakan komponen-komponen dari
kerangka teori. Kerangka konsep dapat berbentuk bagan, model matematik atau
perumusan fungsional yang dilengkapi uraian kualitatif serta menunjukkan semua
variabel yang berpengaruh pada penelitian. Dalam penelitian ini, konsep penelitian
berbentuk bagan, yang ditunjukkan pada Gambar 3.2
Gambar 3.2
Konsep Penelitian
Gambar 3.2 memaparkan bahwa melalui penelitian ini peneliti ingin menguji
pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hasil-hasil peneliti
sebelumnya berkaitan dengan pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan
auditor tidak konsisten maka peneliti akan mengembangkan dengan memoderasi
pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor dengan kredibilitas klien.
Pengalaman Audit
Kredibilitas Klien
Pertimbangan Auditor
24
3.3. Rumusan Hipotesis
3.3.1. Pengaruh Pengalaman Auditor Pada Pertimbangan Auditor
Shelton (1999) menyatakan bahwa pengalaman auditor dapat mengurangi
pengaruh informasi yang tidak relevan dalam pertimbangan (judgment) auditor.
Auditor yang berpengalaman (partner dan manajer) dalam membuat pertimbangan
(judgment) mengenai going concern tidak dipengaruhi oleh kehadiran informasi
yang tidak relevan. Sedangkan auditor yang kurang pengalamannya dalam membuat
pertimbangan (judgment) mengenai going concern dipengaruhi oleh kehadiran
informasi yang tidak relevan.
Penelitian Haynes et al. (1998) yang menyelidiki pengaruh peran auditor
dalam melayani kepentingan klien menemukan bahwa auditor tidak secara otomatis
mengambil posisi advokasi bagi klien, terutama bila kepentingan klien tidak dibuat
eksplisit. Tetapi bila kepentingan itu ditonjolkan (salient), auditor khususnya yang
berpengalaman akan berperilaku konsisten dengan posisi advokasi.
Pengalaman auditor memiliki peran dalam menentukan judgment sebagai
dasar menyatakan opini yang layak dan sesuai diberikan atas keadaan laporan
keuangan yang diaudit. Bagi auditor yang kurang memiliki pengalaman audit,
biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam menentukan judgment, sehingga
opini yang diberikan kurang tepat. Oleh karena itu Hipotesis H1 dinyatakan sebagai
berikut:
H1: Pengalaman auditor berpengaruh terhadap pertimbangan auditor.
25
3.3.2. Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor Pada
Pertimbangan Auditor
Kredibilitas klien yang dikomunikasikan pada pihak auditor awal dari sebuah
proses evalusi bukti yang ada mungkin akan menghambat pihak auditor dari proses
evaluasi terhadap bukti yang ada dengan cara yang tidak bias. Sebaliknya, preferensi
awal mungkin bisa berfungsi sebagai sinyal atau pemberi tanda „red flag‟ dan pihak
auditor akan merespon dengan tetap memelihara kewaspadaan atau rasa skeptis yang
tinggi sepanjang proses evaluasi akan bukti yang ada (Susetyo, 2009).
Jenkins dan Haynes (2003) mengemukakan bahwa tidak ada pengaruh yang
ditimbulkan oleh kredibilitas dari pihak klien. Insentif yang saling bertentangan yang
dihadapi oleh auditor akan memotivasi studi lainnya tentang kredibilitas dari pihak
klien. Sebaliknya, auditor akan dibayar oleh pihak klien yang berkeinginan untuk
memuaskan mereka guna mempertahankan kesinambungan bisnis mereka. Sebagai
akibatnya penilaian audit mungkin akan mengalami bias sesuai dengan arah dari
perlakukan akuntansi yang diinginkan oleh klien.
Gibbins and Newton (1994) mengemukakan bahwa saat kredibilitas klien
diterima, maka seorang auditor mungkin akan mengakui bahwa mereka diminta
untuk menjustifikasi keputusan mereka di waktu yang akan datang. Sedangkan
Koonce et al, (1995) menyatakan saat seorang auditor akan mengantisipasi untuk
menjustifikasi penilaian mereka terhadap pihak lain, mereka akan mengakumulasikan
26
bukti yang lebih banyak dan meningkatkan anggaran waktunya untuk meninjau bukti
yang ada.
Judgment auditor sering kali dapat berubah ketika adanya kredibilitas dari
pihak klien. Kesaksian, penjelasan, alasan, bahkan bujukan dari klien mengenai
bukti-bukti penyimpangan atau kesalahan yang ditemukan auditor untuk tidak
dipermasalahkan dalam laporan audit membuat auditor merubah judgment
sebelumnya. Namun untuk auditor yang memiliki pengalaman audit yang cukup,
tidak akan terpengaruh oleh kredibilitas klien yang berupa kesaksian, penjelasan,
alasan, atau bujukan dari pihak klien. Oleh karena itu Hipotesis H2 dinyatakan
sebagai berikut:
H2: Kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan
auditor.
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mencakup
tahapan-tahapan penelitian yang dimulai dari latar belakang, masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, kajian pustaka serta penelitian-penelitian sebelumnya untuk dapat
merumuskan suatu hipotesis penelitian. Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan
data penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat ditarik kesimpulan penelitian.
Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif berupa data primer yang
diperoleh dari jawaban responden terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti. Sedangkan responden yang menjawab daftar pertanyaan tersebut adalah auditor
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali. Berdasarkan hipotesis yang diajukan,
variabel-variabel yang digunakan yaitu variabel independen (pengalaman auditor),
variabel dependen (pertimbangan auditor) dan variabel moderasi (kredibilitas klien).
Teknik analisis yang digunakan Moderated Regression Analysis (MRA)
untuk menguji hipotesis interaksi yang diajukan. Hasil analisis kemudian
diinterpretasikan untuk menjawab permasalahan yang ada. Langkah terakhir dari
penelitian ini adalah membuat suatu kesimpulan dan saran penelitian. Berikut ini
adalah skema dari rancangan penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.
28
Gambar 4.1
Rancangan Penelitian
Latar
Belakang
Masalah
Penelitian
Kajian Pustaka dan
Penelitian sebelumnya
Manfaat
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Data
Penelitian
Hipotesis
Penelitian
Kuantitatif
Data Primer
Kuisioner
Kesimpulan
Penelitian
Independen:
Pengalaman Auditor
Dependen:
Pertimbangan Auditor
Variabel
Penelitian
Sampel Jenuh
Hasil Pengujian dan
Pembahasan
Saran dan
Implikasi
Moderated
Regression
Analysis (MRA)
Moderasi:
Kredibilitas
Klien
29
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Kantor Akuntan Publik di Bali. Berdasarkan
Direktori Kantor Akuntan Publik dari Institut Akuntan Publik Indonesia terdapat 8
Kantor Akuntan Publik di Bali. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.
4.3. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup auditing dengan menguji pengaruh
variabel bebas pengalaman auditor, variabel moderasi kredibilitas klien dan variabel
terikat pertimbangan auditor.
4.4. Penentuan Sumber Data
4.4.1. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2009), yaitu hasil dari kuisioner yang disebarkan ke semua Kantor
Akuntan Publik di Bali. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang
secara langsung diperoleh dari hasil jawaban dari sejumlah pertanyaan yang dijawab
oleh responden dalam hal ini auditor dari Kantor Akuntan Publik di Bali.
30
4.4.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam
penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali.
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh. Teknik sampel
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel (Sugiyono, 2009). Jadi sampel dalam penelitian ini adalah semua
auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Bali.
4.5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian memuat tentang cara, alur dan prosedur pengumpulan
data. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan
teknik kuesioner. Teknik kuisioner merupakan serangkaian pernyataan yang diajukan
kepada responden (Sugiyono, 2009). Kuesioner yang disebar berupa daftar
pernyataan tertulis kepada responden mengenai pengaruh pengalaman auditor
terhadap pertimbangan auditor yang dimoderasi oleh kredibilitas klien. Selanjutnya
tiap pertanyaan diukur dengan skala numerik yang menggunakan 5 alternatif skor
untuk mengukur sikap responden. Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
31
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel
No. Nama Kantor
Akuntan Publik
Alamat Kantor Akuntan
Publik
Jumlah
Populasi
Jumlah
Sampel
1. KAP Drs. Ida
Bagus Djagera
Jl. Hasanuddin No.1
Denpasar/Tlp. 27460
2 2
2. KAP Drs. Johan,
Malonda, Mustika,
& Rekan (Cab.)
Jl. Muding Indah I No.5 Kuta
Utara, Kerobokan/Tlp.
434884
20 20
3. KAP K. Gunarsa Jl. Tukad Banyu Sari II No.5
Denpasar/Tlp. 225580
7 7
4. KAP Drs. Ketut
Budiartha
Perumahan Padang Pesona
Graha Adhi Blok A 6, Jl.
Gunung Agung Denpasar
Barat
5 5
5. KAP Drs. Sri
Marmo
Djogosarkoro
Jl. Gunung Muria Blok VE
No.4 Denpasar/ Tlp. 480033
18 18
6. KAP Drs. Wayan
Sunasdyana
Jl. Pura Demak I Gang Buntu
No. 89, Pemecutan Kelod
Denpasar/Tlp. 7422329
9 9
7. KAP I Wayan
Ramantha
JL. Rampai No. 1 A Lantai 3 10
10
8. KAP Drs. Ketut
Muliartha R.M. &
Rekan
Gedung Guna Teknosa, Jl.
Drupadi No.25 Renon,
Denpasar/ Tlp. 248110
3 3
Jumlah 74 74
Sumber :Directory IICPA, 2014
32
4.6. Variabel Penelitian
4.6.1. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu atribut yang padanya dapat dilekatkan bilangan
atau nilai (Ikhsan, 2008). Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam
penelitian ini adalah variabel dependen, variabel independen dan variabel
moderasi. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1). Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertimbangan
auditor.
2). Variabel bebas atau independen adalah variabel yang langsung
memengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengalaman auditor.
3). Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel terikat dan bebas. Variabel moderasi dalam
penelitian ini adalah kredibilitas klien.
4.6.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
4.6.2.1. Pertimbangan Auditor
Pertimbangan auditor adalah proses yang terus menerus dalam perolehan
informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, dan penerimaan
informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor (Hogart, 1992). Variabel ini
33
diukur dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Jenkins dan
Haynes (2003) yang terlihat dari:
1) Kasus pertama, pertimbangan yang diminta adalah mengungkapkan atau tidak
perkara hukum yang akan menimbulkan kewajiban bersyarat bagi klien dan
seberapa besar keinginan merekomendasikan klien untuk mengungkapkan
kejadian tersebut dalam laporan keuangannya.
2) Kasus kedua, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar keyakinan
akan tertagihnya saldo piutang dagang salah satu debitur klien dan seberapa
besar keinginan merekomendasikan klien untuk membuat penyesuaian
penyisihan piutang tak tertagih.
