View
238
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
1/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Pengalaman dan Tantangan dalam
Manajemen Obat di RSUDZA dalam Era JKN
dr. Fachrul Jamal, SpAn.KIC
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
2/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Profil RSUDZA
Rumah Sakit Pusat rujukan di Aceh
Rumah sakit pendidikan, pelatihan, penelitiandan pengembangan ilmu pengetahuan dibidangkesehatan
Kapasitas 511 tempat tidur
800 kunjungan pasien rawat jalan per hari
RSUDZA sebagai rumah sakit yang bertujuanmenjamin penyelenggaraan upaya kesehatan
salah satunya menjamin ketersediaan obat
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
3/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Manajemen ketersediaan Obat di
RSUDZA
Melibatkan bidang :
1. Bidang Bina Program dan Pemasaran→ Memastikan ketersediaan dana
2. Bidang Pengadaan→ Mengatur seluruh pengadaan yang ada di rumah sakit
3. Instalasi Farmasi→ Unit yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta
pelayanan kefarmasian
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
4/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Instalasi Farmasi RSUDZA
STRUKTUR ORGANISASI
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
5/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Tugas dan Fungsi IFRS :
1. Perencanaan Seluruh perbekalan Farmasi
2. Pengadaan3. Produksi
4. Penyimpanan perbekalan kesehatan/sediaanfarmasi
5. Dispensing obat6. Pengendalian mutu, distribusi dan penggunaan
seluruh perbekalan farmasi diRS
7. Pelayanan farmasi klinis
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
6/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Jumlah tenaga farmasi di IF RSUDZA sebanyak 84 orang
terdiri dari:
1. Apoteker 10 orang2. Asisten Apoteker 67 orang
3. Tenaga Administrasi 3 orang
4. Tenaga pengangkut 4 orang
Jumlah tenaga IF RSUDZA belum memenuhi kebutuhan
Manajemen RSUDZA berupaya menambah tenaga farmasi
Sebagian besar tenaga farmasi sudah mendapatkan
pelatihan Manajemen Pengelolaan Obat (MPO)
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
7/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Pemilihan obat di RSUDZA
Berdasarkan:
Formularium Rumah Sakit 2014
→ mengacu pada DOEN 2013, Fornas, dan Obat-obat
tambahan yang telah disepakati oleh timKomite Farmasi Dan terapi (KFT).
→ KFT melakukan pemantauan dan evaluasi obat biladianggap perlu untuk menambah atau mengurangi
obat-obat yang ada dalam formularium
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
8/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Penentuan Jumlah kebutuhan obat di
RSUDZA→ Berdasarkan:
1. Pola konsumsi tahun sebelumnya
2. Tren penyakit
3. Penambahan jumlah pasien dan kapasitas tempat tidur
4. Penambahan jumlah ketersediaan obat di perkirakan 10-30 % dari tahun sebelumnya
→ Anggaran RS untuk pengadaan obat-obatan pada prinsipnya tidak bermasalah.
→ Biaya obat bertambah karena Rendahnya tarif INA CBG yang ditetapkan oleh BPJS untuk beberapa diagnosa
NO NAMA
OBAT
DIAGNOSA BPJS TARIF INA
CBGS
HARGA OBAT
1 COFACT Hanya digunakan untuk
pendarahan akibat overdosis
6.231.400 4.400.000
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
9/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Biaya Obat menjadi tanggungan rumah sakit
karena obat tersebut tidak sesuai dengandiagnosa dalam Fornas
NO NAMA OBAT HARGA OBAT DIAGOSA FORNAS KETERANGAN
1 SANDIMUN
(cyclosporin)
43.000/ TABLET SLE Pemakaian obat tidak hanya
untuk SLE tapi juga untuk
pengobatan pada penyakitautoimun lainnya
2 Cytodrox
(Hidroksi urea)
5.940/ tablet Untuk leukemia granulositik
kronik, trombositosis
esensial, polisitemia vera,
dan thalasemia.
