View
230
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Hasi/ Penelitian clan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
PENGARUH ASAM HUMUS TERHADAP INTERAKSI RADIONUKLIDA-BENTONIT:PENGARUH PH LARUTAN PELINDI
Budi Setiawan, Hendra A. PratamaPusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN
ABSTRAKTelah dilakukan percobaan pengaruh pH larutan terhadap desorpsi Cs-137 oleh asam humus dari
bentonit. Dari hasil kinetika sorpsi Cs-137 ke bentonit diperoleh bahwa keadaan setimbang diperolehsetelah pengocokan sample mencapai 7 hari. Nilai Kd pada kondisi pH: 4 lebih kecil dibandingkan denganyang lainnya. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh pH larutan terhadap kemampuan asam humus untukmempengaruhi interaksi antara bentonit dan Cs-137.
ABSTRACT
The effect of pH solution on desorption of Cs-137 by humic acid from bentonite experiment hasbeen done. From the result of sorption kinetic of Cs-137 into bentonite was shown that equilibriumconditions were obtained after 7 days contacted. Distribution of Cs-137 on pH 4 condition was smaller thanother values. The result showed that the effects of pH solution to humic acid performance were exist toaffect the interaction ofbentonite-Cs-137
PENDAHULUAN
Pada fasilitas penyimpanan limbah radioaktif (sistem tanah dangkal) digunakan sistem
keselamatan berlapis untuk meminimalisir adanya dampak sebaran radionuklida ke lingkungan.
Sistem keselamatan pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima berturut-turut adalah hasil
pemadatan limbah dengan bahan matriks, wadah pemadatan, penyungkup (enggineered barrier),
bahan urug, dan formasi geologi lokasi. Salah satu dari material bahan urug yang digunakan
adalah lempung benton it. Secara prinsip, .bentonit digunakan sebagai penyangga (buffer) untuk
menunda terjadinya kontak antara air tanah dan paket limbah, juga dapat berperan sebagai
penyerap radionuklida yang "lepas" dari paket limbah bersama dengan aliran air tanah. Adanya
intrusi air tanah ke dalam sistem penyimpanan limbah radioaktif yang berisi paket limbah dapat
menyebabkan wadah paketJdrum rusak sehingga membuat radionuklida terlindi dan ikut hanyut
bersama air tanah. Bentonit sebagai salah satu penghalang buatan yang diletakkan disekeliling
paket limbah akan berperan untuk menghalangi penyebaran radionuklida (RN) ke lingkungan
secara sorpsi agar radionuklida yang terlepas tersebut tidak menyebar ke lingkungan.
Di air tanah selain radionuklida dan ion-ion logam yang terlarut juga dapat dijumpai adanya
material organik seperti asam humus (AR). Asam humus mempunyai sifat yang mudah larut di
air tanah, eksis pada rentang konsentrasi yang luas serta berkemampuan ikat yang kuat terhadap
ion logam. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, asam humus diperkirakan akan menarik dan
melepas radionuklida yang terikat di batuan/tanah sepanjang aliran air tanah sehingga
menyebabkan radionuklida akan kembali hanyut bersama air tanah [1-4]. Deugan sifalnya yang
seperti ini, asam humus ditengarai cukup berperan penting pada migrasi radionuklida ke
49
Hasil Penelitian don Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
lingkungan sehingga material ini dirasa sangat penting untuk diteliti. Adanya konsentrasi asam
humus di air tanah diperkirakan akan mengganggu peran penghambatan radionuklida oleh
bentonit di air tanah. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen tentang pengaruh asam humus
terhadap interaksi radionuklida dengan bentonit.
Parameter-parameter yang mempengaruhi kemampuan asam humus "mengganggu" interaksi
radionuklida-bentonit adalah pH, kekuatan ion (1, ionic strength) dan konsentrasi ion logam,
dimana pada penelitian kali ini telah dilihat pengaruh pH larutan pelindi.