3) Kasus ketiga, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar keinginannya
untuk memperluas sampel bukti audit untuk akun persediaan barang dagang
dan seberapa besar keinginannya untuk membuat penyesuaian atas akun
persediaan barang dagang.
4) Kasus keempat, pertimbangan yang diminta adalah seberapa besar
keinginannya untuk memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan
transaksi antar group perusahaan dan seberapa besar keinginannya
merekomendaasikan klien untuk membuat penyesuaian atas selisih harga beli
dalam laporan keuangan klien.
34
Masing-masing kasus diukur dengan skala numerik yang menggunakan 5
alternatif skor untuk mengukur sikap responden.
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Sekali Sekali
4.6.2.2. Pengalaman Auditor
Pengalaman auditor yang dimaksud adalah pengalaman audit dalam
melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu,
maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Gusnardi (2003:8)
mengemukakan bahwa pengalaman auditor (audit experience) dapat diukur
dari jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun
pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman,
keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta
pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit.
Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator yang
dikembangkan oleh Suraida (2003). Dalam pertanyaan yang disampaikan
pada kuesioner dikombinasi untuk pengalaman audit adalah lama bekerja
sebagai auditor dan berapa banyak penugasan yang pernah ditangani.
35
4.6.2.3. Kredibilitas Klien
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk
menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas
berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama
konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima
sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan (Kode Etik Profesi
Akuntansi).
Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator yang
dikembangkan oleh Hovland dan Weiss (1952) dalam Taylor et al. (2000).
Dalam hal ini pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner dikombinasi
untuk kredibilitas klien dalam kasus pengungkapan kewajiban bersyarat,
kasus pengukuran ketertagihan piutang dagang, kasus penentuan tingkat
materialitas, dan kasus perekayasaan transaksi.
Selanjutnya tiap pertanyaan diukur dengan skala numerik yang
menggunakan 5 alternatif skor untuk mengukur sikap responden.
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Sekali Sekali
Selanjutnya, ringkasan operasional variabel dari penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel
4.2.
36
Tabel 4.2
Operasional Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
No. Butir
Pertanyaan
Pertimbangan
auditor
Pertimbangan
auditor (Jenkins &
Haynes, 2003)
dengan kasus:
- Kewajiban
Bersyarat
- Keinginan untuk mengungkapkan atau
tidak perkara hukum yang sedang
dihadapi klien
- Keinginan merekomendasikan klien
untuk mengungkapkan perkara hukum
tersebut didalam laporan keuangannya
8
9
- Kolektibilitas
Piutang Dagang
- Keinginan mempercayai tertagihnya
piutang dagang klien
- Keinginan merekomendasikan klien
untuk mengalokasikan piutang
bermasalah ke dalam penyisihan piutang
tak tertagih
11
12
- Penentuan
Tingkat
Materialitas
- Keinginan memperluas sampel bukti
audit untuk akun persediaan barang
dagang
- Keinginan merekomendasikan klien
untuk membuat penyesuaian persediaan
barang dagang
14
15
- Perekayasaan
Transaksi
- Keinginan memperluas pengujian atas
indikasi perekayasaan transaksi
- Keinginan merekomendasikan klien
untuk membuat penyesuaian atas selisih
harga beli dalam laporan keuangannya
17
18
Pengalaman
Auditor
Lamanya auditor
bekerja dibidang
audit dan banyaknya
penugasan audit
yang pernah
ditangani (Suraida,
2003)
- Lamanya bekerja sebagai auditor
- Banyaknya penugasan yang pernah
ditangani
5
6
Kredibilitas
Klien
Kredibilitas klien
(Hovland & Weiss,
1952 dalam Taylor
dkk, 2000)
- Sumber yang kompeten dan dapat
dipercaya (kredibilitas tinggi)
- Sumber yang kurang kompeten dan
kurang dapat dipercaya (kredibilitas
rendah)
7 & 13
10 & 16
37
4.7. Analisis Data
4.7.1. Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden (jenis
kelamin, umur, jabatan, dan jenjang pendidikan) dan deskripsi mengenai
variabel-variabel penelitian (pengalaman auditor, pertimbangan auditor, dan
kredibilitas klien sebagai moderating), peneliti menggunakan tabel distribusi
frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran, dan
standar deviasi. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data ordinal.
Data ordinal adalah data kualitatif yang menggunakan angka sebagai symbol
data kualitatif atau bukan angka sebenarnya dan dalam prosedur statistik,
seperti: regresi, uji t dan lain sebagainya, mengharuskan data berskala
interval. Tahap awal yang akan dilakukan adalah mengolah data dengan
merubah data ordinal menjadi data interval menggunakan Method Successive
Interval dengan bantuan program Excel (file stat97.xla). Method Successive
Interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval
(Sarwono dan Budiono, 2012).
4.7.2. Uji Kualitas Data
Kualitas data yang di hasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat
dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-masing untuk
mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
38
instrumen. Terdapat dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk uji
kualitas data, yaitu:
1) Uji reliabilitas dengan melihat koefsien (Cronbach) Alpha, dan
2) Uji validitas dengan melihat analisa faktor MSA.
Nilai reliabilitas dilihat dari Cronbach Alpha masing-masing instrument
penelitian (≥ 0,60 dianggap tidak reliabel) sebagaimana yang dianjurkan
Nunally, 1967 dalam Ghozali (2007). Sedangkan validitas dilihat dari MSA lebih
besar 0,50 dianggap valid. Semua perhitungan dilakukan dengan bantuan
program Statistics Package of Social Science (SPSS) for Windows versi 17.0.
4.7.3. Analisis Faktor Konfirmatori
Menurut Ghozali (2007) analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi
dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap
variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Dalam penelitian ini, analisis
faktor dilakukan menggunakan komputer dengan paket program SPSS 17.0.
Tahapan dalam menggunakan analisis faktor adalah sebagai berikut.
1) Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah perlu dilakukan perumusan secara jelas dari
analisis faktor tersebut dan variabel-variabel yang akan disertakan harus
diterapkan berdasarkan penelitian, teori dan pendapat peneliti. Variabel-
39
variabel dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model
analisis faktor sebagai berikut.
Xi = Ai1F1 + Ai2F2 +…+….+AimFm+ViUi ……………………………… (1)
Keterangan:
Xi = variabel ke I yang terstandarisasi
Aij = koefisien regresi berganda yang distandarisasi dari variabel (i) pada
common factor j
F = faktor umum
Vi = koefisien standar regresi dari variabel I pada faktor khusus
Ui = unique factor untuk variabel (i)
m = jumlah dari faktor-faktor umum
Faktor-faktor umum (F) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari variabel-variabel yang dapat diamati dengan formula sebagai berikut.
Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3+….+ WikXk………………………………. (2)
Keterangan:
F = estimasi faktor ke-i
Wi = bobot atau koefisien nilai faktor ke-i
K = jumlah variabel
2) Membuat matrik korelasi
Semua data yang masuk akan diolah sehingga menghasilkan matrik
korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan variabel-
variabel tertentu yang tidak memiliki hubungan dengan variabel-variabel
yang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisa. Pada tahap ini diketahui
variabel-variabel yang menimbulkan multikolinearitas yaitu dua variabel
dengan koefisien korelasi tinggi dan variabel tersebut dijadikan satu atau
40
dipilih salah satu untuk dianalisa lebih lanjut (bariett’s test of spehericity).
Kemudian digunakan uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) untuk mengetahui
kecukupan sampelnya. Analisis faktor dikatakan layak apabila besaran
KMO minimal 0,5.
3) Menentukan jumlah faktor
Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil langkah di
atas, untuk menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili data.
Untuk menentukan jumlah faktor yang dapat diterima secara empirik dapat
dilakukan berdasarkan eigenvalue setiap faktor yang muncul. Semakin
besarnya eigenvalue setiap faktor semakin respentatif faktor tersebut
tersebut untuk mewakili sekleompok variabel. Faktor yang dipilih adalah
faktor yang mempunyai eigenvalue lebih besar atau sama dengan 1.
Demikian juga didasarkan pada percentage of variance suatu faktor dapat
menjadi pertimbangan konsumen apabila memilih nilai lebih besar dari 5
persen, dan apabila didasarkan pada cumulative of variance ketentuannya
adalah nilai minimum sebesar 60 persen, maka faktor tersebut digunakan
dalam model.
4) Rotasi Faktor
Hasil penyederhanaan faktor dalam matrik memperlihatkan hubungan antara
faktor variabel individual, tetapi dalam faktor-faktor tersebut terdapat
banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit untuk diinterpretasikan.
41
Oleh karena faktor yang dibuat hanya satu, maka tidak perlu dilakukan
rotasi faktor, karena memberikan hasil yang sama.
5) Interpretasi faktor
Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan variabel-
variabel yang mempunyai faktor loading tinggi di dalam faktor tersebut.
Untuk interpretasi hasil penelitian ini, besarnya loading faktor yang dipakai
adalah minimum sama dengan nilai rata-rata faktor loading ditambah
dengan standar deviasi yang ada pada masing-masing faktor. Variabel yang
mempunyai faktor loading kurang dari nilai minimum tersebut di atas,
dikeluarkan dari model.
6) Menentukan ketepatan model
Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui mampu tidaknya
model yang menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji
dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat
jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang
diproduksi.
4.7.4. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini tidak semua asumsi model regresi tersebut akan diuji.
Asumsi yang tidak akan diuji adalah autokorelasi. Autokorelasi tidak diuji
dengan alasan karena data yang akan dikumpulkan dan diolah merupakan data
cross section bukan data time series yang merupakan penyebab terjadinya
42
autokorelasi. Dengan demikian dalam penelitian ini asumsi model regresi yang
akan diuji adalah pengujian disturbance error (normalitas), heteroskedastisitas,
dan multikolinieritas.
4.7.4.1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dengan variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak normal.
Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi normal (Ghozali,
2007:110). Caranya adalah dengan membandingkan hasil dari Kolmogorov-
Smirnov hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel. Dengan menggunakan
hasil olahan SPSS kesimpulan dapat ditarik dengan melihat Sig (2-tailed).
Jika Sig (2-tailed) lebih besar dari level of significant yang dipakai, maka
dapat disimpulkan bahwa residual yang dianalisis berdistribusi normal.