BPJS menetapkan cytodrox
hanya bisa untuk diagnosa
Ca
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
10/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
OBAT-OBAT HIV-AIDS, TB dan
MALARIA Pengadaan obat-obat tersebut melalui Dinas provinsi
Rumah sakit membuat laporan ke Dinas Provinsi untukmendapatkan obat tersebut
Penyimpanan dilakukan di gudang farmasi
Pendistribusian obat : – Untuk obat HIV-AIDS dan Malaria di Depo Farmasi terpadu
– Untuk Obat TB di Depo Farmasi PTT (Perawatan TB Terpadu)
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
11/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Pengadaan Obat di RSUDZA
1. Dilakukan melalui e-kataloq
2. Manual (pengadaan obat langsung ke distributor pemenang e- katalog obat)
→ bila obat melalui e-kataloq proses pengirimannya lama (rata-rata diperlukanwaktu 1 bulan bahkan lebih untuk sampai ke RS )
→ Beberapa obat yang melalui e-kataloq bila dipesan (prinsiple/pabrik/distributor)tidak sanggup memasok kerumah sakit (over kuota) misal: Parazelsus
→ Pihak prinsiple/pabrik lama menjawab (tidak online) ketika pengadaan melalui e-kataloq
3. Pengadaan obat diluar e-kataloq
→ Untuk obat-obat yang harganya belum tersedia melalui e-kataloq tapi obatmasuk dalam Fornas. Misal : triheksifenidil, asam retinoat, tamoksifen, warfarin,ferro sulfat tablet dan sirup, asam traneksamat tablet dan injeksi, salbutamolsirup, N-asetyl systein kapsul
→ Untuk obat-obat tidak ada dalam FORNAS tapi masuk dalam Formularium
RSUDZA→ Pengadaannya melalui bidang pengadaan RSUDZA
→ ± 20 % obat-obatan yang diluar FORNAS masuk dalam Formularium RSUDZA
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
12/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Penyimpanan dan Distribusi Obat di
RSUDZA
Perbekalanfarmasi
(Obat,Alkes,BMH)
PanitiaPemeriksa
barang
Gudang
Farmasi
Penyimpanan
Pendistribusian
Ruang-ruang
Rawat
(Poliklinik,
ruang rawatInap)
Depo-depo
Farmasi
pencatatan
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
13/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Semua perbekalan farmasi sebelum masuk ke RS diperiksa oleh PanitiaPemeriksa barang (cek kebenaran barang, Expire date, jumlah, keasliandan lain-lain)
Setelah lulus uji di simpan di gudang farmasi Semua barang (faktur) di entri ke software dan di catat ke kartu stok
barang
Disusun berdasarkan jenis perbekalan farmasi (Prinsip: First In First Out(FIFO) dan FEFO (First Expire First Out))
Pendistribusian perbekalan farmasi ke ruang-ruang rawat dan depo-depo
farmasi Sebelum pendistribusian perbekalan farmasi harus melalui bidang logistik
selaku pengawas pendistribusian perbekalan farmasi
Sistem distribusi obat pasien rawat inap di lakukan secara one day doses
Sistem distribusi pasien rawat jalan berdasarkan resep individual (obatdiberikan maksimal untuk 10 hari kecuali obat kronis dapat diberikanuntuk 30 hari).
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
14/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Penggunaan Obat oleh Pemberi
Pelayanan RSUDZA
RSUDZA berkerja sama dengan apotek KimiaFarma pelengkap.
Untuk mengatasi kekosongan obat
Ketidakrasionalan peresepan Obat masihterjadi
Peran Komite Medik
Peran KFT
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
15/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Monitoring Ketersediaan Obat
Bidang Logistik
Bidang Bina Program
Bidang Pengadaan
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
16/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Masalah dan Rekomendasi
Pengelolaan Obat
No
1
2
3
4
MasalahDalam penetapan Rencana Anggaran BelanjaObat harus menentukan Volume obat yangakan dibeli
Pabrik/distributor obat dalam e-kataloq yangtidak bisa memastikan kapan obat tersedia
atau sampai ke RS
Alur Pemesanan Obat melalui e-kataloqyang panjang
Beberapa harga obat melalui e-kataloq lebihmahal
Rekomendasi
Volume obat tidak ditentukan dalam RAB
Memilih pabrikan atau ditributor yang kompeten
Alur pemesanan obat melalui e-kataloq diperingkas
Rumah sakit diberikan kesempatan membeli Obat
yang lebih murah dengan jenis obat yang sama
8/17/2019 Pengalaman Dan Tantangan Manajemen Obat Di RSUD Zainal Abidin
17/17
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
www.aiphss.org
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Recommended