Hasil akhir yang akan diperoleh dari percobaan ini adalah tersedianya informasi pengaruh
asam humus terhadap interaksi radionuklida-bentonit, kemudian dari sini akan dapat diketahui
karakter AH saat berinteraksi RN-bentonit. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk
mendukung pengkajian keselamatan fasilitas penyimpanan limbah, dan hasilnya dapat digunakan
pada pembuatan konsep disain penyimpanan limbah di masa yang akan datang.
TAT A KERJA
Bahan
Bahan yang dibutuhkan: lempung Na-bentonit, NaCl, CsCI, asam humus Aldrich dan
radionuklida Cs-13 7
Metode
Pada tahap persiapan dilakukan pembuatan Na-bentonit dari tepung Ca-bentonit secara
pemanasan denganfurnace dan pencampuran dengan NaCI 3 M [5]. Setelah bahan Na-bentonit
telah siap, kemudiandilakukan percobaan kinetika sorpsi dari Radionuklida Cs-137 dengan Na
bentonit. Percobaan kinetika sorpsi dengan cara mengontakkan antara bentonit-Iarutan, ratio
I: 100 dan CCs = 5 X 10,8 M, I (ionic strength) = 0,1 M. Campuran tersebut dikocok dan dicuplik
sampai diperoleh kondisi setimbang dengan bentonit. Dilakukan pemisahan fasa padat-cair, 1 ml
larutannya diambil untuk diukur aktivitas y-nya dengan menggunakan detektor NaI(Tl) jenis
sumuran. Sisanya digunakan untuk mengukur pH larutan.
Botol yang tersisa diberi larutan asam humus + larutan buffer untuk mengatur pH, kemudian
campuran kembali dikocok sampai diperoleh kondisi setimbang. Oilakukan pemisahan padat-cair, 1
mllarutannya diambil untuk diukur aktivitasnya dengan menggunakan detektor NaI(Tl) jenis sumuran.
Dari hasil pengukuran aktivitas Cs-l37 kemudian dapat dihitung nilai Kd untuk Cs-l37. Larutan yang
tersisa digunakan untuk mengukur pH larutan. Koefisien distribusi (Kd) Cs-13 7 ditulis sebagai,
(1)
50
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
BASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kinetika sorpsi Cs-137 dan Na-bentonit,
Percobaan kinetika sorsi di tunjukkan pada Gambar I, sebagai absis adalah waktu (hari) dan
ordinat adalah koefisien distribusi Kd (ml/g). Terlihat bahwa keadaan setimbang diperoleh
setelah pengocokan sample mencapai 7 hari dengan mendatarnya kurva, dimana nilai Kd
berharga tetap terhadap perubahan waktu, artinya setelah pengocokan selama 7 hari banyak Cs
137 yang "keluar" dan "mas uk" benton it dari larutan telah stabil. Dari hasil kinetika sorpsi ini
kemudian dilanjutkan dengan percobaan pengaruh asam humus, atau dengan kata lain bahwa
percobaan pengaruh asam humus terhadap interaksi Cs-137-bentonit pada kondisi larutao pH
yang berbeda baru dapat dilaksanakan setelah percobaan kinetika sorpsi mencapai hari ke-7.
3 6 9 12
t (Iuui)
•
250I-200 -~ 150 -~ ¢
~
100
50 -00 -
,
•••••••....: .•••
100
80
.-. t)J);::;. 60e -- 40""0
::c: 20012
Gb.l Kinetika sorpsi Cs-137 ke benton it
2. Pengaruh asam humus terhadap interaksi Cs-137-bentonit pad a kondisi pH larutan berbeda.
HasH percobaan ditunjukkan pada Gambar 2. Setelah dicapai keadaan setimbang, larutan yang
berisi Cs-137 dan benton it diberi asam humus dan larutan buffer sebagai pengubah pH larutan.
Kondisi pH larutan yang berbeda diberi notasi 0 0 A dan •.