4.7.4.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2007:105). Pengujian ini dilakukan dengan
uji Glejser yakni dengan cara meregresi nilai absolute residual dari model
yang diestimasi terhadap variabel independen. Jika tidak ada satupun
variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute
43
residual atau nilai signifikansinya di atas 5 persen, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
4.7.5. Analisis Regresi
Dari model analisis regression analysis, maka pengujian terhadap
hipotesis dengan tingkat keyakinan 5 persen dapat dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS 17.00 for Windows. Model regresi akan
menghasilkan R2 yang menyatakan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen yang diuji. Hipotesis satu (H1) diuji dengan melihat nilai t
hitung atau ρ value dan melihat rumus persamaan (3) dengan ketentuan
hipotesis alternatif diterima jika t hitung > t tabel atau ρ value ≤ 5 persen
(Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2007). Untuk pengujian hipotesis dua (H2)
diuji dengan Moderated Regression Analysis (MRA). MRA merupakan
aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen)
dengan rumus persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1*X2 + ε ……………………………………. (3)
Keterangan:
Y : Pertimbangan Auditor
X1 : Pengalaman auditor
X2 : Kredibilitas Klien
a : Konstan
b1, b2, b3 : Koefisien Regresi
ε : error
44
Selanjutnya, dari hasil analisis regresi moderasi akan diamati goodness of fit
yaitu: Koefisien determinasi (R2), Uji F, dan Uji T.
4.7.6. Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model bertujuan untuk mengetahui apakah model yang
tersebut layak atau tidak digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Uji kelayakan model dan uji hipotesis dilakukan
dengan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Uji kelayakan model menurut
(Ghozali, 2007) dapat diukur dari:
1) Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan presentase pengaruh semua
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Hasil perhitungan Adjusted R2
dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat
diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian.
45
2) Uji Statistik F
Uji kelayakan model dilakukan dengan uji F dengan tujuan untuk
mengetahui apakah semua variabel independen maupun variabel moderasi
mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) pada variabel
terikat/dependen. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig.
3) Uji Statistik t
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model uji regresi
moderasi (MRA) dengan melihat hasil uji t. Penarikan simpulan dari
hipotesis didasarkan pada nilai probabilitas dari uji t baik pada variabel
bebas maupun variabel moderasi yang terdapat dalam model uji. Jika
probabilitas nilai t atau signifikansi ≤ 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel moderasi secara
parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
masing-masing variabel bebas terhadap variabel moderasi.
46
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Data Penelitian
5.1.1 Deskripsi Responden
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 74 auditor. Dari 74 kuesioner yang
disebar, kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 67 kuesioner (90,54
persen) sedangkan 7 kuesioner (9,45 persen) tidak dapat digunakan karena 5
kuesioner tidak kembali dan 2 kuesioner tidak dijawab dengan lengkap. Ringkasan
distribusi kuesioner penelitian disajikan dalam Tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1 Rincian Kuesioner Penelitian
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 74 100%
Kuesioner yang tidak kembali 5 6,75%
Kuesioner yang kembali 69 93,24%
Kuesioner yang gugur/tidak lengkap 2 2,7%
Kuesioner yang dapat digunakan 67 90,54%
Tingkat pengembalian : 69/74 x 100% = 93.24%
Tingkat pengembalian yang digunakan : 67/74 x 100% = 90,54%
Sumber: data diolah, 2014
5.1.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden penelitian merupakan profil dari 67 responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian ini. Profil responden memaparkan
mengenai jenis kelamin, umur, jabatan responden, jenjang pendidikan, lamanya
47
responden bekerja sebagai auditor, dan jumlah penugasan audit yang pernah
ditangani. Berikut adalah Tabel yang menunjukkan profil responden yang
berpartisipasi dalam penelitian ini:
Tabel 5.2 Profil Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Gender
1. Laki-laki
2. Perempuan
Umur
1. 19 – 23 tahun
2. 24 – 28 tahun
3. 29 – 33 tahun
4. 34 – 38 tahun
5. > 39 tahun
Jabatan
1. Partner
2. Manajer
3. Supervisor
4. Senior
5. Junior
Jenjang Pendidikan
1. Diploma
2. S1
3. S2
4. S3
Lama bekerja
1. < 5 tahun
2. 6 - 10 tahun
3. 11 - 15 tahun
4. 16 - 20 tahun
5. > 20 tahun
Jumlah Penugasan
1. < 10 penugasan
2. 11 - 20 penugasan
3. 21 - 30 penugasan
4. 31 - 40 penugasan
5. > 41 penugasan
32
35
28
27
8
3
1
1
3
7
19
37
12
54
1
-
61
1
4
1
-
37
24
2
-
4
47,76
52,24
41,79
40,30
11,94
4,48
1,49
1,49
4,48
10,45
28,36
55,22
17,91
80,60
1,49
-
91,05
1,49
5,97
1,49
-
55,22
35,83
2,98
-
5,97
Sumber: Data diolah, 2014
48
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa gender responden dalam penelitian
ini didominasi perempuan sebanyak 35 responden atau (52,24 persen) sedangkan
responden laki-laki sebanyak 32 responden atau (47,76 persen). Umur auditor yang
berusia muda lebih banyak menjadi responden dalam penelitian ini, terutama pada
umur 19 - 28 tahun sebanyak 55 responden atau (82,09 persen), dan responden diatas
umur 29 sebanyak 12 responden atau (17,91 persen). Sedangkan jabatan yang paling
banyak menjadi responden adalah junior auditor yaitu sebanyak 37 responden atau
(55,22 persen). Jabatan sebagai partner 1 responden atau (1,49 persen), manajer
sebanyak 3 responden atau (4,48 persen), supervisor sebanyak 7 responden atau
(10,45 persen), senior sebanyak 19 responden atau (28,36 persen).
Selanjutnya jenjang pendidikan, rata-rata pendidikan auditor yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah S1 yaitu sebanyak 54 responden atau (80,60
persen). Hal ini berarti jenjang pendidikan sebagai auditor khususnya di Kantor
Akuntan Publik di Bali sudah memadai. Selanjutnya Diploma sebanyak 12 responden
atau (17,91 persen) dan S2 sebanyak 1 responden atau (1,49 persen). Tabel 5.2
menunjukkan pengalaman audit yang dimiliki responden masih rendah. Hal ini
terlihat dari waktu responden menjadi auditor lebih banyak dibawah 5 tahun. Begitu
juga dari banyaknya penugasan yang pernah ditangani masih sedikit (dibawah 20
penugasan).
49
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik variabel
penelitian seperti: jumlah amatan, nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean dan
standar deviasi. Nilai minimum adalah nilai terkecil atau terendah pada suatu gugus
data, sedangkan nilai maksimum merupakan nilai terbesar atau nilai tertinggi pada
suatu gugus data. Nilai mean (nilai rata-rata dari suatu gugus data) merupakan suatu
ukuran pusat data bila data itu diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya. Rata-rata (mean) merupakan cara yang paling umum digunakan untuk
mengukur nilai sentral dari suatu distribusi data yang diteliti. Standar deviasi
merupakan ukuran penyimpangan sejumlah data dari nilai rata-ratanya. Berdasarkan
Tabel 5.3 nilai N yang ditunjukkan adalah banyaknya kuesioner yang diolah yaitu
sebanyak 67 kuesioner. Data olah pada regresi ini telah dilakukan transformasi data
dari data ordinal ke interval. Data yang tersaji pada tabel 5.3 menyajikan total
jawaban responden pada masing – masing variabel.
50
Tabel 5.3
Hasil Statistik Deskriptif Variabel
Variabel N Minimum Maksimum Rata-
rata
Simpangan
baku
X1(Pengalaman Auditor) 67 2,00 10,96 2,95 1,91
X2 (Kredibilitas Klien) 67 4,00 22,26 17,86 3,69
Y (Pertimbangan Auditor) 67 11,59 45,78 22,09 7,10
Valid N 67
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata
pengalaman auditor sebesar 2,95 dengan nilai minimum 2,00 dan maksimum
10,96. Nilai rata-rata sebesar 2,95 lebih cenderung pada nilai minimum 2,00.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar auditor memiliki pengalaman audit
yang rendah. Nilai rata-rata kredibilitas klien sebesar 17,86 dengan nilai
minimum 4,00 dan maksimum 22,26. Nilai rata-rata sebesar 17,86 lebih
cenderung pada nilai maksimum 22,26. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi
auditor terhadap kredibilitas klien relatif tinggi. Nilai rata-rata pertimbangan
auditor sebesar 22,09 dengan nilai minimum 11,59 dan maksimum 45,78. Nilai
rata-rata sebesar 22,09 lebih cenderung pada nilai maksimum 45,78. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata auditor menggunakan professional judgment
untuk melaksanakan dan memutuskan tugas auditnya.
51
5.2.2 Hasil Uji Instrumen Penelitian
5.2.2.1 Uji Reliabilitas
Rekapitulasi hasil uji realibilitas instrumen penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
Variabel Jumlah
Item
Cronbach’s Alpha Keterangan
X1 (Pengalaman Auditor) 2 0,886 Reliabel
X2 (Kredibilitas Klien) 4 0,921 Reliabel
Y (Pertimbangan Auditor) 8 0,968 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dijelaskan bahwa indikator dari variabel
independen memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6
sehingga dapat dikatakan instrumen pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan.
52
5.2.2.2 Uji Validitas
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Nilai MSA Kesimpulan
Pengalaman
Auditor (X1)
X1.1 0,510 Valid
X1.2 0,510 Valid
Kredibilitas
Klien (X2)
X2.1 0,674 Valid
X2.2 0,709 Valid
X2.3 0,774 Valid
X2.4 0,827 Valid
Pertimbangan
Auditor (Y)
Y1.1 0,887 Valid
Y1.2 0,951 Valid
Y1.3 0,808 Valid
Y1.4 0,887 Valid
Y1.5 0,957 Valid
Y1.6 0,819 Valid
Y1.7 0,913 Valid
Y1.8 0,896 Valid
Sumber: Lampiran 5
Uji validitas diukur dengan melihat nilai Measures of Sampling
Adquacy (MSA). Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada
Tabel 5.5 diatas. Berdasarkan Tabel 5.5 di atas, semua instrumen penelitian
mempunyai nilai MSA lebih besar dari 0,5 Jadi, dapat disimpulkan bahwa
semua instrumen penelitian adalah valid.
5.2.3 Analisis Faktor Konfirmatori
Analisis faktor konfirmatori berfungsi untuk mengkonfirmasi faktor-
faktor yang membentuk suatu variabel. Tujuan penggunaan analisis ini
adalah untuk memperoleh skor regresi faktor untuk masing-masing
53
variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini disajikan hasil
analisis faktor berdasarkan tahapan yang ada dalam analisis faktor, yaitu
sebagai berikut.
1) Kaiser Meyer Olkin (KMO)
Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan
sampelnya. Analisis faktor dianggap layak jika besaran KMO
nilainya minimal 0,5. Hasil uji Kaiser Meyer Olkin (KMO) disajikan
pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6
Hasil Uji Kaiser Meyer Olkin (KMO)
No. Variabel KMO
1 Pengalaman Auditor (X1) 0,500
2 Kredibilitas Klien (X2) 0,734
3 Pertimbangan Auditor (Y) 0,891
Sumber: Lampiran 6
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO)
untuk masing-masing variabel lebih besar atau sama dengan 0,5. Jadi
dapat dinyatakan bahwa, masing-masing variabel memiliki
kecukupan sampel untuk melakukan analisis faktor.
2) Measures of Sampling Adquancy (MSA)
Kelayakan model uji faktor untuk masing-masing variabel dapat
dilihat dari nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA). Dalam
penelitian ini variabel bebas adalah pengalaman auditor (X1), variabel
54
moderasi kredibilitas klien (X2) dan variabel terikatnya adalah
pertimbangan auditor (Y). Berikut nilai MSA instrument dari masing-
masing variabel disajikan pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7
Nilai Measures of Sampling Adquancy (MSA)
Variabel Indikator Nilai MSA
Pengalaman
Auditor (X1)
X1.1 0,510
X1.2 0,510
Kredibilitas Klien
(X2)
X2.1 0,674
X2.2 0,709
X2.3 0,774
X2.4 0,827
Pertimbangan
Auditor (Y)
Y1.1 0,887
Y1.2 0,951
Y1.3 0,808
Y1.4 0,887
Y1.5 0,957
Y1.6 0,819
Y1.7 0,913
Y1.8 0,896
Sumber: Lampiran 6
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai MSA instrumen dari masing-
masing variabel lebih besar dari 0,5. Jadi dapat dinyatakan bahwa,
masing-masing model layak digunakan dalam model uji faktor.
3) Percentage of Variance
Percentage of Variance menjelaskan kemampuan dari masing-masing
faktor intuk menjelaskan variasinya. Nilai Percentage of Variance
untuk masing-masing variabel disajikan pada Tabel 5.8.
55
Tabel 5.8
Nilai Percentage of Variance
No. Variabel Percentage of Variance
1 Pengalaman Auditor (X1) 93,152
2 Kredibilitas Klien (X2) 81,868
3 Pertimbangan Auditor (Y) 85,929
Sumber: Lampiran 6
Tabel 5.8 menunjukkan Percentage of Variance untuk masing-masing
variabel lebih besar dari 60 persen. Jadi dapat dinyatakan bahwa,
faktor dari masing-masing variabel memiliki kelayakan kemampuan
untuk menjelaskan variasi faktornya.
4) Komponen Faktor
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengalaman auditor (X1)
yang terdiri dari dua indikator, sedangkan variabel moderasi adalah
kredibilitas klien (X2) yang terdiri dari empat indikator, serta variabel
terikat adalah pertimbangan auditor (Y) yang terdiri dari delapan
indikator. Hasil dari rotasi faktor untuk masing-masing variabel dapat
ditunjukkan pada Tabel 5.9.
56
Tabel 5.9
Komponen Faktor
Sumber: Lampiran 6
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa seluruh instrumen dari masing-masing
variabel telah memenuhi syarat dan menunjukkan korelasi yang
sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rotasi yang lebih besar dari
0,7.
5) Ketepatan Model
Tahap terakhir dari teknik analisis faktor adalah mengetahui apakah
model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada
perlu diuji dengan teknik Principal Component Analysize (PCA)
yaitu, dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati
Variabel Indikator Nilai Faktor Korelasi
Pengalaman
Auditor (X1)
X1.1 0,965 Sangat Kuat
X1.2 0,965 Sangat Kuat
Kredibilitas Klien
(X2)
X2.1 0,956 Sangat Kuat
X2.2 0,910 Sangat Kuat
X2.3 0,939 Sangat Kuat
X2.4 0,807 Sangat Kuat
Pertimbangan
Auditor (Y)
Y1.1 0,912 Sangat Kuat
Y1.2 0,928 Sangat Kuat
Y1.3 0,877 Sangat Kuat
Y1.4 0,940 Sangat Kuat
Y1.5 0,969 Sangat Kuat
Y1.6 0,853 Sangat Kuat
Y1.7 0,956 Sangat Kuat
Y1.8 0,973 Sangat Kuat
57
dengan korelasi yang diproduksi. Ketepatan model untuk masing-
masing variabel disajikan pada Tabel 5.10
Tabel 5.10
Hasil Ketepatan Model
No. Variabel Nonredundant
Residuals
Ketepatan
Model (%)
1 Pengalaman Auditor (X1) 1 100,0
2 Kredibilitas Klien (X2) 4 66,0
3 Pertimbangan Auditor (Y) 5 17,0
Sumber: Lampiran 6
Tabel 5.10 menunjukkan uji ketepatan model dalam penelitian ini
sebagai berikut.
(1) Satu indikator pada variabel X1 dapat menjelaskan kondisi
pengalaman auditor sebesar 100,0 persen.
(2) Empat indikator pada variabel X2 dapat menjelaskan kondisi
kredibilitas klien sebesar 66,0 persen.
(3) Lima indikator pada variabel Y dapat menjelaskan kondisi
pertimbangan auditor sebesar 17,0 persen
5.2.4 Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik (classical linear regression model (CLRM) adalah
persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda
yang berbasis ordinary least square (OLS). Model regresi akan lebih tepat
58
bila beberapa asumsi berikut ini terpenuhi. Uji asumsi klasik tersebut, antara
lain: uji normalitas data dan uji multikolinearitas.
5.2.4.1 Uji Normalitas
Uji ini dapat dianalisa melalui uji one-sample Kolmogorov-Smirnov
dengan melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada di atas
0,05 maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi
normal. Hasil analisis uji kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada Tabel 5.11
berikut ini:
Tabel 5.11
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa,,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,60269279
Most Extreme Differences Absolute 0,203
Positive 0,203
Negative -0,093
Kolmogorov-Smirnov Z 1,063
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,079
Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas untuk semua
variabel dalam penelitian ini menunjukkan nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar
0,079 yaitu lebih besar dari 0,05 yang berarti data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
59
5.2.4.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Uji ini dapat dianalisa melalui uji glejser dengan
melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada diatas 5 persen
maka model regresi ini bebas dari masalah heterokedastisitas. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut ini.
Tabel 5.12
Uji Heterokedastisitas
Sumber : Lampiran 8
Tabel 5.12 diatas menunjukkan dengan jelas bahwa seluruh variabel
memiliki nilai signifikansi diatas 5 persen, sehingga model regresi ini tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
5.2.5 Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan persentase pengaruh semua
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi (R2)
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
T
Sig
B Std.
Error
Beta 1 (Constant) 0,411 0,086 4,764 0,000
Pengalaman Auditor -0,018 0,045 -0,076 -0,392 0,697
Kredibilitas Klien -0,043 0,038 -0,154 -1,137 0,260
Interaksi Pengalaman Auditor
dengan Pertimbangan Auditor 0,044 0,073 0,117 0,602 0,550
60
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dengan
adjusted (R2) adalah sebesar 0,729 yang berarti variabilitas variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 72,9 persen,
sedangkan sisanya sebesar 27,1 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di
luar model penelitian.
5.2.6 Uji statistik F (F test)
Uji statistik F (F test) bertujuan untuk mengetahui kelayakan model
regresi linear berganda sebagai alat analisis yang menguji semua variabel
independen maupun variabel moderasi mempunyai pengaruh secara bersama-
sama (simultan) pada variabel terikat/dependen. Bila nilai signifikansi annova
< α = 0,05 maka model ini layak atau fit. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel
5.13 berikut ini.
Tabel 5.13
Uji F
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 7,513 3 2,504 60,050 0,000
Residual 2,627 63 0,042
Total 10,140 66
Sumber : Lampiran 9
61
Tabel 5.13 menunjukkan nilai signifikansi annova < α = 0,05 sehingga model
regresi ini layak atau fit.
5.2.7. Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1 dan 2 diuji menggunakan analisis regresi berganda dengan
metode interaksi (Moderated Regression Analysis). Hasil yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut ini.
Tabel 5.14
Hasil Analisis Regresi Moderasi (MRA)
Variabel Unstandardized Coefficients
(b)
Nilai t Nilai Signifikan
a 0,081 1,596 0,115
X1 0,381 4,867 0,000
X2 0,305 5,329 0,000
X1*X2 0,304 3,418 0,001
Nilai R2 = 0,729, F-test = 60,050, (Sig. 0,000)
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 5.14 persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = 0,081 + 0,381 X1 + 0,305 X2 + 0,304X1*X2 + e
Keterangan:
Y : Pertimbangan Auditor
X1 : Pengalaman Auditor
X2 : Kredibilitas Klien
a : Konstanta
b1, b2, b3 : Koefisien Regresi
X1*X2 : Interaksi Pengalaman Auditor dengan Pertimbangan Auditor
e : error
62
5.2.7.1 Uji Hipotesis 1
Rumusan hipotesis 1 pada penelitian ini adalah pengalaman auditor
(X1) berpengaruh terhadap pertimbangan auditor (Y). Dari hasil analisis
regresi pada Tabel 5.14 menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh terhadap pertimbangan
auditor sehingga hipotesis pertama (H1) diterima (didukung data). Kemudian
dilihat dari nilai koefisien beta (b1) adalah 0,381 menunjukkan arah yang
positif. Hal ini bermakna bahwa semakin banyak pengalaman auditor maka
semakin baik juga pertimbangan auditor.
5.2.7.2 Uji Hipotesis 2
Rumusan hipotesis 2 pada penelitian ini adalah kredibilitas klien
memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor. Hasil
uji hipotesis 2 yang disajikan pada Tabel 5.14 menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 maka berarti variabel
kredibilitas klien merupakan variabel moderasi. Dengan demikian hasil
penelitian ini mendukung hipotesis kedua (H2) yang berarti kredibilitas klien
mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan
auditor.
63
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pengalaman Auditor Berpengaruh Terhadap Pertimbangan Auditor
Pengalaman auditor memiliki peran dalam menentukan judgment
sebagai dasar menyatakan opini yang layak dan sesuai diberikan atas keadaan
laporan keuangan yang diaudit. Bagi auditor yang kurang memiliki
pengalaman audit, biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam
menentukan judgment, sehingga opini yang diberikan kurang tepat.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengalaman
auditor berpengaruh terhadap pertimbangan auditor. Pengaruh ini
menunjukkan arah positif yang bermakna bahwa semakin banyak pengalaman
yang dimiliki auditor, maka semakin baik judgment yang diberikan oleh
auditor. Hal ini menunjukkan bahwa bagi auditor yang memiliki banyak
pengalaman, baik dari lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit
maupun banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang
audit tidak akan kesulitan dalam memberikan judgment secara tepat kepada
klien. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian Susetyo (2009) dan
Yustrianthe (2012), yang menyatakan bahwa pengalaman audit tidak
memengaruhi pertimbangan auditor.