15 18 21 24
t (ban)
Gb.2 Pengaruh pH larutan terhadap desorpsi Cs-137
oleh asam humus dari bentonit
51
Hasil Penelitian clan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
Hasil desorpsi Cs-137 dari bentonit ke larutan terlihat memberikan hasil yang beragam satu
dengan lainnya, terutama antara notasi 0 0 A dan •. Hal ini disebabkan kondisi pH larutan
yang terjadi pada 0 0 A, diperoleh pH: 0,24 - 0.65. Sedangkan pada notasi ., pH larutan
sekitar 4. Pada kondisi keasaman larutan yang seperti ini (pH: 0,24 - 0.65) asam humus sarna
sekali tidak berperan, karena pada kondisi pH dibawah 2,5 gugus fungsional asam humus belum
aktif[6] sehingga desorpsi Cs-137 ke larutan hanya disebabkan oleh adanya gangguan perubahan
volume larutan. Sedang pada kondisi pH: 4 telah terbentuk gugus fungsional pada asam humus,
akan tetapi karena konsentrasi asam humus yang kecil maka kemampuan menarik Cs-137 dari
bentonit juga tidak besar .. Walaupun begitu hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai Kd
pada kondisi pH: 4 lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Hasil ini telah menunjukkan
adanya pengaruh pH larutan terhadap kemampuan asam humus untuk mempengaruhi interaksi
antara benton it dan Cs-137, walaupun hasil yang diperoleh belum maksimal.
Kisaran pH air tanah antara 4 sampai 7 akan sangat mempengaruhi peran dari asam humus untuk
"menarik" RN yang telah terserap oleh bentonit kembali ke air tanah dan sekaligus asam humus
dapat berperan sebagai pengemban dari RN ke biosfer [7].
KESIMPULAN
Telah dilakukan percobaan pengaruh pH larutan terhadap desorpsi Cs-13 7 oleh asam humus dari
bentonit. Dari hasil kinetika sorpsi Cs-137 ke benton it diperoleh bahwa keadaan setimbang
diperoleh setelah pengocokan sample mencapai lebih dari 7 hari. Nilai Kd pada kondisi pH: 4
lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh pH
larutan terhadap kemampuan asam humus untuk mempengaruhi interaksi antara bentonit dan Cs
137.
UCAP AN TERIMA KASm
Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Heru Umbara, Sdr. Drs. Heni Suseno MSi dan Sdri.
Wahyu Retno P., A.Md atas bantuan analisis Cs-137 di lab BRK-PTLR.
DAFTAR PUSTAKA
1. BUFFLE, J.: "Complexation Reactions in Aquatic System: An Analytical Approach", Ellis
Horwood, New York (1990).
2. CHOPPIN, G.R.: "The Role of Natural Organics in Radionuclide Migration in Natural
Aquifer System". Radiochim. Acta 58/59, 113 (1992).
52
Hasil Penelitian don Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
3. KIM, J.I.: "Actinide Colloid Generation in Groundwater". Radiochim. Acta 52/53, 71 (1991).
4. WEBER, J. H.: Humic Substance and Their Role in the Environment, John Wiley and Sons,
Inc., New York (1998).
5. LUMINGKEW AS, S.: Konversi Bentoni/-Ca Menjadi Bentonit-Na Melalui Teknik
Pertukaran Ion, Tesis Magister Sain, Universitas Gadjahmada, Yogyakarta (1996)
6. SETIA WAN, B. :"Karakterisasi Asam Humus Secara Titrasi: Penentuan Konsentrasi Gugus
Fungsional (CR) Total dan Derajat Disosiasi (a.)", 1. Teknol. Pengelolaan Limbah, Vol. 6 No.
2, P2PLR-BA TAN, 38 (2003).
7. WARREN, DR., SEBESTYEN, SD.,JOSEPHSON, DC., LEPAK, JM., KRAFT, CE.,
"Acidic Groundwater Discharge and In-situ Egg Survival in Redd of Lake-Spawning Brook
Trout", Trans. The Am. Fisheries Soc. 134, 1193-1201 (2005).
CO"J.J
Recommended