64
6.2 Kredibilitas Klien Memoderasi Pengaruh Pengalaman Auditor Pada
Pertimbangan Auditor
Kredibilitas dari klien berupa kesaksian, penjelasan, alasan, bahkan
bujukan dari klien mengenai bukti-bukti penyimpangan atau kesalahan yang
ditemukan auditor sering kali berdampak pada berubahnya judgment auditor.
Namun untuk auditor yang memiliki pengalaman audit yang cukup, tidak akan
terpengaruh oleh kredibilitas klien.
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa kredibilitas klien
mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor.
Pengaruh interaksi bernilai positif yang artinya bahwa kredibilitas klien audit
meningkatkan (memperkuat) pengaruh positif pengalaman auditor pada
pertimbangan auditor. Hal ini bermakna bahwa semakin banyak pengalaman
yang dimiliki auditor, maka makin baik pertimbangan auditor terutama ketika
adanya kredibilitas dari klien. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian
Susetyo (2009) yang menyatakan bahwa kredibilitas klien tidak mampu
memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada pertimbangan auditor.
65
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap
hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai pengaruh pengalaman
auditor pada pertimbangan auditor dengan kredibilitas klien sebagai variabel
moderasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka simpulan yang dapat
diambil yaitu:
1) Pengalaman auditor berpengaruh positif signifikan pada pertimbangan
auditor. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman auditor,
baik dari lamanya bekerja dalam melakukan pemeriksaan audit maupun
banyaknya penugasan yang sudah pernah dilakukan dalam bidang audit maka
semakin baik judgment yang diberikan.
2) Kredibilitas klien mampu memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada
pertimbangan auditor. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi kredibilitas
klien maka akan memperkuat pengaruh pengalaman auditor pada
pertimbangan auditor.
66
7.2 Saran
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan
Publik dalam meningkatkan kualitas laporan audit. Bagi auditor, penelitian ini
dapat menjadi sumber tambahan informasi dalam membantu auditor membuat
keputusan dalam pertimbangannya pada saat mengaudit. Berdasarkan hasil
penelitian, maka masih diperlukan pengembangan untuk memperoleh hasil
penelitian yang lebih baik pada penelitian selanjutnya. Saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian adalah auditor diharapkan tidak terpengaruh
akan adanya kredibilitas klien atau bujukan dari pihak klien dan tetap patuh
terhadap etika profesi dalam setiap pelaksanaan proses audit serta tetap
bersikap independen agar laporan keuangan auditan yang dihasilkan lebih
berkualitas.
Berdasarkan nilai koefisien determinasi dengan adjusted (R2) adalah
sebesar 0,729 yang berarti pertimbangan auditor dapat dijelaskan oleh
pengalaman auditor sebesar 72,9 persen, sedangkan sisanya sebesar 27,1
persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. Variabel
lain di luar model penelitian dapat menjadi rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya. Misalnya kompleksitas tugas, dan fee audit sebagai variabel
moderating.
67
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 2002. Statement
on Auditing Standards. New York: AICPA.
Anderson, B.H. dan Maletta. M. 1994. Auditor attendance to negative and
positive Accounting 6: 1-20.
Arens. A. A., R. J. Elder dan Beasley. M. S. 2006. Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach, 11th Edition. Jilid 1. New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
Arum, Enggar Diah Puspa 2008. Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien dan
Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti
Audit, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.5 No.2 Desember: 157-159.
Badjuri, Achmat 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas
Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah,
Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol.3 No.2 Nopember: 183-197.
Bapepam. 2002. Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal. Melalui
http://www.bapepam.go.id [27/12/02]
Bazerman, M.H, K.P. Morgan dan G. Loewenstein. 1997. The impossibility
of auditor Independence. Sloan Management Review, 38 (Summer): 89-94.
Boynton, William C., Johnson, Walter G. Kell dan Ray Johnson. 2003.
Modern Auditing, 7th Edition. New York: John Willey Sons Inc.
Buchman, T.A., P.E. Tetlock, and R.O. Reed. 1996. Accountability and
Auditor‟s Judgments about Contingent Events. Journal of Business, Finance, and
Accounting 23: 379 – 398.
Butt J. L. 1988. Frequency Judgment in an Auditing related task. Journal of
Accounting Research. Vol. 26. Hal: 315-30.
Eagly, A.H., and S. Chaiken. 1993. The Psychology of Attitudes. Fort Worth,
TX: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
Farmer, T.A, L.E. Rittenberg dan G.M. Trompeter. 1987. An investigation of
the impact of economic and organizational factors on auditors independence.
Auditing: A Journal of Practice and Theory 7 (Fall): 1-14.
68
Feist, J. and Feist, G. J. (2008). Theories of Personality. (6th
ed). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Fisher, G Joseph, 1998, Contingency Theory, Management Control System
and Firm Outcomes: Past Results and Future Directions. Behavioural Research in
Accounting Vol. 10. Supplement: 47-64
Ghozali. I, 2007, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang
Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19. Edisi kelima. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibbins, M dan J. D. Newton. 1994. An Empirical exploration of complex
accountability in public accounting. Journal of Accounting Research. Autumn: 165 –
186.
Goodwin, J. 1999. The Effect of source Integrity and Consistency of Evidence
on Auditors‟ Judgment. Auditing: A Journal of Practice dan Theory 18 (Fall): 1-6
Gramling, Audrey A. 1999. External Auditor‟s Reliance on Work Performed
by Internal Auditors: The Influence of Fee Pressure on this Reliance Decision.
Auditing. Sarasota. Vol. 18: 117 – 136.
Gusnardi, 2003. Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor
yang belum Berpengalaman.Tesis. Universitas Padjadjaran.
Halim. A, 2003. Auditing dan Sistem Informasi, Edisi Pertama. UPP AMP
YKPN. Yogyakarta
Harun Al Rasyid. 1993. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala.
Bandung: Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Haynes, C. M., J. G. Jenkins and S. R. Nutt. 1998. The Relationship between
Client Advocacy and Audit Experience: An Exploratory Analysis. Auditing: A
Journal of Practice dan Theory. Vol.17 (2) Fall: 88 – 104.
Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Jurnal. Pengaruh Pengalaman
Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment.
Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang
69
Hogart, R. M. 1991. A Perspective On Cognitive Research In Accounting,
The Accounting Review 66 (2): 277-290
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. 2013. Direktori
Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik. IAI KAP. Jakarta
Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:
Graha Ilmu.
Jamilah, Siti, Zaenal Fanani dan Grahita Chandrarin, 2007. Pengaruh gender,
tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Simposium
Nasional Akuntansi X. Universitas Hasanudin. Makasar. 26-28 Juli
Jenkins, J. Gregory and C. M. Haynes. 2003. The Persuasiveness of Client
Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client
Credibility. Auditing: A Journal of Practice dan Theory. Vol.22. No.1, Maret: 143 –
154.
Koonce, L., U. Anderson, and G. Marchant. 1995. Justification of decisions in
auditing. Journal of Accounting Research 33 (autumn): 369-384
Koroy, T Ramaraya 2005. Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit
terhadap Pertimbangan Auditor, Simposium Nasional Akuntansi VIII, September:
917 – 928.
Libby, R. 1995. The role of knowledge and memory in audit judgment. Dalam
R.H.Ashton dan A.H. Ashton (Eds.), Judgment and Decision Making Research in
Accounting and Auditing. New York: Cambridge.
Meidawati, Neni. 2001. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor Independen
Melalui Standar Profesional. Media Akuntansi, Edisi 16-Januari-Februari
Merawati, Luh Komang 2013. Pegaruh Moderasi Karakteristik Komite Audit
Dengan Opini Audit Going Concern Pada Pergantian Auditor. Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Udayana.
Messier, Glover and Prawit 2014. Auditing and Assurance Services: A
Systematic Approach. Edisi ke-8. Jakarta: Salemba Empat
70
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Outley, David. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting:
Achievement and Prognosis. Accounting and Organization Society 5 (4): 413-428
Peecher, M.E. 1996. The Influence of Auditors‟ justification processses on
their Decisions: A Cognitive Model and Experimental Evidence. Journal of
Accounting Research 34 (Spring): 125-140
Pikiran Rakyat. 2003. Direksi Bank Lippo Didenda Rp 2,5 Miliar.
http://www.pikiran-rakyat.com [18/03/03]
Praditaningrum, Anugrah Suci 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Judgement. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Rachmawati, Yuni, Darwanis, dan Bakar, Usman 2013. Pengaruh Risiko
Audit, Pengalaman Audit Dan Kompleksitas Dokumen Audit Terhadap
Pertimbangan Auditor (Studi Pada Auditor Kantor Bpk-Ri Perwakilan Aceh), Jurnal
Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. . Vol.2. No. 2.Mei: 91 – 102.
Said, S. 2002. Enron dan Akuntan Publik. Majalah Tempo. No. 49/XXX.
Pebruari. Schuetze, W.P. 1994. A mountain or a molehill? Accounting Horizons 8
(March): 69-75.
Sarwono, Jonathan, dan Herlina, Budiono. 2012. Statistik Terapan. Aplikasi
untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Menggunakan SPSS, AMOS, dan Excel).
Jakarta. PT Elex Media Komputindo.
Shelton, S. W. 1999. The Effect of Experience on the Use of Irrelevant
Evidence in Auditor Judgment. The Accounting Review. Vol.74. No. 2. April: 217 –
224.
Siegel, Gary dan Marconi, H. Ramanauskas. 1989. Behavioral Accounting.
Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co. Simamora, H. 2002. Auditing. UPP
AMP YKPN. Yogyakarta.
71
Singgih Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suraida, Ida 2003. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, dan Risiko
Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian opini
Akuntan Publik dalam Audit Laporan Keuangan Perusahaan. Disertasi. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Susetyo, Budi 2009. Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan
Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating (Survey Empiris
Auditor Yang Bekerja Pada Kantor Akuntan Publik dan Koperasi Jasa Audit di
Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta), Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro
Taylor, S. E, Letitia A. P. dan David O. S. 2000. Social Psychology. New
Jersey: Prentice-Hall Inc.
Trompeter, Greg. 1994. The Effect of Partner Compensation Schemes and
Generally Accepted Accounting Principles on Audit Partner Judgment, Auditing
Sarasota, Vol.13, Iss.2, Fall: 56 – 69.
Tuanakotta, Theodorus M. 2014. Audit Berbasis ISA (International Standards
On Auditing). Jakarta: Salemba Empat
Tubbs, R.M. 1992. The Effect of Experience on The Auditor‟s Organization
and Amount of Knowledge. The Accounting Review.Oktober. p. 783-801
Winarna, 2001. Pengaruh Gender dan Perbedaan Disiplin Akademis Terhadap
Penilaian Etika Oleh Mahasiswa, Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta
Yustrianthe, Rahmawati Hanny 2012. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi
Audit Judgment Auditor Pemerintah, Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4, No. 2,
September 2012, Hal: 72-82
72
Lampiran1
Denpasar, Juni 2014
Perihal : Permohonan menjadi Responden
Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan tesis dan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Magister Sains (MSi), maka dengan ini saya:
Nama : Made Edy Septian Santosa
Nim : 1191661018
Universitas : Program Pascasarjana Universitas Udayana
Bermaksud untuk melakukan penelitian pada Auditor di Kantor Akuntan Publik di Bali. Adapun
topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengalaman Audit Sebagai Eksplanasi
Pertimbangan Auditor Dengan Moderasi Kredibilitas Klien”
Untuk itu, saya mohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini sesuai
dengan petunjuk pengisian, dengan lengkap dan jujur. Adapun tujuan dari penelitian ini semata-
mata hanya untuk kepentingan ilmiah dan segala identitas yang anda berikan akan dijaga
kerahasiaannya.
Atas kerjasama dan kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Made Edy Septian Santosa
73
DAFTAR KUESIONER
Identitas Responden
1. Jenis Kelamin:
Laki-laki Perempuan
2. Umur Tahun
3. Jabatan Bapak/Ibu/Sdr di Kantor Akuntan Publik Saat ini:
Partner Senior
Manajer Junior
Supervisor
4. Jenjang Pendidikan:
D3 S1
S2 S3 Lain-lain
Kuesioner Pengalaman Audit
Petunjuk: Isilah jawaban dari pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (X) pada angka
yang berada pada garis kontinum sesuai dengan keterangan yang ada dibawah setiap
pertanyaan.
5. Berapa lama Bapak/Ibu/Sdr menjadi auditor di Kantor Akuntan Publik?
1 2 3 4 5
Baru Lama
3 s.d 5 tahun > 20 Tahun
Keterangan:
1. 3 s.d 5 tahun 2. 6 s.d 10 tahun 3. 11 s.d 15 tahun
4. 16 s.d 20 tahun 5. Lebih dari 20 tahun
74
6. Berapa Jumlah penugasan audit yang pernah Bapak/Ibu/Sdr tangani sampai dengan sekarang?
1 2 3 4 5
Sedikit Banyak
< 10 Penugasan > 40 Penugasan
Keterangan:
1. Kurang dari 10 penugasan 4. 31 s.d 40 penugasan
2. 11 s.d 20 penugasan 5. Lebih dari 40 penugasan
3. 21 s.d 30 penugasan
Kuesioner Keyakinan Atas Kredibilitas Klien dan Pertimbangan Auditor
Petunjuk:
Sebelum menjawab pertanyaan, bacalah terlebih dahulu setiap skenario kasus yang
berhubungan dengan pertanyaan.
Isilah jawaban setiap item dengan memberi tanda silang (X) pada angka yang menurut
Bapak/Ibu/Sdr paling sesuai.
Setiap item hanya dijawab dengan satu tanda silang (X).
Skenario 1: Kasus Pengungkapan Kewajiban Bersyarat
PT. A adalah perusahaan besar yang memproduksi Kecap dan memiliki kinerja yang sangat
baik. Pada saat Bpk/Ibu/Sdr melakukan audit terhadap laporan keuangan PT. A untuk tahun 2013,
banyak terdengar keluhan dari masyarakat sekitar lokasi pabrik kecap ini atas pencemaran udara dan
limbah cair yang dialirkan ke sungai di dekat pabrik. Akibat dari pencemaran tersebut banyak
masyarakat yang terkena penyakit karena terhirup udara dan penggunaan air sungai untuk mandi
dan mencuci. Menurut kontroller PT. A yang dihubungi, mereka tidak terlalu menghiraukan keluhan
masyarakat karena telah membayar retribusi limbah kepada Pemda setempat, karena itu PT. A
beranggapan bahwa hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab mereka lagi.
Akibat dari permasalahan ini, masyarakat dibantu oleh sebuah LSM mendaftarkan
gugatannya ke pengadilan setempat untuk menuntut PT. A bertanggungjawab atas pencemaran yang
disebabkan aktivitas produksinya. Selama ini PT. A belum pernah terlibat dalam suatu perkara
hukum baik sebagai terdakwa maupun penggugat.
75
Sebelum Bapak/Ibu/Sdr mereview bukti audit, kontroller PT. A meminta untuk tidak
mempermasalahkan klaim tersebut dengan alasan bahwa PT. A pasti akan memenangkan perkara
hukum tersebut. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi
berikut:
7. Jika kontroller PT. A tersebut merupakan orang yang selama ini dapatBpk/Ibu/Sdr percaya
karena kompetensi dan kelayakannya untuk dipercaya, maka seberapa besar keyakinan
Bpk/Ibu/Sdr terhadap pernyataannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
8. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengungkapkan klaim atas kewajiban bersyarat
tersebut?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
9. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. A untuk mengungkapkan kasus
tersebut dalam laporan keuangannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
Skenario 2: Kasus Kolektibilitas Piutang Dagang
Bpk/Ibu/Sdr sedang mengaudit PT. B, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis
perdagangan alat berat. Untuk mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan akun piutang dagang,
dilakukan konfirmasi terhadap 40 (empat puluh) pelanggan PT. B Review atas aktivitas dalam
rekening PT. Y (salah satu pelanggan yang memiliki saldo piutang yang besar dan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas PT. B) menunjukkan bahwa PT. Y tidak melakukan pembayaran
selama tujuh bulan, padahal sebelumnya PT. Y selalu membayar tepat waktu. Menurut pegawai
bagian kredit, PT. Y sedang mengalami permasalahan dengan arus kasnya. Baru-baru ini PT. Y
membayar kira-kira 3% dari saldo utangnya, tetapi setelah itu tidak ada lagi pembayaran yang
76
diterima sampai dengan tanggal neraca bahkan sampai saat dilakukan audit. Secara umum, syarat
kredit yang ditetapkan perusahaan adalah 2/10, n/30, tetapi karena PT. Y adalah pelanggan lama dan
sangat berpengaruh terhadap aktivitas PT. B maka jangka waktu pembayaran untuk PT. Y diberikan
kelonggaran dan belum dimasukkan kedalam akun penyisihan piutang tak tertagih.
Pada saat Bpk/Ibu/Sdr telah selesai mereview bukti yang berkenaan dengan hal ini
tetapi belum membuat suatu judgment, manajer PT. B meminta agar hal ini tidak terlalu
dipermasalahkan karena ia merasa yakin bahwa PT. Y pasti akan membayar kewajibannya dalam
waktu dekat. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi
berikut:
10. Jika manajer PT. B tersebut merupakan orang yang baru Bpk/Ibu/Sdr kenal dan belum diketahui
kompetensi dan kelayakannya untuk dipercaya, maka seberapa besar keyakinan Bpk/Ibu/Sdr
terhadap pernyataannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
11. Seberapa besar Bapak/Ibu/Sdr mempercayai bahwa saldo tersebut pasti akan tertagih?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
12. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. B untuk membuat penyesuaian
penyisihan piutang tak tertagih dalam laporan keuangannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
77
Skenario 3 : Kasus Penentuan Tingkat Materialitas
PT. C merupakan sebuah perusahaan dagang besar yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek.
Laporan keuangan yang diaudit untuk tahun 2013 menunjukkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp
130 miliar, dengan saldo persediaan barang dagang akhir sebesar Rp 13 miliar. Pada saat
mengevaluasi bukti audit, untuk sampel dari persediaan barang dagang yang diperiksa, ditemukan
adanya ketidaksesuaian antara pencatatan persediaan dengan hasil pemeriksaan fisik persediaan
yang berjumlah Rp 1,3 juta.
Sebelum membuat suatu judgment atas review bukti tersebut, klien meminta
Bpk/Ibu/Sdr untuk tidak mempermasalahkan hal tersebut karena mereka beranggapan
jumlah tersebut sangatlah tidak material. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan
untuk masing-masing situasi berikut:
13. Jika Selama ini PT. C merupakan perusahaan yang kinerja manajemennya dinilai sehat dan
diyakini memiliki kompetensi yang tinggi dan layak untuk dipercaya, maka seberapa besar
keinginan Bpk/Ibu/Sdr untuk menerima permintaannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
14. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk memperluas sampel bukti audit yang akan
dievaluasi untuk akun persediaan barang dagang?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
15. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. C untuk membuat penyesuaian
persediaan barang dagang dalam laporan keuangannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
78
Skenario 4 : Kasus Upaya Perekayasaan Transaksi
PT. D merupakan perusahaan yang memproduksi IC (spare part elektronik) dengan bahan
baku utama diperoleh dari induk perusahaan. Karena keberadaan hubungan ekonomis klien dengan
perusahaan induknya, maka Bpk/Ibu/Sdr melakukan evaluasi mengenai pencatatan transaksi antar pihak
terkait. Sebelum mengevaluasi bukti audit yang berkenaan dengan pembelian bahan baku, dilakukan
survey untuk mengetahui harga pasar. Ternyata harga pasar bahan baku untuk IC hanya Rp 480,- perunit,
lebih rendah daripada harga beli dari perusahaan induknya yaitu Rp 550,- perunit. Ketika
dikonfirmasikan kepada klien, mereka beralasan bahwa barang yang diperoleh dari perusahaan induk
sudah pasti dapat diyakini mutu dan layanan purna jualnya daripada membeli di pasar dengan harga yang
lebih murah. Waktu ditanyakan kepada beberapa penjual produk yang sama di pasar, ternyata barang
yang mereka jual juga diperoleh dari produsen yang sama.
Ketika akan mengevaluasi bukti atas transaksi antar group tersebut, klien berusaha
meyakinkan bahwa hal tersebut tidaklah berdampak besar terhadap kinerja keuangan mereka.
Padahal dalam hal ini kelihatannya ada sesuatu yang berusaha disembunyikan oleh kilen dan perusahaan
induknya. Bapak/Ibu/Sdr diminta memberikan pertimbangan untuk masing-masing situasi berikut:
16. PT. D merupakan perusahaan yang baru pertama kali Bpk/Ibu/Sdr audit karena itu belum dapat
diyakini kompetensi manajemennya, maka seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr untuk mengikuti
permintaannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
17. Seberapa besar keinginan Bapak/Ibu/Sdr untuk memperluas pengujian atas indikasi perekayasaan
transaksi tersebut?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
18. Seberapa besar keinginan Bpk/Ibu/Sdr merekomendasikan PT. D untuk membuat penyesuaian atas
selisih harga beli bahan baku dalam laporan keuangannya?
1 2 3 4 5
Rendah Tinggi
Sekali Sekali
79
Lampiran 2
Penelitian-Penelitian Sebelumnya
No Nama Peneliti (Tahun),
Judul Variabel
Teknik
analisis
Hasil Penelitian
1 Susetyo (2009)
Pengaruh Pengalaman
Audit Terhadap
Pertimbangan Auditor
dengan Kredibilitas Klien
Sebagai Variabel
Moderating
Independen:
Pengalaman
Auditor
Dependen:
Pertimbangan
Auditor
Moderating:
Kredibilitas Klien
Moderated
Regression
Analysis
(MRA)
Hasil penelitian menemukan
bahwa pengalaman audit
tidak memiliki pengaruh
terhadap pertimbangan
auditor. Begitu juga
kredibilitas klien tidak dapat
memengaruhi pengalaman
audit terhadap pertimbangan
auditor
2 Arum (2008)
Pengaruh Persuasi Atas
Preferensi Klien dan
Pengalaman Audit
Terhadap Pertimbangan
Auditor dalam
Mengevaluasi Bukti Audit
Independen:
Persuasi atas
Preferensi Klien
dan Pengalaman
Audit
Variabel
dependen;
Pertimbangan
Auditor
Regresi
berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
persuasi atas preferensi klien
berpengaruh positif terhadap
pertimbangan auditor dalam
mengevaluasi bukti audit.
Begitu pula dengan
pengalaman audit yang
menunjukkan pengaruh
positif terhadap
pertimbangan auditor dalam
mengevaluasi bukti audit
3 Jenkins dan Haynes
(2003)
The Persuasiveness of
Client Preferences: An
Investigation of the
Impact of Preference
Timing and Client
Credibility.
Variabel
independen:
Waktu preferensi
dan kredibilitas
klien
Variabel dependen:
Pertimbangan
Auditor
Regresi
berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
kredibilitas klien
berpengaruh pada
tercapainya pertimbangan
auditor. Hal ini dikarenakan
bahwa auditor mungkin lebih
terbujuk oleh sebuah sumber
terpercaya dibandingkan
bukti yang kuat yang tidak
jelas apakah bukti tersebut
mendukung atau menolak
kredibilitas dari pihak klien
akan perlakuan akuntansi
yang diinginkan.
80
Lampiran 2 (Lanjutan)
No Nama Peneliti (Tahun),
Judul Variabel
Teknik
analisis
Hasil Penelitian
4 Yustrianthe (2012)
Beberapa Faktor yang
Mempengaruhi Audit
Judgment Auditor
Pemerintah
Variabel
independen:
Tekanan Ketaatan,
Kompleksitas Tugas,
Gender, dan
Pengalaman Audit
Variabel dependen:
Audit Judgment
Regresi
berganda
Hasil penelitian menemukan
bahwa tekanan, ketaatan dan
kompleksitas tugas
berpengaruh terhadap Audit
Judgment. Namun gender dan
pengalaman justru
menunjukkan tidak mempunyai
pengaruh terhadap Audit
Judgment.
5 Koroy (2005)
Pengaruh Preferensi Klien
Dan Pengalaman Audit
Terhadap Pertimbangan
Auditor
Variabel
independen:
Preferensi Klien,
Pengalaman Audit
Variabel dependen:
Pertimbangan
Auditor
Regresi
berganda
Hasil penelitian menemukan
bahwa preferensi klien
cenderung dapat memengaruhi
pertimbangan auditor yang
kurang berpengalaman
dibandingkan auditor yang
berpengalaman
6
Rachmawati dkk (2013)
Pengaruh Risiko Audit,
Pengalaman Audit Dan
Kompleksitas Dokumen
Audit Terhadap
Pertimbangan Auditor
(Studi Pada Auditor
Kantor Bpk-Ri Perwakilan
Aceh)
Variabel
independen: risiko
audit, pengalaman
audit dan
kompleksitas,
Variabel dependen:
pertimbangan
auditor
Regresi
berganda
Hasil penelitian menunjukkan
baik secara bersama maupun
terpisah bahwa risiko audit,
pengalaman audit dan
kompleksitas dokumen audit
berpengaruh terhadap
pertimbangan auditor
7
Herliansyah (2006)
Pengaruh Pengalaman
Auditor Terhadap
Penggunaan
Bukti Tidak Relevan
Dalam Auditor Judgment
Variabel
independen:
pengalaman auditor
Variabel dependen:
bukti tidak relevan
dalam Auditor
Judgment
Regresi
berganda
Hasil penelitian menemukan
bahwa pengalaman
mengurangi dampak informasi
tidak relevan terhadap
judgment auditor. Artinya
auditor berpengalaman (partner
dan Manajer) tidak terpengaruh
oleh adanya informasi tidak
relevan dalam membuat
judgment
81
Lampiran 3
Deskripsi Data Penelitian
Statistics
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Y.1
N Valid 67 67 67 67 67 67 67
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.1791 1.6567 4.0597 4.0896 4.0000 4.5970 2.3284
Mode 1.00 1.00 4.00 4.00 4.00 5.00 2.00
Std. Deviation .60114 1.00833 .73610 .73302 .69631 .90553 .84186
Minimum 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00
Maximum 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 79.00 111.00 272.00 274.00 268.00 308.00 156.00
Statistics
Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
N Valid 67 67 67 67 67 67 67
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.4328 2.7463 2.2388 2.3433 2.8060 2.3284 2.2687
Mode 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00
Std. Deviation .83890 .76561 .81816 .84481 .76354 .82367 .88046
Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Sum 163.00 184.00 150.00 157.00 188.00 156.00 152.00
Frekuensi Jawaban Responden
X1.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 61 91.0 91.0 91.0
2.00 1 1.5 1.5 92.5
3.00 4 6.0 6.0 98.5
4.00 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
82
Lampiran 3 (Lanjutan)
X1.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 37 55.2 55.2 55.2
2.00 24 35.8 35.8 91.0
3.00 2 3.0 3.0 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
X2.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 5 7.5 7.5 7.5
3.00 1 1.5 1.5 9.0
4.00 46 68.7 68.7 77.6
5.00 15 22.4 22.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.5 1.5 1.5
2.00 2 3.0 3.0 4.5
3.00 3 4.5 4.5 9.0
4.00 45 67.2 67.2 76.1
5.00 16 23.9 23.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
X2.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2.00 5 7.5 7.5 7.5
3.00 1 1.5 1.5 9.0
4.00 50 74.6 74.6 83.6
5.00 11 16.4 16.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
83
Lampiran 3 (Lanjutan)
X2.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.5 1.5 1.5
2.00 4 6.0 6.0 7.5
3.00 1 1.5 1.5 9.0
4.00 9 13.4 13.4 22.4
5.00 52 77.6 77.6 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 4.5 4.5 4.5
2.00 48 71.6 71.6 76.1
3.00 11 16.4 16.4 92.5
4.00 1 1.5 1.5 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 1.5 1.5 1.5
2.00 46 68.7 68.7 70.1
3.00 14 20.9 20.9 91.0
4.00 2 3.0 3.0 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 4.5 4.5 4.5
2.00 19 28.4 28.4 32.8
3.00 39 58.2 58.2 91.0
4.00 4 6.0 6.0 97.0
5.00 2 3.0 3.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
84
Lampiran 3 (Lanjutan)
Y.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 4 6.0 6.0 6.0
2.00 52 77.6 77.6 83.6
3.00 5 7.5 7.5 91.0
4.00 3 4.5 4.5 95.5
5.00 3 4.5 4.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 3.0 3.0 3.0
2.00 50 74.6 74.6 77.6
3.00 9 13.4 13.4 91.0
4.00 2 3.0 3.0 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 3 4.5 4.5 4.5
2.00 15 22.4 22.4 26.9
3.00 44 65.7 65.7 92.5
4.00 2 3.0 3.0 95.5
5.00 3 4.5 4.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
Y.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 2 3.0 3.0 3.0
2.00 50 74.6 74.6 77.6
3.00 10 14.9 14.9 92.5
4.00 1 1.5 1.5 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
85
Lampiran 3 (Lanjutan)
Y.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 5 7.5 7.5 7.5
2.00 49 73.1 73.1 80.6
3.00 7 10.4 10.4 91.0
4.00 2 3.0 3.0 94.0
5.00 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
86
Lampiran 3 (Lanjutan)
Statistik Deskriptif Data Uji
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 67 2.00 10.96 2.9485 1.91157
X2 67 4.00 22.26 17.8581 3.69439
X1_X2 67 11.97 201.96 51.4231 34.33400
Y 67 11.59 45.78 22.0901 7.10008
Valid N (listwise) 67
87
Lampiran 4
Uji Reliabilitas pada Variabel Pengalaman Audit
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 40.0
Excludeda 45 60.0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.886 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 1.3667 .85029 30
X1.2 1.9000 1.37339 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X1.1 1.9000 1.886 .889 .a
X1.2 1.3667 .723 .889 .a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
3.2667 4.685 2.16450 2
88
Lampiran 4 (Lanjutan)
Uji Reliabilitas pada Variabel Kredibilitas Klien
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 40.0
Excludeda 45 60.0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.921 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 4.1000 .84486 30
X2.2 4.2000 .71438 30
X2.3 3.9667 .76489 30
X2.4 4.5000 .86103 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X2.1 12.6667 4.368 .898 .869
X2.2 12.5667 5.082 .827 .898
X2.3 12.8000 4.717 .888 .875
X2.4 12.2667 4.892 .688 .945
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.7667 8.254 2.87298 4
89
Lampiran 4 (Lanjutan)
Uji Reliabilitas pada Variabel Pertimbangan Auditor
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 40.0
Excludeda 45 60.0
Total 75 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.968 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y.1 3.9667 .61495 30
Y.2 3.8333 .69893 30
Y.3 4.4667 .97320 30
Y.4 3.7667 .85836 30
Y.5 3.8333 .69893 30
Y.6 4.3667 .96431 30
Y.7 3.9000 .95953 30
Y.8 3.8333 .83391 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Y.1 28.0000 30.483 .823 .967
Y.2 28.1333 29.775 .811 .967
Y.3 27.5000 26.466 .902 .962
Y.4 28.2000 27.131 .959 .958
Y.5 28.1333 29.016 .922 .962
Y.6 27.6000 27.145 .833 .967
Y.7 28.0667 26.478 .916 .961
Y.8 28.1333 27.775 .908 .961
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.9667 36.447 6.03715 8
90
Lampiran 5
Uji Validitas pada Variabel Pengalaman Auditor
Anti-image Matrices
X1.1 X1.2
Anti-image Covariance X1.1 .255 -.220
X1.2 -.220 .255
Anti-image Correlation X1.1 .510a -.863
X1.2 -.863 .510a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
91
Lampiran 5 (Lanjutan)
Uji Validitas pada Variabel Kredibilitas Klien
Anti-image Matrices
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Anti-image Covariance X2.1 .075 -.079 -.061 -.004
X2.2 -.079 .117 .021 .011
X2.3 -.061 .021 .184 -.145
X2.4 -.004 .011 -.145 .422
Anti-image Correlation X2.1 .674a -.844 -.516 -.022
X2.2 -.844 .709a .142 .049
X2.3 -.516 .142 .774a -.520
X2.4 -.022 .049 -.520 .827a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
92
Lampiran 5 (Lanjutan)
Uji Validitas pada Variabel Pertimbangan Auditor
Anti-image Matrices
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
Anti-image
Covariance
Y.1 .128 -.024 .062 -.037 -.012 -.060 -.012 -.009
Y.2 -.024 .146 .027 -.018 -.023 -.035 .007 -.018
Y.3 .062 .027 .120 -.043 -.006 -.097 .003 -.024
Y.4 -.037 -.018 -.043 .095 -.028 .054 -.017 .005
Y.5 -.012 -.023 -.006 -.028 .076 -.017 -.005 -.012
Y.6 -.060 -.035 -.097 .054 -.017 .168 .008 .004
Y.7 -.012 .007 .003 -.017 -.005 .008 .063 -.035
Y.8 -.009 -.018 -.024 .005 -.012 .004 -.035 .046
Anti-image
Correlation
Y.1 .887a -.174 .500 -.340 -.121 -.409 -.135 -.114
Y.2 -.174 .951a .208 -.157 -.223 -.225 .075 -.224
Y.3 .500 .208 .808a -.402 -.062 -.686 .029 -.330
Y.4 -.340 -.157 -.402 .887a -.330 .432 -.214 .073
Y.5 -.121 -.223 -.062 -.330 .957a -.151 -.068 -.195
Y.6 -.409 -.225 -.686 .432 -.151 .819a .073 .049
Y.7 -.135 .075 .029 -.214 -.068 .073 .913a -.650
Y.8 -.114 -.224 -.330 .073 -.195 .049 -.650 .896a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
93
Lampiran 6
Uji Analisis Faktor
Analisis Faktor pada Variabel Pengalaman Audit
Correlation Matrix
a
X1.1 X1.2
Correlation X1.1 1.000 .863
X1.2 .863 1.000
Sig. (1-tailed) X1.1 .000
X1.2 .000
a. Determinant = .255
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .500
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 37.561
Df 1
Sig. .000
Anti-image Matrices
X1.1 X1.2
Anti-image Covariance X1.1 .255 -.220
X1.2 -.220 .255
Anti-image Correlation X1.1 .510a -.863
X1.2 -.863 .510a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
X1.1 1.000 .932
X1.2 1.000 .932
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Total Variance Explained
Compon
ent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 1.863 93.152 93.152 1.863 93.152 93.152
2 .137 6.848 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
94
Lampiran 6 (Lanjutan)
Component Matrixa
Component
1
X1.1 .965
X1.2 .965
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components extracted.
Reproduced Correlations
X1.1 X1.2
Reproduced Correlation X1.1 .944a .944
X1.2 .944 .944a
Residualb X1.1 -.056
X1.2 -.056
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. Reproduced communalities
b. Residuals are computed between observed and reproduced
correlations. There are 1 (100.0%) nonredundant residuals
with absolute values greater than 0.05.
Rotated Component
Matrixa
a. Only one component
was extracted. The solution
cannot be rotated.
95
Lampiran 6 (Lanjutan)
Analisis Faktor pada Variabel Kredibilitas Klien
Correlation Matrixa
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Correlation X2.1 1.000 .937 .859 .640
X2.2 .937 1.000 .770 .561
X2.3 .859 .770 1.000 .759
X2.4 .640 .561 .759 1.000
Sig. (1-tailed) X2.1 .000 .000 .000
X2.2 .000 .000 .001
X2.3 .000 .000 .000
X2.4 .000 .001 .000
a. Determinant = .013
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .734
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 116.579
df 6
Sig. .000
Anti-image Matrices
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Anti-image Covariance X2.1 .075 -.079 -.061 -.004
X2.2 -.079 .117 .021 .011
X2.3 -.061 .021 .184 -.145
X2.4 -.004 .011 -.145 .422
Anti-image Correlation X2.1 .674a -.844 -.516 -.022
X2.2 -.844 .709a .142 .049
X2.3 -.516 .142 .774a -.520
X2.4 -.022 .049 -.520 .827a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
X2.1 1.000 .915
X2.2 1.000 .829
X2.3 1.000 .881
X2.4 1.000 .651
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
96
Lampiran 6 (Lanjutan)
Total Variance Explained
Compon
ent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 3.275 81.868 81.868 3.275 81.868 81.868
2 .515 12.868 94.736
3 .163 4.087 98.823
4 .047 1.177 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1
X2.1 .956
X2.2 .910
X2.3 .939
X2.4 .807
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.
Reproduced Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
Reproduced Correlation X2.1 .915a .871 .898 .771
X2.2 .871 .829a .854 .734
X2.3 .898 .854 .881a .757
X2.4 .771 .734 .757 .651a
Residualb X2.1 .066 -.038 -.131
X2.2 .066 -.084 -.174
X2.3 -.038 -.084 .002
X2.4 -.131 -.174 .002
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. Reproduced communalities
b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 4
(66.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
97
Lampiran 6 (Lanjutan)
Rotated Component
Matrixa
a. Only one component
was extracted. The
solution cannot be
rotated.
98
Lampiran 6 (Lanjutan)
Analisis Faktor pada Variabel Pertimbangan Auditor
Correlation Matrixa
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
Correlation Y.1 1.000 .873 .665 .865 .880 .732 .870 .867
Y.2 .873 1.000 .729 .861 .897 .761 .864 .887
Y.3 .665 .729 1.000 .794 .824 .850 .804 .850
Y.4 .865 .861 .794 1.000 .921 .694 .913 .908
Y.5 .880 .897 .824 .921 1.000 .793 .921 .937
Y.6 .732 .761 .850 .694 .793 1.000 .739 .789
Y.7 .870 .864 .804 .913 .921 .739 1.000 .962
Y.8 .867 .887 .850 .908 .937 .789 .962 1.000
Sig. (1-tailed) Y.1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.2 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.3 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.4 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.5 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.6 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.7 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
Y.8 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
a. Determinant = 1.25E-006
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .891
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 346.598
df 28
Sig. .000
99
Lampiran 6 (Lanjutan) Anti-image Matrices
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
Anti-image
Covariance
Y.1 .128 -.024 .062 -.037 -.012 -.060 -.012 -.009
Y.2 -.024 .146 .027 -.018 -.023 -.035 .007 -.018
Y.3 .062 .027 .120 -.043 -.006 -.097 .003 -.024
Y.4 -.037 -.018 -.043 .095 -.028 .054 -.017 .005
Y.5 -.012 -.023 -.006 -.028 .076 -.017 -.005 -.012
Y.6 -.060 -.035 -.097 .054 -.017 .168 .008 .004
Y.7 -.012 .007 .003 -.017 -.005 .008 .063 -.035
Y.8 -.009 -.018 -.024 .005 -.012 .004 -.035 .046
Anti-image
Correlation
Y.1 .887a -.174 .500 -.340 -.121 -.409 -.135 -.114
Y.2 -.174 .951a .208 -.157 -.223 -.225 .075 -.224
Y.3 .500 .208 .808a -.402 -.062 -.686 .029 -.330
Y.4 -.340 -.157 -.402 .887a -.330 .432 -.214 .073
Y.5 -.121 -.223 -.062 -.330 .957a -.151 -.068 -.195
Y.6 -.409 -.225 -.686 .432 -.151 .819a .073 .049
Y.7 -.135 .075 .029 -.214 -.068 .073 .913a -.650
Y.8 -.114 -.224 -.330 .073 -.195 .049 -.650 .896a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
Y.1 1.000 .833
Y.2 1.000 .862
Y.3 1.000 .768
Y.4 1.000 .884
Y.5 1.000 .939
Y.6 1.000 .728
Y.7 1.000 .914
Y.8 1.000 .946
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 6.874 85.929 85.929 6.874 85.929 85.929
2 .479 5.984 91.913
3 .262 3.281 95.194
4 .128 1.597 96.791
5 .107 1.339 98.130
6 .067 .841 98.971
7 .052 .653 99.624
8 .030 .376 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
100
Lampiran 6 (Lanjutan)
Reproduced Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8
Reproduced
Correlation
Y.1 .833a .847 .800 .858 .884 .779 .872 .887
Y.2 .847 .862a .814 .873 .899 .792 .888 .903
Y.3 .800 .814 .768a .824 .849 .748 .838 .853
Y.4 .858 .873 .824 .884a .911 .803 .899 .915
Y.5 .884 .899 .849 .911 .939a .827 .926 .942
Y.6 .779 .792 .748 .803 .827 .728a .816 .830
Y.7 .872 .888 .838 .899 .926 .816 .914a .930
Y.8 .887 .903 .853 .915 .942 .830 .930 .946a
Residualb Y.1 .027 -.135 .007 -.004 -.046 -.003 -.020
Y.2 .027 -.085 -.012 -.002 -.031 -.024 -.016
Y.3 -.135 -.085 -.030 -.026 .102 -.034 -.002
Y.4 .007 -.012 -.030 .009 -.109 .014 -.007
Y.5 -.004 -.002 -.026 .009 -.034 -.005 -.005
Y.6 -.046 -.031 .102 -.109 -.034 -.077 -.041
Y.7 -.003 -.024 -.034 .014 -.005 -.077 .032
Y.8 -.020 -.016 -.002 -.007 -.005 -.041 .032
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. Reproduced communalities
b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 5 (17.0%)
nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
Rotated Component
Matrixa
a. Only one component was
extracted. The solution
cannot be rotated.
Component Matrixa
Component
1
Y.1 .912
Y.2 .928
Y.3 .877
Y.4 .940
Y.5 .969
Y.6 .853
Y.7 .956
Y.8 .973
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
a. 1 components extracted.
101
Lampiran 7
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .60269279
Most Extreme Differences Absolute .203
Positive .203
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z 1.063
Asymp. Sig. (2-tailed) .079
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
102
Lampiran 8
Uji Heterokedastisitas
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X1_X2, X2, X1, X1_X2a . Enter
a. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .411 .086 4.764 .000
X1 -.018 .045 -.076 -.392 .697
X2 -.043 .038 -.154 -1.137 .260
X1_X2 .044 .073 .117 .602 .550
a. Dependent Variable: Absolut Residual
103
Lampiran 9
Regresi Moderasi
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X1_X2, X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .861a .741 .729 .20422
a. Predictors: (Constant), X1_X2, X2, X1
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 7.513 3 2.504 60.050 .000a
Residual 2.627 63 .042
Total 10.140 66
a. Predictors: (Constant), X1_X2, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .081 .051 1.596 .115
X1 .381 .078 .426 4.867 .000
X2 .305 .057 .363 5.329 .000
X1_X2 .304 .089 .303 3.418 .001
a. Dependent Variable: Y
Recommended